pengaruh stres kerja dan motivasi terhadap...

12
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017 ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X 376 PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Fandi Ardilen 1 , Mei Ie 2 1 Universitas Tarumanagara, Jakarta, fandiardilen7@gmail.com 2 Universitas Tarumanagara, Jakarta, [email protected] ABSTRAK: Keberlangsungan hidup perusahaan tidak terlepas dari usaha perusahaan dalam memcapai tujuannya. Setiap perusahaan menginginkan bisnisnya dapat terus bertahan, tumbuh dan berkembang. Untuk mencapai tujuannya, perusahaan mengandalkan sumber daya manusia sebagai aset penting perusahaan untuk menjalankan bisnis. Kinerja karyawan memainkan peran penting dalam pencapaian hasil perusahaan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, diantaranya adalah stres dan motivasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stres kerja dan motivasi terhadap kinerja karyawan. Responden dalam penelitian ini adalah 50 orang barista pada PT Sari Coffee di Jakarta Utara. Data dianalisis menggunakan metode regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan stres dan motivasi mempengaruhi kinerja karyawan, baik secara parsial maupun bersama-sama. Kata Kunci : Stres, Motivasi, Kinerja karyawan ABSTRACT: The existence of company right now can’t be separated from their effort to reach their goals. Every company wants their business can be last, grow and evolve. To achieve it’s goals, company rely on human resource as an important asset for company in order to conduct business. Employee performance plays an important role to decide overall company work result. There’s many factors that can affect employee performance and some of these factors are stress and motivation. This research purpose is to find out the effect of work stress and motivation to employee performance. There’s 50 barista on PT. Sari Coffee Indonesia in North Jakarta that participate as respondent in this research. Data was analyzed by multiple regression linear. The research show that there’s an effect of stress and motivation to employee performanc e either partially or simultaneously. Keywords : Stress, Motivation, Employee performance PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Keberadaan sebuah perusahaan saat ini tidak bisa dipisahkan dari usaha mereka dalam mencapai tujuannya. Semua perusahaan ingin usahanya terus bertahan, bertumbuh dan berkembang. Dalam mencapai tujuannya, perusahaan mengandalkan sumber daya manusia sebagai aset penting perusahaan guna menjalankan bisnis

Upload: hoangngoc

Post on 05-May-2019

221 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …cmbs.untar.ac.id/images/prosiding/2017/p/Fandi--Ardilen-dan-Mei-Ie.pdfsome of these factors are stress and motivation. ... maupun rekan

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

376

PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Fandi Ardilen1, Mei Ie2

1Universitas Tarumanagara, Jakarta, [email protected]

2Universitas Tarumanagara, Jakarta, [email protected]

ABSTRAK: Keberlangsungan hidup perusahaan tidak terlepas dari usaha perusahaan dalam

memcapai tujuannya. Setiap perusahaan menginginkan bisnisnya dapat terus bertahan,

tumbuh dan berkembang. Untuk mencapai tujuannya, perusahaan mengandalkan

sumber daya manusia sebagai aset penting perusahaan untuk menjalankan bisnis.

Kinerja karyawan memainkan peran penting dalam pencapaian hasil perusahaan. Ada

beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, diantaranya adalah stres dan

motivasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stres kerja dan

motivasi terhadap kinerja karyawan. Responden dalam penelitian ini adalah 50 orang

barista pada PT Sari Coffee di Jakarta Utara. Data dianalisis menggunakan metode

regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan stres dan motivasi mempengaruhi kinerja

karyawan, baik secara parsial maupun bersama-sama.

Kata Kunci : Stres, Motivasi, Kinerja karyawan

ABSTRACT: The existence of company right now can’t be separated from their effort to reach their

goals. Every company wants their business can be last, grow and evolve. To achieve it’s

goals, company rely on human resource as an important asset for company in order to

conduct business. Employee performance plays an important role to decide overall

company work result. There’s many factors that can affect employee performance and

some of these factors are stress and motivation. This research purpose is to find out the

effect of work stress and motivation to employee performance. There’s 50 barista on

PT. Sari Coffee Indonesia in North Jakarta that participate as respondent in this

research. Data was analyzed by multiple regression linear. The research show that

there’s an effect of stress and motivation to employee performance either partially or

simultaneously.

Keywords : Stress, Motivation, Employee performance

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Keberadaan sebuah perusahaan saat ini tidak bisa dipisahkan dari usaha mereka

dalam mencapai tujuannya. Semua perusahaan ingin usahanya terus bertahan,

bertumbuh dan berkembang. Dalam mencapai tujuannya, perusahaan mengandalkan

sumber daya manusia sebagai aset penting perusahaan guna menjalankan bisnis

Page 2: PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …cmbs.untar.ac.id/images/prosiding/2017/p/Fandi--Ardilen-dan-Mei-Ie.pdfsome of these factors are stress and motivation. ... maupun rekan

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

377

perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, perusahaan sangat bergantung pada kinerja

sumber daya manusia di dalam organisasi. Sumber daya manusia yang baik akan

membuat perusahaan yang ditempatinya menjadi berkembang dan dapat mencapai

tujuannya.

Kinerja karyawan menjadi perhatian utama dari pemimpin perusahaan. Bila

kinerja karyawannya baik, maka perusahaan juga akan berjalan dengan baik. Namun

apabila kinerja karyawannya buruk, maka akan berdampak negatif terhadap perusahaan.

Banyak faktor yang menyebabkan seorang karyawan tidak dapat berkerja dengan baik.

Misalnya, penempatan pegawai di perusahaan pada posisi yang salah, dapat membuat

potensi yang ada dalam dirinya tidak bisa dikeluarkan secara maksimal. Lalu ada juga

faktor lainny,a seperti tekanan dalam bekerja, baik dari atasan maupun rekan kerja yang

membuat karyawan tersebut dalam keadaan tertekan dan bisa membuat karyawan

tersebut mengalami stres. Selain itu, kurangnya motivasi yang diberikan dari atasan

maupun rekan kerja akan membuat karyawan menjadi kurang termotivasi untuk bekerja

dengan sebaik-baiknya. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kinerja dari karyawan

tersebut. Banyak perusahaan saat ini yang memberikan penghargaan kepada

karyawannya, seperti penghargaan pegawai terbaik setiap bulan dengan harapan akan

memacu semangat mereka dalam bekerja dan memberikan yang terbaik kepada

perusahaan.

Bekerja di kantor dengan di cafe sangat berbeda. Karyawan yang bekerja di

kantor lebih banyak menghabiskan waktunya untuk duduk di depan komputer dan

menunggu perintah dari atasan. Sedangkan, bekerja di cafe membutuhkan lebih banyak

tenaga karena banyaknya aktivitas kerja yang harus dilakukan. Seorang karyawan yang

bekerja di cafe, atau yang biasa kita sebut barista, harus bisa membuat minuman,

mengoperasikan mesin kasir, membersihkan meja dan juga mencuci peralatan. Hal ini

tentunya sangat berbeda dengan karyawan kantor yang pekerjaannya telah diatur sesuai

dengan jabatannya. Di cafe, jumlah pembeli tidak bisa diprediksi setiap waktunya.

Namun, kita mengetahui satu hal yang pasti yaitu saat hari libur akan lebih banyak

orang yang datang untuk sekedar minum atau bersantai dibandingkan dengan hari kerja

yang biasanya hanya diisi pekerja lainnya untuk bertemu klien atau sesama kerabat

kerja. Kita bisa melihat ada banyak sekali pelanggan yang mengantri untuk membeli

minum saat hari libur. Pada saat-saat seperti ini, akan muncul tekanan untuk melayani

dan menyajikan minuman secara cepat. Kegelisahaan juga akan muncul dalam pikiran

pekerja apabila pekerjaan mereka diawasi langsung oleh atasan. Tekanan waktu dan

kegelisahan ini bisa membuat seorang karyawan menjadi stres. Stres muncul sebagai

hasil dari keterlibatan seseorang dengan sesuatu.Sesuatu disini bisa berupa orang,

kejadian, ataupun masalah (Ivancevich et. al. 2014: 233). Stres di lingkungan kerja

memang tidak dapat dihindarkan, yang dapat dilakukan adalah bagaimana mengelola,

mengatasi atau mencegah terjadinya stres tersebut, sehingga tidak menganggu

pekerjaan.

Selain stres kerja, faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu

motivasi. Motivasi menjadi suatu hal yang penting karena menyangkut psikologis

seseorang. Orang yang memliki motivasi tinggi cenderung akan menyelesaikan

tugasnya dengan hasil yang baik. Sedangkan orang yang bermotivasi rendah cenderung

menyelesaikan tugasnya dengan hasil yang kurang memuaskan. Motivasi sendiri bisa

berasal dari diri sendiri maupun orang lain. Motivasi yang berasal dari diri sendiri

biasanya muncul dari tekad seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan,

motivasi dari orang lain biasanya diberikan agar orang tersebut merasa didukung oleh

Page 3: PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …cmbs.untar.ac.id/images/prosiding/2017/p/Fandi--Ardilen-dan-Mei-Ie.pdfsome of these factors are stress and motivation. ... maupun rekan

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

378

orang sekitar sehingga mampu untuk menyelesaikannya dengan baik. Banyak atasan

yang memberikan motivasi kepada bawahannya. Hal ini dilakukan supaya mereka

selalu termotivasi dalam bekerja dan bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk

perusahaan. Selain dengan kata-kata, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk

memotivasi pekerja, diantaranya adalah penghargaan, hubungan yang baik dengan

rekan kerja, keamanan dalam bekerja dan juga adanya peluang promosi jabatan.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

a. Apakah stres dan motivasi secara bersama-sama mempengaruhi kinerja

karyawan?

b. Apakah stres secara parsial mempengaruhi kinerja karyawan?

c. Apakah motivasi secara parsial mempengaruhi kinerja karyawan?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pengaruh stres dan motivasi secara bersama-sama terhadap

kinerja karyawan.

b. Untuk mengetahui pengaruh stres secara parsial terhadap kinerja karyawan.

c. Untuk mengetahui pengaruh motivasi secara parsial terhadap kinerja karyawan.

TINJAUAN LITERATUR

Stres Kerja

Menurut McShane (2003: 198), stres adalah respon adaptif terhadap situasi yang

dirasa sebagai tantangan atau ancaman terhadap kesejahteraan orang tersebut.

Menurut Muchlas (2005: 491), stres adalah respons yang adaptif, dimediasi oleh

perbedaan-perbedaan individual, dan atau proses-proses psikologis yang merupakan

sebuah konsekuensi dari tindakan atau situasi eksternal, atau peristiwa yang

menempatkan seseorang pada tuntutan psikologis dan atau fisik secara eksesif.

Menurut Ivancevich et. al. (2014: 232), stres adalah respon adaptif oleh

perbedaan individu, yang merupakan konsekuensi dari berbagai tindakan, situasi, atau

kejadian yang membutuhkan perhatian lebih dari seseorang.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa stres adalah

suatu kondisi ketegangan yang dirasakan seseorang dan berpengaruh terhadap emosi,

kondisi fisik, dan jalan pikirannya.

Motivasi

Menurut Sardiman (2006: 73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan

terhadap adanya tujuan.

Menurut Mulyasa (2003: 112), motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik

yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu.

Menurut Hasibuan (2008: 141), motivasi adalah pemberian daya penggerak yang

menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif,

dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

Page 4: PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …cmbs.untar.ac.id/images/prosiding/2017/p/Fandi--Ardilen-dan-Mei-Ie.pdfsome of these factors are stress and motivation. ... maupun rekan

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

379

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah

rangsangan atau dorongan yang ada pada diri manusia untuk melakukan suatu kegiatan

dengan efektif untuk menyelesaikan suatu tujuan.

Kinerja

Menurut Luthans (2005: 165), kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu

yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan.

Menurut Veithzal dan Basri (2005: 50), kinerja adalah hasil atau tingkat

keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan

tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target

atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama.

Menurut Mathis dan Jackson (2006: 65), kinerja adalah apa yang dilakukan atau

tidak dilakukan pegawai.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa kinerja

adalah hasil kerja seseorang baik secara kualitas ataupun kuantitas dalam melakukan

tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan

Stres kerja dan motivasi menjadi faktor yang penting untuk mempengaruhi

kinerja karyawan. Stres kerja yang terlalu tinggi bisa membuat kinerja karyawan

menjadi menurun karena adanya tekanan psikologis dalam dirinya, sedangkan motivasi

yang tinggi bisa membuat kinerja karyawan meningkat karena adanya dorongan

semangat yang diberikan untuk menyelesaikan tugasnya.

Menurut Noermijati dan Primasari (2015: 8), dalam penelitiannya, stres kerja

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan dengan korelasi negatif

yang berarti semakin rendah stres yang dialami karyawan, semakin tinggi hasil kinerja

mereka, sedangkan motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

karyawan dengan korelasi positif yang berarti semakin tinggi motivasi yang diterima

karyawan, semakin baik hasil kinerja mereka.

Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Dalam dunia kerja, setiap karyawan pasti pernah mengalami stres. Stres yang

berlebihan dapat menyebabkan seseorang menjadi depresi dan depresi bisa membuat

seseorang menjadi terguncang jiwanya.

Menurut Robbins dan Judge (2015: 583), semakin tinggi stres yang dialami

karyawan, semakin rendah hasil kinerjanya. Sedangkan semakin rendah stres yang

dialami, semakin tinggi kinerja yang dihasilkan.

Menurut Awadh et. al. (2015: 7), dalam penelitiannya, tekanan waktu merupakan

faktor utama karyawan merasa stres dan membuat kinerjanya menjadi tidak efektif.

Tekanan waktu ini muncul karena karyawan sulit membagi waktu antara pekerjaan

dengan keluarga.

Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan

Dalam melakukan pekerjaan, banyak karyawan yang merasa hasil pekerjaannya

tidak dihargai oleh orang lain. Hal ini membuat karyawan merasa pekerjaannya tidak

baik dan mempengaruhi mentalnya. Setiap karyawan butuh motivasi agar mereka

Page 5: PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …cmbs.untar.ac.id/images/prosiding/2017/p/Fandi--Ardilen-dan-Mei-Ie.pdfsome of these factors are stress and motivation. ... maupun rekan

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

380

merasa dihargai dan membuat perasaan mereka menjadi bahagia. Perasaan yang baik

bisa membuat karyawan melakukan pekerjaannya dengan sangat baik karena mereka

merasa pekerjaannya dihargai oleh orang lain.

Menurut teori Maslow dalam Robbins dan Judge (2015: 217), manusia memiliki

sifat dasar yang tidak akan pernah sepenuhnya merasa puas, karena kepuasan bagi

manusia bersifat sementara. Ketika suatu kebutuhan terpuaskan, maka akan muncul

kebutuhan lain yang lebih tinggi nilainya, yang menuntut untuk dipuaskan, begitu pula

seterusnya. Oleh karena itu, Maslow membuat lima tingkat hierarki kebutuhan sebagai

pedoman dalam pemenuhan kebutuhan.Tingkat kebutuhan ini membuat manusia terus

termotivasi untuk mencapai puncak. Semakin tinggi motivasi yang diterima, maka akan

semakin baik juga kinerjanya. Sedangkan semakin rendah motivasi yang diterima, maka

akan semakin buruk juga kinerjanya.

Menurut Noermijati dan Primasari (2015: 7), dalam penelitiannya, motivasi

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi memiliki

korelasi positif dengan kinerja karyawan dimana jika motivasi semakin tinggi, maka

kinerja akan semakin baik. Karyawan yang merasa perusahaan mampu memenuhi

kebutuhan hidupnya memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja. Karyawan juga

membutuhkan penghargaan dan hubungan yang baik dengan rekan kerja sehingga

mereka bisa lebih termotivasi lagi dan memiliki kinerja yang lebih baik lagi.

Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

H1= Terdapat pengaruh stres dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja

karyawan.

H2= Terdapat pengaruh stres secara parsial terhadap kinerja karyawan.

H3= Terdapat pengaruh motivasi secara parsial terhadap kinerja karyawan.

Stres Kerja

Motivasi

Kinerja Karyawan H1

H2

H3

Page 6: PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …cmbs.untar.ac.id/images/prosiding/2017/p/Fandi--Ardilen-dan-Mei-Ie.pdfsome of these factors are stress and motivation. ... maupun rekan

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

381

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pemilihan sampel tak acak

bertujuan (purposive sampling) dengan jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 50

orang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Kuesioner ini akan berisi beberapa pertanyaan yang menyangkut tentang

variabel-variabel yang akan diteliti. Berikut adalah tabel untuk operasionalisasi variabel

Tabel 1.

Operasionalisasi Variabel Stres Kerja

Dimensi Pernyataan

Beban kerja - Tugas yang diberikan tidak melewati batas kemampuan

- Tugas yang diterima sesuai dengan job description

Konflik kerja - Tugas yang dikerjakan sesuai dengan perintah atasan

- Memiliki konsep yang sama dengan atasan tentang pengerjaan tugas

Ambiguitas

peran

- Mengetahui tugas yang dikerjakan secara pasti

- Tidak mengerjakan dua tugas atau lebih dalam waktu yang

bersamaan

Sumber: Michael et. al. (2009: 266)

Tabel 2.

Operasionalisasi Variabel Motivasi

Dimensi Pernyataan

Kebutuhan

fisiologis

- Gaji yang diberikan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

- Gaji yang diberikan sesuai dengan pekerjaan

Kebutuhan akan

rasa aman

- Pemberian asuransi kesehatan dari perusahaan

- Lingkungan kerja terbebas dari bahaya

Kebutuhan

sosial

- Memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja

- Siap membantu rekan kerja yang sedang kesulitan

Kebutuhan akan

penghargaan

- Menerima penghargaan dari hasil kerja

- Mendapat penilaian kinerja yang baik

Kebutuhan akan

aktualisasi diri

- Membimbing rekan kerja yang baru

- Menerima tanggung jawab yang lebih besar

Sumber: Robbins dan Judge (2015: 217)

Tabel 3.

Operasionalisasi Variabel Kinerja

Dimensi Pernyataan

Kuantitas kerja - Jam kerja sesuai dengan kesepakatan kerja

- Jam kerja yang fleksibel

Kualitas kerja - Membuat minumam dalam waktu yang singkat

- Dapat memenuhi permintaan konsumen dengan baik

Pengetahuan kerja - Mengetahui prosedur yang telah ditetapkan perusahaan

- Memahami tugas dan tanggung jawabnya dengan baik

Kreativitas - Mampu menciptakan minuman baru

- Mampu memberikan ide-ide baru kepada atasan

Kerja sama - Mampu bekerja sama dengan baik dengan rekan kerja

- Mau memberikan bantuan kepada rekan kerja

Dependability - Selalu datang tepat waktu ke tempat kerja

Page 7: PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …cmbs.untar.ac.id/images/prosiding/2017/p/Fandi--Ardilen-dan-Mei-Ie.pdfsome of these factors are stress and motivation. ... maupun rekan

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

382

- Dapat menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya

Inisiatif - Memiliki kemauan untuk belajar hal yang baru

- Memiliki kemauan untuk berdiskusi untuk menyelesaikan

masalah

Kualitas pribadi - Memiliki kualifikasi yang cocok untuk bekerja di perusahaan

- Percaya pada diri sendiri untuk membuat perusahaan menjadi

lebih baik

Sumber: Gomes (2003: 134)

Metode analisis data dalam penelitian adalah analisis regresi ganda. Pengujian hipotesis

menggunakan uji F dan uji t.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.

Hasil Analisis Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 24.392 9.420 2.589 .013

Total Stres .603 .225 .344 2.685 .010

Total Motivasi

.675 .168 .513 4.013 .000

a. Dependent Variable: Total Kinerja

Berdasarkan Tabel 4., maka dapat dihasilkan persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 24,392 + 0,603X1 + 0,675X2 + e

Tabel 5.

Koefisien Determinasi

Dari tabel 5, dapat diketahui bahwa nilai adjusted R2 sebesar 0,256. Hal ini berarti

25,6% variabel dependen (kinerja) dapat dijelaskan oleh variabel stres dan motivasi,

sedangkan sisanya 74,4% dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak termasuk

dalam penelitian ini, seperti kompensasi, gaya kepemimpinan, disiplin kerja, dan lain-

lain.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .535a .286 .256 3.640

a. Predictors: (Constant), Total Motivasi, Total Stres b. Dependent Variable: Total Kinerja

Page 8: PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …cmbs.untar.ac.id/images/prosiding/2017/p/Fandi--Ardilen-dan-Mei-Ie.pdfsome of these factors are stress and motivation. ... maupun rekan

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

383

Tabel 6.

Hasil Uji F

Dari tabel 6, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 (lebih kecil dari

0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh stres dan motivasi secara

bersama-sama terhadap kinerja karyawan dengan tingkat keyakinan sebesar 95%.

Tabel 7

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 24.392 9.420 2.589 .013

Total Stres .603 .225 .344 2.685 .010

Total Motivasi

.675 .168 .513 4.013 .000

a. Dependent Variable: Total Kinerja

Dari tabel 7, dapat diketahui bahwa:

1. Nilai sig untuk variabel stres adalah 0,010. Nilai ini lebih rendah daripada nilai α

sebesar (0,05), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh

stres secara parsial terhadap kinerja karyawan dengan tingkat keyakinan sebesar

95%.

2. Nilai sig untuk variabel motivasi adalah 0,000. Nilai ini lebih rendah daripada

nilai α sebesar (0,05), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat

pengaruh motivasi secara parsial terhadap kinerja karyawan dengan tingkat

keyakinan sebesar 95%.

ANOVAa

Model Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

1 Regression

250.044 2 125.022 9.434 .000b

Residual 622.836 47 13.252

Total 872.880 49

a. Dependent Variable: Total Kinerja

b. Predictors: (Constant), Total Motivasi, Total Stres

Page 9: PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …cmbs.untar.ac.id/images/prosiding/2017/p/Fandi--Ardilen-dan-Mei-Ie.pdfsome of these factors are stress and motivation. ... maupun rekan

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

384

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan deskripsi subjek penelitian, kriteria responden terbanyak berusia

diantara 21-25 tahun (94%), jenis kelamin laki-laki (66%), belum menikah (100%), S1

(42%), dan sudah bekerja selama 1=5 tahun (62%).

Berdasarkan hasil analisis regresi ganda, didapat persamaan sebagai berikut: Y =

24,392 + 0,603X1 + 0,675X2 + e. dan nilai koefisien determinasi R2sebesar 0,256. Hal

ini menunjukkan bahwa variabel kinerja dapat dijelaskan oleh variabel stres dan

motivasi sebesar 25,6% dan sisanya sebesar 74,4% dapat dijelaskan oleh variabel

lainnya, seperti kompensasi, gaya kepemimpinan, disiplin kerja, dan lain-lain.

Berdasarkan hasil uji F dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh stres dan

motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian Noermidjati dan Primasari (2015). Tingkat stres dan motivasi yang

diterima dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Semakin rendah stres yang dialami

karyawan, maka akan semakin baik juga tingkat kinerja karyawan. Stres juga dapat

dikurangi dengan pemberian motivasi baik dari atasan maupun rekan kerja, sehingga

karyawan mendapat dorongan moral untuk menyelesaikan tugas yang diterimanya.

Berdasarkan hasil uji t terhadap variabel stress, dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh stres secara parsial terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian Awadh et. al. (2015). Faktor utama yang dapat menimbulkan

stress, yaitu tekanan waktu dan ketidakseimbangan antara kehidupan di rumah dan di

tempat kerja. Stres dapat dikurangi dengan tidak memberikan tugas yang melewati

kemampuan karyawan. Selain itu, fleksibilitas jam kerja dapat menjadi alternatif jika

tugas yang diberikan berorientasi pada hasil.

Berdasarkan hasil uji t terhadap variabel motivasi, dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh motivasi secara parsial terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian

ini sesuai dengan penelitian Noermidjati dan Primasari (2015). Motivasi memiliki

pengaruh yang sangat tinggi terhadap kinerja karyawan. Semakin tinggi motivasi yang

diterima, maka akan semakin tinggi juga kinerja yang akan dihasilkan. Motivasi tidak

hanya diberikan kepada karyawan yang berkinerja rendah saja, tetapi juga kepada

karyawan yang memiliki kinerja baik. Hal ini ditujukan supaya karyawan yang sudah

memiliki kinerja yang baik dapat terus berkembang ke tahap yang lebih baik lagi.

Page 10: PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …cmbs.untar.ac.id/images/prosiding/2017/p/Fandi--Ardilen-dan-Mei-Ie.pdfsome of these factors are stress and motivation. ... maupun rekan

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

385

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat dihasilkan beberapa

kesimpulan yaitu:

1. Terdapat pengaruh stres kerja dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja

karyawan.

2. Terdapat pengaruh stres secara parsial terhadap kinerja karyawan.

3. Terdapat pengaruh motivasi secara parsial terhadap kinerja karyawan.

Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Stres kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu,

diharapkan agar perusahaan bisa lebih memperhatikan tugas-tugas yang diberikan

agar tidak melampaui kemampuan mereka dan juga supaya tugas-tugas tersebut

tidak menjadi beban dan mempengaruhi kondisi psikologisnya karena semakin

rendah stres yang diterima oleh karyawan, maka semakin tinggi juga kinerja yang

mereka hasilkan.

2. Motivasi memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu,

diharapkan agar perusahaan terutama untuk para atasan yang membawahi langsung

karyawannya untuk terus memberikan motivasi baik dari segi dukungan moral

maupun yang berbentuk kompensasi karena semakin tinggi motivasi yang diterima

karyawan, maka semakin tinggi juga kinerja yang mereka hasilkan.

Page 11: PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …cmbs.untar.ac.id/images/prosiding/2017/p/Fandi--Ardilen-dan-Mei-Ie.pdfsome of these factors are stress and motivation. ... maupun rekan

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

386

DAFTAR PUSTAKA

Awadh, I. M., Gichinga, L., Ahmed, A. H. (2015). Effect of workplace stress

onemployee performance in the county Kenya. International Journal ofScientific

and Research Publications, Vol 5 (10).

Gomes, F. C. (2003). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta: Andi.

Hasibuan, M. S. (2008). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Ivancevich, J. M., Konopaske, R., & Matteson, T. M. (2014). Organizational behavior

& management. Harlow: McGraw-Hill.

Luthans, F. (2005). Organizational behavior. New York: McGraw-Hill.

Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2006). Sumber daya manusia. Jakarta: Salemba Empat.

Michael, O., Court, D., Petal, P. (2009). Job stress and organizational

commitmentamong mentoring coordinators. International Journal of Educational

Management, Vol. 3 (3), 266-288.

Page 12: PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …cmbs.untar.ac.id/images/prosiding/2017/p/Fandi--Ardilen-dan-Mei-Ie.pdfsome of these factors are stress and motivation. ... maupun rekan

Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017

ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X

387

McShane, S. L., & Glinow, M. A. (2003). Organizational behavior. New

York:McGraw-Hill.

Muchlas, M. (2005). Perilaku organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress.

Noermijati & Primasari, D. (2015). The effect of job stress and job motivation

onemployees’ performance through job satisfaction (A study at PT Jasa Marga

(Persero) Tbk. Surabaya – Gempol branch). Journal of Economics, Business, and

Accountancy Ventura, Vol. 18 (1), 231-240.

Mulyasa, E. (2003). Kurikulum berbasis kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2015). Organizational behavior. London: Pearson.

Veithzal, R., & Fauzi, A., F., B. (2005). Performance appraisal. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.