perkembang biakan vegetatif

Download perkembang biakan vegetatif

If you can't read please download the document

Upload: juna-fres

Post on 20-Jun-2015

737 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

PERBANYAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF O L E H MARLINA, SP

JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALMUSLIM BIREUEN 2010

DISUSUN OLEH NAMA UNIT / JURUSAN DARI KELOMPOK DOSEN PEMBIMBING : BIRAHIM ( 080101044 ) : B / IV AGROTEKNOLOGI : 4 ( EMPAT ) : MARLINA, Sp

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan salah satu mata kuliah yang wajib di jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Almuslim, tujuannya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan langsung tentang cara parbanyakan tanaman secara vegetatif dan diharapkan mahasiswa dapat melakukan perbanyakan tanaman secara vegetatif sesuai dengan prosudur yang benar, karma mengingat dalam kegiatan budaya tanaman, kebutuhan tanaman unggul sangat diperlukan untuk menjaga kualitas dan kuantitas produksi dari tanaman yang di budidayakan, masalahnya, keberadaan tanaman unggul semakin lama semakin sulit di dapatkan karena jumlahnya yang semakin berkurang. Maka dari itu perlu melakukanj praktikum pada matakuliah ini.

BAB II BAHAN DAN ALAT Alat-alat yang digunakan dalam prektikum ini antara lain :

1. Pisau silet untuk menyanyat batang tanaman 2. Gunting untuk memotong daun pada batang atas dan batang bawah 3. Tali raffia untuk mengikat tanaman pada setiap kegiatan praktikum 4. Tanaman untuk melekukan stek, sanbungan, okulasi, dsb 5. Tissue untuk membersihkan gunting, pisau dsb

BAB III PEMBAHASAN Langkah-langkah untuk melakukan perbanyakan secara vegetatif antara lain :

1.3. SAMBUNGAN Penyambungan ( grfting ) dilakukan dengan menyisipkan batang atas ke batang bawah, berbeda dengan okulasi yang hanya menggunakan mata tunas sebagai calon batang atasnya, grafting menggunakan seluruh bagian pucuk tanaman sepanjang 7,5-10 cm. Ada tiga cara grafting yang biasa dilakukan : 1. Sambungan ( grafting ) pucuk 2. Sambungan ( grafting ) samping 3. Sambungan ( grafing ) susu A. SAMBUNGAN PUCUK Dinamakan sambungan pucuk karena batang atas di sambungkan di ujung atas batang bawah, langkah-langkahnya sbb : 1) Potong tanaman untuk batang bawah setinggi 15-20 cm dari pangkal batang 2) Belah batang bawah sepanjang 2-5 cm, tepat di tengah lokasi pemotongan 3) Potong pucuk tanaman untuk batang atas sepanjang 7,5-10 cm, kemudian sayat miring di kedua sisi pangkalnya sampai membentuk seperti mata biji atau huruf V. 4) Selipkan batang atas pada belahan batang bawah 5) Ikan bagian sambungan dengan tali raffia, untuk mengurangi penguapan, daun batang baw2ah dan batang atas yang masih ada dipotong sampai hanya sisa 1/3 bagian. 6) Tutup pucuk tanaman sampai lokasi penyambungan dengan menggunakan kantong plastic bening ( somprot fungsida bila poerlu ), lalu akat bagian kantong plastic yang terbuka. 7) Letakkkan bibiot sambunmg ditempat teduh dan siram setiap hari. Ketika pada penyambungan sudah mulai muncul tunas-tunas baru maka ikatan kantong plastic sudah dapat dibuka tetapi tetap dibiarkan menutup pucuk batang atas hingga dauan-daun tumbuh sempurna. Pengikat sambung dapat dilepas pada umur dua sampai

tiga bulan setelah penyambungan akar dapattumbuh dengan baik. B. SAMBUNGAN SAMPING Sambungan samping dilakukan dengan menyambung potongan pucuk batang atas ke bagian sisi batang bawah yang pucuknya tidak di potong. Dibandingkan dengan sambungan pucuk, perbanyakan ini memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi, karena batang bawah masih tajuk yang lengkap sehingga proses photosintesis untuk menghasilkan zat-zat makanan dapat berlangsung dengan baik. Perlu diperhatikan, diameter pucuk batang atas harus lebih kecil dari pada diameter batang bawah agar proses pertautan tidak terganggu. Jika batang atasnya lebih besar, tidak akan menempel erat pada batang bawah. Langkah-langkah melakukan sambungan samping adalah sbb : 1) Potong pucuk batang atas sepanjang 7,5-10 cm . sayat serong pangkal pucuk batang atas pada kedua sisinyasampai membentuk huruf V 2) Sayat kulit samping batang bawah dengan arah dari atas kebawah. Posisi bidang sayatan 15-30 dari leher akar, atau 2-3 di atas batang yang berwarna hijau kecoklatan. Kemudian buang lidah sayatan, tetapi sisakan sedikit untuk tempai menyelipkan bata ng atas. 3) Selipkan pangkal pucuk batang atas ke sayatan batang bawah 4) Ikat erat bidang sambungan tersebut dengan tali raffia atau tali plastic dari bawah ke atas dan sebaliknya. 5) Bungkus pucuk batang atas dengan menggunakan plastic. Letakkan bibit di tempat teduh dan siram setiap hari. Saat tunas mulai muncu tali sudah dapat di lepas. 6) Dua atau tiga bulan setelah penyambungan atau bekas sambungan sudah bagus, maka bagian batang atas dapat dipotong dan diberikan fungsida. 7) Buka pembungkus batang atas. Lalu biarkan bibit sampai luka potongan benar-benar sembuh.

1.2. OKULASI ( Bddiong ) Sebelum melakukan Okulasi, siapkan perlengkapan berupa pisau sayat, silet atau cutter, dan pita slastic atau tali raffia untuk mengikat okulasi, siapkan jiga calon batang bawah dan batang atas ( mata tunas ) yang pertumbuhannya baik, cukup umur dan batang utama kecoklatan. Langkah-langtkahnya sbb : 1) Ker4at kulit kayu batang bawah dengan menggunakan pisau silet sampai membentuk huruf U terbalik, panjang keratin 2-3 cm dan lebarnya 1-1,5 cm,atau maximum sekitar 20 cm dari pangkal batang. Jangan mengerat terlalu dalam karena dapat merusak jaringan kayu, kupas kulit kayu di bidang keratin sehingga menyerupai lidah yang menjulur. 2) Potong lidah sayat, sisakan sedikit di batang 3) Sayat bagian mata tunas dari cabang entres sampai ke lapisan kayu dengan bentuk seperti perisai lakukan dengan hati-hati agar tidak merusak mata tunas 4) Angkat bidang sayatan, lalu bersihkanj lapisan kayu yang masih menempel. 5) Tempelkan mata tunas ke bidang keratan diantara lidah kulit kayu dan jaringan kayu batang bawah. Posisi mata tunas harus mengarah ke atas dan tidak tertutupi oleh lidah 6) Ikat batang penempel dengan tali raffia atau pita plastic, pengikat di mulai dari arah bawah keatas tetapi mata tunas jangan akut terikat 7) Pebahkan bagian pucuk batang dengan jarak 5 7 cm dari titik penempelan 8) Satu bulan kemudian pucuk batang atas dipotong agar tunas dapat tumbuh dengan baik. 1.3. STEK Perbanyakan ini dilakukan dengan menanam potongan pohon kedalam media agar tumbuh menjadi tanaman yang baru. Langkah-langkah stek antara lain :

1) Stek bisa dengan menggunakan akar, batang ( cabang ), daun, pucuk dan umbi 2) Pada stek akar, bagian tunas yang keluar dari akar, diambil dengan menggali lobang di sekeliling pohon induk kemudian diangkat dan dipindahkan ke media polibeg, contohnya cemara, jambu biji, sukun dll. 3) Pada stek batang ( cabang ), diambil batang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, kemudian dipotong dan di bersihkan daun serta di semai ke dalam polibag, contohnya anggur, atpokat, dll 4) Stek daun dilakukan secara memilih daun yang muda ( segar ) dan kemudian tanam kedalam media pada kedalaman kira-kira 5-10 cm atau tergantung jenis tanamannya, contohnya, cacar bebek, lidah mertua, begonia, dll 5) Stek pucuk dilakukan dengan cara memotong pucuk-pucuk yang masih muda yang panjang kira-kira 10-15 cm dari ujung pucuk, contoh bunga sepatu, asoka, tebu, the, dll 6) Stekumbi dilakukan dengan cara memisahkan umbi dari induknya ked alam media lain, contohnua bawang, jahe, dll

1.4. CANGKOK Cangkok dilakukan pada tanaman buah yang batangnya berkayu seperti mangga, durian, dll. Pada tanaman yang tidak berkayu seperti salak dan papaya serta pada beberapa tanaman hias seperti aglonema. Langkah-langkah pencangkokan : 1) Sayat cabang atau ranting yang di cangkok dengan menggunakan pisau yang tajam, bidang sayatan dilingkar selebar 2-3 kali diameter cabang. Penyayatan dilakukan tepat dibawah kuncup daun. 2) Kupas kulit batang di bidang sayatan sampai terlihat kambiumnya yang berlendir 3) Bua ng cambium ini dengan cara dikorek dengan menggunakan mata pisa, lakukan dengan hati-hati agar tidak terluka jaringan kayunya. 4) Biarkan bidang sayatan selama 2-7 hari atau sampai mongering dan tidak ada lagi getah yang keluar.

5) Setelah kering olesi hormone pertumbuh akar seperti rootone F yang di campur dengan sedikit air pada bagian atas sayatan. 6) Bungkus bidang cangkokan dengan media atau campuran tanah dan pupk kandang. 7) Ikat pangkat bawah dan atas serat bagian tengah dengan tali raffia. 8) Merawat cangkokan dengan menjaga kelembapan medianya sampai tumbuhnya akar. 9) Memotong cangkok pada saat akarnya telah optimal atau kira-kira berumur 3-4 bulan. kompos, sabut kelapa

BAB. IV KESIMPULAH DAN SARAN Setelah melakukan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa diantara barbagai tehnik perlakuan perbanyakan tanaman secara vegetatif yaitu dengan tehnik sambung ( sambung pucuk, sambung samping dan sambung

susu ), Okulasi, Stek, dan Cangkok , dari semua teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif di segala teknik mempunyai kelebihan masing-masing tergantung keinginan pada saat perbanyakan tanaman secara vegetatif. Baik di segi pembuahan, rasa, kualitas dan pertumbuhan tanaman itu sendiri. Yang perlu diperhatikan dalam perbanyakan tanaman secara vegetatif adalah memilih batang atas yang varietas unggul, batang yang sehat dan tidak penyakitan. Dan tempat penyemaian benih agar benih tanaman yang di semai dapat menyerap energi matahari secara tidak berlebihan, yaitu dengan memberikan naungan dengan paranet tipe 55%,65% atau dapat juga di buat naungan induvidu untuk tiap bedengan. 4.2. SARAN Pada praktikum pengolahan Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif selanjutnya diharapkan sarana dan prasarana yang digunakan bisa lebih baik dari yang telah ada sebelumnya. Hal itu akan sangat membantu kelancaran praktikum serta membantu dalam mencapai tujuan dari praktikum tersebut.

DAFTAR PUSTAKA