pentingnya niat dalam kehidupan sehari hari

2
Pentingnya Niat dalam Kehidupan Sehari Hari                                            :                                                                                                                                              Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu „anhu, ia berkata “Aku mendengar Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”  Niat dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Terlebih jika kita ingin melakukan segala hal. Niat itu selalu ditempatkan di awal kegiatan yang ingin kita lakukan. Posisi niat dalam kehidupan kita adalah sepertiga dari amal dan keimanan kita. Iman itu terbagi tiga: 1. Di yakini oleh hati 2. Di benarkan oleh lisan 3. Di aplikasikan oleh perbuatan Maka dari itu, betapa pentingnya niat dalam kehidupan sehari-hari kita, sebab niat adalah simpul dari Islam. Ketika niat kita baik saat ingin melakukan sesuatu, maka hasil yang dicapai pun akan  baik pula. Akan tetapi sebaliknya, jika niat yan g kita punya adalah niat buruk, maka o utput yang akan dihasilkan pun akan buruk pula.  Niat harus dijaga dari awal aktivitas, prosesnya, dan di akhirnya. Niat bisa juga berubah ditengah  jalan. Misal, ada seseorang sebut saja A, yang berniat membantu sahabatnya secara diam-diam tanpa diketahui oleh siapapun. Hal itu sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan ia masih merahasiakan hal itu (niat membantu secara diam-diam) dari siapapun. Nah, suatu hari, sahabat yang pernah ia bantu itu, menyakiti hatinya. Tanpa pikir panjang, si A kembali mengungkit- ungkit hal yang sudah dirahasiakan selama bertahun- tahun “Kalau dulu gak ada saya, kamu gak akan bisa seperti sekarang ini” Nah, kata-kata seperti itu bisa jadi telah menggugurkan semua niat dan amalan yang telah ia buat dari awal. Atau contoh lainnya, ketika kita ingin pergi bersilaturahim kerumah saudara kita karena memang tujuannya mengharapkan ridho Allah dan kebaikan dari silaturrahim itu. Namun tiba-tiba adik kita berkata, “Kak, kan kalau kerumah saudara A, makanannya banyak dan biasanya akan dapat uang loh!” Nah, dari niat awalnya bersilaturahim karena mengh arap ridho Allah, bisa saja niat itu berubah ditengah jalan, “Karena makanannya banyak dan akan mendapat uang” Nah loh !! - )

Upload: yusa-cute

Post on 11-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pentingnya Niat dalam Kehidupan Sehari Hari : : . Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu anhu, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya.

Niat dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Terlebih jika kita ingin melakukan segala hal. Niat itu selalu ditempatkan di awal kegiatan yang ingin kita lakukan. Posisi niat dalam kehidupan kita adalah sepertiga dari amal dan keimanan kita. Iman itu terbagi tiga:

1. Di yakini oleh hati2. Di benarkan oleh lisan3. Di aplikasikan oleh perbuatanMaka dari itu, betapa pentingnya niat dalam kehidupan sehari-hari kita, sebab niat adalah simpul dari Islam. Ketika niat kita baik saat ingin melakukan sesuatu, maka hasil yang dicapai pun akan baik pula. Akan tetapi sebaliknya, jika niat yang kita punya adalah niat buruk, maka output yang akan dihasilkan pun akan buruk pula.

Niat harus dijaga dari awal aktivitas, prosesnya, dan di akhirnya. Niat bisa juga berubah ditengah jalan. Misal, ada seseorang sebut saja A, yang berniat membantu sahabatnya secara diam-diam tanpa diketahui oleh siapapun. Hal itu sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan ia masih merahasiakan hal itu (niat membantu secara diam-diam) dari siapapun. Nah, suatu hari, sahabat yang pernah ia bantu itu, menyakiti hatinya. Tanpa pikir panjang, si A kembali mengungkit-ungkit hal yang sudah dirahasiakan selama bertahun-tahun. Kalau dulu gak ada saya, kamu gak akan bisa seperti sekarang ini. Nah, kata-kata seperti itu bisa jadi telah menggugurkan semua niat dan amalan yang telah ia buat dari awal.

Atau contoh lainnya, ketika kita ingin pergi bersilaturahim kerumah saudara kita karena memang tujuannya mengharapkan ridho Allah dan kebaikan dari silaturrahim itu. Namun tiba-tiba adik kita berkata, Kak, kan kalau kerumah saudara A, makanannya banyak dan biasanya akan dapat uang loh!. Nah, dari niat awalnya bersilaturahim karena mengharap ridho Allah, bisa saja niat itu berubah ditengah jalan, Karena makanannya banyak dan akan mendapat uang. Nah loh !! :-)