perilaku manusia

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat , sikap , emosi , nilai , etika , kekuasaan , persuasi , dan/atau genetika . Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang . Dalam sosiologi , perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar. Perilaku tidak boleh disalahartikan sebagai perilaku sosial , yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku seseorang diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial Dalam kedokteran perilaku seseorang dan keluarganya dipelajari untuk mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau yang memperberat timbulnya masalah kesehatan. Intervensi terhadap perilaku seringkali PERILAKU MANUSIA Page 1

Upload: dzikirullah-rizki

Post on 27-Dec-2015

55 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perilaku manusia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia

dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau

genetika.

Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku

dapat diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang. Dalam sosiologi,

perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan

oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar.

Perilaku tidak boleh disalahartikan sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu

tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang

secara khusus ditujukan kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku

seseorang diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol

sosial Dalam kedokteran perilaku seseorang dan keluarganya dipelajari untuk

mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau yang memperberat timbulnya

masalah kesehatan. Intervensi terhadap perilaku seringkali dilakukan dalam

rangka penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif.

Perilaku manusia dipelajari dalam ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi,

antropologi dan kedokteran. Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku manusia

1. Genetika

2. Sikap – adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku

tertentu.

3. Norma sosial – adalah pengaruh tekanan sosial.

4. Kontrol perilaku pribadi – adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit

tidaknya melakukan suatu perilaku.

PERILAKU MANUSIA Page 1

Page 2: perilaku manusia

Ruang lingkup perilaku manusia menurut Benjamin Bloom, seorang

psikolog pendidikan, membedakan adanya tiga bidang perilaku, yakni kognitif,

afektif, dan psikomotor. Kemudian dalam perkembangannya, domain perilaku

yang diklasifikasikan oleh Bloom dibagi menjadi tiga tingkat:

Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang

terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya.

Sikap (attitude)

Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek

tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan.

Tindakan atau praktik (practice)

Tindakan ini merujuk pada perilaku yang diekspresikan dalam bentuk

tindakan, yang merupakan bentuk nyata dari pengetahuan dan sikap yang telah

dimiliki.

Selain itu, Skinner juga memaparkan definisi perilaku sebagai berikut

perilaku merupakan hasil hubungan antara rangsangan (stimulus) dan tanggapan

(respon). Ia membedakan adanya dua bentuk tanggapan, yakni:

Respondent response atau reflexive response,

Adalah tanggapan yang ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan tertentu.

Rangsangan yang semacam ini disebut eliciting stimuli karena menimbulkan

tanggapan yang relatif tetap.

Operant response atau instrumental response,

Adalah tanggapan yang timbul dan berkembangnya sebagai akibat oleh

rangsangan tertentu, yang disebut reinforcing stimuli atau reinforcer. Rangsangan

tersebut dapat memperkuat respons yang telah dilakukan oleh organisme. Oleh

PERILAKU MANUSIA Page 2

Page 3: perilaku manusia

sebab itu, rangsangan yang demikian itu mengikuti atau memperkuat sesuatu

perilaku tertentu yang telah dilakukan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1. Bagaimana perilaku sehat yang dapat mengurangi resiko penyakit ?

1.2.2. Faktor – faktor apa yang mempengaruhi perilaku sakit ?

1.3 TUJUAN

Mengetahui konsep perilaku sehat dan sakit, agar bisa di terapkan pada

kehidupan sehari – hari. Dan mengetahui faktor – faktor apa saja yang

mempengaruhi perilaku sehat dan sakit.

PERILAKU MANUSIA Page 3

Page 4: perilaku manusia

BAB II

PEMBAHASAN

Perilaku kesehatan menurut Notoadmojo adalah respon seseorang atau

organisme terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem

kesehatan, makanan dan lingkungan.

Perilaku kesehatan mencakup :

1. Perilaku terhadap sakit dan penyakit, yaitu bagaimana manusia berrespon,

baik secara pasif maupun aktif, sehubungan dengan sakit dan penyakit

tersebut.

2. Perilaku seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan, baik yg modern

maupun yang tradisional, perilaku ini menyangkut respon terhadap

fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas kesehatan, dan obat-

obatannya. 

3. Perilaku terhadap makanan (nutrition behavior), yaitu respon seseorang

terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan.

4. Perilaku terhadap kesehatan lingkungan(environmental health behavior),

adalah respon seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan

kesehatan manusia.

Menurut Tim ahli WHO Perilaku kesehatan dipengaruhi oleh:

1. Pemikiran dan perasaan (thoughts and feeling).

Orang mempunyai banyak pemikiran dan perasaan tentang alam di mana

ia hidup. Bentuk pikiran dan perasaan ini adalah: pengetahuan -

pengetahuan (knowledge), kepercayaan-kepercayaan (beliefs), dan sikap-

sikap (attitudes), serta nilai-nilai (values).

PERILAKU MANUSIA Page 4

Page 5: perilaku manusia

2. Orang penting sebagai referensi (personal references).

Perilaku orang, lebih-lebih anak kecil, banyak dipengaruhi oleh orang-

orang yang dianggap penting. Apabila seseorang itu penting untuk kita,

maka apa yang ia katakan dan ia lakukan cenderung untuk kita contoh.

Untuk anak-anak sekolah misalnya, maka gurulah yang menjadi panutan

untuk berperilaku.

3. Sumber-sumber daya (resources).

Yang termasuk sumber-sumber daya di sini adalah fasilitas, uang, waktu,

tenaga kerja, pelayanan, ketrampilan dan sebagainya. Ini semua

berpengaruh terhadap perilaku, dapat positif maupun negatif.

4. Kebudayaan (culture)

Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan peng-gunaan sumber-sumber

di dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang pada

umumnya disebut kebudayaan. Kebudayaan ini terbentuk berabad-abad

lamanya sebagai hasil dari pada kehidupan suatu masyarakat bersama.

Kebudayaan selalu berubah, baik lambat maupun cepat sesuai dengan

peradaban umat manusia. Kebudayaan atau pola hidup disini merupakan

kombinasi dari semua yang telah disebutkan di atas. perilaku yang normal

adalah salah satu aspek dari kebudayaan, dan selanjutnya kebudayaan

mempunyai pengaruh yang dalam terhadap perilaku.

Ada lima tahap proses perubahan perilaku kesehatan :

1. Perceived susceptibility : Persepsi individu tentang

kemungkinannya terkena suatu penyakit.

2. Perceived seriousness : Persepsi individu tentang beratnya

penyakit tersebut.

PERILAKU MANUSIA Page 5

Page 6: perilaku manusia

3. Perceived threats : Persepsi individu tentang besarnya

ancaman. Ancaman ini yang mendorong individu melakukan

tindakan pencegahan / penyembuhan, tapi dapat pula justru t

timbul rasa takut, sehingga perasaan ini perlu dikurangi.

4. Perceived benefits and barriers : Persepsi individu tentang

manfaat & kerugian dari tindakan yg dianjurkan.

5. Cues to action : Merupakan pencetus tindakan, dapat

berasal dari dalam diri individu ybs (berupa munculnya gejala-

gejala penyakit), atau berasal dari luar diri individu ybs

(berupa nasehat orang lain, teman atau anggota keluarga

yang terserang penyakit sama)

2.1 PERILAKU SEHAT

Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan kesehatan sehat jasmani,

rohani dan sosial yang merupakan aspek positif dan tidak hanya bebas dari

penyakit serta kecacatan yang merupakan aspek negatif.

Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara

dan meningkatkan kesehatannya, mis: pencegahan penyakit, personal hygiene,

penjagaan kebugaran & mengkonsumsi makanan bergizi.

Suatu konsep sehat masyarakat, yaitu bahwa sehat adalah orang yang

dapat bekerja atau dapat menjalankan pekerjaannya sehari-hari, dan keluar konsep

sakit, di mana dirasakan oleh seseorang yang sudah tidak dapat bangkit dari

tempat tidurnya, tidak dapat menjalankan pekerjaanya sehari-hari.

Robert Kwick (2001) menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau

perbuatan suatu organisme dan bahkan dapat dipelajari.Menurut ensiklopedia

Amerika perilaku diartikan sebagai suatu reaksi dan aksi organisme terhadap

PERILAKU MANUSIA Page 6

Page 7: perilaku manusia

lingkungannya. Perilaku manusia mempunyai pengaruh terhadap status kesehatan

individu, kelompok kaum masyarakat.

Menurut Becker. Konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan dari

konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker menguraikan perilaku

kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan kesehatan (health knowledge),

sikap terhadap kesehatan (health attitude) dan praktik kesehatan (health practice).

Hal ini berguna untuk mengukur seberapa besar tingkat perilaku kesehatan

individu yang menjadi unit analisis penelitian. Becker mengklasifikasikan

perilaku kesehatan menjadi tiga dimensi:

1. Pengetahuan Kesehatan Pengetahuan tentang kesehatan mencakup apa

yang diketahui oleh seseorang terhadap cara-cara memelihara kesehatan,

seperti pengetahuan tentang penyakit menular, pengetahuan tentang

faktor-faktor yang terkait. dan atau memengaruhi kesehatan, pengetahuan

tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan pengetahuan untuk menghindari

kecelakaan.

2. Sikap terhadap kesehatan Sikap terhadap kesehatan adalah pendapat atau

penilaian seseorang terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan

kesehatan, seperti sikap terhadap penyakit menular dan tidak menular,

sikap terhadap faktor-faktor yang terkait dan atau memengaruhi kesehatan,

sikap tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan sikap untuk menghindari

kecelakaan.

3. Praktek kesehatan Praktek kesehatan untuk hidup sehat adalah semua

kegiatan atau aktivitas orang dalam rangka memelihara kesehatan, seperti

tindakan terhadap penyakit menular dan tidak menular, tindakan terhadap

faktor-faktor yang terkait dan atau memengaruhi kesehatan, tindakan

tentang fasilitas pelayanan kesehatan, dan tindakan untuk menghindari

kecelakaan.

Selain Becker, terdapat pula beberapa definisi lain mengenai perilaku

kesehatan. Menurut Solita, perilaku kesehatan merupakan segala bentuk

pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya, khususnya yang

PERILAKU MANUSIA Page 7

Page 8: perilaku manusia

menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan, serta tindakannya yang

berhubungan dengan kesehatan. Sedangkan Cals dan Cobb mengemukakan

perilaku kesehatan sebagai: “perilaku untuk mencegah penyakit pada tahap belum

menunjukkan gejala (asymptomatic stage)”.

Menurut Skinner perilaku kesehatan (healthy behavior) diartikan sebagai

respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit,

penyakit, dan faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan seperti lingkungan,

makanan, minuman, dan pelayanan 49kesehatan. Dengan kata lain, perilaku

kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati

(observable) maupun yang tidak dapat diamati (unobservable), yang berkaitan

dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan ini

mencakup mencegah atau melindungi diri dari penyakit dan masalah kesehatan

lain, meningkatkan kesehatan, dan mencari penyembuhan apabila sakit atau

terkena masalah kesehatan.

Becker (1998) mengajukan klasifikasi perilaku yang berhubungan dengan

kesehatan (health related behavior) sebagai berikut :

a. Perilaku kesehatan (health behavior), yaitu hal-hal yang berkaitan dengan

tindakan atau kegiatan seseorang dalam memelihara dalam meningkatkan

kesehatannya.

b. Perilaku sakit (illness behavior), yaitu segala kegiatan atau tindakan yang

dilakukan oleh seseorang individu yang merasa sakit, untuk merasakan

dan mengenal keadaan kesehatannya atau rasa sakit.

c. Perilaku peran sakit (the sick role behavior), yakni segala tindakan atau

kegiatan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit, untuk

memperoleh kesembuhan.

PERILAKU MANUSIA Page 8

Page 9: perilaku manusia

Menurut Lawrence Green (1980) prilaku kesehatan dipengaruhi oleh 3

faktor, yaitu :

1. Faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam bentuk

pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya

dari seseorang.

2. Faktor-faktor pendukung (enabling factor) yang terwujud dalam linkungan

fisik (tersedia atau tidaknya fasilitas kesehatan).

3. Faktor-faktor pendorong (reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap

dari petugas kesehatan.

Biasanya seseorang tidak mau berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit

atau sarana pelayanan kesehatan lainnya karena tidak tahu peranan sarana-sarana

tersebut terhadap penyembuhan penyakit (factor predisposisi). Barangkali juga

sarana-sarana tersebut jauh dari tempat tinggalnya (factor pendukung), mungkin

juga ia tidak suka terrhadap petugas Puskesmas atau Rumah Sakit yang sikap dan

perilakunya tidak dapat diterima (factor pendorong).

1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu, menyaksikan,

mengalami atau diajar sangat menentukan terjadinya pengetahuan pada

seseorang. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan atau bagian

yang sangat penting atau terjadinya tindakan seseorang (over behavior)

sedangkan kedalaman pengetahuan dalam domain “Cognitive” dapat

diketahui melalui tindakan cognitive yang mereka miliki mulai tindakan

cognitive pertama (C1) yaitu tindakan pengetahuan yang paling rendah,

dalam hal ini seseorang hanya mampu menyebut istilah-istilah saja

berdasarkan apa yang telah dipelajari atau didengarnya, sampai pada

tingkat C6 atau domain cognitive enam yaitu tingkatan pengetahuan yang

paling tinggi dalam hal ini seseorang tidak hanya mampu menyebut

istilah-istilah saja tetapi sudah mampu melakukan analisis dan penilaian

terhadap apa yang diketahuinya. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan

akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh

PERILAKU MANUSIA Page 9

Page 10: perilaku manusia

pengetahuan. Penelitian Rogers (1997) mengungkapkan bahwa sebelum

mengadopsi perilaku baru (berprilaku baru), didalam diri orang tersebut

terjadi proses yang berurutan, yakni :

2. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

3. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini

sikap suatu objek sudah mulai timbul.

4. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya. Hal ini bearti sikap responden sudah lebih baik lagi.

5. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa

yang dikehendaki oleh stimulus.

6. Adaption, dimana subjek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

Pengetahuan menurut Bloom merupakan bagian dari cognitive domain

yaitu bagaimana terjadinya proses menjadi tahu, yang terdiri dari 6 (enam)

tingkatan penerimaan suatu inovasi yaitu :

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya . termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau ransangan yang telah diterima

2. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut

secara benar. Orang yang paham terhadap objek dan materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan

sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya). Aplikasi disini,

PERILAKU MANUSIA Page 10

Page 11: perilaku manusia

dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hokum-hukum, rumus, metode,

prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi suetu objek

kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi

tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini

dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja : dapat menggambarkan,

membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain sintetis itu suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu

berdasarkan suatu kriteria yang ditemukan sendiri, atau mengunakan

kriteriakriteria yang telah ada.

TANDA-TANDA SEHAT:

* Tingkat energinya yang tinggi

* Tidur nyenyak

* Selera cita rasanya yang baik

* Pandangan matanya yang jernih

* Senyum tawanya yang cukup

Menurut TOKUJIRO NAMIKOSHI (Ahli Shiatsu)

* Bangun pagi badan terasa segar/bugar dan pikirannya

terang

* Kalau ia seorang lelaki, penisnya mengalami ereksi secara

penuh pada saat bangun pagi

PERILAKU MANUSIA Page 11

Page 12: perilaku manusia

Menurut DONALD ARDELL (Ahli kesehatan)

* Jarang sakit

* Bebas dari kecanduan yang negatif

* Penghargaan diri yang tinggi

* Memiliki kesadaran akan tujuan hidup

* Integritas atau kesempurnaan watak

2.1.1. PERILAKU SEHAT YANG DAPAT MENGURANGI RESIKO PENYAKIT

Perilaku hidup sehat dapat didefinisikan sebagai perilaku proaktif untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit,

melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam gerakan

kesehatan masyarakat.

Hasil penelitian yang cukup mengejutkan. Generasi muda sekarang banyak

berpotensi untuk menderita beberapa macam penyakit seperti jantung, hipertensi,

ginjal dan sebagainya. Selain itu mereka banyak yang kapasitas kinerjanya tidak

optimal. Bahkan beberapa kasus jantung koroner muncul sebelum usia 60 tahun,

padahal normalnya jantung koroner menyerang diatas usia 60.

Potensi tersebut disebabkan perilaku sehari-hari yang kurang sehat. Itulah

sedikit pencerahan masalah kesehatan dari Abadan Life Support.Kondisi paling

fit manusia bisa didapatkan pada usia 30 tahun. Tetapi yang terjadi sekarang

banyak orang usia lebih muda sudah berpotensi tinggi terkena penyakit.

Dengan perilaku sehat kita dapat mengusahakan kondisi tubuh sehat pada

usia 70 tahun seperti pada usia 30 tahun. Perilaku sehat diantaranya adalah

menjadi active person. Gerak dapat membantu tubuh kita untuk lebih sehat,

aktifitas aerobik adalah gerakan yang terbaik untuk kesehatan. Latihan aerobik

PERILAKU MANUSIA Page 12

Page 13: perilaku manusia

lebih baik lagi kalau bisa terukur, karena kita memerlukan ukuran seberapa sehat

kita dan apa saja parameternya.

Parameter tubuh fit dan sehat diantaranya adalah:

1. Jantung, denyut jantung istirahat orang sehat 60 denyut per menit, untuk seorang

atelit bisa mencapai 30 denyut per menit.

2. Pembuluh Darah, kelenturannya harus cukup, bisa terlihat pada perbedaan

tekanan sistolik dan diastolik darah sebesar minimal 40.

3. Paru-Paru, harus cukup elastis untuk menyerap banyak oksigen.

4. Otot, harus cukup elastis, ditandai dengan tidak mudah nyeri & pegal-pegal

karena strecthing. Ada tiga jenis otot sesuai fungsi gerak yaitu: otot gerak lambat,

gerak cepat dan emergency, ketiganya harus aktif dan elastis.

Beberapa contoh perilaku sehat yang jarang disadari karena keasyikan

kerja dan kesibukan tinggi diantaranya adalah:

1. Duduk tidak lebih satu jam. Duduk lebih dari satu jam tidak sehat, maka

tiap jam perlu diimbangi dengan gerakan lain seperti berdiri, jalan dan

baik juga melakukan gerakan jinjit-jinjit. Itu berhubungan dengan posisi

otak kita yang berada di atas (di kepala). Untuk hidup sehat kita harus

menjamin otak kita mendapat suplai darah yang cukup, sedangkan posisi

duduk memperberat kerja jantung memompa darah ke atas. Kekurangan

darah di otak dapat menimbulkan berbagai penyakit yang sering tidak kita

sadari sebelumnya.

2. Gerakan membungkuk seperti orang Jepang kalau memberi hormat, juga

bagus untuk pemperlancar aliran darah ke otak. Gerakan ini juga terdapat

pada latihan-latihan relaksasi dan aeorobik.

3. Gerakan kaki seperti berjalan membantu memompa kembali darah ke

jantung, sehingga meringankan kerja jantung (ini baru ditemukan sekitar 2

tahun yang lalu).

PERILAKU MANUSIA Page 13

Page 14: perilaku manusia

4. Tersenyumlah karena senyum itu ibadah! Dengan senyum (yang alami)

dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Tidak bisa tersenyum (cemberut

dan tegang) selama 5 menit akan menurunkan daya tahan tubuh selama 6

jam.

Kebiasaan berikut ini dapat membantu menurunkan risiko pada

pengembangan penyakit kronis. Terdaftar dalam urutan dampak risiko penyakit

terbesar sampai terkecil, seperti yang ditetapkan oleh studi yang baru.

1. Mempertahankan berat yang sehat. Indeks massa tubuh harus lebih rendah

dari 30.

2. Jangan merokok. (Tetapi jika sudah melakukannya, maka harus berhenti.)

3. Minimal mendapatkan latihan 3,5 jam setiap hari.

4. Menigkuti diet yang sehat. Tanyakan rekomendasi dari dokter.

5. Tidur cukup kurang lebih sekitar 7-8 jam per hari

6. Sarapan setiap pagi

7. Tidak mengkonsumsi alkohol

8. Olahraga secara teratur

9. Tidak ” Nyemil “

10. Tidak kelebihan berat badan lebih dari 100%

Perilaku sehat diperlihatkan oleh individu yang merasa dirinya sehat

meskipun secara medis belum tentu mereka betul-betul sehat. Sesuai dengan

persepsi tentang sakit dan penyakit maka perilaku sakit dan perilaku sehat pun

subyektif sifatnya. Persepsi masyarakat tentang sehat-sakit ini sangatlah

dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu disamping unsur sosial budaya.

Sebaliknya petugas kesehatan berusaha sedapat mungkin menerapkan kreteria

medis yang obyektif berdasarkan gejala yang tampak guna mendiagnosis kondisi

fisik individu.

PERILAKU MANUSIA Page 14

Page 15: perilaku manusia

2.2 PERILAKU SAKIT

Sakit (illness) adalah penilaian seseorang terhadap penyakit sehubungan

dengan pengalaman yang langsung di alaminya. Hal ini merupakan fenomena

subyektif yang di tandai dengan perasaan tidak enak.

Perilaku sakit adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu

yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan

Rendahnya utilisasi (pengunaan) fasilitas kesehatan seperti

puskesmas,rumah sakit dan sebagainya, seringkali keselahan atau penyebabnya

dilemparkan kepada faktor jarak antara fasilitas tersebut denga masyarakat yang

terlalu jauh (baik jarak secara fisik maupun secara social),tariff yang

tinggi,pelayanan yang tidak memuaskan dan sebagainya.

Persepsi masyarakat tentang sakit yang notabene merupakan konsep sehat-

sakit masyarakat berbeda pada tiap kelompok masyrakat. Konsep kelompok

masyarakat yang satu berbeda dengan konsep sehat-sakit kelompok yang lain.

Untuk itu maka tiap-tiap unit pelayanan kesehatan komunitas perlu mencari

sendiri konsep sehat-sakit masyarakat yang dilayaninya. Untuk itu penelitian

tentang aspek-aspek social budaya kesehatan sangat diperlukan oleh tiap unit

pelayanan kesehatan komonitas.

Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis),

atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya

terganggu. Walaupun seseorang sakit (istilah sehari-hari) seperti masuk angin,

pilek, tetapi bila ia tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya, maka ia

dianggap tidak sakit.

Penyakit adalah suatu bentuk reaksi biologis terhadap suatu organisme,

benda asing atau luka (injury). Merupakan suatu fenomena obyektif yang di tandai

oleh perubahan fungsi – fungsi tubuh sebagai organisme biologis.

Perilaku sakit diartikan sebagai segala bentuk tindakan yang dilakukan

oleh individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan, sedangkan

perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan

PERILAKU MANUSIA Page 15

Page 16: perilaku manusia

meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit, perawatan

kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olah raga dan makanan bergizi.

2.2.1 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SAKIT

Persepsi masyarakat tentang sakit yang notabene merupakan konsep sehat-

sakit masyarakat berbeda pada tiap kelompok masyrakat. Konsep kelompok

masyarakat yang satu berbeda dengan konsep sehat-sakit kelompok yang lain.

Untuk itu maka tiap-tiap unit pelayanan kesehatan komunitas perlu mencari

sendiri konsep sehat-sakit masyarakat yang dilayaninya. Untuk itu penelitian

tentang aspek-aspek social budaya kesehatan sangat diperlukan oleh tiap unit

pelayanan kesehatan komunitas.

Kadang-kadang orang bisa menghindari kewajiban mereka terhadap

kelompok sosialnya, di sisi lain kelompok sosialnya sering mempunyai kewajiban

untuk merawat si sakit. Kadang diagnosa medis diperlukan untuk mencapai

konsensus tersebut.

Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku sakit adalah sebagai berikut :

1. Faktor Internal

a. Persepsi individu terhadap gejala dan sifat sakit yang dialami

Klien akan segera mencari pertolongan jika gejala tersebut dapat

mengganggu rutinitas kegiatan sehari-hari. Misal: Tukang Kayu

yang menderitas sakit punggung, jika ia merasa hal tersebut bisa

membahayakan dan mengancam kehidupannya maka ia akan

segera mencari bantuan. Akan tetapi persepsi seperti itu dapat pula

mempunyai akibat yang sebaliknya. Bisa saja orang yang takut

mengalami sakit yang serius, akan bereaksi dengan cara

menyangkalnya dan tidak mau mencari bantuan.

b. Asal atau Jenis penyakit. Pada penyakit akut dimana gejala relatif

singkat dan berat serta mungkin mengganggu fungsi pada seluruh

PERILAKU MANUSIA Page 16

Page 17: perilaku manusia

dimensi yang ada, Maka klien bisanya akan segera mencari

pertolongan dan mematuhi program terapi yang diberikan.

Sedangkan pada penyakit kronik biasany berlangsung lama (>6

bulan) sehingga jelas dapat mengganggu fungsi diseluruh dimensi

yang ada. Jika penyakit kronik itu tidak dapat disembuhkan dan

terapi yang diberikan hanya menghilangkan sebagian gejala yang

ada, maka klien mungkin tidak akan termotivasi untuk memenuhi

rencana terapi yang ada.

2. Faktor Eksternal

a. Gejala yang Dapat Dilihat Gajala yang terlihat dari suatu penyakit

dapat mempengaruhi Citra Tubuh dan Perilaku Sakit. Misalnya:

orang yang mengalami bibir kering dan pecah-pecah mungkin akan

lebih cepat mencari pertolongan dari pada orang dengan serak

tenggorokan, karena mungkin komentar orang lain terhadap gejala

bibir pecah-pecah yang dialaminya.

b. Kelompok Sosial. Kelompok sosial klien akan membantu

mengenali ancaman penyakit, atau justru meyangkal potensi

terjadinya suatu penyakit. Misalnya: Ada 2 orang wanita, sebut

saja Ny. A dan Ny.B berusia 35 tahun yang berasal dari dua

kelompok sosial yang berbeda telah menemukan adanya benjolan

pada Payudaranya saat melakukan SADARI. Kemudian mereka

mendisukusikannya dengan temannya masing-masing. Teman Ny.

A mungkin akan mendorong mencari pengobatan untuk

menentukan apakah perlu dibiopsi atau tidak; sedangkan teman

Ny. B mungkin akan mengatakan itu hanyalah benjolan biasa dan

tidak perlu diperiksakan ke dokter.

c. Latar Belakang Budaya. Latar belakang budaya dan etik

mengajarkan sesorang bagaimana menjadi sehat, mengenal

penyakit, dan menjadi sakit. Dengan demikian perawat perlu

memahami latar belakang budaya yang dimiliki klien.

PERILAKU MANUSIA Page 17

Page 18: perilaku manusia

d. Ekonomi

Semakin tinggi tingkat ekonomi seseorang biasanya ia akan lebih

cepat tanggap terhadap gejala penyakit yang ia rasakan. Sehingga

ia akan segera mencari pertolongan ketika merasa ada gangguan

pada kesehatannya.

e. Kemudahan Akses Terhadap Sistem Pelayanan. Dekatnya jarak

klien dengan RS, klinik atau tempat pelayanan medis lain sering

mempengaruhi kecepatan mereka dalam memasuki sistem

pelayanan kesehatan. Demikian pula beberapa klien enggan

mencari pelayanan yang kompleks dan besar dan mereka lebih

suka untuk mengunjungi Puskesmas yang tidak membutuhkan

prosedur yang rumit.

f. Dukungan Sosial. Dukungan sosial disini meliputi beberapa

institusi atau perkumpulan yang bersifat peningkatan kesehatan. Di

institusi tersebut dapat dilakukan berbagai kegiatan, seperti

seminar kesehatan, pendidikan dan pelatihan kesehatan, latihan

(aerobik, senam POCO-POCO dll). Juga menyediakan fasilitas

olehraga seperti, kolam renang, lapangan Bola Basket, Lapangan

Sepak Bola, dll.

PERILAKU MANUSIA Page 18

Page 19: perilaku manusia

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh

manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan,

persuasi, dan/atau genetika.

Ruang lingkup perilaku manusia menurut Benjamin Bloom, seorang

psikolog pendidikan, membedakan adanya tiga bidang perilaku, yakni

kognitif, afektif, dan psikomotor.

Perilaku kesehatan menurut Notoadmojo adalah respon seseorang atau

organisme terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem

kesehatan, makanan dan lingkungan.

Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan kesehatan sehat jasmani,

rohani dan sosial yang merupakan aspek positif dan tidak hanya bebas dari

penyakit serta kecacatan yang merupakan aspek negatif.

Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatannya, misalnya: pencegahan penyakit,

personal hygiene, penjagaan kebugaran & mengkonsumsi makanan bergizi.

Menurut Becker. Konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan

dari konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker menguraikan

PERILAKU MANUSIA Page 19

Page 20: perilaku manusia

perilaku kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan kesehatan (health

knowledge), sikap terhadap kesehatan (health attitude) dan praktik kesehatan

(health practice).

Sakit (illness) adalah penilaian seseorang terhadap penyakit

sehubungan dengan pengalaman yang langsung di alaminya. Hal ini

merupakan fenomena subyektif yang di tandai dengan perasaan tidak enak.

Perilaku sakit adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh

individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan Faktor – faktor

yang mempengaruhi perilaku sakit adalah faktor internal dan faktor eksternal.

3.2 SARAN

Kita sebagai calon tenaga kesehatan haruslah bisa memberikan

pendidikan tentang kesehatan kepada masyarakat. Agar masyarakat

bisa memiliki persepsi sehat dan persepsi sakit secara benar. Karena

apabila mereka memiliki persepsi yang positif terhadap suatu penyakit,

maka ia akan bisa memberikan respon secara aktif maupun secara

pasif.

;

PERILAKU MANUSIA Page 20

Page 21: perilaku manusia

DAFTAR PUSTAKA

http://tingkah laku sehat.wikipedia.com (di download tanggal 09 mei 2011 pukul:

20:00)

http:// tingkah laku sakit.com (di download tanggal 10 mei 2011 pukul: 21:00)

Handout psikologi umum PSIK semester II stikes insan unggul surabaya

Catatan antropologi Bu Rahma

PERILAKU MANUSIA Page 21