pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan …eprints.ums.ac.id/57073/25/naskah...
TRANSCRIPT
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II
pada Jurusan Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana
Oleh:
NENDEN NUR ANNISA
P 100 160 011
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
ii
1
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Abstrak
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menganalisis stres kerja,
kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Variabel kepuasan kerja berperan sebagai
variabel mediasi dalam hubungan strres kerja dan kinerja karyawan. Jenis
penelitian ini merupakan penelitian menggunakan analisis kuantitatif dengan
sampel 101 orang karyawan perbankkan. Teknik pengumpulan data penelitian
melalui kuesioner dengan skala likert. Analisis data dalam penelitian ini
menggunkan analisis regresi linier berganda. Hasil probabilitas signifikan
hubungan variabel diukur dengan uji t serta uji intervening menggunakan uji sobel
tes. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja tidak berpengaruh
terhadap kepuasan kerja. Kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Maka dari itu stres kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja
karyawan dan kepuasan kerja tidak berperan sebagai variabel intervening, karena
kepuasan tidak dapat menjelaskan pengaruh secara tidak langsung antara variabel
stres kerja melalui kepuasan terhadap kinerja.
Kata kunci: Stres kerja, kepuasan kerja, kinerja karyawan
Abstract
The purpose of this research was to analyze work stress, job satisfaction and
employee performance. Job satisfaction variables play a role as an intervening
variable of the relationship of work strres on the performance of eployees. This
research was carried out by using quantitative analysis with 101 bank employees
taken as the samples of the research.The data collection techniques of this
research was done through a questionnaire with Likert scale.TheAnalysis of the
data in this research was done by using multiple linear regression analysis. The
result of a significant probability on the relationship of variables were measured
by using t test and the intervening test was done by using Sobel test. The results in
this research indicated that work stress had no effect on job satisfaction. Job
satisfaction does not affect the performance of employees. Work stress has a
significant positive effect on the performance of employee. Therefore, work stress
has direct effect on the performance of employee, whereas, job satisfaction does
not act as intervening variables, as satisfaction cannot explain the indirect effect
of work stress variables through satisfaction toward performance.
Keywords: Work stress, job satisfaction, employee performance
1. PENDAHULUAN
Kinerja merupakan pemenuhan akan tugas atau keterampilan terkait
pekerjaan seorang karyawan. Kinerja pekerjaan didefinisikan sebagai
2
tindakan yang berkontribusi pada tujuan organisasi dan berada di bawah
kendali individu. Hal ini terkaitdengan kemauan dan keterbukaan untuk
mencoba dan mencapai aspek baru dari pekerjaan yang pada gilirannya akan
membawa peningkatan produktivitas individu, diukur melalui tingkat
pencapaian tujuan dan tanggung jawab bisnis dan sosial. Indikasi kunci dari
kinerja kerja adalah karakteristik pribadi individu termasuk kompetensi dan
kemampuan untuk menangani konflik peran. (Hamid and Narehan, 2015).
Zafar, Qadoos (2015) kinerja karyawan dimana seorang individu berhasil
melengkapi tugas yang ditetapkan oleh organisasi,sesuai dengan standar
yang telah ditentukan bersama denganpemanfaatan sumber daya yang
efisien dalam lingkungan yang berubah. Namun demikian, selama kegiatan
kerja formal, karyawan mungkin mengalami gejala fisik,pengaruh
psikologis dan sosial yang dapat menyebabkan stres.
Taurani (2012) salah satu tantangan terbesar dalam manajemen
adalah melaksanakan pembangunan manusia yang efektif dan membuat
strategi untuk meningkatkan kinerja organisasi. Dalam perusahaan jasa
seperti perbankan,organisasi kinerja muncul dalam jangka waktu pemberian
layanan berkualitas tinggi dan kepuasan pelanggan.
Namun kurang tersedianya alat atau fasilitas komunikasi, serta
perbedaan penafsiran memicu munculnya miskomunikasi dan
konflik.Sering terjadinya konfik kecil antar pegawai atau antara atasan dan
bawahan ataupun sebaliknya akibat kesalahan atau perbedaan persepsi.
Raziq, Abdul (2015) bahwa sebagian besar bisnis mengabaikan
lingkungan kerja dalam organisasi mereka. Hal ini dapat berefek buruk pada
kinerja karyawan. Lingkungan kerja terdiri darikeamanan terhadap
karyawan yaitu, keamanan kerja, hubungan baik dengan rekan kerja,
pengakuan atas kinerja yang baik, motivasi untukberkinerja dan partisipasi
dalam proses pengambilan keputusan perusahaan. Setelah karyawan
menyadari bahwa perusahaan menganggap mereka penting, merekaakan
memiliki tingkat komitmen yang tinggi dan rasa kepemilikan untuk
organisasi mereka.
3
Dengan adanya pengakuan dari apa yang dibutuhkan karyawan maka
dapat menekan tingkat stres yang terjadi pada karyawan tersebut. Stres
adalah salah satu isu dimana organisasi harus berurusan agar karyawan bisa
nyaman menghasilkan kualitas kerja.Stres menyebabkan ketidakseimbangan
dalam kehidupan seseorang, karena itu menyebabkan depresi dan dengan
demikian merusak kesehatan, sikap dan perilaku kerja. Penyebab stres
disebut stresor, yang bisa terjadi konflik di tempat kerja. (Ali, Warraich., et.
al. (2014).Faktor-faktor yang mengakibatkan stres kerja:
a. Faktor eksternal, yang berkaitan dengan pekerjaan, keluarga dan konflik.
b. Faktor internal, yang berkaitan dengan usia individu, jenis kelamin,
pendidikan, dan kepribadian.
.Qadoos, Zafar, et al (2015) stres bisa positif (Eustress) atau negatif
(Distress).Memahami stres kerja di berbagai pengaturan terutama dibank
akan berkontribusi pada pengetahuan yang mendalam tentang fenomena
dalam totalitas dan juga akan bermanfaat dalam menangani hasil non-
produktif dan ketidakpuasan untuk kinerja yang lebih baik di bank. Stres
kerja dipandang sebagai pendahulu dari kepuasan kerja.
Raza, Ali (2014) stres kerja secara langsung mempengaruhi
kepuasan kerja. Hubungan terbalik antara stres kerja dan kepuasan kerja
antara berbagai populasi ditemukan konsisten dalam literatur. Dalam
konteks internasional, adatubuh besar literatur yang mendokumentasikan
pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan.. Stres yang dialami
oleh karyawan akibat lingkungan yang dihadapinya akan mempengaruhi
kinerja dan kepuasan kerjanya. Kepuasan kerja merupakan salah satu dari
beberapa faktor efisiensi kerja secara umum. Dari perspektif psiko
sosiologis, kepuasan kerja muncul sebagai hasil perbedaan antara apa yang
individu dapatkan sebagai imbalan atas pekerjaan mereka dan apa yang
mereka pikir akan diharapkan dapat mereka capai. (Camelia, Bazgan. M.
and Bazgan, M, 2011).
Kepuasan kerja mencerminkan sikap seorang karyawan terhadap
pekerjaannya. Dalam menjalankan tugas, pimpinan perusahaan tentu saja
4
tidak terlepas dari permasalahan yang berkaitan dengan kepuasan pegawai.
Kepuasan kerja karyawan merupakan faktor yang sangat diperhatikan. Maka
dari itu, dilakukan suatu kegiatan penilaian kepuasan kerja karyawan, yang
diukur dari hubungan antara pimpinan dengan karyawan, pembagian tugas
dan kesamaan atau kesesuaian program kerja. Menurut Rivai (2010),
“Kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas
perasaan sikapnya, senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam
bekerja”.faktor-faktor kepuasan kerja disediakan oleh Rue dan Byars dalam
Aziri, Brikend (2011), yaitu:
a. Kepedulian manajer pada karyawan.
b. Desain kerja (lingkup, perhatian, dan nilai yang dirasakan).
c. Kompensasi (konsistensi eksternal dan internal).
d. Kondisi kerja.
e. Hubungan sosial.
f. Peluang jangka panjang.
g. Celah yang dirasakan di tempat lain.
h. Tingkat aspirasi dan pemenuhan kebutuhan
Fenomena stres kerja dan kepuasan kerja yang telah dijelaskan di
atas, diyakini mempengaruhi pembentukan karyawan dampaknya terhadap
kinerja karyawan perbaikan di setiap tingkatan organisasi, termasuk
Perbankan.Penelitian ini, sangat relevan dan penting untuk diterapkan di
Perbankan. Upaya untuk meningkatkan kinerja perbankan, tentu saja, akan
sangat dipengaruhi oleh perilaku karyawan.Berbagai pandangan dan upaya
telah dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja karyawan perbankan, tapi
pada dasarnya harus dimulai dengan upaya untuk membangunmotivasi pada
karyawan, membangun komunikasi yang baik dan membuat lingkungan
kerja yang nyaman agar pola pikir menjadi lebih baik pula.
Berdasarkan penjelasan teori dan penelitian terdahulu dari tinjauan
pustaka diatas, maka penulis mengemukakan suatu model pemikiran yang
disusun untuk mendapatkan secara jelas pola pikir dari penelitian dan
dipakai sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis dari pengaruh stres kerja
5
terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel
intervening pada karyawan Bank BNI Syariah, Bank Jateng Syariah, BPR
Cita Dewi, BMT UMY Pusat Kota Yogyakarta.
Dalam penelitian ini model pemikiran yang digunakan sebagai berikut ini:
Gambar 1. Model Pemikiran
Model pemikiran di atas terdiri dari:
a. Variabel dependen: Kinerja karyawan.
b. Variabel independen: Stres kerja.
c. Variabel Intervening: Kepuasan kerja.
2. METODE
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan survey. Skala
pengukuran dalam penelitian ini yaitu sekala likert dengan skor 1-5 yang
menggunakan teknik sampel sistematik sampling. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis faktor (path analysis) dan
data yang diperoleh diolahmenggunakan program IBM SPSS Statistic 20.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan:
1) PT. Bank BNI Syariah
2) PT. Bank Jateng Syariah..
3) BPR Cita Dewi.
4) BMT UMY Pusat KotaYogyakarta.
Dengan sampel sebanyak 101 karyawan.
2.1 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang
memberitahukan bagaimana mengukur suatu variabel sehingga dengan
Stres
Kerja Kinerja
Karyawan
Kepuasan
Kerja
6
pengukuran tersebut dapat diketahui indikator-indikator apa saja
sebagai pendukung untuk dianalisa kedalam variabel-variabel tersebut.
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini kemudian
diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi:
Tabel 1.
Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Indikator
Stres Kerja (X)
Leung (2011)
Beban kerja yang terlalu berat
Tingkat kesulitan kerja yang terlalu tinggi
Tingkat kompleksitas
Jumlah target yang tidak sesuai
Fisiologis
Tanggungjawab yang besra
Kepuasan Kerja (Z)
Gomes (2003)
Gaji
Pekerjaan
Rekan kerja
Atasan
Promosi
Kinerja Karyawan
(Y)
Zafar, Qadoos
(2015)
Kuantitas
Kualitas
Keandalan
Ketepatan waktu
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi linier berganda tiga prediktor, dengan formulasi:
a. Kepuasan kerja: α +β1 stres kerja+ e
b. Kinerja: α +β1kepuasan kerja+ e
c. Kinerja: α + β1 stres kerja + β2 kepuasan kerja+ e
Keterangan Variabel :
β: Koefisien regresi stres kerja dan kepuasan kerja
e : Variabel pengganggu (tidak dihitung)
7
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian ini peneliti menemukan bahwa pengaruh stres
kerja terhadap kinerja karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel
intervening tidak dapat dijelaskan, dimana kepuasan kerja tidak dapat
menjadi variabel mediasi dalam penelitian terhadap karyawan perbankan.
Tabel 2.
Hasil Regresi 3 persamaan Model 1
Kepuasan
Kerja
Model 2
Kinerja
Karyawan
Model 3
Kinerja
Karyawan
15,080 27,519 27,739
Stres Kerja 0,006 0,118
Kepuasan
Kerja
0,073 -0,129
R Square 0,000 0,006 0,207
Adjusted R2 -0,015 0,004 0,182
Fhitung 0,015 0,586 8,354
Probabilitas F 0,904 0,446 0,000
thitung 0,121 0,765 3,748
Sig. 0,904 0,446 0,000
Sumber: data yang diolah 2017
Berdasarkan hasil Tabel 2. Di atas diperoleh persamaan regresisebagai
berikut:
Kepuasan kerja: 15,080 +0,006Stres Kerja+ e
Kinerja: 27,519 + 0,073 Kepuasan Kerja +e
Kinerja: 27,739 + 0,118 Stres Kerja - 0,129 Kepuasan Kerja
Dari Tabel di atas menyajikan hasil dari analisis regresi dari 3
persamaan. Persamaan 1, stres kerja terhadap kepuasan kerja diperoleh
bahwa R Square dalam persamaan ini tidak dapat menjelaskan varian
terhadap kepuasan kerja (0,000). Selanjutnya, terlihat pada uji ketepatan
model dengan Fhitung sebesar 0,015 dan Probabilitas F 0,904 > 0,05 sehingga
pada uji ketepatan model ini dinyatakan tidak tepat. Selanjutnya uji
hipotesis, terdapat thitung sebesar 0,121 dan Sig 0,904 > 0,05 dimana pada
uji ini dinyatakan bahwa stres kerja tidak berpengaruh terhadap kepuasan
kerja karyawan.
Persamaan 2, Kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan diperoleh
bahwa R Square dalam persamaan ini hanya dapat menjelaskan varian
terhadap kepuasan kerja sebesar (0,006) (0,6%). Selanjutnya, terlihat pada
8
uji ketepatan model dengan Fhitung sebesar 0,584 dan Probabilitas F 0,446 >
0,05 sehingga pada uji ketepatan model pada persamaan 2 ini dinyatakan
tidak tepat. Selanjutnya uji hipotesis, terdapat thitung sebesar 0,765 dan Sig
0,446 > 0,05 dimana pada uji ini dinyatakan bahwa kepuasan kerja tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Persamaan 3, stres kerja terhadap kinerja melalui kepuasan kerja,
bahwa R Square dalam persamaan ini dapat menjelaskan varian terhadap
kinerja karyawan sebesar (0,207). Selanjutnya, terlihat pada uji ketepatan
model dengan Fhitung sebesar 8,354 dan Probabilitas F 0,001 < 0,05 sehingga
pada uji ketepatan model ini dinyatakan tepat. Selanjutnya uji hipotesis stres
kerja, terdapat thitung sebesar 3,748 dan Sig. 0,000 < 0,05 dimana pada uji ini
dinyatakan bahwa stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Uji hipotesis selanjutnya kepuasan kerja, terdapat thitung
sebesar -1,686 dan Sig. 0,097 > 0,05 dimana pada uji ini dinyatakan bahwa
kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Diagram jalur disusun berdasarkna kerangka berpikir yang
dikembangkan dari teori yang digunakan untuk penelitian. Diagram jalur
dalam penelitian ini merupakan diagram jalur sederhana, yaitu sebagai
berikut:
Gambar 2.
Hasil diagram jalur stres kerja, kepuasan kerja dan kinerja
Stres
Kerja Kinerja
Kayawan
Kepuasan
Kerja
0,006 (NS)
0,118
-0,129 (NS)
9
3.1 Pembahasan
Berdasarkan hasil uji analisis bahwa stres kerja tidak
berpengaruh terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja tidak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan dan stres kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hasil pengujian analisis regresi dari pengaruh stres kerja
terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja sebagai variabel
intervening adalah sebagai berikut:
3.1.1 Pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hasil stres kerja
tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan
Bank BNI Syariah Cabang Surakarta, Bank Jateng Syariah
Cabang Surakarta, BPR Cita Dewi Colomadu, Karanganyar, dan
BMT UMY pusat Kota Yogyakarta. Artinya stres kerja bukan
sebagai perantara munculnya variabel kepuasan kerja.Dari nilai
Adjusted R2 menunjukkan stres kerja tidak dapat menjelaskan
varians terhadap kepuasan kerja, sehingga dalam penelitian ini
model stres kerja tidak dapat digunakan untuk menjelaskan
kepuasan kerja. Hasil penelitian tersebut tidak sama dengan
hasilpenelitian Raza, Ali yang menjelaskan bahwa stres kerja
berpengaruh terhadap kepuasan kerja, dimana penelitian Raza
mengambil responden sebagai sampel terhadap bank komersial
yang ada di pakistan yaitu manager bank, sehingga penelitian
Raza dapat menjelaskan bahwa stres kerja dapat menjelaskan
varian model terhadap kepuasan, berbeda dengan penelitian
yang saat ini dimana stres kerja tidak berpengaruh terhadap
kepuasan kerja karena dalam penelitian ini mengambil
responden sebagai sampel yaitu karyawan perbankan yang
mungkin tingkat stres dalam kinerja mereka tidak terlalu berat
dan masih dapat dikontrol oleh mereka. Selanjutnya
Muhammad, Irfan (2014) menjelaskan bahwa stres kerja dan
10
kepuasan memiliki hubungan negatif dan signifikan, selanjutnya
Poniasih (2015) berpendapat bahwa stres kerja berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.
Berbeda juga dengan penelitian Paramita (2016) yang
menyatakan bahwa stress kerja mempunyai pengaruh yang
positif signifikan terhadap perubahan kepuasan kerja. Kepuasan
kerja mempunyai hubungan dengan kumpulan perasaan
menyenangkan dan tidak menyenangkan dari para pegawai atau
karyawan di suat organisasiatau perusahaan ketika bekerja dan
sifat dinamis dari kepuasan kerja yang dirasakan oleh mereka.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar
karyawan perbankkan manilai stres kerja tidak mendominasi
terhadap kepuasan kerja mereka. Misalnya seperti stres akan
tugas yang dibebankan kepada karyawan tingkat beban tugas
sedikit ataupun banyak tidak mempengaruhi tingkat kepuasa
karyawan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Dhania (2010), menunjukkan bahwa stres
kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.
Namun pada hasil uji Adjusted R2 menunjukkan bahwa stres
kerja tidak dapat menjelaskan model terhadap kepuasan kerja,
karena memiliki nilai yang sangat kecil dibawah 5%, dalam
penelitiannya Dhania menjelaskan bahwa dengan pengaruh yang
sangat kecil, dapat diartikan bahwa tidak dapat menjelaskan
stres kerja terhadap kepuasan kerja, Dhania juga mengatakan
semakin tinggi stres kerja, kepuasan kerja yang dirasakan dapat
tinggi ataupun rendah. Begitupun juga sebaliknya semakin kecil
stres kerja, kepuasan kerja yang dirasakan dapat tinggi ataupun
rendah. Serupa dengan penelitian Khuzaeni (2013) dan Anwar
(2015), Hasil analisis stress kerja pada kepuasan kerja
menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan.
11
3.1.2 Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hasil kepuasan
kerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan Bank BNI syariah, Bank Jateng Syariah, BPR Cita
Dewi, dan BMT UMY pusat Kota Yogyakarta.
Penelitian ini tidak mendukung hasil dari penelitian
sebelumnya dimana kepuasan kerja dalam kinerja karyawan
merupakan hal yang sangat penting, dimana karyawan merasa
puas dengan apa yang mereka raih atau mereka inginkan dan
akan meningkatan kinerja mereka. Dalam penelitian Arifin, H.
Muhammad (2015) membuktikan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, yang berarti
bahwa semakin tinggikepuasan kerja, maka kinerja akan lebih
tinggi. Penelitian selanjutnya oleh Anwar, Andi. B, et. al.
(2015) menyatakan juga bahwa kepuasan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Oleh karena itu hasil dari penelitian ini menyimpulkan
bahwa kepuasan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan, artinya faktor faktor kepuasan kerja yang telah
disebutkan oleh Aziri, Brikend (2011) seperti:
1) Kepedulian manajer pada karyawan.
2) Desain kerja (lingkup, perhatian, dan nilai yang dirasakan).
3) Kompensasi (konsistensi eksternal dan internal).
4) Kondisi kerja.
5) Hubungan sosial.
6) Peluang jangka panjang.
7) Celah yang dirasakan di tempat lain.
8) Tingkat aspirasi dan pemenuhan kebutuhan
Dari faktor kepuasan kerja tersebut dimana kepedulian
manajer kepada karyawan membuat karyawan merasa puasa
akan perhatiannya, dari desain kerja, kompensasi yang diberikan
12
perusahaan kepada karyawan, hubungan sosial, peluang jangka
panjang belum bisa dirasakan oleh karyawan dalam bekerja di
diperbankkan, sehingga faktor tersebut perlu diperhatikan lagi
oleh manajer dari perbankkan, dimana para karyawan masih
sangat minim akan kepuasan kerja pada organisasi yang mereka
tekuni.
3.1.3. Stres kerja terhadap kinerja karyawan
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hasil stres kerja
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Bank BNI syariah, Bank Jateng Syariah, BPR Cita
Dewi, dan BMT UMY pusat Kota Yogyakarta. Darinilai
AdjustedR2 menunjukkan stres kerjadapat menjelaskan varian
terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
terdahulu, Olusegun, et al. (2014) menyatakan dalam
penelitiannya bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan
antara stres kerja terhadap kinerja karyawan.Stres adalah sikap
psikologis yang mungkin terjadi pada seseorang setiap harinya.
Orang-orang yang di lingkungan stres umumnya menghadapi
tuntutan pekerjaan tidak bisa diraih, mengalami reaksi tubuh
yang berbeda, seperti sakit kepala, nyeri punggung, ataubahkan
haus, dan memiliki berbagai perasaan subjektif, seperti
ketidakpuasan, ketidakbahagiaan, kesedihan, dan depresi.
Selaras dengan hasil penelitian astianto (2014) yang
menunjukkan pengaruh positif antara stres kerja terhadap kinerja
karyawan. Selanjutnya penelitian ini mendukung penelitian
Zafar, Qadoos, et. al. (2015) yang menunjukkan hasil bahwa
stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Stres kerja yang positif diperlukan dalam karyawan
di perbankan, maka dari itu untuk menin gkatkan kinerja
karyawan pemimpin bank selalu memainkan peran penting pada
13
kinerja karyawan. Manajer bank mempertahankan tingkat
tertentu stres pada karyawan untukmeningkatkan efisiensi dan
efektivitas karyawan. Jika stres tidak dikelola benar akan
berbahaya bagi karyawan dan juga sebagai organisasi dan
mempengaruhi produktivitas pekerja. Oleh karena itu
manajemen stres diperlukan dalam organisasi untuk mengatasi
stres.
Berbeda dengan Ahmed, Ashqaf dan Muhammad
Ramzan (2013) menjelaskan bahwa hasil yang signifikan
dengankorelasi negatif antara stres kerja dan kinerja dan
menunjukkan bahwa stres kerja secara signifikan
mengurangikinerja individu. Saranani, Fajar (2015) juga
dijelaskan bahwa stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Dalam penelitian Astianto (2014).
Stresdapat menimbulkan dampak yang negatif terhadap keadaan
psikologis dan biologis bagi karyawan. Dari hasil penelitian
Leung (2011)menyatakan bahwa stres kerja berpengaruh negatif
dan signifikan.
Berbeda dari penelitian sebelumnya di atas penelitian ini
tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Khuzaeni (2013) Hasil analisis menyatakan bahwa stres kerja
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Sama
halnya dengan Paramita, Lalujan, et. al. (2016), yang
menyatakan bahwa stes kerja memiliki pengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
Stres adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dan
dihindaridari kehidupan. Namun, jika digunakan dengan benar,
stres juga dapat memperoleh hasil yang menguntungkan. Dari
hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peningkatan
kinerja karyawan oleh pemimpin yang selalu memainkan peran
penting, dalam kinerja karyawan para manajer di perbankkan
14
harus memperhatikan tingkat stres tertentu pada karyawan agar
meningkatkan efisiensi dan efektivitas karyawannya.
Jika stres kerja berefek negatif bisa jadi keputusasaan,
depresi, kurang percaya diri, berkurangnya produktivitas
karyawan, menurunkan tingkat motivasi, rendahnya penentuan
di tempat kerja dan kurangnya target pekerjaan. Semua efek
tersebut bisa berakibat lebih berbahaya bagi perbankkan jika
komitmen karyawan terhadap organisasi menurun, tingginya
ketidakhadiran, rendahnya moral, buruknya psikologis dan
kesehatan serta rendahnya tingkat motivasi. Jika stres tidak
terkelola dengan benar maka dapat berbahaya bagi karyawan
dan juga organisasi dalam mempengaruhi produktivitas para
pekerja.
Manajemen stres yang terjadi terhadap karyawan
perbankan saat ini sudah baik, dimana stres kerja yang dialami
karyawan rata-rata tidak begitu tinggi dan dapat di kontrol oleh
masing-masing karyawan tersebut, karena masih bernilai positif
terhadap kinerja, perhatian terhadap stres kerja sangat
diperlukan dalam organisasi untuk meminimalkan tingkat stres
agar kinerja tetap meningkat
3.1.4. Pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan melalui
kepuasan kerja
Berdasarkan hasil perhitungan statistik bahwa kepuasan
kerja tidak dapat menjadi variabel mediasi dalam hubungan stres
kerja terhadap kinerja karyawan. Dalam penelitian ini diperoleh
hasil bahwa stres kerja tidak berpengaruh terhadap kepuasan
kerja, kepuasan kerja juga tidak memiliki pengaruh terhadap
kinerja karyawan. Disebabkan dalam penelitian ini stres kerja
memiliki pengaruh langsung terhadap kinerja karyawan secara
positif dan signifikan.
15
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh stres kerja terhadap kinerja
karyawan dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut:
a. Stres kerja tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.
b. Kepuasan kerja tidakberpengaruh terhadap kinerja karyawan.
c. Stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Dari hasil analisis jalur variabel intervening menunjukkan bahwa
penggunaan kepuasan kerja sebagai variabel intervening dalam rangka
peningkatan kinerja karyawan, diketahui pengaruh tidak langsung stres kerja
terhadap kinerja melalui kepuasan kerja karyawan lebih kecil daripada
pengaruh langsung stres kerja terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti untuk
meningkatkan kinerja karyawan dapat melalui variabel stres kerja secara
langsung terhadap kinerja. Sehingga faktor yang dapat menimbulkan tingginya
kinerja melalui stres kerja harus mendapatkan perhatian tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal, Poundra Rizky. 2014. “Pengaruh Konflik Dan Stres Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja (Studi pada Karyawan PT. Taspen (Persero) Cabang
Malang)”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 8 No. 1, pp. 1-10.
Agarwal, Richa. N. 2015. “Stress, Job Satisfaction and Job Commitment‘s
Relation With Attrition With Special Referenceto Indian IT
Sector”.Management and Innovation for Competitive Advantage. Vol. 6
No. 5, pp. 720-731.
Ahmed, A. and Muhammad, R. 2013. “Effects of Job Stress on Employees Job
Performance A Study on Banking Sector of Pakistan”. IOSR Journal of
Business and Management (IOSR-JBM). Vol. 11 No. 6, pp. 61-68.
Ali, Warraich. U., Ahmed, R.R., Ahmad, N. and Khoso. I. (2014). “Impact of
Stress on Job Performance: An Empirical study of the Employees of
16
Private Sector Universities of Karachi, Pakistan”. Research Journal of
Management Sciences. Vol. 3 No. 7, pp. 14-17.
Anwar, A.B., Haris, M., Muhammad, A. and Muhammad, I. 2013. “The Effect of
Work Stress and Compensation on the Employees Performance Trough
Motivation and Job Satisfaction at the Private Life Insurance Companies in
Jakarta, Indonesia”. IOSR Journal of Business and Management (IOSR-
JBM). Vol. 9 No. 2, pp. 49-54.
Astianto, Anggit dan Heru Suprihhadi. 2014. “Pengaruh Stres Kerja Dan Beban
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Surabaya”. Jurnal Ilmu dan
Riset Manajemen. Vol. 3 No. 7, pp. 1-17.
Ardiansyah, D.O. 2016. “Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Dimediasi Oleh Kepuasan Kerja”. Jurnal Bisnis dan Manajemen.
Vol. 3 No.1, pp.16-30.
Arifin, H. Muhammad. 2015. “The Influence of Competence, Motivation, and
Organisational Cultureto High School Teacher Job Satisfaction and
Performance”. International Education Studies.Vol. 8 No. 1, pp. 38-45.
Awadh, Ibtisan. M., Lucy, G. and Anwar. H.A. 2015. “Effects of Workplace
Stress on Employee Performancein the County Governments in Kenya: A
Case Studyof Kilifi County Government”. International Journal of
Scientific and Research Publications. Vol 5 No. 10, pp. 1-8.
Aziri, Brikend. 2011. “Job Satisfaction: A Literature Review”.Management
Researchand Practice. Vol. 3 No. 4, pp. 77-86.
Bemana, S,, Hamideh, M., Mohsen, G.,Sayed, M.T. and Amir, H.G. 2013. “The
Relationship among Job Stress and Job Satisfaction in Municipality
Personnel in Iran”. World Applied Sciences Journal.Vol.22 No. 2, pp. 233-
238.
Bitmis M.Gokhan and Azize, E. 2012. “The Moderating Effectof Work
Stressonthe Relationships Between Dimensionsof Leader Member
Exchange and Job Satisfactions”. Journal of Global Strategic
Management. Vol. 6 No. 1, pp. 112-120.
Bajpai, J.V., Trupti, V.D. and Siddharth, B. 2015. “A Study of Impact of Work
Stress on Job Satisfactionof Employees Working in Indian Banking
Sector”. International Journal of Business Quantitative Economics and
Applied Management Research. Vol. 1 No. 11, pp. 27-32.
Camelia, Bazgan. M. and Bazgan, M. 2011. “Stress Management and Work
Performance-A Case Study”. Journal of Engineering Studies and
Research. Vol. 17 No. 3, pp. 11-17.
17
Dhania, Dhini Rama. 2010. “Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja (Studi Pada Medical Representatif Di Kota Kudus)”.
Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus. Vol. I No. 1, pp. 15-23.
Edy. 2008. “Pengaruh Budaya Organisasional dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Perawat Rumah Sakit Mata Dr. YAP Yogyakarta Dengan Motivasi
dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Pemediasi”. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis. Vol. 2 No. 3, pp. 159-174.
Fadli, Uus Md. 2012. “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Dosen
Universitas Singaperbangsa Karawang”. Jurnal Manajemen. Vol. 9 No. 2,
pp. 678-704.
Febrianto, R., dan Dewie, T.W. 2014. “Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Stres
Kerja Terhadap Kinerja”. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol. 2 No, pp. 941-
951.
Hamid, Nur. Z.A. and Narehan, H. 2015. “The Relationship Between Workplace
Environment and Job Performance in Selected Government Offices in
Shah Alam, Selangor”. International Review of Management and Business
Research.Vol. 4 No. 3, pp. 846-851.
Hendriani, Susi dan Fitri, H. 2014. “Pengaruh Motivasi Dan Komunikasi
Terhadap Kinerja Pegawai Dilingkungan Sekretariat Daerah Provinsi
Riau”. Jurnal Aplikasi Bisnis. Vol. 4 No. 2,pp. 124-156.
Iqbal, Muhammad and Muhammad, A.W. 2012. “Impact of Job Stress on Job
Satisfaction among Air Traffic Controllers of Civil Aviation Authority: An
Empirical Study from Pakistan”. International Journal of Human
Resource Studies. Vol. 2 No. 2, pp. 53-70.
Jehangir, Muhammad., Nasir. K., Ayaz, K., Muhammad, T.J. and Shaheed, S.
2011. “Effectsof Job Stresson Job Performance& Job Satisfaction”.
Interdisciplinary Journalof Contemporary Researchin Business. Vol. 3
No. 7, pp. 453-465.
Khuong, M.N. and Vu, H.Y. 2016. “Investigate the Effects of Job Stress on
Employee Job Performance-A Case Study at Dong Xuyen Industrial Zone,
Vietnam”. International Journal of Trade, Economics and Finance. Vol. 7
No. 2, pp. 31-37.
Khuzaeni, MS., Idrus, D. and Solimun. 2013. “The Influence of Work Culture,
Work Stress to the Job Satisfaction and Employees Performance in the
State TreasuryService Office in Jakarta, Indonesia”. IOSR Journal of
Business and Management (IOSR-JBM). Vol. 9 No. 2, pp. 49-54.
18
Kotteeswari, M. and S.Tameem.S. 2014. “Job Stressandits Impacton Employees’
Performance A Studywith Referenceto Employees Workingin BPOS”.
International Journal of Business and Administration Research Review.
Vol. 2 No. 4, pp. 18-25.
Kristin, Juwita. 2012. “Analisis Rotasi Pekerjaan, Komunikasi Organisasi dan
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Karyawan (Studi
Pada Rumah Sakit Islam Malang)”. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis
EKSIS. Vol. 7 No. 3, pp 180-190.
Kumari, Neeraj. 2011. “Job Satisfaction of the Employees at the Workplace”.
European Journal of Business and Management. Vol. 3 No.4, pp. 11-30.
Kurniawan, Deny. 2008. Tabel Distribusi. ForumStatistika
http://ineddeni.wordpress. com.Diakses pada 11.15 wib. tanggal 17 Mei
2017.
Leung, Mei-Yung., Yee, S.I.C. and Chen, D. 2011. “Structural Linier
Relationships Between Job Stress, Burnout, Physiological Stress, and
Performance of Contruction Project Managers”. Engineering, Construction
and Architectural Management. Vol. 18 No. 3, pp. 312-32.
Mardiani, Any dan Maya S.D. 2015. “Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen
Organisasional Terhadap Kinerja Pegawai Bank Kalsel”. Jurnal Wawasan
Manajemen. Vol. 3 No. 3, pp. 269-179.
Mani, K.P. 2014. “Impact of Occupational Stress on Quality Work Life among
Railway Station Masters of Trichy Division. Bonfring International”.
Journal of Industrial Engineering and Management Science. Vol. 4. No.4,
pp. 165-169.
Michael, O., Deborah, C. and Pnina, P. 2009. “Job Stress and Organizational
Commitment Among Mentoring Coordinators”. International Journal of
Educational Management.Vol. 23 No. 3, pp. 266-288.
Nasir, N.Md. and Zailina, H. 2016. “Work Stress and Cortisol Level among Shift
Workers in a Tyre Manufacturing Factory in Selangor”. Asia Pacific
Environmental and Occupational Health Journal. Vol. 2 No. 2,pp. 31-36.
Nasr, Linda. 2012. “The Relationship Between The Three Components Model Of
Commitment, Workplace Stress and Career Path Application To
Employees In Medium Size Organizations In Libanon”. Journal of
Organizational Culture, Communications and Conflict. Vol. 16 No. 1,pp.
72-87.
19
Nekoranec, J. and Miroslav, K. 2015. “Stress In The Workplace-Sources, Effects
And Coping Strategies. Review of the Air Force Academy. No. 1 Vol. 28,
pp. 163-170.
Noviansyah dan Zunaidah. 2011. “Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja”.
Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. Vol. 9 No. 18,pp. 1-16.
Olusegun, A.J., and Ajani, J.O. and Olabisi, O. 201 “An Overviewofthe Effects of
Job Stress on Employees Performance in Nigeria Teritiary Hospitals”.
Ekonomika. Vol. 60. No. 4, pp. 139-153.
Paramita, L., Victor, P.K. L. dan Greis M.S. 2016. “Pengaruh Komunikasi
Organisasi Dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya
Terhadap Kinerja Karyawan Di Perusahaan Umum Bulog Divisi Regional
Sulawesi Utara”.Jurnal EMBA. Vol.4 No.1,pp. 131-142.
Poniasih, N.L.G. dan A.A. Sagung, K.D. 2015. “Pengaruh Motivasi Kerja
Komunikasi Dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan”. E-
Jurnal Manajemen Unud. Vol. 4No. 6, pp. 1560-1573.
Putri, P.Y.A. dan Made, Y.L. 2013. “Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Sektor Publik, Dengan In-Role Performance Dan Innovative
Performance Sebagai Variabel Mediasi”. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. Vol. 5 No. 3, pp. 627-638.
Putra, IGN Marta Eka dan Ni Ketut Sariyathi. 2015. “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Transformasional, Lingkungan kerja dan Kompensasi
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Langgeng Laundry di Kuta,
Badung”. E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 4 No. 5, pp. 1345-1364.
Qureshi, M. T and Ramay, I. M. 2006. Impact of Human Resource Management
Practices on Organizational Performance in Pakistan. Muhammad Ali
Jinnah University: Islamabad
Rachmi, Taufik dan Rizky. 2014. “Pengaruh Komunikasi Dan Motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan PT. Bober”. Jurnal Economic And Business Research
Festival. pp. 386-401.
Raza, Ali and Muhammad, I. 2014. “Impact Of Stress on Job Satisfaction of
Managerial Employees Working in Commersial Banks: a Case Study of
District Ghotki Sindh. European”. Journal of Business and
Management.Vol.6 No.31,pp. 330-335.
Raziq, Abdul and Raheela, M. 2015. “Impact of Working Environment on Job
Satisfaction”. Procedia Economics and Finance. Vol. 23, pp. 717-725.
20
Rehman, M.u., Rabbia, I., Zara. I., Uzma, N. and Ume, S. 2012. “The Impact of
Job Stress on Employees Job Satisfaction: A Study on Private Collage of
Pakistan”. Journal of Business Studies Quarterl. Vol. 3 No. 3,pp. 50-56.
Salam, Abdul., Munir. A.H., Shari, L.J., Khalid, N., Abuelgasim, M. and Ali,
A.Q.2014. “Job Stressand Job Satisfaction Among Health Care
Professionals”. European Scientific Journal.Vol.10 No. 32, pp. 156-173.
Saranani, Fajar. 2015. “Role Conflict and Stress Effect on The Performance of
Employees Working in Public Works Departement”. The International
Journal Of Engineering And Science (IJES). Vol. 4 No. 6, pp. 1-10.
Taurani, A. and Sadegh, R. 2012. “Effect of Employees Communication and
Participation on Employees Job Satistificatio: An Empirical Study on
Airline Companies in Iran”. International Conference on Economics,
Trade and Development IPEDR, IACSIT Press, Singapore. Vol. 3 No. 6,
pp. 52-56.
Titik. 2015. “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepemimpinan, Komunikasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan KPRI Migas Cepu”. Jurnal Ilmu Dan Riset
Manajemen. Vol. 4 No. 7, pp. 1-15.
Trivellas, P., Panagiotis, R. and Charalambos, P. 2013. “The Effect of Job Related
Stress on Employees' Satisfaction: Asurvey in Health Care”. Procedia-
Social and Behavioral Sciences. Vol. 73, pp. 718-726.
Wahyudi, N.E. and Mumammad, A. 2011. “Analysis Of Capability,
Communication Quality And Organization Learning Influence On
Employee’s Performance (Case Study of the Offce of Agricultural Service,
Salatiga)”. Jurnal EKOBIS. Vol.12 No. 1, pp. 92-105.
Welch, Mary. 2011. “The Evolution Of The Employee Engagement Concept:
Communication Implications Corporate Communications”. An
International Journal. Vol. 16. No. 4, pp. 328-346
Wibowo, I.G.P. 2014. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan
Komitmen Organisasional Karyawan UD. Ulam Sari Denpasar. Tesis.
Program Magister Manajemen. Pascasarjana Universitas Udayana
Denpasar.
Wirawan, I Dewa Gede Kresna dan I Nyoman.S. 2015. “Pengaruh Komunikasi,
Motivasi dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
Sekretariat Daerah Kota Denpasar”. E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 4.
No. 10, pp. 3037-3062.
21
Zafar, Qadoos., Ayes, A., Tayyab, H., Toqeer, I. and Hafiz, I.Y. 2015. “The
Influence of Job Stress on Employees Performance in Pakistan”. American
Journal of Social Science Research. Vol. 1 No, pp. 221-225.