pengertian pemboran
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Pengertian Pemboran
1/7
Pengertian Pemboran
Pemboran adalah salah satu kegiatan penting dalam sebuah industri pertambangan.
Kegiatan pemboran biasanya dilakukan sebelum diadakannya penambangan. Adapun kegiatan
pengeboran antara lain :
Pemboran Geotek adalah untuk menentukan karakteristik tanah dan batuan, dalam
beberapa hal digunakan untuk memperoleh informasi tentang kondisi alami dan posisi mauka air
tanah.Pemboran Kontruksi adalah untuk menetukan batas antara batuan dasar (base meaf) dan
batuan diatas yang umumnya sudah mengalami deformasi pelapukan.
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pemboran
Kinerja suatu mesin bor dipengaruhi oleh faktor-faktor sifat batuan yang dibor, rock drillability,
geometri pemboran, umur dan kondisi mesin bor, dan ketrampilan operator.
2.2.1 Sifat Batuan
ifat batuan yang berpengaruh pada penetrasi dan sebagai konsekuensi pada pemilihan metode
pemboran yaitu : kekerasan, kekuatan, elastisitas, plastisitas, abrasi!itas, tekstur, struktur, dan
karakteristik pembongkaran.
". KekerasanKekerasan adalah daya tahan permukaan batuan terhadap goresan. #atuan yang keras akan
memerlukan energy yang besar untuk menghan$urkanya. Pada umumnya batuan yang keras
mempunyai kekuatan yang besar pula (%ihat table &."). Kekerasan batuan diklasifikasikan
dengan skala 'redri$h an ohs ("**&).
&. Kekuatan (strength)
Kekuatan mekanik suatu batuan merupakan daya tahan batuan terhadap gaya dari luar, baik
bersifat stati$ maupun dinamik. Kekuatan batuan dipengaruhi oleh komposisi mineralnya,
terutama kandungan kuarsa. #atuan yang kuat memerlukan energi yang besar untuk
menghan$urkanya.
(%ampiran +abel &.")
. #obot isi #erat jenis
http://real-miners.blogspot.com/2011/05/faktor-yang-mempengaruhi-kinerja.htmlhttp://real-miners.blogspot.com/2011/05/faktor-yang-mempengaruhi-kinerja.htmlhttp://real-miners.blogspot.com/2011/05/faktor-yang-mempengaruhi-kinerja.html
-
8/18/2019 Pengertian Pemboran
2/7
#obot isi (density) batuan merupakan berat batuan per satuan !olume. #atuan
dengan bobot isi yang besar untuk membongkarnya memerlukan energy yang
besar pula.
. Ke$epatan /ambat Gelombang eismik
#atuan yang masif mempunyai ke$epatan rambat gelombang yang besar. Pada umumnya batuan
yang mempunyai ke$epatan rambat gelombang yang besar akan mempunyai bobotisi dan
kekuatan yang besar pula sehingga sangat mempengaruhi pemboran.
0. Abrasi!itas
Abrasi!itas adalah sifat batuan yang dapat digores oleh batuan lain yang lebih keras. ifat ini
dipengaruhi oleh kekerasan butiran batuan, bentuk butir, ukuran butir, porositas batuan, dan sifat
heterogenitas batuan.
1. +ekstur
+ekstur batuan dipengaruhi oleh struktur butiran mineral yang menyusun batuan tersebut.
2kuran butir mempunyai pengaruh yang sama dengan bentuk batuan, porositas batuan, dan sifat-
sifat batuan lainya. emua aspek ini berpengaruh dalam keberhasilan operasi pemboran.
3. 4lastisitas
ifat elastisitas batuan dinyatakan dengan modulus elastisitas atau modulus 5oung (4). odulus
elastisitas batuan bergantung pada komposisi mineral dan porositasnya. 2mumnya batuan
dengan elastisitas yang tinggi memerlukan energi yang besar untuk menghan$urkanya.
*. Plastisitas
Plastisitas batuan merupakan perilaku batuan yang menyebabkan deformasi permanen setelah
tegangan dikembalikan ke kondisi a6al, dimana batuan tersebut belum han$ur. ifat ini sangatdipengaruhi oleh komposisi mineral penyusunya, terutama kuarsa. #atuan yang plastisitasnya
tinggi memerlukan energi yang besar untuk menghan$urkannya.
7. truktur Geologi
truktur geologi seperti sesar, kekar, dan bidang perlapisan akan berpengaruh terhadap peledakan
batuan. Adanya rekaha-rekahan dan rongga-rongga di dalam massa batuan akan menyebabkan
terganggunya perambatan gelombang energy akibat peledakan. 8amun adanya rekahan-rekahan
tersebut juga sangat menguntungkan untuk mengetahui bidang lemahnya, sehingga pemboran
akan dilakukan berla6anan arah dengan bidang lemahnya.
2.2.2 Drilabilitas Batuan ( Drillability of Rock )
9rilabilitas batuan adalah ke$epatan penetrasi rata-rata mata bor terhadap batuan. 8ilai
drilabilita s ini diperoleh dari hasil pengujian terhadap toughness berbagai tipe batuan oleh
ie!ers dan 'urby. asil pengujian mereka memperlihatkan kesamaan nilai penetration
speed dan net penetration rate untuk tipe batuan yang sejenis.
-
8/18/2019 Pengertian Pemboran
3/7
(%ampiran +abel &.&)
2.2.3 Umur dan Kondisi Mesin Bor
Alat yang sudah lama digunakan biasanya dalam kegiatan pemboran, kemampuan mesin bor
akan menurun sehingga sangat berpengaruh pada ke$epatan pemboran. 2mur mata bor dan
batang bor ditentukan oleh meter kedalaman yang di$apai dalam melakukan pemboran. 2ntuk
menilai kondisi suatu alat dapat dilakukan dengan mengetahui empat tingkat ketersediaan alat,
yaitu:
a. Ketersediaan ekanik ( Mechanical Availability, A)
Ketersediaan mekanik adalah suatu $ara untuk mengetahui kondisi mekanik yang sesungguhnya
dari alat yang digunakan. Kesediaan mekanik (A) menunjukkan ketersediaan alat se$ara nyata
karena adanya 6aktu akibat masalah mekanik. Persamaan dari ketersediaan mekanik adalah
A ; < "==>
Keterangan:
? ; @umlah jam kerja alat, yaitu 6aktu yang dipergunakan oleh operator
untuk melakukan kegiatan pemboran./ ; @umlah jam perbaikan, yaitu 6aktu yang dipergunakan untuk perbaikan
dan 6aktu yang hilang akibat menunggu saat perbaikan termasuk juga 6aktu
penyediaan suku $adang serta 6aktu pera6atan.
b. Ketersediaan 'isik ( Physical Availability, PA)
Ketersediaan fisik menunjukkan kesiapan alat untuk beroperasi didalam seluruh 6aktu kerja
yang tersedia. Persamaan dari ketersediaan fisik adalah :
PA ; < "==>
Keterangan:
; @umlah jam siap yaitu jumlah jam alat yang tidak dipergunakan padahal
alat tersebut siap beroperasi
(?/) ; jumlah jam tersedia, yaitu jumlah seluruh jam jalanmatau jumlah
jam kerja yang tersedia dimana alat dijad6alkan untuk beroperasi.
-
8/18/2019 Pengertian Pemboran
4/7
$. Penggunaan 4fektif
Penggunaan efektif menunjukkan berapa persen 6aktu yang dipergunakan oleh alat untuk
beroperasi pada saat alat tersebut dapat digunakan. Penggunaan efektif sebenarnya sama dengan
pengertian efisiensi kerja. Persamaan dari kesediaan penggunaan efektif adalah:
42 ; < "==>
d. Pemakaian Ketersediaan (Use of Availability, 2A)
Ketersediaan Penggunaan menunjukkan berapa persen 6aktu yang dipergunakan oleh alat untuk
beroperasi pada saat alat tersebut dapat digunakan. Penggunaan efektif 42sebenarnya sama
dengan pengertian efisiensi kerja. Persamaan dari ketersediaan penggunaan adalah:
2A ; < "==>
Penilaian Ketersediaan alat bor dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kemampuan alat bor
untuk menyediakan lubang ledak. Kesediaan alat dikatakan sangat baik jika persen B7=>,
dikatakan sedang jika berkisar antara3=>-*=>, dikatakan buruk (ke$il) jika persen kesediaan
alat C3=>.
2.2.4 Geometri Pemboran
". 9iameter %ubang ledak
'aktor-faktor yang mempengaruhi penentuan diameter lubang ledak adalah :
a. olume batuan yang dibongkar
b. +inggi jenjang dan konfigurasi isian$. +ingkat 'ragmentasi yang diinginkan
d. esin bor yang tersedia
e. Kapasitas alat muat yang akan menangani material hasil peledakan.
&. Arah %ubang ledak
Pada kegiatan pemboran ada dua ma$am arah lubang ledak yaitu arah tegak dan arah miring.
Pada tinggi jenjang yang sama, kedalaman lubang ledak miring D dari pemboran tegak selain itu
pemboran miring penempatan posisi a6al lebih sulit karena harus menyesuaikan dengan
kemiringan lubang ledak yang diren$anakan.
. Kedalaman %ubang ledak
-
8/18/2019 Pengertian Pemboran
5/7
Penentuan kedalaman lubang ledak disesuaikan dengan tinggi jenjang, dimana kedalaman lubang
ledakDtinggi jenjang. Kelebihan kedalaman lubang bor (subdrilling) dimaksudkan untuk
memperoleh jenjang yang rata.
2.4.4. Pola emboran
pola pemboran yang biasa diterapkan pada tambang terbuka biasanya menggunakan dua ma$am
pola pemboran yaitu :
". pola pemboran segi empat (sEuare pattern)
&. pola pemboran selang-seling (staggered)
(%ampiran Gambar &.")
Pola pemboran segi empat adalah pola pemboran dengan penempatan lubang-lubang
tembak antara baris satu dengan baris berikutnya sejajar dan membentuk segi empat. Pola
pemboran segi empat yang mana panjang burden dengan panjang spasi tidak sama besar disebut
sEuare re$tangular pattern. edangkan pola pemboran selang-seling adalah pola pemboran yang
penempatan lubang ledak pada baris yang berurutan tidak saling sejajar, dan untuk pola
pemboran selang-seling yang mana panjang burden tidak sama dengan panjang spasi disebut
staggered re$tangular pattern.
#eberapa Keuntungan Pemboran iring :
- mengurangi biaya pemboran dan konsumsi handak, karena dengan burden yang besar
- akan diperoleh jenjang yang stabil- mengurangi resiko timbulnya Ftoe dan Fba$kbreak
#eberapa Kerugian Pemboran iring :
- sulit melakukan pemboran miring yang akurat
- diperlukan super!isi yang ketat
#eberapa Keuntungan Pemboran ertikal :
- Pelaksanaan pengeboran lebih mudah, $epat, dan akurat
- 2ntuk jenis batuan yang sama, asesoris bor berumur lebih panjang
- #ahan pe l edak l eb i h s ed i k i t
- #i aya pengebor an l eb i h ke$ i l
#eberapa Kerugian Pemboran ertikal :
- %ereng kurang stabil terhadap getaran, perlu analisis kestabilan lereng
-
8/18/2019 Pengertian Pemboran
6/7
- anya baik untuk batuan yang kompeten (kuat)
- Permukaan bidang bebas sering tidak rata
(%ampiran Gambar &.&)
(%ampiran Gambar &.)
'aktor 5angempengaruhi:Karakteristik #atuan (9ata Geoteknik) Karakteristik #ahan
Peledak +eknik etode Peledakan 9esain :9iameter %ubang #or Ketinggian
@enjang Geometri Pemboran : #, , +, d truktur #atuan 'ragmentasi Kestabilan @enjang
Teknik Peledakan
Bahan peledak pada dasarnya diciptakan, dibuat dan dipergunakan untuk pertahanan
dan peralatan perang oleh militer. Dengan berkembangnya teknologi, bahan peledak
juga digunakan untuk membantu operasi penambangan dan pekerjaan teknik sipil yang
dikenal dengan Bahan Peledak Komersial atau Bahan PeledakIndustri
Tahapan –tahapan pembuatan terowongan :
-
8/18/2019 Pengertian Pemboran
7/7
- Pemboran
- Pengisianlubang ledak
- Pembersihan atap
- Pemuatan dan pengangkutan
- Persiapan kegiatan selanjutnya
Bahan peledak
(JJ .Manon, 1978), mengklasifiksikan bahan peledak berdasarkan sumber energinya
menjadi bahan peledak Mekanis, Kimia dan Nuklir.
Bahan peledak kimia umumnya banyak digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan di
pertambangan, karena pemakaian bahan peledak dari bahan kimia lebih luas, murah
dan aman dibandingkan dengan sumber bahan peledak lainnya. (R.L.Ash, 1962),
mengklasifikasikan bahan peledak kimia berdasarkan kecepatan reaksinya menjadi
bahan peledak kuat (high explosive) dan bahan peledak lemah (low explosive).
Bahan peledak kuat memiliki kecepatan reaksi antara 1650-8000 meter/detik, yang
mempunyai sifat detonasi (peledakan) yang menghasilkan gas, temperature dan gaya
yang sangat besar dan menyebarkan tekanan panas dalam bentuk gelombang tekan
kejut sebesar 50.000-4.000.000 Psi. Sedangkan bahan peledak lemah memiliki
kecepatan reaksi dibawah 1650 meter/detik, mempunyai sifat pembakaran dan
menghasilkan panas dan gelombang kejut dengan menghasilkan tekanan dibawah
50.000 Psi,