perancangan mobile kitchen sebagai produk alternatif dengan menggunakan metode kansei engineering
DESCRIPTION
mobile kitchenTRANSCRIPT
PERANCANGAN MOBILE KITCHEN SEBAGAI PRODUK ALTERNATIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANSEI ENGINEERING DAN SNOOK TABLE1Siti Nandiroh2Deny Sidiq Mulyono, 3Etika Muslimah
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta1,2,3Jl. Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta
Telp (0271) 717417 ext 237
[email protected], [email protected], [email protected]
Semakin berkembangnya jaman, tentu banyak keinginan konsumen untuk memiliki produk yang punya banyak fungsi. Salah satunya obyek penelitian ini adalah dapur. Bagaimana jika dapur yang permanen ditempat dapat kita gunakan untuk berbagai keperluan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengembangkan desain dengan menentukan nilai-nilai kategori untuk mendapatkan output pengembangan dalam desain Kitchen. Metode yang digunakan adalah Kansei Engineering dan Snook Table. Kansei Engineering merupakan sebuah metode sebagai jembatan atas keinginan konsumen terhadap desain produk yang diinginkan, dengan cara mendefinisikan keinginan konsumen yang teridentifikasi melalui kata-kata kansei ke dalam desain produk. Kemudian analisa Conjoint digunakan untuk mendapatkan nilai hubungan antara desain elemen dan Kansei Word. Sedangkan Snook Table adalah salah satu jenis dalam ilmu biomekanika. Jika prosentase populasi melebihi dari 10% maka harus dilakukan perbaikan secepat mungkin.Hasil dari penelitian ini adalah persamaan regresi yang ditafsirkan oleh nilai pengujian dari image konsumen dan desain elemen. Dari 40 penguji, peneliti mendapatkan 10 pasang Kansei Word yang mewakili kata-kata yang tepat dengan mempertimbangkan produk yang ditawarkan. Hasil analisa Conjoint yaitu bentuk oval, kapasitas kecil dengan spesifikasi 25-50 kg, bahan berupa kayu, warna campuran, dan aksesoris berupa tempat racikan. Pada pengujian alat tersebut dengan beberapa MMH diantaranya mengangkat, menurunkan, mendorong, dan menarik. Hasil yang didapatkan dari pengujian tersebut adalah mayoritas berada pada diatas 10% . Maka dapat dikatakan produk yang dibuat mengacu pada desain yang ergonomis.
Kata Kunci: Analisa Conjoint, Kansei Engineering, Manual Material Handling (MMH), Mobile Kitchen, Snook Table 1. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang
Pengertian desain produk industri adalah salah satu aktifitas luas dari inovasi teknologi yang berhubungan dengan pengembangan bentuk, pengembangan teknik, proses produksi dan peningkatan pasar suatu produk industri [6]Produk yang menjadi rancangan pada penelitian ini adalah dapur. Banyak sekali desain dan model dapur yang menjadi inovasi yang sangat di minati dari kalangan konsumen. Untuk itu perlu konsep baru dapur yang meminimalkan posisi menghadap ke tembok saat beraktivitas di dapur agar bisa berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain, serta bersistem modul untuk menyesuaikan dengan kondisi rumah. Akan tetapi jika para konsumen menginginkan dapur mereka bisa di bawa ketika berlibur maupun acara party, tentu mereka tidak mungkin membongkar dapur yang ada di rumah mereka kemudian mereka pasang kembali pada waktu berlibur. Dari masalah tersebut maka perlu ada rancangan ulang (redesign) pada dapur. Rancangan ulang ini ditujukan ketika dapur kita akan digunakan untuk acara liburan atau acara lainnya. Selain itu rancangan ulang dapur ini dapat dikatakan ergonomis dan aman ketika diangkat atau tidak.
1.2. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apa saja keinginan konsumen dengan produk mobile kitchen2. Mengetahui hasil akhir berupa spesifikasi produk mobile kitchen3. Mengetahui hasil analisa biomekanika dengan snook table yang menyatakan produk ini aman atau tidak ketika diangkat maupun dibawa.
2. DASAR TEORI
2.1. ProdukProduk adalah suatu keluaran (out put ) yang diperoleh dari sebuah proses produksi (transformasi) dan pertambahan nilai yang dilakukan terhadap bahan baku (material input). Sedangkan produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa, untuk kegiatan dimana dibutuhkan faktor-faktor produksi yang dalam ilmu berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skill. Sebuah produk pasti mempunyai siklus kehidupan atau disebut (Product Life Cycles).
2.2. Kansei Engineering
Kansei Engineering adalah teknologi yang menterjemahkan perasaan dan citra (image) pelanggan tentang suatu produk kedalam elemen-elemen desain atau dengan bahasa lain adalah teknologi yang berorientasi pada pelanggan untuk pengembangan produk dengan berbasis pada ergonomika dan ilmu komputer [4].
Gambar 1. Proses dari Sistem Rekayasa Kansei [4]Pada perkembangan teknologi Rekayasa Kansei ada lima gaya teknik dari metode Kansei Engineering antara lain:
a. Tipe I : Klasifikasi Kategori
Klasifikasi kategori adalah sebuah metode dimana kategori kansei tentang target yang direncanakan dipecah menjadi tiga struktur untuk menentukan detail desain fisik.
b. Tipe II: Kansei Engineering SystemKES adalah sebuah sistem pertolongan computer yang mendukung perasaan dan citra (image) konsumen ke dalam elemen elemen desain fisik
c. Tipe 3: Hybrid Kansei EngineeringTipe ini hampir sama dengan tipe kedua akan tetapi tipe ini dapat juga memprediksi kansei dari suatu kekayaan produk.
d. Tipe 4: Permodelan Kansei EngineeringDalam permodelan kansei tipe 3, seuatu model matematis dibangun dalam basis peraturan yang rumit untuk mencapai keluaran ergonomi diterapkan sebagaimana peranan logika ke basis peraturan.
e. Tipe 5: Virtual Kansei EngineeringTipe ini memberikan presentasi dari produk nyata dengan perwakilan dalam penggabungan dengan kenyataannya. Hal ini dapat dilakukan dengan sistem pengumpulan data standar.
2.3. Ergonomi
Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu Ergon (Kerja) dan Nomos (Hukum Alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek aspek manusia dalam lingkungan kerjanya [5]2.4. Snook Table
Snook table adalah metode atau alat untuk menganalisis beban kerja pada MMH (Manual Material Handling). Snook table sendiri di perkenalkan oleh S. H. Snook and V. M. Ciriello. Metode ini menganalisa MMH antara lain: mengangkat, membawa, menurunkan, mendorong, dan menarik. Tujuan dari metode snook table ini adalah menganalisa beban kerja yang diangkat oleh populasi. Jika hasil analisa menunjukkan dibawah 10 % maka harus diadakan perbaikan dengan segera dan ini berarti hanya 10 % dari populasi yang dapat mengangkat, membawa, menurunkan, mendorong, dan menarik. Tetapi jika hasil analisa 75 % keatas maka pekerjaan ini sangat aman. Artinya tidak memerlukan perbaikan.
3. METODOLOGI
3.1. Obyek dan Subyek Penelitian
Penelitian dilakukan pada 40 orang. Kemudian setelah didapatkan kata kata kansei maka dilajutkan dengan pembuatan produk. Setelah produk dibuat maka penelitian lanjutan dilakukan di Laboratorium Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta pada beberapa mahasiswa TI UMS dengan jenis kelamin laki-laki dan wanita3.2. Sistematika Kansei EngineeringDalam proses Kansei Engineering System terdapat 3 subsistem antara lain: Kansei Analysis, Kansei Inference, dan Kansei Presentation. Gambar 2 dapat menjelaskan 3 subsistem di atas [8]
Subsistem pertama adalah mengumpulkan kata-kata kansei (customer need) yang sesuai dengan produk. Semantic Differentials (SD) I digunakan untuk mendapatkan kansei (perasaan atau citra) pelanggan terhadap produk ke dalam data numeris. Untuk memudahkan desainer dalam menangkap preferensi yang diberikan oleh pelanggan melalui kata-kata kansei tersebut, analisis faktor digunakan untuk mereduksi kata-kata kansei (variabel manifes) menjadi jumlah yang lebih sedikit (variabel laten) dengan memanfaatkan hubungan antar variabel. SD Evaluation II diigunakan untuk memberikan penilaian antara item dan kategori desain dikaitkan dengan kata-kata kansei. Data penilaian tersebut kemudian dianalisis dengan manggunakan Conjoint Analysis untuk mencari hubungan antara kata kansei dengan item dan ketegori elemen desain [2]
Gambar 2. Arsitektur Kansei Engineering SystemSubsistem kedua berfungsi untuk menterjemahkan citra atau perasaan pelanggan kedalam rincian desain yang kongkrit. Berkaitan dengan subsistem ketiga semua rincian desain yang terdiri dari aspek-aspek komponen desain yang berkolerasi dengan hasil inferensi pada subsistem kedua dapat ditayangkan dalam bentuk grafis pada layar.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengumpulan Data
4.1.1. Sampel Produk pada customer needPada tahap ini, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan gambar-gambar yang harus dipresentasikan didepan penguji. Desain Mobile kitchen didapatkan dari desain almari. Desain Mobile Kitchen diambil dari catalog, internet, majalah, dan penulis (peneliti) menyiapkan 16 contoh sebagai sampel4.1.2. Kata kata KanseiDiperoleh dari hasil survey yang dilakukan pada 40 responden atau pelanggan. Adapun kata-kata kansei yang diambil sebanyak 19 pasang, seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Kansei Word didapat dari observasi
Kansei Word
1. Praktis Tidak Praktis
2. Kasar Halus
3. Tradisional Modern
4. Ketinggalan Jaman Mengikuti Mode
5. Tidak Artistik Artistik6. Biasa Elegan7. Umum Khusus
8. Polos Berwarna
9. Natural Mencolok
10. Sederhana Komplek
11. Berantakan Teratur
12. Membosankan Menarik
13. Monoton Beragam
14. Tidak Ergonomis Ergonomis15. Tidak Banyak Aksen Banyak Aksen
16. Formal Kasual
17. Antik Baru
18. Tidak Lengkap Lengkap
19. Murah Mahal
4.1.3. Penilaian Konsumen Pada Kata KanseiSetelah mendapat kata-kata kansei, kemudian dilakukan penilaian mengenai citra dapur yang diinginkan dengan memberikan penilaian pasangan kata kansei dengan teknik Semantic Differential (SD I). 4.1.4. Penilaian Kata Kansei pada Item dan Kategori Elemen Desain
Pada kuesioner Semantic Differential (SD Evaluation II) ini, responden diminta kembali memberikan penilaian untuk tiap-tiap sampel produk dikaitkan dengan kata kansei yang tersedia. Yaitu 16 sampel yang telah disedikan sebelumnya.4.1.5. Pengambilan Data AnthropometriPada pembuatan dapur diperlukan beberapa data antropometri statis yaitu antropometri dimana pengukuran dilakukan pada tubuh manusia yang berada dalam posisi diam. Data tersebut antara lain: Jangkauan Tangan Depan (JTD), Tinggi Bahu Berdiri (TBB), Tinggi Siku Berdiri (TSB), Rentangan Tangan (RTT) 4.2. Pembahasan
4.2.1. Seleksi Kata Kansei Awal (Langkah Pertama)
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.. Dari hasil uji validitas diketahui bahwa untuk kata kansei Praktis Tidak Praktis, Kasar Halus, Tradisional Modern, Ketinggalan Jaman Mengikuti Mode, Tidak Artistik Artistik, Biasa Elegan, Umum Khusus, Polos Berwarna, Natural Mencolok , Sederhana Komplek, Berantakan Teratur, Membosankan Menarik, Monoton Beragam, Tidak Ergonomis Ergonomis, Tidak Banyak Aksen Banyak Aksen, Formal Kasual, Antik Baru , Tidak Lengkap Lengkap , Murah Mahal valid karena mempunyai nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel (0.325). Selanjutnya variabel tersebut dapat digunakan dalam analisis selanjutnya. b. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan andal atau reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu [7]. Dari uji reliabilitas yang dilakukan terhadap 10 pasangan kata kansei yang telah dinyatakan valid diperoleh nilai Alpha Cronbach hitung yang positif dan lebih besar dari nilai r tabel (0.858 > 0.325) sehingga dapat dikatakan bahwa butir-butir kuesioner adalah reliabel.
c. Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan salah satu prosedur reduksi data dalam teknik statistik multivariat. Dengan memanfaatkan hubungan (korelasi) antar variabel akan dipergunakan untuk membentuk variabel baru (variabel laten) yang jumlahnya lebih sedikit daripada variabel awal (variabel manifes).
Tabel 2. Hasil Iterasi dari Matrik Anti Image (Nilai MSA)
Kansei WordNilai MSA
Kasar Halus0.745
Tradisional Modern0.907
Ketinggalan Jaman Mengikuti Mode0.725
Tidak artistik Artistik0.673
Biasa Elegan0.783
Polos - Berwarna0.744
Membosankan - Menarik0.727
Monoton Beragam0.768
Tidak Ergonomis - Ergonomis0.637
Tidak lengkap - Lengkap0.706
Dari pengolahan data korelasi Anti image, nilai MSA nya dari variabel variabel tersebut sudah memenuhi, karena nilai-nilai variabel tidak ada yang kurang dari 0,5.
4.2.2. Seleksi Kata Kansei Lanjutan (Langkah Kedua)
a. Item dan Kategori Elemen Desain
Tabel 3. Item dan Kategori Desain Mobile KitchenNoElemenNo KategoriNotasi
1Bentuk1TabungX11
2BalokX12
3OvalX13
2Kapasitas Produk1KecilX21
2SedangX22
3BesarX23
3Warna1Satu WarnaX31
2Dua WarnaX32
3CampuranX33
4NaturalX34
4Bahan1KayuX41
2PlastikX42
3BesiX43
4CampuranX44
5Aksesoris1SinkX51
2Tanpa AksesorisX52
3GantunganX53
4RodaX54
5Tempat RacikanX55
b. Analisis ConjointHasil dari Conjoint Analysis dapat diketahui hubungan antara kata kansei dengan item dan kategori elemen desain melalui nilai utility (kegunaan).Pada dasarnya kegunaan adalah perbedaan antara rata-rata item tertentu dengan nilai konstan. Jika perbedaannya negatif, maka sample sangat berhubungan dengan kata disisi kiri pasangan Kansei Word dan sebaliknya. Hal ini karena dalam teknik Semantic Defferential akhir dari Kansei Word di sebelah kiri berada dalam nomer 1 pada skala sampai dengan akhir dari Kansei Word sebalah kanan pada nomer 7. Interpretasi dari kasus ini adalah:
Kasar
Halus
Negatif 6.166083 Positif
Disini, Xjk Didefinisikan sebagai berikut:
1, Jika item J dari produk masuk ke kategori K
Xjk =
0, Sebaliknya
Analisa masing-masing kansei word berdasarkan model persamaan diatas hasil analisa conjoint sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil Output Analis Conjoint pada kata kansei kasar halus
Kasar Halus Utilities
Utility EstimateStd. Error
BENTUKTabung-.9771.787
Balok.573.611
Oval.4031.323
KAPASITASKecil-.6121.269
Sedang.058.410
Besar.5531.160
WARNASatu Warna.151.450
Dua Warna-.969.869
Campuran.5961.170
Natural.2211.033
BAHANKayu-.7551.128
Plastik-.195.930
Besi.495.514
Campuran.455.877
AKSESORISSink.841.759
Tanpa Aksesoris-1.4391.839
Gantungan-.154.857
Roda-.319.664
Tempat Racikan1.0711.531
(Constant)6.166.417
Dari analisa elemen desain, maka dihasilkan kriteria mobile kitchen yang terpilih adalah bentuk oval, kapasitas produk kecil yaitu sekitar 25-50 kg, warna campuran, bahan dari kayu, dan aksesoris berupa tempat racikan seperti pada gambar 3..
Gambar 3. Hasil Desain Produk Mobile Kitchenc. Hasil Analisa Menggunakan Snook TableData antropometri digunakan untuk menentukan spesifikasi produk mobile kitchen. Obyek yang akan diteliti adalah antropomoteri statis pada wanita.
Tabel 5 Pengukuran Antropometri pada Mobile Kitchen pada wanita
NoDimensi TubuhPengukuranKeterangan
1Jangkauan Tangan Depan (JTD)83 cm Menggunakan percentile minimum yaitu 5%
Sumber dari Kitchen That Work [3]
2Tinggi Bahu Berdiri (TBB)109 cm Sumber dari Nurmianto [5] Menggunakan percentile minimum yaitu 5%
3Tinggi Siku Berdiri (TSB)81 cm Sumber dari Nurmianto Menggunakan percentile minimum yaitu 5%
4Tinggi Dapur menggunakan kombinasi TBB dan TSB92 cm Sumber dari Kitchen That Work Sumber dari Nurmianto (1991,a,b) Menggunakan percentile minimum yaitu 5%
95 cm
5Rentangan Tangan (RTT)124 cm
Sumber dari Kitchen That Work
Sumber dari Nurmianto Menggunakan percentile minimum 5%
126 cm
Pengujian dilakukan kepada beberapa mahasiswa teknik industri dengan jenis kelamin laki-laki dan wanita. Pengamatan dilakukan di Laboratorium APK dan Ergonomi TI UMS. Dengan waktu pukul 11.00 WIB sampai 13.00 WIB. Pekerjaan yang dilakukan adalah Lifting, Lowering, Pushing dan Pulling. Weight Actual atau beban aktual dari produk mobile kitchen adalah 41,5 kilogram. Dengan perincian bagian penutup dapur 8,5 kilogram; bagian tubuh dapur 17,5 kilogram dan bagian meja kompor 15,5 kilogram.Dari hasil pengujian didapatkan beberapa prosentase dibawah 10% dengan frekuensi waktu pekerjaan sama. Akan tetapi ada beberapa hasil menunjukkan prosentase lebih dari 90% dan tidak memerlukan perbaikan. Sisanya adalah rentang 11% sampai >90% dengan analisa pekerjaan. Untuk hasil rangkuman dapat kita lihat pada Table 6.Tabel 6 Hasil rangkuman prosentase pada snook tableJenis ProsentaseJenis PekerjaanProdukJenis KelaminAnalisa PekerjaanKeterangan
Prosentase usulan dengan dilakukan perbaikanLiftingTubuh DapurWanitaBeban 38 lb, dengan jarak pengangkatan 20 inchi. Jarak antar tangan 15 inchi, frekuensi waktu setiap 1 menitHasil ambang batas diatas 10% adalah dengan waktu diganti 8 jam. Diberikan pegangan yang lebih kuat.
PullingTubuh DapurWanitaBeban 38 lb, dengan jarak menarik 50 kaki. Jarak antar tangan (sustained) 35 inchi, frekuensi waktu setiap 5 menitHasil ambang batas diatas 10% adalah dengan waktu diganti 8 jam. Bagian tubuh dapur diberikan roda agar menjadi lebih ringan.
Diatas 90% tidak perlu perbaikanPushing (Initial)Tubuh Dapur, Meja Kompor, dan Penutup DapurWanita dan Laki-LakiSemua pekerjaan nilainya lebih dari 90% dan tidak perlu perbaikan karena dinyatakan amanPada keadaan ini maka tidak perlu dilaksanakan perbaikan karena tidak akan menimbulkan cidera sedikitpun.
Secara umum pada hasil analisa biomekanika dengsn menggunakan snook table, produk ini aman untuk digunakan. Sehingga tidak ada masalah untuk proses pekerjaan pemindahan pada wanita dan pria. Produk ini masih berupa produk mentah. Masih diperlukan beberapa tambahan. Seperti roda dan gantungan pada bagian tubuh dan penutup dapur agar mempermudah operator untuk melaksanakan MMH. Selain itu akan lebih baik dengan desain produk menggunakan sistem knock-down. Maka bagian yang terpisah akan semakin banyak sehingga beban yang akan diterima akan semakin kecil.
Hasil produk yang dibuat dengan analisa biomekanika dengan menngunakan snook table dapat kita lihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4. Produk Mobile Kitchen
Gambar 5. Pengujian Pada Pria Gambar 6. Pengujian Pada Wanita
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Jumlah Kansei Word dengan tes kevalidan dan reliabilitas dan diringkas menggunakan analisa faktor, jumlah Kansei Word yang sesuai untuk digunakan proses selajutnya yaitu 10 pasang
2. Kategori produk Mobile Kitchen yang terbentuk adalah bentuk oval, kapasitas produk kecil yaitu sekitar 25-50 kg, warna campuran, bahan dari kayu, dan aksesoris berupa tempat racikan.
3. Spesifikasi dari produk Mobile kitchen dibagi menjadi tiga bagian. Yaitu bagian tubuh dapur, bagian meja kompor, dan bagian penutup. Bagian tubuh dapur mempunyai ukuran p x l x t yaitu (1000 x 800 x 1020) mm. bagian meja kompor mempunyai ukuran p x l x t yaitu (430 x 470 x 890) mm, dan bagian penutup mempunyai ukuran p x l t yaitu (1080 x 500 x 1030) mm. Berbentuk oval dengan bahan kayu jenis blockboard. Kapasitas keseluruhan 41,5 kilogram. Warna terlihat campuran dengan warna dasar natural. Aksesoris berupa tempat racikan.
4. Pada analisa biomekanika, yaitu menggunakan analisa snook table . dari hasil analisa menunjukkan prosentase diatas 10%. Berarti produk yang dibuat aman untuk dioperasikan. Sedangkan ada beberapa alternative untuk membuat produk mobile kitchen lebih aman, yaitu dengan menambah roda dan gantungan pada bagian tubuh dapur dan bagian penutup. Sistem dibuat knock-down sepenuhnya.
5.2. Saran
Beberapa saran yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada langkah selanjutnya dalam sistem Kansei Engineering. Hal ini diharapkan agar mendapat penerapan menyeluruh tentang sistem Kansei Engineering tersebut.
2. Penelitian berikutnya diharapkan menggunakan Kansei Word yang lebih banyak dan menggunakan desain elemen yang lebih spesifik.
3. Untuk penelitian berikutnya dapat membuat software perhitungan tentang analisa snook table.
4. Penelitian berikutnya diharapkan lebih banyak variasi dalam pengujian biomekanika. Apabila perlu semua sub pekerjaan diterapkan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ciriello,V.M and Snook,S.H. 2004. Table for Evaluating Lifting, Lowering, Pushing, Pulling, and Carrying Task. Amerika Serikat: Liberty Mutual[2] Hadi, L., 2001, Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan untuk Mengidentifikasi Pola Desain Produk Berdasarkan Referensi Pelanggan Menggunakan Kansei Engineering System. Universitas Islam Indonesia Jogjakarta.
[3] IDEA. 2005. 20 Dapur Modern dan Inovatif. Gramedia: Jakarta.[4] Nagamachi, Mitsuo,. 1995. Kansei Engineering : A New Ergonomic Consumer-Oriented Technology for Product Development. Japan: International Journal of Industrial Ergonomics Vol.15 (1995) 3-11.
[5] Nurmianto, E. (1996) Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi Pertama, PT. Guna Widya, Jakarta
[6] Prasetyowibowo, Bagas. 1999. Desain Produk Industri. Yayasan Delapan Sepuluh: Bandung[7] Sugiyono. 1997. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung.
[8] Sun-mo, Y., Nagamachi M., Soon-yo, L,. 1999. Rule-based Inference Model for The Kansei Engineering System. Tokyo: Elsevier.
_1351936460.vsdKansei atau selera psikologi
Kansei Engineering System (KES)
Elemen elemen Desain Produk
_1351936459.vsdKansei Analysis
Development
Kansei Word Selection
SD Evaluation (1)
Factor Analysis
Kansei Word Selection
SD Evaluation (2)
Stastical Analysis
Kansei DB
Sample Preparation
Item/Category Extraction
Kansei Word
Kansei DB Search
Related Data Extraction
Initial Data Processing
Interface Engine
Rule-Based Interface Result Comparation
Item/Catergory Combination
Item/Category Information
Design element Database
Product Configuration
Computer Graphc Presentation
Result Evaluation
Kansei Interface
Kansei Presentation