perhitungan struktur jembatan lengkung rangka baja dua tumpuan bentang 25 meter.docx

71
PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN LENGKUNG RANGKA BAJA DUA TUMPUAN BENTANG 25 METER 1.DATA PERENCANAAN BANGUNAN Direncanakan : · Bentang Jembatan : 30 meter · Lebar Jembatan : 9 ( 1 + 7 + 1 ) meter · Jenis Jembatan : Struktur Rangka Baja · Bangunan Atas a. Lantai Jembatan o Lebar Lantai Jembatan : 2 x 3,5 meter o Mutu Beton : 25 Mpa o Tinggi Plat : 20 cm b. Lantai Trotoar o Lebar Lantai Trotoar : 2 x 1 meter o Mutu Beton : 25 Mpa o Tinggi Plat : 20 cm · Bangunan Bawah a. Abutment o Mutu beton : 35 MPa o Mutu tulangan : 240 MPa o Jenis : Kontraport b. Pelat injak o Mutu beton : 35 MPa o Mutu tulangan : 240 MPa c. Bangunan pondasi o Mutu beton : 40 MPa o Mutu tulangan : 240 MPa o Jenis : Tiang pancang

Upload: okky

Post on 15-Feb-2016

503 views

Category:

Documents


117 download

TRANSCRIPT

PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN LENGKUNG RANGKA BAJA DUA TUMPUAN BENTANG 25 METER

1DATA PERENCANAAN BANGUNAN

Direncanakan

middot Bentang Jembatan 30 metermiddot Lebar Jembatan 9 ( 1 + 7 + 1 ) metermiddot Jenis Jembatan Struktur Rangka Bajamiddot Bangunan Atas

a Lantai Jembatano Lebar Lantai Jembatan 2 x 35 metero Mutu Beton 25 Mpao Tinggi Plat 20 cm

b Lantai Trotoaro Lebar Lantai Trotoar 2 x 1 metero Mutu Beton 25 Mpao Tinggi Plat 20 cm

middot Bangunan Bawaha Abutment

o Mutu beton 35 MPao Mutu tulangan 240 MPao Jenis Kontraport

b Pelat injako Mutu beton 35 MPao Mutu tulangan 240 MPa

c Bangunan pondasio Mutu beton 40 MPao Mutu tulangan 240 MPao Jenis Tiang pancang

Gambar Penampang Memanjang Jembatan

Gambar Penampang Melintang Jembatan

2Perhitungan Bangunan Atas 21Perhitungan Sandaran

Railing atau sandaran merupakan pagar untuk pengamanan pengguna jembatan khususnya pejalan kaki Menurut Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya halaman 10

Tiang-tiang sandaran pada setiap tepi trotoar harus diperhitungkan untuk dapat menahan beban horizontal sebesar 100 kgmrsquo yang bekerja pada tinggi 90 cm diatas lantai trotoir

Jika gelagar melintang diasumsikan menggunakan IWF 708x302x15x28-215 dan rangka induk diasumsikan menggunakan IWF 428x407x20x35-283 maka tinggi sandaran dari sumbu bawah rangka induk dihitung sebagai berikut h1 = tinggi sandaran dari trotoar = 900 mmh2 = tinggi trotoar = 250 mmh3 = tinggi plat lantai kendaraan = 200 mmh4 = tinggi gelagar melintang = 890 mm (IWF 708x302x15x28-215)h5 = tebal sayap gelagar melintang = 23 mmh6 = lebar profil rangka induk = 407 mm (IWF 428x407x20x35-283)

Gambar Tinggi Sandaran Tiang

hs = h1 + h2 + h3 + (h4 ndash h5 - (12 x h6))

= 708 + 250 + 200 + (708 ndash 23 - (12 x 407))

= 16395 mm

Sandaran diasumsikan mempunyai sendi pada rangka utama dengan panjang sandaran yang menumpu pada rangka utama sebesar (pada tengah bentang) Dengan menggunakan rumus segitiga

5000

Ls6300(6300 minus16395)

Ls= ( 5000 times 4660 5 ) 6300

= 3698809 mm = 369880 cm

22 Perhitungan Lantai Trotoar

Fungsi utama trotoar adalah memberikan layanan yang optimal bagi pejalan kaki baik dari segi keamanan maupun kenyamanan Berdasar PPJJR 1987 Kontruksi trotoar harus diperhitungkan terhadap beban hidup ( q ) = 500 kgm2 Kerb yang terdapat pada tepi ndash tepi lantai kendaraan diperhitungkan untuk dapat menahan beban satu horisontal ke arah melintang jembatan sebesar ( P ) = 500 kgm2 yang bekerja pada puncak kerb yang bersangkutan atau pada tinggi 25 cm diatas permukaan lantai kendaraan apabila kerb lebih tinggi dari 25 cm

a Data Perencanaanmiddot frsquoc = 25 MPamiddot Y c = 2500 kgm3

middot fy = 240 MPamiddot 0 = 16 mm

middot d = h ndash p ndash 12 0 tulangan = 250 ndash 40 ndash 8 = 202 mm

b Pembebanan1) Akibat Beban Mati

middot P1 (berat trotoar) = 025 x 100 x 100 x 2500 = 625 kgmiddot P2 (berat pelat jembatan) = 020 x 100 x 100 x 2500 = 500 kg

2) Akibat Beban Hidupmiddot H1 (beban pejalan kaki) = 100 x 500 = 500 kgmiddot H2 (beban tumbukan (pada trotoar)) = 100 x 500 = 500 kg

3) Akibat Momen yang terjadi di titik Amiddot MP1 = 625 x 05= 3125 kgmmiddot MP2 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH1 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH2 = 500 x 045 = 225 kgm +

M total (Mu) = 10375 kgm

23 Perencanaan Pelat Lantai Kendaraan

Gambar Pelat Lantai Kendaraan

a Data Perencanaanbull Mutu Beton (frsquoc) = 25 MPabull Mutu Tulangan (fy) = 240 MPabull Tebal Pelat Lantai = 20 cmbull Tebal Perkerasan = 5 cm

bull φ tulangan rencana = 14 mmbull Tebal Selimut Beton

(p)= 40 mm ( untuk konstruksi lantai

yang langsung berhubungan dengan cuaca )bull Berat jenis beton ( γc) = 25 kNm3 = 2500 kgm3

bull Berat jenis aspal ( γa) = 22 kNm2 = 2200 kgm3

b Perhitungan Momen Lentur Pada Pelat Lantai Kendaraan c 1) Akibat Beban Mati

bull Berat sendiri pelat

= 020 x 100 x 2500

= 500 kgmbull Berat aspal = 005 x 100 x

2200= 110 kgm

bull Berat air hujan = 005 x 100 x 1000

= 50 kgm +sumqD L = 660 kgm

Momen Tumpuan = Momen Lapangan = 110 x q x L2

= 110 x 660 x 1752 = 202125 kgm

Untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan jembatan harus digunakan beban rdquo T rdquo yaitu beban yang merupakan kendaraan truck yang mempunyai beban roda ganda ( Dual Wheel Load ) sebesar 10 ton

Gambar Beban rdquo T rdquo

o Beban rdquo T rdquo = 10 tono Bidang kontak pada sumbu plat tx = ( 50 + ( 2 x 15 )) = 80 cm = 08 m ty

= ( 30 + ( 2 x 15 )) = 60 cm = 06 mo Penyebaran Beban T

Trsquo = 10000

06 x08iquest

iquest = 20833333 kgm

Kondsi 1) satu roda di tengah pelat

Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo pada Kondisi 1

Dari tabel Bittner Fxm = 01529Fym = 00865

Momen maksimum pada kondisi 1 ( satu roda ditengah pelat ) Mxm = fxm x Trsquo x tx x ty

= 01529 x 20833333 x 08 x 06 =1529000 kgm

Mym = Fym x Trsquo x tx x ty= 00865 x 20833333 x 08 x 06= 865000 kg

Kondsi 2) dua roda berdekatan

Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo

pada Kondisi 2 Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian yaitu

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 00904

ƒym = 00572

Momen yang terjadi

Mxm1 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 00904times 20833333times175times06= 1977500 kgm

Mym1 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 00572times 20833333times175times06= 1251250 kgm

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 02106

ƒym = 01043

Momen yang terjadi

Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm

Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm

Momen maksimum pada kondisi 2

Mxm = Mxm1 ndash Mxm2

= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm

Mym = Mym1 ndash Mym2

= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm

Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu

middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm

middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm

Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar

Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah

MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm

MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm

dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan

24 Perencanaan Gelagar Memanjang

Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi

middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut

Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang

Data teknis perencanaan gelagar memanjang

Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa

Mutu baja (fy) = 240 Mpa

Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3

Berat isi beton biasa = 2200 kgm3

Berat isi aspal = 2200 kgm3

Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Tinggi trotoar = 25 cm

Jarak antar gelagar melintang = 500 cm

241 Gelagar tengah

Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah

25 Perencanaan Gelagar Melintang

Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati

Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut

Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang

1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati

Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang

26 Perencanaan Rangka Induk

bpembebanan

Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka

1 Beban rangka induk

middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg

Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg

Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg

Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya

middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

3 Beban gelagar melintang

17 buah profil IWF 7083021528-215

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 - 7

4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)

Tebal pelat beton = 20 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

5 Beban lapis perkerasan

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

Gambar Penampang Memanjang Jembatan

Gambar Penampang Melintang Jembatan

2Perhitungan Bangunan Atas 21Perhitungan Sandaran

Railing atau sandaran merupakan pagar untuk pengamanan pengguna jembatan khususnya pejalan kaki Menurut Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya halaman 10

Tiang-tiang sandaran pada setiap tepi trotoar harus diperhitungkan untuk dapat menahan beban horizontal sebesar 100 kgmrsquo yang bekerja pada tinggi 90 cm diatas lantai trotoir

Jika gelagar melintang diasumsikan menggunakan IWF 708x302x15x28-215 dan rangka induk diasumsikan menggunakan IWF 428x407x20x35-283 maka tinggi sandaran dari sumbu bawah rangka induk dihitung sebagai berikut h1 = tinggi sandaran dari trotoar = 900 mmh2 = tinggi trotoar = 250 mmh3 = tinggi plat lantai kendaraan = 200 mmh4 = tinggi gelagar melintang = 890 mm (IWF 708x302x15x28-215)h5 = tebal sayap gelagar melintang = 23 mmh6 = lebar profil rangka induk = 407 mm (IWF 428x407x20x35-283)

Gambar Tinggi Sandaran Tiang

hs = h1 + h2 + h3 + (h4 ndash h5 - (12 x h6))

= 708 + 250 + 200 + (708 ndash 23 - (12 x 407))

= 16395 mm

Sandaran diasumsikan mempunyai sendi pada rangka utama dengan panjang sandaran yang menumpu pada rangka utama sebesar (pada tengah bentang) Dengan menggunakan rumus segitiga

5000

Ls6300(6300 minus16395)

Ls= ( 5000 times 4660 5 ) 6300

= 3698809 mm = 369880 cm

22 Perhitungan Lantai Trotoar

Fungsi utama trotoar adalah memberikan layanan yang optimal bagi pejalan kaki baik dari segi keamanan maupun kenyamanan Berdasar PPJJR 1987 Kontruksi trotoar harus diperhitungkan terhadap beban hidup ( q ) = 500 kgm2 Kerb yang terdapat pada tepi ndash tepi lantai kendaraan diperhitungkan untuk dapat menahan beban satu horisontal ke arah melintang jembatan sebesar ( P ) = 500 kgm2 yang bekerja pada puncak kerb yang bersangkutan atau pada tinggi 25 cm diatas permukaan lantai kendaraan apabila kerb lebih tinggi dari 25 cm

a Data Perencanaanmiddot frsquoc = 25 MPamiddot Y c = 2500 kgm3

middot fy = 240 MPamiddot 0 = 16 mm

middot d = h ndash p ndash 12 0 tulangan = 250 ndash 40 ndash 8 = 202 mm

b Pembebanan1) Akibat Beban Mati

middot P1 (berat trotoar) = 025 x 100 x 100 x 2500 = 625 kgmiddot P2 (berat pelat jembatan) = 020 x 100 x 100 x 2500 = 500 kg

2) Akibat Beban Hidupmiddot H1 (beban pejalan kaki) = 100 x 500 = 500 kgmiddot H2 (beban tumbukan (pada trotoar)) = 100 x 500 = 500 kg

3) Akibat Momen yang terjadi di titik Amiddot MP1 = 625 x 05= 3125 kgmmiddot MP2 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH1 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH2 = 500 x 045 = 225 kgm +

M total (Mu) = 10375 kgm

23 Perencanaan Pelat Lantai Kendaraan

Gambar Pelat Lantai Kendaraan

a Data Perencanaanbull Mutu Beton (frsquoc) = 25 MPabull Mutu Tulangan (fy) = 240 MPabull Tebal Pelat Lantai = 20 cmbull Tebal Perkerasan = 5 cm

bull φ tulangan rencana = 14 mmbull Tebal Selimut Beton

(p)= 40 mm ( untuk konstruksi lantai

yang langsung berhubungan dengan cuaca )bull Berat jenis beton ( γc) = 25 kNm3 = 2500 kgm3

bull Berat jenis aspal ( γa) = 22 kNm2 = 2200 kgm3

b Perhitungan Momen Lentur Pada Pelat Lantai Kendaraan c 1) Akibat Beban Mati

bull Berat sendiri pelat

= 020 x 100 x 2500

= 500 kgmbull Berat aspal = 005 x 100 x

2200= 110 kgm

bull Berat air hujan = 005 x 100 x 1000

= 50 kgm +sumqD L = 660 kgm

Momen Tumpuan = Momen Lapangan = 110 x q x L2

= 110 x 660 x 1752 = 202125 kgm

Untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan jembatan harus digunakan beban rdquo T rdquo yaitu beban yang merupakan kendaraan truck yang mempunyai beban roda ganda ( Dual Wheel Load ) sebesar 10 ton

Gambar Beban rdquo T rdquo

o Beban rdquo T rdquo = 10 tono Bidang kontak pada sumbu plat tx = ( 50 + ( 2 x 15 )) = 80 cm = 08 m ty

= ( 30 + ( 2 x 15 )) = 60 cm = 06 mo Penyebaran Beban T

Trsquo = 10000

06 x08iquest

iquest = 20833333 kgm

Kondsi 1) satu roda di tengah pelat

Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo pada Kondisi 1

Dari tabel Bittner Fxm = 01529Fym = 00865

Momen maksimum pada kondisi 1 ( satu roda ditengah pelat ) Mxm = fxm x Trsquo x tx x ty

= 01529 x 20833333 x 08 x 06 =1529000 kgm

Mym = Fym x Trsquo x tx x ty= 00865 x 20833333 x 08 x 06= 865000 kg

Kondsi 2) dua roda berdekatan

Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo

pada Kondisi 2 Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian yaitu

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 00904

ƒym = 00572

Momen yang terjadi

Mxm1 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 00904times 20833333times175times06= 1977500 kgm

Mym1 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 00572times 20833333times175times06= 1251250 kgm

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 02106

ƒym = 01043

Momen yang terjadi

Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm

Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm

Momen maksimum pada kondisi 2

Mxm = Mxm1 ndash Mxm2

= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm

Mym = Mym1 ndash Mym2

= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm

Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu

middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm

middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm

Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar

Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah

MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm

MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm

dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan

24 Perencanaan Gelagar Memanjang

Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi

middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut

Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang

Data teknis perencanaan gelagar memanjang

Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa

Mutu baja (fy) = 240 Mpa

Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3

Berat isi beton biasa = 2200 kgm3

Berat isi aspal = 2200 kgm3

Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Tinggi trotoar = 25 cm

Jarak antar gelagar melintang = 500 cm

241 Gelagar tengah

Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah

25 Perencanaan Gelagar Melintang

Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati

Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut

Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang

1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati

Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang

26 Perencanaan Rangka Induk

bpembebanan

Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka

1 Beban rangka induk

middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg

Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg

Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg

Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya

middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

3 Beban gelagar melintang

17 buah profil IWF 7083021528-215

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 - 7

4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)

Tebal pelat beton = 20 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

5 Beban lapis perkerasan

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

2Perhitungan Bangunan Atas 21Perhitungan Sandaran

Railing atau sandaran merupakan pagar untuk pengamanan pengguna jembatan khususnya pejalan kaki Menurut Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya halaman 10

Tiang-tiang sandaran pada setiap tepi trotoar harus diperhitungkan untuk dapat menahan beban horizontal sebesar 100 kgmrsquo yang bekerja pada tinggi 90 cm diatas lantai trotoir

Jika gelagar melintang diasumsikan menggunakan IWF 708x302x15x28-215 dan rangka induk diasumsikan menggunakan IWF 428x407x20x35-283 maka tinggi sandaran dari sumbu bawah rangka induk dihitung sebagai berikut h1 = tinggi sandaran dari trotoar = 900 mmh2 = tinggi trotoar = 250 mmh3 = tinggi plat lantai kendaraan = 200 mmh4 = tinggi gelagar melintang = 890 mm (IWF 708x302x15x28-215)h5 = tebal sayap gelagar melintang = 23 mmh6 = lebar profil rangka induk = 407 mm (IWF 428x407x20x35-283)

Gambar Tinggi Sandaran Tiang

hs = h1 + h2 + h3 + (h4 ndash h5 - (12 x h6))

= 708 + 250 + 200 + (708 ndash 23 - (12 x 407))

= 16395 mm

Sandaran diasumsikan mempunyai sendi pada rangka utama dengan panjang sandaran yang menumpu pada rangka utama sebesar (pada tengah bentang) Dengan menggunakan rumus segitiga

5000

Ls6300(6300 minus16395)

Ls= ( 5000 times 4660 5 ) 6300

= 3698809 mm = 369880 cm

22 Perhitungan Lantai Trotoar

Fungsi utama trotoar adalah memberikan layanan yang optimal bagi pejalan kaki baik dari segi keamanan maupun kenyamanan Berdasar PPJJR 1987 Kontruksi trotoar harus diperhitungkan terhadap beban hidup ( q ) = 500 kgm2 Kerb yang terdapat pada tepi ndash tepi lantai kendaraan diperhitungkan untuk dapat menahan beban satu horisontal ke arah melintang jembatan sebesar ( P ) = 500 kgm2 yang bekerja pada puncak kerb yang bersangkutan atau pada tinggi 25 cm diatas permukaan lantai kendaraan apabila kerb lebih tinggi dari 25 cm

a Data Perencanaanmiddot frsquoc = 25 MPamiddot Y c = 2500 kgm3

middot fy = 240 MPamiddot 0 = 16 mm

middot d = h ndash p ndash 12 0 tulangan = 250 ndash 40 ndash 8 = 202 mm

b Pembebanan1) Akibat Beban Mati

middot P1 (berat trotoar) = 025 x 100 x 100 x 2500 = 625 kgmiddot P2 (berat pelat jembatan) = 020 x 100 x 100 x 2500 = 500 kg

2) Akibat Beban Hidupmiddot H1 (beban pejalan kaki) = 100 x 500 = 500 kgmiddot H2 (beban tumbukan (pada trotoar)) = 100 x 500 = 500 kg

3) Akibat Momen yang terjadi di titik Amiddot MP1 = 625 x 05= 3125 kgmmiddot MP2 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH1 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH2 = 500 x 045 = 225 kgm +

M total (Mu) = 10375 kgm

23 Perencanaan Pelat Lantai Kendaraan

Gambar Pelat Lantai Kendaraan

a Data Perencanaanbull Mutu Beton (frsquoc) = 25 MPabull Mutu Tulangan (fy) = 240 MPabull Tebal Pelat Lantai = 20 cmbull Tebal Perkerasan = 5 cm

bull φ tulangan rencana = 14 mmbull Tebal Selimut Beton

(p)= 40 mm ( untuk konstruksi lantai

yang langsung berhubungan dengan cuaca )bull Berat jenis beton ( γc) = 25 kNm3 = 2500 kgm3

bull Berat jenis aspal ( γa) = 22 kNm2 = 2200 kgm3

b Perhitungan Momen Lentur Pada Pelat Lantai Kendaraan c 1) Akibat Beban Mati

bull Berat sendiri pelat

= 020 x 100 x 2500

= 500 kgmbull Berat aspal = 005 x 100 x

2200= 110 kgm

bull Berat air hujan = 005 x 100 x 1000

= 50 kgm +sumqD L = 660 kgm

Momen Tumpuan = Momen Lapangan = 110 x q x L2

= 110 x 660 x 1752 = 202125 kgm

Untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan jembatan harus digunakan beban rdquo T rdquo yaitu beban yang merupakan kendaraan truck yang mempunyai beban roda ganda ( Dual Wheel Load ) sebesar 10 ton

Gambar Beban rdquo T rdquo

o Beban rdquo T rdquo = 10 tono Bidang kontak pada sumbu plat tx = ( 50 + ( 2 x 15 )) = 80 cm = 08 m ty

= ( 30 + ( 2 x 15 )) = 60 cm = 06 mo Penyebaran Beban T

Trsquo = 10000

06 x08iquest

iquest = 20833333 kgm

Kondsi 1) satu roda di tengah pelat

Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo pada Kondisi 1

Dari tabel Bittner Fxm = 01529Fym = 00865

Momen maksimum pada kondisi 1 ( satu roda ditengah pelat ) Mxm = fxm x Trsquo x tx x ty

= 01529 x 20833333 x 08 x 06 =1529000 kgm

Mym = Fym x Trsquo x tx x ty= 00865 x 20833333 x 08 x 06= 865000 kg

Kondsi 2) dua roda berdekatan

Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo

pada Kondisi 2 Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian yaitu

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 00904

ƒym = 00572

Momen yang terjadi

Mxm1 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 00904times 20833333times175times06= 1977500 kgm

Mym1 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 00572times 20833333times175times06= 1251250 kgm

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 02106

ƒym = 01043

Momen yang terjadi

Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm

Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm

Momen maksimum pada kondisi 2

Mxm = Mxm1 ndash Mxm2

= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm

Mym = Mym1 ndash Mym2

= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm

Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu

middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm

middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm

Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar

Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah

MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm

MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm

dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan

24 Perencanaan Gelagar Memanjang

Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi

middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut

Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang

Data teknis perencanaan gelagar memanjang

Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa

Mutu baja (fy) = 240 Mpa

Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3

Berat isi beton biasa = 2200 kgm3

Berat isi aspal = 2200 kgm3

Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Tinggi trotoar = 25 cm

Jarak antar gelagar melintang = 500 cm

241 Gelagar tengah

Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah

25 Perencanaan Gelagar Melintang

Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati

Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut

Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang

1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati

Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang

26 Perencanaan Rangka Induk

bpembebanan

Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka

1 Beban rangka induk

middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg

Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg

Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg

Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya

middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

3 Beban gelagar melintang

17 buah profil IWF 7083021528-215

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 - 7

4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)

Tebal pelat beton = 20 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

5 Beban lapis perkerasan

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

hs = h1 + h2 + h3 + (h4 ndash h5 - (12 x h6))

= 708 + 250 + 200 + (708 ndash 23 - (12 x 407))

= 16395 mm

Sandaran diasumsikan mempunyai sendi pada rangka utama dengan panjang sandaran yang menumpu pada rangka utama sebesar (pada tengah bentang) Dengan menggunakan rumus segitiga

5000

Ls6300(6300 minus16395)

Ls= ( 5000 times 4660 5 ) 6300

= 3698809 mm = 369880 cm

22 Perhitungan Lantai Trotoar

Fungsi utama trotoar adalah memberikan layanan yang optimal bagi pejalan kaki baik dari segi keamanan maupun kenyamanan Berdasar PPJJR 1987 Kontruksi trotoar harus diperhitungkan terhadap beban hidup ( q ) = 500 kgm2 Kerb yang terdapat pada tepi ndash tepi lantai kendaraan diperhitungkan untuk dapat menahan beban satu horisontal ke arah melintang jembatan sebesar ( P ) = 500 kgm2 yang bekerja pada puncak kerb yang bersangkutan atau pada tinggi 25 cm diatas permukaan lantai kendaraan apabila kerb lebih tinggi dari 25 cm

a Data Perencanaanmiddot frsquoc = 25 MPamiddot Y c = 2500 kgm3

middot fy = 240 MPamiddot 0 = 16 mm

middot d = h ndash p ndash 12 0 tulangan = 250 ndash 40 ndash 8 = 202 mm

b Pembebanan1) Akibat Beban Mati

middot P1 (berat trotoar) = 025 x 100 x 100 x 2500 = 625 kgmiddot P2 (berat pelat jembatan) = 020 x 100 x 100 x 2500 = 500 kg

2) Akibat Beban Hidupmiddot H1 (beban pejalan kaki) = 100 x 500 = 500 kgmiddot H2 (beban tumbukan (pada trotoar)) = 100 x 500 = 500 kg

3) Akibat Momen yang terjadi di titik Amiddot MP1 = 625 x 05= 3125 kgmmiddot MP2 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH1 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH2 = 500 x 045 = 225 kgm +

M total (Mu) = 10375 kgm

23 Perencanaan Pelat Lantai Kendaraan

Gambar Pelat Lantai Kendaraan

a Data Perencanaanbull Mutu Beton (frsquoc) = 25 MPabull Mutu Tulangan (fy) = 240 MPabull Tebal Pelat Lantai = 20 cmbull Tebal Perkerasan = 5 cm

bull φ tulangan rencana = 14 mmbull Tebal Selimut Beton

(p)= 40 mm ( untuk konstruksi lantai

yang langsung berhubungan dengan cuaca )bull Berat jenis beton ( γc) = 25 kNm3 = 2500 kgm3

bull Berat jenis aspal ( γa) = 22 kNm2 = 2200 kgm3

b Perhitungan Momen Lentur Pada Pelat Lantai Kendaraan c 1) Akibat Beban Mati

bull Berat sendiri pelat

= 020 x 100 x 2500

= 500 kgmbull Berat aspal = 005 x 100 x

2200= 110 kgm

bull Berat air hujan = 005 x 100 x 1000

= 50 kgm +sumqD L = 660 kgm

Momen Tumpuan = Momen Lapangan = 110 x q x L2

= 110 x 660 x 1752 = 202125 kgm

Untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan jembatan harus digunakan beban rdquo T rdquo yaitu beban yang merupakan kendaraan truck yang mempunyai beban roda ganda ( Dual Wheel Load ) sebesar 10 ton

Gambar Beban rdquo T rdquo

o Beban rdquo T rdquo = 10 tono Bidang kontak pada sumbu plat tx = ( 50 + ( 2 x 15 )) = 80 cm = 08 m ty

= ( 30 + ( 2 x 15 )) = 60 cm = 06 mo Penyebaran Beban T

Trsquo = 10000

06 x08iquest

iquest = 20833333 kgm

Kondsi 1) satu roda di tengah pelat

Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo pada Kondisi 1

Dari tabel Bittner Fxm = 01529Fym = 00865

Momen maksimum pada kondisi 1 ( satu roda ditengah pelat ) Mxm = fxm x Trsquo x tx x ty

= 01529 x 20833333 x 08 x 06 =1529000 kgm

Mym = Fym x Trsquo x tx x ty= 00865 x 20833333 x 08 x 06= 865000 kg

Kondsi 2) dua roda berdekatan

Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo

pada Kondisi 2 Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian yaitu

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 00904

ƒym = 00572

Momen yang terjadi

Mxm1 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 00904times 20833333times175times06= 1977500 kgm

Mym1 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 00572times 20833333times175times06= 1251250 kgm

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 02106

ƒym = 01043

Momen yang terjadi

Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm

Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm

Momen maksimum pada kondisi 2

Mxm = Mxm1 ndash Mxm2

= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm

Mym = Mym1 ndash Mym2

= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm

Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu

middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm

middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm

Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar

Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah

MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm

MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm

dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan

24 Perencanaan Gelagar Memanjang

Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi

middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut

Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang

Data teknis perencanaan gelagar memanjang

Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa

Mutu baja (fy) = 240 Mpa

Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3

Berat isi beton biasa = 2200 kgm3

Berat isi aspal = 2200 kgm3

Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Tinggi trotoar = 25 cm

Jarak antar gelagar melintang = 500 cm

241 Gelagar tengah

Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah

25 Perencanaan Gelagar Melintang

Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati

Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut

Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang

1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati

Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang

26 Perencanaan Rangka Induk

bpembebanan

Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka

1 Beban rangka induk

middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg

Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg

Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg

Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya

middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

3 Beban gelagar melintang

17 buah profil IWF 7083021528-215

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 - 7

4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)

Tebal pelat beton = 20 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

5 Beban lapis perkerasan

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

22 Perhitungan Lantai Trotoar

Fungsi utama trotoar adalah memberikan layanan yang optimal bagi pejalan kaki baik dari segi keamanan maupun kenyamanan Berdasar PPJJR 1987 Kontruksi trotoar harus diperhitungkan terhadap beban hidup ( q ) = 500 kgm2 Kerb yang terdapat pada tepi ndash tepi lantai kendaraan diperhitungkan untuk dapat menahan beban satu horisontal ke arah melintang jembatan sebesar ( P ) = 500 kgm2 yang bekerja pada puncak kerb yang bersangkutan atau pada tinggi 25 cm diatas permukaan lantai kendaraan apabila kerb lebih tinggi dari 25 cm

a Data Perencanaanmiddot frsquoc = 25 MPamiddot Y c = 2500 kgm3

middot fy = 240 MPamiddot 0 = 16 mm

middot d = h ndash p ndash 12 0 tulangan = 250 ndash 40 ndash 8 = 202 mm

b Pembebanan1) Akibat Beban Mati

middot P1 (berat trotoar) = 025 x 100 x 100 x 2500 = 625 kgmiddot P2 (berat pelat jembatan) = 020 x 100 x 100 x 2500 = 500 kg

2) Akibat Beban Hidupmiddot H1 (beban pejalan kaki) = 100 x 500 = 500 kgmiddot H2 (beban tumbukan (pada trotoar)) = 100 x 500 = 500 kg

3) Akibat Momen yang terjadi di titik Amiddot MP1 = 625 x 05= 3125 kgmmiddot MP2 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH1 = 500 x 05 = 250 kgmmiddot MH2 = 500 x 045 = 225 kgm +

M total (Mu) = 10375 kgm

23 Perencanaan Pelat Lantai Kendaraan

Gambar Pelat Lantai Kendaraan

a Data Perencanaanbull Mutu Beton (frsquoc) = 25 MPabull Mutu Tulangan (fy) = 240 MPabull Tebal Pelat Lantai = 20 cmbull Tebal Perkerasan = 5 cm

bull φ tulangan rencana = 14 mmbull Tebal Selimut Beton

(p)= 40 mm ( untuk konstruksi lantai

yang langsung berhubungan dengan cuaca )bull Berat jenis beton ( γc) = 25 kNm3 = 2500 kgm3

bull Berat jenis aspal ( γa) = 22 kNm2 = 2200 kgm3

b Perhitungan Momen Lentur Pada Pelat Lantai Kendaraan c 1) Akibat Beban Mati

bull Berat sendiri pelat

= 020 x 100 x 2500

= 500 kgmbull Berat aspal = 005 x 100 x

2200= 110 kgm

bull Berat air hujan = 005 x 100 x 1000

= 50 kgm +sumqD L = 660 kgm

Momen Tumpuan = Momen Lapangan = 110 x q x L2

= 110 x 660 x 1752 = 202125 kgm

Untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan jembatan harus digunakan beban rdquo T rdquo yaitu beban yang merupakan kendaraan truck yang mempunyai beban roda ganda ( Dual Wheel Load ) sebesar 10 ton

Gambar Beban rdquo T rdquo

o Beban rdquo T rdquo = 10 tono Bidang kontak pada sumbu plat tx = ( 50 + ( 2 x 15 )) = 80 cm = 08 m ty

= ( 30 + ( 2 x 15 )) = 60 cm = 06 mo Penyebaran Beban T

Trsquo = 10000

06 x08iquest

iquest = 20833333 kgm

Kondsi 1) satu roda di tengah pelat

Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo pada Kondisi 1

Dari tabel Bittner Fxm = 01529Fym = 00865

Momen maksimum pada kondisi 1 ( satu roda ditengah pelat ) Mxm = fxm x Trsquo x tx x ty

= 01529 x 20833333 x 08 x 06 =1529000 kgm

Mym = Fym x Trsquo x tx x ty= 00865 x 20833333 x 08 x 06= 865000 kg

Kondsi 2) dua roda berdekatan

Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo

pada Kondisi 2 Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian yaitu

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 00904

ƒym = 00572

Momen yang terjadi

Mxm1 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 00904times 20833333times175times06= 1977500 kgm

Mym1 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 00572times 20833333times175times06= 1251250 kgm

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 02106

ƒym = 01043

Momen yang terjadi

Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm

Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm

Momen maksimum pada kondisi 2

Mxm = Mxm1 ndash Mxm2

= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm

Mym = Mym1 ndash Mym2

= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm

Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu

middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm

middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm

Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar

Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah

MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm

MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm

dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan

24 Perencanaan Gelagar Memanjang

Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi

middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut

Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang

Data teknis perencanaan gelagar memanjang

Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa

Mutu baja (fy) = 240 Mpa

Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3

Berat isi beton biasa = 2200 kgm3

Berat isi aspal = 2200 kgm3

Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Tinggi trotoar = 25 cm

Jarak antar gelagar melintang = 500 cm

241 Gelagar tengah

Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah

25 Perencanaan Gelagar Melintang

Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati

Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut

Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang

1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati

Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang

26 Perencanaan Rangka Induk

bpembebanan

Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka

1 Beban rangka induk

middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg

Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg

Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg

Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya

middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

3 Beban gelagar melintang

17 buah profil IWF 7083021528-215

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 - 7

4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)

Tebal pelat beton = 20 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

5 Beban lapis perkerasan

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

23 Perencanaan Pelat Lantai Kendaraan

Gambar Pelat Lantai Kendaraan

a Data Perencanaanbull Mutu Beton (frsquoc) = 25 MPabull Mutu Tulangan (fy) = 240 MPabull Tebal Pelat Lantai = 20 cmbull Tebal Perkerasan = 5 cm

bull φ tulangan rencana = 14 mmbull Tebal Selimut Beton

(p)= 40 mm ( untuk konstruksi lantai

yang langsung berhubungan dengan cuaca )bull Berat jenis beton ( γc) = 25 kNm3 = 2500 kgm3

bull Berat jenis aspal ( γa) = 22 kNm2 = 2200 kgm3

b Perhitungan Momen Lentur Pada Pelat Lantai Kendaraan c 1) Akibat Beban Mati

bull Berat sendiri pelat

= 020 x 100 x 2500

= 500 kgmbull Berat aspal = 005 x 100 x

2200= 110 kgm

bull Berat air hujan = 005 x 100 x 1000

= 50 kgm +sumqD L = 660 kgm

Momen Tumpuan = Momen Lapangan = 110 x q x L2

= 110 x 660 x 1752 = 202125 kgm

Untuk perhitungan kekuatan lantai kendaraan atau sistem lantai kendaraan jembatan harus digunakan beban rdquo T rdquo yaitu beban yang merupakan kendaraan truck yang mempunyai beban roda ganda ( Dual Wheel Load ) sebesar 10 ton

Gambar Beban rdquo T rdquo

o Beban rdquo T rdquo = 10 tono Bidang kontak pada sumbu plat tx = ( 50 + ( 2 x 15 )) = 80 cm = 08 m ty

= ( 30 + ( 2 x 15 )) = 60 cm = 06 mo Penyebaran Beban T

Trsquo = 10000

06 x08iquest

iquest = 20833333 kgm

Kondsi 1) satu roda di tengah pelat

Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo pada Kondisi 1

Dari tabel Bittner Fxm = 01529Fym = 00865

Momen maksimum pada kondisi 1 ( satu roda ditengah pelat ) Mxm = fxm x Trsquo x tx x ty

= 01529 x 20833333 x 08 x 06 =1529000 kgm

Mym = Fym x Trsquo x tx x ty= 00865 x 20833333 x 08 x 06= 865000 kg

Kondsi 2) dua roda berdekatan

Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo

pada Kondisi 2 Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian yaitu

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 00904

ƒym = 00572

Momen yang terjadi

Mxm1 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 00904times 20833333times175times06= 1977500 kgm

Mym1 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 00572times 20833333times175times06= 1251250 kgm

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 02106

ƒym = 01043

Momen yang terjadi

Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm

Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm

Momen maksimum pada kondisi 2

Mxm = Mxm1 ndash Mxm2

= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm

Mym = Mym1 ndash Mym2

= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm

Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu

middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm

middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm

Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar

Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah

MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm

MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm

dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan

24 Perencanaan Gelagar Memanjang

Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi

middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut

Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang

Data teknis perencanaan gelagar memanjang

Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa

Mutu baja (fy) = 240 Mpa

Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3

Berat isi beton biasa = 2200 kgm3

Berat isi aspal = 2200 kgm3

Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Tinggi trotoar = 25 cm

Jarak antar gelagar melintang = 500 cm

241 Gelagar tengah

Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah

25 Perencanaan Gelagar Melintang

Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati

Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut

Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang

1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati

Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang

26 Perencanaan Rangka Induk

bpembebanan

Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka

1 Beban rangka induk

middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg

Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg

Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg

Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya

middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

3 Beban gelagar melintang

17 buah profil IWF 7083021528-215

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 - 7

4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)

Tebal pelat beton = 20 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

5 Beban lapis perkerasan

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

Gambar Beban rdquo T rdquo

o Beban rdquo T rdquo = 10 tono Bidang kontak pada sumbu plat tx = ( 50 + ( 2 x 15 )) = 80 cm = 08 m ty

= ( 30 + ( 2 x 15 )) = 60 cm = 06 mo Penyebaran Beban T

Trsquo = 10000

06 x08iquest

iquest = 20833333 kgm

Kondsi 1) satu roda di tengah pelat

Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo pada Kondisi 1

Dari tabel Bittner Fxm = 01529Fym = 00865

Momen maksimum pada kondisi 1 ( satu roda ditengah pelat ) Mxm = fxm x Trsquo x tx x ty

= 01529 x 20833333 x 08 x 06 =1529000 kgm

Mym = Fym x Trsquo x tx x ty= 00865 x 20833333 x 08 x 06= 865000 kg

Kondsi 2) dua roda berdekatan

Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo

pada Kondisi 2 Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian yaitu

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 00904

ƒym = 00572

Momen yang terjadi

Mxm1 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 00904times 20833333times175times06= 1977500 kgm

Mym1 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 00572times 20833333times175times06= 1251250 kgm

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 02106

ƒym = 01043

Momen yang terjadi

Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm

Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm

Momen maksimum pada kondisi 2

Mxm = Mxm1 ndash Mxm2

= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm

Mym = Mym1 ndash Mym2

= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm

Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu

middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm

middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm

Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar

Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah

MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm

MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm

dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan

24 Perencanaan Gelagar Memanjang

Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi

middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut

Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang

Data teknis perencanaan gelagar memanjang

Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa

Mutu baja (fy) = 240 Mpa

Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3

Berat isi beton biasa = 2200 kgm3

Berat isi aspal = 2200 kgm3

Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Tinggi trotoar = 25 cm

Jarak antar gelagar melintang = 500 cm

241 Gelagar tengah

Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah

25 Perencanaan Gelagar Melintang

Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati

Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut

Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang

1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati

Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang

26 Perencanaan Rangka Induk

bpembebanan

Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka

1 Beban rangka induk

middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg

Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg

Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg

Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya

middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

3 Beban gelagar melintang

17 buah profil IWF 7083021528-215

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 - 7

4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)

Tebal pelat beton = 20 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

5 Beban lapis perkerasan

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

Dari tabel Bittner Fxm = 01529Fym = 00865

Momen maksimum pada kondisi 1 ( satu roda ditengah pelat ) Mxm = fxm x Trsquo x tx x ty

= 01529 x 20833333 x 08 x 06 =1529000 kgm

Mym = Fym x Trsquo x tx x ty= 00865 x 20833333 x 08 x 06= 865000 kg

Kondsi 2) dua roda berdekatan

Gambar Penyebaran Beban rdquo T rdquo

pada Kondisi 2 Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian yaitu

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 00904

ƒym = 00572

Momen yang terjadi

Mxm1 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 00904times 20833333times175times06= 1977500 kgm

Mym1 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 00572times 20833333times175times06= 1251250 kgm

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 02106

ƒym = 01043

Momen yang terjadi

Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm

Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm

Momen maksimum pada kondisi 2

Mxm = Mxm1 ndash Mxm2

= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm

Mym = Mym1 ndash Mym2

= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm

Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu

middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm

middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm

Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar

Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah

MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm

MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm

dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan

24 Perencanaan Gelagar Memanjang

Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi

middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut

Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang

Data teknis perencanaan gelagar memanjang

Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa

Mutu baja (fy) = 240 Mpa

Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3

Berat isi beton biasa = 2200 kgm3

Berat isi aspal = 2200 kgm3

Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Tinggi trotoar = 25 cm

Jarak antar gelagar melintang = 500 cm

241 Gelagar tengah

Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah

25 Perencanaan Gelagar Melintang

Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati

Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut

Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang

1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati

Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang

26 Perencanaan Rangka Induk

bpembebanan

Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka

1 Beban rangka induk

middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg

Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg

Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg

Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya

middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

3 Beban gelagar melintang

17 buah profil IWF 7083021528-215

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 - 7

4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)

Tebal pelat beton = 20 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

5 Beban lapis perkerasan

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

pada Kondisi 2 Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian yaitu

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 00904

ƒym = 00572

Momen yang terjadi

Mxm1 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 00904times 20833333times175times06= 1977500 kgm

Mym1 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 00572times 20833333times175times06= 1251250 kgm

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 02106

ƒym = 01043

Momen yang terjadi

Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm

Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm

Momen maksimum pada kondisi 2

Mxm = Mxm1 ndash Mxm2

= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm

Mym = Mym1 ndash Mym2

= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm

Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu

middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm

middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm

Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar

Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah

MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm

MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm

dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan

24 Perencanaan Gelagar Memanjang

Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi

middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut

Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang

Data teknis perencanaan gelagar memanjang

Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa

Mutu baja (fy) = 240 Mpa

Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3

Berat isi beton biasa = 2200 kgm3

Berat isi aspal = 2200 kgm3

Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Tinggi trotoar = 25 cm

Jarak antar gelagar melintang = 500 cm

241 Gelagar tengah

Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah

25 Perencanaan Gelagar Melintang

Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati

Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut

Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang

1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati

Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang

26 Perencanaan Rangka Induk

bpembebanan

Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka

1 Beban rangka induk

middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg

Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg

Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg

Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya

middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

3 Beban gelagar melintang

17 buah profil IWF 7083021528-215

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 - 7

4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)

Tebal pelat beton = 20 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

5 Beban lapis perkerasan

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

Dari tabel Bittner diperoleh

ƒxm = 02106

ƒym = 01043

Momen yang terjadi

Mxm2 = ƒxm times Trsquo times tx times ty

= 02106times 20833333times03times 06= 789750 kgm

Mym2 = ƒym times Trsquo times tx times ty

= 01043times 20833333times03times06= 391125 kgm

Momen maksimum pada kondisi 2

Mxm = Mxm1 ndash Mxm2

= 19775 ndash 78975= 1187750 kgm

Mym = Mym1 ndash Mym2

= 125125 ndash 391125 = 860125 kgm

Momen maksimum akibat beban hidup ldquoTrdquo diambil dari momen terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2 yaitu

middot Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) Mxm = 1529000 kgmMym = 865000 kgm

middot Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan) Mxm = 1187750 kgmMym = 860125 kgm

Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar

Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah

MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm

MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm

dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan

24 Perencanaan Gelagar Memanjang

Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi

middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut

Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang

Data teknis perencanaan gelagar memanjang

Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa

Mutu baja (fy) = 240 Mpa

Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3

Berat isi beton biasa = 2200 kgm3

Berat isi aspal = 2200 kgm3

Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Tinggi trotoar = 25 cm

Jarak antar gelagar melintang = 500 cm

241 Gelagar tengah

Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah

25 Perencanaan Gelagar Melintang

Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati

Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut

Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang

1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati

Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang

26 Perencanaan Rangka Induk

bpembebanan

Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka

1 Beban rangka induk

middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg

Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg

Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg

Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya

middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

3 Beban gelagar melintang

17 buah profil IWF 7083021528-215

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 - 7

4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)

Tebal pelat beton = 20 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

5 Beban lapis perkerasan

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat) karena menghasilkan nilai momen yang terbesar

Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati dan beban hidup adalah

MX = MxDL + MxLL= 202125 + 1529000= 1731125 kgm

MY = MyDL + MyLL= 202125 + 865000= 1067125 kgm

dPerhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan

24 Perencanaan Gelagar Memanjang

Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi

middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut

Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang

Data teknis perencanaan gelagar memanjang

Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa

Mutu baja (fy) = 240 Mpa

Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3

Berat isi beton biasa = 2200 kgm3

Berat isi aspal = 2200 kgm3

Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Tinggi trotoar = 25 cm

Jarak antar gelagar melintang = 500 cm

241 Gelagar tengah

Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah

25 Perencanaan Gelagar Melintang

Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati

Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut

Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang

1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati

Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang

26 Perencanaan Rangka Induk

bpembebanan

Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka

1 Beban rangka induk

middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg

Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg

Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg

Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya

middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

3 Beban gelagar melintang

17 buah profil IWF 7083021528-215

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 - 7

4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)

Tebal pelat beton = 20 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

5 Beban lapis perkerasan

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

24 Perencanaan Gelagar Memanjang

Gelagar berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya Pembebanan pada gelagar memanjang meliputi

middot Beban matiBeban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

middot Beban hidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDrdquo atau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton per meter panjang per jalur dan beban garis ldquoPrdquo ton per jalur lalu lintas tersebut

Gambar Pemodelan Beban Gelagar Memanjang

Data teknis perencanaan gelagar memanjang

Mutu beton (frsquoc) = 25 Mpa

Mutu baja (fy) = 240 Mpa

Berat isi beton bertulang = 2500 kgm3

Berat isi beton biasa = 2200 kgm3

Berat isi aspal = 2200 kgm3

Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Tinggi trotoar = 25 cm

Jarak antar gelagar melintang = 500 cm

241 Gelagar tengah

Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah

25 Perencanaan Gelagar Melintang

Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati

Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut

Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang

1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati

Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang

26 Perencanaan Rangka Induk

bpembebanan

Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka

1 Beban rangka induk

middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg

Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg

Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg

Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya

middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

3 Beban gelagar melintang

17 buah profil IWF 7083021528-215

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 - 7

4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)

Tebal pelat beton = 20 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

5 Beban lapis perkerasan

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

Berat isi aspal = 2200 kgm3

Tebal pelat lantai kendaraan = 20 cm

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Tinggi trotoar = 25 cm

Jarak antar gelagar melintang = 500 cm

241 Gelagar tengah

Gambar Penampang Melintang Gelagar Tengah

25 Perencanaan Gelagar Melintang

Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati

Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut

Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang

1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati

Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang

26 Perencanaan Rangka Induk

bpembebanan

Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka

1 Beban rangka induk

middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg

Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg

Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg

Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya

middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

3 Beban gelagar melintang

17 buah profil IWF 7083021528-215

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 - 7

4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)

Tebal pelat beton = 20 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

5 Beban lapis perkerasan

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

25 Perencanaan Gelagar Melintang

Pembebanan pada gelagar melintang meliputi a Beban Mati

Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya (gelagar memanjang pelat lantai jembatan perkerasan dan air hujan)

b Beban HidupBeban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban ldquoDldquoatau beban jalur yang terdiri dari beban terbagi rata ldquoqrdquo ton permeter panjang perjalur lalu lintas tersebut

Pada jembatan rangka baja elemen struktur komposit terbentuk melalui kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton Factor penting dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan pelat beton harus tetap ada Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat beton dengan gelagar melintang Pemakain dek baja dibawah pelat beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen positif yang terjadi pada pelat beton Pemasangan dek baja sejajar dengan gelagar melintang

1 Perhitungan Momen Lentur Gelagar MelintangBeban Mati

Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang

26 Perencanaan Rangka Induk

bpembebanan

Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka

1 Beban rangka induk

middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg

Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg

Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg

Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya

middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

3 Beban gelagar melintang

17 buah profil IWF 7083021528-215

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 - 7

4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)

Tebal pelat beton = 20 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

5 Beban lapis perkerasan

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

Gambar Beban Mati Pada Gelagar Melintang

26 Perencanaan Rangka Induk

bpembebanan

Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka

1 Beban rangka induk

middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg

Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg

Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg

Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya

middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

3 Beban gelagar melintang

17 buah profil IWF 7083021528-215

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 - 7

4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)

Tebal pelat beton = 20 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

5 Beban lapis perkerasan

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

26 Perencanaan Rangka Induk

bpembebanan

Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka

1 Beban rangka induk

middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg

Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg

Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg

Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya

middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

3 Beban gelagar melintang

17 buah profil IWF 7083021528-215

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 - 7

4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)

Tebal pelat beton = 20 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

5 Beban lapis perkerasan

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

bpembebanan

Asumsi beban antara rangka induk ditahan masing-masing 12 nya oleh rangka induk Dimensi Rangka diasumsikan sama untuk semua rangka

1 Beban rangka induk

middot Buhul 1 dan 7 = (12 diagonal) + (12 horisontal) = (12 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =136648 kg

Buhul 8 dan 13 = (12 x 2 diagonal) + (12 x horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 5 x 283) = =215296 kg

Buhul 2-6 dan 9-12 = (12 x 2 diagonal) + (12 x 2 horisontal) = (12 x 2 x 678 x 283) + (12 x 2 x 5 x 283) = =273296 kg

Penambahan beban sebesar 10 sebagai asumsi berat pelat buhul beserta bautnya

middot Buhul 1 dan 7 = 110 x 136648 kg = 1503128 kgmiddot Buhul 8 dan 13 = 110 x 215296 kg = 2368256 kgmiddot Buhul 2-6 dan 9-12 = 110 x 273296 kg = 3006256 kg

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

3 Beban gelagar melintang

17 buah profil IWF 7083021528-215

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 - 7

4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)

Tebal pelat beton = 20 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

5 Beban lapis perkerasan

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

3 Beban gelagar melintang

17 buah profil IWF 7083021528-215

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 - 7

4 Beban pelat beton (termasuk dibawah trotoar)

Tebal pelat beton = 20 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

5 Beban lapis perkerasan

Tebal lapis perkerasan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

6 Beban trotoar

Tebal trotoar = 25 cm

Lebar trotoar = 10 m

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

7 Beban air hujan

Tebal genangan = 5 cm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2-6

8 Beban ikatan angin atas

Profil IWF 250175711 ndash 441 berat = 441 kgm

Profil L 80808-96 berat = 96 kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 8 dan 13

Buhul 9-12

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

9Beban ikatan angin bawah

Profil L 20020016-485 berat = 485kgm

Distribusi beban pada tiap buhul

Buhul 1 dan 7

Buhul 2 - 6

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

Tabel Pembebanan Pada Rangka Batang

no batang1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Nama Beban(KG)Rangka Induk 1503128 3006256 3006256 3006256 3006256 3006256 1503128 2368256 3006256 3006256 3006256 3006256 2368256Gelagar Memanjang 62 124 124 124 124 124 62 Gelagar Melintang 9585 9585 9585 9585 9585 9585 9585 Pelat Beton 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Lapis Perkerasan 9625 1925 1925 1925 1925 1925 9625 Trotoar 15625 3125 3125 3125 3125 3125 15625 Air Hujan 5625 1125 1125 1125 1125 1125 5625 Ikatan Angin Atas 138143 276286 276286 276286 276286 138143Ikatan Angin Bawah 249532 499065 499065 499065 499065 499065 249532

Jumlah 2860285 4762071 4762071 4762071 4762071 4762071 2860285 2506399 3282542 3282542 3282542 3282542 2506399

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

Gambar Pembebanan Rangka Batang

Tabel hasil Perhitungan Gaya Batang

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

Pedimensian Rangka Batang

S = 27 48 ton = 27480 Kg (Batang 3 amp 4)

27480

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

S = 2842 ton = 28420 Kg

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

S = 1987 ton = 19870 Kg

284209139

19870

6493

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

S = 2257 ton = 22570 Kg

22570 x

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

3 PERHITUNGAN BANGUNAN BAWAH

Fungsi utama bangunan bawah jembatan adalah untuk menyalurkan semua

beban yang bekerja pada bangunan atas ke tanah Perencanaan bangunan bawah

bertujuan untuk mendapatkan konstruksi bawah yang kuat dan efisien

Perhitungan bangunan bawah meliputi

1048707 Perhitungan Pelat Injak

1048707 Perhitungan Abutment

1048707 Perhitungan Tiang Pancang

A Data Tanah

Data dari hasil penyelidikan tanah dapat disimpulkan bahwa

1048707 Pada Kedalaman plusmn 000 meter sampai dengan -100 meter lapisan tanah

berupa jenis lanau kepasiran berwarna coklat tua

1048707 Kedalaman -100 meter sampai -200 lapisan tanah berupa jenis lanau

kepasiran campur koral dan kerikil dengan nilai SPT gt 6000

1048707 Kedalaman -200 meter sampai dengan -1000 meter lapisan tanah berupa

jenis koral dengan nilai N SPT gt 6000

1048707 Muka air tanah terdapat pada kedalaman -100 meter dari permukaan tanah

setempat

1048707 Dipakai pesifikasi sebagai berikut

γ1 = 1566 grcm3

θ1 = 20o

C1 = 002 kgcm2

B Spesifikasi Bahan

Adapun spesifikasi bahan yang dipakai antara lain

1048707 Abutment direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pelat injak direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

1048707 Pondasi tiang pancang direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 40 Mpa

1048707 Wingwall direncanakan menggunakan beton mutu frsquoc = 35 Mpa

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

Tulangan yang digunakan

Oslash 8 dan Oslash 10 merupakan tulangan polos dengan mutu fy = 240 Mpa

D12 D14D16 D25 adalah tulangan ulir dengan mutu fy = 240 Mpa

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

Denah Penulangan Plat Injak

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

32 Perhitungan Abutment

Gaya-gaya yang bekerja pada abutment antara lain

Beban Mati meliputi

a Berat sendiri

b Beban mati bangunan atas

c Gaya akibat beban vertikal tanah

Beban Hidup meliputi

a Beban hidup bangunan atas

b Gaya horisontal akibat rem dan traksi

c Gaya akibat tekanan tanah aktif

d Gaya gesek tumpuan bergerak

e Gaya gempa

f Beban angin

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

Dimensi Rencana Abutmen

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

Perhitungan Pembebanan

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

Berdasarkan hasil ldquoSAP 2000 Versi 7 rdquo didapatkan reaksi diatas tumpuan

sebesar 286 T dimana satu buah abutment menerima 2 reaksi tumpuan dari 2 rangka baja Sehingga abutment menerima beban mati sebesar

Pm = Joint Reaction = 286 T x 2 = 572 T

Lengan terhadap B (Ya)= 18 m

Momen terhadap B

MB = Ya times Pm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

= 18times572

= 10296 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

Beban Hidup

Gaya Akibat Tanah Aktif

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

Gaya Angin

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

Data teknis perencanaan pertambatan angin

Tekanan angin 150 kgm2

Panjang sisi bawah jembatan 30 m

Panjang sisi atas jembatan 25 m

Tinggi jembatan 63 m

Luas bidang rangka utama = (30+25)2 x 63 = 338 m2

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 30 x A )) x w

= 50 x (( 30 x 338 )) x 150

= 7605 kg

Beban angin pada muatan hidup setinggi 2 m (d2)

d2 = 100timeswtimes Ltimes2

= 100x 150 x 30 x 2

= 9000 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan (d1)

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

d1 = 50 x (( 15 x A )) x w

= 50 x (( 15 x 338 )) x 150

= 38025 kg

Beban angin pada sisi rangka jembatan ( s1 )

s1 = frac12 x tinggi jembatan

= frac12 x 630 m

= 315 m

Beban angin pada muatan hidup seringgi 2 m ( s2 )

Tinggi profil gelagar melintang ( h1 ) 708 cm ( 708x302x15x28-215 )

Tebal sayap gelagar melintang ( h2 ) 28 cm

Lebar profil rangka induk ( h3 ) 403 cm ( 428x407x20x35-283 )

Tebal plat lantai kendaraan ( h4 ) 20 cm

Tebal perkerasan ( h5 ) 5 cm

Tinggi bidang vertikal beban hidup ( h6 ) 200 cm

Momen terhadap titik B

MB = d1 x y1 + d2 x y2 + d3 x y3

= 038025 x 9187 + 9 x 9187 + 07605 x 7767

= 92623 Tm

= 92623 Tm