pengaruh aset manajemen proyek dan hasil …

14
Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015 Jurnal Ekonomi dan Bisnis PENGARUH ASET MANAJEMEN PROYEK DAN HASIL KINERJA MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENDEKATAN VRIO FRAMEWORK (STUDI KASUS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA) Febriana Wurjaningrum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menguji karakteristik aset manajemen proyek dan hasil kinerja manajemen proyek sebagai langkah awal untuk selanjutnya melakukan eksplorasi hubungan antara aset-aset yang berharga (valuable), langka (rare), tidak dapat ditiru (inimitable), dan mendapatkan dukungan penuh dari organisasi dan pencapaian keunggulan kompetitif. Penelitian ini menarik perhatian manajerial untuk memproyeksikan aset manajemen sebagai sumber keunggulan kompetitif, menerapkan sumber daya berdasarkan pandangan perusahaan bahwa aset adalah sumber keunggulan kompetitif jika mereka menambahkan nilai ekonomi, jarang terjadi, sulit untuk meniru dan mendapatkan dukungan organisasi. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksplorasi analisis faktor dengan VRIO Framework yang didasarkan pada pendekatan resource-based view (RBV). Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik aset manajemen proyek dan hasil kinerja manajemen proyek dengan cara menganalisis data dari tanggapan terhadap survei yang dilakukan pada beberapa manajer proyek konstruksi yang tersebar di wilayah Surabaya dan sekitarnya sebagai responden penelitian ini. Sedangkan unit analisa penelitian ini adalah beberapa proyek konstruksi yang tersebar di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Hasil pengolahan data dengan software PLS menyatakan bahwa variabel aset-aset yang berharga (valuable) memiliki koefisien beta sebesar -0,1155 dengan nilai T-statistic sebesar 0,7714 yang berarti dukungan organisasi memperlemah (tidak mampu memoderasi) hubungan antara aset-aset yang berharga (valuable) dengan hasil kinerja organisasi walaupun hugungan itu dikatakan signifikan. Variabel aset-aset yang langka (rare) memiliki koefisien beta sebesar 0,0354 dengan nilai T-statistic sebesar 0,2714 yang berarti dukungan organisasi memperkuat (mampu memoderasi) hubungan antara aset-aset yang langka (rare) dengan hasil kinerja organisasi walaupun tidak signifikan. Variabel aset-aset yang tidak mudah ditiru (inimitable) memiliki koefisien beta sebesar 0,2395 dengan nilai T-statistic sebesar 1,0763 yang berarti dukungan organisasi memperkuat (mampu memoderasi) hubungan antara aset-aset yang tidak mudah ditiru (inimitable) dengan hasil kinerja organisasi secara signifikan Keywords : Competitive advantage, Project management, Resource management, Assets, Performance outcomes, Project management assets, Project management resources, Resource based view ABSTRACT This study aimed to examine the characteristics of the assets of the project management and performance results of project management as a first step to further explore the relationship between assets precious (valuable), rare, can not be imitated (inimitable), and get the full support of the organization and achieving competitive advantage. This research is interesting managerial attention to project management asset as a source of competitive advantage, applying the resource based on the company's view that the assets are a source of competitive advantage if they add economic value, rare, difficult to imitate and support organization. The results of data processing by software PLS stating that variables are valuable assets (valuable) has a beta coefficient of -0.1155 with T-statistic values of 0.7714, which means to weaken the organizational support (not able to moderate) the relationship between assets precious (valuable) with the results of the performance of the organization although it is said to be a significant relationship. The variable assets are scarce (rare) has a beta coefficient of 0.0354 with the value of the T-statistic of 0.2714, which means strengthening the organizational support (able to moderate) the relationship between assets rare (rare) with the results of the performance of the organization, although not significant. The variable assets that are not easily imitated (inimitable) has a beta - - 135

Upload: others

Post on 11-Nov-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH ASET MANAJEMEN PROYEK DAN HASIL …

Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

PENGARUH ASET MANAJEMEN PROYEK DAN HASIL KINERJA MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENDEKATAN VRIO FRAMEWORK

(STUDI KASUS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA)

Febriana WurjaningrumFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji karakteristik aset manajemen proyek dan hasil kinerja manajemen proyek sebagai langkah awal untuk selanjutnya melakukan eksplorasi hubungan antara aset-aset yang berharga (valuable), langka (rare), tidak dapat ditiru (inimitable), dan mendapatkan dukungan penuh dari organisasi dan pencapaian keunggulan kompetitif. Penelitian ini menarik perhatian manajerial untuk memproyeksikan aset manajemen sebagai sumber keunggulan kompetitif, menerapkan sumber daya berdasarkan pandangan perusahaan bahwa aset adalah sumber keunggulan kompetitif jika mereka menambahkan nilai ekonomi, jarang terjadi, sulit untuk meniru dan mendapatkan dukungan organisasi.

Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksplorasi analisis faktor dengan VRIO Framework yang didasarkan pada pendekatan resource-based view (RBV). Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik aset manajemen proyek dan hasil kinerja manajemen proyek dengan cara menganalisis data dari tanggapan terhadap survei yang dilakukan pada beberapa manajer proyek konstruksi yang tersebar di wilayah Surabaya dan sekitarnya sebagai responden penelitian ini. Sedangkan unit analisa penelitian ini adalah beberapa proyek konstruksi yang tersebar di wilayah Surabaya dan sekitarnya.

Hasil pengolahan data dengan software PLS menyatakan bahwa variabel aset-aset yang berharga (valuable) memiliki koefisien beta sebesar -0,1155 dengan nilai T-statistic sebesar 0,7714 yang berarti dukungan organisasi memperlemah (tidak mampu memoderasi) hubungan antara aset-aset yang berharga (valuable) dengan hasil kinerja organisasi walaupun hugungan itu dikatakan signifikan. Variabel aset-aset yang langka (rare) memiliki koefisien beta sebesar 0,0354 dengan nilai T-statistic sebesar 0,2714 yang berarti dukungan organisasi memperkuat (mampu memoderasi) hubungan antara aset-aset yang langka (rare) dengan hasil kinerja organisasi walaupun tidak signifikan. Variabel aset-aset yang tidak mudah ditiru (inimitable) memiliki koefisien beta sebesar 0,2395 dengan nilai T-statistic sebesar 1,0763 yang berarti dukungan organisasi memperkuat (mampu memoderasi) hubungan antara aset-aset yang tidak mudah ditiru (inimitable) dengan hasil kinerja organisasi secara signifikan

Keywords : Competitive advantage, Project management, Resource management, Assets, Performance outcomes, Project management assets, Project management resources, Resource based view

ABSTRACT

This study aimed to examine the characteristics of the assets of the project management and performance results of project management as a first step to further explore the relationship between assets precious (valuable), rare, can not be imitated (inimitable), and get the full support of the organization and achieving competitive advantage. This research is interesting managerial attention to project management asset as a source of competitive advantage, applying the resource based on the company's view that the assets are a source of competitive advantage if they add economic value, rare, difficult to imitate and support organization.

The results of data processing by software PLS stating that variables are valuable assets (valuable) has a beta coefficient of -0.1155 with T-statistic values of 0.7714, which means to weaken the organizational support (not able to moderate) the relationship between assets precious (valuable) with the results of the performance of the organization although it is said to be a significant relationship. The variable assets are scarce (rare) has a beta coefficient of 0.0354 with the value of the T-statistic of 0.2714, which means strengthening the organizational support (able to moderate) the relationship between assets rare (rare) with the results of the performance of the organization, although not significant. The variable assets that are not easily imitated (inimitable) has a beta

- -135

Page 2: PENGARUH ASET MANAJEMEN PROYEK DAN HASIL …

coefficient of 0.2395 with the value of the T-statistic of 1.0763, which means strengthening the organizational support (able to moderate) the relationship between assets that are not easily imitated (inimitable) with results organizational performance significantly.

Keywords : Competitive advantage, Project Management, Resource Management, Assets, Performance outcomes, assets Project management, Project management resources, resource-based view

Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

PENDAHULUAN satu faktor persaingan perusahaan dan peranan dari sumber daya internal pada perusahaan dalam menen-Sejak berkembangnya kajian mengenai proyek, tukan hasil yang kompetitif, serta suatu teori yang industri konstruksi selalu menjadi topik utama. berakar dalam perekonomian, berorientasi pada isi Industri konstruksi adalah salah satu kontributor dan formulasi strategi.penting pada sebagian besar ekonomi. Pentingnya

industri konstruksi pada ekonomi dapat diukur dari Berdasarkan pada perspektif resource based view kontribusinya terhadap Gross Domestic Product (RBV) perusahaan, maka dapat disimpulkan bahwa (GDP); kontribusinya terhadap tingkat investasi dan perusahaan adalah kumpulan sumber daya dan proses jumlah tenaga kerja. Pada umumnya di semua negara, manajemen proyek adalah bagian dari sumber daya tingkat kontribusi industri konstruksi terhadap GDP dari suatu perusahaan, serta beberapa sumber daya mulai dari 3% sampai 10%. Jumlah tersebut manajemen proyek bersifat strategis. Hal ini menun-cenderung lebih kecil pada negara berkembang dan jukkan suatu keunggulan kompetitif bagi perusahaan. cenderung lebih besar pada negara maju (BMI, 2009). Sumber daya dianggap strategis apabila memiliki

beberapa karakteristik yang kompetitif sebagai Meskipun prospek industri konstruksi di Indonesia

berikut : apakah sumber daya tersebut memberikan menjadi semakin menarik dan menjanjikan, banyak

nilai ekonomi atau berharga (valuable), apakah perusahaan konstruksi lokal Indonesia yang masih

sumber daya tersebut memberikan nilai kelangkaan menghadapi masalah serius semenjak krisis 97/98.

atau keunikan (rare), apakah sumber daya tersebut Sebagai hasilnya, banyak perusahaan konstuksi Indo-

sulit untuk ditiru (inimitable), dan apakah sumber nesia yang masih dijangkiti virus lemahnya profita-

daya tersebut didukung sepenuhnya oleh organisasi.bilitas dan kurangnya daya saing (Pamulu, 2010). Saat ini pemerintah sedang giat-giatnya mengadopsi Adanya karakteristik kompetitif yang kemudian metode pembiayaan public private partnership (PPP) disebut dengan model atau atribut VRIO Analysis dimana akan membuka jalan baru bagi pendanaan (Barney,1991,2007), menyebabkan perusahaan dapat asing untuk masuk kepada proyek-proyek infrastruk- mencapai keunggulan kompetitifnya. Suatu sumber tur besar. Lalu akan ada MEA seperti yang telah daya mampu memberikan kontribusi untuk paritas dijelaskan. Hal tersebut membuat persaingan inves- kompetitif dengan memberikan nilai yang berharga tasi langsung dari luar semakin meningkat. Hal ini dan mendapatkan dukungan organisasi. Jika sumber mengkhawatirkan mengingat kondisi perusahaan- daya adalah mempunyai nilai yang berharga dan perusahaan konstruksi lokal yang masih memiliki langka serta mendapatkan dukungan organisasi, akan masalah profitabilitas dan daya saing. memberikan kontribusi untuk keunggulan kompetitif

sementara. Agar supaya sumberdaya itu memberikan Penelitian Gita Mathur, Kam Jugdev dan Tak Shing

keunggulan kompetitif yang berkelanjutan maka Fung (2013) dengan judul Project Management

sumber daya tersebut harus memiliki nilai yang Assets and Project Management Outcomes (explora-

berharga (valuable), langka (rare), ditiru (inimitable) tory factor analysis) menganalisis data dari para

dan mendapatkan dukungan organisasi.responden sebuah survey online oleh para anggota North American Project Management Institute. Proses manajemen proyek saat ini mendapatkan Pembahasan mengenai resource based view (RBV) perhatian lebih banyak dari para pemerhati ilmu akan terkait dengan pemahaman tentang sumber manajemen setelah proses ini mempu menjadi sarana daya, kemampuan internal perusahaan dan hubungan- untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan. nya dengan pengambilan keputusan strategis, serta Belum banyak literatur akademis yang membahas menjelaskan bagaimana sumber daya perusahaan atau mempelajari aspek operasional dari manajemen mempengaruhi hasil dan proses yang kompetitif proyek dan peran proses sebagai kemampuan strate-secara eksternal. Selain itu, RBV merupakan salah gisnya. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini

- -136

Page 3: PENGARUH ASET MANAJEMEN PROYEK DAN HASIL …

adalah untuk memberikan kontribusi pada pengem- dan memiliki dukungan organisasi dan pencapaian bangan pekerjaan empiris yang memberikan pening- keunggulan kompetitif. Penelitian ini berusaha katan pemahaman manajemen proyek sebagai sumber mengeksplorasi faktor-faktor yang diekstrak dari keunggulan kompetitif bagi para sarjana dan praktisi beberapa karakteristik aset manajemen proyek dan yang tertarik dalam manajemen proyek. Penelitian hasil kinerja manajemen proyek di Surabaya, terutama sebelumnya telah berusaha untuk menyoroti keung- pada proyek konstruksi. Ini adalah langkah menuju gulan kompetitif yang dapat diperoleh dari aset mana- mengeksplorasi hubungan antara manajemen proyek jemen proyek, secara empiris menghubungkan aset dan pencapaian keunggulan kompetitif. Pengemba-manajemen proyek untuk pencapaian karakteristik, ngan studi eksploratori dengan path analysis berda-berharga, langka, ditiru dan dukungan organisasional sarkan pada data dan faktor-faktor yang diekstrak (Jugdev dan Mathur, 2006; Jugdev et al., 2007; sehingga akan dihasilkan beberapa proposisi. Mathur et al, 2007). Penelitian tersebut belum secara Berdasarkan proposisi tersebut, maka akan disusun empiris membahas hubungan antara karakteristik aset hipotesis yang kemudian diuji dalam penelitian manajemen proyek terhadap kinerja proyek atau dengan menggunakan pendekatan kuantitatif hypo-perusahaan. Pada penelitian ini, dengan menggunakan thetical eksplanatori. Dari hasil penelitian kuantitatif instrumen survei baru yang juga mengacu pada ini diharapkan akan diperoleh model teori yang kuat pendekatan model VRIO untuk menguji faktor-faktor untuk menjelaskan hubungan aset manajemen proyek yang terdiri dari karakteristik kompetitif aset manaje- dengan hasil kinerja manajemen proyek pada peneli-men proyek. Selain itu juga meneliti faktor-faktor tian selanjutnya.yang terdiri dari hasil kinerja manajemen proyek, dalam upaya untuk mengeksplorasi hubungan antara aset-aset yang berharga, langka, tidak mudah ditiru,

Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

TINJAUAN PUSTAKA (starting point) mengawali dimulainya proyek. Usaha proyek memulai dengan lambat, mulai meningkat,

Manajemen Proyek dan kemudian turun saat pengiriman proyek kepada Gray dan Larson (2006) mendefinisikan proyek pelanggan. sebagai usaha yang kompleks, tidak rutin, yang

Apabila kita mendasarkan kepada (Project Manage-dibatasi oleh waktu, anggaran, sumber daya, dan ment Institute) The Guide to PMBOK, manajemen spesifikasi kinerja yang dirancang untuk memenuhi proyek dipandang sebagai penerapan dari pengeta-kebutuhan pelanggan. Menurut Gray dan Larson yang huan, kemampuan, alat bantu serta teknik ke aktifitas membedakan proyek dengan berbagai usaha lainnya proyek agar dapat memenuhi atau melampaui apa yang dilakukan organisasi dapat dilihat dari karakte-yang dibutuhkan dan diharapkan oleh pihak terkait ristiknya. Karakteristik utama tersebut adalah (stakeholder) dari proyek. Memenuhi atau bahkan mempunyai sasaran, rentang waktu tertentu, melibat-melampui terhadap apa yang dibutuhkan dan diharap-kan beberapa departemen dan profesional, unik dan kan dari stakeholders, dengan cara menyeimbangkan tidak rutin, waktu, biaya dan persyaratan kinerja yang seluruh kebutuhan yang terkait dengan:spesifik.· Ketepatan lingkup, waktu, biaya dan kualitas.

Siklus hidup proyek adalah salah satu cara lain untuk · Stakeholder atau pihak yang terlibat atau terkena mengamati karakter unik dari pekerjaan proyek. dampak dari proyek, dengan kebutuhan dan Siklus hidup proyek menunjukkan bahwasanya harapan yang berbeda-beda.proyek mempunyai rentang waktu dan siklus hidup · Tujuan yang terdeskripsi (kebutuhan) dan yang yang terbatas dan bahwa ada perubahan-perubahan tidak terdeskripsi secara tertulis (harapan).yang dapat diprediksi, khususnya yang berkenaan

Konsep Resource Based View (RBV) dan dengan usaha dan fokus pada umur hidup proyek. Hal Kerangka VRIO ini penting untuk diketahui karena hal ini mempe-

ngaruhi pola perencanaan dan pengorganisasian yang Barney dan Clark (2007) menggarisbawahi bahwa unik pada pekerjaan proyek. Menurut Gray dan kerangka RBV muncul setidaknya dari empat kerja Larson (2006) Siklus hidup proyek umumnya teoritis: (1) Studi tradisional mengenai kompetensi-melewati empat tahap berurutan, yakni penentuan kompetensi pembeda; (2) Ricardo's Rent Analysis; (3) (defining), perencanaan (planning), eksekusi Penrose; (4) penelitian mengenai implikasi ketidak-(executing), dan pengiriman (delivering). Titik awal percayaan (antitrust) terhadap ekonomi. Berdasarkan

- -137

Page 4: PENGARUH ASET MANAJEMEN PROYEK DAN HASIL …

Newbert (2007), Penelitian Barney (1991) pada sum- luas digunakan dalam penelitian-penelitian empiris berdaya perusahaan dan keunggulan kompetitifnya pada aset-aset strategis seperti: cognitive abilities of dipandang sebagai kerangka teoritis yang paling entrepreneurs (Alvarez and Busenitz, 2001), human komprehensif tentang RBV. Barney mengartikulasi- resource skills (Barney, 1998), managerial skills and kan bahwa sumberdaya perusahaan menjadi determi- abilities (Castanias and Helfat, 2001), electronic nan penting terhadap keunggulan kompetitif perusa- commerce strategy capabilities (Montealegre, 2002), haan dengan dua asumsi kritis: heterogenitas dan the effectiveness of the customerservice process in the immobilitas. Pertama, semua sumberdaya-sumber insurance industry (Ray et al., 2004), governance daya perusahaan diasumsikan terdistribusikan secara decisions forsourcing technological know-how heterogen diantara semua perusahaan (Barney, 1991). (Schilling and Steensma, 2002), dan technology Hal tersebut menghadirkan perbedaan persebaran commercialization (Zahra and Nielsen, 2002). Pada sumberdaya diantara perusahaan-perusahaan. Kedua, RBV, kerangka VRIO mengkarakteristikkan sumberdaya diasumsikan bergerak secara tidak sem- sumberdaya-sumberdaya strategis sebagai segala purna. Kondisi seperti ini memungkinkan perbedaan sesuatu yang bernilai (valuable), langka (rare), sulit akan terus ada dari waktu ke waktu. Barney berpen- ditiru (inimitable), serta memiliki dukungan organi-dapat hanya sumber daya yang bernilai (valuable) dan sasi (manajemen, proses, sistem) (Barney, 1991). langka (rare) secara simultan yang akan mengha- Rothaermel's (2013) menyusun sebuah bagan yang dirkan keunggulan kompetitif. menjelaskan hubungan antara kerangka VRIO

dengan keunggulan kompetitif yang berkesinam-Asumsi heterogenitas dan immobilitas bagaimanapun bungan (sustainable competitive advantage).bukanlah kondisi yang memadai untuk suatu keung-

gulan kompetitif. Barney (1991) menganjurkan bahwa sumberdaya perusahaan harus memiliki sifat-sifat berikut: (1) Sumber daya harus bernilai (2) sumber daya harus langka (3) sumber daya harus sulit ditiru (4) sumber daya harus tak-tergantikan dalam rangka sebagai sumber keunggulan kompetitif. VRIO terdiri dari bernilai (Valuable), (Rare), (Inimitable) serta dukungan organisasi (Organizational support). Sumber: Rothaermel's (2013)Kerangka VRIO mengekspresikan empat parameter

Gambar 1. Kerangka atau model VRIOkunci untuk analisis berdasar sumberdaya:Bagan tersebut menjelaskan bahwa suatu aset/sumber 1. Pertanyaan dari Nilai (Valuable) : Apakah sumber daya apabila tidak bernilai itu akan berujung pada daya memungkinkan perusahaan untuk mengeks-suatu kerugian kompetitif, jika hanya bersifat ploitasi kesempatan lingkungan, dan atau mene-berharga dan jarang/langka hanya akan berujung pada tralisir ancaman lingkungan ?paritas kompetitif, jika suatu sumberdaya itu bernilai,

2. Pertanyaan dari Kelangkaan (Rare) : Apakah langka, dan sulit ditiru memungkinkan bagi perusa-

sumber daya saat ini dikuasai hanya sejumlah kecil haan untuk mencapai keunggulan kompetitif namun

perusahaan yang bersaing ? (Adalah sumber daya sifatnya hanya sementara (temporary), adapun untuk

yang digunakan untuk membuat produk / jasa atau mencapai suatu keunggulan kompetitif yang berkesi-produk/jasa sendiri langka ?)nambungan suatu sumberdaya juga harus memiliki

3. Pertanyaan dari Inimitability: apakah perusahaan dukungan organisasi selain sifatnya berharga, langka, tanpa sumber daya menghadapi kerugian biaya dan sulit ditiru.dalam memperoleh atau mengembangkan itu

Jenis sumber daya yang harus dievaluasi (misalnya, (apakah ada perusahaan yang sulit meniru ?)apa jenis sumber daya menyebabkan keunggulan

4. Pertanyaan Dukungan Organisasi: Apakah kompetitif) :

kebijakan dan prosedur lain suatu perusahaan 1) sumber daya yang nyata,diselenggarakan untuk mendukung eksploitasi 2) sumber daya tidak berwujud, sumber daya yang berharga, langka, dan susah 3) kemampuan organisasi. ditiru ?

Menurut kerangka VRIO, jawaban yang mendukung Adapun kerangka VRIO muncul dari perspektif ini untuk setiap pertanyaan tersebut bersifat relatif terha-sebagai sebuah cara yang bermanfaat untuk menen-

tukan karakter dari aset-aset strategis (Barney, 1991, dap perusahaan yang dianalisis akan menunjukkan 2002). RBV dan kerangka VRIO Barney telah secara bahwa perusahaan dapat mempertahankan

Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

- -138

VRIO FrameworkIs the Resource or Capability...

Adopted from Rothaenmel’s (2013) Srategic Management, p.91

Valuable ? Yes Yes Yes YesRare ? Costly toImitate ?

Organizedto Capture

Value ?

SustainedCompetitiveAdvantage

CompetitiveParity

TemporatyCompetitiveadvantage

TemporatyCompetitiveadvantage

CompetitiveDisadvantage

No No No No

Page 5: PENGARUH ASET MANAJEMEN PROYEK DAN HASIL …

Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

keunggulan kompetitif. Tabel berikut ini merupakan pendekatan berdasarkan pada analisis apakah sumber contoh bagaimana menerapkan kerangka VRIO dan daya yang berharga, langka dan inimitable dan

apakah organisasi adalah mengambil keuntungan hasil kemungkinan bagi perusahaan dalam keadaan dari sumber daya .yang berbeda-beda.

• Berharga (Valuable)Tabel 1. Penerapan Kerangka atau Model VRIOSebuah sumber daya berharga jika dapat diguna-kan, misalnya untuk meningkatkan pangsa pasar, mencapai keunggulan biaya atau menetapkan harga premium (fitur ini dari sumber daya yang tidak saling eksklusif dan karenanya sumber daya mung-kin memiliki beberapa atribut). Barney menunjuk-kan bahwa pertanyaan ini harus dijawab terlebih dahulu karena sumber daya yang tidak berharga atau tidak relevan tidak dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif .

• Langka (Rare)Beberapa penelitian telah menerapkan RBV dan Jika sumber daya berharga tidak tersedia untuk kerangka VRIO untuk mengeksplorasi bagaimana semua pesaing itu adalah " langka " dan oleh karena manajemen proyek berkontribusi pada keuntungan itu, potensi sumber keunggulan kompetitif. kompetitif perusahaan. Dalam studi lapangan Kelangkaan ini penting karena jika pesaing kualitatif didasarkan pada proyek industri film memiliki sumber daya yang sama, tidak ada Amerika - Inggris, DeFillipi dan Arthur menemukan keuntungan yang melekat pada mereka sumber. bahwa meskipun proyek melibatkan personil yang Tentu saja bisnis yang berbeda dapat mengkonfi-ringan tangan dan sewaan (human capital), akan tetapi gurasi sumber daya yang sama secara berbeda hasilnya adalah mampu mengumpulkan kompetensi untuk mencapai keunggulan kompetitif, tapi ini inti dan menciptakan keunggulan kompetitif melalui bukan fokus dari pandangan berbasis sumber daya sumber daya yang bisa ditiru (DeFillippi dan perusahaan .Arthur,1998). Kerangka atau model VRIO juga telah • Tidak mudah ditiru (inimitable)diterapkan pada studi kasus proyek di industri musik Jika sumber daya tidak mudah ditiru atau Jerman untuk menganalisis pemicu keunggulan kom- inimitable, maka sumber daya merupakan potensi petitif (Enders et al.,2009). Dalam program penelitian sumber keunggulan kompetitif berkelanjutan. mereka, Jugdev, Mathur dan Fung mengambil Untuk menjadi menguntungkan sumber daya harus literatur RBV dan mengembangkan instrumen sulit atau mahal bagi pesaing untuk meniru atau berdasarkan kerangka VRIO untuk survei praktisi memperoleh, seperti pengenalan merek/persepsi. manajemen proyek untuk mengeksplorasi hubungan Jika sumber daya mudah menirunya hanya mena-antara aset manajemen proyek berwujud dan tidak warkan keuntungan sementara, sumber keunggu-berwujud dan pencapaian karakteristik kompetitif dari lan kompetitifnya tidak berkelanjutan atau bersifat proses manajemen proyek (Jugdev dan Mathur,2006; sementara.Jugdev et al.,2007; Mathur et al.,2007). Hasil peneli-

• Organisasi / Dukungan Organisasi tiannya adalah bahwa aset manajemen proyek nyata Sebuah bisnis harus mampu mengambil keuntu-sangat berharga adalah aset manajemen proyek tidak ngan dari sumber daya yang pelepasannya. Jika berwujud yang dihasilkan dalam proses menjadi sumber daya yang tersedia, langka dan sulit ditiru, langka, berkontribusi untuk keuntungan kompetitif. bisnis harus dapat memanfaatkan itu, kalau tidak Dengan perusahaan-perusahaan semakin berfokus menggunakan sedikit. Ini mungkin membutuhkan pada manajemen proyek sebagai sumber keunggulan reorganisasi bisnis.kompetitif untuk membantu meningkatkan sumber

daya mereka (Cleland dan Irlandia,2002; Pinto,2001), Konsep Project Management Assetsmaka dapat dipercaya bahwa pemahaman peningka-

Aset-aset strategis (seperti:hak karya intelektual, tan manajemen proyek sebagai sumber keunggulan reputasi, merk, budaya, dan pengetahuan tacit) ber-kompetitif dapat dikembangkan pada penelitian lebih kontribusi terhadap keunggulan kompetitif perusa-lanjut.haan. Sumberdaya ini melibatkan juga pengetahuan

Untuk melakukan analisis berbasis sumber daya explicit dan tacit (Eisenhardt and Santos, 2000; bisnis, Barney (1991) mengusulkan terstruktur Kaplan et al., 2001; Kogut,2000; Nonaka, 1994) yang

Applying the VRIO Framework

If a firm's resources are: The firm can expect:

Not valuable

Valuable, but not rare

Valuable and rare

CompetitiveDisadvantage

Competitive parity(equality)

Competitive advantage(At least temporarily)

Sumber : Barney dan Hesterly (1991,2007)

- -139

Page 6: PENGARUH ASET MANAJEMEN PROYEK DAN HASIL …

Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

melekat pada keahlian-keahlian unik, pengetahuan akan semakin baik apabila proyek memenuhi dan sumberdaya perusahaan (Rumelt et al., 1994; persyaratan dari sekupnya atau standar, proyek Foss, 1997). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yang dilaksanakan dikerjakan sesuai jadwalnya, bahwa manajemen proyek adalah serangkaian proses proyek dapat memenuhi ekspektasi konsumen, yang diterapkan pada sebuah proyek untuk proyek dapat menciptakan kualitas penyampaian menciptakan proyek, barang dan jasa. Manajemen yang baik serta proyek dapat meminimalkan proyek melibatkan praktik-praktik berdasarkan aset- biaya yang terjadi selama pengerjaan proyek. aset tangible dan intangible. Aset tangible bersifat Hal-hal tersebut menjadi indikator atau hal yang konkrit dan terkodifikasi, sedangkan intangible tidak mempengaruhi project management performance konkrit dan sulit diidentifikasi. Karena aset-aset outputs.strategis juga cendrerung berbasis pengetahuan b) Firm-level Performance(knowledge-based), beberapa membedakan antara

Pada level ini, performa keluaran dari manajemen pengetahuan codified dan pengetahuan tacit dengan

proyek dinilai dengan enam item yang terdiri dari memberi label pada mereka “know-what” dan “know-

achievement of sales target, customer loyalty, how” (Nonaka, 1994). Pengetahuan tacit tersebar

profitability levels, market share, continuous inno-melalui perubahan social dan melekat pada kultur

vation, dan customer satisfaction. Dimana item-perusahaan (Kam dan Gita, 2006). Sumber daya

item ini berada pada level yang berbeda dengan Intangible dapat meliputi semua keahlian, aset

item-item yang menjadi indikator project manage-manusia, aset informasi dan organisasi serta aset

ment performance outputs pada level project. Pada hubungan dan reputasi. Semua ini mewakili “apa yang

level ini, performa keluaran akan lebih baik dimiliki” oleh perusahaan.Kelas lainnya dari sumber-

apabila proyek dapat memenuhi target penjualan-daya intangible adalah kapabilitas atau kompetensi

nya, proyek mendapatkan kesetiaan dari pelang-dimana hal-hal tersebut mewakili “apa yang dilaku-

gannya, proyek dapat menaikan level keuntungan kan” oleh perusahaan (Hill et al., 2007). Prahalad and

perusahaan, proyek dapat memperbesar market Hamel (1990) mendefinisikan kompetensi sebagai

share perusahaan, proyek dpaat menghasilkan pembelajaran kolektif yang memberikan perusahaan

inovasi berkelanjutan pada perusahaan serta kemampuan untuk menyebarkan sumberdaya-

proyek dapat menambah kepuasan pada pelang-sumberdaya yang dimiliki secara produktif.

gan. Item-item tersebut yang akan membentuk firm-level performance yang kemudian bersama Sebuah investasi pada aset-aset manajemen proyek dengan item-item dari project-level performance yang bersifat tangible secara umum akan mening-membentuk performance outcomes dari manaje-katkan dimensi valuable dan organizational support men proyek secara keseluruhan.(Barney, 2002). Tetapi dikarenakan aset-aset tersebut

tidak langka (rare) (kecuali perusahaan memiliki hak Konsep Project Management Performance Outcomes

cipta/hak paten), perusahaan pesaing dapat meniru pada penelitian Gita dkk (2013) menuntun pada suatu

aset-aset tersebut sehingga investasi tidak mening-keunggulan kompetitif. Competitive Advantage

katkan posisi kompetitif perusahaan (Kam dan Gita, (keunggulan kompetitif) merupakan salah satu istilah

2006). Bagaimanapun juga, aset-aset intangible dapat umum dalam dunia bisnis. Competitive advantage

menjadi bernilai, langka, dan sulit untuk ditiru dengan adalah suatu keharusan bagi organisasi apapun untuk

dukungan organisasi (Barney, 2002). Seringkali menjadi “lebih-baik” dibandingkan kompetitornya.

perusahaan tidak memahami hal ini.“Lebih-baik” dapat di berbagai sisi. Lebih-baik pada kualitas fungsional dari produk maupun jasanya, lebih Konsep Management Project Performance baik pada keatraktifan produknya, pada tingkat keper-Outputscayaan, pada kecepatan, pada efisiensi, pada cara Konsep Management Project Performance Outputs suatu produk dipasarkan, pada harga yang ditawarkan pada penelitian Gita Mathur dkk (2013) direpresen-untuk konsumen, atau pada sisi-sisi lainnya. tasikan dalam dua level yaitu project-level perfor-Competitive advantage bagi suatu organisasi dapat mance dan firm-level performance. juga diartikan sebagai Competitive disadvantage bagi

a) Project-level Performanceorganisasi lainnya karena Competitive advantage

Pada level ini, performa keluaran dari manajemen selalu berujung pada hal-hal yang tidak dapat digapai proyek dinilai dengan lima item yang terdiri dari oleh kompetitor (Maurice B, 1994).scope requirement, project schedules, customer

Menurut Hao Ma (1999), Competitive Advantage expectations, quality of deliverables dan project dapat dijelaskan sebagai asimetri atau perbedaan pada costs. Performa keluaran dari manajemen proyek

- -140

Page 7: PENGARUH ASET MANAJEMEN PROYEK DAN HASIL …

Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

atribut/faktor suatu organisasi/perusahaan yang mem- ngan vis-à-vis dalam melayani pelanggan lebih buat suatu perusahaan/organisasi tersebut melayani baik diban-dingkan pesaingnya. pelanggannya dengan lebih baik daripada yang lain- b) Access-based, sumber keunggulan ini merujuk nya dan karenanya menciptakan nilai pelanggan yang kepada kesempatan bagi sebuah perusahaan untuk lebih baik dan mencapai performa yang superior. menikmati keunggulan kompetitif dibandingkan Sebuah perusahaan dapat memperoleh competitive rivalnya karena memiliki akses superior terhadap advantage dari kepemilikan aset-aset atau faktor- pasar faktor seperti sumberdaya bahan baku faktor bernilai tertentu, contoh posisi pasar (Porter, (Barney, 1991) maupun pasar produk seperti 1980), sumberdaya-sumberdaya unik (Barney, 1991), pelanggan (Porter, 1980) dimana rival hanya atau reputasi (Hall, 1992); dengan kesempatan atau memiliki sedikit atau bahkan tidak sama sekali hak untuk memperoleh akses superior terhadap bahan terhadap aset tersebut.baku maupun pasar (Lieberman dan Montgomery,

c) Proficiency-based, sumber keunggulan ini 1988). AdapunCompetitif adventage dari suatu peru-merujuk kepada pengetahuan (Winter, 1987; sahaan seringkali muncul dari satu atau lebih dari tiga Nonaka, 1991), kompetensi (Prahalad dan Hamel, sumber berikut: ownership-based; proficiency-based; 1990) dan kapabilitas (Stalk et al., 1992; Teece et and access-based. al., 1997) dari perusahaan yang memungkinkan

a) Ownership-based, sumber keunggulan ini meru- perusahaan tersebut melakukan proses bisnisnya juk pada segala macam aset dan faktor yang secara lebih efektif dan efisien dibandingkan berada di bawah kepemilikan perusahaan yang pesaingnya.daripadanya perusahaan mendapatkan keuntu-

METODE PENELITIAN 2. Rare ( R )

Jika sumber daya berharga tidak tersedia untuk Pendekatan penelitian yang digunakan dalam riset ini semua pesaing itu adalah " langka " dan oleh adalah metode penelitian kuantitatif, yaitu penelitian karena itu, potensi sumber keunggulan kompe-terstruktur dan mengkuantitatifkan data untuk titif. Kelangkaan ini penting karena jika pesaing mengukur suatu variabel sehingga dapat lebih mudah memiliki sumber daya yang sama, tidak ada dipahami secara statistik. Penentuan variabel-variabel keuntungan yang melekat pada mereka sumber. tersebut mengacu pada penelitian yang dilakukan Tentu saja bisnis yang berbeda dapat mengkon-oleh Gita Mathur, Kam Jugdev dan Tak Shing Fung figurasi sumber daya yang sama secara berbeda pada tahun 2013. Adapun variabel yang digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif, tapi ini dalam penelitian ini adalah :bukan fokus dari pandangan berbasis sumber a. Karakteristik aset manajemen proyek sebagai daya perusahaan. Indikator yang diteliti untuk variabel independen, yang terdiri dari :variabel yang dinilai dari apakah sumber daya

1. Valuable ( V )itu terbatas atau tidak terbatas adalah pekerjaan

Sebuah sumber daya berharga jika dapat proyek yang direncanakan, metodologi manaje-digunakan, misalnya untuk meningkatkan men proyek, kantor manajemen proyek, pola pangsa pasar, mencapai keunggulan biaya atau manajemen proyek, database, dan materi menetapkan harga premium (fitur ini dari manajemen proyek yang dicetak.sumber daya yang tidak saling eksklusif dan

3. Inimitable ( I ) karenanya sumber daya mungkin memiliki Jika sumber daya tidak mudah ditiru atau beberapa atribut). Barney menunjukkan bahwa inimitable, maka sumber daya merupakan pertanyaan ini harus dijawab terlebih dahulu potensi sumber keunggulan kompetitif berke-karena sumber daya yang tidak berharga atau lanjutan. Untuk menjadi menguntungkan tidak relevan tidak dapat menjadi sumber sumber daya harus sulit atau mahal bagi pesaing keunggulan kompetitif. Indikator yang diteliti untuk meniru atau memperoleh, seperti penge-untuk variabel yang dinilai adalah apakah nalan merek/persepsi. Jika sumber daya mudah sumber daya itu berharga atau tidak berharga menirunya hanya menawarkan keuntungan adalah pekerjaan proyek yang direncanakan,

metodologi manajemen proyek, kantor manaje- sementara sumber keunggulan kompetitifnya men proyek, pola manajemen proyek, database tidak berkelanjutan atau bersifat sementara. dan materi manajemen proyek yang dicetak. Indikator yang diteliti untuk variabel yang

- -141

Page 8: PENGARUH ASET MANAJEMEN PROYEK DAN HASIL …

dinilai adalah apakah sumber daya itu bisa ditiru kerangka atau model VRIO dari proses manajemen atau tidak bisa ditiru adalah pekerjaan proyek proyek (Jugdev dan Mathur,2006; Jugdev et al.,2007; yang direncanakan, metodologi manajemen Mathur et al.,2007). Model konseptual penelitian ini proyek, kantor manajemen proyek, pola mana- mengacu pada penelitian empiris yang dilakukan oleh jemen proyek, database, dan materi manajemen Gita Mathur et al. (2013), yang mengusulkan hubu-proyek yang dicetak. ngan antara karakteristik VRIO aset manajemen

proyek dan hasil kinerja manajemen proyek dan Diharapkan bahwa ciri-ciri dari proses manajemen

dimana dukungan organisasi (O) adalah variabel proyek (V, R dan I) akan mempengaruhi hasil

moderator antara variabel independen yang berharga kinerja manajemen proyek sehingga berkontribusi

(V), langka (R) dan inimitable ( I) dan variabel depen-untuk keuntungan kompetitif. Jika aset yang

den yaitu hasil kinerja manajemen proyek. Hasil pene-berharga dan memiliki dukungan organisasi

litian ini diharapkan dapat melaporkan temuan-itumemberikan kontribusi untuk paritas kompetitif.

temuan dari analisis faktor data yang menghubungkan Jika keduanya berharga, langka dan dukungan

variabel dalam model konseptual bahwa karakteristik organisasi,maka hal itu memberikan kontribusi

aset manajemen proyek yang berharga, langka dan tak untuk keunggulan kompetitif sementara.

mudah ditiru, akan memprediksi hasil kinerja manaje-men proyek dengan dimoderatori dukungan organi-Aset harus berharga, langka, ditiru dan memiliki sasi untuk praktek manajemen proyek.dukungan organisasi untuk memberikan kompetitif

yang berkelanjutan keuntungan (Barney,2007) .Instrumen penelitian yang digunakan adalah perpan-jangan dan perluasan instrumen sebelum digunakan b. Hasil kinerja manajemen proyek adalah variabel dalam proyek penelitian manajemen berdasarkan dependen kerangka VRIO (Jugdev dan Mathur,2006; Jugdev et Hasil kinerja proyek adalah seberapa jauh kinerja al.,2007; Mathur et al.,2007). Survei didasarkan pada yang dihasilkan dalam pengelolaan proyek. Indi-Skala Likert ordinal, sesuai untuk persepsi kator untuk mengukur hasil kinerka manajemen berorientasi pertanyaan , dengan jangkar yang "sangat proyek antara lain pencapaian persyaratan ruang setuju" dan "sangat tidak setuju“. Model analisis lingkup proyek, jadwal proyek, harapan pelanggan, dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.kualitas deliverables, biaya proyek melalui proyek

proses manajemen, pencapaian target penjualan, loyalitas pelanggan, tingkat profitabilitas, pangsa pasar, inovasi yang berkelanjutan, dan kepuasan pelanggan melalui sumber daya dan kemampuan manajemen proyek.

c. Dukungan organisasi ( O ) sebagai variabel moderating

Dukungan organisasi diperlukan untuk memode-rasi hasil kinerja manajemen proyek untuk menca-pai keunggulan kompetitif. Indikator yang diteliti untuk variabel ini terdiri dari pentingnya kualitas praktek manajemen proyek untuk misi perusahaan, layanan dan produk, kemampuan untuk berkomu-nikasi ke atas dalam hirarki proyek, terbuka pada

Hipotesis yang diajukan adalah :proyek, lingkungan perusahaan yang mempromo-H1 : Diduga terdapat hubungan antara aset-aset sikan berbagi pengetahuan/informasi, lingkungan

yang berharga (valuable) dengan hasil kinerja perusahaan yang mendorong belajar, orang-orang organisasi bila dimoderasi dengan dukungan yang saling mempercayai, orang yang bekerja organisasi sama dengan baik, dan dukungan manajemen atas

walaupun kondisi kritis fase proyek. H2 : Diduga terdapat hubungan antara aset-aset yang langka (rare) dengan hasil kinerja Model konseptual mengacu pada studi literatur untuk organisasi bila dimoderasi dengan dukungan menghubungkan penelitian ini dengan penelitian organisasi empiris sebelumnya yang melaporkan faktor-faktor

yang merupakan aset strategis manajemen proyek dan H3 : Diduga terdapat hubungan antara aset-aset menghubungkannya dengan pencapaian karakteristik yang tidak mudah ditiru (inimitable), dengan

Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Characteristics of Project Competitive Advantage from

Management Assets Project Management Process

H1

H2

H3

Inimitable

Rare

Valuable

Project Management

Performance Outcomes

Organizational Support

Gambar 2. Model Konseptual

- -142

Page 9: PENGARUH ASET MANAJEMEN PROYEK DAN HASIL …

hasil kinerja organisasi bila dimoderasi dengan panah. Anak panah lurus menunjukkan sebuah hubu-dukungan organisasi ngan kausal yang langsung antara satu konstruk

dengan konstruk yang lainnya.Teknik yang analisis data yang digunakan adalah Path Analysis yang akan mempermudah untuk melihat hubungan kausalitas yang akan diuji. Pada diagram hubungan antar konstruk dinyatakan melalui anak

Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

PEMBAHASAN project managementperformance outputs. Deskripsi jawaban responden penelitian terhadap indikator-Pasar konstruksi nasional tahun 2014 diperkirakan indikator yang ada di dalam variabel beserta nilai mencapai Rp 407 triliun. Pemerintah mencatat per-kumpulan data atau mean, modus dan sebaran data tumbuhan konstruksi di Indonesia dari tahun ke tahun atau standar deviasinya. Statistik deskriptif dapat melebihi pertumbuhan ekonomi. Data Kementerian menggambarkan nilai modus atau jawaban yang PU menunjukkan perkembangan pasar konstruksi paling banyak dipilih responden.nasional sejak 2012 terus mengalami peningkatan

cukup signifikan. Pada 2012 diperhitungkan menca- Berdasarkan nilai outer loading variabel independen pai sekitar Rp 284 triliun kemudian pada tahun lalu yang terdiri dari variabel aset-aset yang berharga meningkat hingga sekitar Rp 369 triliun. Saat ini (valuable), aset-aset yang langka (rare) dan aset-aset kontraktor Indonesia berjumlah 117.042 dan konsul- yang tidak mudah ditiru (inimitable) dengan hasil tan berjumlah 4.414. Namun sebagaimana terjadi kinerja organisasi bila dimoderasi dengan dukungan sebelumnya, hingga kini badan usaha dengan kuali- organisasi maka diketahui bahwa semua indikator fikasi besar masih sedikit jumlahnya dibandingkan memiliki nilai outer loading lebih dari 0,5, sehingga dengan yang kualifikasi kecil maupun sedang. indikator–indikator tersebut telah memenuhi validitas Kementerian PU mencatat kesiapan tenaga kerja konvergen (convergent validity) artinya baik untuk konstruksi di mana tenaga ahli baru berjumlah 10%, mengukur variabel aset-aset yang berharga tenaga terampil 30%, dan kelompok buruh kasar 60%. (valuable), aset-aset yang langka (rare) dan aset-aset (www.m.bisnis.com). Di Surabaya menurut laporan yang tidak mudah ditiru (inimitable) terhadap hasil Informasi Data Pokok Kota Surabaya pada tahun 2012, kinerja organisasi bila dimoderasi dengan dukungan kota Surabaya memiliki perusahaan Jasa konstruksi/ organisasi.konsultan/pelaksana sebanyak 447 buah dengan total

Model memiliki discriminant validity yang baik, jika pekerja hampir menyentuh angka 900 orang.akar AVE untuk setiap konstruk dalam model lebih

Responden dari penelitian ini adalah para manajer tinggi dari korelasi antara konstruk tersebut dengan proyek atau orang-orang yang telah berpengalaman konstruk lainnya. Diketahui bahwa akar AVE pada dalam menangani suatu proyek di bidang konstruksi setiap variabel memiliki nilai yang lebih besar dari yang berada di kota Surabaya. Adapun responden pada nilai korelasi antar konstruk lainnya. Variabel yang berhasil diperoleh sejumlah 38 manajer proyek aset-aset yang tidak mudah ditiru (inimitable) atau yang sesuai kriteria. Responden tergabung pada memiliki nilai akar AVE 0,7706 lebih besar dari pada perusahaan-perusahaan konstruksi di Surabaya dian- nilai korelasi konstruk variabel aset-aset yang ber-taranya PT Perumnas Regional VI, PT Adhi Karya harga (valuable), aset-aset yang langka (rare), hasil divisi Konstruksi IV, PT Jatim Mustika Sarana Steel, kinerja organisasi dan dukungan organisasi. Nilai akar CV Maxima, CV Anugraha, PT Kencana Mukti AVE dari aset-aset yang langka (rare) memiliki nilai Propertindo dll. Kuisioner diberikan secara langsung lebih besar dari pada nilai korelasi konstruk variabel untuk kemudian diisi dan ditarik saat itu juga setelah aset-aset yang berharga (valuable), hasil kinerja selesai mengisi kuisioner. organisasi dan dukungan organisasi. Nilai akar AVE

dari variabel dukungan organisasi lebih besar dari Kuisioner yang disebar kepada responden berisi 49

nilai korelasi konstruk variabel aset-aset yang ber-pernyataan untuk diberikan penilaian oleh responden

harga (valuable) dan hasil kinerja organisasi. Dengan terkait tingkat persetujuannya terhadap pernyataan-

demikian dapat disimpulkan bahwa model variabel pernyataan yang terdapat pada kuisioner. Adapun

dalam penelitian ini memiliki discriminant validity uraian dari pernyataan-pernyataan tersebut adalah 9

yang baik.pernyataan untuk valuable, 9 pernyataan untuk rare, 9 pernyataan untuk inimitable, 11 pernyataan untuk Nilai composite reliability dapat dikatakan baik bila organizational support dan 11 pernyataan untuk nilainya lebih dari atau sama dengan 0,70. Nilai

- -143

Page 10: PENGARUH ASET MANAJEMEN PROYEK DAN HASIL …

composite reliability untuk tiap-tiap variabel dalam Berdasarkan tabel Path Coefficient (Mean, STDEV, T statistic), maka dapat diinterpretasikan bahwa :penelitian ini mempunyai nilai lebih dari 0,70. Oleh

karena itu, nilai composite reliability untuk penelitian 1. Hipotesis pertama menyatakan bahwa terdapat ini dapat dikatakan baik. Untuk keseluruhan nilai hubungan antara aset-aset yang berharga outer model pada penelitian ini semuanya masuk (valuable) dengan hasil kinerja organisasi bila dalam kriteria baik. dimoderasi dengan dukungan organisasi. Jika

melihat perhitungan dengan menggunakan soft-Inner model merupakan model yang menspesifikasi ware SmartPLS 2.0 maka dapat terlihat bahwa

hubungan antar variabel laten atau bisa juga dikata-path variabel aset-aset yang berharga (valuable)

kan inner model menggambarkan hubungan antar memiliki koefisien beta sebesar -0,1155 dengan

variabel laten berdasarkan substantive theory nilai T-statistic sebesar 0,7714 yang berarti duku-

(Ghazali, 2011 : 22). Dari tabel R-Square dapat dilihat ngan organisasi memperlemah (tidak mampu

bahwa variabel hasil kinerja organisasi memiliki nilai memoderasi) hubungan antara aset-aset yang sebesar 0,7282. Hal ini menunjukkan bahwa variabel berharga (valuable) dengan hasil kinerja organi-hasil kinerja organisasi dipengaruhi oleh variabel sasi walaupun hugungan itu dikatakan signifikan. aset-aset yang berharga (valuable), aset-aset yang Dengan demikian hipotesis penelitian H1 tidak langka (rare) dan aset-aset yang tidak mudah ditiru diterima atau bisa dikatakan kurang didukung (inimitable) bila dimoderasi dengan dukungan orga- oleh data empiris.nisasi sebesar 72,82%, sisanya mungkin dipengaruhi

2. Hipotesis kedua menyatakan bahwa terdapat oleh faktor lain diluar penelitian.hubungan antara aset-aset yang langka (rare)

Pengujian hipotesis dan hubungan antar variabel dengan hasil kinerja organisasi bila dimoderasi dapat dilihat dari hasil inner weight pada model. dengan dukungan organisasi. Jika melihat perhi-

Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Valuable...

PO9

PO8

PO7

PO6

PO5

PO3

PO2

PO11

PO10

PO1

Inimitabl...

0.771

633.02 733.61 411.42 344.91896.11

8.64612.5308.14724.10212.651

Rare ^ Or....

0.310Rare

R1

R1

R1

R1

R1

R1

R1

R1

11.69212.156

5.241

28.205

22.530

24.737

12.5

87

I2

I3

I4

I6

O1 O10 O11 O2

Inimitable

V2 V3 V4 V5 V7 V8 V9

Valuable

13.55112.067

15.48414.525

11.772 5.951 7.19117.936

O4 O5 O6 O7 O8 O9

16.743

10.055

14.3118.498

24.02020.032

V1

I9

Org. sipp...

1.015

0.271

Sumber : Data diolah

Gambar 3. Hubungan Antara Beberapa Variabel Laten

- -144

Page 11: PENGARUH ASET MANAJEMEN PROYEK DAN HASIL …

tungan dengan menggunakan software SmartPLS perusa-haan atau organisasi. Fenomena ini terjadi 2.0 maka dapat terlihat bahwa path variabel aset- kemungkinan banyak perusahaan konstruksi tidak aset yang langka (rare) memiliki koefisien beta memberikan dukungan terhadap sumber daya-sebesar 0,0354 dengan nilai T-statistic sebesar sumber daya yang berharga dan dimung-kinkan 0,2714 yang berarti dukungan organisasi memper- perusahaan tidak menyadari arti pentingnya aset-aset kuat (mampu memoderasi) hubungan antara aset- yang berharga tersebut terhadap hasil kinerja organi-aset yang langka (rare) dengan hasil kinerja orga- sasi. Oleh karena aset-aset tersebut sudah berharga nisasi walaupun tidak signifikan. Dengan demi- bagi perusahaan maka kemungkinan besar dukungan kian hipotesis penelitian H2 diterima atau bisa organisasi tidak perlu dilakukan lagi untuk memberi-dikatakan didukung oleh data empiris walaupun kan hasil kinerja perusahaan dan hal ini menunjuk-kurang signifikan. kan bahwa dukungan organisasi tidak perlu menjadi

variabel moderator hubungan antara aset-aset 3. Hipotesis ketiga menyatakan bahwa terdapat berharga dengan hasil kinerja perusahaan.hubungan antara aset-aset yang tidak mudah ditiru

(inimitable) dengan hasil kinerja organisasi bila Hipotesis kedua menyatakan bahwa dukungan orga-dimoderasi dengan dukungan organisasi. Jika nisasi mampu memperkuat (memoderasi) hubungan melihat perhitungan dengan menggunakan soft- antara aset-aset yang langka (rare) dengan hasil ware SmartPLS 2.0 maka dapat terlihat bahwa kinerja organisasi walaupun tidak signifikan. path variabel aset-aset yang tidak mudah ditiru Fenomena ini menunjukkan bahwa melalui dukungan (inimitable) memiliki koefisien beta sebesar organisasi mampu memperkuat hubungan positif 0,2395 dengan nilai T-statistic sebesar 1,0763 yang sumber daya yang langka terhadap hasil kinerja berarti dukungan organisasi memperkuat (mampu organisasi, walaupun hubungan tersebut kurang memoderasi) hubungan antara aset-aset yang tidak signifikan atau kurang bermakna. Keunikan atau mudah ditiru (inimitable) dengan hasil kinerja kelangkaan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi secara signifikan. Dengan demikian perusahaan akan memberikan peningkatan hasil hipotesis penelitian H3 diterima atau bisa dikata- kinerja yang semakin baik apabila mendapatkan kan didukung oleh data empiris. dukungan dari organisasi atau perusahaan itu sendiri.

Hasil pengujian hipotesis menggunakan Partial Hipotesis ketiga menyatakan bahwa dukungan Least Square, maka dapat disimpulkan bahwa hanya organisasi mampu memperkuat (memoderasi) dua hipotesis diterima atau bisa dikatakan didukung hubungan antara aset-aset yang tidak mudah ditiru oleh data empiris. Hipotesis pertama menyatakan (inimitable) dengan hasil kinerja organisasi secara bahwa dukungan organisasi memperlemah (tidak signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa aset-aset mampu memoderasi) hubungan antara aset-aset yang yang tidak mudah ditiru ini akan memberikan dampak berharga (valuable) dengan hasil kinerja organisasi lebih baik terhadap hasil kinerja organisasi terlebih walaupun hubungan itu dikatakan signifikan. Hal ini apabila diperkuat dengan dukungan dari organisasi.mengindikasikan bahwa dukungan organisasi tidak mampu memperkuat hubungan antara asset-aset atau sumber daya yang berharga dengan hasil kinerja

Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

SIMPULAN diterima atau bisa dikatakan kurang didukung oleh Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan analisis- data empiris.nya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai 2. Variabel aset-aset yang langka (rare) memiliki berikut:

koefisien beta sebesar 0,0354 dengan nilai 1. Variabel aset-aset yang berharga (valuable) T-statistic sebesar 0,2714 yang berarti dukungan

memiliki koefisien beta sebesar -0,1155 dengan organisasi memperkuat (mampu memoderasi)

nilai T-statistic sebesar 0,7714 yang berarti hubungan antara aset-aset yang langka (rare) dukungan organisasi memperlemah (tidak mampu dengan hasil kinerja organisasi walaupun tidak memoderasi) hubungan antara aset-aset yang signifikan. Dengan demikian hipotesis penelitian berharga (valuable) dengan hasil kinerja organi-H2 diterima atau bisa dikatakan didukung oleh sasi walaupun hugungan itu dikatakan signifikan. data empiris walaupun kurang signifikan.Dengan demikian hipotesis penelitian tidak

- -145

Page 12: PENGARUH ASET MANAJEMEN PROYEK DAN HASIL …

3. Variabel aset-aset yang tidak mudah ditiru memoderasi) hubungan antara aset-aset yang tidak (inimitable) memiliki koefisien beta sebesar mudah ditiru (inimitable) dengan hasil kinerja 0,2395 dengan nilai T-statistic sebesar 1,0763 yang organisasi secara signifikan.berarti dukungan organisasi memperkuat (mampu

Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

DAFTAR PUSTAKA

Alvarez, S.A. and Busenitz, L.W. (2001), "The entrepreneurship of resource-basedtheory", Journal of Management, Vol. 27 No. 6, pp. 755-75.

Amit, R. and Schoemaker, P.J.H. (1993), "Strategic assets and organizational rent", Strategic Management Journal, Vol. 14 No. 1, pp. 33-46.

Aubry, M., Hobbs, B. and Thuillier, D. (2007), "A new framework for understanding organisational project management through the PMO", International Journal of Project Management, Vol. 25 No. 4, pp. 328-36.

Barney, J.B. (1991), "Firm resources and sustained competitive advantage", Journal of Management, Vol. 17 No. 1, pp. 99-120.

Barney, J.B. (2007), Gaining and Sustaining Competitive Advantage, 3rd ed., Upper Saddle River,NJ, Prentince-Hall.

Besner, C. and Hobbs, J.B. (2008), "Project management practice, generic or contextual: a realitycheck", Project Management Journal, Vol. 39 No. 1, pp. 16-33.

Betts, M., & Ofori, G. 1999. Strategic Management in Construction. in M. Betts

(ED.) Strategic Management of I.T. in Construction. (pp. 3-13). Oxford: BlackwellScience.

Business Monitor International (2009). Indonesia Infrastructure Report Q4 2009.London, UK: Business Monitor International, Ltd.

Castanias, R.P. and Helfat, C.E. (2001), "The managerial rents model: theory andempirical analysis", Journal of Management, Vol. 27 No. 6, pp. 661-78.

Chin, W., B. Marcolin, dan P. Newsted. 1996. "A Partial Least Squares Latent Variable Modeling Approach For Measuring Interaction Effects". Proceedings of 17th International Conference on Information System. Claveland.

Chinowsky, P., & Meredith, J. (2000). Strategic Management in Construction. Journal of Construction Engineering and Management, 126(1) 1-9.

Danim, Sudarwan. 1997. Metode Penelitian untuk Ilmu-ilmu Perilaku: Acuan DasarBagi Mahasiswa Program Sarjana dan Peneliti Pemula. FirstPrinting. Jakarta:Bumi Aksara.

DeFillippi, R.J. and Arthur, M.B. (1998), "Paradox in project-based enterprise: the case of ?lmmaking", California Management Review, Vol. 40 No. 2, pp. 125-39.

Eisenhardt, K. and Santos, F. (2000), "Knowledge-based view: a new theory ofstrategy?", in Pettigrew, A., Thomas, H. and Whittington, R. (Eds), Handbook ofStrategy and Management, 1st ed., Sage, London, p. 544.

Fernie, S., Green, S.D., Weller, S.J. and Newcombe, R. (2003), "Knowledge sharing:context, confusion, and controversy", International Journal of Project Management,Vol. 21 No. 3, pp. 177-187.

Foss, N.J. (Ed.) (1997), Resources, Firms, and Strategies: A Reader in the Resource-based Perspective, Oxford University Press, Oxford.

Ghozali, Imam. 2008. Structural Equation Modelling: Metode Alternatif dengan PLS.Edisi Kedua. Semarang: Universitas Diponegoro.

Gray, Clifford F. and Erik W, Larson. 2006. Project Management: The ManagerialProcess 3th Edition. Singapore: MacGraw-Hill Education.

- -146

Page 13: PENGARUH ASET MANAJEMEN PROYEK DAN HASIL …

Haenlein, Michael & Andreas Kaplan. 2004. A Beginner's Guide to Partial LeastSquares Analysis. Understanding Statistics, 3(4), 283-297.

Hair, J dkk. 2013. A Primer on Partial Least Squares Structural Equation Modeling(PLS-SEM). Los Angeles: Sage.

Hall, R. (1993). A framework linking intangible resources and capabilities tosustainable competitive advantage. Strategic Management Journal, 14(8), 607-618.

Hamel, G., & Prahalad, C. K. (1994). Competing for the future. Boston: HarvardBusiness School Press.

Howlett, A., & Powell, R. (2006). Infrastructure projects in China and selected markets in Asia. The 2006 International Constructions Superconference, May2006. London: ICONdirect.

Jaya, I Gede Nyoman Mindra & I Made Sumertajaya. 2008. Permodelan PersamaanStruktural Dengan Partial Least Square. Semnas Matematika dan PendidikanMatematika.

Jogiyanto. 2011. Konsep dan Aplikasi SEM Berbasis Varian dalam Penelitian Bisnis.Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Jugdev, K. and Mathur, G. (2006), "Project management elements as strategic assets:preliminary findings", Management Research News, Vol. 29 No. 10, pp. 604-17.

Jugdev, K., Mathur, G. and Fung, T. (2007), "Project management assets and their relationshipwith the project management capability of the firm", International Journal of ProjectManagement, Vol. 25 No. 6, pp. 560-8.

Kaplan, S., Schenkel, A., von Krogh, G. and Weber, C. (2001), "Knowledge-based theories of the firm instrategic management: a review and extension", MIT Sloan Working Paper 4216-01.

Kezner, Harold. 1989. A project Management: A System Approach to PlanningSchedulling, and Controling 3rd Edition. USA: Van Nostrand Reinhold.

Kraaijenbrink, J., Spender, J.-C. and Groen, A.J. (2010), "The resource-based view: areview and assessment of its critiques", Journal of Management, Vol. 36 No. 1, pp.349-72.

Komisi Pengawasan Persaingan Usaha Republik Indonesia. Positioning Paper KPPUTerhadap Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi. 2006. Jakarta. Tidak Diterbitkan.

Lesser, E.L. (Ed.) (2000), Knowledge and Social Capital: Foundations and Applications, Butterworth & Heinemann, Boston, MA.

Mathur, Gita, Kam Jugdev and Tak Shing Fung (2013), Project management assets and project management performance outcomes, Management Research Review, Vol. 36 No. 2, pp. 112-135

Meredith, Jack R. Mantel, Samuel J. 2010. Project Management: A ManagerialApproach 7th Edition. Asia: Joh Wiley & Sons Pte Ltd.

Montealegre, R. (2002), "A process model of capability development: lessons fromthe electronic commerce strategy at Bolsa de Valores de Guayaquil", OrganizationScience, Vol. 13 No. 5, pp. 514-31.

Newbert, S. L. (2007). Empirical research on the resource-based view of the firm: An assesment and suggestions for future research. Strategic Management Journal,28(2), 121 - 146.

Nonaka, I. (1994), "A dynamic theory of organizational knowledge creation", Organization Science, Vol. 5 No. 1, pp. 14-37.

Paiva, E.L., Roth, A.V. and Fensterseifer, J.E. (2008), "Organizational knowledge and themanufacturing strategy process: a resource-based view analysis", Journal of Operations Management, Vol. 26 No. 1, pp. 115-32.

Pamulu, Muhammad S. 2010. Strategic Management Practices in The ConstructionIndustry: A Study of Indonesian Entreprises. Tesis tidak diterbitkan. School ofUrban Development.

Pinto, J.K. (2001), "Project management: the future", in Knutson, J. (Ed.), Project Management for Business Professionals: A Comprehensive Guide, 1st ed., Wiley, Hoboken, NJ, pp. 575-86.

Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

- -147

Page 14: PENGARUH ASET MANAJEMEN PROYEK DAN HASIL …

Tahun XXV, No. 2 Agustus 2015Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Project Management Institute (2008), A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide), Project Management Institute, Newtown Square, PA.

Ratono, Joko. 2010. Analisis Partial Least Square untuk Pengembangan ModelCritical Success Factors Dalam Implementasi Enterprose Resource Planning SAPPada Industri Kecil dan Menengah. Program Pasca Sarjana IPB. Bogor.

Schilling, M.A. and Steensma, H.K. (2002), "Disentangling the theories of ?rm boundaries: a pathmodel and empirical test", Organization Science, Vol. 13 No. 4, pp. 387-401.

Teece, D.J. (1998), "Capturing value from kowledge assets: the new economy,markets for know-how, and intangible assets", California Management Review,Vol. 40 No. 3, pp. 55-79.

Ulum, Ihyaul, Imam Ghozali & Anis Chariri. 2011. Intellectual Capital dan KinerjaKeuangan Perusahaan; Suatu Analisis dengan Pendekatan Partial Least Squares.

Zahra, S.A. and Nielsen, A.P. (2002), "Sources of capabilities, integration, and technologycommercialization", Strategic Management Journal, Vol. 23 No. 5, pp. 377-98.

http://m.bisnis.com/industri/read/20140112/45/196836/pasar-konstruksi-2014-capai-rp407-triliun (Diakses 27 September 2014)

www.detik.com (Diakses 13 November 2014)

- -148