peningkatan hasil belajar pendidikan agama islam...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM MATERI SHOLAT SUNNAH MELALUI METODE
GROUP INVESTIGATION DAN TRUE OR FALSE PADA
SISWA KELAS VIII SMP N 3 TENGARAN TAHUN
PELAJARAN 2019/2020
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
KHOIRUL ANISA
NIM. 23010150326
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2020
ii
iii
iv
v
MOTTO
ي اشرح لي صدر ي ٢٥قال رب ر لي امر ٢٦ويس
ن ل ساني ٢۸يفقهواقولي ٢٧واحلل عقدةم
“Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah
untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka
mengerti perkataanku, ”
(Q.S Thaha:25-28)
vi
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat atas karunia-Nya, skripsi
ini penulis persembahkan untuk:
1. Ayahku dan Ibuku, Sarjono dan Darwati yang selalu membimbingku, dan
Adikku Muhammad Fatkhur Rohman. Mereka yang selalu memberikan doa,
nasihat, kasih sayang serta semangat dan support untuk mewujudkan cita-cita.
2. Keluarga besar Samsuri dan Abdul Rozaq yang senantiasa mendoakan dan
memberiku semangat.
3. Bapak Muh. Hafidz, M.Ag., selaku pembimbing yang selalu memberikan saran,
pengarahan dan masukan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan maksimal.
4. Sahabatku Kristian Putri Sofiani, Suwindu Bintang Sahala, Murniasih Eva,
Marta Dina Ulfah, Siska Susanti, Novi Dwi Arwiyanti dan Rizka Lestiyawati
yang selalu dan saling mengingatkan, menyemangati, mendoakanku dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Keluarga kecil PPL angkatan 2015 di SMK Diponegoro Salatiga yang telah
berjuang bersama sama.
6. Keluarga KKN angkatan 2015 Dusun Dalangan, Desa Candimulyo Kecamatan
Cadimulyo yang saling menyemangati dan mendokan satu sama lain sampai
terselesaikannya skripsi ini.
7. Teman-teman PAI angkatan 2015 khususnya kelas I yang telah menjadi teman
seperjuangan dalam mencari ilmu di IAIN Salatiga.
vii
viii
ix
ABSTRAK
Anisa, Khoirul. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Sholat
Sunnah Melalui Metode Group Investigation dan Metode True Or False
pada Siswa Kelas VIII SMP N 3 Tengaran Tahun Pelajaran 2019/2020.
Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama
Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Pembimbing: Muh. Hafidz, M.Ag.,
Kata Kunci: Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam, Metode Group
Investigation, Metode True Or False
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode
Group Investigation dan True Or False dapat meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam materi Sholat Sunnah pada siswa kelas VIII SMP N 3
Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri
dari dua siklus. Langkah yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas yaitu:
perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sumber data dalam penelitian ini
yakni wawancara dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam serta
melakukan post test. Pengumpulan data ini dilakukan dengan mengadakan
observasi, dokumentasi dan tes.
Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa
dari tiap siklusnya. Pada pra siklus dari 32 siswa yang tuntas sebanyak 9 siswa
dengan presentase 28,1 %, sedangkan yang belum tuntas sebanyak 23 siswa dengan
presentase 71,9% dan rata-ratanya adalah 61. Setelah pelaksanaan siklus I
mengalami sedikit kenaikan. Pada siklus I dari 32 siswa yang tuntas sebanyak 14
siswa dengan presentase 43,7% sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 18
siswa dengan presentase 56,3% dan rata-rata siklus I adalah 66. Karena pada siklus
I belum memenuhi indikator keberhasilan 85%, maka diadakan penelitian siklus II.
Pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan, dari 32 siswa yang tuntas
sebanyak 28 siswa dengan presentase 87,5%, sedangkan siswa yang masih tidak
tuntas sebanyak 4 siswa dengan presentase 12,5% dengan rata-rata siklus II ini
adaah 80. Jadi penerapan metode Group Investigation dan True Or False dapat
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi Sholat Sunnah pada
siswa kelas VIII SMP N 3 Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2019/2020.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN PUBLIKASI ................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6
D. Hipotesis Tindakan .................................................................. 6
E. Indikator Keberhasilan ............................................................ 6
F. Manfaat Penelitian ................................................................... 6
G. Definisi Operasional ................................................................ 7
H. Metode Penelitian .................................................................. 11
I. Sistematika Penulisan ............................................................ 15
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori .......................................................................... 17
1. Hasil Belajar ................................................................ 17
2. Pendidikan Agama Islam ............................................. 25
3. Sholat Sunnah .............................................................. 28
4. Metode Group Investigation ........................................ 39
5. Metode True Or False ................................................. 43
B. Kajian Pustaka ....................................................................... 46
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................... 49
B. Subjek Penelitian ................................................................... 52
C. Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 53
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................... 54
xi
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian ...................................... 63
1. Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ............................ 63
2. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ................................ 65
3. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................... 71
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 76
1. Data Ketuntasan Belajar Pra Siklus ............................. 76
2. Data Ketuntasan Belajar Siklus I ................................. 76
3. Data Ketuntasan Belajar Siklus II ................................ 77
4. Data Peningkatan Jumlah Siswa mencapai KKM ....... 77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 79
B. Saran ...................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Data Ruang Kelas
Tabel 3.2 : Data Ruang Lainnya
Tabel 3.3 : Daftar Siswa Kelas VIII C
Tabel 4.1 : Data Hasil Belajar Pra Siklus
Tabel 4.2 : Data Hasil Belajar Siklus I
Tabel 4.3 : Lembar Hasil Pengamatan Guru
Tabel 4.4 : Instrumen Observasi Siswa
Tabel 4.5 : Data Hasil Belajar Siklus II
Tabel 4.6 : Lembar Hasil Pengamatan Guru
Tabel 4.7 : Instrumen Observasi Siswa
Tabel 4.8 : Data Peningkatan Hasil Belajar Antar Siklus
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Langkah-langkah PTK
Gambar 4.1 : Diagram Hasil Pra Siklus
Gambar 4.2 : Diagram Hasil Siklus I
Gambar 4.3 : Diagram Hasil Siklus II
Gambar 4.4 : Diagram Peningkatan Hasil Belajar Antar Siklus
Gambar 5 : Guru menjelaskan materi
Gambar 6 : Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
Gambar 7 : Siswa mempresentasikan hasil diskusi
Gambar 8 : Siswa diberi pernyataan tentang materi
Gambar 9 : Siswa mengerjakan post test
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : RPP Siklus I, II
Lampiran 2 : Post Test Siklus I, II
Lampiran 3 : Daftar SKK
Lampiran 4 : Lembar Observasi Siswa Siklus I, II
Lampiran 5 : Lembar Observasi Guru Siklus I, II
Lampiran 6 : Surat Pembimbing
Lampiran 7 : Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 8 : Surat Balasan Penelitian
Lampiran 9 : Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 10 : Hasil Belajar Siswa
Lampiran 11 : Dokumentasi Penelitian
Lampiran 12 : Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang penting dan
sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu Negara. Pendidikan
bertujuan untuk membentuk sikap, kecerdasan dan pengembangan
keterampilan. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
aktif mengembangkan potensi yang dimilikinya, meliputi kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, kepribadian, akhlak dan
keterampilan yang diperlukan di dalam masyarakat, bangsa dan Negara (UU
Sistem Pendidikan Nasional, 2006: 72).
Pembelajaran harus menumbuhkan suasana yang menyenangkan
dan juga aktif. Sehingga siswa dapat aktif bertanya, mempertanyakan dan
mengemukakan gagasannya. Pembelajaran adalah dialog interaktif. Guru
mengajar dalam perspektif pembelajaran adalah guru menyediakan fasilitas
belajar bagi siswa untuk mempelajarinya. Jadi, subjek pembelajaran adalah
siswa. Pembelajaran berpusat pada siswa (Suprijono, 2011: 11).
Pendidikan dimaksudkan sebagai usaha sadar yang dilakukan untuk
membentuk kepribadian manusia seutuhnya dengan jalan membina seluruh
potensi yang ada pada diri seseorang (Kastolani, 2014: 92). Kegiatan
pembelajaran dalam pendidikan dibutuhkan peranan seorang guru yang
professional agar materi yang disampaikan dapat diserap dengan mudah
oleh siswa.
2
Peran pendidikan tidak bisa diabaikan begitu saja untuk mewarnai
perkembangan peradaban umat manusia. Nilai sosial, kebutuhan dan
tuntutan masyarakat cenderung mengalami perubahan yang disebabkan
oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi ini ada dampak positif dan negatif yang kita
rasakan. Dampak positifnya adalah memudahkan dalam mencari informasi
dan juga pengetahuan. Dan dampak negatifnya berkaitan dengan perilaku
dan tata krama. Sifat konsumtif dan juga tingkat kesopanan dan keperdulian
yang semakin rendah.
Dalam pendidikan Pendidikan Agama Islam, siswa diharapkan
dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari hasil pembelajaran
yang dilakukan di sekolah. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu
pendidikan yang sangat penting, karena pendidikan agama Islam
mengajarkan beberapa bimbingan dan asuhan terhadap siswa, agar nantinya
setelah selesai dari pendidikan, siswa dapat memahami dan menghayati dan
mengamalkan ajaran agama Islam sebagai suatu pandangan hidupnya demi
keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat.
Dalam proses pendidikan Islam, metode mempunyai kedudukan
penting untuk pencapaian tujuan karena menjadi sarana dalam penyampaian
materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum. Metode pembelajaran
sangat beragam dan penggunaannya juga harus disesuaikan dengan materi,
situasi dan kondisi, kemampuan guru mengaplikasikannya dan sarana atau
fasilitas. Penerapan metode yang tepat sangat mempengaruhi pencapaian
keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Karena seorang guru harus
3
dapat menciptakan suasana dan kondisi belajar yang menyenangkan dan
siswa aktif dalam pembelajaran. Jika tidak, siswa akan bosan, asyik sendiri
dan bahkan sampai tertidur dikelas. Akibatnya tujuan pembelajaran tidak
tercapai.
Proses pembelajaran di SMP N 3 Tengaran sudah menggunakan
metode yang cukup tepat seperti ceramah dan juga penugasan dengan
menggunakan LKS ataupun buku cetak. Sesuai dengan wawancara yang
dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2019, Bu Nida selaku guru
Pendidikan Agama Islam kelas VIII menyatakan ada beberapa yang siswa
kurang aktif dan cenderung bosan dengan materi yang disampaikan guru.
Siswa juga lebih banyak bermain dan tidak fokus terhadap materi
yang diajarkan, akibatnya nilai dari siswa tersebut rendah. Rata-rata nilainya
pun masih belum mencapai KKM, sebelum penelitian didapat data bahwa
nilai rata-rata siswa sebesar 61. Guru juga kesulitan menerapkan metode-
metode karena fasilitas pembelajaran di sekolah yang kurang memadahi.
Melihat kendala dan masalah yang terjadi, peneliti tertarik mengadakan
penelitian lebih lanjut yaitu dengan menerapkan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK).
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang
bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas
secara profesional (Muslich, 2012: 9). Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran
4
serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan permasalahan
pembelajaran di sekolah.
Dengan menggunakan metode Group Investigation dan True Or
False diharapkan mampu memberi perubahan terhadap mutu pembelajaran.
Siswa juga diharapkan tidak bosan dan lebih semangat lagi dalam
pembelajaran dengan menggunakan metode yang menyenangkan.
Disamping menyenangkan juga sekaligus membantu anak untuk berfikir
kritis dalam menghadapi masalah.
Metode Group Investigation merupakan model pembelajaran yang
melatih para siswa berpartisipasi dalam pengembangan sistem sosial dan
secara bertahap belajar bagaimana menerapkan metode ilmiah (Cahya,
2013: 294). Model pembelajaran Group Investigation merupakan salah satu
pembelajaran kooperatif yang berupa kegiatan belajar yang memfasilitasi
siswa untuk belajar dalam kelompok kecil yang heterogen dan
menyelesaikan masalah yang ditugaskan oleh guru.
Metode True Or False merupakan metode mengkaji materi yang
sudah disampaikan, sehingga penguasaan materi semakin kuat. Strategi ini
merupakan aktifitas kolaboratif yang dapart mengajak siswa terlibat ke
dalam materi yang diajarkan. Strategi ini menumbuhkan kerja sama tim,
berbagi pengetahuan dan belajar secara langsung (Zaini, 2008: 24). Metode
ini dapat mengajak siswa untuk terlibat langsung dalam materi pelajaran
dengan segera, guru akan memberikan pembelajaran yang aktif sehingga
siswa akan tertarik mengikuti pelajaran.
5
Sesuai dengan masalah pembelajaran dimana siswa cenderung
kurang aktif dan juga terlihat bosan dengan materi yang diajarkan bahkan
ada yang asyik bermain sendiri. Maka, peneliti menggunakan dua metode
yang dikolaborasikan agar meningkatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran. Kedua metode ini diterapkan pada satu pembelajaran dalam
kelas. Metode Group Investigation ini memiliki karakteristik yang
menekankan pada keaktifan siswa juga cara berpikir siswa yang kritis.
Disamping itu, metode ini diharapkan bisa menumbuhkan kerjasama tim
antar satu dengan yang lainnya.
Sedangkan metode True Or False ini memiliki karakteristik yang
menekankan pada sikap aktif siswa secara langsung. Namun, disini siswa
diajak berfikir dengan diselingi permainan. Diharapkan dengan metode ini,
siswa bisa lebih semangat dan aktif dengan metode yang menyenangkan.
Sehingga siswa tidak bosan bahkan sampai mengantuk.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul “Peningkatan Hasil
Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Sholat Sunnah Melalui Metode
Group Investigation dan True Or False Pada Siswa Kelas VIII SMP N 3
Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah
peneliti yaitu: “Apakah metode Group Investigation dan True Or False
dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam Sholat Sunnah
pada siswa kelas VIII SMP N 3 Tengaran Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2019/2020?”.
6
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui “Apakah metode Group Investigation dan True Or False dapat
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam Sholat Sunnah pada
siswa kelas VIII SMP N 3 Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2019/2020”.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Adapun hipotesis sebagai dugaan awal adalah bahwa penggunaan metode
Group Investigation dan True Or False dapat meningkatkan hasil belajar
mata pelajaran PAI materi sholat sunnah pada siswa kelas VII SMP N 3
Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.
E. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode Group Investigation dan True Or False
dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Seluruh
siswa kelas VIII dapat mengetahui dan memahami isi materi yang
disampaikan. Dalam hal ini, nilai siswa harus mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yaitu 70. Sementara itu secara klasikal dinyatakan
tuntas apabila siswa yang nilainya tuntas mencapai 85% dari jumlah
keseluruhan siswa (Sumadayo, 2013: 70).
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini didasarkan pada manfaat teoritis dan manfaat
praktis sebagai berikut:
7
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan bagi dunia
pendidikan khususnya, memperkaya khasanah ilmu pengetahuan
terutama dibidang pengajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa
Sebagai usaha agar dalam suasana kegiatan belajar mengajar dapat
tercipta suasana yang menyenangkan dan tidak bosan. Dan siswa
dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah di
sampaikan.
b. Manfaat bagi guru
Sebagai masukan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar
dengan menggunakan metode metode yang menyenangkan.
Sehingga dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi.
c. Manfaat bagi sekolah
Dapat dijadikan acuan pimpinan sekolah dalam melaksanakan
pembinaan guru dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami materi.
G. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil merupakan proses pencapaian tujuan pendidikan pada siswa
yang mengikuti proses belajar mengajar, yang memiliki perkembangan
pada siswa baik dari segi kognitif maupun psikomotor. Sedangkan
8
belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya
(Aunurrahman, 2016: 36).
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap
dan mengokohkan kepribadian (Suyono, 2014: 9). Jadi, belajar
merupakan proses beraktivitas yang berlangsung secara bertahap dan
tidak langsung menuju pada hasil. Dalam tahapan ini berlangsung secara
berurutan dan sistematis. Hasil belajar ditandai dengan perubahan
tingkah laku. Walaupun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan
hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar umumnya disertai perubahan
tingkah laku.
Dalam penelitian yang dilakukan penulis, hasil belajar dalam
penelitian ini diukur dari nilai siswa yang diambil dari penilaian akhir.
Hasil penilaian di dapat dari hasil post test yang dikerjakan oleh masing-
masing siswa. Dengan indikator keberhasilannya adalah nilai siswa
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sebesar 70.
2. Pendidikan Agama Islam (PAI)
Pendidikan Agama Islam yaitu usaha yang berupa pengajaran,
bimbingan dan asuhan terhadap anak agar dapat memahami,
menghayati, dan mengamalkan agama Islam, serta menjadikannya
sebagai jalan kehidupan, baik pribadi maupun kehidupan masyarakat
(Syafaat, 2008: 10). Pendidikan Agama Islam yang terpenting adalah
proses membimbing siswa agar dapat memahami bentuk pengetahuan
9
intelektual untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari menjadi
bentuk sikap dan pandangan hidup.
Pendidikan Agama Islam yang terkait dengan struktur kurikulum
yang berlaku di Indonesia dimaknai dalam dua sisi, pertama Pendidikan
Agama Islam (PAI) dipandang sebagai mata pelajaran, sebagaimana
yang ada pada kurikulum PAI di sekolah umum (SD, SMP, SMA/K).
Kedua, Pendidikan Agama Islam dipandang sebagai rumpun mata
pelajaran seperti Qur’an Hadis, Fiqih, Aqidah Akhlak, Sejarah
Kebudayaan Islam, sebagaimana pada kurikulum pendidikan madrasah
(Hidayati, 2014: 78).
3. Sholat Sunnah
Menurut Ahsan (2017:58), sholat sunnah adalah sholat yang
dianjurkan untuk mengerjakannya. Orang yang melaksanakan sholat
sunnah mendapatkan pahala dan keutamaan dari Allah. Namun jika
seseorang tidak melaksanakan sholat sunnah, dia tidak berdosa. Dalam
hal melaksanakan sholat sunnah, Rasulullah memberi teladan yang
penuh dengan kemuliaan. Beliau selalu mengerjakannya, seperti sholat-
sholat rawatib, sholat dhuha, witir dan sebagainya.
Diantara sekian banyak sholat sunnah, ada yang ditekankan untuk
dikerjakan dengan berjamaah, ada yang dikerjakan secara munfarid
(sendirian), dan ada yang bisa dikerjakan secara berjamaah atau
munfarid. Karena materi sholat sunnah cukup banyak, dalam penelitian
hanya dibahas beberapa sholat sunnah yang penting untuk diketahui,
10
seperti sholat sunnah Idul Fitri, Dhuha, Tahajjud, Tarawih dan lain
sebagainya.
4. Metode Group Investigation dan True Or False
Metode Group Investigation merupakan model pembelajaran yang
melatih para siswa berpartisipasi dalam pengembangan sistem sosial
dan secara bertahap belajar bagaimana menerapkan metode ilmiah
(Cahya, 2013: 294). Model pembelajaran Group Investigation
merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang berupa kegiatan
belajar yang memfasilitasi siswa untuk belajar dalam kelompok kecil
yang heterogen dan menyelesaikan masalah yang ditugaskan oleh guru.
Siswa juga dilatih untuk berpikir mandiri dan keterlibatan siswa secara
aktif dapat terlihat.
Dalam metode ini, para siswa memilih topik yang ingin di pelajari,
mengikuti investigasi secara mendalam terhadap berbagai subtopik
yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan
di depan kelas secara keseluruhan (Huda, 2014: 292).
Metode True Or False merupakan metode mengkaji materi yang
sudah disampaikan, sehingga penguasaan materi semakin kuat. Strategi
ini merupakan aktifitas kolaboratif yang dapart mengajak siswa terlibat
ke dalam materi yang diajarkan. Strategi ini menumbuhkan kerja sama
tim, berbagi pengetahuan dan belajar secara langsung (Zaini, 2008: 24).
Pembelajaran True Or False adalah strategi pembelajaran dengan
menggunakan kartu yang berisi pernyataan benar dan salah yang
diberikan kepada masing-masing siswa. Metode ini dapat mengajak
11
siswa untuk terlibat langsung dalam materi pelajaran dengan segera,
guru akan memberikan pembelajaran yang aktif sehingga siswa akan
tertarik mengikuti pelajaran.
Penelitian ini menggunakan dua metode yang dikolaborasikan
dalam satu pembelajaran. Metode Group Investigation dilakukan dengan
membentuk siswa menjadi beberapa tim yang terdiri dari 6-7 siswa. Tiap
tiap kelompok akan diberi satu sub topik mengenai materi sholat sunnah dan
didiskusikan bersama anggota kelompoknya. Setelah selesai didiskusikan
perwakilan kelompok akan mempresentasikan hasil diskusinya.
Lalu dilanjutkan dengan metode True Or False dengan memberikan
kartu yang berisi pernyataan benar atau salah pada masing-masing siswa.
Dan siswa diminta untuk menganalisis pernyataan tersebut didampingi oleh
guru. Dengan mengkolaborasikan kedua metode ini diharapkan siswa akan
lebih bersemangat dan tidak bosan dalam proses pembelajaran
H. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan
yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh
jawaban untuk pertanyaannya. Rancangan yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah rancangan penelitian tindakan kelas atau classroom
action research. Penelitian tindakan kelas ini di desain untuk
memecahkan masalah-masalah yang diaplikasikan secara langsung
didalam ajang kelas atau dunia kerja (Muslich, 2012: 144).
12
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP N 3 Tengaran
Kabupaten Semarang. Yang terdiri dari 32 siswa dengan jumlah siswa
laki-laki 18 orang dan siswa perempuan 14 orang.
3. Langkah Langkah
Langkah-langkah PTK
Gambar 1.1
Tahap-tahapnya sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan (planning)
Tahap ini merupakan rancangan tindakan yang akan dilakukan
untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap
sebagai usulan solusi permasalahan (Sani, 2016: 23). Rencana yang
13
dibuat setelah melakukan analisis permasalahan dan menemukan
penyebab atau akar masalah.
b. Tahap tindakan (action)
Tahap tindakan adalah apa yang dilakukan oleh guru sebagai upaya
perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Tindakan
yang dilakukan merupakan implementasi dari rencana yang telah
disusun.
c. Tahap pengamatan (observation)
Pada tahap ini merupakan kegiatan pengamatan atas tindakan yang
dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Pada umumnya
observasi dilakukan ketika kegiatan belajar mengajar sedang
berlangsung.
d. Tahap refleksi (reflection)
Pada tahap ini merupakan kegiatan mengkaji, melihat dan
mempertimbangkan proses yang dilakukan dalam kaitannya dengan
hasil atau dampak dari tindakan. Berdasarkan hasil refleksi ini guru
dapat melakukan perbaikan terhadap rencana awal.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam
kegiatan penelitian, yaitu:
a. Tes tertulis
Digunakan untuk mendapatkan nilai. Jenis tes yang digunakan
berupa tes tertulis berbentuk uraian singkat yang diadakan setlas
tindakan siklus I dan siklus II.
14
b. Lembar pengamatan
Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati secara langsung
kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran PAI melalui
metode Group Investigation dan True Or False.
c. Pedoman dokumentasi
Digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan dalam proses
pembelajaran penerapan metode Group Investigation dan True Or
False. Dokumentasi juga digunakan sebagai hasil penelitian yang
berupa gambar atau foto yang menggunakan alat bantu berupa
kamera.
5. Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik pengumpulan data yang
diperlukan melalui:
a. Tes
Tes merupakan suatu cara yang berbentuk tugas atau serangkaian
tugas yang harus diselesaikan oleh siswa yang bersangkutan
(Muslich, 2012: 146).
b. Observasi
Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana
peneliti atau pengamat melihat situasi penlitian. Observasi
dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa.
c. Dokumentasi
15
Dokumentasi merupakan slaah satu teknik pengumpulan data
dengan mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar baik melalui
foto maupun video atau rekaman.
6. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistic
sederhana yaitu teknik analisis data kuantitatif. Teknik analisis data ini
digunakan untuk menganalisis data hasil observasi yang diperoleh dari
siswa selama pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui
perubahan perilaku siswa. Data tersebut diolah dengan mencari
prosentase tiap-tiap kegiatan dengan menggunakan rumus persentase.
Adapun rumus penelitian sebagai berikut:
P = 𝐹
𝑁 × 100 %
Keterangan:
P= Persentase
F= Jumlah siswa yang tuntas
N= Jumlah semua siswa
I. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi maupun uraian
penyajian data penelitian ini, maka penulis memaparkan sistematika
penulisan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, dalam bab pendahuluan terdiri dari latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan,
16
indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi
penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II Landasan teori, dalam bab ini peneliti mengemukakan
Kajian Teori dari tiap-tiap variabel penelitian dan Kajian Pustaka.
BAB III Pelaksanaan penelitian dalam bab ini berisi tentang
gambaran umum SMP N 3 Tengaran Kabupaten Semarang dan pelaksanaan
penelitian.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini berisi hasil
penelitian meliputi deskripsi per siklus dan pembahasan.
BAB V Kesimpulan dan Penutup, dalam bab ini terdiri dari
kesimpulan dan saran.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor (Djamarah, 2011: 13).
Jadi dapat diartikan belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil
dari suatu pengalaman. Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan
perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari
pengalaman individu berinteraksi dengan lingkungannya.
Dalam proses belajar juga dilibatkan berbagai komponen
antara lain pengajar (guru), pembelajar (siswa), materi pelajaran,
waktu belajar dan tempat belajar. Kelima komponen tersebut saling
berkaitan satu sama lainnya. Tanpa ada pembelajar (orang yang
belajar/siswa) seorang guru tidak dapat menjadi pengajar sebagai
pihak yang menyampaikan materi belajar. Kegiatan belajar dan
mengajar dilakukan dalam suatu waktu dan di suatu tempat.
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri siswa baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan sebagai
hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5). Jadi hasil belajar dapat
18
diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran yang dinyatakan dalam skor (angka) yang diperoleh
dari hasil tes pada materi pelajaran tertentu.
Hasil merupakan proses pencapaian tujuan pendidikan pada
siswa yang mengikuti proses belajar mengajar, yang memiliki
perkembangan pada siswa baik dari segi kognitif maupun
psikomotor. Sedangkan belajar merupakan interaksi individu
dengan lingkungannya (Aunurrahman, 2016: 36).
Menurut Djamarah dan Zain (2002: 120) bahwa hasil belajar
telah terpenuhi dua indikator berikut, yaitu yang pertama daya serap
terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi,
baik secara individual maupun kelompok. Kedua, perilaku yang
digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus telah
dicapai oleh siswa baik secara individu maupun kelompok.
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah
sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui
evaluasi. Dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian dapat
dijadikan tindakan lanjut atau bahkan cara untuk mengukur tingkat
penguasaan siswa. Prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari
tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan
keterampilan. Oleh karena itu, penilaian hasil belajar siswa
mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata
pelajaran yang diberikan.
19
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang
diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar
lazimnya ditunjukan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru dan
perubahan sikap serta cara pandang dan berfikir siswa (Syukur,
2013: 27).
Penilaian hasil belajar merupakan penilaian yang dilakukan
oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi siswa, serta digunakan sebagai bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki
proses pembelajaran. (Warso, 2017: 7). Penilaian dilakukan oleh
guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi siswa serta digunakan sebagai penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar. Proses penilaian ini bagi guru dapat
menjadi tolok ukur keberhasilan proses pembelajaran.
Jadi, hasil belajar tidak selamanya menghasilkan angka dan
nilai saja. Hasil belajar juga diukur melalui sikap dan juga
keterampilan siswa. Pemahaman siswa juga penting dalam
menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan atau sejauh
mana siswa dapat memahami materi yang sudah diberikan. Hasil
belajar meliputi aspek kognitif, psikomotorik dan juga afektif.
b. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif),
keterampilan proses (aspek psikomotor) dan sikap siswa (aspek
afektif), dijelaskan sebagai berikut:
20
1) Pemahaman Konsep (Aspek Kognitif)
Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti
dari materi atau bahan yang dipelajari (Susanto, 2013: 6).
Seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan
memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa.
Aspek kognitif adalah kemampuan yang berkenaan dengan
pengetahuan, penalaran atau pikiran yang terdiri dari kategori
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan
evaluasi (Wiyani, 2014: 18).
2) Keterampilan Proses (Aspek Psikomotor)
Aspek psikomotorik yaitu kemampuan yang mengutamakan
keterampilan jasmani yang terdiri dari persepsi, kesiapan,
gerakan dan kreativitas. Keterampilan proses adalah
keterampilan ilmiah yang dapat digunakan untuk menemukan
suatu konsep atau prinsip, untuk mengembangkan konsep yang
telah ada. Hasil belajar psikomotorik tampak dalam
keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu
(Sopiatin, 2011: 68).
Jadi, ranah psikomotorik ini berhubungan dengan hasil belajar
yang pencapaiannya melalui keterampilan, yang melibatkan otot
dan kekuatan fisiknya. Ranah yang berhubungan dengan
aktivitas fisik, misalnya menulis, melompat dan sebagainya
(Ratnawulan, 2015: 58).
21
3) Sikap (Aspek Afektif)
Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai (Sopiatin, 2011:
67). Aspek afektif adalah kemampuan yang mengutamakan
perasaan, emosi, dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan
penalaran yang terdiri dari kategori peneimaan, partisipasi,
penilaian/penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola
hidup.
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar dipengaruhi oleh dua hal, yaitu siswa (peserta
didik) dan lingkungannya. Pertama, siswa dalam arti kemampuan
berpikir atau tingkah laku, intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan
siswa. Kedua, lingkungan yaitu sarana dan prasarana, kompetensi
guru, kreativitas guru, sumber belajar serta dukungan lingkungan
keluarga. Menurut Baharuddin (2007: 19) secara umum faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua,
yaitu sebagai berikut:
1) Faktor Internal, merupakan faktor yang bersumber dari diri
siswa, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor ini
meliputi, kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,
kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan kesehatan.
2) Faktor Eksternal, faktor yang berasal dari luar diri siswa yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat.
22
Dengan demikian, semakin jelaslah bahwa hasil belajar
siswa merupakan hasil dari suatu proses yang didalamnya terlibat
sejumlah faktor yang saling mempengaruhinya. Susanto (2013: 15)
mengidentifikasikan tinggi rendahnya hasil belajar seseorang
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1) Kecerdasan Anak
Kemampuan inteligensi seseorang sangat mempengaruhi
terhadap cepat atau lambatnya penerimaan informasi serta
terpecahkan atau tidaknya suatu permasalahan. Kecerdasan
merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses
belajar karena menentukan kualitas belajar siswa (Baharuddin,
2007: 20). Kecerdasan siswa sangat membantu pengajar untuk
menentukan apakah siswa itu mampu mengikuti pelajaran yang
telah diberikan.
2) Kesiapan atau Kematangan
Kesiapan atau kematangan adalah tingkah perkembangan
dimana individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagaimana
mestinya. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan
kegiatan secara terus menerus, untuk itu diperlukan latihan-
latihan dan pelajaran (Slameto, 1991:60). Dalam proses belajar,
kematangan atau kesiapan ini sangat menentukan keberhasilan
dalam belajar. Oleh karena itu, setiap upaya belajar akan lebih
berhasil jika dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan
individu.
23
3) Bakat Anak
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan dimasa yang akan datang
(Baharuddin, 2007: 25). Setiap orang memiliki bakat dalam arti
berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu,
maka bakat akan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi
belajar.
4) Kemauan Belajar
Kemauan belajar yang tinggi disertai dengan rasa tanggung
jawab yang besar tentunya berpengaruh postif terhadap hasil
belajar yang diraihnya. Karena kemauan belajar menjadi salah
satu penentu dalam mencapai keberhasilan belajar.
5) Minat
Minat berarti kecenderungan atau keinginan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu (Baharuddin, 2007: 24).
Seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap pelajaran
akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa
lainnya. Karena pemusatan perhatian tersebut yang
memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat lagi.
6) Model Penyajian Materi Pelajaran
Model penyajian materi yang menyenangkan, tidak
membosankan, menarik, dan mudah dimengerti oleh para siswa
tentunya berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan
belajar. Karena dengan pembelajaran yang menyenangkan,
24
siswa juga akan ikut senang dan materi bisa ditangkap dengan
lebih mudah.
7) Pribadi dan Sikap Guru
Dalam belajar tidak hanya melalui bacaan atau melalui guru saja,
tetapi bisa juga melalui contoh-contoh yang baik dari sikap,
tingkah laku dan perbuatan. Kepribadian dan sikap guru yang
kreatif dan inovatif dalam perilakunya, maka siswa akan meniru
gurunya yang aktif dan juga kreatif. Perilaku yang simpatik
seorang guru dapat menjadi teladan dan menjadi pendorong bagi
siswa untuk belajar (Baharuddin, 2007: 26).
8) Suasana Pengajaran
Suasana pengajaran yang tenang, terjadinya dialog yang kritis
antara siswa dengan guru, dan menumbuhkan suasana yang aktif
diantara para siswa tentunya akan memberikan nilai lebih pada
proses pengajaran. Sehingga keberhasilan siswa dalam belajar
dapat meningkat.
9) Kompetensi Guru
Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompeten
dalam bidangnya dan menguasai dengan baik bahan yang akan
diajarkan serta mampu memilih metode belajar mengajar yang
tepat. Agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif
terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru harus menguasai
materi pelajaran (Baharuddin, 2007: 28).
25
10) Masyarakat
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa (Baharuddin, 2007: 27). Oleh
karena itu, dalam dunia pendidikan lingkungan masyarakat pun
ikut mempengaruhi kepribadian siswa. Kehidupan modern
dengan keterbukaan serta kondisi sosial yang luas banyak
dipengaruhi dan dibentuk oleh kondisi masyarakat.
Dalam penelitian yang dilakukan penulis, hasil belajar dalam
penelitian ini diukur dari nilai siswa yang diambil dari penilaian akhir.
Hasil penilaian di dapat dari hasil post test yang dikerjakan oleh masing-
masing siswa. Dengan indikator keberhasilannya adalah nilai siswa
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sebesar 70.
2. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama secara umum adalah upaya untuk menjadikan
manusia mampu untuk mewujudkan tujuan penciptaannya. Dalam
pendidikan agama Islam, dijelaskan bahwa tujuan mata pelajaran
pendidikan agama ini adalah agar siswa memahami, menghayati,
meyakini dan mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang beriman, bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak
mulia. Pendidikan agama Islam yang diajarkan di sekolah dimulai dari
tahapan kognisi, kemudian menuju tahapan afeksi selanjutnya tahapan
psikomotorik, yaitu pengamalan ajaran Islam oleh siswa.
Pendidikan agama Islam adalah pendidikan melalui ajaran-
ajaran Islam (AlQuran dan Sunnah) yakni suatu kegiatan bimbingan dan
26
asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah menyelesaikan
pendidikan mereka akan dapat memahami, menghayati kemudian
meyakini secara keseluruhan (Masdub, 2015: 3). Selanjutnya ajaran-
ajaran Islam tersebut dijadikan suatu prinsip pandangan hidupnya demi
keselamatan dan kesejahteraan jasmani dan rohani kelak menuju
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dalam pendidikan agama islam disekolah adalah sebagai usaha
sadar untuk menciptakan siswa agar memahami (knowing), terampil
melaksanakan (doing), dan mengamalkan (being) agama melalui
kegiatan pendidikan atau pembelajaran (Susanto, 2013: 278). Maka
tujuan dari pendidikan agama di sekolah adalah anak bisa memahami,
terampil, melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari
sehingga menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT,
berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Dalam kurikulum 2013, Pendidikan Agama Islam (PAI)
mendapatkan tambahan kalimat Dan Budi Pekerti sehingga menjadi
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, sehingga dapat diartikan
sebagai pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk
sikap, kepribadian dan keterampilan siswa dalam mengamalkan ajaran
Islam, yang dilaksanakan melalui mata pelajaran pada semua jenjang
pendidikan (Fahrudin, 2017: 522).
Dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
tersusun dalam beberapa materi, yaitu:
27
a. Al Quran Hadis
Menekankan pada kemampuan membaca, menulis dan
menterjemahkan serta menampilkan dan mengamalkan isi
kandungan Al Quran Hadis dengan baik dan benar.
b. Akidah
Akidah adalah kepercayaan terhadap Allah dan inti Akidah adalah
tauhid (Aminuddin, 2005: 14). Akidah menekankan pada
kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan,
menghayati serta meneladani dan mengamalkan sifat-sifat Allah
dan nilai-nilai keimanan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Akhlak dan Budi Pekerti
Akhlak adalah implementasi dari iman dalam segala bentuk
perilaku (Daradjat, 1995: 58). Akhlak menekankan pada
pengamalan sikap terpuji dan menghindari akhlak tercela agar di
amalkan pada kehidupan sehari-hari.
d. Fiqih
Fiqih itu ilmu yang menerangkan hukum-hukum syariat Islam yang
diambil dari dalil-dalil terperinci. Fiqih menekankan pada
kemampuan untuk memahami, meneladani dan mengamalkan
ibadah dan muamalah yang baik dan benar.
e. Sejarah Peradaban Islam
Menekankan pada kemampuan mengambil pelajaran dari peristiwa-
peristiwa bersejarah, meledani tokoh-tokoh muslim yang
berprestasi dan mengaitkannya dengan fenomena sosial untuk
28
melestarikan dan mengembangkan kebudayaan dan peradaban
Islam.
Tujuan pendidikan agama Islam tersebut dicapai melalui materi-
materi yang dipadatkan ke dalam lima unsur pokok, yaitu: Al Quran,
keimanan, akhlak, fiqih, dan bimbingan ibadah, serta tarikh atau sejarah
yang lebih menekankan pada perkembangan ajaran agama, ilmu
pengetahuan, dan kebudayaan.
3. Sholat Sunnah
Sholat Sunnah adalah sholat yang dianjurkan untuk
mengerjakannya. Orang yang melaksanakan sholat sunnah
mendapatkan pahala dan keutamaan dari Allah. Namun jika seseorang
tidak melaksanakan sholat sunnah, dia tidak berdosa. Dalam
melaksanakan sholat sunnah semata-mata mengharapkan ridho Allah.
Sholat ini menuntut kesungguhan dan tekad yang kuat karena kita harus
merelakan waktu, tenaga demi terlaksananya sholat tersebut(Ahsan,
2017: 56).
Jadi, sudah jelas bahwa sholat sunnah itu dilaksanakan semata-mata
mengharapkan kedekatan dan ridho Allah yang akan dijadikan bekal
pada masa yang akan datang. Apalagi kita menghayati bahwa dengan
melaksanakan sholat bukan sekedar melaksanakan kewajiban. Kita
berharap agar Allah menerima ibadah kita sehingga kita akan
mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan didunia dan diakhirat.
Diantara sekian banyak sholat sunnah ada yang ditekankan untuk
dikerjakan dengan berjamaah, ada yang dikerjaka secara munfarid
29
(sendirian) dan ada yang bisa dikerjakan berjamaah atau munfarid.
Dengan demikian, Ahsan (2017: 59) menyatakan sebagai berikut:
a. Sholat Sunnah Berjamaah
1) Sholat Idul Fitri
Sholat Idul Fitri adalah sholat sunnah dua rakaat yang
dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri pada setiap tanggal 1
Syawal setelah melaksanakan ibadah puasa satu bulan
lamanya. Hukum melaksanakan shalat sunnah ini adalah
sunnah mu’akkad (sangat dianjurkan). Waku melaksanakan
sholat Idul Fitri adalah sesudah terbit matahari sampai
tergelincirnya matahari pada tanggal 1 Syawal. Adapun tata
cara sholat hari raya Idul Fitri:
a) Imam memimpin pelaksanaan sholat Idul Fitri diawali
dnegan niat yang ikhlas didalam hati.
له تعالى الفطر ركعتين ل يد اصل ي سنة ل ع
Artinya: “Saya berniat sholat Idul Fitri dua rakaat karena
Allah ta’ala.”
b) Pada rakaat pertama sesudah membaca do’a iftitah
bertakbir sambil mengangkat tangan sebanyak tujuh kali.
c) Setelah takbir tujuh kali dan membaca tasbih tersebut
dilanjutkan membaca surat al-Fatihah dan membaca surat
dalam Al Quran.
30
d) Pada rakaat kedua, setelah takbir berdiri kemudian
membaca takbir lima kali sambil mengangkat tangan dan
diantara setiap takbir disunnahkan membaca tasbih.
e) Sholat Idul Fitri ditutup dengan salam (Ahsan, 2017: 60)
2) Sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha adalah sholat yang dilaksanakan pada hari
raya Qurban atau hari raya Idul Adha. Sholat ini dilaksanakan
pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijah bertepatan dengan
pelaksanaan rangkaian ibadah haji di tanah suci. Bagi orang
yang tidak sedang melaksanakan haji, hukum
melaksanakannya adalah sunnah mu’akkad (sangat
dianjurkan). Hampir semua ketentuan dan tata cara sholat Idul
Adha sama dengan Idul Fitri. Perbedaannya hanya pada
niatnya.
له تعالى يد الضحى ركعتين ل اصل ي سنة ل ع
Artinya: “Saya berniat sholat sunnah Idul Adha karena Allah
ta’ala.”
3) Sholat Kusuf (gerhana matahari)
Sholat sunnah kusuf adalah sholat sunnah yang dilakukan
ketika terjadi gerhana matahari. Hukum melaksanakan sholat
ini adalah sunnah mu’akkad. Waktu pelaksanaanya adalah
mulai terjadinya gerhana matahari sampai matahari kembali
tampak utuh seperti semula. Sholat gerhana ini dilaksanakan
dengan berjamaah dan dipimpin oleh seorang imam. Hal yang
31
membedakan sholat kusuf adalah dalam sholat kusuf setiap
rakaat terdapat dua kali membaca al- Fatihah dan dua kali
rukuk. Adapun tata cara pelaksanaannya sebagai berikut
a) Berniat untuk sholat kusuf (gerhana matahari)
له تعالى اصل ي سنة الخسوف ركعتين مأموما )اماما( ل
Artinya: “Saya berniat sholat gerhana matahari dua
rakaat karena Allah ta’ala.”
b) Setelah takbiratul ihram, lalu membaca doa iftitah
kemudian surat al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca
surat-surat yang panjang.
c) Ruku’ yang lama dan panjang dengan membaca tasbih
sebanyak-banyaknya
d) Iktidal lalu kembali bersedekap membaca surat al-Fatihah
dilanjutkan dengan suratan.
e) Kembali melakukan ruku’ yang panjang dan membaca
tasbih sebanyak-banyaknya. Lalu iktidal lagi.
f) Sujud seperti biasa tetapi sujudnya agak dipanjangkan
dibanding dengan sholat pada umumnya.
g) Duduk diantara dua sujud seperti biasa lalu sujud yang
kedua agak dipanjangkan.
h) Rakaat kedua dilaksanakan sebagaimana rakaat pertama
dilakukan.
i) Pada sujud terakhir dianjurkan untuk memperbanyak
istighfar dan tasbih memohon ampunan kepada Allah.
32
j) Setelah sholat imam atau khatib menyampaikan khutbah
4) Sholat Khusuf (gerhana bulan)
Sholat khusuf adalah sholat sunnah yang dilaksanakan ketika
terjadi peristiwa gerhana bulan. Hukum melaksanakannya
adalah sunnah mu’akkad. Waktu sholat mulai terjadinya
gerhana bulan sampai bulan tampak utuh kembali. Adapun tata
pelaksanaannya hampir sama dengan sholat gerhana matahri,
yang membedakan adalah niatnya.
له تعالى اصل ي سنة الكسوف ركعتين مأموما )اماما( ل
Artinya: “Saya berniat sholat gerhana bulan dua rakaat
karena Allah ta’ala.”
5) Sholat Istisqa’ (meminta hujan)
Sholat sunnah istisqa’ adalah sholat sunnah dua rakaat yang
dilaksanakan untuk memohon diturunkan hujan. Ulama
sepakat bila kebutuhan akan air menjadi sulit karena lama tidak
turun hujan, disunnahkan melakukan sholat Istisqa’ (Supiana,
2009:49). Pelaksanaan sholat istisqa’ sama seperti sholat
sunnah yang lainnya. Setelah membaca surat al-Fatihah
dilanjutkan dengan membaca surat-surat yang panjang.
b. Sholat Sunnah Munfarid (Sendirian)
1) Sholat Rawatib
Sholat rawatib adalah sholat yang dilaksanakan menyertai atau
mengiringi sholat fardu, baik sebelum maupun sesudahnya.
33
Ditinjau dari segi hukumnya Ahsan (2017: 65) membagi sholat
rawatib menjadi dua macam, yaitu :
a) Sholat rawatib mu’akkadah (sholat rawatib yang sangat
dianjurkan). Adapun yang merupakan shalat rawatib
mu’akkadah yaitu:
1) Dua rakaat sebelum Dhuhur
2) Dua rakaat sesudah Dhuhur
3) Dua rakaat sebelum Maghrib
4) Dua rakaat sesudah Isya’
5) Dua rakaat sebelum Subuh
b) Sholat rawatib gairu mu’akkadah (sholat rawatib yang
cukup dianjurkan). Adapun yang merupakan sholat sunnah
rawatib gairu mu’akkadah yaitu:
1) Dua rakaat sebelum Dhuhur (selain dua rakaat yang
mu’akkad)
2) Dua rakaat sesudah Dhuhur (selain dua rakaat yang
mu’akkad)
3) Empat rakaat sebelum Asar
4) Dua rakaat sebelum Maghrib
Jika ditinjau dari segi pelaksanaanya, sholat rawatib
terbagi menjadi dua, yaitu:
a) Qabliyyah (dikerjakan sebelum sholat fardu)
b) Ba’diyah (dikerjakan sesudah sholat fardu)
34
2) Sholat Tahiyyatul Masjid
Sholat tahiyyatul masjid adalah sholat sunnah yang
dilaksanakan untuk menghormati masjid. Sholat ini
disunnahkan bagi setiap muslim ketika memasuki masjid.
Orang yang masuk masjid disunnahkan melakukan sholat dua
rakaat sebelum duduk sebagai penghormatan (tahiyyat) masjid
(Supiana, 2009: 50). Adapun tata caranya adalah:
a) Berniat sholat tahiyyatul masjid.
له تعالى د ركعتين ل ية المسج اصل ي سنة تح
Artinya: “Saya berniat sholat sunnah tahiyyatul masjid
dua rakaat karena Allah ta’ala.”
b) Setelah berniat dilanjutkan dengan takbiratul ihram,
membaca doa iftitah, surat al-Fatihah dan seterusnya
sampai salam.
3) Sholat Istikharah
Sholat istikharah adalah sholat dengan maksud untuk
memohon petujuk Allah dalam menentukan pilihan terbaik
diantara dua pilihan atau lebih. Waktu yang terbaik dalam
melaksanakan sholat istikharah adalah saat mulai pertengahan
malam yang akhir, sebagaimana waktu sholat tahajjud. Sholat
istikharah hukumnya adalah sunnah mu’akkadah bagi orang
yang sedang membutuhkan untuk menentukan pilihan. Adapun
niat sholat istikharah adalah:
له تعالى ستخارة ركعتين ل اصل ي سنة ال
35
Artinya:”Saya berniat sholat sunnah istikharah dua rakaat
karena Allah ta’ala.”
c. Sholat Sunnah Berjamaah dan Munfarid (Sendirian)
1) Sholat Tarawih
Sholat Tarawih adalah sholat sunnah yang dilaksanakan pada
malam bulan Ramadhan. Hukum melaksanakan sholat tarawih
adalah sunnah mu’akkadah. Sholat tarawih dilaksanakan setelah
sholat Isya’. Sholat tarawih dapat dilaksanakan delapan, dua
puluh, atau tiga puluh enam rakaat.
له تعالى يح ركعتين ل ي سنة التراو اصل
Artinya: “Saya berniat sholat tarawih dua rakaat karena Allah
ta’ala.”
2) Sholat Witir
Sholat Witir adalah sholat yang dilaksanakan dengan bilangan
ganjil (satu, tiga, lima, tujuh, sembilan atau sebelas rakaat).
Hukum melaksanakannya adalah sunnah mu’akkadah. Adapun
waktu sholat witir adalah sesudah sholat Isya’. Adapun niat dari
sholat witir adalah:
له تعالى تر ركعتين ل اصل ي سنة الو
Artinya: “Saya berniat sholat witir dua rakaat karena Allah
ta’ala.”
Jika bunyi niat untuk satu rakaat adalah:
له تعالى ل تر اصل ي سنة ركعة الو
36
Artinya:”Saya berniat sholat witir satu rakaat karena Allah
ta’ala.”
3) Sholat Dhuha
Sholat sunnah dhuha adalah sholat yang dikerjakan pada waktu
matahari sudah naik sekitar satu tombak (sekitar pukul 07.00
atau matahari setinggi sekitar tujuh hasta) hingga menjelasng
sholat Dhuhur. Sholat dhuha dilaksanakan sebanyak 2 rakaat dan
paling banyak 12 rakaat (Supiana, 2009: 49). Tata
pelaksanaannya seperti sholat pada umumnya. Adapun niatnya
adalah:
له تعالى اصل ي سنة الضحى ركعتين ل
Artinya: “Saya berniat sholat dhuha dua rakaat karena Allah
ta’ala.”
4) Sholat Tahajjud
Sholat sunnah tahajjud adalah sholat yang dilaksanakan pada
sebagian waktu di malam hari. Menurut Supiana (2009: 49) tata
cara melaksanakan sholat tahajjud tidak jauh berbeda dengan
sholat sunnah yang lain, yaitu:
a) Dilaksanakan pada waktu setelah sholat Isya’ sampai
dengan menjelang waktu subuh dan setelah tidur.
b) Jumlah rakaatnya paling sedikit dua rakaat dan paling
banyak tidak dibatasi.
c) Dilaksanakan sendirian (munfarid) atau berjamaah.
37
Ketika hendak melaksanakan sholat tahajjud diawali dengan
niat yang ikhlas didalam hati. Jika diucapkan bunyi niatnya
adalah:
له تعالى د ركعتين ل اصل ي سنة التهج
Artinya: “Saya berniat sholat tahajjud dua rakaat karena Allah
ta’ala.”
5) Sholat Tasbih
Sholat sunnah tasbih adalah sholat sunnah yang dilaksanakan
dengan memperbanyak membaca tasbih. Sholat tasbih ini
merupakan sholat sunnah khusus dengan membaca tasbih
sebanyak 300 kali didalam sholat. Cara mengerjakan sholat
sunnah tasbih ini terdiri dua macam, pertama jika dilaksanakan
di malam hari jumlah rakaatnya ada empat dengan dua kali
salam.
له تعالى ي سنة التسبيح اربع ركعات ل اصل
Artinya: “Saya berniat sholat tasbih dua rakaat karena Allah
ta’ala.”
Pada rakaat pertama urutan sholat tasbih dan jumlah bacaan
tasbihnya sebagai berikut:
a) Setelah membaca surat al-Fatihah dan surat-surat pendek,
membaca tasbih sebanyak 15 kali.
b) Ketika ruku’ (setelah membaca doa ruku’) membaca tasbih
sebanyak 10 kali.
38
c) Ketika i’tidal setelahnya membaca tasbih 10 kali.
d) Ketika sujud pertama setelahnya membaca tasbih 10 kali.
e) Ketika duduk diantara dua sujud setelahnya membaca tasbih
10 kali.
f) Ketika sujud kedua setelahnya membaca tasbih 10 kali.
g) Ketika akan berdiri untuk rakaat yang kedua duduk dulu dan
membaca tasbih 10 kali.
Pada rakaat kedua pun sama seperti rakaat pertama. Dengan
demikian satu rakaat jumlah membaca tasbih adalah 75 kali.
Berarti jumlah keseluruhan bacaan tasbih dalam sholat 75 x 4
rakaat = 300 kali bacaan tasbih.
Ahsan (2017: 73) menyatakan hikmah melaksanakan sholat
sunnah sebagai berikut:
a. Disediakan jalan keluar dari segala permasalahan dan
persoalannya dan senantiasa akan diberikan rezeki yang
cukup oleh Allah
b. Menambah kesempurnaan sholat fardu. Melaksanakan
sholat sunnah memeberikan manfaat untuk
menyempurnakan sholat fardu, baik dari segi kekurangan
dan kesalahan melaksanakan sholat fardu.
c. Menghapuskan dosa, meningkatkan derajat keridhoan Allah
serta menumbuhkan kecintaan kepada Allah SWT. Setiap
satu kali melaksanakan sholat sunnah, maka Allah akan
menghapus satu dosa dan kesalahan kita. Ini merupakan
39
bentuk ridho dan cinta Allah kepada hamba yang selalu
mengupayakan untuk dapat melaksanakan sholat sunnah.
d. Sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah atas
berbagai karunia besar yang sering tidak kita sadari. Setiap
saat kita bernafas, bisa melihat dan masih dapat merasakan
semuanya adalah anugera besar yang kita harus syukuri
dengan sholat sunnah.
e. Mendatangkan keberkahan pada rumah yang sering
digunakan untuk sholat sunnah.
f. Hidup menjadi terasa nyaman dan tenteram.
4. Metode Group Investigation
a. Pengertian Metode Group Investigation
Metode Group Investigation adalah salah satu model
pembelajaran yang mendukung keterlibatan siswa secara aktif
melalui penyelidikan (investigasi) terhadap materi yang diajarkan.
Dalam pendekatan ini diharapkan siswa mampu meneliti,
mengemukakan pendapat, menerapkan pengetahuan, memunculkan
ide, membuat keputusan dan mengorganisasi ide (Huda, 2013: 271).
Pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran
dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang
dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.
Metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
menurut Sutikno (2014: 78) merupakan salah satu model yang
40
dilakukan secara tim atau berkelompok dan diharapkan pada saat
proses pembelajaran siswa lebih aktif dikelas, baik aktif dalam
berdiskusi dengan kelompoknya dan aktif dalam mencari atau
menginvestigasi materi atau permasalahan yang diberikan oleh
guru. Metode ini menuntut peserta didik untuk memiliki
kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam
keterampilan proses kelompok.
b. Langkah-langkah Metode Group Investigation
Dalam Group Investigation guru bertugas untuk
menyediakan pilihan dan kontrol terhadap para siswa untuk
memilih strategi penelitian. Metode ini bisa diterapkan untuk semua
tingkatan kelas dan bidang materi pelajaran. Para siswa memilih
topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi terhadap bebagai
subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan
suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan (Huda, 2015: 292).
Adapun tahap-tahap Group Investigation sebagai berikut:
1) Tahap Seleksi Topik
Para siswa memilih berbagai subtopik dari sebuah bidang
masalah yang telah digambarkan oleh guru. Selanjutnya
diorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok yang
berorientasi pada tugas yang beranggotakan 2 hingga 6 orang.
2) Tahap Perencanaan Kerja Sama
Para siswa dan guru merencanakan berbagai prosedur belajar
khusus, tugas, dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai
41
topik dan subtopik yang telah dipilih. Merencanakan tugas-tugas
belajar yang meliputi: apa yang diselidiki, bagaimana dilakukan
(pembagian kerja).
3) Tahap Implementasi
Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada
langkah sebeumnya. Siswa mencari informasi, menganalisis
data dan membuat simpulan, setiap anggota kelompok harus
berkontribusi dalam kelompok. Siswa bertukar pikiran,
mendiskusikan, mengklarifikasi ide-ide. Pada tahap ini, guru
harus mendorong para siswa untuk melakukan penelitian dengan
memanfaatkan berbagai sumber.
4) Tahap Analisis
Para siswa menganalisis dan membuat sintesis atas berbagai
informasi yang diperoleh dan berusaha unuk meringkas menjadi
suatu penyajian yang menarik didepan kelas. Setiap kelompok
bekerja berdasarkan metode investigasi yang telah mereka
rumuskan. Aktivitas tersebut merupakan kegiatan sistematik
keilmuan mulai dari mengumpulkan data, analisis data hingga
menarik kesimpulan (Suprijono, 2011: 93).
5) Tahap Penyajian Hasil Akhir
Semua kelompok menyajikan presentasinya atas topik-topik
yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat
dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik
tertentu.
42
6) Tahap Evaluasi
Para siswa dan guru melakukan evaluasi mengenai kontribusi
tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai satu
keseluruhan. Peserta didik berbagi mengenai balikan terhadap
topik dikerjakan.
Tujuan model Group Investigation adalah untuk
mengembangkan kreatifitas siswa, baik secara perorangan maupun
kelompok. Untuk meningkatkan kreatifitas dapat ditempuh melalui
pengembangan proses kreatif menuju suatu kesadaran dan
pengembangan alat bantu yang mendukung kreativitas (Rusman,
2011: 223). Jadi tujuannya adalah membantu siswa untuk
melakukan investigasi terhadap suatu topik dengan belajar
kooperatif dan juga meningkatkan kreativitas individu sehingga
tercapainya tujuan pembelajaran.
c. Kelebihan Metode Group Investigation
Dalam suatu metode ada kelebihan dan kekurangannya. Adapun
kelebihan metode Group Investigation menurut Rusman (2014,
22) adalah sebagai berikut:
1) Memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif dan aktif.
2) Dapat memecahkan dan menangani suatu masalah.
3) Meningkatkan belajar bekerja sama.
4) Belajar berkomunikasi baik dengan teman dan guru.
5) Terlatih untuk mempertanggungjawabkan jawaban yang
diberikan.
43
d. Kelemahan Metode Group Investigation
1) Sedikit materi yang dapat disampaikan dalam satu pertemuan.
2) Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif.
3) Tidak semua topik cocok dengan metode ini. Model ini cocok
untuk diterapkan pada topik yang menuntut siswa memahami
bahasan dari pengalamannya sendiri.
5. Metode True Or False
a. Pengertian Metode True Or False
Metode True Or False merupakan aktifitas kolaboratif yang
dapat mengajak siswa untuk terlibat ke dalam materi. Strategi ini
menumbuhkan kerjasama tim, berbagi pengetahuan dan belajar
secara langsung (Zaini, 2008: 25). Strategi ini dapat mengajak siswa
untuk terlibat langsung dalam materi pelajaran. Strategi ini
termasuk dalam pembelajaran aktif.
Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang
memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses
pembelajaran, baik dalam bentuk interaksi antara siswa maupun
siswa dengan guru dalam pembelajaran (Suyono, 2012: 22). Dalam
pembelajaran aktif, menekankan pada proses pembelajaran, bukan
pada penyampaian materi saja. Siswa tidak boleh pasif, tetapi harus
aktif mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi
pembelajaran.
Tujuan dari True Or False adalah dapat mengajak siswa
untuk terlibat langsung dalam materi pelajaran. Dari kegiatan
44
tersebut, guru akan memberikan pembelajaran yang aktif sehingga
siswa akan tertarik mengikuti pelajaran. Setiap individu akan lebih
paham terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Melalui
pernyataan benar atau salah siswa akan mudah paham dengan
materi yang disampaikan oleh guru (Rusman, 2011: 39). Karena
mereka saling bertukar pikiran, membantu yang kurang paham
sehingga pemahaman mereka akan secara merata.
Oleh karena itu, dengan menggunakan metode ini
diharapkan siswa dapat lebih memahami dan mendalami materi
yang diajarkan. Disamping menyenangkan siswa juga dituntut
peran aktifnya dikelas. Dengan demikian, siswa dapat dengan
mudah menyerap apa yang diajarkan dan mengurangi tingkat
kebosanan saat pelajaran berlangsung.
b. Langkah-langkah Metode True Or False
Adapun langkah-langkah dalam True Or False (Melvin L,
1996: 94) adalah:
1) Buatlah list pernyataan yang berhubungan dengan materi
pelajaran, separuhnya benar dan separuhnya lagi salah.
Tulislah masing-masing pernyataan pada selembar kertas yang
berbeda.
2) Beri siswa satu kertas kemudian diminta untuk
mengidentifikasikan pernyataannya benar atau salah.
3) Jika proses ini selesai, bacalah pernyataannya dan mintalah
jawaban dari kelas apakah pernyataan tersebut benar atau salah
45
dengan mengangkat papan atau kertas yang bertuliskan ”True”
atau “False”.
4) Beri masukan untuk setiap jawaban yang dikemukakan peserta
didik.
c. Kelebihan Metode True Or False
Berikut ini kelebihan metode True Or False yang dikemukakan
Suyadi (2013:58) diantaranya:
1) Siswa dapat belajar dengan cara yang menyenangkan.
2) Aktivitas yang ditimbulkan dapat meningkatkan daya ingat
siswa, gerakan dapat mengikat daya ingat memori jangka
panjang.
3) Dapat memotivasi siswa lebih maksimal sehingga dapat
menghindarkan siswa dari sikap malas, mengantuk, melamun
dan sejenisnya .
d. Kelemahan Metode True Or False
Metode True Or False juga memiliki beberapa kekurangan,
diantaranya:
1) Hiruk pikuknya kelas akibat dari aktivitas yang ditimbulkan
seringkali mengacaukan suasana pembelajaran.
2) Secara rasional memang siswa yang belajar dengan senang hati
dapat mencapai prestasi yang lebih tinggi daripada belajar
dalam tekanan. Namun dapat pula membuat siswa lebih
menekankan pada pencarian kesenangan dalam belajar dan
melupakan tugas utamanya.
46
B. Kajian Pustaka
Kajian kepustakaan berguna bagi pembahasan skripsi ini. Untuk
mengkaji skripsi ini, peneliti melakukan kajian terhadap penelitian-
penelitian sebelumnya. Diantaranya adalah sebagai berikut:
Pertama, skripsi berjudul “Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi
Thaharah Melalui Metode Group Investigation Pada Siswa Kelas VII SMP
Negeri 2 Jambu Tahun Pelajaran 2017/2018” ditulis oleh Listiana Prastiwi
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Hasil pada siklus I siswa yang tuntas
sebanyak 17 siswa dari 28 siswa atau 60,70% dari rata-rata kelas yaitu
70,17. Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 26 siswa dari 28 siswa atau
92,8% dengan nilai rata-rata kelas 80,57.
Kedua, skripsi berjudul “Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi
Toleransi melalui Metode Group Investigation pada Siswa Kelas XI Boga I
Semester I SMK Negeri 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019” ditulis oleh
Novlita Zalikaputri Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Hasil penelitian pada
pra siklus jumlah siswa yang tuntas adalah 3 siswa (14%) dan 19 siswa
(86%) belum tuntas atau tidak memenuhi KKM dengan nilai rata-rata kelas
adalah 60,72. Pada siklus pertama mengalami peningkatan dengan data
diperoleh 64% (14 siswa) tuntas dan 36% (8 siswa) belum tuntas dengan
nilai rata-rata 76,36. Sehingga pada pra siklus dan Siklus I mengalami
peningkatan 50%. Lalu pada siklus II diperoleh data sebesar 91% (20 siswa)
tuntas dan 9% (2 siswa) tidak tuntas atau belum memenuhi KKM. Dengan
47
demikian dari siklus I dan siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa
sebesar 27% dengan nilai rata-rata kelas adalah 81,13. Dengan demikian
sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu presentase Kriteria
Ketuntasan Klasikal sebesar 85% dengan standar KKM 75.
Ketiga, skripsi berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Fikih dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran
True Or False di Kelas VIII (PTK di MTs Al-Khairiyah Pabuaran)” ditulis
oleh Silvia Susilawati Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten
2017. Hasil penelitian pada pra siklus jumlah siswa yang tuntas adalah 4
siswa (17,39%) dan 19 siswa belum tuntas (82,60%) dengan nilai rata-rata
kelas 53,1. Pada siklus I mengalami peningkatan dengan data diperoleh 10
siswa tuntas (43,47%) dan 13 siswa belum tuntas (56,52%) dengan rata rata
nilai adalah 65,5. Lalu pada siklus II diperoleh data 19 siswa tuntas
(82,60%) dan 4 siswa belum tuntas (17,39%) dengan rata rata nilai sebesar
85,6. Dengan adanya peningkatan ini, penulis merasa dengan penggunaan
strategi True Or False sudah cukup memperbaiki pembelajaran Fikih.
Ada persamaan maupun perbedaan antara penelitian yang sudah ada
dengan penelitian pada skripsi ini. Persamaan tersebut adalah sama-sama
menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (action research).
Dalam skripsi yang pertama dan kedua hanya menggunakan satu
metode yaitu metode Group Investigation saja dalam pembelajaran. Dan
skripsi yang kedua hanya menerapkan satu metode yaitu True Or False.
48
Namun, pada penelitian kali ini penulis menggunakan dua metode
yaitu Group Investigation dan True Or False dalam materi tentang Sholat
Sunnah. Dalam penelitian sebelumnya belum ditemukan penelitian yang
mengkolaborasikan kedua metode ini. Dengan mengkolaborasikan dua
metode ini, penulis menekankan pada peran aktif siswa dalam kelompok
(kerjasama) maupun mandiri dengan metode yang menyenangkan.
Disamping menyenangkan, siswa juga diajak berpikir kritis dan
berkomunikasi dengan baik antar guru maupun teman. Siswa juga dapat
menciptakan proses diskusi yang menyenangkan, dan dapat menghidupkan
proses pembelajaran yang benar-benar aktif di dalam kelas.
Oleh karena itu, melalui metode ini diharapkan agar siswa mandiri
dan mampu menguasai materi serta dengan adanya metode tersebut siswa
dapat meningkatkan hasil belajarnya. Selain itu jika dalam menggunakan
metode ini terdapat keberhasilan, maka peneliti memberikan suatu
penawaran metode yang baru yang bisa digunakan dalam pelajaran
Pendidikan Agama Islam pada materi Sholat Sunnah.
49
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Lokasi yang menjadi tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 3
Tengaran. Salah satu SMP yang terletak di Kecamatan Tengaran, Dusun
Sugihan. Dalam bagian ini penulis ingin memapaparkan tentang gambaran
umum dari lokasi penelitian. Secara garis besar lokasi penelitian dapat
penulis sampaikan, yaitu sebagai berikut:
1. Profil Sekolah
a. Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Tengaran
b. NPSN : 20320279
c. Alamat :
Jalan : Ds. Sugihan,
Kecamatan : Tengaran
Kab./Kota : Kab. Semarang
d. Koordinat : -7.433072/110.55984
e. Nama Kepala Sekolah : Sumartiningsih, S.Pd, M.Pd.
NIP : 196411241988032009
f. Katagori Sekolah : Negeri
g. Tahun Beroperasi : 1997/1998
h. Kepemilikan Tanah : Milik Pemerintah
1). Luas Tanah : 6.670 m2
2). Luas Bangunan : 1.910 m2
i. Rekening Rutin Atas Nama Sekolah
1) Nomor : 3-033-09763-7
2) Atas Nama : SMP N 3 Tengaran
3) Nama Bank & Cabang : BPD Cabang Salatiga
2. Sarana dan Prasarana
50
Sarana dan Prasarana merupakan hal yang sangat menunjang
bagi terlaksananya sebuah pebelajaran. Dibawah ini penulis
memapaparkan data terkait sarana dan prasarana di SMP N 3 Tengaran.
SMP N 3 Tengaran memiliki 12 ruang kelas, dengan pembagian 4 kelas
untuk kelas VII. 4 kelas untuk kelas VIII dan 4 kelas lainnya untuk kelas
IX. Dengan tiap-tiap kelas berjumlah kurang lebih 32 siswa.
a. Data Ruang Kelas
Tabel 3.1
b. Data Ruang Lainnya
Tabel 3.2
3. Visi dan Misi SMP N 3 Tengaran
SMP Negeri 3 Tengaran memiliki Visi dan Misi untuk meningkatkan
kualitas sekolah. Adapun Visi dan Mii dari SMP Negeri 3 Tengaran
adalah sebagai berikut:
a. Visi SMP N 3 Tengaran
Diisi
Jumlah dan Ukuran Jml ruang
lain yang
digunakan
(e)
Jumlah
ruang yang
digunakan
untuk ruang
kelas (f) =
d+e)
Ukuran
7x9 m2
(a)
Ukuran
> 63m2
(b)
Ukuran
< 63m2
(c)
Jumlah
d
(a+b+c)
Ruang
Kelas 12 12
-
12
Nama Ruang Jumlah
(buah)
Ukuran
(pxl)
Nama Ruang Jumlah
(buah)
Ukuran
(pxl)
Perpustakaan
1 7m x
12m
Ruang Kesenian - -
Lab. IPA
1 7m x
16m
Ketrampilan 1 7 x 19
Lab. Jahit 1 7 x 9 m Serba guna - -
Lab. Bahasa 1 8 x 15 m Masjid/Mushalla 1 7 X 7
Lab Multi Media - -
51
1) Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Cerdas dalam belajar.
3) Terampil dalam berkarya.
4) Rela mengabdi demi kemajuan bangsa dan Negara.
5) Siap menghadapi tantangan masa depan.
b. Misi SMP N 3 Tengaran
1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga tercapainya
standar pencapaian isi kurikulum.
2) Melaksanakan layanan dan kegiatan lain dengan standar
proses akademik.
3) Mengupayakan meningkatnya standar kompetansi lulusan.
4) Melakukan kegiatan dengan orientasi pengembangan sumber
daya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
5) Melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan iman dan
taqwa.
6) Melaksanakan budaya budi pekerti guna membentuk
perilaku siswa yang berkarakter Indonesia.
7) Melaksanakan kegiatan ketrampilan terapan agar menjadi
siswa yang mandiri.
8) Mengupayakan bertambahnya sarana dan prasarana
pendidikan.
9) Melaksankan kegiatan dengan orientasi optimalisasi
pengelolaan pendidikan.
52
10) Melaksanakan kegiatan pengembangan sumber daya dan
nilai nominal pembiyaan pendidikan.
11) Melaksanakan pengembangan penilaian pendidikan.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam studi ini adalah siswa kelas VIII C SMP N
3 Tengaran semester I tahun pelajaran 2019/2020. Adapun jumlah siswa
kelas VIII C adalah sebanyak 32 siswa. Terdiri dari 18 siswa laki-laki dan
14 siswa perempuan.
Daftar Siswa Kelas VIII C
Tabel 3.3
NO NAMA NIS L/P
1. ADELIA PUTRI AJI 2780 P
2. AFIP AFANDI 2782 L
3. AHMAD RIZKI SYAPUTRA 2788 L
4. AKBAR SAHRUL RAMADHAN 2789 L
5. ANGGA NABIEL PRATAMA 2796 L
6. ANNISA DEVITA PUTRI 2799 P
7. BIMA KURNIAWAN AFENDI 2809 L
8. CAHYO NUGROHO 2812 L
9. CEERY FERA FERISKA 2813 P
10. DEWI SEPTIYULIANINGSIH 2817 P
11. EFI HANDAYANI 2823 P
12. ELSA SETYOWATI 2825 P
13. ERLIAWAN FANI WIBOWO 2826 L
14. HARYONO 2834 L
15. HERI SUSILO 2837 L
16. IKA NURFIANI 2840 P
17. IRFAN DWI ZULIANTO 2842 L
18. LISTYO RIZKI RAMADHANI 2853 L
19. MAR’ATUS YULAIKAH 2855 P
20. MARTA DWI MAHARANI 2856 P
21. MUHAMMAD ARYA PRATAMA 2863 L
22. NADJWA AYU SALSABILA 2869 P
53
23. NDARU PUJANING ASIH 2871 P
24. RAKA ADI PRATAMA 2880 L
25. RAYI NUR MAULIDA 2881 P
26. REZA ADITYA DANUARTA 2884 L
27. RIVAL YUDI PUTRA 2888 L
28. SALVITA 2895 P
29. SATRIA AHMAD SAIFUDIN 2896 L
30. SILFA NINGSIH 2899 P
31. TEGAR SEPTYANTO 2802 L
32. YUSUF EFENDY 2809 L
C. Pelaksanaan Penelitian
Peneliti melaksanakan penelitian pada mata pelajaran PAI semester
I tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.
Penelitian ini akan menggunakan jam mata pelajaran PAI sesuai jadwal
pelajaran PAI kelas VIII C SMP N 3 Tengaran.
Kegiatan Siklus I : Sabtu, 5 Oktober 2019
Kegiatan Siklus II : Sabtu, 12 Oktober 2019
Dalam penelitian ini, dilaksanakan dalam dua siklus penelitian.
Masing-masing penelitian meliputi empat tahapan yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi.
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Standar Kompetensi : Mengamalkan Sholat Sunnah
Kompetensi Dasar :Melaksanakan sholat sunnah
berjamaah dan munfarid sebagai
perintah agama.
54
Indikator :
a) Menjelaskan pengertian sholat sunnah berjamaah dan
munfarid
b) Melaksanakan sholat sunnah berjamaah dan munfarid
sebagai perintah agama
c) Mengkategorikan macam-macam sholat dan waktu
pelaksanaannya
d) Menunjukkan perilaku peduli dan gotong royong sebagai
implementasi pemahaman sholat sunnah munfarid
e) Menjelaskan tata cara sholat sunnah berjamaah dan
munfarid
f) Mempraktikkan sholat sunnah berjamaah dan munfarid
2) Menyiapkan materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
dengan pokok bahasan Sholat Sunnah dengan sub bahasan
Sholat Sunnah Berjamaah dan Sholat Sunnah Munfarid.
3) Menyiapkan lembar observasi siswa selama proses
pembelajaran dengan metode Group Investigation dan True Or
False.
4) Menyiapkan lembar observasi guru untuk mengamati
keterampilan guru.
5) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), dan soal evaluasi
yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pada siklus I ini, dilaksanakan pada tanggal 5
Oktober 2019, dan kegiatan pembelajaran pada tahap ini adalah
55
melaksanakan apa yang telah ditulis dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP):
1) Kegiatan Awal
a) Guru mengawali pelajaran dengan salam.
b) Guru membuka pelajaran dan mengecek kerapihan siswa
sebelum pelajaran dimulai
c) Guru memberi apersepsi terkait dengan materi berupa
pertanyaan lisan.
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
materi yang akan dipelajari adalah tentang Sholat Sunnah.
2) Kegiatan Inti
a) Guru menjelaskan materi secara singkat.
b) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang masing-
masing terdiri dari 5-7 siswa.
c) Guru menyiapkan kertas untuk dibagikan per kelompok
tentang sub materi yang akan di diskusikan.
d) Guru menjelaskan aturan dari metode Group Investigation.
e) Siswa secara berkelompok membuat ringkasan yang ditulis
pada lembar kerja yang telah disiapkan.
f) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil ringkasan
materi yang telah mereka diskusikan bersama.
g) Setelah selesai guru memberikan kertas bertuliskan ”True”
dan “False”.
56
h) Guru memberikan pernyataan dan siswa akan memberikan
jawaban pernyataan tersebut benar atau salah.
i) Masing-masing siswa akan mengangkat kertas untuk
menjawab pernyataan yang diberikan oleh guru.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan
jawaban yang benar kemudian guru menjelaskan kepada
siswa tentang materi yang telah diberikan melalui metode
Group Investigation dan True Or False.
b) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
mengenai materi yang belum jelas.
c) Guru membagikan post test kepada siswa.
d) Guru menutup pelajaran dan berdoa bersama.
c. Pengamatan
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan observasi terhadap
pelaksanaan pembelajaan. Yang ditunjukan untuk mengetahui
keaktifan dari metode Group Investigation dan True Or False dalam
meningkatkan penguasaan materi.
Dari data pengamatan siswa dan guru selama proses
pembelajaran dapat diketahui bahwa:
1) Ada peningkatan keterlibatan siswa dalam pembelajaran,
walaupun baru beberapa siswa yang mulai aktif dalam diskusi
maupun bertanya. Beberapa siswa juga mulai mengikuti
metode dan menarik perhatian siswa.
57
2) Keterlibatan guru dalam proses pembelajaran juga mulai
meningkat, guru mulai menguasi metode yang digunakan.
Namun dalam pengelolaan waktu masih belum sempurna.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti mengkaji, melihat dan
mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang
dilakukan berdasarkan lembar pengamatan. Hasil yang diperoleh
dalam tahap observasi dikumpulkan untuk dilakukan analisis dan
membuat penafsiran. Adapun hal-hal yang menghambat
pelaksanaan pembelajaran dan perlu adanya perbaikan adalah:
1) Masih ada siswa yang kurang memperhatikan guru.
2) Pada saat diskusi ada siswa yang tidak ikut bekerja sama.
3) Banyak siswa yang masih sungkan untuk bertanya.
4) Guru kurang memperhatikan waktu pembelajaran, sehingga
sampai melebihi jam pelajaran.
Dengan adanya hal-hal yang masih menghambat, peneliti
melakukan penelitian tahap siklus II. Dengan memberikan solusi,
waktu yang lebih di persingkat lagi agar kedua metode ini dapat
dilakukan dengan maksimal. Dan menerapkan kedua metode
dengan penguasaan yang lebih agar proses pembelajaran berjalan
sesuai dengan rencana.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaan
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
58
Standar Kompetensi : Mengamalkan Sholat Sunnah
Kompetensi Dasar :Melaksanakan sholat sunnah
berjamaah dan munfarid sebagai
perintah agama.
Indikator :
a) Menjelaskan pengertian sholat sunnah berjamaah dan
munfarid
b) Melaksanakan sholat sunnah berjamaah dan munfarid
sebagai perintah agama
c) Mengkategorikan macam-macam sholat dan waktu
pelaksanaannya
d) Menunjukkan perilaku peduli dan gotong royong sebagai
implementasi pemahaman sholat sunnah munfarid
e) Menjelaskan tata cara sholat sunnah berjamaah dan
munfarid
f) Mempraktikkan sholat sunnah berjamaah dan munfarid.
2) Menyiapkan materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
dengan pokok bahasan Sholat Sunnah dengan sub bahasan
Sholat Sunnah Berjamaah dan Munfarid dan Hikmah
Melaksanakan Sholat Sunnah.
3) Menyiapkan lembar observasi siswa selama proses
pembelajaran dengan metode Group Investigation dan True Or
False.
4) Menyiapkan lembar observasi guru untuk mengamati
keterampilan guru.
59
5) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), dan soal evaluasi
yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pada siklus I ini, dilaksanakan pada tanggal 12
Oktober 2019, dan kegiatan pembelajaran pada tahap ini adalah
melaksanakan apa yang telah ditulis dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP):
1) Kegiatan Awal
a) Guru mengawali pelajaran dengan salam.
b) Guru membuka pelajaran dan mengecek kerapihan siswa
sebelum pelajaran dimulai
c) Guru memberi apersepsi terkait dengan materi berupa
pertanyaan lisan.
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, materi yang akan dipelajari adalah tentang Sholat
Sunnah.
2) Kegiatan Inti
a) Guru menjelaskan materi secara singkat.
b) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang masing-
masing terdiri dari 5-7 siswa.
c) Guru menyiapkan kertas untuk dibagikan per kelompok
tentang sub materi yang akan di diskusikan.
d) Guru menjelaskan aturan dari metode Group Investigation.
60
e) Siswa secara berkelompok membuat ringkasan yang ditulis
pada lembar kerja yang telah disiapkan.
f) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
ringkasan materi yang telah mereka diskusikan bersama.
g) Setelah selesai guru memberikan kertas bertuliskan ”True”
dan “False”.
h) Guru memberikan pernyataan dan siswa akan memberikan
jawaban pernyataan tersebut benar atau salah.
i) Masing-masing siswa akan mengangkat kertas untuk
menjawab pernyataan yang diberikan oleh guru.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru dan siswa menyimpulkan tentang pertanyaan dan
jawaban yang benar kemudian guru menjelaskan kepada
siswa tentang materi yang telah diberikan melalui metode
Group Investigation dan True Or False.
b) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
mengenai materi yang belum jelas.
c) Guru membagikan post test kepada siswa.
d) Guru menutup pelajaran dan berdoa bersama.
c. Pengamatan
Pada tahap ini ditunjukan untuk mengetahui keaktifan siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan metode
Group Investigation dan True Or False, dalam meningkatkan
penguasaan materi dengan pokok bahasan melaksanakan sholat
61
sunnah dan hikmah melaksanakan sholat sunnah yang telah
dilaksanakan.
Dari data pengamatan siswa dan guru yang dilakukan oleh
peneliti selama pembelajaran, dapat diketahui bahwa:
1) Terdapat peningkatan keterlibatan siswa dalam pembelajaran
dimana sebagian besar siswa sudah mulai aktif bertanya dan
bekerja sama dalam kelompok. Siswa juga semakin tertarik
dengan metode yang digunakan.
2) Keterlibatan guru juga meningkat, guru sudah mampu dan
menguasi metode dan menerapkan dalam pembelajaran.
Terlihat dimana pengelolaan waktu yang sudah sesuai dengan
rencana dan tidak melebihi jam pelajaran.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian siklus I terdapat beberapa hal
yang perlu diadakan perbaikan. Pada siklus II ini peneliti melihat
peningkatan dan perbaikan dalam hambatan selama proses
pembelajaran.
Adapun hal-hal yang mengalami peningkatan, diantaranya:
1) Hampir semua siswa sudah memperhatikan guru selama
pembelajaran.
2) Siswa lebih aktif dalam bertanya dan mengemukakakn
pendapat.
3) Pada saat diskusi sudah terbentuk kerjasama antar para siswa.
62
4) Guru sudah lebih menguasai metode sehingga waktu
pembelajaran tidak sampai melebihi jam pelajaran dan selesai
sesuai dengan rencana.
Secara keseluruhan, hasil penelitian pada pembelajaran
siklus II menunjukkan adanya peningkatan terhadap aktifitas
pembelajaran sesuai dengan metode Group Investigation dan True
Or False yang dilihat dari hasil observasi guru dan siswa. Hasil
penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa
yang dilihat melalui hasil post test di setiap akhir siklus. Nilai rata-
rata yang diperoleh pada tiap siklus semakin meningkat, dengan
demikian artinya indikator keberhasilan telah tercapai.
Adanya peningkatan ini dikarenakan guru sudah lebih
menguasai metode. Guru juga menerapkan kedua metode ini lebih
sistematis dibanding pada siklus sebelumnya. Sehingga siklus II ini
mengalami peningkatan yang signifikan.
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian
1. Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Nilai Pra Siklus diambil dari nilai ulangan harian yang dilakukan
oleh guru pengampu mata pelajaran. Nilai itu diambil sebagai data pada
tanggal 23 September 2019.
Nilai pra siklus diambil oleh peneliti dari nilai ulangan siswa
kelas VIII C SMP N 3 Tengaran. Jumlah siswa tersebut adalah 32 orang
dengan jumlah siswa perempuan 14 orang dan siswa laki-laki berjumlah
18 orang. Berdasarkan hal tersebut, diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1
Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1. APA 74 Tuntas
2. AA 66 Tidak Tuntas
3. ARS 66 Tidak Tuntas
4. ASR 76 Tuntas
5. ANP 82 Tuntas
6. ADP 60 Tidak Tuntas
7. BKA 60 Tidak Tuntas
8. CN 50 Tidak Tuntas
9. CFF 64 Tidak Tuntas
10. DS 72 Tuntas
11. EH 76 Tuntas
12. ES 60 Tidak Tuntas
13. EFW 60 Tidak Tuntas
14. H 48 Tidak Tuntas
15. HS 50 TIdak Tuntas
16. IN 70 Tuntas
64
17. IDZ 60 Tidak Tuntas
18. LRR 50 Tidak Tuntas
19. MY 48 Tidak Tuntas
20. MDM 52 Tidak Tuntas
21. MAP 50 Tidak Tuntas
22. NAS 60 Tidak Tuntas
23. NPA 60 Tidak Tuntas
24. RAP 64 Tidak Tuntas
25. RNM 48 Tidak Tuntas
26. RAD 70 Tuntas
27. RYP 70 Tuntas
28. S 48 Tidak Tuntas
29. SAS 70 Tuntas
30. SN 58 Tidak Tuntas
31. TS 50 Tidak Tuntas
32. YE 62 Tidak Tuntas
Jumlah 1.954
Nilai Rata-Rata 61
Tuntas 9 siswa (28,1%)
Tidak Tuntas 23 siswa (71,9%)
1) Keterangan:
Nilai rata-rata dari pra siklus adalah:
Jumlah frekuensi (Σ𝓃) = 32
Jumlah nilai (Σ𝓍) = 1954
𝓍 =Σ𝓍
Σ𝓃
𝓍 = 1954
32
𝓍 = 61
2) Presentase Ketuntasan Belajar
a) Nilai siswa yang tuntas
Jumlah siswa diatas KKM (Σ𝑓)= 9
Jumlah seluruh siswa (Σ𝓃)= 32
𝒫 =Σ𝑓
Σ𝓃× 100%
𝒫 =9
32× 100%
𝒫 = 28, 1%
65
b) Nilai siswa yang belum tuntas
Jumlah siswa dibawah KKM (Σ𝑓)= 23
Jumlah seluruh siswa (Σ𝓃)= 32
𝒫 =Σ𝑓
Σ𝓃× 100%
𝒫 =23
32× 100%
𝒫 = 71, 9%
Gambar 4.1
Hasil Pra Siklus
2. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I
dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2019 pada kelas VIII C SMP N 3
Tengaran dengan jumlah siswa 32. Yang terdiri dari 14 siswa perempuan
dan 18 siswa laki-laki. Berdasarkan kegiatan siklus I, diperoleh data
sebagai berikut:
28,1%
71,9%
PRA SIKLUS
Tuntas Tidak Tuntas
66
Tabel 4.2
Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1. APA 85 Tuntas
2. AA 60 Tidak Tuntas
3. ARS 60 Tidak Tuntas
4. ASR 65 Tidak Tuntas
5. ANP 85 Tuntas
6. ADP 85 Tuntas
7. BKA 50 Tidak Tuntas
8. CN 40 Tidak Tuntas
9. CFF 80 Tuntas
10. DS 85 Tuntas
11. EH 65 Tidak Tuntas
12. ES 85 Tuntas
13. EFW 60 Tidak Tuntas
14. H 45 Tidak Tuntas
15. HS 55 Tidak Tuntas
16. IN 85 Tuntas
17. IDZ 60 Tidak Tuntas
18. LRR 65 Tidak Tuntas
19. MY 70 Tuntas
20. MDM 85 Tuntas
21. MAP 65 Tidak Tuntas
22. NAS 70 Tuntas
23. NPA 75 Tuntas
24. RAP 60 Tidak Tuntas
25. RNM 50 Tidak Tuntas
26. RAD 75 Tuntas
27. RYP 40 Tidak Tuntas
28. S 50 Tidak Tuntas
29. SAS 65 Tidak Tuntas
30. SN 75 Tuntas
31. TS 45 Tidak Tuntas
32. YE 70 Tuntas
Jumlah 2.110
Nilai Rata-Rata 66
67
Tuntas 14 siswa (43,7%)
Tidak Tuntas 18 siswa (56,3%)
1) Keterangan:
Nilai rata-rata dari Siklus I adalah:
Jumlah frekuensi (Σ𝓃) = 32
Jumlah nilai (Σ𝓍) = 2110
𝓍 =Σ𝓍
Σ𝓃
𝓍 = 2110
32
𝓍 = 66
2) Presentase Ketuntasan Belajar
a) Nilai siswa yang tuntas
Jumlah siswa diatas KKM (Σ𝑓)= 14
Jumlah seluruh siswa (Σ𝓃)= 32
𝒫 =Σ𝑓
Σ𝓃× 100%
𝒫 =14
32× 100%
𝒫 = 43,7%
b) Nilai siswa yang belum tuntas
Jumlah siswa dibawah KKM (Σ𝑓)= 18
Jumlah seluruh siswa (Σ𝓃)= 32
𝒫 =Σ𝑓
Σ𝓃× 100%
𝒫 =18
32× 100%
𝒫 = 56,3%
68
Gambar 4.2
Hasil Tes Siklus I
Berikut data hasil Instrumen Observasi Guru Siklus I dan
hasil Instrumen Observasi Siswa Siklus I:
Instrumen Observasi Guru
Siklus I
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Tengaran
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Oktober 2019
Tabel 4.3
Lembar Hasil Pengamatan Guru
No. Kegiatan Skor
1 2 3
1.
Persiapan guru dalam mengajar:
a. Menyiapkan media pembelajaran
b. Menyiapkan presentasi siswa
c. Menyiapkan perlengkapan mengajar
2.
Kemampuan guru dalam membuka
pelajaran dan melakukan apresiasi
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
43,7%
56,3%
SIKLUS I
Tuntas Tidak Tuntas
69
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Memberikan motivasi untuk belajar
3.
Ketetapan guru menggunakan strategi:
a. Guru paham mengenai metode Group
Investigation dan True Or False
b. Memberikan pengantar bahwa pembelajaran
akan menggunakan metode Group
Investigation dan True Or False
c. Guru mampu menguasi metode Group
Investigation dan True Or False
4.
Kemampuan guru dalam menguasai kelas:
a. Mampu membuat siswa lebih aktif dalam
pembelajaran
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
5.
Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran:
a. Menyimpulkan materi
b. Melakukan evaluasi
c. Memberikan tindak lanjut
d. Salam penutup
Jumlah 6 9 1
Kategori Cukup
Keterangan: 1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
70
Tabel 4.4
Instrumen Observasi Siswa
Siklus I
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Tengaran
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Hari/Tanggal : Sabtu, 5 Oktober 2019
NO NAMA
ASPEK YANG DINILAI
KEAKTIFAN TANGGUNG
JAWAB KERJASAMA
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. APA
2. AA
3. ARS
4. ASR
5. ANP
6. ADP
7. BKA
8. CN
9. CFF
10. DS
11. EH
12. ES
13. EFW
14. H
15. HS
16. IN
17. IDZ
18. LRR
19. MY
20. MDM
21. MAP
22. NAS
23. NPA
24. RAP
25. RNM
26. RAD
27. RYP
71
Keterangan: 1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
3. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2019 dikelas
VIII C SMP N 3 Tengaran dengan jumlah siswa 32. Yang terdiri dari 14
siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki. Berdasarkan hasil siklus II
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.5
Data Hasil Belajar Siklus II
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1. APA 95 Tuntas
2. AA 70 Tuntas
3. ARS 85 Tuntas
4. ASR 80 Tuntas
5. ANP 95 Tuntas
6. ADP 95 Tuntas
7. BKA 70 Tuntas
8. CN 55 Tidak Tuntas
9. CFF 90 Tuntas
10. DS 95 Tuntas
11. EH 95 Tuntas
12. ES 95 Tuntas
13. EFW 80 Tuntas
14. H 60 Tidak Tuntas
28. S
29. SAS
30. SN
31. TS
32. YE
Jumlah 19 9 4 13 16 3 9 18 5
Kategori Kurang Cukup Cukup
72
15. HS 70 Tuntas
16. IN 90 Tuntas
17. IDZ 85 Tuntas
18. LRR 80 Tuntas
19. MY 75 Tuntas
20. MDM 90 Tuntas
21. MAP 70 Tuntas
22. NAS 80 Tuntas
23. NPA 95 Tuntas
24. RAP 70 Tuntas
25. RNM 70 Tuntas
26. RAD 95 Tuntas
27. RYP 60 Tidak Tuntas
28. S 60 Tidak Tuntas
29. SAS 75 Tuntas
30. SN 80 Tuntas
31. TS 75 Tuntas
32. YE 75 Tuntas
Jumlah 2.560
Nilai Rata-Rata 80
Tuntas 28 siswa (87,5%)
Tidak Tuntas 4 siswa (12,5%)
1) Keterangan:
Nilai rata-rata dari siklus II adalah:
Jumlah frekuensi (Σ𝓃) = 32
Jumlah nilai (Σ𝓍) = 2560
𝓍 =Σ𝓍
Σ𝓃
𝓍 = 2560
32
𝓍 = 80
73
2) Presentase Ketuntasan Belajar
a) Nilai siswa yang tuntas
Jumlah siswa diatas KKM (Σ𝑓)= 28
Jumlah seluruh siswa (Σ𝓃)= 32
𝒫 =Σ𝑓
Σ𝓃× 100%
𝒫 =28
32× 100%
𝒫 = 87,5%
b) Nilai siswa yang belum tuntas
Jumlah siswa dibawah KKM (Σ𝑓)= 4
Jumlah seluruh siswa (Σ𝓃)= 32
𝒫 =Σ𝑓
Σ𝓃× 100%
𝒫 =4
32× 100%
𝒫 = 12,5%
Gambar 4.3
Hasil Tes Siklus II
Berikut data hasil Instrumen Observasi Guru Siklus I dan
hasil Instrumen Observasi Siswa Siklus II:
87,5%
12,5%
SIKLUS II
Tuntas Tidak Tuntas
74
Instrumen Observasi Guru
Siklus II
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Tengaran
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Hari/Tanggal : Sabtu, 12 Oktober 2019
Tabel 4.6
Lembar Hasil Pengamatan Guru
No. Kegiatan Skor
1 2 3
1.
Persiapan guru dalam mengajar:
a. Menyiapkan media pembelajaran
b. Menyiapkan presentasi siswa
c. Menyiapkan perlengkapan mengajar
2.
Kemampuan guru dalam membuka
pelajaran dan melakukan apresiasi:
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Memberikan motivasi untuk belajar
3.
Ketetapan guru menggunakan strategi:
a. Guru paham mengenai metode Group
Investigation dan True Or False
b. Memberikan pengantar bahwa pembelajaran
akan menggunakan metode Group
Investigation dan True Or False
c. Guru mampu menguasi metode Group
Investigation dan True Or False
4.
Kemampuan guru dalam menguasai kelas:
a. Mampu membuat siswa lebih aktif dalam
pembelajaran
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
5.
Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran:
a. Menyimpulkan materi
b. Melakukan evaluasi
75
c. Memberikan tindak lanjut
d. Salam penutup
Jumlah 0 7 9
Kategori Baik
Keterangan: 1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
Tabel 4.7
Instrumen Observasi Siswa
Siklus II
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Tengaran
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Hari/Tanggal : Sabtu, 12 Oktober 2019
NO NAMA
ASPEK YANG DINILAI
KEAKTIFAN TANGGUNG
JAWAB KERJASAMA
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. APA
2. AA
3. ARS
4. ASR
5. ANP
6. ADP
7. BKA
8. CN
9. CFF
10. DS
11. EH
12. ES
13. EFW
14. H
15. HS
16. IN
17. IDZ
18. LRR
76
Keterangan: 1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Data Ketuntasan Belajar Pra Siklus
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diartikan bahwa ulangan harian
sebelum dilaksanakannya pembelajaran dengan metode Group
Investigation dan True Or False dari 32 siswa yang dapat mencapai
KKM sebanyak 9 siswa atau 28,1% dengan rata-rata nilai 64,3. Namun
demikian, masih ada siswa yang masih belum tuntas sebanyak 23 siswa
atau 71,9%. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam proses
pembelajaran pada siklus selanjutnya.
2. Data Ketuntasan Belajar Siklus I
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa
antara pra siklus dan siklus I mengalami peningkatan. Pada siklus I,
jumlah siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 14 siswa atau 43,7%
19. MY
20. MDM
21. MAP
22. NAS
23. NPA
24. RAP
25. RNM
26. RAD
27. RYP
28. S
29. SAS
30. SN
31. TS
32. YE
Jumlah 13 14 5 12 17 3 8 18 6
Kategori Cukup Cukup Cukup
77
dengan rata-rata nilai kelas adalah 66. Berdasarkan pra siklus dan siklus
I ada 5 orang siswa atau 15,6%. Namun demikian, masih ada siswa yang
belum tuntas sebanyak 18 siswa.
3. Data Ketuntasan Belajar Siklus II
Siklus II sudah dkatakan tuntas karena tingkat ketuntasan sudah
mencapai 87,5% dan sudah diatas indikator penelitian yaitu sebesar
85%.
Pencapaian nilai rata-rata pada siklus II yaitu 80 dengan
presentase ketuntasan belajar sebanyak 87,5% dari jumlah 32 siswa.
Hasil pada siklus II ini menunjukkan bahwa siklus II telah berhasil
dalam mencapai ketuntasan belajar.
4. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM antar
Siklus
Data ini diperoleh dari hasil belajar pra siklus, siklus I, dan siklus
II. Diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4.8
Data Peningkatan Hasil Belajar Antar Siklus
Ketuntasan
Pelaksanaan Nilai Rata-Rata
Ketuntasan KKM
Individu
Pra Siklus 61 9 siswa (28,1%)
Siklus I 66 14 siswa (43,7%)
Siklus II 80 28 siswa (87,5%)
Berdasarkan data diatas dapat diambil bahwa terjadi peningkatan
hasil belajar pada pra siklus ke siklus I melalui ketuntasan KKM individu
yaitu 15,6% dan pada siklus I ke siklus II yaitu sebanyak 43,8%. Dengan
78
demikian pada siklus II ini dinyatakan berhasil karena telah mencapai
presentasi yang telah ditentukan sebesar 85% dari siswa yang ada didalam
kelas VIII C SMP N 3 Tengaran telah mencapai KKM kelas.
Peningkatan ini juga dapat dilihat pada diagram sebagai berikut:
Gambar 4.4
Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
28,1%
43,7%
87,5%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
100,00%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Peningkatan Hasil Belajar
79
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama dua siklus yaitu
siklus I sampai siklus II serta semua pembahasan dari hasil penelitian yang
sudah dipaparkan dan dianalisis, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi sholat
sunnah dengan menggunakan metode Group Investigation dan True Or
False dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII di SMP N 3
Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2019/2020.
Hasil belajar yang diperoleh berdasarkan tes yang telah dilakukan
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh
sekolah yaitu 70. Hasil peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil belajar
siswa sebagai berikut, perolehan rata-rata pada pra siklus yaitu 60.
Perolehan rata-rata pada siklus I yaitu 66 dan perolehan rata-rata pada siklus
II yaitu 80. Pada pra siklus jumlah siswa yang tuntas 9 siswa dengan
presentase 28,1%. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas naik menjadi 14
siswa dengan presentase 45,7%. Dan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas
semakin meningkat menjadi 28 siswa dengan presentase 87,5%. Atas hasil
yang diperoleh yaitu sebesar 87,5% sudah mencapai indikator keberhasilan
85%, maka penelitian ini dinyatakan berhasil dan penggunaan metode
dirasa sudah cukup berhasil.
80
B. Saran
Setelah melakukan penelitian dan memberikan kesimpulan hasil
penelitian, maka penulis memberikan saran yang dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
a. Pihak sekolah seharusnya memberikan motivasi atau dorongan
kepada guru bahwa saat proses pembelajaran harus menggunakan
metode dan media pembelajaran yang efektif sesuai dengan materi
yang diajarkan.
b. Pihak sekolah seharusnya memberikan masukan kepada guru agar
mempunyai ide-ide kreatig dan inovatif untuk menciptakan
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
2. Bagi Guru
a. Guru hendaknya mengetahui metode-metode pembelajaran yang
variatif sehingga saat pembelajaran tidak hanya menggunakan
metode yang sama.
b. Saat pembelajaran, guru dapat mencoba menerapkan metode lain
yang menyenangkan, aktif dan menimbulkan minat belajar siswa
terhadap materi yang diajarkan.
c. Sebagai guru memberikan motivasi dan reward kepada siswa akan
menambah semangat belajar pada diri siswa.
81
3. Bagi Siswa
a. Siswa hendaknya memperhatikan guru saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung dan tidak melakukan kegiatan lain seperti
berbicara dengan teman sebangku dan lain sebagainya.
b. Senantiasa meningkatkan semangat belajar dalam diri sehingga dapat
memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahsan, Muhammad & Sumiyati. 2017. Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti . Surakarta: CV Putra Nugraha.
Aminuddin,dkk. 2005. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan
Tinggi Umum. Bogor: Ghalia Indonesia
Baharuddin & Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar &
Pembelajaran. Yogyakarta: Ar Ruzz Media
Cahyo, Agus N. 2013. Panduan Aplikasi Teori Teori Belajar
Mengajar. Yogyakarta: DIVA Press
Darajat, Zakiah. 1995. Pendidikan Islam Keluarga dan Sekolah.
Jakarta: PT Remaja Rosdakarya
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Fahruddin. 2017. Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti dalam Menanamkan Akhlakul
Karimah Siswa. UIN Sumatera Utara. Jurnal Edu Riligia:
Vol. 1 No 4 Oktober-Desember 2017
Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan
Pembelajaran: Isu –isu Metodis dan Pradigmatis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif: Teori dan Aplikasi.
Salatiga: STAIN Salatiga Press
Khaliq, Abdul. 2015. Sosiologi Pendidikan Agama Islam (Suatu
Pendekatan Sosio Religius). Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Melvin L, Silberman. 1996. Active Learning: 101 Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
Muslich, Mansur. 2012. Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom
Action Research) Pedoman Praktis bagi Guru Profesional.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Ratnawulan, Elin & Rusdiana. 2015. Evaluasi Pembelajaran.
Bandung: CV Pustaka Setia
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sani, Ridwan Abdullah. 2016. Penelitian Tindakan Kelas.
Tangerang: TSMart
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi.
Jakarta: Rineka Cipta
Sopiatin, Popi & Sohari Sahrani. 2011. Psikologi Belajar dalam
Perspektif Islam. Bogor: Ghalia Indonesia
Sumadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Supiana, M & M. Karman. 2009. Materi Pendidikan Agama Islam.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah
Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sutikno, Sobry. 2014. Metode & Model-model Pembelajaran.
Lombok: Holistika
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offse
Suyono & Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Syafaat, H. TB. Aat, Sohari Sahrani & Muslih. 2008. Peranan
Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah Kenakalan
Remaja (Juvenile Delinquency). Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada
Syukur, Abdul. 2013. Model Pembelajaran Portofolio: Strategi
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Inspiratif, Kreatif dan
Menyenangkan (PAIKEM). Salatiga: STAIN Salatiga Press
UU Sistem Pendidikan Nasional. 2006. UU SISDIKNAS No. 20
tahun 2003. Bandung: Citra Umbara,
Warso, Agus Wasisto Dwi Doso. 2017. Penilaian Sikap,
Pengetahuan, dan Keterampilan di SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA/SMK Sesuai Kurikulum 2013. Yogyakarta: Graha
Cendekia
Wiyani, Novan Ardy. 2014. Manajemen Kelas Teori dan Aplikasi
untuk Menciptakan Kelas yang Kondusif. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media
Zaini, Hisyam. Bermawy Munthe & Sekar Ayu Aryani. 2008.
Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani
LAMPIRAN
Soal Siklus I
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling
tepat!
1. Sholat yang dianjurkan untuk mengerjakannya, apabila dikerjakan mendapat
pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa, adalah pengertian dari?
a. Sholat Fardhu
b. Sholat Dhuha
c. Sholat Dhuhur
d. Sholat Sunnah
2. Hukum orang yang tidak mengerjakan sholat sunnah adalah...
a. Berdosa
b. Tidak berdosa
c. Wajib membayar fidyah
d. Diasingkan dari negeri tempat tinggalnya
3. Sholat Idul Adha dilaksanakan pada pagi hari tanggal...
a. 10 Dzulhijah
b. 11 Dzulhijah
c. 12 Dzulhijah
d. 13 Dzulhijah
4. Sholat kusuf dilaksanakan ketika terjadi...
a. Gerhana bulan
b. Gerhana matahari
c. Kemarau panjang
d. Bencana dimana-mana
5. Hukum melaksanakan sholat sunnah rawatib qabliyah Subuh adalah...
a. Sunnah Ghairu Mu’akkad
b. Sunnah Mu’akkad
c. Fardu Kifayah
d. Fardu’ain
له .6 تعالىاصل ي سنة الكسوف ركعتين مأموما )اماما( ل merupakan salah
satu niat sholat sunnah?
a. Sholat Rawatib
b. Sholat Dhuha
c. Sholat Khusuf
d. Sholat Kusuf
7. Perhatikan sholat sunnah berikut ini!
1) Sholat Id
2) Sholat Tahiyyatul Masjid
3) Sholat Istisqa’
4) Sholat Istikharah
5) Sholat Rawatib
Sholat sunnah yang dapat dilaksanakan secara munfarid adalah...
a. 1, 2 dan 3
b. 2, 3 dan 4
c. 3, 4 dan 5
d. 2, 4 dan 5
8. Sholat Sunnah yang tujuannya untuk meminta hujan akibat kemarau
panjang adalah sholat...
a. Istisqa’
b. Istikharah
c. Kusuf
d. Tahajjud
9. Dalam setiap rakaat terdapat dua kali membaca surat Al Fatihah dan dua kali
ruku’. Sehingga dalam dua rakaat terdapat empat kali membaca surat Al
Fatihah dan empat kali ruku’ dan empat kali sujud, termasuk dalam tata cara
pelaksanakan sholat sunnah apakah pernyataan diatas?
a. Sholat Idul Fitri
b. Sholat Rawatib
c. Sholat Idul Adha
d. Sholat Khusuf
له تعالى .10 ..merupakan niat sholat sunnah اصل ى سنة قبلية الظهر ركعتين ل
a. Sholat Dhuha
b. Sholat Rawatib sesudah Dhuhur
c. Sholat Rawatib sebelum Dhuhur
d. Sholat Rawatib sebelum Asar
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan benar!
1. Apakah perbedaan sholat sunnah mu’akkad dan ghairu mu’akkad?
2. Sebutkan tiga macam sholat sunnah yang dilaksanakan secara berjamaah!
3. Ditinjau dari segi hukumnya, sholat rawatib terbagi menjadi dua yaitu
Sholat Rawatib Mu’akkad dan Sholat Rawatib Ghairu Mu’akkad. Jelaskan
dan sebutkan contoh sholatnya!
4. Tuliskan bacaan niat sholat Tahiyyatul Masjid beserta artinya!
5. Kapan dilaksanakannya Sholat Sunnah Istisqa’, tuliskan secara singkat tata
caranya!
Soal Siklus II
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang paling
tepat!
1. Sholat yang dianjurkan untuk mengerjakannya, apabila dikerjakan mendapat
pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa, adalah pengertian dari?
a. Sholat Fardhu
b. Sholat Dhuha
c. Sholat Dhuhur
d. Sholat Sunnah
2. Hukum orang yang tidak mengerjakan sholat sunnah adalah...
a. Berdosa
b. Tidak berdosa
c. Wajib membayar fidyah
d. Diasingkan dari negeri tempat tinggalnya
3. Sholat Idul Adha dilaksanakan pada pagi hari tanggal...
a. 10 Dzulhijah
b. 11 Dzulhijah
c. 12 Dzulhijah
d. 13 Dzulhijah
4. Hukum melaksanakan sholat tarawih adalah…
a. Fardu’ain
b. Fardu Kifayah
c. Sunnah Mu’akkad
d. Haram
5. Dibawah ini merupakan sholat sunnah yang bisa dikerjakan secara berjamaah
atau munfarid (sendirian), yaitu…
a. Sholat Tahajjud
b. Sholat Tahiyatul Masjid
c. Sholat Subuh
d. Sholat Idul Adha
له تعالىاصل ي سنة الضحى ركعتين .6 ل merupakan salah satu niat sholat
sunnah?
a. Sholat Rawatib
b. Sholat Dhuha
c. Sholat Tarawih
d. Sholat Kusuf
7. Perhatikan sholat sunnah berikut ini!
1) Sholat Dhuha
2) Sholat Tahajjud
3) Sholat Tarawih
4) Sholat Istikharah
5) Sholat Idul Fitri
Sholat sunnah yang dapat dilaksanakan secara munfarid dan berjamaah
adalah...
a. 1, 2 dan 3
b. 2, 3 dan 4
c. 3, 4 dan 5
d. 2, 4 dan 5
8. Sholat Sunnah yang disebut sebagai qiamullail (sholat malam) yang
langsung diperintahkan oleh Allah melalui firman-Nya Q.S Al Isra: 79,
adalah…
a. Tarwih
b. Istikharah
c. Tasbih
d. Tahajjud
9. Dibawah ini merupakan hikmah sholat sunnah, kecuali…
a. Hidup dilanda kesulitan dan kesusahan
b. Disediakan jalan keluar dari segala permasalahan dan persoalannya
c. Menghapuskan dosa
d. Hati menjadi tentram
10. Berapa jumlah bacaan tasbih pada sholat sunnah Tasbih?
a. 100
b. 200
c. 300
d. 75
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan benar!
1. Apa yang kamu ketahui tentang sholat Tarawih?
2. Sebutkan tiga macam sholat sunnah yang dilaksanakan secara berjamaah!
3. Tuliskan dua keutamaan melaksanakan sholat Tahajjud!
4. Sebutkan tiga sholat sunnah yang bias kita laksanakan secara berjamaah
atau munfarid (sendirian)!
5. Apa hikmah kita melaksanakan sholat sunnah untuk kehidupan sehari-hari!
Lembar Hasil Observasi Siswa
Siklus I
NO NAMA
ASPEK YANG DINILAI
KEAKTIFAN
TANGGUNG
JAWAB
KERJASAMA
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. APA
2. AA
3. ARS
4. ASR
5. ANP
6. ADP
7. BKA
8. CN
9. CFF
10. DS
11. EH
12. ES
13. EFW
14. H
15. HS
16. IN
17. IDZ
18. LRR
19. MY
20. MDM
21. MAP
22. NAS
23. NPA
24. RAP
25. RNM
26. RAD
27. RYP
28. S
29. SAS
30. SN
31. TS
32. YE
Jumlah 19 9 4 13 16 3 9 18 5
Kategori Kurang Cukup Cukup
Keterangan: 1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
Lembar Hasil Observasi Siswa
Siklus II
NO NAMA
ASPEK YANG DINILAI
KEAKTIFAN
TANGGUNG
JAWAB
KERJASAMA
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. APA
2. AA
3. ARS
4. ASR
5. ANP
6. ADP
7. BKA
8. CN
9. CFF
10. DS
11. EH
12. ES
13. EFW
14. H
15. HS
16. IN
17. IDZ
18. LRR
19. MY
20. MDM
21. MAP
22. NAS
23. NPA
24. RAP
25. RNM
26. RAD
27. RYP
28. S
29. SAS
30. SN
31. TS
32. YE
Jumlah 13 14 5 12 17 3 8 18 6
Kategori Cukup Cukup Cukup
Keterangan: 1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
Lembar Hasil Pengamatan Guru
Siklus I
No. Kegiatan Skor
1 2 3
1.
Persiapan guru dalam mengajar:
d. Menyiapkan media pembelajaran
e. Menyiapkan presentasi siswa
f. Menyiapkan perlengkapan mengajar
2.
Kemampuan guru dalam membuka
pelajaran dan melakukan apresiasi
e. Salam pembuka
f. Mengkondisikan kelas
g. Menyampaikan tujuan pembelajaran
h. Memberikan motivasi untuk belajar
3.
Ketetapan guru menggunakan strategi:
d. Guru paham mengenai metode Group
Investigation dan True Or False
e. Memberikan pengantar bahwa pembelajaran
akan menggunakan metode Group
Investigation dan True Or False
f. Guru mampu menguasi metode Group
Investigation dan True Or False
4.
Kemampuan guru dalam menguasai kelas:
c. Mampu membuat siswa lebih aktif dalam
pembelajaran
d. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
5.
Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran:
e. Menyimpulkan materi
f. Melakukan evaluasi
g. Memberikan tindak lanjut
h. Salam penutup
Jumlah 6 9 1
Kategori Cukup
Lembar Hasil Pengamatan Guru
Siklus II
No. Kegiatan Skor
1 2 3
1.
Persiapan guru dalam mengajar:
d. Menyiapkan media pembelajaran
e. Menyiapkan presentasi siswa
f. Menyiapkan perlengkapan mengajar
2.
Kemampuan guru dalam membuka
pelajaran dan melakukan apresiasi:
e. Salam pembuka
f. Mengkondisikan kelas
g. Menyampaikan tujuan pembelajaran
h. Memberikan motivasi untuk belajar
3.
Ketetapan guru menggunakan strategi:
d. Guru paham mengenai metode Group
Investigation dan True Or False
e. Memberikan pengantar bahwa pembelajaran
akan menggunakan metode Group
Investigation dan True Or False
f. Guru mampu menguasi metode Group
Investigation dan True Or False
4.
Kemampuan guru dalam menguasai kelas:
c. Mampu membuat siswa lebih aktif dalam
pembelajaran
d. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
5.
Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran:
e. Menyimpulkan materi
f. Melakukan evaluasi
g. Memberikan tindak lanjut
h. Salam penutup
Jumlah 0 7 9
Kategori Baik
Dokumentasi Penelitian
Gambar 5. Guru Menjelaskan materi yang akan diajarkan
Gambar 6. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
Gambar 7. Siswa mempresentasikan hasil diskusi
Gambar 8. Siswa diberi pernyataan tentang materi
Gambar 9. Siswa mengerjakan post test
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Khoirul Anisa
Umur : 22 tahun
Tanggal lahir : 4 Maret 1998
Jenis kelamin : Perempuan
Nama Ayah : Sarjono
Nama Ibu : Darwati
Alamat : Desa Semondo, Rt 03 Rw 05, Kecamatan
Gombong, Kabupaten Kebumen
Riwayat Pendidikan :
1. MI Muhammadiyah Semondo Lulus Tahun 2009
2. SMP Negeri 3 Gombong Lulus Tahun 2012
3. SMA Negeri 1 Karanganyar Lulus Tahun 2015
Dengan daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 14 Februari 2020
Hormat Saya
Khoirul Anisa
NIM 23010150326