perilaku keorganisasian

12
PENDAHULUAN Dalam menghadapi era globalisasi ini, organisasi perlu meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dalam banyak konteks, yang bermakna bahwa kapasitas untuk ' berubah 'dari sebuah organisasi penting sekali. Dikarenakan individu adalah segalanya bagi perkembangan organisasi, mungkin bisa dikata bahwa organisasi tanpa individu adalah suatu kebohongan belaka atau tak mungkin. Dari hal ini maka kita lihat mengenai sebagian sifat dan pemikiran individu yang harus dimiliki demi terwujudnya suatu organisasi yang baik. Walaupun tanpa meniadakan komponen - komponen lain seperti teknologi. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat terlepas dari organisasi. Setiap hari kita berhubungan dan terlibat dengan organisasi dan hidup kita dipengaruhi dan mempengaruhi organisasi dalam derajat yang berbeda-beda. Secara sadar kita terlibat dalam organisasi sebagai siswa, karyawan, anggota gereja, warga negara dan lain-lain. Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Definisi yang lain menyatakan organisasi sebagai kesatuan yang memungkinkan masyarakat mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai individu secara perorangan. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi dibentuk ‘by design’ untuk melayani kebutuhan manusia yang tidak dapat dicapai secara individu. Organisasi lebih dari sekedar alat

Upload: nandya-indah-pratami

Post on 05-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PERILAKU KEORGANISASIAN

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

Dalam menghadapi era globalisasi ini, organisasi perlu meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dalam banyak konteks, yang bermakna bahwa kapasitas untuk ' berubah 'dari sebuah organisasi penting sekali. Dikarenakan individu adalah segalanya bagi perkembangan organisasi, mungkin bisa dikata bahwa organisasi tanpa individu adalah suatu kebohongan belaka atau tak mungkin. Dari hal ini maka kita lihat mengenai sebagian sifat dan pemikiran individu yang harus dimiliki demi terwujudnya suatu organisasi yang baik. Walaupun tanpa meniadakan komponen - komponen lain seperti teknologi. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat terlepas dari organisasi. Setiap hari kita berhubungan dan terlibat dengan organisasi dan hidup kita dipengaruhi dan mempengaruhi organisasi dalam derajat yang berbeda-beda. Secara sadar kita terlibat dalam organisasi sebagai siswa, karyawan, anggota gereja, warga negara dan lain-lain. Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang bekerja sama untukmencapai suatu tujuan bersama. Definisi yang lain menyatakan organisasi sebagai kesatuan yang memungkinkan masyarakat mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai individu secaraperorangan. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi dibentuk by design untuk melayani kebutuhan manusia yang tidak dapat dicapai secara individu. Organisasi lebih dari sekedar alat untuk menyediakan barang dan jasa tetapi juga menyediakan lingkungan dimana sebagian besar dari kita menghabiskan kehidupa

PEMBAHASAN

1. Pengertian Organisasi dan Unsur-UnsurnyaOrganisasi adalah suatu sistem yang termini dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan (Indriyo Gitosudarmo, 1997). Dari sini dapat dikatakan atau ditunjukan bahwa organisasi memiliki unsure-unsur. Unsure-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

a) SistemBahwa organisasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem.

b) Pola aktivitasBahwa didalamnya ada aktivitas-aktivitas yang dilakukan orang yang dilaksanakan secara relative teratur dan cenderung berulang.

c) Sekelompok orangOrganisasi adalah kumpulan orang-orang.

d) TujuanSetiap organisasi didirikan adalah untuk mencapai suatu tujuan.Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen mendefinisikan organisasi sebagai kumpulan orang yang mengadakan pembagian pekerjaan yang dikoordinasikan untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pengertian ini mengandung unsure-unsur sebagai berikut:a. Tujuan yang disepakati oleh anggota-anggota organisasi. Tujuan ini menjadi jiwa organisasi.

b. Proses yang mengubah masukan/sumber daya yang dimiliki menjadi keluaran/hasil sebagaimana diinginkan.

c. Pembagian pekerjaan diantara anggota. Termasuk disini adalah pembagian tugas dan wewenang secara horizontal maupun vertical.

d. Kerjasama dan koordinasi supaya pembagian pekerjaan menjadi efektif dan efisien.

2. Pengertian Perilaku Keorganisasian

a. Indriyo Gito Sudarmo dan Nyoman Sudita (1997)Bidang ilmu yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam organisasi yang meliputi studi secara sistematis tentang perilaku struktur dan proses dalam organisasi.

b. Keith Davis dan John Newstrom (1985)Telaah dan aplikasi pengetahuan tentang bagaimana orang-orang bertindak di dalam organiasi.

c. Gibson dan kawan-kawan (1996)Bidang studi yang mencakup teori, metode dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin guna mempelajari persepsi individu, nilai-nilai, dan tindakan-tindakan saat bekerja dalam kelompok dan dalam organisasi secara keseluruhan, menganalisa akibat lingkungan eksternal terhadap organisasi studinya, misi dan sasaran serta strategi.

d. StephenP. Robbins (2001)Bidang yang menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh individu, kelompok dan struktur terhadap prilaku (manusia) di dalam organisasi dengan tujuan menerapkan pengetahuan yang dapat untuk meningkatkan efektivitas organisasi.3. Tingkat Analisis Dalam Perilaku Keorganisasian

a. Tingkat Individu artinya terkait dengan perilaku, nilai saat berinteraksi

b. Tingkat kelompok artinya pengaruh terhadap perilaku anggota oleh dinamika anggota kelompok, norma dan nilai kelompok

c. Tingkat organisasi artinya proses pengambilan keputusan manajemen.

Dalam menganalisis perilaku individu, kelompok dan organisasi sangat penting mempertimbangkan factor lingkungan eksternal seperti: ekonomi, politik, social budaya, teknologi, globalisasi dan lain-lain4. Karakteristik Perilaku Keorganisasian

Dalam mempelajari perilaku keorganisasian berfokus pada:

Perilaku (perilaku individu dan organisasi)

Struktur (organisasi dan kelompok)

Proses (interaksi diantara anggota), proses tersebut berupa komunikasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan lain-lain

5. Tujuan Mempelajari Perilaku Keorganisasian

memahami perilaku yang terjadi didalam organisasi

meramalkan kejadian-kejadian yang terjadi didalam organisasi

mengendalikan perilaku.

Oleh Nimran (1999) ketiga hal diatas disebut:a. prediksi

b. eksplanasi atau penyelarasan berbagai peristiwa

c. pengendalian

6. Kontribusi Beberapa Bidang Ilmu Terhadap Perilaku Dalam Organisasi

a) Psikologi

Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan, dan kadang mengubah perilaku. Kontribusinya dalam ilmu ini terhadap perilaku keorganisasian adalah dalam hal: pembelajaran, motivasi, kepribadian, persepsi, pelatihan, efektivitas kepemimpinan, kepuasan kerja, pengambilan keputusan individu, penilaian kinerja, pengukuran sikap, seleksi karyawan, desain kerja, stress kerja

b) Psikologi SosialPsikologi social adalah salah satu bidang dalam psikologi, yang memadukan konsep-konsep baik dari psikologi maupun sosiologi dan memusatkan perhatian pada saling keterpengaruhan antara orang-orang. Kontribusi dari ilmu ini kepada perilaku keorganisasian meliputi: perubahan perilaku, perubahan sikap, komunikasi, proses kelompok, pengambilan keputusan kelompok.

c) SosiologiSosiologi adalah studi tentang orang-orang dalam hubungannya dengan sesame. Terkait pemahaman tentang sistem social dan interaksi manusia dalam suatu sistem soisal. Sumbangannya meliputi: tim-tim kerja, kekuasaan, konflik, perilaku antar kelompok, teori organisasi formal, perubahan organisasi, budaya organisasi.

d) AntropologiAntropologi adalah studi tentang masyarakat khususnya tentang manusia beserta kegiatannya. Jadi sumbangannya yang tidak kecil terhadap perilaku keorganisasian adalah dalam hal: nilai komparatif, analisis lintas budaya, lingkungan organisasional.

e) Ilmu PolitikIlmu politik adalah pengetahuan tentang perilaku individu dan kelompok dalam suatu lingkungan politik. Sumbangannya yang sangat kentara dalam hal ini adalah seperti: konflik, politik intra- organisasional dan kekuasaan.

7. Sejarah Singkat Perkembangan Perilaku Keorganisasian

Sebagai ilmu perilaku keorganisasian adalah pendatang baru yang dibangun atas kontribusi dari sejumlah disiplin ilmu-ilmu lain yang lebih dulu ada. Sejarah asal usulnya dimulai dari Revolusi Industri ketika salah seorang pelaku bisnis Robert Owen (1800) mulai memberikan perhatian terhadap para pekrja, menolak mempekerjakan anak-anak dan pesannya yang sangat strategis bagi masa depan pekerja yaitu betapa pentingnya sukses.

Kemudian, tahun 1835 perhatian terhadap para pekerja ditempat kerja semakin meningkat. Sejak itu kepada mereka telah disediakan teh, kipas angina, perawatan kesehatan dan yang lainnya. Kemudian dikembangkan lebih jauh oleh Taylor yang mendemonstrasikan betapa pentingnya pengakuan terhadap produktivitas karyawan.Tahun 1920 ke atas kajian secara ilmiah tentang perilaku manusia ditempat kerja mulai popular ( Harvad, Elton Mayo, dan Raethlisberger). Tahun 1940-1950, era hubungan manusia ditempat kerja telah semakin meningkat.

8. Konsep Dasar Dalam Perilaku Keorganisasian

Perilaku keorganisasian akan bersangkut paut dengan seperangkat konsep dasar disekitar manusia dan organisasi.Hakekat manusia, Meliputi Pemahaman tentang:

perbedaan individu, adalah bahwa setiap orang berbeda satu dengan yang lainnya.

orang seutuhnya, adalah orang-orang berfungsi sebagai mahluk manusia seutuhnya.

perilaku termotivasi, adalah orang berperilaku karena suatu dorongan yang berangkat dari suatu kebutuhan. Motivasi sangat penting dalam menyelenggarakan organisasi.

manusia memiliki nilai martabat.Hakekat Organisasi, Meliputi Pemahaman tentang:

sistem social, artinya bahwa organisasi adalah sistem social yang dibentuj untuk kepentingan bersama

kepentingan bersama, artinya bahwa organisasi membutuhkan orang-orang, dan orang-orang membutuhkan organisasi.

KESIMPULAN

Perilaku keorganisasian adalah suatu studi tentang apa yang dikerjakan oleh orang-orang dalam organisasi dan bagaimana perilaku orang-orang tersebut dapat mempengaruhi kinerja organisasi dengan bahan kajiannya adalah sikap manusia terhadap pekerjaan, terhadap rekan kerja, terhadap imbalan, kerjasama dan yang lainnya.Perilaku organisasi adalah bersifat holistic yang menafsir hubungan orang-organisasi dalam hubungannya dengan orang seutuhnya, kelompok seutuhnya, organisasi seutuhnya, dan sistem social secara keseluruhan. Konsep ini menyandang pandangan total tentang orang-orang dalam organisasi untuk memahami sebanyak mungkin factor yang mempengaruhi perilaku mereka. Semua isu dianalisis dalam kaitannya dengan keseluruhan situasi yang mempengaruhinya, bukan dalam hubungannya dengan peristiwa atau masalah secara terpisah.Individu dan kelompok individu adalah aset terpenting dalam membentuk, mencorak, membudaya, mengurus, menentukan haluan dan juga kegagalan atau kejayaan sebuah organisasi. Dalam memainkan dan menghidupkan peranan dan tanggung jawabnya, seorang individu perlu tahu tempatnya dalam sistem terdekatnya dan juga interaksi sistem itu dengan sistem-sistem lain serta meningkatkan upaya ke arah pencapaian sinergi positif dalam organisasi. Pembinaan kemahiran baru dan budaya baru perlu ditanamkan dalam diri melalui kesadaran tentang perubahan di sekeliling yang menuntut kepada perubahan dalam cara kita berfikir dan bertinda

REFRENSI