persamaan reaksi redoks

7
Persamaan Reaksi Redoks LAPORAN PRATIKUM KIMIA NO : 3 HARI, TANGGAL PRATIKUM : Rabu, 09 September 2015 I. JUDUL PERCOBAAN : Persamaan Reaksi Redoks II. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Mengamati peristiwa reaksi redoks 2. Menulis persamaan reaksi redoks yang setara III. DASAR TEORI : Reaksi Redoks adalah reaksi yang didalamnya terjadi perpindahan elektron secara berurutan dari satu spesies kimia ke spesies kimia lainnya, yang sesungguhnya terdiri atas dua reaksi yang berbeda, yaitu oksidasi (kehilangan elektron) dan reduksi (memperoleh elektron). Reaksi ini merupakan pasangan, sebab elektron yang hilang pada reaksi oksidasi sama dengan elektron yang diperoleh pada reaksi reduksi. Masing-masing reaksi (oksidasi dan reduksi) disebut reaksi paruh (setengah reaksi), sebab diperlukan dua setengah reaksi ini untuk membentuk sebuah reaksi dan reaksi keseluruhannya disebut reaksi redoks. Ada tiga definisi yang dapat digunakan untuk oksidasi, yaitu kehilangan elektron, memperoleh oksigen, atau kehilangan hidrogen. Dalam pembahasan ini, kita menggunakan definisi kehilangan elektron. Sementara definisi lainnya berguna saat menjelaskan proses fotosintesis dan pembakaran. Oksidasi adalah reaksi dimana suatu senyawa kimia kehilangan elektron selama perubahan dari reaktan menjadi produk. Sebagai contoh, ketika logam Kalium bereaksi dengan gas Klorin membentuk garam Kalium Klorida (KCl), logam Kalium kehilangan satu elektron yang kemudian akan digunakan oleh klorin. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : K K + + e - Ketika Kalium kehilangan elektron, para kimiawan mengatakan bahwa logam Kalium itu telah teroksidasi menjadi kation Kalium. Seperti halnya oksidasi, ada tiga definisi yang dapat digunakan untuk menjelaskan reduksi, yaitu memperoleh elektron, kehilangan oksigen, atau memperoleh hidrogen. Reduksi sering dilihat sebagai proses memperoleh elektron. Sebagai contoh, pada proses penyepuhan perak pada perabot rumah tangga, kation perak direduksi menjadi logam perak dengan cara memperoleh elektron. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

Upload: krisna-monica

Post on 16-Apr-2017

121 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Persamaan Reaksi Redoks

LAPORAN PRATIKUM KIMIANO : 3HARI, TANGGAL PRATIKUM : Rabu, 09 September 2015I. JUDUL PERCOBAAN : Persamaan Reaksi RedoksII. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Mengamati peristiwa reaksi redoks 2. Menulis persamaan reaksi redoks yang setaraIII. DASAR TEORI :Reaksi Redoksadalah reaksi yang didalamnya terjadi perpindahan elektron secara berurutan dari satu spesies kimia ke spesies kimia lainnya, yang sesungguhnya terdiri atas dua reaksi yang berbeda, yaituoksidasi (kehilangan elektron)danreduksi (memperoleh elektron). Reaksi ini merupakan pasangan, sebab elektron yang hilang pada reaksioksidasisama dengan elektron yang diperoleh pada reaksireduksi. Masing-masing reaksi (oksidasidanreduksi) disebutreaksi paruh(setengah reaksi), sebab diperlukan duasetengah reaksiini untuk membentuk sebuah reaksi dan reaksi keseluruhannya disebutreaksi redoks.Ada tiga definisi yang dapat digunakan untukoksidasi, yaitukehilangan elektron,memperoleh oksigen, atau kehilangan hidrogen. Dalam pembahasan ini, kita menggunakan definisikehilangan elektron. Sementara definisi lainnya berguna saat menjelaskan proses fotosintesis dan pembakaran.Oksidasiadalah reaksi dimana suatu senyawa kimia kehilangan elektron selama perubahan dari reaktan menjadi produk. Sebagai contoh, ketika logam Kalium bereaksi dengan gas Klorin membentuk garam Kalium Klorida (KCl), logam Kalium kehilangan satu elektron yang kemudian akan digunakan oleh klorin. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :K K++ e-Ketika Kalium kehilangan elektron, para kimiawan mengatakan bahwa logam Kalium itu telahteroksidasimenjadi kation Kalium.Seperti halnyaoksidasi, ada tiga definisi yang dapat digunakan untuk menjelaskanreduksi, yaitumemperoleh elektron,kehilangan oksigen, ataumemperoleh hidrogen.Reduksisering dilihat sebagai proses memperoleh elektron. Sebagai contoh, pada proses penyepuhan perak pada perabot rumah tangga, kation perak direduksi menjadi logam perak dengan cara memperoleh elektron. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :Ag++ e- AgKetika mendapatkan elektron, para kimiawan mengatakan bahwa kation perak telahtereduksimenjadi logam perak.Baikoksidasimaupunreduksitidak dapat terjadi sendiri, harus keduanya. Ketika elektron tersebut hilang, sesuatu harus mendapatkannya. Sebagai contoh, reaksi yang terjadi antara logam seng dengan larutan tembaga (II) sulfat dapat dinyatakan dalam persamaan reaksi berikut :Zn(s)+ CuSO4(aq) ZnSO4(aq)+ Cu(s)Zn(s)+ Cu2+(aq) Zn2+(aq)+ Cu(s)(persamaan ion bersih)Sebenarnya, reaksi keseluruhannya terdiri atas duareaksi paruh:Zn(s) Zn2+(aq)+ 2e-Cu2+(aq)+ 2e- Cu(s)Logam seng kehilangan dua elektron, sedangkan kation tembaga (II) mendapatkan dua elektron yang sama. Logam sengteroksidasi. Tetapi, tanpa adanya kation tembaga (II), tidak akan terjadi suatu apa pun. Kation tembaga (II) disebutzat pengoksidasi (oksidator).Oksidatormenerima elektron yang berasal dari spesies kimia yang telah teroksidasi.Sementara kation tembaga (II) tereduksi karena mendapatkan elektron. Spesies yang memberikan elektron disebutzat pereduksi (reduktor). Dalam hal ini,reduktornyaadalah logam seng. Dengan demikian,oksidator adalah spesies yang tereduksidanreduktor adalah spesies yang teroksidasi. Baikoksidatormaupunreduktorberada di ruas kiri (reaktan) persamaan redoks.Persamaan reaksi redoks biasanya sangat kompleks, sehingga metode penyeteraan reaksi kimia biasa tidak dapat diterapkan dengan baik. Penyeteraan redoks adalah suatu cara untuk menentukan koefisien persamaan reaksi agar diperoleh persamaan reaksi yang setara. Suatu persamaan reaksi redoks setara bila memenuhi criteria, sbb: Unsur yang sama pada ruas kiri dan ruas kanan jumlahnya samaMuatan ruas kiri dan ruas kanan adalah sama

Penyetaraan redoks dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:1. Metode Setengah Reaksi (Metode ion electron)Metode ini didasarkan pada jumlah electron reaksi oksidasi dan reduksi harus sama.metode ini melibatkan 2 buah reaksi paruh yang kemudian digabungkan menjadi reaksi redoks keseluruhan.2. Metode perubahan Bilangan OksidasiMetode ini berdasarkan jumlah perubahan bilangan oksdasi yang terjadi selama reaksi.. Bilangan oksidasi pada reaksi oksidasi dan reduksi harus sama.

IV. ALAT DAN BAHAN :1. Spatula2. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi3. Lempengan logam Cu4. Lempengan logam Al5. Larutan H2SO4 2 M6. Larutan AgNO3 0,1 M7. Larutan I2 0,05 M8. Larutan Na2S2O3 0,2 M9. Pipet tetes10. Gelas ukur11. Gelas kimia

V. CARA KERJA :1. Masukkan 2 mL larutan I2 0,05 M ke dalam tabung reaksi, tambahkan tetes demi tetes larutan Na2S2O3 hingga terjadi perubahan warna. Amati dan catatlah warna awal dan perubahan warna larutan tersebut.2. Isi tabung reaksi selanjutnya dengan 5 mL larutan AgNO3 0,1 M, kemudian masukkan logam Cu kedalam larutan AgNO3.3. Isi tabung reaksi selanjutnya dengan 5 mL larutan H2SO4 2 M, kemudian masukkan logam Al ke dalam larutan H2SO4 2 M4. Catatlah hasil pengamatanmu dalam tabel pengamatam

VI. HASIL PENGAMATAN :

PercobaanPerlakuanPengamatan

1. Larutan I2 0,05 M ditetesi larutan Na2S2O3 sebanyak 7 tetesWarna larutan I2 berwarna coklat, setelah di tetesi dengan larutan Na2S2O3 yang berwarna bening, larutan I2 itu berubah warna menjadi bening.

2. larutan AgNO3 0,01M dimasukkan logam CuWarna larutan AgNO3 adalah bening, warna Cu oren keemasan, setelah Cu dimasukkan kedalam larutan AgNO3 yang berwarna bening, Cu (tembaga) menjadi berwarna kehitaman , berkarat dan larutan AgNO3 yang semula berwarna bening berubah menjadi kebiruan.

3. Larutan H2SO4 2 M dimasukkan logam AgWarna larutan H2SO4 adalah bening. Logam Al berwarna putih perak, setelah Al (alumunium) dimasukkan kedalam larutan H2SO4 tampak terdapat gelembung sedikit didalam larutan dan logam Al yang semula berwarna abu-abu menjadi tampak lebih putih atau lebih bersih.

VII. ANALISIS DATAPercobaan diatas yang telah kami lakukan bersama kelompok yang menguji reaksi tepatnya reaksi redoks dari Larutan I2 0,05 dengan Na2S2O3 , larutan AgNO3 0,01M dengan logam Cu, Larutan H2SO4 2 M dengan logam Ag.Percobaan 1 : Larutan I2 0,05 M ditetesi larutan Na2S2O3 sebanyak 7 tetes.Warna larutan I2 berwarna coklat, setelah di tetesi dengan larutan Na2S2O3 yang berwarna bening, larutan I2 itu berubah warna menjadi bening. Yang menghasilkan persamaan reaksi :I2 (aq) + N2S2O3(aq) NaI (aq)+ Na2S4O6 (aq)Percobaan 2 : larutan AgNO3 0,01M dimasukkan logam Cu.Warna larutan AgNO3 adalah bening, warna Cu oren keemasan, setelah Cu dimasukkan kedalam larutan AgNO3 yang berwarna bening, Cu (tembaga) menjadi berwarna kehitaman , berkarat dan larutan AgNO3 yang semula berwarna bening berubah menjadi kebiruan.Hal ini disebabkan karena Al bereaksi dengan larutan yang menyebabkannya menjadi berkarat dan warna larutan menjadi berwarna kebiruan.Yang menghasilkan persamaan reaksi :Cu (s) + AgNO3 (aq) Ag (s) + Cu(NO3)2 (aq)

Percobaan 2: Larutan H2SO4 2 M dimasukkan logam Ag. Warna larutan H2SO4 adalah bening. Logam Al berwarna putih perak, setelah Al (alumunium) dimasukkan kedalam larutan H2SO4 tampak terdapat gelembung sedikit didalam larutan dan logam Al yang semula berwarna abu-abu menjadi tampak lebih putih atau lebih bersih. Yang menghasilkan persamaan reaksi:Al (s) + H2SO4 (aq) Al2O3 (s) + HSO4- (aq) + H2 (q)

VIII. PERTANYAAN DISKUSI1. Tuliskan persamaan reaksi redoks setara yang terjadi pada percobaan diatasA. Percobaan pertama

B. Percobaan kedua

C. Percobaan ketiga

2. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atasKesimpulan yang dapat kami tarik dari percobaan ini adalah Persamaan reaksi redoks biasanya sangat kompleks, sehingga metode penyeteraan reaksi kimia biasa tidak dapat diterapkan dengan baik. Penyeteraan redoks adalah suatu cara untuk menentukan koefisien persamaan reaksi agar diperoleh persamaan reaksi yang setara. Suatu persamaan reaksi redoks setara bila memenuhi kriteria, sbb: Unsur yang sama pada ruas kiri dan ruas kanan jumlahnya samaMuatan ruas kiri dan ruas kanan adalah samaPenyetaraan redoks dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:1. Metode Setengah Reaksi (Metode ion electron)Metode ini didasarkan pada jumlah electron reaksi oksidasi dan reduksi harus sama.metode ini melibatkan 2 buah reaksi paruh yang kemudian digabungkan menjadi reaksi redoks keseluruhan.2. Metode perubahan Bilangan OksidasiMetode ini berdasarkan jumlah perubahan bilangan oksdasi yang terjadi selama reaksi.. Bilangan oksidasi pada reaksi oksidasi dan reduksi harus sama.

IX. KESIMPULAN DAN SARAN :Dari pratikum yang telah kami lakukan, kami dapat menarik kesimpulan bahwa Kesimpulan yang dapat kami tarik dari percobaan ini adalah Persamaan reaksi redoks biasanya sangat kompleks, sehingga metode penyeteraan reaksi kimia biasa tidak dapat diterapkan dengan baik. Penyeteraan redoks adalah suatu cara untuk menentukan koefisien persamaan reaksi agar diperoleh persamaan reaksi yang setara. Suatu persamaan reaksi redoks setara bila memenuhi kriteria, sbb: Unsur yang sama pada ruas kiri dan ruas kanan jumlahnya samaMuatan ruas kiri dan ruas kanan adalah samaPenyetaraan redoks dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:1. Metode Setengah Reaksi (Metode ion electron)Metode ini didasarkan pada jumlah electron reaksi oksidasi dan reduksi harus sama.metode ini melibatkan 2 buah reaksi paruh yang kemudian digabungkan menjadi reaksi redoks keseluruhan.2. Metode perubahan Bilangan OksidasiMetode ini berdasarkan jumlah perubahan bilangan oksdasi yang terjadi selama reaksi.. Bilangan oksidasi pada reaksi oksidasi dan reduksi harus sama.

Saran Lakukanlah percobaan dengan benar. Perhatikan kebersihan peralatan pratikum agar mendapatkan hasil yang akurat. I. DAFTAR PUSTAKA :Sudarmo, unggul. 2015. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Erlanggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Redokshttp://thikachacham.blogspot.co.id/2011/09/laporan-praktikum-mengenai-reaksi.html