pengaruh jenis coolant dan variasi side cutting …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv abstrak...

47
i PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING EDGE ANGLETERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BUBUT TIRUS BAJA EMS 45 SKRIPSI Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin oleh Ma’ruf Mujahid 5201413012 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: tranhanh

Post on 24-May-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

i

PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING EDGE ANGLETERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BUBUT

TIRUS BAJA EMS 45

SKRIPSI

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

oleh Ma’ruf Mujahid

5201413012

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Page 2: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

ii

Page 3: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

iii

Page 4: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

iv

ABSTRAK

Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle Terhadap Kekasaran Permukaan Bubut Tirus Baja EMS 45.

Dr. Wirawan Sumbodo, M.T, Drs, Pramono, M.Pd, Pendidikan Teknik Mesin

Dalam bidang manufaktur terdapat banyak proses permesinan yang

dikerjakan, seperti proses bubut (turning), skrap, frais (milling), gerinda

(grinding), dan gergaji (sawing).Proses bubut tidak hanya membuat material yang

berbentuk silinder saja. Pembubutan juga dapat membuat produk yang memiliki

karakteristik yang ideal dan bentuk yang rumit, salah satunya adalah bentuk

tirus.Parameter permesinan sangat berpengaruh guna menghasilkan produk yang

berkualitas, salah satu kualitas yang ingin didapat dari produk adalah tingkat

kekasaran suatu produk yang dihasilkan. Cara untuk menjaga tingkat kekasaran

permukaan pada proses pembubutan adalah dengan menyesuaikan geometri atau

sudut pahat yang dibuat.Selain dari variasi besar sudut pahat yang ditentukan,

cairan pendingin juga harus diperhatikan karena cairan pendingin memiliki fungsi

sebagai pembersih atau pembawa geram, menurunkan gaya pemotongan,

memperhalus benda kerja dan memperpanjang umur pahat.Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh jenis coolant dan variasi sudut Side Cutting Edge Angle terhadap kekasaran permukaan bubut tirus EMS 45.

Pada penelitian ini untuk pengukuran tingkat kekasaran digunakan desain

eksperimen faktorial 4 x 3. Terdapat dua variabel bebas yang kemudian disebut

dengan faktor. Faktor pertama mempunyai empat taraf yaitu variasi sudut pahat,

dalam penelitian ini menggunakan variasi sudut potong sisi samping (SideCutting-edge Angle). Faktor kedua mempunyai tiga taraf yaitu jenis cairan pendingin,

dalam penelitian ini menggunakan Air, Dromus tipe B, dan Oli Meditran S 40.

Dengan demikian diperlukan 12 kondisi ekperimen atau 12 kombinasi perlakuan

yang berbeda.Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa angka Ra (rata-rata

kekasaran permukaan). Teknik analisis data yang digunakan menggunakan teknik

analisis data deskriptif, dimana data yang diperoleh di rata-rata dan disajikan dalam

bentuk grafik kemudian dideskripsikan dan disimpulkan. Hasil penelitian dapat disimpulkan pada penggunaan jenis coolant yang

menghasilkan nilai rerata kekasaran permukaan terendah adalah jenis coolant Dromus

(4.061 µm), dan jenis coolant yang menghasilkan nilai rerata kekasaran permukaan

tertinggi adalah Air (5.645 µm). Sudut (SCEA) yang ditentukan semakin besar, maka

nilai kekasaran permukaan yang dihasilkan akan menurun atau dapat diartikan bahwa

permukaan benda kerja meenjadi lebih halus.Nilai kekasaran permukaan terbaik

diperoleh pada penggunaan jenis coolant Dromus dan besar variasi sudut Side Cutting Egde Angle sebesar 80

yang menghasilkan nilai Ra sebesar 3.200 µm. Kemudian untuk

nilai kekasaran permukaan terendah adalah pada penggunaan jenis coolant Air dan besar

variasi sudut Side Cutting Egde Angle sebesar 180

yang menghasilkan nilai Ra sebesar

7.311 µm. Kata kunci: jenis coolant, sudut SCEA, kekasaran permukaan.

Page 5: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

v

PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan kemudahan, kelancaran, rahmat dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Pengaruh Jenis

Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle Terhadap Kekasaran Permukaan

Bubut Tirus Baja EMS 45” dengan baik dan tanpa suatu hambatan yang berarti.

Shalawat serta salam penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang

penulis nantikan syafa’atnya di hari akhir nanti.

Proposal skripsi ini ditulis sebagai salah satu persyaratan untuk

melaksanakan seminar proposal skripsi dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Universitas Negeri Semarang. Penulisan proposal skripsi ini tidak lepas dari

bantuan dan kerjasama berbagai pihak. Oleh Karena itu, penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik UNNES.

2. Bapak Rusiyanto, S.Pd.,M.T., Ketua Jurusan Teknik Mesin UNNES.

3. Bapak Dr. Wirawan Sumbodo, M.T. Dosen pembimbing I yang berkenan

membantu, memberikan waktu, dan bimbingan dalam penyusunan proposal

skripsi ini.

4. Bapak Drs Pramono, M.Pd. Dosen pembimbing II yang berkenan membantu,

memberikan waktu, dan bimbingan dalam penyusunan proposal skripsi ini.

5. Bapak, Ibu, dan keluarga yang telah memberikan doa, nasihat, dan kasih

sayang.

Page 6: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

vi

Page 7: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................. iii

ABSTRAK .............................................................................................................. iv

PRAKATA .............................................................................................................. v

DAFTAR ISI ........................................................................................................... vii

DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN ............................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 3

C. Batasan Masalah .......................................................................................... 3

D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Proses Pembubutan ..................................................................................... 6

B. Mesin Bubut Konvensional ......................................................................... 6

C. Alat Potong .................................................................................................. 12

Page 8: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

viii

D. Cairan Pendingin (Coolant) ........................................................................ 15

E. Kekasaran Permukaan ................................................................................. 18

F. Baja Karbon ................................................................................................. 23

G. Penelitian Relevan ....................................................................................... 25

H. Kerangka Pikir Penelitian ............................................................................ 26

I. Hipotesis ...................................................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Bahan Penelitian .......................................................................................... 29

B. Alat dan Skema Peralatan ........................................................................... 31

C. Prosedur Penelitian ...................................................................................... 32

1. Diagram Alir Penelitian .......................................................................... 32

2. Proses Penelitian ..................................................................................... 33

3. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 34

4. Variabel Penelitian ................................................................................. 35

5. Jenis Penelitian ....................................................................................... 36

6. Data Penelitian ........................................................................................ 37

7. Analisis Data .......................................................................................... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan Penelitian................................................................ 39

1 Hasil Kekasaran Permukaan ................................................................... 39

2 Pembahasan Kekasaran Permukaan ....................................................... 42

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ..................................................................................................... 48

Page 9: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

ix

B. Saran ............................................................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 50

LAMPIRAN ............................................................................................................ 52

Page 10: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

x

DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN

Simbol Arti

Alfa

º Derajat

ºC Derajat Celcius

“ Inchi

% Persen

/ Dibagi

μm Mikro meter

D Diameter Terbesar Tirus

d Diameter Terkecil Tirus

l Panjang Tirus Dibubut

L Panjang Tirus

X Jarak Pergeseran Kepala Lepas

mm Millimeter

n Putaran Spindel

Cs Kecepatan Potong

R Radius

Page 11: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

xi

Singkatan Arti

AA Aritmatica Average

ASTM American Standard Testing And Material

CNC Computer Numerically Controlled

DIN Deutsches Institut fur Normung

EMS Engineering Mild Steel

EP Extreme Pressure Additives

HSS High Speed Steel

ISO International Standard Organitation

RMS Root Mean Square

SCEA Side Cutting Edge Angle

St Steel

Tpf Taper per Feet

Page 12: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Komposisi Baja EMS 45 atau AISI 1045 .................................................... 25

3.1 Sifat Fisika Air ............................................................................................. 29

3.2 Data Fisik Dromus tipe B ............................................................................ 30

3.3 Konsentrasi Pada Pengerjaan Mesin ............................................................ 30

3.4 Data Fisik oli Meditran S 40 ........................................................................ 30

3.5 Lembar Pengamatan Nilai Kekasaran ......................................................... 37

Page 13: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Sumbu Utama Mesin Bubut ........................................................................ 7

2.2 Meja Mesin Bubut ....................................................................................... 8

2.3 Eretan Mesin Bubut ..................................................................................... 8

2.4 Kepala Lepas ............................................................................................... 8

2.5 Penjepit Pahat .............................................................................................. 9

2.6 Bubut Tirus dengan Eretan Atas .................................................................. 10

2.7 Bubut Tirus dengan Menggeser Kepala Lepas ............................................ 10

2.8 Bubut Tirus dengan Perlengkapan Tirus ..................................................... 11

2.9 Sudut Pada Pahat Bubut HSS ...................................................................... 12

2.10 Rekomendasi Besar Sudut Pahat Bubut ..................................................... 13

2.11 Penggunaan Sudut tatal dan Sudut bebas Pahat Bubut ................................ 14

2.12 Nilai kekasaran permukaan menurut ISO atau DIN 4763: 1981 ................. 18

2.13 Profil Suatu Permukaan ............................................................................... 20

2.14 Menentukan Kekasaran rata-rata Ra ............................................................ 21

2.15 Menentukan Kekasaran rata-rata Ra ............................................................ 21

2.16 Menentukan Kekasaran rata-rata dari puncak ke lembah ............................ 22

2.17 Surface Roughness Tester ............................................................................ 22

3.1 Skema Pengukuran Kekasaran .................................................................... 31

3.2 Diagram Alir Penelitian ............................................................................... 32

3.3 Benda Kerja Penelitian ................................................................................ 33

3.4 Variasi Sudut Potong Sisi Samping ............................................................. 33

Page 14: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

xiv

3.5 Benda Kerja Bubut Tirus ............................................................................. 33

3.6 Titik Uji Benda Kerja .................................................................................. 34

4.1 Titik Pengujian Kekasaran ........................................................................... 39

4.2 Proses Kalibrasi Alat ................................................................................... 39

4.3 Grafik Jenis Coolant Terhadap Kekasaran Permukaan (µm) ...................... 40

4.4 Grafik Kekasaran Permukaan Berdasarkan Cairan Dromus ....................... 41

4.5 Grafik Kekasaran Permukaan Berdasarkan Cairan Oli Meditran S40 ........ 41

4.6 Grafik Kekasaran Permukaan Berdasarkan Cairan Air ............................... 42

4.7 Grafik perbandingan nilai Ra....................................................................... 42

Page 15: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian BPM DIKJUR ................................................. 53

Lampiran 2. Surat Persetujuan Penelitian BPM DIKJUR .................................... 54

Lampiran 3. Data Hasil Uji Penelitian .................................................................. 55

Lampiran 4. Sertifikat PT. BHINNEKA BAJANAS ............................................ 57

Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian .................................................................... 58

Page 16: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia industri pada saat ini sudah mengalami kemajuan yang sangat

pesat khususnya pada bidang manufaktur. Dalam bidang manufaktur terdapat

banyak proses permesinan yang dikerjakan, seperti proses bubut (turning), skrap,

frais (milling), gerinda (grinding), dan gergaji (sawing). Pembubutan merupakan

proses pemotongan yang dilakukan oleh pahat dengan mesin bubut untuk

membuat benda-benda yang berbentuk silinder, proses tersebut dilakukan oleh

mesin perkakas konvensional atau mesin perkakas CNC (computer numerically

controlled). Proses bubut tidak hanya membuat material yang berbentuk silinder

saja. Pembubutan juga dapat membuat produk yang memiliki karakteristik yang

ideal dan bentuk yang rumit, salah satunya adalah bentuk tirus.

Tingkat produktifitas yang tinggi merupakan suatu capaian yang penting

dalam bidang manufaktur, hal ini juga perlu diimbangi dengan kualitas yang

dihasilkan dari produk tersebut. Parameter permesinan sangat berpengaruh guna

menghasilkan produk yang berkualitas, salah satu kualitas yang ingin didapat dari

produk adalah tingkat kekasaran suatu produk yang dihasilkan. Terdapat beberapa

faktor yang mempengaruhi kekasaran permukaan khususnya pada proses bubut,

antara lain adalah: 1) kondisi mesin bubut, 2) kecepatan potong, 3) kedalaman

pemakanan 4) jenis pahat, 5) geometri/sudut pahat 6) pendingin 7) operator.

Cara untuk menjaga tingkat kekasaran permukaan pada proses

pembubutan adalah dengan menyesuaikan geometri atau sudut pahat yang dibuat.

Page 17: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

2

Komponenpenting pada geometri pahat adalah sudut potong utama. Sudut tersebut

merupakan sudut yang dibentuk oleh mata potong utama. Besarnya sudut potong

tersebut ditentukan pada saat melakukan pengasahan. Selain dari variasi besar

sudut pahat yang ditentukan, cairan pendingin juga harus diperhatikan karena

cairan pendingin memiliki fungsi sebagai pembersih atau pembawa geram,

menurunkan gaya pemotongan, memperhalus benda kerja dan memperpanjang

umur pahat. Beberapa jenis cairan pendingin yang digunakan dalam proses

permesinan dan terdapat dipasaran yaitu, straight oils (minyak murni),

semisynthetic fluids (cairan semi sintetis), soluble oils, dan syntetic fluids (cairan

sintetis).

Untuk mendapatkan kualitas hasil produk yang tinggi khususnya dalam

hal kekasaran permukaan suatu produk, dunia industri harus mampu berinovasi

dalam hal yang berkaitan untuk menghasilkan kehalusan permukaan yang baik.

Pemilihan jenis cairan yang digunakan sebagai pendinginproses bubut dan

penentuan sudut potong merupakan kategori penting untuk mendapatkan hasil

permukaan yang halus atau baik.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang diketahui, perlu adanya

penelitian untuk mengetahui hubungan antara jenis cairan pendingin dan besar

sudut potong yang digunakan untuk proses pembubutan. maka penulis

mengambil judul untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Jenis Coolant

dan Variasi Side Cutting Edge Angle Terhadap Kekasaran Permukaan Bubut Tirus

Baja EMS 45”

Page 18: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

3

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah disampaikan, dapat

diidentifikasikan permasalahan yang ada pada penelitian ini, diantaranya adalah:

1. Pada bidang manufaktur, proses permesinan khususnya pembubutan

merupakan proses yang paling sering digunakan untuk membuat komponen-

komponen mesin berbentuk silinder.

2. Kebutuhan konsumen akan kualitas produk yang di inginkan sangatlah tinggi,

termasuk tingkat kekasaran permukaan.

3. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kekasaran permukaan

suatu produk seperti, kondisi mesin bubut, kecepatan spindle, kedalaman

pemotongan, sudut pahat, pendinginan dan operator.

4. Jenis cairan pendingin (coolant)untuk proses pemesinan yang banyak ditemui

di pasaran.

5. Ketentuan besar sudut pahat HSS (High Speed Steel) yang diasah dengan

menggunakan gerinda untuk setiap sisi pahat bubut

C. Batasan Masalah

Permasalahan yang terjadi pada penelitian ini sangat kompleks. Agar

penelitian yang dilakukan lebih mengarah pada sasaran yang akan dicapaidan

tidak menyimpang dari tujuan penelitian, maka penelitian ini menfokuskan

permasalahan pada:

1. Proses pembubutan tirus menggunakan mesin bubut konvensional dengan alat

bantu Tapper Attachment

Page 19: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

4

2. Bahan atau material yang digunakan adalah baja karbon sedang EMS 45,

panjang specimen100mm dan diameter specimen 25mm. Pemilihan material

dikarenakan mudah dijumpai di pasaran.

3. Jenis Coolant adalah Air, Dromus tipe B, dan Oli Meditran S 40.

4. Pahat bubut yang digunakan jenis HSS (High Speed Steel) Bohlerdengan

variasi sudut potong sisi samping sebesar 120 dan 15

0

5. Pengujian kekasaran permukaan material menggunakan mesin uji kekasaran

surface roughness tester type SJ-31

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah dijelaskan,

maka dapat ditarik rumusan masalahnya adalah:

1. Adakah pengaruh jenis coolant terhadap kekasaran permukaan bubut tirus

bajaEMS 45?

2. Adakah pengaruh variasi sudut potong sisi samping terhadapkekasaran

permukaan bubut tirus baja EMS 45?

3. Adakah pengaruh jenis coolant dan variasi sudut potong sisi samping

terhadap kekasaran permukaan bubut tirus baja EMS 45?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan penjelasan rumusan masalah sebelumnya, maka tujuan

dilaksanakan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengujipengaruh jenis coolant terhadap kekasaran permukaan bubut

tirus bajaEMS 45.

Page 20: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

5

2. Untuk mengujipengaruh variasi sudut potong sisi samping kekasaran

permukaan bubut tirus baja EMS 45.

3. Untuk mengetahui jenis coolant dan besar sudut potong sisi samping yang

tepat agar menghasilkan kekasaran permukaan yang rendah.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Menghasilkan tingkat kekasaran permukaan yang rendah dengan cara

menentukan jenis coolant dan variasi sudut pahat yang tepat.

2. Sebagai masukan bagi perusahaan yang erat hubungannya pada bidang

manufaktur, khususnya pembuatan produk yang menggunakan proses

pembubutan.

3. Dapat dijadikan sebagai referensi peneliti lain untuk melakukan penelitian

selanjutnya.

Page 21: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Proses Pembubutan

Proses permesinan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan

produk dalam jumlah banyak dengan waktu relatif singkat. Seiring berjalannya

zaman yang semakin maju, proses permesinan juga akan semakin berkembang

karena dapat menghasilkan benda atau produk yang beragam bentuk. Jenis proses

permesinan adalah: Proses bubut (turning), proses menyekrap (shaping and

planing), proses pembuatan lubang (drilling), proses mengefreis (milling), proses

menggerinda (grinding), proses menggergaji (sawing), dan proses memperbesar

lubang (boring).

Menurut Sumbodo (2008:273) pembubutan pada prosesnya, benda kerja

terlebih dahulu dipasang pada chuck (pencekam) yang terpasang pada spindel

mesin, kemudian spindel dan benda kerja diputar dengan kecepatan sesuai

perhitungan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembubutan

merupakan proses yang bertujuan untuk mengikis material dengan cara

mengarahkan alat potong ke bagian benda yang berputar karena pergerakan

spindeldengan ketentuan kecepatan sesuai perhitungan.

B. Mesin Bubut Konvensional

Dikatakan konvensional karena untuk membedakan dengan mesin-mesin

yang dikontrol dengan komputer (Computer Numerically Controlled) ataupun

kontrol numerik (Numerical Control) dan karena jenis mesin konvensional mutlak

diperlukan keterampilan manual dari operatornya. Pada kelompok mesin bubut

Page 22: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`7

konvensionaljuga terdapat bagian-bagian otomatis dalam pergerakannya bahkan

juga ada yang dilengkapi dengan layanan sistem otomatis, baik yang dilayani

dengan sistem hidraulik, pneumatik, ataupun elektrik. (Sumbodo, 2008:273).

1. Bagian utama Mesin Bubut

Menurut Sumbodo (2008:284-286) Adapun bagian utama mesin bubut

pada umumnya yaitu :

a. Sumbu Utama (main spindle)

Sumbu utama atau dikenal dengan main spindle adalah sebuah sumbu

utama mesin bubut yang terpasang sebuah chuck atau cekam di mana di dalamnya

terdapat susunan roda gigi yang dapat digeser-geser melalui handel/ tuas untuk

mengatur putaran mesin sesuai kebutuhan pembubutan.

Gambar 2.1 Sumbu utama mesin bubut (sumber Sumbodo:2008)

b. Meja Mesin

Meja mesin bubut berfungsi sebagai tempat dudukan kepala lepas, eretan,

penyangga diam (steady rest), dan merupakan tumpuan gaya pemakanan waktu

pembubutan.

Page 23: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`8

Gambar 2.2 Meja mesin bubut. (sumber Sumbodo:2008)

c. Eretan

Eretan terdiri atas eretan memanjang, melintang, dan eretan atas.

Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikan pemakanan yang besarnya dapat

diatur menurut kehendak operator yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu

yang terdapat pada roda pemutarnya.

Gambar 2.3 Eretan mesin bubut. (sumber Sumbodo:2008)

d. Kepala Lepas

Kepala lepas digunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung

benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai tirus, dan cekam bor

sebagai menjepit bor.

Gambar 2.4 Kepala lepas. (sumber Sumbodo:2008)

Page 24: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`9

e. Penjepit Pahat

Penjepit pahat digunakan untuk menjepit atau memegang pahat.

Gambar 2.5 Penjepit pahat. (sumber Sumbodo:2008)

2. Pembubutan Tirus

Membubut tirus serupa dengan membubut lurus hanya bedanya gerakan

pahat disetel mengikuti sudut tirus yang dikehendaki pada eretan atas, atau

penggeseran kepala lepas atau dengan alat bantutaper attachment (perlengkapan

tirus). (Santoso, 2013:94)

Adapun langkah-langkah dalam membubut tirus menurut Sumbodo

(2008:313-317) adalah:

a. Pembubutan tirus dengan eretan atas.

Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas, dapat dilakukan

dengan mengatur/menggeser eretan atas sesuai besaran derajat yang dikehendaki.

Kelebihan pembubutan tirus dengan cara ini dapat melakukan pembuatan tirus

dalam dan luar, juga bentuk-bentuk tirus yang besar, sedangkan kekurangannya

adalah tidak dapat dikerjakan secara otomatis, jadi selalu dilakukan dengan

tangan.

Page 25: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`10

Gambar 2.6Bubut tirus dengan eretan atas. (sumber Santoso:2013)

Untuk menghitung sudut ketirusan, dapat dihitung menggunakan rumus:

α

Dimana:

α = sudut tirus

D = diameter tirus terbesar

d = diameter tirus terluar

L = panjang tirus

(Sumbodo, 2008:314)

b. Menggeser Kepala Lepas (tail stock),

Dengan cara ini proses pembubutan tirus dilakukan sama dengan proses

membubut lurus dengan bantuan dua senter. Benda kerja tirus terbentuk karena

sumbu kepala lepas tidak sejajar dengan sumbu kepala tetap.

Gambar 2.7Bubut tirus dengan menggeser kepala lepas (tail stock). (sumber

Sumbodo:2008)

Page 26: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`11

Pergeseran kepala lepas dapat dihitung dengan rumus:

X=

Di mana:

X = Jarak pengeseran kepala lepas

D = Diameter tirus terbesar

d = Diameter tirus terkecil

L = Panjang benda kerja total

l = Panjang tirus yang dibubut (tirus efektif)

c. Pembubutan dengan MenggunakanPerlengkapan Tirus (tapper attachment)

Pembubutan dengan cara ini dapat diatur dengan memasang

perlengkapan tirus yang dihubungkan dengan eretan lintang. Satu set

perlengkapan tirus yang tersedia di antaranya: a) Busur. b) skala (plat dasar).

c)Alat pembawa. d) Sepatu geser. e) Baut pengikat (baut pengunci). f) Lengan

pembawa.

Gambar 2.8 Pembubutan dengan menggunakan perlengkapan tirus (tapper

attachment). (sumber Sumbodo:2008)

Pembawa dapat disetel dengan menggesernya pada busur kepala sesuai

dengan hasil perhitungan ketirusan, biasanya garis pembagian pada busur kepala

Page 27: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`12

ditetapkan dalam taper per feet bukan taper tiap inchi. Untuk menghitung besaran

taper per feet dapat dicari dengan menggunakan rumus:

Tpf x 12

Di mana:

Tpf = taper per feet

D = diameter kertirusan yang besar

d = diameter ketirusannya

p = panjang ketirusan

(Sumbodo, 2008:316)

C. Alat potong

1. Geometris Alat Potong

Hal yang sangat penting diperhatikan adalah bagaimana alat potong dapat

menyayat dengan baik, dan untuk dapat menyayat dengan baik alat potong

diperlukan adanya sudut baji, sudut bebas, dan sudut tatal sesuai ketentuan, yang

semua ini disebut dengan istilah geometris alat potong. (Sumbodo, 2008:299).

MenurutKalpakjian dan Schmid (2009:618) berpendapat bahwa geometri

alat dengan berbagai sudut, memilik fungsi yang penting dalam operasi mesin.

Disimpulkan bahwa geometri alat potong merupakan hal yang sangat penting

dalam pembentukan pahat bubut. Dengan kata lain pahat bubut yang akan diasah

harus mempertimbangkan sudut-sudut yang ada pada pahat bubut. Beberapa sudut

yang ada pada pahat bubut dapat dilihat pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9Sudut pada pahat bubut HSS (sumber Kalpakjian dan Schmid :2009)

Page 28: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`13

Menurut Rochim dalam Ardiyan Susarno (2012:7) Sudut potong utama

(Kr) mempunyai peran antara lain :

a. Menentukan lebar dan tebal geram sebelum terpotong (b dan h)

b. Menentukan panjang mata potong yang aktif atau panjang kontak antara

geram dengan bidang pahat, dan

c. Menentukan besarnya gaya.

Sudut potong utama yang semakin kecil akan mengakibatkan tebal geram

sebelum terpotong menjadi menurun dan menaikkan lebar geram. Dengan tebal

geram yang kecil secara langsung akan menurunkan temperatur pemotongan,

sedangkan lebar geram yang semakin besar akan mempercepat proses perambatan

panas pada pahat sehingga temperatur pahat akan relatif rendah.

Akan tetapi, pemakaian sudut potong utama yang kecil tidak selalu

menguntungkan sebab akan menaikkan gaya radial Fx. Gaya radial yang besar

mungkin menyebabkan lenturan yang terlalu besar ataupun getaran (chatter)

sehingga menurunkan ketelitian geometrik produk dan hasil pemotongan terlalu

kasar.

Menurut Kalpakjian dan Schmid (2009:619) menyatakan bahwa terdapat

beberapacatatan mengenai sudut pahat bubut:

a. Side rake angle (sudut tatal samping) lebih penting dari back rake angle

(sudut tatal belakang), meskipun yang terakhir atau back rake angle biasanya

mengontrol arah aliran Chip. Untuk mesin logam dan menggunakan sisipan

karbida, sudut-sudut ini biasanya berada di kisaran dari -5 ° sampai 5 °.

Page 29: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`14

b. Cutting-edge Angle (sudut potong) mempengaruhi pembentukan geram,

kekuatan alat, dan kekuatan memotong untuk berbagai derajat sudut,

biasanya, sudut potong adalah sekitar 15 °.

c. Relief Angle (sudut bebas) mengontrol gangguan dan menggosok pada

antarmuka alat-benda kerja. Jika terlalu besar, ujung alat mungkin

mengelupas, jika terlalu kecil, sisi sayap mungkin berlebihan. Sudut bebas

biasanya adalah 5 °.

d. Nose Radius (radius ujung) mempengaruhi permukaan akhir dan kekuatan

alat-tip.

Gambar 2.10 Rekomendasi besar sudut pahat bubut. (sumber Kalpakjian dan

Schmid:2009)

Gambar 2.11 Penggunaan Sudut tatal dan Sudut bebas Pahat Bubut.(sumber

Sumbodo:2008)

Page 30: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`15

Selain itu, sudut kebebasan pahat juga harus dipertimbangkan

berdasarkanpenggunaan, arah pemakanan, dan arah putaran mesin.

2. Pahat HSS

Menurut Kalpakjian dan Schmid (2009:595) bahan yang digunakan

untuk pahat bubut adalah: 1) High-speed steels. 2) Cast-cobalt alloys. 3)

Carbides. 4) Coated tools. 5) Alumina-based ceramics. 6) Cubic boron nitride. 7)

Silicon-nitride-based ceramics. 8) Diamond. 9) Whisker-reinforced materials and

nanomaterials.

Karakteristik HSS adalah ketangguhan tinggi, resistensi fraktur, dan baik

untukpemotongan. Baja kecepatan tinggi (HSS), dinamakan demikian karena

mereka dikembangkan untuk mesin pada kecepatan yang lebih tinggi dari

sebelumnya. Pertama kali diproduksi pada awal 1900-an, merupakan baja

kecepatan tinggi yang paling tinggi paduan bajanya. Mereka dapat mengeras

untuk berbagai kedalaman, memiliki ketahanan aus yang baik, dan relatif murah.

Karena ketangguhannya terhadap fraktur, baja kecepatan tinggi cocok untuk (a)

sudut alat potong (b) pemotongan, (c) alat mesin dengan kekakuan rendah yang

dikenakan getaran (d) bagian alat yang kompleks, seperti bor, reamers, tap, dan

pemotong gigi. Keterbatasan mereka yang paling penting adalah kekerasan panas

dan kecepatan potong mereka rendah dibandingkan dengan alat karbida.

(Kalpakjian dan Schmid, 2009:595)

D. Cairan Pendingin (Coolant)

Cairan pendingin mempunyai kegunaan yang khusus dalam proses

pemesinan. Selain untuk memperpanjang umur pahat, cairan pendingin dalam

Page 31: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`16

beberapa kasus, mampu menurunkan gaya dan memperhalus permukaan produk

hasil pemesinan. (Widarto et al, 2008:315).

Cairan pemotongan merupakan persyaratan untuk mesin dari banyak

bahan rekayasa saat ini, baik itu baik logam, non-logam dalam komposisi dan

diperlukan untuk berbagaiproses produksi. Maka harus dipastikan bahwa memilih

cairan pendingin harus mencapai tujuan yang telah ditetapkan, apalagi

menciptakan masalah tambahan.kondisi ini mengisyaratkan bahwa ada banyak

dan beragam karakteristik ideal yang harus dimiliki cairan pendingin.

Karakteristik yang ideal tersebut untuk memastikan kinerja pemotongan. (Smith,

2008:387)

Menurut Santoso ( 2013:76) Cairan pendingin berdasarkan komposisinya

terdiri atas: a) Cairan sintetik, b) Cairan emulsi, c) Cairan semi sintetik, d) Minyak

(cutting oils).

a. Cairan sintetik (synthetic fluids, chemical fluids)

Cairan yang jernih atau diwarnai merupakan larutan murni (true

solutions) atau larutan permukaan aktif (surface active). Pada larutan murni unsur

yang dilarutkan tersebar antara molekul dan tegangan permukaan (surface

tension) hampir tidak berubah. Larutan murni tidak bersifat melumasi tetapi hanya

dipakai untuk sifat penyerapan panas yang tinggi dan melindungi dari korosi.

b. Cairan emulsi (emulsions, water miscible fluids, water soluble oil,

emulsifiable cutting fluids).

Yaitu air yang mengandung partikel minyak (5–20 µm) unsur

pengemulsi ditambahkan dalam minyak yang kemudian dilarutkan dalam air. Bila

Page 32: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`17

ditambahkan unsur lain seperti EP (Extreme Pressure Additives) daya lumasnya

akan meningkat.

c. Cairan semi sintetik (semi synthetic fluids)

Merupakan perpaduan antara jenis sintetik dan emulsi. Kandungan

minyaknya lebih sedikit daripada cairan emulsi. Sedangkan kandungan

pengemulsinya (molekul penurun tegangan permukaan). Partikel lebih banyak

daripada cairan sintetik. Partikel minyaknya lebih kecil dan tersebar. Dapat

berupajenis dengan minyak yang sangat jenuh (super-fatted) atau jenis

EP,(Exterme Pressure).

d. Minyak (cutting oils)

Merupakan kombinasi dari minyak bumi (naphthenic,paraffinic), minyak

binatang,minyak ikan atau minyak nabati. Viskositasnya bermacam-macam dari

yang encer sampai dengan yang kental tergantung pemakaianya. Pencampuran

antara minyak bumi denga minyak hewani atau nabati menaikkan daya

pembasahan (wetting action) sehingga memperbaiki daya lumas. Penambahan

unsur lain seperti sulfur, klor, atau fosfor (EP additives) menaikkan daya lumas

pada temperatur dan tekanan tinggi.

Menurut Kalpakjian dan Schmid (2009:607) Cairan pemotongan telah

digunakan secara luas dalam operasi mesin untuk mencapai hasil berikut :

a. Mengurangi gesekan dan keausan, sehingga meningkatkan umur alat

danmemperhalus permukaan benda kerja.

b. Pendingin zona pemotongan, sehingga meningkatkan umur alat, serta

mengurangi suhu dan distorsi termal benda kerja.

Page 33: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`18

c. Mengurangi kekuatan dan konsumsi energi.

d. Menyiram jauh beram dari zona potong, sehingga mencegah beram

bercampur dengan proses pemotongan, terutama dalam operasi seperti

pengeboran dan proses tap.

e. Melindungi permukaan mesin dari korosi lingkungan.

E. Kekasaran Permukaan

Setiap permukaan dari benda kerja yang telah mengalami proses

pemesinan akanmengalami kekasaran permukaan. Pada proses pemesinan kualitas

kekasaran permukaan yang paling umum adalah harga kekasaran rata-rata

aritmatik (Ra) yaitu, sebagai standar kualitas permukaan dari hasil pemotongan

maksimum yang diijinkan. Angka kekasaran permukaan roughness number dan

panjang sample standard diklasifikasikan menjadi 12 angka kelas. (ISO atau DIN

4763: 1981 dalam Atedi B dan Agustono D. 2005:64-65)

Gambar 2.12 Nilai kekasaran permukaan menurut ISO atau DIN 4763: 1981.

(sumber Atedi B dan Agustono D. 2005:64-65)

1. Parameter-parameter permukaan

Sebelum membicarakan parameter-parameter permukaan perlu

dibicarakan terlebih dulu mengenai profil permukaan. (Munaji, S. 1980:226-227).

Page 34: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`19

a. Profil Geometris Ideal (Geometrically Ideal Profile)

Profil ini merupakan profil dari geometris permukaan yang ideal yang

tidak mungkin diperoleh dikarenakan banyaknya faktor yang mempengaruhi

dalam proses pembuatannya. Bentuk dari profil geometris ideal ini dapat berupa

garis lurus, lingkaran, dan garis lengkung.

b. Profil Referensi (Reference Profile)

Profil ini digunakan sebagai dasar dalam menganalisis karakteistik dari

suatu permukaan. Bentuknya sama dengan bentuk profil geometris ideal, tetapi

tepat menyinggung puncak tertinggi dari profil terukur pada panjang sampel yang

diambil dalam pengukuran.

c. Profil Terukur (Measured Profile)

Profil terukur adalah profil dari suatu permukaan yang diperoleh melalui

proses pengukuran. Profil inilah yang dijadikan sebagai data untuk menganalisis

karakteristik kekasaran permukaan produk pemesinan.

d. Profile Dasar (Root Profile)

Profil dasar adalah profil referensi yang digeserkan kebawah hingga tepat

pada titik paling rendah pada profil terukur.

e. Profile Tengah (Centre Profile)

Profil tengah adalah profil yang berada ditengah-tengah dengan posisi

sedemikian rupa sehingga jumlah luas bagian atas profil tengah sampai pada profil

terukur sama dengan jumlah luas bagian bawah profil tengah sampai pada profil

terukur. Profil tengah ini sebetulnya merupakan profil referensi yang digeserkan

kebawah dengan arah tegak lurus terhadap profil geometris ideal sampai pada

Page 35: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`20

batas tertentu yang membagi luas penampang permukaan menjadi dua bagian

yang sama yaitu atas dan bawah.

Gambar 2.13 Profil suatu permukaan(Sumber Munaji, S. 1980)

2. Menentukan Kekasaran Rata-rata Aritnetis (Ra)

Menurut Munaji, S.(1980:228-229) menyatakan bahwa kekasaran rata-

rata merupakan harga-harga rata-rata secara aritmetis dari harga absolut antara

harga profil terukur dengan profil tengah.

Ra =

Menentukan kekasaran rata-rata (Ra) dapat pula dilakukan secara grafis.

Adapun caranya adalah sebagai berikut : Pertama, gambarkan sebuah garis lurus

pada penampang permukaan yang diperoleh dari pengukuran (profil terukur) yaitu

garis X – X yang posisinya tepat menyentuh lembah paling dalam Gambar 2.14.

Kedua, ambil sampel panjang pengukuran sepanjang L yang memungkinkan

memuat sejumlah bentuk gelombang yang hampir sama. Ketiga, ambil luasan

daerah A di bawah kurve dangan menggunakan planimeter atau dengan metode

ordinat. Dengan demikian diperoleh jarak garis center C – C terhadap garis X – X

secara tegak lurus yang besarnya adalah :

Page 36: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`21

Hm =

Keempat, sekarang diperoleh suatu garis yang membagi profil terukur

menjadi dua bagian yang hampir sama luasnya, yaitu luasan daerah di atas (P1 +

P2 + ... dan seterusnya) dan luasan daerah di bawah (Q1 + Q2 + ... + dan

seterusnya). Lihat Gambar 2.15. Dengan demikian maka Ra dapat ditentukan

besarnya yaitu :

Ra = x

Dimana:

Vv = perbesaran vertikal. Luas P dan Q dalam milimeter

L = panjang sampel pengukuran dalam millimeter

Gambar 2.14 Menentukan kekasaran rata-rata Ra. (Sumber Munaji, S. 1980)

Gambar 2.15 Menentukan kekasaran rata-rata Ra. (Sumber Munaji, S. 1980)

Kekasaran rata-rata dari puncak ke lembah ,Rz sebetulnya hampir sama

dengan kekasaran rata-rata aritmetis Ra, tetapi cara menentukan Rz adalah lebih

mudah daripada menentukan Ra, Gambar 2.16. menunjukkan cara menentukan

Page 37: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`22

Rz. Sampel pengukuran diambil sejumlah profil yang memuat, misalnya 10

daerah yaitu 5 daerah puncak dan 5 daerah lembah.

Gambar 2.16 Menentukan kekasaran rata-rata dari puncak ke lembah. (Sumber

Munaji, S. 1980)

Kemudian buat garis lurus horizontal di bawah profil permukaan. Tarik

garis tegak lurus dari masing-masing ujung puncak dan lembah ke garis

horizontal. Dengan cara ini maka diperoleh harga Rz yang besarnya adalah :

Rp = (R1+R3+R5+R7+R9+Pa) - ( R2+R4+R6+R8+R10+R1) x

3. Pengukuran Kekasaran Permukaan

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur nilai kekasaran permukaan

dalam penelitian ini yaitu roughness tester ditunjukkan pada gambar 2.17.

Gambar 2.17Surface Roughness Tester.

Alat ukur tersebut terdiri dari tracer head dan amplifier. Rumah tracerhead

terbuat dari stylus intan yang mempunyai radius 2 µm. Stylus merupakan peraba

Page 38: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`23

dari alat ukur kekasaran permukaan yang berbentuk konis rata ataupun radius.

Tracer head dapat digerakkan sepanjang permukaan benda kerja menggunakan

motor penggeraknya ( secara otomatis). Alat ukur tersebut terdiri dari tracer head

dan amplifier. Rumah tracerhead terbuat dari stylus intan yang mempunyai radius

2 µm. Stylus merupakan peraba dari alat ukur kekasaran permukaan yang

berbentuk konis rata ataupun radius. Tracer head dapat digerakkan sepanjang

permukaan benda kerja menggunakan motor penggeraknya ( secara otomatis).

Pengukuran kekasaran permukaan hasil proses pemesinan menggunakan Root

Mean Square (RMS) akan mendapatkan hasil pengukuran yang lebih baik

dibandingkan menggunakan Arithmatica Avarage ( AA ).

F. Baja Karbon

Menurut Wiryosumarto dan Okumuradalam Trisulohadi B.F (2013:21-

22) berpendapat bahwa Baja karbon adalah paduan antara besi dan karbon dengan

sedikit Si, Mn, P, S dan Cu. Sifat baja karbon sangat tergantung pada kadar

karbon, karena itu baja karbon dikelompokkan berdasarkan kadar karbonnya.

1. Jenis Baja Karbon

Menurut ASM Handbook Vol.1:329 dalam Astrini, I. R. (2016:9-10),

Berdasarkan kandungan karbon, baja dibagi ke dalam tiga macam,yaitu:

a. Baja karbon rendah (Low Carbon Steel)

Baja karbon rendah adalah baja yang mengandung karbon kurang dari

0,3%. Baja karbon rendah merupakan baja yang paling murah biaya produksi

diantara baja karbon lainnya, mudah dilas, serta keuletan dan ketangguhannya

sangat tinggi tetapi kekerasannya rendah dan tahan aus. Baja jenis ini dapat

Page 39: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`24

digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan komponen bodi mobil, struktur

bangunan, pipa gedung, jembatan, kaleng, pagar dan lain-lain.

b. Baja karbon sedang (Medium Carbon Steel)

Baja karbon sedang adalah baja yang mengandung karbon dengan

persentase sebesar 0,3%-0,6%. Baja karbon kekerasannya lebih tinggi daripada

baja karbon rendah, kekuatan tarik dan batas regang yang tinggi, tidak mudah

dibentuk oleh mesin. Baja karbon sedang banyak digunakan untuk poros, rel

kereta api, roda gigi, pegas, baut, komponen mesin yang membutuhkan kekuatan

tinggi dan lain-lain.

c. Baja karbon tinggi (High Carbon Steel)

Baja karbon tinggi merupakan baja yang mengandung karbon sebesar

0,6%-1,7%. Baja karbon tinggi mempunyai kuat tarik paling tinggi dan banyak

digunakan untuk material perkakas (tools).. Berdasarkan jumlah karbon yang

terkandung di dalam baja maka karbon ini banyak digunakan dalam pembuatan

pegas dan alat-alat perkakas seperti palu, gergaji atau pahat potong. Selain itu,

baja jenis ini banyak digunakan untuk keperluan industri lain seperti pembuatan

kikir, pisau cukur, mata gergaji dan lainnya (ASM Handbook, 1993).

2. Baja EMS 45

Baja EMS 45 adalah baja yang mengandung kadar karbon sebesar

0.45%. Dengan demikian maka baja EMS 45 dikategorikan dalam jenis baja

karbon sedang, dimana jenis baja ini adalah jenis baja yang mengandung kadar

karbon 0,3-0,6 %. (Bohler:Sertifikat baja AISI 1045 atau EMS 45 PT. Bhinneka

Bajanas)

Page 40: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`25

Tabel 2.1 Komposisi Baja EMS 45 atau AISI 1045. (Bohler:Test Srtificate AISI

1045 atau EMS 45 PT. Bhinneka Bajanas)

C Si Mn P S Cr Ni Mo V Al Cu

0,45 0,23 0,69 0,009 0,005 0,05 0,01 - - - 0,02

G. Penelitian Relevan

1. Farizi, A. Z. et.al. Meneliti tentang Pengaruh Variasi Sudut Potong Mayor

dan Feeding Terhadap Kekasaran Permukaan Hasil Proses Bubut Tirus

Alumunium 6061. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin kecil sudut

potong mayor sedangkan feeding yang semakin besar menghasilkan

kekasaran permukaan yang semakin tinggi. Relevansi dengan penelitian ini

adalah untuk mengetahui kekasaran permukaan pada proses bubut tirus,

sedangkan perbedaannya terletak pada bahan yang digunakan.

2. Pratama, A. et al. Meneliti tentang Pengaruh Variasi Feeding dan Rasio L/D

Terhadap Kekasaran Permukaan Hasil Proses Bubut Tirus. Hasil penelitian

disimpulkan bahwa feeding dan rasio L/D berpengaruh terhadap kekasaran

permukaan hasil proses bubut tirus. Relevansi dengan penelitian ini adalah

untuk mengetahui kekasaran permukaan pada proses bubut tirus, sedangkan

perbedaannya pada variabel bebas yang digunakan.

3. Ardiansyah, D. A. Meneliti tentang Pengaruh Jenis Pahat dan Cairan

Pendingin serta Kedalaman Pemakanan Terhadap Tingkat Kekasaran dan

Kekerasan Permukaan Baja ST60 Pada Proses Bubut Konvensional. Hasil

penelitian adalah kekasaran permukaan baja terbaik atau terendah adalah

14,81µm. yang diperoleh dari jenis pahat terkeras (HSS Japan), cairan

pendingin (Dromus), dan kedalaman pemakanan terendah (0,2 mm).

Page 41: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`26

Sedangkan kekerasan permukaan baja terbaik atau tertinggi adalah 62,90

Kg/mm2yang diperoleh dari jenis pahat terkeras (HSS Japan), cairan

pendingin (cutting APX), dan kedalaman pemakanan terendah (0,2 mm).

Relevansi dengan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekasaran

permukaan pada bahan baja ST60, sedangkan perbedaannya terletak pada

mesin bubut yang digunakan.

4. Lesmono, I. (2013). Meneliti tentang Pengaruh Jenis Pahat, Kecepatan

Spidel, dan Kedalaman Pemakanan Terhadap Tingkat Kekasaran dan

Kekerasan Permukaan Baja ST42 Pada Proses Bubut Konvensional. Hasil

penelitian menunjukan kekasaran permukaan baja terbaik atau terendah

adalah 3,28µm yang diperoleh darijenis pahat (Bohler), kecepatan spindle

tertinggi (750 Rpm), dan kedalaman pemakanan terendah 90,4 mm).

Sedangkan kekerasan permukaan baja terbaik atau tertinggi adalah 51,5

Kg/mm2 yang diperoleh dari jenis pahat (Jck), kecepatan spindle terendah

(300 Rpm), dan kedalaman pemakanan paling tinggi (0,8 mm). relevansi

dengan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kekasaran suatu bahan,

sedangkan perbedaannya terletak pada mesin bubut yang digunakan.

H. Kerangka Pikir Penelitian

Proses pembubutan merupakan proses permesinan yang banyak

digunakan dalam bidang manufaktur. Dari proses bubut akan menghasilkan suatu

produk berbentuk silinder. Dalam bidang manufaktur, sangatlah penting jika

produk yang dihasilkan harus mempunyai kualitas yang tinggi. Produk tersebut

harus benar-benar presisi atau sesuai dengan ukuran yang dikehendaki serta

Page 42: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`27

kehalusan juga harus maksimal dengan pekerjaan yang ekonomis. Kehalusan

suatu permukaan dari benda kerja dari hasil pembubutan baik dari pembubutan

rata, pembubutan tirus dan sebagainya dari pengerjaan mesin perkakas merupakan

salah satu sifat kualitas yang perlu ditingkatkan guna pencapaian jumlah produksi

yang telah ditentukan dengan jaminan mutu dan keawetan suatu produk tersebut.

Saat proses pembubutan terjadi antaragesekan benda kerja dengan ujung

pahat yang menimbulkan panas. Gesekan dan panas tersebut dapat menyebabkan

beram menempel pada ujung mata pahat sehingga ujung mata pahat akan rusak.

Kekasaran permukaan benda yang dihasilkan akan tinggi dan ukuran

kekasarannya tidak tepat. Hal ini dapat dihindari dengan adanya penggunaan

cairan pendingin saat melakukan proses pembubutan. Karena dengan adanya

cairan pendingin dapat meredam panas yang terjadi karena gesekan dan dapat

memperkeciltingkat kekasaran yang terjadi pada permukaan benda saat

melakukan proses pembubutan.

Sudut potong pahat juga menentukan tingkat kekasaran permukaan,

karena disetiap sisi sudut potong pahat mempunyai kemampuan menghasilkan

tatal pada proses penyayatan. Pemilihan dari suatu bahan yang akan dibubut

merupakan satu hal dimana kemampuan pahat juga berpengaruh pada penyayatan

bahan yang hendak dibubut.

Pada penelitian ini digunakan benda kerja bahan baja karbon sedang

EMS 45. Proses pembubutannya menggunakan mesin bubut konvensional dengan

alat bantuTapper Attachment. Sudut pahat yang digunakan akan divariasikan yaitu

sudut sisi potong samping (Side Cutting-Edge Angle) sebesar 120 dan 15

0. Cairan

Page 43: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

`28

pendinginnya juga divariasi yaitu menggunakan Air, Dromus tipe B, dan Oli

Meditran S 40. Untuk mengetahui secara pasti ada tidaknya pengaruh jenis

pendingin dan variasi sudut pahat terhadap kekasaran hasil pembubutan tirus

pada bahan baja karbon sedang EMS 45, maka dilakukan pengukuran kekasaran

permukaannya menggunakan alat pengukur tingkat kekasaran pernukaan

Surfcorder SE300.

I. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan analisa kerangka pemikiran di

atas dapat diambil hipotesis sebagai berikut :

1. Ada pengaruh jenis coolant terhadap kekasaran permukaan bubut tirus

bajaEMS 45.

2. Ada pengaruh variasi sudut potong sisi samping terhadap kekasaran

permukaan bubut tirus baja EMS 45.

3. Ada pengaruh jenis coolant dan variasi sudut potong sisi samping terhadap

kekasaran permukaan bubut tirus baja EMS 45.

Page 44: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

48

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian dan pengujian yang telah dilakukan, dapat ditarik

beberapa kesimpulan dari hasil yang diperoleh, antara lain adalah:

1. Terdapat pengaruh jenis coolant terhadap kekasaran permukaan bubut tirus

baja EMS 45. Hal ini dibuktikan pada penggunaan jenis coolant yang

menghasilkan nilai rerata kekasaran permukaan terendah adalah jenis coolant

dromus (4.061 µm), dan untuk jenis coolant yang menghasilkan nilai rerata

kekasaran permukaan tertinggi adalah air (5.645 µm)

2. Terdapat pengaruh variasi sudut side cutting edge angle (SCEA) terhadap

kekasaran permukaan bubut tirus baja EMS 45. Sudut side cutting edge angle

(SCEA) yang ditentukan semakin besar, maka nilai kekasaran permukaan

yang dihasilkan menjadi rendah atau dapat dimaksudkan bahwa permukaan

benda kerja menjadi lebih halus.

3. Terdapat pengaruh jenis coolant dan variasi sudut side cutting edge angle

(SCEA) terhadap kekasaran permukaan bubut tirus baja EMS 45. Hasil dari

nilai kekasaran permukaan terbaik diperoleh pada penggunaan jenis coolant

dromus dan besar variasi sudut side cutting egde angle sebesar 80 yang

menghasilkan nilai Ra sebesar 3.200 µm. Kemudian untuk nilai kekasaran

permukaan paling kasar adalah pada penggunaan jenis coolant air dan besar

variasi sudut side cutting egde angle sebesar 180

yang menghasilkan nilai Ra

sebesar 7.311 µm.

Page 45: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

49

4. Hasil tersebut dapat diklasifikasikan kelas kekasaran yang terbentuk menurut

ISO atau DIN 4763:1981. Nilai kekasaran terendah (3.200 µm) masuk dalam

kelas N8, dan nilai kekasaran tertinggi (7.311 µm) masuk dalam kelas

kekasaran N9.

B. Saran

Setelah melakukan serangkaian penelitian, pengujian, analisis data, dan

pengambilan simpulan yang dilakukan, maka dapat diberikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Penggunaan mesin bubut konvensional diharapkan dalam kondisi optimal dan

sesuai dengan kebutuhan penelitian, baik dari kecepatan putaran

spindle,feeding dan kedalaman pemakanan harus dengan perhitungan yang

matang. Untuk pemakaian alat bantutaper attachment juga harus sesuai

dengan sudut yang ditentukan.

2. Metode pemberian jenis coolant yang di lakukan haruslah sama, karena pada

proses ini sangatlah penting dalam mempengaruhi pembubutan dan dapat

menghasilkan tingkat kekeasaran permukaan yang sebenarnya.

3. Sebelum melakukan pengujian kekasaran sebaiknya dilakukan

pengkaliberasian alat uji agar menghasilkan nilai kekasaran permukaan yang

valid atau akurat.

4. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian selanjutnya, diharapkan

untuk lebih mengembangkan variabel yang sudah ada, sehingga dapat

melengkapi referensi dalam proses pembubutan konvensional khususnya

dengan menggunakan alat bantu taper attachment.

Page 46: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

50

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, D. A. Pengaruh Jenis Pahat dan Cairan Pendingin serta Kedalaman

Pemakanan Terhadap Tingkat Kekasaran dan Kekerasan Permukaan Baja

ST60 Pada Proses Bubut Konvensional.83-90.

Astrini, I. R. 2016. Pengaruh Heat Threatment Dengan Variasi Media Quenching Air dan Oli Terhadap Struktur Mikreo dan Nilai Kekerasan Baja Pegas

Daun AISI 6135.

Atedi, B dan Agustono, B. 2005. Standar Kekasaran Permukaan Bidang Pada

Yoke Flange Menurut ISO R.1302 dan DIN 4768 Dengan Memperhatikan

Nilai Ketidakpastiannya. Media Mesin, 6/2: 63-69.

Bohler. 2016. Test Certificate. Jakarta: PT. Bhinneka Bajanas.

Farizi, A. Z. Pengaruh Variasi Sudut Potong Mayor dan Feeding Terhadap

Kekasaran Permukaan Hasil Proses Bubut Tirus Alumunium 6061.1-9.

Fikmar, T. B. 2013. Pengaruh Kedalaman Alur Back Chipping Pada Pengelasan

Listrik SMAW Baja Karbon Sedang AISI 104 Terhadap Uji Kekuatan

Tarik. Jurnal FEMA, 1/4 : 18-27.

Kalpakjian, S. dan Schmid, S.R. 2009. Manufacturing Engineering And Technology. New York: Pearson.

Lesmono, I. 2013. Pengaruh Jenis Pahat, Kecepatan Spidel, dan Kedalaman

Pemakanan Terhadap Tingkat Kekasaran dan Kekerasan Permukaan Baja

ST42 Pada Proses Bubut Konvensional.Jurnal Teknik Mesin.1/3: 48-55.

Munaji, S. 1980, Dasar-Dasar Metrologi Industri, Proyek Pengembangan

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta.

Pratama, A. et al. Pengaruh Variasi Feeding dan Rasio L/D Terhadap Kekasaran

Permukaan Hasil Proses Bubut Tirus. 1-8.

Santoso, J. 2013. Pekerjaan Mesin Perkakas. Jakarta: Kementerian Pendidikan &

Kebudayaan.

Smith, G. T. 2008. Advanced Machining: The Handbook of Cutting Technology. London. Verlag London Limited

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV Alfabeta.

Page 47: PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING …lib.unnes.ac.id/30812/1/5201413012.pdfiv ABSTRAK Mujahid, Ma’ruf. 2017. Pengaruh Jenis Coolant dan Variasi Side Cutting Edge Angle

51

Sumbodo, W. 2008. Teknik Produksi Mesin Industri Jilid 2. Jakarta: Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Susarno, A. 2012Studi Pengaruh Sudut Potong Pahat HSS Pada Proses Bubut

Dengan Tipe Pemotongan Orthogonal Terhadap Kekasaran Permukaan.,

Naskah Publikasi Tugas Akhir: 1-14.

Tupan J. M. 2010. Rekayasa Kualitas Bunyi Sound System Mengunakan Desain

Eksperimen Faktorial. ARIKA, 4/2 : 97-108.

Widarto. et. al. 2008. Teknik Permesinan untuk SMK. Jakarta: Direktorat jenderal

manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.