pengaruh tekanan waktu, locus of control dan tindakan supervisi terhadap penghentian prematur atas...

11
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014) PENGARUH TEKANAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Bali) 1 Kadek Juni Asrini, 1 Edy Sujana, 2 Nyoman Ari Surya Darmawan Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {[email protected], [email protected], [email protected]} @undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tekanan waktu, locus of control, dan tindakan supervisi terhadap penghentian prematur atas prosedur audit di Kantor Akuntan Publik di Bali. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Bali. Data yang digunakan adalah data primer dengan metode survey dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Pengujian data dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas, serta uji asumsi klasik menggunakan uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda (Multiple Regression Analysis) dengan menggunakan progras SPSS 19.0 for Windows. Hasil penelitian ini adalah tekanan waktu, locus of control, dan tindakan supervisi berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun secara simultan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Kata kunci: tekanan waktu, locus of control, tindakan supervisi, penghentian prematur, prosedur audit Abstract This present study was intended to identify the impact of time pressure, locus of control, and supervision on the premature sign off of the audit procedure at the Offices of Public Accountants in Bali. This present study was a quantitative one. The sample, which included the auditors employed at the Offices of Public Accountants in Bali, was taken using the sampling purposive technique. The data that used were primary data by survey method in which questionnaire was distributed to the respondents. The data were examined using the tests of validity and reliability, classical assumption, normality, multicolinearity, and heteroscedastisity. The hypothesis was analyzed using the Multiple Regression Analysis assisted with SPSS 19.0 for Windows program. The result of the study showed that the time pressure, locus of control, and supervision significantly partially and simultaneously affected the premature sign off of the audit procedure. Keywords: time pressure, locus of control, supervision, premature sign off, audit procedure

Upload: massimron

Post on 03-Feb-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

audit judgment

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TEKANAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP  PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)

PENGARUH TEKANAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP

PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Bali)

1Kadek Juni Asrini, 1Edy Sujana, 2Nyoman Ari Surya Darmawan

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: {[email protected], [email protected], [email protected]} @undiksha.ac.id

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tekanan waktu, locus of

control, dan tindakan supervisi terhadap penghentian prematur atas prosedur audit di Kantor Akuntan Publik di Bali. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Bali. Data yang digunakan adalah data primer dengan metode survey dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Pengujian data dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas, serta uji asumsi klasik menggunakan uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda (Multiple Regression Analysis) dengan menggunakan progras SPSS 19.0 for Windows.

Hasil penelitian ini adalah tekanan waktu, locus of control, dan tindakan supervisi berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun secara simultan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Kata kunci: tekanan waktu, locus of control, tindakan supervisi, penghentian

prematur, prosedur audit

Abstract This present study was intended to identify the impact of time pressure, locus of

control, and supervision on the premature sign off of the audit procedure at the Offices of Public Accountants in Bali. This present study was a quantitative one. The sample, which included the auditors employed at the Offices of Public Accountants in Bali, was taken using the sampling purposive technique. The data that used were primary data by survey method in which questionnaire was distributed to the respondents. The data were examined using the tests of validity and reliability, classical assumption, normality, multicolinearity, and heteroscedastisity. The hypothesis was analyzed using the Multiple Regression Analysis assisted with SPSS 19.0 for Windows program. The result of the study showed that the time pressure, locus of control, and supervision significantly partially and simultaneously affected the premature sign off of the audit procedure.

Keywords: time pressure, locus of control, supervision, premature sign off, audit

procedure

Page 2: PENGARUH TEKANAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP  PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)

PENDAHULUAN Untuk membuktikan atau menentukan

kehandalam laporan keuangan yang telah disajikan oleh menejemen perusahaan, diperlukan jasa audit akuntan publik. Menurut Arens, et al, (2011), mendefinisikan akuntan publik atau auditor independen adalah akuntan publik bersertifikat atau kantor akuntan publik yang melakukan audit atas entitas keuangan komersial dan nonkomersial. Mulyadi (2002) menyebutkan profesi akuntan publik sebagai profesi kepercayaan masyarakat, dari profesi akuntan publik inilah masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan. Dijelaskan dalam A Statement Of Basic Auditing Concepts (ASOBAC) yang dikutip oleh Lestari (2010), mendefinisikan audit sebagai suatu proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.

Penggolongan jasa yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik menjadi dua kelompok; jasa assurance dan jasa nonassurance (Lestari, 2010). Dikutip dari buku Arens, et al, (2011), assurance service adalah jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi pengambil keputusan, dimana jasa semacam ini dianggap penting karena penyedia jasa assurance bersifat independen dan dianggap tidak bias berkenaan dengan informasi yang diperiksa dan individu-individu yang bertanggung jawab membuat keputusan bisnis memerlukan jasa assurance untuk membantu meningkatkan keandalan dan relevansi informasi yang digunakan sebagai dasar keputusan.

Seperti yang dijelaskan oleh Weningtyas, et al, (2006) menyatakan proses audit merupakan salah satu assurance service, maka jelaslah bahwa proses audit melibatkan usaha peningkatan kualitas informasi bagi pengambil

keputusan. Dalam pelaksanaan audit melibatkan usaha peningkatan kualitas informasi bagi pengambil keputusan serta independensi dan kompetensi dari pihak yang melakukan audit, sehingga kesalahan yang terjadi dalam proses pengauditan akan berakibat berkurangnya kualitas informasi yang diterima oleh pengambil keputusan (Suryanita, et al, 2007).

Beberapa tindakan dapat menyebabkan berkurangnya kualitas dari laporan hasil audit suatu laporan keuangan. Meskipun dalam teori sudah dinyatakan secara jelas bahwa dalam proses audit yang baik adalah audit yang bisa meningkatkan kualitas informasi sekaligus dengan konteks yang terkandung di dalamnya, namun dalam prakteknya terdapat perilaku auditor yang dapat menyebabkan berkurangnya kualitas audit yang dilakukan oleh mereka (Hari, 2008 dalam Maulina, et al, 2010). Salah satu bentuk pengurangan kualitas audit laporan keuangan adalah tindakan penghentian prematur atas prosedur audit (Coram, et al., 2004 dalam Liantih, 2010). Menurut Arens, et al (2011) prosedur audit adalah instruksi terperinci untuk mengumpulkan satu jenis bukti audit. Penghentian prematur atas prosedur audit mengacu pada penghentian langkah (prosedur) audit yang penting dimana tidak dapat digantikan oleh langkah lainnya, tanpa melengkapi pekerjaan atau sama sekali menghilangkan langkah audit (Otley dan Pierce,1996 dalam Liantih, 2010).

Tindakan penghentian prematur atas prosedur audit dapat terjadi karena faktor karakteristik personal auditor (faktor internal) dan faktor situasional pada saat melakukan audit (faktor eksternal) (Weningtyas, et al, (2006). Seorang auditor dalam kondisi mendapat tekanan waktu dapat melakukan tindakan penghentian prematur atas prosedur audit. Keadaan atau kondisi tekanan waktu atau time pressure yaitu kondisi dimana auditor mendapatkan tekanan dari Kantor Akuntan Publik (KAP) tempatnya bekerja untuk menyelesaikan audit pada waktu dan anggaran biaya yang telah ditentukan sebelumnya (Liantih, 2010).

Selanjutnya adalah locus of control dianggap mempengaruhi penghentian

Page 3: PENGARUH TEKANAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP  PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)

prematur prosedur audit. Locus of control mempengaruhi penerimaan perilaku disfungsional audit maupun perilaku disfungsional audit secara aktual, kepuasan kerja, komitmen organisasional dan tuenover intention (Reed et al; 1994 dalam Kartika, et al, 2007). Hasil penelitian Lestari, (2010) menyebutkan bahwa auditor yang memiliki eksternal locus of control yang tinggi akan meningkatkan probabiltas mereka dalam menghentikan prematur prosedur audit dan temuan pada penelitian tersebut menunjukan bahwa semakin kuat eksternal locus of control auditor, maka akan cenderung melakukan upaya penghentian secara prematur prosedur audit.

Pengendalian atas penghentian pekerjaan lebih dini merupakan hal yang sangat penting pada setiap kantor akuntan publik. Menurut Maulina, et al (2010), penghentian pekerjaan yang lebih dini akan dapat menyebabkan perubahan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam perencanaan audit, karena akan dapat menghasilkan suatu tingkat risiko audit aktual yang tidak dapat terkontrol dan tidak diketahu sehingga untuk mengontrol hal ini maka kantor akuntan publik (KAP) harus menyediakan tindakan supervisi. Peranan dari supervisi yang baik akan dapat meningkatkan kemungkinan terdeteksinya penghentian prematur atas prosedur audit sebagai salah satu bentuk penyimpangan perilaku audit (Rosalina, 2011). Jadi semakin tinggi tindakan supervisi maka akan dapat mendeteksi dan mengurangi terjadinya tindakan penghentian prematur atas prosedur audit yang dilakukan oleh auditor.

Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai pengaruh yang dapat terjadi akibat adanya tekanan waktu, locus of control, serta tindakan supervisi terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Penelitian yang dilakukan oleh Suryanita, et al (2007) yang berjudul penghentian prematur atas prosedur audit, salah satu hasilnya menyebutkan bahwa time pressure berpengaruh positif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2010), yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku auditor dalam penghentian

prematur prosedur audit dimana hasil penelitian tersebut diantaranya bahwa auditor yang mendapatkan time pressure dan memiliki locus of control eksternal yang tinggi akan meningkatkan probabiltas dalam menghentikan prematur prosedur audit. Hasil penelitian yang dilakukan Liantih (2010), yang berjudul analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penghentian prematur atas prosedur audit, diantaranya menyebutkan bahwa time pressure tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit sedangkan locus of control eksternal berpengaruh secara signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil dari penelitian Maulina, et al (2010), yang berjudul pengaruh tekanan waktu dan tindakan supervisi terhadap penghentian prematur atas prosedur audit, menyebutkan bahwa ada pengaruh antara tekanan waktu terhadap penghentian prematur atas prosedur audit dan tidak terdapat pengaruh antara tindakan supervisi terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil penelitian yang dilakukan Rosalina (2011), yang berjudul pengaruh time pressure, risiko audit, materialitas serta supervisi terhadap premature sign-off, diantaranya juga menyebutkan bahwa time pressur dan supervisi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terjadinya penghentian prematur atas prosedur audit.

Berdasarkan latar belakang dan hasil dari beberapa penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penghentian prematur atas prosedur audit, maka akan dilakukan penelitian kembali mengenai pengaruh tekanan waktu, locus of control, dan tindakan supervisi terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Dari uraian di atas dirumuskan masalah sebagai berikut apakah tekanan waktu, locus of control, dan tindakan supervisi berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit baik secara parsial maupun secara simultan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa ada pengaruh tekanan waktu, locus of control, dan tindakan supervisi terhadap penghentian prematur atas prosedur audit baik secara parsial maupun secara simultan.

Page 4: PENGARUH TEKANAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP  PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)

Penelitian Suryanita, et al (2007), menyebutkan bahwa time pressure berpengaruh positif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit sehingga semakin besar tekanan waktu yang dihadapi oleh auditor maka semakin besar pula kecenderungan auditor melakukan perilaku penghentian prosedur audit. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis pertama sebagai berikut: H1 : Tekanan waktu berpengaruh positif dan signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Hasil penelitian Lestari (2010), diantaranya menunjukkan bahwa auditor yang memiliki eksternal locus of control yang tinggi akan meningkatkan probabiltas mereka dalam menghentikan prematur prosedur audit dan temuan pada penelitian tersebut menunjukan bahwa semakin kuat eksternal locus of control auditor, maka akan cenderung melakukan upaya penghentian secara prematur prosedur audit. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis kedua sebagai berikut: H2 : Locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit

Peranan dari supervisi yang baik akan dapat meningkatkan kemungkinan terdeteksinya penghentian prematur atas prosedur audit sebagai salah satu bentuk penyimpangan perilaku audit (Rosalina, 2011). Jadi semakin tinggi tindakan supervisi maka akan dapat mendeteksi dan mengurangi terjadinya tindakan penghentian prematur atas prosedur audit yang dilakukan oleh auditor. Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan hipotesis ketiga kebagai berikut: H3 : Tindakan supervisi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Weningtyas, et al, (2006) menyimpulkan praktik penghentian prematur atas prosedur audit dapat disebabkan oleh faktor karakteristik personal auditor (faktor internal) dan faktor situasional saat melakukan audit (faktor eksternal). Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis yang keempat sebagai berikut:

H4 : Tekanan waktu, locus of control, dan tindakan supervisi berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

METODE Teknik analisis data pada penelitian

ini adalah penelitian analisis deskriptif untuk memperoleh bukti empirik atas tujuan penelitian. Data didapat dari pengkuantitatifan hasil kuesioner yang selanjutnya dianalisis secara statistik. Penelitian menggunakan bantuan program Statistikal Product and Service Solutions (SPSS) Versi 19.0 for Windows.

Penelitian ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bali yang terdiri dari delapan KAP yang terdaftar sebagai anggota di Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan masih aktif. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif karena data yang digunakan berbentuk angka-angka. Data tersebut meliputi data kuesioner yang diberikan oleh peneliti kepada auditor dari beberapa KAP di Bali. Sumber data yang digunakan adalah data primer dengan metode survey. Data primer diperoleh dari jawaban responden terhadap item-item pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner terkait dengan pengaruh tekanan waktu, locus of control dan tindakan supervisi terhadap penghentian prematur atas prosedur audit, sehingga responden dapat memberikan jawaban atas pertanyaan secara tertulis dengan pengukuran skala interval 1 sampai dengan 5 poin. Penentuan jumlah sampel dihitung menggunakan rumus Slovin (Sangadji dan Sopiah, 2010). Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 69 orang untuk seluruh KAP.

Uji instrumen penelitian atau kualitas data menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah data valid. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan apakah konsisten atau

Page 5: PENGARUH TEKANAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP  PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)

stabil dari waktu ke waktu. Kriteria uji reliabilitas dilakukan dengan pengujian Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,60 (Ghozali, 2005).

Uji asumsi klasik menggunakan uji multikolonearitas, uji normalitas, dan uji heteroskedastisitas. Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2005). Suatu model regresi dapat dikatan bebas multiko jika nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal Probabilityplot (P-P-Plot). Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal (Santoso, 2004). Uji normalitas akan diperkuat dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov.Variabel dalam penelitian ini dikatakan normal jika memiliki nilai Asymp.sig.(2-tailled) lebih besar dari 0,05. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, maka terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

Metode analisis data menggunakan analisis regresi berganda (Multiple Regression Analysis). Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya (Santosa, 2004). Rumus regresi berganda adalah sebagai berikut: Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e (1) Uji t (parsial) dilihat dari jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen

atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat, sedangkan jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. Uji F (simultan) jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat, sedangkan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji koefisien determinasi (R2), pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 69 kuesioner dan yang kembali adalah 62 kuesioner. Pada penelitian ini responden didominasi oleh jenis kelamin pria dengan jumlah 38 dan wanita sebanyak 24. Pada penelitian ini responden memiliki latar belakang pendidikan terakhir D3 sebanyak 8 orang, S1 sebanyak 48 orang , S2 sebanyak 5 orang, dan S3 sebanyak 1 orang. Responden pada penelitian ini jumlah auditor junior sebanyak 49 orang, auditor senior sebanyak 9 orang dan manajer 4 orang. Masa kerja yang dimiliki responden adalah kurang dari atau sama dengan 1 tahun sebanyak 33 orang dan lebih dari 1 tahun sebanyak 29 orang.

Instrumen penelitian dikatakan valid jika tingkat signifikasinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid. Pada penelitian ini hasil uji validitas semua pertanyaan untuk tiap variabel memiliki tingkat signifikansi dibawah 0,05. Hal ini bahwa semua item pertanyaan yang digunkan dalam penelitian ini valid. Instrumen penelitian dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha berada di atas 0,60. Pada penelitian nilai Cronbach Alpha untuk

Page 6: PENGARUH TEKANAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP  PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)

semua variabel berada di atas 0,60 sehingga variabel pada penelitian ini dianggap reabel.

Hasil uji multikolonearitas pada penelitian ini semua variabel memiliki nilai tolerance di atas 0,1 yaitu variabel tekanan waktu 0,971, locus of control 0,973, dan tindakan supervisi 0,992. Nilai VIF kurang dari 10 yaitu variabel tekanan waktu 1,030, locus of control 1,028 dan tindakan superivisi 1,008. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonearitas. Hasil uji normalitas pada penelitian ini memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Pada penelitian ini uji normalitas juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada penelitian ini nilai Asymp.sig.(2-tailled) lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,752 sehingga data pada penelitian ini normal.

Gambar 1. Grafik Scatterplot Sumber: Data primer yang diolah,

2014

Gambar 1 memperlihatkan hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan tidak terdapat suatu pola yang jelas peda penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi pengentian prematur atas prosedur audit berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu tekanan waktu, locus of control, dan tindakan supervisi.

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Berganda

Variabel Undstandartized

Coefficient Standardized

Coefficient t Sig.

B Std. error Beta Tekanan Waktu (X1) 1,708 ,490 ,345 3,490 ,001 Locus Of Control (X2) ,518 ,164 ,311 3,154 ,003 Tindakan Supervisi (X3) -,761 ,155 -,481 -4,917 ,000

Constanta = 26,125 Fhitung = 15,823 Sig. Fhitung = ,000

Sumber: data primer yang diolah, 2014

Dari tabel 1 dapat diketahui persamaan hasil regresi berganda untuk yang diperoleh adalah Y = 26,125 + 1,708X1 + 0,518X2 – 0,761X3 + e. Dari persamaan regresi menunjukkan koefisien tekanan waktu dan locus of control bernilai postif yang berarti ada pengaruh positif (searah) dan koefisien tindakan supervisi bernilai negatif berarti ada pengaruh negatif (berlawanan arah) terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara

individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Pada tabel 1 terlihat variabel tekanan waktu mempunyai nilai koefisien regresi (β1) sebesar 1,708 dan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Hal ini berarti Ha1 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan waktu berpengaruh positif dan signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel tekanan waktu lebih kecil dari 0,05. Variabel locus of control mempunyai nilai koefisien regresi (β2) sebesar 0,518 dan tingkat signifikan

Page 7: PENGARUH TEKANAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP  PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)

sebesar 0,003. Hal ini berarti Ha2 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel locus of control lebih kecil dari 0,05. Variabel tindakan supervisi mempunyai nilai koefisien regresi (β3) sebesar -0,761 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti Ha3 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa tindakan supervisi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel tindakan supervisi lebih kecil dari 0,05.

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Tabel 1 menunjukkan nilai F diperoleh sebesar 15,823 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha4 diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tekanan waktu, locus of control, dan tindakan supervisi berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Tabel 2. Hasil Uji Koefision Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 ,671a ,450 ,422 5,382 2,135

a. Predictors: (Constant), Tindakan_Supervisi, Locus_Of_Control, Tekanan_Waktu b. Dependent Variable: Penghentian_Prematur_Prosedur_Audit Sumber: Data primer yang diolah, 2014

Uji koefisien determinasi dilakukan

untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai R Square sebesar 0,450. Hal ini berarti 45,0% dari variabel penghentian prematur prosedur audit bisa dijelaskan oleh variabel tekanan waktu, locus of control, dan tindakan supervisi. Sisanya 55,0% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

PEMBAHASAN Pengaruh Tekanan Waktu Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (β1) sebesar 1,708 dan tingkat signifikansi variabel tekanan waktu 0,001 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tekanan waktu berpengaruh positif dan signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Dengan demikian hipotesis pertama pada

penelitian ini dapat diterima. Semakin besar tekanan waktu yang diberikan kepada auditor, semakin besar pula terjadinya tindakan penghentian prematur atas prosedur audit.

Tekanan waktu atau time pressure yaitu suatu keadaan atau kondisi dimana terjadi tekanan terhadap anggaran waktu audit yang telah disusun, sehingga adanya tekanan waktu ini akan mengakibatkan berkurangnya efisiensi dan efektifitas audit, kepuasan kerja serta dapat meningkatkan tingkat stres seseorang (Heriningsih, 2002 dalam Liantih, 2010). Suryanita, et al, (2007) menyebutkan bahwa dengan semakin besar time pressure yang dihadapi oleh auditor maka menyebabkan semakin besar pula kecenderungan auditor melakukan perilaku penghentian prosedur audit. Keberadaan tekanan waktu ini memaksa auditor untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan secepatnya atau sesuai dengan anggaran waktu yang telah ditetapkan (Lestari, 2010). Jika terjadi tindakan penghentian prematur atas

Page 8: PENGARUH TEKANAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP  PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)

prosedur audit akibat tekanan waktu akan dapat mengurangi kualitas audit dari laporang keuangan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Suryanita, et al (2007), menyebutkan bahwa time pressure berpengaruh positif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit sehingga semakin besar tekanan waktu yang dihadapi oleh auditor maka semakin besar pula kecenderungan auditor melakukan perilaku penghentian prosedur audit. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2010), dimana hasil penelitian tersebut diantaranya bahwa auditor yang mendapatkan time pressure yang tinggi akan dapat meningkatkan probabiltas dalam menghentikan prematur prosedur audit. Hasil dari penelitian Maulina, et al (2010), menyebutkan bahwa ada pengaruh antara tekanan waktu terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Penelitian Rosalina (2011) juga menghasilkan diantaranya time pressure berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Liantih (2010), diantaranya menyebutkan bahwa tekanan waktu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Pengaruh Locus Of Control Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit

Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai koefisien regresi (β2) sebesar 0,518 dan tingkat signifikansi variabel locus of control 0,003 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Dengan demikian hipotesis kedua pada penelitian ini dapat diterima. Semakin tinggi locus of control ekternal auditor semakin tinggi terjadi tindakan penghentian prematur atas prosedur audit.

Menurut Setiawan dan Ghozali (2006) yang dikutip oleh Liantih (2010), menyebutkan bahwa locus of control atau pusat kendali menunjukkan sejauh mana individu meyakini bahwa individu tersebut dapat mengendalikan faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Locus of control eksternal yang dimiliki seorang auditor dapat menyebabkan seorang auditor melakukan tindakan penghentian prematur prosedur audit. Hasil penelitian Lestari (2010), diantaranya menunjukkan bahwa auditor yang memiliki eksternal locus of control yang tinggi akan meningkatkan probabiltas mereka dalam menghentikan prematur prosedur audit dan temuan pada penelitian tersebut menunjukan bahwa semakin kuat eksternal locus of control auditor, maka akan cenderung melakukan upaya penghentian secara prematur prosedur audit. Karakteristik locus of control eksternal yaitu kurang memiliki inisiatif, mudah menyerah, kurang suka berusaha karena mereka percaya bahwa faktor luarlah yang mengontrol, kurang mencari informasi, mempunyai harapan bahwa ada sedikit korelasi antara usaha dan kesuksesan dan lebih mudah dipengaruhi serta tergantung pada petunjuk orang lain (Crider, 1983 dalam Ayudianti, 2010). Auditor yang memiliki eksternal locus of control yang tinggi akan menyebabkan mereka melakukan tindakan menghentikan prematur prosedur audit.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil peletian Lestari (2010), menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari variabel locus of control terhadap penghentian prematur audit. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian Liantih (2010), locus of control eksternal, berpengaruh secara signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

Pengaruh Tindakan Supervisi Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (β3) sebesar -0,761 dan tingkat signifikansi variabel tindakan supervisi 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tindakan supervisi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Dengan demikian hipotesis ketiga pada penelitian ini dapat diterima. Semakin tinggi tindakan supervisi maka semakin rendah terjadinya tindakan penghentian prematur atas prosedur audit.

Page 9: PENGARUH TEKANAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP  PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)

Penerapan fungsi supervisi yang baik dapat mengurangi terjadinya tindakan penghentian prematur atas prosedur audit karena bentuk penyimpangan ini dapat segera terdeteksi. Dalam bidang pemeriksaan akuntansi, supervisi diantur dalam Standar Pekerjaan Lapangan pertama yang mengharuskan bahwa pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya (Myrna Nurahman dan Indriantoro dalam Adinda, 2011). Dalam profesi akuntan publik peran supervisi sangat penting. Supervisi harus menciptakan lingkungan yang senyaman mungkin untuk meminimalkan stres dan meningkankan peran konseling, keteladanan dari supervisi yang merupakan fungsi psikologi sosial, sebagai akibat perkembangan karir di KAP yang didukung pengetahuan, pelatihan dan pemberian tugas yang menantang (Syamsul Hadi, 2007 dalam Cholifah, 2010). Menurut Maulina, et al (2010), penghentian pekerjaan yang lebih dini akan dapat menyebabkan perubahan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam perencanaan audit, karena akan dapat menghasilkan suatu tingkat risiko audit aktual yang tidak dapat terkontrol dan tidak diketahu sehingga untuk mengontrol hal ini maka kantor akuntan publik (KAP) harus menyediakan tindakan supervisi. Peranan dari supervisi yang baik akan dapat meningkatkan kemungkinan terdeteksinya penghentian prematur atas prosedur audit sebagai salah satu bentuk penyimpangan perilaku audit (Rosalina, 2011). Supervisor yang berorientasi pada pekerjaan, ikut menentukan tujuan yang dicapai, membantu memecahkan masalah, menyediakan dukungan sosial dan material serta memberikan umpan balik atas kinerja bawahan, akan membantu mengurangi kebingungan peran dan ketidakpastian yang dialami bawahan sehingga kepuasan kerja bawahannya akan meningkat (Maulina, et al, 2010). Jadi semakin tinggi tindakan supervisi maka akan dapat mendeteksi dan mengurangi terjadinya tindakan penghentian prematur atas prosedur audit yang dilakukan oleh auditor.

Penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Rosalina (2011) dimana salah satunya menyatakan bahwa tindakan supervisi berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Tetapi hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Maulina, et al (2010) dimana salah satu hasil penelitian untuk variabel tindakan supervisi tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Pengaruh Tekanan Waktu, Locus Of Control, Dan Tindakan Supervisi Secara Simultan Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai F 15,823 dan tingkat signifikansi 0,000 untuk variabel tekanan waktu, locus of control, dan tindakan supervisi. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan waktu, locus of control, dan tindakan supervisi berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Dengan demikian hipotesis empat pada penelitian ini dapat diterima.

Tindakan penghentian prematur atas prosedur audit dapat terjadi karena faktor karakteristik personal auditor (faktor internal) dan faktor situasional pada saat melakukan audit (faktor eksternal) (Weningtyas, et al, (2006). Seorang auditor yang mengalami tekanan waktu, dan auditor yang memiliki locus of control eksternal tinggi menyebabkan seorang auditor melakukan tindakan penghentian prematur atas prosedur audit. Peranan dari supervisi yang baik akan meningkatkan kemungkinan terdeteksinyapenghentian prematur atas prosedur audit sebagai salah satu bentuk penyimpangan perilaku audit (Rosalina, 2011).

SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN

Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis yang dilakukan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan empat hal. Pertama uji secara parsial dapat diketahui tekanan waktu berpengaruh positif dan signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Kedua, uji secara parsial dapat diketahui bahwa locus of control berpengaruh positif dan signifikan

Page 10: PENGARUH TEKANAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP  PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)

terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Ketiga uji secara parsial diketahui bahwa tindakan supervisi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Terakhir, secara simultan diketahui tekanan waktu, locus of control, dan tindakan supervisi berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Sehingga semua hipotesis pada penelitian ini dapat diterima.

SARAN

Saran penulis untuk Kantor Akuntan Publik (KAP), melihat dampak yang dapat ditimbulkan dari tekanan waktu sangat berpengaruh pada proses audit sehingga diharapkan KAP lebih realistis dalam memberikan anggaran waktu dalam proses audit. Lebih memperhatikan kemampuan, pengalaman dan kesanggupan dalam menyelesaikan tugas saat keadaan tidak terduga. Dengan demikian tidak terjadi tindakan penghentian prematur atas prosedur audit. Perlu diberikan perhatian dan pengawasan lebih bagi auditor yang memiliki locus of control eksternal yang tinggi, dengan peran supervisi hal-hal yang menumbulkan pengurangan kualitas audit akibat penghentian prematur prosedur audit dapat dicegah. Untuk penelitian selanjutnya, dilakukan juga metode wawancara langsung pada pengumpulan data sehingga mendapat jawaban yang serius dari responden. Penelitian selanjutnya diharapkan memperhatikan waktu penelitian juga agar tidak berada pada waktu dimana auditor sedang sibuk dalam melakukan audit.

DAFTAR PUSTAKA Adinda, Youra. 2011. Pengaruh Motivasi,

Supervisi, Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Auditor Junior. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Arens, Alvin A., R.J. Randal, M.S. Beasley

dan A.A Jusuf. 2011. Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia ) Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Ayudiati, Soraya Eka. 2010 . Analisis Pengaruh Locus Of Control Terhadap Kinerja Dengan Etika Kerja Islam Sebagai Variabel Moderating. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Cholifah, Wahidah Rizqi. 2010. Pengaruh

Supervisi dan Pelatihan Terhadap Kinerja Auditor Junior. Skripsi. UIN.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis

Multivariatie dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro.

Kartika, Indri dan Provita Wijayanti. (2007).

Locus Of Control sebagai Anteseden Hubungan Kinerja Pegawai dan Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit (Studi Pada Auditor Pemerintah yang Bekerja pada BPKP di Jawa Tengah dan DIY). Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar.

Lestari, Ayu Puji. 2010. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Perilaku Auditor Dalam Penghentian Prosedur Audit: Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik. Skripsi, Universitas Diponegoro Semarang.

Liantih, Rahmah. 2010. Analisis Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta : Salemba

Empat Maulina, Maulina, Ratna Anggraini, Choirul

Anwar. 2010. Pengaruh Tekanan Waktu dan Tindakan Supervisi Terhadap Penghentian Premature Atas Prosedur Audit. Simposium Nasional Akuntansi XIII di Purwokerto.

Rosalina, Wida Amalia. 2011. Pengaruh Time Pressure, Risiko Audit, Materialitas Serta Supervisi Terhadap Premature Sign-Off. Skirpsi. Universitas Airlangga.

Page 11: PENGARUH TEKANAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL DAN TINDAKAN SUPERVISI TERHADAP  PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 2 No: 1 Tahun 2014)

Sangadji, Etta Mamang., Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi.

Santoso, Linggih, 2004. Buku Latihan

SPSS Statistik Parametrik. PT. Elix Media Komputindo, Jakarta.

Suryanita, Dody, Hanung Triatmoko. 2007.

Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 10 No.1

Weningtyas, Suryanita, Doddy Setiawan,

dan Hanung Triatmoko, 2006, “Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit”, Simposium Nasional Akuntansi IX,Padang.