pengaruh karakteristik dewan komisaris dan...

31
1 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017 PENGARUH KARAKTERITIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015 Dwi Ananda Putri Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Kepulauan Riau Email: [email protected] Pembimbing: Sri Ruwanti, SE., M.Sc; Tumpal Manik, M.Si ABSTRAK This study aims to determine the effect of the characteristics of board of commissioners and audit committee on the level of accounting conservatism as measured by Market To Book Ratio. The population in this study is a manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange period 2013- 2015. Sampling method used in this research is purposive sampling, with this method the resulted sample as many as 24 companies, from 2013-2015. Research data in the form of annual report and closing price obtained website http://www.idx.co.id. This study uses four types of analytical methods namely multiple linear analysis, descriptive statistics, classical assumption test and hypothesis test. From the test results obtained that: 1) independent commissioner's variables, board size and audit committee's competence do not affect the level of accounting conservatism; 2) the frequency variables of audit committee meetings affect the level of accounting conservatism; 3) simultaneously independent commissioners, board size, the frequency of audit committee meetings and the competence of the audit committee influence simultaneously to the level of accounting conservatism. Key Words: Independent Commissioner, Board of Commissioner Size, Frequency of Audit Committee Meeting, Competence of Audit Committee, Accounting Conservatism

Upload: buinhan

Post on 07-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

1 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

PENGARUH KARAKTERITIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE

AUDIT TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA TAHUN 2013-2015

Dwi Ananda Putri

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang, Kepulauan Riau

Email: [email protected]

Pembimbing: Sri Ruwanti, SE., M.Sc; Tumpal Manik, M.Si

ABSTRAK

This study aims to determine the effect of the characteristics of board of

commissioners and audit committee on the level of accounting conservatism as

measured by Market To Book Ratio. The population in this study is a

manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange period 2013-

2015. Sampling method used in this research is purposive sampling, with this

method the resulted sample as many as 24 companies, from 2013-2015. Research

data in the form of annual report and closing price obtained website

http://www.idx.co.id. This study uses four types of analytical methods namely

multiple linear analysis, descriptive statistics, classical assumption test and

hypothesis test. From the test results obtained that: 1) independent

commissioner's variables, board size and audit committee's competence do not

affect the level of accounting conservatism; 2) the frequency variables of audit

committee meetings affect the level of accounting conservatism; 3) simultaneously

independent commissioners, board size, the frequency of audit committee

meetings and the competence of the audit committee influence simultaneously to

the level of accounting conservatism.

Key Words: Independent Commissioner, Board of Commissioner Size, Frequency

of Audit Committee Meeting, Competence of Audit Committee,

Accounting Conservatism

Page 2: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

2 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

PENDAHULUAN

Pada dasarnya, setiap perusahaan pasti telah memiliki peraturan yang

dibuat oleh perusahaan yang harus dipatuhi oleh pihak yang terkait dengan pihak

internal perusahaan seperti dewan direksi, dewan komisaris, komite audit,

karyawan, manajer serta pemegang saham. Prinsip akuntansi yang berlaku umum

(Generally Accepted Accounting Pricinples) memberikan fleksibilitas bagi

manajemen dalam menentukan metode maupun estimasi akuntansi yang dapat

digunakan. Fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam

melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan (Wulandini

dan Zulaikha: 2012). Dengan demikian informasi yang disampaikan harus

disajikan secara sebaik mungkin dan berkualitas sehingga informasi keuangan

yang disampikan tersebut dapat menjadi acuan untuk pengambilan keputusan

(Ruwanti & Baridwan, 2011).

Konvensi seperti konservatisme menjadi pertimbangan dalam akuntansi

dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan dilingkupi ketidakpastian

(Dewi: 2004 dalam Wulandari: 2010). Konservatisme memiliki kaidah pokok,

yaitu: (1) tidak boleh mengantisipasi laba sebelum terjadi, tetapi harus mengakui

kerugian yang sangat mungkin terjadi. (2) apabila dihadapkan pada dua atau lebih

pilihan metode akuntansi, maka akuntan harus memilih metode yang paling tidak

menguntungkan bagi perusahaan (Wulandini dan Zulaikha: 2012). Sehingga

apabila prinsip konservatisme diterapkan dalam suatu perusahaan akan

menghasilkan angka-angka pendapatan dan aset yang rendah dan angka-angka

biaya yang tinggi. Akibatnya lapoan keuangan akan menghasilkan laba yang

Page 3: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

3 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

teralu rendah (understatement). Konsekuensi yang timbul dari kerugian atau

kebangkrutan akan lebih berbahaya daripada keuntungan. Hal tersebut selaras

dengan pernyataan (Hery: 2016), bahwa konsep konservatisme secara historis

telah menjadi pedoman bagi banyak praktek akuntansi. Menurut konsep

konservatisme ini, ketika kerugian terjadi maka seluruh kerugian tersebut akan

langsung diakui meskipun belum terealisasi, akan tetapi ketika keuntungan terjadi

maka keuntungan yang belum terealisasi tidaklah akan diakui.

Penerapan prinsip akuntansi konservatisme dalam melaporkan laporan

keuangan dalam suatu perusahaan, salah satunya dipengaruhi oleh mekanisme

corporate governance yang berkaitan dengan karakteristik dewan komisaris dan

komite audit. Karakteristik dewan komisaris tersebut secara spesifik berkaitan

dengan proporsi komisaris independen dan ukuran dewan komisaris sedangkan

komite audit secara spesifik berkaitan dengan proporsi frekuensi pertemuan

komite audit dan kompetensi komite audit. Penerapan corporate governance

dilakukan oleh seluruh pihak dalam perusahaan dengan adanya dewan mengelola

dan mengawasi kinerja perusahaan.

Karakteristik dewan komisaris terkait dengan proporsi komisaris

independen perlu diperhatikan agar terdapat independensi dalam proses

pengawasan yang dilakukan terhadap kinerja perusahaan. Keberadaan komisaris

independen dalam suatu perusahaan sangatlah penting. Dengan menambah

proporsi komisaris independen, maka perusahaan dapat melaksanakan tugasnya

secara efektif dan meningkatkan pengawasan terhadap direksi dan manajer yang

Page 4: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

4 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

akan berpengaruh terhadap tingkat konservatisme akuntansi perusahaan (Indriyati:

2010).

Selain itu, karakteristik yang terkait dengan ukuran dewan komisaris perlu

diperahatikan juga. Menurut (Lara, et al: 2005 dalam penelitian Wulandini dan

Zulaikha: 2012), menunujukkan bahwa perusahaan yang memiliki dewan yang

kuat sebagai mekanisme Corporate Governance mensyaratkan tingkat

konservatisme yang lebih tinggi daripada perusahaan dengan dewan yang lemah.

Dalam hal tersebut, dewan komisaris merupakan inti dari Corporate Governance

yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi

manajemen dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya

akuntabilitas.

Dalam melaksanakan sebagai dewan komisaris, dewan komisaris dibantu

oleh komite audit. Untuk itu komite audit wajib membangun komunikasi yang

efektif dengan dewan komisaris, direksi, manajemen, auditor internal, dan auditor

eksternal.

Komite audit terkait dengan frekuensi pertemuan komite audit, efektivitas

komite audit dalam melaksanakan peran pengawasan atas proses pelaporan

keuangan dan pengendalian internal memerlukan pertemuan rutin. Dengan

melakukan pertemuan secara periodik, komite audit dapat mencegah dan

mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan oleh

manajemen karena aktivitas pengendalian internal perusahaan dilakukan secara

terus menerus dan terstruktur sehingga setiap permasalahan dapat cepat terdeteksi.

Page 5: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

5 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

Kemudian komite audit yang terkait dengan kompetensi komite audit,

dimana anggota kommite audit yang memliki pengetahuan dalam bidang

akuntansi maupun keuangan akan memberikan dasar yang baik dalam

pemeriksaan dan menganalisis informasi keuangan. Suatu latar belakang

pendidikan akan menjadi komponen yang paling penting dalam memastikan

seorang anggota komite audit akan melaksanakan peran mereka ecara efektif.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Penelitian ini dilandasi oleh teori agensi. Teori ini memegang peran

penting dalam praktik bisnis perusahaan. Teori agensi merupakan teori yang

muncul karena adanya konflik kepentingan antara prinsipal dan agen (Resti:

2012). Konflik kepentingan tersebut terjadi ketika satu orang atau lebih pemegang

saham atau investor (principal) mempekerjakan orang lain (agent) untuk

memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan

keputusan.

Pemilihan metode konservatisme tidak terlepas dari kepentingan manajer

untuk mengoptimalkan kepentingannya dengan mengorbankan kepentingan

pemegang saham. Menurut teori akuntansi positif (Chariri dan Gozali: 2007

dalam Widayati: 2011), menyatakan bahwa ada tiga hubungan keagenan:

1. Antara Manajemen dengan Pemilik (Pemegang Saham)

Apabila manajemen memiliki jumlah saham yang lebih sedikit dibanding

dengan investor lain, makan manajer akan cenderung melaporkan laba lebih tinggi

atau kurang konservatif. Hal ini dikarenakan prinsipal (pemegang saham)

menginginkan dividen maupun capital gain dari saham yang dimiliknya.

Page 6: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

6 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

Sedangkan karena agen (manajer) ingin dinilai kinerjanya bagus dan mendapatkan

bonus, maka manajer melaporkan laba yang lebih tinggi. Namun jika

kepemilikkan manajer lebih banyak dibanding para investor lain, maka

manajemen cenderung melaporkan laba lebih konservatif. Karena rasa memiliki

manajer terhdap perusahaan itu cukup besar, maka manajer lebih berkeinginan

untuk memperbesar perusahaan. Dengan metoda konserfatif, maka akan terdapat

cadangan tersembunyi yang cukup besar untuk meningkatkan jumlah investasi

perusahaan. Aset diakui dengan nilai terendah, ini berarti nilai pasar lebih besar

daripada nilai buku.

2. Antara Manajemen dengan Kreditor

Manejemen cenderung melaporkan labanya lebih tinggi karena pada

umumnya kreditor beranggapan bahwa perusahaan dengan laba yanng tinggi

akan melunasi utang dan bunganya pada tanggal jatuh tempo. Dengan kata lain

kreditor beranggapan akan mengurangi tingkat risiko utang tidak dibayar.

Kreditor dengan melihat laba yang tinggi cenderung akan mudah dalam

memberikan pinjaman.

3. Antara Manajemen dengan Pemerintah

Manajer cenderung melaporkan labanya secara konservatif. Hal ini

dikarenakan untuk menghindari pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah,

para analis sekuritas dan pihak yang berkepentingan lainnya. Pada umumnya

perusahaan yang besar dibebani oleh beberapa konsekuensi. Misalnya harus

menyediakan pelayanan publik yang lebih baik dan harus membayar pajak yang

lebih tinggi.

Page 7: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

7 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

Konservatisme Akuntansi

Konservatisme adalah sikap atau aliran dalam menghadapi ketidakpastian

untuk mengambil tindakan atau keputusan dasar munculan (outcome) yang

terjelek dari ketidakpastian tersebut (Suwardjono, 2006). Konsep konservatisme

menyatakan bahwa keraguan karna adanya keadaan ekonomi di masa mendatang

yang tidak pasti. Sifat konservatisme muncul karena perusahaan dihadapkan pada

ketidakpastian (Ruwanti & Baridwan: 2011). Maka manajer perusahan akan

menentukan pilihan perlakuaan atau tindakan akuntansi yang sesuai dengan

keadaan, harapan kejadian maupun hasil yang dianggap kurang menguntungkan.

Implikasi konsep ini terhadap prinsip akuntansi adalah akuntansi mengakui biaya

atau rugi yang memungkinkan akan terjadi, tetapi tidak segera mengakui

pendapatan atau laba yang akan datang walaupun kemungkinan terjadinya besar

(Suwardjono: 2006). Maka sikap konservatisme merupakan anitisipasi terhadap

kerugian yang akan ditanggung oleh perusahaan daripada laba yang akan diterima

oleh perusahaan.

Implikasi konsep konservatisme ini terhadap pelaporan keuangan adalah

bahwa pada umumnya akuntansi akan segera mengakui biaya atau rugi yang

kemungkinan besar akan terjadi tetapi tidak mengantisipasi untung atau

pendapatan yang akan datang walaupun kemungkinan terjainya besar

(Suwardjono: 2006).

Komisaris Independen

Komisaris merupakan organ yang mengawasi kebijaksanaan direksi dalam

menjalankan perseroan serta memberikan nasihat kepada direksi (Surya dan

Page 8: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

8 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

Yusitiavandana: 2008). Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite

Audit pasal 1 (2) komisaris indepeden adalah anggota Dewan Komisaris yang

berasal dari luar emiten atau perusahaan publik dan memenuhi persyaratan

sebagaiman dimaksud dalam Peratur Otoritas Jasa Keuangan. (Robert L. Tricker

dalam Alijoyo dan Zaini 2004: 50), mengatakan komisaris independen berfungi

untuk memberikan penilaian yang objektif dan independen yang dapat menjadi

pertimbangan board dalam pengambilan keputusan.

Ukuran Dewan Komisaris

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014

Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik Bab 1

Ketentuan Umum pasal 1 (3) “Dewan komisaris adalah organ emiten atau

perusahaan publik yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau

khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi”.

Ukuran dewan komisaris yang tepat, dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain

sebagai berikut :

a. Ukuran dewan direksi

b. Industri dan jenis keahlian yang dibutuhkan

c. Risiko menyeluruh yang dihadapi

d. Komite yang ada

Suatu perusahaan apabila memiliki dewan komisaris yang kuat telah

mensyaratkan tingkat konservatisme yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan

Page 9: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

9 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

yang memiliki dewan yang lemah. Kemampuan dewan komisaris dalam

mengawasi dan mengatasi masalah yang muncul sangat diperlukan.

Frekuensi Pertemuan Komite Audit

Dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawasan atas informasi keungan

yang akan dikeluarkan suatu perusahaan, tentu saja komite audit harus melakukan

pengkajian laporan keuangan maupun penyegaran dengan dilakukannya rapat

komite audit agar terbentuknya efisiensi laporan keuangan yang diinginkan.

Dengan melakukan pertemuan yang rutin dan teratur akan mempermudah komite

audit mempermudah komite audit dalam memeriksa dan menganalisis informasi

keuangan. Dalam keputusan ketua BAPEPAM Nomor: Kep-29/PM/2004,

Peraturan Nomor IX.I.5: Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite

Audit poin 3 butir e (1) “Komite Audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya

sama dengan ketentuan minimal rapat dewan komisaris yang ditetapkan dalam

anggaran dasar”. Disejalankan dengan ditukarkannya peraturan BAPEPAM yang

dialihkan dengan POJK, maka dalam dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

Nomor 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja

Komite Audit pasal 13 “komite audit mengadakan rapat secara berkala paling

sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan”.

Kompetensi Komite Audit

Jumlah anggota komite audit yang tepat juga tergantung dari jenis keahlian

yang dimiliki dari suatu industri. Kemampuan komite audit dalam mengawasi dan

mengatasi masalah yang muncul sangat diperlukan. Oleh karena itu, diperlukan

anggota komite audit yang benar-benar memiliki keahlian dalam bidangnya.

Page 10: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

10 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

Sehingga jumlah anggota komite audit ditentukan oleh jumlah jenis keahlian yang

diperlukan dalam suatu industri. Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite

Audit Bagian Ketiga Persyaratan Keanggotaan dan Masa Tugas pasal 7 butir b

“wajib memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya yang terkait

dengan layanan jasa atau kegiatan usaha emiten atau perusahaan publik, proses

audit, manajemen risiko, dan peraturan perudang-undangandi bidang pasar modal

serta peraturan pertundang-undangan terkait lainnya”. Dari POJK tersebut dapat

disimpulkan bahwa suatu perusahaan membutuhan kompetensi komite audit yang

sesuai dengan bidang dari perusahaan yang berdiri agar terciptanya kinerja yang

dilakukan akan lebih efektif. Namun demikian, dengan pernyataan tersebut bahwa

selain kompetensi dalam bidang yang sesuai dengan idustrinya terkait dengan

konservatisme akutansi bahwa anggota komite audit sebaiknya harus memiliki

latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidangnya yaitu akuntansi dan

keuangan serta disertai pula pengalaman dibidang akuntansi dan keuangan untuk

memastikan bahwa komite audit akan bekerja dengan efisien. Sesuai dengan

Keputusan BAPEPAM Nomor: Kep-29/PM/2004, Peraturan Nomor IX.I.5:

Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit poin 3 butir b (2)

“Salah seorang anggota komite audit memiliki latar belakang pendidikan

akuntansi atau keuangan”. Anggota komite audit yang mengusai keuangan akan

lebih profesional dan cepat beradaptasi terhadap perubahan dan inovasi

(Hambrick dan Mason: 1984 dalam Bara: 2016).

Page 11: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

11 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

KERANGKA PEMIKIRAN

Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu Tingkat

Konservatisme Akuntansi dan variabel independen antara lain Karakteristik

Dewan Komisaris dan Komite Audit yang di proxikan dengan proporsi komisaris

independen, ukuran dewan komisaris, frekuensi pertemuan komite audit dan

kompotensi komite audit.

VARIABEL INDEPENDEN

Karakteristik Dewan Komisaris

H1

H2

Komite Audit

H3

H4

H5

Proporsi Komisaris

Independen (X1)

Ukuran Dewan

Komisaris (X2)

Frekuensi

Pertemuan Komite

Audit (X3)

Kompeteni Komite

Audit (X4)

Konse

rvat

ism

e A

kunta

nsi

(Y

)

Page 12: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

12 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

1. Proporsi Komisaruis Independen Berpengaruh Terhadap Konservatisme

Akuntansi

Salah satu fungsi utama dari komisaris independen adalah untuk

menjalakan fungsi monitoring yang bersifat independen terhadap kinerja

perusahaan. (Robert L. Tricker dalam Alijoyo dan Zaini 2004: 50), mengatakan

komisaris independen berfungi untuk memberikan penilaian yang objektif dan

independen yang dapat menjadi pertimbangan board dalam pengambilan

keputusan.

Semakin banyak proporsi komisaris independen dalam suatu perusahaan

akan menunjukkan dewan komisaris yang kuat maka tinggi pula tingkat

konservatisme yang diinginkan karena adanya persyaratan informasi keuangan

yang lebih berkualitas. Apabila proporsi komisaris independen lebih sedikit maka

monitoring yang dilakukan akan lemah sehingga manajer perusahaan memiliki

kesempatan untuk menggunakan prinsip akuntansi yang lebih agresif dan kurang

konservatif (Putra, Widhanaputra dan Wisadha: 2015)

2. Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Berpengaruh Konservatisme

Akuntansi

Ukuran dewan komisaris merupakan elemen penting dari karakteristik

dewan komisaris yang mempengaruhi tingkat konservatisme auntansi. Penelitian

(Klein dalam Wulandini dan Zulaikha: 2012), menunjukkan bahwa ukuran dewan

komisaris berhubungan dengan adanya komite audit yang menjalankan tugasnya

secara lebih spesifik. Ukuran dewan komisaris yang terkait dengan jumlah

Page 13: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

13 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

anggota dewan komisaris akan mempengaruhi mekanisme pengawasan terhadap

perusahaan “komposisi dewan komisaris merupakan jumlah keanggotaan yang

berasal dari luar perusahaan terhadap keseluruhan anggota dewan” (Putra,

Widanaputra dan Wisadha: 2015). Dari penjelasan teori di atas bahwa ukuran

dewan komisaris yang tidak seimbang dengan ukuran dewan direksi akan

menyebabkan komisaris mengalami kesulitan dalam berdiskusi dengan dewan

direksi dan mengawasi kinerja perusahaan (Fitria: 2016). Sejalan dengan

penelitian (Lara, et al: 2005 dalam Fitria: 2016), menunjukkan bahwa perusahaan

yang memiliki dewan yang kuat sebagai mekanisme corporate governance

mensyaratkan tingkat konservatisme yang lebih tinggi daripada perusahaan

dengan dewan yang lemah.

3. Frekuensi Pertemuan Komite Audit Berpengaruh Terhadap

Konservatisme Akuntansi

Kehadiran komite audit yang teratur dalam rapatnya, dapat memfasilitasi

monitoring yang lebih efektif untuk melaksanakan peran pengawasan atas proses

pelaporan keuangan dan dalam pengendalian internal. Dengan melakukan

pertemuan secara teratur, komite audit dapat mencegah dan mengurangi

kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan oleh manajemen

karena aktivitas pengendalian internal perusahaan dilakukan secara terus menerus

dan terstruktur sehingga setiap permasalahan dapat cepat terdeteksi.

Menurut teori keagenan yang menyatakan bahwa dalam sebuah entitas

akan ada benturan kepentingan yang terjadi antara principal dan management, dan

untuk mengatasi masalah benturan kepentingan maka diperlukanlah kontrak yang

Page 14: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

14 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

biasanya menggunakan angka – angka akuntansi yang dinyatakan dalam laporan

keuangan (Bara: 2016).

4. Kompetensi Komite Audit Berpengaruh Terhadap Konservatisme

Akuntansi

Salah satu persyaratan suatu komite audit memiliki integritas yang tinggi,

kemampuan, pengetahun dan pengalaman yang memadai sesuai latar belakang

pendidikannya, mampu berkomunikasi dengan baik, memilki pengetahuan yang

cukup untuk membaca dan memahami laporan keuangan (Surya dan

Yustiavandana: 2008). Dalam menjalankan tugasnya sebagai komite audit yang

memiliki kompetensi di bidang akuntansi ataupun keuangan, dengan adanya

penerapan konservatisme akuntansi, diharapakan dapat menghasilkan laporan

keuangan yang andal dan dipercaya oleh investor. Kompetensi seorang komite

audit sangat diperlukan dalam pelaksanaan prinsip konservatisme. Karena apabila

seorang komite audit memiliki kompetensi dibidang akuntansi maupun keuangan

yang dibutuhkan, maka dapat diharapkan untuk menghasilkan laporan keuangan

yang dapat dipercayai oleh investor. Dalam Putri (2016), dengan adanya komite

audit dalam suatu perusahaan yang memiliki kompetensi, maka proses pelaporan

keuangan perusahaan akan termonitor dengn baik.

5. Proporsi Komisaris Independen, Ukuran Dewan Komisaris, Frekuensi

Pertemuan Komite Audit dan Kompotensi Komite Audit Berpengaruh

Terhadap Konservatisme Akuntansi

Penelitian ini mengungkapkan beberapa faktor yang diduga berpengaruh

terhadap konservatisme akuntansi, yaitu karakteristik dewan komisaris dan komite

Page 15: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

15 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

audit yang diproxikan dengan proporsi komisaris independen, ukuran dewan

komisaris, frekuensi pertemuan komite audit dan kompetensi komite audit.

Variabel proporsi komisaris independen merupakan anggota dewan komisaris

yang berasal dari luar perusahaan yang memiliki sikap yang netral dan tidak

berpihak baik kepada pemegang saham ataupun manajemen. Keberadaan

komisaris dapat menyeimbangkan kekuatan pihak manajemen (terutama CEO)

dalam pengelolaan perusahaan melalui fungsi monitoringnya (Wardhani: 2008).

Ukuran dewan komisaris merupakan elemen penting dari karakteristik

dewan komisaris yang mempengaruhi tingkat konservatisme auntansi. Ukuran

dewan komisaris dan kompetensi dewan komisaris merupakan salah satu organ

perusahaan yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan, jika ukuran dewan

komisaris sesuai dengan ukuran dan kebutuhan perusahaan maka penerapan

prinsip konservatisme yang diterapkan dalam laporan keuangan perusahaan akan

tinggi (Septiawan: 2016).

Frekuensi pertemuan komite audit dan kompetensi komite audit

merupakan bagian dari corporate governance yang dapat menjadi penengah atau

jembatan permasalahan keagenan yang terjadi antara pemegang saham dan pihak

manajemen, sehingga diduga dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh

terhadap konservatisme akuntansi dimana salah satu faktor yang mendasari

diterapkan atau tidaknya akuntansi yang konservatif dalam perusahaan adalah

masalah keagenan yang terjadi antara pihak pemegang saham dan pihak

manajemen. Hal ini sesuai dengan teori keagenan yang menyebutkan bahwa

Page 16: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

16 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

adanya konflik kepentingan di dalam sebuah entitas yang terjadi antara pihak

pemegang saham dan pihak manajemen perusahaan.

HIPOTESIS

H1: Diduga proporsi komisaris independen berpengaruh terhadap

konservatisme akuntansi.

H2: Diduga ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap konservatisme

akuntansi

H3: Diduga frekuensi pertemuan komite audit berpengaruh terhadap

konservatisme akuntansi

H4: Diduga kompetensi komite audit berpengaruh terhadap konservatisme

akuntansi.

H5: Diduga proporsi komisaris independen, ukuran dewan komisaris, frekuensi

pertemuan komite audit dan kompetensi komite audit berpengaruh terhadap

konservatisme akuntansi.

METODOLOGI PENELITAN

Pada penelitian ini, dilakukan analisis deskriftif kuantitatif yaitu gambaran

yang memusatkan pada permasalahan dan datanya dapat diolah dengan statistika

menggunakan aplikasi spss. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

laporan tahunan (annual report) perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa

Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015. Data yang digunakan adalah data

sekunder yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan yang telah

dipublikasikan dalam situs bursa efek indonesia indonesia (BEI), www.idx.co.id.

Page 17: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

17 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen yaitu konservatisme

akuntansi.

Konservatisme Akuntansi

Variabel ini diukur didasarkan oleh penelitian Novemberinne (2016),

dengan model market to book ratio yang dikembangkanoleh Zhe Wang, rumus:

Market to Book Ratio=

Keterangan:

Closing price = Harga penutup saham perusahaan

Equity per share = Total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar

Dalam penelitian ini terdapat empat variabel independen yang dijelaskan.

Proporsi Komisaris Independen

Dalam penelitian ini pengukuran komisaris independen berdasarkan

penelitian Wulandini dan Zulaiha (2012) yaitu dengan membagikan jumlah

anggota komisaris independen dengan total anggota dewan komisaris.

Ukuran Dewan Komisaris

Pengukuran ukuran dewan komisaris dalam penelitian ini sesuai dengan

yang telah dilakukan oleh Ahmed dan Duellman (2007) dalam Indrayati (2010)

yaitu dengan melihat total anggota dewan komisaris.

Frekuensi Pertemuan Komite Audit

Dalam penelitian ini frekuensi pertemuan komite audit menggunakan

pengukuran berdasarkan penelitian Wulandini dan Zulaikha (2012) yaitu melihat

jumlah rapat yang dilakukan komite audit dalam satu tahun.

Page 18: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

18 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

Kompetensi Komite Audit

Variabel independen dalam penelitian ini menggunakan pengukuran

berdasarkan penelitian Pamudji, et al (2009) dalam Wulandini dan Zulaikha

(2012) yaitu dengan membagikan jumlah anggota komite audit yang ahli dalam

bidang akuntansi dengan total keselurahan anggota komite audit.

METODE PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL

Populasi yang akan menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh

perusahaan manufaktur yang telah tercatat dan menerbitkan laporan tahunan

(annual report) di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015 secara berturut-

turut. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive

sampling yaitu metode pemilihan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu

untuk memperoleh sampel yang representative terhadap populasi. Adapun

Kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari

tahun 2013-2015.

2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan tahunan di website

Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2015.

3. Perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memiliki

laporan keuangan dinyatakan dalam Rupiah selama periode 2013-2015.

4. Terdapat kelengkapan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu

melaporkan anggota dewan komisaris, profil komite audit, anggota

komisaris independen, jumlah pertemuan komite audit, perusahaan yang

menghasilkan laba berturut-turut tahun 2013-2015.

Page 19: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

19 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

METODE PENGOLAHAN DATA

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk menguji

variabel yang mempengaruhi konservatisme akuntansi. Model persamaan linier

berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X2+b2X2+b3X3+b4X4+

Keterangan:

Y = Konservatisme

a = Konstanta

b = b1,b2,b3,b4 = Koefisien Regresi

X1 = Komisaris Independen

X2 = Ukuran Dewan Komisaris

X3 = Frekuensi pertemuan Komite Audit

X4 = Komptensi Komite Audit

= Standard Eror

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data

Populasi dari penelitian ini asalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia dari tahun 2013 sampai dengan 2015. Adapun jumlah

populasi dari penelitian ini sebanyak 141 perusahaan. Sedangkan perusahaan yang

memenuhi kriteria sebagai sampel sebanyak 24 perusahaan, dengan data 24

perusahaan X 3 tahun penelitian = 72 data.

Page 20: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

20 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

UJI ASUMSI KLASIK

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas menggunakan uji komoolgrov-smirnov (K-S) dengan

mengujian nilai unstandarlized residual. Dalam hasil pengujian ditemukan

data tidak berdistribusi normal. Untuk mengatasi data yang tidak

berdistribusi normal, maka dilakukan outlier untuk semua variabel dan

semi-log pada variabel independen untuk mengatasi masalah tersebut.

Dengan mentranformasi data tersebut maka nilai normalitas residual

menjadi 0,207. Nilai sig yang berada di atas 0,05 setelah dilakukan outlier

dan transformasi data, mata data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber: Output SPSS 21, 2017

Pengujian di atas diketahui bahwa semua variabel menunjukkan nilai

tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Dengan demikian dapat diambil

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 1,470 1,518 ,969 ,337

KI -4,153 2,423 -,214 -1,713 ,092 ,938 1,066

DK ,359 1,769 ,030 ,203 ,840 ,695 1,439

FP 2,827 1,251 ,282 2,259 ,028 ,940 1,063

KKA -2,904 1,606 -,261 -1,808 ,076 ,706 1,417

a. Dependent Variable: y

Page 21: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

21 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

keputusan bahwa model regresi penelitian tidak ditemukan adanya

korelasi antar variabel atau model regresi layak digunakan.

c. Uji Heterokedaktisitas

Dalam penelitian ini pengujian yang dilakukan dengan menggunakan

spearman’s rho. Keputusan terjadi heterokedaktisitas atau

homokedaktisitas dilihat dari nilai unstandarilized residul. Dari pengujian

tersebut didapati nilai variabel komisaris independen 0,234, nilai variabel

ukuran dewan komisaris 0,806, nilai variabel frekuensi pertemuan komite

audit 0,201, dan nilai variabel kompotensi komite audit 0,760. Dimana

nilai unstandarlized residual dari setiap variabel diatas 0,05, sehingga data

bersifat homokedaktisitas atau dapat dikatakan model regresi tidak terjadi

heterokedaktisitas.

d. Uji Autokorelasi

Dalam penelitian ini pengujian yang dilakukan dengan menggunakan run

test. Ukuran tidak terjadinya autokorelasi dilihat dari nilai unstandarlized

residual. Dalam pengujian ini menghasilkan nilai unstandarlized residual

sig sebesar 0,053 yang berarti diatas 0,05. Maka dapat disimpulakan

bahwa model rgresi tidak terjaadi autokorelasi.

Page 22: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

22 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

ANALISIS MODEL REGRESI DAN KOEFISIEN DETERMINASI

Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1,470 1,518 ,969 ,337

KI -4,153 2,423 -,214 -1,713 ,092

DK ,359 1,769 ,030 ,203 ,840

FP 2,827 1,251 ,282 2,259 ,028

KKA -2,904 1,606 -,261 -1,808 ,076

a. Dependent Variable: y

Sumber: Output SPSS 21, 2017

Berdasarkan tabel diatas maka dianalisis model regresi linear berganda

sebagai berikut :

Y = 1,470 – 4,153 X1+ 0,359 X2 + 2,827 X3 – 2,904 X4+ e

Koefisien Determinasi

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,422a ,178 ,119 1,948399

a. Predictors: (Constant), log_x4, log_x1, log_x3, log_x2

Sumber: Output SPSS 21, 2017

Berdasarkan tabel hasil uji koefisien determinasi diatas, nilai Adjusted R

Square sebesar 0,119. Hal ini berarti bahwa variabel independen (proporsi

komisaris independen, ukuran dewan komisaris, frekuensi pertemuan komite audit

Page 23: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

23 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

dan kompetensi komite audit mampu menjelaskan Tingkat konservatisme

akuntansi sebesar 11,9% sedangkan sisanya sebesar 88,1% dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak termasuk di dalam penelitian.

Uji Parsial (t Test)

Hasil Uji T atau Uji Parsial

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1,470 1,518 ,969 ,337

KI -4,153 2,423 -,214 -1,713 ,092

DK ,359 1,769 ,030 ,203 ,840

FP 2,827 1,251 ,282 2,259 ,028

KKA -2,904 1,606 -,261 -1,808 ,076

a. Dependent Variable: y

Sumber: Output SPSS 21, 2017

Dari tabel signifikansi hasil pengolahan data diketahui bahwa proporsi

komisaris independen mempunyai hasil koefisien regresi yang negatif

menunjukkan hubungan bersifat negatif, tingkat signifikansi sebesar 0,092 > 0,05

dan nilai -thitung > -ttabel (-1,713 > -2,00324). Hal ini berarti H0 diterima, sehingga

disimpulkan bahwa proporsi komisaris independen tidak berpengaruh terhadap

konservatisme akuntansi. Dengan demikian hipotesis pertama (H1) ditolak.

Dari tabel signifikansi hasil pengolahan data diketahui bahwa ukuran

dewan komisaris mempunyai hasil koefisien regresi yang positif menunjukkan

hubungan bersifat positif, tingkat signifikansi sebesar 0,840 > 0,05 dan nilai thitung

< ttabel (0,203 < 2,00324). Hal ini berarti H0 diterima, sehingga disimpulkan bahwa

Page 24: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

24 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

Dengan demikian hipotesis kedua (H2) ditolak.

Dari tabel signifikansi hasil pengolahan data diketahui bahwa frekuensi

pertemuan komite audit mempunyai hasil koefisien regresi yang positif

menunjukkan hubungan bersifat positif, tingkat signifikansi sebesar 0,028 < 0,05

dan nilai thitung > ttabel (2,259 > 2,00324). Hal ini berarti H0 ditolak, sehingga

disimpulkan bahwa frekuensi pertemuan komite audit berpengaruh terhadap

koneservatisme akuntansi. Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) diterima.

Dari tabel signifikansi hasil pengolahan data diketahui bahwa kompetensi

komite audit mempunyai hasil koefisien regresi yang negatif menunjukkan

hubungan bersifat negatif, tingkat signifikansi sebesar 0,076 > 0,05 dan nilai -

thitung > -ttabel (-1,808> -2,00324). Hal ini berarti H0 diterima, sehingga disimpulkan

bahwa kompetensi komite audit tidak berpengaruh terhadap konservatisme

akuntansi. Dengan demikian hipotesis keempat (H4) ditolak.

Uji Pengaruh Simultan F (Test)

Hasil Uji F atau Uji Simultan

Sumber: Output SPSS 21, 2017

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 46,005 4 11,501 3,030 ,025b

Residual 212,591 56 3,796

Total 258,595 60

a. Dependent Variable: y

b. Predictors: (Constant), log_x4, log_x1, log_x3, log_x2

Page 25: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

25 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

Berdasarkan hasil uji F pada tabel diatas, dapat dilihat nilai Fhitung sebesar

3,030 dan Ftabel sebesar 2,54 dengan signifikansi 0,025. Dengan demikian dapat

diketahui Fhitung > Ftabel (3,030 > 2,54) dengan signifikansi 0,025 < 0,05 yang

menunjukkan secara serentak variabel proporsi komisaris independen, ukuran

dewan komisaris, fekuensi pertemuan komite audit dan kompetensi komite audit

berpengaruh terhadap Konservatisme Akuntansi.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

1. Pengaruh Proporsi Komisaris Independen Terhadap Konservatisme

Akuntansi

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi komisaris independen

tidak berpengaruh terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian Wulandini dan Zulaiha (2012) yang menyatakan bahwa

proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap konservatisme

akuntansi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015, proporsi komisaris

independen yang banyak belum tentu memberikan pengaruh terhadap manajemen

dalam tingkat konservatisme akuntansi. Hal ini menandakan bahwa monitoring

yang dijalakan dewan komisaris independen kurang optimal atau belum efektif

sebagai alat untuk memonitor manajer (Wulandini dan Zulaiha, 2012).

Penelitian ini tidak sejalan dengan landasan teori yang diungkapkan oleh

Putra, Widhanaputra dan Wisadha (2015) bahwa semakin banyak proporsi

komisaris independen dalam suatu perusahaan akan menunjukkan dewan

Page 26: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

26 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

komisaris yang kuat maka semakin tinggi pula tingkat konservatisme yang

diinginkan karena adanya persyaratan informasi keuangan yang lebih berkualitas.

2. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Konservatisme

Akuntansi

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris tidak

ada pengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Ukuran dewan komisaris yang

tergolong rendah membuat anggota dewan komisaris tidak dapat bekerja secara

optimal, sehingga tingkat konservatisme akuntansi yang diterapkan oleh

perusahaan demi mensejahterakan para pemegang saham tidak berjalan dengan

baik. Hal inilah yang menyebabkan ukuran dewan komisaris yang ada pada

perusahaan tidak berpengaruh terhadap tingkat konservatisme akuntansi. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian Indrayati (2010) yang menyatakan bahwa

ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap tingkat konservatisme

akuntansi.

Penelitian ini tidak sesuai dengan landasan teori yang diungkapkan oleh

Fitria (2016) bahwa perusahaan yang memiliki dewan yang kuat sebagai

mekanisme corporate governance mensyaratkan tingkat konservatisme yang lebih

tinggi dari pada perusahaan dengan dewan lemah.

3. Pengaruh Frekuensi Pertemuan Komite Audit Terhadap Konservatisme

Akuntansi

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi pertemuan komite

audit berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Dengan frekuensi

pertemuan komite audit yang teratur, dapat mempermudah komite audit

Page 27: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

27 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

melakukan komunikasi dalam mengambil keputusan melaporkan laporan

keuangan yang baik. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian Bara (2016) yang

menyatakan bahwa tingkat frekuensi pertemuan komite audit, menjamin bahwa

pelaksanaan monitoring terhadap manajemen untuk melakukan kecurangan akan

diminimalisir. Dimana Bara (2016) menyatakan bahwa adanya pengaruh positif

signifikan antara frekuensi pertemuan komite audit terhadap tingkat

konservatisme akuntansi.

4. Pengaruh Kompetensi Komite Audit Terhadap Konservatisme

Akuntansi

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi komite audit tidak

ada pengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa

apabila anggota komite audit tidak memiliki keahlian yang cukup dalam bidang

akuntansi maupun keuangan, maka terdapat peluang yang besar bagi manajemen

untuk menyajikan laba secara tidak wajar sehingga menghasilkan laporan

keuangan yang tidak konservatif. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Putri (2016) yaitu dalam menentukan anggota komite audit,

perusahaan tidak memperhatikan aspek kompetensi yang dimiliki oleh anggota

komite audit terhadap beberapa background bidang lain selain akuntansi, sehingga

pengawasan terhadap akuntansi perusahaan kurang baik dan laporan keuangan

yang dihasilkan perusahaann cenderung tidak konservatif.

Hasil penelitian tidak sejalan dengan penelitian Wulandini dan Zuilaiha

(2012) yang menyatakan bahwa tingkat kompetensi yang dimiliki oleh anggota

komite audit akan membuat kualitas laporan keuangan yang dimiliki oleh

Page 28: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

28 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

perusahaan yang menggunakan metode konservatisme akuntansi juga tinggi,

maka bisa ditarik kesimpulan bahwa tingkat konservatisme akuntansi yang

dimiliki oleh perusahaan juga tinggi.

5. Pengaruh Proporsi Komisaris Independen, Ukuran Dewan Komisaris,

Frekuensi Pertemuan Komite Audit dan Kompetensi Komite Audit

Terhadap Konservatisme Akuntansi

Berdasarkan uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 3,030 dengan signifikansi

0,025. Yang berarti bahwa proporsi komisaris independen, ukuran dewan

komisaris, frekuensi pertemuan komite audit dan kompetensi komite audit

berpengaruh secara bersama-sama terhadap tingkat konservatisme akuntansi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Proporsi komisaris independen tidak berpengaruh terhadap tingkat

konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015.

2. Ukuran dewan komisari tidak berpengaruh terhadap tingkat konservatisme

akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2013-2015.

3. Frekuensi pertemuan komite audit berpengaruh terhadap tingkat

konservatisme akuntansi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2013-2015.

Page 29: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

29 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

4. Kompetensi komite audit tidak berpengaruh terhadap tingkat

konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) peiode 2013-2015.

5. Secara simultan proporsi komisaris independen, ukuran komisaris,

frekuensi pertemuan komite audit dan kompetensi komite audit

berpengaruh secara bersama-sama terhadap tingkat konservatisme

akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2013-2015.

SARAN

Adapun saran berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan masih terbatas yaitu

dengan menggunakan sampel perusahaan industri manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Diharapkan penelitian selanjutnya

lebih banyak lagi dalam pemilihan sampel misalnya menggunakan sampel

yang lebih mewakili seluruh perusahaan yang ada di indonesia, serta dapat

memperluas periode penelitian.

2. Dalam penelitian ini hanya menggunakan perhitungan konserbatisme

akuntansi dengan Market to Book Ratio (MTB). Diharapkan penelitian

selanjutnya mampu memberikan referensi rumus konservatisme akuntansi

yang lebih modifikasi dalam menentukan tingkat konservatisme akuntasi

yang digunakan dalam suatu perusahaan. Serta dapat memperbanyak

variabel.

Page 30: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

30 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

DAFTAR PUSTAKA

Alijoyo, Antonius, dan Subroto Zaini. 2004. Komisaris Independen. Jakarta:

Gramedia.

Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Fitria, Firda. 2016. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Terhadap Tingkat

Konsevatisme Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Skripsi, Universitas Lampung.

Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Kompas Gramedia

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS

2.1. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.

Indrayati, Martha Rizki. 2010. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris terhadap

Tingkat Konservatisme Akuntansi. Skripsi, Universitas Diponegoro.

Jamaluddin, Rendra Jastika. 2011. Pengaruh Konservatisma Akuntansi Terhadap

Sengketa Pajak Penghasilan Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. Skripsi, Universitas Hasanuddin.

Keputusan ketua BAPEPAM Nomor: Kep-29/PM/2004, Peraturan Nomor IX.I.5

Lasdi, Lodovicus. 2009. Pengujin Determinan Konservatisma Akuntansi. Jurnal

Akuntansi Kontemporer, Vol 1 (1), 1-20

Neolaka, A. 2014. Metode Penelitian dan Statistika. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Novemberinne, Gracella. 2016. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Konservatisme Akuntansi Terhadap Asimetri Informasi Studi Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2012-2015. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 Tentang Direksi dan

Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik Bab 1 Ketentuan Umum

pasal 1 (3).

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan

dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit pasal 13.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan

dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit Bagian Ketiga Persyaratan

Keanggotaan dan Masa Tugas pasal 7.

Putra, Wayan; Widanaputra dan Wisadha, Gede Suparta. 2015. Tingkat

Konservatisme Akuntansi: Kajian Dewan Komisaris, Modal Manajerial,

Page 31: PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · PENDAHULUAN Pada dasarnya ... dan laporan keuangan karena aktivitas perusahaan

31 DWI ANANDA PUTRI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT

TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI 2017

dan Komite Audit Dalam Mekanisme Good Corporate Governance. E-

Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol 12 (1), 93-110.

Putri, Irna Yolandha. 2016. Pengaruh Mekanisme Corporate Good Governance

Terhadap Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur di BEI

2012-2014. Artikel Ilmiah , Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas

Surabaya.

Resti. 2012. Analisi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konservatisme

Akuntansi. Skripsi, Universitas Hasanuddin.

Ruwanti, Sri, & Baridwan Zaki. 2011. Pengaruh Konservatisme Terhadap

Asimetri Informasi. Jurnal Wahana, 14(1), 41-65

Sarwono, J. 2015. Rumus-rumus Populer dalam SPSS 22 Untuk Riset Skripsi.

Yogyakarta: Penerbit Andi

Syafri, Sofyan, Harahap. 2012. Teori Akuntansi. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada.

Septian, Bastian Dwi. 2016. Analisis Pengaruh Corporate Governance Dewan

Komisaris dan Komite Audit Terhadap Konservatisme Akuntansi. Skripsi,

Universitas Negeri Semarang.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Yogyakarta:

Alfabeta.

Surya dan Yustiavandana. 2008. Penerapan Good Corporate Governance.

Jakarta: Kencana.

Suwardjono. 2006. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan Edisi

Ketiga. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Wardhani, Ratna. 2008. Tingkat Konservatisme Akuntansi di Indonesia dan

Hubungannya Dengan Karakteristik Dewan Sebagai Salah Satu

Mekanisme Corporate Governance. Jakarta: Universitas Indonesi

Watts, Ross L. 2003. Conservatism in Accounting Part I: Explanationss and

Implications. Accounting Horizons, 17(3), 207-221.

Widayati, Endah. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai

Perusahaan Terhadap Konservatisma Akuntansi. Skripsi, Universitas

Diponogoro

Wulandini, Dwinita, & Zulaikha. 2012. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris

Dan Komita audit Terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi. Semarang:

Universitas Diponogoro, vol.3 No.2, hal 1-14.