pengaruh metode critical incident terhadap …

105
PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PADA SISWA KELAS V SD INPRES LANGKOWA KECAMATAN TOMBOLO PAO KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh : MARYAM NIM. 10540 1117 9 16 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP

KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PADA SISWA

KELAS V SD INPRES LANGKOWA

KECAMATAN TOMBOLO PAO

KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

MARYAM

NIM. 10540 1117 9 16

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

ii

Page 3: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

iii

Page 4: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

iv

Page 5: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

v

Page 6: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Ikuti alurnya, nikmati prosesnya. Tuhan tahu kapan kita harus bahagia”

(Maryam)

Karya ini kupersembahkan untuk :

Kedua orang tua, saudara-saudaraku

Serta teman-teman yang selalu ada dibelakang layar

Karena doa dan dukungan kalian harapan saya dapat menjadi kenyataan

Page 7: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

ABSTRAK

Maryam. 2020. Pengaruh Metode Critical Incident Terhadap Keterampilan

Menulis Laporan Pada Siswa Kelas V SD Inpres Langkowa Kecamatan Tombolo

Pao Kabupaten Gowa. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pembimbing I Syahruddin dan Pembimbing II Sri Rahayu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh metode

critical incident terhadap keterampilan menulis laporan pada siswa kelas V SD

Inpres Langkoa Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa.

Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan desain

penelitian Pre-Eksperimen dalam bentuk One Group Pretest-Posttest. Populasi

dari penelitian ini adalah siswa kelas V SD Inpres Langkoa Kecamatan Tombolo

Pao Kabupaten Gowa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik

sampel jenuh, dengan menjadikan populasi sebagai sampel yaitu 12 siswa.

Instrument yang digunakan adalah tes baik berupa pretest maupun posttest, dan

observasi. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan uji T.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji hipotesis menggunakan

uji Paired Sample T-Test menunjukkan nilai signifikan < α ( 0,00 < 0,05) atau

dengan menggunakan t tabel yaitu t hitung > t tabel (8.387 > 2,228). Berdasarkan

hasil tersebut dapat disimpulakan bahwa metode critical incident berpengaruh

terhadap keterampilan menulis laporan pada siswa kelas V SD Inpres Langkoa

Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa.

Kata kunci : Strategi Pembelajaran Aktif, Critical Incident

Page 8: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

viii

KATA PENGANTAR

Allah Maha Penyayang dan Pengasih, demikian kata untuk mewakili atas

segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bertahmid atas anugerah

pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa dan rasio pada-Mu

sang khalik. Skripsi ini adalah setitik deretan berkah-Mu.

Kesempurnaan bagaikan fatamorgana yang semakin dikejar semakin

menghilang dari pandangan, bagaikan pelangi yang terlihat indah dari kejauhan,

tetapi menghilang jika didekati. Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin

mencapai kesempurnaan, tetapi kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya

dan upaya telah penulis kerahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik

dan bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas

Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Motivasi dari berbagai pihak yang sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapakan terima kasih kepada yang

teristimewa kedua orang tua tercinta yang telah berjuang, berdoa, mengasuh,

membesarkan, dan medidik dengan kasih sayang yang selalu tercurah.

Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada; Prof. Dr. H.

Ambo Asse, M.Ag , Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib,

S.Pd.,M.Pd.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar, Aliem Bahri S.Pd M.Pd selaku Ketua

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD ) FKIP Universitas

Muhammadiyah Makassar, Ummy Khaerati Syam, S.Pd.M.Pd, Penasehat

Page 9: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

ix

Akademik yang senantiasa memberikan masukan dan bimbingan selama proses

perkuliahan, Dr. Syahruddin, M.Pd., Selaku Dosen Pembimbing I Yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak

awal penyusunan proposal hingga selesainya proposal ini, Sry Rahayu, S.Pd.,

M.Pd Selaku Dosen Pembimbing II Yang juga telah meluangkan waktunya untuk

memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal

hingga selesainya proposal ini, Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen Jurusan

Pendidikan Guru Sekola Dasar yang telah ikhlas mentrasnfer ilmunya kepada

penulis.

Akhirnya, Hanya kepada Allah SWT kita bermohon semoga berkat dan

rahmat serta limpahan pahala yang berlipat ganda selalu dicurahkan kepada kita.

Dan semoga niat baik dan suci serta usaha yang sungguh – sungguh yang

mendapat ridha disisi – Nya. Amin Ya Rabbal Alamin.

Makassar, 2020

Penulis

Maryam

Nim : 10540 11179 16

Page 10: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

SURAT PERNYATAAN v

SURAT PERJANJIAN vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN vii

ABSTRAK viii

KATA PENGANTAR x

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 6

C. Tujuan Penelitian 6

D. Manfaat Penelitian 6

Page 11: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

xi

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8

A. Kajian Teori 8

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia 8

2. Keterampilan Menulis 11

3. Kriteria Penilaian 13

4. Metode Pembelajaran 13

a. Metode Critical Incident 13

b. Metode Critical Incident Dalam Pembelajaran Bahasa

Indonesia 15

5. Penelitian Yang Relevan 16

B. Kerangka Pikir 19

C. Hipotesis 21

BAB III METODE PENELITIAN 22

A. Rancangan Penelitian 22

B. Populasi Dan Sampel 23

1. Populasi 23

2. Sampel 24

C. Defenisi Operasional Variabel 24

1. Metode Critical Incident 24

2. Hasil Belajar 25

D. Instrument Penelitian 25

1. Pretest Dan Posttest 25

Page 12: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

xii

2. Observasi 26

E. Teknik Pengumpulan Data 26

1. Tes Awal (Pretest) 26

2. Treatment (Pemberian Perlakuan) 27

3. Tes Akhir (Posttest) 27

F. Teknik Analisis Data 27

1. Analisis Data Statistik Deskriptif 27

2. Analisis Data Statistik Inferensial 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33

A. Hasil Penelitian 33

B. Pembahasan 43

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 46

A. Simpulan 46

B. Saran 47

DAFTAR PUSTAKA 48

LAMPIRAN-LAMPIRAN 50

RIWAYAT HIDUP 85

Page 13: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Keadaan Sampel Siswa Kelas V 23

3.2 Teknik Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar 28

3.3 Standar Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas V 29

4.1 hasil observasi proses pembelajaran 34

4.2 statistik skor hasil belajar pre-test siswa 35

4.3 statistik frekuensi dan persentase skor hasil belajar pretest 36

4.4 deskripsi ketuntasan hasil belajar pre-test 37

4.5 statistik skor hasil belajar siswa 38

4.6 statistik frekuensi dan persentase skor hasil belajar post-test 39

4.7 deskripsi ketuntasan hasil belajar post-test 40

4.8 hasil uji normalitas pretest dan posttest 41

4.9 hasil paired sample t-test 42

Page 14: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pikir 21

Page 15: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus 51

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pretest 53

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Posttest 56

4. Daftar Hadir Siswa 59

5. Format penilaian laporan 60

6. Rubrik penilaian laporan 61

7. Lembar observasi pretest 63

8. Lembar observasi posttest 65

9. Lembar penilaian menulis laporan kunjungan (pretest) 67

10. Lembar penilaian menulis laporan kunjungan (posttest) 69

11. Hasil analisis statitik deskriptif 70

12. Tabel frekuensi pretest 71

13. Tabel frekuensi posttest 72

14. Hasil uji normalitas 73

15. Uji hipotesis 74

16. T- tabel 75

17. Dokumentasi 76

18. Surat pengantar penelitian 80

19. Surat permohonan izin penelitian 81

20. Surat izin penelitian 82

21. Kartu kontrol penelitian 83

22. Surat telah melaksanakan penelitian 84

Page 16: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu usaha yang dilaksanakan

dengan penuh kesadaran dan direncanakan dengan baik guna mengembangkan

setiap potensi sehingga dapat berguna bagi peserta didik itu sendiri maupun

lingkungan sekitarnya. Hal tersebut diperkuat dengan Undang-Undang

Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 1 ayat 1, yang menyebutkan pengertian pendidikan sebagai berikut.

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk dapat

mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, dan Negara.

Sistem pendidikan di Indonesia sudah mengalami beberapa kali

perombakan kurikulum demi mewujudkan pendidikan yang efektif dan efisien

sesuai dengan perkembangan zaman. Kurikulum yang diterapkan saat ini

masih terbagi yaitu KTSP dan kurikulum 2013. Kurikulum KTSP ( Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan) merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004

atau yang juga dikenal dengan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi),

pemberlakuan KTSP pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan mutu

pendidikan melalui kemandirian sekolah.Penerapan KTSP diharapkan dapat

Page 17: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

2

menggerakkan mesin utama pendidikan yaitu pembelajaran. Pembelajaran

merupakan suatu upaya untuk menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan

proses belajar mengajar.

Sedangkan penerapan KTSP dalam pembelajaran di Sekolah Dasar

menuntut proses pembelajaran yang menantang dan merangsang otak

(kognitif), menyentuh dan menggerakkan hati (afektif), dan mendorong

peserta didik untuk melakukan kegiatan (motorik) serta apabila

memungkinkan peserta didik mempraktekkan pengetahuan dan keterampilan

dalam kehidupan nyata.

Dalam pembelajaran di Sekolah Dasar dibutuhkan kemampuan untuk

menciptakan pembelajaran yang aktif sehingga dapat meningkatkan minat dan

fokus peserta dididk dalam proses belajar. Bagi peserta didik, belajar

merupakan merupakan sebuah proses interaksi antara berbagai potensi diri

siswa (fisik, nonfisik, emosi, dan intelektual), interaksi siswa dengan guru,

siswa dengan siswa lainnya, serta lingkungan dengan konsep dan fakta,

interaksi dari berbagai stimulus dengan berbagai respons terarah untuk

melahirkan perubahan.

Dalam pembelajaran dikelas guru mengajarkan berbagai mata

pelajaran salah satunya adalah Bahasa Indonesia sesuai dengan tuntutan

komptensi dasar dan standar kompetensi yang telah ditentukan. Pembelajaran

bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

tertuju pada pengembangan aspek fungsional bahasa, yaitu peningkatan

kompetensi Berbahasa Indonesia. Ketika Kompetensi berbahasa yang menjadi

Page 18: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

3

sasaran, para guru lebih berfokus pada empat aspek keterampilan berbahasa,

yaitu menyimak, membaca berbicara, dan menulis.

Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Komunikasi yang

dimaksud adalah suatu proses menyampaikan maksud kepada orang lain

dengan menggunakan saluran tertentu. Komunikasi bias berupa pengungkapan

pikiran, gagasan, ide, pendapat, persetujuan, keinginan, penyampaian

informasi suatu peristiwa. Hal itu disampaikan dalam aspek kebahasaan

berupa kata, kalimat, paragraph, ejaan, dan tanda baca dalam bahasa tulis,

serta unsur-unsur prosodi (intonasi, nada, irama, tekanan, dan tempo) dalam

bahasa lisan.

Berdasarkan hasil observasi awal di SD Inpres Langkowa,

menunjukkan kurang optimalnya hasil belajar peserta didik pada mata

pelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam keterampilan menulis laporan.

Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran guru masih menerapkan

pembelajaran yang bersifat konvensional yang mengakibatkan minat belajar

peserta didik menjadi kurang sehingga berdampak pada hasil belajar peserta

didik itu sendiri. Hal tersebut ditunjukkan dengan pencapaian hasil belajar

peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam keterampilan

menulis cerpen yaitu sebanyak 5 siswa (41,70%) dari 12 siswa kelas V SD

Inpres Langkoa mendapat nilai di atas KKM, sedangkan 7 siswa (58,30%)

lainnya belum mencapai nilai KKM. Dengan standar KKM yaitu 70.

Sesuai dengan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kurangnya

hasil peserta didik dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia dalam

Page 19: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

4

keterampilan menulis laporan, maka perlu adanya pemecahan permasalahan

tersebut dengan melakukan penerapan strategi critical incident (mengkritisi

pengalaman penting) keterampilan menulis laporan dalam pembelajaran.

Aktivitas pembelajaran ini digunakan untuk mendorong pembelajaran aktif

dan mengajak peserta didik untuk belajar mengkritisi pengalaman penting

yang tidak pernah terlupakan. Strategi ini memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengingat-ingat pengalaman yang tidak pernah terlupakan

yang juga dikaitkan dengan materi. Keunggulan strategi critical incident

adalah belajar mengingat kembali peristiwa yang pernah dialami atau dijumpai

sendiri kemudian dikaitkan dengan materi bahasan. Topik pembelajaran

biasanya ditentukan oleh guru, dengan tugas utama peserta didik adalah

mengingat kembali pengalaman penting yang dialami oleh peserta didik baik

yang dijumpai atau dialami sendiri. Dengan demikian, pembelajaran yang

berlangsung menjadi inovatif dan menyenangkan dan semua siswa ikut terlibat

aktif dalam setiap pembelajaran. Sehingga tujuan pembelajaran aktif dapat

berjalan bermakna dan tercapai secara optimal sesuai dengan harapan

kurikulum.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa penelitian salah satunya yang

sudah dilakukan oleh Bunga Anggun Mustika Putri, yang berjudul

“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Strategi Critical Incident

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Mengarang Pada Siswa Kelas V Sd

Negeri 1 Jurug Kec. Mojosongo Kab. Boyolali”. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia melalui penerapan

Page 20: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

5

strategi pembelajaran Critical Incident dan secara khusus untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia setelah menerapkan srtategi

Critical Incident pada siswa kelas V SD Negeri 1 Jurug, Mojosongo, Boyolali.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri

atas perencanaan, tindakan, observasi, refleksi, dan evaluasi yang dilakukan

secara kolaboratif antara peneliti dengan guru. Subjek penelitian yang dikenai

tindakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Jurug,

Mojosongo, Boyolali yang berjumlah 25 siswa. Teknik pengumpulan data

dilakukan melalui observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Untuk

menjamin keabsahan data digunakan triangulasi sumber. Data dianalisis

dengan model analisis interaktif yang terdiri dari menelaah seluruh data yang

telah terkumpul, mereduksi data, dan menyimpulkan.

Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan hasil belajar dalam

pelajaran bahasa Indonesia. Sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh nilai

rata-rata 62,96 dengan ketuntasan belajar 40%, pada siklus I nilai rata-rata

yang diperoleh 66,92 dengan ketuntasan belajar 70%, dan pada siklus II terjadi

peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan dengan nilai rata-rata 72,74

dan ketuntasan belajar 90%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan

bahwa pembelajaran dengan penerapan strategi Critical Incident dapat

meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 1

Jurug, Kec.Mojosongo, Kab.Boyolali.

Page 21: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

6

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Bunga Anggun

Mustika Putri maka pemecahan masalah dengan menggunakan metode critical

incident cukup efisien .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas, maka

rumusan masalah penelitian ini adalah “ Bagaimana pengaruh penggunaan

metode critical incident terhadap keterampilan menulis laporan pada siswa

kelas V SD Inpres Langkowa Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana pengaruh

penggunaan metode critical incident terhadap keterampilan menulis laporan

pada siswa kelas V SD Inpres Langkowa Kecamatan Tombolo Pao

Kabupaten Gowa?

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini digolongkan menjadi dua yaitu manfaat

teoretis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoretis

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

bantuan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dalam keterampilan

menulis laporan kunjungan terutama pada peningkatan keterampilan

menggunakan strategi Critical Incident pada siswa Kelas V SD Inpres

Langkowa Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa tahun 2020/2021.

Page 22: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

7

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Agar lebih giat belajar dan memiliki motivasi yang kuat dalam

mengikuti proses belajar mengajar bahasa indonesia karena

pembelajaran yang dilakukan sifatnya menyenangkan.

b. Bagi Guru

Sarana atau wadah pengembangan kompetensi/keterampilan

mengajar utamanya mempergunakan pembelajaran yang

menyenangkan bagi siswa.

c. Bagi Sekolah

Sebagai bahan informasi dan landasan penting dalam

mengarahkan, membimbing serta mengawal aktivitas pembelajaran

guru kearah proses belajar mengajar yang lebih produktif.

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dalam

bidang penelitian pendidikan dan metode-metode pembelajaran yang

akan menjadi bekal untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata setelah

menyelesaikan studi.

Page 23: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi paling penting untuk

mempersatukan seluruh bangsa. Oleh karena itu, Bahasa Indonesia

merupakan alat untuk mengungkapkan diri baik secara lisan maupun tertulis,

dari segi rasa, karsa, dan cipta serta berfikir baik secara etis, estetis, dan logis.

Kemahiran berbahasa Indonesia bagi peserta didik dapat tercermin dalam tata

pikir, tata ucap, tata tulis dan tata laku. Oleh karena itu Bahasa Indonesia

masuk dalam kelompok mata pelajaran yang wajib diajarkan sebagai bekal

bagi peserta didik, yang kelak terjun sebagai insan terpelajar ke dalam kancah

kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai pemimpin dalam lingkungannya

masing-masing.

Guru memegang peranan penting dalam proses belajar siswa melalui

pembelajaran. Untuk itu guru perlu menciptakan kondisi yang

memungkinkan terjadinya proses interaksi yang baik dengan siswa agar

mereka dapat melakukan berbagai aktivitas belajar dengan efektif. Dalam

menciptakan interaksi yang baik diperlukan profesionalisme dan tanggung

jawab yang tinggi dari guru dalam usaha untuk membangkitkan serta

mengembangkan keaktifan siswa dalam belajar sangat menentukan bagi

keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Selanjutnya tingkat keaktifan

Page 24: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

9

belajar siswa dalam suatu proses pembelajaran juga merupakan tolok ukur

dari kualitas pembelajaran itu sendiri.

Pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) tertuju pada pengembangan aspek fungsional

bahasa, yaitu peningkatan kompetensi Berbahasa Indonesia. Ketika

kompetensi berbahasa yang menjadi sasaran, para guru lebih berfokus pada

empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, membaca, berbicara

dan menulis. Kurikulum 2004 (Depdiknas, 2004: 3) dinyatakan bahwa

standar kompetensi Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat

pemblajaran bahasa, yaitu berbahasa adalah belajar berkomunikasi dan

belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan.

Oleh karena itu pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi, baik secara lisan

maupun secara tertulis.

Mengacu pada penjelasan di atas peneliti menyimpulkan bahwa

Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang

diajarkan di sekolah dasar untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

berkomunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis.

Secara umum tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dinyatakan dalam

kurikulum 2004 (Depdiknas, 2004:6) adalah sebagai berikut :

a) Siswa menghargai dan membanggakan bahasa dan sastra Indonesia

sebagai bahasa persatuan (nasional) dan bahasa negara.

Page 25: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

10

b) Siswa memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi,

serta mengunakannya dengan tepat dan kreatif untuk macam-macam

tujuan, keperluan, dan keadaan.

c) Siswa memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk

meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional dan

kematangan sosial.

d) Siswa memiliki disiplin dalam berfikir dan berbahasa (berbicara dan

menulis).

e) Siswa dapat menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk

mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

f) Siswa menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai

khasanah budaya dan intelektual Indonesia.

Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Komunikasi yang

dimaksud adalah suatu proses menyampaikan maksud kepada orang lain

dengan menggunakan saluran tertentu. Komunikasi bisa berupa

pengungkapan pikiran, gagasan, ide, pendapat, persetujuan, keinginan,

penyampaian informasi suatu peristiwa. Hal itu disampaikan dalam aspek

kebahasaan berupa kata, kalimat, paragrap atau paraton, ejaan dan tanda

baca dalam bahasa tulis, serta unsur-unsur prosodi (intonasi, nada, irama,

tekanan, dan tempo) dalam bahasa lisan.

Page 26: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

11

2. Keterampilan Menulis

Menulis merupakan alat yang digunakan dalam melakukan komunikasi

dan mengekspresikan diri secara nonverbal. Writing is the expression of

language in the form of letters, symbols, or words. The primary purpose of

writing is communication. (Menulis adalah ekspresi bahasa dalam bentuk

tulisan, simbol, atau kata-kata. Tujuan utama menulis adalah

mengkomunikasikan). Oleh sebab itu yang dimaksud dengan menulis adalah

tulisan tangan, mengarang, dan mengeja sebagai media komunikasi.

Menulis yaitu suatu proses yang bersifat kompleks karena

kemampuan menulis merupakan integrasi dari berbagai kemampuan, seperti

persepsi visual-motor dan kemampuan konseptual yang sangat dipengaruhi

oleh kemampuan kognitif. Menurut Alvany Rufaida dalam skripsinya yang

berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Permulaan Melalui Model

Quantum Learning Pada Siswa Kelas 2 Sd Negeri Karangasem 1 Laweyan

Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 menyatakan “ The Developing of Skill

Writing, writing is a system of intercommunication by means of conventional

visible marks “. Artinya menulis adalah sebuah sistem pergaulan dengan cara

menandai secara konvensional. Hal ini dapat diartikan bahwa menulis

merupakan suatu bentuk pergaulan dengan cara memberi tanda yaitu bentuk

huruf.

Keterampilan seseorang menggunakan bahasa tulis sebagai alat, baik

wadah maupun media untuk memaparkan isi jiwanya, penghayatan, dan

pengalamannya secara teratur disebut dengan kemampuan

Page 27: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

12

menulis/mengarang. Kemampuan menulis sangat penting dimiliki untuk

menunjang tugas-tugas keseharian yang terkait dengan kegiatan tulis-

menulis. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan komunikasi dengan

orang lain. Dalam proses berkomunikasi dapat melalui bahasa tulis maupun

bahasa lisan. Kemampuan menulis merupakan dasar untuk menguasai

berbagai bidang studi. Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera

memiliki kemampuan menulis maka ia akan mengalami banyak kesulitan

dalam mempelajari berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya.

Keterampilan menulis tidak hanya memungkinkan seseorang meningkatkan

keterampilan kerja dan penguasaan berbagai bidang akademik, tetapi juga

memungkinkan berpartisipasi dalam kehidupan sosial, budaya, politik dan

memenuhi kebutuhan emosional. Membaca dan menulis juga bermanfaat

untuk rekreasi atau untuk memperoleh kesenangan.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya tentang menulis

khususnya menulis laporan tentunya keterampilan menulis sangatlah

dibutuhkan. Suatu laporan secara umum terdiri atas dua hal, yaitu isi dan

bentuk. Isi merupakan sesuatu yang ingin diungkapkan penulisnya.

Sedangkan bentuk merupakan unsur mekanik tulisan atau karangan seperti

ejaan, kalimat dan alinea. Agar ide atau gagasan yang dituangkan dapat

dipahami pembaca, seorang penulis harus memperhatikan hal-hal yang

berkaitan dengan unsur-unsur dalam bahasa seperti ejaan, pilihan kata dan

kosa kata, gaya bahasa, penyusunan kalimat efektif dan pengembangan

Page 28: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

13

paragraf. Kelima unsur bahasa tersebut memiliki kedudukan yang amat

penting dalam mendukung terciptanya sebuah tulisan yang baik.

3. Kriteria Penilaian

Untuk menilai sebuah laporan maka yang perlu diperhatikan yaitu

sistematika laporan, kelengkapan laporan, kejelasan dan keruntutan

penulisan, kebenaran konsep ide yang dipaparkan, ketepatan pemilihan

kosakata, kemampuan siswa menjelaskan isi laporan, serta usaha siswa dalam

menyusun laporan .

4. Metode Pembelajaran

a. Metode Critical Incident

Pengertian metode Critical Incident atau pengalaman penting suatu

metode yang mana siswa harus mengingat dan mendiskripsikan

pengalaman masa lalunya yang menarik dan berhubungan serta berkaitan

dengan pokok bahasan yang akan disampaikan. Selanjutnya guru

menyampaikan materi dengan menghubungkan pengalaman yang dimiliki

oleh siswanya.

Metode Critical Incident adalah sebuah metode pembelajaran yang

bertujuan untuk melibatkan siswa sejak awal dengan melihat pengalaman

mereka dan metode ini digunakan untuk memulai pembelajaran. Artinya

dengan metode pembelajaran ini memungkinkan siswa belajar secara

aktif karena siswa dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran,

dengan demikian dapat mendongkrak motivasi siswa dalam belajar.

Page 29: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

14

Menurut Hasibuan dkk., dalam Isnu hidayat (2019:69) critical

incident dapat diartikan sebagai kejadian penting atau pengalaman yang

membekas dalam ingatan. Lebih jelasnya, critical incident adalah suatu

cara untuk mengumpulkan pengamatan langsung perilaku manusia secara

kritis dan prosedural dengan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

Setiap metode pasti mempunyai tujuan masing-masing, ada pun

tujuan metode Critical Incident atau pengalaman penting ialah usaha

untuk melibatkan peserta didik aktif sejak dimulainya pembelajaran

dengan meminta peserta didik untuk mengungkapkan pengalaman yang

mereka miliki terkait pada materi atau masalah yang hendak dikaji.

Konteks metode Critical Incident (pengalaman penting) harapan

banyak dan begitu besar untuk menjadikan proses belajar lebih bermakna

dengan usaha mengkonstruksi kembali pengalaman yang ada dalam

benak siswa dikaitkan dengan konteks materi yang diterima pada saat

proses pembelajaran, dengan ini memori ingatan siswa dituntut aktif

mendeskripsikan sejumlah pengalaman-pengalaman penting guna

memecakan masalah yang dihadapi.

Langkah-langkah penerapan strategi critical incident meliputi

sebagai berikut:

a. Sampaikan topik yang akan dipelajari kepada peserta didik.

b. Berikan kesempatan beberapa menit kepada peserta didik untuk

mengingat kembali pengalaman-pengalaman tak terlupakan sesuai

topik.

Page 30: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

15

c. Pendidik menanyakan pengalaman yang tidak terlupakan tersebut.

d. Sampaikan keterkaitan antara pngalaman peserta didik dengan

materi.

b. Metode Critical Incident Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Agar lebih efisien dalam pembelajaran bahasa indonesia maka

perlu diterapkan metode critical inciden untuk membantu dalam proses

pembelajaran di kelas.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menerapkan

metode critical incident di kelas yaitu :

a. Guru menyampaikan kepada peserta didik topik atau materi yang

akan dipelajari dalam pertemuan.

b. Guru meminta pada peserta didik untuk mengingat-ingat

pengalaman mereka yang tidak terlupakan yang sesuai dan

berhubungan dengan materi yang hendak disampaikan .

c. Guru memberikan kesempatan beberapa menit kepada peserta

didik untuk berfikir tentang pengalaman mereka.

d. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan pengalaman

mereka yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan

kemudian membacanya didepan kelas.

e. Pada setiap pertemuan satu atau dua orang siswa ditunjuk maju

kedepan kelas untuk membacakan apa pengalaman mereka

terkait dengan materi yang akan di ajarkan.

Page 31: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

16

f. Guru menyampaikan materi dengan mengaitkan pengalaman-

pengalaman yang telah diungkapkan oleh peserta didik.

g. Setelah kegiatan selesai guru menyimpulkan pelajaran.

5. Penelitian Yang Relevan

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penelitian yang dilakukan peneliti-

peneliti terdahulu yang hasilnya telah dibuktikan kesahihannya. Di antaranya

adalah

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Bunga Anggun Mustika Putri,

yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Strategi

Critical Incident Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Mengarang Pada

Siswa Kelas V Sd Negeri 1 Jurug Kec. Mojosongo Kab. Boyolali”. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia

melalui penerapan strategi pembelajaran Critical Incident dan secara khusus

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia setelah

menerapkan srtategi Critical Incident pada siswa kelas V SD Negeri 1 Jurug,

Mojosongo, Boyolali.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas

perencanaan, tindakan, observasi, refleksi, dan evaluasi yang dilakukan

secara kolaboratif antara peneliti dengan guru. Subjek penelitian yang dikenai

tindakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Jurug,

Mojosongo, Boyolali yang berjumlah 25 siswa. Teknik pengumpulan data

dilakukan melalui observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Untuk

menjamin keabsahan data digunakan triangulasi sumber. Data dianalisis

Page 32: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

17

dengan model analisis interaktif yang terdiri dari menelaah seluruh data yang

telah terkumpul, mereduksi data, dan menyimpulkan. Hasil penelitian

menunjukan adanya peningkatan hasil belajar dalam pelajaran bahasa

Indonesia. Sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh nilai rata-rata 62,96

dengan ketuntasan belajar 40%, pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh

66,92 dengan ketuntasan belajar 70%, dan pada siklus II terjadi peningkatan

hasil belajar yang cukup signifikan dengan nilai rata-rata 72,74 dan

ketuntasan belajar 90%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan

bahwa pembelajaran dengan penerapan strategi Critical Incident dapat

meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 1

Jurug, Kec.Mojosongo, Kab.Boyolali.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Julia Ismail dan Aditia R.S. Budian

dengan judul penelitian “ Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia Materi Mengarang Dengan Metode Critical Incident Siswa

Kelas Va Sd Negeri Unggulan 1 Pulau Morotai.

PTK yang terdiri dari dua siklus. Subjek dari penelitian ini yaitu siswa

kelas VA SD Negeri Unggulan 1 Pulau Morotai yang berjumlah 22 siswa

terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Teknik pengumpulan

data menggunakan tes, observasi dan dokumentasi. Pada hasil belajar siklus I,

siswa yang berhasil berjumlah 9 siswa (40,90%) dari jumlah keseluruhan 22

siswa (100%). Sedangkan 13 siswa (59,09%) belum berhasil. Dengan hasil

demikianlah sehingga peneliti melakukan penelitian ke siklus II, pada siklus

II terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu siswa yang berhasil

Page 33: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

18

menjadi 19 siswa (86,36%). Peningkatkan hasil belajar siswa dari siklus I ke

siklus II yaitu 45,46%. Hasil penelitian ini dikarenakan penggunaan metode

Critical Incident yang sudah efektif dari guru. Sehingga peneliti dapat

berkesimpulan bahwa penggunaan metode Critical Incident dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VA SD Negeri Unggulan 1 Pulau

Morotai mata pelajaran Bahasa Indonesia materi mengarang.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Nur Kholilah, dengan judul

“Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Critical Incident (Pengalaman

Penting) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran Fiqih

Di Mts Negeri 1 Bandar Lampung.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan

strategi pembelajaran aktif critical incident terhadap hasil belajar Fiqih siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 1 Bandar Lampung. Populasi

dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Bandar Lampung

Tahun Pelajaran 2017/2018 yang terdiri dari tujuh kelas, teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Subjek pada

penelitian ini adalah siswa kelas VIII-G yang terdiri 36 orang yakni 15 orang

laki-laki dan 17 orang perempuan.

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan

rancangan penelitian one group pretest posttest design. Instrumen yang

digunakan adalah tes baik pretest maupun posttest, observasi dan wawancara.

Teknik analisis data untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan uji t. Berdasarkan hasil perhitungan dengan derajat kebebasan

Page 34: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

19

70, diperoleh thitung = 9,35 dan ttabel = 1,66. Hasil perhitungan tersebut

menunjukkan bahwa thitung ≥ ttabel (9,35 ≥ 1,66). Sehingga dapat

disimpulkan terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif

critical incident terhadap hasil belajar Fiqih siswa kelas VIII-G MTs Negeri 1

Bandar Lampung.

Berbeda dari penelitian diatas , penelitian ini fokus pada pengaruh

penerapan metode critical incident di kelas terhadap keterampilan menulis

laporan pada siswa kelas V SD Inpres Langkowa Kecamatan Tombolo Pao

Kabupaten Gowa.

B. Kerangka Pikir

Bahasa indonesia adalah salah satu pelajaran yang di berikan di SD

yang mengkaji tentang beberapa aspek seperti, menyimak, berbicara,

membaca dan menulis. Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

Komunikasi yang dimaksud adalah suatu proses menyampaikan maksud

kepada orang lain dengan menggunakan saluran tertentu. Komunikasi bisa

berupa pengungkapan pikiran, gagasan, ide, pendapat, persetujuan, keinginan,

penyampaian informasi suatu peristiwa. Hal itu disampaikan dalam aspek

kebahasaan berupa kata, kalimat, paragraf, ejaan dan tanda baca dalam bahasa

tulis, serta unsur-unsur prosodi (intonasi, nada, irama, tekanan, dan tempo)

dalam bahasa lisan.

Berdasarkan hasil belajar peserta didik pada tahap observasi awal

yaitu sebanyak 5 siswa (41,70 %) dari 12 siswa kelas V SD Inpres Langkowa

Page 35: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

20

mendapat nilai di atas KKM, sedangkan 7 siswa (58,30 %) lainnya belum

mencapai nilai KKM. Dengan standar KKM yaitu 70. Hasil belajar tersebut

dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya dalam proses pembelajaran

guru menggunakan cara belajar yang monoton sehingga perhatian siswa

kurang berfokus pada pembelajaran yang sedang berlangsung.

Melihat kondisi tersebut, peneliti bersama dengan guru merencanakan

untuk melakukan tindakan perbaikan pembelajaran yang masih memiliki

tekhnik yang kurang menarik atau efisien dengan menerapkan metode Critical

Incident yang diharapkan dapat membantu guru mengaktifkan kegiatan siswa

sehingga dapat memberikan pengaruh pada keterampilan menulis laporan.

Selanjutnya dapat memberikan masukan dan saran bagi guru untuk selalu

menerapkan pembelajaran yang bervariatif dan menyenangkan agar siswa

lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Alur kerangka berpikir

secara lebih rinci dapat dilihat dalam peta konsep di bawah ini:

Page 36: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

21

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut dengan menggunakan

metode critical incident berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan menulis

laporan (H1) pada siswa kelas V SD Inpres Langkowa Kecamatan Tombolo Pao

kabupaten gowa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia,

Metode

critical incident (X)

Analisis

Pembelajaran

Bahasa Indonesia

Keterampilan

Menulis

Keterampilan

Membaca

Keterampilan

Berbicara

Keterampilan

Menyimak

Menulis

laporan

kunjungan

pretest

posttest

Temuan

Ada Pengaruh Tidak Ada

Pengaruh

Page 37: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif.

Maksudnya penelitian ini diarahkan dalam bentuk mencari data-data

kuantitatif melalui eksperimen. Penentuan jenis penelitian kuantitatif ini

dengan alasan semua gejala yang diamati dapat diukur dan diubah dalam

bentuk angka serta dapat diolah dengan analisis statistik. Penelitian ini

bertujuan untuk menguji penggunaan metode critical incident terhadap

keterampilan Menulis laporan pada siswa kelas V SD Inpres Langkowa.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan alasan untuk

mengetahui adakah pengaruh variabel X yaitu penggunaan metode critical

incident terhadap variabel Y yaitu keterampilan menulis laporan. Pengaruh

ini dapat diuji dengan memberi perlakuan (men-treatmenkan) variabel X

terhadap kelompok eksperimen.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif. Penelitian

deskriptif adalah “metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan

menginterpretasikan obyek sesuai dengan apa adanya”.

Page 38: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

23

B. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Misalnya akan melakukan penelitian di sekolah X, maka sekolah X ini

merupakan populasi. Sekolah X mempunyai sejumlah orang/subyek dan

obyek yang lain. Hal ini berarti populasi dalam arti jumlah/kuantitas.

Tetapi sekolah X juga mempunyai karakteristik orang-orangnya, misalnya

motivasi kerjanya, disiplin kerjanya, kepemimpinannya, iklim

organisasinya dan lain-lain; dan juga mempunyai karakteristik obyek yang

lain, misalnya kebijakan, prosedur kerja, tata ruang kelas, lulusan yang

dihasilkan dan lain-lain. Yang terakhir berarti populasi dalam arti

karakteristik.

Adapun yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

semua siswa kelas V yang ada di SD Inpres Langkowa Kecamatan

Tombolo Pao Kabupaten Gowa setelah penulis mengadakan pengamatan

dan penelusuran di lokasi penelitian, penulis mendapatkan data populasi

yang akan diteliti. Adapun rincian data populasi yang penulis dapatkan

yakni sebagai berikut:

a) Jumlah siswa kelas V, adalah sebanyak 12 orang.

b) Jumlah guru beserta kepala sekolah sebanyak 5 orang

Page 39: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

24

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel

yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).

Tabel 3.1 Keadaan Sampel Siswa Kelas V

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah keseluruhan

V 5 7 12

Sumber : SD Inpres Langkoa Kecamatan Tombolo Pao Kab.

Gowa (2020)

C. Defenisi Operasional Variabel

1. Metode Critical Incident

Metode critical incident adalah salah satu strategi yang digunakan

oleh peneliti untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran. Indikator metode

critical incident adalah kejadian penting atau pengalaman yang membekas

dalam ingatan. Lebih jelasnya, critical incident adalah suatu cara untuk

mengumpulkan pengamatan langsung perilaku manusia kriteria yang telah

ditetapkan dan ditetapkan sebagai variabel bebas (X).

Page 40: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

25

2. Keterampilan Menulis

Keterampilan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kemampuan siswa untuk menuliskan sebuah laporan berdasarkan

pengalaman hasil kunjungan. Nilai keterampilan menulis yang

diperoleh siswa pada tes awal (pretest) dan nilai keterampilan menulis

yang diperoleh siswa pada tes akhir (posttest) sebagai variabel terikat

(Y).

D. Instrument Penelitian

Alat yang digunakan untuk menghasilkan data dinamakan dengan

instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian

ini adalah berupa tes hasil belajar bahasa indonesia siswa, pemerolehannya

dari hasil pretest dan posttest, yang digunakan untuk mengukur sejauh mana

siswa menguasai materi sebelum dan sesudah menggunakan strategi atau

metode pembelajaran aktif critical incident.

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

tes dan non tes. Tes diberikan pada awal (pretest) dan akhir (posttest)

pembelajaran.

1. Tes ( Pretest dan posttest)

Pretest biasanya dilakukan sebelum dimulainya suatu proses belajar

mengajar, yang bertujuan untuk memenuhi sejauh mana para siswa telah

menguasai bahan pelajaran yang akan diberikan. Dipihak lain, posttest

biasanya dilakukan setelah suatu proses belajar-mengajar itu selesai. Posttest

ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi

Page 41: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

26

pelajaran yang telah diberikan pada suatu periode waktu tertentu. Jenis tes

yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dengan memberikan

satu tema untuk dikembangkan menjadi sebuah cerpen.

2. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Peneliti

melakukan pengamatan secara langsung dalam proses belajar mengajar.

3. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperkuat bukti kegiatan dalam

penelitan .

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tes (pre-test dan post-test),observasi dan dokumentasi adapun

langkah-langkah pengumpulan data yang akan dilakukan sebagai berikut:

1) Tes (pretest dan post-test)

Tes awal dilakukan sebelum treatment, pretest dilakukan untuk

mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebelum

diterapkannya metode pembelajaran critical incident.

Kemudian dalam hal ini peneliti menerapkan metode pembelajaran

critical incident. Setelah treatment, tindakan selanjutnya adalah posttest

untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran critical

incident.

Page 42: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

27

2) Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran. Lembar observasi diisi oleh seorang

observer.

3) Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan berupa foto-foto proses pelaksanaan

pembelajaran, yang berguna sebagai bukti untuk memperkuat kegiatan

penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan

digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul

berupa nilai pretest dan nilai posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan

kedua nilai tersebut dengan mengajukan pertanyaan apakah ada perbedaan

antara nilai yang didapatkan antara nilai pretest dengan nilai Post test. Pengujian

perbedaan nilai hanya dilakukan terhadap rata-rata kedua nilai saja, dan untuk

keperluan itu digunakan teknik yang disebut dengan uji-t (t-test). Dengan

demikian langkah-langkah analisis data eksperimen dengan model eksperimen

One Group Pretest Posttest Design adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendekripsikan atau menggambarkan data yang telah

Page 43: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

28

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum atau generalisasi dan bersifat kuantitatif.

Data yang digunakan untuk mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar

siswa adalah data pretest dan posttest. Seorang siswa dikatakan tuntas

belajar apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang

telah ditetapkan sekolah yaitu 70 dengan rata-rata ketuntasan hasil belajar

lebih dari 70 dan ketuntasan belajar secara klasikal tercapai jika lebih dari

75% siswa di kelas tersebut telah tuntas belajar.

Untuk keperluan analisis deskriptif digunakan pengkategorisasian hasil

belajar bahasa indonesia sebagai berikut.

Tabel 3.3 Teknik Kategorisasi Standar Ketuntasan Hasil Belajar

No Skor Kategori

1 85 - 100 Sangat Tinggi

2 70 – 84 Tinggi

3 55 – 69 Sedang

4 46 – 54 Rendah

5 0 – 45 Sangat Rendah

Sumber : SD Inpres Langkoa Kecamatan Tombolo Pao

Jenis data berupa hasil belajar dikategorikan secara kuantitatif. Hasil

belajar bahasa indonesia siswa juga diarahkan pada pencapaian hasil belajar

secara individual dan klasikal.

Kriteria seorang siswa dikatakan tuntas apabila memiliki nilai paling

sedikit 71 dari skor ideal 100 berdasarkan KKM (kriteria ketuntasan

Page 44: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

29

minimal) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah dengan rata-rata

ketuntasan hasil belajar lebih dari 70 dan ketuntasan hasil belajar tercapai

apabila lebih dari 70 dan ketuntasan klasikal tercapai apabila lebih dari 75%

siswa dikelas tersebut telah mencapai skor paling sedikit 71.

Tabel 3.4 Standar Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V

Kategori penguasaan Kategori ketuntasan belajar

0≤ x ≤70 Tidak tuntas

71≤ x ≤100 Tuntas

Sumber : Ketuntasan Hasil Belajar siswa kelas V SD Inpres Langkoa

Ketuntasan klasikal tercapai apabila minimal 75% siswa di kelas tersebut

telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70.

Persentase ketuntasan hasil belajar klasikal dapat dihitung dengan rumus :

Ketuntasan belajar klasikal =𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 ≥70

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑋 100%

Teknik analisis data ini digunakan dengan persamaan sebagai berikut :

a. Rata-rata (Mean)

= ∑ 𝑥1𝑘

𝑖−1

𝑛

Dimana :

= Rata-rata

∑ 𝑥1𝑘𝑖−1 = Jumlah seluruh data

x

x

Page 45: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

30

n = Banyaknya data

b. Mencari Persentase

p = 𝑓

𝑛 𝑋 100

Dimana :

p = Persentase

f = Frekuensi

n = Banyaknya sampel responden

2. Analisis Data Statistik inferensial

Analisis statistik inferencial digunakan untuk menguji kebenaran

dan menjawab rumusan masalah, apakah metode critical incident

berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa indonesia tentang

kemampuan menulis laporan kunjungan siswa kelas V SD Inpres

Langkoa. Dalam Hal ini, peneliti menggunakan teknik statistik t (uji t),

dengan rumus :

t = 𝑀𝑑

√∑ 𝑥2𝑑

𝑁2𝑁1

keterangan :

Md : Mean dari perbedaan pretest dan posttest

d : Deviasi Masing-masing subjek

∑ 𝑥2𝑑 : Jumlah Kuadrat deviasi

𝑁 : subjek pada sampel

Page 46: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

31

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

a. Mencari nilai “Md” dengan menggunakan rumus :

Md = ∑ 𝑑

𝑁

Keterangan :

Md = mean dari perbedaan pretest dan posttest

∑ 𝑑 = jumlah dari gain (pretest – postest)

𝑁 = Subjek pada sampel

b. Mencari jumlah ∑ 𝑥2𝑑 dengan menggunaakan rumus :

∑ 𝑥2𝑑 = ∑ 𝑑 − (∑ 𝑑)

𝑁

Keterangan :

∑ 𝑥2𝑑 = Jumlah kuadrat deviasi

∑ 𝑑 = Jumlah dari gain

N = Subjek pada sampel

c. Menentukan aturan pengambilan keputusan atau kriteria yang

signifikan

Kaidah pengujian signifikan :

1) Jika tHitung > tTabel Maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa

metode pembelajaran critical incident efektif diterapkan dalam

pembelajaran bahasa indonesia tentang kemampuan menulis laporan

pada siswa kelas V SD Inpres Langkowa.

2) Jika tHitung > tTabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa

metode pembelajaran critical incident tidak efektif diterapkan dalam

Page 47: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

32

pembelajaran bahasa indonesia tentang kemampuan menulis laporan

siswa kelas V SD Inpres Langkowa.

d. Menentukan nilai tTabel

Mencari tTabel dengan menggunakan tabel distribusi t dengan

taraf signifikan α = 0,05 dan db = N – 1.

e. Membuat kesimpulan apakah metode pembelajaran critical incident

efektif diterapkan dalam pembelajaran bahasa indonesia tentang

kemampuan menulis laporan pada siswa kelas V SD Inpres Langkowa.

Page 48: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif

a) Hasil Observasi Proses pembelajaran

Berhubung penelitian berlangsung dalam masa pandemi COVID-19

maka dalam proses pembelajaran, pertama-tama peneliti melakukan

konsultasi dengan kepala sekolah dan guru kelas terkait penelitian yang akan

dilakukan. Adapun hasil konsultasi yaitu guru menyarankan pelaksanaan

penelitian dilakukan di rumah atau dikenal dengan istilah luring dan

mempersiapkan bahan ajar sebelum mengajar termasuk didalamnya RPP,

Materi ajar, dan LKPD.

Selanjutnya peneliti mempersiapkan siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran. Kegiatan selanjutnya peneliti membagi siswa menjadi

beberapa kelompok yang mana dalam satu kelompok terdiri dari 2-3 orang.

Sebelum pemberian tugas peneliti memberikan satu contoh penulisan

laporan kunjungan setelah itu peneliti mengajak siswa untuk mengingat

tempat yang pernah dikunjungi bersama-sama sebelumnya, lalu siswa

diberikan tugas membuat sebuah laporan dengan mendeskripsikan tempat

yang pernah dikunjungi.

Page 49: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

34

Tabel 4.1 Hasil Observasi Proses pembelajaran

pretest Posttest

Skor Perolehan 24 41

Skor maksimal 50 50

Persentase 48% 82%

Kualifikasi Cukup Aktif Sangat Aktif

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa proses pembelajaran saat pretest

dikategorikan cukup aktif dengan skor 24, persentase 48%. Sedangkan proses

pembelajaran saat posttest dikategorikan sangat aktif dengan skor 41, persentase

82%. Dari Hasil tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan metode critical

incident dalam penulisan laporan pembelajaran bahasa Indonesia cukup efisien

dibandingkan sebelum penggunaan metode.

b) Hasil pretest sebelum menggunakan metode

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD Inpres

Langkowa Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa mulai tanggal 24 agustus

2020 - 31 agustus 2020, maka diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui

instrumen tes sehingga dapat diketahui hasil belajar siswa berupa nilai dari kelas

V SD Inpres Langkowa Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa.

Page 50: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

35

Adapun deskripsi secara kuantitatif skor hasil belajar pretest sebelum

diberikan perlakuan (treatmen) dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Statistik Skor Hasil Belajar menulis laporan Pre-test Siswa

Statistik Nilai statistic

Jumlah siswa 12

Nilai ideal 100

Nilai maksimum 80

Nilai minimum 60

Rentang nilai 20

Nilai rata-rata 65,75

Modus 60

Median 63

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa skor rata-rata (mean) hasil

belajar siswa kelas V SD Inpres Langkowa Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten

Gowa setelah dilakukan pre-test adalah 65,75 dari skor ideal yang mungkin

dicapai adalah 100. Skor maksimum 80 dari skor ideal 100, skor minimum 60 dari

skor ideal 100, dan rentang skor 20 dari skor ideal 100 yang mungkin dicapai.

Skor rata-rata menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas V SD Inpres

Langkowa Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa dalam kategori sedang.

Hal ini disebabkan karena masih kurangnya perhatian siswa terhadap

materi pelajaran yang diajarkan. Apabila skor hasil belajar siswa dikelompokkan

Page 51: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

36

kedalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi nilai seperti yang

disajikan pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Statistik Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar menulis

laporan Pre-test

No Skor Kategori Frekuensi Persentase %

1 0 – 45 Sangat Rendah

- -

2 46 – 54 Rendah - -

3 55 – 69 Sedang 7 58,30

4 70 – 84 Tinggi 5 41,70

5 85 – 100 Sangat Tinggi - -

Jumlah 12 100

Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh bahwa 12 orang jumlah siswa kelas V SD

Inpres Langkowa Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa. Terdapat 7 siswa

(58,30 %) yang berada pada kategori sedang, dan 5 siswa (41,70 %) yang berada

pada kategori tinggi. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya minat dan

Page 52: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

37

perhatian belajar siswa serta proses pembelajaran didominasi oleh siswa yang

pintar saja.

Berdasarkan data hasil penelitian yang tercantum pada lampiran maka

persentase ketuntasan hasil belajar menulis laporan pada siswa kelas V SD Inpres

Langkowa Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa pada hasil belajar pre-test

dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar keterampiln menulis Pre-test

Persentase

Nilai

Kategori Frekuensi Persentase

≤ 70 Tidak Tuntas 7 58,30 %

≥ 70 Tuntas 5 41,70 %

Jumlah 12 100%

Berdasarkan tabel 4.4 diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

keterampilan menulis pada siswa kelas V SD Inpres Langkowa Kecamatan

Tombolo Pao Kabupaten Gowa setelah dilakukan Pre-test hasil belajar menulis

laporan terdapat 7 siswa (58,30 %) yang belum tuntas hasil belajarnya dan 5

siswa (41,70 %) yang telah tuntas hasil belajarnya. Ini berarti ketuntasan hasil

belajar siswa tidak memuaskan secara klasikal karena nilai rata-rata 65,75 tidak

mencapai KKM yang diharapkan yaitu 70.

Page 53: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

38

c) Hasil post-test menggunakan metode Critical Incident

Selama pembelajaran berlangsung terjadi perubahan terhadap situasi kelas

setelah diberi perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang diperoleh

setelah diberikan post-test. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data berikut ini.

Adapun deskripsi secara kuantitatif skor hasil belajar post-test setelah diberikan

perlakuan ( treatment ) dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut .

Tabel 4.5 Statistik Skor Hasil Belajar keterampilan menulis Posttest

Statistik Nilai statistic

Jumlah siswa 12

Nilai ideal 100

Nilai maksimum 95

Nilai minimum 70

Rentang nilai 25

Nilai rata-rata 80,83

Modus 70

Median 75

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa skor rata-rata (mean) hasil

belajar menulis laporan pada siswa kelas V SD Inpres Langkowa Kecamatan

Tombolo Pao Kabupaten Gowa setelah dilakukan post-test adalah 80,83 dari skor

ideal yang mungkin dicapai adalah 100. Skor maksimum 95 dari skor ideal 100,

skor minimum 70 dari skor ideal 100, dan rentang skor 25 dari skor ideal 100

yang mungkin dicapai. Skor rata-rata tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar

Page 54: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

39

menulis laporan siswa kelas V SD Inpres Langkowa Keacamatan Tombolo Pao

Kabupaten Gowa berada dalam kategori tinggi. Hal ini disebabkan karena

meningkatnya perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan dengan

menggunakan metode critical incident. Apabila skor hasil belajar siswa

dikelompokkan kedalam lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi nilai

seperti yang disajikan pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Statistik Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar

ketrampilan menulis Post-test

No Skor Kategori Frekuensi Persentase %

1 0 – 45 Sangat Rendah

- -

2 46 – 54 Rendah - -

3 55 – 69 Sedang - -

4 70 – 84 Tinggi 8 66,70%

5 85 – 100 Sangat Tinggi 4 33,30%

Jumlah 12 100 %

Page 55: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

40

Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh bahwa dari 12 orang jumlah siswa kelas V

SD Inpres Langkowa Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa, terdapat 8 siswa

(66,70%) yang berada pada kategori tinggi, dan 4 siswa (33,30%) yang berada

pada kategori sangat tinggi. Hal ini disebabkan meningkatnya minat dan perhatian

belajar siswa setelah diterapkannya metode critical incident.

Berdasarkan data hasil penelitian yang tercantum pada lampiran maka

persentase ketuntasan hasil belajar menulis laporan bahasa Indonesia kelas V SD

Inpres Langkoa Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa pada hasil belajar

post-test dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut

Tabel 4.7 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar keterampilan menulis Post-test

Persentase

Nilai

Kategori Frekuensi Persentase

≤ 70 Tidak Tuntas - -

≥ 71 Tuntas 12 100 %

Jumlah 12 100 %

Berdasarkan tabel 4.7 di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

menulis laporan pada siswa kelas V SD Inpres Langkowa Kecamatan Tombolo

Pao Kabupaten Gowa setelah dilakukan post-test maka hasil belajar bahasa

Indonesia 12 siswa (100%) telah tuntas. Ini berarti ketuntasan belajar memuaskan

secara klasikal karena nilai rata-rata 80,83 telah mencapai KKM yang diharapkan

yaitu 71.

Page 56: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

41

Sehingga, dapat dilihat perbedaan rata-rata nilai saat pre-test lebih rendah

yaitu 65,75 dibandingkan dengan nilai post-test yaitu 80,83. Maka dapat

disimpulkan setelah penerapan metode critical incident terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam keterampilan menulis laporan

kunjungan kelas V SD Inpres Langkowa kecamatan Tombolo Pao Kabupaten

Gowa rata-rata hasil belajar menulis laporan siswa meningkat.

1. Hasil Analisis Statistik Inferensial

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang diolah berdistribusi

normal atau tidak berdistribusi normal. Data diambil dari nilai pre-test dan

post-test . Uji normalitas dilakukan menggunakan system SPSS versi 25.0

dengan kriteria pengujian bahwa data hasil menulis laporan kunjungan siswa

akan terdistribusi normal jika signifikansi > 0,05. Sebaliknya, dikatakan tidak

terdistribusi normal jika dignifikansi yang diperoleh < 0,05. Dengan taraf

kesalahan (α) yang digunakan yaitu 0,05. Berikut hasil uji normalitas data

peretest dan posttest.

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest

Kelompok

Kolmogrov-

Smirnov Z

Asymp.sig(2-

tailed)

Keterangan

Pretest 0,235 0,032 Normal

Posttest 0,258 0,007 Normal

Page 57: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

42

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai signifikan yang diperoleh pada pretest

yaitu 0,032 dan pada posttest yaitu 0,007. Karena nilai signifikan > 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b) Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode paired sample T-test

pada program SPSS versi 25.0. Pengujian dengan menggunakan paired

sample T- Test dilakukan pada kelompok yang sama. H0 ditolak dan H1

diterima apabila sig. < 0,05 dan thitung > nilai ttabel. Berikut disajikan hasil

analisis uji-t nilai pretest dan posttest.

Tabel 4.9 Hasil Paired Sample T-Test

Variabel T Df Sig.(2-

tailed)

Keterangan

Pretest dan

posttest

-8.387 11 0,00

Ada

Perubahan

Table 4.9 menunjukkan perbandingan nilai signifikansi yaitu ( 0,00 <

0,05) sesuai dasar pengambilan keputusan dalam Paired Sample T-Test, maka

dapat disimpulkan pula bahwa Ho ditolak dan H1 diterima yaitu terdapat

pengaruh penggunaan metode critical incident terhadap keterampilan menulis

pada siswa kelas V SD Inpres Langkowa Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten

Gowa. Sedangkan mengunakan t tabel dapat dihitung dengan melihat nilai

thitung = -8.387 dan nilai sig.(2-tailed) = 0,00 .

Page 58: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

43

Dengan ttabel dilihat pada tabel statistik dengan signifikansi 0,05 : 2 =

0,025, dengan nilai Df diperoleh dari 12-1 = 11, sehingga diperoleh ttabel =

2,228. t hitung > t tabel (8.387 > 2,228) Maka dapat disimpulkan pula bahwa Ho

ditolak dan H1 diterima yaitu terdapat pengaruh penggunaan metode critical

incident terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Langkowa Kecamatan

Tombolo Pao Kabupaten Gowa.

B. Pembahasan

Penelitian eksperimen ini dilakukan pada kelas V SD Inpres Langkowa

Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa dengan jumlah sampel 12 siswa

yang terdiri dari 12 siswa menggunakan sampel jenuh yaitu populasi dijadikan

sampel. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimen design

dengan bentuk One grup pretest-posttest. Hal tersebut dijelaskan dalam

suryabrata (2019:10) “Dalam rancangan ini digunakan satu kelompok subjek”.

Penelitian ini hanya menggunakan satu kelas yang diberi pretest untuk

mengetahui keadaan awal. Setelah diberikan pretest peneliti memberikan

treatment berupa penggunaan metode critical incident dalam proses

pembelajaran. Pada akhir pembelajaran, diberikan posttest, pengaruh

(treatment) adalah meningkatnya nilai posttest dibandingkan dengan nilai

pretest.

Deskripi data yang diuraikan pada hasil penelitian ini telah menunjukkan

tentang pengaruh metode critical incident terhadap keterampilan menulis

laporan pada siswa kelas V SD Inpres langkowa Kecamatan Tombolo Pao

Page 59: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

44

Kabupaten Gowa. Berdasarkan analisis deskriptif dengan menggunakan

program SPSS versi 25.0, diperoleh nilai pretest yang terendah yaitu 60 dan

tertinggi yaitu 80, sedangkan pada posttest diperoleh nilai terendah 70 dan

tertinggi 95. Nilai rata-rata (mean) pretest yang diperoleh yaitu 65,75

sedangkan posttest yaitu 80,83. Hal ini menunjukkan bahwa setelah

diterapkannya metode critical incident dalam pembelajaran menulis laporan

kunjungan, rata-rata nilai siswa meningkat dibandingkan sebelum

menggunakan metode critical incident.

Proses pembelajaran dengan penerapan metode critical incident dimulia

dari peneliti mempersiapkan bahan ajar termasuk didalamnya adalah RPP,

Media pembelajaran, Lembar observasi dan tes, memberi apersepsi tentang

tempat yang telah dikunjungi. Setelah itu barulah peneliti masuk pada tahap

penggunaan metode ciritical incident. Pada tahap penggunaan metode ciritical

incident pertama-tama peneliti mengajak siswa mengingat kejadian atau hal-hal

yang paling berkesan yang dialami siswa pada saat melakukan kunjungan

kemesjid. Kemudian siswa menyebutkan hal yang menurut mereka paling

berkesan lalu menguraikannya dalam catatan sehingga membentuk sebuah

laporan dengan sistematika yang telah diajarkan pada minggu seelumnya.

Peneliti memandu siswa agar dapat mengingat kembali kejadian yang mereka

alami.

Proses pembelajaran dengan menggunakan metode critical incident ini

membantu siswa dalam penulisan laporan kunjungan pada masa pandemic saat

Page 60: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

45

ini, bukan hanya pembelajaran yang menyenangkan tetapi memacu siswa untuk

berpikir aktif sehingga melatih ingatan siswa agar lebih kuat.

Proses penerapan metode critical incident mendapat respon positif kepada

siswa dibuktikan dari lembar observasi yang menunjukkan kualifikasi 48% saat

pretest dengan kategori cukup aktif. Sedangkan pada saat posttest menunjukkan

kualifikasi 82% dengan kategori sangat aktif. Sehingga dapat disimpulkan proses

pembelajaran dengan penerapan metode critical incident membawa respon positif

bagi siswa, dari cukup aktif menjadi sangat aktif. Hasil Hasil analisis statistik

inferensial untuk uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis. Uji

prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas. Hasil uji normalitas menunjukkan

bahwa data pretest dan posttest dinyatakan berdistribusi normal. Hasil uji

prasyarat tersebut menyatakan bahwa data telah layak untuk diuji hipotesis. Hasil

pengujian hipotesis menggunakan uji Paired Sample T-Test menunjukkan nilai

signifikan < α ( 0,00 < 0,05) atau dengan menggunakan t tabel yaitu t hitung > t tabel

(8.387 > 2,228). Maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat dikatakan bahwa

terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa dalam menulis laporan kunjungan,

pada muatan pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan metode critical

incident, dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh metode

critical incident terhadap hasil belajar menulis laporan kunjungan pada mata

pelajaran bahasa indonesia kelas V SD Inpres Langkowa Kecamatan Tombolo

Pao Kabupaten Gowa.

Page 61: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

46

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

bahwa penggunaan Metode critical incident berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia dalam keterampilan menulis laporan

kunjungan kelas V SD Inpres Langkowa Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten

Gowa . Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis menggunakan uji Paired

Sample T-Test menunjukkan nilai signifikan < α ( 0,00 < 0,05) atau dengan

menggunakan t tabel yaitu t hitung > t tabel (8.387 > 2,228). Maka H0 ditolak dan H1

diterima. Jadi dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar

siswa dalam penulisan laporan kunjungan SD Inpres Langkowa Kecamatan

Tombolo Pao Kabupaten Gowa.

Skor rata-rata hasil belajar keterampilan menulis laporan pada siswa kelas V

SD Inpres Langkowa dengan pretest yaitu 65,75 berada pada kategori sedang dan

skor rata-rata pada posttest yaitu 80,83 berada pada kategori tinggi serta respon

siswa pada proses penerapan metode critical incident dalam pembelajaran menulis

laporan kunjungan dapat dikatakan aktif dengan persentase tingkat pencapaian

82%. Hal ini terlihat dari siswa mempersiapkan pembelajaran , menanggapi

apersepsi , konsentrasi saat pembelajaran, tanggung jawab siswa dalam

menyelesaikan tugas, keaktifan siswa dalam bertanya, berfikir, berpendapat,

berinisiatif, siswa merasa senang dalam pembelajaran, dan siswa dapat membaca.

Page 62: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

47

B. Saran

Dari hasil penelitian, diajukan beberapa saran dalam upaya meningkatkan

mutu pendidikan, antara lain :

1. Disarankan kepada guru khususnya guru kelas agar menggunakan

metode critical incident dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis

laporan kunjungan agar pembelajaran lebih menarik.

2. Untuk mempermudah dalam pencapaian kompentensi dasar disarankan

kepada guru untuk lebih mengoptimalkan penggunaan metode dan

memilih metode yang relevan dengsn pembahasan materi

pembelajaran.

3. Bagi peneliti yang berminat mengembangkan lebih lanjut penelitian

ini, diharapkan mencermati keterbatasan penelitian ini, sehingga

penelitian selanjutnya dapat menyempurnakan hasil penelitian ini.

Page 63: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

48

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2011. Dasar-Dasar Evaluasi.Jakarta :Bumi Aksara

Asdam, Muhammad.2016. Bahasa Indonesia. Makassar : LIPa

Dalman. 2017. Keterampilan Membaca. Jakarta : Rajawali Pers

Dalman. 2018. Keterampilan Menulis. Jakarta : Rajawai Pers

Dhieni, Nurbiana, Dkk. 2017. Metode Pengembangan Bahasa. Tangerang

Selatan : Universitas Terbuka

Hidayat, Isnu. 2019. 50 Strategi Pembelajaran Populer. Yogyakarta : Diva Press

Ismail, Julia, Dkk. Peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran bahasa

Indonesia materi mengarang dengan metode critical incident siswa kelas

Va SD Negeri Unggulan 1 Pulau Marotai. E-journal Mitra Pendidikan,

[S.1], V.3, n. 10. P. 1314-1330, oct. 2019. ISSN 2550-0481. Available at :

< http://e-jurnalmitrapendidikan.com/index.php/e-JMP/article/view/630>.

Diakses tanggal 12 feb 2020

Martini, Jamaris. 2014. Kesulitan Belajar Perspektif, Asesmen, dan

Penanggulangannya. Bogor : Ghalia Indonesia

Mulyati, Yeti, Dkk.2014. Bahasa Indonesia. Tangerang Selatan : Universitas

Terbuka

Nasution, Mardiah Kalsum.2017. Penggunaan Metode Pembelajaran Dalam

Peningkatan Hasil Belajar Siswa. (jurnal.uinbanten.ac.id/ Jurnal Ilmiah

Page 64: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

49

Bidang Pendidikan Vol. 11, No. 1, 2017; ISSN 1978-8169 Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN “SMH” Serang, Banten)

Rufaida, Alvany. 2010. Peningkatan Keterampilan Menulis Permulaan Melalui

Model Quantum Learning Pada Siswa Kelas 2 SD Negeri Karangasem 1

Leweyan Surakarta 2009/2010. (diakses pada 12.feb.2020)

Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar.

Jakarta : kencana

Supriyadi, 2011. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta : Cakrawala Ilmu

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta : PT Armas Duta jaya

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Tujuan

Pendidikan Nasional. Jakarta : PT Armas Duta jaya

Zulfa, Nelfa Fairuz, 2018. Pengaruh Strategi Critical Incident Berbantu Media

Audiovisual Terhadap Kemampuan Siswa Menulis Cerita Pengalaman

Pribadi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Sd Negeri

Sidoharjo 01. (http://jurnal.upmk.ac.id/index.php/lensapenda)

Page 65: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

50

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 66: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

51

LAMPIRAN 1

SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Inpres Langkowa

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : V / 1

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar

Materi

Pokok

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Kegiatan

Pembelajara

n

Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber/

Bahan Teknik

Bentuk

Instrume

n

Contoh

Instrumen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2 Berbicara

Mengungkap-kan

pikiran, pendapat,

perasaan, fakta

secara lisan

dengan

menanggapi suatu

persoalan,

menceritakan hasil

pengamatan, atau

berwawancara

1.1 Menang-gapi penje-lasan nara sumber (petani,pedagang,nelayan,karyawan dll) dengan memperhatikan santun berbahasa.

• Teks penjelasan nara sumber

• Siswa dapat mendengarkan penjelasan.

• Siswa dapat menanggapi pernyataan.

• Siswa dapat menanggapi penjelasan nara sumber.

• Siswa dapat menuliskan hal-hal penting dari penjelasan nara sumber.

• Siswa dapat menceriterakan kembali penjelasan nara sumber.

• Mendengarkan penjelasan.

• Menananggapi pernyataan.

• Menanggapi. penjelasan nara sumber.

• Menuliskan hal-hal penting dari penjelasan nara sumber.

• Menceriterakan penjelasan nara sumber.

• Lisan.

• Tertulis

Lembar

penilaia

n

Produk

• Tanggapi-lah penje-lasan nara sumber!

1x

perte

muan

2 x 35

menit

• Kaset/CD/

• TeksBuku Bina Bahasa Indonesia hal 2-3.

❖ Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ), Tanggung jawab ( responsibility )

Berani ( courage ) dan Ketulusan ( Honesty )

2.2 Menceri-

terakan hasil

pengamatan

/kunjungan

dengan

bahasa

runtut,baik

dan benar .

• Teks Laporan Hasil Kunjungan

• Siswa dapat memahami laporan hasil kunjungan.

• Siswa dapat membuat laporan hasil kunjungan

• Memahami laporan hasil kunjungan.

• Membuat laporan hasil kunjungan.

• Lisan

• Tertulis

• Portofolio

Lembar

penilaian

Produk

• Buatlah laporan hasil kunjungan!

1 x

pert

emu

an

2 x

35

meni

Kurikul

um

2006

teks

percak

apan

Buku

Bina

Page 67: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

52

dengan benar.

• Siswa dapat menyampaikan hasil laporan dengan benar.

• Siswa dapat menanggapi isi laporan kunjungan.

• Menyampaikan hasil laporan kunjungan.

• Menanggapi isi laporan kunjungan.

t Bahasa

Indone

sia hal

: 85-87

❖ Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ), Tanggung jawab ( responsibility )

Berani ( courage ) dan Ketulusan ( Honesty )

2.3 Berwa-

wancara

sederhana

dengan nara

sumber

(petani,peda

gang,nelayan

,karyawan

dll) dengan

memperhati

kan pilihan

kata dan

santun

berbahasa.

Teks

wawancar

a

• Siswa dapat memahami kegiatan wawancara dan memperagakan wawancara.

• Siswa dapat menuliskan daftar pertanyaan untuk melakukan wawancara.

• Siswa dapat melakukan wawancara dengan nara sumber.

• Siswa dapat menggunakan kata Tanya dengan tepat.

• Siswa dapat membuat kata Tanya apa,siapa,di mana,kapan,dari mana,bagaimana dan kapan dengan tepat.

• Memahami kegiatan wawancara dan memperagakan wawancara.

• Menuliskan daftar pertanyaan untuk melakukan wawancara..

• Melakukan wawancara dengan nara sumber.

• Menggunakan kata Tanya dengan tepat dalam kalimat.

• Lisan

• Tertulis

• Penugasan

• Portofolio

Lembar

penilaian

Produk

• Tulislah daftar pertanyaan untuk melakukan wawancara!

1 x

pert

emu

an

2 x

35

meni

t

Kurikul

um

2006

teks

percak

apan

Buku

Bina

Bahasa

Indone

sia hal

: 51-54

❖ Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ), Tanggung jawab ( responsibility )

Berani ( courage ) dan Ketulusan ( Honesty )

Page 68: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

53

LAMPIRAN 2

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRETEST

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SD Inpre Langkowa

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : 5 / Pertama

Standar Kompetensi : 2 Berbicara

Mengungkap-kan pikiran, pendapat, perasaan, fakta

secara lisan dengan menanggapi suatu persoalan,

menceritakan hasil pengamatan, atau berwawancara.

Waktu : 2 X 35 Menit

BERBICARA

A. Kompetensi Dasar

2.1. Menang-gapi penje-lasan nara sumber (petani,pedagang,nelayan,karyawan dll)

dengan memperhatikan santun berbahasa.

B. Tujuan Pembelajaran**:

▪ Siswa dapat Mendengarkan penjelasan.

▪ Siswa dapat Menananggapi pernyataan.

▪ Siswa dapat Menanggapi. penjelasan nara sumber.

▪ Siswa dapat Menuliskan hal-hal penting dari penjelasan nara sumber.

▪ Siswa dapat Menceriterakan penjelasan nara sumber

❖ Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ), Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage ) dan Ketulusan ( Honesty )

C. Materi Pokok

▪ Teks penjelasan nara sumber

Page 69: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

54

D. Pengalaman Belajar

▪ Kegiatan Awal

Apersepsi dan Motivasi :

- Tanya jawab tentang Materi yang akan dipelajari

- Mengajukan pertanyaan tentang penjelasan nara sumber

▪ Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Memberikan tanggapan berupa pendapat,saran atau alas an terhadap suatu persoalan.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Memperagakan percakapan.

Menjawab pertanyaan berdasarkan teks percakapan.

Mencatat pokok-pokok persoalan dalam percakapan.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

▪ Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

- Mengerjakan soal-soal latihan

- Membaca buku cerita dan melaporkan isi buku secara tertulis

E. Metode/Sumber Belajar

▪ Metode : Tanya jawab,diskusi,penugasan/Multi Metode

▪ Sumber Belajar : Teks,Bina Bahasa Indonesia Kurikulum 2006 KTSP

F.Penilaian

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Contoh Instrumen

• Siswa dapat mendengarkan penjelasan.

• Siswa dapat menanggapi pernyataan.

• Siswa dapat

• Lisan.

• Tertulis

Lembar penilaian

Produk

• Tanggapi-lah penje-lasan nara sumber!

Page 70: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

55

menanggapi penjelasan nara sumber.

• Siswa dapat menuliskan hal-hal penting dari penjelasan nara sumber.

• Siswa dapat menceriterakan kembali penjelasan nara sumber.

FORMAT KRITERIA PENILAIAN

PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

3.

Pengetahuan

Praktek

Sikap

* Pengetahuan

* kadang-kadang Pengetahuan

* tidak Pengetahuan

* aktif Praktek

* kadang-kadang aktif

* tidak aktif

* Sikap

* kadang-kadang Sikap

* tidak Sikap

4

2

1

4

2

1

4

2

1

LEMBAR PENILAIAN

No Nama Siswa Performan Produk Jumlah Nilai

Page 71: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

56

Pengetahuan Praktek Sikap Skor

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.

.....September 2020

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Kelas

MUIS, SPd.I Arfah S.Pd. SD.

NIP :19631331 198611 1 020 NIP :19810903 200502 1 004

Page 72: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

57

LAMPIRAN 3

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN POSTTEST

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SD Inpre Langkowa

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : 5 / Pertama

Standar Kompetensi : 2 Berbicara

Mengungkap-kan pikiran, pendapat, perasaan, fakta

secara lisan dengan menanggapi suatu persoalan,

menceritakan hasil pengamatan, atau berwawancara.

Waktu : 2 X 35 Menit

BERBICARA

E. Kompetensi Dasar

2.1. Menang-gapi penje-lasan nara sumber (petani,pedagang,nelayan,karyawan dll)

dengan memperhatikan santun berbahasa.

F. Tujuan Pembelajaran**:

▪ Siswa dapat Mendengarkan penjelasan.

▪ Siswa dapat Menananggapi pernyataan.

▪ Siswa dapat Menanggapi. penjelasan nara sumber.

▪ Siswa dapat Menuliskan hal-hal penting dari penjelasan nara sumber.

▪ Siswa dapat Menceriterakan penjelasan nara sumber

❖ Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ), Tanggung jawab ( responsibility ) Berani ( courage ) dan Ketulusan ( Honesty )

G. Materi Pokok

▪ Teks penjelasan nara sumber

Page 73: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

58

H. Pengalaman Belajar

▪ Kegiatan Awal

Apersepsi dan Motivasi :

- Tanya jawab tentang Materi yang akan dipelajari

- Mengajukan pertanyaan tentang penjelasan nara sumber

▪ Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Memberikan tanggapan berupa pendapat,saran atau alas an terhadap suatu persoalan.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Memperagakan percakapan.

Menjawab pertanyaan berdasarkan teks percakapan.

Mencatat pokok-pokok persoalan dalam percakapan.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

▪ Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

- Mengerjakan soal-soal latihan

- Membaca buku cerita dan melaporkan isi buku secara tertulis

E. Metode/Sumber Belajar

▪ Metode : metode Critical incident, ,penugasan/Multi Metode

▪ Sumber Belajar : Teks,Bina Bahasa Indonesia Kurikulum 2006 KTSP

F.Penilaian

Indikator Pencapaian Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Contoh Instrumen

• Siswa dapat mendengarkan penjelasan.

• Siswa dapat menanggapi pernyataan.

• Lisan.

• Tertulis

Lembar penilaian

Produk

• Tanggapi-lah penje-lasan nara sumber!

Page 74: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

59

• Siswa dapat menanggapi penjelasan nara sumber.

• Siswa dapat menuliskan hal-hal penting dari penjelasan nara sumber.

• Siswa dapat menceriterakan kembali penjelasan nara sumber.

FORMAT KRITERIA PENILAIAN

PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar

* sebagian besar benar

* sebagian kecil benar

* semua salah

4

3

2

1

PERFORMANSI

No. Aspek Kriteria Skor

1.

2.

3.

Pengetahuan

Praktek

Sikap

* Pengetahuan

* kadang-kadang Pengetahuan

* tidak Pengetahuan

* aktif Praktek

* kadang-kadang aktif

* tidak aktif

* Sikap

* kadang-kadang Sikap

* tidak Sikap

4

2

1

4

2

1

4

2

1

LEMBAR PENILAIAN

No Nama Siswa Performan Produk Jumlah Nilai

Page 75: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

60

Pengetahuan Praktek Sikap Skor

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

CATATAN :

Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial.

.....September 2020

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Kelas

MUIS, SPd.I Arfah S.Pd. SD.

NIP :19631331 198611 1 020 NIP :19810903 200502 1 004

Page 76: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

61

LAMPIRAN 4

DAFTAR HADIR SISWA

Page 77: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

62

Page 78: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

63

LAMPIRAN 5

FORMAT PENILAIAN LAPORAN

No. Aspek yang dinilai Skor Maksimal

Skor yang diperoleh

Siswa/Kelompok

1. Sistematika laporan 4

2. Kelengkapan laporan 4

3. Kejelasan dan keruntutan

penulisan 4

4. Kebenaran konsep ide yang

dipaparkan 4

5. Ketepatan pemilihan kosakata 4

6. Kemampuan siswa menjelaskan

isi laporan 4

7. Usaha siswa dalam menyusun

laporan 4

TOTAL SKOR 28

Nilai = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑠𝑙 𝑋 100

Page 79: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

64

RUBRIK PENILAIAN LAPORAN

NO ELEMEN YANG

DINILAI KRITERIA PENILAIAN SKOR

SKOR MAKSIMAL

1 SISTEMATIKA

LAPORAN

laporan dibuat sesuai sistematika

penulisan, jelas dan benar 4

4

laporan dibuat dengan benar tetapi kurang

jelas 3

laporan dibuat kurang benar dan kurang

jelas 2

laporan dibuat dengan sistematika yang

salah 1

2 KELENGKAPAN

LAPORAN

laporan dibuat secara lengkap sesuai

petunjuk pembuatan laporan 4

4 laporan dibuat tanpa kesimpulan 3

laporan dibuat tanpa diskusi, kesimpulan,

daftar pustaka 2

laporan dibuat tidak lengkap (mencakup 3

unsur saja) 1

3 KEJELASAN DAN KERUNTUTAN

PENULISAN

laporan jelas, dapat dipahami, ditulis

secara runtut 4

4

laporan jelas, tetapi penulisan kurang

runtut 3

laporan kurang jelas, kurang sesuai

dengan keruntutan penulisan 2

laporan tidak jelas, tidak sesuai dengan

keruntutan penulisan 1

4 KEBENARAN KONSEP

IDE YANG DIPAPARKAN

konsep/ide yang dipaparkan tepat, benar,

dan sesuai dengan teori 4

4 konsep/ide yang dipaparkan sesuai dengan

teori tetapi kurang jelas 3

konsep/ide yang dipaparkan kurang tepat 2

konsep/ide yang dipaparkan tidak tepat 1

5 KETEPATAN PEMILIHAN KOSAKATA

menggunakan kata-kata yang tepat,

menggunakan kalimat aktif 4

4 menggunakan kata-kata yang kurang

tepat, menggunakan kalimat aktif 3

menggunakan kata-kata yang kurang

tepat, tidak menggua\nakan kalimat aktif 2

menggunakan kosakata yang salah 1

6 KEMAMPUAN PESERTA DIDIK

menguasai latar belakang, metode,

diskusi, kesimpulan 4 4

Page 80: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

65

MENJELASKAN ISI LAPORAN

menguasai latar belakang, metode, dan

diskusi 3

menguasai latar belakang dan metode 2

menguasai latar belakang saja 1

7 USAHA PESERTA

DIDIK DALAM MENYUSUN LAPORAN

berusaha melengkapi isi laporan dengan

sungguh-sungguh, berusaha memperbaiki

isi, tulisan rapi, mudah dibaca

4

4

sesuai aspek yang tercantum pada nomor

1, kecuali ada 1 aspek yang tidak

dilakukan

3

sesuai aspek yang tercantum pada nomor

1, kecuali ada 2 aspek yang tidak di

lakukan

2

tidak berusaha melengkapi dan

memperbaiki isi laporan 1

TOTAL SKOR 28

Page 81: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

66

LAMPIRAN 7

LEMBAR OBESERVASI PRETEST

Page 82: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

67

Page 83: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

68

Page 84: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

69

LAMPIRAN 8

LEMBAR OBESERVASI POSTTEST

Page 85: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

70

Page 86: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

71

LAMPIRAN 9

Page 87: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

72

LEMBAR PENILAIAN LAPORAN KUNJUNGAN PRETEST

Page 88: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

73

Page 89: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

74

LAMPIRAN 10

LEMBAR PENILAIAN LAPORAN KUNJUNGAN POSTTEST

Page 90: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

75

Page 91: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

76

LAMPIRAN 11

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF

Statistics

Pretest Posttest

N Valid 12 12

Missing 0 0

Mean 65.75 80.83

Std. Error of Mean 1.805 3.128

Median 63.00 75.00

Std. Deviation 6.254 10.836

Variance 39.114 117.424

Skewness 1.060 .580

Std. Error of

Skewness

.637 .637

Kurtosis .816 -1.667

Std. Error of Kurtosis 1.232 1.232

Range 20 25

Minimum 60 70

Maximum 80 95

Sum 789 970

Page 92: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

77

LAMPIRAN 12

TABEL FREKUENSI PRETEST

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 60 4 33.3 33.3 33.3

63 3 25.0 25.0 58.3

70 4 33.3 33.3 91.7

80 1 8.3 8.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

Page 93: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

78

LAMPIRAN 13

TABEL FREKUENSI POSTTEST

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 70 3 25.0 25.0 25.0

75 4 33.3 33.3 58.3

80 1 8.3 8.3 66.7

95 4 33.3 33.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

Page 94: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

79

LAMPIRAN 14

HASIL UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pretest Posttest

N 12 12

Normal Parametersa,b Mean 65.75 80.83

Std.

Deviation

6.254 10.836

Most Extreme

Differences

Absolute .253 .288

Positive .253 .288

Negative -.179 -.238

Test Statistic .253 .288

Asymp. Sig. (2-tailed) .032c .007c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 95: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

80

LAMPIRAN 15

UJI HIPOTESIS

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Pretest

Posttest

-

15.083

6.230 1.798 -19.042 -11.125 -8.387 11 .000

Page 96: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

81

LAMPIRAN 16

T-TABEL

Page 97: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

82

LAMPIRAN 17

DOKUMENTASI

Gambar 1. Memberikan apersepsi sebelum memulsi pembelajaran

Gambar 2. Menjelaskan tata cara penulisan laporan

Gambar 3. Siswa saling berdiskusi tentang hal-hal yang mereka temui sewaktu

melakukan kunjungan

Page 98: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

83

Gambar 4. siswa menulis laporan berdasarkan pengalaman

Page 99: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

84

Gambar 5. Lembar kerja siswa (pretest)

Gambar 6. Lembar kerja siswa (posttest)

Page 100: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

85

Gambar 7. Lembar kerja siswa (pretest)

Gambar 8. Lembar kerja siswa (posttest)

Page 101: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

86

LAMPIRAN 18

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Page 102: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

87

LAMPIRAN 19

SURAT IZIN PENELITIAN

Page 103: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

88

LAMPIRAN 20

Page 104: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

89

LAMPIRAN 21

Page 105: PENGARUH METODE CRITICAL INCIDENT TERHADAP …

90

RIWAYAT HIDUP

MARYAM, Dilahirkan di Kabupaten Kolaka Utara tepatnya di

Desa Meeto Kecamatan Kodenya pada hari kamis tanggal 25 Juli

1998. Anak keenam dari sepuluh bersaudara pasangan dari Abd.

Hakim dan St. Hasnah . Peneliti menyelesaikan pendidikan di

Sekolah Dasar di SD Inpres Langkowa Kecamatan Tombolo Pao

Kabupaten Gowa pada tahun 2010. Pada tahun itu juga peneliti

melanjutkan Pendidikan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tombolo Pao dan tamat

pada tahun 2013 kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di MA

Muhammadiyah Datarang kecamatan Tombolo Pao pada tahun 2013 dan selesai

pada tahun 2016. Pada tahun 2016 peneliti melanjutkan pendidikan di perguruan

tinggi negeri, tepatnya di Universitas Muhammadiyah Makassar (UMM) Fakultas

Ilmu Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).