pengertian amdal
DESCRIPTION
biologi lautTRANSCRIPT
![Page 1: PENGERTIAN AMDAL](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081822/55cf96c8550346d0338dc1a6/html5/thumbnails/1.jpg)
PENGERTIAN AMDAL
Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk ditelaah sebelum suatu
investasi atau usaha dijalankan. Sudah barang tentu telaah yang dilakukan untuk mengetahui
dampak yang ditimbulkan jika suatu investasi jadi dilakukan, baik dampak negatif maupun yang
berdampak positif. Dampak yang timbul ada yang langsung mempengaruhi pada saat kegiatan
usaha/proyek dilakukan sekarang atau baru terlihat beberapa waktu kemudian di masa akan
datang. Dampak lingkungan yang terjadi adalah berubahnya suatu lingkungan dari bentuk
aslinya seperti perubahan fisik kimia, biologi atau sosial. Perubahan lingkungan ini jika tidak
diantisipasi dari awal akan merusak tatanan yang sudah ada, baik terhadap fauna, flora maupun
manusia itu sendiri.Oleh karena itu, sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, maka
sebaliknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbul, baik
dampak yang bakal timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi dampak tersebut.
Studi inilah yang kita kenal dengan nama Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
Pengutamaan telaah AMDAL secara khusus adalah meliputi dampak lingkungan disekitarnya,
baik di dalam maupun di luar suatu usaha atau proyek, yang akan dijalankan. Artikeberadaan
suatu usaha atau proyek akan mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang berada disekitar rencana
lokasi, baik dampak rencana usaha dan atau kegiatan terhadap kegiatan yang sudah ada. Dewasa
ini penelitian terhadap AMDAL suatu usaha sebelum dijalankan sangat penting. Masyarakat
semakin sadar akan pentingnya lingkungan yang sehat, baik terhadap manusia, hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Pada akhirnya jika aspek lingkungan dinyatakan tidak layak untuk
dijalankan, maka sebaiknya dibatalkan karena akan memperoleh kerugian lebih besar daripada
manfaatnya. Bahkan analisis mengenai dampak lingkungan hidup sudah merupakan bagian
kegiatan studi kelayakan rencana usaha dan kegiatan yang harus dijalankan. Hasil studi
kelayakan ini nantinya sangat berguna untuk para perencana, serta juga bagi pengambilan
keputusan.Pengertian Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) menurut PP Nomor 27 Tahun
1999 pasal 1 adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu
rencana usaha dan kegiatan. Arti lain analisis dampak lingkungan adalah teknik
untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau
tidak dan jika ya, maka diberikan jalan laternatif pencegahannya.
(http://id.scribd.com/doc/120612160/AMDAL)
![Page 2: PENGERTIAN AMDAL](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081822/55cf96c8550346d0338dc1a6/html5/thumbnails/2.jpg)
AMDAL – Latar Belakang, Tujuan, Kegunaan, dan Dasar Pelaksanaannya.
Kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup menurut Undang-undang Nomor
23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah, pengelolaan lingkungan hidup
diselenggarakan atas tanggungjawab negara, asas pembangunan berkelanjutan, dan asas manfaat
untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam
rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia
seluruhnya, yaitu terciptanya keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara manusia dengan
lingkungan, antara manusia dengan Tuhan yang Maha Esa, manusia dengan manusia;
terjaminnya kepentingan generasi saat ini dan akan datang; tercapainya kelestarian fungsi
lingkungan hidup serta terkendalinya pemanfaatan sumberdaya secara bijaksana.
Berdasarkan kebijaksanaan tersebut, Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL), merupakan salah satu
instrumen kebijaksanaan pengelolaan lingkungan.
Pelaksanaan AMDAL terhadap sesuatu rencana usaha atau
kegiatan dimaksudkan untuk mengetahui dampak besar
dan penting, dan menetapkan Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL).
Sesuai UU No. 23 tahun 1997 tersebut, dinyatakan bahwa kegiatan yang diperakirakan dapat
menimbulkan suatu dampak besar dan penting pada lingkungan dan sekitarnya diwajibkan
melakukan studi tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Peraturan
pelaksanaa dari Undang-Undang ini dituangkan di dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
Tujuan dilaksanakannya Studi ANDAL
1. Mengidentifikasikan rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan terutama yang
berpotensi menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
2. Mengidentifikasikan komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar
dan penting
![Page 3: PENGERTIAN AMDAL](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081822/55cf96c8550346d0338dc1a6/html5/thumbnails/3.jpg)
3. Memprakirakan dan mengevaluasi rencana usahan dan atau kegiatan yang menimbulkan dampak
besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
4. Merumuskan RKL dan RPL.
Kegunaan dilaksanakannya Studi ANDAL
Bagi Pemerintah :
1. Membantu pemerintah dalam proses pengambilan keputusan, perencanaan dan pengelolaan
lingkungan dalam hal pengendalian dampak negatif dan mengembangkan dampak positif yang
meliputi aspek biofisik, sosial ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat.
2. Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan dalam tahap perencanaan rinci pada suatu kegiatan
Pembangunan.
3. Sebagai pedoman dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada suatu kegiatan
Pembangunan.
Bagi Pemrakarsa :
1. Mengetahui permasalahan lingkungan yang mungkin timbul di masa yang akan datang dan cara-
cara pencegahan serta penanggulangan sebagai akibat adanya kegiatan suatu pembangunan.
2. Sebagai pedoman untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
3. Sebagai bahan penguji secara komprehensif dari kegiatan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan untuk kemudian mengetahui kekurangannya.
Bagi Masyarakat
1. Mengurangi kekuatiran tentang perubahan yang akan terjadi atas rencana kegiatan suatu
pembangunan.
2. Memberikan informasi mengenai kegiatan Pembangunan Industri , sehingga dapat
mempersiapkan dan menyesuaikan diri agar dapat terlibat dalam kegiatan tersebut.
3. Memberi informasi tentang perubahan yang akan terjadi, sehingga masyarakat dapat
memanfaatkan dampak positif dan menghindarkan dampak negatif.
4. Sebagai bahan pertimbangan untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan lingkungan.
Pada pelaksanaan studi AMDAL terdapat beberapa komponen dan parameter lingkungan yang
harus dijadikan sebagai sasaran studi, antara lain :
![Page 4: PENGERTIAN AMDAL](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081822/55cf96c8550346d0338dc1a6/html5/thumbnails/4.jpg)
Komponen Geo-Fisik-Kimia antra lain : Iklim dan Kualitas Udara, Fisiografi, Geologi,
Ruang, Lahan dan Tanah, Kualitas Air Permukaan,
Komponen Biotis antara lain : Flora, Fauna, Biota Sungai, Biota Air Laut
Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya antara lain : Sosial Ekonomi , Sosial Budaya
Komponen Kesehatan Masyarakat antara lain Sanitasi Lingkungan dan Kesehatan
Masyarakat
Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pelaksanaan Studi Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) antara lain :
1. Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1960 Tentang Pokok -pokok Agraria.
2. Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan
Ekosistem (Lembaran Negara RI Tahun 1990 No. 49 Tahun 1990 Tambahan Lembaran Negara
No 3419).
3. Undang-Undang RI No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman
4. Undang-Undang RI No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
5. Undang-Undang RI No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1992 No. 115, Tambahan Lembaran Negara No 3501).
6. Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1994 Tentang Pengesahan United Nations Conventation On
Biological Diversity (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Keanekaragaman Hayati
7. Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran
Republik Indonesia Tahun 1997 No. 68 Tambahan Lembaran Negara No. 3699).
8. Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
9. Undang-Undang RI No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan
10. Peraturan Pemerintah RI No. 22 Tahun 1982 Tentang Tata Pengaturan Air.
11. Peraturan Pemerintah RI No. 28 Tahun 1985 Tentang Perlindungan Hutan.
12. Peraturan Pemerintah RI No 35 Tahun 1991 Tentang Sungai.
13. Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 1996 Tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, serta
Bentuk dan Tata Cara Peran serta Masyarakat dalam Penataan Ruang.
14. Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah untuk Penggantian.
![Page 5: PENGERTIAN AMDAL](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081822/55cf96c8550346d0338dc1a6/html5/thumbnails/5.jpg)
15. Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No. 59 Tambahan Lembaran Negara
No.3838).
16. Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
17. Peraturan Pemerintah RI No. 20 Tahun 2001 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Pembangunan
18. Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air.
19. Keputusan Presiden RI No 32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.
20. Keputusan Presiden RI No 75 Tahun 1990 Tentang Koordinasi Pengelolaan Tata Ruang
Nasional.
21. Keputusan Presiden RI No. 552 Tahun 1993 Tentang Pengadaan Tanah Pelaksanaan
Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
22. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/1988
tentang Pendoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan
23. Keputusan Menteri PU.No 45/PRT/1990 tentang Pengendalian Mutu Air pada Sumber-sumber
Air.
24. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-30/MENLH /7/1992 tentang Panduan
Pelingkupan untuk Penyusunan Kerangka Acuan ANDAL.
25. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 056/1994 tentang Pedoman Mengenai
Ukuran Dampak Penting.
26. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 103.K/008/M.PE/1994 tentang Pengawasan
atas Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan dalam
Bidang Pertambangan dan Energi.
27. Keputusan Menteri PU. No 58/KPTS/1995 Petunjuk Tata Laksana AMDAL Bidang Pekerjaan
Umum.
28. Keputusan Menteri PU.No. 148/KPTS/1995 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan RKL dan
RPL, Proyek Bidang Pekerjaan Umum.
29. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-13/MENLH /3/1995 tentang Baku Mutu
Emisi Sumber Tidak Bergerak.
![Page 6: PENGERTIAN AMDAL](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081822/55cf96c8550346d0338dc1a6/html5/thumbnails/6.jpg)
30. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-43/MENLH/ 10/1996 tentang Kriteria
Kerusakan Lingkungan Bagi Usaha atau Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C Jenis
Lepas di Daratan.
31. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/ 11/1996 tentang Baku
Mutu Tingkat Kebisingan.
32. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-49/MENLH/ 11/1996 tentang Baku
Tingkat Getaran.
33. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-50/MENLH /11/1996 tentang Baku
Tingkat Kebauan.
34. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-45/MENLH/10/1997 tentang Indeks
Standar Pencemar Udara.
35. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-03/MENLH /1/1998 tentang Baku Mutu
Limbah Cair Bagi Kawasan Industri.
36. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup.
37. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 37 Tahun 2003 tentang Metoda Analisis
Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan.
38. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 110 Tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan
Daya Tampung Beban Pencemaran Air pada Sumber Air.
39. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik.
40. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 142 Tahun 2003 tentang Pedoman Mengenai
Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah ke Air atau
Sumber Air.
41. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. KEP-205/BAPEDAL/07/1996
tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak.
42. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. KEP-299/11/1996 tentang
Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam Penyusunan AMDAL.
![Page 7: PENGERTIAN AMDAL](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081822/55cf96c8550346d0338dc1a6/html5/thumbnails/7.jpg)
43. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. KEP-105 tahun 1997 tentang
Panduan Pemantauan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL).
44. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 107/BAPEDAL/2/1997
tentang Perhitungan dan Pelaporan serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara.
45. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. KEP-124/12/1997 tentang
Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan AMDAL.
46. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 08 tahun 2000 tentang
Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.
47. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 09 tahun 2000 tentang
Pedoman Penyusunan AMDAL.
48. Peraturan Daerah terkait yang relevan lainnya dengan studi ini.
Peraturan – peraturan tersebut tergantung / menyesuaikan juga pada jenis kegiatan yang
dilaksanakan/direncanakan.( http://environmentalsanitation.wordpress.com/category/tujuan-
amdal/)
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
merupakan instrumen pengendalian dampak lingkungan yang tergolong tertua di Indonesia
(1982). Bahkan hingga saat ini AMDAL masih dikenal meluas di berbagai lapisan dan golongan
masyarakat. Instrumen ini dengan cepat dikenal karena disosialisasikan secara aktif melalui jalur
pendidikan non-formal (Kursus Dasar, Penyusun dan Penilai AMDAL) maupun secara tidak
langsung melalui jalur penilaian dokumen AMDAL. Dibentuknya Komisi Pusat dan Daerah
untuk penilaian AMDAL, dan adanya persyaratan-persyaratan perijinan yang terkait dengan
![Page 8: PENGERTIAN AMDAL](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081822/55cf96c8550346d0338dc1a6/html5/thumbnails/8.jpg)
AMDAL, secara tidak langsung telah mendorong banyaknya pihak, khususnya aparatur
pemerintah, yang mengenal istilah AMDAL.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak
penting suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau
Kegiatan. Amdal bukan sebagai alat serbaguna yang dapat menyelesaikan segala persoalan
lingkungan hidup. Efektivitas amdal sangat ditentukan oleh pengembangan berbagai instrument
lingkungan hidup lainnya.
Dalam rangka melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan hidup sebagai upaya
sadar dan berencana mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang
berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup, perlu dijaga keserasian antar
berbagai usaha dan/atau kegiatan. setiap usaha dan/atau kegiatan pada dasarnya menimbulkan
dampak terhadap lingkungan hidup yang perlu dianalisis sejak awal perencanaannya, sehingga
langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat dipersiapkan
sedini mungkin.
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang pelaksanaan rencana usaha dan/atau kegiatan yang mempunyai dampak besar
dan penting terhadap lingkungan hidup. Semua jenis usaha dan/atau kegiatan yang berdampak
penting terhadap lingkungan wajib amdal.
Dengan dimasukkannya analisis mengenai dampak lingkungan hidup ke dalam proses
perencanaan suatu usaha dan/atau kegiatan, maka pengambil keputusan akan memperoleh
pandangan yang lebih luas dan mendalam mengenai berbagai aspek usaha dan/atau kegiatan
tersebut, sehingga dapat diambil keputusan optimal dari berbagai alternatif yang tersedia.
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup merupakan salah satu alat bagi pengambil
keputusan untuk mempertimbangkan akibat yang mungkin ditimbulkan oleh suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup guna mempersiapkan langkah untuk
menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan dampak positif.
Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak
besar dan penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki analisis mengenai dampak
![Page 9: PENGERTIAN AMDAL](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081822/55cf96c8550346d0338dc1a6/html5/thumbnails/9.jpg)
lingkungan hidup. Sebagai bagian dari studi kelayakan untuk melaksanakan suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan, analisis mengenai dampak lingkungan hidup merupakan syarat yang harus
dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan. Hal itu merupakan
konsekuensi dari kewajiban setiap orang untuk memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup
serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
Konsekuensinya adalah bahwa syarat dan kewajiban sebagaimana ditentukan dalam rencana
pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemantauan lingkungan hidup harus dicantumkan
sebagai ketentuan dalam izin melakukan usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan
(http://www.ilmuhutan.com/index.php/ilmu-lingkungan/7-analisis-mengenai-dampak-
lingkungan-amdal)
Pengertian AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah hasil studi atau telaah secarah cermat tentang
dampak penting suatu kagiatan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan terhadap
kegiatan atau proyek yang akan dilaksanakan, sedangkan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) adalah keseluruhan dari hsil studi yang disusun secara sistematis dan
merupakan satu kesatuan dalam bentuk dokumentasi yang diperlukan dalam proses pengambilan
keputusan.
![Page 10: PENGERTIAN AMDAL](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081822/55cf96c8550346d0338dc1a6/html5/thumbnails/10.jpg)
Dengan adanya AMDAL pengambil keputusan mencoba melihat :
1. Apakah ada dampak pada kualitas lingkungan hidup yang melampaui batas toleransi yang
sudah ditetapkan
2. Apakah dalam menimbulkan dampak pada proyek lain atau kegiatan lain sehingga dapat
menimbulkan komplik
3. Apakah akan menimbulkan dampak negatif yang tidak dapat ditoleransi serta
membahayakan keselamatan masyarakat
4. sejauhmana pengaruhnya pada pengelolaan lingkungan yang lebih luas.
Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika berdasarkan hasil kajian
AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang
tersedia. Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih
besar daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan
tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang diputuskan tidak layak
lingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya.
( http://nandagokilz1.wordpress.com/2012/12/04/pengertian-amdal-analisis-dampak-
lingkungan/)
![Page 11: PENGERTIAN AMDAL](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081822/55cf96c8550346d0338dc1a6/html5/thumbnails/11.jpg)
Jenis Usaha/ Kegiatan Wajib AMDAL
Proses penapisan (screening) atau kerap juga disebut proses seleksi kegiatan wajib
AMDAL, adalah proses yang menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun
AMDAL atau tidak.
Menurut Pasal 22 UUPPLH Ayat (1), Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak
penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal. Kemudian dalam Pasal 24 UUPPLH
Dokumen amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 merupakan dasar penetapan keputusan
kelayakan lingkungan hidup.
Ketentuan Umum PP Amdal, Dampak besar dan penting adalah perubahan lingkungan hidup
yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan;
Pasal 22 Ayat (2) menjelaskan, dampak penting dimaksud ditentukan berdasarkan kriteria:
a. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;
b. luas wilayah penyebaran dampak;
c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;
e. sifat kumulatif dampak;
f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau
g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 23 Ayat (1) UUPPLH, menjelaskan kriteria usaha dan/atau kegiatan yang berdampak
penting yang wajib dilengkapi dengan amdal terdiri atas:
a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;
b. eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan;
c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya;
d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan,
serta lingkungan sosial dan budaya;
e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi sumber
daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya;
![Page 12: PENGERTIAN AMDAL](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081822/55cf96c8550346d0338dc1a6/html5/thumbnails/12.jpg)
f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;
g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;
h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan negara; dan/atau
i. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi
lingkungan hidup.
Pasal 23 Ayat (2) UUPPLH, Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis usaha dan/atau kegiatan yang
wajib dilengkapi dengan amdal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan
Menteri.
Secara rinci kemudian diatur di dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
(PerMenLH) No. 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha atau Kegiatan yang Wajib
dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
Lampiran 1 menetapkan berbagai bidang kegiatan yang wajib dilengkapi Amdal, antara lain:
A. Usaha/ kegiatan bidang Pertahanan
B. Usaha/ kegiatan bidang Pertanian
C. Usaha/ kegiatan bidang Perikanan
D. Usaha/ kegiatan bidang Kehutanan
E. Usaha/ kegiatan bidang Perhubungan
F. Usaha/ kegiatan bidang Tekhnologi Satelit
G. Usaha/ kegiatan bidang Perindustriaan
H. Usaha/ kegiatan bidang Pekerjaan Umum
I. Usaha/ kegiatan bidang Sumber Daya Energi dan Mineral
J. Usaha/ kegiatan bidang Pariwisata
K. Usaha/ kegiatan bidang Pengembangan Nuklir
L. Usaha/ kegiatan bidang Pengelolaan Limbah B3
M. Usaha/ kegiatan bidang Rekayasa Genetika
Catatan :
Selain kegiatan yang ada dalam lampiran PermenLH tersebut, kegiatan yang wajib Amdal juga
ditentukan apabila :
• Lokasi usaha/ kegiatan berbatasan / berada di dalam kawasan lindung.
![Page 13: PENGERTIAN AMDAL](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081822/55cf96c8550346d0338dc1a6/html5/thumbnails/13.jpg)
• Usaha/ kegiatan tersebut ditetapkan oleh gubernur atau bupati/ walikota ditetapkan sebagai
kegiatan yang wajib Amdal.
• Kegiatan yang disetujui oleh menteri LH apabila diajukan secara tertulis oleh gubernur, bupati/
walikota dan/ atau masyarakat untuk ditetapkan sebagai kegiatan yang wajib Amdal.
• Kegiatan yang ditetapkan oleh menteri LH setelah mendengar dan memperhatikan saran serta
pendapat Menteri lain dan/atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang terkait
lainnya.
• Kegiatan yang memiliki ketidakpastian (ketiadaan) kemampuan teknologi yang tersedia untuk
menanggulangi dampak penting negatif yang akan ditimbulkan. (Lampiran 1 PermenLH) akan
dapat digolongkan sebagai kegiatan yang wajib Amdal.
• Khusus untuk bidang rekayasa genetika, ketentuan tentang jenis rencana usaha dan/atau
kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I huruf M Peraturan Menteri ini berlaku sampai dengan
ditetapkannya Peraturan Presiden yang mengatur Komisi Keamanan Hayati Produk Rekayasa
Genetik.
Secara lengkap, dapat di lihat di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup (PerMenLH) No.
11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
Kemudian, dalam Lampiran 3 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup (PerMenLH) No. 11
Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan.
Penapisan jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang tidak terdapat dalam daftar jenis rencana
usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
(http://newberkeley.wordpress.com/2011/07/26/jenis-usaha-kegiatan-wajib-amdal/)
![Page 14: PENGERTIAN AMDAL](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022081822/55cf96c8550346d0338dc1a6/html5/thumbnails/14.jpg)