perkembangan eko indo
DESCRIPTION
EKONOMITRANSCRIPT
![Page 1: Perkembangan Eko Indo](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072009/55cf913e550346f57b8bdeeb/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangIndonesia adalah negara yang memiliki letak geografis yang sangat strategis,
karena berada di antara dua benua (Asia dan Eropa) serta dua samudra (Pasifik dan Hindia), sebuah posisi yang strategis dalam jalur pelayaran perdagangan antar benua. Perdagangan saat itu mengenal sebutan jalur sutra laut, yaitu jarur dari Tiongkok dan Indonesia yang melalui Selat Malaka menuju ke India. Perdagangan laut antara India, Tiongkok, dan Indonesia dimulai pada abad pertama sesudah masehi, demikian juga hubungan Indonesia dengan daerah-daerah di Barat (Kekaisaran Romawi). Dalam dekade belakangan ini, Indonesia telah dilihat sebagai salah satu yang sukses di Asia Tenggara dalam ekonomi baru, mengikuti jejak harimau Asia (Hong Kong, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan). Meskipun perekonomian Indonesia tumbuh dengan kecepatan dan mengesankan selama tahun 1980-an dan 1990-an, tapi mengalami masalah yang cukup besar setelah krisis keuangan tahun 1997, yang menyebabkan reformasi politik signifikan. Saat ini perekonomian Indonesia sudah mulai pulih tetapi sulit untuk mengatakan kapan semua masalah tersebut akan diselesaikan. Meskipun Indonesia masih dapat dianggap sebagai bagian dari dunia berkembang, ia memiliki masa lalu yang kaya dan serbaguna, dalam ekonomi maupun arti budaya dan politik.
1.2 TujuanAdapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Mengetahui perkembangan ekonomi Indonesia Pra-kemerdekaan.2. Mengetahui perkembangan ekonomi Indonesia pada orde lama.3. Mengetahui perkembangan ekonomi Indonesia pada orde baru.4. Mengetahui perkembangan ekonomi Indonesia pasca reformasi.5. Prediksi perkembangan ekonomi Indonesia di masa mendatang.
![Page 2: Perkembangan Eko Indo](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072009/55cf913e550346f57b8bdeeb/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
2.4 Perkembangan Ekonomi Indonesia Pasca Reformasi
Orde reformasi dimulai saat kepemimpinan presiden BJ.Habibie, namun belum terjadi
peningkatan ekonomi yang cukup signifikan dikarenakan masih adanya persoalan-persoalan
fundamental yang ditinggalkan pada masa orde baru. Kebijakan yang menjadi perhatian adalah
cara mengendalikan stabilitas politik. Sampai pada masa kepemimipinan presiden Abdurrahman
Wahit, Megawati Soekarnoputri, hingga sekarang masa kepemimpinan presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pun masalah-masalah yang diwariskan dari masa orde baru masih belum dapat
diselesaikan secara sepenuhnya. Bisa dilihat dengan masih adanya KKN, inflasi, pemulihan
ekonomi, kinerja BUMN, dan melemahnya nilai tukar rupiah yang menjadi masalah polemik
bagi perekonomian Indonesia. (Kaila.2008)
Masa Kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
Masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalalah pemulihan ekonomi dan penegakan
hukum. Kebijakan yang dilakukan untuk mengatasi persoalan ekonomi antara lain :
a. Meminta penundaan utang sebesar US$ 5,8 Milyar pada pertemuan paris Club ke-3 dan
mengalokasikan pemabayaran utang luar negri sebesar 116,3 Trilliun.
b. Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi yaitu menjual perusahaan negara di dalam periode
krisis dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan politik dan
mengurangi beban negara. Penjaualan tersebut berhasil menaikan partumbuhan ekonomi
Indonesia menajadi 4,1%. Namun kebijakan ini menibulkan kontroversi yaitu BUMN yang di
privatisasikan dijual pada perusahaan asing.
Masa kepemimpinan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
Kebijakan kontroversial pertama Presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi BBM,
yang dilatarbelakangi oleh naiknya harga minyak dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke
subsidi sektor pendidikan dan kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan
kesejahteraan masyrakat. Kemudian muncul pula kebijakan kontroversial yang kedua yakni BLT
bantuan langsung tunai bagi masyarakat miskin. Namun kebanyakan BLT tidak sampai ke
tangan yang berhak, dan pembagaiannya juga banyak menimbulkan masalah sosial. Kebijkan
yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan pembangunan
infrastruktur summit pada bulan 2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan kepala-
![Page 3: Perkembangan Eko Indo](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072009/55cf913e550346f57b8bdeeb/html5/thumbnails/3.jpg)
kepala daerah. Dengan semakin banyak investasi asing di Indonesia, diharapakan jumlah
kesempatan kerja juga akan bertambah. Pada pertengahan bulan oktober 2006 Indonesia
melunasi seluruh sisa hutang pada IMF sebesar 3,2 Miliar dolar AS. Harapan kedepannya adalah
Indonesia tidak lagi mengikuti agenda-agenda IMF dalam menentukan kebijakan dalam negeri.
Sistem Perekonomian Indonesia Saat Ini :
Sebagian orang berpendapat bahawa sistem yang digunakan sekarang lebih condong ke
barat atau disebut sistem ekonomi liberal/kapitalis, sistem yang membebaskan segala macam
bentuk kegiatan ekonomi. Pemerintah tak ada urusan dengan ekonomi yang dilakukan oleh
rakyat. Mereka semua mendapat hak yang sama untuk berkreatifitas tak ada larangan. Intinya
adalah sistem ini semua bebas melakukan apa saja sehingga tak mengherankan kaum pemodal
atau kapital menjadi kaum yang super power pada sistem ekonomi sehingga membuat yang
miskin semakin miskin, eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam, kesenjangan
sosial, itulah yang terjadi pada perekonomian Indonesia. Sistem ekonomi liberal atau kapitalis
yang tidak lama lagi akan menuju neo-liberal. Indikasi sistem perekonomian Indonesia diarahkan
untuk mengikuti mekanisme pasar disamping dominasi kekuatan korporasi swasta yang semakin
menguat. Sistem neo-liberal ini semakin subur manakala bola salju globalisasi semakin
memasuki berbagai sendi-sendi kehidupan. Semula globalisasi masih terkait dengan bidang
informasi dan komunikasi, namun bola salju globalisasi semakin membesar dan menggulung
bidang lainnya termasuk sektor ekonomi,politik. Contohnya saja Harga BBM sudah didesak agar
secara bertahap mengikuti harga internasional. Di Indonesia sendiri dapat dihitung para
konglomerat yang menguasai perekonomian, itu hanya ada segelintir orang saja. Kondisi ini
terjadi sebagai konsekuesi kita menganut sistem kapitalis. Sebenarnya sistem inilah yang dijalan
kan di Indonesia walaupun pemerintah tidak mengakuinya secara terbuka.
Masuknya Sistem tersebut dapat kita lihat dari beberapa Indikator yaitu :
a. Dihapusnya berbagai subsidi untuk masyarakat secara bertahap, sehingga harga barang barang
strategis ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar.
b. Nilai Kurs rupiah tidak boleh dipatok dengan kurs tetap, sehingga besar kecilnya kurs rupiah
akan ditentukan oleh mekanisme pasar.
c. Perusahaan BUMN mulai beralih ke pihak swasta, sehingga peran pemerintah semakin
berkurang.
d. Keikutsertaan bangsa Indonesai dalam kancah WTO dan perjanjian GATT yang semakin
menunjukan komitmen bangsa Indonesia dalam tata liberalisme dunia.
Dampak positif yang di timbulkan dari sistem kapitalis ini yaitu dari aspek permodalan,
kita dapat dengan mudah mendapatkan modal dengan cepat dari investor asing sedangkan
![Page 4: Perkembangan Eko Indo](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022072009/55cf913e550346f57b8bdeeb/html5/thumbnails/4.jpg)
dampak negatif dari sistem ini banyak terjadi masalah-masalah seperti pengangguran,
kemiskinan, krisis ekonomi dan hutang luar negeri yang tinggi.
Namun meskipun demikian, bagi kami perekonomian Indonesia bisa dikatakan cukup
memperlihakan peningkatan yang bisa dibanggakan. Terlihat pada saat terjadi krisis global,
dimana banyak negara di dunia mengalami krisis namun tidaklah demikian di Indonesia.
Indonesia masih bisa bertahan dari krisis ekonomi. Walaupun masih dapat bertahan, sudah
seharusnyalah pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia sadar untuk memperbaiki perekonomian
Indonesia yang lebih baik lagi dengan memberantas KKN, memangkas pengeluaran pemerintah,
membuka lapangan pekerjaan, dan lebih memperhatian rakyat demi terciptanya kesejahteraan
masyarakat Indonesia. Pada intinya kerjasamalah yang dibutuhkan bangsa ini untuk mewujudkan
tujuan tersebut.