pengkajian bayi baru lahir

5
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR Pengkajian fisik adalah proses berkelanjutan yang dimulai selama wawancara, terutama dengan menggunakan inspeksi atau observasi. Selama pemeriksaan yang lebih formal, alat-alat untuk perkusi, palpasi dan auskultasi ditambahkan untuk memantapkan dan menyaring pengkajian system tubuh. Tujuan dari pengkajian fisik ini adalah untuk merumuskan diagnosis keperawatan dan mengevaluasi keefektifan intervensi terapeutik. A. Pedoman Umum pemeriksaan fisik bayi baru lahir 1. Sediakan ruang pemeriksaan yang hangat, nyaman dan tidak menstimulasi. Lepaskan pakaian hanya pada area yang diperiksa, untuk mencegah kehilangan panas, kecuali jika bayi baru lahir telah berada di bawah sumber panas seperti radian pemanas. 2. Lakukan berurutan (biasanya dari kepala ke kaki) dengan perkecualian berikut: Lakukan lebih dulu semua prosedur yang memerlukan observasi ketat (posisi, sikap), kemudian lanjutkan dengan prosedur ringan seperti mengauskultasi paru, jantung, dan abdomen. Lakukan prosedur yang mengganggu seperti menguji refleks pada akhir pemeriksaan Ukur kepala, dada dan panjang sekaligus untuk membandingkan hasil. 3. Lakukan dengan cepat untuk menghindari membuat stress bayi Periksa apakah peralatan dan sarana bekerja dengan baik dan dapat digunakan. 4. Berikan kenyamanan pada bayi selama dan setelah pemeriksaan bila bayi tersebut rewel (marah) Bicara dengan lembut Pegang tangan bayi di atas dadanya Bedong dan peluk Berikan dot. Penilaian Prosedur Pengkajian Bayi Baru Lahir Prosedur Nilai Ket. 0 1 2 1. Menilai APGAR score : a. Frekuensi jantung b. Usaha bernafas c. Tonus otot d. Refleks e. Warna kulit 2. Melakukan pengukuran antropometri Berapa berat badan, panjang badan, lingkar kepala, lingkar dada? 3. Melakukan pemeriksaan kepala a. Jumlah dan warna rambut b. Adakah lanugo pada daerah bahu dan punggung c. Bagaimana moulage pada tengkorak d. Adakah caput suksedanum e. Adakah strabismus pada mata f. Bagaimana sensitivitas mata terhadap cahaya, bagaimana frekuensi berkedip g. Adakah kekeruhan pada kornea h. Bagaimana dengan warna pupil i. Adakah edema palpebra, perdarahan pada konjungtiva j. Bagaimana dengan sensitivitas telinga jika dibunyikan bel k. Adakah pernafasan melalui mulut, pernafasan cuping hidung l. Adakah mukosa, secret mukopurulen pada lubang hidung m. Bagaimana dengan warna lidah n. Bagaimana kemampuan refleks menghisap o. Bagaimana pigmen pada gusi p. Bagaimana pergerakan leher, apakah terjadi keterbatasan

Upload: sarbia7799

Post on 05-Jan-2016

26 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Keperawatan maternitas

TRANSCRIPT

Page 1: Pengkajian Bayi Baru Lahir

PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR

Pengkajian fisik adalah proses berkelanjutan yang dimulai selama wawancara, terutama

dengan menggunakan inspeksi atau observasi. Selama pemeriksaan yang lebih formal, alat-alat

untuk perkusi, palpasi dan auskultasi ditambahkan untuk memantapkan dan menyaring

pengkajian system tubuh. Tujuan dari pengkajian fisik ini adalah untuk merumuskan diagnosis

keperawatan dan mengevaluasi keefektifan intervensi terapeutik.

A. Pedoman Umum pemeriksaan fisik bayi baru lahir

1. Sediakan ruang pemeriksaan yang hangat, nyaman dan tidak menstimulasi.

Lepaskan pakaian hanya pada area yang diperiksa, untuk mencegah kehilangan panas,

kecuali jika bayi baru lahir telah berada di bawah sumber panas seperti radian pemanas.

2. Lakukan berurutan (biasanya dari kepala ke kaki) dengan perkecualian berikut:

Lakukan lebih dulu semua prosedur yang memerlukan observasi ketat (posisi, sikap),

kemudian lanjutkan dengan prosedur ringan seperti mengauskultasi paru, jantung, dan

abdomen.

Lakukan prosedur yang mengganggu seperti menguji refleks pada akhir pemeriksaan

Ukur kepala, dada dan panjang sekaligus untuk membandingkan hasil.

3. Lakukan dengan cepat untuk menghindari membuat stress bayi

Periksa apakah peralatan dan sarana bekerja dengan baik dan dapat digunakan.

4. Berikan kenyamanan pada bayi selama dan setelah pemeriksaan bila bayi tersebut rewel

(marah)

Bicara dengan lembut

Pegang tangan bayi di atas dadanya

Bedong dan peluk

Berikan dot.

Penilaian Prosedur Pengkajian Bayi Baru Lahir

Prosedur

Nilai Ket.

0 1 2

1. Menilai APGAR score :

a. Frekuensi jantung

b. Usaha bernafas

c. Tonus otot

d. Refleks

e. Warna kulit

2. Melakukan pengukuran antropometri

Berapa berat badan, panjang badan, lingkar kepala,

lingkar dada?

3. Melakukan pemeriksaan kepala

a. Jumlah dan warna rambut

b. Adakah lanugo pada daerah bahu dan punggung

c. Bagaimana moulage pada tengkorak

d. Adakah caput suksedanum

e. Adakah strabismus pada mata

f. Bagaimana sensitivitas mata terhadap cahaya,

bagaimana frekuensi berkedip

g. Adakah kekeruhan pada kornea

h. Bagaimana dengan warna pupil

i. Adakah edema palpebra, perdarahan pada

konjungtiva

j. Bagaimana dengan sensitivitas telinga jika

dibunyikan bel

k. Adakah pernafasan melalui mulut, pernafasan

cuping hidung

l. Adakah mukosa, secret mukopurulen pada lubang

hidung

m. Bagaimana dengan warna lidah

n. Bagaimana kemampuan refleks menghisap

o. Bagaimana pigmen pada gusi

p. Bagaimana pergerakan leher, apakah terjadi

keterbatasan

Page 2: Pengkajian Bayi Baru Lahir

7. Melakukan pemeriksaan pada dada dan punggung

a. Adakah kelainan bentuk (asimetris)

b. Adakah retraksi pada dada

c. Bagaimana pergerakan dada kanan dan ketika

bernafas, apakah simetris

d. Adakah air susu pada kelenjar susu bayi

e. Adakah fraktur klavikula

f. Berapa frekuensi denyut jantung per menit

g. Adakah bising usus pada daerah dada

8. Melakukan pemeriksaan abdomen

a. Apakah bentuk perut membuncit

b. Apakah terdapat kembung

c. Apakah hati teraba 2 -3 cm di bawah arkus kosta

kanan

d. Apakah limfa teraba 1 cm di bawah arkus kosta

kiri

e. Apakah ginjal teraba pada 2 – 3 cm setinggi

umbilicus

f. Adakah denyut nadi femoral

9. Pemeriksaan tulang belakang

a. (Bayi dalam kondisi tengkurap)

b. Raba sepanjang tulang belakang: apakah tulang

belakang utuh; tidak ada bukaan, massa atau tidak

melengkung (scoliosis, meningokel, spina bifida)

10. Pemeriksaan ekstremitas

a. Inspeksi pergerakan ekstremitas : apakah terjadi

kelemahan/kelumpuhan, posisi kedua kaki: apakah

ada talipes equinovarus/valgus?

b. Inspeksi keadaan jari-jari tangan dan kaki: apakah

terdapat polidaktili atau lainnya?

11. Pemeriksaan genitalia

a. Pada bayi perempuan, inspeksi apakah labio

minora tertutup labia mayora, apakah lubang

vagina dan lubang uretra terpisah (jika lubang

hanya satu maka tidak normal), apakah terdapat

secret?

b. Pada bayi laki-laki, inspeksi apakah terdapat

fimosis, berapa panjang penisnya, apakah ada

hipospadia atau epispadia?

12. Pemeriksaan anus dan rectum

Inspeksi apakah ada atresia ani, bagaimana

posisi/letak anus, apakah ada mekonium yang keluar

pada 24 jam pasca lahir?

13. Pemeriksaan kulit

Inspeksi apakah ada verniks kaseosa (lemak) pada

kulit, apakah ada lanugo (rambut halus) pada

punggung bayi?

14. Pemeriksaan refleks

a. Refleks berkedip

1) Sorotkan cahaya senter ke mata bayi

2) (Normal : berkedip pada tahun pertama; jika

tidak dijumpai: ada kebutaan)

b. Tanda babinski

1) Gores telapak kaki sepanjang tepi luar,

dimulai dari tumit

2) (Normal: jari kaki mengembang dan ibu jari

kaki dorsofleksi, dijumpai sampai umur 2

tahun; jika pengembangan jari kaki

dorsofleksi setelah umur 2 tahun

menunjukkan adanya lesi pada

ekstrapiramidal)

c. Merangkak

Page 3: Pengkajian Bayi Baru Lahir

1) Letakkan bayi tengkurap di atas permukaan

yang rata

2) (normal: bayi membuat gerakan merangkak

dengan lengan dan kaki ; abnormal: jika

gerakan tidak simetris)

d. Moro

1) Ubah posisi dengan tiba-tiba atau pukul

meja/tempat tidur

2) (normal: lengan ekstensi, jari-jari

mengembang, kepala terlempar ke belakang,

tungkai sedikit ekstensi, lengan kembali ke

tengah dengan tangan menggenggam, tulang

belakang dan ekstremitas bawah ekstensi.

Lebih kuat selama 2 bulan, menghilang pada

umur 3-4 bulan. Abnormal: refleks yang

menetap lebih dari 4 bulan, respons tidak

simetris, tidak ada respons ekstremitas

bawah)

e. Palmar grasp (menggenggam)

1) Letakkan jari di telapak tangan bayi dari sisi

ulnar, jika refleks lemah atau tidak ada

berikan bayi botol atau dot, karena

menghisap akan mengeluarkan refleks.

2) (Normal: jari-jari bayi melengkung di sekitar

jari yang diletakkan di telapak tangan bayi

dari sisi ulnar, refleks menghilang pada umur

3 – 4 bulan; abnormal: fleksi yang tidak

simetris menunjukkan adanya paralysis,

refleks menggenggam yang menetap

menunjukkan gangguan serebral.

f. Rooting

1) Gores sudut mulut bayi garis tengah bibir

2) (Normal: bayi memutar ke arah pipi yang

digores, refleks ini menghilang pada umur 3

– 4 bulan; abnormal: tidak ada refleks

menunjukkan adanya gangguan neurology

berat)

g. Startle (kaget)

1) Bertepuk tangan dengan keras

2) (normal: bayi mengekstensi dan memfleksi

lengan dalam berespons terhadap suara

yang keras, tangan tetap rapat, refleks ini

menghilang setelah umur 4 bulan;

abnormal: tidak adanya refleks

menunjukkan adanya gangguan

pendengaran)

h. Menghisap

1) Berikan bayi botol dot

2) (normal: bayi menghisap dengan kuat

dalam berespons terhadap stimulasi, refleks

ini menetap selama masa bayi dan

mungkin terjadi selama tidur tanpa

stimulasi; abnormal: refleks yang lemah

atau tidak ada menunjukkan kelambatan

perkembangan atau keadaan neurology

yang abnormal)

Page 4: Pengkajian Bayi Baru Lahir

MEMANDIKAN BAYI BARU LAHIR

DAN PERAWATAN TALI PUSAT

A. Pengertian

Memandikan bayi baru lahir adalah membersihkan bayi dengan membasuh seluruh

bagian tubuh dari kepala sampai ujung kaki

B. Tujuan

1. Memenuhi rasa nyaman (personal hygiene) bayi

2. Membersihkan darah dan amnion

C. Hal yang perlu diperhatikan

1. Rencanakan waktu mandi sesuai dengan pola makan dan tidur bayi

2. Sebaiknya ruangan dalam temperature 24° C s.d. 25,5° C dan kelembaban 40% s.d.

50%

3. Hindari dekat aliran udara

D. Persiapan alat

Alat yang perlu dipersiapkan untuk keterampilan memandikan bayi adalah;

1. Catatan keperawatan

2. Handuk dan washlap bersih

3. Sabun bayi dan shampo

4. Alkohol 70%

5. Waskom atau bathtub

6. Air hangat

7. Popok dan pakaian bersih

8. Scort

Prosedur Memandikan Bayi Baru Lahir Dan Perawatan Tali Pusat

Aspek yang dinilai Nilai Ket.

0 1 2

1. Pengkajian

a. Baca catatan perawatan dan catatan medis klien

b. Rencanakan mandi sesuai pola makan dan tidur

c. Siapkan ruangan yang kondusif

d. Tetapkan tujuan dilakukan prosedur

2. Perencanaan

a. Siapkan alat-alat

b. Cuci tangan

3. Pelaksanaan

a. Berikan salam, panggil klien dengan namanya

c. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada

keluarganya

d. Berikan kesempatan keluarga bertanya sebelum

kegiatan dilakukan

e. Kaji temperatur tubuh serta tanda dan gejala adanya

distress pernafasan

f. Memandikan:

1) Pastikan bayi dalam posisi nyaman dalam

pegangan atau terbaring dalam incubator

2) Periksa kembali temperature air dengan suhu (37-

38˚C)/ hangat-hangat kuku, air dalam Waskom

hanya digunakan untuk menyeka (sponge bathing)

dan membersihkan rambut

3) Mulai memandikan; usap mata dari kantus dalam

ke kantus luar. Gunakan air bersih dan bagian

yang berbeda untuk tiap-tiap mata

4) Bersihkan wajah dengan lembut. Gunakan air

biasa/tanpa menggunakan sabun

5) Membersihkan rambut;

a) Pengang bayi dengan aman, gunakan “football

Page 5: Pengkajian Bayi Baru Lahir

hold” basahi rambut dengan air secara lembut

b) Usapkan shampo bayi dengan menggunakan

washlap, bilas rambut dan keringkan kulit

kepala dengan cepat

6) Membersihkan telinga luar; bersihkan dengan

gerakan memutar dan gunakan bagian yang

berbeda untuk setiap telinga

7) Membersihkan tubuh dan ekstrimitas (distal ke

proksimal);

a) Setelah melepas selimut mandi/pakaian bayi,

bersihkan leher, dada, lengan dan punggung

dengan cara yang sama

b) Bersihkan tubuh dengan sabun dan air, bilas

dengan hati-hati dan keringkan bagian tubuh

yang dibersihkan sebelum berpindah kebagian

lain

8) Membersihkan genitalia;

a) Bayi perempuan; bersihkan labia secara

perlahan dengan arah depan ke belakang

b) Bayi laki-laki; tarik kulup dengan lembut dan

sejauh-jauhnya, bersihkan ujung glands dengan

gerakan memutar dan kembalikan kulup

dengan segera setelah dibersihkan

9) Bersihkan dan keringkan daerah perianal

10) Tidak dianjurkan memakai bedak, minyak atau

lotion pada kulit bayi

11) Gunakan alcohol untuk perawatan tali pusat, jika

perlu angkat tali pusat agar perawatan lebih

adekuat

12) Gunakan popok dengan lipatan kedepan dan

berada dibawah tali pusat, biarkan tali pusat

dalam keadaan terbuka

13) Gunakan pakaian bayi yang tepat sesuai kondisi

lingkungan

4. Evaluasi

a. Bersihkan dan kembalikan peralatan mandi, rapikan

ruangan senyaman mungkin dan kembalikan alat-alat

pada tempat semula

b. Perhatikan respon klien

c. Cuci tangan

d. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan

tujuan yang diharapkan

5. Dokumentasi

Dokumentasi semua tindakan meliputi; waktu, jenis

tindakan, respon klien, serta penemuan-penemuan penting

pada saat dilakukan tindakan seperti adanya tanda/gejala

hipotermi/distress pernafasan

Jumlah