pengaruh kompetensiakuntansi, komitmen dan …

7
Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 2 AgustusDesember 2017 302 ISSN ISSNL 23376686 23383321 PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI, KOMITMEN DAN MUTASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH: KOMITMEN PIMPINAN SEBAGAI MODERATING Irsan Lubis dan Saripudin Fakultas Ekonomi, Institut Keuangan dan Perbankan Asia Perbanas, Jakarta. Email: [email protected], [email protected] ABSTRAK: Kompetensi Akuntansi, Komitmen dan Mutasi dapat mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan pejabat penatausahaan keuangan dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah dan memperkuat atau memperlemah PPK terhadap kualitas laporan keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1). untuk menganalisis kompetensi akuntansi pejabat penatausahaan keuangan (PPK) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, (2). menganalisis komitmen pejabat penatausahaan keuangan (PPK) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, (3). menganalisis mutasi pejabat penatausahaan keuangan (PPK) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, (4). menganalisis komitmen pimpinan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, (5). menganalisis komitmen pimpinan memoderasi hubungan antara kompetensi akuntansi, komitmen dan mutasi pejabat penatausahaan keuangan (PPK) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Teknik pemilihan sampel dengan metode Purposive Sampling. Alat analisis data menggunakan Regresi Linear Berganda sedangkan untuk menguji pengaruh variabel moderasi menggunakan analisis uji interaksi atau Moderated Regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Pemerintah Kota Samarinda secara parsial kompetensi akuntansi, komitmen dan mutasi PPK tidak berpengaruh signifikan namun komitmen pimpinan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.Pada Pemerintah Kota Bontang didapatkan hasil secara parsial kompetensi akuntansi, komitmen PPK, mutasi PPK dan komitmen pimpinan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Kata Kunci: kompetensi akuntansi, komitmen, mutasi, pejabat penatausahaan keuangan, kualitas laporan keuangan. ABSTRACT: Effect of Accounting Competence, Commitment and mutations on the Quality of Local Government Finance Report to determine the extent of the financial officials can affect the quality of the financial statements produced by the local government and strengthen or weaken the CO to the quality of the financial statements. The purpose of this research are: (1). To analyze the accounting competence of financial administration officials (PPK) on the quality of local government financial statements. (2) .To analyze the level of commitment by the financial administration (PPK) on the quality of local government financial reports. (3) .To analyze mutations in the financial administration officials (PPK) on the quality of local government financial statements (4). To analyze the leadership commitment to the quality of local government financial statements (5). To analyze the leadership commitment to moderate the relationship between accounting competence, commitment and mutation of financial administration officials (PPK) to the quality of local government financial statements. Purposive Sampling method. Data analysis tool using Multiple Linear Regression while to test the influence of moderation variable using interaction test analysis or Moderated Regression. The result of the research shows that in Samarinda City Government partially accountancy competence, commitment and mutation of PPK have no significant effect but leadership commitment has significant effect to the quality of financial report. In Bontang City Government obtained partial result of accountancy competence, PPK commitment, PPK mutation and influential leadership commitment Significant to the quality of financial statements. Keywords: accounting competence, commitment, mutation, financial administration officer, quality of financial report. PENDAHULUAN Latar belakang penelitian ini adalah per kembangan opini BPK terhadap LKPD dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 telah menunjukkan peningkatan kualitas yang cukup baik. Menurut laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II tahun 2014, disebutkan bahwa BPK telah memeriksa 524 laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2013 dari jumlah keseluruhan pemerintah daerah yaitu 542 pemerintah daerah tingkat provinsi/ kabupaten/kota. Di dalam laporan BPK IHPS II Tahun 2014 yang merupakan hasil pemeriksaan terhadap LKPD tahun 2013 mengungkapkan sejumlah temuan per masalahan yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu: Kelemahan sistim pengendalian intern (SPI), Ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundangundangan. Topik mengenai kualitas laporan keuangan pemerintah daerah selalu menarik dan sangat penting untuk diteliti. Hal ini karena sejak tahun 2010 Pemerintah telah memiliki Standar Akuntansi Pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dengan petunjuk pelaksanaan melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK.05/2011 tentang Pedoman Umum Sistim Akuntansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Sistim dan Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual, namun output yang dihasilkan berupa laporan keuangan setelah diaudit tetap saja menunjukkan perbedaan opini BPK cukup signifikan antara satu daerah dengan daerah

Upload: others

Post on 20-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 2 Agustus­Desember 2017302

ISSNISSN­L

2337­66862338­3321

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI, KOMITMEN DANMUTASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH DAERAH: KOMITMEN PIMPINAN SEBAGAIMODERATING

Irsan Lubis dan SaripudinFakultas Ekonomi, Institut Keuangan dan Perbankan Asia Perbanas, Jakarta.

Email: [email protected], [email protected]

ABSTRAK: Kompetensi Akuntansi, Komitmen dan Mutasi dapat mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah danpejabat penatausahaan keuangan dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah danmemperkuat atau memperlemah PPK terhadap kualitas laporan keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1). untuk menganalisiskompetensi akuntansi pejabat penatausahaan keuangan (PPK) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, (2). menganalisiskomitmen pejabat penatausahaan keuangan (PPK) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, (3). menganalisis mutasipejabat penatausahaan keuangan (PPK) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, (4). menganalisis komitmen pimpinanterhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, (5). menganalisis komitmen pimpinan memoderasi hubungan antara kompetensiakuntansi, komitmen dan mutasi pejabat penatausahaan keuangan (PPK) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Teknikpemilihan sampel dengan metode Purposive Sampling. Alat analisis data menggunakan Regresi Linear Berganda sedangkan untukmenguji pengaruh variabel moderasi menggunakan analisis uji interaksi atau Moderated Regression. Hasil penelitian menunjukkanbahwa pada Pemerintah Kota Samarinda secara parsial kompetensi akuntansi, komitmen dan mutasi PPK tidak berpengaruh signifikannamun komitmen pimpinan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.Pada Pemerintah Kota Bontang didapatkan hasilsecara parsial kompetensi akuntansi, komitmen PPK, mutasi PPK dan komitmen pimpinan berpengaruh signifikan terhadap kualitaslaporan keuangan.

Kata Kunci: kompetensi akuntansi, komitmen, mutasi, pejabat penatausahaan keuangan, kualitas laporan keuangan.

ABSTRACT: Effect of Accounting Competence, Commitment and mutations on the Quality of Local Government Finance Report todetermine the extent of the financial officials can affect the quality of the financial statements produced by the local government andstrengthen or weaken the CO to the quality of the financial statements. The purpose of this research are: (1). To analyze the accountingcompetence of financial administration officials (PPK) on the quality of local government financial statements. (2) .To analyze the levelof commitment by the financial administration (PPK) on the quality of local government financial reports. (3) .To analyze mutations inthe financial administration officials (PPK) on the quality of local government financial statements (4). To analyze the leadershipcommitment to the quality of local government financial statements (5). To analyze the leadership commitment to moderate therelationship between accounting competence, commitment and mutation of financial administration officials (PPK) to the quality oflocal government financial statements. Purposive Sampling method. Data analysis tool using Multiple Linear Regression while to testthe influence of moderation variable using interaction test analysis or Moderated Regression. The result of the research shows that inSamarinda City Government partially accountancy competence, commitment and mutation of PPK have no significant effect butleadership commitment has significant effect to the quality of financial report. In Bontang City Government obtained partial result ofaccountancy competence, PPK commitment, PPK mutation and influential leadership commitment Significant to the quality of financialstatements.

Keywords: accounting competence, commitment, mutation, financial administration officer, quality of financial report.

PENDAHULUANLatar belakang penelitian ini adalah per­

kembangan opini BPK terhadap LKPD dari tahun2009 sampai dengan tahun 2013 telah menunjukkanpeningkatan kualitas yang cukup baik. Menurutlaporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS)II tahun 2014, disebutkan bahwa BPK telahmemeriksa 524 laporan keuangan pemerintah daerahtahun 2013 dari jumlah keseluruhan pemerintahdaerah yaitu 542 pemerintah daerah tingkat provinsi/kabupaten/kota.

Di dalam laporan BPK IHPS II Tahun 2014 yangmerupakan hasil pemeriksaan terhadap LKPD tahun2013 mengungkapkan sejumlah temuan per­masalahan yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu:Kelemahan sistim pengendalian intern (SPI),

Ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturanperundang­undangan.

Topik mengenai kualitas laporan keuanganpemerintah daerah selalu menarik dan sangat pentinguntuk diteliti. Hal ini karena sejak tahun 2010Pemerintah telah memiliki Standar AkuntansiPemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor71 Tahun 2010 dengan petunjuk pelaksanaan melaluiPeraturan Menteri Keuangan Nomor238/PMK.05/2011 tentang Pedoman Umum SistimAkuntansi Pemerintah dan Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Sistim danKebijakan Akuntansi Berbasis Akrual, namun outputyang dihasilkan berupa laporan keuangan setelahdiaudit tetap saja menunjukkan perbedaan opini BPKcukup signifikan antara satu daerah dengan daerah

Irsan Lubisdan Saripudin,302 ­ 308

Pengaruh Kompetensi Akuntansi, Komitmen dan MutasiTerhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah:

Komitmen Pimpinan Sebagai Moderating

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 2 Agustus­Desember 2017303

lainnya untuk tahun anggaran yang sama atau opiniBPK yang berbeda dari satu tahun anggaran ke tahunanggaran berikutnya untuk pemerintah daerah yangsama.

Alasan peneliti mengambil tempat penelitian dikota Samarinda dan kota Bontang karena meskipundalam konsolidasi wilayah provinsi yang sama yakniKalimantan Timur namun perkembangan opini BPKselama 4 tahun terakhir berbeda antara satu samalainnya. Pemerintah Kota Samarinda dipilih karenapada tahun 2009 memperoleh opini Tidak Wajar/TW(Adverse opinion) kemudian menurun pada tahun2010 dan 2011 memperoleh opini tidak MemberikanPendapat/TMP (Disclamer opinion). Pada tahun 2012dan 2013 mengalami peningkatan menjadi WajarDengan Pengecualian/WDP (Qualified opinion).Pemerintah Kota Bontang dipilih karena selama 5tahun berturut­turut, yaitu tahun 2009 sampai dengantahun 2013 memperoleh opini Wajar DenganPengecualian/WDP (Qualified opinion).

Dengan adanya perbedaan hasil opini duapemerintah daerah di atas, maka penulis hendakmembuktikan faktor apa saja yang menyebabkanterjadinya perbedaan kualitas laporan keuangankedua pemerintah daerah tersebut, terutama untukmengetahui sejauhmana pejabat penatausahaan ke­uangan (PPK) dapat mempengaruhi kualitas laporankeuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahuipengaruh secara parsial dan secara simultan darikompetensi akuntansi, mutasi dan komitmen padapejabat penatausahaan keuangan di kota Samarindadan kota Bontang terhadap kualitas laporan keuanganpemerintah daerah masing­masing dengan komitmenpimpinan sebagai moderasi. Sesuai dengan tujuanpenelitian tersebut, maka jenis penelitian yangdigunakan adalah jenis penelitian Studi Kasus danLapangan (Case and Field Study). Tujuan penelitianstudi kasus ini adalah untuk melakukan penyelidikansecara mendalam mengenai subyek tertentu untukmemberikan gambaran yang lengkap mengenaisubyek tersebut.

Definisi kompetensi yang dirumuskan olehStandar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia(SKKNI 2008) dapat disebutkan bahwa kompetensiakuntansi sebagai kemampuan seseorang yang dapatterobservasi untuk mencakup pengetahuan,ketrampilan, sikap kerja dan standar kompetensi yangdimiliki untuk menyelesaikan suatu pekerjaan atautugas akuntansi. Menurut Libby & Luft (1993:433)

kompetensi akuntansi ditentukan oleh 4 (empat)faktor yaitu (1) kemampuan (ability), (2) pengetahuan(knowledge), (3) motivasi, dan (4) lingkungan(environtment and motivation).

Menurut Mathis and Jackson (2004) dalam AdliAnwar (2012:6) definisi komitmen memiliki artilebih dari sekedar loyalitas, tetapi melibatkanhubungan aktif dan keinginan untuk memberikankontribusi yang berarti pada organisasi. Komitmenmemiliki 3 karakteristik yaitu 1) percaya danmenerima tujuan­tujuan dan nilai­nilai organisasi, 2)kesediaan untuk memfokuskan upaya membantuorganisasi mencapai tujuan, 3) keinginan untukmempertahankan keanggotaan organisasi.

Hal ini sejalan dengan model yangdikembangkan Meyer and Allen (1991:61) yangmengidentifikasi tiga dimensi komitmenorganisasional, yaitu: (1) Komitmen afektif (affectivecommitment); (2) Komitmen kontinyu (continuancecommitment); dan (3) Komitmen normatif (normativecommitment).

Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000menjelaskan bahwa mutasi adalah segala sesuatuperubahan mengenai seorang pegawai negeri sipilseperti pengangkatan, pemindahan, pemberhentian,pemensiunan, perubahan susunan keluarga dan lain­lain. Mengingat banyaknya jenis mutasi pegawaimaka dalam hal ini dibatasi hanya mengenai mutasijabatan kerja saja, khususnya menyangkut frekwensi,alasan dan ketepatan pelaksanaan mutasi sesuaidengan prinsip the right man on the right place.Menurut Hasibuan (2012) dalam Agnetha Judas(2013:3), mutasi adalah suatu perubahanposisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baiksecara horizontal maupun vertikal (promosi/demosi)di dalam satu organisasi.

Teori yang mendasari komitmen adalah teorikomitmen organisasi. Komitmen organisasi sudahmulai diperkenalkan oleh Etzioni pada tahun 1961,istilah ini semakin populer sejak tahun 1977 setelahdibahas oleh Staw & Salancik dalam Silviana(2012:3), yang mengajukan dua bentuk komitmen,yaitu komitmen sikap (attitudinal commitment) dankomitmen tingkah laku (behavioral commitment).Komitmen pimpinan adalah keinginan dan kemauankuat dari kepala daerah dalam hal iniGubernur/Bupati/Walikota, sesuai dengankewenangannya selaku pemegang kekuasaanpengelolaan keuangan daerah untuk: (1) penempatandan pengangkatan pejabat dan pegawai bidang

Irsan Lubisdan Saripudin,302 ­ 308

Pengaruh Kompetensi Akuntansi, Komitmen dan MutasiTerhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah:

Komitmen Pimpinan Sebagai Moderating

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 2 Agustus­Desember 2017304

pelaporan akuntansi berdasarkan pendidikan dankompetensi yang dimiliki, (2) keinginan dan kemauanyang kuat dari kepala daerah untuk menyerahkanlaporan keuangan pemerintah daerah kepada BPKsesuai dengan batas waktu yang ditentukan, 3)keinginan dan kemauan yang kuat dari kepala daerahuntuk melakukan tindak lanjut atas rekomendasi dantemuan hasil pemeriksaan BPK sesuai dengan bataswaktu ditentukan.

Kualitas laporan keuangan pemerintah daerahadalah karakteristik kualitatif laporan keuanganpemerintah yang memenuhi prasyarat normatif yaknirelevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapatdipahami, sesuai dengan kerangka konseptual StandarAkuntansi Pemerintah berdasarkan PP Nomor 71Tahun 2010.

Untuk memudahkan gambaran mengenaikerangka pemikiran yang dikembangkan dalampenelitian ini, maka penulis menyajikan dalam bentukbagan sebagai berikut

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, makapenulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:H1: Kompetensi akuntansi pejabat penatausahaan

keuangan berpengaruh signifikan terhadapkualitas laporan keuangan pemerintah daerah

H2: Komitmen pejabat penatausahaan keuanganberpengaruh signifikan terhadap kualitas laporankeuangan pemerintah daerah

H3: Mutasi pejabat penatausahaan keuanganberpengaruh signifikan terhadap kualitas laporankeuangan pemerintah daerah

H4: Komitmen pimpinan berpengaruh signifikanterhadap kualitas laporan keuangan pemerintahdaerah

H5: Tingkat komitmen pimpinan memoderasipengaruh kompetensi akuntansi, komitmen danmutasi pejabat penatausahaan keuangan terhadapkualitas laporan keuangan pemerintah daerah

METODOLOGI PENELITIANPenelitian ini menggunakan metode survey untuk

mendapatkan data langsung dari pihak pertama (dataprimer). Pengumpulan data dilakukan dengan tehnikMail Questionnaires yaitu kuesioner yang diajukankepada responden dan jawaban responden dikirimmelalui pos. Peneliti memberikan perangko balasanuntuk pengiriman jawaban responden.

Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioneryang dirancang dan diolah sendiri oleh penelitidengan menggunakan berbagai sumber dan mengacupada variabel dan indikator penelitian.

Untuk subyek penelitian disini adalah pejabatpenatausahaan keuangan (PPK) yang memiliki tugasmenyusun laporan keuangan SKPD. Data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah Data Subyek(Self Report Data) dan Data Dokumenter(Documentary Data). Sumber data dalam penelitianadalah sumber data primer yaitu berupa jawaban ataskuesioner yang dikirimkan kepada responden.

Populasi dalam penelitian ini adalah pejabatpenatausahaan keuangan ­ satuan kerja perangkatdaerah (PPK­SKPD) sejumlah 60 pejabatpenatausahaan keuangan, terdiri dari 30 orang padaPemerintah Kota Samarinda dan 30 orang padaPemerintah Kota Bontang. Metode pemilihan sampelyang digunakan dalam penelitian ini adalah metodePurposive Sampling (Pemilihan Sampel Bertujuan)yaitu tehnik pemilihan sampel dengan pertimbangantertentu sesuai dengan tujuan atau masalah penelitian.Dari populasi penelitian yang dipilih menjadi sampelsebanyak 40 pejabat penatausahaan keuangan, terdiridari 20 orang pada Pemerintah Kota Samarinda dan20 orang pada Pemerintah Kota Bontang.

Grand theory yang mendasari penelitian iniadalah teori New Public Management (NPM) yaitusuatu sistem manajemen desentral dengan perangkat­perangkat manajemen baru seperti controlling,benchmarking dan lean management. Prinsip­prinsipNPM menurut Hood sebagaimana dikemukakan olehYeremias T. Keban (2004:25) terdiri dari tujuhdoktrin. Pertama, menggunakan manajemen pro­fesional dalam sektor publik. Kedua, menggunakanindikator kinerja. Ketiga, lebih fokus pada kontroloutput.Keempat, perhatian lebih diarahkan pada unit­unti kecil dari organisasisektor publik. Kelima,menggunakan prinsip kompetisi. Keenam, meng­gunakan gaya manajemen sektor swasta dalampraktek manajemen publik. Ketujuh, menekankandisiplin dan efisiensi resources.

Irsan Lubisdan Saripudin,302 ­ 308

Pengaruh Kompetensi Akuntansi, Komitmen dan MutasiTerhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah:

Komitmen Pimpinan Sebagai Moderating

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 2 Agustus­Desember 2017305

HASIL DAN PEMBAHASANAnalisis Statistik Deskriptif

Hasil statistik deskriptif dari Pemerintah KotaSamarinda menunjukkan bahwa jawaban respondenuntuk variabel kompetensi akuntansi memiliki nilaimean 37,15 dengan standar deviasi sebesar 5,236,komitmen PPK memiliki nilai mean sebesar 29,55dengan standar deviasi sebesar 5,980, mutasi PPKmemiliki nilai mean sebesar 35,80 dengan standardeviasi sebesar 5,947, komitmen pimpinan memilikinilai mean sebesar 35,65 dengan standar deviasisebesar 5,527, kualitas laporan keuangan a memilikinilai mean sebesar 37,50 dengan standar deviasisebesar 5,975. Hal ini secara keseluruhan nilaistandar deviasi tidak ada yang melebihi dua kali nilaimeansehingga menandakan sebaran data sudah baik.

Hasil statistik deskriptif dari Pemerintah KotaBontang menunjukkan bahwa jawaban respondenuntuk variabel kompetensi akuntansi memiliki nilaimean 38,25 dengan standar deviasi sebesar 4,393,komitmen PPK memiliki nilai mean sebesar 29,60dengan standar deviasi sebesar 5,654, mutasi PPKmemiliki nilai mean sebesar 33,25 dengan standardeviasi sebesar 6,297, komitmen pimpinan memilikinilai mean sebesar 36,15 dengan standar deviasisebesar 4,168, kualitas laporan keuangan memilikinilai mean sebesar 37,85 dengan standar deviasisebesar 5,630. Hal ini secara keseluruhan nilaistandar deviasi tidak ada yang melebihi dua kali nilaimeansehingga menandakan sebaran data sudah baik.Hasil Uji Multikolineritas

Pada model pertama menunjukkan hasilpengujian terlihat bahwa setiap variabel independenyaitu kompetensi akuntansi (X1), komitmen PPK(X2), mutasi PPK (X3), dan komitmen pimpinan (X4)baik pada Pemerintah Kota Samarinda maupunPemerintah Kota Bontang menghasilkan nilaiTolerance > 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor(VIF) < 10. Hal ini dapat disimpulkan bahwa modelpersamaan regresi tidak terdapat masalah multi­kolineritas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.Hasil Uji Heteroskedastisitas

Model penelitian terbebas dari hetero­skedastisitas, dimana seluruh titik­titik menyebarsecara acak dan tidak membentuk suatu pola secarajelas serta tersebar diatas dan dibawah angka nol padasumbu Y sehingga dapat dikatakan pada modelregresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.Selaindari hasil pengamatan visual terhadap scatterplot,indikasi terpenuhinya asumsi heteroskedastisitas juga

didukung oleh hasil uji Glejser. Uji Glejser dilakukandengan meregresikan variabel indenpenden denganresidual. Apabila hasilnya tidak signifikan (nilai Sig >0,05) maka model regresi tersebut bebasheteroskedastisitas.Hasil Uji Korelasi

Dari hasil uji korelasi pada Pemerintah KotaSamarinda dianalisis sebagai berikut: Korelasi antarakompetensi akuntansi dengan komitmen PPKmemiliki hubungan yang positif dengan korelasisangat lemah (r = 0,050) dan tidak signifikan (Sig0,835 > 0,05). Korelasi antara kompetensi akuntansidengan mutasi PPK memiliki hubungan yang negatifdengan korelasi sangat lemah (r = 0,001) dan tidaksignifikan (Sig 0,995 > 0,05). Korelasi antarakompetensi akuntansi dengan komitmen pimpinanmemiliki hubungan yang positif dengan korelasisangat lemah (r = 0,231) dan tidak signifikan (Sig0,327 > 0,05). Korelasi antara kompetensi akuntansidengan kualita laporan keuangan memiliki hubunganyang positif dengan korelasi cukup (r = 0,455) dansignifikan (Sig 0,044 < 0,05)

Dari hasil uji korelasi pada Pemerintah KotaBontang dianalisis sebagai berikut: Korelasi antarakompetensi akuntansi dengan komitmen PPKmemiliki hubungan yang positif dengan korelasicukup (r = 0,327) dan tidak signifikan (Sig 0,159 >0,05). Korelasi antara kompetensi akuntansi denganmutasi PPK memiliki hubungan yang positif dengankorelasi sangat lemah (r = 0,203) dan tidaksignifikan (Sig 0,391 > 0,05). Korelasi antarakompetensi akuntansi dengan komitmen pimpinanmemiliki hubungan yang positif dengan korelasicukup (r = 0,271) dan tidak signifikan (Sig 0,248 >0,05). Korelasi antara kompetensi akuntansi dengankualita laporan keuangan memiliki hubungan yangpositif dengan korelasi kuat (r = 0,543) dansignifikan (Sig 0,013 < 0,05).Hasil Koefisien Determinasi (Adjust R2)

Pada Pemerintah Kota Samarinda model 1menunjukkan nilai Adjust R2 sebesar 0,577sedangkan model 2 menunjukkan nilai Adjust R2

sebesar 0,646. Hal ini menjelaskan bahwa padamodel 1 pengaruh variabel independen Kompetensiakuntansi, Komitmen PPK, Mutasi PPK danKomitmen pimpinan terhadap Kualitas laporankeuangan sebesar 57,7% sedangkan sisanya sebesar42,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidakdimasukkan dalam model penelitian. Sedangkan padamodel 2 menunjukkan variabel moderasi Komitmen

Irsan Lubisdan Saripudin,302 ­ 308

Pengaruh Kompetensi Akuntansi, Komitmen dan MutasiTerhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah:

Komitmen Pimpinan Sebagai Moderating

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 2 Agustus­Desember 2017306

pimpinan mampu memberikan sumbangan yang baik.Buktinya nilai Adjust R2 naik dari 57,7% menjadi64,6%. Hal ini berarti variabel moderasi Komitmenpimpinan terbukti menjadi moderator hubunganantara Kompetensi akuntansi, Komitmen PPK, danMutasi PPK terhadap Kualitas laporan keuangan.

Pada Pemerintah Kota Bontang model 1menunjukkan nilai Adjust R2 sebesar 0,962sedangkan model 2 menunjukkan nilai Adjust R2

sebesar 1,000. Hal ini menjelaskan bahwa padamodel 1 pengaruh variabel independen Kompetensiakuntansi, Komitmen PPK, Mutasi PPK danKomitmen pimpinan terhadap Kualitas laporankeuangan sebesar 96,2% sedangkan sisanya sebesar3,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidakdimasukkan dalam model penelitian. Sedangkan padamodel 2 menunjukkan variabel moderasi Komitmenpimpinan mampu memberikan sumbangan yang baik.Buktinya nilai Adjust R2 naik dari 96,2% menjadi100,0%. Hal ini berarti variabel moderasi Komitmenpimpinan terbukti menjadi moderator hubunganantara Kompetensi akuntansi, Komitmen PPK, danMutasi PPK terhadap Kualitas laporan keuangan.Hasil Uji Simultan (Uji F)

Pada Pemerintah Kota Samarinda model 1diperoleh nilai Sig 0,02 < 0,05 maka Ha diterima(signifikan). Hal ini menjelaskan bahwa variabel­variabel independen yaitu Kompetensi akuntansi,Mutasi PPK, Komitmen PPK dan Komitmenpimpinan secara simultan berpengaruh signifikanterhadap Kualitas laporan keuangan. Demikian pulapada model 2 diperoleh nilai Sig 0,01 < 0,05 maka Ha

diterima (signifikan). Hal ini menjelaskan bahwavariabel moderasi memperkuat pengaruh variabelKompetensi akuntansi, Mutasi PPK, Komitmen PPKdan Komitmen pimpinan secara simultan terhadapKualitas laporan keuangan.

Pada Pemerintah Kota Bontang model 1diperoleh nilai Sig 0,000 < 0,05 maka Ha diterima(signifikan). Hal ini menjelaskan bahwa variabel­variabel independen yaitu Kompetensi akuntansi,Mutasi PPK, Komitmen PPK dan Komitmenpimpinan secara simultan berpengaruh signifikanterhadap Kualitas laporan keuangan.Hasil Uji Parsial (Uji t)

Pada Pemerintah Kota Samarinda,Koefisien model regresi model 1 diperoleh:

Koefisien model regresi model 2 diperoleh:

Pada Pemerintah Kota Bontang,Koefisien model regresi model 1 diperoleh:

Koefisien model regresi model 2 diperoleh:

Secara ringkas hasil pengujian hipotesis melaluianalisis regresi tanpa variabel moderasi (model 1) dandengan variabel moderasi (model 2) dapat dijelaskansebagai berikut:H1: Kompetensi akuntansi pejabat penatausahaankeuangan berpengaruh signifikan terhadapkualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Hasil uji t model 1 pada Pemerintah KotaSamarinda menunjukkan nilai Sig 0,243 > 0,05. Iniberarti H1 ditolak (tidak signifikan). Sehinggadisimpulkan bahwa variabel Kompetensi akuntansi(X1) pejabat penatausahaan keuangan tidakberpengaruh signifikan terhadap Kualitas laporankeuangan. Hasil uji t model 2 pada Pemerintah KotaSamarinda menunjukkan nilai Sig 0,268 > 0,05. Iniberarti H1 ditolak (tidak signifikan). Sehinggadisimpulkan bahwa variabel Kompetensi akuntansi(X1) pejabat penatausahaan keuangan tidakberpengaruh signifikan terhadap Kualitas laporankeuangan.Hasil uji t model 1 dan model 2 padaPemerintah Kota Bontang menunjukkan masing­masing nilai Sig 0,000 < 0,05. Ini berarti H1 diterima(signifikan). Sehingga disimpulkan bahwa variabelKompetensi akuntansi (X1) pejabat penatausahaankeuangan berpengaruh signifikan terhadap Kualitaslaporan keuangan.H2: Komitmen pejabat penatausahaan keuanganberpengaruh signifikan terhadap kualitas laporankeuangan pemerintah daerah.

Hasil uji t model 1 pada Pemerintah KotaSamarinda menunjukkan nilai Sig 0,076 > 0,05. Iniberarti H2 ditolak (tidak signifikan). Sehingga di­simpulkan bahwa variabel Komitmen (X2) pejabatpenatausahaan keuangan tidak berpengaruh signifikanterhadap Kualitas laporan keuangan. Hasil uji t model2 pada Pemerintah Kota Samarinda menunjukkannilai Sig 0,028 < 0,05. Ini berarti H2 diterima

Irsan Lubisdan Saripudin,302 ­ 308

Pengaruh Kompetensi Akuntansi, Komitmen dan MutasiTerhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah:

Komitmen Pimpinan Sebagai Moderating

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 2 Agustus­Desember 2017307

(signifikan). Sehingga disimpulkan bahwa variabelKomitmen (X2) pejabat penatausahaan keuanganberpengaruh signifikan terhadap Kualitas laporankeuangan. Hasil uji t model 1 dan model 2 padaPemerintah Kota Bontang menunjukkan masing­masing nilai Sig 0.000 < 0,05. Ini berarti H2 diterima(signifikan). Sehingga disimpulkan bahwa variabelKomitmen (X2) pejabat penatausahaan keuanganberpengaruh signifikan terhadap Kualitas laporankeuanganH3: Mutasi pejabat penatausahaan keuanganberpengaruh signifikan terhadap kualitas laporankeuangan pemerintah daerah.

Hasil uji t model 1 pada Pemerintah KotaSamarinda menunjukkan nilai Sig 0,071 > 0,05. Iniberarti H3 ditolak (tidak signifikan). Sehinggadisimpulkan bahwa variabel Mutasi (X3) pejabatpenatausahaan keuangan tidak berpengaruh signi­fikan terhadap Kualitas laporan keuangan. Hasil uji tmodel 2 pada Pemerintah Kota Samarinda menunjuk­kan nilai Sig 0,018 < 0,05. Ini berarti H3 diterima(signifikan). Sehingga disimpulkan bahwa variabelMutasi (X3) pejabat penatausahaan keuanganberpengaruh signifikan terhadap Kualitas laporankeuangan. Hasil uji t model 1 dan model 2 padaPemerintah Kota Bontang menunjukkan masing­masing nilai Sig 0,000 < 0,05. Ini berarti H3 diterima(signifikan). Sehingga disimpulkan bahwa variabelMutasi (X3) pejabat penatausahaan keuanganberpengaruh signifikan terhadap Kualitas laporankeuangan.H4: Komitmen pimpinan berpengaruh signifikanterhadap kualitas laporan keuangan pemerintahdaerah.

Hasil uji t model 1 pada Pemerintah KotaSamarinda menunjukkan nilai Sig 0,001 < 0,05. Iniberarti H4 diterima (signifikan). Sehingga disimpul­kan bahwa variabel Komitmen pimpinan (X4)berpengaruh signifikan terhadap Kualitas laporankeuangan. Hasil uji t model 2 pada Pemerintah KotaSamarinda menunjukkan nilai Sig 0,150 > 0,05. Iniberarti H4 ditolak (tidak signifikan). Sehinggadisimpulkan bahwa variabel Komitmen pimpinan(X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitaslaporan keuangan. Hasil uji t model 1 dan model 2pada Pemerintah Kota Bontang menunjukkanmasing­masing nilai Sig 0,000 < 0,05. Ini berarti H4

diterima (signifikan). Sehingga disimpulkan bahwavariabel Komitmen pimpinan (X4) berpengaruhsignifikan terhadap Kualitas laporan keuangan.

H5: Tingkat komitmen pimpinan memoderasipengaruh kompetensi akuntansi, komitmen danmutasi pejabat penatausahaan keuangan (PPK)terhadap Kualitas Laporan Keuangan PemerintahDaerah.

Hasil uji t model 2 pada Pemerintah KotaSamarinda menunjukkan nilai Sig 0,067 > 0,05. Iniberarti H5 ditolak (tidak signifikan). Sehingga di­simpulkan bahwa variabel Komitmen pimpinan (X5)tidak terbukti memoderasi pengaruh kompetensiakuntansi, komitmen dan mutasi pejabat penata­usahaan keuangan (PPK) terhadap kualitas laporankeuangan. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.Hasil uji t model 2 pada Pemerintah Kota Bontangmenunjukkan nilai Sig 0,000 < 0,05. Ini berarti H5

diterima (signifikan). Sehingga disimpulkan bahwavariabel Komitmen pimpinan (X5) terbuktimemoderasi pengaruh kompetensi akuntansi,komitmen dan mutasi pejabat penatausahaankeuangan (PPK) terhadap kualitas laporan keuangan.

PENUTUPKesimpulan

Secara parsial, (1). kompetensi akuntansi tidakberpengaruh signifikan terhadap kualitas laporankeuangan Pemerintah Kota Samarinda, namunberpengaruh signifikan terhadap kualitas laporankeuangan Pemerintah Kota Bontang.(2) komitmenpejabat penatausahaan keuangan (PPK) tidakberpengaruh signifikan terhadap kualitas laporankeuangan Pemerintah Kota Samarinda, namunberpengaruh signifikan terhadap kualitas laporankeuangan Pemerintah Kota Bontang. (3) mutasipejabat penatausahaan keuangan (PPK) tidakberpengaruh signifikan terhadap kualitas laporankeuangan Pemerintah Kota Samarinda, namunberpengaruh signifikan terhadap kualitas laporankeuangan Pemerintah Kota Bontang.(4) komitmenpimpinan berpengaruh signifikan terhadap kualitaslaporan keuangan Pemerintah Kota Samarinda danPemerintah Kota Bontang.

Penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwavariabel komitmen pimpinan memoderasi pengaruhkompetensi akuntansi, komitmen dan mutasi PPKterhadap kualitas laporan keuangan pada PemerintahKota Samarinda. Namun dapat membuktikan bahwavariabel komitmen pimpinan memoderasi pengaruhkompetensi akuntansi, komitmen dan mutasi PPKterhadap kualitas laporan keuangan pada PemerintahKota Bontang.

Irsan Lubisdan Saripudin,302 ­ 308

Pengaruh Kompetensi Akuntansi, Komitmen dan MutasiTerhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah:

Komitmen Pimpinan Sebagai Moderating

Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 2 Agustus­Desember 2017308

Saran­SaranBagi peneliti berikutnya dapat menambah

variabel baru yang berpengaruh terhadap kualitaslaporan keuangan seperti lingkungan kerja, sistimpengelolaan keuangan daerah, sistem pengendalianintern dan sebagainya. Bagi pemerintah daerah agarkomitmen pimpinan ditingkatkan, penempatan danpengangkatan pejabat penatausahaan keuangan (PPK)lebih mengutamakan pejabat yang memiliki latarbelakang pendidikan akuntansi dan serta memilikisertifikasi kompetensi akuntansi serta memilikikomitmen kuat terhadap tujuan organisasi. Demikianjuga dalam melakukan mutasi pegawai agarmenerapkan prinsip “right man on the right place”sehingga tujuan organisasi dapat dicapai yaitumemperoleh opini WTP.

DAFTAR PUSTAKAAdli Anwar. Pengaruh Komitmen Organisasional dan

Pengetahuan Manajer Terhadap Keberhasilan PenerapanSistem Informasi Akuntansi dan Dampaknya TerhadapKinerja Keuangan Perusahaan (Survei Pada BUMN diIndonesia). 2012.

Badan Pemeriksa Keuangan RI. Laporan Ikhtisar HasilPemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2014. Diaksesmelalui www.bpk.go.id (18 Juli 2015)

Ikatan Akuntan Indonesia. Ujian Sertifikasi Ahli AkuntansiPemerintah (US­AAP). Diakses melalui www.iaiglobal.or.id

Judas, Agnestha. Mutasi dan promosi jabatan pengaruhnyaterhadap prestasi kerja pegawai pada kanwil ditjen kekayaanNegara Suluttenggo dan Maluku utara di Manado. JurnalEMBA, vol 1 No. 4. ISSN­2303­1174. 2013.

Keban, Yeremias T, Enam Dimensi Strategis Birokrasi Publik:Konsep, Teori dan Isu. Yogyakarta: Gaya Media. 2004

Libby, R. dan Luft, J. Determinants of Judgment Performance inAccounting Settings: Ability, Knowledge, Motivation andEnvironment. Accounting Organization and Society. Tahun1993

Silviana. Pengaruh komitmen kepala daerah terhadap kualitaslaporan keuangan pemerintah daerah di provinsi JawaBarat. Jurnal Seminar Nasional Akuntansi dan Bisnis(SNAB) Bandung, ISSN­2252­3936. 2012.

Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RINomor KEP.43/MEN/III/2008 tentang Standar KompetensiKerja Nasional Indonesia (SKKNI). Diakses melaluiwww.bnsp.go.id (20 Agustus 2015)

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang SistimAkuntansi Pemerintah. Diakses melaluiwww.djpk.depkeu.go.id (18 Agustus 2015)

Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentangKewenangan Pengangkatan, Pemindahan dan PemberhentianPegawai Negeri Sipil. Diakses melaluiwww.djpk.depkeu.go.id (18 Agustus 2015)

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentangSistim dan Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual. Diaksesmelalui www.djpk.depkeu.go.id (20 Agustus 2015)

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK.05/2011 tentangPedoman Umum Sistim Akuntansi Pemerintah. Diaksesmelalui www.djpk.depkeu.go.id (20 Agustus 2015)