pengembangan lembar kerja peserta didik ...eprints.ums.ac.id/85716/1/naskah publikasi.pdfkebutuhan...
TRANSCRIPT
i
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING MATERI
PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL KELAS VII SMP
NEGERI 3 SAWIT
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I
Pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
VIKI DAMAYANTI
A410160087
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING MATERI
PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL KELAS VII SMP
NEGERI 3 SAWIT
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
VIKI DAMAYANTI
A410160087
Telah diperiksa dan disetujui oleh
Dosen Pembimbing
Rita Pramujiyanti Khotimah, S.Si., M.Sc
NIDN. 0606027601
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING MATERI
PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL KELAS VII SMP
NEGERI 3 SAWIT
Oleh:
VIKI DAMAYANTI
A410160087
Telah Dipertahankan Di Hadapan Dewan Penguji
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada Jumat 14 Agustus 2020
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat
Susunan Dewan Penguji
1. Rita Pramujiyanti Khotimah S.Si., M.Sc. ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2. Dr. Sumardi, M.Si. ( )
(Anggota 1 Dewan Penguji)
3. Muhamad Toyib, S.Pd., MPd. ( )
(Anggota 2 Dewan Penguji)
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 14 Agustus 2020
Yang membuat pernyataan,
Viki Damayanti
A410160087
1
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING MATERI PERSAMAAN LINEAR
SATU VARIABEL KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT
Abstrak
Penelitian dan pengembangan ini dilakukan dengan tujuan mengembangkan serta
menguji kevalidan dan kelayakan lembar kerja peserta didik berbasis penemuan
terbimbing materi persamaan linear satu variabel kelas VII. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, Evaluation). Tahap pengembangan dalam penelitian ini adalah
studi pendahuluan, perencanaan, dan pengembangan lembar kerja, validasi lembar
kerja, dan uji kelayakan lembar kerja. Subjek penelitian ini adalah peserta didik
kelas VIIB SMP Negeri 3 Sawit di tahun ajaran 2018/2019. Data yang diperoleh
dari penelitian ini adalah observasi dan penilaian angket. Hasil pengembangan
produk bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis
penemuan terbimbing materi persamaan linear satu variabel yang mengalami
proses validasi dan direvisi hingga dinyatakan sangat valid dengan skor rata-rata
4. Setelah dinyatakan valid, uji kelayakan dilakukan dengan penyebaran angket
kepada peserta didik dan dinyatakan sangat layak dengan skor rata-rata 3,5.
Kata kunci: lembar kerja peserta didik, penemuan terbimbing, persamaan linear
satu variabel.
Abstrack
This research and development was carried out with the aim of developing and
testing the validity and feasibility of student worksheets based on the guided
discovery of linear equations of one class VII variable. The research method used
is the ADDIE method (Analysis, Design, Development, Implementation,
Evaluation). The development phase in this research is a preliminary study,
planning, and development of worksheets, validation of worksheets, and the
feasibility test of worksheets. The subjects of this study were students of class
VIIB SMP Negeri 3 Sawit in the 2018/2019 school year. Data obtained from this
study were observation and questionnaire assessment. The results of the
development of teaching material products in the form of Student Worksheets
(LKPD) based on the discovery of material guided by one variable linear equation
that underwent a validation process and revised until declared very valid with an
average score of 4. After being declared valid, the feasibility test is carried out by
distributing questionnaires to students and declared very decent with an average
score of 3.5.
Keywords: student worksheets, guided discovery, one variable linear equation.
1. PENDAHULUAN
Matematika memiliki peran penting untuk mendukung kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Menurut
Hanis et al (2018), demi mencapai sasaran pembangunan nasional, peran
2
pendidikan diharap mampu membentuk manusia yang berkualitas dan memiliki
sumber daya unggul demi mencapai sasaran pembangunan nasional.
Kemampuan matematik individu dalam proses pembelajaran meningkatkan
kesiapan untuk belajar sepanjang hayat. Menurut Gazali (2016), matematika
pada persepsi masyarakat dianggap sebagai pelajaran yang sulit tertanam
dalam pemikiran peserta didik. Padahal pembelajaran matematika yang
mendorong peserta didik untuk belajar secara bermakna dengan tetap
mengutamakan ciri khas matematika itu sendiri sebagai ilmu yang konsisten,
deduktif, dan abstrak berperan membekali peserta didik dengan kemampuan
berfikir logis, analisis, sistematis, dan kreatif merupakan tujuan diajarkannya
matematika kepada peserta didik.
Andarwati et al (2013) menjelaskan bahwa dengan bimbingan guru,
peserta didik dituntut agar mampu berperan aktif dalam pembelajaran dan
mampu mengembangkan proses pembelajaran dengan efektif dan efisien
didukung dengan bahan ajar yang menunjang. Bahan ajar yang digunakan
dalam upaya pengembangan kualitas pembelajaran yakni Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD). Menurut Aris (2014) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
adalah lembaran kegiatan berisi petunjuk dan langkah-langkah dalam
menyelesaikan tugas yang diisi oleh peserta didik berupa teori maupun praktek.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sebagai bahan ajar yang berproses
pembelajaran lebih banyak melibatkan peserta didik, dengan proses
pembelajaran ini merupakan salah satu upaya yang layak untuk digunakan atau
dengan upaya berbasis penemuan terbimbing. Menurut Hakim (Yuliani, 2018),
dijelaskan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis penemuan mendorong
peserta didik dalam belajar melalui keterlibatan aktif setiap individu peserta
didik sendiri dan kegiatan berpusat pada peserta didik. Menurut Herlambang
(2018), dalam penelitian yang telah dilakukan, permasalahan dalam
pengembangan LKDP salah satunya terletak dalam rendahnya tingkat
pemahaman guru mengenai LKPD, guru membutuhkan bimbingan, referensi,
buku acuan guru dan sarana yang mendukung. Sehingga perlu adanya latihan
3
untuk merencanakan dan mengembangkan LKPD yang disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik.
Menurut Rochmawati (2013), metode pembelajaran penemuan
terbimbing yang mendorong keaktifan peserta didik dan terbimbing mandiri
dalam pembelajaran dianggap dapat mendukung penggunaaan bahan ajar
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis penemuan terbimbing. Jumanta
(2014) menjelaskan inkuiri adalah proses berfikir sistematis dalam kegiatan
pembelajaran yang bedasarkan pada pencarian dan penemuan yang dilakukan
peserta didik. Adapun langkah metode penemuan terbimbing yang dijelaskan
menurut Eggen (2012) sebagai berikut: 1) Guru mengambil perhatian peserta
didik untuk memfokuskan diri pada pelajaran, 2) peserta didik diberikan
contoh dan subjek untuk diamati, 3) peserta didik dibimbing dalam upaya
mencapai pemahaman konsep melalui pertanyaan yang diajukan oleh guru, 4)
peserta didik dibimbing untuk memahami suatu konsep yang telah ditemukan,
5) kesimpulan yang diperoleh diaplikasikan kedalam situasi yang baru oleh
peserta didik. Langkah-langkah dalam metode tersebut menjadi alasan karena
dapat menjadikan akomondasi peserta didik untuk berfikir luas dengan cara
menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru.
Konsep aljabar merupakan salah satu konsep matematika yang berkaitan
dengan konsep penting dalam peranan untuk menyelesaikan permasalahan
dalam kehidupan nyata, dan Khuluq (2015) menuliskan salah satu materi
aljabar yaitu Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV). Perkembangan
kurikulum matematika 2013 untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas
VII semester I (ganjil) terdapat materi Persamaan Linear Satu Variabel
(PLSV). Menurut Nafi’i (2017) menyimpulkan dari pentingnya Persamaan
Linear Satu Variabel (PLSV) untuk memotivasi peserta didik dalam belajar
aljabar dan memahami konsep aljabar, guru perlu melihat kemampuan dan
pemahaman peserta didik sebelum mempelajari konsep aljabar yang lebih
tinggi. Namun, pada kenyataannya sebagian besar peserta didik belum dapat
memanfaatkan konsep materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
tersebut.
4
Adanya upaya pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang
fokus berbasis penemuan terbimbing ini diharapkan dapat berperan dalam
meningkatkan respon dan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
matematika seiring keterlibatan guru sebagai pembimbing yang sangat penting
dalam upaya keberhasilan kegiatan pembelajaran tersebut. Pada teori Bruner
yang diungkapkan Pernaningsih (2017), peserta didik disarankan untuk
membangun konsep dan prinsip dengan aktif dalam kegiatan pembelajaran
dengan kemampuan penemuannya. Berdasarkan latar belakang yang sudah
dijelaskan diatas maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai
pengembangan LKPD di sekolah dengan mengambil judul “Pengembangan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Penemuan Terbimbing Materi
Persamaan Linear Satu Variabel Kelas VII”. Penelitian yang dilakukan
bertujuan untuk (i) mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
berbasis penemuan terbimbing materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
di kelas VII SMP Negeri 3 Sawit, (ii) menguji kevalidan dan kelayakan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis penemuan terbimbing materi
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) di kelas VII SMP Negeri 3 Sawit.
2. METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan
(Research and Development). Penelitian dan pengembangan adalah suatu
proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan
(Sutama, 2019). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah model yang diadaptasi dari model pengembangan Analisis (Analysis),
Perancangan (Design), Pengembangan (Development), Implementasi
(Implementation), Evaluasi (Evaluation) atau ADDIE. Model ADDIE
dikembangkan oleh Dick and Carry (1996) untuk merancang sistem
pembelajaran. Berikut ini tahapan pengembangan model ADDIE (Endang
Mulyatiningsih, 2011, p.183-186). Model ini dipilih karena sesuai dengan
penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti, yaitu menganalisis
5
keefektifan dan menguji keefektifan produk tersebut agar berfungsi bagi
kemajuan pendidikan khususnya pada pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) pada pembelajaran matematika SMP.
Rangkaian tahap yang harus dilakukan peneliti dengan model ADDIE
terdiri dari 5 komponen, yaitu: analisis, perancangan, pengembangan,
implementasi, dan evaluasi. Model ADDIE yang digunakan dalam penelitian
ini mengacu pada langkah-langkah model ADDIE yang telah dimodifikasi
dalam penelitian sebelumnya oleh Apriani (2017).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sajian uraian data berdasarkan temuan lapangan yang menggambarkan
karakteristik faktual dari model yang dikembangkan. Deskripsi data menjadi
dasar pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis penemuan
terbimbing materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) kelas VII SMP
Negeri 3 Sawit. Rancangan awal oleh peneliti dibangun berdasarkan analisis
kebutuhan yang telah dilakukan dengan cara observasi dan wawancara kepada
guru mata pelajaran matematika kelas VII di SMP Negeri 3 Sawit. Sebelum
merancang Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis penemuan
terbimbing, berikut hal yang perlu dipertimbangkan oleh peneliti.
3.1 Analisis (Analysis)
Tahap pertama dalam penelitian ini merupakan tahap analisis yang perlu
dilakukan oleh peneliti. Diantaranya peneliti perlu melakukan analisis
kurikulum yang dikeluarkan Departemen Pendidikan Nasional untuk
mengetahui tuntutan pembelajaran secara nasional oleh peserta didik. Sejalan
dengan penelitian oleh Sherly Daberty, et al (2016), dijelaskan bahwa analisis
karakter peserta didik dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru
dalam pembelajaran juga diperlukan untuk mendapat gambaran awal
mengenai LKPD yang dibutuhkan dalam pembelajaran.
3.1.1 Analisis Kompetensi
Kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 3 Sawit merupakan kurikulum
2013. Menurut Erlin Permana, et al (2018), dijelaskan bahwa pelaksanaan
6
kurikulum 2013 menggunakan intruksi berpusat pada peserta didik yang
dituntut untuk berpartisipasi aktif dalam pengajaran sehingga diharap
kompetensi peserta didik baik dalam afektif, kognitif, dan psikomotor. Pada
analisis kompetensi ini, Permendikbud nomor 24 tahun 2016 tentang
kompetensi inti dan kompetensi dasar matematika sebagai dasar capaian
peserta didik SMP/MTs kelas VII. Kompetensi inti meliputi kompetensi
pengetahuan pada KI.3 dan kompetensi keterampilan pada KI.4 dalam
pembelajaran matematika yang harus dicapai peserta didik. Kompetensi inti
dikembangkan menjadi kompetensi dasar dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal peserta didik, dan ciri khas
dari pelajaran matematika. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) berbasis penemuan terbimbing ini, peneliti mengambil kompetensi
dasar pengetahuan (KD 3.6) dan kompetensi dasar keterampilan (KD 4.6),
sejalan dengan Syamsurizal, dkk (2014) bahwa kegiatan utama dalam tahap
analysis adalah menganalisis perlunya pengembangan produk LKPD. Tahap
analisis ini ditinjau dari analisis kurikulum, kebutuhan bahan ajar dan
karakteristik siswa.
3.1.2 Analisis Karakteristik Peserta Didik
Analisis kemampuan awal peserta didik merupakan salah satu upaya yang
menjadi kebutuhan untuk mengembangkan kualitas dalam pembelajaran.
Menurut Ahmad (2019), dijelaskan bahwa seorang guru perlu memahami
tentang karakteristik dan kemampuan awal peserta didik untuk menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku tau tujuan dan materi.
Kebutuhan analisis peserta didik dilakukan peneliti sebagai salah satu acuan
untuk mengembangkan LKPD penemuan terbimbing. Kegiatan observasi
dan wawancara kepada tiga guru mata pelajaran matematika kelas VII SMP
Negeri 3 Sawit oleh peneliti saat observasi pertama dilakukan. Berikut hasil
wawancara yang diperoleh peneliti:
1) Peserta didik kurang fokus pada saat guru menjelaskan materi di depan
kelas
2) Tidak jarang peserta didik bermain sendiri saat pelajaran berlangsung
7
3) Keberagaman respon peserta didik terhadap pembelajaran matematika
4) Metode pembelajaran sudah mulai berkembang menetukan materi
pelajaran dan kondisi di kelas
5) Tidak semua kelas VII pernah menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) sebagai bimbingan peserta didik oleh guru untuk menemukan
konsep materi dan pengembangan pengetahuan peserta didik
6) Peserta didik masih merasa kebingungan saat mengerjakan soal berbasis
penemuan, krena peserta didik nelum terbiasa dengan pekerjaan
penemuan konsep.
Salah satu solusi untuk menangani masalah tersebut, diperlukan
kegiatan pembelajaran yang terbuka agar peserta didik dengan bebas
menyatakan gagasan masing-masing dengan percaya diri.
3.1.3 Analisis Materi
Materi yang akan dikembangkan dengan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) berbasis penemuan terbimbing oleh peneliti yakni Persamaan
Linear Satu Variabel (PLSV) pada kompetensi dasar 3.6 dan 4.6. Sebagai
acuannya, peneliti menggunakan buku siswa dan buku guru kurikulum 2013
edisi revisi 2017 untuk kelas VII.
3.1.4 Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan merupakan analisis yang diperlukan dalam
pengembangan produk oleh peneliti. Dalam penelitian Rumi Yuliska dan
Syafriani (2019), dijelaskan bahwa keluaran yang dihasilkan berupa
karakteristik lembar kerja, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan
dan analisis tugas rinci berdasarkan kebutuhan untuk mengembangkan suatu
produk. Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan
mewawancarai tiga narasumber yakni tiga guru pelajaran matematika
dengan mengajukan beberapa pertanyaan terkait penggunaan LKPD di
kelas, pembuatan LKPD yang sesuai dengan kebutuhan, model
pembelajaran yang dilaksanakan di kelas, kendala yang dihadapi dalam
pembuatan LKPD, dan berikut ini adalah hasil wawancara yang tealh
dilakukan peneliti.
8
1) Penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) di sekolah
Hasil wawancara ketiga guru matematika tersebut, peneliti
menyimpulkan bahwa penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
di sekolah sudah tersedia, baik dari kabupaten maupun LKPD yang
disusun sendiri oleh guru mata pelajaran.
2) LKPD yang digunakan memenuhi kebutuhan peserta didik
LKPD yang digunakan tidak mengacu pada buku pegangan dan
pengayaan saja, namun beberapa guru sudah mampu menyesuaikan
kebutuhan peserta didik sebagai acuan dalam merancang LKPD sendiri
oleh guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 3 Sawit.
3) Model pembelajaran yang digunakan
Peneliti menyimpulkan bahwa model yang digunakan dalam
pembelajaran bervariasi menyesuaikan materi dan situasi serta kondisi
saat itu.
4) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan LKPD
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan LKPD yakni KI, KD,
indikator dan tujuan pembelajaran yang telah disusun dalam silabus
menyesuaikan juga dengan model pembelajaran yang digunakan setiap
materi, serta disesuaikan dengan kemampuan peserta didik dan tampilan
yang menarik peserta didik agar termotivasi saat menggunakannya.
5) Kendala dalam pembuatan LKPD
Guru kedua tidak mengadakan LKPD untuk pembelajarannya,
kendalanya karena waktu untuk mengadakan tidak memungkinkan. Dari
hasil wawancara diatas, peneliti menyimpulkan bahwa kendala
pembuatan LKPD adalah waktu yang kurang maksimal untuk guru dalam
penyusunannya dan terkendala dalam biaya operasionalnya.
6) Kekurangan dan kelebihan metode penemuan terbimbing
Kelebihan metode penemuan terbimbing ini lebih menekankan peserta
didik untuk dapat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga rasa
percaya diri muncul seiring dengan mengutarakan pendapat masing-
masing peserta didik. Kekurangan dalam model pembelajaran penemuan
9
terbimbing terletak pada minat dalam belajar peserta didik itu sendiri
yang rendah sehingga tidak optimal saat kegiatan pembelajaran
berlangsung.
3.2 Perancangan (Design)
Pada tahap kedua yakni perancangan bahan ajar yang akan dikembangkan
yang pertama dengan persiapan pembuatan produk oleh peneliti melalui studi
literatur untuk mendapatkan informasi beserta acuan dalam pembuatan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang baik. Menurut Syamsurizal, dkk
(2014), dijelaskan bahwa tahap design atau desain terdiri dari penyusunan
kebutuhan LKPD, penyusunan judul-judul LKPD, penyusunan desain LKPD
dan pengumpulan referensi. Kedua, penyusunan kerangka dasar Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) diantaranya yakni sampul, identitas peserta
didik, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, sub materi yang
ditentukan, petunjuk pengerjaan, dan permasalahan yang akan disajikan
kepada peserta didik. Depdiknas (2008) menyatakan bahwa kelayakan dari
sebuah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dikembangkan meliputi
empat aspek kelayakan yaitu kelayakan isi, kelayakan kebahasaan, kelayakan
penyajian dan kelayakan kegrafikan. Gambar 1. berikut ini merupakan hasil
perancangan sampul LKPD matematika berbasis penemuan terbimbing materi
persamaan linear satu variabel kelas VII oleh peneliti.
Gambar 1. Sampul LKPD
10
3.3 Pengembangan (Development)
3.3.1 Proses Pembuatan LKPD
Pada pembuatan LKPD, peneliti memulai dengan pembuatan sampul LKPD
menggunakan Microsoft Word dengan kombinasi warna kuning dan abu-abu
yang dikategorikan warna cerah agar mampu menarik perhatian peserta
didik dan tercantumkan identitas peserta didik. Kemudian dalam pembagian
sub materi terdiri atas peta jonsep, perumusan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran. Pembuatan petunjuk penggunaan dicantumkan oleh peneliti,
pembuatan masalah tak kalah penting dengan menentukan permasalahan
yang harus diselesaikan oleh peserta didik. Permasalahan yang
dikembangkan berkaitan dengan kehidupan nyata agar proses pembelajaran
lebih bermakna. Pada penyusunan kalimat dan tampilan LKPD, penulis
memperhatikan indikator lembar kerja yang baik.
1) Validasi
Pada proses validasi untuk mengetahui kevalidan LKPD yang telah
dirancang oleh peneliti berisikan angket dan catatan revisi dari validator.
Hal ini sejalan dengan penelitian Lisdiana et al., (2016) juga
mengemukakan bahwa analisis data hasil validasi produk diperoleh dari
ahli materi dengan menilai aspek kelayakan isi dan kelayakan
kebahasaan dan ahli media dengan menilai aspek kelayakan penyajian
dan kelayakan kegrafikan. Seperti yang dikatakan oleh Satriani, et al
(2018) lembar angket validasi digunakan untuk mengukur kevalidan
LKPD. Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
jawaban dengan skala Likert. Sugiyono dalam Fitrianingsih, dkk (2015)
menyatakan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat atau persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena
sosial. Skala Likert yang digunakan adalah skala 5 dalam Permanasari,
dkk (2015).
Dalam angket tersebut skor tertinggi yang dapat diberikan validator
adalah 5 dan skor terendah adalah 1, sehingga didapatkan kriteria valid
sebagai berikut:
11
Tabel 1. Pedoman pengubahan rata-rata skor tiap aspek menjadi data
kualitatif pada penilaian kevalidan
Nilai Rentang skor Kategori
A
B
C
D
E
X > 3,4
2,8 < X ≤ 3,4
2,2 < X ≤ 2,8
1,6 < X ≤ 2,2
X ≤ 1,6
Sangat layak
Layak
Cukup layak
Kurang layak
Tidak layak
LKPD berbasis penemuan terbimbing akan dinyatakan valid
apabila skor rata-rata angket yang diberikan oleh validator lebih dari 2,8.
Peneliti mengambil tiga validator, yakni dari ahli media Bapak Adi
Nurcahyo S.Pd., M.Pd., dan dua guru matematika SMP Negeri 3 Sawit
yaitu Ibu Eny Astuti Wahyuningsih S.Pd. dan Bapak Muhamad Qomari
S.Pd. Masing-masing validator mendapat Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD), lembar validasi yang terdiri dari kisi-kisi angket dan angket
validasi, peneliti menggunakan kategori rata-rata skor validasi menurut
Widoyoko (2009). Tabel 1. di bawah ini merupakan tabel hasil validasi
LKPD yang diperoleh peneliti dari validator.
Tabel 2. Hasil validasi LKPD
No Ketercapaian
Indikator
Aspek Jumlah
Butir
Rerata Keterangan
1.
2.
Lembar
Kerja
Peserta
Didik
(LKPD)
Penemuan
Terbimbing
Isi yang
disajikan
Bahasa
Kegrafikan
Kegiatan
penemuan
10
7
3
6
4,1
4,1
3,9
4
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Kesimpulan 26 4 Sangat valid
Analisis pada angket telah dilakukan oleh peneliti, didapat hasil
rata-rata skor 4 dengan kategori sangat valid. Sehingga, berdasarkan hasil
analisis angket validasi di atas disimpulkan bahwa Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) berbasis penemuan terbimbing sesuai dengan indikator
LKPD.
12
Sejalan dengan penelitian Aan, dkk (2018) Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) pada kriteria validitas aspek didaktik sudah memuat cara
penyajian materi yang sesuai dengan pembelajaran penemuan terbimbing
yang memfasilitasi peserta didik dalam mengkrontruksikan
pengetahuannya sendiri untuk memahami konsep dan meningkatkan
kemampuan penalaran matematisnya. Pada aspek isi, materi dan kegiatan
penemuan yang disajikan sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi. Kegiatan penemuan dilengkapi dengan keterangan tentang
alat-alat yang dibutuhkan dan cara kerja yang jelas disertai gambar.
Kesimpulan dari validasi aspek isi yakni telah memenuhi prinsip
kedalaman dan ketepatan materi.
2) Revisi
Hasil revisi dari validator diperoleh saran lisan dan saran tertulis dalam
lembar validasi. Hasil revisi dari ketiga validator diantaranya:
a) Konsisten dalam penulisan siswa atau peserta didik
b) Perbaikan pada kalimat yang tidak sesuai dengan gambar
3.4 Implementasi (Implementation)
Setelah LKPD dinyatakan valid, maka tahap selanjutnya yaitu uji coba
produk kepada peserta didik kelas VII. Uji coba dilakukan dengan mengambil
sampel kelompok kecil berjumlah 6 peserta didik diambil peserta didik kelas
VII B SMP Negeri 3 Sawit.
Pedoman skor yang dapat diberikan siswa sebagai responden dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Pedoman skor
Pengambilan sampel sesuai dengan saran guru matematika kelas tersebut,
yang kemudian peserta didik diperintahkan untuk mengisi angket kelayakan
LKPD dengan diberikan LKPD berbasis penemuan terbimbing yang telah
Data Kualitatif Skor
Setuju
Cukup setuju
Kurang setuju
Tidak setuju
4
3
2
1
13
disusun oleh peneliti. Tabel 2. berikut ini merupakan hasil pengisian angket
kelayakan oleh 6 peserta didik dalam implementasi LKPD.
Tabel 4. Hasil angket peserta didik
No Komponen Jumlah
Butir
Rerata Keterangan
1.
2.
3.
4.
Isi
Bahasa
Penyajian
Kegrafikan
9
2
5
4
3,3
3,4
3,8
3,5
Sangat layak
Sangat layak
Sangat layak
Sangat layak
Kesimpulan 20 3,5 Sangat layak
Setelah dilakukan analisis kelayakan terhadap angket yang diisi peserta
didik, diperoleh skor rata-rata 3.5 dengan kategori sangat layak. Ini sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Bruner dalam Tung (2015) bahwa
proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberi
kesempatan kepada murid untuk menemukan aturannya sendiri melalui
konsep, teori, definisi, dan sebagainya. Pada implementasi di kelas,
pemantauan aktivitas peserta didik di kelas menunjukkan bahwa adanya
LKPD dapat mendorong aktivitas dan kreativitas peserta didik, hal ini
memberikan gambaran bahwa adanya peningkatan kemampuan representasi
matematis siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan dari
pembelajaran matematika yang menggunakan Lembar Aktivitas Siswa (LAS)
berbasis metode penemuan terbimbing oleh Annajmi, dkk (2019). Sehingga,
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis penemuan terbimbing materi
persamaan linear satu variabel dapat menjadi media pendukung proses
pembelajaran.
3.5 Evaluasi (Evaluation)
Setelah tahap implementasi dilakukan di kelas, tahap terakhir yaitu Evaluasi
(Evaluation). Evaluasi pada perbaikan LKPD sebagai media pembelajaran,
sebelumnya evaluasi juga terjadi pada tahap Pengembangan (Development)
setelah dilakukan validasi terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
Hal-hal yang dievaluasi diantaranya dalam penulisan kalimat yang kurang
tepat, serta gambar yang belum sesuai dengan perintah dalam LKPD.
14
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen non tes
berupa lembar validasi dan instrumen respon peserta didik. Hasil validasi
telah direvisi dan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memperbaiki
LKPD berbasis penemuan terbimbing.
4. PENUTUP
Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk bahan ajar berupa
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis penemuan terbimbing materi
Persamaan Linear Satu Variabel kelas VII SMP Negeri 3 Sawit.
Pengembangan LKPD berbasis penemuan terbimbing ini dikembangkan
dengan menggunakan metode pengembangan ADDIE, dengan tahapan analisis,
tahap desain, tahap pengembangan, tahap implementasi dan tahap evaluasi.
Tahap analisis yang dilakukan oleh peneliti diantaranya analisis kompetensi,
analisis karakteristik peserta didik, analisis materi, serta analisis kebutuhan
yang dilakukan dengan mewawancarai tiga guru pelajaran matematika. Tahap
perencanaan, yang dilalui peserta peneliti yakni merencanakan persiapan
pembuatan produk, kemudian menyusun kerangka dasar sesuai desain yang
telah dipersiapkan, lalu menyusun instrumen penelitian. Pada tahap
pengembangan, LKPD berbasis penemuan terbimbing ini divalidasi oleh satu
ahli media dari dosen dan dua ahli materi yakni guru dari sekolah
dilaksanakannya penelitian kemudian diperoleh saran dan tanggapan validator,
peneliti melakukan revisi agar LKPD dapat dikatakan valid. Setelah LKPD
dinyatakan valid, peneliti membagikan LKPD kepada 6 peserta didik untuk
kemudian mengisi angket kelayakan LKPD hingga LKPD dinyatakan layak
untuk digunakan. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis penemuan
terbimbing efektif digunakan untuk pembelajaran matematika berlangsung.
Hasil validasi dari ketiga validator menunjukkan bahwa LKPD berbasis
penemuan terbimbing materi persamaan linear satu variabel ini valid
digunakan, dengan didapat hasil rata-rata skor 4 dengan kategori sangat valid.
Sehingga, berdasarkan hasil analisis angket validasi di atas disimpulkan bahwa
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis penemuan terbimbing sesuai
15
dengan indikator LKPD. Setelah dilakukan validasi oleh beberapa ahli dan
dikatakan valid, peneliti perlu menyebarkan angket dan LKPD kepada peserta
didik untuk dinilai kelayakan LKPD berbasis penemuan terbimbing tersebut.
Setelah dilakukan analisis kelayakan terhadap angket yang diisi peserta didik,
diperoleh skor rata-rata 3.5 dengan kategori sangat layak. Sehingga, Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis penemuan terbimbing materi persamaan
linear satu variabel dapat menjadi media pendukung proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Aan Putra, Hendra Syarifuddin, Zulfah (2018). Validitas Lembar Kerja Peserta
Didik Berbasis Penemuan Terbimbing dalam Upaya Meningkatkan
Pemahaman Konsep dan Kemampuan Penalaran Matematis. Edumatika
Jurnal Riset Pendidikan Matematika, Volume 1, Nomor 2
Andarwati, D. & Hernawati, K. (2013). Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa
(LKS) Berbasis Pendekatan Penemuan Terbimbing Berbantuan Geogebra
untuk Membelajarkan Topik Trigonometri pada Siswa Kelas X SMA.
Prosiding pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika
FMIPA UNY. Yogyakarta.
Annajmi dan Lusi Eka Afri (2019). Pengaruh Penggunaan Lembar Aktivitas
Siswa Berbasis Metode Penemuan Terbimbing terhadap Peningkatan
Kemampuan Representasi Matematis Siswa. Mosharafa: Jurnal Pendidikan
Matematika, Volume 8, Nomor 1
Aris Dwi Cahyono, Daryanto (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar), Yogyakarta Gava Media, Yogyakarta
AY. Nafi’i (2017). Pemahaman Siswa SMP Terhadap Konsep Persamaan Linear
Satu Variabel (PLSV) Ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin. Jurnal
Matematika Kreatif-Inovatif, Universitas Negeri Surabaya 8 (2).
Eggen, Paul Don Kouchak (2012). Strategi dan Model pembelajaran. Jakarta : PT
Indeks
Eka Agustina (2015). Pengaruh Desain Sampul Buku Terhadap Minat Baca
Siswa Di Perpustakaan MAN Yogyakarta III. Fakultas Adab dan Ilmu
Perpustakaan. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Erlin Permana W., Suyono, Sunu Kuntjoro (2018). Development of the Guided
Inquiry Student Worksheet for Biology Grade 11th Senior High School.
Jurnal Penelitian Pendidikan Sains. Volume 7, Nomor 2.
Fitrianingsih dan Musdalifah. (2015). Efektivitas Penggunaan Media Video pada
Pembelajaran Pembuatan Strapless Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Jambu.
16
Fahion and Fashion Education Journal. Universitas Negeri Semarang.
Volume 4, Nomor 1
Gazali, R.Y. (2016). Pembelajaran Matematika yang Bermakna. Math Didactic :
Jurnal Pendidikan Matematika. Volume 2, Nomor 3
Hanis D., Nirwana, Indra Sakti (2018). Penerapan Model Pembelajaran
Penemuan Terbimbing (Guided Discovery Learning) untuk Meningkatakan
Hasil Belajar Keterampilan Proses Sains Siswa. Jurnal Kumparan Fisika.
Volume 1 Nomor 1
Jumanta Hamdayama, (2014), Model dan Metode pembelajaran Kreatif Dan
Berkarakter, Ghalia Indonesia, Jakarta
Khuluq, M.H. (2015). Developming Students’ Understanding of Linear Equations
With One Variable Through Balancing Activities. Doctoral dissertation,
Sriwijaya University
Lisdiana, Alimah, Siti, Supriyanto, Oktaviani, Windy (2017). No Smoking
Handout Berbasis Studi Kasus Sebagai Sumber Belajar Sistem Respirasi
Berwawasan Konservasi. Indonesian Jurnal of Conservation. Volume 5,
Nomor 1
Mulyatiningsih, E. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Panca Herlambang, Evi Palenewen, Susilo (2018). Problem Analysis on Teachers
in the Development of Discovery Learning Model based Worksheet and
Student Problem on Cognitive Learning Achievement. BIODIK. Volume 4
No 2
Permanasari, D.L.I. dan Sukartiningsih, W. (2015). Pengembangan Buku
Suplemen Berorientasi Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Laporan Siswa Kelas V SD. JPGSD. Volume 3,
Nomor 2.
Pernaningsih, N. (2017). Pengambangan LKS Berbantuan Software GeoGebra
Pada Materi Segiempat Untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi
Matematis Siswa SMP Kelas VII. Yogyakarta.
Rochmawati, Ely (2013). Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta didik
Berorientasi Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) Untuk SMA Kelas
X pada Materi Fungi. BioEdu, Volume 2, Nomor 1
Rumi Yuliska, Syafriani (2019). Needs Analysis in Developing Student Woksheet
in Senior High School Physics-Based Inquiry Learning Models to Improve
Students’ Critical Thinking Capabilities. Journal of Physics: Conference
Series. 1185 012107
Satriani, Muslimin, Rafiqah, Muh Syihab Ikbal (2018). Pengembangan Lembar
Kerja Peserta Didik Berbasis Etnosains dengan Model Penalaran Kausal
untuk Memecahkan Masalah. Jurnal Pendidikan Fisika. Volume 6, Nomor
1
17
Sherly Daberty, Darmawati, Wan Syafi’i (2016). Development Student
Worksheet Oriented Guided Inquiry Learning Model to Improve Student
Critical Thinking Skills on the Material Circulation System at Senior High
School Class XI. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
Sukmadinata (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya.
Bandung
Syamsurizal, S., Epinur, E. and Marzelina, D. (2014). Pengembangan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) Non Eksperimen untuk Materi Kesetimbangan
Kimia Kelas XI IPA SMAN 8 Muaro Jambi. Volume 6, Nomor 2
Taufik, A (2019). Analisis Karakteristik Peserta Didik. El-Ghoiroh. Volume 16,
Nomor 1.
Tung, Khoe Yao (2015). Pembelajaran dan Perkembangan Belajar. Jakarta:
Indeks Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
Widoyoko, S. Eko Putro (2015). Evaluasi Program Pembelajaran Panduan
Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka.
Yuliani, T., Sri Hastuti Noer, Undang Rosidin (2018). Guided Discovery
Worksheet for Increasing Mathematical Creative Thinking and Self-
Efficacy. International Journal of Trends in Mathematics Education
Research. Volume 1 Nomor 1