perekonomian indonesia modul ke: 08rakhman+... · dalam menganalisis struktur ekonomi terdapat dua...
TRANSCRIPT
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Transformasi Structural Perekonomian Indonesia
Sitti Rakhman, SP., MM
08 FEB
S1- Manajemen
PEREKONOMIAN INDONESIA
http://www.mercubuana.ac.id
Bagian Isi
TRANSFORMASI STRUCTURAL PEREKONOMIAN INDONESIA a. Transformasi structural perekonomian indonesia dan proses
perubahannya:
1. Tradisional menuju moderen
2. Rural menuju urban.
b. Proses yang menyertai transformasi
1. akumulasi
2. Alokasi
3. Demografi
4. Struktur ketenagakerjaan
5. Distribusi pendapatan
TRANSFORMASI STRUCTURAL PEREKONOMIAN INDONESIA
Rural menuju urban
Tradisional menuju moderen
Tradisional menuju
moderen
Pertumbuhan pendapatan nasional akan membawa suatu perubahan mendasar dalam
struktur ekonomi, dari ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama
keekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor nonprimer, khususnya
industry manufaktur
Penanggulangan Kemiskinan Dapat dilihat sebagai suatu hipotesis bahwa semakin tinggi laju pertumbuhan
ekonomi rata-rata per tahun membuat semakin tinggi peningkatan pendapatan masyarakat per kapita,
semakin cepat perubahan struktur ekonomi, dengan asumsi bahwa faktor-faktor penentu lain seperti tenaga
kerja, bahan baku, dan teknologi mendukung proses tersebut
Keberlanjutan pembangunan masyarakat agraris menjadi masyarakat industry Transformasi struktural merupakan
prasyarat dari peningkatan dan kesinambungan pertumbuhandan penanggulangan kemiskinan, sekaligus
pendukung bagi kelanjutan pembangunan
Komponen Proses perubahan struktur perekonomian di Indonesia ditandai dengan:
Merosotnya pangsa sektor
primer (pertanian)
Meningkatnya pangsa sektor sekunder
(industri)
Pangsa sektor jasa kurang lebih konstan, tetapi kontribusinya
akan meningkat sejalan dengan pertumbuhan
ekonomi
Dalam menganalisis struktur ekonomi terdapat dua teori
utama, yaitu
Hollins Chenery (teori transformasi
struktural).
teori Arthur Lewis (teorimigrasi) dan
Rural menuju urban
Kawasan pedesaan
(rural) merupakan
wilayah yang mempunyai
kegiatan utama
pertanian
Di pedesaan, pertumbuhan penduduknya tinggi sehingga terjadi kelebihan suplai tenaga
kerja
diperkotaan, sektor industri mengalami kekurangan tenaga
kerja. Hal ini menarik ban
yak tenaga kerja pindah dari sektor pertama ke sktor kedua sehingga
terjadi suatu proses migrasi dan urbanisasi
tingkat pendapatan
di negara bersangkutan meningkat
sehingga masyarakat cenderung mengkonsumsi macam-
macam produk
industri dan jasa
Faktor-faktor penyebab transisi
ekonomi: Kondisi dan
Struktur awal ekonomi dalam
negeri Suatu negara yang pada awal
pembangunan ekonomi sudah
memiliki industri-industri
dasar yang relatif kuat
akan mengalami
proses industrialisasi
yang lebih pesat.
Besarnya pasar dalam negeri Pasar dalam negeri yang
besar merupakan salah satu faktor
insentif bagi pertumbuhan
kegiatan ekonomi, termasuk
industri, karena menjamin
adanya skala ekonomis dan efisiensi dalam proses produksi
Pola distribusi pendapatan Merupakan
faktor pendukung dari
faktor pasar. Tingkat
pendapatan tidaklah berarti
bagi pertumbuhan industri-
industri bila distribusinya
sangat pincang
Karakteristik Industrialisasi
Mencakup cara pelaksanaan atau
strategi pembangunan industri yang
diterapkan, jenis industri yang
diunggulkan, pola pembangunan industri, dan insentif yang
diberikan
Keberadaan sumber daya
Proses yang menyertai Transformasi
Akumulasi
Alokasi Demografi
Distribusi Pendapatan
Struktur Ketenaga kerjaan
Akumulasi
1. Tabungan dan investasi domestik (% thd pdb)
2. nvestment per GDP meningkat sebagai akibat dari saving per GDP yang
meningkat 3. Peningkatan rasio investasi terhadap
GDP dapat di-sebabkan karena meningkatnya investasi asing ( foreign
investment ) dan pinjaman asing ( foreign loans )
4. Implikasi dari meningkatnya investasinya ini adalah semakin membaiknya sarana dan prasarana serta pelayanan publik,
seperti sarana pengangkutan/trans-portasi dan telekomunikasi.
Alokasi
Alokasi sumber daya produksi dalam proses pembangunan
menyangkut pola penggunaan sumber daya produksi antar sektor, antar daerah dan antar lingkungan
kota dan daerah pedesaan
Demografi
Indonesia yang berpenduduk lebih dari 210 juta orang membutuhkan berbagai barang, jasa dan fasilitas hidup dalam ukuran serba besar
(pangan, sandang, perumahan dan lain-lain). Namun dilain pihak
kemampuan kita untuk berproduksi (produktivitasnya)
rendah. Hal ini akan menciptakan kondisi munculnya rawan
kemiskinan
Struktur Ketenaga kerjaan
Perubahan relatif peranan setiap sektor dalam menciptakan
produksi nasional akan sama besarnya dengan perubahan relatifnya dalam menampung
tenaga kerja
Distribusi Pendapatan
Masyarakat yang berpenghasilan tinggi akan menerima pendapatan
yang tinggi ditahap awal dan sebaliknya masyarakat
berpenghasilan rendah akan menerima pendapatan rendah
pada tahap awal.
Proses yang menyertai
Transformasi
Pelaksanaan Investasi
modal kurang efisien dan
efektif Terjadi saving-investment gap
Adanya Perbedaan laju pertumbuhan
sektor pertanian dan laju
pertumbuhan sektor industri
Terima Kasih Sitti Rakhman, SP., MM.