pengelolaan keuangan dan asset (kekayaan) desa · pdf filetot manajemen pemdes b. tof...
TRANSCRIPT
PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASSET (KEKAYAAN) DESA
OLEH :NOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
Disampaikan Dalam Rangka Pelatihan/BimtekPengelolaan Keuangan Desa Bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa
Dalam Kabupaten Bengkulu Selatan
TAHUN 2014
NamaTempat/Tgl LahirPangkat/GolonganPendidikan TerakhirDiklat StrukturalDiklat Teknis Fungsional
Pengalaman Jabatan
Jabatan SekarangIsteriAnak
::::::
:
:::
NOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.TBengkulu Selatan, 07-11-1967Pembina Utama Muda (IVc) TMT. 01 April 2010S2 Perenc. Wilayah dan Kota ITB Tahun 1995PIM IIa. TOT Manajemen Pemdesb. TOF Pemberdayaan Masyarakatc. PPNS Bidang Perdagangand. AMDAL A – Ce. Sistem Industri IVf. Ekonomi Perdagangan, dll.Kakan. PMD, Ka. BPMD, Kadisperindagkop, Ka. BPPKB,Kalak BPBD, SAB Bid. Kemasy. dan SDMSAB Bidang Ekonomi dan KeuanganAsmeri Yosita, S.EAlvalif Ilham Ganesha
BIODATA
NamaTempat/Tgl LahirPangkat/GolonganPendidikan TerakhirDiklat StrukturalDiklat Teknis Fungsional
Pengalaman Jabatan
Jabatan SekarangIsteriAnak
::::::
:
:::
NOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.TBengkulu Selatan, 07-11-1967Pembina Utama Muda (IVc) TMT. 01 April 2010S2 Perenc. Wilayah dan Kota ITB Tahun 1995PIM IIa. TOT Manajemen Pemdesb. TOF Pemberdayaan Masyarakatc. PPNS Bidang Perdagangand. AMDAL A – Ce. Sistem Industri IVf. Ekonomi Perdagangan, dll.Kakan. PMD, Ka. BPMD, Kadisperindagkop, Ka. BPPKB,Kalak BPBD, SAB Bid. Kemasy. dan SDMSAB Bidang Ekonomi dan KeuanganAsmeri Yosita, S.EAlvalif Ilham Ganesha
SUB POKOK BAHASAN : PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DESA
Tujuan, setelah Sub Pokok Bahasan ini disampaikan, diharapkan :
1. Peserta mengerti dan paham tentang keuangan desa ;2. Peserta mengerti dan paham tentang sumber-sumber pendapatan desa ;3. Peserta mengerti dan paham tentang asset (kekayaan) desa ;4. Peserta mengerti dan paham tentang pengelolaan keuangan dan asset (kekayaan)
desa.
SUB POKOK BAHASAN : PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DESA
Tujuan, setelah Sub Pokok Bahasan ini disampaikan, diharapkan :
1. Peserta mengerti dan paham tentang keuangan desa ;2. Peserta mengerti dan paham tentang sumber-sumber pendapatan desa ;3. Peserta mengerti dan paham tentang asset (kekayaan) desa ;4. Peserta mengerti dan paham tentang pengelolaan keuangan dan asset (kekayaan)
desa.
SUMBER-SUMBERKEUANGAN DESA
3. BAGI HASIL RETRIBUSIDAERAH KAB/KOTA;
1. PENDAPATAN ASLI DESA;
2. BAGI HASIL PAJAK DAERAHKAB/KOTA (10% UTK DESA)
4. BAGIAN DARI DANA PERIMBANGANKEUANGAN YG DITERIMA KAB/KOTA(10% UNTUK DESA, YAKNI ALOKASIDANA DESA/ADD)
SUMBER-SUMBERKEUANGAN DESA
Nopian Andusti, SE.MT
5. ALOKASI APBN, BANTUAN KE-UANGAN DARI APBD PROVINSI,DAN KAB/KOTA
6. HIBAH DAN SUMBANGANDARI PIHAK KETIGA
4. BAGIAN DARI DANA PERIMBANGANKEUANGAN YG DITERIMA KAB/KOTA(10% UNTUK DESA, YAKNI ALOKASIDANA DESA/ADD)
PERUBAHAN MENDASAR TTGADD DARI PP 72 - 2005 KE
UU 6 - 2014 TTG DESA :“ADANYA SANKSI “
PERUBAHAN MENDASAR TTGADD DARI PP 72 - 2005 KE
UU 6 - 2014 TTG DESA :“ADANYA SANKSI “
Pasal 72 ayat (6) UU Nomor 6Tahun 2014Tentang Desa :Bagi Kabupaten/Kota yang tidak memberikan alokasi danaDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Pemerintahdapat melakukan penundaan dan/atau pemotongan sebesaralokasi dana perimbangan setelah dikurangi Dana AlokasiKhusus yang seharusnya disalurkan ke Desa.
Pasal 72 ayat (6) UU Nomor 6Tahun 2014Tentang Desa :Bagi Kabupaten/Kota yang tidak memberikan alokasi danaDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Pemerintahdapat melakukan penundaan dan/atau pemotongan sebesaralokasi dana perimbangan setelah dikurangi Dana AlokasiKhusus yang seharusnya disalurkan ke Desa.
Pasal 72 ayat (6) UU Nomor 6Tahun 2014Tentang Desa :Bagi Kabupaten/Kota yang tidak memberikan alokasi danaDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Pemerintahdapat melakukan penundaan dan/atau pemotongan sebesaralokasi dana perimbangan setelah dikurangi Dana AlokasiKhusus yang seharusnya disalurkan ke Desa.
Pasal 72 ayat (6) UU Nomor 6Tahun 2014Tentang Desa :Bagi Kabupaten/Kota yang tidak memberikan alokasi danaDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Pemerintahdapat melakukan penundaan dan/atau pemotongan sebesaralokasi dana perimbangan setelah dikurangi Dana AlokasiKhusus yang seharusnya disalurkan ke Desa.
HUBUNGAN ANTARA KEWENANGAN DESADENGAN SUMBER-SUMBER KEUANGAN DESA(PRINSIP MONEY FOLLOW FUNCTION)
1. KEWENANGAN YG SUDAH ADABERDASARKAN HAK ASALUSUL DESA.
1. KEWENANGAN YG SUDAH ADABERDASARKAN HAK ASALUSUL DESA.
KEWENANGANDESA
KEWENANGANDESA
2. KEWENANGAN KAB/KOTA YGDISERAHKAN PENGATURAN-NYA KEPADA DESA.
2. KEWENANGAN KAB/KOTA YGDISERAHKAN PENGATURAN-NYA KEPADA DESA.
3. BAGI HASIL RETRIBUSIDAERAH KAB/KOTA;
1. PENDAPATAN ASLI DESA;
2. BAGI HASIL PAJAK DAERAHKAB/KOTA (10% UTK DESA)
SUMBER-SUMBERKEUANGAN DESA
Nopian Andusti, SE.MT
2. KEWENANGAN KAB/KOTA YGDISERAHKAN PENGATURAN-NYA KEPADA DESA.
2. KEWENANGAN KAB/KOTA YGDISERAHKAN PENGATURAN-NYA KEPADA DESA.
3. TUGAS PEMBANTUAN DARIPEMERINTAH, PROVINSI,DAN KAB/KOTA.
3. TUGAS PEMBANTUAN DARIPEMERINTAH, PROVINSI,DAN KAB/KOTA.
4. URUSAN PEMERINTAHAN LAIN-NYA YANG OLEH PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN DISE-RAHKAN KEPADA DESA.
4. URUSAN PEMERINTAHAN LAIN-NYA YANG OLEH PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN DISE-RAHKAN KEPADA DESA.
5. ALOKASI APBN, BANTUAN KEUANGAN DARIPEMERINTAH PROVINSI, DAN KAB/KOTA
3. BAGI HASIL RETRIBUSIDAERAH KAB/KOTA;
6. HIBAH DAN SUMBANGANDARI PIHAK KETIGA.
4. ALOKASI DANA DESA (BAGIAN DARIDANA PERIMBANGAN KEUANGAN YGDITERIMA KAB/KOTA 10% UTK DESA)
PENDAPATAN ASLI DESA
HASIL USAHA DESA
TANAH KAS DESAPASAR DESATAMBATAN PERAHUBANGUNAN DESAPELELANGAN IKAN MILIK DESALAIN-LAIN KEKAYAAN MILIK DESA
BAGIAN LABA BADAN USAHA MILIK DESAHASIL USAHA EKONOMI DESA SIMPAN PINJAMBAGIAN LABA LUMBUNG PANGAN DESAHASIL KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGALAIN-LAIN HASIL USAHA DESA YANG SAH
HASIL KEKAYAAN DESA
Nopian Andusti, SE.MT
HASIL SWADAYA, GOTONGROYONG, DAN PARTISI-
PASI MASYARAKAT
LAIN-LAIN PENDAPATANASLI DESA YANG SAH
KONTRIBUSI DANAKONTRIBUSI IN NATURA (SEPERTI TENAGA,BAHAN BAKU LOKAL YG DAPAT DIHITUNGDALAM NILAI UANG)
HIBAH DARI PEMERINTAH PUSAT, PROV,ATAU KAB/KOTA.DANA DARURAT DARURAT DARI PEMERINTAH,DALAM RANGKA PENANGGULANGAN KORBAN/KERUSAKAN AKIBAT BENCANA ALAM;PENDAPATAN BUNGA DEPOSITO
BAGI HASIL PAJAK/RETRIBUSI DAERAHKABUPATEN/ KOTA KEPADA DESA
MINIMAL 10%UNTUK DESA
HASIL PAJAK/RETRIBUSI DAERAH
DUA ALTERNATIFKEBIJAKAN
Nopian Andusti, SE.MT
KEADILAN KOMUTATIF:10 % DARI HASIL PENERIMAAN
PAJAK/RETRIBUSI DAERAHDI DESA BERSANGKUTAN
KEADILAN KOMUTATIF:10 % DARI HASIL PENERIMAAN
PAJAK/RETRIBUSI DAERAHDI DESA BERSANGKUTAN
IDEALNYA:PERPADUAN/KOMBINASI
ANTARA DUA PENDEKATANKEADILAN TERSEBUT
IDEALNYA:PERPADUAN/KOMBINASI
ANTARA DUA PENDEKATANKEADILAN TERSEBUT
BANTUAN KEUANGAN DARIPUSAT, PROVINSI, DANKABUPATEN/KOTA KEPADA DESA
PELAKSANAAN ASASTUGAS PEMBANTUAN
DUA POLA ALOKASI
AKSELERASIPEMBANGUNAN DESA
DUA PERTIMBANGANKEBIJAKAN
Nopian Andusti, SE.MT
DANA TUNAI(CASH TRANSFER)
(PEMERINTAHAN DESABERWENANG MENGATUR)
PROGRAM INDIKATIF(PEMERINTAHAN DESASEBAGAI PELAKSANA)
KOMPETISI PROPOSALANTAR DESA
PEMENUHAN KEBUTUHANSELURUH DESA
DUA PERTIMBANGANALOKASI
BAGIAN DARI DANAPERIMBANGAN KEUANGAN
ANTARA PEMERINTAH PUSATDAN DAERAH YG DITERIMA
KABUPATEN/KOTAARAHANKEBIJAKAN
UMUM DIKURANGI ALOKASI DASARUTK BELANJA PNS DAERAH
MINIMAL 10% UNTUK ADDBAGI SELURUH DESA
KEBIJAKANALOKASI DANA DESA
DANA PERIMBANGAN:DANA BAGI HASILDANA ALOKASI UMUMDANA ALOKASI KHUSUS
MINIMAL 10% UNTUK ADDBAGI SELURUH DESA
POLA ALOKASI
ALOKASI DANA DESA MINIMAL:60% DARI TOTAL ADD DIBAGI
SECARA MERATA UTK SELURUH DESA
ALOKASI DANA DESA PROPORSIONAL:40% DARI TOTAL ADD DIBAGI UTK DESA-
DESA TERTENTU SESUAI HASIL PENILAIAN
TOTAL ADD TIAP DESADIATUR DAN DIURUSOLEH PEMERINTAHAN DESA
Nopian Andusti, SE.MT
KEBIJAKANALOKASI DANA DESA
ALOKASI DANA DESAPROPORSIONAL/ADDP
DITETAPKAN BERBEDA-BEDAUNTUK TIAP DESA
DIANALISIS BERDASARKANDUA VARIBAEL POKOK
DIANALISIS BERDASARKANDUA VARIBAEL POKOK
VARIABEL INDEPENDEN TAMBAHAN:JUMLAH PENDUDUK, LUAS WILAYAH,
POTENSI EKONOMI, TINGKAT PARTISIPASIMSY, JMLH UNIT KOMUNITAS DI DESA, dll.
VARIABEL INDEPENDEN UTAMA:KEMISKINAN, PENDIDIKAN DASAR,
KESEHATAN, DANKETERJANGKAUAN DESA
KETEPATAN ADD UNTUK TIAP DESA,TERGANTUNG AKURASI DATA DESA
Nopian Andusti, SE.MT
PENGELOLAANALOKASI DANA DESA
PRINSIP-PRINSIP KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA:MENDORONG SEMANGAT DESENTRALISASI, KHUSUSNYADESENTRALISASI FISKAL SEJALAN DENGAN DESENTRA-LISASI KEWENANGAN;DIALOKASIKAN SECARA ADIL, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL;PASTI DAN DAPAT DIUKUR KINERJA HASIL KEGIATAN.
TUJUAN ALOKASI DANA DESA:MEMPERKUAT KEDUDUKAN DESA SEBAGAI GARIS DEPAN(FRONT LINE) PEMERINTAHAN SECARA NASIONALMENINGKATKAN KEMAMPUAN DESA DALAM MENETAPKANKEBIJAKAN DAN PROGRAM SERTA PEMBIYAAN PEMBANGUNANDESA SESUAI ESENSI MASALAH DAN PRIORITAS KEBUTUHAN MSY.MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PERENCANAAN PEMBANGUNANDESA SECARA PARTISIPATIF;MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PELAYANAN PMERINTAHAN DESAKEPADA MASYARAKAT.
Nopian Andusti, SE.MT
TUJUAN ALOKASI DANA DESA:MEMPERKUAT KEDUDUKAN DESA SEBAGAI GARIS DEPAN(FRONT LINE) PEMERINTAHAN SECARA NASIONALMENINGKATKAN KEMAMPUAN DESA DALAM MENETAPKANKEBIJAKAN DAN PROGRAM SERTA PEMBIYAAN PEMBANGUNANDESA SESUAI ESENSI MASALAH DAN PRIORITAS KEBUTUHAN MSY.MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PERENCANAAN PEMBANGUNANDESA SECARA PARTISIPATIF;MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PELAYANAN PMERINTAHAN DESAKEPADA MASYARAKAT.
MEKANISME PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA(MENYATU DENGAN PENGELOLAAN APB-DESA)
PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA(RKP-DESA) PADA FORUM MUSRENBANGDES.PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN/RKA(BERDASARKAN RKP-D), YAKNI: RKA OPERASIONALPEMDES DAN RKA PEMBERDAYAAN MSY
KADES BERSAMA BPD MEMBAHAS RANCANGANPERATURAN DESA TENTANG RAPB-DESA.PENETAPAN PERDES TENTANG APB-DESA.
KADES MENGAJUKAN USULAN KEPADA BUP/WK (SURATPERMINTAAN PEMBAYARAN/SPP. NO. REKENING DESA,KEPUTUSAN KADES TENTANG KUASA PENGGUNAANGGARAN/KPA DAN BENDAHARA);BAGIAN KEUANGAN KAB/KOTA MEMPROSES ADMINIS-TRASI PENCAIRAN DAN MENTRANSFER DANA ADDKEPADA REKENING DESA DI BANK YANG DITUJU.DICAIRKAN SECARA PERIODIK (BULANAN / TRIWULANAN)SETELAH PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI DANA ADDPERIODE SEBELUMNYA.PENCAIRAN DANA ADD DI BANK OLEH KPA & BENDAHARA.
PERENCANAAN
PEMBAHASANDAN PENETAPAN
PERDES TENTANGAPB-DESA
KADES MENGAJUKAN USULAN KEPADA BUP/WK (SURATPERMINTAAN PEMBAYARAN/SPP. NO. REKENING DESA,KEPUTUSAN KADES TENTANG KUASA PENGGUNAANGGARAN/KPA DAN BENDAHARA);BAGIAN KEUANGAN KAB/KOTA MEMPROSES ADMINIS-TRASI PENCAIRAN DAN MENTRANSFER DANA ADDKEPADA REKENING DESA DI BANK YANG DITUJU.DICAIRKAN SECARA PERIODIK (BULANAN / TRIWULANAN)SETELAH PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI DANA ADDPERIODE SEBELUMNYA.PENCAIRAN DANA ADD DI BANK OLEH KPA & BENDAHARA.
PENCAIRANDANA ADD
Nopian Andusti, SE.MT
MEKANISME PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA(MENYATU DENGAN PENGELOLAAN APB-DESA)
OLEH KUASA PENGGUNA ANGGARAN DAN BENDAHARA
OLEH PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN(DITETAPKAN DGN KEPUTUSAN KADES)
PELAKSANAANKEGIATAN
ADMINISTRASIDANA ADD
PERTANGGUNG-JAWABAN DAN
PELAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN ADD TERINTREGASIDENGAN PERTANGGUNGJAWABAN APBDESA.JENIS PELAPORAN: LAPORAN BERKALA, DANLAPORAN AKHIR.LAPORAN PENGGUNAAN ADD DARI KADESKEPADA BUPATI MELALUI CAMATKECAMATAN MEMBUAT LAPORAN/REKAPANDARI SELURUH LAPORAN TINGKAT DESADAN SECARA BERTAHAP DILAPORKANKEPADA BUPATI
PERTANGGUNG-JAWABAN DAN
PELAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN ADD TERINTREGASIDENGAN PERTANGGUNGJAWABAN APBDESA.JENIS PELAPORAN: LAPORAN BERKALA, DANLAPORAN AKHIR.LAPORAN PENGGUNAAN ADD DARI KADESKEPADA BUPATI MELALUI CAMATKECAMATAN MEMBUAT LAPORAN/REKAPANDARI SELURUH LAPORAN TINGKAT DESADAN SECARA BERTAHAP DILAPORKANKEPADA BUPATI
PEMERINTAH PROVINSI WAJIB MENGKOORDINASIPEMBERIAN DAN PENYALURAN ADD DARI KAB/KOTA KEPADA DESA;PEMERINTAH KAB/KOTA WAJIB MEMBINA DANMENGAWASI PELAKSANAAN PENGELOLAANKEUANGAN DESA (TERMASUK ADD)CAMAT WAJIB MEMFASILITASI DAN MENGKORDINASIPENGELOLAAN KEUANGAN DESA (TERMASUK ADD)
PEMBINAAN DANPENGAWASAN
Nopian Andusti, SE.MT
ARAH PENGGUNAANALOKASI DANA DESA
PEMBERDAYAANMASYARAKAT ( 70% )
BIAYA OPERASIONALPEMDES (30%)
CONTOH:PENANGGULANGAN KEMISKINANPENGEMBANGAN BUM-DESAPENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI TEPAT GUNAPEMBANGUNAN KESEHATAN (POSYANDU).BANTUAN OPERASIONAL LKMD/LPMBANTUAN OPERASIONAL PKKBANTUAN OPERASIONAL RT.RW, DUSUNPENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESABIDANG PENDIDIKAN LUAR SEKOLAHINFRASTRUKTUR DESA, DLL
CONTOH:PENGHASILAN TETAP KADESDAN PERANGKAT DESABIAYA OPERASIONAL PEMDESBIAYA OPERASIONAL BPD
Nopian Andusti, SE.MT
CONTOH:PENANGGULANGAN KEMISKINANPENGEMBANGAN BUM-DESAPENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI TEPAT GUNAPEMBANGUNAN KESEHATAN (POSYANDU).BANTUAN OPERASIONAL LKMD/LPMBANTUAN OPERASIONAL PKKBANTUAN OPERASIONAL RT.RW, DUSUNPENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESABIDANG PENDIDIKAN LUAR SEKOLAHINFRASTRUKTUR DESA, DLL
CONTOH:PENGHASILAN TETAP KADESDAN PERANGKAT DESABIAYA OPERASIONAL PEMDESBIAYA OPERASIONAL BPD
NAMUN:BAGI DESA YANG BELUM MAMPUMEMBIAYAI PENGHASILAN TETAPKADES DAN PERANGKAT DESA,
WAJIB DIBIAYAI OLEH APBDKABUPATEN/KOTA.
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA(BERDASARKAN PP. NOMOR 72 TAHUN 2005)
BADANPERMUSYAWARATAN
DESA (BPD)
KEPALADESA
LKMD atau LPM
KEPALAURUSAN
ADMINISTRASI
KEPALAURUSAN
KEUANGAN
KEPALAURUSAN
UMUMKEPALASEKSIPEME-
RINTAHAN
KEPALASEKSI
PEMBA-NGUNAN
KEPALASEKSI
KESEJAH-TERAAN
SEKRETARISDESA
CONTOH:
KEPALASEKSIPEME-
RINTAHAN
KEPALASEKSI
PEMBA-NGUNAN
KEPALASEKSI
KESEJAH-TERAAN
PARAKETUA RT
PARAKETUA RT
PARAKETUA RT
KETERANGAN:
PARAKETUA RW
PARAKETUA RW
PARAKETUA RW
HUBUNGAN KONSULATIF KADES DAN BPDHUBUNGAN KEMITRAAN KADES DAN LKMD/LPMHUBUNGAN PERINTAH KADES DAN PERANGKAT DESA
KEPALADUSUN
KEPALADUSUN
KEPALADUSUN
Nopian Andusti, SE.MT
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
DASAR HUKUM:UU. NO. 17 THN 2003 TTG KEUANGAN NEGARAUU. NO. 1 THN 2004 TTG PERBENDAHARAAN NEGARAUU. NO. 15 THN 2004 TTG PEMERIKSAAN PENGELOLAANDAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARAUU. NO. 25 THN 2004 TTG SISTEM PERENCANAANPEMBANGUNAN NASIONALUU. NO. 32 THN 2004 TTG PEMERINTAHAN DAERAHUU. NO. 33 THN 2004 TTG PERIMBANGAN KEUANGANANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAHPP. NO. 58 THN 2005 TTG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHPP. NO. 72 THN 2005 TTG DESA;PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 37 TAHUN 2007TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Regulasi : UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang DesaCatatan : Peraturan Perundangan sebelumnya tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan UU ini.
DASAR HUKUM:UU. NO. 17 THN 2003 TTG KEUANGAN NEGARAUU. NO. 1 THN 2004 TTG PERBENDAHARAAN NEGARAUU. NO. 15 THN 2004 TTG PEMERIKSAAN PENGELOLAANDAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARAUU. NO. 25 THN 2004 TTG SISTEM PERENCANAANPEMBANGUNAN NASIONALUU. NO. 32 THN 2004 TTG PEMERINTAHAN DAERAHUU. NO. 33 THN 2004 TTG PERIMBANGAN KEUANGANANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAHPP. NO. 58 THN 2005 TTG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHPP. NO. 72 THN 2005 TTG DESA;PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 37 TAHUN 2007TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Regulasi : UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang DesaCatatan : Peraturan Perundangan sebelumnya tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan UU ini.
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
KEUANGAN DESA :SEMUA HAK DAN KEWAJIBAN DESA DALAM RANGKA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA YANGDAPAT DINILAI DENGAN UANG, TERMASUK DIDALAMNYA
SEGALA BENTUK KEKAYAAN YANG BERHUBUNGANDENGAN HAK DAN KEWAJIBAN DESA TERSEBUT.
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA :KESELURUHAN PROSES KEGIATAN, YG MELIPUTI:
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN,PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN,
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN,SERTA PENGAWASAN KEUANGAN DESA
Nopian Andusti, SE.MT
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA :KESELURUHAN PROSES KEGIATAN, YG MELIPUTI:
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN,PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN,
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN,SERTA PENGAWASAN KEUANGAN DESA
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA:RENCANA KEUANGAN TAHUNAN PEMERINTAHAN DESA
YANG DIBAHAS DAN DISETUJUI BERSAMA OLEHPEMERINTAH DESA DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA,
YANG DITETAPKAN DENGAN PERATURAN DESA.
AZAS PENGELOLAANKEUANGAN DESAAZAS PENGELOLAANKEUANGAN DESA
KEUANGAN DESA DIKELOLA BERDASARKAN AZAS-AZAS TRANSPARAN, AKUNTABEL, PARTISIPATIFSERTA DILAKUKAN DENGAN TERTIB DAN DISIPLINANGGARAN;PENGELOLAAN KEUANGAN DESA, DILAKSANAKANDALAM MASA 1 (SATU) TAHUN ANGGARAN, YAKNIMULAI TANGGAL 1 JANUARI SAMPAI DENGANTANGGAL 31 DESEMBER.
KEUANGAN DESA DIKELOLA BERDASARKAN AZAS-AZAS TRANSPARAN, AKUNTABEL, PARTISIPATIFSERTA DILAKUKAN DENGAN TERTIB DAN DISIPLINANGGARAN;PENGELOLAAN KEUANGAN DESA, DILAKSANAKANDALAM MASA 1 (SATU) TAHUN ANGGARAN, YAKNIMULAI TANGGAL 1 JANUARI SAMPAI DENGANTANGGAL 31 DESEMBER.
Nopian Andusti, SE.MT
KEUANGAN DESA DIKELOLA BERDASARKAN AZAS-AZAS TRANSPARAN, AKUNTABEL, PARTISIPATIFSERTA DILAKUKAN DENGAN TERTIB DAN DISIPLINANGGARAN;PENGELOLAAN KEUANGAN DESA, DILAKSANAKANDALAM MASA 1 (SATU) TAHUN ANGGARAN, YAKNIMULAI TANGGAL 1 JANUARI SAMPAI DENGANTANGGAL 31 DESEMBER.
KEUANGAN DESA DIKELOLA BERDASARKAN AZAS-AZAS TRANSPARAN, AKUNTABEL, PARTISIPATIFSERTA DILAKUKAN DENGAN TERTIB DAN DISIPLINANGGARAN;PENGELOLAAN KEUANGAN DESA, DILAKSANAKANDALAM MASA 1 (SATU) TAHUN ANGGARAN, YAKNIMULAI TANGGAL 1 JANUARI SAMPAI DENGANTANGGAL 31 DESEMBER.
PENGELOLA KEUANGAN DESAPENGELOLA KEUANGAN DESA
1. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa adalah Kepala Desa,yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakankeseluruhan pengelolaan keuangan desa.
2. Kepala Desa sebagai Kepala Pemerintah Desa dan sebagai PemegangKekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa, mewakili Pemerintah Desadalam kepemilikan kekayaan desa yang dipisahkan.
3. Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa, dibantuoleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD).
4. Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa, dibantuoleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD).
5. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) adalahPerangkat Desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk melaksanakanpengelolaan keuangan desa, yakni: (a) Sekretaris Desa; dan (b) Perang-kat Desa lainnya.
6. Sekretaris Desa berkedudukan selaku koordinator pelaksanaan penge-lolaan Keuangan Desa, juga berperan selaku Kuasa PenggunaanAnggaran/Barang Desa, dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa.
1. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa adalah Kepala Desa,yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakankeseluruhan pengelolaan keuangan desa.
2. Kepala Desa sebagai Kepala Pemerintah Desa dan sebagai PemegangKekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa, mewakili Pemerintah Desadalam kepemilikan kekayaan desa yang dipisahkan.
3. Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa, dibantuoleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD).
4. Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan desa, dibantuoleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD).
5. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) adalahPerangkat Desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk melaksanakanpengelolaan keuangan desa, yakni: (a) Sekretaris Desa; dan (b) Perang-kat Desa lainnya.
6. Sekretaris Desa berkedudukan selaku koordinator pelaksanaan penge-lolaan Keuangan Desa, juga berperan selaku Kuasa PenggunaanAnggaran/Barang Desa, dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa.
Nopian Andusti, SE.MT
PEMEGANG KEKUASAANPENGELOLAAN KEUANGAN DESAPEMEGANG KEKUASAANPENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Kepala Desapemegang kekuasaan penge-lolaan keuangan desa (Pasal 75ayat 1 PP 72/2005).mewakili pemdes dalamkepemilikan kekayaan desayang dipisahkan (sepertiBUM-Desa).
mempunyai kewenangan menetapkan :kebijakan pelaksanaan APB-Des;kebijakan pengelolaan kekayaan desa;kuasa pengguna anggaran/penggunabarangbendahara penerimaan dan/ataubendahara pengeluaran;pejabat yg melakukan penerimaan desa;pejabat yang mengelola barang milikdesa;pejabat yang menguji tagihan danmemerintahkan pembayaran.
Nopian Andusti, SE.MT
Kepala Desapemegang kekuasaan penge-lolaan keuangan desa (Pasal 75ayat 1 PP 72/2005).mewakili pemdes dalamkepemilikan kekayaan desayang dipisahkan (sepertiBUM-Desa).
mempunyai kewenangan menetapkan :kebijakan pelaksanaan APB-Des;kebijakan pengelolaan kekayaan desa;kuasa pengguna anggaran/penggunabarangbendahara penerimaan dan/ataubendahara pengeluaran;pejabat yg melakukan penerimaan desa;pejabat yang mengelola barang milikdesa;pejabat yang menguji tagihan danmemerintahkan pembayaran.
Melimpahkan sebagian atauseluruh kekuasaannya kepada
Sekretaris Desa selakukoordinator pengelola
keuangan desa (Pasal 75 ayat2 PP 72/2005)
berdasarkan prinsip pemisahankewenangan antara yangmemerintahkan, menguji, danyang menerima ataumengeluarkan uang.
TUGAS SEKRETARIS DESATUGAS SEKRETARIS DESA
Sekretaris DesaMembantu KADES
menyusun kebijakan &mengkoordinasikan penyelenggaraan
urusan PEMDES termasukpengelolaan
KEUANGAN DESA
Sekretaris DesaMembantu KADES
menyusun kebijakan &mengkoordinasikan penyelenggaraan
urusan PEMDES termasukpengelolaan
KEUANGAN DESA
Mempunyai tugas koordinasi di bidang :penyusunan dan pelaksanaan kebijakanpengelolaan APB-Des dan barang milik desa;penyusunan rancangan RAPB-Desa danRPAPB-Desa;penyusunan Raperdes APB-Desa, PAPB-Desa, dan pertanggungjawaban pelaksanaanAPB-Desa;tugas-tugas Perangkat Desa lainnya yangberkenaan dengan penyusunan RencanaKerja Pemerintah Desa, serta peaksanaandan penatausahaan keuangan desa.penyusunan laporan KEUDES dalam rangkapertanggungjawaban pelaksanaan APB-Desamenyiapkan petunjuk pelaksanaan APB-Desadan pengelolaan barang milik desa;Melaksanakan tugas-tugas koordinasipengelolaan KEUDES lainnya berdasarkankuasa yang dilimpahkan oleh KADES.Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugaskepada KADES.
Pelaksana Teknis PengelolaanKeuangan Desa/PTPKD, yakni
Perangkat Desa yang ditunjuk olehKepala Desa untuk melaksanakan
pengelolaan KEUANGAN DESA
Nopian Andusti, SE.MT
Mempunyai tugas koordinasi di bidang :penyusunan dan pelaksanaan kebijakanpengelolaan APB-Des dan barang milik desa;penyusunan rancangan RAPB-Desa danRPAPB-Desa;penyusunan Raperdes APB-Desa, PAPB-Desa, dan pertanggungjawaban pelaksanaanAPB-Desa;tugas-tugas Perangkat Desa lainnya yangberkenaan dengan penyusunan RencanaKerja Pemerintah Desa, serta peaksanaandan penatausahaan keuangan desa.penyusunan laporan KEUDES dalam rangkapertanggungjawaban pelaksanaan APB-Desamenyiapkan petunjuk pelaksanaan APB-Desadan pengelolaan barang milik desa;Melaksanakan tugas-tugas koordinasipengelolaan KEUDES lainnya berdasarkankuasa yang dilimpahkan oleh KADES.Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugaskepada KADES.
Pelaksana Teknis PengelolaanKeuangan Desa/PTPKD, yakni
Perangkat Desa yang ditunjuk olehKepala Desa untuk melaksanakan
pengelolaan KEUANGAN DESA
Pelaksana Teknis PengelolaanBendahara adalah perangkat desa
yang ditunjuk oleh Kepala Desa untukmenerima, menyimpan, menyetorkan,menatausahakan, membayarkan danmempertanggungjawabkan keuangan
desa dalam rangka pelaksanaanAPBDesa.
PENGELOLA KEUANGAN DESAPENGELOLA KEUANGAN DESA
KEPALA DESA: (a) Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa;dan (b) Mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan desayang dipisahkan.
SEKRETARIS DESA: (a) Koordinator pelaksanaan keuangan desa; (b)Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Desa; (c) Menguji Tagihan (sesuaiSurat Permintaan Pembayaran/SPP dari PPTKD), dan MemerintahkanPembayaran (menerbitkan Surat Perintah Membayar/SPMU).
UNSUR PELAKSANA LAPANGAN (KAUR): Pelaksana TeknisPengelolaan Keuangan Desa.
BENDAHARA DESA: (a) Bendahara Umum Desa; (b) BendaharaPenerimaan; (c) Bendahara Pengeluaran; (d) Bendahara Barang.
KEPALA DESA: (a) Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa;dan (b) Mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan desayang dipisahkan.
SEKRETARIS DESA: (a) Koordinator pelaksanaan keuangan desa; (b)Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Desa; (c) Menguji Tagihan (sesuaiSurat Permintaan Pembayaran/SPP dari PPTKD), dan MemerintahkanPembayaran (menerbitkan Surat Perintah Membayar/SPMU).
UNSUR PELAKSANA LAPANGAN (KAUR): Pelaksana TeknisPengelolaan Keuangan Desa.
BENDAHARA DESA: (a) Bendahara Umum Desa; (b) BendaharaPenerimaan; (c) Bendahara Pengeluaran; (d) Bendahara Barang.
Nopian Andusti, SE.MT
KEPALA DESA: (a) Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa;dan (b) Mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan desayang dipisahkan.
SEKRETARIS DESA: (a) Koordinator pelaksanaan keuangan desa; (b)Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Desa; (c) Menguji Tagihan (sesuaiSurat Permintaan Pembayaran/SPP dari PPTKD), dan MemerintahkanPembayaran (menerbitkan Surat Perintah Membayar/SPMU).
UNSUR PELAKSANA LAPANGAN (KAUR): Pelaksana TeknisPengelolaan Keuangan Desa.
BENDAHARA DESA: (a) Bendahara Umum Desa; (b) BendaharaPenerimaan; (c) Bendahara Pengeluaran; (d) Bendahara Barang.
KEPALA DESA: (a) Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa;dan (b) Mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan desayang dipisahkan.
SEKRETARIS DESA: (a) Koordinator pelaksanaan keuangan desa; (b)Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Desa; (c) Menguji Tagihan (sesuaiSurat Permintaan Pembayaran/SPP dari PPTKD), dan MemerintahkanPembayaran (menerbitkan Surat Perintah Membayar/SPMU).
UNSUR PELAKSANA LAPANGAN (KAUR): Pelaksana TeknisPengelolaan Keuangan Desa.
BENDAHARA DESA: (a) Bendahara Umum Desa; (b) BendaharaPenerimaan; (c) Bendahara Pengeluaran; (d) Bendahara Barang.
FUNGSI APB-DESAFUNGSI APB-DESA
FUNGSI OTORISASI: APB-DESA MENJADI DASAR UNTUKMELAKSANAKAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PADA TAHUNYANG BERSANGKUTAN.FUNGSI PERENCANAAN: APB-DESA MENJADI PEDOMAN BAGIMANAJEMEN DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN PADA TAHUN YANGBERSANGKUTAN.FUNGSI PENGAWASAN: APB-DESA MENJADI PEDOMAN UTK MENILAIAPAKAH KEGIATAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESASESUAI DENGAN KETENTUAN YANG TELAH DITETAPKAN.FUNGSI ALOKASI: APB-DESA HARUS DIARAHKAN UTK MENCIPTAKANLAPANGAN KERJA/MENGURANGI PENGANGGURAN & PEMBOROSANSUMBER DAYA, SERTA MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITASPEREKONOMIAN DESA.FUNGSI DISTRIBUSI: KEBIJAKAN APB-DES HARUS MEMPERHATIKANRASA KEADILAN DAN KEPATUTAN MSY.
FUNGSI OTORISASI: APB-DESA MENJADI DASAR UNTUKMELAKSANAKAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PADA TAHUNYANG BERSANGKUTAN.FUNGSI PERENCANAAN: APB-DESA MENJADI PEDOMAN BAGIMANAJEMEN DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN PADA TAHUN YANGBERSANGKUTAN.FUNGSI PENGAWASAN: APB-DESA MENJADI PEDOMAN UTK MENILAIAPAKAH KEGIATAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESASESUAI DENGAN KETENTUAN YANG TELAH DITETAPKAN.FUNGSI ALOKASI: APB-DESA HARUS DIARAHKAN UTK MENCIPTAKANLAPANGAN KERJA/MENGURANGI PENGANGGURAN & PEMBOROSANSUMBER DAYA, SERTA MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITASPEREKONOMIAN DESA.FUNGSI DISTRIBUSI: KEBIJAKAN APB-DES HARUS MEMPERHATIKANRASA KEADILAN DAN KEPATUTAN MSY.
Nopian Andusti, SE.MT
FUNGSI OTORISASI: APB-DESA MENJADI DASAR UNTUKMELAKSANAKAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PADA TAHUNYANG BERSANGKUTAN.FUNGSI PERENCANAAN: APB-DESA MENJADI PEDOMAN BAGIMANAJEMEN DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN PADA TAHUN YANGBERSANGKUTAN.FUNGSI PENGAWASAN: APB-DESA MENJADI PEDOMAN UTK MENILAIAPAKAH KEGIATAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESASESUAI DENGAN KETENTUAN YANG TELAH DITETAPKAN.FUNGSI ALOKASI: APB-DESA HARUS DIARAHKAN UTK MENCIPTAKANLAPANGAN KERJA/MENGURANGI PENGANGGURAN & PEMBOROSANSUMBER DAYA, SERTA MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITASPEREKONOMIAN DESA.FUNGSI DISTRIBUSI: KEBIJAKAN APB-DES HARUS MEMPERHATIKANRASA KEADILAN DAN KEPATUTAN MSY.
FUNGSI OTORISASI: APB-DESA MENJADI DASAR UNTUKMELAKSANAKAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PADA TAHUNYANG BERSANGKUTAN.FUNGSI PERENCANAAN: APB-DESA MENJADI PEDOMAN BAGIMANAJEMEN DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN PADA TAHUN YANGBERSANGKUTAN.FUNGSI PENGAWASAN: APB-DESA MENJADI PEDOMAN UTK MENILAIAPAKAH KEGIATAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESASESUAI DENGAN KETENTUAN YANG TELAH DITETAPKAN.FUNGSI ALOKASI: APB-DESA HARUS DIARAHKAN UTK MENCIPTAKANLAPANGAN KERJA/MENGURANGI PENGANGGURAN & PEMBOROSANSUMBER DAYA, SERTA MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITASPEREKONOMIAN DESA.FUNGSI DISTRIBUSI: KEBIJAKAN APB-DES HARUS MEMPERHATIKANRASA KEADILAN DAN KEPATUTAN MSY.
PRINSIP-PRINSIP PENGANGGARANDALAM APB-DESAPRINSIP-PRINSIP PENGANGGARANDALAM APB-DESA
SEMUA PENERIMAAN (BAIK DALAM BENTUK UANG,MAUPUN BARANG DAN/ATAU JASA) DIANGGARKANDALAM APB-DESA.
SELURUH PENDAPATAN DAN BELANJA DIANGGARKANSECARA BRUTO.
JUMLAH PENDAPATAN MERUPAKAN PERKIRAANTERUKUR DAN DAPAT DICAPAI SERTA BERDASARKANKETENTUAN PER-UU-AN.
PENGANGGARAN PENGELUARAN HARUS DIDUKUNGDENGAN ADANYA KEPASTIAN TERSEDIANYAPENERIMAAN DALAM JUMLAH CUKUP DAN HARUSDIDUKUNG DENGAN DASAR HUKUM YANGMELANDASINYA.
SEMUA PENERIMAAN (BAIK DALAM BENTUK UANG,MAUPUN BARANG DAN/ATAU JASA) DIANGGARKANDALAM APB-DESA.
SELURUH PENDAPATAN DAN BELANJA DIANGGARKANSECARA BRUTO.
JUMLAH PENDAPATAN MERUPAKAN PERKIRAANTERUKUR DAN DAPAT DICAPAI SERTA BERDASARKANKETENTUAN PER-UU-AN.
PENGANGGARAN PENGELUARAN HARUS DIDUKUNGDENGAN ADANYA KEPASTIAN TERSEDIANYAPENERIMAAN DALAM JUMLAH CUKUP DAN HARUSDIDUKUNG DENGAN DASAR HUKUM YANGMELANDASINYA.
Nopian Andusti, SE.MT
SEMUA PENERIMAAN (BAIK DALAM BENTUK UANG,MAUPUN BARANG DAN/ATAU JASA) DIANGGARKANDALAM APB-DESA.
SELURUH PENDAPATAN DAN BELANJA DIANGGARKANSECARA BRUTO.
JUMLAH PENDAPATAN MERUPAKAN PERKIRAANTERUKUR DAN DAPAT DICAPAI SERTA BERDASARKANKETENTUAN PER-UU-AN.
PENGANGGARAN PENGELUARAN HARUS DIDUKUNGDENGAN ADANYA KEPASTIAN TERSEDIANYAPENERIMAAN DALAM JUMLAH CUKUP DAN HARUSDIDUKUNG DENGAN DASAR HUKUM YANGMELANDASINYA.
SEMUA PENERIMAAN (BAIK DALAM BENTUK UANG,MAUPUN BARANG DAN/ATAU JASA) DIANGGARKANDALAM APB-DESA.
SELURUH PENDAPATAN DAN BELANJA DIANGGARKANSECARA BRUTO.
JUMLAH PENDAPATAN MERUPAKAN PERKIRAANTERUKUR DAN DAPAT DICAPAI SERTA BERDASARKANKETENTUAN PER-UU-AN.
PENGANGGARAN PENGELUARAN HARUS DIDUKUNGDENGAN ADANYA KEPASTIAN TERSEDIANYAPENERIMAAN DALAM JUMLAH CUKUP DAN HARUSDIDUKUNG DENGAN DASAR HUKUM YANGMELANDASINYA.
STRUKTUR APBSTRUKTUR APB--DESADESASTRUKTUR APBSTRUKTUR APB--DESADESA
APB-DESA TERDIRI DARI: PENDAPATAN DESA, BELANJADESA, DAN PEMBIAYAAN DESA.ANGGARAN PENDAPATAN, DIKLASIFIKASI MENURUT:PENDAPATAN ASLI DESA (PADESA); BAGI HASIL PAJAKKAB/KOTA; BAGIAN DARI RETRIBUSI KABUPATEN/KOTA;ALOKASI DANA DESA (ADD); BANTUAN KEUANGAN DARIPEM. PUSAT, PROVINSI, KAB/KOTA ATAU DESA LAINNYA;HIBAH; DAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA.ANGGARAN BELANJA DIKLASIFIKASI MENURUT:ORGANISASI, FUNGSI, PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTAJENIS BELANJA.ANGGARAN PEMBIAYAAN TERDIRI DARI: PENERIMAANPEMBIAYAAN DAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN.
APB-DESA TERDIRI DARI: PENDAPATAN DESA, BELANJADESA, DAN PEMBIAYAAN DESA.ANGGARAN PENDAPATAN, DIKLASIFIKASI MENURUT:PENDAPATAN ASLI DESA (PADESA); BAGI HASIL PAJAKKAB/KOTA; BAGIAN DARI RETRIBUSI KABUPATEN/KOTA;ALOKASI DANA DESA (ADD); BANTUAN KEUANGAN DARIPEM. PUSAT, PROVINSI, KAB/KOTA ATAU DESA LAINNYA;HIBAH; DAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA.ANGGARAN BELANJA DIKLASIFIKASI MENURUT:ORGANISASI, FUNGSI, PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTAJENIS BELANJA.ANGGARAN PEMBIAYAAN TERDIRI DARI: PENERIMAANPEMBIAYAAN DAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN.
Nopian Andusti, SE.MT
APB-DESA TERDIRI DARI: PENDAPATAN DESA, BELANJADESA, DAN PEMBIAYAAN DESA.ANGGARAN PENDAPATAN, DIKLASIFIKASI MENURUT:PENDAPATAN ASLI DESA (PADESA); BAGI HASIL PAJAKKAB/KOTA; BAGIAN DARI RETRIBUSI KABUPATEN/KOTA;ALOKASI DANA DESA (ADD); BANTUAN KEUANGAN DARIPEM. PUSAT, PROVINSI, KAB/KOTA ATAU DESA LAINNYA;HIBAH; DAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA.ANGGARAN BELANJA DIKLASIFIKASI MENURUT:ORGANISASI, FUNGSI, PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTAJENIS BELANJA.ANGGARAN PEMBIAYAAN TERDIRI DARI: PENERIMAANPEMBIAYAAN DAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN.
APB-DESA TERDIRI DARI: PENDAPATAN DESA, BELANJADESA, DAN PEMBIAYAAN DESA.ANGGARAN PENDAPATAN, DIKLASIFIKASI MENURUT:PENDAPATAN ASLI DESA (PADESA); BAGI HASIL PAJAKKAB/KOTA; BAGIAN DARI RETRIBUSI KABUPATEN/KOTA;ALOKASI DANA DESA (ADD); BANTUAN KEUANGAN DARIPEM. PUSAT, PROVINSI, KAB/KOTA ATAU DESA LAINNYA;HIBAH; DAN SUMBANGAN PIHAK KETIGA.ANGGARAN BELANJA DIKLASIFIKASI MENURUT:ORGANISASI, FUNGSI, PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTAJENIS BELANJA.ANGGARAN PEMBIAYAAN TERDIRI DARI: PENERIMAANPEMBIAYAAN DAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN.
STRUKTUR APBSTRUKTUR APB--DESADESASTRUKTUR APBSTRUKTUR APB--DESADESA
ORGANISASI DIKLASIFIKASI MENURUT: PEMERINTAH DESA, BPD,LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LKMD, PKK, RT, RW).FUNGSI DAPAT DIKLASIFIKASI MENURUT: FUNGSI-FUNGSI TERTENTUSESUAI RUANG LINGKUP KEWENANGAN DESA (SEPERTI PELAYANANUMUM, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, KETENTERAMAN DANKETERTIBAN, DLL).PROGRAM DAN KEGIATAN DAPAT DIKLASIFIKASI MENURUT FUNGSI-FUNGSI YANG DITETAPKAN (SEPERTI PROGRAM PENINGKATANKESEHATAN MASYARAKAT; DAN KEGIATAN: PELAYANAN POSYANDU).JENIS BELANJA DIKLASIFIKASI MENURUT: BELANJA TIDAK LANGSUNG (BELANJA PEGAWAI/
PENGHASILAN TETAP; BELANJA SUBSIDI; BELANJA HIBAH;BELANJA BANTUAN SOSIAL; BELANJA BANTUAN KEUANGAN;DAN BELANJA TAK TERDUGA.
BELANJA LANGSUNG (BELANJA PEGAWAI, BELANJA BARANGDAN JASA, DAN BELANJA MODAL).
ORGANISASI DIKLASIFIKASI MENURUT: PEMERINTAH DESA, BPD,LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LKMD, PKK, RT, RW).FUNGSI DAPAT DIKLASIFIKASI MENURUT: FUNGSI-FUNGSI TERTENTUSESUAI RUANG LINGKUP KEWENANGAN DESA (SEPERTI PELAYANANUMUM, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, KETENTERAMAN DANKETERTIBAN, DLL).PROGRAM DAN KEGIATAN DAPAT DIKLASIFIKASI MENURUT FUNGSI-FUNGSI YANG DITETAPKAN (SEPERTI PROGRAM PENINGKATANKESEHATAN MASYARAKAT; DAN KEGIATAN: PELAYANAN POSYANDU).JENIS BELANJA DIKLASIFIKASI MENURUT: BELANJA TIDAK LANGSUNG (BELANJA PEGAWAI/
PENGHASILAN TETAP; BELANJA SUBSIDI; BELANJA HIBAH;BELANJA BANTUAN SOSIAL; BELANJA BANTUAN KEUANGAN;DAN BELANJA TAK TERDUGA.
BELANJA LANGSUNG (BELANJA PEGAWAI, BELANJA BARANGDAN JASA, DAN BELANJA MODAL).
Nopian Andusti, SE.MT
ORGANISASI DIKLASIFIKASI MENURUT: PEMERINTAH DESA, BPD,LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LKMD, PKK, RT, RW).FUNGSI DAPAT DIKLASIFIKASI MENURUT: FUNGSI-FUNGSI TERTENTUSESUAI RUANG LINGKUP KEWENANGAN DESA (SEPERTI PELAYANANUMUM, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, KETENTERAMAN DANKETERTIBAN, DLL).PROGRAM DAN KEGIATAN DAPAT DIKLASIFIKASI MENURUT FUNGSI-FUNGSI YANG DITETAPKAN (SEPERTI PROGRAM PENINGKATANKESEHATAN MASYARAKAT; DAN KEGIATAN: PELAYANAN POSYANDU).JENIS BELANJA DIKLASIFIKASI MENURUT: BELANJA TIDAK LANGSUNG (BELANJA PEGAWAI/
PENGHASILAN TETAP; BELANJA SUBSIDI; BELANJA HIBAH;BELANJA BANTUAN SOSIAL; BELANJA BANTUAN KEUANGAN;DAN BELANJA TAK TERDUGA.
BELANJA LANGSUNG (BELANJA PEGAWAI, BELANJA BARANGDAN JASA, DAN BELANJA MODAL).
ORGANISASI DIKLASIFIKASI MENURUT: PEMERINTAH DESA, BPD,LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LKMD, PKK, RT, RW).FUNGSI DAPAT DIKLASIFIKASI MENURUT: FUNGSI-FUNGSI TERTENTUSESUAI RUANG LINGKUP KEWENANGAN DESA (SEPERTI PELAYANANUMUM, EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, KETENTERAMAN DANKETERTIBAN, DLL).PROGRAM DAN KEGIATAN DAPAT DIKLASIFIKASI MENURUT FUNGSI-FUNGSI YANG DITETAPKAN (SEPERTI PROGRAM PENINGKATANKESEHATAN MASYARAKAT; DAN KEGIATAN: PELAYANAN POSYANDU).JENIS BELANJA DIKLASIFIKASI MENURUT: BELANJA TIDAK LANGSUNG (BELANJA PEGAWAI/
PENGHASILAN TETAP; BELANJA SUBSIDI; BELANJA HIBAH;BELANJA BANTUAN SOSIAL; BELANJA BANTUAN KEUANGAN;DAN BELANJA TAK TERDUGA.
BELANJA LANGSUNG (BELANJA PEGAWAI, BELANJA BARANGDAN JASA, DAN BELANJA MODAL).
STRUKTUR APBSTRUKTUR APB--DESADESASTRUKTUR APBSTRUKTUR APB--DESADESA
BELANJA TIDAK LANGSUNG:1. BELANJA PEGAWAI/PENGHASILAN TETAP: belanja kompensasi dalam
bentuk penghasilan tetap dan tunjangan lainnya yang diberikan kepadaKepala Desa, Perangkat Desa, anggota BPD, dan/atau pengurus LembagaKemasyarakatan.
2. BELANJA SUBSIDI: digunakan untuk menganggarkan bantuan biayaproduksi kepada Badan Usaha Milik Desa, agar harga jual produksi/jasayang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak.
3. BELANJA HIBAH: digunakan untuk menganggarkan pemberian hibahdalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah desa lainnyadan/atau kelompok masyarakat dan perorangan yang secara spesifik telahditetapkan peruntukannya, serta bersifat bantuan yang tidak mengikat/tidak secara terus menerus dan harus digunakan sesuai denganpersyaratan yang ditetapkan dalam naskah perjanjian hibah desa.
4. BELANJA BANTUAN SOSIAL: digunakan untuk menganggarkan pemberianbantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yangbertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan diberikantidak secara terus menerus/tidak berulang setiap tahun anggaran, selektifdan memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya.
BELANJA TIDAK LANGSUNG:1. BELANJA PEGAWAI/PENGHASILAN TETAP: belanja kompensasi dalam
bentuk penghasilan tetap dan tunjangan lainnya yang diberikan kepadaKepala Desa, Perangkat Desa, anggota BPD, dan/atau pengurus LembagaKemasyarakatan.
2. BELANJA SUBSIDI: digunakan untuk menganggarkan bantuan biayaproduksi kepada Badan Usaha Milik Desa, agar harga jual produksi/jasayang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak.
3. BELANJA HIBAH: digunakan untuk menganggarkan pemberian hibahdalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah desa lainnyadan/atau kelompok masyarakat dan perorangan yang secara spesifik telahditetapkan peruntukannya, serta bersifat bantuan yang tidak mengikat/tidak secara terus menerus dan harus digunakan sesuai denganpersyaratan yang ditetapkan dalam naskah perjanjian hibah desa.
4. BELANJA BANTUAN SOSIAL: digunakan untuk menganggarkan pemberianbantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yangbertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan diberikantidak secara terus menerus/tidak berulang setiap tahun anggaran, selektifdan memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya.
Nopian Andusti, SE.MT
BELANJA TIDAK LANGSUNG:1. BELANJA PEGAWAI/PENGHASILAN TETAP: belanja kompensasi dalam
bentuk penghasilan tetap dan tunjangan lainnya yang diberikan kepadaKepala Desa, Perangkat Desa, anggota BPD, dan/atau pengurus LembagaKemasyarakatan.
2. BELANJA SUBSIDI: digunakan untuk menganggarkan bantuan biayaproduksi kepada Badan Usaha Milik Desa, agar harga jual produksi/jasayang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak.
3. BELANJA HIBAH: digunakan untuk menganggarkan pemberian hibahdalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah desa lainnyadan/atau kelompok masyarakat dan perorangan yang secara spesifik telahditetapkan peruntukannya, serta bersifat bantuan yang tidak mengikat/tidak secara terus menerus dan harus digunakan sesuai denganpersyaratan yang ditetapkan dalam naskah perjanjian hibah desa.
4. BELANJA BANTUAN SOSIAL: digunakan untuk menganggarkan pemberianbantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yangbertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan diberikantidak secara terus menerus/tidak berulang setiap tahun anggaran, selektifdan memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya.
BELANJA TIDAK LANGSUNG:1. BELANJA PEGAWAI/PENGHASILAN TETAP: belanja kompensasi dalam
bentuk penghasilan tetap dan tunjangan lainnya yang diberikan kepadaKepala Desa, Perangkat Desa, anggota BPD, dan/atau pengurus LembagaKemasyarakatan.
2. BELANJA SUBSIDI: digunakan untuk menganggarkan bantuan biayaproduksi kepada Badan Usaha Milik Desa, agar harga jual produksi/jasayang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak.
3. BELANJA HIBAH: digunakan untuk menganggarkan pemberian hibahdalam bentuk uang, barang dan/atau jasa kepada pemerintah desa lainnyadan/atau kelompok masyarakat dan perorangan yang secara spesifik telahditetapkan peruntukannya, serta bersifat bantuan yang tidak mengikat/tidak secara terus menerus dan harus digunakan sesuai denganpersyaratan yang ditetapkan dalam naskah perjanjian hibah desa.
4. BELANJA BANTUAN SOSIAL: digunakan untuk menganggarkan pemberianbantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yangbertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan diberikantidak secara terus menerus/tidak berulang setiap tahun anggaran, selektifdan memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya.
STRUKTUR APBSTRUKTUR APB--DESADESASTRUKTUR APBSTRUKTUR APB--DESADESA
BELANJA TIDAK LANGSUNG (lanjutan):5. BELANJA BANTUAN KEUANGAN: digunakan untuk menganggarkan
bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari Pemerintah desakepada pemerintah desa lainnya dalam rangka pemerataan dan/ataupeningkatan kemampuan keuangan desa. Bantuan keuangan yang bersifat umum: peruntukan dan
penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah desapenerima bantuan.
Bantuan keuangan yang bersifat khusus: peruntukan danpengelolaannya diarahkan/ditetapkan oleh pemerintah desa pemberibantuan.
6. BELANJA TAK TERDUGA: merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnyatidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulanganbencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya. Kegiatan yang bersifat tidak biasa, yaitu untuk tanggap darurat
dalam rangka pencegahan gangguan terhadap stabilitaspenyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan,ketentraman dan ketertiban masyarakat di daerah.
BELANJA TIDAK LANGSUNG (lanjutan):5. BELANJA BANTUAN KEUANGAN: digunakan untuk menganggarkan
bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari Pemerintah desakepada pemerintah desa lainnya dalam rangka pemerataan dan/ataupeningkatan kemampuan keuangan desa. Bantuan keuangan yang bersifat umum: peruntukan dan
penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah desapenerima bantuan.
Bantuan keuangan yang bersifat khusus: peruntukan danpengelolaannya diarahkan/ditetapkan oleh pemerintah desa pemberibantuan.
6. BELANJA TAK TERDUGA: merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnyatidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulanganbencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya. Kegiatan yang bersifat tidak biasa, yaitu untuk tanggap darurat
dalam rangka pencegahan gangguan terhadap stabilitaspenyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan,ketentraman dan ketertiban masyarakat di daerah.
Nopian Andusti, SE.MT
BELANJA TIDAK LANGSUNG (lanjutan):5. BELANJA BANTUAN KEUANGAN: digunakan untuk menganggarkan
bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari Pemerintah desakepada pemerintah desa lainnya dalam rangka pemerataan dan/ataupeningkatan kemampuan keuangan desa. Bantuan keuangan yang bersifat umum: peruntukan dan
penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah desapenerima bantuan.
Bantuan keuangan yang bersifat khusus: peruntukan danpengelolaannya diarahkan/ditetapkan oleh pemerintah desa pemberibantuan.
6. BELANJA TAK TERDUGA: merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnyatidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulanganbencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya. Kegiatan yang bersifat tidak biasa, yaitu untuk tanggap darurat
dalam rangka pencegahan gangguan terhadap stabilitaspenyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan,ketentraman dan ketertiban masyarakat di daerah.
BELANJA TIDAK LANGSUNG (lanjutan):5. BELANJA BANTUAN KEUANGAN: digunakan untuk menganggarkan
bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari Pemerintah desakepada pemerintah desa lainnya dalam rangka pemerataan dan/ataupeningkatan kemampuan keuangan desa. Bantuan keuangan yang bersifat umum: peruntukan dan
penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah desapenerima bantuan.
Bantuan keuangan yang bersifat khusus: peruntukan danpengelolaannya diarahkan/ditetapkan oleh pemerintah desa pemberibantuan.
6. BELANJA TAK TERDUGA: merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnyatidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulanganbencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya. Kegiatan yang bersifat tidak biasa, yaitu untuk tanggap darurat
dalam rangka pencegahan gangguan terhadap stabilitaspenyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan,ketentraman dan ketertiban masyarakat di daerah.
STRUKTUR APBSTRUKTUR APB--DESADESASTRUKTUR APBSTRUKTUR APB--DESADESABELANJA LANGSUNG:
1. BELANJA PEGAWAI/HONORARIUM: untuk pengeluaran honorarium/ upah dalammelaksanakan program dan kegiatan pemerintahan desa.
2. BELANJA BARANG DAN JASA: digunakan untuk pengeluaranpembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas)bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatanpemerintahan desa. Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa: mencakup belanja
barang pakai habis, bahan/material, jasa kantor, perawatan kendaraanbermotor, cetak/ penggandaan, sewa rumah/gedung/ gudang/parkir, sewasarana mobilitas, sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor,makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja,pakaian khusus dan hari-hari tertentu, dan perjalanan dinas.
3. BELANJA MODAL: digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangkapembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyainilai manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatanpemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung danbangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya. Nilai pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud hanya
sebesar harga beli/bangun aset. Belanja honorarium panitia pengadaan barang/jasa dan administrasi
pembelian/pembangunan untuk memperoleh setiap aset, dianggarkan padabelanja pegawai/honoraroim dan/atau belanja barang dan jasa.
BELANJA LANGSUNG:1. BELANJA PEGAWAI/HONORARIUM: untuk pengeluaran honorarium/ upah dalam
melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan desa.2. BELANJA BARANG DAN JASA: digunakan untuk pengeluaran
pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas)bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatanpemerintahan desa. Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa: mencakup belanja
barang pakai habis, bahan/material, jasa kantor, perawatan kendaraanbermotor, cetak/ penggandaan, sewa rumah/gedung/ gudang/parkir, sewasarana mobilitas, sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor,makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja,pakaian khusus dan hari-hari tertentu, dan perjalanan dinas.
3. BELANJA MODAL: digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangkapembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyainilai manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatanpemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung danbangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya. Nilai pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud hanya
sebesar harga beli/bangun aset. Belanja honorarium panitia pengadaan barang/jasa dan administrasi
pembelian/pembangunan untuk memperoleh setiap aset, dianggarkan padabelanja pegawai/honoraroim dan/atau belanja barang dan jasa.
Nopian Andusti, SE.MT
BELANJA LANGSUNG:1. BELANJA PEGAWAI/HONORARIUM: untuk pengeluaran honorarium/ upah dalam
melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan desa.2. BELANJA BARANG DAN JASA: digunakan untuk pengeluaran
pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas)bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatanpemerintahan desa. Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa: mencakup belanja
barang pakai habis, bahan/material, jasa kantor, perawatan kendaraanbermotor, cetak/ penggandaan, sewa rumah/gedung/ gudang/parkir, sewasarana mobilitas, sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor,makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja,pakaian khusus dan hari-hari tertentu, dan perjalanan dinas.
3. BELANJA MODAL: digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangkapembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyainilai manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatanpemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung danbangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya. Nilai pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud hanya
sebesar harga beli/bangun aset. Belanja honorarium panitia pengadaan barang/jasa dan administrasi
pembelian/pembangunan untuk memperoleh setiap aset, dianggarkan padabelanja pegawai/honoraroim dan/atau belanja barang dan jasa.
BELANJA LANGSUNG:1. BELANJA PEGAWAI/HONORARIUM: untuk pengeluaran honorarium/ upah dalam
melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan desa.2. BELANJA BARANG DAN JASA: digunakan untuk pengeluaran
pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (duabelas)bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatanpemerintahan desa. Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa: mencakup belanja
barang pakai habis, bahan/material, jasa kantor, perawatan kendaraanbermotor, cetak/ penggandaan, sewa rumah/gedung/ gudang/parkir, sewasarana mobilitas, sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor,makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja,pakaian khusus dan hari-hari tertentu, dan perjalanan dinas.
3. BELANJA MODAL: digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangkapembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyainilai manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk digunakan dalam kegiatanpemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung danbangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya. Nilai pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud hanya
sebesar harga beli/bangun aset. Belanja honorarium panitia pengadaan barang/jasa dan administrasi
pembelian/pembangunan untuk memperoleh setiap aset, dianggarkan padabelanja pegawai/honoraroim dan/atau belanja barang dan jasa.
STRUKTUR APBSTRUKTUR APB--DESADESASTRUKTUR APBSTRUKTUR APB--DESADESA
ANGGARAN PEMBIAYAAN: PENERIMAAN PEMBIAYAAN:
1. Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA):pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan danaperimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yangsah, pelampauan penerimaan pembiayaan, penghematan belanja,kewajiban kepada fihak ketiga sampai dengan akhir tahun belumterselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan.
2. Pencairan Dana Cadangan: digunakan untuk menganggarkan pencairandana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas umumdesa dalam tahun anggaran berkenaan. Jumlah yang dianggarkan harus sesuai dengan jumlah yang telah
ditetapkan dalam PERDES tentang pembentukan dana cadangan. Penggunaan atas dana cadangan yang dicairkan dari rekekning
dana cadangan ke rekening kas umum desa dianggarkan dalamBelanja Langsung.
3. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan: digunakan antara lainuntuk menganggarkan hasil penjualan Badan Usaha Milik desa/BUMDESdan penjualan aset milik pemerintah desa yang dikerjasamakan denganpihak ketiga, atau hasil divestasi penyertaan modal pemerintah desa.
ANGGARAN PEMBIAYAAN: PENERIMAAN PEMBIAYAAN:
1. Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA):pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan danaperimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yangsah, pelampauan penerimaan pembiayaan, penghematan belanja,kewajiban kepada fihak ketiga sampai dengan akhir tahun belumterselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan.
2. Pencairan Dana Cadangan: digunakan untuk menganggarkan pencairandana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas umumdesa dalam tahun anggaran berkenaan. Jumlah yang dianggarkan harus sesuai dengan jumlah yang telah
ditetapkan dalam PERDES tentang pembentukan dana cadangan. Penggunaan atas dana cadangan yang dicairkan dari rekekning
dana cadangan ke rekening kas umum desa dianggarkan dalamBelanja Langsung.
3. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan: digunakan antara lainuntuk menganggarkan hasil penjualan Badan Usaha Milik desa/BUMDESdan penjualan aset milik pemerintah desa yang dikerjasamakan denganpihak ketiga, atau hasil divestasi penyertaan modal pemerintah desa.
Nopian Andusti, SE.MT
ANGGARAN PEMBIAYAAN: PENERIMAAN PEMBIAYAAN:
1. Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA):pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan danaperimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yangsah, pelampauan penerimaan pembiayaan, penghematan belanja,kewajiban kepada fihak ketiga sampai dengan akhir tahun belumterselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan.
2. Pencairan Dana Cadangan: digunakan untuk menganggarkan pencairandana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas umumdesa dalam tahun anggaran berkenaan. Jumlah yang dianggarkan harus sesuai dengan jumlah yang telah
ditetapkan dalam PERDES tentang pembentukan dana cadangan. Penggunaan atas dana cadangan yang dicairkan dari rekekning
dana cadangan ke rekening kas umum desa dianggarkan dalamBelanja Langsung.
3. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan: digunakan antara lainuntuk menganggarkan hasil penjualan Badan Usaha Milik desa/BUMDESdan penjualan aset milik pemerintah desa yang dikerjasamakan denganpihak ketiga, atau hasil divestasi penyertaan modal pemerintah desa.
ANGGARAN PEMBIAYAAN: PENERIMAAN PEMBIAYAAN:
1. Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA):pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan danaperimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yangsah, pelampauan penerimaan pembiayaan, penghematan belanja,kewajiban kepada fihak ketiga sampai dengan akhir tahun belumterselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan.
2. Pencairan Dana Cadangan: digunakan untuk menganggarkan pencairandana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas umumdesa dalam tahun anggaran berkenaan. Jumlah yang dianggarkan harus sesuai dengan jumlah yang telah
ditetapkan dalam PERDES tentang pembentukan dana cadangan. Penggunaan atas dana cadangan yang dicairkan dari rekekning
dana cadangan ke rekening kas umum desa dianggarkan dalamBelanja Langsung.
3. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan: digunakan antara lainuntuk menganggarkan hasil penjualan Badan Usaha Milik desa/BUMDESdan penjualan aset milik pemerintah desa yang dikerjasamakan denganpihak ketiga, atau hasil divestasi penyertaan modal pemerintah desa.
STRUKTUR APBSTRUKTUR APB--DESADESASTRUKTUR APBSTRUKTUR APB--DESADESA
ANGGARAN PEMBIAYAAN: PENGELUARAN PEMBIAYAAN:
1. Pembentukan Dana Cadangan: Pemerintah Desa dapat membentuk danacadangan guna mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapatsekaligus dibebankan dalam satu tahun anggaran.a. Pembentukan dana cadangan ditetapkan dengan PERDES, dengan
materi muatan: tujuan pembentukan dana cadangan, program dankegiatan yang akan dibiayai, besaran dan rincian tahunan danacadangan yang harus dianggarkan dan ditransfer ke rekening danacadangan, sumber dana cadangan, dan tahun anggaran pelaksanaandana cadangan.
b. Rancangan PERDES tentang pembentukan dana cadangan dibahas danditetapkan bersamaan dengan pembahasan Rancangan PERDEStentang APB-Desa.
c. Dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaandesa, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untukpengeluaran tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan.
d. Dana cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri.e. Penerimaan hasil bunga/deviden rekening dana cadangan dan
penempatan dalam portofolio dicantumkan sebagai penambah danacadangan berkenaan dalam daftar dana cadangan pada LampiranRancangan Peraturan Desa tentang APB-Desa.
ANGGARAN PEMBIAYAAN: PENGELUARAN PEMBIAYAAN:
1. Pembentukan Dana Cadangan: Pemerintah Desa dapat membentuk danacadangan guna mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapatsekaligus dibebankan dalam satu tahun anggaran.a. Pembentukan dana cadangan ditetapkan dengan PERDES, dengan
materi muatan: tujuan pembentukan dana cadangan, program dankegiatan yang akan dibiayai, besaran dan rincian tahunan danacadangan yang harus dianggarkan dan ditransfer ke rekening danacadangan, sumber dana cadangan, dan tahun anggaran pelaksanaandana cadangan.
b. Rancangan PERDES tentang pembentukan dana cadangan dibahas danditetapkan bersamaan dengan pembahasan Rancangan PERDEStentang APB-Desa.
c. Dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaandesa, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untukpengeluaran tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan.
d. Dana cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri.e. Penerimaan hasil bunga/deviden rekening dana cadangan dan
penempatan dalam portofolio dicantumkan sebagai penambah danacadangan berkenaan dalam daftar dana cadangan pada LampiranRancangan Peraturan Desa tentang APB-Desa.
Nopian Andusti, SE.MT
ANGGARAN PEMBIAYAAN: PENGELUARAN PEMBIAYAAN:
1. Pembentukan Dana Cadangan: Pemerintah Desa dapat membentuk danacadangan guna mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapatsekaligus dibebankan dalam satu tahun anggaran.a. Pembentukan dana cadangan ditetapkan dengan PERDES, dengan
materi muatan: tujuan pembentukan dana cadangan, program dankegiatan yang akan dibiayai, besaran dan rincian tahunan danacadangan yang harus dianggarkan dan ditransfer ke rekening danacadangan, sumber dana cadangan, dan tahun anggaran pelaksanaandana cadangan.
b. Rancangan PERDES tentang pembentukan dana cadangan dibahas danditetapkan bersamaan dengan pembahasan Rancangan PERDEStentang APB-Desa.
c. Dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaandesa, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untukpengeluaran tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan.
d. Dana cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri.e. Penerimaan hasil bunga/deviden rekening dana cadangan dan
penempatan dalam portofolio dicantumkan sebagai penambah danacadangan berkenaan dalam daftar dana cadangan pada LampiranRancangan Peraturan Desa tentang APB-Desa.
ANGGARAN PEMBIAYAAN: PENGELUARAN PEMBIAYAAN:
1. Pembentukan Dana Cadangan: Pemerintah Desa dapat membentuk danacadangan guna mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapatsekaligus dibebankan dalam satu tahun anggaran.a. Pembentukan dana cadangan ditetapkan dengan PERDES, dengan
materi muatan: tujuan pembentukan dana cadangan, program dankegiatan yang akan dibiayai, besaran dan rincian tahunan danacadangan yang harus dianggarkan dan ditransfer ke rekening danacadangan, sumber dana cadangan, dan tahun anggaran pelaksanaandana cadangan.
b. Rancangan PERDES tentang pembentukan dana cadangan dibahas danditetapkan bersamaan dengan pembahasan Rancangan PERDEStentang APB-Desa.
c. Dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaandesa, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untukpengeluaran tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan.
d. Dana cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri.e. Penerimaan hasil bunga/deviden rekening dana cadangan dan
penempatan dalam portofolio dicantumkan sebagai penambah danacadangan berkenaan dalam daftar dana cadangan pada LampiranRancangan Peraturan Desa tentang APB-Desa.
STRUKTUR APBSTRUKTUR APB--DESADESASTRUKTUR APBSTRUKTUR APB--DESADESA
ANGGARAN PEMBIAYAAN: PENGELUARAN PEMBIAYAAN (Lanjutan):
2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Desa: Investasi pemerintahdesa digunakan untuk menganggarkan kekayaan pemerintah desa yangdiinvestasikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
a. Investasi jangka pendek: investasi yang dapat segeradiperjualbelikan/dicairkan, ditujukan dalam rangka manajemenkas dan beresiko rendah serta dimiliki selama kurang dari 12(duabelas) bulan (seperti deposito berjangka waktu 3 bulan s/d12 bulan yang dapat diperpanjang secara otomatis).
b. Investasi jangka panjang: investasi yang dimaksudkan untukdimiliki lebih dari 12 (duabelas) bulan yang terdiri dari investasipermanen dan non permanen. (seperti surat berharga yang dibelipemerintah desa).
c. Investasi permanen: bertujuan untuk dimiliki secaraberkelanjutan tanpa ada niat untuk diperjualbelikan atau tidakditarik kembali, seperti kerjasama desa dengan pihak ketigadalam bentuk penggunausahaan/pemanfaatan aset desa,penyertaan modal desa pada BUMDesa dan/atau badan usahalainnya dan investasi permanen lainnya yang dimiliki pemerintahdesa untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkanpelayanan kepada masyarakat.
ANGGARAN PEMBIAYAAN: PENGELUARAN PEMBIAYAAN (Lanjutan):
2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Desa: Investasi pemerintahdesa digunakan untuk menganggarkan kekayaan pemerintah desa yangdiinvestasikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
a. Investasi jangka pendek: investasi yang dapat segeradiperjualbelikan/dicairkan, ditujukan dalam rangka manajemenkas dan beresiko rendah serta dimiliki selama kurang dari 12(duabelas) bulan (seperti deposito berjangka waktu 3 bulan s/d12 bulan yang dapat diperpanjang secara otomatis).
b. Investasi jangka panjang: investasi yang dimaksudkan untukdimiliki lebih dari 12 (duabelas) bulan yang terdiri dari investasipermanen dan non permanen. (seperti surat berharga yang dibelipemerintah desa).
c. Investasi permanen: bertujuan untuk dimiliki secaraberkelanjutan tanpa ada niat untuk diperjualbelikan atau tidakditarik kembali, seperti kerjasama desa dengan pihak ketigadalam bentuk penggunausahaan/pemanfaatan aset desa,penyertaan modal desa pada BUMDesa dan/atau badan usahalainnya dan investasi permanen lainnya yang dimiliki pemerintahdesa untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkanpelayanan kepada masyarakat.
Nopian Andusti, SE.MT
ANGGARAN PEMBIAYAAN: PENGELUARAN PEMBIAYAAN (Lanjutan):
2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Desa: Investasi pemerintahdesa digunakan untuk menganggarkan kekayaan pemerintah desa yangdiinvestasikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
a. Investasi jangka pendek: investasi yang dapat segeradiperjualbelikan/dicairkan, ditujukan dalam rangka manajemenkas dan beresiko rendah serta dimiliki selama kurang dari 12(duabelas) bulan (seperti deposito berjangka waktu 3 bulan s/d12 bulan yang dapat diperpanjang secara otomatis).
b. Investasi jangka panjang: investasi yang dimaksudkan untukdimiliki lebih dari 12 (duabelas) bulan yang terdiri dari investasipermanen dan non permanen. (seperti surat berharga yang dibelipemerintah desa).
c. Investasi permanen: bertujuan untuk dimiliki secaraberkelanjutan tanpa ada niat untuk diperjualbelikan atau tidakditarik kembali, seperti kerjasama desa dengan pihak ketigadalam bentuk penggunausahaan/pemanfaatan aset desa,penyertaan modal desa pada BUMDesa dan/atau badan usahalainnya dan investasi permanen lainnya yang dimiliki pemerintahdesa untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkanpelayanan kepada masyarakat.
ANGGARAN PEMBIAYAAN: PENGELUARAN PEMBIAYAAN (Lanjutan):
2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Desa: Investasi pemerintahdesa digunakan untuk menganggarkan kekayaan pemerintah desa yangdiinvestasikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
a. Investasi jangka pendek: investasi yang dapat segeradiperjualbelikan/dicairkan, ditujukan dalam rangka manajemenkas dan beresiko rendah serta dimiliki selama kurang dari 12(duabelas) bulan (seperti deposito berjangka waktu 3 bulan s/d12 bulan yang dapat diperpanjang secara otomatis).
b. Investasi jangka panjang: investasi yang dimaksudkan untukdimiliki lebih dari 12 (duabelas) bulan yang terdiri dari investasipermanen dan non permanen. (seperti surat berharga yang dibelipemerintah desa).
c. Investasi permanen: bertujuan untuk dimiliki secaraberkelanjutan tanpa ada niat untuk diperjualbelikan atau tidakditarik kembali, seperti kerjasama desa dengan pihak ketigadalam bentuk penggunausahaan/pemanfaatan aset desa,penyertaan modal desa pada BUMDesa dan/atau badan usahalainnya dan investasi permanen lainnya yang dimiliki pemerintahdesa untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkanpelayanan kepada masyarakat.
STRUKTUR APBSTRUKTUR APB--DESADESASTRUKTUR APBSTRUKTUR APB--DESADESA
ANGGARAN PEMBIAYAAN: PENGELUARAN PEMBIAYAAN (Lanjutan):
c. Investasi non permanen: bertujuan untuk dimiliki secaratidak berkelanjutan atau ada niat untuk diperjualbelikan atauditarik kembali, seperti pembelian obligasi yangdimaksudkan untuk dimiliki sampai dengan tanggal jatuhtempo, dana yang disisihkan pemerintah daerah dalamrangka pelayanan/pemberdayaan masyarakat (sepertibantuan modal kerja, pembentukan dana bergulir kepadakelompok masyarakat, pemberian fasilitas pendanaankepada usaha mikro dan menengah).
d. Investasi pemerintah desa dapat dianggarkan apabila jumlahyang akan disertakan dalam tahun anggaran berkenaan telahditetapkan dalam PERDES tentang penyertaan modaldengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri.
3. Pemberian Pinjaman Desa: digunakan untuk menganggarkanpinjaman yang diberikan kepada pemerintah desa lainnya dan/ataukepada Badan Usaha Milik Desa atau usaha-usaha desa lainnya.
ANGGARAN PEMBIAYAAN: PENGELUARAN PEMBIAYAAN (Lanjutan):
c. Investasi non permanen: bertujuan untuk dimiliki secaratidak berkelanjutan atau ada niat untuk diperjualbelikan atauditarik kembali, seperti pembelian obligasi yangdimaksudkan untuk dimiliki sampai dengan tanggal jatuhtempo, dana yang disisihkan pemerintah daerah dalamrangka pelayanan/pemberdayaan masyarakat (sepertibantuan modal kerja, pembentukan dana bergulir kepadakelompok masyarakat, pemberian fasilitas pendanaankepada usaha mikro dan menengah).
d. Investasi pemerintah desa dapat dianggarkan apabila jumlahyang akan disertakan dalam tahun anggaran berkenaan telahditetapkan dalam PERDES tentang penyertaan modaldengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri.
3. Pemberian Pinjaman Desa: digunakan untuk menganggarkanpinjaman yang diberikan kepada pemerintah desa lainnya dan/ataukepada Badan Usaha Milik Desa atau usaha-usaha desa lainnya.
Nopian Andusti, SE.MT
ANGGARAN PEMBIAYAAN: PENGELUARAN PEMBIAYAAN (Lanjutan):
c. Investasi non permanen: bertujuan untuk dimiliki secaratidak berkelanjutan atau ada niat untuk diperjualbelikan atauditarik kembali, seperti pembelian obligasi yangdimaksudkan untuk dimiliki sampai dengan tanggal jatuhtempo, dana yang disisihkan pemerintah daerah dalamrangka pelayanan/pemberdayaan masyarakat (sepertibantuan modal kerja, pembentukan dana bergulir kepadakelompok masyarakat, pemberian fasilitas pendanaankepada usaha mikro dan menengah).
d. Investasi pemerintah desa dapat dianggarkan apabila jumlahyang akan disertakan dalam tahun anggaran berkenaan telahditetapkan dalam PERDES tentang penyertaan modaldengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri.
3. Pemberian Pinjaman Desa: digunakan untuk menganggarkanpinjaman yang diberikan kepada pemerintah desa lainnya dan/ataukepada Badan Usaha Milik Desa atau usaha-usaha desa lainnya.
ANGGARAN PEMBIAYAAN: PENGELUARAN PEMBIAYAAN (Lanjutan):
c. Investasi non permanen: bertujuan untuk dimiliki secaratidak berkelanjutan atau ada niat untuk diperjualbelikan atauditarik kembali, seperti pembelian obligasi yangdimaksudkan untuk dimiliki sampai dengan tanggal jatuhtempo, dana yang disisihkan pemerintah daerah dalamrangka pelayanan/pemberdayaan masyarakat (sepertibantuan modal kerja, pembentukan dana bergulir kepadakelompok masyarakat, pemberian fasilitas pendanaankepada usaha mikro dan menengah).
d. Investasi pemerintah desa dapat dianggarkan apabila jumlahyang akan disertakan dalam tahun anggaran berkenaan telahditetapkan dalam PERDES tentang penyertaan modaldengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri.
3. Pemberian Pinjaman Desa: digunakan untuk menganggarkanpinjaman yang diberikan kepada pemerintah desa lainnya dan/ataukepada Badan Usaha Milik Desa atau usaha-usaha desa lainnya.
STRUKTUR APB-DESASTRUKTUR APB-DESA
1. ANGGARAN PENDAPATAN :1.1. Pendapatan Asli Desa:
1.1.1. Hasil Usaha Desa:1.1.1.1. Bagian Laba BUM-Desa.1.1.1.2. Bagian Laba UED-SP1.1.1.3. Pungutan Pasar Desa1.1.1.4. Pungutan Pelelangan Ikan Milik Desa1.1.1.5. Pungutan Tambatan Perahu
1.1.2. Hasil Kekayaan Desa:1.1.2.1. Sewa Tanah Kas Desa1.1.2.2. Sewa Bangunan Desa1.1.2.3. Lain-Lain Kekayaan Milik Desa
1.1.3. Hasil Swadaya Dan Partisipasi Masyarakat1.1.4. Hasil Gotong Royong Msy1.1.5. Lain-lain Pendapatan Asli Desa Yang Sah
1.1.5.1. Sumbangan Dari Pihak Ketiga1.1.5.2. Hibah Dari Pihak Ketiga
1.2. Bagi Hasil Pejak Daerah (PBB, dan jenis Pajak lainnya).1.3. Bagi Hasil Retribusi Daerah (Retribusi Pasar, dan lainya)1.4. Alokasi Dana Desa dari Pemerintah Kabupaten1.5. Bantuan dari Pemerintah Atasan:
1.5.1. Bantuan dari Pemerintah Pusat1.5.2. Bantuan dari Pemerintah Provinsi1.5.3. Bantuan dari Pemerintah Kabupaten
Nopian Andusti, SE.MT
1. ANGGARAN PENDAPATAN :1.1. Pendapatan Asli Desa:
1.1.1. Hasil Usaha Desa:1.1.1.1. Bagian Laba BUM-Desa.1.1.1.2. Bagian Laba UED-SP1.1.1.3. Pungutan Pasar Desa1.1.1.4. Pungutan Pelelangan Ikan Milik Desa1.1.1.5. Pungutan Tambatan Perahu
1.1.2. Hasil Kekayaan Desa:1.1.2.1. Sewa Tanah Kas Desa1.1.2.2. Sewa Bangunan Desa1.1.2.3. Lain-Lain Kekayaan Milik Desa
1.1.3. Hasil Swadaya Dan Partisipasi Masyarakat1.1.4. Hasil Gotong Royong Msy1.1.5. Lain-lain Pendapatan Asli Desa Yang Sah
1.1.5.1. Sumbangan Dari Pihak Ketiga1.1.5.2. Hibah Dari Pihak Ketiga
1.2. Bagi Hasil Pejak Daerah (PBB, dan jenis Pajak lainnya).1.3. Bagi Hasil Retribusi Daerah (Retribusi Pasar, dan lainya)1.4. Alokasi Dana Desa dari Pemerintah Kabupaten1.5. Bantuan dari Pemerintah Atasan:
1.5.1. Bantuan dari Pemerintah Pusat1.5.2. Bantuan dari Pemerintah Provinsi1.5.3. Bantuan dari Pemerintah Kabupaten
STRUKTUR APB-DESASTRUKTUR APB-DESA
2. ANGGARAN BELANJA :2.1. Belanja Tidak Langsung:
2.1.1. Belanja Pegawai:2.1.1.1. Penghasilan Tetap (Kades, Perangkat Desa, BPD)2.1.1.2. Tunjangan (Kades dan BPD)
2.1.2. Belanja Hibah/Bantuan Sosial (conto: anak kel. miskin)2.1.3. Belanja Subsidi (misalnya: utk Perpustakaan SD)2.1.4. Belanja Tidak Terduga
2.2. Belanja Langsung:2.2.1. Belanja Pegawai (Honorarium Kegiatan)2.2.2. Belanja Barang dan Jasa (ATK, Listrik, Telpon, Perjalanan
dinas, Pakaian dinas, dll)2.2.3. Belanja Modal (Bangun Gedung, Komputer, Mesin Tik,
dll)
Nopian Andusti, SE.MT
2. ANGGARAN BELANJA :2.1. Belanja Tidak Langsung:
2.1.1. Belanja Pegawai:2.1.1.1. Penghasilan Tetap (Kades, Perangkat Desa, BPD)2.1.1.2. Tunjangan (Kades dan BPD)
2.1.2. Belanja Hibah/Bantuan Sosial (conto: anak kel. miskin)2.1.3. Belanja Subsidi (misalnya: utk Perpustakaan SD)2.1.4. Belanja Tidak Terduga
2.2. Belanja Langsung:2.2.1. Belanja Pegawai (Honorarium Kegiatan)2.2.2. Belanja Barang dan Jasa (ATK, Listrik, Telpon, Perjalanan
dinas, Pakaian dinas, dll)2.2.3. Belanja Modal (Bangun Gedung, Komputer, Mesin Tik,
dll)
3. ANGGARAN PEMBIAYAAN:3.1. Penerimaan Pembiayaaan:
3.1.1. Sisa Leih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya3.1.2. Hasil Penjualan Kekayaan Desa yang dipisahkan3.1.3. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman3.1.4. Pencairan Dana Cadangan
3.2. Pengeluaran Pembiayaan:3.2.1. Pembentukan Dana Cadangan3.2.2. Penyertaam Modal/Investasi Desa3.2.3. Pemberian Pinjaman Desa
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RAPB-DESA
DESA WAJIB MEMILIKI RPJM-DESA (PROGRAM 5 TAHUN).BERDASARKAN RPJM-DESA DITETAPKAN RENCANA KERJAPEMBANGUNAN DESA (RKP-DESA) UNTUK 1 TAHUN.BERDAARKAN RKP-DESA, DISUSUN RENCANA KERJA DANANGGARAN/RKA, YAKNI: RKA OPERASIONAL PEMDES DANRKA PEMBERDAYAAN MSY
KADES BERSAMA BPD MEMBAHAS RANCANGAN PERDESTENTANG RAPB-DESA.RANCANGAN PERDES TENTANG APB-DESA YG TELAHDISETUJUI BERSAMA, SEBELUM DITETAPKAN OLEH KADES,PALING LAMBAT 3 (TIGA) HARI KERJA DISAMPAIKAN KEPADABUPATI/WALIKOTA UNTUK DIEVALUASI;BUPATI/WALIKOTA, HARUS MENETAPKAN EEVALUASI RAPB-DESA PALING LAMA 20 (DUA PULUH) HARI KERJA;APABILA HASIL EVALUASI MELAMPAUI BATAS WAKTUDIMAKSUD, KADES DAPAT MENETAPKAN RANCANGAN PERDES
TENTANG APB-DESA MENJADI PERDES.RANCANGAN PERDES TENTANG APB-DESA, DITETAPKANOLEH KADES PALING LAMBAT 1 (SATU) BULAN SETELAHAPBD KAB/KOTA DITETAPKAN.
PENYUSUNANRANCANGAN
APB-DESA
Nopian Andusti, SE.MT
KADES BERSAMA BPD MEMBAHAS RANCANGAN PERDESTENTANG RAPB-DESA.RANCANGAN PERDES TENTANG APB-DESA YG TELAHDISETUJUI BERSAMA, SEBELUM DITETAPKAN OLEH KADES,PALING LAMBAT 3 (TIGA) HARI KERJA DISAMPAIKAN KEPADABUPATI/WALIKOTA UNTUK DIEVALUASI;BUPATI/WALIKOTA, HARUS MENETAPKAN EEVALUASI RAPB-DESA PALING LAMA 20 (DUA PULUH) HARI KERJA;APABILA HASIL EVALUASI MELAMPAUI BATAS WAKTUDIMAKSUD, KADES DAPAT MENETAPKAN RANCANGAN PERDES
TENTANG APB-DESA MENJADI PERDES.RANCANGAN PERDES TENTANG APB-DESA, DITETAPKANOLEH KADES PALING LAMBAT 1 (SATU) BULAN SETELAHAPBD KAB/KOTA DITETAPKAN.
PEMBAHASANDAN PENETAPAN
PERDES TENTANGAPB-DESA
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN APB-DESA
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PENDAPATAN DESA:1. Semua pendapatan desa dilaksanakan melalui rekening kas desa;2. Khusus bagi desa yang belum memiliki pelayanan perbankan di wilayahnya,
maka pengaturannya diserahkan kepada daerah;3. Program dan kegiatan yang masuk desa merupakan sumber penerimaan dan
pendapatan desa dan wajib dicatat dalam APBDesa;4. Setiap pendapatan desa harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah;5. Kepala desa wajib mengintensifkan pemungutan pendapatan desa yang menjadi
wewenang dan tanggungjawabnya;6. Pemerintah desa dilarang melakukan pungutan selain dari yang ditetapkan dalam
peraturan desa;7. Pengembalian atas kelebihan pendapatan desa dilakukan dengan membebankan
pada pendapatan desa yang bersangkutan untuk pengembalian pendapatan desayang terjadi dalam tahun yang sama.
8. Untuk pengembalian kelebihan pendapatan desa yang terjadi pada tahun-tahunsebelumnya dibebankan pada belanja tidak terduga;
9. Pengembalian kelebihan pendapatan desa harus didukung dengan bukti yanglengkap dan sah;
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PENDAPATAN DESA:1. Semua pendapatan desa dilaksanakan melalui rekening kas desa;2. Khusus bagi desa yang belum memiliki pelayanan perbankan di wilayahnya,
maka pengaturannya diserahkan kepada daerah;3. Program dan kegiatan yang masuk desa merupakan sumber penerimaan dan
pendapatan desa dan wajib dicatat dalam APBDesa;4. Setiap pendapatan desa harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah;5. Kepala desa wajib mengintensifkan pemungutan pendapatan desa yang menjadi
wewenang dan tanggungjawabnya;6. Pemerintah desa dilarang melakukan pungutan selain dari yang ditetapkan dalam
peraturan desa;7. Pengembalian atas kelebihan pendapatan desa dilakukan dengan membebankan
pada pendapatan desa yang bersangkutan untuk pengembalian pendapatan desayang terjadi dalam tahun yang sama.
8. Untuk pengembalian kelebihan pendapatan desa yang terjadi pada tahun-tahunsebelumnya dibebankan pada belanja tidak terduga;
9. Pengembalian kelebihan pendapatan desa harus didukung dengan bukti yanglengkap dan sah;
Nopian Andusti, SE.MT
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN APB-DESA
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN BELANJA DESA:1. Setiap Pengeluaran belanja atas beban APBDesa harus didukung dengan bukti
yang lengkap dan sah;2. Bukti harus mendapat pengesahan oleh Sekretaris Desa atas kebenaran material
yang timbul dari penggunaan bukti dimaksud;3. Pengeluaran kas desa yang mengakibatkan beban APBDesa tidak dapat dilakukan
sebelum rancangan peraturan desa tentang APBDesa ditetapkan menjadi Perdes.4. Pengeluaran kas desa tidak termasuk untuk belanja desa yang bersifat mengikat
dan belanja desa yang bersifat wajib yang ditetapkan dalam peraturan kepala desa;5. Bendahara desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak lainnya,
wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnyake rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBIAYAAAN DESA:1. Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya, merupakan penerimaan
pembiayaan yang digunakan untuk: (a) menutupi defisit anggaran apabila realisasipendapatan lebih kecil dari pada realisasi belanja; (b) mendanai pelaksanaan kegiatanlanjutan atas beban belanja langsung;(c) mendanai kewajiban lainnya yang sampaidengan akhir tahun anggaran belum diselesaikan.
2. Dana cadangan: (a) Dana cadangan dibukukan dalam rekening tersendiri atau disimpanpada kas desa tersendiri atas nama dana cadangan pemerintah desa; (b) Dana cadangantidak dapat digunakan untuk membiayai kegiatan lain diluar yang telah ditetapkan dalamPerdes tentang pembentukan dana cadangan; (c) Kegiatan yang ditetapkan berdasarkanPerdes dilaksanakan apabila dana cadangan telah mencukupi untuk melaksanakankegiatan.
Nopian Andusti, SE.MT
PELAPORAN & PERTANGGUNGJAWABANPENGELOLAAN KEUANGAN DESAPELAPORAN & PERTANGGUNGJAWABANPENGELOLAAN KEUANGAN DESA
JENIS - JENIS LAPORAN KEUANGAN DESA:1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN;2. NERACA;3. LAPORAN ARUS KAS; DAN4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (YANG HARUS MENGGAMBARKAN
TENTANG HAK, KEWAJIBAN, DAN KEKAYAAN DESA PADA AKHIR TAHUNSERTA SUMBER DAN PENGGUNAANNYA);
LAPORAN KEUANGAN DESA DIPERIKSA OLEH BAWASDA KAB/KOTA SEBELUMDIAJUKAN DALAM BENTUK RANCANGAN PERDES TENTANG PERHITUNGANAPB-DESA KEPADA BPD;PERDES TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDESA DANKEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG KETERANGAN PERTANGGUNG- JAWABANKADES, DISAMPAIKAN KEPADA BUP/WK MELALUI CAMAT, PALING LAMBAT 7 HARIKERJA SETELAH PERDES DITETAPKAN.
Nopian Andusti, SE.MT
JENIS - JENIS LAPORAN KEUANGAN DESA:1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN;2. NERACA;3. LAPORAN ARUS KAS; DAN4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (YANG HARUS MENGGAMBARKAN
TENTANG HAK, KEWAJIBAN, DAN KEKAYAAN DESA PADA AKHIR TAHUNSERTA SUMBER DAN PENGGUNAANNYA);
LAPORAN KEUANGAN DESA DIPERIKSA OLEH BAWASDA KAB/KOTA SEBELUMDIAJUKAN DALAM BENTUK RANCANGAN PERDES TENTANG PERHITUNGANAPB-DESA KEPADA BPD;PERDES TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBDESA DANKEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG KETERANGAN PERTANGGUNG- JAWABANKADES, DISAMPAIKAN KEPADA BUP/WK MELALUI CAMAT, PALING LAMBAT 7 HARIKERJA SETELAH PERDES DITETAPKAN.
PEMBINAAN DAN PENGAWASANPEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PEMERINTAH PROVINSI WAJIB MENGKOORDINIR PEMBERIAN DANPENYALURAN ALOKASI DANA DESA DARI KABUPATEN/KOTA KEPADADESA;PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DAN CAMAT WAJIB MEMBINA DANMENGAWASI PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA.PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA:-- MEMBERIKAN PEDOMAN DAN BIMBINGAN PELAKSANAAN ADD-- MEMBERIKAN BIMBINGAN DAN PELATIHAN DAN PENYELENGGARAAN
KEUANGAN DESA YANG MENCAKUP PERENCANAAN DAN PENYUSUNANAPBDESA, PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNJAWABAN APBDESA
-- MEMBINA DAN MENGAWASI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DANPENDAYAGUNAAN ASET DESA
-- MEMBERIKAN PEDOMAN DAN BIMBINGAN PELAKSANAAN ADMINSITRASIKEUANGAN DESA
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN CAMAT:-- MEMFASILITASI ADMINISTRASI KEUANGAN DESA-- MEMFASILITASI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DAN
PENDAYAGUNAAN ASET DESA;-- MEMFASILITASI PELAKSANAAN ADD-- MEMFASILITASI PENYELENGGARAAN KEUANGAN DESA YG MENCAKUP
PERENCANAAN, DAN PENYUSUNAN APBDESA, PELAKSANAAN DANPERTANGGUNGJAWABAN APBDESA.
PEMERINTAH PROVINSI WAJIB MENGKOORDINIR PEMBERIAN DANPENYALURAN ALOKASI DANA DESA DARI KABUPATEN/KOTA KEPADADESA;PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DAN CAMAT WAJIB MEMBINA DANMENGAWASI PELAKSANAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA.PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA:-- MEMBERIKAN PEDOMAN DAN BIMBINGAN PELAKSANAAN ADD-- MEMBERIKAN BIMBINGAN DAN PELATIHAN DAN PENYELENGGARAAN
KEUANGAN DESA YANG MENCAKUP PERENCANAAN DAN PENYUSUNANAPBDESA, PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNJAWABAN APBDESA
-- MEMBINA DAN MENGAWASI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DANPENDAYAGUNAAN ASET DESA
-- MEMBERIKAN PEDOMAN DAN BIMBINGAN PELAKSANAAN ADMINSITRASIKEUANGAN DESA
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN CAMAT:-- MEMFASILITASI ADMINISTRASI KEUANGAN DESA-- MEMFASILITASI PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DAN
PENDAYAGUNAAN ASET DESA;-- MEMFASILITASI PELAKSANAAN ADD-- MEMFASILITASI PENYELENGGARAAN KEUANGAN DESA YG MENCAKUP
PERENCANAAN, DAN PENYUSUNAN APBDESA, PELAKSANAAN DANPERTANGGUNGJAWABAN APBDESA.
Nopian Andusti, SE.MT
ASSET (KEKAYAAN) DESA
Barang milik desa yang berasal dari kekayaan asli desa, dibeliatau diperoleh atas beban APB-Desa atau diperoleh darisumber lain yang sah (pasal 67 PP 72 Tahun 2005).
Aset Desa dapat berupa tanah kas Desa, tanah ulayat, pasarDesa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan Desa,pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik Desa,mata air milik Desa, pemandian umum, dan aset lainnya milikDesa (pasal 76 ayat 1 UU No. 6 Tahun 2014)
Nopian Andusti, SE.MT
Pasal 77 UU No. 6 Tahun 2014 :
Pengelolaan kekayaan milik Desa dilaksanakan berdasarkanasas kepentingan umum, fungsional, kepastian hukum,keterbukaan, efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan kepastiannilai ekonomi (ayat 1) ;
Pengelolaan kekayaan milik Desa dilakukan untukmeningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat Desaserta meningkatkan pendapatan Desa (ayat 2)
Pengelolaan kekayaan milik Desa sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dibahas oleh Kepala Desa bersama BadanPermusyawaratan Desa berdasarkan tata cara pengelolaankekayaan milik Desa yang diatur dalam Peraturan Pemerintah(ayat 3).
Pasal 77 UU No. 6 Tahun 2014 :
Pengelolaan kekayaan milik Desa dilaksanakan berdasarkanasas kepentingan umum, fungsional, kepastian hukum,keterbukaan, efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan kepastiannilai ekonomi (ayat 1) ;
Pengelolaan kekayaan milik Desa dilakukan untukmeningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat Desaserta meningkatkan pendapatan Desa (ayat 2)
Pengelolaan kekayaan milik Desa sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dibahas oleh Kepala Desa bersama BadanPermusyawaratan Desa berdasarkan tata cara pengelolaankekayaan milik Desa yang diatur dalam Peraturan Pemerintah(ayat 3).
Nopian Andusti, SE.MT