pengamatan upaya wajib puskesmas angie fix bgt bgt
DESCRIPTION
ilmu kesehatan masyarakatTRANSCRIPT
PENGAMATAN UPAYA WAJIB PUSKESMASPROMOSI KESEHATAN
PUSKESMAS RANCAMANYAR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu TugasBagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pendidikan Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung
Disusun oleh :
Angie Erditha 12100113007
Preceptor:Budiman,.dr. M.KM
Program Pendidikan Profesi DokterBagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung2014
EXECUTIVE SUMMARY
LAPORAN PROGRAM UPAYA WAJIB PUSKESMAS RANCAMANYAR
KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2013
Oleh : Angie Erditha
1. Profil Puskesmas Rancamanyar
Gambaran Umum
Puskesmas Rancamanyar merupakan puskesmas yang ada di wilayah kerja Desa Rancamanyar Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung.
Geografis
Puskesmas Rancamanyar terletak di Jalan Desa Rancamanyar Kecamatan Baleendah. Wilayah kerja seluas 772.456 Ha dengan 71.925 jiwa wilayah kerja Puskesmas Rancamanyar terdiri dari 3 desa dari 8 desa yang ada di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, yaitu:
Desa Rancamanyar Desa Bojong Malaka Desa Malakasari
Puskesmas Rancamanyar berada di wilayah kerja kecamatan Baleendah dengan batas- batas sebagai berikut :
Utara : Desa Cangkuang Kecamatan Dayeuhkolot Kab. Bandung Selatan : Desa Rancamulya Kecamatan Pameungpek Kab. Bandung Barat : Desa Sukamukti Kecamatan Katapang Kab. Bandung Timur : Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah
Daerah binaan terjauh dapat ditempuh ± 30 menit dengan kendaraan roda dua, yaitu RW 10 Pameutingan Desa Malakasari. Seluruh wilayah dapat dijangkau dengan kendaran roda dua maupun roda empat walaupun dalam hujan.
Demografi
1. Data PendudukJumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rancamanyar adalah sebanyak 71.925 jiwa (sumber: Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kecamatan Tahun 2013) dengan penyebaran penduduk 35.384 jiwa di desa Rancamanyar, 22.130 jiwa di Bojong Malaka, dan 14.232 jiwa di Desa Malakasari.
Tabel 1.1
Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa Puskesmas Rancamanyar Tahun 2013
No Desa Luas Wilayah (Ha)
Jumlah Jumlah Penduduk
Jumlah Rumah Tangga
1 Rancamanyar 352.450 92 20
35.384 8.846
2 BojongMalaka 244.356 97 16
22.310 6.067
3 Malakasari 175.65 48 1 14.232 4.019
3
Jumlah 772.456 243 49
71.926 18.932
Sumber : Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kecamatan Baleendaah Tahun 2013
Berdasarkan hasil tabel diatas dapat dilihat bahwa kepadatan penduduk cukup tinggi dimana desa Rancamanyar merupakan desa yang terpadat jika dibandingkan dengan desa yang lain di wilayah Puskesmas Rancamanyar.
Sehingga berdampak kepada berbagai masalah kesehatan seperti penyakit- penyakit yang berbasis lingkungan. Penyakit menyebar dengan sangat cepat di daerah yang padat penduduk.
2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Tabel 1.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, dan Desa Puskesmas Rancamanyar Tahun 2013
Berdasarkan hasil tabel di atas dapat dilihat bahwa rasio beban tanggungan rumah tangga di wilayah Puskesmas Rancamanyar 1 (satu) orang penduduk memiliki beban tanggungan 4 (empat) orang, berdasarkan kelompok usia penduduk yang didominasi adalah usia produktif.
3. Jumlah penduduk Miskin
Tabel 1.3
Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Puskesmas Rancamanyar Tahun 2013
No Desa Jumlah Penduduk
Jumlah Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar
Askes Jamsostek Jamkesmas Gakinda Jumlah
1 Rancamanyar 35.384 - - 5943 1681 7.624
2 Bojongmalaka 22.310 3800 1500 4736 327 10.363
3 Malakasari 14.232 224 1275 3155 125 4779
4 Luar Wilayah - - - - - -
Jumlah 71.926 4.024 2.775 13.834 2.133 22.766
Presentase
Sumber : Rekapitulasi Hasil Pendataan R/R Puskesmas Tahun 2013
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah pengguna jasa pelayanan puskesmas yang mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar sebnayak 35% sisanya sebanyak 65% belum mempunya jaminan pemeliharaan kesehatan.
4. Jumlah Penduduk Kelompok Khusus
Data Fisik Puskesmas
Nama Puskesmas : RANCAMANYAR
Kode Puskesmas : 3204140203
Alamat : Jl.Desa Rancamanyar Kp. Babakan
Status Puskesmas : TTP
Status Puskesmas Dalam Program TB paru : PRM
Jumlah Tempat Tidur : Ada
Ruang Laboratorium : -
Ruang UGD : -
Kondisi Puskesmas : Baik
Tahun Pembangunan : 1992
Tahun Perbaikan Terakhir :-
Status Kepemilikan Tanah :Tanah Desa
Peta Puskesmas :Ada
Jumlah Pustu :-
Jumlah Desa yang Dilayani :3 desa
Batas Wilayah :
- Utara : Kecamatan Dayeuhkolot- Barat : Kecamatan Katapang- Timur : Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah- Selatan : Kecamatan Pameungpeuk
2 Analisis Kuantitatif
Promosi kesehatan adalah upaya mempengaruhi masyarakat agar menghentikan perilaku
beresiko tinggi dan menggantikannya dengan perilaku yang aman atau paling tidak beresiko
rendah. Program kesehatan lingkungan di Puskesmas Rancamanyar masih memiliki banyak
keterbatasan, terutama karena program-program yang ada masih berupa inspeksi di lapangan.
Analisis kuantitatif program promosi kesehatan di Puskesmas Rancamanyar dapat dilihat
melalui persentase target dan cakupan. meliputi :
Tabel 2.1. Hasil Pencapaian Kegiatan Program Promosi Kesehatan Puskesmas Rancamanyar Tahun 2013
a. Komunikasi Interpersonal dan Konseling
Berdasarkan data pada tabel 2.1 dapat diketahui bahwa tidak terdapat data mengenai
sasaran, pencapaian, cakupan dan kinerja dari program komunikasi interpersonal dan konseling .
Hal ini dapat terjadi dikarenakan tidak adanya kegiatan pendataan mengenai komunikasi
interpersonal dan konseling di Puskesmas Rancamanyar.
b. Penyuluhan Kelompok oleh Petugas di dalam Gedung Puskesmas
Berdasarkan data pada tabel 2.1 dapat diketahui bahwa cakupan dan kinerja program
penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung puskesmas sudah mencapai 100%, namun
belum ada data kuantitatif yang spesifik mengenai jenis, frekuensi, dan jumlah sasaran
penyuluhan di dalam gedung Puskesmas. Berikut ini merupakan data kuantitatif mengenai jenis,
frekuensi, dan jumlah sasaran penyuluhan gabungan (di dalam maupun luar gedung puskesmas):
Tabel 2.2 Hasil Pencapaian Kegiatan Penyuluhan Kelompok oleh Petugas Kesehatan Puskesmas dan Kader
Jenis Penyuluhan Frekuensi Jumlah SasaranFilariasis 27 49114Diare 12 365TB Paru 12 456ISPA 12 432
c. Institusi Kesehatan Ber-PHBS
Berdasarkan data pada tabel 2.1 dapat diketahui bahwa cakupan dan kinerja puskesmas
mengenai program institusi kesehatan ber-PHBS sudah mencapai 100%, namun belum ada data
spesifik mengenai nama, lokasi dan variabel tinjauan PHBS dari institusi kesehatan yang
menjadi sasaran kerja program kesehatan puskesmas Rancamanyar.
d. Pengkajian dan Pembinaan PHBS di Tatanan Rumah Tangga
Berdasarkan data pada tabel 2.1 dapat diketahui bahwa nilai persentase cakupan dan
kinerja program pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga puskesmas
Rancamanyar sudah mencapai nilai 53.17% dan 81.81%. Berikut ini merupakan data kuantitatif
hasil pencapaian kegiatan pengkajian PHBS di tatanan rumah tangga pada tiap desa di wilayah
kerja Puskesmas Rancamanyar:
Tabel 2.3 Hasil Pencapaian Kegiatan Pengkajian PHBS di Tatanan Rumah Tangga
Desa / Kelurahan Jumlah RTDipantau
RT Ber-PHBS RT TidakBer-PHBS
Jumlah % Jumlah %
Rancamanyar 210 141 67.1 69 32.9
Bojong Malaka 210 101 48.1 109 51.9
Malakasari 210 93 44.3 117 55.7
Jmlh Puskesmas 630 335 53.17 295 46.82
Berdasarkan tabel 2.3 dapat diketahui bahwa dari tiga desa yang merupakan wilayah
binaan puskesmas Rancamanyar, desa Rancamanyar merupakan desa yang paling banyak
memiliki rumah tangga ber-PHBS yaitu sebanyak 141 dari total 210 rumah tangga (67.1%).
Sedangkan desa Bojongmalaka memiliki rumah tangga ber-PHBS sebanyak 101 dari total 210
rumah tangga (48.1%), SPAL berjumlah 7566 dan yang memenuhi syarat berjumlah 1.513
(54%), dan desa Malakasari memiliki rumah tangga ber-PHBS sebanyak 93 dari 210 rumah
tangga (44.3%).
e. Pemberdayaan Masyarakat melalui Penyuluhan Kelompok oleh Petugas Kesehatan
Berdasarkan data pada tabel 2.1 dapat diketahui bahwa nilai persentase cakupan dan kinerja
program pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan kelompok oleh petugas kesehatan di
Puskesmas Rancamanyar sudah mencapai nilai 100%.
f. Pembinaan UKBM dilihat melalui Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri
Berdasarkan data pada tabel 2.1 dapat diketahui bahwa dari 49 unit posyandu yang berada di
wilayah kerja Puskesmas didapatkan 11 unit posyandu yang termasuk ke dalam strata purnama
dan mandiri, dengan nilai cakupan dan kinerja program pembinaan UKBM sebesar 22.45% dan
34.54%. Berikut ini merupakan data kuantitatif stratifikasi posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Rancamanyar:
Desa / Kelurahan Stratifikasi Posyandu
Pratama Madya Purnama Mandiri
Rancamanyar - 16 - 4Bojong Malaka - 11 - 5Malakasari - 11 - 2
Jumlah posyandu - 38 - 11
Pada program kerja upaya kesehatan wajib tahun 2013 sudah diterangkan bahwa sasaran
posyandu dengan strata purnama dan mandiri adalah 49 unit, namun dari tabel di atas dapat
diketahui bahwa pencapaian perubahan strata posyandu hanya mencapai 11 unit, dengan jumlah
posyandu mandiri terbanyak terdapat di desa Bojong Malaka.
g. Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat dilhat melalui Persentase Desa Siaga Aktif
Berdasarkan data pada tabel 2.1 dapat diketahui bahwa tidak terdapat data kuantitatif
mengenai pencapaian, cakupan, dan kinerja program pemberdayaan masyarakat melalui
persentase desa siaga aktif. Hal ini dapat terjadi dikarenakan ketidakaktifan desa siaga aktif di
semua desa di wilayah kerja Puskemas Rancamanyar.
h. Pemberdayaan Individu/Kelompok melalui Kunjungan Rumah Tangga
Berdasarkan data pada tabel 2.1 dapat diketahui bahwa nilai persentase cakupan dan
kinerja dari program pemberdayaan inndividu/kelompok melalui kunjungan rumah tangga di
Puskemas Rancamanyar sudah mencapai nilai 100% dan 200%. Nilai presentase 200% untuk
kinerja didaptkan karena target kerja puskesmas yang hanya mencapai nilai 50%.
3. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif dalam penyelenggaraan upaya promosi kesehatan di Puskesmas
Rancamanyar dapat dilihat dari unsur manajemen upaya tersebut, yang terdiri dari sumber daya
manusia, dana, sarana, prasarana, metode, pemasaran, waktu, dan informasi (lampiran tabel 9).
a. Sumber Daya Manusia (SDM )
Di Puskemas Rancamanyar pemegang upaya promosi kesehatan juga memegang upaya
kesehatan lainnya, seperti Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular. Hal ini
mengakibatkan kurangnya daya cakupan kerja pemegang upaya, salah satu dampaknya adalah
tidak adanya pendataan kuantitatif mengenai program komunikasi interpersonal dan konseling di
puskesmas, program penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam gedung puskesmas, dan tidak
adanya data spesifik mengenai nama, lokasi dan variabel tinjauan PHBS dari institusi kesehatan
yang menjadi sasaran kerja program kesehatan puskesmas Rancamanyar.
Sedangkan kader kesehatan aktif di wilayah kerja Puskesmas Rancamanyar kurang lebih
mencapai jumlah 80 orang, jumlah ini sudah sesuai dengan jumlah rukun warga di wilayah kerja
Puskesmas Rancamanyar. Masyarakat di daerah binaan puskesmas Rancamanyar sebagian besar
sudah menunjukan sikap yang terbuka terhadap program promosi kesehatan. Masyarakat dapat
mengikuti program promosi kesehatan dengan baik, namun kurang mengupayakan tindakan
dilapangan secara mandiri.
Pada program pembinaan UKBM dilihat melalui persentase posyandu purnama dan
mandiri, pada beberapa RW masih terdapat kondisi dimana keterlibatan masyarakat masih sangat
kurang. Hal ini dapat terjadi karena rasa kepemilikan masyarakat akan posyandu masih sangat
kurang. Sedangkan berdasarkan hasil pendataan pada program pembinaan PHBS di tatanan
rumah tangga didapatakan tiga masalah utama dari msyarakat, yaitu:
a) Keluarga masih merokok di dalam rumah
b) Keluarga belum menggunakan jamban sehat dengan septik tank
c) Keluarga masih belum memberikan ASI eksklusif
b. Dana
Dana untuk program promosi kesehatan di Puskesmas Rancamanyar berasal pada
program BOK. Dana lain didapatkan dari sumbangan lurah dan pembiayaan mandiri masyarakat.
Salah satu program upaya promosi kesehatan yang memiliki banyak masalah mengenai dana
adalah program pembinaan UKBM dilihat melalui persentase posyandu purnama dan mandiri.
Pada beberapa RW di wilayah kerja puskesmas masih terdapat banyak kendala dalam
mengumpulkan pembiayaan mandiri masyarakat untuk program posyandu (dana sehat). Hal ini
berakibat pada terbatasnya cakupan kerja program posyandu.
c. Sarana dan Prasarana
Material yang digunakan pada kegiatan program promosi kesehatan bersumber dari
puskesmas terkecuali untuk untuk Program Pembinaan UKBM dilihat melalui Persentase
Posyandu Purnama dan Mandiri, yang bersumber dari masyarakat dan kader kesehatan.
Perangkat khusus yang digunakan pada kegiatan program promosi kesehatan termasuk di
antaranya infokus beserta layar infokus, dan kursi meja yang dibutuhkan pada kegiatan lapangan.
Sampai saat ini tidak terdapat masalah dari sarana prasarana penunjang kegiatan kegiatan
promosi kesehatan di Puskesmas Rancamanyar.
d. Metode
Metode yang dilakukan program program promosi kesehatan adalah metode penyuluhan,
pengkajian, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat mengenai program kesehatan.
e. Pemasaran
Pemasaran upaya promosi kesehatan dilakukan melalui penyebaran informasi kesehatan
masyarakat baik melalui komunikasi interpersonal dan kelompok ataupun melalui media
informasi lainnya seperti poster atau pamflet.
f. Waktu
Waktu yang dipakai untuk program promosi kesehatan ini sedikit terbatas, karena
keterbatasan pemegang upaya yang harus memegang upaya wajib lain puskesmas. Pada program
pembinaan UKBM dilihat melalui persentase posyandu purnama dan mandiri, waktu yang di
alokasikan untuk kegiatan posyandu sudah cukup banyak dan tidak terdapat kendala yang
berarti.
g. Informasi
Input informasi berdasarkan pada kegiatan pada tahun sebelumnya, disertai kegiatan
tambahan apabila ada kejadian baru yang masuk melalui pelayanan klinik puskesmas, misalnya
kejadian demam berdarah di daerah yang sebelum tidak terjangkit demam berdarah.
3. Prioritas Masalah dan Alternatif Penyelesaian Masalah
3.1 Prioritas Masalah
Identifikasi permasalahan dari program dasar upaya puskesmas mengenai promosi kesehatan
di Puskesmas Rancamanyar yaitu :
A) Jauhnya rentang antara cakupan dan target kerja pada program pembinaan
UKBM dilihat melalui persentase Posyandu Pratama dan Mandiri
B) Jauhnya rentang antara cakupan dan target kerja pada program Pembinaan dan
Pemberdayaan Masyarakat dilihat melalui presentase Desa Siaga Aktif
C) Tidak adanya pendataan mengenai kegiatan komunikasi interpersonal/konseling
Penetapan Masalah Prioritas pada Upaya Peningkatan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Rancamanyar
No Masalah I T R Jumlah IxTxR
Prioritas
P S RI DU SB PC Pol
1 A 5 5 5 4 5 4 3 4 4 28x4x4 496
2 B 4 4 3 4 5 4 3 4 4 27x4x4 432
3 C 4 4 2 4 5 4 3 3 3 26x3x3 234
Keterangan:
A : Jauhnya rentang antara cakupan dan target kerja pada program pembinaan UKBM dilihat melalui persentase Posyandu Pratama dan Mandiri.
B : Jauhnya rentang antara cakupan dan target kerja pada program Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat dilihat melalui presentase Desa Siaga Aktif
C : Tidak adanya pendataan mengenai kegiatan komunikasi interpersonal/konseling
I : Important (Pentingnya masalah)
P : Prevalence ( Besarnya masalah)
S: Severity (Akibat yang ditimbulkan masalah)
RI : Rate of increase (Kenaikan besarnya masalah)
DU : Degree of unmeet need (Derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi)
SB : Social Benefit (Keuntungan sosial karena selesainya masalah)
PB : Public concern ( Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah)
PC: Political Climate (Suasana Politik)
T: Technology (Kelayakan teknologi)
R: Resource ability (Sumber daya yang tersedia)
1 = sangat tidak penting2 = tidak penting3 = cukup4 = penting5 = sangat penting
Identifikasi Penyebab Masalah Prioritas Promosi Kesehatan Puskesmas Rancamanyar Tabel Permasalahan
No Permasalahan
A
B
C
Rasa memiliki masyarakat terhadap posyandu masih kurang
Dana sehat yang terbatas untuk melakukan kegiatan posyandu
SDM Puskesmas masih kurang, kepala upaya hanya 1 orang dan merangkap di upaya kesehatan wajib lainnya di puskesmas
Penentuan Penyebab Utama Masalah Prioritas Upaya Promosi Kesehatan Dengan Metode
Criteria Matrix Technique
No Masalah I T R Jumlah IxTxR
Prioritas
P S RI DU SB PB PC
1 A 5 5 5 4 5 4 3 4 4 31x4x4 496
2 B 4 3 5 3 5 2 3 3 4 25x3x4 300
3 C 3 4 3 2 4 2 2 3 3 20x3x3 180
Keterangan:
P = Prevalence, menunjukkan besarnya masalah yang timbul.
S = Severity, menunjukkan akibat yang ditimbulkan oleh masalah.
RI = Rate of increase, menunjukkan kenaikan besarnya masalah.
DU = Degree of unmeet need, menunjukkan derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi.
SB = Social benefit, menunjukkan keuntungan sosial karena selesainya masalah.
PB = Public concern, menunjukkan rasa prihatin masyarakat terhadap masalah.
PC = Political climate, menunjukkan suasana politik yang berkaitan.
T = Technical feasibility, menunjukkan kelayakan teknologi yang tersedia yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah.
R = Resources availability, menunjukkan sumber daya yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah.
1 = sangat tidak penting2 = tidak penting3 = cukup4 = penting5 = sangat penting
Untuk menentukan prioritas masalah, digunakan Metode Criteria Matrix Technique.
Metode Criteria Matrix Technique juga merupakan metode dengan mempergunakan skor.
Setelah dilakukan penentuan prioritas masalah dengan metode kriteria matriks didapatkan nilai
prioritas terbesar adalah A, sehingga masalah yang akan dicari jalan keluarnya adalah “Jauhnya
rentang antara cakupan dan target kerja pada program pembinaan UKBM dilihat melalui
persentase Posyandu Pratama dan Mandiri”
Berdasarkan urutan prioritas diatas dengan menggunakan Metode Criteria Matrix
Technique, penyebab prioritas masalah yang utama yaitu Rasa memiliki masyarakat terhadap
posyandu yang masih kurang. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka jalan keluar yang dipilih
yaitu penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya rasa memiliki terhadap posyandu.
4. Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Upaya promosi kesehatan memiliki kendala baik kendala internal maupun kendala
eksternal. Kendala internal melibatkan berbagai unsur yang berperan, pemegang upaya promosi
kesehatan juga harus memegang upaya P2M, keterbatasan ini mengakibatkan pelaksanaan dari
upaya promosi kesehatan belum terdata dengan baik dan masih adanya beberapa program yang
cakupan kerjanya tidak memenuhi target.
Sementara kendala eksternal pada upaya kesehatan lingkungan diantaranya berasal dari
masyarakat sendiri. Rasa memiliki masyarakat terhadap posyandu yang masih kurang merupakan
salah satu kendala yang menghambat jalannya program posyandu, hal ini dapat terlihat dari
jumlah masyarakat yang datang ke posyandu seringkali tidak sesuai dengan target sasaran
program. Kendala lainnya yaitu keterbatasan dana yaitu dana sehat di beberapa posyandu yang
menghambat upaya pencapaian program.
4.2 Saran
a. Saran Internal
Untuk mengoptimalkan upaya promosi kesehatan di wilayah binaan puskesmas
Rancamanyar, disarankan agar sumber daya manusia di puskesmas Rancamanyar ditambah, agar
pemegang upaya wajib puskesmas tidak memegang upaya wajib lain, sehingga program promosi
kesehatan di wilayah binaan puskesmas Rancamanyar dapat dioptimalkan.
b. Saran Eksternal
Saran eksternal ini ditujukan untuk masyarakat di wilayah binaan Puskemas
Rancamanyar. Masyarakat dibawah naungan kader diharapkan dapat meingkatkan rasa memiliki
terhadap posyandu sehingga keterlibatannya dalam program posyandu dapat meningkat.