pengelolaan lingkungan hidup pada pelaksanaan konstruksi jalan

4
Potensi Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup pada Pelaksanaan Konstruksi Jalan dan Jembatan dan Cara Menanggulanginya 1. Pengelolaan pada Pembersihan Lahan Hilangnya vegetasi Tidak melakukan pembakaran vegetasi hutan, perkebunan atau pertanian untuk membersihkan lahan. Terjadinya longsor dan erosi a. Pembuatan saluran drainase sementara untuk mencegah atau mengalihkan masuknya aliran air permukaan dari lokasi pekerjaan langsung ke badan air permukaan (sungai, parit, kolam, danau). b. Setelah melakukan pembersihan lahan, maka perlu segera menanam tanaman yang mempunyai nilai ekologis (menahan atau mengurangi erosi dan longsor) pada tempat-tempat yang rawan longsor dan erosi. 2. Pengelolaan Lingkungan di Lokasi Quarry dan Jalur Pengangkutan Material Pengelolaan Lingkungan pada Lokasi Quarry Daratan Mencegah dan mengurangi sebaran debu dengan cara penyiraman pada musim kemarau di lokasi penambangan dan area masuk- keluarnya kendaraan angkutan material Pengelolaan Lingkungan pada Lokasi Quarry Bukit atau Gunung Untuk mencegah terjadinya erosi maka dibuat saluran air sementara di sekitar lokasi quarry dan dilengkapi bak penampungan sedimen untuk menampung tanah yang terbawa aliran air permukaan sehingga tidak masuk dan tidak mencemari ke perairan umum (sungai, danau dan lainlain) Pengelolaan Lingkungan pada Lokasi Quarry Sungai Upaya pencegahan dan penanggulangan kerusakan tebing sungai antara lain dengan cara pemasangan bronjong atau bangunan penguat tebing 3. Pengelolaan Lingkungan pada Pekerjaan Tanah Terganggunya stabilitas lereng, longsor dan erosi

Upload: muhamad-hafid-a

Post on 11-Aug-2015

29 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Pelaksanaan Konstruksi Jalan

Potensi Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup pada Pelaksanaan Konstruksi Jalan dan Jembatan dan Cara Menanggulanginya

1. Pengelolaan pada Pembersihan Lahan Hilangnya vegetasi

Tidak melakukan pembakaran vegetasi hutan, perkebunan atau pertanian untuk membersihkan lahan.

Terjadinya longsor dan erosia. Pembuatan saluran drainase sementara untuk mencegah atau mengalihkan

masuknya aliran air permukaan dari lokasi pekerjaan langsung ke badan air permukaan (sungai, parit, kolam, danau).

b. Setelah melakukan pembersihan lahan, maka perlu segera menanam tanaman yang mempunyai nilai ekologis (menahan atau mengurangi erosi dan longsor) pada tempat-tempat yang rawan longsor dan erosi.

2. Pengelolaan Lingkungan di Lokasi Quarry dan Jalur Pengangkutan Material Pengelolaan Lingkungan pada Lokasi Quarry Daratan

Mencegah dan mengurangi sebaran debu dengan cara penyiraman padamusim kemarau di lokasi penambangan dan area masuk-keluarnyakendaraan angkutan material

Pengelolaan Lingkungan pada Lokasi Quarry Bukit atau GunungUntuk mencegah terjadinya erosi maka dibuat saluran air sementara disekitar lokasi quarry dan dilengkapi bak penampungan sedimen untukmenampung tanah yang terbawa aliran air permukaan sehingga tidakmasuk dan tidak mencemari ke perairan umum (sungai, danau dan lainlain)

Pengelolaan Lingkungan pada Lokasi Quarry SungaiUpaya pencegahan dan penanggulangan kerusakan tebing sungai antara lain dengan cara pemasangan bronjong atau bangunan penguat tebing

3. Pengelolaan Lingkungan pada Pekerjaan Tanah Terganggunya stabilitas lereng, longsor dan erosi

Mengendalikan air rembesan (drainase bawah permukaan) adalahuntuk menurunkan muka air tanah di daerah longsoran. Caranya adalah membuat parit pencegat aliran air, parit mendatar dan lainlain.

4. Pengelolaan Lingkungan pada Pekerjaan Drainase Terganggunya aksesibilitas

Pekerjaan drainase antara lain pekerjaan saluran tepi jalan dan saluranyang memotong jalan sehingga akan mengganggu aksesibilitas pendudukyang masuk atau keluar rumah, pertokoan, tempat ibadah dan fasilitasumum. Untuk mencegah atau mengurangi gangguan terhadapaksesibilitas penduduk antara lain:(1) Tidak menimbun material hasil galian atau material bangunan disekitar permukiman, pertokoan, dan fasilitas umum yang lokasinya ditepi jalan yang dapat mengganggu aksesibilitas dan timbulnyagenangan dan becek saat hujan.

5. Pengelolaan Lingkungan pada Pekerjaan Badan Jalan Pencemaran udara (debu)

Penyiraman secara berkala lokasi pekerjaan terutama saat kondisiberdebu (musim kemarau).

6. Pengelolaan Lingkungan pada Pekerjaan Jembatan

Page 2: Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada Pelaksanaan Konstruksi Jalan

Pencemaran kualitas air sungaiPerlu mempertimbangkan pengalihan aliran air sungai denganmenggunakan peralatan atau bangunan tanggul sementara, agar airsungai tidak tercemar oleh material bangunan atau material hasilgalian pondasi yang masuk ke perairan sungai.

7. Pengelolaan Lingkungan pada Penghijauan dan Pertamanan Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencegah longsor, erosi, mengurangi

pencemaran udara dan kebisingan serta meningkatkan estetika dan kenyamanan para pengguna jalan, sehingga mempunyai dampak yang positif dalam mengurangi pencemaran udara (debu, CO2, SO2, NO2, HC) dan kebisingan, serta mencegah erosi. Untuk dapat meningkatkan dampak positiftersebut, maka upaya pengelolaan lingkungan hidup yang perlu dilakukan antara lain:(1) Penanaman pohon pelindung atau peneduh dan tanaman hias pada lansekap jalan termasuk pada median jalan dan tepi jalan, dengan jenis dan karakteristik yang disesuaikan dengan kondisi RUMIJA dan RUWASJA, dan tidak mengganggu keselamatan dan kenyamanan pemakai jalan, sertadapat memperindah estetika lingkungan.

8. Pengelolaan Material Sisa Pembersihan Lahan dan Material Sisa Pekerjaan Konstruksi

Penanganan material sisa pekerjaan konstruksi diantaranya dapat dilakukan dengan cara prinsip reduce, reuse dan recycle (3 R).- Reduce : memperhitungkan penyediaan (suplai) material bangunan sesuai dengan keperluan volume pekerjaan untuk mencegah pemborosan material agar tidak bersisa.- Reuse : memanfaatkan kembali material sisa (bila ada) dan material penunjang setelah digunakan pada pekerjaan utama konstruksi.- Recycle : mengolah kembali material bekas pakai dan material sisa(bila ada) untuk kegiatan pembangunan jalan atau kegiatan lain.

9. Pengelolaan Lingkungan pada Kegiatan di Lokasi Base Camp Pencemaran kualitas air permukaan

Menata jaringan drainase untuk mengalirkan air buangan dari tempatmandi dan mencuci ke tempat yang memadai dan tidak mencemari airpermukaan

Pencemaran TanahLimbah pelumas bekas dari peralatan dan kendaraan proyek ditampung didalam penampung tertutup (drum). Selanjutanya diserahkan padaperusahaan resmi pengumpul limbah pelumas untuk didaur ulang

10. Pengelolaan Lingkungan pada Tahap Pengoperasian Jalan Pencemaran Udara

Pemeliharaan tanaman di jalur tanaman (penghijauan di median, pulau jalan dan teori jalan)