penge lola an

9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sekolah sebagai pusat kebudayaan ialah sekolah yang merupakan pusat nilai-nilai yang disepakati sebagai terpuji, dikehendaki, berguna, serta dipertaruhkan bagi kehidupan warga masyarakat, bangsa, dan negara, dan karenanya dianggap perlu dibiasakan kepada anak didik untuk sedini mungkin menggali, mengenal, memahami, menyadari, menguasai, menghayati, dan belajar mengamalkan melalui proses belajar mengajar di sekolah. Sebagai pusat kebudayaan sekolah adalah tempat atau sumber bagi pengembangan kebudayaan. Pada zaman globalisasi ini seluruh dunia dituntut untuk mengikuti program pemrintah salah satunya adalah pendidikan,yang merupakan sebagai inti dari suatu Negara agar dapat mengalami kemajuan.Setiap pendidikan ini memiliki cirri khas tertentu pada setiap Negara,yang dimana ada penekanan khusus pada kebijakan pendidikan yang ada di Negara itu.Untuk itu banyak sekali masalah yang dihadapi setiap Negara yang dapat disebabakan oleh pendidikan. Pendidikan merupakan suatu lembaga yang mana dia memiliki visi dan misi serta tujuan yang harus dicapai untuk memajukan peserta didik,adapun ini telah tertuang pada fungsi dari sekolah itu sendiri yaitu untuk member bekal pesrta didik apabila mereka sudah lulus,memberikan ketrampilan bagi penguat pembuatan usaha,memberikan ilmu pengetahuan bagi peserta didik serta yang paling utama adalah mengajarkan nilai dan norma yang telah berlaku disekolah. Melalui fungsi inilah masyarakat menyandarkan harapannya untuk memasukan anaknya agar mereka dapat merubah anaknya menjadi anak yang berkualitas,untuk itu semua harapan masyarakat ini harus lebih direalisasikan pada dunia pendidikan. Kebudayaan sekolah mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pola perilaku anak didik, terutama dalam proses belajar mengajar. Ternyata apa yang dihayati oleh siswa seperti sikap dalam belajar, sikap terhadap kewibawaan, dan sikap terhadap nilai-nilai tidak berasal dari kurikulum sekolah yang formal, melainkan berasal dari kebudayaan sekolah itu. B. Rumusan masalah Adapun rumusan masalah yang kami angkat adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran pendidikan dan hubungan masyarakat dengan institusi pendidikan? 2. Bagaimana pandangan masyarakat tentang institusi pendidikan sebagai pusat pembudayaan?

Upload: iwan-kurnia

Post on 16-Aug-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Penge Lola An

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA.Latar belakang masalahSekolah sebagaipusat kebudayaan ialah sekolah yang merupakan pusat nilainilai yangdisepakati sebagai terpu!i" dikehendaki" berguna" sertadipertaruhkanbagikehidupan #arga masyarakat" bangsa" dan negara" dan karenanya dianggap perludibiasakankepadaanakdidikuntuksedini mungkinmenggali" mengenal" memahami"menyadari" menguasai" menghayati" danbela!ar mengamalkanmelalui prosesbela!armenga!ardi sekolah. Sebagai pusat kebudayaansekolahadalahtempat atausumberbagi pengembangan kebudayaan.Pada $aman globalisasi ini seluruh dunia dituntut untuk mengikuti programpemrintahsalahsatunyaadalahpendidikan"yangmerupakansebagai inti dari suatuNegara agar dapat mengalami kema!uan.Setiap pendidikan ini memiliki %irri khas tertentupadasetiapNegara"yangdimanaadapenekanankhususpadakebi!akanpendidikanyang ada diNegaraitu.Untuk itu banyaksekali masalah yang dihadapisetiap Negarayang dapat disebabakan oleh pendidikan.Pendidikan merupakan suatu lembaga yang mana dia memiliki &isi dan misi sertatu!uan yang harus di%apai untuk mema!ukan peserta didik"adapun ini telah tertuang pada'ungsi dari sekolahitusendiri yaituuntukmember bekal pesrtadidikapabilamerekasudah lulus"memberikan ketrampilan bagipenguat pembuatan usaha"memberikan ilmupengetahuan bagipeserta didik serta yang paling utama adalah menga!arkan nilaidannorma yang telah berlaku disekolah.(elalui'ungsiinilah masyarakat menyandarkan harapannya untuk memasukananaknyaagar mereka dapat merubah anaknya men!adi anak yang berkualitas"untuk itusemua harapan masyarakat ini harus lebih direalisasikan pada dunia pendidikan.)ebudayaansekolahmempunyai pengaruhyangsangat besar terhadappolaperilaku anak didik" terutama dalam proses bela!ar menga!ar. *ernyata apa yang dihayatioleh sis#a seperti sikap dalam bela!ar" sikap terhadap ke#iba#aan" dan sikap terhadapnilainilai tidak berasal dari kurikulumsekolah yang 'ormal" melainkan berasal darikebudayaan sekolah itu.B. +umusan masalahAdapun rumusan masalah yang kami angkat adalah sebagai berikut,-.Bagaimana gambaran pendidikan dan hubungan masyarakat dengan institusipendidikan./.Bagaimana pandangan masyarakat tentang institusi pendidikan sebagai pusatpembudayaan.BAB IIPE(BAHASANA.SEKOLAH SEBAGAI SISTEM SOSIALKultur sekolahSekolah adalah sebuah konsep yang mempunyai makna ganda. Pertama"sekolahberartisuatu bangunan ataulingkungan 'isik dengan segalaperlengkapannyayang merupakan tempat untuk menyelenggarakan proses pendidikan tertentu bagikelompok manusia tertentu. Dengan demikian" apabila kita mendengar perkataan0sekolah1 maka yang terbayang adalah lingkungan 'isik seperti itu. Bayangan sekolahsebagai lingkungan'isikseperti itudiperkuat dengankeseragamanrelati&emengenaibentukbangunandanperlengkapannya"sehinggadapat dikatakanbah#akondisi 'isiksekolahsekolah yang se!enis dan setingkat relati&e sama. )edua"sekolah berarti suatuproses atau kegiatan bela!ar menga!ar. )ita bisa menggunakan istilah 0menyekolahkan1anak" ataumengatakan1anak sayabersekolahS(PNegeri -1. Dalamhal ini apabilamendengar perkataan1sekolah1maka yang terbayang di kepala kita adalah prosespendidikan itu sendiri.2adi dalam hal ini sekolah dipandang sebagai sebuah pranata untuk memenuhikebutuhan khusus tertentu. Bisa !uga 0sekolah1diartikan sebagai sebuah organisasi "yaituorganiasi so%ial yangmempunyai struktur tertentuyangmelibatkanse!umlahorangdengan tugas melaksanakan suatu 'ungsi untuk memenuhi suatu kebutuhan.Sesungguhnya ketiga pengertian itu selalu berdampingan"karena proses bela!ar ber!alandalam sebuah lokasi dan diselenggarakan oleh organisasi yang mempunyai struktur dantu!uan tertentu. Penampilan keterpaduan antara ketiga makna tersebut dipengaruhi olehberbagai 'a%tor seperti !umlah"tingkat usia" serta karakteristik lain yang menandai orangorang yang terlibat didalamnya serta tu!uan"program ker!a dan kegiatan yangdilaksanakan"lama #aktu penyelenggaraan"dan pendekatan yang digunakan. Akan tetapidiantara semuanya itu terdapat persamaan yaitu bah#a setiap lembaga yang dinamakansekolah berperan mengurusi manusia"bukan mengurusi bendabenda mati.Setiap sekolah memiliki komponenkomponen sarana 'isik sepertilahan"bangunan3kantor"ruangbela!ar"!amban"danlainlain4"kurikulum"danorangorang3guru"pimpinan"karya#an non edukati'" dan pela!ar4. )omponenkomponen tersebutmenyumbang dengan 'ungsi dan perannya untuk keberhasilan lembaga. Sebagai sebuahsystem"sekolah mempunyai keterkaitan dengan sistem lain yang !umlahnya tidak sedikit.Sistemluaritumeliputi antaralainorangtuasis#a"komuniti sekitar sekolahdll. Polahubunganantarasekolahdengansystemlaindi#arnai dandiisi denganin'ormasiin'ormasi yang berarah timbale balik. Input atau timbal balik itu dapat berupa doronganbagi sekolahuntukmengadakanperubahanpadastruktur atauinteraksi edukati' didalamnya atau untuk mempertahankan yang telah ada. Umpan balik yang menimbulkanperubahan disebut mor'ogenis"sedangkan yang mendorong untuk mempertahankan%orak struktur dan interaksi yang telah ada dinamakan umpan balik yang bersi'atmor'ostatis.Kelas sebagai system socialSekolah terdiri atas kelaskelas yang!uga dapat dianalisis sebagai sebuahsystem. Pengertian kelas dalamkonteks sekolah dapat menimbulkan dua ma%amasosiasiyaitu kelas sebagai ruangan tempat proses pendidikan berlangsung dan kelassebagai sekelompok atau se!umlah pela!ar yang bersamasammenempuh suatumatapela!aranpadasuatulembagapendidikan. 5angterakhir )elasdapat di artikansebagai se!umlahpela!ar yanguntukperiodetertentu"misalnyasatutahun"menempuhpaket prigramyangsamatauhanyauntuksebuahmatapela!aransa!a. Disini kelasdiartikan sebagai sekelompok pela!ar seperti tersebut tadi tanpa memperhatikan apakahmereka menempuh satu paket program pendidikan bersamasama ataukah hanya satuatau beberapa mata pela!aran sa!a.Pada umumnya disekolahsekolah tradisional pela!ar dalam satu kelasmenempuhpaket pendidikanyangsamasehingga karenanyamerekaberadapadatingkat ketempuhanprogramyangsama. Padasystempendidikanyangbaru"setiappela!ar mempunyai programpendidikanyangtersusunse%araindi&idual" dalamartiseorangpela!ar mempunyai programpendidikanyangberlainandenganpela!ar yanglainnya. Dengan demikian sebuah kelas mungkin terdiri dari atas mahasis#a yang hanyabertemu dalam mata pela!aran tertentu sa!a.Sesungguhnya dalam kelas ini 'ungsi dan kesibukan 'ormal yang pokokdiselenggarakansuatusekolah. Di sekolahdasar" seoranggurumenga!ar sepan!angtahun pela!aran. Ia menga!arkan seluruh mata pela!aran di kelas itu ke%uali matapela!aran agama" olahraga dan kesenian yang telah dia!arkan oleh guru khusus. 6uru SDumumnya merupakan guru kelas. Di SL*P dan SL*A guru menga!arkan dan bertanggung!a#abmengenai satumatapela!arantertentusa!atetapi untuksemuakelas" setidaktidaknya yang setingkat. Di perguruan tinggi lain halnya meskipun seorang dosen padadasarnyadosenmatakuliah" iadapat memiliki latar belakangpendidikanyangtidakkonsisten dengan mata kuliah yang dia!arkannya tetapi diakui sebagai ahlidalam matakuliah itu. +ekrutmen tenaga dosen dapat mengikuti system terbuka.7ungsi dan peran sekolah dalamproses sosialisasi yaitu mempersiapkanseorang agar men!adi #arga de#asa dalammasyarakat" diselenggarakan terutamamelalui proses pendidikan dalam kelas dalam melaksanakan 'ungsi ini sekolahbeker!asama dengan keluarga" lingkungan" organisasi" dan lembagalembaga lain yanghidup di masyarakat . ker!asama itu mungkin tidak dilaksanakan se%ara 'ormal"meskipun tidak tertutup kemungkinan mem'ormalkannya. Akan tetapi" selama anak ataupemuda berstatus pela!ar" sekolahnyalah yang dipandang sebagai sosialisasi terpenting.Sekolahharus bertanggung!a#abmengenai hasil proses sosialisasi anak sebelummen!adi pela!ardi sekolahitudanprosessosialisasi yangberlangsungdiluarsekolahselama yang bersangkutan men!adi pela!ar itu. Sebagaimana diketahui sosialisasimeliputi internalisasi nilainilai so%ial %ultural" normanorma dan peranperan so%ial.Peranperan itu dikategorisasikan dalam dua kelompok" yaitu peranperan yangdilakukan dengankompetensi0*eknis1yang berartimahir dalam melaksanakan tugastugas tertentu dan kompetensi 0so%ial1 yang berkenaan dengan hubungan orang lain.Banyakisuataupermasalahandanhipotesisyangmasihharusdiu!i kembalisehubungan dengan kelas sebagai systempendidikan ini. Permasalahan pertamaadalah mengenai besar kelas dalam arti banyaknya pela!ar per kelas. De#asa ini sebuahkelas sebanyak 89 orang di SD"SL*P"SL*A serta :; orang di Perguruan *inggi di Negarakita di anggap standar. Disekolah s#asta dan pada kelaskelas tertentu di Perguruan*inggi !umlah tersebut seringkali dilampaui. Permasalahan yang mun%ul adalah apakahbesar kelasituberpengaruhterhadapprestasi atauhasil bela!ar yangdi %apai parapela!ar.*ampaknyaumumtelahsepakat bah#aantarakeduahal tersebut terdapatkorelasi negati&eyang%ukupsigni'ikan. (akinke%il ukurankelas"makinbaikprestasibela!ar yang di %apai. Atas dasar inilah rasio 3perbandingan4gurumurid dapat di!adikanindi%ator kualitas hasil bela!ar. (akin besar nilai rasio itu"makin tinggi kemungkinan nilaihasil bela!ar yang dihasilkan. Di kalangan guru sering terungkapkan keluhan bah#a kelasyang terlalu besar sulit dikontrol dan tidak memungkinkan menggunakan metodemenga!ar yang lebih e'isien. 6uru bahkan mendapat kesulitan mengenali anak didik nyadengan baik"akan tetapidipihak lain kelas yang terlalu ke%ilkurang menarik bagiguru.Situasi sema%amitu!ugabisamenurunkanprestasi bela!ar. Persoalanyangmun%uladalah dari situasi itu adalah ukuran kelas yang merupakan kondisi yang paling optimum.Agaknya mengenai hal ini belum adanya !a#aban.Permasalahanberikut adalahmengenai homogenitas#argakelas. Dilihat darisegitertentu pada umumnya #arga sebuah kelas dapat dikatakan homogeny misalnyadari segi usia dan kemampuan pada bidang tertentu. Di lingkungan taman kanakkanaksampai SL*A homogenitas dalam usia itu sangat tinggi.Homogenitas !enis kelamin di sekolahsekolah negeri tidak lagi merupakanpersoalan " dalam artianak lakilaki dan perempuan dapat melamar men!adipela!ar disekolah manapun.2ika kita perhatikan pendidikan dalamkeluarga" di dalamsekolah maupunpraktek pendidikan dalam masyarakat maka ada tiga hal yang perlu diperhatikan" yaitu ,-4 pendidikan itu tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan dan pendidikan itumerupakansebagiandari kebudayaan" /4 pendidikanmerupakankegiatanuni&ersaldalam kehidupan manusia" lembaga so%ial " dan sebagainya4.Agar sekolah @perguruan tinggi dapat menunaikan 'ungsinya dengan baik " perluadanya hubungan serasi dan terpadu dengan masyarakat khususnya publiknya" misalnyadalam hal dana" 'asilitas" dan !aminan > !aminan ob!ekti' lainnya. Seperti keamanan ker!ademi meningkatkan kegairahan ker!a dan etos ker!a.*elah diketahui bersama bah#a keluarga" sekolah" masyarakat merupakan suatulembagaso%ial yangtelah dipolakan se%arasistematis" memiliki tu!uan yang!elas"kegiatan > kegiatan yang ter!ad#al" tenaga > tenaga pengelola yang khusus" didukungoleh 'asilitas yang terprogram" sehingga tepatlah di!adikan sebagai pusat kebudayaan.BAB IIIPENU*UP)esimpulanmasyarakat #alaupun mereka daerah pinggiran tetapi mereka mengalamiperubahan %ara ber'ikir terutama dalam memandang 'ungsi sekolah sendiri" yaitu sebagaipusat pembudayaan. Setiap indi&idu ini memiliki kepribadian dan lingkungan yangberbeda untuk itu pendidikan memba#a kepribadian itu untuk ditata dengan norma dannilai yangadadimasyarakat danyangdiharapkanmasyarakat. (isalnyasa!amerekadibesarkanpadaka#asanyangsemuatetangganyamemiliki kebiasaanyangburukmakadidalamsekolahini merekaakandibentukagar dapat berprilakuyamgsesuaidengan tuntutan masyarakat.Selain itu !uga sekolah dapat diper%ayai untukmenbgembangkan anak agar mereka lebih menurut dan sopan santun dengan orang tua.Selain itu kepribadian ini dibentuk pada usia ke%il misalnya anak sudah disekolahmaka mereka akan memilikirasa yang tidak pernah ditemuimereka dirumah misalnyaberinteraksi denganteman"dengangurubahkanbela!ar tentangtoleransi danbela!artentang kebudayaan yang baru dan yang mana budayaa itu yang %o%ok dengankepribadian bangsa kita serta %aramenghadapi modernisasi dan pengaruh dari budayaluar yang masuk.DA7*A+ PUS*A)A(unib"ahmad./;;A.Pengantar Ilmu Pendidikan.Semarang.UNNES Press.Nasutions"S./;-;.Sosiologi Pendidikan.2akarta.Bumi AksaraDrs.Sutard!o Atmo#id!oyo" (.pd3dkk4. /;;