perawatan luka bakar
TRANSCRIPT
NAMA : ALFAH RATNA WATINPM : 0806386934PROGRAM : EXTENSI SORE 2008
PERAWATAN LUKA BAKAR
I. KARAKTERISTIK LUKA BAKAR MENURUT KEDALAMAN
Kedalaman & penyebab luka bakar
Bagian Kulit yang Terkena
Gejala Penampilan Luka
Perjalanan Kesembuhan
Derajat-1 (Superfisial)Tersengat matahari, Tersengat api dengan intensitas rendah
Epidermis Kesemutan, Hiperestesia (supersensitivitas), Rasa nyeri mereda jika didinginkan
Memerah; menjadi putih ketika ditekanMinimal/ tanpa edema
Kesembuhan lengkap dalam waktu satu minggu, Pengelupasan kulit
Derajat-2 (Partial-Thickness)Tersiram air mendidih, Terbakar oleh nyala api
Epidermis dan bagian dermis
Nyeri,Hiperestesia,Sensitif terhadap udara dingin
Melepuh; dasar luka berbintik-bintik merah; epidermis retak; permukaan luka basah.Edema
Kesembuhan dalam waktu 2 hingga 3 minggu, Pembentukan parut dan depigmentasi, Infeksi dapat mengubahnya menjadi derajat-3
Derajat-3 (Full-Thickness)Terbakar nyala api, Terkena cairan mendidih dalam waktu yang lama, Tersengat arus listrik
Epidermis, keseluruhan dermis dan kadang-kadang jaringan subkutan
Tidak terasa nyeri,Syok,Hematuria (adanya darah dalam urin) dan kemungkinan pula hemolisis (destruksi sel darah merah),Kemungkinan terdapat luka masuk dan keluar (pada luka bakar listrik)
Kering; luka bakar berwarna putih seperti bahan kulit atau gosong,Kulit retak dengan bagian lemak yang tampak,Edema
Pembentukan eskar,Diperlukan pencangkokan,Pembentukan parut dan hilangnya kontour serta fungsi kulit,Hilangnya jari tangan/ ekstremitas dapat terjadi
Pada umumnya kulit merupakan sel labil yang mempunyai kemampuan untuk beregenerasi tinggi, terjadi pada penggantian terus menerus, mengganti sel yang rusak pada proses fisiologis. Pemulihan jaringan yang mengandung sel labil dapat terjadi bilamana masih dijumpai sel labil yang cukup.
II. FASE PADA PERAWATAN LUKA BAKARFase Durasi Prioritas
Fase resusitasi yang darurat/ segera
Dari awitan cedera hingga selesainya resusitasi cairan
- Pertolongan pertama- Pencegahan syok- Pencegahan gangguan pernapasan- Deteksi dan penanganan cedera
yang menyertai- Penilaian luka dan perawatan
pendahuluanFase akut Dari dimulainya diuresis
hingga hampir selesainya proses penutupan luka
- Perawatan dan penutupan luka- Pencegahan/ penanganan
komplikasi, termasuk infeksi- Dukungan nutrisi
Fase rehabilitasi Dari penutupan luka yang besar hingga kembalinya kepada tingkat penyesuaian fisik dan psikososial yang optimal
- Pencegahan parut dan kontraktur- Rehabilitasi fisik, oksupasional dan
vokanasional- Rekonstruksi fungsional dan
kosmetik- Konseling psikososial
III. FASE DARURAT