analisis kesalahan penggunaan konjungsi...

Download ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Widya Tanjungpinang, ... Bahasa

If you can't read please download the document

Upload: lyanh

Post on 06-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI

    PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KESEHATAN WIDYA TANJUNGPINANG

    TAHUN AJARAN 2013/2014

    E - JOURNAL

    Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

    Denysh Wulan Ramadhian NIM 100388201228

    JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

    MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

    2014

  • Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi pada Karangan Narasi Siswa Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Widya Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Denysh Wulan Ramadhian, 2014. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang. Pembimbing I: Mini Andriani, M.Hum. Pembimbing II: Drs. Wagiman, M.Pd. [email protected]

    ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah masih banyak siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Widya Tanjungpinang yang kurang memahami tentang penggunaan tata bahasa dalam penulisan kalimat atau karangannya. Kesalahan-Kesalahan yang terjadi seperti penggunaan kata penghubung yang kurang tepat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1)Adakah kesalahan penggunaan konjungsi Koordinatif pada karangan narasi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Widya Tanjungpinang? (2) Kesalahan konjungsi koordinatif apa yang paling dominan?. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Widya Tanjungpinang dalam menggunakan konjungsi Koordinatif Koordinatif (Penjumlahan, pemilihan, pertentangan, pembetulan, penegasan, pembatasan, pengurutan, penyamaan, dan penyimpulan) pada karangan narasi siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Widya Tanjungpinang yang berjumlah 52 Orang. Sampel penelitian ini adalah 50% dari jumlah populasi yang berjumlah 26 Siswa sehingga penelitiannya merupakan Probability Sampling. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan hasil Tes siswa berupa karangan narasi. Karangan tersebut dianalisis kesalahan penggunaan kata penghubung koordinatif (Penjumlahan, pemilihan, pertentangan, pembetulan, penegasan, pembatasan, pengurutan, penyamaan, dan penyimpulan) yang tidak tepat. Hasil penelitian sebagai berikut : (1) Kesalahan Penggunaan konjungsi koordinatif Penjumlahan sebanyak 34 kesalahan. (2) Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif pemilihan satu kesalahan. (3) Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif pertentangan sebanyak 8 kesalahan. (4) Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif pembetulan sebanyak satu kesalahan. (5) Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif penegasan sebanyak 4 kesalahan. (6) Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif pembatasan sebanyak satu kesalahan. (7) Kesalahan penggunaan konjungsi pengurutan sebanyak 6 kesalahan. (8) Kesalahan penggunaan konjungsi penyamaan dan penyebaban sebanyak 2 kesalahan. (9) Kesalahan Penggunaan Konjungsi Penyimpulan sebanyak 2 kesalahan. Konjungsi koordinatif yang paling banyak dijumpai kesalahan ialah konjungsi penjumlahan dan sebanyak 34 kesalahan. Kata Kunci : Analisis, Kata Penghubung, Narasi.

    mailto:[email protected]

  • Analisys the fault of word conjunction in narrative essay student class X at Senior Vocational School of Widya Health Tanjungpinang academic year 2013/2014. Thesis.Denysh Wulan Ramadhian, 2014. Language and Literature of Education of Indonesia. Faculty of Teacher Training and Education. University of Raja Ali Haji Maritime Tanjungpinang. Advisor: Mini Andriani, M.Hum. Co-advisor: Drs. Wagiman, M.Pd. [email protected]

    ABSTRACT.

    The problem of this research is many students class X at Senior Vocational School of Widya Health Tanjungpinang still lack understanding about grammar and sentences of their essay writing. The Faults occurred like the conjuction uses of less precise. The problem of this study were 1) Are theres any faults coordinative use of conjunctions on narrative essays by students of class X Vocational School of Health Widya Tanjungpinang? .2) What is most dominant mistake of coordinative conjunction?. This study aims to analyze the faults class X Vocational School of Health Widya Tanjungpinang in use coordinative coordinative conjunctions (Addition, elections, opposition, rectification, affirmation, capping, sorting, equations, and inference) the student narrative essay.

    The population in this study were all students class X at Senior Vocational School of Widya Health Tanjungpinang totaling 52 People. The sample was 50% of the total population of 26 students and this research is Probability Sampling. The research method used is descriptive qualitative method. Data collection techniques using student test results in the form of a narrative essay. The essay analyzed using common words coordinative faults (sum, elections, opposition, rectification, affirmation, capping, sorting, equations, and inference) are not appropriate.

    The results of the study as follows: (1) The Faults of Summation coordinative conjunctions 34 faults. (2) The Faults of Election the use of coordinative conjunctions as an fault. (3) The Faults of contention that the use of conjunctions coordinating conjunctions 8 faults. (4) The Faults of correction is the use of coordinative conjunctions as an mistake. (5) The Faults of assertion that the use of coordinative conjunctions conjunctions 4 faults. (6) The Faults of using the restriction coordinative conjunctions as an mistake. (7) the faulth of conjunctions sequencing as 6 faults. (8) The Fault of conjunctions of equations as 2 faults. (9) The Faulth of Conjunction inference as 2 faults. The dominant faults of Coordinative conjunction is Summation coordinative conjunctions as 34 Faults. Key Word : Analisys, Word Conjunction, Narativve 1. Pendahuluan

    Proses pengajaran bahasa Indonesia di sekolah, tidak luput dari aspek kemahiran menulis. Menulis berarti menyampaikan pikiran dan perasaan melalui tulisan. Alatnya adalah bahasa yang terdiri atas kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana. Pikiran yang

    mailto:[email protected]

  • disampaikan kepada orang lain harus dinyatakan dengan kata yang mendukung makna secara tepat dan sesuai dengan apa yang ingin dinyatakan. Kata-kata itu harus disusun secara teratur dalam klausa dan kalimat, agar orang dapat menangkap apa yang ingin disampaikan. Makin teratur bahasa yang digunakan, semakin mudah pula orang menangkap pikiran yang disalurkan melalui bahasa itu. Kemahiran menulis sebuah karangan merupakan bagian dari aspek pengajaran struktur dalam kurikulum KTSP 2006, seperti kemahiran menulis karangan narasi. Kemahiran menulis karangan narasi perlu dikuasai oleh siswa khususnya kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Widya Tanjungpinang, dalam rangka memperluas cakrawala berfikir dan mempertinggi pemahaman terhadap bahasa Indonesia

    Menulis sebuah karangan narasi, dibutuhkan kecermatan dan ketelitian. Kecermatan dan ketelitian yang dimaksud meliputi berbagai hal, salah satunya penggunakan konjungsi yang jelas. Akan tetapi, kenyataan yang dihadapi lain dari apa yang diharapkan. Masih sering terjadi kesalahan terhadap penggunaan konjungsi bagi siswa-siswi di sekolah, baik sekolah negeri maupun sekolah swasta. Sebagian siswa tidak mengerti bagaimana menggunakan kalimat dengan baik dan benar. Siswa hanya mampu menulis ide-ide yang difikirkannya, tanpa memperhatikan keefektifan dan kepaduan kalimat tersebut. Hal ini dapat dilihat pada hasil karangan narasi siswa yang belum memperoleh nilai yang memuaskan, masih banyak kesalahan-kesalahan yang terjadi khususnya konjungsi atau kata penghubung yang digunakan siswa. Banyak siswa yang masih kurang tepat dalam penggunaan konjungsi dalam karangannya, seperti penggunaan kata dan yang digunakan di awal kalimat. Penggunaan kata penghubung dan pada awal kalimat adalah suatu kesalahan hal ini sesuai dengan pendapat Chaer (1993: 110) yang menyatakan bahwa konjungsi koordinatif ini, karena selalu menghubungkan dua konstituen maka letaknya tidak mungkin pada awal kalimat. Menurut Keraf (1993: 39) Kepaduan sebuah kalimat akan rusak karena salah mempergunakan kata-kata depan, kata penghubung, dan sebagainya. Tujuan untuk menganalisis kesalahan siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Widya Tanjungpinang dalam menggunakan konjungsi Koordinatif Koordinatif (Penjumlahan, pemilihan, pertentangan, pembetulan, penegasan, pembatasan, pengurutan, penyamaan, dan penyimpulan) pada karangan narasi siswa.

    2. Metode Penelitian

    Adapun tempat penelitian ini adalah Sekolah Menegah Kejuruan Kesehatan Widya Tanjungpinang Jln. Ahmad Yani No. 14 Km.5 Atas, Tanjungpinang. Populasi ini berjumlah 52 siswa yang terdiri dari 2 kelas.

    Sampel yang diambil pada penelitian ini berjumlah 26 orang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara tes. Dalam penelitian ini peneliti memberikan lembar tes kepada siswa kemudian siswa di perintahkan untuk menulis sebuah karangan narasi. 3. Hasil Penelitian

    Kesalahan Penggunaan konjungsi koordinatif Penjumlahan yaitu Konjungsi dan, dengan, dan serta dalam karangan narasi yang ditulis oleh siswa kelas X sebanyak tiga puluh empat (34) kesalahan. Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif Pemiihan yaitu

  • Konjungsi atau dalam karangan narasi yang ditulis oleh siswa kelas X sebanyak satu (1) kesalahan. Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif pertentangan yaitu konjungsi tetapi, namun sedangkan, dan sebaliknya dalam karangan narasi siswa kelas X sebanyak delapan (8) kesalahan. Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif pembetulan yaitu konjungsi melainkan dan hanya dalam karangan narasi siswa kelas X sebanyak satu (1) kesalahan. Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif penegasan yaitu konjungsi bahkan, malah(malahan), lagipula, apalagi, dan jangankan dalam karangan narasi siswa kelas X sebanyak empat (4) kesalahan. Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif pembatasan yaitu konjungsi kecuali dan hanya dalam karangan narasi siswa kelas X sebanyak satu (1) kesalahan. Kesalahan penggunaan konjungsi pengurutan, yaitu konjungsi lalu, kemudian, dan selanjutnya dalam karangan narasi siswa kelas X sebanyak enam (6) kesalahan. Kesalahan penggunaan konjungsi penyamaan dan penyebaban, yaitu konjungsi yaitu, yakni, bahwa, adalah, dan ialah dalam karangan narasi siswa kelas X sebanyak dua (2) kesalahan. Kesalahan Penggunaan Konjungsi Penyimpulan, yaitu konjungsi jadi, karena itu, oleh sebab itu, maka, maka itu, dengan demikian, dan dengan begitu dalam karangan narasi siswa kelas X sebanyak dua (2) kesalahan.

    4. Simpulan dan Rekomendasi Dari hasil analisis, dapat dilihat bahwa masih banyak siswa yang belum memahami materi konjungsi.

    1. Untuk guru hendaknya sering memberi siswa latihan menulis kalimat dan karangan

    agar kedepannya hasil tulisan siswa lebih baik lagi serta terasah kreatifitasnya. 2. Guru hendaknya memperhatikan hasil tulisan-tulisan siswa apabila terindiksi salah

    dalam penggunaan kata penghubung yang tidak sesuai fungsinya sebaiknnya dibarengi dengan penjelasan yang jelas agar siswa tidak melakukan kesalahan di kemudian hari.

    3. Untuk siswa hendaknya lebih giat lagi menulis kalimat atau karangan dan memahami penggunaan kata yang tepat salah satunya penggunaan kata penghubung yang tepat.

    Daftar Pustaka

    Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratik. Jakarta: PT Rineka

    Cipta. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

    2011. Buku Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta. Chaer,Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.

  • Dewi, Resti. 2013. Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Penghubung dalam Karangan Argumentasi SiswaKelasX SMA Negeri 3 Bintan Tahun pelajaran 2012/2013. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

    Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Iskak, Ahmad. 2008. Bahasa Indonesia Tataran Semenjana untuk SMK dan MAK Kelas X.

    Jakarta: Erlangga. Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Keraf, Gorys. 1993.Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah. Kesuma, Naya. 2012. Analisis Kesalahan Kata Penghubung Dalam Karangan Narasi Siswa

    Kelas V Sekolah Dasar Negeri 001 Tanjungpinang Timur. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

    Mulyono, Iyo. 2013. Ilmu Bahasa Indonesia Morfologi Teori dan Sejumput Problematik

    Terapannya. Bandung: Yrama Widya. Muslich, Masnur. 2010. Garis-Garis Besar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Bandung:

    Refika Aditama. Moeliono, Anton. M. 1999, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Jakarta: Depdikbud Ri. Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R&D.

    Bandung: CV Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R&D.

    Bandung: CV Alfabeta. Tarigan, Henri Guntur. 2008. Menulis. Bandung: Angkasa Bandung. Wati, Riau. 2009. Teknik Penulisan dan Tata Tulis Karya Ilmiah. Tanjungpinang: UMRAH

    Press.