pengujian model belief adjustment pada pengambilan

22
PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN TINGKAT MATERIALITAS AUDIT ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Jurusan Akuntansi Oleh: PUTRI AGUSTINA NIM : 2017310031 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2021

Upload: others

Post on 18-Dec-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN TINGKAT

MATERIALITAS AUDIT

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

Program Pendidikan Sarjana

Jurusan Akuntansi

Oleh:

PUTRI AGUSTINA

NIM : 2017310031

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2021

Page 2: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Putri Agustina

Tempat, Tanggal Lahir : Pacitan, 18 Agustus 1998

N.I.M : 2017310031

Program Studi : Akuntansi

Program Pendidikan : Sarjana

Konsentrasi : Audit dan Perpajakan

Judul : Pengujian Model Belief Adjusment Pada Pengambilan

Keputusan Tingkat Materialitas Audit

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing,

Tanggal :

(Dr. Luciana Spica Almilia, S.E., M.Si., QIA., CPSAK)) NIDN: 0704127401

Ketua Program Studi Sarjana Akuntansi

Tanggal :

(Dr. Nanang Shonhadji, S.E., Ak., M.Si., CA., CIBA., CMA)

Page 3: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

1

EXAMINING BELIEF ADJUSTMENT MODEL ON THE AUDIT

MATERIALITY LEVEL DECISION MAKING

Putri Agustina

1), Luciana Spica Almilia

2)

1 Sarjana Akuntansi, STIE Perbanas Surabaya email: [email protected]

Jl. Dadapan Watukarung Km 5 Pacitan 2 Sarjana Akuntansi, STIE Perbanas Surabaya

email: [email protected]

Jl. Nginden Semolo 34-36, Surabaya

ABSTRACT

The purpose of this study is to examine whether or not there is a difference in

the decision making of external auditors in determining the level of audit materiality

between participants who get good news followed by bad news and those who get bad

news information sequences followed by good news with a step-by-step and end-of-

sequence information presentation pattern in long information series and short

information series. The research method used in the research is the mixed design

experiment method. Participants in this study were 600 students of the Bachelor of

Accounting study program at STIE Perbanas Surabaya. The results of this study

indicate that the Step by Step presentation pattern can cause a recency effect when

receiving simple information with a sequence of evidence of good news followed by

bad news and bad news followed by good news both in the series. long and short

information, and the results obtained if the information is presented with an End of

Sequence presentation pattern with simple information and a sequence of evidence of

good news followed by bad news or bad news followed by good news there is no

difference (no order effect) either in the information series (long and short) and there

are differences in the level of audit materiality decision making when presented in a

Step by step and End Of sequence presentation pattern.

Keyword : Belief-Adjustment Model, Step by Step, End of Sequence, Recency Effect,

Audit materiality level decisions, Presentation Patterns, Information Series, Evidence

Sequences, and No Order Effect.

PENDAHULUAN

Auditor dalam mengaudit

laporan keuangan perusahaan memiliki

berbagai pertimbangan untuk membuat

keputusan audit mengenai pendapat

yang akan disajikan dalam sebuah

laporan audit. Pertimbangan yang

dilakukan auditor yaitu terkait

materialitas salah saji dari laporan

Page 4: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

2

keuangan perusahaan. Pertimbangan

yang dilakukan auditor yaitu terkait

materialitas salah saji dari laporan

keuangan perusahaan. Menurut

Sukrisno Agoes (2017, p. 120)

mengungkapkan materialitas

merupakan besarnya nilai yang hilang

atau salah saji informasi akuntansi,

dilihat dari keadaan yang

melingkupinya, yang mungkin dapat

mengakibatkan perubahan terhadap

pertimbangan orang yang meletakkan

kepercayaan atas informasi tersebut

karena adanya penghilangan atau salah

saji tersebut.

Pertimbangan materialitas

sangat penting, dikarenakan

berpengaruh terhadap hasil akhir audit

yang akan digunakan oleh pemakai

informasi dari laporan keuangan yaitu

seperti stakeholder yang meliputi

pemegang saham dan pemakai

informasi lainnya. Hal ini menjadi

tuntutan bagi auditor untuk

menjalankan tugasnya dengan cermat,

hati-hati, dan objektif. Auditor dalam

mempertimbangkan informasi temuan

audit yang diperoleh untuk mengambil

keputusan mengenai pendapat apa

yang akan dinyatakan dalam laporan

audit, sehingga penentuan tingkat

materialitas salah saji laporan

keuangan harus ditetapkan dengan

tepat oleh auditor.

Auditor dapat membuat

kelalaian dalam menentukan

penilaian risiko salah saji audit.

Kondisi nyata di lapangan, dimana

auditor memiliki kemungkinan akan

terkena bias informasi ketika

diberikan suatu informasi atau bukti

dokumen temuan audit yang berisi

informasi baik maupun buruk, maka

persepsi selanjutnya yang dibangun

adalah sama seperti pandangan

pertama ketika melihat suatu

informasi atau objek serupa (Ramos

dan Ashby, 2017). Auditor dalam

melakukan prosedur audit juga tidak

akan terhindar dari kelalaian baik

yang tidak disengaja. Kelalaian yang

tidak disengaja bisa menjadi salah

satu penyebab dari keterbatasan

kognitif seorang auditor sebagai

individu. Keterbatasan kognitif

ketika menerima dan mengelola

informasi yang berkaitan dengan

perusahaan yang akan diaudit dan

berdampak pada bias informasi. Bias

auditor tersebut bisa terjadi ketika

auditor memperoleh informasi atas

perusahaan, dengan urutan, penyajian

informasi, dan seri informasi tersebut

beragam. Keberagaman informasi

yang diterima dapat membuat auditor

salah dalam mengambil kesimpulan

dan pada akhirnya berdampak pada

keputusan yang diambil.

Penyesuaian keputusan auditor dalam

pengambilan keputusan tingkat

materialitas audit ini sesuai dengan

teori model belief adjustment.

Teori model belief adjustment

yang dikemukakan oleh Hogarth &

Einhorn (1992) memberikan sebuah

prediksi ketika dua informasi

memiliki isi yang berbeda yakni

informasi bersifat campuran (good

news-bad news) dan pola penyajian

disajikan secara berurutan maka

seseorang cenderung akan melakukan

sebuah revisi mengenai keyakinan

awal yang telah dibuat. Keberagaman

informasi yang disajikan akan

Page 5: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

3

menyebabkan efek urutan informasi

ini membuat auditor memiliki

kecenderungan dalam pengambilan

keputusan menentukan tingkat

materialitas salah saji berdasarkan

informasi terkini yang diperoleh.

RERANGKA TEORITIS YANG

DIPAKAI DAN HIPOTESIS

The Belief Adjustment Model

Model penyesuaian diajukan

oleh Hogarth & Einhorn Pada tahun

(1992) dan biasa dikenal dengan

sebutan model belief adjustment.

Model belief adjustment

memperkirakan bahwa cara seseorang

memperbaiki keyakinannya yang

sekarang dipengaruhi oleh informasi

yang diterima secara keseluruhan dan

individu memiliki keterbatasan

mengenai kapasitas memori untuk

menginggat. Sehingga individu

cenderung akan mengubah keyakinan

yang telah dibuat melalui proses

peenyesuaian. Proses penyesuaian ini

terjadi apabila individu memperoleh

bukti baru yang mendukung untuk

merevisi atau mengubah keyakinan

yang telah dibuat diawal.

Pengembangan model belief

adjustment dari Hogarth & Einhorn

(1992) memiliki tiga karakteristik

utama yang digunakan dalam

Bayes’Theorem yaitu (1) arah, (2)

kekuatan dan (3) tipe bukti.

Bayes’Theorom juga memperluas

cakupannya yaitu dengan

menambahkan dua karakteristik

tambahan yang yaitu urutan infromasi

dan model penyajian informasi.

Recency Effect and Primacy Effect

Teori model belief adjustment

milik Hogarth & Einhorn (1992)

menyatakan bahwa dalam

pengambilan keputusan individu

sering menggunakan efek urutan atau

susunan bukti yang disajikan sebagai

bahan pertimbangan. Pengaruh urutan

atau susunan bukti memiliki beberapa

tipe yaitu primacy effect, recency effect

dan no order effect. Tipe primacy

effect akan terjadi jika bukti yang

disajikan diawal lebih digunakan

sebagai bahan pertimbangan

pengambilan keputusan dibandingkan

bukti yang disajikan diakhir. Tipe

recency effect akan terjadi jika bukti

yang disajikan diakhir jauh lebih

digunakan sebagai bahan

pertimbangan pengambilan keputusan

dibandingkan bukti yang disajikan

diawal.

Tabel 2.1

Prediksi Efek Urutan Sederhana Kompleks

End Of

Sequence

Step by

step

End Of

sequence

Step by

step

Susunan Informasi campuran

Pendek Primacy Recency Recency Recency

Panjang Primacy Primacy Primacy Primacy

Sumber: Hogarth & Einhorn (1992)

Tabel 2.1 menunjukkan

seperangkat informasi campuran

(urutan ++-- atau --++) maka untuk

prediksi efek urutan yang akan terjadi

berdasarkan seri informasi dan pola

penyajian. Hal tersebut akan

menentukan efek apa yang akan

Page 6: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

4

mempengaruhi auditor dalam

mengambil keputusan tingkat

materialitas audit.

Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran

mendiskripsikan apabila partisipan

akan menerima informasi yang akan

disajikan dalam pola penyajian Step by

step dan End Of sequence dengan

dengan urutan penyajian goodnews

diikuti dengan badnews dan badnews

diikuti dengan goodnews dalam

pengambilan keputusan tingkat

materialitas audit.

Sumber : 12 Oktober 2020

Gambar 2.1

Kerangka PemikiranTeoritis

Pengembangan Hipotesis

Mochammad dkk. (2019)

bertujuan untuk menguji apakah model

belief adjustment dan framming effect

berpengaruh terhadap pengambilan

keputusan investasi. menunjukkan

bahwa penelitian ini tidak berhasil

dalam memberikan dukungan terhadap

pola penyajian Sbs menyebabkan efek

kebaruan saat menerima serangkaian

pendek informasi, pola penyajian Eos

akan menyebabkan efek utama saat

menerima serangkaian informasi

pendek, dan penelitian ini tidak

berhasil dalam memberikan dukungan

yang akan mengarah pada pola

presentasi Eos individu terjebak dalam

jebakan framing serta penelitian ini

tidak berhasil dalam menyediakan

dukungan yang menguji pola

presentasi dengan menyediakan

kondisi pembingkaian terbalik akan

menyebabkan perbedaan dalam

keputusan investasi.

Brant et al. (2019) bertujuan

untuk menguji sejauh mana insentif

auditor mempengaruhi penilaian

materialitas yang melekat dalam

pengungkapan salah saji . Hasil

membuktikan bahwa auditor menilai

salah saji secara strategis sebagai lebih

sedikit material (misal salah saji

diungkapkan lebih sedikit dengan

jelas) ketika auditor menghadapi risiko

reputasi yang lebih besar, risiko litigasi

yang lebih besar, atau memiliki yang

lebih besar insentif untuk

menyenangkan klien penting.

Penelitian ini menemukan bahwa efek

insentif nyata hanya ketika materialitas

salah saji kurang pasti tetapi tidak

ketika salah saji tersebut jelas

material. Temuan ini menunjukkan

bahwa risiko litigasi dan kerusakan

reputasi muncul dari pengakuan yang

menonjol atas audit periode

sebelumnya yang gagal, selaraskan

materialitas auditor penilaian dengan

preferensi manajemen untuk

pengungkapan yang kurang menonjol.

Denis et al. (2018) memiliki

tujuan untuk mempelajari masalah

eskalasi komitmen dan pembingkaian

dalam pengaturan budaya baru yang

melibatkan Jerman dan Vietnam. Hasil

penelitian yaitu pembuat keputusan

Page 7: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

5

Vietnam lebih cenderung berinvestasi

tambahan sumber daya dalam proyek

yang tidak menguntungkan daripada

pengambilan keputusan, pembuat

keputusan dalam kondisi

pembingkaian negatif lebih cenderung

berinvestasi sumber daya tambahan

dalam proyek yang tidak

menguntungkan daripada yang berada

dalam kondisi pembingkaian positif,

budaya dan framing berinteraksi

sedemikian rupa untuk menghasilkan

yang lebih kuat dalm membingkai efek

pada pembuat keputusan Vietnam

daripada pembuat keputusan Jerman.

Taufan (2018) bertujuan untuk

menguji apakah model belief

adjustment dan framming effect

berpengaruh terhadap pengambilan

keputusan investasi pada investor non-

profesional. Hasil penelitian

membuktikan ada pengaruh signifikan

dalam pengambilan keputusan dan

terjadi recency effect pada investor

yang menerima kabar baik diikuti oleh

kabar buruk dan mereka yang

menerima kabar buruk diikuti kabar

baik pada pola Sbs dengan kondisi

pembingkaian informasi. Hasil lain

dari penelitian ini juga telah

membuktikan bahwa terjadi primacy

effect antara investor yang menerima

kabar baik diikuti oleh kabar buruk

dan investor yang menerima kabar

buruk diikuti kabar baik dalam pola

Sbs dengan kondisi membingkai

informasi terbalik.

Anita dan Luciana (2017)

memiliki tujuan penelitian untuk

menguji perbedaan pengambilan

keputusan investasi antar partisipan

terhadap penerimaan informasi dengan

adanya perbedaan urutan penyajian,

pola penyajian dan urutan informasi.

Hasil penelitian membuktikan bahwa

informasi kompleks diterima individu

juga dapat berpengaruh pada

keputusan investasi. Selain itu,

Keterbatasan kognitif dari seorang

individu juga berdampak terhadap

proses pengolahan dari informasi yang

telah atau akan diterima. Kemudian

apabila investor diberikan informasi

yang panjang, maka investor miliki

kelemahan tidak mampu memahami

keseluruhan informasi yang telah

diterima. Tetapi, jika informasi

diberikan ringkas atau pendek maka

investor akan dengan mudah

memahami informasi yang diterima.

Penelitian ini juga telah memberi bukti

bahwa keterbatasan yang dimiliki

individu untuk menerima informasi

non akuntansi yang datanya bersifat

kualitatif karena investor lebih mudah

untuk membandingkan dengan

pengukuran umum dikarenakan

memiliki skala yang sama.

Farita dan Luciana (2017)

bertujuan menguji apakah model teori

belief adjustment dan tingkat

kepercayaan berlebih berpengaruh

terhadap pengambilan keputusan dari

investasi. Hasil penelitian gagal untuk

membuktikan bahwa pola Sbs dapat

menyebabkan efek utama dalam seri

informasi yang panjang. Selain itu

penelitian ini gagal memberikan

dukungan bahwa pola presentasi Eos

menyebabkan efek keutamaan dalam

seri informasi panjang dan pendek.

Page 8: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

6

Aulida (2017) bertujuan untuk

dapat melihat perbedaan penilaian

investor dengan mempertimbangkan

pola penyajian, urutan informasi dan

jenis informasi dengan menggunakan

teori belief adjustment. Hasil

penelitian keseluruhan menunjukkan

itu pola presentasi Sbs dapat mengarah

untuk efek resensi saat menerima

sederhana dan pendek informasi

tentang akuntansi dan non akuntansi

jenis informasi. Penyebab efek

kebaruan adalah informasi yang

disajikan berurutan Sbs memberi lebih

banyak peluang untuk melakukan

penyesuaian.

Catherin (2017) memiliki

tujuan penelitian untuk meningkatkan

kualitas keputusan, dan keberhasilan

proyek dan portofolio, dengan menguji

pengaruh representasi visual yang

berbeda dari data interdependensi

dalam percobaan keputusan yang

disimulasikan. Hasil penelitian semua

kecuali satu dari hipotesis utama

didukung oleh temuan menemukan ada

perbedaan signifikan dan pengecualian

pada hipotesis dua tidak ada perbedaan

signifikan yang ditemukan antara

persepsi kecukupan waktu dan alat

gunakan untuk mendukung hipotesis 2.

Rika (2017) bertujuan untuk

menguji apakah terdapat perbedaan

keputusan investasi yang dibuat oleh

investor non-profesional ketika

informasi yang diberikan disajikan

dalam beberapa cara. adalah ada

perbedaan dalam keputusan investasi

antara peserta yang menerima pesanan

informasi kabar baik diikuti oleh berita

buruk (++ --) dengan peserta yang

menerima informasi kabar buruk

diikuti oleh kabar baik (-- ++) untuk

semua pengalaman saat menerima

informasi dengan pola Eos dan

pembingkaian informasi. Ada

perbedaan antara peserta yang

menerima informasi Sbs dan Eos

untuk semua kondisi eksperimental

berdasarkan pola penyajian kecuali

pada kondisi dengan informasi urutan

berita buruk diikuti oleh kabar baik (--

++) dan membingkai informasi

terbalik. Kemudian ada perbedaan

dalam keputusan investasi antara

peserta yang menerima framing sejalan

dengan informasi dan peserta yang

menerima membingkai informasi

terbalik untuk semua percobaan

ketentuan kecuali untuk urutan

informasi yang baik berita diikuti oleh

berita buruk (++ -) dan pola penyajian

Eos.

Tri dkk. (2015) bertujuan untuk

menguji pengaruh efek resensi yang

terjadi berdasarkan perbedaan urutan

informasi, cara penyajian, dan bentuk

informasi terhadap pengambilan

keputusan audit ketika informasi. Hasil

Penelitian menunjukkan bahwa,

pertama, adanya efek resensi pada

pengambilan keputusan auditor

internal ketika informasi disajikan

dengan pola sekuensial, yaitu dengan

informasi positif negatif (urutan

negatif). Penelitian ini juga

menunjukkan adanya efek resensi

dalam pengambilan keputusan sistem

pengendalian internal ketika informasi

disajikan dalam bentuk non bagan,

pada penyajian sekuensial maupun

simultan. Dimana partisipan

memberikan perhatian pada informasi

Page 9: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

7

akhir lebih tinggi daripada informasi

awal. Sehingga riset ini memberi

dukungan model revisi keyakinan oleh

Hogarth & Einhorn (1992) khususnya

dalam konteks Praktik Audit.

Pada dasarnya pengambilan

keputusan audit tingkat materalitas

mempertimbangkan keputusan salah

saji yang harus tepat agar dapat

menghasilkan laporan audit yang

sesuai dengan keadaan sebenarnya

sehingga berdampak pada ketepatan

stakeholder dan pemakai laporan

keuangan dalam melakukan

pengambilan keputusan. Berdasarkan

latar belakang dan penelitian-

penelitian terdahulu yang telah

dijelaskan sebelumnya, maka hipotesis

penelitian ini dapat dirumuskan:

H1 :Terdapat perbedaan pengambilan

keputusan tingkat materialitas

audit antara partisipan yang

menerima informasi good news

diikuti dengan informasi bad news

dibandingkan dengan partisipan

yang menerima informasi bad

news diikuti informasi good news

pada pola penyajian informasi Step

by step dan seri informasi panjang.

H2 :Terdapat perbedaan pengambilan

keputusan tingkat materialitas

audit antara partisipan yang

menerima informasi good news

diikuti dengan informasi bad news

dibandingkan dengan partisipan

yang menerima informasi bad

news diikuti informasi good news

pada pola penyajian informasi Step

by step dan seri informasi pendek.

H3 :Terdapat perbedaan pengambilan

keputusan tingkat materialitas

audit antara partisipan yang

menerima informasi good news

diikuti dengan informasi bad news

dibandingkan dengan partisipan

yang menerima informasi bad

news diikuti informasi good news

pada pola penyajian informasi End

of sequence dan seri informasi

panjang.

H4 :Terdapat perbedaan pengambilan

keputusan tingkat materialitas

audit antara partisipan yang

menerima informasi good news

diikuti dengan informasi bad news

dibandingkan dengan partisipan

yang menerima informasi bad

news diikuti informasi good news

pada pola penyajian informasi End

of sequence dan seri informasi

pendek.

H5 :Terdapat perbedaan pengambilan

keputusan tingkat materialitas

audit antara partisipan yang

menerima informasi good news

diikuti dengan informasi bad news

dibandingkan dengan partisipan

yang menerima informasi bad

news diikuti informasi good news

pada pola penyajian informasi Step

by step dan End of sequence dan

seri informasi panjang.

H6 :Terdapat perbedaan pengambilan

keputusan tingkat materialitas

audit antara partisipan yang

menerima informasi good news

diikuti dengan informasi bad news

dibandingkan dengan partisipan

yang menerima informasi bad

news diikuti informasi good news

pada pola penyajian informasi Step

by step dan End of sequence dan

seri informasi pendek.

Page 10: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

8

METODE PENELITIAN

Subjek Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini

adalah mahasiswa/i sarjana akuntansi

STIE Perbanas Surabaya yang

memiliki kriteria telah atau sedang

menempuh mata kuliah Praktik Audit.

Treatment pada penelitian ini

berdasarkan dengan :

1. Urutan bukti ++-- dan --++

2. Pola penyajian Step by step dan

End of sequence

3. Seri informasi panjang dan

pendek

Jumlah keseluruhan adalah

sebanyak 150 partisipan dimana setiap

partisipan mengerjakan 4 skenario

sehingga total pengamatan adalah

sebanyak 600 paertisipan. Kemudian

setalah disaring kembali terdapat 140

partisipan yang berhasil lolos dalam

manipulasi cek dan pertanyaan umum

Secara keseluruhan 560 partisipan

dapat dikategorikan sebagai berikut:

140 partisipan menerima informasi

dengan urutan bukti (++-- dan --++)

dengan pola penyajian Sbs dan seri

informasi panjang; 140 partisipan

menerima informasi denga urutan

bukti (++-- dan --++) dengan Sbs dan

seri informasi pendek; 140 partisipan

menerima informasi dengan urutan

bukti (++-- dan --++) dengan pola

penyajian Eos dan seri informasi

panjang; dan 140 partisipan menerima

informasi dengan urutan bukti (++--

dan --++) dengan pola penyajian Eos

dan seri informasi pendek.

Desain Eksperimen

Penelitian ini dapat

dikategorikan kedalam jenis penelitian

eksperimen. Penelitian eksperimen

dapat digunakan untuk menghubungan

sebab akibat dari dua atau lebih

variabel dengan melakukan manipulasi

dan treatment dari peneliti dengan

menggunakan data penelitian empiris

dimana data akan diperoleh dari

observasi atau pengalaman.

Nahartyo (2012) menyatakan

bahwa penelitian eksperimen

merupakan sebuah desain riset untuk

melakukan investigasi pada suatu

fenomena dengan cara melakukan

perekayasaan suatu kondisi melalui

prosedur tertentu yang kemudian

hasilnya dapat diamati dan hasilnya

dapat di interpretasikan. Penelitian

eksperimen ini menggunakan desain

yaitu 2x2x2 mixed design (between

dan within subject) dengan variabel

independen yang dimanipulasi yaitu

urutan bukti (++ -- dan --++) dan seri

informasi (informasi panjang dan

pendek) pada pola penyajian informasi

Sbs dan Eos.

Prosedur dan Penugasan

Penelitian ini menggunakan

desain web based experiment yaitu

eksperimen yang dilakukan

menggunakan media JOTFORM dan

partisipan akan menjawab pertanyaan

yang diberikan secara secara online.

Partisipan di kelompokkan menjadi 2

kelompok dan partisipan diminta untuk

mengisi 4 skenario dari 8 skenario

Page 11: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

9

eksperimen yang telah ditentukan

secara random.

Partisipan dalam penelitian ini

adalah berperan sebagai auditor

eksternal yang sedang mengaudit

Laporan keuangan PT XYZ. PT XYZ

adalah perusahaan yang berada pada

bidang elektronik yang sudah

beroperasi sejak tahun 2007.

Selanjutnya, setelah informasi temuan

audit diberikan kepada partisipan

mereka kemudian diminta untuk

memberikan judgement atas penilaian

tingkat materialitas dengan skala 1

sampai dengan 7 dari temuan audit

yang sudah diterima, (1) jika partisipan

menilai informasi atau temuan audit

tersebut SANGAT MATERIAL dan

(7) jika partisipan menilai informasi

atau temuan audit tersebut SANGAT

TIDAK MATERIAL bagi tingkat

kewajaran salah saji laporan keuangan

perusahaan.

Variabel penelitian

Variabel dependen pada

penelitian ini adalah keputusan tingkat

materialitas audit. Variabel independen

pada penelitian ini adalah urutan (good

news diikuti bad news dan bad news

diikuti good news), pola penyajian

Step by step dan End of sequence dan

seri informasi (panjang dan pendek).

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

Uji Normalitas. Uji Normalitas

bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu

atau residual memiliki distribusi

normal. Uji normalitas yang digunakan

adalah Kolmogorov Smirnov dimana

hal tersebut dikatakan normal apabila

memiliki signifikansi 𝛼 ≥ 0,05. Ho

diterima jika signifikansi 𝛼 ≥0,05, dan

Ho ditolak jika signifikansi 𝛼< 0,05.

Setelah dilakukan pengujian data

dengan uji normalitas untuk

mengetahui nilai residual berditribusi

normal maka menggunakan uji

ANOVA yang bertujuan untuk

membandingkan rata-rata dua atau

lebih grup yang tidak berhubungan

satu dengan yang lain, apakah kedua

grup tersebut memiliki nilai rata-rata

yang sama ataukah tidak secara

signifikan. Dan jika nilai residual

berdistribusi tidak normal maka

menggunakan Uji Kruskal-Wallis H.

HASIL PENELITIAN

Cek Manipulasi dan Pengujian

Hipotesis

Tabel 4.1

Data Jumlah Partisipan

Berdasarkan Skenario Eksperimen

Skena

rio

Pola

Penyaj

ian

Urut

an

Bukt

i

Seri

Informas

i

Jumla

h

Partisi

pan

Ketera

ngan

I Step

by

step

++-- Panjang

70

Mixed

Desig

n

II --++ 70

III ++-- Pendek

70

IV --++ 70

V End of

sequen

ce

++-- Panjang

70

VI --++ 70

VII ++-- Pendek

70

VII --++ 70

Total Partisipan 560

Sumber:Lampiran 6 dan 8, Diolah 3

Desember 2020

Tabel 4.1 menyajikan

informasi mengenai distribusi subjek

penelitian kedalam delapan skenario,

meliputi: 70 orang berada pada

skenario I; 70orang berada pada

Page 12: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

10

skenario II; 70 orang berada pada

skenario III; 70 orang lainnya berada

pada skenario IV; 70 orang lainnya

berada pada skenario V; 70 orang

lainnya berada pada skenario VI; 70

orang lainnya berada pada skenario

VII; dan 70 orang lainnya berada pada

skenario VIII.

Berikut adalah kriteria cek

manipulasi dan pengetahuan umum

audit:

1. Partisipan menjawab minimal 2

soal secara benar dari 3 soal cek

manipulasi, Hal ini untuk

mengetahui partisipan bahwa

partisipan telah memperhatikan

informasi temuan audit tingkat

materialitas yang telah diberikan.

2. Partisipan menjawab minimal 3

soal secara benar dari 5 soal

pertanyaan pengetahuan umum

auditing, Hal ini untuk

mengetahui pengetahuan umum

partisipan mengenai auditing

sehingga partisipan memiliki

kemampuan untuk menjawab

pertanyaan eksperimen mengenai

keputusan tingkat materialitas

audit.

3. Partisipan menyelesaikan semua

penugasan dengan lengkap.

Kriteria tersebut dijadikan oleh

peneliti untuk memeriksa apakah

partisipan dapat dikatakan lolos atau

tidak dalam penelitian ini sehingga

menggunakan kriteria tersebut dari 600

sampel yang lolos adalah sebanyak

560 partisipan. Dari 600 mahasiswa

yang mengisi instrument penelitian, 24

mahasiswa lolos cek manipulasi dan

16 pengetahuan umum audit. Sehingga

data yang bisa digunakan sebanyak

560 data dengan rincian sebagai

berikut :

Tabel 4.2

Data Jumlah Partisipan Yang

Mengikuti Penelitian Keterangan Jumlah Partisipan

Sarjana Akuntansi

Jumlah Mahasiswa yang

bersedia menjadi partisipan

600

Jumlah partisipan yang tidak mengikuti kegiatan

0

Jumlah partisipan yang mengikuti eksperimen

600

Jumlah mahasiswa yang tidak

Lolos Cek Manipulasi

(24)

Jumlah mahasiswa yang tidak

Lolos Pengetahuan Umum

(16)

Jumlah data yang bisa

Digunakan

560

Sumber: Lampiran 5 & 6

Pengujian Hipotesis

Tabel. 22

Page 13: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

11

Ringkasan Hasil Hipotesis Uji Beda

Pembahasan Pengaruh urutan, Pola

penyajian Step by step dan Jenis

Informasi Terhadap Keputusan

tingkat materialitas audit

Tabel 4.3

Rata-Rata Judgement Akhir Pola

Penyajian Sbs Pada Seri Informasi

Panjang Urut

an

Bukt

i

Judgement

ke

-0

ke

-1

ke

-2

ke

-3

ke

-4

ke

-5

ke

-6

ke

-7

ke-

8

ke

-9

Hipotesis Variabel

Dependen

Pola

Penyajian

Urutan

Bukti

Seri

Informasi Mean Sig Efek

Hasil

Pengujian

Panel 1 :Pengujian Urutan Bukti ++-- dibandingkan --++ dengan Pola Penyajian Sbs pada Seri Informasi Panjang

1

Keputusan

tingkat

materialitas

audit

Sbs ++--

--++ Panjang

3,043

5,000 0,000

recency

effect

Terpenuhi,

ada

perbedaam

Penel 2 : Pengujian Urutan Bukti ++-- dibandingkan --++ dengan Pola Penyajian Sbs pada Seri Informasi Pendek

2

Keputusan

tingkat

materialitas

audit

Sbs ++--

--++ Pendek

2,871

5,029 0,000

recency

effect

Terpenuhi,

ada

perbedaam

Penel 3 : Pengujian Urutan Bukti ++-- dibandingkan --++ dengan Pola Penyajian Eos pada Seri Informasi Panjang

3

Keputusan

tingkat

materialitas

audit

Eos ++--

--++ Panjang

3,843

4,071 0,379

No order

effect

Tidak

terpenuhi,

tidak ada

perbedaam

Penel 4 : Pengujian Urutan Bukti ++-- dibandingkan --++ dengan Pola Penyajian Eos pada Seri Informasi Pendek

4

Keputusan

tingkat

materialitas

audit

Eos ++--

--++ Pendek

4,014

4,029 0,835

No order

effect

Tidak

terpenuhi,

tidak ada

perbedaam

Penel 5 : Pengujian Urutan Bukti ++-- dibandingkan --++ dengan Pola Penyajian Sbs dan Eos pada Seri Informasi Panjang

5

Keputusan

tingkat

materialitas

audit

Sbs & Eos

++--

++--

Panjang

3,043

3,843 0,008

recency

effect

Terpenuhi,

ada

perbedaam

--++

--++

5,000

4,071 0,000

recency

effect

Terpenuhi,

ada

perbedaam

Penel 6 : Pengujian Urutan Bukti ++-- dibandingkan --++ dengan Pola Penyajian Sbs dan Eos pada Seri Informasi Pendek

6

Keputusan

tingkat

materialitas

audit

Sbs & Eos

++--

++--

Pendek

2,871

4,014 0,000

recency

effect

Terpenuhi,

ada

perbedaam

--++

--++

5,029

4,029 0,000

recency

effect

Terpenuhi,

ada

perbedaam

Page 14: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

12

++-

- 4 5,

1

4,

9

5,

1

5,

1

5,

0

5,

1

5,

0 5,1 5,0

--

++ 4 3,

0

2,

9

3,

0

3,

0

2,

8

2,

9

2,

9 2,8 2,9

Urutan

Bukti Judgement

ke-

10

ke-

11

ke-

12

ke-

13

ke-

14

ke-

15

ke-

16

ke-

17

ke-

18

++-- 3,2 3,5 3,2 3,4 3,1 2,8 2,8 3,5 3,0

--++ 4,4 4,3 4,3 4,4 4,3 4,5 4,6 4,4 5,0

Sumber: Lampiran 8, Diolah 12 Desember

2020

Tabel 4.3 menjelaskan rata-rata

judgement akhir pola penyajian Sbs

mulai dari informasi pertama sampai

dengan ke-18 pada seri informasi

panjang. Rata-rata pada keputusan ke-

18, pada urutan bukti ++-- sebesar 3,0

hal ini dapat menunjukkan bahwa

kecenderungan akan terjadi rencency

effect, dimana para responden

cenderung memberikan penilaian atas

resiko mengikuti informasi terakhir

yang diterimanya. Begitu pula pada

urutan bukti --++ sebesar 5,0 hal ini

dapat menunjukkan bahwa

kecederungan akan terjadi recency

effect, dimana responden cenderung

menilai resiko berdasarkan bukti

terakhir yang di dapatkan.

Berdasarkan hasil uji pengaruh

Kruskal-Wallis H pada Panel 1 pola

penyajian Sbs untuk seri informasi

panjang menunjukkan bahwa nilai Sig.

adalah sebesar 0,000 pada skenario

satu dan skenario dua. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan rata-rata judgement

akhir partisipan yang menerima urutan

good news diikuti bad news

dibandingkan dengan partisipan yang

menerima urutan bad news diikuti

good news. Pada penelitian ini

menunjukkan bahwa pola penyajian

Sbs pada seri informasi panjang

menimbulkan recency effect pada

informasi sederhana. Recency effect

ditunjukan dengan nilai mean pada

partisipan yang memperoleh urutan

informasi (good news dan diikuti bad

news) sebesar 3,043 lebih rendah dari

partisipan yang memperoleh urutan

informasi (bad news dan diikuti good

news) adalah sebesar 5,000.

Gambar 4.1

Pola Fishtail pada Revisi Keyakinan

yang diambil oleh Auditor Eksternal

Pada Pola Penyajian Step by Step

Gambar 4.1 memperlihatkan

pada pola fishtail dengan sumbu X seri

informasi yang disajikan yaitu ke-1

sampai dengan ke-18. Sumbu Y ialah

besaran keputusan akhir partisipan dari

audit tingkat materialitas. Hasil

penelitian ini memeiliki hasil yang

berbeda dengan teori model Belief

Adjustment Hogart dan Einhorn (1992)

yang memprediksi bahwa primacy

effect akan terjadi pada pola penyajian

Sbs dan informasi yang sederhana.

Primacy effect terjadi ketika bukti

yang diterima diawal lebih

0

1

2

3

4

5

6

Ke

0

Ke

1

Ke

2

Ke

3

Ke

4

Ke

5

Ke

6

Ke

7

Ke

8

Ke

9

Ke

10

Ke

11

Ke

12

Ke

13

Ke

14

Ke

15

ke

16

Ke

17

Ke

18

++--

--++

Page 15: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

13

dipertimbangkan dibandingkan dengan

bukti yang diterima diakhir.

Tabel 4.4

Rata-Rata Judgement Akhir Pola

Penyajian Sbs Pada Seri Informasi

Pendek

Urutan

Informas

i

K

e

0

Ke

1

Ke

2

Ke

3

Ke

4

Ke

5

Ke

6

++-- 3

4,3

3

4,2

1

4,1

9

2,9

1

2,9

3

2,8

7

--++ 3

3,0

9

3,2

4

3,1

3

4,6

7

4,9

1

5,0

3

Sumber: Lampiran 8, Diolah 12 Desember

2020

Tabel 4.4 menjelaskan rata-

rata judgement akhir pola penyajian

Sbs mulai dari informasi pertama

sampai dengan ke-6 pada seri

informasi pendek. Rata-rata pada

keputusan ke-6, pada urutan bukti ++--

sebesar 2,87 hal ini dapat

menunjukkan bahwa kecenderungan

akan terjadi rencency effect, dimana

para responden cenderung

memberikan penilaian atas resiko

mengikuti informasi terakhir yang

diterimanya. Begitu pula pada urutan

bukti --++ sebesar 5,03 hal ini dapat

menunjukkan bahwa kecederungan

akan terjadi recency effect, dimana

responden cenderung menilai resiko

berdasarkan bukti terakhir yang di

dapatkan.

Berdasarkan hasil uji pengaruh

Kruskal-Wallis H pada Panel 2 pola

penyajian Sbs untuk seri informasi

panjang menunjukkan bahwa nilai

Sig.adalah sebesar 0,000 dan pada

skenario tiga dan skenario empat. Hal

ini berarti dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan

rata-rata judgement akhir partisipan

yang menerima urutan good news

diikuti bad news dibandingkan dengan

partisipan yang menerima urutan bad

news diikuti good news. Pada

penelitian ini menunjukkan bahwa

pola penyajian Sbs pada seri informasi

pendek menimbulkan recency effect

pada informasi sederhana. Recency

effect ditunjukan dengan nilai mean

pada partisipan yang memperoleh

urutan informasi (good news dan

diikuti bad news) sebesar 2,871 lebih

rendah dari partisipan yang

memperoleh urutan informasi (bad

news dan diikuti good news) sebesar

5,029.

Gambar 4.2

Pola Fishtail pada Revisi Keyakinan

yang diambil oleh Auditor Eksternal

Pada Pola Penyajian Step by Step

Gambar 4.2 memperlihatkan

pada pola fishtail dengan sumbu X seri

informasi yang disajikan yaitu ke-1

sampai dengan ke-6. Sumbu Y ialah

besaran keputusan akhir partisipan dari

audit tingkat materialitas. Hasil

penelitian ini memiliki hasil yang

sama dengan teori model Belief

Adjustment Hogart dan Einhorn (1992)

yang memprediksi bahwa recency

0

1

2

3

4

5

6

Ke 0 Ke 1 Ke 2 Ke 3 Ke 4 Ke 5 Ke 6

++--

--++

Page 16: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

14

effect akan terjadi pada pola penyajian

Sbs dan informasi yang sederhana.

Recency effect terjadi ketika bukti

yang diterima akhir lebih

dipertimbangkan dibandingkan dengan

bukti yang diterima diawal.

Pembahasan Pengaruh urutan, Pola

penyajian End Of Sequence dan

Jenis Informasi Terhadap

Keputusan tingkat materialitas

audit

Berdasarkan hasil uji pengaruh

Kruskal-Wallis H pada Panel 3 pola

penyajian Eos untuk seri informasi

panjang menunjukkan bahwa nilai Sig.

Adalah sebesar 0,379 dan pada

skenario lima dan skenario enam. Pada

penelitian ini menunjukkan bahwa

pola penyajian Eos pada seri informasi

panjang menimbulkan No order

Effect. No order Effect ditunjukan

dengan nilai mean pada partisipan

yang yang memperoleh urutan

informasi (good news dan diikuti bad

news) sebesar 3,843 lebih rendah dari

partisipan yang memperoleh urutan

informasi (bad news dan diikuti good

news) sebesar 4,071. Selisih antara

kelompok variabel diketahui sebesar

0,228 sehingga hasil rata-rata dua

kelompok menunjukkan perbedaan

yang tidak signifikan rata-rata

judgement akhir partisipan yang

menerima urutan good news diikuti

bad news dibandingkan dengan

partisipan yang menerima urutan bad

news diikuti good news dalam

pengambilan keputusan tingkat

materialitas audit.

Berdasarkan hasil uji pengaruh

Kruskal-Wallis H pada Panel 4 pola

penyajian Eos untuk seri informasi

pendek menunjukkan bahwa nilai Sig.

Adalah sebesar 0,835 dan pada

skenario tujuh dan skenario delapan.

Pada penelitian ini menunjukkan

bahwa pola penyajian Eos pada seri

informasi pendek menimbulkan No

order Effect. No order Effect

ditunjukan dengan nilai mean pada

partisipan yang memperoleh urutan

informasi (good news dan diikuti bad

news) sebesar 4,014 lebih rendah dari

partisipan yang memperoleh urutan

informasi (bad news dan diikuti good

news) sebesar 4,029. Selisih antara

kelompok variabel diketahui sebesar

0,015 sehingga hasil rata-rata dua

kelompok menunjukkan perbedaan

yang tidak signifikan rata-rata

judgement akhir partisipan yang

menerima urutan good news diikuti

bad news dibandingkan dengan

partisipan yang menerima urutan bad

news diikuti good news dalam

pengambilan keputusan tingkat

materialitas audit.

Pembahasan Pengaruh urutan, Pola

penyajian Step by Step dan End Of

Sequence dan Jenis Informasi

Terhadap Keputusan tingkat

materialitas audit

Hasil pengujian skenario I pada

Panel 5 dengan pola penyajian Sbs

++-- dan seri informasi panjang dan

skenario V dengan pola penyajian Eos

++-- dan seri informasi panjang

memperlihatkan Sig sebesar 0,008. Hal

ini berarti terdapat perbedaan dalam

pengambilan keputusan tingkat

materialitas audit.

Page 17: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

15

Hasil pengujian skenario II

dengan pola penyajian Sbs --++ dan

seri informasi panjang dan skenario VI

dengan pola penyajian Eos --++ dan

seri informasi panjang memperlihatkan

Sig sebesar 0,000. Hal ini berarti

terdapat perbedaan dalam pengambilan

keputusan tingkat materialitas audit.

Pada penelitian ini menunjukkan

bahwa pola penyajian Sbs dan Eos

dengan seri informasi panjang

menimbulkan recency Effect. Recency

Effect ditunjukan dengan nilai mean

pada informasi terakhir yang diterima

lebih dipertimbangkan dalam

pengambilan keputusan tingkat

materialitas audit.

Hasil pengujian skenario III

pada Panel 6 dengan pola penyajian

Sbs ++-- dan seri informasi pendek

dan skenario VII dengan pola

penyajian Eos ++-- dan seri informasi

pendek memperlihatkan Sig sebesar

0,000. Hal ini berarti terdapat

perbedaan dalam pengambilan

keputusan tingkat materialitas audit.

Hasil pengujian skenario IV

dengan pola penyajian Sbs --++ dan

seri informasi pendek dan skenario

VIII dengan pola penyajian Eos --++

dan seri informasi pendek

memperlihatkan Sig sebesar 0,000. Hal

ini berarti terdapat perbedaan dalam

pengambilan keputusan tingkat

materialitas audit. Pada penelitian ini

menunjukkan bahwa pola penyajian

Sbs dan Eos dengan seri informasi

panjang menimbulkan recency Effect.

Recency Effect ditunjukan dengan nilai

mean pada informasi terakhir yang

diterima lebih dipertimbangkan dalam

pengambilan keputusan tingkat

materialitas audit.

KESIMPULAN, KETERBATASAN

DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik

dari hasil penelitian ini adalah

pertama, terdapat perbedaan

keputusan tingkat materialitas audit

antara partisipan yang memperoleh

informasi good news diikuti informasi

bad news (++--) dibandingkan

partisipan yang memperoleh informasi

bad news diikuti good news (--++)

pada pola penyajian Sbs dengan seri

informasi panjang dan pendek.

Kedua, tidak terdapat perbedaan

keputusan tingkat materialitas audit

antara partisipan yang memperoleh

informasi good news diikuti informasi

bad news (++--) dibandingkan

partisipan yang memperoleh informasi

bad news diikuti good news (--++)

pada pola penyajian Eos dengan seri

informasi panjang dan pendek. Ketiga,

terdapat perbedaan pengambilan

keputusan tingkat materialitas audit

pada pola penyajian Sbs dan Eos

setelah partisipan menerima informasi

secara Sbs dan kemudian menerima

informasi dengan pola penyajian Eos

dengan seri informasi panjang ataupun

pendek.

Sehingga secara keseluruhan

hasil penelitian ini menunjukkan

bahawa model revisi keyakinan

Hogarth and Einhorn (1992) adalah

partially hold untuk digunakan sebagai

bahan pengambilan keputusan tingkat

materialitas audit oleh auditor

Eksternal. Prediksi model revisi

Page 18: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

16

keyakinan Hogarth and Einhorn (1992)

yang tidak terdukung adalah no order

effect hanya akan timbul ketika bukti

bersifat konsisten, namun pada

penelitian ini no order effect dapat

muncul ketika informasi bersifat

campuran. Kemudian untuk

kesimpulan Hipotesis adalah H1, H2,

H5, dan H6 diterima sedangkan H3

dan H4 hipotesis ditolak.

Implikasi

Penelitian ini memberikan

gambaran tentang bagaimana proses

audit eksternal dalam melakukan

pengambilan keputusan tingkat

materialitas audit dari temuan bukti

audit dari salah saji laporan keuangan

mengalami salah saji material atau

sangat tidak material oleh Auditor

Ekternal dapat dipengaruhi oleh urutan

informasi yang didapat selama proses

audit berlangsung, pola penyajian

informasi yang didapat, hingga

panjang ataupun pendeknya seri

informasi yang didapat. Pengambilan

keputusan materialitas auditor sangat

berpengaruh terhadap laporan audit

yang akan diterbitkan oleh auditor

sebagai bahan pengambilan keputusan

bagi pihak stakeholder sehingga

auditor harus dengan cermat, hati-hati,

dan tepat dalam menentukan apakah

temuan audit/ informasi yang diterima

mengalami salah saji yang material

atau tidak.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki

beberapa keterbatasan penelitian yang

akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Jadwal eksperimen yang

berbenturan dengan jadwal kuliah

membuat beberapa partisipan harus

menyesuaikan jadwal pengerjaan

penugasan.

2. Pada saat kegiatan penelitian

berlangsung terdapat mahasiswa

yang terkendala dengan jaringan

dan perangkat yang ada di tempat

mereka masing – masing.

3. Pada saat hari H, terdapat beberapa

partisipan yang memiliki kendala

sinyal dan koneksi internet yang

berakibat tertutupnya link secara

otomatis sehingga tim eksperimen

memberikan instruksi agar kembali

membuka link dari awal atau

memberikan waktu tambahan

untuk menunggu koneksi internet

stabil terlebih dahulu.

4. Terdapat pastisipan yang tidak

melakukan konfrimasi kepada tim

peneliti bahwa mereka belum

mengerjakan penelitian tersebut.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian,

simpulan, dan keterbatasan dalam

penelitian ini diharapkan untuk peneliti

dimasa yang akan datang untuk:

1. Memperhatikan pemilihan hari

dan waktu pelaksanaan penelitian

agar seluruh partisipan dapat

mengikuti rangkaian sesuai

dengan jadwal yang ditentukan

dan tepat waktu.

2. Melakukan konfirmasi secara

berkala untuk mengingatkan

Page 19: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

17

partisipan meneganai waktu

pengisian instrument.

3. Membuat spesifikasi perangkat

dan spesifikasi kondisi jaringan

yang harus disiapkan partisipan

sebelum peleksanaan.

4. Melakukan uji coba pada link

jotform sehingga dapat

mengetahui output yang

dihasilkan apakah sudah tertata

rapi atau tidak.

DAFTAR PUSTAKA

Anita,Anggraeni.,&Luciana, Spica

Almilia. 2017. “Model Belief

Adjustment Dalam

Pengambilan Keputusan

Investasi Berdasarkan

Informasi Nonakuntansi.”

Jurnal Ekonomi dan Bisnis

20(1): 149.

Arens, A.A., Elder, R.J., Beasley,

M.S., 2017. Auditing and

assurance services, Sixteenth

Edition. ed. Pearson, Boston.

Aulida, Kholifatun Nisa. 2017. “Belief

Adjustment Model Test in

Investment Decision Making:

Experimentation of Short

Information Series.” The

Indonesian Accounting Review

7(1): 15.

Baron, R A dan Byrne, D. 2008. Social

Psychology. Boston: Pearson

Education.

Christensen, Brant E., Roy

Schmardebeck, & Timothy A.

Seidel. 2019. “The Effect of

Auditors’ Incentives on the

Assessed Materiality of

Misstatements Identified in

Previously Audited Financial

Statements.” SSRN Electronic

Journal 3432547.2 (1):3-12

CNNIndonesia. 2019. Kronologi

Kisruh Laporan Keuangan

Garuda Indonesia

hhttps://www.cnnindonesia.co

m/ekonomi/20190430174733-

92-390927/kronologi-kisruh-

laporan-keuangan-garuda-

indonesia.diakses12 desember

2020.

Ertambang, Nahartyo. 2012. Desain

Dan Implementasi Riset

Eksperimen. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN.

Farita, Dewi.R., & Luciana, Spica

Almilia. 2019. “The

Examination Belief Adjustment

Model against Overconfidence

Investor Decision Making

Investments.” The Indonesian

Accounting Review 7(2): 177–

90.

Fehrenbacher, Dennis, Peter Gordon

Roetzel, &Burkhard Pedell.

2018. “The Influence of

Culture and Framing on

Investment Decision-Making.”

Cross Cultural & Strategic

Management. Volume 25 (4):

18-26

Herawaty., &Susanto. 2009.

“Pengaruh Profesionalisme,

Pengetahuan Mendeteksi

Kekeliruan, Dan Etika Profesi

Terhadap Pertimbangan

Tingkat Materialitas Akuntan

Publik.” Jurnal Akuntansi dan

Keuangan 11(1)-8.

Hogarth, Robin M., & Hillel J.

Einhorn. 1992. “Order Effects

Page 20: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

18

in Belief Updating: The Belief-

Adjustment Model.” Cognitive

Psychology 24(1): 1–55.

Krishnamoorthy, G., Theodore J.

Mock dan Mary T.

Washington. 1999.

AComparative Evaluation of

Belief Revision Models in

Auditing. Auditing: A Journal

of Practice and Theory Vol.

18, hal. 143 – 153.

Killen, Catherine P. 2017. “Managing

Portfolio Interdependencies:

The Effects of Visual Data

Representations on Project

Portfolio Decision Making.”

International Journal of

Managing Projects in

Business. 31, 804-816.

Lee, C.,&Welker, Robert B. 2007.

“The Effect of Audit

Inquiries.” Behavioral

Research in Accounting 19:

161–78.

Luciana, Spica Almilia. 2010.

“Pengaruh Order Effect Dan

Pola Pengungkapan Dalam

Pengambilan Keputusan

Investasi.Simposium Nasional

Akuntansi XIII” : 1–21.

Luciana, SpicaAlmilia., &Supriyadi.

2013. “Examining Belief

Adjustment Model on

Investment Decision Making

Luciana.” IJEA.4(2): 169–83.

Medin, Markman, & Ross. 2004.

“Cognivite Psychology.”

(United States of America:

Wiley.).

Mochammad, Zahid .M.H.,

Luciana,Spica Almilia.,

&Riski, Aprilia .N. 2019.

“Information Presentation

Pattern, Information Order and

Framing Effect in Taking

Investment Decisions.” The

Indonesian Journal of

Accounting Research,22(3).

Mulyadi. 2012. Auditing. Jakarta:

Salemba Empat.

Niluh, Narsa Made Dian Novita

Handayani. Bias Pengambilan

Keputusan Auditor: Pengujian

Pengaruh Skop Dan Urutan

Penyajian Informasi. Diss.

Universitas Airlangga, 2020.

Taufan, Hanafi. 2018. “The Testing of

Belief-Adjustment Model and

Framing Effect on Non-

Professional Investor’s

Investment Decision-Making.”

The Indonesian Accounting

Review 7(1): 1-8.

Ramos, & Ashby. 2017. “The Halo

Effect: VIolent Crime and

Foreign Dirct Investment.”

Multinational Business Review

(25(4)): 287–306.

Rika, Nur AftariLatief. 2017. “The

Testing of the Effect of Belief-

Adjustment Model and

Framing Effect on Investment

Decision Making by Using

Long Series Account-Ing

Information.” The Indonesian

Accounting Review

(TIAR), 7(2), 165-176.

Save, M Dagun. 2006. Kamus Besar

Ilmu Pengetahuan. Jakarta: HIPN.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian

Bisnis (Pendekatan Kuantitatif,

Page 21: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN

19

Kualitatif, Kombinasi dan R&D).

PT Alfabet, Bandung.

Tri, IkaAyuananda., &Intiyas Utami.

2015. “Model Revisi Keyakinan

Dan Keputusan Audit.”JAKI.1

2(2): 210–24

Page 22: PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT PADA PENGAMBILAN