pengaruh kararakteristik pemerintah daerah …digilib.unila.ac.id/51411/3/skripsi tanpa bab...

55
PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH SELURUH PROVINSI DI INDONESIA Skripsi Oleh FRISKA SHAFIRA NPM:1441031010 UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI 2018

Upload: others

Post on 11-Jul-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH

TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

SELURUH PROVINSI DI INDONESIA

Skripsi

Oleh

FRISKA SHAFIRA

NPM:1441031010

UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

2018

Page 2: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

ABSTRACT

THE EFFECT OF REGIONAL GOVERNMENTCHARACTERISTICS ON THE FINANCIAL PERFORMANCE

OF REGIONAL GOVERNMENT IN ALL PROVINCES OFINDONESIA

by

FRISKA SHAFIRA

This research was intended to know the effect of regional governmentcharacteristics which were proxied on regional scale, regional expense, regionalprosperity and dependence level of central government on the financialperformance of provincial government measured through efficiency ratio. Thesamples of this research were obtained through purposive sampling method andthe selected samples through specified criteria were 21 Provinces in Indonesia in2015-2016 period. The used secondary data were the report of budget realizationand balance sheet which were obtained from Direktorat Jenderal PerimbanganKeuangan or Directorate General of Fiscal Balance. Based on the analysis result,regional scale had positive effect, regional expense had negative effect andregional prosperity as well as dependence level of central government did notaffect the financial performance of all provinces in Indonesia.

Keywords: regional expense,efficiency, regional prosperity, dependence level,financial performance, regional scale

Page 3: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

ABSTRAK

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAHTERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH

DAERAH SELURUH PROVINSI DI INDONESIA

Oleh

FRISKA SHAFIRA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik pemerintahdaerah yang diproksikan ukuran daerah, belanja daerah, kemakmuran daerah dantingkat ketergantungan pada pemerintah pusat terhadap efisiensi pemerintahdaerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel yangdiperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling dan dari kriteria yangditentukan diperoleh sampel sebanyak 21 Provinsi di Indonesia periode 2015-2016. Data sekunder yang digunakan adalah laporan realisasi anggaran danlaporan neraca yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan.Berdasarkan hasil analisis ukuran daerah berpengaruh positif , belanja daerahberpengaruh negatif dan kemakmuran daerah serta tingkat ketergantungan padapemerintah pusat tidak berpengaruh terhadap efisiensi pemerintah daerah seluruhprovinsi di Indonesia.

Kata kunci: belanja daerah, efisiensi, kemakmuran daerah, kinerja keuangan,tingkat ketergantungan, ukuran daerah

Page 4: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH

TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

SELURUH PROVINSI DI INDONESIA

Oleh

FRISKA SHAFIRA

NPM:1441031010

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

2018

Page 5: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel
Page 6: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel
Page 7: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel
Page 8: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

RIWAYAT HIDUP

Penulis memiliki nama lengkap FRISKA SHAFIRA dilahirkan di Jakarta pada

tanggal 03 Mei 1996 yang merupakan anak Pertama dari dua bersaudara pasangan

Bapak Jalal Masrokhin dan Ibu Ratna Hendra Sari.

Pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis dimulai dari Sekolah Dasar Negeri

3 Way Urang Kalianda yang diselesaikan pada tahun 2007, Sekolah Menengah

Pertama Negeri (SMPN) 1 Kalianda yang diselesaikan pada tahun 2010, Sekolah

Menengah Atas Negeri (SMAN)1 Kalianda, yang diselesaikan pada tahun 2014.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung pada tahun 2014

Page 9: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah

kesulitan itu ada kemudahan.” ( QS. Asy Syarh ayat 5-6)

“Jadilah seperti orang asing atau perantauan di dunia ini.” (H.R. Bukhari)

Page 10: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

PERSEMBAHAN

Ahamdulillahirobbilalamin

Puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya sehingga dapat terselesaikannya penulisan skripsi ini. Shalawat beriring

salam selalu disanjungagungkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Dengan ketulusan hati kupersembahkan karya sederhana ini

kepada :

Kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda Jalal Masrokhin dan Ibunda

Ratna Hendra Sari yang telah memberikan dukungan moril maupun materil

serta senantiasa mendoakanku dalam setiap zikir dan sujudnya menanti

keberhasilanku.

Adikku tersayang Rahman Azzuri yang selalu memberikan semangat,

menghibur, dan yang selalu mendukung kegiatan-kegiatan yang kujalani.

Seluruh keluarga, sahabat dan teman-temanku yang selalu memberikan

semangat, doa dan dukungan tiada henti.

Almamater Universitas Lampung.

Page 11: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

SANWACANA

Puji syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan

rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini..

Skripsi dengan judul ”Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah terhadap

Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Seluruh Provinsi di Indonesia” adalah salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si.,Akt selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E.,M.Si.Akt selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

4. Ibu Dr. Fajar Gustiawaty Dewi, S.E.,M.Si., Akt. selaku Dosen Pembimbing

Utama yang telah memberikan dukungan, saran, dan waktunya selama

penyusunan skripsi;

5. Ibu Yenni Agustina, S.E.,M.Sc., Akt. selaku Dosen Pembimbing Pendamping

yang telah memberikan dukungan, saran, dan waktunya selama penyusunan

skripsi;

6. Ibu Dr. Rindu Rika Gamayuni, S.E.,M.Si. selaku Dosen Penguji Utama

sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan dukungan,

saran, arahan dan waktunya selama penyusunan skripsi;

7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bimbingan dan ilmu yang

sangat bermanfaat selama penulis berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung;

Page 12: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

8. Seluruh Karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Terimakasih telah memberikan bantuan dan pelayanan terbaik selama penulis

menempuh pendidikan di Universitas Lampung;

9. Kedua Orangtuaku tercinta Ayahanda Jalal Masrokhin dan Ibunda Ratna

Hendra Sari yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta

senantiasa mendoakanku yang tiada henti dalam setiap zikir dan sujudnya.

10. Adikku tersayang Rahman Azzuri yang selalu memberikan semangat,

menghibur, dan memotivasi penulis untuk menimba ilmu sebanyak dan

setinggi mungkin namun harus tetap dengan kerendahan hati serta semoga

kita bisa menjadi anak yang selalu membahagiakan, membanggakan, dan

mengangkat derajat kedua orangtua kita. Amin.

11. Seluruh keluarga besarku, yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Terimakasih atas doa, dukungan, motivasi, dan nasihat yang telah diberikan.

12. Sahabat-sahabat terbaikku seperjuangan sepermainan Santika, revi, yesi,

yulia, dara, hana, tias dan gusti terimakasih telah menjadi teman, sahabat,

keluarga yang selalu ada disaat suka maupun duka.

13. Teman-teman seperjuangan Akuntansi Paralel angkatan 2014. Terima kasih

atas dukungan kebersamaan dan kekompakan sampai saat ini.

14. Keluarga KKN Desa Tanjung Pandan, Siska, kak lila, elok, zarkoni, pipit dan

darma. Terimakasih untuk kerja sama dan pengalaman hidupnya selama 40

hari. Semoga kesuksesan telah menanti kalian di kemudian hari.

15. Terimakasih untuk orang yang sudah terlibat dalam penelitian ini yang

terlewat disebutkan tetapi memiliki arti yang sama pentingnya bagi kehidupan

saya.

Semoga karya ini bermanfaat bagi seluruh pihak dan semoga Allah memberikan

rahmat, hidayah dan ridho-Nya kepada kita semua.

Bandar Lampung, oktober 2018

Penulis,

Friska Shafira

Page 13: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN…………………………………………………….

1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................1.2. Rumusan masalah............................................................................1.3. Batasan Penelitian ..........................................................................1.4. Tujuan Penelitian ............................................................................1.5. Manfaat Penelitian .........................................................................

II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................2.1. Landasan Teori ...............................................................................

2.1.1. Teori Agensi.......................................................................2.2. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah ...........................................2.3. Karakteristik Pemerintah Daerah ...................................................

2.3.1 Ukuran Pemerintah Daerah ...................................................2.3.2 Belanja Daerah .......................................................................2.3.3 Kemakmuran ..........................................................................2.3.4 Tingkat ketergantungan pada pemerintah ..............................

2.4. Penelitian Terdahulu.......................................................................2.5. Pengembangan Hipotesis ................................................................2.6. Kerangka Pemikiran.......................................................................

1

16778

999

111314151616171923

COVER LUARABSTRACTABSTRAKHALAMAN JUDULHALAMAN PERSETUJUANHALAMAN PENGESAHANLEMBAR PERNYATAANRIWAYAT HIDUPPERSEMBAHANMOTTOSANWACANADAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBAR

Page 14: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

3.3.1 variabel dependen...................................................................3.3.2 variabel independen ...............................................................

3.4. Metode pengumpulan data ..............................................................3.5. Metode analisis data......……………….……….....................…….

3.5.1 Uji Asumsi Klasik …………………………………………..3.5.1.1 Uji Normalitas ……………………………………….3.5.1.2 Uji Multikolinieritas …………………………………3.5.1.3 Uji Heterokedastisitas ……………………………….3.5.1.4 Uji Autokorelasi ……………………………………..

3.5.2 Uji Hipotesis ………………………………………………3.5.2.1 Analisis Regresi berganda …………………………..3.5.2.2 Pengujian Koefisien Determinasi ………………….3.5.2.3 Pengujian Koefosien Regresi Parsial ……………….3.5.2.4 Uji Signifikansi Simultan …………………………..

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………..4.1 Seleksi sampel dan Data Penelitian…………………………………4.2 Deskriftif Statistika …………………………………………………4.3 Pengujian Asumsi Klasik …………………………………………..

4.3.1 Uji Normalitas Data …………………………………………..4.3.2 Uji Heterokedastisitas ………………………………………...4.3.3 Uji multikolinearitas ………………………………………….4.3.4 Uji Autokorelasi ………………………………………………

4.4 Pengujian Hipotesis …………………………………………………4.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda …………………………….4.4.2 Uji Hipotesis (Uji t) …………………………….…………….4.4.3 Uji Koefisien Regresi secara bersama-sama ( Uji F) ….……..

4.5 Pembahasan …………………………………………………………

V. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………...5.1 Simpulan dan Saran Penelitian …...………………………………...5.2 Keterbatasan Penelitian …………………………………………….

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

242424252525282829293030313131323233

34343537383940414242454748

535355

III. METODE PENELITIAN .....................................................................3.1. Jenis Penelitian.................................................................................3.2. Populasi dan sampel ........................................................................3.3. Definisi dan Oprasional Variabel .............................................…...

Page 15: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu ……………….............................................

Tabel 4.1. Sampel Penelitian .......................................................................

Tabel 4.2. Statistik Deskriptif .......................................................................

Tabel 4.3. Hasil Uji Norma;itas Kormogorov Smirnov .................................

Tabel 4.4. Hasil Uji Multikolinearitas ...........................................................

Tabel 4.5. Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................

Tabel 4.6. Koefisien Regresi ..........................................................................

Tabel 4.7. Hasil Uji Koefisien Determinasi....................................................

Tabel 4.8. Hasil Uji t ......................................................................................

17

35

36

39

41

42

43

44

45

Page 16: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran penelitian …………..………...…............

Gambar 4.1 PP Plot standardized residual …………………………………

Gambar 4.2. Hasil uji heterokedastisitas dengan Scatterplot ……………….

23

38

40

Page 17: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam peningkatan otonomi daerah di Indonesia fenomena yang ada pada saat ini

memperlihatkan adanya respon rakyat yang sangat tinggi pada tuntutan tata kelola

pemerintahan yang baik ( good governance) pemerintah didorong oleh

masyarakat agar memiliki kinerja yang lebih efektif dan efisien dari tahun tahun

sebelumnya, dengan ini membuktikan adanya tuntutan masyarakat pada

transparansi pengelolaan keuangan pemerintah. Undang undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang pemerintah daerah bahwa otonomi daerah telah memberikan hak,

wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri

urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. Dari otonomi daerah masyarakat berharap dapat terciptanya

efesiensi dan efektifitas pengelolaan sumberdaya daerah, kualitas pelayanan

umum dan kesejahteraan rakyat meningkat, serta membudayakan dan

menciptakan ruang bagi rakyat untuk ikut membantu dalam proses pembangunan.

Page 18: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

2

Sampai saat ini telah lebih dari satu dekade pelaksanaan otonomi daerah,

penerapan kebijakan otonomi daerah dari pemerintah pusat ternyata belum dapat

berjalan dengan baik, karena masih banyak terjadi kesenjangan antar daerah di

Indonesia. Pengukuran kinerja merupakan salah satu cara untuk dapat terciptanya

tata pemerintahan yang baik (Halacmi, 2005). Pada dasarnya perkiraan kinerja

keuangan pemerintah daerah tidak hanya sebagai bentuk pengendalian, tetapi juga

membantu semua pengguna laporan keuangan pemerintah daerah termasuk

masyarakat untuk dapat mengevaluasi kinerja pemerintah daerah (Kusuma, 2017).

Pada era otonomi daerah yang belum baik kinerja keuangan pemerintah daerah

menjadi permasalahan yang harus segera diselesaikan. Kinerja bahkan lebih

menurun dibanding sebelum otonomi (Sunardi 2016). Permasalahan tata kelola

pemerintahan yang baik pada pemerintah daerah di Indonesia belum

memperlihatkan ke arah yang lebih baik. Hal tersebut terbukti dengan masih

banyak kasus korupsi dan upaya-upaya untuk mereformasi birokrasi. Menarik

untuk diteliti lebih lanjut apakah dalam pemerintahan ada permasalahan

governance dalam pencapaian kinerja keuangan. Transparansi dan akuntabilitas

kinerja keuangan pemerintah daerah yang dituntut menjadi sorotan masyarakat

(Aziz, 2014). Penelitian ini menguji secara empiris pengaruh karakteristik

pemerintah daerah terhadap kinerja keuangan di Indonesia.

Sebagai usaha dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas penyelengaraan

otonomi daerah, maka menitikberatkan pada provinsi, karena provinsi

berhubungan dengan seluruh kabupaten di tiap daerah yang berhubungan

langsung dengan masyarakat. Kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola

keuangannya dapat dilihat pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)

Page 19: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

3

yang memperlihatkan kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai semua

kegiatan pembangunan.

Dalam penelitian ini karakteristik pemerintah daerah yang digunakan yaitu ukuran

pemerintah daerah, kemakmuran pemerintah daerah, tingkat ketergantungan pada

pemerintah pusat dan belanja daerah. Peneliti menggunakan faktor tersebut karena

dari penelitian sebelumnya terdapat pengaruh yang berbeda-beda.

Kusuma (2017) melakukan penelitian tentang pengukuran kinerja keuangan

pemerintah daerah menggunakan faktor belanja daerah dan kemakmuran

menunjukkan bahwa bepengaruh positif dalam pengukuran kinerja keuangan

pemerintah daerah. Sedangkan menurut Kusumawardani (2012), faktor yang

dapat mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah yaitu ukuran (size)

pemerintah daerah dan ukuran legislatif yang menunjukan bahwa terdapat

pengaruh dalam pengukuran kinerja keuangan. Dalam beberapa penelitian

terdapat empat karakteristik pemerintah daerah yang sering muncul dalam

mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah yaitu ukuran (size)

pemerintah daerah, kemakmuran (wealth), tingkat ketergantungan pada

pemerintah pusat dan belanja daerah. Masih adanya ketidakkonsistenan dari hasil

penelitian terdahulu dalam suatu penelitian terdapat faktor yang terbukti

berpengaruh , tetapi tidak terbukti berpengaruh dalam penelitian lain.

Berdasarkan efisiensi ukuran (size) suatu daerah apabila memiliki ukuran yang

lebih besar maka kinerja nya semakin tidak efisien karna besar nya ukuran daerah

yang diproksikan dengan total aset akan membuat pengeluaran daerah semakin

besar. Penelitian yang dilakukan oleh Aziz (2014), dan Kusumawardani (2012)

Page 20: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

4

menunjukan bahwa ukuran (size) pemerintah daerah berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan pemerintah daerah sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

Kusuma (2017) serta Noviyanti dan Kiswanto (2016) menunjukan bahwa ukuran

(size) pemerintah daerah tidak berpengaruh terhadap kineja keuangan pemerintah

daerah.

Berdasarkan efisiensi semakin besar total belanja daerah yang yang dimiliki oleh

suatu daerah dapat membuat kinerjanya semakin tidak efisien karna pengeluaran

belanja daerah yang digunakan akan semakin banyak. Namun menurut Noviyanti

dan Kiswanto (2016) banyaknya belanja daerah yang dikeluarkan oleh pemerintah

daerah dapat mempermudah pemerintah daerah tersebut untuk menjalankan

pogram pembangunan yang telah dirancang didaerahnya. Penelitian yang

dilakukan oleh Aziz(2014) Noviyanti dan Kiswanto (2016), serta Kusuma (2017)

menunjukan bahwa belanja daerah berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Meilina dkk. (2016)

serta Suryaningsih dan Sisdyani (2016) menunjukan bahwa belanja daerah tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan dana transfer dari pemerintah pusat

kepada pemerintah daerah dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan daerahnya.

Sehingga menunjukan bahwa DAU yang diterima pemerintah daerah bergantung

pada pemerintah pusat akan memperlihatkan semakin kuat pemerintah daerah

bergantung pada pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan daerahnya.

Menurut Noviyanti dan Kiswanto tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat

yang dilihat dari dana alokasi umum berpengaruh terhadap kinerja keuangan

Page 21: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

5

pemerintah daerah sedangkan menurut Suryaningsih dan Sisdyani (2016), Meilina

dkk (2016), serta Kusuma (2017) menyatakan bahwa tingkat ketergantungan

pada pemerintah pusat tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah.

Penelitian yang dilakukan oleh Kusuma (2017) menunjukan bahwa kemakmuran

berpengaruh terhadap kinerja keuangan sedangkan menurut Suryaningsih dan

Sisdyani (2016) serta Kusumawardani (2012) kemakmuran tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu pada penggunaan

variabel dan sampel yang digunakan. Penelitian ini menggunakan sampel seluruh

provinsi di Indonesia sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Aziz (2016) dan

Kusuma (2017) dilakukan di Provinsi Jawa Timur sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Kusumawardani (2012) serta Noviyanti dan Kiswanto (2016)

menggunakan sampel seluruh kabupaten/kota di Indonesia.

Penelitian ini hanya terbatas menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap

efisiensi pemerintah daerah. Menilai efisiensi atas pelayanan yang diberikan

kepada masyarakat dapat menjadi tolak ukur dalam pengukuran kinerja

pemerintah daerah. Pengertian efisiensi berhubungan erat dengan konsep

produktivitas. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan

antara output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan (cost of output).

Pross kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil

kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang

serendah rendahnya ( spending well) Mardiasmo (2009:131). Perhatian yang

Page 22: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

6

tinggi pada pengukuran kinerja disebabkan oleh opini bahwa pengukuran kinerja

dapat meningkatkan efisiensi, produktifitas, penghematan dan keefektifan pada

organisasi sektor publik (Halacmi, 2005). Pengukuran kinerja dapat memberikan

umpan balik yang akan menjadi perbaikan yang berkelanjutan agar mencapai

tujuan di masa mendatang (Bastian, 2006). Karakteristik pemerintah daerah

merupakan ciri-ciri khusus yang melekat pada daerah, menandai sebuah daerah,

dan membedakan dengan daerah lain. Dengan demikian, perbedaan karakteristik

antar daerah satu dengan daerah lainnya dapat mempengaruhi kinerja keuangan

pemerintah daerah. Menurut Sumarjo, 2010 ( dalam Kusuma, 2017), dalam

mengukur kinerja keuangan pemerintah daerah karakteristik daerah dapat menjadi

prediktor yang baik. Dari uraian latar belakang tersebut penulis tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Terhadap

Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Seluruh Provinsi di Indonesia”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ukuran (Size) pemerintah daerah berpengaruh terhadap efisiensi

pemerintah daerah?

2. Apakah Belanja Daerah berpengaruh terhadap efisiensi pemerintah daerah ?

3. ApakahTingkat Ketergantungan Pada Pemerintah Pusat berpengaruh terhadap

efisiensi pemerintah daerah ?

Page 23: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

7

4. Apakah Kemakmuran pemerintah daerah berpengaruh terhadap efisiensi

pemerintah daerah?

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan

maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan

memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai.

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diukur hanya

berdasarkan efisiensi.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris pengaruh

karakteristik pemerintah daerah terhadap kinerja keuangan diindonesia dan untuk

menganalisis:

1. Apakah Ukuran (Size) pemerintah daerah berpengaruh terhadap efisiensi

Pemerintah Daerah seluruh provinsi di Indonesia

2. Apakah Belanja Daerah berpengaruh terhadap efisiensi pemerintah daerah

seluruh provinsi di Indonesia

3. ApakahTingkat Ketergantungan Pada Pemerintah Pusat berpengaruh terhadap

efisiensi pemerintah daerah seluruh provinsi di Indonesia

Page 24: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

8

4. Apakah Wealth pemerintah daerah berpengaruh terhadap efisiensi pemerintah

daerah seluruh provinsi di Indonesia

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan

kepada pemerintah daerah dalam hal mengenai karakteristik pemerintah daerah

agar dapat meningkatkan efisiensi daerahnya.

2. Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi para masyarakat maupun

para stakeholder untuk mengetahui tingkat efisiensi pemerintah daerah serta

dapat digunakan sebagai alat pengawasan dan evaluasi kinerja pemerintah

daerah.

Page 25: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Agensi (Agency Theory)

Teori utama yang menjadi dasar mengenai pengaruh karakteristik pemerintah

daerah terhadap efisiensi pemerintah daerah dijelaskan pada teori agensi. Jensen,

1976 (dalam Kusuma, 2017) menyatakan bahwa hubungan agensi sebagai sebuah

kontrak dimana satu atau lebih (prinsipal) menyewa orang lain untuk melakukan

beberapa jasa untuk kepentingan mereka dengan mendelegasikan beberapa

wewenang pembuatan keputusan kepada agen. Prinsip utama teori ini menyatakan

terdapat dua pihak yang melakukan kesepakatan atau kontrak, yakni pihak yang

memberikan wewenang atau kekuasaan (disebut prinsipal) dan yang menerima

wewenang (disebut agen).

Yang menjadi acuan utama dalam penelitian ini adalah teori keagenan yang dapat

menjelaskan konflik yang terjadi antara pemerintah daerah dan masyarakat yang

diwakili oleh DPRD, berkaitan dengan kebijakan keuangan daerah. Terjadinya

Page 26: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

10

konflik karena adanya perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak yang

berkaitan pada suatu kontrak. Dalam kontrak tersebut pemerintah selain

memaksimalkan keuntungan prinsipal juga bertujuan untuk memenuhi

kepentingannya.

Dalam penelitian ini kaitan teori agensi dapat dilihat melalui hubungan antara

pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dan juga hubungan masyarakat

dengan pemerintah daerah. Hubungan antara masyarakat dengan pemerintah

adalah seperti hubungan antara principal dan agen. DPRD yang mewakili

masyarakat adalah principal dan pemerintah adalah agen. Agen diharapkan dalam

memilih kebijakan keuangan yang dapat menguntungkan prinsipal. Prinsipal

memiliki wewenang mengatur agen, dan memberikan sumberdaya kepada agen

berupa pajak, retribusi, dana perimbangan, hasil pengelolaan kekayaan daerah

dan lain lain pendapatan yang sah (Suryaningsih dan Sidyani, 2016).

Sebagai pihak yang menerima wewenang pemerintah daerah harus menjalankan

roda pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat, wajib

menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan daerahnya untuk dinilai

apakah pemerintah daerah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik atau tidak.

Masalah keagenan akan muncul apabila keputusan agen merugikan bagi prinsipal.

Pemerintah juga harus menetapkan strategi tertentu agar dapat memberikan

pelayanan terbaik untuk publik sebagai pihak prinsipal (Kusuma,2017). Pihak

prinsipal tentu mengiginkan hasil kinerja yang baik dari agen dan kinerja tersebut

salah satunya dapat dilihat dari laporan keuangan dan pelayanan yang baik,

sedangkan bagaimana laporan keuangan dan pelayanan yang baik tergantung dari

strategi yang diterapkan oleh pihak pemerintah. Apabila kinerja pemerintahan

Page 27: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

11

baik, maka masyarakat akan mempercayai pemerintah. Jadi pemilihan strategi

akan berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat sebagai pihak prinsipal

terhadap pemerintahan sebagai agen (Aziz, 2014).

2.2 Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Bastian (2006) mendefinisikan kinerja sebagai gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam

perumusan skema strategis (stategic planning) suatu organisasi. Adapun arti dari

penilaian kinerja menurut Mardiasmo (2009) ‘’yaitu penentuan secara priodik

efektifvitas oprasional suatu organisasi, bagian organisasi, karyawan berdasarkan

sasaran, standar, dan kreteria yang telah ditetapkan sebelumnya”. Suatu organisasi

sektor publik dikatakan mempunyai kinerja (performance) yang baik jika segala

aktivitasnya berada dalam kerangka anggaran dan tujuan yang ditetapkan serta

dalam jangka panjang mampu mewujudkan strategi yang dipunyai( Nordiawan,

2006) dan menurut keputusan menteri dalam negeri nomor 29 tahun 2002 yang

sekarang berubah manjadi permendagri nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman

pengurusan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah serta tata cara

penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah, pelaksanaan tata usaha

keuangan daerah dan penyusunan perhitungan Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah (APBD), bahwa tolak ukur kinerja merupakan komponen lainya yang

harus dikembangkan untuk dasar pengukuran kinerja keuangan dalam sistem

anggaran kinerja.

Page 28: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

12

Penelitian yang dilakukan Aziz (2016) mengungkapkan bahwa kinerja diartikan

sebagai kegiatan terukur dari suatu entitas dalam waktu tertentu sebagai bagian

dari tingkat keberhasilan pekerjaan. Pengukuran kinerja (performance

measurement) adalah proses pengawasan secara berkala dan pelaporan capaian

kegiatan, khususnya kemajuan atas tujuan yang direncanakan (Westin, 1998

dalam Aziz). Ketertarikan terhadap pengukuran kinerja disebabkan oleh pendapat

bahwa pada organisasi sektor publik pengukuran kinerja dapat meningkatkan

efisiensi, produktifitas, penghematan dan keefektifan (Halacmi, 2005).

Pengukuran kinerja dapat memberikan umpan balik yang akan menjadi perbaikan

yang berkelanjutan agar mencapai tujuan di masa mendatang (Bastian, 2006).

Mardiasmo (2009:131) menyatakan bahwa value for money merupakan inti

pengukuran kinerja pada organisasi pemerintah. Kinerja pemerintah tidak dapat

dinilai dari sisi output yang dihasilkan saja, akan tetapi harus mempertimbangkan

input, output, dan outcome secara bersama sama. Value for money atau yang

dikenal dengan 3E (ekonomi, efisiensi, efektivitas). Ekonomi adalah hubungan

antara pasar dan masukan (cost of input). Dengan kata lain, ekonomi adalah

praktik pembelian barang dan jasa input dengan tingkat kualitas tertentu pada

harga terbaik yang memungkinkan (spending less). Pengertian efisiensi

berhubungan erat dengan konsep produktivitas. Pengukuran efisiensi dilakukan

dengan menggunakan perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input

yang digunakan (cost of output). Proses kegiatan operasional dapat dikatakan

efisien apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan

penggunaan sumber daya dan dana yang serendah rendahnya (spending well).

Pengertian efektivitas pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau

Page 29: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

13

target kebijakan (hasil guna). Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran

dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan

efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan

(spending wisely).

2.3 Karakteristik Pemerintah Daerah

Karakteristik adalah ciri-ciri tersendiri yang dimiliki dan berbeda dari yang lain .

Pada sektor swasta, karakteristik perusahaan didefinisikan sebagai ciri-ciri

tersendiri yang berada pada perusahaan, menandai perusahaan, dan

membedakannya dengan perusahaan yang lain. Sumarjo, 2010 dalam Kusuma

(2017) menyatakan bahwa terdapat pengaruh karakteristik perusahaan terhadap

kinerja keuangan perusahaan, yang diikuti dalam sektor publik karakteristik bisa

menjadi tolak ukur yang baik dalam mengukur kinerja pemerintah daerah.

Sehingga antara daerah satu dengan daerah lainnya terdapat perbedaan

karakteristiknya diasumsikan memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

Karakteristik pemerintah daerah adalah ciri tersendiri yang ada pada suatu daerah

yang bisa membedakannya dengan daerah lain. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa antara daerah satu dengan daerah lainnya yang memiliki perbedaan

karakteristik terdapat pengaruh pada kinerja keuangan pemerintah daerah

(Sumarjo, 2010 dalam Suryaningsih dan sisdyani, 2016).

Page 30: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

14

2.3.1 Ukuran (Size) Pemerintah Daerah

Ukuran adalah suatu indikator untuk mengetahui seberapa besar, sedang atau kecil

suatu objek tertentu. Jika objek tertentu dikaitkan dengan instansi atau organisasi,

ukuran dapat dilihat secara langsung (fisik) maupun tidak langsung. Kusuma

(2017) menyatakan bahwa besar (ukuran) perusahaan dapat dinyatakan dalam

total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva,

penjualan dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan.

Ketiga variabel ini digunakan untuk menentukan ukuran perusahaan karena dapat

mewakili seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin besar aktiva maka akan

semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin

banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar

pula ia dikenal dalam masyarakat. Ukuran yang besar dalam pemerintah akan

memberikan kemudahan kegiatan operasional dan mempermudah dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu kemudahan dibidang

operasional juga akan memberi kelancaran dalam memperoleh Pendapatan Asli

Daerah (PAD) yang akan meningkatkan kinerja, semakin besar ukuran (size)

pemerintah daerah maka semakin baik kinerja keuangan pemerintah daerah

tersebut. Pemerintah daerah yang memiliki ukuran besar memiliki tekanan yang

besar untuk melakukan pengungkapan kinerja keuangan (Kusumawardani, 2012).

Page 31: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

15

2.3.2 Belanja Daerah

Menurut PP Nomor 71 Tahun 2010, belanja modal merupakan belanja Pemerintah

Daerah yang manfaatnya melebihi 1 tahun anggaran dan akan menambah aset atau

kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat rutin

seperti biaya pemeliharaan pada kelompok belanja administrasi umum. Belanja

modal digunakan untuk memperoleh aset tetap pemerintah daerah seperti

peralatan, infrastruktur, dan harta tetap lainnya.

Belanja daerah dimaksudkan untuk mendapatkan aset tetap pemerintah daerah,

seperti peralatan, bangunan, infrastruktur, dan harta tetap lainnya. Secara teoritis

ada tiga cara untuk memperoleh aset tetap tersebut, yakni dengan membangun

sendiri, menukarkan dengan aset tetap lain, dan membeli. Namun, untuk kasus di

pemerintahan, biasanya cara yang dilakukan adalah dengan cara membeli. Proses

pembelian yang dilakukan umumnya dilakukan melalui sebuah proses lelang atau

tender yang cukup rumit (Abdulah, 2006).

Aset tetap yang dimiliki sebagai akibat adanya belanja modal merupakan

prasayarat utama dalam memberikan pelayanan publik oleh pemerintah daerah.

Untuk menambah aset tetap, pemerintah daerah mengalokasikan dana dalam

bentuk anggaran belanja modal dalam APBD. Alokasi belanja modal ini

didasarkan pada kebutuhan daerah akan sarana dan prasarana, baik untuk

kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan maupun untuk fasilitas publik.

Biasanya setiap tahun diadakan pengadaan aset tetap oleh pemerintahan daerah,

sesuai dengan prioritas anggaran dan pelayanan publik yang memberikan dampak

jangka panjang secara finansial (Abdulah, 2006).

Page 32: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

16

2.3.3 Kemakmuran ( Wealth)

Kemakmuran adalah kesanggupan dalam mencukupi kebutuhan. Kemakmuran

suatu negara dapat diukur dengan berbagai macam ukuran yang berbeda beda

karena setiap orang memiliki pandangan hidup yang tidak sama sehingga ukuran

dari kesejahteraan juga akan berbeda (Kusumawardani, 2012). Kemakmuran

pemerintah daerah dapat dilihat dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), peningkatan

PAD merupakan faktor pendukung dari kinerja ekonomi makro. Pertumbuhan

yang positif mendorong adanya investasi sehingga secara bersamaan investasi

akan mendorong adanya perbaikan infratruktur daerah. Infrastruktur daerah yang

baik serta investasi yang tinggi akan meningkatkan PAD pemerintah daerah

tersebut. Pendapatan asli daerah (PAD) merupakan semua penerimaan yang

berasal dari sumber ekonomi asli daerah.

2.3.4 Tingkat Ketergantungan Pada Pemerintah Pusat

Tingkat ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat berbeda-

beda yang dilihat dari penerimaan dana alokasi umum (Noviyanti dan Kiswanto,

2016). Dana Alokasi Umum merupakan salah satu dari dana perimbangan.

Undang-Undang Nomor. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyebutkan bahwa dana alokasi

umum adalah dana yang bersumber dari pendapatan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan

kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam

rangka pelaksanaan desentralisasi. Tujuan pemberian Dana Alokasi Umum(DAU)

Page 33: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

17

tersebut adalah untuk mengurangi kesenjangan fiskal antara pemerintah dengan

daerah dan antar daerah, serta meningkatkan kapasitas daerah dalam menggali

potensi ekonomi daerah.

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Penulis Judul Variabel Kesimpulan

1 Kusuma (2017) Pengaruh karakteristik

pemerintah daerah terhadap

efisiensi kinerja keuangan

pemerintah daerah (Jawa

Timur)

Ukuran (size),

Kemakmuran (Wealth),

Tingkat ketergantungan

pada pemerintah pusat,

Leverage, Belanja

Daerah

Ukuran pemerintah daerah tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah

berdasarkan rasio efisiensi pada

kabupaten/kota di Provinsi Jawa

Timur, Kemakmuran yang

diproksikan dengan PAD memiliki

pengaruh positif terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah

berdasarkan rasio efisiensi kinerja

pada kabupaten/kota di Provinsi Jawa

Timur, Tingkat ketergantungan pada

pemerintah pusat tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah berdasarkan rasio

efisiensi kinerja pada kabupaten/kota

di Provinsi Jawa Timur, Leverage

tidak memiliki pengaruh terhadap

kinerja keuangan pemerintah daerah

Page 34: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

18

daerah berdasarkan rasio efisiensi

kinerja pada kabupaten/kota di

Provinsi Jawa Timur, Belanja daerah

memiliki pengaruh positif terhadap

kinerja keuangan pemerintah daerah

berdasarkan rasio efisiensi kinerja

pada kabupaten/kota di Provinsi Jawa

Timur.

2 Aziz (2014) Pengaruh Karakteristik

pemerintah daerah terhadap

kinerja keuangan

pemerintah daerah se jawa

Timur

Ukuran

(size),intergovermental

revenue, belanja daerah

Terdapatnya pengaruh ukuran (size)

pemerintah daerah terhadap kinerja

pemerintah daerah,

Intergovermentalrevenue

berpengaruh terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah, adanya

pengaruh belanja daerah terhadap

kinerja keuangan pemerintah daerah

3 Suryaningsih

dan Sisdyanti

(2016)

Karakteristik Pemerintah

Daerah dan Opini Audit

Pada Kinerja Kuangan

Pemerintah Daerah

(seindonesia)

kemakmuran

pemerintah daerah,

tingkat ketergantungan

pada pemerintah pusat,

belanja modal daerah,

dan status daerah dan

opini audit

kemakmuran pemerintah daerah tidak

berpengaruh pada kinerja pemerintah

daerah, Status daerah tidak

berpengaruh pada kinerja pemerintah

daerah, Belanja modal daerah tidak

berpengaruh pada kinerja pemerintah

daerah, Opini audit BPK RI

berpengaruh pada kinerja pemerintah

daerah

4 Meilina,

Hapsari, dan

Dillak (2016)

Pengaruh karakteristik

pemerintah daerah dan hasil

pemeriksaan BPK Terhadap

kinerja Keuangan

pemerintah daerah

Tingkat kekayaan

daerah , Belanja daerah,

tingkat ketergatungan

pada pemerintah pusat,

dan opini audit

PAD berpengaruh positif signifikan

terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

Belanja Daerah tidak berpengaruh

terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

DAU tidak berpengaruh terhadap

Kinerja Pemerintah Daerah. Opini

Audit tidak berpengaruh terhadap

Page 35: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

19

2.5 Pengembangan hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu menguji

apakah karakteristik pemerintah daerah berpengaruh efisiensi pemerintah daerah

di Indonesia. Karakteristik Pemerintah daerah terdiri dari ukuran (size) pemerintah

Kinerja Pemerintah Daerah.

5 Nur ade

Noviyanti,

Kiswanto (2016)

Pengaruh Karakteistik

Pemeintah Daerah dan

Temuan Audit BPK

Terhadap Kinerja

Keuangan Pemerintah

Daerah

Ukuran (Size), Tingkat

Kekayaan Daerah,

Ukuran Legislatif,

Tingkat ketergantungan

pada pemerintah pusat,

Belanja daerah dan

Temuan Audit

Tingkat ketergantungan pada

pemerintah pusat, belanja daerah,

berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah

berdasarkan rasio efisiensi,

kemakmuran (wealth) dan Ukuran

legislatif, Tingkat kekayaan daerah,

Temuan audit dan Ukuran

Pemerintah daerah tidak terpengaruh

terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah berdasarkan rasio

efisiensi, ukuran legislatif

berpengaruh negatif terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah

berdasarkan rasio efisiensi.

6 Media

Kusumawardani

(2012)

Pengaruh size,

kemakmuran, ukuran

legislatif, leverage terhadap

kinerja keuangan

pemerintah daerah di

Indonesia

Size, kemakmuran,

ukuran legislatif dan

legerage

Size, ukuran legislatif berpengaruh

terhadap kinerja keuangan daerah

berdasarkan rasio kemandirian,

Kemakmuran dan leverage tidak

berpengaruh terhadap kinerja

keuangan daerah berdasarkan rasio

kemandirian.

Page 36: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

20

daerah, Belanja daerah, Kemakmuran (Wealth) dan Tingkat Ketergantungan Pada

Pemerintah Pusat.

Berikut ini merupakan pengembangan hipotesis yang dilakukan:

1. Pengaruh Ukuran (Size) Pemerintah Daerah Terhadap Efisiensi

Pemerintah Daerah

Ukuran pemerintah daerah merupakan suatu tolak ukur dalam mengetahui

seberapa besar, sedang atau kecilnya suatu daerah ( Kusuma, 2017).

Menurut Marfiana dan Kurniasih dalam Nugroho dan Prasetyo (2018)

daerah yang mempunyai total aset atau ukuran yang lebih besar tidak

mempermudah peran pemerintah untuk mengalokasikan aset-aset tersebut

secara langsung. Sehingga pemerintah daerah dengan aset dan kekayaan

yang jumlahnya lebih tinggi pasti memiliki tekanan yang tinggi pula dari

masyarakat untuk lebih baik dalam mengalokasikan dan menggunakan

segala sumber daya yang dimilikinya dalam memperbaiki kinerja.

Sehingga penulis, menyimpulkan ukuran pemerintah daerah dapat dilihat

dari total aset pemerintah daerah, berdasarkan efisiensi ukuran (size) suatu

daerah apabila memiliki ukuran yang lebih besar maka kinerjanya semakin

tidak efisien karna besarnya ukuran daerah yang diproksikan dengan total

aset akan membuat pengeluaran daerah semakin besar

Dari uraian di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah:

H1 : Ukuran (size) pemerintah daerah berpengaruh negatif terhadap

efisiensi pemerintah daerah

Page 37: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

21

2. Pengaruh Belanja Daerah terhadap Efisiensi Pemerintah Daerah

Belanja daerah merupakan kewajiban daerah yang menjadi pengurang

kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan. Nugroho dan

Prasetyo,(2018) menyatakan bahwa belanja pemerintah daerah yang

mengalami peningkatan yang lebih besar belum tentu meningkatkan

pertumbuhan ekonomi. Belanja pemerintah daerah dirasa masih sangat

kurang dalam meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

Yang berakibat dari jumlah belanja daerah yang dikeluarkan oleh

pemerintah daerah lebih dipergunakan untuk pengeluaran pengeluaran

seperti belanja pegawai bukan belanja modal dan infrastruktur yang dapat

meningkatkan kinerja (Arowana dalam Nurgroho dan Prasetyo, 2018).

Sehingga sehingga penulis menyimpulkan semakin tinggi pengeluaran

daerah akan membuat kinerja keuangan semakin tidak efisien.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis pada penelitian ini adalah :

H2 : Belanja daerah berpengaruh negatif terhadap efisiensi pemerintah

daerah.

3. Pengaruh Kemakmuran ( Wealth) terhadap Efisiensi pemerintah

daerah

Kemakmuran daerah dapat dinyatakan dengan jumlah pendapatan asli

daerah (PAD). PAD adalah semua penerimaan daerah yang berasal dari

sumber ekonomi asli daerah yang digunakan untuk membiayai

pembanguan infrastruktur daerah sebagai bentuk pelayanan publik

(Kusuma, 2017). Armaja, Ibrahim dan Aliamin menyatakan bahwa

Page 38: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

22

kekayaan daerah berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan daerah.

Semakin besar kontribusi PAD pada suatu daerah maka semakin tinggi

tingkat kemakmuran daerah dan akan mengalami peningkatan kualitas

pelayanan publik (Kusuma, 2017) . Sehingga penulis menyimpulkan

semakin besar kontribusi PAD dalam suatu daerah maka kebutuhan daerah

untuk dipenuhi akan meningkat dan membuat anggaran semakin tidak

efisien. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis pada penelitian ini

adalah:

H3:Kemakmuran (Wealth) berpengaruh negatif terhadap efisiensi

pemerintah daerah.

4. Pengaruh Tingkat Ketergantungan Pada Pemerintah Pusat terhadap

Efisiensi Pemerintah Daerah

Tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat dapat dilihat dari Dana

Alokasi Umum (DAU). Armaja, Ibrahim dan Aliamin menyatakan bahwa

dana perimbangan berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah. Suryaningsih dan Sisdyani (2016) menyatakan bahwa

DAU merupakan dana transfer dari pemerintah pusat kepada pemerintah

daerah dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan daerahnya. Hal tersebut

menunjukkan dalam memenuhi kebutuhan daerahnya pemerintah daerah

bergantung pada pemerintah pusat terlihat semakin kuat karena DAU yang

diterima dari pemerintah pusat. Berdasarkan uraian tersebut, maka

hipotesis pada penelitian ini adalah :

Page 39: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

23

H4 : Tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat berpengaruh negatif

terhadap efisiensi pemerintah daerah

2.6 Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini, variabel independen yang digunakan yaitu karakteristik

pemerintah daerah yang terdiri dari ukuran (size) pemerintah daerah, Belanja

Daerah , Kemakmuran (Wealth), Tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat

dan Latar belakang Pendidikan Kepala daerah . Sedangkan variabel dependen

yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu Efisiensi pemerintah daerah. Secara

ringkas, kerangka pemikiran di atas akan digambarkan melalui model penelitian

sebagai berikut.

Variabel Independen(X) Variabel Dependen(Y)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

Karakteristik PemerintahDaerah

Ukuran PemerintahDaerah (X1)

Belanja Daerah(X2)

Kemakmuran(wealth )(X3)

TingkatKetergantunganPada Pemerintah

Pusat (X4)

Kinerja KeuanganPemerintah Daerah

(Efisiensi)

(Y)

Page 40: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder yang digunakan oleh peneliti berupa laporan keuangan pemerintah

daerah seluruh provinsi di Indonesia tahun 2015-2016.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah pemerintah daerah seluruh provinsi di

Indonesia tahun 2015-2016. Pemilihan sampel menggunakan cara purposive

sampling, yaitu sampel diambil berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan tujuan

penelitian. Kriteria tersebut yaitu menyajikan data laporan keuangan pemerintah

daerah (LKPD) yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca tahun

2015-2016 dan memiliki data yang lengkap untuk pengukuran seluruh variabel.

Page 41: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

25

3.3 Definisi dan Operasional Variabel

3.3.1 Variabel Dependen

Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan daerah. Kinerja

merupakan gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam mencapai

tujuan, visi dan misi suatu organisasi (Bastian, 2006). Pengukuran kinerja

keuangan dalam penelitian ini menggunakan efisiensi.

Efisiensi mengukur tingkat input dari organisasi sektor publik terhadap outputnya.

Semakin kecil efisiensi berarti kinerja pemerintahan semakin baik. Menurut Sari

(2016) efisiensi dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

Efisiensi =

3.3.2 Variabel Independen

Variabel Independen dalam penelitian ini terdiri dari Ukuran ( Size) Pemerintah

Daerah, Belanja Daerah, Kemakmuran (Wealth) dan Tingkat Ketergantungan

Pada Pemerintah Pusat.

3.3.2.1 Ukuran (Size) Pemerintah Daerah

Ukuran pemerintah daerah yaitu seberapa besar suatu Pemerintah daerah. Setiap

pemerintah daerah tentunya memiliki ukuran yang berbeda beda, yang menjadi

karakteristik pemerintah daerah tersebut. Untuk mengukur Size dari suatu

organisasi dapat diukur dengan cara, seperti jumlah karyawan, total aset, total

pendapatan dan tingkat produktivitas (Patrick, 2007). Sedangkan Kusuma (2017)

Page 42: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

26

mengatakan untuk mengukur Size dapat menggunakan jumlah total aset yang

dimiliki pemerintah . Karena aset menunjukan sumber daya ekonomi yang

dikuasai dan atau dimiliki pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan

manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan dapat diperoleh. Peneliti

menggunakan total aset sebagai proksi dari Size. Pertimbangan ini karena nilai

aset dinilai dapat mewakili ukuran suatu pemerintah daerah . Menurut Aziz(2014)

ukuran daerah dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

Ukuran Daerah = Ln Total Aset

3.3.2.2 Belanja Daerah

Menurut UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, belanja daerah,

merupakan semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai

kekayaan bersih dalam satu periode anggaran yang digunakan untuk

meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pada penelitian belanja daerah dengan

logaritma natural (Ln) total realisasi belanja daerah agar tidak terjadi perbedaan

data yang terlalu ekstrem, karena besarnya total realisasi belanja masing masing

permerintah daerah berbeda-beda. Menurut Noviyanti dan Kiswanto (2016)

belanja daerah dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

Belanja Daerah = Ln (Total Realisasi Belanja Daerah)

3.3.2.3 Kemakmuran (Wealth)

Page 43: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

27

Kemakmuran (Wealth), dapat diukur dengan jumlah Pendapatan Asli Daerah

(PAD). Pertimbangan pengukuran dengan PAD ini karena meskipun kontribusi

PAD kecil terhadap pemerintah daerah di Indonesia (sekitar 1%-16%),

PAD merupakan satu-satunya sumber keuangan yang berasal dari wilayah

tersebut (Suhardjanto et al., 2010). Kemakmuran dalam penelitian ini diukur

dengan logaritma natural (Ln) agar tidak terjadi perbedaan data yang terlalu

ekstrem, karena besarnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) masing-masing

permerintah daerah berbeda-beda. Menurut Kusumawardani (2012) kemakmuran

dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

Kemakmuran (Wealth) = Ln (PAD)

3.3.2.4 Tingkat Ketergantungan pada Pemerintah Pusat

Tingkat Ketergantungan pada pemerintah pusat, dapat diukur dengan

menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU). DAU merupakan sarana untuk

mengatasi ketimpangan fiskal antar daerah dan di sisi lain juga memberikan

sumber pembiayaan daerah. Pada penelitian ini, tingkat ketergantungan pada

pemerintah pusat diukur dengan besarnya Dana Alokasi Umum (DAU)

dibandingkan dengan total pendapatan. Menurut Suryaningsih dan Sisdyanti

(2016) tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat dapat dinyatakan dengan

rumus sebagai berikut:

Tingkat Ketergantungan pada Pemerintah Pusat=

Page 44: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

28

Koefisien regresi variabel independen yang bernilai positif (+) menunjukkan

adanya hubungan berbanding lurus dengan variabel dependen. Sebaliknya,

koefisien regresi variabel independen yang bernilai negatif (-) menunjukkan

adanya hubungan yang berbanding terbalik dengan variabel dependen.

3.4 Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode dokumentasi dari

sumber data sekunder dengan mengumpulkan, mencatat, dan mengolah data yang

berkaitan dengan penelitian. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder dari Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca tahun 2015-

2016 yang diperoleh dari website Direktorat jenderal perimbangan keuangan

(DJPK).

3.5 Metode Analisis Data

Metode Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Asumsi

Klasik dan Uji Hipotesis dengan menggunakan model regresi linier berganda, uji

signifikansi simultan (uji statistik f), dan uji signifikansi parameter individual (uji

statistik t).

Page 45: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

29

3.5.1 Uji Asumsi Klasik

Dalam Sudrajat (2017) dijelaskan bahwa tujuan pengujian asumsi klasik ini

adalah untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan

memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias, dan konsisten. Pada pengujian

penelitian ini, pengujian asumsi klasik yang digunakan adalah sebagai berikut :

3.5.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk menguji apakah model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Data penelitian yang baik

adalah yang berdistribusi secara normal. Uji normalitas dapat diukur

menggunakan dua cara (Ghozali, 2013) yaitu:

1. Analisis grafik

Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan normal probability plot

dari residual. Apabila normal probability plot menunjukan titik titik yang

menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis

diagonal, dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2. Uji statistik

Pengujian ini dilakukan dengan menggunkan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji ini

lebih akurat karena tidak akan menimbulkan persepsi diantara pengamat satu

dengan pengamat lain seperti pengujian normalitas dengan analisis grafik.

Data dikatakan berdistribusi normal jika pada kolom unstandardized residual

memiliki nilai signifikansi lebih dari 5%.

Page 46: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

30

3.5.1.2 Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah gejala adanya hubungan linier yang signifikan antar

variabel independen yang ada didalam model regresi (Ghozali,2013).Tujuan uji

multikolinieritas adalah menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel independen (ghozali, 2013). Cara untuk mengetahui apakah

terjadi multikolonieritas atau tidak yaitu dengan melihat nilai Tolerance dan

Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel

undependen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =

1/Torelance). Nilai cutoff yang dipakai untuk menunjukan adanya

multikolinearitas adalah nilai Torelance ≤ 0,1 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10

(Ghozali, 2013).

3.5.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas, jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model yang baik adalah yang homoskedastisitas atau yang tidak terjadi

heteroskedastisitas ( Ghozali, 2013).

Page 47: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

31

3.5.1.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunak an untuk menguji apakah dalam model regresi linear

terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

ada masalah autokorelasi. Autokorelasi ini muncul karena observasi yang saling

berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Hal ini sering terjadi pada

data time series karena gangguan pada individu atau kelompok yang sama pada

periode berikutnya. Pada data cross section (silang waktu), Masalah autokorelasi

relatif jarang terjadi karena gangguan pada observasi yang berbeda berasal dari

individu atau kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi

yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2013)

3.5.2 Uji Hipotesis

3.5.2.1 Analisis Regresi Berganda

Dalam model penelitian ini terdapat satu variabel terikat yang berhubungan

dengan empat variabel bebas sehingga analisis yang digunakan adalah analisis

regresi berganda. Hal ini digunakan karena pada penelitian ini, teknik analisis

regresi berganda dapat menyimpulkan secara langsung mengenai pengaruh

masing-masing variabel bebas yang digunakan secara parsial ataupun secara

simultan (bersama-sama).

Model persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Page 48: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

32

Y=α+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4 + e

Ket :

Y: kinerja pemerintah daerah

α: konstanta

β1,β2,β3,β4: koefisien variabel independen

X1: Ukuran daerah

X2: Belanja daerah

X3: Kemakmuran

X4: Tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat

e : error term

3.5.2.2 Pengujian Koefisien Determinasi (Adjusted R²)

Koefisien determinasi intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara

0 sampai 1. Nilai adj R² yang mendekati 0 berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen(Ghozali, 2013).

3.5.2.3 Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Uji t)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Cara untuk

mengetahuinya apakah berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel

dependen maka digunakan significance level sebesar 0,05. Jika nilai signifikansi

Page 49: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

33

(p value) >0,05 maka secara individu variabel independen tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Akan tetapi, bila nilai

signifikansi (p value) <0,05 maka secara individu variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

3.5.2.4 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statisik F)

Uji statistik f pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2013). Uji statistik f dilakukan dengan melihat nilai

prob (f-statistik), jika nilai prob (f-statistik) lebih kecil dari 5% maka seluruh

variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Page 50: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan dan saran penelitian

Simpulan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran

daerah, belanja daerah, kemakmuran daerah, dan tingkat ketergantungan pada

pemerintah pusat terhadap efisiensi pemerintah daerah periode 2015-2016.

Dari hasil pengujian statistika atas empat hipotesis yang dibangun pada penelitian

ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama yang menyatakan ukuran (size) pemerintah daerah

berpengaruh negatif terhadap efisiensi pemerintah daerah seluruh provinsi di

Indonesia terdukung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan ukuran

daerah atau total aset membuat kinerjanya semakin efisien. Dilihat dari

penggunaan aset yang tepat dan efisien dalam melakukan kegiatan

operasional.

2. Hipotesis kedua yang menyatakan Belanja daerah berpengaruh negatif

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah seluruh provinsi di Indonesia

tidak terdukung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan efisiensi

yang dilihat dari output dibandingkan dengan input semakin tinggi tingkat

belanja daerah membuat kinerjanya semakin efisien, karena proporsi belanja

daerah yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah lebih digunakan untuk

Page 51: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

54

membiayai pengeluaran seperti pengeluaran pengeluaran yang produktif

seperti belanja modal.

3. Hipotesis ketiga kemakmuran berpengaruh negatif terhadap efisiensi

pemerintah daerah seluruh provinsi di Indonesia tidak terdukung.

Peningkatan maupun penurunan kontribusi PAD pada suatu daerah tidak

mempengaruhi efisiensi pemerintah daerah tersebut.

4. Hipotesis keempat Tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat

berpengaruh negatif terhadap efisiensi pemerintah daerah seluruh provinsi di

Indonesia tidak terdukung. Semakin besar atau kecilnya transfer dana dari

pemerintah pusat yang memperlihatkan seberapa besar pemerintah daerah

bergantung pada pusat tidak mempengaruhi efisiensi pemerintah daerah

tersebut.

Saran

Dari kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah daerah pada provinsi di Indonesia diharapkan dapat

memperbaiki dan meningkatkan kinerja keuangannya secara maksimal agar

memperoleh kinerja yang optimal dan juga diharapkan dapat menggunakan

anggaran sebaik baiknya.

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambah variabel penelitian,

pengukuran kinerja dan menambah sampel yang lebih luas untuk diteliti.

Page 52: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

55

5.2 Keterbatasan penelitian

1. Sampel pengamatan yang digunakan hanya dua tahun dari tahun 2015-2016.

2. Sampel penelitian terbatas pada pemerintah daerah seluruh provinsi di

Indonesia. Hal ini menyebabkan hasil peneliti hanya berlaku untuk provinsi

yang menjadi sampel penelitian sehingga hasil kurang dapat digeneralisasi.

3. Pengukuran Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah dalam penelitian ini hanya

menggunakan efisiensi. Sehingga pada penelitian selanjutnya diharapkan

dapat menggunakan ke tiga pengukuran dari value for money.

Page 53: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Syukriy. 2006. Studi atas belanja modal pada AnggaranPemerintah Daerah dalam Hubungannya dengan belanja Pemerintahandan Sumber Pendapatan. Jurnal Akuntansi Pemerintahan vol 2, No 2.

Armaja,Ridwan Ibrahim dan Aliamin.2015. Pengaruh Kekayaan Daerah,Dana Perimbangan dan Belanja Daerah Terhadap Kinerja Keuangan .Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam. Vol 3.

Aziz, Asmaul. 2014. Pengaruh Karakteristik Pemerintah daerah TerhadapKinerja Keuangan Pemerintah Daerah ( Studi Pada Pemerintah DaerahKabupaten / Kota Di Jawa Timur ). Jurnal Akuntansi, Vol XI No 1.

Bastian, I. 2006.Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar Erlangga,Jakarta.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IMBSPSS 21.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halachmi,A. (2005). Performance Measurements only one Way ofManaging Performance. International Journal of Productivity andPerformance Management. 54,502-516.

Harteti,Yuni, Darwanis dan Syukriy Abdullah.2014.Pengaruh DesentralisasiFiskal dan Belanja Daerah Terhadap Kinerja Keuangan Daerah PadaKabupaten/Kota di Provinsi Aceh. Jurnal Magister AkuntansiPascasarjana Universitas Syiah Kuala, Vol 3 No 3.

Julitawati, E., Darwanis, dan Jalaluddin. 2012. Pengaruh Pendapatan AsliDaerah (PAD) dan Dana Perimbangan Terhadap Kinerja KuanganPemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh. Jurnal AkuntansiPascasarjana Universitas Syiah Kuala 1(1).

Kusumawardani, M. Pengaruh Size, Kemakmuran, Ukuran Legislatif,Leverage Terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah diIndonesia.2012 Accounting Analysis Journal 1.

Kusuma, Aulia Rizka. Pengaruh Karakteristik pemerintah daerah terhadapefisiensi kinerja keuangan pemerintah daerah Se Jawa Tmur 2013-2015). 2017, Volume 6,Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Nomor 1.

Page 54: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

Mahsun, M., F. Sulistyowati, dan H. A. Purwanugraha. 2006. AkuntansiSektor Publik. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Andi. Yogyakarta.

Marfiana, N Dan Kurniasih, L. 2013. Pengaruh Karakteristik PemerintahDaerah dan Hasil pemeriksaan audit BPK Terhadap Kinerja KeuanganPemerintah Daerah Kabupaten/ kota. Jurnal Sustainable Competitiveadvantage (SCA), 3(1).

Meilina, Zulia Dwi., Hapsari, Dini Wahjoe dan Dilak, vaya Juliana.2016.Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah dan Hasil PemeriksaanBPK Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.e-proceeding ofmanagement. Vol.3, No.3

Nordiawan, D. dan A. Hertianti. 2010. Akuntansi Sektor Publik. EdisiKedua. Salemba Empat.Jakarta.

Noviyanti, N. A. dan Kiswanto. 2016. Pengaruh Karakteristik PemrintahDaerah TemuanAudit BPK Terhadap Kinerja Keuangan PemerintahDaerah. Accounting Analysis Journal 5.

Nugroho, T.R. dan Prasetyo, N.E. 2018. Pengaruh karakteristik pemerintahdaerah terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota diJawa Timur. Jurnal akuntansi dan pendidikan. Vol 7 No.1.

Patrick, P.A.2007. The Determinants of organizational innovativeness: Theadoption of GASB 34 in Pennsylvania local government. Ph.D.Dissertation, The Pennsylvania State University, From Accounting&Tax Periodicals.

Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 Tentang Laporan KeuanganPemerintah Daerah. Jakarta. Presiden RI.

Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang pedomanpengelolaan keuangan daerah. Jakarta.Presiden RI.

Peraturan Mentri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang pedomanpengurusan. Jakarta. Presiden RI.

Peraturan Mentri Dalam Negeri nomor 29 tahun 2002 tentang pedomanpengurusan. Jakarta. Presiden RI.

Prayitno, Duwi. 2010.Cara kilat belajar Analisis data dengan SPSS.Yogyakarta: Andi Offset.

Page 55: PENGARUH KARARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH …digilib.unila.ac.id/51411/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · daerah Provinsi di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan sampel

Ramasamy, bala, Darryl Ong dan Matthew C. H. Yeung. Firm Size,Ownership and Performance in The Malaysian Palm Oil Industry.2005. Asian Academy of Management Journal of Accounting andFinance. Vol 1, 81-104

Sari, Indah Puspa. 2016. Pengaruh ukuran pemerintah daerah, PAD,leverage, dana perimbangan dan ukuran legislative terhadap kinerjakeuangan pemerintah daerah. JOM Fekon Vol 3 No 1.

Setyaningrum, dyah dan Syafitri, Febriyani. Analisis pengaruh karakteristikpemerintah daerah terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan.2012. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol 9 No 2.

Siregar, Oktarini Khamilah. Measurement of Regional FinancialPerformance and Economic Growth: A Lesson from North SumatraProvince, Indonesia. 2017. International Journal of Accounting andFinancial Reporting.Vol.7 No. 1.

Sudrajat. 2017. Dasar-dasar penelitian ilmiah revisi, Bandung: PustakaSetia.

Suhardjanto, D. dan R. R. Yulianingtyas. Pengaruh KarakteristikPemerintah Daerah Terhadap Kepatuhan Pengungkapan Wajib dalamLaporan Keuangan Pemerintah Daerah. 2011. Jurnal Akuntansi &Auditing 8(1).

Sunardi. 2016. Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan.

Suranta, Sri dan Siregar, Oktavian. Pengaruh Karakteristik PemerintahDaerah Terhadap Kepatuhan Pengungkapan Investasi pemerintahdaerah (Studi pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Pulau Jawa danSumatera).2015. Jurnal Akuntansi, Vol 3 No 1.

Suryaningsih, Ni Made dan Sisdyani, Eka Ardhani. Pengaruh KarakteristikPemerintah daerah dan Opini Audit BPK terhadap kinerja keuanganpemerintah daerah (Kabupaten/ kota indonesia tahun 2013). 2016.Jurnal Akuntansi, Vol 15, No 2.

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah

Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuanganantara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah