perencanaanpembangunan di masa pandemi ......perencanaanpembangunan di masa pandemi: tantangandan...
TRANSCRIPT
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI MASA PANDEMI: TANTANGAN DAN PELUANG
Dr. Suprayoga Hadi, Perencana Ahli Utama, Kementerian PPN/BappenasKetua Umum Perkumpulan Perencana Pembangunan Indonesia (PPPI)
Wakil Ketua Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesiia (IABI)
Kuliah Umum Mata Kuliah Perencanaan Pembangunan BerkelanjutanUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta
Virtual Class, 07 Dessemberr 2020
TOPIK PEMBAHASAN
1. Pengantar2. Menentukan Prioritas Pembangunan di masa pandemi3. Proses perencanaan (Musrenbang) di masa pandemi4. Penganggaran pembangunan di masa pandemi5. Pelaksanaan pembangunan6. Proses monitoring evaluasi perencanaan pembangunan7. Penutup
2
2
3
ANALISIS KEHILANGAN DAYA BELI MASYARAKAT AKIBAT PENURUNAN JAM KERJA
Sektor Pekerja(Jt Org)
Jam Kerja Hilang dgn Utilisasi 50% (Juta) Penurunan Daya Beli akibat Loss of Income (Rp Triliun)
10 Minggu 30 Minggu 10 Minggu 30 Minggu
Manufaktur 18,5 3700 11100 74,0 222
Pariwisata 12,7 2540 7620 50,8 152,4
Total 31,2 6240 18720 124,8 374,4
Kehilangan daya belimasyarakat akibat Loss of Income adalah: Rp 374,4 Triliun karena penurunan jam kerja di sektor industri dan pariwisatadengan utilisasi 50%
-11,1
-33,5
-13,3-60-50-40-30-20-10
0
Jam Kerja Hilang dlm 30minggu (miliar jam)
Induced Impact Indirect Impact
Direct Impact
Sektor Manufaktur memiliki Forward and Backward Linkage yang tinggi
• Penurunan jam kerja di sektor manufakturdalam 30 minggu sebanyak -11,1 miliar jam (akibat utilisasi 50%), akan menyebabkanturunnya total jam kerja dalam ekonomisebesar: -57,9 miliar jam
• Total Loss of Income dalam ekonomi: Rp 1.158 T selama 30 minggu
Sebaran Dampak Penurunan Jam Kerja di Sektor Manufakturterhadap Sektor Lain
Sumber: Hitungan Bappenas*upah per jam = Rp 20.000
Pertanian; 41%
Manufaktur; 30%
Perdagangan18%
Transportasi dan Komunikasi; 3%
Jasa Keuangan;
2%Lainnya; 6%
3
Investasi (PMTB) (%)
Kontribusi PMTB thd PDB (%)
4
PERCEPATAN PEMULIHAN INDUSTRI, PARIWISATA, DAN INVESTASIStrategi Pemulihan Industri Manufaktur, Pariwisata dan Investasi
Kontribusi PDB (%)
Tenaga Kerja (Juta Orang)
Ekspor (US $ Miliar)
2019 2020 2021
Devisa (US $ Miliar)
Tenaga Kerja (Juta Orang)
PDB (%)
2019 2020 2021
Realisasi Investasi (Rp Triliun)
2019 2020
Selama pandemi Covid-19, industri masih beroperasi, namun dengan utilisasi sekitar 25%-78%.
Pembatasan mobilitas selama Covid-19 menyebabkan industri pariwisata “berhenti sementara”.
Pandemi Covid 19 menunda realisasi investasi dan mempengaruhi risiko investasi.
Industri Manufaktur
Pariwisata
Investasi
• Re-skilling dan up-skilling• Peningkatan penggunaan produksi dalam negeri termasuk oleh
pemerintah dan BUMN• Peningkatan substitusi impor dan TKDN• Penurunan biaya energi dan logistik• Peningkatan ekspor• Percepatan operasionalisasi kawasan industri• Inovasi dan adaptasi teknologi
• Eksekusi realisasi investasi proyek “mangkrak” dan investasi skalabesar di industri, pariwisata dan infrastruktur
• Investasi sesuai potensi daerah• Fasilitasi relokasi investasi asing• Debotlenecking dan aftercare investasi melalui pendampingan
investor• Perluasan positive list investasi• Deregulasi dan integrasi perizinan
Industri Manufaktur
Pariwisata
Investasi
19,7 3,3-4,9 4,8-8,5
12,6 10,0* 10,5
4,7* 4,1 4,2
*Angka prognosa, 1) target BKPM
STRATEGI PEMULIHAN
4,5 -0,9 6,0-7,1
32,3 31,4 31,5-31,8
809,6 817,2 858,51)
19,7 19,4-19,6 19,6-19,8
18,9 17,4 17,9
126,6 114,8-117,2 122,8-127,5
2021
• Reaktivitasi pasar wisatawan domestikdan mancanegara
• Percepatan 5 Destinasi Super Prioritas/DSP(Toba, Borobudur, Lombok, Labuan Bajo,Likupang), dan 5 DSP berikutnya (BTS,Wakatobi, Bangka Belitung, Raja Ampat,Morotai), serta penguatan Bali danBatam/Bintan
• Penambahan direct flight• Penerapan standar kebersihan
dan keselamatan• Re-skilling & up-skillng
4
Pentingnya Ketahanan Bencana dalam Konteks Arahan Presidenpada Musrenbangnas Online, 30 April 2020
Setiap ahli memiliki hitungan yang berbeda mengenai pandemi Covid. Beberapa negara maju awalnya menyatakan sudah recover justru mengalami gelombang kedua. Kita harus menyiapkan diri dengan berbagai skenario: skenario paling ringan, skenario sedang, dan skenario paling berat;
Pemerintah siapkan langkah-langkah mitigasi, baik mitigasi dampakkesehatan maupun dampak ekonomi, dan sekaligus juga menyiapkanlangkah-langkah pemulihan jika penyebaran Covid-19 ini sudah bisa kitakendalikan;Terkait reform di masa pandemi ini, Presiden sampaikan harus melihatseberapa kuat ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, dan ketahananpangan, serta seberapa besar ketergantungan pada negara lain;
Pandemi Covid menyadarkan kita pentingnya health security. Saat inihingga beberapa tahun ke depan, banyak persoalan yang harusdiselesaikan. Sektor pangan misalnya, Food and Agriculture Organization (FAO) sudah memberikan peringatan akan terjadinya krisis pangan, bencana kelaparan yang mengancam dunia;
Kepala Negara juga memberikan perhatian khusus kepada sistemjaring pengaman sosial, khususnya dalam masa pandemi sekarangkarena masyarakat yang terdampak sangat banyak, hampir di semua sektor, tersebar di seluruh tanah air.
5Sistem Ketahanan Bencana Indonesia (05062020)
Reformasi Sistem Ketahanan Bencanadalam Arahan Menteri PPN/Kepala Bappenas, 30 April 2020
Menteri PPN/Kepala Bappenas SuharsoMonoarfa menegaskan tema RKP 2021 “Mempercepat Pemulihan Ekonomidan Reformasi Sosial” dipilih denganpertimbangan mitigasi Covid-19”;
“Saat ini, kita sedang menghadapi tantanganyang sangat berat, barangkali terberat sejak krisisfinansial Asia 1998/1999. Tidak hanya kita, hampir
semua negara di seluruh dunia sedangmencurahkan energi dan sumber dayanya untuk
mengatasi pandemi Covid-19. Untuk itu, Musrenbangnas ini sangat penting dilaksanakandalam rangka menyusun RKP 2021 yang sangatberkaitan dengan tantangan yang kita hadapisaat ini. Pandemi Covid-19 telah menimbulkandampak yang besar terhadap pembangunan
nasional. Hal ini berpengaruh terhadappencapaian sasaran RPJMN 2020-2024, koreksiterhadap sasaran ekonomi yang turun cukup
tajam di 2020 dan berpengaruh di 2021”;Sebagai RKP kedua dalam kerangka RPJMN 2020-2024,RKP 2021 memiliki empat fokus.1. pemulihan industri, pariwisata, dan investasi.2. Reformasi sistem kesehatan nasional.3. Reformasi sistem jaring pengaman sosial.4. Reformasi sistem ketahanan bencana”.
Tema RKP 2021
Fokus RKP 2021
6Rancangan Sistem Ketahanan Bencana Indonesia (05062020)
ARAHAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS: PENTINGNYA DESAIN ULANG SISTEM KETAHANAN BENCANA
(JAKARTA, 12 MEI 2020)
Istana Negara
“Presiden meminta Kepala Bappenas untuk melakukan reformasi sosial. Reformasi sosial
tersebut berupa mendesain ulang sistem kesehatan nasional, sistem perlindungan sosial
dan ketahanan bencana”
Suharso menyebut saat iniketahanan bencana diIndonesia baru mencakupbencana alam. Belajar dariadanya pandemi viruscorona (Covid-19) makapada tahun 2021 perluadanya sistem ketahananbencana non alam, gunamengantisipasi jika kejadianberulang.
Mendesain ulang sistemketahanan bencana berupapeningkatan kesiapsiagaandi masa pra bencana danpenguatan sistem operasitanggap darurat. Terutamadalam sistem logistik,manajemen bencana,investasi penguranganrisiko dan lainnya inginlebih diperkuat lagi olehpemerintah.
Melihat adanya desainulang sistem ketahananbencana yang akanmemasukkan bencana nonalam maka perlu jugamendesain ulang sistemKesehatan nasional.Suharso menyoroti perluadanya perbaikan dipuskesmas sebagai ujungsistem kesehatan nasionalyang ada di masyarakat.
7
7
8
“Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial”
FOKUS PEMBANGUNAN TAHUN 2021
TEMA RKP 2021
Percepatan Pemulihan Industri,
Pariwisata, dan Investasi
ReformasiSistem
Kesehatan Nasional
ReformasiSistem
PerlindunganSosial
ReformasiSistem
Ketahanan Bencana
PRIORITAS NASIONAL (PN)
MemperkuatKetahanan
Ekonomi untukPertumbuhan
Berkualitas danBerkeadilan
MengembangkanWilayah untukMengurangi
Kesenjangan danMenjamin
Pemerataan
MeningkatkanSumber
Daya ManusiaBerkualitas
dan Berdaya Saing
RevolusiMental
danPembangunan Kebudayaan
MemperkuatInfrastruktur untuk
MendukungPengembangan
Ekonomi danPelayanan Dasar
MembangunLingkunganHidup,
MeningkatkanKetahanan Bencana, dan Perubahan Iklim
MemperkuatStabilitas
Polhukhankam danTransformasi
PelayananPublik
PN 1 PN 2 PN 3 PN 4 PN 6 PN 5 PN 7
PN yang memperoleh penekanan di tahun 2021
MAJOR PROJECT YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN FOKUS PEMBANGUNAN TAHUN 2021
Pemulihan Industri, Pariwisata, dan Investasi§ MP Industri 4.0 di 5 Sub Sektor
Prioritas§ MP 10 Destinasi Pariwisata
Prioritas§ MP 9 Kawasan Industri di luar
Jawa dan 31 Smelter§ MP Pendidikan dan Pelatihan
Vokasi untuk Industri 4.0§ MP Jaringan Pelabuhan Utama
Terpadu
Reformasi Sistem Kesehatan Nasional§ MP - Penguatan Sistem
Kesehatan Nasional *)
Reformasi Sistem Perlindungan Sosial§ MP - Integrasi Bantuan Sosial
Menuju Skema PerlindunganSosial Menyeluruh
Reformasi Sistem Ketahanan Bencana§ MP - Penguatan Sistem
Peringatan Dini Bencana
*) merupakan Major Project baru yang diusulkan untuk tahun 2021
TEMA, FOKUS, DAN STRATEGI PEMBANGUNAN TAHUN 2021
8
9
8. Teknologi Informasi & Pemberdayaan Masyarakat• Telemedicine• Single entry data puskesmas & RS• Revitalisasi & digitalisasi
posyandu• Pengaktifan kader kesehatan
2. Penguatan Puskesmas• Penguatan fungsi promotif-preventif
(Perpres/Inpres)• Puskesmas perawatan hanya di DTPK• Pembangunan 156 Puskesmas di Papua &
Papua Barat• Puskesmas PONED• Pemenuhan 9 nakes & non-nakes (TI,
keuangan, TU)
4. Kemandirian Farmasi & Alkes• Produksi bahan baku obat• Laboratorium uji alkes• Regulasi pemanfaatan obat & alkes dalam
negeri• Riset vaksin bersertifikat halal
1. Pendidikan & Penempatan Nakes• Beasiswa wajib penempatan• De-moratorium fakultas kedokteran• Pendidikan spesialis berbasis RS• Pembukaan prodi nakes langka • Redistribusi nakes di kab/kota• Sistem penghargaan nakes
5. Ketahanan Kesehatan (Health Security) • Surveilans penyakit terpadu, real time &
berbasis laboratorium• Jejaring, mekanisme rujukan, & akreditasi
laboratorium• Peningkatan kapasitas tenaga lab • Pemenuhan sarpras & SDM di pintu masuk
negara (KKP)
3. Peningkatan RS & Yankes di DTPK• Peningkatan rasio TT RS per penduduk• 40 RS Rujukan Nasional• RS Center of Excellence • Flying Health Care • Sister hospital• Pelayanan kesehatan bergerak
7. Pembiayaan Kesehatan • BOK berbasis kinerja• Kemandirian RS• Kontrak pelayanan• Co-sharing BPJS-K• Kapitasi berbasis kinerja • Global budget BPJS-K
6. Pengendalian Penyakit & Imunisasi • Perluasan penemuan & pengobatan
penyakit• Register & pengingat imunisasi• Pemantauan real-time stock obat &
vaksin• Perluasan imunisasi Pneumonia (PCV)• Pengurangan faktor risiko penyakit
tidak menular (RPP)
8 AREA REFORMASI & STRATEGI KUNCI
REFORMASI SISTEM KESEHATAN
REFORMASI SISTEM KESEHATAN
9
10KRONISMISKIN
RENTAN
MENUJU MENENGAH
MENENGAH
Bansos Bersyarat KK Miskin, Lansia, Penyandang
Disabilitas
BANTUAN SOSIAL JAMINAN SOSIAL
Program Sembako PLUS
• PBI Kesehatan• PBI Ketenagakerjaan
• Kesehatan (dan Kecelakaan Kerja)
• Hari Tua• Pensiun• Kematian• Pengangguran (trans-
formasi Kartu Pra Kerja) • Perawatan Jangka
Panjang (ageing)• Tapera
PKHPIP
PIP Kuliah
Sembako
Listrik
LPG
ATAS
Pelayanan Sosial (bukan bantuan tunai):• Program Kesejahteraan Sosial Anak
Terintegrasi (PKSAI).• Layanan Lansia dan Penyandang
Disabilitas.• Korban Bencana, NAPZA, ODHA (Orang
Dengan HIV/AIDS), dll.
40%
Garis Kemiskinan
TINGKAT PENDAPATAN
REFORMASI SISTEM PERLINDUNGAN SOSIALTransformasi Perlindungan Sosial Dalam RPJMN 2020-2024
10
Bencana Alam, fokus pada Penguatan Sistem dan ResponPeringatan Dini
Bencana Non Alam, fokuspada kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana
REFORMASI SISTEM KETAHANAN BENCANA
01
Reformasi Sistem KetahananBencana
02
Meningkatkan investasi pengurangan risiko bencana
Menyusun Rencana Penanganan Darurat
Memperkuat manajemen krisis terpadu
Memperkuat sistem data bencana terpadu
Memperkuat sistem logistic & jaring pengaman sosial
STRATEGI
11
Peningkatan Kesiap-siagaan pada masa pra-bencana
Penguatan kapasitasadaptif dan ketangguhan masy.
Penguatan sistemoperasi tanggapdarurat
a. Manajemen Bencana Berbasis Masyarakat (Desa Tangguh Bencana, Keluarga Tangguh Bencana, dan Relawan);
b. Rencana penanggulangan bencana (Rencana Kontijensi, Rencana Operasi, dan strategi lainnya); dan
c. Perlengkapan Peringatan dini.
a. Manajemen krisis terpadu dan multisector (Crisis center, Pusdalops);
b. Sistem data bencana terpadu dan satu referensi; dan
c. Sistem logistik terpadu (terutama pangan) dan jaring pengaman sosial.
a. Edukasi dan literasi masyarakat;b. Komunikasi publik yang efektif;c. Bantuan non pemerintah yang
terpadu; dand. Gladi dan simulasi.
FokusInvestasi
Memperkuat Manajemen Bencana yang Kolaboratif
11
12
ALOKASI PEMBIAYAAN BEBERAPA PRIORITAS NASIONAL 2021PEMULIHAN EKONOMI UNTUK INDUSTRI DAN PARWISATA
§ Major Project 10 Destinasi Pariwisata(Rp. 3,3 T);
§ Major Project 9 Kawasan industri di luar Jawa dan Smelter (Rp. 0,6 T)
§ Major Project Pendidikan danPelatihan Vokasi (Rp. 4,3 T)
§ Dukungan MP berbagai proyekinfrastruktur
§ Hal-hal terkait kewenangan daerah(Rp. 4 T)
REFORMASI SISTEM KESEHATAN
§ Kebutuhan 2021-2024 (Rp. 27 T)§ Belanja Kemkes Tahun 2021
(Rp. 4,7 T)§ Kontribusi DAK Kesehatan
(Rp. 20 T)
PENGUATAN KETAHANAN PANGAN
§ Major Project PenguatanJaminan Usaha & 350 Korporasi Petani dan Nelayan(Rp. 8,2 T)
§ DAK Ketahanan Pangan (Rp. 6,75 T), khususnya terkaitirigasi kewenangan daerah(Rp. 3 T) serta akses jalan kesentra produksi
REFORMASI SISTEM PERLINDUNGAN SOSIAL
§ Diusulkan kebutuhan untukpeningkatan kualitas data terpadu kesejahteraan sosial(Rp. 954 M)
§ Didalam Trilateral Meeting danproses akan ditajamkan rencanadan kebutuhan pendanaannya.
PEMBANGUNAN IBU KOTA NEGARA (IKN)
§ Kebutuhan pendanaan IKN untuk tahun 2021 (Rp. 23,7 T) berupa belanja K/L
§ Belum terdapat alokasi khususdalam Pagu Indikatif
§ Dalam proses konfirmasipenajaman rencana dankebutuhan termasuk kesiapanpelaksanaan terutama efisiensipagu di tahun 2020
Catatan :1. Trilateral Meeting dilakukan hingga Minggu I Juni. Diperkirakan hasil identifikasi terkait kesiapan rencana, refocusing kegiatan eksisting, integrasi kebijakan dan kebutuhan
tambahan akan didapat2. Hasil Trilateral Meeting, pembicaraan pendahuluan DPR, perkembangan postur APBN dan kebijakan lainnya akan di tampung dalam Perpres RKP dan Pagu Anggaran
pada bulan Juli ini sebelum pembahasan RAPBN TA 2021 di DPR
PRIORITAS DAERAH USULAN 34 GUBERNUR
§ Alokasi Pagu Indikatif untuk 121 proyek terkait (Rp. 37 T) (Kementerian PUPR & Kemenhub)
§ Hasil identifikasi masih terdapatgap antar provinsi (6 provinsidiatas 1 T dan 12 Provinsidibawah Rp. 100 M)
INFRASTRUKTUR
§ Kebutuhan untukpengembangan Pusat Data Nasional, keamanan data dan Satu Data Indonesia
§ Perluasan akses infrastruktur TIK untuk daerah tertinggal (3T) dengan Dana USO dan PNBP Biaya Hak PenggunaanFrekuensi
REFORMASI SISTEM KETAHANAN BENCANA
§ Diusulkan kebutuhan pendanaantahun 2021 sebesar Rp. 2,1 T
§ Usulan kebutuhan mengacukepada kebutuhan prioritasRPJMN 2020-2024 mendukungmajor project Sistem PeringatanDini Multiancaman Bencanamencakup bencana nonalam.
12
13
FOKUS PEMBANGUNAN RKP 2021
Industri Pariwisata Investasi Ketahanan Pangan
FOKU
SSA
SARA
NSA
SARA
N
Reformasi SistemKesehatan
Reformasi SistemPerlindungan Sosial
Reformasi SistemKetahanan Bencana
Pemulihan
Ekonomi
Reformasi
- Penurunan kemiskinan 0,53%- Kemiskinan ekstrim 3-3,5% - Akurasi data meningkat 50-
70%- Di 2024 konsolidasi bantuan
dan jaminan sosial diharapkan dapat mengentaskan pengangguran dan menghilangkan kemiskinan ekstrim melalui UMKM.
- Pertumbuhan industri pengolahan4,7-5,5%
- Kontribusi PDB industri pengolahan19,6-19,8%
- Pertumbuhan ekspor industripengolahan 7,0-9,8%
- Devisa pariwisata US$ 4,8-8,5 miliar
- Kontribusi PDB pariwisata4,2%
- Nilai realisasi PMA dan PMDN Rp. 858,5 T
- Nilai realisasi PMA dan PMDN industri pengolahan Rp. 268,7 T
- Termasuk potensi IKN
- Ketersediaan Beras 42,7 juta ton- Nilai Tukar Petani (NTP) 103
- Bantuan pendidikan dokter spesialis(3.000 orang)
- Puskesmas dengan 9 jenis tenaga(4.773 puskesmas)
- Akreditasi internasional RS RujukanNasional (12 RS)
- Pengembangan sistem terpadusurveilans real-time (34 provinsi)
- Penambahan mesin TCM (259 unit)- Introduksi vaksin PCV (10 provinsi)- Penguatan telemedicine (10 RS & 80
puskesmas)
- Penguatan kesiapsiagaan danpengurangan risiko bencana
- Penguatan sistem tata kelolapenanggulangan bencana
- Target investasi PRB meningkatbertahap 0,36 – 0,47 % terhadap PDB
- Penurunan 51 potensikerugian ekonomi 0,10 persen(PDB)
Peningkatan KualitasPendidikan
- Program Indonesia Pintar (20 Juta Siswa)*
- KIP Kuliah dan Bidik Misi (1 jutaMahasiswa)*
- Revitalisasi SMK dan PT Vokasi (407 SMK dan 120 PT Vokasi)
- Revitalisasi Gedung PerguruanTinggi (11 PTN & 8 Poltek)
- DAK Fisik Pendidikan (±23.016 Satuan Pendidikan)
- Pelatihan Guru (50.709 Orang)
*Kemdikbud dan Kemenag
Perkuatan
13
Isu Strategis Masa Darurat (Saat ini-Juni2020)
Masa Transisi Pemulihan (Juni-Desember 2020) Masa Pemulihan (2021)
Optimalisasiperlindungan WNI dan kerja samapembangunaninternasional
• Pelaksanaan perlindunganWNI dan evakuasi WNI yang terdampak Covid-19 oleh perwakilan RI
Penyesuaian model kerja dan pelayananbirokrasi
• Menerapkan kebijakan Work From Home (WFH)
• Menerapkan pelayananpublik berbasis digital (IT Based)
• Mendorong ASN sebagaipenggerak dan teladandalam menjalankan protokolCovid-19
• Kebijakan bekerja dalam kondisi “the New Normal” dengan menerapkan sebagianASN bekerja dari kantor (Work from Office), sebagian dari rumah (Work from Home) sehingga protokol Covid-19 bisa diterapkandengan ketersediaan ruang kerja yang ada
• Pengembangan dan penguatanpelayanan publik berbasis digital (TIK)
• Penerapan kebijakan WFO dan WFH sudah mapan
• Penguatan dukungan sarana dan prasarana kinerja birokrasi dan pelayanan publik berbasis digital secara meluas
• Tersedia platform digital yang mendukung pola kerja WFH dan adasinergi pelayanan publik di pusat dan daerah
Penegakan hukum dan peradilan
• Kebijakan keimigrasian dalamrangka penangananperlintasan orang dan keberadaan WNA di Indonesia
• Kebijakan penangananperkara secara online dan optimalisasi penggunaan e-court/e-litigation
• Kebijakan penangananCovid-19 di lapas melaluipembatasan kunjungan, pengeluaran, dan pembebasan narapidana
• Pemanfaatan multimedia online dalamproses persidangan
• Mendorong mekanisme ajudikasi (pre-trial detention)
• Mengupayakan proses reintegrasi dan asimilasi yang terjadwal dengan baik
• Penyediaan protokol kesehatan, assessment integrasi dan asimilasi wargabinaan pemasyarakatan (WBP), termasukWBP anak
• Restrukturisasi kerangka regulasi bidanghukum perekonomian dan peradilanmelalui RUU Kepailitan dan PenundaanKewajiban Pembayaran Utang (PKPU)
• Optimalisasi upaya penyelesaianperkara melalui alternatif penyelesaiansengketa dan penangguhanpenahanan
• Optimalisasi pelaksanaan asimilasi dan reintegrasi warga binaanpemasyarakatan dalam rangkapengurangan kelebihan kapasitas
• Percepatan pemulihan sektor usahamelalui optimalisasi kerangka regulasisistem kepailitan dan penundaankewajiban pembayaran utang (PKPU)
• Mendorong perbaikan sistemperadilan pidana secara strukturalmelalui RUU KUHP dan KUHAP
DAFTAR INVENTARISASI MASUKAN PEMANTAUAN SATUAN TUGAS COVID-1914
14
DAFTAR INVENTARISASI MASUKAN PEMANTAUAN SATUAN TUGAS COVID-19Isu Strategis Masa Darurat
(Maret-Juni 2020)Masa Transisi Pemulihan(Juni-Desember 2020) Masa Pemulihan (2021)
Transportasi dan Mobilitas Penduduk
• Kebijakan Teknis PSBB dalam Penataan SistemTransportasi Umum dan Mobilitas PendudukAntarwilayah
• Tatakelola “New Normal” Operasional Transportasi Publik dan Moda Transportasi Commuting
• Penataan Sistem TransportasiPerkotaan berdasarkan pola “New Normal”
Pengembangan dan penataan proyekinfrastruktur
• Pelaksanaan Program Padat Karya dalamPembangunan InfrastrukturPublik dan KetahananPangan
• Penyediaan infrastrukturTIK pendukung Platform Digital dalampelaksanaan Digital Economy dan Digital Working
• Perumusan Kebijakan (Kajian) Program Prioritas Infrastruktur dalam mendukung Konektivitas Perkotaan dan Antarwilayah, Ketahanan Pangan, Pengendalian Bencana Alam dan Kesehatan, serta TIK
• Penetapan proyek prioritas infrastrukturpendukung Ketahanan Pangan dan Perubahan Mobilitas Penduduk
• Pengembangan infrastruktur TIK dalammendukung Akivitas PerekonomianPola New Normal
• Perumusan Program PrioritasBidang Infrastruktur pendukungImplementasi Perekonomian Pola New Normal (Konektivitas, Pengendalian Bencana, Ketahanan Pangan, dan TIK)
• Penataan kembali proyek prioritasbidang infrastruktur (terkait Major Project RPJMN) dalam mendukungPercepatan Pemulihan KondisiEkonomi Pasca Pandemi Covid-19
Kerangkakelembagaan
• Perumusan konsep bersama kerangka kelembagaan terkait penguatan lembaga penanggulangan bencanadalam rangka penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang disusun berdasarkan hasil evaluasi serta berkoordinasi dengan seluruh Kementerian/Lembaga dan stakeholder terkait
Penerapan PSBB • Pemberlakukan dan penerapan sanksi yang tegas bagi yang melanggar aturan atau kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah seperti tidak menaati PSBB
Perlindungan sosial • Perlindungan terhadap kelompok rentan seperti bayi, balita, anak-anak, ibu hamil, orang lanjut usia, dan juga penyandang disabilitas
• Edukasi, sosialisasi, dan mitigasi terkait kesehatan dan pemulihan perekonomian pascabencana yang harusdapat dikemas dengan baik sehingga dapat diterima dan dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat
15
15
16
RANGKUMAN PENUTUP1. Kondisi Pademi Covid-19 memerlukan penanganan khusus dalam pengelolaan
pembangunan nasional, yang diawali dengan perencanaan pembangunan nasionalyang peka terhadap upaya penyelamatan konddisi Kesehatan rakyat dan pemulihankondisi perekonomian nasional;
2. Sinkronisasi penerapan strategi pemulihan ekonomi nasional baik di pusat maupun di daerah, telah dimuat dalam RKP 2021 sebagai rujukan dalam menyusun Rencana KerjaK/L termasuk sinkronisasi dengan Pemda, dan Pagu Indikatif sebagai baseline menjabarkanPrioritas Nasional
3. Alokasi pada prioritas RKP 2021 diamankan untuk: a) Pagu Indikatif 2021 (Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas) dan b) pemanfaatan dana cadangan untuk a.l : Reformasi Sistem Kesehatan Nasional, Sistem Perlindungan Sosial, Ketahanan Bencana pada Pagu Anggaran 2021.
4. Mencermati kegiatan belanja operasional dan menghilangkan kegiatan yang berulangyang tidak perlu dianggarkan lagi
5. Pertemuan Tiga Pihak (Kementerian PPN/Bappenas, K/L dan Kementerian Keuangan)6. Rancangan RKP 2021 sebagai bahan pembicaraan pendahuluan Rancangan APBN 2021
oleh Pemerintah dengan DPR RI (dijadwalkan 18 Juni 2020)7. Perbaikan Rancangan RKP 2021 dan Persiapan SB Pagu Anggaran. dan Perpres RKP 2021
16
SISTEM KETAHANAN BENCANA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL JANGKA PANJANG, MENENGAH, DAN TAHUNAN
RENCANA JANGKA PANJANG
(RPJP – RTRW)
RENCANA JANGKA MENENGAH(RPJM – RPB)
RENCANA STRATEGIS SEKTORAL RENCANA AKSI PRB RENCANA
TAHUNAN
PUSA
TPR
OVI
NSI
KABU
PATE
N
RPJM NASIONAL
RPJMPROVINSI
RPJMKABUPATEN
RAN PRB
RENSTRA K/L
RKP NASIONAL(Penguatan Sistem
Ketahanan Bencana)
RENJA K/L
RPJP NASIONAL
RPJP PROVINSI
RPJP KAB/KOTA
RTRW NASIONAL
RTRW PROVINSI
RTRW KAB/KOTA
RAD PRB PROV
RENSTRA SKPD PROV
RKPD PROV
RENJA SKPD PROV
RAD PRB KAB/KOTA
RENSTRA SKPD K/K
RKPD KAB/KOTA
RENJA SKPD KAB/KOTA
RENCANANASIONAL PB
(Penguatan Sistem KetahananBencana)
RENCANAPB PROVINSI
RENCANA PB KAB/KOTA
RENCANA JANGKA PANJANG
(RPJP – RTRW)
Agenda Nasional SDGs 2030
RIPB Nasional 2020-2045
RIPB Provinsi 2020-2045
RIPB Kabupaten/Kota
2020-2045
17
18