persentasi kasus dakriosistitis
TRANSCRIPT
Persentasi Kasus
OS Dakriosisititis
ODS Konjuntivitis Kataral Kronik
ODS Katarak Senilis Insipen
Murdono PambudiFK-UPN 1310.221.056
Nama: Ny. M Umur : 74 tahun Alamat : Jogosayan Rt 004/004, Ngablak Perkerjaan : Petani Status Menikah : Janda Tanggal masuk RS : 29 – 04 -2014
Anamnesis Dilakukan anamnesis secara autoanamnesis tanggal 29 –
04 -2014
Identitas Pasien
Pasien datang dengan keluhan mata berair
Keluhan Utama
Pasien merasakan matanya berair sejak 3 minggu lalu Pasien mulai mengeluh mata kanannya merah dan terasa
gatal 3 minggu yang lalu. Mata merah disertai keluar cairan yang banyak., cairan encer seperti air. Sehabis bangun tidur, pasien mengalami kesulitan membuka mata dan merasa banyak belek di mata kanannya. Keluhan demam, nyeri saat menelan, bersin-bersin disangkal.
Karena merasa gatal pada mata kanannya akibatnya pasien sering mengucek – ngucek mata kanannya. Pasien juga jarang mencuci tangan setelah mengucek-ngucek matanya. Dalam kondisi seperti ini pasien tidak memeriksakan diri ke dokter dengan alasan bisa sembuh sendiri.
Riwayat penyakit sekarang
Lalu 1 minggu setelahnya, mata kiri pasien juga ikut merah,
gatal dan berair. Keluhan dirasakan pasien sama seperti mata kanannya. Pasien merasa kesulitan beraktivitas akibat kedua matanya yang berair, gatal dan merah. Pasien juga tidak memeriksakan diri ke dokter dengan alasan belum terdaftar sebagai perserta BPJS
Beberapa hari kemudian, keluhan mata merah dan gatal sudah mulai berkurang, tetapi keluhan mata berair belum berkurang. Cairan dimata lama-lama dirasakan berubah menjadi lebih kental dari sebelumnya. 2 hari kemudian pasien merasakan mata kirinya nyeri. Keluarga pasien merencanakan mendaftarkan pasien sebagai perserta BPJS agar bisa berobat
Riwayat Penyakit Sekarang
Hari masuk rumah sakit, pasien mengeluh
pada kedua matanya “nyerocos”, gatal (-), kemerahan (+) ringan, dan merasa kesulitan membuka mata setelah bangun tidur. Mata kiri masih terasa nyeri dan terlihat agak kemerahan pada daerah kelopak mata bawah. Pasien mengaku buta huruf dan angka. Keluhan adanya hidung tersumbat dan trauma pada hidung disangkal.
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat trauma pada hidung disangkal Riwayat batuk lama (-) Riwayat demam dan bersin-bersin disangkal Riwayat nyeri saat menelan disangkal Riwayat diabetes melitus disangkal Riwayat alergi disangkal Riwayat infeksi kelopak mata sebelumnya (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat anggota keluarga serta kerabat
dengan keluhan serupa (+) anak Riwayat alergi pada keluarga tidak ada Riwayat keluarga dengan diabetes melitus (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien berkerja sebagai petani dan berobat
sebagai peserta BPJS.
Riwayat Ekonomi
Keadaan Umum Kesadaran : Compos mentis Aktivitas : Normoaktif Kooperatif : Kooperatif Status Gizi : BaikVital Sign Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 82x/min Respirasi : 22x/min Suhu : 36,5%Pemeriksaan kelenjar getah bening :
KGB pre-aurikular dan post-aurikular tidak membesar, nyeri tekan (-)
Pemeriksaan Fsisik
Ilustrasi
Mata Pasien
Status Ofthalmologi
OS Dakriosistitis
Dakriosisititis Dipertahankan, karena pada dakriosistitis didapatkan
epifora, nyeri dikantung air mata. Selain itu terdapat pula kantung air mata tampak bengkak, merah, terdapat nyeri tekan di sakus lakrimalis, disertai sekret mukopurulen apabila kantung air mata ditekan
Dakrioadenitis Disingkirkan karena disamping mengeluh nyeri didaerah
lakrimal, nyeri juga terdapat di bagian temporal atas rongga orbita disertai dengan kelopak mata yang bengkak. Bila mata bergerak akan menimbulkan nyeri dan pembesaran kelenjar preaurikular
Diagnosis Banding OS
Dakriostenosis
Dsingkirkan, karena pada dakriostenosis didapatkan mata nyerocos, mengeluarkan sekret, mata tidak merah, kelopak mata tidak bengkak, tidak ada demam
ODS Konjuntivitis Kataral Kronik
Konjungtivitis Kataral Kronik Dipertahankan, karena pada konjungtivitis kataral
kronik didapatkan palpebra sedikit bengkak, terdapat blefaritis, konjungtiva tampak injeksi konjungtiva ringan, sekret mukoid, dan dapat mengenai 1-2 mata
Konjungtivitis Purulenta Disingkirkan, karena pada konjuntivitis purulenta
tampak palpebra bengkak, blefarospasme, pseudomembran (+), injeksi konjungtiva yang hebat, sekret serous bercampur darah.
Diagnosa Banding ODS
Konjungtivitsi flikten
Disingkirkan, karena pada konjungtivitis flikten didapatkan akibat dari alergi terhadap bakteri/antigen tertentu. Mata berair, nyeri, fotofobia ringan hingga berat, terdapat mikroabses di limbus
Inclusion Konjungtivitis Disingkirkan, karena pada inclusion konjuntivitis
selain gejala konjungtivitis, juga didapatkan pseudomembran, folikel pada konjungtiva palpebra, sekret purulen kekuningan.
Katarak senilis insipien
Dipertahankan karena pada katarak ini, tidak menimbulkan gangguan visus yang signifikan. Kekeruhan terutama pada bagian perifer berupa bercak-bercak seperti jari-jari roda
Katarak Traumatik Disingkirkan, karena pada pasien tidak
didapatkan riwayat trauma. Pada posttrauma akan timbul bentuk katarak seperti bentuk roset dan ring
ODS Katarak Senilis Insipien
Pemeriksaan laboratorium : GDS dan profil
lipid Kultur Bakteri/usap sekret Uji resistensi Lacrimal Endoscopy
Pemeriksaan Penunjang
OS Dakriosistitis ODS Konjungtivitis Kataral Akut ODS Katarak Senilis Insipien
Diagnosa Kerja
Medikamentosa Non Operatif
TopikalGentamisin ED 4x1, 1 tetes ODS
OralCiprofloxasin Tab 500 mg 2x1 selama 5 hariNatrium diklofenak Tab 25 mg 2x1 p.c p.r.n
Operatif Probing Operasi katarak jika konjungtivitis dan
dakriosisititisnya sudah teratasi dan kataraknya sudah matur
Terapi
Non Medikamentosa
Kompres hangat Melakukan pemijatan kantung air mata secara
rutin ke arah pangkal hidung
Memberitahukan pasien bahwa penyumbatan
kantung air mata terjadi karena konjuntivitis yang dialami saat ini
Memberitahukan penyakit konjungtivitis ini bisa menular, maka hindari kontak langsung dengan orang sehat serta pemakaian handuk atau lainnya tidak dipakai secara bersamaan
Tidak boleh mengucek mata Selalu mencuci tangan untuk menghindari
penyebaran Memakai kacamata saat berpergian
Edukasi
Prognosis
Keratitis superfisial Pada dakriosititis, dapat mengakibatkan
pecahnya pus yang mengakibatkan fistel sakus lakrimalis, abses kelopak mata, ulkus, dan selulitis orbita
Komplikasi
Tinjauan Pustaka
Anatomi Lakrimal
Glandula lakrimalis: Pars Orbita Pars palberalis
Keduanya saling berhubungan dengan ujung lateral aponerosis M. Levator palpebra superior Persyarafan:
plexus caroticus internus, n.petrosus profundus, n. Canalis pterygoidei, n. Maxilaris, n. Zygomaticus, n. Zygomaticotemporalis, dan akhirnya n. Lacrimalis.
Air mata
Air mata mempunyai fungsi untuk: Membuat permukaan kornea
menjadi licin Membasahi permukaan
konjungtiva dan kornea, untuk menghindari kerusakan epitel pada jaringan tersebut
Untuk mencegah berkembangnya mikroorganisme pada konjungtiva dan kornea karena sifatnya antibakteri
Air mata mengandung protein, IgA, IgG, IgE, lisozim, betalisin, glukosa, ion kalium, natrium, chloor, Ph 7,35, isotonis. Lizosim bersama gamma globulin IgA menyebabkan lisis dari bakteria. Akhir-akhir ini ditemukan pula betalisin di dalam air mata yang juga mempunyai ante bakteri seperti lisozim
peradangan pada sakus lakrimalis akibat adanya obstruksi pada duktus nasolakrimalisa sering ditemukan diatas 40 th terutama perempuanEtiologi: Gangguan perkembangan sistem nasolakrimalis
pada saat lahir Infeksi hidung menahun Infeksi mata yang berat atau berulang Patah tulang hidung Tumor
Dakriosititis
Tahap obstruksi
Terjadi obstruksi dan terjadi epifora Tahap infeksi
Keluar cairan yang bersifat mukus, mukopurulen, atau pururlent tergantung pada organisme penyebab
Tahap sikatriks Terbentuknya kista
Tahap dakriosistitis
Nyeri yang hebat di daerah kantung air mata
dan demam Kantung air mata terlihat bengkak dan merah Nyeri tekan diderah sakus Sekret mukopurulen Dalam keadaan menahun tidak ditemukan
nyeri hanya epifora yang meningkat
Gejala klinis
Probing dan irigasi (tes anel)
Tes anel (+) bila terasa asin ditenggorokan/lancar Tes anel (-):
Bila cairan keluar kembali di pungtum lakrimalis inferior berati terdapat sumbatan di kanalikuli
Bila cairan keluar kembali di pungtum lakrimalis superior berati terdapat sumbatan di duktus naso lakrimalis
Radiografi kontras Lakrimal Endoskopi
Diagnosis
Non Operatif Medikamentosa
Tetes mata antibiotik, sulfonamid 4-5 kali sehari Antibiotik oral
Non medikamentosa Kompres hangat Mengurut ke arah pankal hidung
Operatif Probing dan irigasi dengan antibiotik Dakriosistorinostomi
Penatalaksanaan
Pada dakriosititis, dapat mengakibatkan
pecahnya pus yang mengakibatkan fistel sakus lakrimalis, abses kelopak mata, ulkus, dan selulitis orbita
Komplikasi
Terima kasih