pengertian kapsul

13
A. PENGERTIAN KAPSUL Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk kesediaan padat, dimana satu bahan macam obat atau lebih dan / atau bahan inert lainnya yang dimasukan kedalam cangkang atau wadah kecil umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai. Tergantung pada formulasinya kapsul dri gelatin bisa lunak dan bisa juga keras. Kebanyakan kapsul-kapsul yang sudah diedarkan dipasaran adalah kapsul yang semuanya dapat ditelan oleh pasien, untuk keuntungan dalam pengobatan. Begitu pula, kapsul dapat dibuat untuk disisipkan kedalam rektum sehingga obat dilepaskan dan diabsorpsi ditempat tersebut, atau isi kapsul dapat dipindahkan dari cangkang gelatin dan digunakan sebagai pengukur yang dini dari obat-obat bentuk serbuk Sedikitinya satu kapsul yang diperdagangkan, Theo-Dur Sprinkle ( Key Pharmacheutikal) yang dianjurkan dipakai dalam hal-hal sebagaia berikut, untuk anak-anak atau pasien lain yang tidak dapat menelan tablet atau kapsul. Dianjurkan agar isi kapsul, teofilin anhidrat dalam bentuk sustained release, ditaburkan diatas sedikit makanan lunak segera sebelum ditelan. Kapsul, dari bahasa Latin, capsula, “kotak kecil” memiliki banyak arti dalam bidang farmasi, kapsul adalah tabung kecil, dari zat yang mudah larut di air (semacam agar-agar) yang mengandung serbuk obat. Serbuk obat biasa dimasukkan kapsul karena lebih mudah ditelan dan menghindari rasa pahit.

Upload: wiie-rahma

Post on 11-Jul-2016

161 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

farmasetika

TRANSCRIPT

Page 1: PENGERTIAN KAPSUL

A. PENGERTIAN KAPSUL

Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk kesediaan padat, dimana satu

bahan macam obat atau lebih dan / atau bahan inert lainnya yang dimasukan

kedalam cangkang atau wadah kecil umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai.

Tergantung pada formulasinya kapsul dri gelatin bisa lunak dan bisa juga keras.

Kebanyakan kapsul-kapsul yang sudah diedarkan dipasaran adalah kapsul yang

semuanya dapat ditelan oleh pasien, untuk keuntungan dalam pengobatan. Begitu

pula, kapsul dapat dibuat untuk disisipkan kedalam rektum sehingga obat dilepaskan

dan diabsorpsi ditempat tersebut, atau isi kapsul dapat dipindahkan dari cangkang

gelatin dan digunakan sebagai pengukur yang dini dari obat-obat bentuk serbuk

Sedikitinya satu kapsul yang diperdagangkan, Theo-Dur Sprinkle ( Key

Pharmacheutikal) yang dianjurkan dipakai dalam hal-hal sebagaia berikut, untuk

anak-anak atau pasien lain yang tidak dapat menelan tablet atau kapsul. Dianjurkan

agar isi kapsul, teofilin anhidrat dalam bentuk sustained release, ditaburkan diatas

sedikit makanan lunak segera sebelum ditelan.

Kapsul, dari bahasa Latin, capsula, “kotak kecil” memiliki banyak arti dalam

bidang farmasi, kapsul adalah tabung kecil, dari zat yang mudah larut di air

(semacam agar-agar) yang mengandung serbuk obat. Serbuk obat biasa dimasukkan

kapsul karena lebih mudah ditelan dan menghindari rasa pahit.

B. KEUNTUNGAN/TUJUAN SEDIAAN KAPSUL YAITU:

1. Menutupi bau dan rasa yang tidak enak

2. Menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari

3. Lebih enak dipandang

4. Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan

pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian

dimasukkan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar.

5. Mudah ditelan.

C. FORMULASI KAPSUL DAN PEMILIHAN UKURAN KAPSUL

Umumnya kapsul gelatin keras dipakai untuk menampung isi antara sekitar

65 mg – 1 gram bahan serbuk, termasuk bahan obat dan bahan pengencer lain yang

diperlukan. Sebagaimana terluhat pada tabel 6-2 kapsul terkecil

Page 2: PENGERTIAN KAPSUL

(no 5) biasanya dapat menampung isi paling sedikit 1 gram atau 65 mg

serbuk dari jenis yang dipakai sebagai obat.Aggar kapsul dapat diisisecara penuh

biasanya dipakai kapsul dengan ukuran terkecil, Biasanya bahan yang dibutuhkan

paling sedikit 65 mg. Bila dosisi obat atau jumlah obat yang akan dimasukan tidak

memenuhi untuk mengisi volume kapsul, maka diperlukan penambahan bahan

pengisi yang cocok dalamjumlah yang tepat pada bahan obat supaya dapat

memenuhi isi kapsul. Bila jumlah bahan obat yang akan diberikan dalam satu kapsul

cukup besar untuk mengisi penuh kapsul, bahan pengisi tidak dibutuhkan, Laktosa

biasanya dipakai sebagai bahan pengisi dalam pengisian kapsul.

Dalam banyak hal dimana jumlah obat yang dimasukan dalam satu kapsul,

berada pada kisaran dosis lazim obat ; satu kapsul diminnum sebagai satu dosis

pengobatan tersebut. Dalam hal lain khususunya bila jumlah obat yang merupakan

dosis lazim jumlahnya terlalu besar untuk dimasukan kedalam satu kapsul, Untuk

obat seperti itu, dosisinya dibagi-bagi dan diperlukan dua kapsul atau lebih. Bagi

banyak zat obat , dosis pertama lebih besar daripada dosis-dosis berikutnya, dalam

kasus seperti itu lebih banyak jumlah kapsul diperlukan pada awal terapi daripada

terapi selanjutnya. Pada umumnya mula-mula ditentukan jumlah obat yang akan

dimasukkan kedalam sebauah kapsul dan baru kemudian jumlah bahan pengisi atau

bahan inert jika ada, berdasarkan kebutuhan tambahan dalam formulasi atau untuk

memisahkan komponen kimia yang tidak tersatukan dalam formulasi atau sebagai

pelincir untuk memudahkan mengalirnya serbuk ketika menggunakan mesin pengisi

kapsul yang otomatis.

Magnesium stearat biasanya dipakai sebagai pelincir pada pembuatan kapsul

dan tablet untuk memudahkan mengalirnya bahan obat masuk kedalam mesin

pembuat tablet atau kapsul. Meskipun sejumlah kecil dari magnesium stearat umum

dipakai ( seringnya kurang dari 1%) karateristik sebagai persediaan air dari bahan

yang tidak larut ini dapat menimbulkanpersoalan paa penetrasi dari bentuk sediaan

padat oleh cairan lambung yang bertujuanmelarutkannya. Hambatan terhadap

penetrasi cairan dan air dapat menunda kelarutan dan absorpsi obat. Dalam praktek

penambahan surfaktan dalam formulasi tablet dan kapsul untuk membantu

Page 3: PENGERTIAN KAPSUL

pembasahan dari bahan obat ketika masuk kedalam cairan pencernaan, secara luas

diikuti dalam kondustri. Keuntungan dari penambahan zat pembasah dalam

formulasi kapsul litium karbonat untuk menambahvkelarutan, telah

didemonstrasikan.” Bahkan dalam beberapa hal dimana magnesium stearat atau

pelincir lainnya yang tidak larut dalam air tidak digunakan dalam formulasi kapsul,

ketika gelatin dari cangkang kapsul melarut, Serbuk dari obat yang kelarutannya

kecil, cenderung mengambang pada permukaan cairan dan menggumpal untuk

kemudian mengurangi kontak udara cairan dan bila pembasahan tidak terjadi

secepatnya , pelarutan akan tertunda.

Apakah dengan adanya pelincir, Surfaktan atau beberapa bahan tambahan

obat lainnya, formulasi dapat mempengaruhi bioavailabilitas bahan obat dan dapat

menyebabkan perbedaan efek obat, dimana bisa dihadapkan antara dua produk

kapsul dengan bahan obat yang sama.

Campuran eutectic dari obat atau campuran obat yang cenderung mencair,

mungkin membutuhkan pengisi atau absorben seperti magnesium karbonat, kaolin

atau magnesium oksida ringan untuk memisahkan unsu-unsur yang bila terjadi

kontak akan bereaksi secara kimia dan mengabsorbsi bahan-bahan yang dapat

mencair. Umumnya bila bahan-bahan ini digunakan untuk tujuan tersebut maka

dipakai kurang lebih 120 mg untuk tiap kapsul. Obat-obat yang tidak tersatukan

secara kimia dalam suatu formulasi, mungkin dapat dipisahkan secara fisika dengan

cara yang sama. Metode lain untuk mengatasi obat-obat tidak tersatukan dalam

kapsul yaitu dengan cara menempatkan bahan yang dapat mengganggu kedalam

kapsul kecil, lalu kapsul kecil ini dimasukan kedalam kapsul yang lebih besar yang

terisi komponen dari formulasi lainnya, disamping kapsul kecil maka tablet

kompresi dapat juga digunakan untuk tujuan ini.

Penggunaan tablet kedalam kapsul juga merupakan hal yang biasa terjadi

bila terpaksa harus mengisi sejumlah kecil kapsul segera sebelum digunakan, supaya

tiap kapsul mengandung sedikit obat yang poten. Dalam hal ini ahli farmasi

memasukan sebuah tablet kecil dari obat poten dengan kadar yang diinginkan

Page 4: PENGERTIAN KAPSUL

kedalam tiap kapsul. Utnuk mengisi penuh ruangan kapsul yang tersisa dipakai

sejumlah bahan khusus yang kurang penting supaya beratnya lebih sesuai dan/atau

bila perlu ditambah bahan-bahan pengencer inert.

Bahan-bahan padat yang akan ditempatkan dalam kapsul harus tercampur

sempurna sebelum kapsul dapat diisi. Harus dipertimbangkan masalah kepadatan

dan ukuran partikel serbuk-serbuk yang diberikan dalam kombinasi bila akan

diisikan kedalam kapsul. Campuran serbuk-serbuk lebih menyatu bila ukuran

partikel dan kepadatannya hampir sama.

Kapsul gelatin tidak tepat untuk diisi cairan berair, karena air akan

melunakkan gelatin dan menimbulkan kerusakan kapsul . Biasanya hal ini akan

cepat menghilangkan kandungan cairan dari kapsul. Tetapi beberapa cairan tertentu

atau minyak atsiri yang tidak mengganggu stabilitas cangkang gelatin, mungkin

dapat dimasukkan kedalam kapsul gelatin, lalu disegel untuk menjamin

penyimpanan cairan tersebut, Dalam skala kecil, seorang ahli farmasi biasanya

mnmpatkan cairan kedalam badan cangkang kapsul dengan memakai penetes/pipet

obat yang telah dikalibrasi, dengan hati-hati dan tidak ada cairan yang tumpah dari

kapsul. Kemudian sikat bulu untu yang kecil daipakai untuk melapisi permukaan

dalam bagian tutup kapsul dengan air atau cairan gelatin hangat lalu segera

diselubungkan kepada bagian badan kapsul dengan satu kali gerakan memutar untuk

meratakan cairan tadi sebagai segel. Dalam produksi skala besar cairan-cairan ini

ditempatkan dalam kapsul gelatin lunak yang disegel sewaktu proses pembuatannya

dipabrik. Kapsul lunak akan dibahas kemudian dalam bab ini.

Daripada menempatkan ciran dalam kapsul mungkin dalam keadaan tertentu

lebih baik mengabsorbsi sebagian cairan dengan suatu serbuk absorben yang inert.

Kemudian serbuk ini dimasukan kedalam kapsul dengan cara yang biasa. Apabila

cairan ini mudah menguap mungkin kapsulnya perlu disegel.

JUMLAH FORMULA YANG DISIAPKAN

Page 5: PENGERTIAN KAPSUL

Dalam industri dengan skala kecil atau besar, formula yang yang disiapkan

adalah jumlah obat dan pengisi yang dibutuhkan untuk dimasukan kedalam

sejumlah kapsul yang diinginkan. Dalam skala industri ini berartiberibu-ribu kapsul.

Sedangkandalam farmasi masyarakat mungkin satu resep perorangan hanya

membutuhkan 6-12 kapsul dalam pengolahan pada saat itu.

Adanya sedikit kehilangan bahan yang akan diisikan selama pembuatan

campuran (serbuk) atau diwaktu proses pengisian kapsul, tidak akan memberi

pengaruh berarti pada penbuatan dalam industri, akan tetapi pada skala kecil

misalnya pada pembuatan resep, kehilngan sedikit bahan yang akan diisikan dapat

memberi akibat yang cukup besar untuk kapsul yang terakhir. Untuk menjamin isi

yang cukup untuk kapsul terakhir padanpembuatan mendadak dari kapsul dalam

jumlah kecil. Lingkungan farmasi umumnya memperhitungkan satu kapsul berlebih

daripada yang diinginkan pada persiapannya. Ara ini tidak dapat dilakukanuntuk

kapsul yang mengandung bahan-bahan yang dikontrol, karena jumlah obat yang

digunakan dan yang disebutkan dalam resep harus sangata tepat.

D. PEMILIHAN UKURAN KAPSUL.

Pemilihan dari ukuran yang paling baik ketika formulasi dikembangkan,

karena jumlah bahan inert yang digunakan tergantung pada ukuran atau kapasitas

kapsul yang dipilih. Apbila formulasi dari bahan obat tidak memerlukan pengisi

untuk menambah jumlah serbuknya, maka ukuran kapsul boleh ditetapkan setelah

pengembangan dan persiapan formulasi. Sebagaimana telah diketahui, untuk obat-

obat dengan dosis besar, jumlah obat dalam kapsul mungkin tidak perlu sama

dengan dosis obat tersebtut sepenuhmya. Kapsul lebih kecil mengkin dibutuhkan

dalam keadaan-keadaan tertentu dimana obat akan dipakai oleh pasien yang sangat

muda atau orang tua sekali dan mungkin diperlukan lebih dari satu kapsul untuk

memberikan dosis dari obat. Kejadian dimana diperlukan kekhususan untuk kapsul

kecil, mula-mula ukuran kapsul ditetapkan dan formulasi dapat berdasarkan atas

ukuran kapsul. Tergantung pada keadaan dan kebutuhan pasien, ukuran kapsul

ditentukan berdasarkan formulasi atau formulasi terpaksa diubah oleh karena ukuran

kapsul.

Agar kapsul diisi dengan baik, maka bagian badan kapsul yang diisi oleh

campuran obat dan bagian tutupnya diselubungkan serapat-rapatnya. Bagian tutup

Page 6: PENGERTIAN KAPSUL

bukan sja berfungsi sebagai penutup tapi juga menekan dan menahan, oleh karen itu

ukuran kapsul harus dipilih sesuai kebutuhan.

Kriteria bahan aktif yg bisa diformulasikan utk :

Kapsul Keras & Kapsul Lunak

1. Bentuknya kering, semisolid -> isinya serbuk, granul, butiran, tablet .

2. Dpt diisi ddg bhn cair pi penutupan cangkang hrs tepat.

3. Stabil thdp pemanasan/pengeringan

4. Homogen

5. Inert terhadap cangkang

6. Zat aktif tidak mudah teroksidasi

7. Bentuknya harus cair.

8. Berupa minyak-minyak (lipofil).

9. Inert terhadap cangkang

10. Zat aktif labil terhadap pemanasan/pengeringan

11. Zat aktif mudah teroksidasi

E. JENIS KAPSUL

Kapsul terdiri dari beberapa jenis. Jenis-jenis kapsul seperti kapsul keras dan kapsul

lunak. Secara umum, jenis-jenis kapsul dibedakan menjadi dua yaitu kapsul gelatin

keras dan kapsul gelatin lunak.

1. Kapsul Gelatin Keras

Cangkang kapsul kosong dibuat dari campuran gelatin, gula dan air,

jernih tidak berwarna dan pada dasarnya tidak mempunyai rasa. Gelatin bersifat

stabil di udara bila dalam keadaan kering, akan tetapi mudah mengalami

peruraian oleh mikroba bila menjadi lembap atau bila disimpan dalam larutan

berair. Oleh karena itu kapsul gelatin yang lunak dimana mengandung lebih

banyak uap air daripada kapsul keras, pada pembuatannya ditambahkan bahan

pengawet untuk mencegah timbulnya jamur dalam cangkang kapsul.

Biasanya kapsul keras gelatin mengandung uap air antara 9 – 12 %.

Bilamana disimpan dalam lingkungan dengan kelembapan tinggi, penambahan

uap air akan diabsorbsi oleh kapsul dan kapsul keras ini akan rusak dari bentuk

Page 7: PENGERTIAN KAPSUL

kekerasannya. Sebaliknya dalam lingkungan udara yang sangat kering, sebagian

dari uap air yang terdapat dalam kapsul gelatin mungkin akan hilang, dan kapsul

ini menjadi rapuh serta mungkin akan remuk bila dipegang.

2. Kapsul Gelatin Lunak

Kapsul gelatin lunak dibuat dari gelatin dimana gliserin atau alkohol

polivalen dan sorbitol ditambahkan supaya gelatin bersifat elastis seperti plastik.

Kapsul-kapsul ini mungkin bentuknya membujur seperti elips atau seperti bola

dapat digunakan untuk diisi cairan, suspensi, bahan berbentuk pasta atau serbuk

kering. Kapsul lunak bentuknya bagus dan lebih mudah ditelan oleh pasien.

F. EVALUASI MUTU

Keseragaman bobot

Formulasi dan evaluasi menjadi bagian yang penting dalam sediaan

fitofarmasi karena melalui kedua tahap ini suatu sediaan fitofarmasi dapat

digunakan secara langsung untuk keperluan terapi serta untuk menjamin bahwa

sediaan yang dibuat telah memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan. Kegiatan

evaluasi menentukan mutu dan kualitas dari sediaan fitofarmasi yang dibuat

(diformulasi).

Untuk sediaan kapsul, evaluasi yang biasa dilakukan adalah uji keseragaman

bobot, kelarutan, dan uji keseragaman kandungan. Namun dalam praktikum ini

hanya dilakukan uji keseragaman bobot dan penetapan kadar. Untuk uji

keseragaman bobot, ditentukan dengan menimbang sebanyak 20 kapsul (sekaligus).

Ditimbang lagi satu per satu. Dikeluarkan isi kapsul dan ditimbang seluruh bagian

cangkang kapsul. Kemudian bobot rata-rata isi kapsul ditimbang. Perbedaan dalam

persen (%) bobot isi kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih

dari yang ditetapkan kolom A, dan untuk setiap 2 kapsul tidak lebih dari yang

ditetapkan kolom B.

Setelah dilakukan pengujian keseragaman bobot diperoleh data

penyimpangan sebagai berikut :

o kapsul masuk rentang

o 11 kapsul tidak masuk rentang (+7,5%)

o 3 kapsul tidak masuk rentang (+15%)

Page 8: PENGERTIAN KAPSUL

Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa kapsul untuk uji keseragaman

bobot tidak sesuai dengan persyaratan FI III. Hal ini kemungkinan terjadi karena

proses pengisian isi ke dalam cangkang yang kurang tepat. Pengisian dilakukan

dengan cara visual, yaitu membagi seluruh isi (campuran ekstrak dan avicel)

menjadi 6 bagian yang sama (pembagian dilakukan dengan penimbangan).

Kemudian tiap bagian dibagi lagi menjadi 5 bagian ke kertas perkamen. Pembagian

ini tidak dilakukan dengan penimbangan melainkan dengan menuang isi ke 5 kertas

perkamen dengan perkiraan tiap bagian telah memiliki jumlah yang sama.

Kemungkinan, pembagian tersebut tidak merata sehingga jumlah isi dalam tiap

kapsul memiliki penyimpangan yang besar.

Penetapan Kadar Kuersetin

Prosedur penetapan kadar kuersetin dalam kapsul sama dengan penetapan

kuersetin dalam ekstrak. Hasil scanning densitometer menunjukkan bahwa replikasi

1 tidak masuk rentang kurva baku sehingga menghasilkan nilai kadar yang negatif,

sedangkan replikasi 3 tidak terdeteksi. Replikasi 3 menunjukkan kadar kuersetin

dalam kapsul adalah sebesar 3,4 mg. Padahal kadar kuersetin yang diharapkan

dalam 1 kapsul adalah sebesar 5 mg. Penyimpangan kadar yang sangat besar ini

kemungkinan karena:

Pengisian kapsul yang kurang tepat

Kurang homogennya campuran ekstrak dan avicel

Berdasarkan hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa kapsul

kuersetin yang diformulasi tidak memenuhi persyaratan keseragaman kandungan.