pengaruhteknikrelaksasinafasdalam …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020....

96
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP KECEMASAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS PRANGAT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA SKRIPSI Diajukan sebagai syarat untuk mencapai Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan KUSWANINGSIH NIM. PO7224319016 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN 2020

Upload: others

Post on 27-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAMTERHADAP KECEMASAN PADA IBU HAMIL

DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS PRANGATKABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

SKRIPSI

Diajukan sebagai syarat untuk mencapai Program Studi Sarjana TerapanKebidanan

KUSWANINGSIHNIM. PO7224319016

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI SARJANA TERAPANKEBIDANAN

2020

Page 2: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

SKRIPSI

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAPKECEMASAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI

DI PUSKESMAS PRANGATKABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

KUSWANINGSIHNIM. PO7224319016

Telah disetujui untuk dilaksanakan ujian skripsipada tanggal 10 Juli 2020 dan dinyatakan

telah memenuhi syarat

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Jasmawati, S.Kep., M.Kes Ns. Lukman Nulhakim, M.KepNIDN. 4014026401 NIDN. 4020047801

Page 3: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

iii

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAPKECEMASAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI

DI PUSKESMAS PRANGATKABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

KUSWANINGSIHNIM. PO7224319016

Telah dipertahankan di depan dewan pengujipada tanggal 10 Juli 2020 dan dinyatakan

telah memenuhi syarat

Penguji UtamaDwi Hendriani, M.Kes ………………………………NIDN. 4015078101

Penguji INs. Jasmawati, S.Kep., M.Kes ………………………………NIDN. 4014026401

Penguji IINs. Lukman Nulhakim, M.Kep ………………………………NIDN. 4020047801

Mengetahui,

Ketua Jurusan Kebidanan

Inda Corniawati, M.KebNIP. 197508242006042002

Ka. Prodi Sarjana Terapan KebidananSamarinda

Nursari Abdul Syukur, M.KebNIP. 197805192002122001

Page 4: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

iv

LEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : Kuswaningsih

NIM : PO7224319016

Program Studi : Kebidanan

Angkatan : Ke Dua

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan Karya

Tulis Ilmiah / Skripsi Skripsi saya yang berjudul :

Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Kecemasan Pada Ibu Hamil

Dengan Hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan plagiat, maka saya akan

menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Page 5: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri

Nama : Kuswaningsih

Tempat/Tanggal Lahir : Banyuwangi / 14 Agustus 1978

Alamat : Jl. Samarinda – Bontang Km. 73 Kec.

Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara

Status Keluarga : Menikah

Alamat Instansi : Puskesmas Prangat

Riwayat Pendidikan :

1. SDN Purwosari Banyuwangi, lulus tahun 1991

2. SMP VPVDP Bontang, lulus tahun 1994

3. SPK Yarsi Samarinda, lulus tahun 1997

4. D III Kebidanan Permata Husada Samarinda, lulus tahun 2011

Riwayat Pekerjaan :

1. Perawat Pelaksana Di Pusban Desa Prangat Selatan Tahun 1997-2000

2. Perawat Pelaksana Puskesmas Prangat Tahun 2001-2010

3. Bidan Pelaksana Puskesmas Prangat Tahun 2011-2014

4. Bidan Koordinator Puskesmas Prangat Tahun 2015-Sekarang

5. Bendahara Pengeluaran Puskesmas Prangat Tahun 2015-Sekarang.

Page 6: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam

Terhadap Kecemasan Pada Ibu Hamil Dengan Hipertensi di Puskesmas Prangat

Kabupaten Kutai Kartanegara”.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan karena

adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis ucapkan rasa terima kasih serta penghargaan sebesar-

besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak H. Supriadi B., S.Kp., M.Kep selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Kalimantan Timur.

2. Inda Corniawati, M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Kalimantan Timur.

3. Nursari Abdul Syukur, M.Keb selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan

Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Kalimantan Timur.

4. Ns. Jasmawati, S.Kep., M.Kes selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dengan penuh kesabaran dalam penulisan skripsi ini.

5. Ns. Lukman Nulhakim, M.Kep selaku Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dengan penuh kesabaran dalam penulisan skripsi ini.

Page 7: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

vii

6. Dwi Hendriani, M.Kes selaku Penguji Utama yang memberikan saran dan

kritik demi perbaikan skripsi ini.

7. Keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doanya dalam penulisan

skripsi ini.

8. Rekan-rekan Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Kalimantan Timur

yang selalu memberikan motivasi.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas

segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadari bahwa

dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis

memohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaannya dan

semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Samarinda, 10 Juli 2020

Penulis

Page 8: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ iHALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iiHALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iiiLEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ............................................. ivDAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... vKATA PENGANTAR ..................................................................................... viDAFTAR ISI .................................................................................................... viiiDAFTAR TABEL ............................................................................................ xDAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiiINTISARI .......................................................................................................... xiiiABSTRACT ..................................................................................................... xivBAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1A. Latar Belakang ........................................................................................... 1B. Perumusan Masalah ................................................................................... 4C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5E. Keaslian Penelitian ..................................................................................... 6BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 9A. Landasan Teori ........................................................................................... 9

1. Kehamilan............................................................................................... 162. Hipertensi Pada Kehamilan..................................................................... 163. Pengelolaan Hipertensi............................................................................ 174. Relaksasi Nafas Dalam........................................................................... 245. Kecemasan.............................................................................................. 29

B. Kerangka Teori ........................................................................................... 39C. Kerangka Konsep ....................................................................................... 40D. Hipotesis ..................................................................................................... 40BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 41A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................................ 41B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 43C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 44D. Variabel Penelitian........................................................................................ 45E. Definisi Operasional...................................................................................... 46F. Instrumen Penelitian ................................................................................... 46G. Analisis Penelitian ...................................................................................... 46H. Jalannya Penelitian ..................................................................................... 47I. Etika Penelitian .......................................................................................... 50BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 49A. Hasil ........................................................................................................... 49B. Pembahasan ................................................................................................ 54C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 57

Page 9: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 58A. Kesimpulan ................................................................................................ 58B. Saran ........................................................................................................... 59DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 60LAMPIRAN

Page 10: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 7

Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional................................. 42

Tabel 4.1 Karakteristik Ibu Hamil yang Hipertensi di Puskesmas PrangatKabupaten Kutai Kartanegara.......................................................... 50

Tabel 4.2 Rata-rata skor tingkat kecemasan pada ibu hamil denganhipertensi sebelum melakukan teknik relaksasi nafas dalam diPuskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara.......................... 51

Tabel 4.3 Kriteria tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensisebelum melakukan teknik relaksasi nafas dalam di PuskesmasPrangat Kabupaten Kutai Kartanegara............................................. 52

Tabel 4.4 Rata-rata skor tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensisesudah melakukan teknik relaksasi nafas dalam di PuskesmasPrangat Kabupaten Kutai Kartanegara............................................. 52

Tabel 4.5 Kriteria tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensisesudah melakukan teknik relaksasi nafas dalam di PuskesmasPrangat Kabupaten Kutai Kartanegara............................................. 53

Tabel 4.6 Uji normalitas tingkat kecemasan pada ibu hamil denganhipertensi sebelum dan sesudah melakukan teknik relaksasinafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara.. 53

Tabel 4.7 Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap KecemasanPada Ibu Hamil Dengan Hipertensi di Puskesmas PrangatKabupaten Kutai Kartanegara.......................................................... 54

Page 11: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................. 35

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................... 36

Gambar 3.1 Desain Penelitian Ekperimen Semu ............................................. 37

Page 12: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. SOP

Lampiran 3. Kuesioner

Lampiran 4. Lembar Wawancara

Lampiran 5. Data Penelitian

Lampiran 6. Hasil SPSS

Page 13: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

xiii

Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Kecemasan Pada Ibu

Hamil Dengan Hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai

Kartanegara

Kuswaningsih1*, Jasmawati 2, Lukman Nulhakim 3

*Penulis Korespondensi : Kuswaningsih, Jurusan Kebidanan Prodi Sarjana Terapan KebidananSamarinda, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur, IndonesiaE-mail : [email protected], Phone : +6281346242827

Intisari

Latar belakang : Salah satu Puskesmas di Kabupaten Kutai Kartanegara yang kejadianibu hamil yang menderita hipertensi cukup tinggi terletak di wilayah kerja PuskesmasPrangat. Ketidakstabilan emosi ibu hamil dengan hipertensi mempengaruhi tingkatkecemasan ibu hamil. Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan kecemasan,salah satunya secara nonfarmakologi berupa intervensi teknik relaksasi nafas dalam.Relaksasi napas dalam adalah pernafasan pada abdomen dengan frekuensi lambat sertaperlahan, berirama, dan nyaman dengan cara memejamkan mata saat menarik nafas. Efekdari terapi ini ialah distraksi atau pengalihan perhatian..Tujuan penelitian : Untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadapkecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten KutaiKartanegara.Desain penelitian : Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental menggunakan quasiexperimental. Pendekatan penelitian one group pre test and post test design tanpamenggunakan kelompok pembanding (kontrol). Populasi dalam penelitian ini adalahpasien ibu hamil yang hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegaraberjumlah 18 orang. Analisis data menggunakan uji t berpasangan.Hasil penelitian : Skor rata-rata tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensisebelum melakukan teknik relaksasi nafas dalam yaitu 15,89 dengan kriteria tingkatkecemasan ringan dan sedang yang masing-masing berjumlah 9 orang (50%). Kemudiansesudah melakukan teknik relaksasi nafas dalam mengalami penurunan menjadi 11,22,dengan kriteria sebagian besar tingkat kecemasan ringan berjumlah 9 orang (50%),kemudian tidak ada gejala berjumlah 5 orang (27,8%) dan tingkat kecemasan sedangberjumlah 4 orang (22,2%).Kesimpulan penelitian : Terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadapkecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi.

Kata Kunci : Relaksasi Nafas Dalam, Kecemasan, Ibu Hamil, Hipertensi.

1. Mahasiswa jurusan kebidanan samarinda, Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur2. Dosen jurusan kebidanan Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur3. Dosen jurusan kebidanan Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Page 14: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

xiv

The Effect of Deep Breath Relaxation Techniques on Anxiety in Pregnant

Women with Hypertension in Prangat Health Center

Kutai Kartanegara Regency

Kuswaningsih1*, Jasmawati 2, Lukman Nulhakim 3

*Corresponding Author : kuswaningsih, department of Midwifery Samarinda, PolytechnicMinistry of Health of East Kalimantan, IndonesiaE-mail : [email protected], Phone : +6281346242827

Abstract

Background: One of the Puskesmas in Kutai Kartanegara District where the incidence ofpregnant women suffering from hypertension is quite high located in the working area ofthe Prangat Puskesmas. The emotional instability of pregnant women with hypertensionaffects the anxiety level of pregnant women. Many efforts can be done to reduce anxiety,one of which is in the form of nonpharmacology in the intervention of deep breathingrelaxation techniques. Deep breathing relaxation is slow, slow, rhythmic, comfortablebreathing of the abdomen by closing the eyes when inhaling. The effect of this therapy isdistraction or distraction.Objective: To determine the effect of deep breathing relaxation techniques on anxiety inpregnant women with hypertension at Prangat Puskesmas, Kutai Kartanegara Regency.Design: This type of research is experimental research using quasi experimental. Onegroup research approach is pre-test and post-test design without using a comparison(control) group. The population in this study were patients with hypertensive pregnantwomen in the Prangat Health Center in Kutai Kartanegara Regency totaling 18 people.Data analysis using paired sampel t test.Result: The average score of anxiety levels in pregnant women with hypertension beforeperforming deep breathing relaxation techniques is 15.89 with criteria of mild andmoderate anxiety, each of which amounted to 9 people (50%). Then after performingdeep breathing relaxation techniques decreased to 11.22, with the criteria of most mildanxiety levels amounted to 9 people (50%), then there were no symptoms amounted to 5people (27.8%) and moderate anxiety levels amounted to 4 people ( 22.2%).Conclusion: There is an effect of deep breathing relaxation techniques on anxiety inpregnant women with hypertension.

Keywords: Deep Breath Relaxation, Anxiety, Pregnant Women, Hypertension.

1. Student midwifery Samarinda, Polytechnic Ministry of Health, East Kalimantan2. Lecturer of Midwifery major, Polytechnic Ministry of Health, East Kalimantan3. Lecturer of Nursing major, Polytechnic Ministry of Health, East Kalimantan

Page 15: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

termasuk dalam masalah global yang melanda dunia. Menurut data WHO

(World Health Organization) pada tahun 2015 jumlah kasus hipertensi ada

839 juta kasus. Kasus ini diperkirakan akan semakin tinggi pada tahun 2025

dengan jumlah 1,15 milyar kasus atau sekitar 29% dari total penduduk dunia.

Secara global, 80% kematian ibu hamil yang tergolong dalam penyebab

kematian ibu secara langsung, yaitu disebabkan karena terjadi perdarahan

(25%) biasanya perdarahan pasca persalinan, hipertensi pada ibu hamil (12%),

partus macet (8%), aborsi (13%) dan karena sebab lain (7%) (WHO, 2015).

Berdasarkan data dari WHO (World Health Organization) pada tahun

2015 terdapat 536.000 ibu hamil meninggal akibat hipertensi dalam kehamilan.

Kejadian ini terjadi hampir di seluruh dunia. Angka Kematian Ibu (AKI) di

Asia Tenggara berjumlah 35 per 100.000 kelahiran hidup. Hasil laporan WHO

pada tahun 2015 juga menyatakan bahwa di Indonesia AKI tergolong tinggi

dengan 420 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2015).

Hasil dari SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) tahun

2017, menyatakan bahwa sepanjang tahun 2013-2017 kasus kematian ibu

melonjak naik. Pada tahun 2017 AKI mencapai 359 per 100.000 penduduk

atau meningkat sekitar 57% bila dibandingkan dengan kondisi pada tahun

1

Page 16: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

2

2013, yaitu sebesar 228 per 100.000 penduduk. Hal ini disebabkan karena

terjadinya bumil risti (ibu hamil dengan risiko tinggi) yang salah satunya

adalah terkena hipertensi dalam kehamilan (SDKI, 2017).

Kementerian Kesehatan RI (2013) menjelaskan bahwa hipertensi

merupakan penyakit yang berbahaya, terutama apabila terjadi pada wanita

yang sedang hamil. Hal ini dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan bagi

bayi yang akan dilahirkan. Karena tidak ada gejala atau tanda khas sebagai

peringatan dini. Hipertensi dalam kehamilan atau yang disebut dengan

preeklampsia, kejadian ini persentasenya 12% dari kematian ibu di seluruh

dunia. Kemenkes tahun 2013 menyatakan bahwa hipertensi meningkatkan

angka kematian dan kesakitan pada ibu hamil.

Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi

Kalimantan Timur, hipertensi menjadi penyakit terbanyak yang diderita di

daerah tersebut. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai

Kartanegara (2018) pada tahun 2015 terdapat 34,3% ibu hamil yang menderita

hipertensi, tahun 2016 terdapat 36,2% ibu hamil yang menderita hipertensi,

tahun 2017 terdapat 38,1% ibu hamil yang menderita hipertensi dan tahun

2018 terdapat 39,6% ibu hamil yang menderita hipertensi. Salah satu

Puskesmas di Kabupaten Kutai Kartanegara yang kejadian ibu hamil yang

menderita hipertensi cukup tinggi terletak di wilayah kerja Puskesmas Prangat.

Ibu hamil khususnya kehamilan pertama yang akan menghadapi

persalinan mengalami cemas bahkan stress, karena kondisi emosional ibu

hamil yang labil saat menghadapi persalinan berupa rasa tegang di otot dan

Page 17: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

3

kelelahan, terutama di otot-otot dada, leher dan punggung, gelisah serta

gangguan tidur dan keluhan pada perut. Labilitas emosi tersebut dapat juga

ditunjukkan dengan menangis tanpa sebab bahkan beberapa waktu bisa

tertawa. (Kartono, 2018).

Aprianawati dan Sulistyorini (2010) mengemukakan bahwa kecemasan

dapat menimbulkan individu mudah marah atau tersinggung, gelisah, tidak

mampu memusatkan perhatian, ragu-ragu, bahkan kemungkinan ingin lari dari

kenyataan hidup. Kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketegangan

lebih lanjut sehingga membentuk suatu siklus umpan balik yang dapat

meningkatkan intensitas emosional secara keseluruhan. Oleh sebab itu, ibu

hamil perlu mengendalikan diri agar dapat menjaga kestabilan emosinya.

Ketidakstabilan emosi ibu hamil dengan hipertensi mempengaruhi

tingkat kecemasan ibu hamil. Ibu hamil dengan hipertensi berpotensi terkena

hipertensi kronis setelah masa kehamilannya selesai. Hipertensi kronis sendiri

dikaitkan dengan banyak sekali penyakit, misalnya stroke dan penyakit

jantung koroner. Adapun aliran darah plasenta yang tidak lancar menyebabkan

janin tidak mendapat suplai oksigen dan nutrisi yang memadai selama masa

kehamilan. Akibatnya bisa timbul pertumbuhan janin terhambat. Selain itu,

hipertensi juga menyebabkan berbagai kerugian lainnya pada janin, misalnya

timbulnya abruptio plasenta, kelahiran prematur dan kematian janin dalam

kandungan.

Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan kecemasan,

salah satunya secara nonfarmakologi berupa intervensi teknik relaksasi nafas

Page 18: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

4

dalam. Relaksasi napas dalam adalah pernafasan pada abdomen dengan

frekuensi lambat serta perlahan, berirama, dan nyaman dengan cara

memejamkan mata saat menarik nafas. Efek dari terapi ini ialah distraksi atau

pengalihan perhatian.

Penelitian ini menggunakan penatalaksanaan nonfarmakologis terapi

relaksasi nafas dalam untuk menurunkan kecemasan pada ibu hamil dengan

hipertensi, dikarenakan terapi relaksasi nafas dalam dapat dilakukan secara

mandiri, relatif mudah dilakukan dari pada terapi nonfarmakologis lainnya,

tidak membutuhkan waktu lama untuk terapi, dan dapat mengurangi dampak

buruk dari terapi farmakologis bagi pibu hamil dengan hipertensi. Penelitian

terdahulu yang dilakukan Sudaryani (2017) menunjukkan bahwa teknik

relaksasi nafas dalam dapat meurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil

dengan pre-eklampsia di RSUD Kebumen.

Berdasarkan penjelasan tersebut, perlu dilakukan penelitian lebih

lanjut tentang “Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Kecemasan

Pada Ibu Hamil Dengan Hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai

Kartanegara”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : Apakah ada pengaruh teknik relaksasi nafas dalam

terhadap kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi di Puskesmas Prangat

Kabupaten Kutai Kartanegara?

C. Tujuan Penelitian

Page 19: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

5

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap

kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi di Puskesmas Prangat

Kabupaten Kutai Kartanegara.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi

sebelum melakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat

Kabupaten Kutai Kartanegara.

b. Untuk mengetahui tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi

sesudah melakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat

Kabupaten Kutai Kartanegara.

c. Untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap

kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi di Puskesmas Prangat

Kabupaten Kutai Kartanegara.

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Pendidikan

Memberikan rujukan bagi institusi pendidikan dalam melaksanakan

proses pembelajaran mengenai asuhan keperawatan pada ibu hamil

dengan hipertensi yang disertai dengan pelaksanaan intervensi mandiri

keperawatan berdasarkan hasil riset-riset terkait.

b. Bagi Puskesmas

Page 20: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

6

Memberikan rujukan bagi bidang kebidanan dalam mengembangkan

kebijakan terkait dengan pengembangan kompetensi kebidanan, serta

pengembangan SOP pelaksanaan teknik relaksasi nafas dalam.

c. Bagi Penulis

Meningkatkan kemampuan penulis dalam melakukan analisa efektifitas

teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil dengan

hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan

skripsi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pasien

Dapat mengetahui efektifitas teknik relaksasi nafas dalam terhadap

kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi yang dapat diaplikasikan

secara mandiri oleh pasien.

b. Bagi Tenaga Kesehatan

Memberikan masukan dan contoh (role model) dalam melakukan

intervensi keperawatan serta menambah ilmu pengetahuan dan

pengalaman tenaga kesehatan mengenai teknik relaksasi nafas dalam

terhadap kecemasan ibu hamil dengan hipertensi.

E. Keaslian Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengambil bahan pembelajaran dan

masukan sebagai bahan pembanding dalam menyelesaikan penulisan ini dari

Page 21: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

7

berbagai hasil karya tulis dari mahasiswa-mahasiswa yang telah menyelesaikan

skripsinya yang dijelaskan pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1.Keaslian Penelitian

Penelitian Tujuan Sampel Design Hasil PerbedaanAmalia ArindaNur Ayumi(2014) Pengaruhrelaksasi nafasdalam terhadappenurunantekanan darahpada ibu hamilhipertensi diPuskesmasKenditKecamatanKenditSitubondo.

Untukmenganalisispengaruhrelaksasinafas dalamterhadappenurunantekanan darahpada ibuhamilhipertensi diPuskesmasKenditKecamatanKenditSitubondo.

Populasisebanyak 50ibu hamilhipertensi,sampelsebanyak 30respondendenganmenggunakanteknik sampelpurposivesampling.

Jenispenelitiankuantitatif: quasyeksperimendenganmetodeone-grouppretest-posttestdesign.

Hasil penelitian inididapatkan bahwaada pengaruhrelaksasi nafasdalam terhadappenurunan tekanandarah pada ibu hamilhipertensi diPuskesmas KenditKecamatan KenditSitubondo.

Perbedaan penelitian inidengan penelitianterdahulu yaitu jumlahsampel penelitian, waktupenelitian dan lokasipenelitian. Selain itupenelitian terdahulu hanyameneliti perubahantekanan darah, sedangkanpenelitian ini melihatkecemasan ibu hamil

Rita DwiHartanti (2016)Terapi RelaksasiNapas DalamMenurunkanTekanan DarahPasienHipertensi.

Untukmengetahuiterapirelaksasinapas dalammenurunkantekanan darahpasienhipertensi

Pasienhipertensi

Jenispenelitiankuantitatif: quasyeksperimendenganmetodeone-grouppretest-posttestdesign.

Hasil analisis databivariatmenunjukkan terapirelaksasi napasdalam efektifmenurunkan tekanandarah pasienhipertensi.

Perbedaan penelitian inidengan penelitianterdahulu yaitu jumlahsampel penelitian, sampelpenelitian terdahulumerupakan pasienhipertensi sedangkanpenelitian ini khusus ibuhamil hipertensigestasional. Selain itupenelitian terdahulu hanyameneliti perubahantekanan darah, sedangkanpenelitian ini melihatkecemasan ibu hamil

Elrita Tawaang(2013) Pengaruhteknik relaksasinafas dalamdenganpenurunantekanan darah

Untukmengetahuipengaruhteknikrelaksasinafas dalamdengan

Pasienhipertensi

Jenispenelitiankuantitatif: quasyeksperimendenganmetode

Hasil penelitianmenunjukkan teknikrelaksasi napasdalam dapatmenurunkan tekanandarah pada penderitahipertensi sedang-

Perbedaan penelitian inidengan penelitianterdahulu yaitu jumlahsampel penelitian, sampelpenelitian terdahulumerupakan pasienhipertensi sedangkan

Page 22: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

8

pada pasienhipertensisedang berat diRuang IRINA CBLU Prof. Dr.R. D. KandouManado.

penurunantekanan darahpada pasienhipertensisedang beratdi RuangIRINA CBLU Prof. Dr.R. D. KandouManado.

one-grouppretest-posttestdesign.

berat. penelitian ini khusus ibuhamil hipertensigestasional. Selain ituberbeda dari segi waktupenelitian dan lokasipenelitian. Selain itupenelitian terdahulu hanyameneliti perubahantekanan darah, sedangkanpenelitian ini melihatkecemasan ibu hamil

Rini Tri Hastuti(2015)penurunantekanan darahdenganmenggunakantehnik nafasdalam (deepbreathing) padapasien hipertensidi PuskesmasBendosariKabupatenSukoharjo.

Untukmengetahuipenurunantekanan darahdenganmenggunakantehnik nafasdalam (deepbreathing)pada pasienhipertensi diPuskesmasBendosariKabupatenSukoharjo

Pasienhipertensi

Jenispenelitiankuantitatif: quasyeksperimendenganmetodeone-grouppretest-posttestdesign.

Hasil penelitianmenunjukkan adapengaruh terapitehnik nafas dalam(deep breathing)terhadap penurunantekanan darah padapasien hipertensi diPuskesmasBendosariKabupatenSukoharjo

Perbedaan penelitian inidengan penelitianterdahulu yaitu jumlahsampel penelitian, sampelpenelitian terdahulumerupakan pasienhipertensi sedangkanpenelitian ini khusus ibuhamil hipertensigestasional. Selain ituberbeda dari segi waktupenelitian dan lokasipenelitian. Selain itupenelitian terdahulu hanyameneliti perubahantekanan darah, sedangkanpenelitian ini melihatkecemasan ibu hamil

Dwi Sudaryani(2017)Asuhankeperawatanpenerapanteknik distraksirelaksasi (nafasdalam) untukmenurunkantingkatkecemasan padaibu hamildengan pre-eklmpsiaberat

Untukmengetahuiasuhankeperawatanpenerapanteknikdistraksirelaksasi(nafas dalam)untukmenurunkantingkatkecemasanpada ibuhamil denganpre-eklmpsiaberat

Ibu hamildengan pre-eklmpsiaberat

Penulismenggunakan jenisstudideskriptifdenganstudikasus.

Setelah dilakukanpenerapan teknikdistraksi relaksasi(nafas dalam) ibumerasa nyamn danrileks, sehinggaterjadi penurunantekanan darahmeskipun tidaksignifikan. Makateknik relaksasinafas dalam dapatmeurunkan tingkatkecemasan pada ibuhamildengan pre-eklampsia.

Perbedaan penelitian inidengan penelitianterdahulu yaitu jumlahsampel penelitian, sampelpenelitian terdahulumerupakan pasienhipertensi sedangkanpenelitian ini khusus ibuhamil hipertensigestasional.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 23: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

9

A. Landasan Teori

1. Kehamilan

a. Definisi Kehamilan

Kehamilan merupakan masa ketika seorang wanita membawa

embrio atau fetus di dalam tubuhnya (Astuti, 2011). Kehamilan

merupakan hasil pembuahan sel telur dari perempuan dan sperma dari

laki-laki, sel telur akan bisa hidup selama maksimal 48 jam,

spermatozoa sel yang sangat kecil dengan ekor yang panjang bergerak

memungkinkan untuk dapat menembus sel telur (konsepsi), sel-sel

benih ini akan dapat bertahan kemanapun fertilisasinya selama 2-4 hari,

proses selanjutnya akan terjadi nidasi, jika nidasi ini terjadi, barulah

disebut adanya kehamilan (Sunarti, 2013).

b. Fisiologi Kehamilan

Terjadinya kehamilan maka seluruh genitalia wanita

mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang

perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim (Prawirohardjo,

2011). Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormon

somatomatropin, estrogen, dan progestrogen yang menurut

Prawirohardjo (2011) menyebabkan perubahan pada :

1) Rahim atau uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan

melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai9

Page 24: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

10

persalinan. Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk

bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali

seperti keadaan semula dalam beberapa minggu setelah persalinan.

Perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram dan

kapasitas 10 mL atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan

berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin,

plasenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume

totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau lebih

dengan berat rata-rata 1100 gram.

2) Vagina (liang senggama)

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat

jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada

vagina akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda

chadwicks. Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan

hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dan sel-sel otot

polos.

3) Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan

folikel baru juga akan ditunda, hanya satu korpus luteum yang

dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi selama 6-7

minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai

penghasil progesteron dalam jumlah yang relatif minimal.

4) Payudara

Page 25: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

11

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai

persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan

payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat

kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan somatromatropin.

5) Sirkulasi darah ibu

Peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor,

antara lain:

a) Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat

memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin

dalam rahim.

b) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada

sirkulasi retro-plasenter.

c) Pengaruh hormon estrogen dan progesteron semakin meningkat.

Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan

peredaran darah, yaitu :

1) Volume darah

Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah

lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam

pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada hamil 32

minggu. Serum darah (volume darah) bertambah sebesar 25-30%

sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%. Curah jantung akan

bertambah sekitar 30%. Bertambahnya hemodilusi darah mulai

tampak sekitar umur hamil 16 minggu, sehingga pengidap penyakit

Page 26: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

12

jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali. Kehamilan

selalu memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil dengan

sakit jantung dapat jatuh dalam dekompensasio kordis. Postpartum

terjadi hemokonsentrasi dengan puncak hari ketiga sampai kelima.

2) Sel darah

Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat

mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan

sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah

sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis. Sel

darah putih meningkat dengan mencapai jumlah sebesar 10.000

mL. Hemodilusi dan anemia maka laju endap darah semakin tinggi

dan dapat mencapai empat kali dari angka normal.

3) Sistem respirasi

Kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat

memenuhi kebutuhan oksigen (O2). Terjadi desakan diafragma

karena dorongan rahim yang membesar pada umur hamil 32

minggu. Kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2

yang meningkat, ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20-

25% dari biasanya.

4) Sistem pencernaan

Terjadi peningkatan asam lambung karena pengaruh estrogen.

5) Traktus urinarius

Page 27: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

13

Bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh

uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering kemih.

Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila

uterus keluar dari rongga panggul. Akhir kehamilan, jika kepala

janin sudah mulai turun ke pintu panggul, keluhan itu akan timbul

kembali.

6) Perubahan pada kulit

Kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi

kemerahan, kusam, dan kadang-kadang akan mengenai daerah

payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama striae

gravidarum.

7) Metabolisme

Terjadinya kehamilan membuat metabolisme tubuh mengalami

perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi

untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI. Berat

badan diperkirakan selama kehamilan akan bertambah 12,5 kg.

Penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus dan

isinya, kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstraseluler.

Kehamilan normal akan terjadi hipoglikemia puasa yang

disebabkan oleh kenaikan kadar insulin, hiperglikemia

postprandial dan hiperinsulinemia. Zinc (Zn) sangat penting untuk

pertumbuhan dan perkembangan janin. Beberapa penelitian

Page 28: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

14

menunjukkan kekurangan zat ini dapat menyebabkan pertumbuhan

janin terhambat.

c. Klasifikasi Usia Kehamilan

Menurut Elisabeth (2015), kehamilan berlangsung selama 9

bulan atau 40 minggu. Kehamilan dibagi menjadi tiga periode atau

trimester :

1) Kehamilan trimester I : 0-3 bulan (0-12 minggu)

Masa kehamilan trimester pertama terjadi pertumbuhan dan

perkembangan pada sel telur yang telah dibuahi dan terbagi dalam

3 fase yaitu fase ovum, fase embrio dan fase janin. Fase ovum

sejak proses pembuahan sampai proses implantasi pada dinding

uterus, fase ini ditandai dengan proses pembelahan sel yang

kemudian disebut dengan zigot. Fase ovum memerlukan waktu 10-

14 hari setelah proses pembuahan. Fase embrio ditandai dengan

proses pembentukan organ-organ utama, fase ini berlangsung 2-8

minggu. Fase janin berlangsung dari 8 minggu sampai tibanya

waktu melahirkan. Fase ini tidak ada lagi proses pembentukan

melainkan proses pertumbuhan dan perkembangan.

2) Kehamilan trimester II: 4 – 6 bulan (13-28 minggu)

Masa kehamilan trimester II merupakan suatu periode

pertumbuhan yang cepat. Periode ini bunyi jantung janin sudah

dapat didengar, gerakan janin jelas, panjang janin kurang lebih 30

cm dan beratnya kurang lebih 600 gr. Periode ini dokter atau bidan

Page 29: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

15

biasanya mengadakan pemeriksaan terhadap berat badan dan

tekanan darah, pemeriksaan urin, detak jantung baik ibu maupun

janin serta kaki dan tangan untuk melihat adanya pembengkakan

(edema) dan gejala- gejala umum yang terjadi. Pemeriksaan

tersebut bertujuan untuk mengetahui kemungkinan timbulnya

penyakit yang membahayakan proses pertumbuhan dan

perkembangan janin sampai akhir masa kehamilan.

3) Kehamilan trimester III: 7 – 9 bulan (29-40 minggu)

Trimester III kehamilan adalah periode penyempurnaan bentuk

dan organ–organ tubuh janin untuk siap dilahirkan. Berat janin

pada usia kehamilan trimester ini mencapai 2,5 kg. Fungsi organ-

organ tubuh yang mengatur kehidupan sudah berjalan dengan

sempurna. Memasuki usia kehamilan trimester III wanita hamil

akan sering berkemih karena pembengkakan vaskuler yang

menyebabkan penurunan filtrasi glomerulus dan penurunan fungsi

kandung kemih. Pemeriksaan rutin lebih sering dikarenakan

adanya perubahan tersebut dilakukan biasanya 2 kali seminggu, hal

ini dimaksudkan untuk memantau lebih teliti setiap pertumbuhan

dan perkembangan janin, kondisi fisik maupun psikis calon ibu,

kemungkinan yang akan terjadi pada calon ibu maupun janin

selama sisa proses kehamilan serta dalam menghadapi proses

persalinan.

2. Hipertensi Pada Kehamilan

Page 30: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

16

Hipertensi dalam kehamilan ini ditandai dengan naiknya tekanan

darah yaitu tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah

diastolik ≥ 90 mmHg (Ronald dan Richard, 2010). Klasifikasi yang

dipakai di Indonesia adalah berdasarkan The National High Blood

Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in

Pregnancy (NHBPEP) memberikan suatu klasifikasi untuk mendiagnosa

jenis hipertensi dalam kehamilan, (NHBPEP, 2000) yaitu :

a. Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur

kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis

setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12

minggu pascapersalinan.

b. Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu

kehamilan disertai dengan proteinuria. Eklampsia adalah preeklampsi

yang disertai dengan kejang-kejang dan/atau koma.

c. Preeklampsia pada hipertensi kronik (preeclampsia superimposed

upon chronic hypertension) adalah hipertensi kronik disertai tanda-

tanda preeklampsi atau hipertensi kronik disertai proteinuria

(Prawirohardjo, 2013).

3. Pengelolaan Hipertensi

a. Penatalaksanaan farmakologis

1) Definisi penatalaksanaan farmakologis

Page 31: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

17

Pengobatan farmakologis merupakan pengobatan dengan

menggunakan obat antihipertensi tertentu, sehingga dapat

menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Pada sebagian

besar pasien pengobatan dimulai dengan dosis kecil obat

antihipertensi kemudian jika tidak ada kemajuan secara perlahan

dosisnya dinaikkan namun disesuaikan juga dengan umur,

kebutuhan dan hasil pengobatan. Obat antihipertensi yang dipilih

harus mempunyai efek penurunan tekanan darah selama 24 jam

dengan dosis sekali sehari (Sanjaya, 2009).

2) Tujuan penatalaksanaan farmakologis

Tujuan pengobatan farmakologis adalah menurunkan morbiditas

dan mortalitas akibat hipertensi dengan memelihara tekanan darah

sistolik di bawah 140 mmHg, tekanan diastolic di bawah 90 mmHg

disamping mencegah resiko penyakit kardiovaskuler lainnya.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada penggunaan obat

anti hipertensi, yaitu : saat mulai pengobatan gunakanlah dosis

yang kecil, bila efek tidak memuaskan tambahkan obat untuk

kombinasi, dan pergunakan obat longacting dengan dosis tunggal

yang dapat mencakup efek selama 24 jam (Bandiara, 2018).

3) Terapi kombinasi obat antihipertensi

Evidence-based medicine adalah pengobatan yang

didasarkan atas bukti terbaik yang ada dalam mengambil keputusan

Page 32: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

18

saat memilih obat secara sadar, jelas, dan bijak terhadap masing-

masing pasien dan/atau penyakit. Praktek evidence-based untuk

hipertensi termasuk memilih obat tertentu berdasarkan data yang

menunjukkan penurunan mortalitas dan morbiditas kardiovaskular

atau kerusakan target organ akibat hipertensi. Bukti ilmiah

menunjukkan kalau sekadar menurunkan tekanan darah,

tolerabilitas, dan biaya saja tidak dapat dipakai dalam seleksi obat

hipertensi. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, obat-obat

yang paling berguna adalah diuretik, penghambat enzim konversi

angiotensin (ACEI), penghambat reseptor angiotensin (ARB),

penyekat beta, dan antagonis kalsium (CCB) (Sanjaya, 2009).

Kombinasi Ada 9 kelas obat antihipertensi. Diuretik, penyekat beta,

penghambat enzim konversi angiotensin (ACEI), penghambat

reseptor angiotensin (ARB), dan antagonis kalsium dianggap

sebagai obat antihipertensi utama. Obat-obat ini baik sendiri atau

dikombinasi, harus digunakan untuk mengobati mayoritas pasien

dengan hipertensi karena bukti menunjukkan keuntungan dengan

kelas obat ini. Beberapa dari kelas obat ini (misalnya diuretik dan

antagonis kalsium) mempunyai subkelas dimana perbedaan yang

bermakna dari studi terlihat dalam mekanisme kerja, penggunaan

klinis atau efek samping. Penyekat alfa, agonis alfa 2 sentral,

penghambat adrenergik, dan vasodilator digunakan sebagai obat

Page 33: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

19

alternatif pada pasien-pasien tertentu disamping obat utama

(Bandiara, 2018).

Menurut Sanjaya (2009) kebanyakan pasien dengan

hipertensi memerlukan dua atau lebih obat antihipertensi untuk

mencapai target tekanan darah yang diinginkan. Kelas obat yang

biasa digunakan untuk pengobatan farmakologis adalah Diuretik

(Hidroklorotiazid 12,5 mg 1 kali sehari), penyekat beta (Atenolol

25 mg 1 kali sehari), penghambat enzim konversi angiotensin

(ACEI) (Catopril 12,5 mg 1 kali sehari), penyekat reseptor

angiotensin (ARB) (Kandesartan 8 mg 1 kali sehari), dan antagonis

kalsium (Amplodipin 2,5 mg 1 kali sehari) dianggap sebagai obat

antihipertensi utama. Apabila tekanan darah melebihi 20/10 mmHg

diatas target, dapat dipertimbangkan untuk memulai terapi dengan

dua obat.

b. Penatalaksanaan non-farmakologis

Pendekatan nonfarmakologis merupakan penanganan awal

sebelum penambahan obat-obatan hipertensi, disamping perlu

diperhatikan oleh seorang yang sedang dalam terapi obat. Sedangkan

pasien hipertensi yang terkontrol, pendekatan nonfarmakologis ini

dapat membantu pengurangan dosis obat pada sebagian penderita.

Oleh karena itu, modifikasi gaya hidup merupakan hal yang penting

diperhatikan, karena berperan dalam keberhasilan penanganan

hipertensi (Hikayati, 2013).

Page 34: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

20

Penangan non farmakologis yang digunakan untuk mengurangi

dampak hipertensi bagi pasien hipertensi antara lain :

1) Olahraga

Olahraga dan aktifitas fisik Selain untuk menjaga berat badan tetap

normal, olahraga dan aktifitas fisik teratur bermanfaat untuk

mengatur tekanan darah, dan menjaga kebugaran tubuh. Olahraga

seperti jogging, berenang baik dilakukan untuk penderita hipertensi.

Dianjurkan untuk olahraga teratur, minimal 3 kali seminggu,

dengan demikian dapat menurunkan tekanan darah walaupun berat

badan belum tentu turun. Olahraga yang teratur dibuktikan dapat

menurunkan tekanan perifer sehingga dapat menurunkan tekanan

darah. Olahraga dapat menimbulkan perasaan santai dan

mengurangi berat badan sehingga dapat menurunkan tekanan darah.

Yang perlu diingatkan kepada kita adalah bahwa olahraga saja

tidak dapat digunakan sebagai pengobatan hipertensi (Jafar, 2006

dalam Bandiara, 2018).

2) Relaksasi aromaterapi mawar

Relaksasi aromaterapi mawar merupakan salah satu terapi non

farmakologis yaitu dalam menurunan tekanan darah. Manfaat dari

aromaterapi dapat menumbuhkan perasaan tenang (rileks) pada

jasmani, pikiran, dan rohani (soothing the physical, mind and

spiritual), dapat menciptakan suasana yang damai, serta dapat

menjauhkan dari perasaan cemas dan gelisah. Sedangkan efek

Page 35: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

21

farmakologis mawar diantaranya melancarkan sirkulasi darah, anti

radang, menghilangkan bengkak, dan menetralisir racun. Secara

teori apabila dapat dilaksanakan dengan baik terapi relaksasi

(aromaterapi mawar) maka tekanan darah dapat menurun (Kenia,

2013).

3) Relaksasi nafas dalam

Relaksasi nafas dalam yaitu suatu bentuk asuhan keperawatan yang

mengajarkan kepada pasien mengenai teknis nafas dalam, nafas

lambat dan menghembuskan nafas secara perlahan. Selain itu

relaksasi nafas dalam juga dapat dilakukan dengan latihan olah

nafas dan bermeditasi, seperti yoga atau taichi yang efektif untuk

menurunkan hormon penyebab stress. Terapi relaksasi nafas dalam

dapat meningkatkan saturasi oksigen, memperbaiki keadaan

oksgenasi dalam darah, dan membuat suatu keadaan rileks dalam

tubuh (Amalia, 2014).

4) Terapi mandi uap

Terapi mandi uap merupakan salah satu jenis terapi menggunakan

media uap air hangat. Orang yang menjalani terapi ini akan

ditempatkan pada ruangan uap hangat yang dirancang khusus. Uap

hangat yang berasal dari pemanasan air dipompakan ke ruangan

tertutup sehingga menciptakan kondisi panas basah. Mandi uap ini

akan meningkatkan sirkulasi perifer 5 – 10% melalui proses

pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi). Selain itu, rempah-

Page 36: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

22

rempah yang digunakan pada uap hangat tersebut menghasilkan

aromatherapi yang meningkatkan efek relaksasi. Mekanisme

vasodilatasi dan relaksasi tubuh selain dapat meningkatkan

perasaan nyaman sehingga menurunkan atau menghilangkan nyeri,

juga bisa menurunkan tekanan darah (Purnawan, 2015).

5) Pijat refleksi kaki dan hipnoterapi

Pijat refleksi kaki dan hipnoterapi merupakan salah satu bentuk

penanganan non medis pada pasien yang menderita hipertensi.

Pijat refleksi kaki dan hipnoterapi. Metode ini dipilih karena

kecilnya efek samping yang ditimbulkan dan lebih ekonomis.

Proses pijat refleksi kaki hanyalah menggunakan tangan manusia.

Terapi pijat refleksi kaki telah terbukti efektif untuk mengatasi

berbagai penyakit, termasuk hipertensi. Terapi Hipnosis hanyalah

menggunakan kekuatan sugesti yang akan langsung

merelaksasikan kondisi pasien, sehingga dapat menjadi lebih

nyaman dalam waktu yang cukup singkat. Terapi hypnosis belum

banyak dikenal dan dikembangkan sebagai terapi keperawatan di

Indonesia. Dampak yang diharapkan adalah dapat segera

merilekskan dan menurunkan tekanan darah, mempersingkat lama

rawat, meningkatkan pemulihan fisik, serta meringankan respon

psikoemosional pasien (Nugroho, 2012).

6) Terapi Air Hangat

Page 37: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

23

Secara ilmiah air hangat mempunyai dampak fisiologis bagi tubuh

sehingga rendam kaki air hangat dapat digunakan sebagai salah

satu terapi yang dapat memulihkan otot sendi yang kaku serta

menyembuhkan stroke apabila dilakukan melalui kesadaran dan

kedisiplinan. Hangatnya air membuat sirkulasi darah menjadi

lancer (Nugroho, 2012).

7) Relaksasi otot progresif (Progresive Muscle Relaxtation)

Relaksasi otot progresif (Progresive Muscle Relaxtation) adalah

salah satu bentuk penanganan non medis yang dilakukan untuk

mengurangi tekanan darah tinggi pada pasien hipertensi. Relaksasi

otot progresif (Progresive Muscle Relaxtation) adalah terapi

relaksasi dengan gerakan mengencangkan dan melemaskan otot–

otot pada satu bagian tubuh pada satu waktu untuk memberikan

perasaan relaksasi secara fisik. Gerakan mengencangkan dan

melemaskan secara progresif kelompok otot ini dilakukan secara

berturut-turut. Dengan mengetahui lokasi dan merasakan otot yang

tegang, maka kita dapat merasakan hilangnya ketegangan sebagai

salah satu respon kecemasan dengan lebih jelas (Rochmawati,

2014).

4. Relaksasi Nafas Dalam

Page 38: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

24

a. Pengertian

Relaksasi nafas dalam adalah suatu teknik merilekskan

ketegangan otot yang dapat membuat pasien merasa tenang dan bisa

menghilangkan dampak psikologis stres pada pasien. Relaksasi nafas

dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan yang dalam ini

perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas

dalam, nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan

bagaimana menghembuskan nafas dalam secara perlahan (Teti, 2015).

b. Tujuan

Menurut Smeltzer & Bare (2002) dalam Teti (2015) tujuan

teknik relaksasi nafas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi

alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru,

meningkatkan efisiensi batuk, mengurangi stres fisik maupun

emosional yaitu menurunkan kecemasan.

c. Prosedur

Relaksasi nafas dalam ada beberapa macam. Miltenberger

(2004) dalam Teti (2015) menggambarkan 4 macam relaksasi yaitu

relaksasi otot, pernafasan diafragma, meditasi dan relaksasi perilaku.

Autonegic relaxation merupakan jenis relaksasi yang diciptakan

sendiri oleh individu bersangkutan dengan cara seperti ini dilakukan

dengan menggabungkan imajinasi visual dan kewaspadaan tubuh

dalam mengadapi stres. Relaksasi atau meditasi berguna untuk

mengurangi stres atau ketegangan jiwa. Relaksasi dilaksanakan dengan

Page 39: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

25

mengencangkan dan melonggarkan otot tubuh sambil membayangkan

sesuatu dengan damai, indah dan menyenangkan. Relaksasi dapat juga

dilakukan dengan mendengarkan musik atau bernyanyi.

Teknik relaksasi menurut Endang (2014) menghasilkan respon

fisiologis terintegrasi dan juga mengganggu bagian dari kesadaran

yang dikenal sebagai“respon relaksasi Benson”. Relaksasi merupakan

2 perpanjangan serabut otot skeletal dan ketegangan merupakan

kontraksi terhadap perpindahan serabut otot.

d. Posisi

Ada beberapa posisi relaksasi nafas dalam yang dapat

dilakukan menurut (Smeltzer & Bare dalam Lukman, 2014) :

1) Posisi relaksasi dengan terlentang

Berbaring terlentang, kedua tungkai kaki lurus dan terbuka sedikit,

kedua tangan rileks disamping bawah lutut dan kepala diberi bantal.

2) Posisi relaksasi dengan berbaring miring

Berbaring miring, kedua lutut ditekuk, dibawah kepala diberi

bantal dan dibawah perut sebaiknya diberi bantal juga, agar perut

tidak menggantung.

3) Posisi relaksasi dalam keadaan berbaring terlentang

Page 40: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

26

Kedua lutut ditekuk, berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk,

kedua

lengan disamping telinga.

4) Posisi relaksasi dengan duduk

Duduk membungkuk, kedua lengan diatas sandaran kursi atau

diatas tempat tidur, kedua kaki tidak boleh menggantung.

Prosedur teknik relaksasi nafas dalam menurut Priharjo dalam

Nerini (2011), bentuk pernapasan yang digunakan pada prosedur ini

adalah pernapasan diafragma yang mengacu pada pendataran kubah

diagfragma selama inspirasi yang mengakibatkan pembesaran

abdomen bagian atas sejalan dengan desakan udara masuk selama

inspirasi. Adapun langkah-langkah teknik relaksasi nafas dalam adalah

sebagai berikut :

1) Ciptakan lingkungan yang tenang

2) Usahakan tetap rileks dan tenang

3) Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan

udara melalui hitungan 1,2,3

4) Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil

merasakan ekstrimitas atas dan bawah rileks

5) Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali

6) Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui

mulut

7) Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks.

Page 41: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

27

8) Usahakan agar tetap konsentrasi atau mata sambil terpejam.

9) Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri.

10) Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa

berkurang

11)Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.

12) Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas dengan dangkal

dan cepat.

Berdasarkan Kaur Amandeep et al (2015) dalam penelitiannya

berjudul “Effectiveness of Abdominal Breathing Exerchise on Blood

Pressure Among Hypertensive Patients” maka teknik relaksasi yang

digunakan adalah pasien diminta untuk menempatkan satu tangan di

dada dan yang lainnya diperut kanan bawah tulang rusuk. Tarik nafas

perlahan dan dalam melalui hidung ke bagian bawah paru-paru. Dada

harus bergerak hanya sedikit, sementara perut naik mendorong tangan

naik. Tangan dipertu harus naik lebih tinggi yang di dada. Hal ini

menjamin bahwa diafragma menarik udara ke dasar dari paru-paru.

Setelah terhirup penuh, tahan semampunya. Perlahan buang nafas

melalui mulut hingga semua udara keluar. Latihan akan dilakukan

selama 10 menit.

5. Kecemasan

Page 42: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

28

a. Pengertian kecemasan

Kecemasan merupakan emosi subjektif yang membuat individu

tidak nyaman, ketakutan yang tidak jelas dan gelisah, dan disertai

respon otonom. Kecemasan juga merupakan kekhawatiran yang tidak

jelas dan menyebar berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak

berdaya (Stuart, 2016). Sedangkan menurut Hawari (2013) kecemasan

adalah gangguan alam sadar (effective) yang ditandai dengan perasaan

ketakutan atau kehawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak

mengalami gangguan dalam menilai realitas (Reality Testing Ability /

RTA), masih baik, kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami

keretakan kepribadian/ splitting of personality), perilaku dapat

terganggu tapi masih dalam batas-batas normal.

b. Tahapan kecemasan

Kecemasan diidentifikasikan menjadi 4 tingkat yaitu ringan,

sedang, berat dan panik (Stuart, 2016). Semakin tinggi tingkat

kecemasan individu maka akan mempengaruhi kondisi fisik dan psikis.

Kecemasan berbeda dengan rasa takut, yang merupakan penilaian

intelektual terhadap bahaya. Kecemasan merupakan masalah psikiatri

yang paling sering terjadi, tahapan tingkat kecemasan akan dijelaskan

sebagai berikut (Stuart, 2016) :

1) Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam

kehidupan sehari-hari; cemas menyebabkan individu menjadi

Page 43: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

29

waspada, menajamkan indera dan meningkatkan lapang

persepsinya.

2) Kecemasan sedang memungkinkan individu untuk berfokus pada

suatu hal dan mempersempit lapang persepsi individu. Individu

menjadi tidak perhatian yang selektif namun dapat berfokus pada

lebih banyak area.

3) Kecemasan berat, mengurangi lapang persepsi individu. Individu

berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berpikir

tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi

ketegangan, individu perlu banyak arahan untuk berfokus pada

area lain.

4) Tingkat panik (sangat berat) dari kecemasan berhubungan dengan

terperangah, ketakutan, dan teror. Hal yang rinci terpecah dari

proporsi, karena mengalami kehilangan kendali. Individu yang

mencapai tingkat ini tidak mampu melakukan sesuatu walaupun

dengan arahan. Panik mencakup disorganisasi kepribadian dan

menimbulkan peningkatan aktivitas motorik, menurunnya

kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang

menyimpang, dan kehilangan pemikiran yang rasional.

c. Etiologi kecemasan

Menurut Doengoes (2012), kecemasan disebabkan faktor

patofisiologis maupun faktor situasional. Penyebab kecemasan tidak

spesifik bahkan tidak diketahui oleh individu. Perasaan cemas

Page 44: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

30

diekspresikan secara langsung melalui perubahan fisiologis dan

perilaku, dapat juga diekspresikan secara tidak langsung melalui

timbulnya gejala dan mekanisme koping sebagai upaya melawan

kecemasan. Berbagai teori telah dikembangkan untuk menjelaskan

faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan menurut Stuart (2016),

antara lain:

1) Faktor predisposisi

a) Teori psikoanalisis

Pandangan teori psikoanalisis memaparkan bahwa cemas

merupakan konflik emosional yang terjadi antara dua elemen

kepribadian yaitu id dan superego. Id mewakili dorongan

insting dan impuls primitif, sedangkan superego mencerminkan

hati nurani dan dikendalikan oleh norma budaya. Ego berfungsi

menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan

tersebut dan fungsi kecemasan untuk mengingatkan ego bahwa

ada bahaya.

b) Teori interpersonal

Teori interpersonal menyatakan bahwa cemas timbul dari

perasaan takut terhadap ketidaksetujuan dan penolakan

interpersonal. Cemas juga berhubungan dengan perkembangan

trauma, seperti perpisahan dan kehilangan, yang menimbulkan

kerentanan tertentu. Individu dengan harga diri rendah rentan

mengalami kecemasan yang berat.

Page 45: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

31

c) Teori perilaku

Teori perilaku menyatakan bahwa cemas merupakan produk

frustasi. Frustasi merupakan segala sesuatu yang menggangu

kemampuan individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan

dan dikarakteristikkan sebagai suatu dorongan yang dipelajari

untuk menghindari kepedihan. Teori pembelajaran meyakini

individu yang terbiasa sejak kecil dihadapkan pada ketakutan

yang berlebihan lebih sering menunjukkan kecemasan pada

kehidupan selanjutnya. Teori konflik memandang cemas

sebagai pertentangan antara dua kepentingan yang berlawanan.

Kecemasan terjadi karena adanya hubungan timbal balik antara

konflik dan kecemasan konflik menimbulkan kecemasan, dan

cemas menimbulkan perasaan tak berdaya, yang pada

gilirannya meningkatkan konflik yang dirasakan.

d) Teori kajian keluarga

Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan cemas terjadi

didalam keluarga. Gangguan kecemasan juga tumpang tindih

antara gangguan kecemasan dan depresi.

e) Teori biologis

Kajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor

khusus untuk benzodiazepine, obat-obatan yang meningkatkan

neuroregulator inhibisi asam gamma aminobutyricacid

Page 46: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

32

(GABA). GABA berperan penting dalam mekanisme biologi

yang berhubungan dengan cemas.

2) Faktor presipitasi

Pengalaman cemas setiap individu bervariasi bergantung pada

situasi dan hubungan interpersonal. Ada dua faktor presipitasi yang

mempengaruhi kecemasan menurut Stuart (2016), yaitu :

a) Faktor eksternal

(1) Ancaman integritas diri : Meliputi ketidakmampuan

fisiologis atau gangguan terhadap kebutuhan dasar (penyakit,

trauma fisik, pembedahan yang akan dilakukan).

(2) Ancaman sistem diri : Antara lain: ancaman terhadap

identitas diri, harga diri, hubungan interpersonal, kehilangan,

dan perubahan status dan peran.

b) Faktor internal

(1) Potensial stressor : Stresor psikososial merupakan keadaan

yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan sehingga

individu dituntut untuk beradaptasi.

(2) Maturitas : Kematangan kepribadian inidividu akan

mempengaruhi kecemasan yang dihadapinya. Kepribadian

individu yang lebih matur maka lebih sukar mengalami

gangguan akibat kecemasan, karena individu mempunyai daya

adaptasi yang lebih besar terhadap kecemasan.

Page 47: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

33

(3) Pendidikan : Tingkat pendidikan individu berpengaruh

terhadap kemampuan berpikir. Semakin tinggi tingkat

pendidikan maka individu semakin mudah berpikir rasional dan

menangkap informasi baru. Kemampuan analisis akan

mempermudah individu dalam menguraikan masalah baru.

(4) Respon koping : Mekanisme koping digunakan seseorang

saat mengalami kecemasan. Ketidakmampuan mengatasi

kecemasan secara konstruktif merupakan penyebab terjadinya

perilaku patologis.

(5) Status sosial ekonomi : Status sosial ekonomi yang rendah

pada seseorang akan menyebabkan individu mudah mengalami

kecemasan.

(6) Keadaan fisik : Individu yang mengalami gangguan fisik

akan mudah kelelahan fisik. Kelelahan fisik yang dialami akan

mempermudah individu mengalami kecemasan.

(7) Tipe kepribadian : Individu dengan tipe kepribadian A lebih

mudah mengalami gangguan akibat kecemasan daripada orang

dengan tipe kepribadian B. Individu dengan tipe kepribadian A

memiliki ciri-ciri individu yang tidak sabar, kompetitif,

ambisius, ingin serba sempurna, merasa diburu-buru waktu,

mudah gelisah, tidak dapat tenang, mudah tersinggung dan

mengakibatkan otot-otot mudah tegang. Individu dengan tipe

kepribadian B memiliki ciri-ciri yang berlawanan dengan tipe

Page 48: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

34

kepribadian A. Tipe kepribadian B merupakan individu yang

penyabar, tenang, teliti dan rutinitas.

(8) Lingkungan dan situasi : Seseorang yang berada di

lingkungan asing lebih mudah mengalami kecemasan

dibandingkan di lingkungan yang sudah dikenalnya.

(9) Dukungan sosial : Dukungan sosial dan lingkungan

merupakan sumber koping individu. Dukungan sosial dari

kehadiran orang lain membantu seseorang mengurangi

kecemasan sedangkan lingkungan mempengaruhi area berfikir

individu.

(10) Usia : Usia muda lebih mudah cemas dibandingkan

individu dengan usia yang lebih tua.

(11) Jenis kelamin : Gangguan kecemasan tingkat panik lebih

sering dialami wanita daripada pria.

d. Pengukuran Kecemasan

Pengukuran kecemasan menggunakan skala HARS Menurut

Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) yang dikutip Nursalam (2015)

penilaian kecemasan terdiri dan 14 item, meliputi:

1) Perasaan cemas firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah

tensinggung.

2) Ketegangan merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah terganggu dan

lesu.

Page 49: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

35

3) Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal

sendiri dan takut pada binatang besar.

4) Gangguan tidur sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari,

tidur tidak pulas dan mimpi buruk.

5) Gangguan kecerdasan : penurunan daya ingat, mudah lupa dan sulit

konsentrasi.

6) Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada

hoby, sedih, perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari.

7) Gejala somatik: nyeni path otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara

tidak stabil dan kedutan otot.

8) Gejala sensorik: perasaan ditusuk-tusuk, penglihatan kabur, muka

merah dan pucat serta merasa lemah.

9) Gejala kardiovaskuler : takikardi, nyeri di dada, denyut nadi

mengeras dan detak jantung hilang sekejap.

10)Gejala pemapasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering

menarik napas panjang dan merasa napas pendek.

11)Gejala gastrointestinal: sulit menelan, obstipasi, berat badan

menurun, mual dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah

makan, perasaan panas di perut.

12)Gejala urogenital : sering keneing, tidak dapat menahan keneing,

aminorea, ereksi lemah atau impotensi.

13)Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah,

bulu roma berdiri, pusing atau sakit kepala.

Page 50: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

36

14) Perilaku sewaktu wawancara : gelisah, jari-jari gemetar,

mengkerutkan dahi atau kening, muka tegang, tonus otot

meningkat dan napas pendek dan cepat.

Cara penilaian kecemasan adalah dengan memberikan nilai

dengan kategori sistem skoring yaitu :

1) Skor 0 = Tidak ada gejala

2) Skor 1 = Ringan ( Satu gejala)

3) Skor 2 = Sedang ( Satu atau dua gejala)

4) Skor 3 = Berat (Lebih dua gejala)

5) Skor 4 = Sangat berat (Semua Gejala)

Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai

skor dan item 1-14 dengan hasil:

1) Skor kurang dari 6 = tidak ada kecemasan.

2) Skor 7 – 14 = kecemasan ringan.

3) Skor 15 – 27 = kecemasan sedang.

4) Skor lebih dari 27 = kecemasan berat.

Page 51: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

37

B. Kerangka Teori Penelitian

Berikut adalah kerangka teori yang dibangun berdasarkan teori :

Skema 2.1. Kerangka Teori Penelitian

Vasodilatasisistemik

Impuls afferenbaroreseptor

merangsang sarafparasimpatis danmenghambat saraf

simpatis

Teknik Relaksasi NafasDalam

Peregangankardiopulmonari diteruskansaraf vagus ke medulla

oblongata

Meningkatkansarafbaroreseptor

Pasien Ibu HamilHipertensi

Kecemasan

Saraf parasimpatis berjalanke SA Node melepaskan

neurotransmitter asetilkolin

PenurunanKecemasan

Page 52: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

38

C. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep akan membantu peneliti dalam menghubungkan

hasil penemuan dengan teori. Adapun kerangka teori dari penelitian adalah

sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Skema 2.2. Kerangka Konsep Penelitian

D. Hipotesis

Hipotesa adalah pernyataan yang diperlukan sebagai jawaban

sementara atas pertanyaan penelitian, yang harus di uji kasahihannya secara

empiris (Nursalam, 2011). Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah :

Ha : terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada

ibu hamil dengan hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai

Kartanegara.

H0 : tidak terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan

pada ibu hamil dengan hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai

Kartanegara.

Teknik RelaksasiNafas Dalam

Kecemasan Pada IbuHamil DenganHipertensi

Page 53: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimental, adalah suatu prosedur penelitian yang dilakukan dengan

memberikan perlakuan/intervensi pada subjek penelitian, dengan tujuan

menilai pengaruh suatu perlakuan pada variabel independen terhadap variabel

dependen. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental (eksperimen

semu) tanpa pembanding atau eksperimen pura-pura. Disebut demikian karena

eksperimen jenis ini belum memenuhi persyaratan seperti cara dapat dikatakan

ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu. Rancangan penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap

kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten

Kutai Kartanegara.

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik one group pre test and post test design, yaitu suatu

penelitian yang dilakukan untuk menilai satu kelompok saja secara utuh

(Notoatmodjo, 2012). Pendekatan penelitian one group pre test and post test

design tanpa menggunakan kelompok pembanding (kontrol), tetapi pada

penelitian ini pengujian pertama (pre test) yang memungkinkan peneliti dapat

menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen

(program). Adapun desain penelitiannya adalah sebagai berikut :

39

Page 54: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

40

B.

Gambar 3.1 Desain Penelitian Ekperimen Semu (Sugiyono, 2014)

Keterangan :

O1 : Pre-test diberikan sebelum pemberian relaksasi nafas

O2 : Post test diberikan setelah pemberian relaksasi nafas dalam u

X1 : Pemberian relaksasi nafas dalam

Perlakuan latihan relaksasi napas dalam dilakukan selama 2 kali sehari

selama 2 minggu. Pertemuan pertama dengan responden dilakukan

pengukuran kecemasan (pre test). Setiap prosedur latihan relaksasi nafas

dalam ini diulangi sebanyak 4 kali setiap gerakan dan dilakukan 2 kali sehari

selama kurang lebih 10 menit (Nipa, 2017). Peneliti mendampingi responden

sebanyak 2 kali dalam seminggu melakukan latihan relaksasi napas dalam.

Responden diberikan prosedur latihan relaksasi napas dalam dan lembar

observasi kemampuan pasien melakukan latihan relaksasi napas yang diisi

responden saat dan setelah melakukan latihan relaksasi napas dalam. Setelah

pertemuan terakhir, responden dilakukan pengukuran skor kecemasan untuk

nilai post test.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 3 Februari – 16 Februari 2020 di

Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara. Tanggal 3 Februari 2020

Pengukuran ( Pre Test ) dan Tanggal 16 Februari 2020 Pengukuran (Post Test).

O1 O2X

Page 55: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

41

D. Populasi dan Sampel.

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah

pasien ibu hamil yang hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai

Kartanegara berjumlah 18 orang.

2. Sampel Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2012) bahwa sampel adalah obyek yang

akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi dimana dalam

mengambil sampel penelitian menggunakan teknik-teknik tertentu. Total

sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi

dijadikan sampel penelitian, sampel dalam penelitian ini adalah pasien ibu

hamil yang hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara

berjumlah 18 orang, dengan kriteria sebagai berikut :

a. Skor kecemasan ringan dan sedang.

b. Usia kandungan > 5 bulan (> 20 minggu)

c. Ibu hamil tanpa penyakit penyerta.

d. Ibu hamil bersedia menjadi respoden penelitian.

e. Mengikuti penelitian hingga selesai.

E. Variabel Penelitian

Page 56: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

42

Variabel penelitian adalah perilaku atau karakteristik yang

memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dll) menurut

Soeparto, dkk dalam Nursalam (2011).

1. Variabel bebas/independent merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat

(Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah teknik

relaksasi nafas.

2. Variabel terikat/dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014). Dalam

penelitian ini variabel terikatnya adalah kecemasan pada pasien ibu hamil

yang hipertensi.

F. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Dapat diamati artinya

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara

cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi

oleh orang lain (Nursalam, 2011).

Tabel 3.2. Variabel Penelitian dan Defenisi OperasionalNo Variabel Definisi Alat ukur Hasil Skala1. Variabel

Independen :Teknik relaksasinafas dalam

Bentuk asuhankeperawatan, yang dalamhal ini perawatmengajarkan kepada klienbagaimana caramelakukan napas dalam,napas lambat (menahaninspirasi secara maksimal)dan bagaimanamenghembuskan napassecara perlahan

Check list SOPteknik relaksasinafas dalam

- Rasio

Page 57: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

43

2. VariabelDependen :Kecemasan ibuhamil hipertensisebelumpelaksanaan teknikrelaksasi nafasdalam

Kecemasan ibuhamil hipertensisebelumpelaksanaan teknikrelaksasi nafasdalam

Pengukuran kecemasansebelum dilakukanintervensi teknik relaksasinafas dalam.

Pengukuran kecemasansesudah dilakukanintervensi teknik relaksasinafas dalam.

KuesionerSkala HARS1. Tidak ada

gejala : 02. Ringan :

13. Sedang :

24. Berat : 35. Sangat

berat : 4

KuesionerSkala HARS1. Tidak ada

gejala : 02. Ringan :

13. Sedang :

24. Berat : 35. Sangat

berat : 4

1. Tidak adakecemasan :jika skorkurang dari6

2. Ringan :jika skor 7 –14

3. Sedang :jika skor15 – 27

4. Berat : jikaskor lebihdari 27

1. Tidak adakecemasan: jika skorkurang dari6

2. Ringan :jika skor7 – 14

3. Sedang :jika skor15 – 27

4. Berat : jikaskor lebihdari 27

Rasio

Rasio

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data atau informasi yang relevan dengan permasalahan

penelitian (Indrawan dan Yaniawati, 2014). Dalam penelitian ini untuk

mengumpulkan data penelitian, diperlukan peralatan dan bahan yang

digunakan meliputi kuesioner skala HARS.

H. Analisa Data Penelitian

1. Analisa Univariat

Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan untuk

menjelaskan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam

Page 58: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

44

analisa ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari

tiap variabel. Untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata,

median dan standar deviasi. Pada penelitian ini menganalisis distribusi

frekuensi reaponden berdasarkan karakeristik responden.

2. Analisa Bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis data yang menganalisis dua

variabel, analisis ini sering digunakan untuk mengetahui hubungan dan

pengaruh x dan y antar variabel satu dengan lainya. Dalam penelitian ini

analisis bivariat dilakukan untuk menguji pengaruh teknik relaksasi nafas

dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi di Puskesmas

Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara dengan menggunakan uji hipotesis

numerik berpasangan. Analisis data yang dilakukan yaitu analisis bivariat

menggunakan uji t berpasangan (paired sampel t test). Sebelumnya paired

sampel t test harus memenuhi syarat yaitu data terdistribusi normal,

variabel yang dihubungkan berbentuk numerik dan kategorik (Sugiyono,

2016). Formula yang dilakukan untuk paired sampel t test adalah :

T =d

SD_d/Vn

Keterangan:

D = rata-rata deviasi/selisih sampel 1 dengan sampel 2

SD_d = standar deviasi dari deviasi/selisih sampel 1 dan sampel 2

Keputusan uji dengan tingkat kemaknaan 95% atau α = 0,05 yaitu :

1) Apabila ρ value < 0,05 maka hipotesis diterima yang berarti ada

pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu

Page 59: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

45

hamil dengan hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai

Kartanegara.

2) Apabila ρ value > 0,05 maka hipotesis ditolak yang berarti tidak ada

pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu

hamil dengan hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai

Kartanegara.

Alternatif analisis data jika data berdistribusi tidak normal yaitu

menggunakan wilcoxon test.

I. Jalannya Penelitian

Jalannya penelitian merupakan prosedur pengumpulan data yang

dilakukan peneliti dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu :

1. Prosedur administrative

a. Mengajukan surat permohonan ijin penelitian kepada Pimpinan

Puskesmas.

b. Mengajukan permohonan ijin pengumpulan data.

c. Menentukan responden penelitian sesuai kriteria inklusi dan eksklusi.

d. Mendiskusikan waktu dan tempat pelaksanaan penelitian.

2. Prosedur teknis penelitian

Adapun tehnik dalam penelitian ini peneliti menghubungi melalui

telepon atau mendatangi ke rumah responden untuk menjelaskan dan

meminta kesediaan menjadi responden dengan cara hadir pada pertemuan

di Aula Puskesmas sesuai kesepakatan dengan responden peneliti

Page 60: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

46

menjelaskan kembali dan meminta persetujuan menjadi responden dengan

mengisi informed concent, Kemudian responden diwawancarai dengan

menggunakan kuesioner awal (sebelum relaksasi nafas dalam) yang

memuat pertanyaan nama, umur, pekerjaan, jenis kelamin, pendidikan,

kemudian kuesioner kecemasan.

a. Pengukuran kecemasan sebelum dan sesudah intervensi dengan cara :

1) Menyiapkan responden dan kuesioner.

2) Menjelaskan cara mengisi kuesioner

3) Responden mengisi kuesioner

4) Memeriksa jawaban responden

b. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, dengan cara :

1) Ciptakan lingkungan yang tenang

2) Usahakan responden tetap rileks dan tenang

3) Memberi aba-aba kepada responden untuk menarik nafas dalam

dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan

1,2,3.

4) Responden perlahan-lahan menghembuskan udara melalui mulut

sambil merasakan ekstrimitas atas dan bawah rileks

5) Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali

6) Menganjurkan responden untuk menarik nafas lagi melalui hidung

dan menghembuskan melalui mulut

7) Membiarkan telapak tangan dan kaki responden rileks.

Page 61: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

47

8) Usahakan responden agar tetap konsentrasi atau mata sambil

terpejam.

J. Etika Penelitian

Penelitian kesehatan yang mengikutsertakan subjek manusia harus

memperhatikan aspek etik dalam kaitan menaruh hormat atas martabat

manusia (Dahlan, 2014). Terdapat dua komponen yang penting dalam

memberikan informasi tentang etika. Kedua komponen itu adalah isu etika dan

informed consent. Pada bagian isu etika proposal penelitian ini, peneliti

menyampaikan langkah-langkah yang akan dilakukan supaya peneliti

memenuhi syarat etis seperti mengenai bagaimana data diperoleh, bagaimana

menjaga kerahasiaan subjek penelitian, bagaimana data akan dipublikasikan,

bagaimana izin penelitian akan diperoleh dari subjek penelitian, bagaimana

melaporkan adverse event dan serious adverse event dan komisi etik mana

yang akan melakukan penilaian kelayakan proposal penelitian (Dahlan, 2014).

Komponen kedua adalah formulir informed consent. Adapun syarat informed

consent adalah sebagai berikut :

1. Aspek bahasa

Bahasa yang digunakan adalah bahasa untuk orang awam.

2. Aspek kelengkapan dokumen

Footer dan header formulir harus ada informasi judul penelitian, versi dan

tanggal informed consent dibuat, informed consent dewasa atau untuk anak,

tempat penelitian dan nomor subjek penelitian.

Page 62: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

48

3. Aspek kelengkapan informasi

Informasi yang diberikan kepada calon subjek harus lengkap. Informasi

tersebut diklasifikasikan menjadi dua elemen, yaitu elemen dasar dan

elemen tambahan, yang termasuk ke dalam elemen dasar yaitu:

a. Penjelasan bahwa kegiatan adalah sebuah penelitian.

b. Tujuan penelitian dan mengapa calon subjek diminta untuk ikut serta.

c. Prosedur penelitian.

d. Resiko potensial dan rasa tidak enak yang akan dialami calon subjek.

e. Manfaat langsung bagi subjek

f. Prosedur alternatif

g. Penjagaan kerahasiaan data

h. Kompensasi bila terjadi kecelakaan dalam penelitian

i. Partisipasi adalah sukarela dan

j. Nama dan alamat peneliti yang harus dihubungi bila terjadi kecelakaan

atau bila subjek bertanya.

Elemen tambahan bagian informed consent yaitu sebagai berikut :

a. Perkiraan jumlah subjek yang akan diikutsertakan

b. Kemungkinan mendapat timbul resiko yang belum diketahui.

c. Subjek dapat dikeluarkan dari penelitian.

d. Bahaya potensial (bila ada) bagi subjek yang mengundurkan diri.

e. Kemungkinan timbulnya biaya bagi perusahaan asuransi kesehatan

akibat keikutsertaan calon subjek dalam penelitian.

f. Insentif bagi subjek (bila ada).

Page 63: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

49

4. Aspek kelengkapan persetujuan.

Harus ada informasi mengenai nama subjek, usia, tanda tangan dan

tanggal penandatanganan yang harus ditulis oleh subjek sendiri. Pada

bagian persetujuan juga harus ada nama peneliti, tanda tangan dan tanggal

penandatanganan yang harus diisi sendiri oleh peneliti. Bila diperlukan

peneliti harus membuat beberapa formulir persetujuan, misal formulir

persetujuan untuk subjek dewasa yang sadar tetapi tidak mampu untuk

membubuhkan tanda tangan, formulir persetujuan dewasa yang tidak sadar,

formulir persetujuan anak dan lain-lain.

Page 64: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian mengenai pengaruh teknik relaksasi nafas dalam

terhadap kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi di Puskesmas Prangat

Kabupaten Kutai Kartanegara dengan jumlah responden sebanyak 18 orang,

diperoleh sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden

Mengidentifikasi karakteristik ibu hamil yang hipertensi di Puskesmas

Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara berdasarkan umur responden, umur

kehamilan, pendidikan dan pekerjaan dilakukan dengan analisis univariat

untuk menggambarkan distribusi frekuensi yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1. Karakteristik Ibu Hamil yang Hipertensi di Puskesmas PrangatKabupaten Kutai Kartanegara

Karakteristik Responden Jumlah Persentase (%)Umur Responden21-30 tahun 13 72,2≥ 31 tahunUmur Kehamilan20-25 minggu26-30 mingguPendidikanSDSMPSMAPerguruan tinggi

5

117

12114

27,8

61,138,9

5,611,161,122,2

PekerjaanIRTPNSSwastaPedagangPetani/Nelayan

102132

55,611,15,616,711,1

Jumlah Responden 18 100Sumber : Data Primer, 2020

50

Page 65: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

51

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa karakteristik ibu hamil yang

hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara sebagian besar

umur antara 21-30 tahun berjumlah 13 orang (72,2%), umur kehamilan antara

20-25 minggu berjumlah 11 orang (61,1%), pendidikan terakhir tamat SMA

berjumlah 11 orang (61,1%) dan pekerjaan sebagai IRT berjumlah 10 orang

(55,6%).

2. Tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi sebelummelakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas PrangatKabupaten Kutai Kartanegara.

Analisis univariat untuk menjelaskan tingkat kecemasan pada ibu

hamil dengan hipertensi sebelum melakukan teknik relaksasi nafas dalam di

Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.2. Rata-rata skor tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensisebelum melakukan teknik relaksasi nafas dalam di PuskesmasPrangat Kabupaten Kutai Kartanegara

Variabel Kelompok Pengukuran Mean SD Min-Max 95%CI

TingkatKecemasan Intervensi Sebelum

(Pre)15,89 6,220 9-25 13,66-

18,89Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa skor rata-rata tingkat

kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi sebelum melakukan teknik

relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara

yaitu 15,89, dengan kriteria sebagai berikut:

Page 66: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

52

Tabel 4.3. Kriteria tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensisebelum melakukan teknik relaksasi nafas dalam di PuskesmasPrangat Kabupaten Kutai Kartanegara

Variabel Kelompok Pengukuran Kriteria N %

TingkatKecemasan Intervensi

Sebelum(Pre)

RinganSedang

99

5050

Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa kriteria tingkat kecemasan

pada ibu hamil dengan hipertensi sebelum melakukan teknik relaksasi nafas

dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat tingkat

kecemasan ringan dan sedang yang masing-masing berjumlah 9 orang (50%).

3. Tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi sesudahmelakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas PrangatKabupaten Kutai Kartanegara.

Analisis univariat untuk menjelaskan tingkat kecemasan pada ibu

hamil dengan hipertensi sesudah melakukan teknik relaksasi nafas dalam di

Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.4. Rata-rata skor tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensisesudah melakukan teknik relaksasi nafas dalam di PuskesmasPrangat Kabupaten Kutai Kartanegara

Variabel Kelompok Pengukuran Mean SD Min-Max 95%CI

TingkatKecemasan Intervensi Sesudah

(Post)11,22 4,870 6-22 9,11-

13,44Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa skor rata-rata tingkat

kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi sesudah melakukan teknik

relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara

yaitu 11,22, dengan kriteria sebagai berikut:

Page 67: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

53

Tabel 4.5. Kriteria tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensisesudah melakukan teknik relaksasi nafas dalam di PuskesmasPrangat Kabupaten Kutai Kartanegara

Variabel Kelompok Pengukuran Kriteria N %

TingkatKecemasan Intervensi

Sesudah(Post)

Tidak ada GejalaRinganSedang

594

27,85022,2

Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa kriteria tingkat kecemasan

pada ibu hamil dengan hipertensi sesudah melakukan teknik relaksasi nafas

dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara sebagian besar

tingkat kecemasan ringan berjumlah 9 orang (50%), kemudian tidak ada gejala

berjumlah 5 orang (27,8%) dan tingkat kecemasan sedang berjumlah 4 orang

(22,2%) .

4. Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibuhamil dengan hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten KutaiKartanegara.

Sebelum dilakukan analisis data uji t berpasangan (paired sampel t test)

harus memenuhi syarat uji normalitas. Pada penelitian ini dilakukan uji

normalitas menggunakan shapiro wilk, dimana data dikatakan berdistribusi

normal jika nilai signifikannya > 0,05 dan berdistribusi tidak normal jika nilai

signifikannya < 0,05. Hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.6. Uji normalitas tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensisebelum dan sesudah melakukan teknik relaksasi nafas dalam diPuskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara

Variabel Pengukuran Kelompok Mean Median 95%CI p

TingkatKecemasan

Sebelum(Pre)

Sesudah(Post)

Intervensi 15,89

11,22

15

10

12,80-18,98

8,80-13,64

0,080

0,070

Sumber : Data Primer, 2020

Page 68: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

54

Berdasarkan tabel uji normalitas di atas diperoleh nilai signifikansi

untuk tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi sebelum

melakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten

Kutai Kartanegara nilai signifikansi 0,080 > 0,05 yaitu data berdistribusi

normal. Begitupula tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi

sesudah melakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat

Kabupaten Kutai Kartanegara nilai signifikansi 0,070 > 0,05 yaitu data

berdistribusi normal. Sehingga data baik sebelum maupun setelah dilakukan

tindakan pada kelompok intervensi yaitu berdistribusi normal yang berarti

syarat uji t berpasangan (paired sampel t test) terpenuhi.

Hasil analisis pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap

kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten

Kutai Kartanegara dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.7. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap KecemasanPada Ibu Hamil Dengan Hipertensi di Puskesmas PrangatKabupaten Kutai Kartanegara

Variabel Kelompok Pengukuran Mean±SD

BedaMean t p

Kecemasan Intervensi PrePost

2,50±0,5141,94±0,725

0,56 4,610 0,000

Sumber: Data Primer, 2020

Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh beda mean kelompok intervensi antara

kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi sebelum melakukan teknik

relaksasi nafas dalam dengan kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi

setelah melakukan teknik relaksasi nafas dalam sebesar 0,56 dan p value 0,000

< 0,05, yang artinya Ha diterima yaitu terdapat pengaruh teknik relaksasi

Page 69: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

55

nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi di

Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh teknik relaksasi nafas

dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi di Puskesmas

Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara diketahui bahwa nilai beda mean kelompok

intervensi antara kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi sebelum melakukan

teknik relaksasi nafas dalam dengan kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi

setelah melakukan teknik relaksasi nafas dalam sebesar 0,56 dan p value 0,000 <

0,05, yang artinya Ha diterima yaitu terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas

dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi di Puskesmas

Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara.

Untuk skor rata-rata tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi

sebelum melakukan teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat

Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu 15,89 dengan kriteria tingkat kecemasan

ringan dan sedang yang masing-masing berjumlah 9 orang (50%). Kemudian skor

rata-rata tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi sesudah melakukan

teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara

mengalami penurunan menjadi 11,22, dengan kriteria sebagian besar tingkat

kecemasan ringan berjumlah 9 orang (50%), kemudian tidak ada gejala berjumlah

5 orang (27,8%) dan tingkat kecemasan sedang berjumlah 4 orang (22,2%).

Page 70: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

56

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

Sudaryani (2017) menunjukkan bahwa setelah dilakukan penerapan teknik

distraksi relaksasi (nafas dalam) ibu merasa nyamn dan rileks, sehingga terjadi

penurunan tekanan darah meskipun tidak signifikan. Maka teknik relaksasi nafas

dalam dapat menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil dengan pre-eklampsia.

Didukung pula Ayumi (2014) menunjukkan bahwa ada pengaruh relaksasi nafas

dalam terhadap penurunan tekanan darah pada ibu hamil hipertensi di Puskesmas

Kendit Kecamatan Kendit Situbondo.

Kehamilan pada umumnya merupakan ujian berat bagi seorang wanita dan

menimbulkan ketakutan serta kecemasan pada dirinya. Kecemasan yang timbul

biasanya akibat informasi yang salah mengenai kehamilan dan kelahiran, harapan

yang ada dalam pemikirannya dan penolakan bayi dalam kandungannya.

Gangguan suasana perasaan dan kecemasan pada ibu merupakan faktor terjadinya

pre-eklampsia. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan resiko hipertensi

adalah tingkat kecemasan pada ibu hamil. Ibu hamil yang mengalami kecemasan

akan meningkatakan resiko pre-eklampsia. Pada ibu hamil dengan pre-eklampsia

dibutuhkan cara untuk mengatasi kecemasan dalam menghadapi persalinan, hal

ini melibatkan strategi coping untuk mengatasi keadaan dari situasi yang menekan,

menantang atau mengancam. Disisi lain perawat berperan besar dalam

penanggulangan hipertensi melalui pendekatan non farmakologi. Intervensi yang

termasuk dalam pendekatan non farmakologis salah satunya adalah dengan teknik

ditraksi relaksasi (nafas dalam). Melakukan distraksi relaksasi nafas dalam dapat

meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah. Hal ini

Page 71: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

57

dikarenakan nafas dalam merupakan suatu usaha untuk inspirasi dan ekspirasi

sehingga berpengaruh terhadap peregangan kardiopulmonal (Sudaryani, 2017).

Relaksasi nafas dalam adalah suatu teknik merilekskan ketegangan otot

yang dapat membuat pasien merasa tenang dan bisa menghilangkan dampak

psikologis stres pada pasien. Relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk

asuhan keperawatan yang dalam ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana

cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal)

dan bagaimana menghembuskan nafas dalam secara perlahan (Teti, 2015).

Menurut Smeltzer & Bare (2002) dalam Teti (2015) tujuan teknik relaksasi nafas

dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas,

mencegah atelektasi paru, meningkatkan efisiensi batuk, mengurangi stres fisik

maupun emosional yaitu menurunkan kecemasan.

Penatalaksanaan nonfarmakologis terapi relaksasi nafas dalam untuk

menurunkan kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi, dikarenakan terapi

relaksasi nafas dalam dapat dilakukan secara mandiri, relatif mudah dilakukan

dari pada terapi nonfarmakologis lainnya, tidak membutuhkan waktu lama untuk

terapi, dan dapat mengurangi dampak buruk dari terapi farmakologis bagi pibu

hamil dengan hipertensi. Ketidakstabilan emosi ibu hamil dengan hipertensi

mempengaruhi tingkat kecemasan ibu hamil. Ibu hamil dengan hipertensi

berpotensi terkena hipertensi kronis setelah masa kehamilannya selesai.

Hipertensi kronis sendiri dikaitkan dengan banyak sekali penyakit, misalnya

stroke dan penyakit jantung koroner. Adapun aliran darah plasenta yang tidak

lancar menyebabkan janin tidak mendapat suplai oksigen dan nutrisi yang

Page 72: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

58

memadai selama masa kehamilan. Akibatnya bisa timbul pertumbuhan janin

terhambat. Selain itu, hipertensi juga menyebabkan berbagai kerugian lainnya

pada janin, misalnya timbulnya abruptio plasenta, kelahiran prematur dan

kematian janin dalam kandungan.

Berdasarkan uraian di atas peneliti berasumsi bahwa terdapat pengaruh

teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil dengan

hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara, sehingga

perlakuan teknik relaksasi nafas dalam secara rutin yaitu 2 kali sehari selama 2

minggu dengan waktu kurang lebih 10 menit efektif menurunkan tingkat

kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi karena relaksasi nafas dalam dapat

meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah. Hal ini

dikarenakan nafas dalam merupakan suatu usaha untuk inspirasi dan ekspirasi

sehingga berpengaruh terhadap peregangan kardiopulmonal.

C. Keterbatasan Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti menghadapi beberapa keterbatasan yaitu:

1. Pembagian kuesioner kepada responden tanpa peneliti menanyakan apa

kesulitan responden dalam menjawab atau tidak memantau responden dalam

mengisi kuesioner.

2. Penentuan responden berdasarkan kriteria inklusi, yang mana sebagian besar

ibu hamil bersedia menjadi respoden penelitian, namun dikarenakan adanya

penyakit penyerta membuat ibu hamil diganti dengan ibu hamil lainnya yang

tidak ada penyakit penyerta.

Page 73: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

59

3. Penelitian ini hanya memberikan intervensi teknik relaksasi nafas dalam,

tanpa melihat faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil dengan

hipertensi.

Page 74: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh

teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu hamil dengan

hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara, disimpulkan

sebagai berikut:

1. Ibu hamil dengan hipertensi sebelum diberikan teknik relaksasi nafas dalam

sebagian besar mengalami kecemasan dengan tingkat kecemasan ringan dan

sedang, sehingga perlu diberikan intervensi berupa teknik relaksasi nafas

dalam untuk menurunkan tingkat kecemasan.

2. Setelah diberikan teknik relaksasi nafas dalam sebagian besar tingkat

kecemasan ibu hamil dengan hipertensi mengalami penurunan menjadi tidak

cemas dan ringan, sehingga teknik relaksasi nafas dalam mampu merilekskan

ketegangan otot yang dapat membuat ibu hamil dengan hipertensi merasa

tenang.

3. Terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada ibu

hamil dengan hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten Kutai Kartanegara,

sehingga semakin baik teknik relaksasi nafas dalam dilakukan ibu hamil

dengan hipertensi mampu menurunkan tingkat kecemasan.

60

Page 75: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

61

B. Saran

Dari kesimpulan mengenai pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap

kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi di Puskesmas Prangat Kabupaten

Kutai Kartanegara, maka dapat disarankan sebagai berikut :

1. Bagi bidan, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai inovasi dalam

asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi dengan menggunakan

teknik relaksasi nafas sebagai salah satu cara untuk menurunkan kecemasan

pada ibu hamil dengan hipertensi.

2. Bagi responden, perlu mempraktekkan lebih lanjut teknik relaksasi nafas

untuk menurunkan kecemasan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

bahan dan data masukan sebagai intervensi pembanding dengan intervensi

lainnya dalam menurunkan kecemasan pada ibu hamil dengan hipertensi.

Page 76: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

62

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, H.N. (2014). Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam Terhadap PenurunanTekanan Darah Pada Ibu Hamil Hipertensi Di Puskesmas KenditKecamatan Kendit Situbondo. Laporan Penelitian. Situbondo.

Ayumi, Amalia Arinda Nur. (2014). Pengaruh relaksasi nafas dalam terhadappenurunan tekanan darah pada ibu hamil hipertensi di Puskesmas KenditKecamatan Kendit Situbondo. Jurnal Kesehatan Masyarakat.

Bandiara, R. (2018). An Update Management Concept in Hypertension. SubBagian Ginjal Hipertensi Bag. Ilmu Penyakit Dalam FK UNPAD/RSDr.Hasan Sadikin. Bandung.Pp.1.

Bradley, Benny & Berawi, Khairunnisa. (2016). Pengaruh Senam Jantung, Yoga,Senam Lansia dan Senam Aerobik dalam Penurunan Tekanan Darah padaLanjut Usia. Majority.

Dahlan, M.S. (2014). Langkah-langkah Membuat Proposal Penelitian BidangKedokteran dan Kesehatan. Jakarta: CV Sagung Seto.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara. (2018). Data ibu hamil yangmenderita hipertensi. Kabupaten Kutai Kartanegara.

Dwi, Yesiana & Bebhe, Elisabeth. (2015). Pengaruh Senam Jantung TerhadapDurasi Penurunan Tekanan Darah Dan Nadi Istirahat Pada HipertensiStadium 1. Jurnal Ners Lentera.

Endang, T. (2014). Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi SecaraTerpadu. Yogyakarta:Graha Ilmu Edisi Ketiga.

Handayani, Ni dkk. (2014). Pengaruh Slow-Stroke Back Massage dengan MinyakEsensial Ylang-Ylang Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansiadengan Hipertensi. Bali : Community of Publishing in Nursing.

Hartanti, Rita Dwi. (2016). Terapi Relaksasi Napas Dalam Menurunkan TekananDarah Pasien Hipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol IX, No. 1.

Hastuti, Rini Dwi. (2015). Penurunan tekanan darah denganmenggunakan tehnik nafas dalam (deep breathing) pada pasien hipertensidi Puskesmas Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Terpadu IlmuKesehatan, Volume 4, No 2.

62

Page 77: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

63

Hermanto, Jeri. (2014). Pengaruh Pemberian Meditasi Terhadap PenurunanTekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi di Unit SosialRehabilitasi Pucang Gading Semarang. Jurnal Keperawatan.

Hikayati, Flora, R. Purwanto, S. (2013). Penatalaksanaan Non FarmakologisTerapi Komplementer Sebagai Upaya Untuk Mengatasi Dan MencegahKomplikasi Pada Penderita Hipertensi Primer Di Kelurahan IndralayaMulya Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Pengabdian Masyarakat. UniversitasSriwijaya.

Kaur Amandeep, Maheshwari Preksha S, Soin Divya. (2015). Effectiveness ofabdominal breathing exerciseon blood pressure among hypertensivepatients. International Journal of Therapeutic Applications, Volume 24,2015, 39-49.

Kemenkes RI. (2013). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Jakarta :Kemenkes RI.

Kenia, N.M. (2013). Pengaruh Relaksasi (Aromaterapi Mawar) TerhadapPerubahan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi. Jurnal Stikes 6(1).

Lukman. (2014). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap IntensitasNyeri Pada Pasien Post-Operasi Sectio Caesaria di RSUD. Prof. Dr. Hi.Aloei Saboe Kota Gorontalo. Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan.Jurnal Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, UniversitasNegeri Gorontalo.

Moniaga, Victor. (2013). Pengaruh Senam Bugar Lansia Terhadap TekananDarah Penderita Hipertensi di BPLU Senja Cerah Paniki Bawah. Jurnale-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 2.

Muttaqin, Arif. (2009). Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguansistem kardiovaskuler dan hematologi. Jakarta: Salemba Medika

NHBPEP. (2000). Report of The National High Blood Pressure EducationProgram Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy.American Journal of Obstetrics and Gynecology, 183, 1 – 22.

Nerini M, Gigliotti F, Lanini I, Grazzini M, Stendardi C, Castellani R, et al.(2011). Changes in global and compartmental lung volumes during pursedlip breathing (PLB) in COPD patients [abstract]. Eur Respir J2001;18(Suppl 33):489. CITA.

Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi. Jakarta :Rineka Cipta

Page 78: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

64

Nugroho, I.A., Asrin, Sarwono. (2012). Efektifitas Pijat Refleksi Kaki DanHipnoterapi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada PasienHipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan 8 (2).

Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian IlmuKeperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Parlindungan, Tua dkk. (2016). Latihan Isometrik Bermanfaat MenurunkanTekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Ilmu Keperawatan.

Prawirohardjo, S. (2013). Hipertensi dalam kehamilan dalam : Ilmu KebidananEdisi Keempat. Jakarta: PT Bina Pustaka.

Purnawan, I, Upoyo, A.S., Awaludin S. (2015). Pengaruh Terapi Mandi UapTerhadap Respon Fisiologis Stress Penderita Hipertensi. JurnalKeperawatan Soedirman (The Soedirman Journal Of Nursing), 10(1)

Putra, Ervan Kusuma. (2013). Pengaruh latihan nafas dalam terhadap perubahantekanan darah padapenderita hipertensi di Wilayah Kecamatan KarasKabupaten Magetan. Naskah Publikasi Universitas MuhammadiyahSurakarta.

Rochmawati, D.H. (2014). Teknik Relaksasi Otot Progressif Untuk MenurunkanKecemasan. Makalah Kesehatan Program Studi S1 Keperawatan FakultasIlmu Keperawatan. Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Sabri, L dan S.P. Hastono. (2010). Statistik Kesehatan. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta.

Sanjaya A. dan Rusdi I. (2009). Hubungan Interaksi Sosial dengan KesepianPada Lansia. Naskah Publikasi Fakultas Keperawatan UniversitasSumatera Utara

Santoso, D. (2010). Membonsai Hipertensi. Surabaya: Temprina Medika Grafika.

SDKI. (2017). Survei Demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. BandungAlfabeta.

Suri, Rahma Yeni. (2017). Efektifitas pendidikan kesehatan menggunakan metodeindividual tentang pengetahuan pola makan pada penderita hipertensi dipuskesmas harapan raya.https://media.neliti.com/media/publications/184907-ID-efektifitas-pendidikan-kesehatan-menggun.pdf

Page 79: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

65

Sutanto. (2010). Cegah & Tangkal Penyakit Modern. Yogyakarya: Andi.

Tawaang, Elrita. (2013). Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam denganpenurunan tekanan darah pada pasien hipertensi sedang berat di RuangIRINA C BLU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1.

Teti, Kosasih Cecep Eli. (2015). Konsep dan Aplikasi Relaksasi dalamKeperawatan Maternitas. Bandung: PT. Refika Aditama

Ultawiningrum. (2018). Pengaruh Senam Yoga Hatha Terhadap PenurunanTekanan Darah Sistolik Pada Lanjut Usia Dengan Riwayat Hipertensi.https://pdfslide.net/documents/pengaruh-senam-yoga-hatha-terhadap-penurunan-2018-12-05-pengaruh-senam-yoga.html

WHO. (2015). About Cardiovascular diseases. World Health Organization.Geneva. Cited July 15th 2014. Available from URL :http://www.who.int/cardiovascular_diseases/about_cvd/en/ accessed on

Page 80: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

66

Lampiran 1.

JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan Desember Januari Februari Maret April1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 PenyusunanProposal

2 SeminarProposal

3 RevisiProposal

4 PerijinanPenelitian

5 PersiapanPenelitian

6 PelaksanaanPenelitian

7 PengolahanData

8 Revisi Skripsi9 Sidang10 Revisi Skripsi

Page 81: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

67

Lampiran 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM

1. Pengertian

Relaksasi nafas dalam adalah suatu teknik merilekskan ketegangan otot yang

dapat membuat pasien merasa tenang dan bisa menghilangkan dampak

psikologis stres pada pasien. Relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk

asuhan keperawatan yang dalam ini perawatmengajarkan kepada klien

bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi

secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas dalam secara

perlahan.

2. Tujuan

Tujuan teknik relaksasi nafas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi

alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, meningkatkan

efisiensi batuk, mengurangi stres fisik maupun emosional yaitu menurunkan

menurunkan kecemasan dan menurunkan tekanan darah. Relaksasi nafas

dalam merupakan metode efektif dalam menurunkan rasa nyeri juga untuk

menurunkan tekanan darah pada klien.

3. Persiapan sebelum pelaksanaan:

a. Persiapan ruangan: ruangan yang nyaman dan minimalkan kebisingan

dan gangguan.

b. Persiapan pasien: Minta pasien untuk berbaring dengan rileks.

4. Prosedur

a. Ciptakan lingkungan yang tenang

b. Usahakan tetap rileks dan tenang

c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara

melalui hitungan 1,2,3

Page 82: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

68

d. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan

ekstrimitas atas dan bawah rileks

e. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali

f. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut

g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks.

h. Usahakan agar tetap konsentrasi atau mata sambil terpejam.

Page 83: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

69

Lampiran 3

KUESIONER

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAPKECEMASAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI

DIPUSKESMAS PRANGATKABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Nomor Responden :

Nama Responden :

Tanggal :

Identitas Responden

1 Umur Responden : …...........................................................tahun2 Umur Kehamilan : ……………………………………minggu3 Pendidikan :

1. Tidak Tamat SD2. SD3. SMP4. SMA5. Perguruan Tinggi

4 Pekerjaan :1. Ibu Rumah Tangga2. PNS3. Swasta4. Pedagang/Wiraswasta5. Petani/Nelayan

Page 84: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

70

Kecemasan

HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY(HARS)

Skor :0 = tidak ada1 = ringan2 = sedang3 = berat4 = berat sekali

Total Skor :5) Skor kurang dari 6 = tidak ada kecemasan.6) Skor 7 – 14 = kecemasan ringan.7) Skor 15 – 27 = kecemasan sedang.8) Skor lebih dari 27 = kecemasan berat.

No Pertanyaan 0 1 2 3 41 Perasaan Ansietas

- Cemas- Firasat Buruk- Takut Akan Pikiran Sendiri- Mudah Tersinggung

2 Ketegangan- Merasa Tegang- Lesu- Tak Bisa Istirahat Tenang- Mudah Terkejut- Mudah Menangis- Gemetar- Gelisah

3 Ketakutan- Pada Gelap- Pada Orang Asing- Ditinggal Sendiri- Pada Binatang Besar- Pada Keramaian Lalu Lintas- Pada Kerumunan Orang Banyak

4 Gangguan Tidur- Sukar Masuk Tidur- Terbangun Malam Hari- Tidak Nyenyak- Bangun dengan Lesu- Banyak Mimpi-Mimpi

Page 85: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

71

- Mimpi Buruk- Mimpi Menakutkan

5 Gangguan Kecerdasan- Sukar Konsentrasi- Daya Ingat Buruk

6 Perasaan Depresi- Hilangnya Minat- Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi- Sedih- Bangun Dini Hari- Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang Hari

7 Gejala Somatik (Otot)- Sakit dan Nyeri di Otot-Otot- Kaku- Kedutan Otot- Gigi Gemerutuk- Suara Tidak Stabil

8 Gejala Somatik (Sensorik)- Tinitus- Penglihatan Kabur- Muka Merah atau Pucat- Merasa Lemah- Perasaan ditusuk-tusuk

9 Gejala Kardiovaskuler- Takhikardia- Berdebar- Nyeri di Dada- Denyut Nadi Mengeras- Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau Pingsan- Detak Jantung Menghilang (BerhentiSekejap)

10 Gejala Respiratori- Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada- Perasaan Tercekik- Sering Menarik Napas- Napas Pendek/Sesak

11 Gejala Gastrointestinal- Sulit Menelan- Perut Melilit- Gangguan Pencernaan- Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan- Perasaan Terbakar di Perut- Rasa Penuh atau Kembung- Mual- Muntah- Buang Air Besar Lembek

Page 86: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

72

- Kehilangan Berat Badan- Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)

12 Gejala Urogenital- Sering Buang Air Kecil- Tidak Dapat Menahan Air Seni- Amenorrhoe- Menorrhagia- Menjadi Dingin (Frigid)- Ejakulasi Praecocks- Ereksi Hilang- Impotensi

13 Gejala Otonom- Mulut Kering- Muka Merah- Mudah Berkeringat- Pusing, Sakit Kepala- Bulu-Bulu Berdiri

14 Tingkah Laku Pada Wawancara- Gelisah- Tidak Tenang- Jari Gemetar- Kerut Kening- Muka Tegang- Tonus Otot Meningkat- Napas Pendek dan Cepat- Muka Merah

Total Skor =

Page 87: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

73

Lampiran 4

LEMBARWAWANCARA

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAPPERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA IBU HAMIL DENGAN

HIPERTENSI DI PUSKESMAS PRANGATKABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

1. Apakah ibu rutin memeriksakan kesehatan selama hamil, jelaskan ?

2. Bagaimana perasaan ibu saat mengetahui kehamilan hingga saat ini ?

3. Apakah pernah tersirat perasaan takut saat persalinan ?

4. Apakah ibu merokok, jelaskan ?

5. Apakah ibu stress selama hamil, jelaskan ?

6. Apakah ada riwayat hipertensi, jelaskan ?

Page 88: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

74

Lampiran 5. Data Penelitian

NoIdentitas Responden

Umur RespondenTahun)

Umur Kehamilan(Minggu) Pendidikan Pekerjaan

1 32 25 2 1

2 28 30 4 1

3 26 24 3 5

4 36 27 3 5

5 29 25 4 4

6 27 25 4 1

7 29 28 4 1

8 21 29 4 1

9 27 30 5 3

10 22 22 4 1

11 36 25 5 1

12 29 24 5 2

13 27 23 4 1

14 29 22 4 4

15 25 20 4 4

16 31 21 4 1

17 32 28 5 2

18 28 26 4 1

Page 89: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

75

NoTingkat Kecemasan Ibu Hamil Dengan Hipertensi (Pre test)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total Kriteria

1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 22 3

2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 23 3

3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 24 3

4 2 1 1 3 2 3 1 3 1 2 1 2 1 2 25 3

5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 11 2

6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12 2

7 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 18 3

8 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 18 3

9 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 9 2

10 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 9 2

11 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 10 2

12 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 0 18 3

13 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 10 2

14 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 9 2

15 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 11 2

16 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 2 1 11 2

17 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 21 3

18 2 1 3 1 2 1 3 2 1 2 1 2 2 2 25 3

Page 90: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

76

NoTingkat Kecemasan Ibu Hamil Dengan Hipertensi (Post test)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total Kriteria

1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 2

2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 2 1 0 0 10 2

3 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 11 2

4 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 0 0 1 0 14 2

5 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 9 2

6 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 9 2

7 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 16 3

8 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 17 3

9 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 6 1

10 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 6 1

11 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 6 1

12 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 2 2 0 12 2

13 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 6 1

14 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 6 1

15 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 10 2

16 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 2 1 9 2

17 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 19 3

18 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 22 3

Page 91: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

77

Lampiran 6. Hasil SPSS

Karakteristik Responden

Umur Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 21 1 5.6 5.6 5.6

22 1 5.6 5.6 11.1

25 1 5.6 5.6 16.7

26 1 5.6 5.6 22.2

27 3 16.7 16.7 38.9

28 2 11.1 11.1 50.0

29 4 22.2 22.2 72.2

31 1 5.6 5.6 77.8

32 2 11.1 11.1 88.9

36 2 11.1 11.1 100.0

Total 18 100.0 100.0

Umur Kehamilan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 20 1 5.6 5.6 5.6

21 1 5.6 5.6 11.1

22 2 11.1 11.1 22.2

23 1 5.6 5.6 27.8

24 2 11.1 11.1 38.9

25 4 22.2 22.2 61.1

26 1 5.6 5.6 66.7

27 1 5.6 5.6 72.2

28 2 11.1 11.1 83.3

29 1 5.6 5.6 88.9

30 2 11.1 11.1 100.0

Total 18 100.0 100.0

Page 92: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

78

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SD 1 5.6 5.6 5.6

SMP 2 11.1 11.1 16.7

SMA 11 61.1 61.1 77.8

Perguruan Tinggi 4 22.2 22.2 100.0

Total 18 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid IRT 10 55.6 55.6 55.6

PNS 2 11.1 11.1 66.7

Swasta 1 5.6 5.6 72.2

Pedagang 3 16.7 16.7 88.9

Petani/Nelayan 2 11.1 11.1 100.0

Total 18 100.0 100.0

UnivariatDescriptive Statistics

Statistic

Bootstrapa

Bias Std. Error

95% Confidence Interval

Lower Upper

Pre N 18 0 0 18 18

Minimum 9

Maximum 25

Mean 15.89 -.02 1.47 13.06 18.89

Std. Deviation 6.220 -.208 .551 4.727 6.970

Post N 18 0 0 18 18

Minimum 6

Maximum 22

Mean 11.22 -.02 1.11 9.11 13.44

Std. Deviation 4.870 -.203 .713 3.106 5.955

Valid N (listwise) N 18 0 0 18 18

a. Unless otherwise noted, bootstrap results are based on 1000 bootstrap samples

Page 93: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

79

Kriteria Pre

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ringan 9 50.0 50.0 50.0

Sedang 9 50.0 50.0 100.0

Total 18 100.0 100.0

Kriteria Post

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak ada gejala 5 27.8 27.8 27.8

Ringan 9 50.0 50.0 77.8

Sedang 4 22.2 22.2 100.0

Total 18 100.0 100.0

Uji Normalitas

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pre 18 100.0% 0 0.0% 18 100.0%

Post 18 100.0% 0 0.0% 18 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Pre Mean 15.89 1.466

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 12.80

Upper Bound 18.98

5% Trimmed Mean 15.77

Median 15.00

Variance 38.693

Std. Deviation 6.220

Minimum 9

Maximum 25

Range 16

Page 94: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

80

Interquartile Range 12

Skewness .274 .536

Kurtosis -1.714 1.038

Post Mean 11.22 1.148

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 8.80

Upper Bound 13.64

5% Trimmed Mean 10.91

Median 10.00

Variance 23.712

Std. Deviation 4.870

Minimum 6

Maximum 22

Range 16

Interquartile Range 9

Skewness .756 .536

Kurtosis -.228 1.038

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pre .234 18 .010 .848 18 .080

Post .155 18 .200* .905 18 .070

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Bivariat

Page 95: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

81

Page 96: PENGARUHTEKNIKRELAKSASINAFASDALAM …repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1041/2/skripsi... · 2020. 9. 25. · hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi

82