penggunaan teknologi web service pada sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/penggunaan web...

26
Makalah Sistem Aplikasi Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem Registrasi PPJK Disusun Oleh : Khilmi Mubarok NIP 060098070 Pranata Komputer Pertama pada Dit. IKC DJBC

Upload: phungkhuong

Post on 01-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

Makalah Sistem Aplikasi

Penggunaan Teknologi Web Service

pada Sistem Registrasi PPJK

Disusun Oleh :

Khilmi Mubarok

NIP 060098070

Pranata Komputer Pertama pada Dit. IKC DJBC

Page 2: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

1

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI 1

ABSTRAK 2

BAB I PENDAHULUAN 3

A. Latar Belakang 3

B. Tujuan Penulisan 4

C. Metode Penelitian 5

D. Sistematika Penulisan 5

BAB II ALUR PROSES REGISTRASI PPJK 6

A. Gambaran Umum 6

B. Alur Proses Registrasi PPJK 7

C. Alur Proses FrontEnd 8

D. Alur Proses BackEnd 9

BAB III PENGGUNAAN TEKNOLOGI WEB SERVICE 11

A. Gambaran Umum Teknologi Web Service 11

B. Unsur-Unsur dalam Web Service 12

C. Keuntungan Penerapan Web Service 13

D. Aspek Keamanan Web Service 14

BAB IV PENERAPAN WEB SERVICE DALAM SISTEM REGISTRASI

PPJK

15

A. Konfigurasi Sistem Registrasi PPJK 15

B. Penggunaan Web Service dalam Sistem Registrasi PPJK 16

C. Web service sebagai service / business layer Sistem Registrasi

PPJK

20

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 23

A. Kesimpulan 23

B. Saran 24

DAFTAR PUSTAKA 25

LAMPIRAN

Page 3: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

2

ABSTRAK

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berusaha menata kembali

pengelolaan Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) dengan

mewajibkan setiap PPJK melakukan registrasi. Untuk mempermudah proses

registrasi tersebut dibuat Sistem Registrasi PPJK. Alur proses dalam

registrasi PPJK mensyaratkan adanya komunikasi data dari semua Kantor

Wilayah DJBC dengan kantor Pusat. Untuk memenuhi hal ini diperlukan satu

teknologi yang menjawab kebutuhan tersebut dengan kendala bandwith

jaringan yang terbatas.

Perkembangan teknologi telah banyak memudahkan pekerjaan kita

dalam menyelesaikan masalah. Salah satunya adalah teknologi web service

untuk proses komunikasi data. Penerapan web service memiliki beberapa

keuntungan yaitu komunikasi data melalui http atau Internet protocol yang

terbuka, di support oleh pemain utama dalam dunia TI seperti Microsoft, SUN,

IBM, W3C, Oracle. Web service dibangun berdasarkan text base document

dengan format XML, sehingga untuk komunikasi data relatif lebih ringan

dibandingkan dengan aplikasi yang mengakses langsung database melalui

suatu jaringan.

Dalam Sistem Registrasi PPJK, Web service merupakan sarana

utama yang digunakan dalam pertukaran database. Disamping sebagai

sarana pertukaran data dan integrasi aplikasi, web service juga digunakan

sebagai business layer dalam Sistem Registrasi PPJK. Di dalam business

layer inilah bisnis proses aplikasi dituangkan sehingga aplikasi menjadi lebih

modular, mempermudah maintenance dan pengembangan.

Page 4: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini DJBC sedang melakukan berbagai pembenahan dalam setiap

kegiatannya. Salah satu pembenahan yang dilakukan oleh DJBC adalah menata

ulang Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK). Sebagaimana

tercantum dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan,

yang diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006, dalam dalam hal

importir atau eksportir tidak dapat melakukan sendiri pengurusan pemberitahuan

pabean, importir dan eksportir tersebut dapat menguasakan kepada Pengusaha

Pengurusan Jasa Kepabeanan. Disini dapat dilihat bahwa PPJK mempunyai

peranan yang penting dalam pelayanan kepabeanan kepada masyarakat,

sehingga dipandang perlu untuk menyempurnakan ketentuan yang mengatur

persyaratan untuk menjadi Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan antara lain

keharusan memiliki kejelasan dan kebenaran kedudukan, identitas pengurus dan

penanggung jawab, dan kompetensi ahli kepabeanan.

Sebagai tindak lanjut dari kebijakan tersebut adalah diterbitkannya

Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor: 65/PMK.04/2007 tentang Pengusaha

Pengurusan Jasa Kepabeanan, dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Direktur

Jenderal Bea dan Cukai Nomor: P-22/BC/2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Pemberian Nomor Pokok dan Pengawasan Pengusaha Pengurusan Jasa

Kepabeanan. Peraturan ini mewajibkan semua PPJK untuk melakukan registrasi

ke Tim Registrasi PPJK Kantor Pusat DJBC. PPJK baru dapat melaksanakan

kegiatan kepabeanannya apabila telah memiliki Nomor Pokok yang diterbitkan

oleh DJBC. Registrasi merupakan upaya untuk menertibkan PPJK yang

jumlahnya semakin banyak, yang tidak jarang ada PPJK yang menyalahgunakan

usahanya untuk melakukan kegiatan illegal terutama dibidang kepabeanan.

Untuk mendukung pelaksanaan registrasi PPJK, Direktorat Informasi

Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

otomasi sistem dan prosedur Kepabeanan dan Cukai, membuat Sistem

Registrasi PPJK. Sistem ini dibuat untuk memudahkan PPJK dalam pengajuan

registrasi, memudahkan pegawai dalam proses persetujuan registrasi dan

menghindarkan terjadinya kolusi antara PPJK dan pegawai DJBC selama proses

Page 5: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

4

tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya sistem yang handal,

aman dan mudah digunakan baik oleh PPJK dan oleh pegawai.

Berdasarkan Rekomendasi Blue Print IT DJBC yang dikeluarkan oleh

Daya Makara UI, Sistem dibuat secara terpusat (centralized). Dengan model ini,

semua data dan proses dilakukan di Server Kantor Pusat. Sistem ini

membutuhkan komunikasi data yang handal, sedangkan kondisi infrastruktur

jaringan yang dimiliki oleh DJBC saat ini kurang memadai. Hal ini memicu

pengembangan sistem yang centralized tetapi tetap bisa berjalan meskipun

dalam kondisi jaringan yang minimal, sehingga harus dicari teknologi yang

mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan perkembangan Teknologi

Informasi dan Komunikasi yang demikian pesat, muncul metode-metode baru

yang memecahkan berbagai masalah, antara lain teknologi web service.

Sistem Registrasi PPJK dikembangkan dengan menggunakan teknologi

tersebut. Pemilihan ini didasarkan pada kebutuhan akan adanya aplikasi yang

mudah digunakan, mudah diakses di berbagai tempat, komunikasi data yang

baik dalam kondisi jaringan terbatas dan keamanan sistem yang baik.

Kemudahan yang diinginkan dari sisi PPJK adalah aplikasi yang mudah

digunakan, informatif dan mudah diakses. Sedangkan dari sisi pegawai

menginginkan aplikasi yang terjaga kerahasiaan datanya, kejelasan alur kerja,

kemudahan komunikasi data antara satu tempat dengan tempat yang lain dan

tersedianya tools atau alat yang memudahkan mereka dalam proses analisa

pengajuan registrasi.

Dari beberapa hal di atas, maka penulis ingin memberi gambaran atas

penggunaan teknologi web service dalam makalah dengan judul ”Penggunaan

Teknologi Web Service pada Sistem Registrasi PPJK”

B. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan gambaran

obyektif tentang pemanfaatan teknologi web service dalam Sistem Registrasi

PPJK. Dengan melihat gambaran sistem ini, diharapkan dapat dilihat kelebihan

dan kekurangan dari penerapan teknologi tersebut, sehingga bisa dilihat apakah

dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang selama ini dihadapi oleh

DJBC yaitu terutama terkait masalah komunikasi data. Semoga aplikasi lain yang

akan dikembangkan kemudian dapat mengambil manfaat dan pelajaran dari

Page 6: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

5

Sistem Registrasi PPJK sehingga tercipta aplikasi yang lebih baik dan handal di

kemudian hari.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah

Deskriptif. Artinya menjelaskan alur proses pada sistem Registrasi PPJK baik

dari sisi PPJK maupun dari sisi pegawai, dan menjelaskan gambaran tentang

teknologi web service, serta penerapannya dalam Sistem Registrasi PPJK.

D. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan

B. Tujuan Penulisan

C. Metode Penulisan

D. Sistematika Penulisan

BAB II ALUR PROSES REGISTRASI PPJK

A. Gambaran Umum

B. Alur Proses Registrasi PPJK

C. Alur Proses Front End

D. Alur Proses Back End

BAB III PENGGUNAAN TEKNOLOGI WEB SERVICE

A. Gambaran Umum Teknologi Web Service

B. Unsur-Unsur dalam Web Service

C. Keuntungan Penerapan Web Service

D. Aspek Keamanan Web Service

BAB IV PENERAPAN WEB SERVICE DALAM SISTEM REGISTRASI PPJK

A. Konfigurasi Sistem Registrasi PPJK

B. Penggunaan Web Service dalam Sistem Registrasi PPJK

C. Web service sebagai service / business layer Sistem Registrasi PPJK

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

Page 7: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

6

BAB II

ALUR PROSES REGISTRASI PPJK

A. Gambaran Umum

Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: P-

22/BC/2007 tanggal 04 Juli 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian

Nomor Pokok dan Pengawasan Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan,

dalam pasal 3 disebutkan bahwa setiap PPJK harus memiliki nomor identitas

berupa Nomor Pokok PPJK dalam rangka akses kepabeanan baik secara

manual maupun secara elektronik. Ada hal-hal baru yang tercantum dalam

peraturan tersebut dimana kewajiban PPJK untuk melakukan registrasi harus

memenuhi persyaratan Existence, responsibility, competence, dan auditable.

Selain itu, nomor pokok PPJK berlaku diseluruh Kantor Pelayanan dan

Pengawasan (KPPBC) diseluruh Indonesia. Hal baru lainnya adalah kewajiban

PPJK yang lebih detail, yaitu kewajiban menggunakan perangkat dan modul

sistem Pertukaran Data Elektronik (PDE) untuk pembuatan dan penyerahan

pemberitahuan pabean, serta pengenaan sanksi kepada PPJK secara bertahap

mulai dari blokir dan pencabutan.

Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dengan adanya peraturan

tersebut, seperti adanya database seluruh PPJK, dimana didalamnya terdapat

profil masing-masing PPJK. Dengan adanya profil PPJK tersebut, maka dapat

diterapkan manajemen risiko yang lebih komprehensif untuk pelayanan dan

pengawasan kepabeanan atas barang impor dan barang ekspor, yang pada

akhirnya akan memperlancar arus barang impor maupun ekspor.

Berdasarkan hal-hal tersebut dibuatlah Sistim Registrasi PPJK untuk

memudahkan PPJK dalam melaksanakan registrasi, memudahkan pelaksanaan

analisis bagi pegawai Bea Cukai dalam proses registrasi tersebut serta

memudahkan integrasi dengan Sistem Pelayanan yang sudah ada. Secara

umum pihak-pihak yang terlibat dalam Sistem Registrasi PPJK adalah :

1. PPJK

2. Kantor Wilayah DJBC

3. Direktorat Teknis Kepabeanan

4. Direktorat Pencegahan dan Penyidikan

Page 8: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

7

Berikut ini adalah Context Diagram dari Sistem Registrasi PPJK :

Sistem

Registrasi

PPJK

PPJK

Kanwil

Direktorat P2

Direktorat

Teknis

Data Registrasi Report & Status

Registrasi

Data PPJK

Report Penlap

Data PPJK

Persetujuan

Registrasi

Update ProfilPersetujuan Registrasi

Gambar 1 : Context Diagram Sistem Registrasi PPJK

B. Alur Proses Registrasi PPJK

Alur dalam Sistem Registrasi PPJK dibuat seperti Alur Sistem Registrasi

Importir. Hal ini dilakukan mengingat proses yang dilakukan antara Registrasi

PPJK dan Registrasi Importir hampir sama. Perbedaannya adalah unit pelaksana

tugas untuk Registrasi PPJK adalah Direktorat Teknis Kepabeanan, sedangkan

Registrasi Importir adalah Direktorat Audit. Disamping itu dengan melihat

pengalaman dalam penerapan Sistem Registrasi Importir selama ini, diharapkan

Sistem Registrasi PPJK dapat dibuat lebih baik.

Dilihat dari pengembangan sistem, Sistem Registrasi PPJK dibagi

menjadi dua macam aplikasi, yaitu :

1. Front end (Web based) : aplikasi yang digunakan oleh PPJK untuk

mengisi form registrasi dan mengirimkannya ke DJBC yang dibuat web

based (diakses melalui internet public). Aplikasi ini dibuat dengan

menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya.

2. Back end (Smart Client) : aplikasi yang digunakan oleh pegawai DJBC

untuk melakukan pemeriksaan dan analisa dari data registrasi PPJK untuk

diberikan keputusan penerimaan atau penolakan registrasi (diakses

melalui intranet DJBC)

Page 9: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

8

Gambaran lengkap dari Alur Proses Registrasi PPJK dapat dilihat pada Gambar 2

Alur Proses Registrasi PPJK

PPJK SupervisorKanwil Analis P2System Sekretariat

Valid?Login

Validasi Valid?

Simpan di

TempSimpan Form

Submit Data

Cetak Formulir

& Tanda Terima

Perlu

Penlap?

Setuju?Create No Agenda

Penolakan

Create No Agenda

Penerimaan

Penilaian

Registrasi

Status

Penolakan

Status

Penerimaan

Distribusi Data

Ke KPU/KPBC

Y

T

T

Y

T

Y

Y

T

Penilaian

Awal

Penlap

Isi Formulir

Registrasi

Registrasi User

Validasi &

Create User

Email

Website

(Front End) Inhouse

(Back End)

Input Referensi

Sertifikat Ahli

Kepabeanan

Tunjuk KanwilTunjuk Ptgs

Penlap

Input Hasil Penlap

Analisa Data

Rekomendasi Review

Penilaian (Skor)

Pelayanan

Distribusi Data

Gambar 2 : Alur Proses Registrasi PPJK

C. Alur Proses Front end

Alur proses Front end dapat dilihat pada gambar 2 (yang berwarna

gelap). Detil proses pada aplikasi Front End ini adalah sebagai berikut :

1. Registrasi/pendaftaran user

Untuk dapat masuk ke dalam Sistem Registrasi, PPJK harus terlebih dahulu

melakukan registrasi user untuk mendapatkan user dan password ke dalam

sistem yang akan dikirim melalui email. Hal ini dimaksudkan agar dalam

proses registrasi, kerahasiaan data PPJK dapat tetap terjaga. Hanya PPJK

yang bersangkutan yang bisa mengetahui proses registrasi yang

dilakukannya.

2. Login user

Setelah mendapatkan user dan password melalui email, PPJK dapat

melakukan login ke dalam sistem untuk selanjutnya melakukan pengisian

Page 10: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

9

formulir registrasi. Dalam proses ini sistem akan melakukan validasi user

untuk mencocokkan data antara isian user dan password dari PPJK dengan

data yang ada di database.

3. Pengisian Formulir Registrasi

Formulir isian registrasi PPJK terdiri dari 5 (lima) macam form, yaitu :

Data Umum Perusahaan

Data Penanggung Jawab / Pengurus

Data Keuangan dan Perpajakan

Data Penyelenggaraan Pembukuan

Data Lainnya

Mengingat jumlah formulir yang diisi cukup banyak, sistem memberikan

fasilitas penyimpanan sementara. User dapat mengisi formulir sebagian,

menyimpannya, dan keluar dari sistem. Pada waktu berikutnya user dapat

melanjutkan pengisian formulir yang telah dilakukannya sebelumnya dengan

terlebih dahulu melakukan login user.

4. Pengiriman/Submit data

Apabila pengisian semua formulir telah selesai, PPJK melakukan submit data

ke dalam database.

5. Melihat Respon Registrasi

Untuk mengetahui status registrasi, PPJK dapat melihat respon proses

registrasi melalui website. PPJK bisa mengetahui tahapan proses yang

dilaluinya mulai pada saat submit data sampai registrasi tersebut diterima

atau ditolak oleh Bea Cukai.

D. Alur Proses Back end

Alur proses Back end dapat dilihat pada gambar 2 (yang berwarna

terang). Detil proses pada aplikasi Back End ini adalah sebagai berikut :

1. Penilaian Awal oleh Sistem

Data yang disubmit oleh PPJK melalui website akan diberikan nilai awal oleh

sistem. Penilaian awal ini dimaksudkan untuk membantu analis dan

supervisor untuk memberikan rekomendasi / keputusan atas registrasi yang

diajukan.

2. Penunjukan Kanwil Penlap

Page 11: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

10

Sekretariat Tim Registrasi akan menunjuk Kantor Wilayah DJBC yang akan

melakukan Penelitian Lapangan sesuai alamat yang diisi oleh PPJK yang

masuk dalam wilayah kerjanya.

3. Penunjukan Petugas Penlap

Koordinator Penlap Kanwil akan mellakukan input data Surat Tugas penelitian

lapangan.

4. Input Hasil Penlap

Setelah penelitian lapangan dilakukan, hasilnya diinput melalui aplikasi,

sehingga data hasil penlap tersebut bias dibaca oleh analis maupun

supervisor di Kantor Pusat.

5. Analisa dan Rekomendasi Analis

Analis di Kantor Pusat bertugas menganalisa data registrasi dari PPJK

dibandingkan dengan data hasil penelitian lapangan dari Kanwil. Analisa yang

dilakukan meliputi analisa ERCA (Eksistensi, Responsibility, Capability,

Auditibility). Analis memberikan rekomendasi kepada supervisor apakah

registrasi tersebut diterima atau ditolak.

6. Review dan Keputusan Supervisor

Supervisor memutuskan apakah registrasi yang diajukan diterima atau ditolak

berdasarkan dari rekomendasi dari analis. Supervisor dapat melihat semua

data dari mulai proses registrasi, penelitian lapangan dan rekomendasi analis.

7. Penilaian Registrasi oleh Sistem

Registrasi yang diterima akan diberikan penilaian registrasi oleh system.

Penilaian dihitung berdasarkan isian registrasi oleh PPJK digabungkan

dengan hasil penelitian lapangan oleh Kanwil.

8. Penilaian Pelayanan oleh Direktorat Pencegahan dan Penyidikan (P2)

Berdasarkan hasil keputusan supervisor, Direktorat Pencegahan dan

Penyidikan menentukan nilai pelayanan untuk PPJK untuk dipakai sebagai

profiling PPJK dalam Sistem Aplikasi Pelayanan (SAP) Bea dan Cukai.

9. Distribusi data registrasi ke KPU/KPPBC

Data hasil keputusan P2 akan didistribusikan ke semua SAP KPU/KPPBC

Page 12: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

11

BAB III

TEKNOLOGI WEB SERVICE

A. Gambaran Umum Teknologi Web Service

Web Service adalah sekumpulan application logic beserta object-object dan

method-method yang dimilikinya yang terletak di suatu server yang terhubung ke

internet sehingga dapat diakses menggunakan protocol HTTP dan SOAP (Simple

Object Access Protocol ). Kelebihan penggunaan web service adalah format yang

digunakan standar yaitu menggunakan format XML (Extensible Markup Language),

sehingga dapat dipergunakan untuk mengintegrasikan berbagai system yang

berbeda-beda platform maupun arsitektur. Disamping itu web service mempunyai

kelebihan lain yaitu kemudahannya dalam pengiriman data, karena secara umum

web service menggunakan protocol TCP/IP dan HTTP sebagai sarana

komunikasinya. Seperti diketahui protocol HTTP merupakan protocol yang umum

dipakai di internet.

Berikut ini adalah gambaran konsep web service yang bisa diterapkan untuk

pengintegrasian berbagai sistem dengan perbedaan hardware ataupun platform :

Gambar 3 : XML Web service

(Sumber : msdn.microsoft.com)

Page 13: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

12

Pada intinya karakteristik dari Web Service adalah sebagai berikut :

Merupakan application logic yang dapat diakses dan dipublikasikan

menggunakan standard Internet (TCP/IP, HTTP, Web).

Dideskripsikan dalam format XML.

Diidentifikasikan dengan Universal Resources Identifier (URI)

Bersifat Loosely coupled, self-contained, modular dan terbuka

(nonproprietary)

Digunakan untuk mendukung interoperabilitas interaksi machine-to-

machine

melalui jaringan Internet/Intranet.

B. Unsur-Unsur dalam Web Service

Untuk membentuk web service, terlebih dahulu harus dipahami unsur-

unsur yang terdapat dalam web service, yaitu :

Extensible Markup Language (XML) : web service dibentuk diatas XML yang

memiliki format yang standar dan independen. Tag-tag dalam XML akan

menjelaskan mengenai informasi dan struktur suatu dokumen. Berikut ini

contoh format XML :

<DOCUMENT>

<NPWP>012345678901234</NPWP>

<NM>PT. AIRIN</NM>

<KTR>040300</KTR>

<ALM>JL A.YANI BYPASS JAKARTA TIMUR</ALM >

</DOCUMENT>

Simple Object Access Protocol (SOAP) : mengatur bagaimana web service

menerima request dan respon.

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>

<soap:Envelope xmlns:xsi="http://www.w3.org/2001/XMLSchema-instance"

xmlns:xsd="http://www.w3.org/2001/XMLSchema"

xmlns:soap="http://schemas.xmlsoap.org/soap/envelope/">

<soap:Body>

<Get_PPJK xmlns="http://tempuri.org/">

<Key>string</Key>

</Get_Gudang>

</soap:Body>

</soap:Envelope>

Web Service Definition Language (WSDL) : menjelaskan method atau fungsi

yang ada dari suatu web service, juga menjelaskan parameter apa saja yang

Page 14: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

13

ada dan hasil yang akan didapat pada saat meng-invoke web service. WSDL

mendeskripsikan service dengan menggunakan elemen sebagai berikut :

o Type : tipe data yang digunakan sebagai argumen dan return type

o Message : merepresentasikan definisi data yang ditransmisikan

o Port type : sekumpulan operasi yang didukung oleh satu atu lebih endpoint

o Binding : mendefinisikan protokol dan format pertakaran data untuk

operasi yang didefinisikan oleh Port type

o Port : menspesifikasikan end-point yang digunakan untuk binding

o Service : koleksi end-point yang berkaitan yang disediakan oleh Web

service

o Operation : mendefinisikan kemampuan yang didukung oleh servis

tertentu

Universal Description, Discovery and Integration (UDDI) : merupakan

directory services dimana kita bisa mencari suatu web service berdasarkan

keyword atau kategori tertentu.

C. Keuntungan Penerapan Web Service

Web service dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam

pengembangan aplikasi N-tier, dimana dipisahkan antara server database,

aplikasi dan client. Beberapa keuntungan lain yang didapat dari penerapan web

service yaitu:

Dengan format XML yang telah menjadi salah satu standar pertukaran data,

penggunaan web service akan banyak memudahkan untuk pertukaran data

dalam berbagai sistem dengan berbeda platform. Apabila kita membuat web

service dengan teknologi Java, maka fungsi-fungsi yang ada dalam web

service tersebut dapat kita baca dengan menggunakan sistem lain yang

berbeda sama sekali dari Java, misalkan menggunakan .Net ataupun PHP.

Web service di support oleh pemain utama dalam dunia TI seperti Microsoft

(NET), SUN (Open Net Environment - ONE), IBM (Web Service Conceptual

Architecture - WSCA), W3C (Web Service Workshop), Oracle (Web Service

Broker), Hewlett-Packard (Web Service Platform).

Dalam penerapan N-tier, untuk layer bisnis atau apllication logic dapat

diterapkan dengan web service, sehingga di sisi client kita tidak direpotkan

dengan instalasi layer bisnis seperti halnya dll, corba, atau jenis yang lain.

Page 15: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

14

Dengan web service, method atau function yang telah kita buat dapat

dipergunakan berulang kali bahkan untuk keperluan aplikasi yang berbeda

(reusable function). Penerapan lebih jauh dari web service adalah Service

Oriented Architecture (SOA) dengan web service sebagai dasarnya.

Web service dibangun berdasarkan text base document dengan format XML,

sehingga untuk komunikasi data relatif lebih ringan dibandingkan dengan

aplikasi yang mengakses langsung database melalui suatu jaringan. Apabila

kita menerapkan web service untuk aplikasi yang menggunakan desktop

application based, kita tidak perlu melakukan instalasi konektor database

seperti misalnya menggunakan ODBC, OLEDB, ataupun jenis data provider

lain. Dengan jumlah client yang cukup banyak, tentunya akan sangat

merepotkan apabila kita harus melakukan instalasi satu persatu untuk

konektor database. Dengan menggunakan web service kita cukup

menambahkan web service reference di client, sedangkan untuk koneksi

databasenya hanya perlu dilakukan di server web servicenya.

Komunikasi data melalui web service dilakukan melalui http atau Internet

protocol terbuka lainnya. Hal ini sangat memudahkan karena protocol

tersebut adalah protocol yang umum dipakai.

D. Aspek Keamanan Web Service

Mengingat web service dibuat dengan memanfaatkan protocol http, maka

web service memiliki kerentanan yang sama seperti halnya website biasa. Hal ini

dapat diatasi dengan memperhatikan aspek-aspek keamanan pada saat kita

membuat web service. Aspek-aspek tersebut antara lain :

Authentication : menggunakan Public Key Infrastructure, atau active directory

Authorization : membatasi hak control akses terhadap data

Confidentiality : melakukan enkripsi pada isi message

Data Integrity : menerapkan Secure Security Layer/SSL pada saat proses

komunikasi data dalam jaringan

Non-Repudiation : menggunakan teknologi digital signature dan timestamping

dan menerapkan audit log dalam setiap transaksi.

Page 16: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

15

BAB IV

PENERAPAN WEB SERVICE DALAM SISTEM REGISTRASI PPJK

A. Konfigurasi Sistem Registrasi PPJK

Pada dasarnya sistem Registrasi PPJK dibuat secara terpusat (centralized

system). Hanya untuk layer client dibuat desktop application. Seperti disebutkan

sebelumnya, Sistem Registrasi PPJK dibagi dalam dua macam aplikasi yaitu

aplikasi front end (web based application) dan aplikasi back end (smart client

application). Gambaran lengkap dari sistem tersebut adalah sebagai berikut :

Internet

FirewallPPJK

LAN/WAN

Firewall

Server Database

(Oracle)

Server Web Public

(LAMP)

Server Web Service

(DotNet)

XML

Smart Client

(DotNet)

Pegawai BC

Gambar 4 : Konfigurasi Sistem Registrasi PPJK

Dari gambar di atas dapat dilihat ada 5(lima) bagian yang saling terhubung

antara lain :

1. Server Database

Database yang digunakan untuk aplikasi backend adalah Oracle 9i, dan

terletak di Kantor Pusat DJBC. Database di gunakan dengan menggunakan

konsep sentralisasi, dimana seluruh transaksi sistem yang dilakukan dari

seluruh Indonesia semua direkam ke dalam satu database tersebut.

2. Server Web service

Untuk mempermudah proses mediasi antara server public, smart client

application dengan database server, disediakan satu server mediasi untuk

web service. Web service dibuat dengan menggunakan teknologi .NET

Page 17: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

16

Framework dengan menggunakan IIS sebagai web servernya. Server ini juga

digunakan sebagai server Smart Client Application. Proses melakukan

publish dan update aplikasi dilakukan melalui server ini.

3. Server Web Public

Untuk Web Public menggunakan server dengan konfigurasi LAMP (Operating

System : Linux, Web Server : Apache, Database : MySQL, dan bahasa

pemrograman : PHP)

4. Web Browser (untuk PPJK)

Aplikasi web dapat diakses oleh PPJK dengan menggunakan web browser

yang ada sesuai dengan pilihan PPJK seperti Internet Explorer,

Mozilla/Firefox, Opera, dan lain-lain.

5. Smart Client Application

Aplikasi untuk Backend dibuat dengan menggunakan teknologi smart client

dengan menggunakan .Net. Dengan menggunakan teknologi ini, proses

update aplikasi dapat dilakukan secara otomatis, dimana setiap kali user

membuka aplikasi, sistem akan melakukan pengecekan ke server di pusat

untuk melihat apakah ada update aplikasi atau tidak. Kalau ada update,

sistem akan mendownload update terbaru sebelum aplikasi dijalankan. Dalam

aplikasi ini tidak terdapat databasenya sama sekali karena proses komunikasi

data dengan database dilakukan melalui web service dengan menambahkan

web service reference pada aplikasi ini.

B. Penggunaan Web Service dalam Sistem Registrasi PPJK

Dalam Sistem Registrasi PPJK web service merupakan sarana utama

yang digunakan dalam pertukaran database. Beberapa hal yang dikembangkan

dalam Sistem Registrasi PPJK terkait teknologi web service adalah :

1. Web service untuk transfer data Front End

Operasional Aplikasi Front End adalah menggunakan database MySQL,

sedangkan untuk database Back end menggunakan Oracle, sehingga

diperlukan mediasi untuk pertukaran data antara database MySQL dan

Oracle. Untuk lebih memudahkan proses mediasi tersebut maka dibuatlah

web service sebagai layer mediasinya.

Alasan digunakannya media web service adalah sebagai berikut :

Page 18: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

17

Security

Melalui web service, akses data antara aplikasi ke database tidak

dilakukan secara langsung. Proses mediasi melalui web service

mengakibatkan database tidak terekspos secara langsung keluar.

Apabila terdapat lubang keamanan dari sisi aplikasi, tidak dengan serta

merta database bisa diakses secara langsung. Dengan demikian

proses ini relatif lebih aman bila dibandingkan dengan aplikasi yang

terhubung langsung ke database.

Perbedaan platform server dan aplikasi

Dengan konfigurasi sistem yang memiliki perbedaan platform server

didalamnya yaitu Server dengan Operating system Linux (frontend)

dan bahasa pemrograman PHP dengan Server dengan Windows

dengan bahasa pemrograman .NET (backend), penggunaan web

service adalah satu pilihan yang tepat sebagai sarana mediasi

pertukaran data. Keterbukaan format XML menjadikannya mudah

untuk digunakan di berbagai platform dan bahasa pemrograman.

Perbedaan database

Database yang digunakan pada aplikasi front end adalah MySQL, dan

di sisi backend adalah Oracle. Karena perbedaan database inilah

untuk komunikasi data digunakan web service sebagai integratornya.

Hal ini dilakukan mengingat antara MySQL dan Oracle tidak dapat

dibuat database link diantara kedua database tersebut.

Web service yang dibuat untuk aplikasi front end terdiri dari berberapa

function/method yang secara umum meliputi :

Function transfer data dari aplikasi frontend ke dalam database back

end (dari database MySQL ke database Oracle)

Function Pengiriman respon registrasi dari aplikasi backend ke

database front end (dari database Oracle ke database MySQL)

2. Web service untuk proses Back end

Aplikasi back end dibuat menggunakan konsep Smart Client. Proses koneksi

data tidak dilakukan secara langsung ke database, melainkan melalui suatu

mediasi yaitu web service. Hal ini dilakukan dengan beberapa pertimbangan,

antara lain :

Page 19: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

18

Luasnya cakupan geografis user

User yang memakai sistem registrasi PPJK meliputi seluruh Kantor

Wilayah DJBC di seluruh Indonesia, sehingga perlu dicarikan cara

komunikasi dengan database yang paling efisien. Web service dapat

diakses dengan hanya menggunakan protokol http, yang relatif lebih

mudah diakses sehingga masalah cakupan geografis user yang besar

bisa diatasi.

Kondisi jaringan yang kurang memadai

Indonesia memiliki keterbatasan infrastruktur jaringan dimana hanya di

beberapa tempat di Indonesia saja yang memiliki bandwith yang besar.

Dengan kondisi kanwil yang tersebar, jaringan milik Bea Cukai ke

semua Kanwil dan Direktorat cukup beragam, antara lain :

o terkoneksi dengan Lan (100 Mbps) : 2 kanwil, 2 Direktorat

o terkoneksi dengan MPLS (512 Kbps) : 1 KPU

o terkoneksi dengan MPLS (128 Kbps) : 8 kanwil, 1 KPU

o terkoneksi dengan VPN dial (64 Kbps) : 6 kanwil

Mengingat banyak kanwil menggunakan VPN dial dengan maksimal

koneksi 64 kbps, tidak dimungkinkan untuk melakukan koneksi ke

database secara langsung.

Penggunaan web service dan aplikasi smart client sangat sesuai

dengan kondisi seperti ini. Komunikasi antara server dan client hanya dalam

hal komunikasi data dengan menggunakan text based (XML format) sehingga

ringan dari sisi bandwith jaringan. Sedangkan untuk interface tidak perlu

mengambil dari server karena telah terinstall sebelumnya di client. Proses

update di komputer client yang membutuhkan koneksi ke server hanya terjadi

apabila ada update di sisi smart client application.

3. Aspek Keamanan Web service

Penerapan aspek keamanan pada web service Sistem Registrasi

PPJK dilakukan dengan memakai header pada setiap akses terhadap

function/method yang dibuat. Setiap kali client melakukan request kepada

web service, server akan mengecek apakah header yang dikirimkan oleh

client benar atau tidak. Apabila header yang dikirimkan salah, maka request

tidak akan diproses.

Page 20: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

19

Pengecekan header dinilai sudah cukup untuk menghindari adanya

penetrasi dari pihak luar yang ingin memasuki data untuk tujuan buruk

ataupun denial of service (DOS) yaitu melakukan request web service secara

terus menerus. Serangan DOS dimaksudkan untuk menghabiskan sumber

daya server sehingga tidak mampu melayani request yang banyak pada saat

bersamaan. Pengamanan sederhana seperti ini dilakukan mengingat web

service yang dibuat tidak diekspos ke public internet, dan hanya di-consume

oleh internal application sebagai sarana untuk mediasi sistem.

4. Point to point web service

Skema web service yang digunakan dalam Sistem Registrasi PPJK

adalah point to point web service seperti terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 5 : Point to point web service

Web service yang dibuat khusus diperuntukkan bagi aplikasi smart client dan

aplikasi web registrasi PPJK. Client yang mengakses web service terhubung

langsung ke server web service tanpa melalui semacam service hub seperti

halnya pada penerapan Service Oriented Architecture (SOA). Fungsi / service

yang dibuat belum bisa digunakan oleh aplikasi lain seperti halnya SOA.

Salah satu alasan dipilihnya skema seperti ini adalah pada saat

pengembangan aplikasi, belum ada aplikasi lain yang mengimplementasikan

web service, sehingga belum ada service-service lain yang bisa digunakan

oleh Sistem registrasi PPJK. Disamping itu untuk implementasi SOA,

Page 21: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

20

diperlukan adanya service hub yang tentu saja membutuhkan resource lebih

untuk mengembangkannya.

C. Web service sebagai service / business layer Sistem Registrasi PPJK

Sistem Registrasi PPJK dibuat berdasarkan arsitektur yang menggunakan

beberapa layer didalamnya. Pembentukan layer ini dimaksudkan untuk

mempermudah maintenance dan pengembangan aplikasi, modular dan

diarahkan kepada service oriented architecture yang akan menjadi landasan

kebijakan IT di DJBC. Berikut ini adalah gambar dari arsitektur Sistem Registrasi

PPJK :

Gambar 6 : Arsitektur Sistem Registrasi PPJK

Sistem Registrasi PPJK dibuat dalam tiga layer utama yaitu :

Database layer : tempat penyimpanan data transaksi registrasi PPJK

(DBPPJK) dan manajemen user aplikasi (DBUser)

Service Layer : pada layer ini ditempatkan proses bisnis dari aplikasi

dimana apllication logic yang terkait dengan proses bisnis backend

ditempatkan disini. Terdapat dua macam service yang dibuat yaitu

User Service (untuk manajemen user) dan PPJK service (untuk proses

Page 22: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

21

transaksi PPJK). Pada masing-masing layer di Service layer ini

terdapat tiga sub layer yaitu :

o Web service interface : interface dari web service yang

menyediakan berbagai fungsi/method yang diperlukan bagi

aplikasi lain.

o Business process : layer tempat application logic

o Data Access layer : layer yang berhubungan langsung dengan

database

Application Layer : pada layer ini sebenarnya merupakan aplikasi yang

diakses langsung oleh user, dimana di dalamnya terdapat beberapa

layer seperti :

o presentation layer : form, report

o business logic layer : application logic pada level presentation

o data access layer : berhubungan dengan database lokal

o service agent : web service reference untuk berhubungan

dengan web service di service layer

o database untuk web based application : local database untuk

transaksi registrasi di web

Penggunaan web service sebagai service layer berfungsi sebagai mediator

antara database dan aplikasi serta proses bisnis sistim. Beberapa

keuntungan penggunaan web service sebagai layer bisnis proses dalam

Sistem Registrasi PPJK adalah :

memudahkan maintenance program : apabila ada update yang

berkaitan dengan proses bisnis, yang perlu diupdate hanyalah layer

service yang berada di server pusat sedangkan client tidak perlu

melakukan update.

Proses bisnis yang diletakkan di server pusat akan lebih memperkuat

sisi security program, karena client tidak bisa mengakses secara

langsung logika bisnis di server tanpa melalui web service interface.

Proses komunikasi antara client dan server terjadi antara service agent

di sisi client dan web service interface di sisi server.

Penterjemahan fungsi business layer pada web service adalah dengan

membuat fungsi-fungsi atau method-method yang digunakan dalam aplikasi

Page 23: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

22

sebagai landasan bisnis proses aplikasi tersebut, seperti terlihat dalam

gambar di bawah ini :

Gambar 7 : Daftar web method dalam Sistem Registrasi PPJK

Pada sisi client juga terdapat bisnis proses aplikasi. Akan tetapi bisnis

proses di client tidak terkait langsung dengan database, melainkan lebih

kepada pengaturan tampilan form ataupun report. Sedangkan bisnis proses

pada web service merupakan logika bisnis aplikasi yang mengakses langsung

ke database, melakukan insert update, dan delete data. Bisnis proses dalam

web service ini mengatur hal-hal yang menjadi aturan dalam aplikasi seperti

kewenangan user, log aplikasi, serta penterjemahan logika bisnis ke dalam

logika program.

Page 24: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

23

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari beberapa materi yang disampaikan di atas dapat disimpulkan

beberapa hal sebagai berikut :

1. Setiap PPJK harus memiliki nomor identitas berupa Nomor Pokok PPJK

dalam rangka akses kepabeanan baik secara manual maupun secara

elektronik. Untuk mendapatkan Nomor Pokok PPJK, PPJK harus melakukan

registrasi melalui Sistem Registrasi PPJK.

2. Sistem Registrasi PPJK dibagi menjadi dua macam aplikasi, yaitu :

a. Front End (Web based) : aplikasi yang digunakan oleh PPJK untuk

mengisi form registrasi dan mengirimkannya ke DJBC yang dibuat web

based (diakses melalui internet public). Aplikasi ini dibuat dengan

menggunakan PHP dan MySQL sebagai databasenya.

b. Back End (Smart Client) : aplikasi yang digunakan oleh pegawai DJBC

untuk melakukan pemeriksaan dan analisa dari data registrasi PPJK

untuk diberikan keputusan penerimaan atau penolakan registrasi

(diakses melalui intranet DJBC)

3. Integrasi antara Front End dan Back End Apllication dibuat melalui web

service. Web Service adalah sekumpulan application logic beserta object-

object dan method-method yang dimilikinya yang terletak di suatu server yang

terhubung ke internet sehingga dapat diakses menggunakan protocol HTTP

dan SOAP ( Simple Object Access Protocol ).

4. Penerapan web service memiliki beberapa keuntungan yaitu komunikasi data

melalui http atau Internet protocol yang terbuka, di support oleh pemain

utama dalam dunia TI seperti Microsoft, SUN, IBM, W3C, Oracle. Web

service dibangun berdasarkan text base document dengan format XML,

sehingga untuk komunikasi data relatif lebih ringan dibandingkan dengan

aplikasi yang mengakses langsung database melalui suatu jaringan.

5. Dalam Sistem Registrasi PPJK, Web service merupakan sarana utama yang

digunakan dalam pertukaran database. Web service yang dibuat dalam

sistem ini adalah :

Page 25: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

24

a. Web service untuk transfer data FrontEnd : web service ini dibuat

dengan alasan Security, perbedaan platform server dan aplikasi, serta

adanya perbedaan database

b. Web service untuk proses Backend dibuat dengan alasan luasnya

cakupan geografis user, serta kondisi jaringan yang kurang memadai.

6. Disamping sebagai sarana pertukaran data dan integrasi aplikasi, web service

juga digunakan sebagai business layer dalam Sistem Registrasi PPJK. Di

dalam business layer inilah bisnis proses aplikasi dituangkan sehingga

aplikasi menjadi lebih modular, mempermudah maintenance dan

pengembangan.

B. Saran

Aplikasi yang dikembangkan oleh DJBC selama ini lebih bersifat distribute

application, dimana di setiap Kantor Pelayanan DJBC terdapat server aplikasi

dan database. Meskipun untuk beberapa segi aplikasi ini mempunyai keunggulan

seperti tidak bergantung pada ketersediaan jaringan intranet (aplikasi yang lebih

independent), aplikasi yang dikembangkan dengan model seperti ini menyulitkan

untuk keperluan maintenance (updating) dan collecting data.

Penerapan web service dalam Sistem Registrasi PPJK adalah salah satu

terobosan baru dalam pengembangan Sistim Informasi di DJBC. Hal ini

sebenarnya bisa dikembangkan lebih jauh dengan pengembangan Service

Oriented Architecture (SOA) dalam perencanaan Sistim Informasi DJBC ke

depan. Dengan konsep SOA dengan web service yang menjadi dasar

pengembangannya, service-service yang telah dibuat dapat dipakai ulang

(reuse). Konsep ini akan mempermudah pengembangan aplikasi baru karena

beberapa service telah tersedia, dapat dipakai ulang. Proses-proses yang sama

yang dipakai oleh beberapa aplikasi / bisnis proses dapat disamakan, sehingga

menciptakan standarisasi bisnis proses. Dengan SOA maintenance program juga

akan lebih mudah karena perbaikan atas fungsi-fungsi tertentu hanya perlu

dilakukan di satu proses.

Page 26: Penggunaan Teknologi Web Service pada Sistem …pranata.depkeu.go.id/website/3/PENGGUNAAN WEB SERVICE PADA S… · Kepabeanan dan Cukai sebagai unit yang mempunyai tugas melaksanakan

25

DAFTAR PUSTAKA

Hadiwinata, Mario. 2005. “Pemrograman XML Web Service dengan VB.Net”, Project

Otak, http://otak.csharpindonesia.net.

Hashimi, Sayed Y., Steffan, Scott J. , 2005. “Pro Service-Oriented Smart Clients with

.NET 2.0”, Appress, California-USA

Rusiawan, FX. Dwi I. 2003. “Tinjauan Aspek Keamanan Sistim Web Service”,

Program Studi Magister Teknologi Informasi - Dept. Teknik Elektro, Institut

Teknologi Bandung

Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor: 65/PMK.04/2007 tentang Pengusaha

Pengurusan Jasa Kepabeanan,

Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: P-22/BC/2007 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Pemberian Nomor Pokok dan Pengawasan Pengusaha

Pengurusan Jasa Kepabeanan.