pengadilan tinggi medan · bahwa tidak lama setelah “tanah” tersebut diperoleh penggugat dari...
TRANSCRIPT
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
P U T U S A N Nomor : 04/PDT/2017/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
perdata dalam peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan Putusan sebagai
berikut dalam perkara antara :
Drg. NURMALA FARIDA SIANTURI, bertempat tinggal di Jl. Asrama II No.
10, Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, Kota
Medan – Prov. Sumatera Utara, dalam hal ini memberikan Kuasa Hukum kepada POLTAK MANIK, SH., Advokat &
Konsultan Hukum, dari Kantor Advokat dan Konsultan Hukum
POLTAK MANIK SH & ASSOCIATES beralamat di Jl
Kolonel Liberty Malau No 8 Pangururan, Kab. Samosir – Prov.
Sumut, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 15 Mei 2016, selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING semuIa
PENGGUGAT KONVENSI/ TERGUGAT REKONVENSI;
L A W A N :
LAMHOT SITUMORANG, Laki-laki, bertempat tinggal di Jalan
Sisingamangaraja No.636, Kel. Perdagangan, Kecamatan
Bandar, Kabupaten Simalungun – Prov. Sumatera Utara, dalam hal ini memberikan Kuasa Hukum kepada RONALD PASARIBU, SH., IMBON MANIK, SH, JUSTINUS P. MANURUNG, SH, NOBEL L.P. SIREGAR, SH, ROMLAN R.S. SIAGIAN, SH, Advokat berkedudukan / berkantor di Jl
Sisingamangaraja No. 636, Perdagangan. Berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tertanggal 20 Juni 2016, selanjutnya disebut
sebagai TERBANDING semuIa TERGUGAT KONVENSI/ PENGGUGAT REKONVENSI;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Telah membaca :
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 10 Januari 2017, Nomor:
04/PDT/2017/PT.MDN tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan
mengadili perkara tersebut ditingkat Banding ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
2
2. Berkas perkara tanggal 08 Nopember 2016 Nomor: 42/Pdt.G/2016/PN.Sim dan
surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut; TENTANG DUDUK PERKARA:
Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 07 Juni
2016 yang telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Simalungun
pada tanggal 07 Juni 2016 dibawah Register Perkara Nomor 42/Pdt.G/2016/PN
Sim., telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat ada memiliki sebidang tanah yang terletak di Desa Nagori
Bandar, Kecamatan Bandar, Kab. Simalungun – Prov. Sumatera Utara, seluas
+ 30.403 M² (tiga puluh ribu empat ratus tiga meter persegi), denga batas-batas
sebagai berikut:
Sebelah Utara : Tanah P.U Air Minum; Sebelah Timur : Sungai – T.R Damanik; Sebelah Selatan : T.R Damanik; Sebelah Barat : Pabrik Limun;
Selanjutnya disebut “TANAH”; 2. Bahwa Penggugat memiliki tanah tersebut diperoleh dari Rafi’i Damanik
berdasarkan penyerahan hak sebagaimana ternyata dalam Surat Penyerahan
Hak pada tanggal 4 November 1980 (Alat Bukti P:1);
3. Bahwa sejak Penggugat memiliki tanah tersebut terdapatlah beberapa orang
yang berusaha mendekati Pengugat untuk diijinkan membeli atau sekedar
dapat menggunakan sebagian dari tanah tersebut untuk diusahainya namun
selalu Penggugat berusaha tolak secara baik-baik, sebab memang karena letak
“tanah” tersebut cukup dekat dengan Jalan Raya Perdagangan tentu amat baik
untuk diusahai secara komersial, lagipula karena Penggugat waktu itu bertugas
sebagai Dokter Gigi di Perdagangan cukup dikenal baik dikalangan masyarakat
Perdagangan dan sekitarnya;
4. Bahwa tidak lama setelah “Tanah” tersebut diperoleh Penggugat dari Tuan
Rafi’I Damanik, akhirnya Penggugat ada juga menjual/memberikan hak kepada
Nurti Br Silalahi yakni seluas + 15X60 M untuk pertapakannya, sebagaimana
ternyata dalam Surat Penyerahan Hak tanggal 25 Nopember 1980, tetapi
kemudian oleh Nurti Br Silalahi dijualnya lagi kepada Kok Liang (Pabrik Limun);
5. Bahwa demikian pula suatu saat datanglah seorang yang cukup kenal baik
dengan Penggugat, yakni Bp. M. Siringoringo berusaha pula untuk diijinkan
memakai kalau tidak dapat membeli sebagian dari “tanah” tersebut untuk
diusahainya, maka Penggugat memisahkan dan melepaskan (menjual)
sebagian dari “tanah” tersebut dengan perjanjian uang panjar atas seluas + 0,6
Ha (+ 12 rante) bagian sebelah timur (bidang yang lebih datar) namun pada
saat rencana penjualan itu tidak diukur;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
3
Bahwa Bp. M. Siringoringo pada tahun 1981 itu hanyalah membayar uang
panjar saja sebesar Rp. 500.000,-- dari seluruh harga jual yang disepakati
sebesar Rp. 1.500.000,-- kepada Penggugat tanpa pernah melunasinya
(hingga 20 tahun), yang akhirnya pada tahun 2001 Penggugat memutuskan
untuk memberitahukan saja kepada keluarga M. Siringoringo bahwa apa yang
sudah diperjanjiakan antara Penggugat dengan Bp. Siringoringo dan sudah
dipanjar pada tahun 1981 karena tidak dipernah diikuti/dilaksanakan pelunasan
hingga selama tiga puluh tahun (1981-2001) maka batal/gugurlah perjanjian
jual beli atas sebidang tanah seluas + 0,6 Ha (+ 12 rante) bagian sebelah timur
milik Penggugat yang terletak di Desa Nagori Bandar, Kecamatan Bandar, Kab.
Simalungun – Prov. Sumatera Utara, sehingga dengan sendirinya kembalilah
kepada Penggugat tanah yang hendak dialihkan itu dan telah dalam pemilikan
Penggugat sejak tahun 2001 sampai sekarang, sebagaimana dalam prinsip
hokum: “uang panjar atas jual beli yang tidak diikuti pelunasan adalah
batal/gugur dengan sendirinya”;
6. Bahwa selain itu Penggugat-pun ada memisahkan sebagian lagi dari “tanah” itu
untuk dijual atau dalam bentuk lain mengalihkan hak kepada pihak PU. Air
Minum (PDAM) pada tahun 1985, untuk keperluan jalan dari pintu masuk
hingga ketanah PDAM tersebut, seluas + Panjang 40 Meter X Lebar 3 meter,
yang masih ada sampai sekarang; -
7. Bahwa pada tahun 2003 Penggugat juga ada menggugat Sastro Purba di
Pengadilan Negeri Simalungun, karena sebagian dari “tanah” tersebut yakni
seluas + 10.000 M² diklaimnya sebagai menjadi bagian tanah miliknya tanpa
alas hak yang sah/resmi, perkara mana telah diputus dengan memenangkan
Penggugat a quo dan telah pula berkuatan hukum tetap (inkracht van gewisjde)
sebagaimana Putusan Kasasi No.1530 K/Pdt/2005, Tanggal 19 Juni 2006;
Bahwa salah satu isi putusan perkara yang sudah telah pula berkuatan hukum
tetap (inkracht van gewisjde) sebagaimana Putusan Kasasi No.1530
K/Pdt/2005, Tanggal 19 Juni 2006 adalah dikuatkannya Surat Penyerahan Hak
tertanggal 4 Nopember 1980, sebagaimana diputuskan Pengadilan Negeri
Simalungun dalam Putusan No. 08/PDT.G/2-=003/PN.SIM tanggal 11
Nopember 2003 dan dikuatkan pula pada tingkat banding oleh Pengadilan
Tinggi Sumatera Utara di Medan tanggal 16 Agustus 2004 Putusan Nomor:
111/PDT/2004/PT-MDN;
8. Bahwa sekitar tahun 2002 yang lalu, atas kesepakatan Penggugat dengan Kok
Liang (Pengusaha Pabrik Limun) membuat barter berupa, bahwa Kok Liang
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
4
menimbun “tanah” milik Penggugat dan sebagai imbalannya Penggugat lalu
menyerahkan sebagian dari “tanah” itu (pada bidang tanah yang hendak dijual
kepada Bp. M. Siringoringo) yakni seluas + 3 rante (Panjang 20 meter x lebar
60 meter, selanjutnya disebut “tanah barter”) sehingga tertimbunlah sebagian
besar bidang “Tanah” milik Penggugat termasuk bidang tanah yang telah batal
dijual kepada Bp. M. Siringoringo, lalu kira-kira setahun kemudian Penggugat
menukar gulingkan bidang tanah yang dibeli Kok Liang dari Nurti Br Silalahi
ukuran 15 x 60 meter sehingga sekarang menyatulah tanah Kok Liang yang
berasal dari bidang tanah barter dengan bidang tanah yang dijual Penggugat
kepada Nurti Br Silalahi, yakni terletak disebelah bidang tanah berbatasan
langsung dengan tanah milik Kok Liang (Pabrik Limun);
9. Bahwa demikianlah seluruh luas tanah (secara utuh) milik Penggugat sekarang
adalah: + (30.403 - 1.800 - 900-120) = + 27.583 M² dan tergugat tidak pernah
terusik, keberatan atau membantah atas hal itu termasuk seluruh tindak tanduk
Penggugat atas tanah itu;
10. Bahwa akan tetapi tergugat mulai bertindak liar yakni menguasai dan
mengusahai sebagian tanah milik Penggugat sekitar tahun 2003, yakni saat
penimbunan yang dilakukan oleh Kok Liang selesai dan Penggugat juga jarang
kelokasi tanah itu karena sudah pindah dari Perdagangan ke Medan, lagipula
sedang konsentrasi menghadapi perkara dengan Sastro Purba di Pengadilan
sehingga perhatian Penggugat teralihkan;
Bahwa tanpa persetujuan dan seijin dari Penggugat, tergugat ternyata
mendirikan bangunan-bangunan diatas tanah milik Penggugat yakni yang
terletak disebelah barat Tanah Penggugat, yaitu seluas + 6.860 M² yang
secara samar-samar tergugat mendalilkan bahwa bidang tanah yang
dikuasainya itu adalah eks bidang tanah + 0,6 hektar yang telah batal dijual
oleh Penggugat kepada Bp. M. Siringoringo, Penggugat hampir terkecoh atas
keadaan tersebut, sebab dengan pihak keluarga tergugatpun selama ini
Penggugat juga saling mengenal baik, akan tetapi penguasaan/pengelolaan
tanah seluas + 6.860 M² tetap tidak dapat diterima oleh Penggugat, namun
Penggugat tetap selalu mengambil posisi bersikap positif dan penuh itikad baik
dan hendak menyelesaikannya secara baik-baik, lagipula cukup banyak hal
yang Penggugat telah lakukan (semuanya diketahui oleh tergugat) untuk
mengurus/mengelola “Tanah” tersebut, seperti: ada kerja sama dengan PDAM,
penimbunan, hibah dan tukar guling sebagian tanah kepada Kok Liang (Pabrik
Limun), menghadapi perkara dengan Sastro Purba dan lain-lain, artinya
tergugat sungguh-sungguh mengetahui kedudukan hukum penggugat sebagai
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
5
pemilik yang berhak atas seluruh bidang tanah milik Penggugat tersebut,
termasuk yang diklaim oleh tergugat sekarang
11. Bahwa setelah mengetahui hal yang sebenarnya yaitu seluruh tindakan
pengelolaan dan penguasaan atas tanah seluas + 6.860 M² tersebut oleh
tergugat, maka Penggugat selalu menjelaskan hal itu secara terang benderang
kepada tergugat, akan tetapi tergugat tetap berdalih yang dikuasainya adalah
tanah miliknya, padahal tegas-tegas Penggugat katakan dan terangkan bahwa
tidak pernah berurusan atau melakukan pengalihan dalam bentuk apapun atas
bidang “Tanah” milik Penggugat tersebut kepada pihak tergugat maupun
dengan salah satu keluarganya, baik atas eks tanah yang batal dijual kepada
Bp. Siringoringo maupun bidang tanah lainnya, itu berarti bahwa klaim tergugat
atas bidang tanah yang saat ini dikuasainya adalah klaim yang tidak sah sama
sekali, hanya akal-akalan dari tergugat yang menganggap dapat
memanfaatkan atau menyalahgunakan itikad baik Penggugat selama ini;
12. Bahwa demikianlan sekarang yang menjadi permasalahan antara Penggugat
dengan tergugat adalah, atas sebidang tanah yang luasnya diketahui adalah +
6.860 M² (enam ribu delapan ratus enam puluh meter persegi) adalah milik
Penggugat yang merupakan satu kesatuan dan bagian tidak terpisahkan dengan “Tanah” milik Penggugat sebagaimana diperoleh Penggugat dari Rafi’I
Damanik, terletak di Desa Nagori Bandar, Kecamatan Bandar, Kab.
Simalungun – Prov. Sumatera Utara, dengan batas-batasnya: ----
Sebelah Utara : Tanah Kok Liang (eks Tanah Barter) / Bendar / DAS;
Sebelah Timur : Jalan ke PU.PAM / Tanah PU.PAM;
Sebelah Selatan : Tanah Kok Liang (eks Tanah barter) / Jalan ;
Sebelah Barat : Pabrik Limun (Kok Liang) / “Tanah Kok Liang Eks
Tanah Barter”; Selanjutnya disebut sebagai tanah terperkara;
13. Bahwa atas seluruh permasalahan ini, Penggugat sudah berupaya secara
kekeluargaan menyelesaikannya, juga sudah pernah meminta berbagai pihak
untuk menengahi, namun semua upaya tersebut kandas karena tergugat tetap
secara melawan hak/hukum mengklaim tanah terperkara adalah haknya,
bahkan melontarkan tuduhan maupun kata-kata yang tidak sopan dan
sepantasnya kepada Pengugat sebagai orang tua yang jauh lebih tua dari
tergugat;
14. Bahwa atas dasar alas hak dan sejarah pemilikan Penggugat atas tanah
terperkara, maka Pengugat telah berupaya meyakinkan pihak tergugat akan
kebenaran dan keabsahan (legalitas) pemilikan Penggugat atas tanah
terperkara secara jalan kekeluargaan yang damai, sehingga Pengugat sudah
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
6
berupaya menyelesaikan secara baik-baik namun pihak tergugat tetap saja
tidak mengindahkannya, dengan demikian Penggugat berkesimpulan bahwa
atas permasalahan ini tidak dapat didiamkan tanpa ada penyelesaian dan
kepastian hak dan kepastian hukum, sehingga amat terpaksalah Penggugat
harus mengajukan permohonan gugatan ini ke Pengadilan Negeri
Simalungun/yang berwenang, agar menyelesaikan permasalahan atas tanah
terperkara tersebut dengan suatu keputusan hukum yang dipatuhi bersama;
15. Bahwa perbuatan tergugat yang telah mengklaim atau dengan cara
bagaimanapun lalu mengaku sebagai pemilik tanpa alas hak yang sah,
mendirikan/memiliki bangunan-bangunan dan lalu berupaya tetap menguasai
serta mengusahai tanah terperkara dengan cara bagaimanapun tanpa seijin
dan persetujuan Penggugat danatau dengan cara dan menurut hukum yang
berlaku maka perbuatan tergugat adalah merupakan perbuatan melawan
hukum (onrechtmatigedaad);
16. Bahwa karena perbuatan tergugat adalah sungguh-sungguh perbuatan
melawan hukum, maka semua surat yang oleh tergugat buat (suruh buat)
atau pihak lain yang memperoleh hak daripadanya karena tanpa seijin dan
persetujuan Penggugat, atau bahkan juga termasuk tetapi tidak terbatas pada
surat berita acara pengukuran tanah tanggal 16 April 2016 yang ditanda
tangani oleh Penggugat karena kekhilafan belaka, maka seluruh surat berikut
seluruh surat turunan dan atau turutannya dan berada ditangan siapapun surat
(surat-surat) tersebut berada sepanjang menyangkut tanah terperkara adalah
tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum apapun;
17. Bahwa perbuatan tergugat yang telah mengklaim atau dengan cara
bagaimanapun lalu mengaku sebagai pemilik lalu menguasai/mengusahai
tanah terperkara telah membawa kerugian materil maupun kerugian immateril
bagi Penggugat, yang sejak tahun 2006 (sejak berkuatan hukum tetap (inkracht
van gewisjde) Putusan Kasasi No.1530 K/Pdt/2005, Tanggal 19 Juni 2006)
sampai pada perkara a quo dimajukan Penggugat tidak dapat menguasai dan
mengusahai tanah terperkara untuk memperoleh hasil wajar yang diharapkan,
sehingga diperkirakan jumlah yang wajar kerugian materil yang diderita
Penggugat adalah sekitar Rp. 500.000.000,-- berupa hasil dari persewaan
sekitar Rp. 50.000.000,--/tahun hingga perkara ini didaftarkan (selama 10
tahun), ditambah kerugian immateril yang telah diderita Penggugat selama itu
pula yang sesungguhnya tidak ternilai, namun untuk memudahkan
perhitungannya dalam gugatan a quo dihitung jumlahnya sebesar Rp.
500.000.000,-- sehingga total kerugian yang telah diderita oleh Penggugat
akibat perbuatan melawan hukum tergugat adalah sebesar Rp. 1.000.000.000,-
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
7
- yang harus dibayar oleh tergugat kepada Penggugat paling lambat 7 (tujuh)
hari setelah putusan perkara a quo berkekuatan tetap;
18. Bahwa karena perbuatan tergugat terhadap tanah terperkara adalah perbuatan
melawan hukum, sepatutnya tergugat dihukum membongkar seluruh
bangunan yang didirikannya di tanah terperkara, lalu meninggalkan dan
menyerahkan tanah terperkara kepada Penggugat dalam keadaan baik, bersih
dan tanpa dibebani hak-hak apapun diatasnya untuk dikuasai secara leluasa
oleh Penggugat;
19. Bahwa untuk menjaga agar hasil gugatan Penggugat manakala dikabulkan
oleh Pengadilan ini tidak menjadi sia-sia dan hampa dikemudian hari, oleh
karenanya adalah berdasar dan patut apabila Majelis Hakim yang menyidangkan perkara a quo membuat suatu penetapan dan meletakkan sita jaminan atas tanah perkara;
20. Bahwa Penggugat punya khawatir dan sangka yang kuat, apabila gugatan
yang dimajukan oleh Penggugat setelah menang dan berkekuatan hukum
tetap, tergugat tetap bersikeras tidak mau menjalankan isi Putusan perkara a
quo, maka oleh karenanya adalah berdasar dan patut apabila Yang Mulia
Majelis Hakim yang menyidangkan dan memutus Perkara a quo berkenan
menetapkan uang Paksa sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk
setiap hari keterlambatan yang diperbuat oleh tergugat;
21. Bahwa oleh karena Gugatan ini diajukan berdasarkan alat bukti-alat bukti yang
cukup dan sah menurut hukum dan kebenarannya tidak dapat dibantah oleh
tergugat, maka sangat beralasan menurut hukum apabila Yang Mulia Majelis
Hakim Yang Menyidangkan perkara a quo menyatakan Putusan dalam Perkara
ini dapat dijalankan terlebih dahulu (Uitvoerbaar bij Voorraad), walaupun ada
Verzet, Banding maupun Kasasi;
Berdasarkan uraian cukup dan pantas berikut dengan argumentasi-argumentasi
hukumnya dalam Posita diatas, dengan ini kami memohon kepada Yang Mulia
Majelis Hakim yang ditunjuk mengadili perkara a quo berkenan menetapkan hari
persidangan seraya memanggil kedua belah pihak menghadap di persidangan itu,
guna memeriksa dan mengadili perkara a quo lalu mengambil Putusan sebagai
berikut:
PRIMAIR: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Sita (Conservatoir Beslag) atas tanah terperkara adalah sah dan
berkekuatan hukum;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
8
3. Menyatakan dalam hukum sah dan berharga Surat Penyerahan Hak
tertanggal 4 Nopember 1980; 4. Menyatakan dalam hukum tanah terperkara yaitu sebidang tanah seluas +
6.860 M² (enam ribu delapan ratus enam puluh meter persegi), yang terletak di
Desa Nagori Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun – Provinsi
Sumatera Utara, dengan batas-batasnya:
Sebelah Utara : Tanah Kok Liang (eks Tanah Barter) / Bendar / DAS;
Sebelah Timur : Jalan ke PU.PAM / Tanah PU.PAM;
Sebelah Selatan : Tanah Kok Liang (eks Tanah barter) / Jalan ;
Sebelah Barat : Pabrik Limun (Kok Liang) / “Tanah Kok Liang Eks
Tanah Barter”; adalah sah tanah milik Penggugat;
5. Menyatakan bahwa perbuatan tergugat yang mengklaim miliknya tanah
terperkara, mendirikan/memiliki bangunan-bangunan diatas tanah terperkara
serta mengelolanya tanpa persetujuan penggugat bahkan hingga sampai
mengucapkan kata-kata tidak pantas kepada Penggugat atau
menguasai/mengusahai tanah terperkara dengan cara bagaimanapun adalah merupakan Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatigedaad);
6. Menyatakan dalam hukum tidak sah serta tidak berkekuatan hukum segala
surat-surat atas tanah terperkara tanpa seijin dan persetujuan Penggugat yang
terbit diperbuat oleh tergugat atau yang menerima hak daripadanya, termasuk
tetapi tidak terbatas pada surat pengukuran tanggal 16 April 2016 yang dibuat
karena kekhilafan belaka, baik sebelum gugatan ini dimajukan maupun setelah
gugatan ini dimajukan di Pengadilan Negeri Simalungun serta ditangan
siapapun surat-surat tersebut berada; 7. Menghukum tergugat untuk mengosongkan, menyerahkan dan meninggalkan
tanah Terperkara dalam keadaan baik, bersih dan tanpa dibebani hak-hak
apapun diatasnya kepada Penggugat untuk selanjutnya dapat dikuasai secara
leluasa oleh Penggugat; 8. Menghukum tergugat secara sekaligus dan seketika untuk membayar
kerugian yang diderita Penggugat baik materil maupun immateril dengan
perincian sebagai berikut kerugian materil sebesar Rp. 500.000.000,-- dan
kerugian immateril yang diderita oleh Penggugat akibat dari seluruh
permasalahan ini, yang tidak dapat dinilai akan tetapi untuk lebih memudahkan
perhitungannya dapat diperkirakan sebesar Rp. 500.000.000,-- sehingga
jumlah kerugian materil dan kerugian immateril yang diderita oleh Penggugat
akibat perkara ini adalah sebesar Rp. 1.000.000.000;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
9
9. Menghukum tergugat secara tunai seketika untuk membayar uang dwangsom
kepada Penggugat sebesar Rp. 500.000,-- untuk setiap hari keterlambatan
dalam melaksanakan Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap;
10. Menyatakan dalam hukum putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu
(Uitvoerbaar bij Voorraad), walaupun ada Verzet, Banding maupun Kasasi;
11. Menghukum Tergugat untuk menanggung dan membayar biaya-biaya yang
timbul dalam perkara ini;
SUBSIDAIR Atau apabila Yang Mulia Majelis Hakim yang menyidangkan Perkara a quo
berpendapat lain, dalam Peradilan yang baik (in geode justitie), mohon diputuskan
seadil-adilnya sesuai dengan kepatutan dan rasa keadilan yang hidup dan berlaku
di tengah-tengah masyarakat.-
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah
mengajukan jawabannya tertanggal 09 Agustus 2016, yang dibacakan oleh Kuasa
Tergugat dengan isi sebagai berikut :
DALAM KONPENSI Bahwa keberatan Tergugat terhadap dalil gugatan Penggugat dalam perkara a
quo, yakni:
1. Bahwa atas dalil gugatan Penggugat angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 diperbuat dengan tidak cermat dan tidak berdasar dengan alasan:
1.1. Bahwa sepengetahuan Tergugat bahwasanya Penggugat benar ada membeli tanah seluas ± 30.403 M2 (tiga puluh ribu empat ratus tiga meter
persegi) yang diperoleh dari RAFI’I DAMANIK sebagaimana Surat
Penyerahan Hak tanggal 04 November 1980;
Bahwa kemudian Penggugat melakukan penyerahan hak atas sebagian tanah tersebut yang luasnya ± 900 m2 kepada NURTI SILALAHI
sebagaimana Surat Penyerahan Hak tertanggal 25 November 1980 dan
telah pula terbit Sertifikat Hak Milik No. 245/Nagori Bandar yang
diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun tanggal 15
Januari 2002, yang selanjutnya NURTI SILALAHI menjual tanah tersebut
kepada JULIAN MARTIN / KOK LIANG dan telah Balik Nama menjadi atas
nama Pemegang Hak JULIAN MARTIN;
Bahwa kemudian Penggugat melakukan penyerahan hak atas sebagian tanah tersebut yang luasnya 0,6140 ha kepada Bapak Tergugat yaitu
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
10
W.SITUMORANG sebagaimana Surat Penyerahan Hak tertanggal 11 Desember 1980;
Bahwa dengan terjadinya penyerahan hak tersebut maka luas tanah
Penggugat sejak tanggal 11 Desember 1980 adalah 30.402 – 900 – 6.140 = 23.362 m2, yang mana dalam keadaan kosong;
1.2. Bahwa sejak terjadinya penyerahan hak antara Penggugat dengan Bapak
Tergugat yaitu W. SITUMORANG, maka Tergugat atas persetujuan Bapak
Tergugat menguasai tanah milik W. SITUMORANG dengan cara
mendirikan bangunan berupa rumah tinggal karyawan Tergugat, bangunan
yang mana sampai saat ini masih berdiri dan tetap dalam penguasaan
Tergugat; 1.3. Bahwa pada tahun 2003 atas tanah milik Penggugat 23.362 m2 tersebut
terjadi perbuatan pengerukan tanah dari lokasi yang tinggi dan selanjutnya
menimbun lokasi yang rendah dengan menggunakan alat berat;
Bahwa perbuatan pengerukan dan penimbunan tersebut ternyata diperbuat
oleh pihak lain yaitu SASTRO PURBA, yang mana kemudian Tergugat
menyampaikan informasi tersebut kepada Penggugat dan selanjutnya
Tergugat mengetahui bahwasanya atas sebagian tanah milik Penggugat yaitu seluas ± 10.000 m2 diklaim sebagai milik SASTRO PURBA dan telah
pula terbit Sertifikat Hak Milik tanpa seijin dan sepengetahuan Penggugat;
1.4. Bahwa atas tindakan SASTRO PURBA tersebut maka Penggugat
melakukan upaya hukum dengan cara mengajukan Gugatan ke Pengadilan
Negeri Simalungun dan sebelum dilakuknnya gugatan oleh Penggugat
terhadap SASTRO PURBA, maka antara Penggugat dan Tergugat
diperbuat kesepakatan lisan guna melakukan upaya hukum
mempertahankan hak Penggugat yang mana agar Tergugat terlibat dalam
proses upaya hukum tersebut baik dalam pembiayaan dan juga
penguasaan tanah agar tidak dikuasai oleh pihak lain selain Penggugat
dan Tergugat yang pada pokoknya bahwa atas tanah Penggugat seluas
23.362 m2 dan tanah Tergugat seluas 0,6140 ha dilakukan penggabungan
dan akan dilakukan pembagian secara merata yaitu 50% menjadi bagian
Penggugat dan 50% menjadi bagian Tergugat apabila perkara melawan
SASTRO PURBA menang dan dasar pengajuan gugatan tersebut
dipergunakan adalah Surat Penyerahan Hak tanggal 04 November 1980
antara Penggugat dengan RAFI’I DAMANIK;
Bahwa gugatan Penggugat terhadap diri SASTRO PURBA telah diperiksa
dan diputus sebagaimana Putusan Mahkamah Agung RI No. 1530
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
11
K/Pdt/20015 tanggal 19 Juni 2006 jo. Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera
Utara No. 324/Pdt/2003/PT-MDN tanggal 16 Agustus 2004 jo. Putusan
Pengadilan Negeri Simalungun No. 08/Pdt.G/2003/PN-SIM Tanggal 11
Nopember 2003, yang pada pokoknya mengabulkan gugatan Penggugat
atas objek perkara yang diklaim SASTRO PURBA;
1.5. Bahwa selama proses pemeriksaan perkara Perdata No.
08/Pdt.G/2003/PN-SIM sampai dengan saat ini penguasaan objek perkara
dilakukan bersama oleh Penggugat dan Tergugat;
Bahwa saat proses pemeriksaan perkara Perdata No. 08/Pdt.G/2003 di
tingkat Pengadilan Negeri sehubungan adanya bagian dari tanah yang
kondisinya berbentuk jutang adan akan dilakukan penimbunan maka
pelaksanaan penimbunan diserahkan kepada JULIAN MARTIN / KOK
LIANG dengan pembayaran berbentuk sebidang tanah seluas ± 3 rante
yang mana perolehannya diterima oleh JULIAN MARTIN / KOK LIANG
dengan pembayaran diterima oleh JULIAN MARTIN / KOK LIANG adalah 1
½ (satu setengah) rante dari Penggugat dan 1 ½ (satu setengah) rante dari
Tergugat (tanah yang menjadi pembayaran dan milik JULIAN MARTIN /
KOK LIANG tidak merupakan objek perkara sebagaimana Putusan
Pengadilan Negeri Simalungun No. 08/Pdt.G/2003/PN-SIM);
1.6. Bahwa juga sehubungan Penggugat telah melakukan transaksi melakukan
transaksi atas bagian tanah seluas 900 m2 kepada NURTI SILALAHI maka
Tergugat memperoleh bagian yang sama seluas 900 m2, bagian mana
berdampingan dengan tanah seluas ± 3 rante yang merupakan
pembayaran alat berat JULIAN MARTIN / KOK LIANG dan selanjutnya
antara Tergugat bersama Suami Penggugat (BAHOL HAQUE) selaku
Pihak Kedua dengan JULIAN MARTIN / KOK LIANG selaku Pihak Pertama sepakat untuk melakukan tukar tambah atas tanah sebagaimana Sertifikat
Hak Milik No. 245/Nagori Bandar yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan
Kabupaten Simalungun tanggal 15 Januari 2002 atas nama Pemegang
Hak JULIAN MARTIN (yang diperoleh dari NURTI SILALAHI) menjadi milik
Tergugat dan selanjutnya tanah bagian Tergugat seluas 900 m2 menjadi
milik JULIAN MARTIN / KOK LIANG yang mana pula terbit Sertifikat Hak
Milik No. 276 Nagori Bandar atas nama Pemegang Hak JULIAN MARTIN /
KOK LIANG sebagaimana Surat Pernyataan Dan Serah Terima tanggal 19 Agustus 2003;
1.7. Bahwa tanah yang diperoleh Tergugat dari perbuatan hukum tukartambah
dengan JULIAN MARTIN sebagaimana Sertifikat Hak Milik No. 245/Nagori
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
12
Bandar telah berdiri bangunan Pabrik Pengolahan Berondolan Kelapa
Sawit yang dilakukan dan dimiliki oleh Tergugat;
Bahwa Sertifikat Hak Milik No. 245/Nagori Bandar berada pada Tergugat
berdasarkan Surat Pernyataan Dan Serah Terima tanggal 19 Agustus
2003, sehingga dalil Penggugat yang menyebutkan bahwasanya
Penggugat yang melakukan barter dengan JULIAN DAMANIK / KOK
LIANG adalah keliru hal mana menunjukkan bahwasanya dalil Penggugat
diperbuat berdasarkan rekayasa karena diperbuat bukan berdasarkan
fakta;
1.8. Bahwa dengan demikian sejak Agustus 2003 tanah yang menjadi miBahwa
dengan demikian sejak Agustus 2003 tanah yang menjadi milik bersama Penggugat dengan Tergugat adalah 30.403 m2 – 900 m2 (Tergugat) – 2.100 m2 (Julian Martin) = ± 27.403 m2, hal mana kemudian ditindaklanjuti
Penggugat dan Tergugat guna penyelesaian kesepakatan atas bagian
masing-masing Penggugat dan Tergugat yaitu dengan cara melakukan
pengukuran fisik tanah yang dilakukan oleh pihak yang berwenang yaitu
Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun, yang dituangkan dalam
BERITA ACARA PENGUKURAN bertanggal 11 April 2016, yang diperoleh luasan tanah adalah 23.398 m2 (setelah dikurangi tanah seluas 900 m2 milik Tergugat dan seluas 2.100 m2 milik JULIAN MARTIN / KOK LIANG)
yang sesuai dengan SKET BIDANG TANAH yaitu:
1) 6.866 m2
2) 5.332 m2
3) 6.419 m2
4) 4.791 m2
dilakukan kesepakatan yaitu:
- Penggugat memperoleh bagian dan menjadi milik Penggugat seluas ± 11.751 m2 (angka 2) dan 3) dalam SKET BIDANG TANAH)
- Tergugat memperoleh bagian dan menjadi milikk Tergugat seluas ± 11.657 m2 (angka 1) dan angka 4) dalam SKET BIDANG TANAH)
Bahwa kemudian pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun
mengeluarkan PETA SITUASI BIDANG TANAH yang diperbuat sesuai
dengan ketentuan dalam pengukuran dengan diperbuatnya JALAN, tanah
yang masuk areal DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS), SHM 245 (milik
Tergugat) dan SHM 276 (Milik JULIAN MARTIN), sebagai dasar penerbitan
Sertifikat Hak Milik ke atas nama masing-masing yaitu Penggugat dan
Tergugat dan diperoleh luas:
1) 2.975 m2
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
13
2) 963 m2
3) 8.313 m2 (Tanah kena DAS 1.555 m2)
4) 4.330 m2 (Tanah kena DAS 1.541 m2)
Bahwa PETA SITUASI BIDANG TANAH tersebut diterbitkan berdasarkan
SKET BIDANG TANAH sebagaimana BERITA ACARA PENGUKURAN
tanggal 11 April 2016 yang mana:
- angka 3) seluas 8.313 m2 bagian Penggugat merupakan pengukuran
berdasarkan angka 2) dan 3) SKET BIDANG TANAH;
- angka 1), 2), dan 4) seluas 8.268 m2 adalah bagian Tergugat
merupakan pengukuran berdasarkan angka 1) dan 4) SKET BIDANG
TANAH;
1.9. Bahwa dengan demikian dalil Penggugat yang menyatakan objek perkara
dalam perkara a quo adalah seluas ± 6.860 m2, dengan batas-batas:
- Sebelah Utara :Tanah Kok Liang (eks tanah
barter)/Bendar/DAS
- Sebelah Timur :Jalan ke PU.PAM/Tanah PU.PAM
- Sebelah Selatan :Tanah Kok Liang (eks tanah barter)/Jalan
- Sebelah Barat :Pabrik Limun (Kok Liang)/”Tanah Kok Liang Eks
Tanah Barter”
Batas penentuan batas telah diperbuat Penggugat dengan keliru seakan-
akan tanah yang dipermasalahkan / objek perkara seluas ± 6.860 m2
dikelilingi tanah seluas 3 (tiga) rante / 1.200 m2 (karena mendalilkan
sebelah utara, selatan dan barat adalah tanah JULIAN MARTIN / KOK
LIANG / eks tanah barter) jika disesuaikan dengan dalil gugatan Penggugat angka 8 yang menyatakan: “.....yakni seluas ± 3 rante
(panjang 20 meter x lebar 60 meter, selanjutnya disebut “tanah
barter”).....dst, bahkan yang lebih membuat sulit untuk memahami batas-
batas yang didalilkan Penggugat adalah dimana Penggugat menggunakan kata “eks” yang menurut kamus besar bahasa indonesia
eks adalah “bekas; mantan”, sehingga menimbulkan pertanyaan tanah
mana yang dimaksud Penggugat dengan penggunaan kata “eks” yang
dilanjutkan dengan “tanah barter”
Bahwa dalil Penggugat khusus batas sebelah Barat adalah Pabrik Limun
(Kok Liang), jika maksud Penggugat sebelah barat adalah Pabrik Limun
milik Kok Liang maka telah tidak sesuai dengan fakta karena Pabrik
Limun yang dimiliki dan dikelola oleh AGIN dan bukanlah oleh KOK
LIANG;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
14
Bahwa juga penentuan luas objek perkara dalam perkara a quo yang
dilakukan oleh Penggugat diperbuat dengan tidak cermat karena tidak
menguraikan bagaimana Penggugat dapat menentukan luas objek perkara adalah ± 6.860 m2, sedangkan jelas dalam uraian Penggugat
angka 16 mendalilkan adanya Berita AcaraPengukuran karena
kekhilafan belaka) jelas telah tercantum luas tanah yang menjadi bagian dari Tergugat adalah seluas ± 11.657 m2 (angka 1) dan 4) dalam SKET
BIDANG TANAH yang setelah dilakukan penggambaran sesuai dengan
ketentuan dan tata cara oleh Kantor Pertanahan sebagaimana PETA
SITUASI BIDANG TANAH maka BIDANG TANAH maka bagian Tergugat adalah seluas 8.268 m2, yang batas-batasnya sesuai dengan keadaan
adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Kok Liang (SHM 276) / Penggugat d.r. (SHM
245) / Sungai / Penggugat d.r.
- Sebelah Timur : Jalan PDAM / Sungai
- Sebelah Selatan : Penggugat d.r. (SHM No. 245) Jalan
- Sebelah Barat : Kok Liang (SHM 276) / Penggugat d.r. (SHM
245) /Pabrik Limun (Agin) / Jalan
Bahwa dengan demikikan Penggugat telah tidak cermat dalam
penentuan letak/batas-batas objek perkara dalam perkara a quo (vide
Jurisprudensi MARI No. 1149 K/SIP/1975 tanggal 25 April 1979 dalam
pertimbangannya menyatakan: “Karena dalam surat gugatan tidak
disebutkan dengan jelas letak/batas-batas tanah sengketa, gugatan tidak
dapat diterima.”)
2. Bahwa atas dalil gugatan Penggugat angka 13, 14, 15, 16, 17, 18 diperbuat
dengan tidak cermat dan tidak berdasar dengan alasan:
2.1. Bahwa sebagaimana uraian Tergugat diatas dan juga dalam uraian
Penggugat angka 16 mendalilkan adanya Berita Acara Pengukuran Tanah tanggal 16 April 2016 yang diketahui oleh Penggugat yang mana
Penggugat telah membubuhkan tanda tangan Penggugat dalam Berita
Acara Pengukuran Tanah tanggal 16 April 2016 tersebut yang walaupun
didalilkan Penggugat diperbuat karena kekhilafan belaka adalah
menunjukkan itikad tidak baik Penggugat dalam mencari jalan keluar
antara Penggugat dan Tergugat yang mana terlihat dengan diajukannya
gugatan dalam perkara a quo;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
15
2.2. Bahwa hubungan hukum Penggugat dan Tergugat yaitu kesepakatan
tentang adanya pembagian sebagaimana dalil Tergugat yang akhirnya
dituangkan dalam Berita Acara Pengukuran Tanah tanggal 16 April 2016
yang mana merupakan Perjanjian yang diperbuat sesuai dengan hukum
dan telah memenuhi syarat sahnya suatu perjanjian sebagaimana amanat
Pasal 1320 KUHPerdata, yaitu;
- Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
- Kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
- Suatu hal tertentu;
- Suatu sebab yang halal.
Bahwa dengan demikian tidak berdasar dalil Penggugat yang menyatakan
bahwa terjadinya Berita Acara Pengukuran Tanah tanggal 16 April 2016
adalah kekhilafan belaka;
2.3. Bahwa itikad baik Penggugat terlihat bakan dalam uraian gugatan Penggugat tidak ada didalilkan / dibahas oleh Penggugat bahwasanya ada
perbuatan hukum antara Penggugat dengan Bapak Tergugat yaitu W.
SITUMORANG yang luasnya 0,6140 ha kepada Bapak Tergugat yaitu W.
SITUMORANG sebagaimana Surat Penyerahan Hak antara Penggugat
dan W. SITUMORANG tertanggal 11 Desember 1980 yang merupakan bagian dari tanah seluas ± 30.403 M2 (tiga puluh ribu empat ratus tiga
meter persegi) yang diperoleh Penggugat dari RAFI’I DAMANIK
sebagaimana Surat Penyerahan Hak tanggal 04 November 1980;
2.4. Bahwa perbuatan hukum yang dilakukan Tergugat baik mendirikan
bangunan berupa rumah karyawan Penggugat dan Pabrik Olahan Kelapa
Sawit adalah diperbuat Tergugat secara sah dan sesuai hukum atas tanah
yang merupakan milik dan bagian Tergugat dan perbuatan mana bukanlah
perbuatan melawan hukum;
2.5. Bahwa perbuatan Tergugat bukanlah perbuatan melawan hukum maka
Tergugat tidak dapat dibenarkan dan/atau dihukum untuk membayar ganti
kerugian;
3. Bahwa dalil gugatan Pengguat angka 19, 20, 21 diperbuat dengan tidak cermat
dan tidak berdasar dengan alasan:
3.1. Bahwa tuntutan Penggugat atas Sita Jaminan telah diperbuat dengan tidak
berdasar pada karena Penggugat tidak dapat menentukan lokasi dan letak
tanah yang disesuaikan dengan batas-batas yang didalilkan oleh
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
16
Penggugat karena Penentuan batas-batas yang didalilkan Penggugat
adalah diperbuat dengan tidak cermat;
3.2. Bahwa tuntutan Penggugat dalam perkara ini atas dwangsom diperbuat
dengan tidak cermat bertentangan dengan dengan hukum acara karena
membaca gugatan Penggugat bahwa dalam perkara a quo mempunyai
nilai eksekusi (vide gugatan Penggugat angka 18), sehingga permintaan
Penggugat tersebut telah tidak sesuai dengan dalil Penggugat sendiri yang memintakan eksekusi; (vide Jurisprudensi MARI No. 307 K/SIP/1975 tanggal 17 Desember 1976 yang dalam pertimbangannya menyatakan:
“Tuntutan akan uang paksa harus ditolak dalam putusan dapat
dilaksanakan dengan eksekusi bila keputusan yang bersangkutan
mempunyai kekuatan yang pasti.”;
3.3. Bahwa, sesuai dengan surat Edaran Mahkamah Agung No. 3 tahun 2000
tentang putusan serta merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan Provisionil
pada point 4 menyatakan: Syarat-Syarat menjatuhkan Putusan Serta
Merta;
Bahwa, gugatan Penggugat dalam perkara ini tidak menguraikan apa
pentingnya putusan dalam perkara ini dimintakan serta merta dan juga dalil
gugatan Penggugat diperbuat dengan tidak berdasarkan hukum dan tidak
didukung dengan fakta;
Berdasarkan alasan-alasan sebagaimana disebutkan diatas, mohon kiranya
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Simalungun yang memeriksa dan mengadili
perkara ini berkenan menolak gugatan Penggugat dalam perkara ini untuk
seluruhnya.
DALAM REKONPENSI Bahwa segala apa yang telah dikemukakan dalam Eksepsi dan Jawaban dalam
Konpensi sebagaimana disebutkan diatas dianggap termasuk juga dalam gugatan
Rekonpensi ini.
Bahwa Penggugat dalam rekonvensi/Tergugat dalam konvensi (Penggugat
d.r./Tergugat d.k.) mengajukan gugatan rekonvensi terhadap diri Tergugat dalam
rekonvensi/Penggugat dalam konvensi (Tergugat d.r./ Penggugat d.k.) dengan
alasan sebagai berikut;
1. Bahwa Bapak Penggugat d.r. yaitu W. SITUMORANG ada memiliki dan
memperoleh sebidang tanah seluas 0,6140 ha dari Tergugat d.r. sebagaimana
Surat Penyerahan Hak tertanggal 11 Desember 1980 yang merupakan
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
17
bagian dari tanah Tergugat d.r. seluas ± 30.403 M2 (tiga puluh ribu empat ratus
tiga meter persegi) yang diperoleh dari RAFI’I DAMANIK sebagaimana Surat
Penyerahan Hak tanggal 04 November 1980;
2. Bahwa semasa hidupnya tanahnya tersebut diserahkan secara lisan kepada
Penggugat d.r. yang mana kemudian Penggugat d.r. menguasai tanah milik W.
SITUMORANG tersebut dengan cara mendirikan bangunan berupa rumah
tempat tinggal karyawan Penggugat d.r., bangunan yang mana sampai saat ini
masih berdiri dan tetap dalam penguasaan Penggugat d.r. dan untuk kepastian
kepemilikan Penggugat d.r. maka Ibu Penggugat d.r. menyerahkan tanah
tersebut kepada Penggugat d.r. yang diketahui dan disaksikan oleh seluruh
saudara-saudara Penggugat d.r.;
3. Bahwa tanah Tergugat d.r. yang bersampingan dengan tanah Penggugat d.r.
tersebut masih dalam keadaan kosong dan kemudian pada tahun 2003 atas
tanah milik Tergugat d.r. tersebut 23.362 m2 tersebut terjadi perbuatan
pengerukan tanah dari lokasi yang tinggi dan selanjutnya menimbun lokasi
yang rendah dengan menggunakan alat berat yang kemudian diketahui diperbuat oleh SASTRO PURBA, yang mengklaim tanah seluas ± 10.000 m2 sebagai milik SASTRO PURBA dan telah pula terbit Sertifikat Hak Milik tanpa
seijin dan sepengetahuan Tergugat d.r.;
4. Bahwa keinginan Tergugat d.r. ingin melakukan upaya hukum atas tindakan
SASTRO PURBA maka selanjutnya Tergugat d.r. mengajak dan sepakat
secara lisan untuk mempertahankan hak Tergugat d.r. dengan cara Penggugat
d.r. terlibat dalam upaya hukum Tergugat d.r. seluas 23.362 m2 dan tanah
Penggugat d.r. seluas 0,6140 ha dilakukan penggabungan dan akan dilakukan
pembagian secara merata yaitu 50% menjadi bagian Tergugat d.r.;
5. Bahwa selanjutnya Tergugat d.r. mengajukan gugatan melawan SASTRO
PURBA dasar pengajuan gugatan tersebut dipergunakan adalah Surat Penyerahan Hak tanggal 04 November 1980 antara Tergugat d.r. dengan
RAFI’I DAMANIK yang mana telah diperiksa dan diputus sebagaimana Putusan
Mahkamah Agung RI No. 1530 K/Pdt/2015 tanggal 19 Juni 2006 jo. Putusan
Pengadilan Tinggi Sumatera Utara Medan No. 324/Pdt/2003/PT-MDN tanggal
16 Agustus 2004 jo. Putusan Pengadilan Negeri Simalungun No.
08/Pdt.G/2003/PN-SIM Tanggal 11 Nopember 2003, yang pada pokoknya
mengabulkan gugatan Penggugat i.c. Tergugat d.r. atas objek perkara yang
diklaim SASTRO PURBA;
6. Bahwa selama proses pemeriksaan perkara Perdata No. 08/Pdt.G/2003/PN-
SIM sampai dengan saat ini penguasaan objek perkara dilakukan bersama oleh
Penggugat d.r. dan Tergugat d.r. dan adanya perbuatan hukum atas sebagian
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
18
tanah yang tidak termasuk dalam objek perkara Perdata No.
08/Pdt.G/2003/PN-SIM, yaitu:
- Bahwa Tergugat memperoleh sebidang seluas 900 m2, yang mana
diperoleh Penggugat d.r. dikarenakan adanya kesepakatan Penggugat d.r.
dan Tergugat d.r. atas bagian masing-masing sebesar 50% yang mana
Perbuatan Tergugat d.r. yang melakukan transaksi atas tanah seluas
900m2 kepada NURTI SILALAHI maka Penggugat d.r. berhak memperoleh
bagian yang sama yaitu seluas 900 m2;
- Bahwa Penggugat d.r. dan Tergugat d.r. ada menyerahkan tanah seluas ± 3 rante yang sebagai pembayaran alat berat JULIAN MARTIN / KOK LIANG
yang dipergunakan untuk menimbun lahan yang kondisinya jurang, yang
mana pula sehubungan tanah 3 rante tersebut berdekatan dengan tanah
bagian dan milik Tergugat seluas 900 m2 maka antara JULIAN MARTIN /
KOK LIANG dengan Penggugat d.r. bersama suami Tergugat d.r.
melakukan tukar tambah atas tanah yang diperoleh JULIAN MARTIN dari
NURTI SILALAHI menjadi milik Penggugat d.r. (saat ini telah berdiri
bangunan Pabrik Pengolahan Berondolan Kelapa Sawit yang dilakukan dan
dimiliki oleh Penggugat d.r.) dan selanjutnya tanah bagian Penggugat d.r.
seluas 900 m2 menjadi milik JULIAN MARTIN / KOK LIANG sebagaimana
SURAT PERNYATAAN DAN SERAH TERIMA tanggal 19 Agustus 2003; 7. Bahwa selanjutnya pada tahun 2016 Penggugat d.r. dan Tergugat d.r.
melakukan pembagian fisik tanah yang pengukurannya dilakukan oleh pihak
yang berwenang yaitu Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun sehubungan
masing-masing pihak akan melakukan penerbitan Sertifikat Hak Milik sebagaimana BERITA ACARA PENGUKURAN bertanggal 11 April 2016 yang diperoleh luasan tanah yang akan dibagi antara Penggugat d.r. dan Tergugat d.r. adalah 23.398 m2 (setelah dikurangi tanah seluas 900 m2 milik
Penggugat d.r. dan seluas 2.100 m2 milik JULIAN MARTIN / KOK LIANG) yang
sesuai dengan SKET BIDANG TANAH yaitu:
1) 6.866 m2
2) 5.332 m2
3) 6.419 m2
4) 4.791 m2
dilakukan kesepakatan yaitu:
- Tergugat d.r. memperoleh bagian seluas ± 11.751 m2 (angka 2 dan 3) dalam SKET BIDANG TANAH)
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
19
- Penggugat d.r. memperoleh bagian seluas ± 11.657 m2 (angka 1) dan 4) dalam SKET BIDANG TANAH)
Bahwa kemudian pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun
mengeluarkan PETA SITUASI BIDANG TANAH yang diperbuat sesuai dengan
ketentuan dalam pengukuran dengan diperbuatnya JALAN, tanah yang masuk
areal DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS), SHM 245 (milik Penggugat d.r.) dan
SHM 276 (Milik JULIAN MARTIN), sebagai dasar penerbitan Sertifikat Hak Milik
ke atas nama masing-masing yaitu Penggugat dan Tergugat dan diperoleh
luas:
1) 2.975 m2
2) 963 m2
3) 8.313 m2 (Tanah kena DAS 1.555 m2)
4) 4.330 m2 (Tanah kena DAS 1.541 m2)
Bahwa PETA SITUASI BIDANG TANAH tersebut diterbitkan berdasarkan
SKET BIDANG TANAH sebagaimana BERITA ACARA PENGUKURAN tanggal
11 April 2016 yang mana:
- angka 3) seluas 8.313 m2 bagian Tergugat d.r. merupakan pengukuran
berdasarkan angka 2) dan 3) SKET BIDANG TANAH;
- angka 1), 2) dan 4) seluas 8.268 m2 adalah bagian Penggugat d.r.
merupakan pengukuran berdasarkan angka 1) dan 4) SKET BIDANG
TANAH;
8. Bahwa dengan demikian Penggugat d.r. mempunyai dan memperoleh bagian tanah seluas ± 11.657 m2 dan setelah dilakukan pengukuran secara
administratif oleh Kantor Pertanahan ternyata faktanya adalah seluas 8.268 m2 (delapan ribu dua ratus enam puluh delapan meter persegi) yang
merupakan hasil dari kesepatan antara Penggugat d.r. dan Tergugat d.r., yang
batas-batasnya sesuai dengan keadaan adalah sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Kok Liang (SHM 276) / Penggugat d.r.(SHM 245) /
Sungai /Penggugat d.r
- Sebelah Timur : Jalan PDAM / Sungai
- Sebelah Selatan : Penggugat d.r. (SHM 245) Jalan
- Sebelah Barat : Kok Liang (SHM 276) / Penggugat d.r. (SHM 245) /
Pabrik Limun (Agin) / Jalan
9. Bahwa adanya bagian Penggugat d.r. yang selanjutnya dituangkan dalam
Berita Acara Pengukuran Tanah tanggal 16 April 2016 yang mana
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
20
merupakan Perjanjian yang diperbuat sesuai dengan hukum dan telah
memenuhi syarat sahnya suatu perjanjian sebagaimana amanat Pasal 1320 KUHPerdata, yang mana adanya Berita Acara Pengukuran tanah tanggal 16
April 2016 diakui oleh Tergugat d.r. dalam gugatan Penggugat angka 16, hal
mana merupakan fakta yang terungkap di persidangan karena didalilkan sendiri
oleh Tergugat d.r.;
Bahwa dalil Tergugat d.r. sebagaimana yang dikemukakan diatas merupakan pengakuan Tergugat d.r. atas adanya Berita Acara Pengukuran Tanah tanggal 16 April 2016 yang merupakan suatu kebenaran yang bersifat “otoir
feit” yang artinya merupakan kebenaran yang tidak terbantahkan sebagaimana yang diatur oleh pasal 1925 KUHPerdata yang menyatakan : “Pengakuan
yang diberikan dihadapan Hakim merupakan bukti yang sempurna terhadap
orang yang telah memberikan bukti sendiri maupun perantara seseorang yang
dikuasakan khusus untuk itu” dan vide Jurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 32/K/SIP/1971 tanggal 24 Maret 1971 dalam pertimbangannya menyatakan:
“Suatu dalil yang dikemukakan oleh salah satu pihak dalam suatu perkara
apabila telah diakui dan tidak ada sangkalan dari pihak lain, maka dalil yang
dikemukakan itu dianggap telah terbukti.”
10. Bahwa gugatan Tergugat d.r. yang menuduh Penggugat d.r. melakukan
perbuatan melawan hukum yang mana telah dibantah sebagaimana uraian
Penggugat d.r./Tergugat d.k dan perbuatan Tergugat d.r. yang mengingkari
fakta dengan tidak mau melaksanakan Berita Acara Pengukuran Tanah tanggal
16 April 2016 adalah perbuatan melawan hukum dan mengakibatkan kerugian
khususnya moril terhadap diri Penggugat d.r.;
11. Bahwa kerugian moril yang diderita Penggugat d.r. berupa tercemarnya nama
bik Penggugat d.r. di lingkungan masyarakat dan keluarga yang seakan-akan
Penggugat d.r. tidak mempunyai dasar untuk memiliki dan memperoleh bagian
Penggugat d.r. yang ditaksir sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah);
12. Bahwa kerugian moril Penggugat d.r. harus dibayar Tergugat d.r. secara
sekaligus dan seketika kepada Penggugat d.r. sejak perkara ini mempunyai
kekuatan hukum tetap;
13. Bahwa oleh karena perbuatan Tergugat d.r./Penggugat d.k. adalah merupakan
perbuatan tanpa hak dan melawan hukum maka segala surat-surat maupun
perbuatan hukum apapun yang telah dan akan diperbuat oleh Tergugat d.r./
Penggugat d.k. ataupun pihak lain atas objek perkara gugatan rekonpensi ini
yang diperbuat tanpa seizin atau sepengetahuan Penggugat d.r./Tergugat d.k.
harus dinyatakan tidak sah dan batal demi hukum;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
21
14. Bahwa oleh karena objek perkara adalah bagian dari miki Penggugat d.r. maka
untuk menjaga kepentingan Penggugat d.r. atas perbuatan Tergugat d.r.
ataupun pihak lain yang sedang berusaha untuk menguasai dan mengusahai
objek perkara d.r. tanpa seijin dan sepengetahuan Penggugat d.r. khususnya
sesudah gugatan rekonpensi ini dimajukan dan sebelum adanya putusan
dalam perkara ini memperoleh kekuatan hukum tetap maka Tergugat d.r.
ataupun pihak lain harus dihukum menyerahkan objek perkara d.r. dalam
keadaan baik dan kosong tanpa dibebani sesuatu hak apapun juga;
15. Bahwa Penggugat d.r. mempunyai dugaan yang kuat bahwa Tergugat d.r. tidak
akan mentaati isi Putusan setelah perkara ini mempunyai kekuatan hukum
tetap dan untuk mencegah agar gugatan Rekonpensi Penggugat d.r. tidak
menjadi hampa nantinya maka Penggugat d.r./Tergugat d.k. merasa perlu agar
Pengadilan meletakkan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) atas barang
bergerak dan tidak bergerak milik Tergugat d.r. oleh sebab itu mohon kiranya
Ketua Pengadilan Negeri Simalungun c.q. Majelis Hakim Perkara ini
memerintahkan Jurusita Pengadilan Negeri Simalungun agar meletakkan Sita
Jaminan (Conservatoir Beslag) atas barang bergerak dan tidak bergerak milik
Tergugat d.r.;
16. Bahwa hak Pengggugat d.r. atas objek perkara d.r. adalah sesuai dengan
fakta-fakta nyata berdasarkan kepada hukum yang berlaku dan tidak dapat
disangkal oleh siapapun juga termasuk Tergugat d.r. maka adalah suatu hal
yang pantas dan wajar bilamana Pengadilan menjatuhkan putusan serta merta
(Uit voerbaar bij voorraad) dalam perkara ini meskipun verzets, banding atau
kasasi;
17. Bahwa dengan dikabulkannya gugatan Rekonpensi Penggugat d.r./Tergugat
d.k. maka adalah patut agar biaya perkara dibebankan kepada Tergugat d.r./
Penggugat d.k.;
Berdasarkan alasan-alasan yang telah dikemukan tersebut di atas, mohon kiranya
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Simalungun yang memeriksa dan mengadili
perkara ini mengambil keputusan sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat d.r./ Tergugat d.k. untuk seluruhnya;
2. Menyatakan dalam hukum objek perkara d.r. adalah merupakan milik dan
bagian Penggugat d.r.;
3. Menyatakan perbuatan Tergugat d.r. yang menuduh Penggugat d.r. melakukan
perbuatan melawan hukum dan perbuatan Tergugat d.r. yang tidak mau
melaksanakan isi Berita Acara Pengukuran Tanah tanggal 16 April 2016
Perbuatan Melawan Hukum;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
22
4. Menghukum Tergugat d.r. untuk membayar ganti rugi kerugian moril sebesar
Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) sekaligus dan seketika kepada
Penggugat d.r. setelah adanya putusan pengadilan yang berkekuatan hukum
tetap;
5. Menyatakan surat-surat maupun perbuatan hukum apapun yang telah atau
yang akan diperbuat oleh Tergugat d.r. dan/atau pihak lain atas objek perkara
yang diperbuat tanpa seizin atau sepengetahuan Penggugat d.r. harus
dinyatakan tidak sah dan batal demi hukum;
6. Menghukum Tergugat d.r. dan/atau pihak lain yang berada di objek perkara
baik khususnya sesudah gugatan rekonpensi ini dimajukan yang diperbuat
tanpa seizin atau sepengetahuan Penggugat d.r. agat menyerahkan objek
perkara dalam keadaan kosong dan baik tanpa dibebani sesuatu hak apapun
juga;
7. Menyatakan sita jaminan (Conservatoir Beslag) yang dilakukan dalam perkara
a quo adalah sah dan berharga;
Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan serta merta (Uit
voerbaar bij vooraad) meskipun ada verzets, banding atau kasasi;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri
SimaIungun menjatuhkan putusan tanggal 08 Nopember 2016 Nomor:
42/Pdt.G/2016/PN.Sim, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
DALAM KONPENSI : Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya; DALAM REKONPENSI : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat dalam rekonpensi untuk sebahagian;
2. Menyatakan obyek perkara dalam rekonpensi seluas 8.268 m² terletak di Desa
Nagori Bandar Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun dengan batas-batas
sebagai berikut:
- Sebelah Timur : dengan Jalan PAM;
- Sebelah Barat : dengan Sertifikat Hak Milik 245 dan Jalan;
- Sebelah Selatan : dengan Parit dan Jalan;
- Sebelah Utara : dengan Sertifikat Hak Milik 245 dan Bendar;
adalah milik dan bagian Penggugat dalam rekonpensi;
3. Menyatakan perbuatan Tergugat dalam rekonpensi yang tidak mau
melaksanakan isi Berita Acara Pengukuran Tanah tanggal 16 April 2016
merupakan Perbuatan Melawan Hukum;
4. Menyatakan surat-surat maupun perbuatan hukum apapun yang telah atau
yang akan diperbuat oleh Tergugat dalam rekonpensi dan/atau pihak lain atas
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
23
objek perkara yang diperbuat tanpa seizin atau sepengetahuan Penggugat
dalam rekonpensi tidak sah dan batal demi hukum;
5. Menghukum Tergugat dalam rekonpensi dan/atau pihak lain yang berada di
objek perkara baik khususnya sesudah gugatan rekonpensi ini dimajukan yang
diperbuat tanpa seizin atau sepengetahuan Penggugat dalam rekonpensi agat
menyerahkan objek perkara dalam keadaan kosong dan baik tanpa dibebani
sesuatu hak apapun juga; DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI :
Menghukum Penggugat dalam konpensi/Tergugat dalam rekonpensi membayar
biaya perkara sebesar Rp. 1.643.000,- (satu juta enam ratus empat puluh tiga ribu
rupiah);
Membaca surat-surat:
1. Risalah pernyataan permohonan banding yang dibuat oleh WakiI Panitera
Pengadilan Negeri SimaIungun pada tanggal 16 Nopember 2016, yang
menerangkan bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat telah
mengajukan Banding terhadap putusan Pengadilan Negeri SimaIungun Nomor:
42/Pdt.G/2016/PN.Sim., tanggal 08 Nopember 2016;
2. Relaas pemberitahuan pernyataan banding yang dibuat oleh Jurusita
Pengadilan Negeri SimaIungun yang menerangkan bahwa permohonan banding
tersebut teIah diberitahukan kepada Kuasa Hukum Terbanding semuIa
Tergugat pada tanggaI 22 Nopember 2016;
3. Relaas pemberitahuan memeriksa berkas perkara yang dibuat oIeh Jurusita
Pengadilan Negeri SimaIungun, telah diberitahukan masing-masing kepada
Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat pada tanggal 13 Desember 2016
dan kepada Terbanding semuIa Tergugat pada tanggaI 08 Desember 2016, di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri SimaIungun dalam tenggang waktu 14 (empat
belas) hari kerja, terhitung sejak hari berikutnya dari tanggal pemberitahuan
tersebut sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding
semula Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
24
serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-Undang oleh
karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat teIah
mengajukan banding, terhadap Putusan Pengadilan Negeri SimaIungun Nomor:
42/Pdt.G/2016/PN.Sim., tanggal 08 Nopember 2016, tetapi Kuasa Hukum
Pembanding semuIa Penggugat tidak ada mengajukan memori banding, sehingga
MajeIis Hakim Tingkat Banding tidak mengetahui aIasan dan keberatan dari Kuasa
Hukum Pembanding semuIa Penggugat tersebut ;
Menimbang, bahwa MajeIis Hakim Tingkat Banding setelah membaca,
meneliti dan mempelajari dengan seksama berkas perkara dan surat-surat yang
berhubungan dengan perkara ini, turunan resmi putusan Pengadilan Negeri
Simalungun tanggal 08 Nopember 2016 Nomor: 42/Pdt.G/2016/PN.Sim, MajeIis
Hakim Tingkat Banding berpendapat alasan dan pertimbangan hukum Majelis
Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya berkenaan dengan hal-hal yang
disengketakan oleh para pihak, telah tepat dan benar menurut hukum, maka
MajeIis Hakim Tingkat Banding mengambil alih alasan dan pertimbangan hukum
Majelis Hakim Tingkat Pertama yang dipandang sudah tepat dan benar, namun
MajeIis Hakim Tingkat Banding tidak sependapat dengan pertimbangan petitum
point 5 dan amar daIam rekonpensi point 4 putusan a quo dengan pertimbangan
haI-haI / pertimbangan hukum yang diIakukan (Tergugat Rekonpensi/ Penggugat
Konpensi) di niIai bersifat abstrak sehingga tidak mewujudkan adanya kepastian
hukum, sehingga amar point 4 harusIah dikesampingkan dan ditoIak, sehingga amar seIengkapnya sebagaimana dibawah ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas maka putusan Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 08 Nopember 2016 No.42/Pdt.G/2016/PN.Sim, yang dimintakan banding tersebut haruslah diperbaiki;
Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Penggugat berada di
pihak yang kalah maka dibebankan membayar biaya perkara dikedua tingkat peradilan ;
Memperhatikan, Undang-undang Nomor 49 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman,
peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berhubungan dengan
perkara ini;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
25
M E N G A D I L I : - Menerima Permohonan Banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula
Penggugat tersebut ;
- Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Simalungun tanggal 08 Nopember
2016 Nomor: 42/Pdt.G/2016/PN.Sim, yang dimohonkan banding tersebut
dengan perbaikan amar seIengkapnya menjadi sebagai berikut :
DALAM KONPENSI :
Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
DALAM REKONPENSI :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat dalam rekonpensi/ Tergugat daIam
konpensi untuk sebahagian;
2. Menyatakan obyek perkara dalam rekonpensi seluas 8.268 m² terletak di
Desa Nagori Bandar Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun dengan
batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Timur : dengan Jalan PAM;
- Sebelah Barat : dengan Sertifikat Hak Milik 245 dan Jalan;
- Sebelah Selatan : dengan Parit dan Jalan;
- Sebelah Utara : dengan Sertifikat Hak Milik 245 dan Bendar;
adalah milik dan bagian Penggugat dalam rekonpensi;
3. Menyatakan perbuatan Tergugat dalam rekonpensi/ Penggugat daIam
konpensi yang tidak mau melaksanakan isi Berita Acara Pengukuran Tanah
tanggal 16 April 2016 merupakan Perbuatan Melawan Hukum;
4. Menghukum Tergugat dalam rekonpensi/ Penggugat daIam konpensi
dan/atau pihak lain yang berada di objek perkara baik khususnya sesudah
gugatan rekonpensi ini dimajukan yang diperbuat tanpa seizin atau
sepengetahuan Penggugat dalam rekonpensi/ Tergugat daIam konpensi
agar menyerahkan objek perkara dalam keadaan kosong dan baik tanpa
dibebani sesuatu hak apapun juga;
5. Menghukum Pembanding semula Penggugat daIam konpensi/ Tergugat
daIam rekonpensi untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat
peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,-
(seratus lima puluh ribu rupiah) ;
Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 30 Januari 2017 oleh kami DHARMA E.
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
26
DAMANIK, SH, MH seIaku Hakim Ketua Majelis, BINSAR SIREGAR, SH, M.Hum dan PERDANA GINTING, SH para Hakim Anggota yang ditunjuk untuk
memeriksa dan mengadili perkara ini, berdasarkan Surat Penetapan Ketua
Pengadilan Tinggi Medan tanggal 10 Januari 2017 Nomor: 04/PDT/2017/PT.MDN,
dan Putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari
Rabu tanggal 08 Februari 2017 oleh Ketua Majelis tersebut, dengan didampingi
oleh Hakim-Hakim Anggota, serta RAHMAD PARULIAN, SH., M.Hum sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh para pihak
yang berperkara maupun Kuasanya.
HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS, ttd ttd BINSAR SIREGAR, SH, M.Hum DHARMA E. DAMANIK, SH, MH
ttd PERDANA GINTING, SH
PANITERA PENGGANTI,
ttd
RAHMAD PARULIAN, SH., M.Hum
Perincian Biaya : 1. Meterai Rp. 6.000,- 2. Redaksi Rp. 5.000,- 3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,- ( seratus lima puluh ribu rupiah )