persepsi guru dan siswa terhadap efektivitas …

145
PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA SECARA DARING DI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI SKRIPSI DEA ANDIKA NIM. 206172901 PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Upload: others

Post on 25-Dec-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

i

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS

PEMBELAJARAN FISIKA SECARA DARING DI SMK

NEGERI 1 KOTA JAMBI

SKRIPSI

DEA ANDIKA

NIM. 206172901

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 2: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

i

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS

PEMBELAJARAN FISIKA SECARA DARING DI SMK

NEGERI 1 KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S1) Pendidikan Fisika

DEA ANDIKA

NIM. 206172901

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 3: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

ii

KEMENTERIAN AGAMA RIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

di

Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara:

Nama : Dea Andika

NIM : 206172901

Judul Skripsi : Prsepsi guru dan siswa terhadap efektivitas pembelajaran fisika

secara daring di SMK N 1 Kota Jambi.

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program

Studi Tadris Fisika UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Tadris Fisika.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di

atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima

kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Jambi, Juli 2021

Pembimbing I

Vandri Ahmad Isnaini, M. Si

NIP.198206062011011007

PERSETUJUAN SKRIPSI / TUGAS AKHIR

Kode

Dokumen

Kode

Formulir

Berlaku

tgl

No.Revisi Tgl.

Revisi

Halaman

Page 4: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

iii

KEMENTERIAN AGAMA RIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

di

Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara:

Nama : Dea Andika

NIM : 206172901

Judul Skripsi : Prsepsi guru dan siswa terhadap efektivitas pembelajaran fisika

secara daring di SMK N 1 Kota Jambi.

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program

Studi Tadris Fisika UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Tadris Fisika.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di

atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima

kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Jambi, Juli 2021

Pembimbing II

Abdul Rahim, M.Pd

PERSETUJUAN SKRIPSI / TUGAS AKHIR

Kode

Dokumen

Kode

Formulir

Berlaku

tgl

No.Revisi Tgl.

Revisi

Halaman

Page 5: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

iv

Page 6: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

v

KEMENTERIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM

NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DANKEGURUAN

Alamat Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi Jl.Jambi-Ma.Bulian KM.16 Simp.Sungai Duren Muaro jambi 36363

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya

susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya

kutip dari hasil karya saya orang lain telah dituliskan sumbernya secara

jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi

bukan hasil karya saya sendiri atau berindikasi adanya unsur plagiat dalam

bagian- bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan

peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku.

Jambi, 28 Juli 2021

Penulis

Dea Andika

NIM. 206172901

Page 7: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, Alhamdulillah hirobbil’alamin..

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Dan tak lupa sholawat beserta

salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Para keluarganya yang suci,

dan para sahabatnya yang mulia,

Saya persembahkan skripsi yang sederhana ini kepada para pembaca umumnya,

Dan terkhusus kepada :

Kedua orang tua saya yang paling saya banggakan, cintai dan saya sayangi,

Ayahanda Ilyas dan Ibunda tercinta Jawariah (Alm) yang telah bekerja keras

untuk mengantarkan saya hingga bisa memasuki dunia perkuliahan dan

terimakasih atas doa baik, motivasi, dukungan, nasehat dan kasih sayang yang

tulus tak henti-hentinya diberikan kepada saya putri kalian. Adapun motivasi

terbesar saya dalam menyelesaikan skripsi ini adalah dengan keinginan agar

membuat kalian tersenyum bahagia.

Kakak laki-lakiku, kakak perempuanku, kakak iparku, serta keluarga besar

terimakasih atas do’a, kasih sayang dan semangat yang diberikan kepada saya,

telah banyak membantu saya baik dalam bentuk materi dan dalam bentuk lainnya.

Tanpa bantuan dan dukungan kalian saya meyakini tidak akan bisa sampai di

detik sekarang ini.

Selanjutnya terimakasih banyak untuk sahabat-sahabatku yang ada dibalik layar

hingga terselesainya skripsi ini : Dian putri pangestu, Beti novia, Elvayana

Anggraini, Asih dwi lestari, Dewi Sinta.

Terakhir kepada Ustadz abdul somad, group motivasi, group muslimah,

terimakasih atas kata-kata motivasi, dan ceramah yang telah menemani serta

memotivasi saya ketika saya down.

Terimakasih untuk do’a, waktu, motivasi dan semangat

yang kalian berikan.

Semoga kebaikan ini menjadi amal baik dan mendapat pahala dari

Allah SWT.

Amin...Ya Robbal’Alamin

Page 8: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

vii

MOTO

بالصبر والصلىة ان الله مع الصبرينيايها الذين امنىا استعينىا

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalatmu

Sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Al-

Baqarah: 153)

Page 9: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan juga rasa syukur penulis

haturkan sepenuhnya kepada Allah SWT, yang maha pencipta alam semesta,

maha memberi dengan segala rahmatnya yang telah dilimpahkan kepada penulis,

shingga penulis diberi kemudahan dalam banyak hal, diberi kejernihan dalam

berpikir, ketenangan dalam berbuat, kekuatan dalam beraktifitas, kesabaran dalam

menghadapi putus asa untuk menyelesaikan skripsi dengan judul : “Persepsi guru

dan siswa terhadap efektivitas pembelajaran fisika secara daring di SMK N 1 Kota

Jambi”. Sholawat beserta salam senantiasa penulis sampaikan kepada sosok

baginda mulia yang telah Allah SWT janjikan syurga untuknya dialah Rasullullah

SAW.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada jenjang pendidikan Strata Satu Program Studi Tadris

Fisika UIN STS Jambi.

Selama penyusunan dan penelisan skripsi ini, penulisan banyak mendapat

bantuan, dukungan, motivasi dan masukan baik berupa ide ataupun saran dari

berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Su’aidi Asy’ari, MA,. Ph.D selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj Fadillah, M.Pd selaku Dekan Fakultas tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Boby Syefrinando, S.Si, M.Si selaku Ketua Prodi Tadris Fisika Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha saifuddin

Jambi.

4. Bapak Dr. Ir. H. Salahuddin, M.Si selaku Sekretaris Prodi Tadris Fisika

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Vandri Ahmad Isnaini, M.Si dan Bapak Abdul Rahim, M.Pd selaku

pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu dan mencurahkan

Page 10: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

ix

berupa pemikirannya demi mengarahkan dan membimbing penulis sehingga

mampu menyelesaikan skipsi ini.

6. Bapak/ibu dosen, karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Bapak Ir. Sepriadi Erman, M.Si selaku Kepala Sekolah SMK N 1 Kota Jambi

yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam memperoleh data di

lapangan.

8. Ibu Eka Emilia Trisna, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Fisika SMK N 1 Kota

Jambi yang telah banyak membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.

9. Sahabat-sahabat mahasiswa angkatan 2017 yang telah menjadi patner diskusi

dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dan

mengarah menuju kebaikan senantiasa penulis harapkan. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Amin Ya

Robbal’alamin.

Wassalamualikum Wr.Wb

Jambi, 20 Juli 2021

Penulis

Dea Andika

Nim.206172901

Page 11: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

x

ABSTRAK

Nama : Dea Andika

Nim : 206172901

Judul Skripsi : Persepsi Guru Dan Siswa Terhadap Efektivitas Pembelajaran

Fisika Secara Daring Di SMK Negeri 1 Kota Jambi.

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan informasi terkait dengan persepsi

guru dan siswa terhadap efektivitas pembelajaran fisika secara daring. Metode

penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Populasi atau subjek yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X MM 1 dan X MM 2

dengan total siswa 71 orang namun yang berpartisipasi hanya 60 orang. Teknik

dalam pengumpulan data yaitu angket (kuesioner), wawancara, dan dokumentasi.

Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner secara daring melalui

google form dan wawancara secara terbuka kepada beberapa siswa untuk

mendapatkan informasi yang lebih mendetail. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif yang terdiri atas

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Persepsi siswa terhadap efektivitas pembelajaran fisika secara daring dibatasi

dengan empat aspek, yaitu mutu pengajaran, tingkat pengajaran yang tepat,

insentif, dan waktu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi guru

mendapatkan deskripsi yang baik dan efektif. Dan dari segi persepsi siswa

terhadap efektivitas pembelajaran fisika secara daring bersifat positif, dengan

rincian aspek mutu pengajaran lebih besar dari 50%, aspek tingkat pengajaran

yang tepat lebih besar dari 50%, aspek insentif lebih besar dari 50%, dan waktu

lebih besar dari 50%.

Kata kunci : Persepsi; Efektivitas belajar daring; Guru dan siswa SMK

Page 12: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

xi

ABSTRACT

Name : Dea Andika

Name : 206172901

Thesis Title : Perceptions of Teachers and Students on the Effectiveness of

Online Physics Learning at SMK Negeri 1 Jambi City.

This study aims to present information related to teacher and student

perceptions of the effectiveness of online physics learning. The research method

used is descriptive qualitative. The population or subjects used in this study were

all students of class X MM 1 and X MM 2 with a total of 71 students but only 60

people participated. Techniques in data collection are questionnaires

(questionnaires), interviews, and documentation.

Data were collected using online questionnaires via google form and open

interviews with several students to obtain more detailed information. The data

analysis technique used in this research is qualitative analysis which consists of

data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions.

Students' perceptions of the effectiveness of learning physics online are limited by

four aspects, namely the quality of teaching, the right level of teaching, incentives,

and time. The results of this study indicate that the teacher's perception of getting

a good and effective description. And in terms of student perceptions of the

effectiveness of online physics learning, it is positive, with details of the teaching

quality aspect greater than 50%, the appropriate teaching level aspect being

greater than 50%, the incentive aspect being greater than 50%, and time being

greater than 50%.

Keywords: Perception; Effectiveness of online learning; SMK teachers and

students

Page 13: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................i

NOTA DINAS ...................................................................................................ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................................iv

PERSEMBAHAN .............................................................................................v

MOTTO ............................................................................................................vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................vii

ABSTRAK ........................................................................................................ix

ABSTRACT ......................................................................................................x

DAFTAR ISI ....................................................................................................xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xv

BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................5

C. Batasan Masalah ........................................................................................5

D. Rumusan Masalah .....................................................................................6

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...............................................................6

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................8

A. Kajian Teoritik

1. Persepsi ................................................................................................8

2. Efektivitas ............................................................................................10

3. Pembelajaran Daring ............................................................................14

4. Hasil Belajar Siswa ..............................................................................17

5. Metode E-learning ...............................................................................20

B. Studi Relevan ............................................................................................24

BAB lll METODOLOGI PENELITIAN ........................................................26

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ...............................................................26

B. Setting dan Subjek Penelitian ...................................................................27

Page 14: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

xiii

C. Jenis Data, Sumber, dan Variabel .............................................................28

D. Teknik pengumpulan data .........................................................................31

E. Teknik Analisis Data ...............................................................................36

F. Prosedur Penelitian ...................................................................................39

G. Teknik pemeriksaan keabsahan data ........................................................41

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............................44

A. Temuan umum ..........................................................................................44

B. Temuan khusus dan pembahasan penelitian .............................................49

BAB V PENUTUP ............................................................................................90

A. Kesimpulan ...............................................................................................90

B. Saran .........................................................................................................90

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................91

LAMPIRAN ......................................................................................................95

Page 15: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data siswa SMK N 1 Kota Jambi ......................................................... 28

Tabel 4.1 Nama-nama kepala sekolah SMK N 1 Kota Jambi ............................... 45

Tabel 4.2 Prasarana dan sarana SMK N 1 Kota Jambi ......................................... 47

Tabel 4.3 Hasil wawancara guru ........................................................................... 52

Tabel 4.4 Deskripsi responden siswa .................................................................... 57

Tabel 4.5 Hasil pengisisan kuesioner .................................................................... 58

Tabel 4.6 Hasil nilai semester genap siswa kelas X MM 1 dan X MM 2 ............ 82

Page 16: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Trianggulasi data ............................................................................... 42

Gambar 4.1 Jenis kelamin responden .................................................................... 56

Gambar 4.2 Kelas responden ................................................................................ 56

Gambar 4.3 Pernyataan kondisi ekonomi siswa ................................................... 62

Gambar 4.4 Pernyataan Fasilitas dari sekolah ..................................................... 63

Gambar 4.5 Pernyataan Kemampuan guru ........................................................... 64

Gambar 4.6 Pernyataan Sumber bahan ajar yang disediakan ............................... 65

Gambar 4.7 Pernyataan Media dan metode yang digunakan guru ...................... 66

Gambar 4.8 Pernyataan sebelum melakukan proses pembelajaran ..................... 68

Gambar 4.9 Pernyataan Siswa selalu mempersiapkan ........................................ 69

Gambar 4.10 Pernyataan Guru sangat terampil dalam mengajar ......................... 70

Gambar 4.11 Pernyataan Motivasi belajar siswa .................................................. 72

Gambar 4.12 Pernyataan Guru sangat aktif .......................................................... 73

Gambar 4.13 Pernyataan Guru selalu memberikan apresiasi ............................... 74

Gambar 4.14 Pernyataan Dalam proses pembelajaran ......................................... 75

Gambar 4.15 Pernyataan Sebelum mengawali proses pembelajaran ..................... 77

Gambar 4.16 Pernyataan Siswa menerima dan memahami ................................. 78

Gambar 4.17 Pernyataan Selama proses pembelajarn secara daring .................... 79

Gambar 4.18 Pernyataan Siswa mampu mengembangkan materi ........................ 80

Gambar 4.19 Pernyataan Pada saat penutup guru merangkum materi .................. 81

Page 17: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket persepsi siswa ....................................................................... 95

Lampiran 2 Lembar validasi angket persepsi siswa ............................................ 99

Lampiran 3 Pedoman wawancara persepsi ......................................................... 103

Lampiran 4 Nilai hasil belajar fisika siswa kelas X MM 1 semester genap ....... 105

Lampiran 5 Nilai hasil belajar fisika siswa kelas X MM 2 semester genap ....... 107

Lampiran 6 Hasil wawancara peneliti dengan siswa .......................................... 109

Lampiran 7 Hasil tugas harian dan ulangan siswa .............................................. 115

Lampiran 8 Jadwal Penelitian ............................................................................. 121

Page 18: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di awal tahun 2020 seluruh negara dihebohkan dengan merajalelanya

wabah atau biasa dikenal dengan covid-19 yang memberikan dampak besar

terhadap kehidupan manusia. Dengan ini pemerintah memberikan sebuah

kebijakan dalam memutus penyebaran wabah covid-19 seperti dengan cara

pemberlakuan pemakaian masker pada saat di tempat umum, melakukan

social distancing, dan selalu mencuci tangan dengan mengunakan sabun

(Sadikin & Hamidah, 2020). Pandemi atau virus covid-19 ini juga cukup

memberikan dampak besar terhadap dunia pendidikan yang dengan ini

mengharuskan melakukan perubahan dari segi sistem pembelajaran. Yang

biasanya proses pembelajaran dilakukan dengan cara tatap muka langsung

terpaksa diganti secara daring (Allo, 2020; Napsawati, 2020).

Pembelajaran daring merupakan suatu proses pembelajaran dengan

menggunakan sebuah media pembelajaran yang interaktif dan juga

mengelola sebuah konten kemudian diberikan kepara siswa dengan tujuan

agar bisa meningkatkan mutu dan kualitas dalam segi pembelajaran (Chang

& Fang, 2020). Pada saat pelaksanaan sebuah pembelajaran yang dilakukan

secara daring, siswa dan guru dituntut untuk menggunakan sebuah media

pembelajaran yang bisa atau yang memungkinkan proses pembelajaran dan

interaksi dalam kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik meskipun guru

dan siswa berada pada tempat berbeda. Saat ini banyak media dalam proses

pembelajaran yang bisa digunakan untuk mempermudah dan menunjang

dalam pembelajaran. Tapi, pembelajaran secara daring sangat

membutuhkan fasilitas yang cukup memadai dan kondisi jaringan internet

terbilang bagus guna mempermudah proses komunikasi antara siswa dan

guru selama dilakukannya pembelajaran (Purwanto et al., 2020).

Pendidikan memiliki peranan yang cukup penting dalam setiap negara

dan bangsa untuk menjamin proses kelangsungan hidup bangsa dan negara

Page 19: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

itu sendiri hal ini dikarenakan pendidikan adalah wahana dalam

mengembangkan suatu kualitas sumber daya hidup manusia. Upaya agar

manusia mampu mengembangkan sebuah potensi yang sudah ada dalam

dirinya dengan melalui pembelajaran. Di dalam meningkatkan mutu dalam

pendidikan maka dibutuhkan adanya proses pembelajaran yang optimal

supaya memperoleh hasil pembelajaran yang baik dan optimal. Untuk

mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan kesadaran dari siswa yang

menjadi subyek aktif di dalam belajar dan juga guru sebagai pengajar.

Karena proses belajar itu pada hakikatnya adalah sebuah usaha yang mesti

dilakukan dengan sadar oleh setiap orang tujuan memperoleh hasil dan

perubahan dari segi tingkah laku yang ada dalam diri setiap individu itu

sendiri, kemudian dalam bentuk pengetahuan maupun keterampilan baru,

dan dalam bentuk nilai sikap yang baik dan positif. (Naeli, 2011)

Dengan melalui pembelajaran, setiap guru dituntut mampu

memberikan bimbingan dan juga memfasilitasi para siswa supaya mereka

mampu memahami baik dari segi kekuatan dan kemampuan yang di miliki

mereka. Selanjutnya guru memberikan motivasi kepada siswa agar

terdorong dalam bekerja dan belajar dengan sebaik mungkin tujuan

mewujudkan keberhasilan dengan berdasarkan kemampuan-kemampuan

yang dimiliki mereka.

Fisika merupakan ilmu alam yang mempelajari tentang sebuah

fenomena yang biasa terjadi di lingkungan sekitar kemudian dikaji secara

fisis. Fisika juga merupakan ilmu yang memiliki peran besar di dalam

memahami fenomena lingkungan. Ilmu fisika juga memiliki peran yang

penting terkait pemahaman kondisi sebuah lingkungan dikarena terdapat

berbagai permasalahan di lingkungan seperti populasi, pemanasan global,

dan eksploitasi yang terjadi pada sumber daya alam (Napitupulu, 2015).

Oleh karenanya penting bagi setiap orang adanya pemahaman dasar tentang

fisika supaya tidak terjadi permasalahan lingkungan seperti eksploitasi

dalam penyalahgunaan suatu sumber energi yang dapat memberikan akibat

buruk kepada lingkungan. Lingkungan adalah sebuah sistem yang memiliki

Page 20: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

3

3

peran penting dalam hidup manusia dikarenakan apabila sebuah lingkungan

mengalami suatu kerusakan, maka dapat dipastikan akan memberikan

dampak buruk pada kehidupan manusia dan dengan ini manusia juga

terganggu. Lingkungan dan manusia itu saling berhubungan, manusia yaitu

penyebab terjadinya perubahan pada kondisi lingkungan sekitar. Perubahan

tersebut akan menjadi sangat buruk dan hal ini disebut sebagai

permasalahan yang terjadi pada lingkungan (Agfar et al., 2018).

Konsep dalam fisika adalah konsep yang nyata dan sering ditemui di

dalam kehidupan sehari-hari, sehingga sebuah pembelajaran akan lebih

bermakna bila dilakukan dengan cara mengaktifkan siswa baik dalam segi

kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektifnya. Hasil belajar merupakan

sesuatu yang bisa di pandang melalui dua sisi baik dari sisi guru dan dari

sisi siswa. Dilihat dari sisi siswa, hasil belajar merupakan sebuah tingkat di

dalam suatu perkembangan mental yang baik apabila dibandingkan dengan

saat belum dilakukan sebuah pembelajaran. Selanjutnya dilihat dari sisi

guru, hasil dalam belajar itu dilihat saat guru mampu menyelesaikan bahan

dalam pembelajaran. Hasil dalam belajar dapat digunakan guru untuk

melihat kriteria atau ukuran dalam mencapai sebuah tujuan dalam

pendidikan. Semua ini bisa tercapai bila siswa mampu memahami dan juga

diiringi dengan adanya perubahan baik dari segi tingkah laku dan lain

sebagainya.

Sebuah pembelajaran dikatakan bermakna apabila suatu informasi

dapat diterima siswa dan masuk ke otak siswa. Agar bisa memproses

sebuah informasi yang sungguh-sungguh serta mendalam, maka siswa

harus terlibat langsung di dalam kegiatan untuk mendukung proses

menyampaikan informasi oleh guru (Aini dan Kusumawati, 2014).

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan salah

satu guru bidang studi fisika di SMK N 1 Kota Jambi diperoleh hasil bahwa

pembelajaran fisika secara umum berlangsung sekarang masih

menggunakan pembelajaran bersifat daring yaitu belajar jarak jauh atau

belajar dari rumah masing-masing. Tetapi beberapa kelas sudah melakukan

Page 21: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

4

4

proses pembelajaran secara tatap muka seperti kelas tiga itupun secara

bergantian. Dalam pembelajaran secara daring, proses pembelajaran

dilakukan dengan berdiskusi dan melalui rekaman suara, video dari

youtube, mencatat cacatan dari guru dan mengerjakan tugas. Disamping itu

mengajar pelajaran fisika ini juga terbilang sulit apabila dilakukan melalui

pembelajran secara daring. Selain banyak rumus yang harus dijelaskan

terdapat contoh soal harus dijabarkan. Biasanya guru memberikan cacatan

materi, dan video sebagai pedoman dalam mengerjakan tugas. Untuk materi

yang di dalamnya terdapat praktikum di karenakan wabah tidak bisa

dilaksanakan dan guru hanya memperlihatkan materi berupa simulasi dalam

bentuk video youtube dan gambar. Menurut pandangan guru siswa

menerima pembelajaran dengan baik dan tertib. Jika siswa tidak tertib

dalam proses pembelajaran guru bidang studi langsung menghubungi wali

kelas karena wali kelas lebih dekat dan mengenal siswa. Dengan

pembelajaran yang dilakukan secara daring pembelajaran berjalan dengan

semestinya, siswa tidak merasa malu untuk bertanya selain itu sebagian

siswa juga aktif dari biasanya saat dikelas ( Eka emilia trisna, 2021).

Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa

siswa kelas X Multimedia di SMK N 1 Kota Jambi sebagian besar dari

mereka merasa pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit untuk

dimengerti, dipahami, atau susah. Guru tidak bisa melaksanakan kegiatan

praktikum yang seharusnya dilakukan di karenakan kondisi yang tidak

memungkinkan siswa bisa belajar seperti biasa karena wabah. Hal ini

menyebabkan siswa tidak terlibat langsung dalam kegiatan pada saat proses

belajar.

Selain itu guru biasanya hanya membagikan video dari youtube

mengenai materi yang diajarkan dan juga pada saat pembelajaran

berlangsung guru membagikan berupa catatan materi yang mengharuskan

siswa untuk mencatat materi tanpa dijelaskan langsung oleh guru kepada

siswa. Sehingga dengan ini, siswa merasa kurang puas dalam belajar

sehingga tidak sedikit siswa yang kurang paham dengan materi yang

Page 22: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

5

5

diajarkan. Disaat pengerjaan tugas siswa merasa kesulitan hal ini membuat

nilai tugas siswa rendah. Pada saat ulangan siswa mendapatkan nilai yang

kurang memuaskan. Media yang biasa digunakan oleh guru adalah telegram

untuk berbagi materi, whatsaap untuk berbagi materi, dan Learning

Management System (LMS) sejenis moodle untuk berbagi materi dan juga

absen (Jambi, 8 April 2021).

Pavlovic et al. (2015) dalam penelitiannya menyatakan bahwa siswa

memiliki persepsi bahwa pembelajaran secara daring merupakan sesuatu

yang cukup membosankan juga memberatkan guru dan siswa. Namun di

sisi lain, berdasarkan penelitian Lin et al. (2017) siswa juga menyatakan

bahwa kemampuan dan hasil belajarnya meningkat melalui proses

pembelajaran secara daring.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka saya tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA SECARA DARING DI

SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI”.

B. Identifikasi masalah

Dari latar belakang atau dari penjelasan di atas, peneliti mengangkat

beberapa masalah terkait akan proses pembelajaran melalui daring (online)

antara lain:

1. Penyebaran virus corona (covid-19) mengharuskan proses

pembelajaran dilaksanakan secara daring atau belajar dari rumah

masing-masing.

2. Selama pembelajaran daring guru hanya membagikan materi dalam

bentuk video penjelasan dari youtube dan catatan materi tanpa

dijelaskan.

3. Siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas harian dan juga

mengerjakan soal ulangan.

C. Pembatasan masalah

Adapun hal yang mampu menunjang di dalam proses pembelajaran

yang demikian perlu adanya batasan masalah agar tidak terlalu luas. Hal ini

Page 23: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

6

6

juga dikarenakan keterbatasan waktu, kemampuan, biaya dan tenaga yang

dimiliki oleh seorang penulis. Berdasarkan dari uraian latar belakang, maka

peneliti memberikan beberapa batasan masalah supaya permasalahan yang

ingin di analisis bisa sesuai dengan yang diharapkan.

Adapun batasan masalah yang dibuat yaitu;

1. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru fisika, siswa

kelas X Multimedia 1 dan X Multimedia 2 SMK N 1 Kota Jambi.

2. Objek dalam penelitian ini adalah materi Fisika SMK kelas X semester 2

(Genap) tahun 2021.

3. Penelitian lebih terfokus pada persepsi guru dan siswa terhadap

keefektivitasan belajar fisika siswa yang dilakukan secara daring

(online).

4. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif

deskriptif yang mana pada metode ini teknik pengumpulan datanya

yaitu melalui angket (kuesioner), wawancara dan dokumentasi.

5. Variabel dalam penelitian ini adalah Persepsi Guru dan Siswa sebagai

variabel bebas (X) dan efektivitas pembelajaran fisika sebagai variable

terikat (Y).

D. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan maka di dapatkan

rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana deskripsi persepsi guru dan siswa terhadap efektivitas

pembelajaran fisika secara daring di SMK N 1 Kota Jambi ?

2. Bagaimana deskripsi hubungan efektivitas terhadap hasil belajar

siswa?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk Mengetahui deskripsi persepsi guru dan siswa terhadap

efektivitas pembelajaran fisika secara daring di SMK N 1 Kota

Jambi.

b. Untuk Mengetahui deskripsi efektivitas terhadap hasil belajar

Page 24: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

7

7

siswa.

2. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan berbagai

manfaat sebagai berikut;

a. Bagi peneliti

Dengan adanya penelitian ini, seorang peneliti bisa memperoleh

kesempatan untuk mampu menyelesaikan suatu permasalahan

yang hendak diteliti dan selain itu juga seorang peneliti

menerima sedikit wawasan baru serta pelajaran baru, dan

mendapatkan penambahan dalam segi keilmuannya.

b. Bagi peserta didik

Dengan adanya penelitian ini, maka diharapkan para peserta

didik dapat mengikuti suatu proses pembelajaran daring secara

efektif. Selain itu juga diharapkan mampu membantu peserta

didik dalam rangka mendapat penegasan dan fokus dalam

mengulas kembali materi yang telah dipelajari secara daring di

saat kegiatan penutup.

c. Bagi Orang tua

Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memberikan

masukan kepada orang tua agar selama proses pembelajaran

secara daring baik sekarang maupun seterusnya dapat

mendampingi dan memberi arahan kepada anak untuk lebih

fokus dengan pembelajaran menggunakan media informasi dan

komunikasi.

d. Bagi Guru

Sebagai tenaga pendidik para guru diharapkan dapat mengikuti

proses pembelajaran daring secara kreatif dan interaktif melalui

media daring. Sekaligus referensi tambahan dalam melakukan

pembelajaran agar lebih variatif, terutama dalam kegiatan

pembelajaran berlangsung.

Page 25: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

8

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Persepsi

Persepsi menurut Ana Retnoningtyas dan Suharso (2005: 759)

adalah penemuan atau tanggapan langsung dari serapan seseorang

dalam mengetahui hal-hal dengan melalui panca inderanya. Persepsi

menurut Slameto (2003: 102) merupakan proses menyangkut hal-hal

masuknya informasi atau pesan ke dalam pikiran atau otak manusia.

Dengan melalui persepsi manusia akan terus menerus mengadakan

hubungan dengan sekitarnya atau lingkungannya. Hubungan

dilakukan dengan melalui indera yaitu indera pendengar, peraba,

penglihatan, pencium dan perasa. Selanjutnya pendapat yang

dikemukakan oleh Bimo Walgito (2004: 55) yang mengatakan

persepsi adalah proses yang di awali oleh sistem penginderaan dan

diterima oleh stimulus setiap individu dengan melalui alat indera dan

di sebut dengan proses sensoris. Proses ini diteruskan dari syaraf ke

otak yang merupakan pusat dari syaraf selanjutnya dengan itu muncul

sebuah persepsi.

Dari berbagai definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

persepsi itu sendiri merupakan proses pengamatan yang sifatnya

kompleks di dalam menginterpretasikan dan menerima informasi-

informasi yang berada pada lingkungan dengan menggunakan atau

mengandalkan panca indera. Jadi apabila seseorang mempunyai

persepsi tentang suatu objek dengan menggunakan inderanya berarti

seseorang memahami, mengetahui, dan menyadari tentang objek

tersebut. Adapun wujud dari adanya persepsi dalam diri seseorang

biasanya berupa penafsiran atau interpretasi, reaksi dan respon,

harapan atau keyakinan dari pemanfaatan sebuah internet untuk dapat

diterapkan di dalam proses pembelajaran. Dengan ini dapat

Page 26: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

9

9

disimpulkan bahwa persepsi guru dan peserta didik adalah proses

penafsiran, penerimaan tentang yang diterima guru atau diterima

peserta didik dalam otaknya dengan melalui alat indera dan kemudian

otak mampu memberikan tanggapan terhadap objek yang kemudian di

interpretasikan sesuai kemampuan setiap individu dalam

menyimpulkan berbagai reaksi terhadap sebuah objek. Sehingga dapat

dikatakan persepsi setiap antar individu berbeda-beda dan tergantung

pada tingkat emosi, antusias dan juga sugesti dari luar ke otak

individu. Sugesti bekerja di dalam setiap otak dengan ini sebuah

informasi yang di peroleh atau yang di dapatkan dari luar akan

dianggap benar oleh orang tersebut. Karena, persepsi yang positif

maupun yang negatif sangat bergantung pada setiap sugesti yang

diterima oleh otak.

Toha (2003) berpendapat bahwa faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi persepsi dari seseorang adalah yang pertama dari segi

internal meliputi, sikap, perasaan, dan karakteristik setiap individu,

keinginan, prasangka, harapan, proses belajar, perhatian (fokus),

keadaan fisik, nilai, gangguan kejiwaan, kebutuhan serta minat, dan

motivasi. Kedua dari segi eksternal meliputi, latar belakang keluarga,

pengetahuan, kebutuhan sekitar, informasi yang diperoleh, intensitas,

keberlawanan, pengulangan gerak, ukuran, hal-hal baru yang familiar

dan ketidak asingan sebuah objek.

Persepsi merupakan proses di mana setiap individu mampu

menginterpretasikan dan mampu mengatakan setiap kesan-kesan

mereka dengan tujuan untuk memberikan sebuah arti pada lingkungan

mereka sendiri (Robbins & Judge, 2008: 175). Sedangkan Slameto

(2010: 102), mendefenisikan bahwa persepsi merupakan proses

menyangkut perihal masuknya pesan dan informasi ke dalam otak

individu.

Sedangkan menurut Rakhmat (2005: 51), mengatakan bahwa

persepsi merupakan pengalaman terkait sebuah peristiwa, objek atau

Page 27: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

10

10

suatu hubungan-hubungan dalam hidup seseorang dengan melakukan

penyimpulan terkait informasi dan suatu penafsiran terhadap sebuah

pesan. Sebuah pengalaman baik tentang hubungan dengan orang lain

maupun tentang kejadian yang terjadi pada masa lalu kemudian di

tafsirkan dan di simpulkan oleh otak. Setiap yang dialami seseorang

bisa dikemukakan dengan menggunakan perasaan, kemampuan dalam

berpikir, dan pengalaman yang tidak sama dengan pengalaman orang

lain.

2. Efektivitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud

dengan efektifitas yaitu sesuatu yang mampu memberikan akibat atau

pengaruh yang di timbulkan atau dihasilkan, dengan arti mampu

membawa dan memberikan hasil. Dimana keberhasilan tersebut

berupa hasil terhadap tindakan dan usaha yang sudah dilakukan

seseorang, dalam hal ini efektivitas dapat lihat dengan tercapainya

suatu hal dan tidak tercapainya tujuan yang bersifat instruksional yang

telah disusun dan direncanakan.

Firman menyatakan keefektifan dalam proses pembelajaran ditandai

adanya perihal berikut;

a. Suatu keberhasilan bisa menghantarkan para anak didik untuk

mencapai tujuan yang bersifat instruksional yang sudah

ditetapkan.

b. Memberikan pengalaman pembelajaran yang sifatnya atraktif,

mampu melibatkan seluruh anak didik untuk aktif dan senang

sehingga bisa menunjang dalam pencapaian tujuan yang

instruksional.

c. Memiliki prasarana yang menunjang serta membantu dalam

proses pembelajaran (Desyana, 2019: 13).

Kegiatan belajar dan mengajar yang dinilai efektif tidak hanya

dilihat dari segi hasil yang dicapai atau yang telah diperoleh saja. Tapi

lebih dari itu di dalam kegiatan belajar mengajar harus di jadikan

Page 28: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

11

11

sebagai cerminan dari proses kegiatan pembelajaran yang efektif.

Untuk mampu meraih tiga poin yang telah di jelaskan maka peran para

pendidik atau guru sangatlah berguna dan penting. Para pendidik harus

bisa membawa anak didiknya untuk memenuhi atau melakukan ketiga

poin tersebut supaya proses pembelajaran bisa disebut efektif.

Adapun cara pendidik membawa anak didiknya untuk mampu

menciptakan proses kegiatan belajar dan mengajar yang efektif bisa

di lakukan melewati media atau alat pembelajaran yang membantu

dan menunjang. Dengan adanya media pembelajaran yang disiapkan

dan menunjang para peserta didik di dalam kegiatan pembelajaran di

harapkan ketiga poin yang disebutkan bisa tercapai, terpenuhi, dan

terlaksana seluruhnya.

Defenisi efektivitas menurut Hidayat ialah sebuah ukuran yang

menyatakan tentang seberapa jauhkah target atau tujuan (kualitas,

kuantitas, dan waktu) telah dicapai atau tercapai (Hidayat, 1986).

Semakin besar presentase tujuan atau target bisa dicapai, maka

semakin tinggi pulalah efektivitasnya. Sedangkan menurut Handoko

ia menjelaskan bahwa defenisi efektivitas adalah kemampuan

seseorang untuk memilih dan menentukan tujuan yang sesuai, media

yang sesuai dan tepat untuk pencapaian tujuan atau target yang telah

ditetapkan (Handoko, 1997:7). Efektivitas adalah tingkat keberhasilan

atau kemampuan seseorang untuk mencapai atau meraih tujuan yang

tepat dan juga baik (Devung, 1988:25).

Menurut Steers efektivitas merupakan jangkauan dalam kinerja

sebagai sistem dari sumber daya atau sarana tertentu agar mampu

memenuhi tujuan sasarannya tanpa melepaskan sumber daya serta

tidak memberikan tekanan yang tidak sewajarnya terhadap proses

pelaksanaannya (Steers, 1985:87). Di dalam pembelajaran di perlukan

sebuah perencanaan sematang-matangnya, membuat perangkat untuk

pembelajaran, memilih strategi, teknik, media, model pembelajaran,

juga evaluasi pembelajaran dimana semuanya saling

Page 29: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

12

12

berkesinambungan. Selanjutnya perlu penggunaan beberapa model

pembelajaran yang cukup efektif dan juga inovatif supaya di dalam

proses pembelajaran yang di lakukan bisa lebih bervariatif juga

berjalan dengan lancar. Di dalam Penggunaan model pembelajaran

harus di sesuaikan terlebih dahulu dengan poin-poin materi yang

diajarkan supaya terciptanya kesesuaian antara keduanya sehingga

semua komponen materi bisa dikatakan tepat guna.

Selanjutnya adapun indikator efektifitas belajar ialah

tercapainya tujuan dalam pembelajaran. Suatu tujuan pembelajaran

tercapai secara maksimal bisa dikatakan proses pembelajaran telah

mampu mencapai keefektivitasannya. Proses pembelajaran dikatakan

efektif bila pembelajaran yang telah diajarkan mendapatkan hasil

yang diharapkan atau yang di inginkan dan peserta didik mampu

menyerap materi pembelajaran serta mampu mempraktekkannya.

Kegiatan belajar mengajar secara daring memiliki suatu

tantangan tersendiri, seperti lokasi peserta didik dan pendidik yang

dipisahkan oleh keadaan pada saat melakukan proses pembelajaran

hal ini menyebabkan pendidik atau guru tidak bisa mengawasi anak

didiknya secara tatap muka atau secara langsung pada saat kegiatan

pembelajaran. Oleh karenanya tidak ada jaminan siswa benar

bersunguh-sungguh mendengarkan setiap ulasan yang di berikan oleh

guru. Szpunar, Moulton, & Schacter telah melakukan penelitian dan

di dalam penelitiannya tentang para peserta didik lebih sering

menghayal saat proses pembelajaran secara daring dibanding dengan

proses belajar secara langsung atau tatap muka (Szpunar dkk, 2013).

Sedikit saran untuk pembelajaran secara daring yaitu sebaiknya

dilaksanakan atau di selenggarakan dalam jangka waktu tidak lama

mengingat anak didik yang sulit dalam mempertahankan fokusnya

atau konsentrasinya pada saat pembelajaran secara daring

berlangsung setidaknya dilaksanakan atau dilakukan lebih kurang

satu jam (Khan, 2012). Indikator efektivitas pembelajaran menurut

Page 30: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

13

13

Slavin dalam Triwibowo ada empat indikator yang dapat di gunakan

untuk mengukur efektivitas pembelajaran. Keempat indikator

tersebut;

a. Mutu pengajaran

Mutu pengajaran yaitu sejauh mana penyajian informasi atau

kemampuan membantu siswa dengan mudah mempelajari

bahan. Mutu pengajaran dapat dilihat dari proses dan hasil

pembelajaran. Proses pembelajaran dilihat dari kesesuaian

antara aktivitas guru dan aktivitas siswa dengan langkah-

langkah pembelajaran yang digunakan. Sedangkan hasil

pembelajaran dilihat dari ketuntasan belajar siswa. Menurut

Suryosubroto belajar dikatakan tuntas apabila terdapat minimal

85% siswa yang mencapai daya serap yaitu Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) (Suryosubroto, 2009).

b. Tingkat pengajaran yang tepat

Tingkat pengajaran yang tepat yaitu sejauh mana guru

memastikan bahwa siswa sudah siap mempelajari pelajaran

baru, maksudnya kemampuan dan pengetahuan yang diperlukan

untuk mempelajarinya tetapi belum memperoleh pelajaran

tersebut. Tingkat pengajaran yang tepat dilihat dari kesiapan

belajar siswa. Menurut Slameto kesiapan siswa dapat dilihat dari

3 aspek, yaitu:

1) Kondisi fisik, mental, dan emosional.

2) Kebutuhan-kebutuhan, motif, dan tujuan.

3) Keterampilan, pengetahuan, dan pengertian lain yang telah

dipelajari (Slameto, 2010).

Tingkat pengajaran yang tepat dikatakan efektif apabila siswa

sudah siap untuk mengikuti pembelajaran, dilihat dari kriteria

kesiapan belajar siswa minimal baik.

Page 31: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

14

14

c. Insentif

Insentif yaitu sejauh mana guru memastikan bahwa siswa

termotivasi untuk mengerjakan tugas-tugas pengajaran dan

untuk mempelajari bahan yang sedang di sajikan. Insentif di

lihat dari aktivitas guru dalam memberikan motivasi kepada

siswa. Slameto menyebutkan bahwa ada empat hal yang dapat di

kerjakan guru dalam memberikan motivasi kepada siswa, yaitu:

1) Memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar.

2) Menjelaskan secara konkrit kepada siswa apa yang dapat

dilakukan pada akhir pengajaran.

3) Memberikan reward terhadap prestasi yang diperoleh

sehingga dapat merangsang untuk mencapai prestasi yang

lebih baik di kemudian hari.

4) Memberikan kebiasaan belajar yang baik. Insentif

dikatakan efektif apabila usaha guru dalam memberikan

motivasi sudah maksimal, dilihat dari kriteria insentif guru

minimal baik (Slameto, 2010).

d. Waktu

Waktu yaitu sejauh mana siswa diberi cukup banyak waktu

untuk mempelajari bahan yang sedang diajarkan. Pembelajaran

dapat dikatakan efektif apabila siswa dapat menyelesaikan

pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan.

Menurut Sinambela aktivitas siswa yang diamati terkait

penggunaan waktu siswa mencakup aspek-aspek berikut:

1) Persiapan awal belajar.

2) Menerima materi.

3) Melatih kemampuan diri sendiri.

4) Mengembangkan materi yang sudah dipelajari.

5) Penutup (Sinambela, 2008).

Waktu di katakan efektif apabila siswa dalam menggunakan

waktu sudah maksimal, di lihat dari kriteria penggunaan waktu

Page 32: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

15

15

siswa minimal baik. Suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif

jika keempat indikator efektivitas pembelajaran terlaksana

dengan efektif (Slavin dalam Triwibowo, 2015. Hlm. )

3. Pembelajaran Daring (Online)

Pembelajaran secara daring merupakan cara baru dalam proses

belajar mengajar yang memanfaatkan perangkat elektronik khususnya

internet dalam penyampaian belajar. Pembelajaran daring, sepenuhnya

bergantung pada akses jaringan internet. Menurut Imania (2019)

pembelajaran daring merupakan bentuk penyampaian pembelajaran

konvensional yang dituangkan pada format digital melalui internet.

Pembelajaran daring, dianggap menjadi satu-satunya media

penyampai materi antara guru dan peserta didik, dalam masa darurat

pandemi. Bagi guru yang terbisa melakukan pembelajaran secara tatap

muka, kondisi ini memunculkan ketidaksiapan persiapan

pembelajaran. Perubahan yang terjadi secara cepat dan mendadak

sebagai akibat penyebaran Covid-19 membuat semua orang dipaksa

untuk memahami ilmu teknologi. Melalui teknologi inilah satu-

satunya jembatan yang dapat menghubungkan guru dan peserta didik

dalam pembelajaran tanpa harus tatap muka.

Pembelajaran daring dapat dilakukan dengan menggabungkan

beberapa jenis sumber belajar seperti dokumen, gambar, video, audio

dalam pembelajaran. Materi belajar tersebut dapat dimanfaatkan

peserta didik dengan melihat atau membaca. Sumber belajar seperti

inilah yang menjadi modal utama dalam mengembangkan

pembelajaran daring. Karena, jika guru mengemas pembelajaran

semenarik mungkin dan sesuai dengan karakteristik peserta didik,

maka tujuan pembelajaran dapat tercapai meskipun dalam kegiatan

daring.

Kegiatan pembelajaran secara daring merupakan suatu

implementasi dalam ranah pendidikan yang dilakukan dengan cara

jarak yang jauh di dalam dunia pendidikan yang memiliki tujuan agar

Page 33: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

16

16

bisa meningkatkan pemerataan terkait akses pembelajaran yang

mempunyai mutu (Sevima, 2018). Pembalajaran secara daring di

defenisikan sebagai pendidikan secara formal yang di laksanakan atau

di selenggarakan oleh suatu lembaga pendidikan dimana instruktur

(pendidik) dan anak didiknya berada pada lokasi yang terpisah atau

berjarak sehingga diperlukan adanya sistem atau alat telekomunikasi

yang interaktif agar bisa menyesuaikan atau menghubungkan antar

keduanya dengan bermacam sumber daya yang di butuhkan atau di

perlukan di dalamya.

Dengan adanya perkembangan teknologi maka memungkinkan

kegiatan pembelajaran secara daring bisa di laksanakan atau di

lakukan dengan efektif. Proses komunikasi yang di laksanakan secara

berjarak disaat kegiatan pembalajaran secara daring antara pendidik

dan anak didik hal ini memungkinkan semakin baik di karenakan para

pendidik memiliki banyak pilihan media pembelajaran atau media

komunikasi yang ada pada saat ini. Dengan adanya media atau alat

komunikasi yang cukup banyak maka memungkinkan para guru bisa

memberikan suatu materi pelajaran dengan cara langsung baik melalui

rekaman, video dll. Selain itu, anak didik bisa memutar kembali

rekaman dan video tersebut dengan cara berkali-kali yang dijadikan

sebagai acuan dalam memahami pembelajaran apabila ada bagian

materi yang terbilang susah untuk di pahami.

Adapun kunci efektivitas dari pembelajaran secara daring bisa

dilihat melalui bagaimana cara pendidik tetap kreatif dalam penyajian

atau mempersiapakan pembelajaran secara daring sehingga bisa

menimbulkan kegiatan belajar yang menyenangkan, mudah dipahami

dan juga dimengerti dengannya bisa membuat anak didik tidak

merasakan bosan tentunya tetap produktif di rumah masing-masing.

Menurut Siahaan adapun salah satu manfaat internet di dalam

lingkungan pendidikan yaitu kegiatan pembelajaran bisa dilakukan

secara jarak jauh (distance learning) (Waryanto, 2006:11). Proses

Page 34: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

17

17

pelaksanaan pembelajaran secara daring akan memungkinkan seorang

pendidik dan anak didik untuk melaksanakan atau melakukan

pembelajaran dari rumahnya masing-masing. Selanjutnya anak didik

bisa mengakses setiap materi pembelajaran dan dapat mengirimkan

setiap tugas yang telah diberikan oleh gurunya dengan cara tidak harus

bertemu dengan cara langsung di sekolah. Tindakan atau cara ini bisa

membantu dalam rangka mengurangi tingkat timbulnya kerumunan di

lingkungan sekolah dan sekitar seperti yang biasa terjadi pada saat

pembelajaran yang dilakukan dengan cara bertatap muka seperti

biasanya. Yang mana WHO yang merekomendasikan bahwa dengan

menjaga jarak hal itu bisa mencegah adanya penularan virus corona

atau biasa juga dikenal dengan sebutan Covid-19 (WHO, 2020).

Selanjutnya menurut pendapat Brown secara sederhananya

pembelajaran elektronik (pembelajaran online) ini merupakan

kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet, LAN,

WAN) sebagai metode atau cara dalam penyampaian materi

pembelajaran, falisitasi, dan interaksi serta didukung dengan berbagai

bentuk pelalayanan belajar lainya Brown (Waryanto, 2006:12).

Adapun hal terpenting di dalam menerapkan kegiatan

pembelajaran secara daring (online) kepada anak didik seorang

pendidik seharusnya perhatikan terlebih dahulu berbagai macam aspek

agar keinginan atau tujuan di dalam pembelajaran bisa terwujud dan

tercapai. Pembelajaran yang di lakukan melalui sistem daring atau

melalui jaringan online yang di kemukakan oleh Setyosari itu

mencakup atas lima hal penting antara lain: (1) Isi materi yang

dipersiapkan atau yang disajikan harus memiliki sebuah relevansi dengan

suatu tujuan yang khusus terhadap pembelajaran yang hendak dicapai,

(2) Dalam penggunakan sebuah metode kegiatan pembelajaran bisa

melalui latihan-latihan, dan contoh-contoh supaya bisa membantu atau

mempermudah pada saat proses belajar pembelajaran, (3) Pendidik

bisa menggunakan sebuah media yaitu seperti kata-kata, dan gambar-

Page 35: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

18

18

gambar dalam menyajikan isi dan juga metode, (4) Dalam

membangun serta mengembangkan sebuah pengetahuan dan

keterampilan baru pendidik bisa menyesuaikan dengan tujuan dari

setiap individu serta dalam peningkatan bidang organisasi (Setyosari,

2007).

4. Hasil Belajar Siwa

Defenisi belajar menurut Garret yaitu proses yang terjadi pada

jangka waktu cukup lama melewati latihan maupun pengalaman yang

bisa membawa kepada perubahan terhadap diri seseorang dan

perubahan terhadap cara seseorang bereaksi dengan adanya

perangsang (Sagala, 2006: 13). Selanjutnya belajar juga memiliki

defensi lain yaitu proses dalam kegiatan merubah tingkah laku

seorang individu di dalam meraih pengetahuan sesudah ia

mendapatkan pengalaman atau pembelajaran, dalam hal ini tentunya

perubahan yang mengarah yang lebih baik atau positif, contohnya

pertamanya tidak tahu apa-apa setelah mengikuti proses pembelajaran

seseorang tersebut menjadi paham.

Untuk mengarah ke hal yang lebih baik lagi terkait proses

belajar maka diperlukannya waktu yang cukup lama juga di perlukan

adanya urutan-urutan yang cukup sistematis dalam proses kegiatan

belajar. Dimana melalui kegiatan belajar, seorang nantinya akan

mendapatkan atau memperoleh kemampuan di dalam berbagai

bidang, seperti kemampuan di dalam berbahasa, menulis, berhitung,

dan menggambar, yang berguna dalam mendukung atau membantu

kehidupannya. Sebuah kemampuan yang telah dimiliki seorang

individu nantinya dapat mendorongnya di dalam menumbuhkan

minatnya dalam bidang tertentu.

Kemudian kecenderungan untuk memiliki sebuah kemampuan

yang lebih baik di satu bidang tertentu hal ini akan memberikan

dampak terhadap minat seseorang yaitu terhadap sebauh

kemampuannya. Menurut Bruner selama kegiatan belajar berlangsung

Page 36: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

19

19

hendaknya siswa di biarkan mencari atau menemukan sendiri makna

segala sesuatu yang dipelajari (Dahar, 1989:103). Mereka perlu

diberikan kesempatan berperan sebagai pemecah masalah seperti

yang dilakukan para ilmuan, dengan cara tersebut diharapkan mereka

mampu memahami konsep-konsep dalam bahasa mereka sendiri.

Menurut Nasution, belajar tuntas merupakan tujuan proses

belajar-mengajar secara ideal agar bahan yang dipelajari dikuasai

sepenuhnya oleh murid (Nasution, 2008:36). Salah satunya adalah

melalui tes yang diefektifkan sebagai bentuk umpan balik bagi siswa

dan guru. Bila bentuk umpan balik ini tepat maka hasil yang dicapai

oleh siswa akan menjadi penguatan (reinforcement) untuk

terulangnya kembali perilaku yang positif dan berusaha aktif meraih

manfaat dari mata pelajaran tersebut.

Siswa adalah subjek yang terlibat dalam Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM), menurut pandangan peneliti sebagian besar siswa

beranggapan bahwa pembelajaran fisika merupakan mata pelajaran

yang sulit dan menakutkan, sehingga siswa menjadi enggan untuk

belajar fisika. Hal ini mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa

pada mata pelajaran fisika jika dibandingkan dengan mata pelajaran

lainnya, maka dari itu guru perlu meningkatkan kualitas dalam

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Siswa adalah subjek yang terlibat

dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Disekolah tersebut siswa

mengalami proses belajar, setelah mengalami proses belajar tersebut

diharapkan siswa berubah sesuai dengan apa yang dipelajari dari

proses belajar tersebut. Hal ini sesuai dengan menurut para ahli

psikologi yang menyatakan bahwa belajar adalah adanya perubahan

kematangan dari anak didik sebagai akibat dari belajar, dan menurut

Gagne Belajar adalah sebagai suatu proses dimana suatu organisme

berubah prilakunya akibat dari penglaman (Sagala, 2006: 13).

Sedangkan hasil belajar siswa adalah hasil suatu hasil

serangkaian proses belajar siswa yang telah berlangsung dalam

Page 37: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

20

20

periode waktu tertentu. Hasil belajar merupakan kemampuan,

keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.

Hasil suatu pembelajaran (kemampuan, keterampilan, dan sikap)

dapat terwujud jika pembelajaran (kegiatan belajar mengajar) terjadi

(Arifin, 2000). Terkait dengan hasil belajar, Djamarah (2007)

menyatakan hasil belajar adalah prestasi dari suatu kegiatan yang

telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun tim.

Purwanto (2011:54) menyatakan bahwa Hasil belajar adalah

perubahan tingkah laku yang terjadi setelah mengikuti proses balajar

mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar adalah

dicapai dari proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan

Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang

diperoleh seseorang dalam proses kegiatan belajar mengajar, dan

hasil belajar tersebut dapat berbentuk kognitif, afektif, dan

psikomotorik yang penilaiannya melalui tes.

5. Media E-learning

Kata e-learning terdiri atas 2 (dua) bagian yaitu “e” yang berarti

“electronic” atau elektronik dan “learning” yang berarti

“pembelajaran”. Jadi kata e-learning dapat diartikan sebagai sistem

pembelajaran yang menggunakan perangkat elektronik sebagai media

pembelajarannya. (Gartika R dan Rita R, 2013:27). E-learning adalah

teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan siswa untuk

belajar kapanpun dan dimanapun (Dahiya,2012). Menurut Hartley

(2001) E-learning merupakan jenis belajar mengajar yang

memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan

menggunakan media internet, atau media jaringan komputer lain. Hal

ini senada dengan pendapat yang diutarakan menurut Horton (2003)

menjelaskan e-learning merupakan pembelajaran berbasis web yang

bisa diakses dari internet. Sementara itu Kamarga (2000)

mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar yang disampaikan

melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan

Page 38: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

21

21

belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. Dari beberapa pendapat

diatas dapat disimpulkan bahwa E-Learning merupakan pembelajaran

berbasis teknologi elektronik internet yang digunakan untuk

memudahkan dalam menerima pengetahuan serta meningkatkan

keterampilan siswa.

Pembelajaran dengan e-learning merupakan pembelajaran

dengan memanfaatkan teknologi internet untuk meningkatkan

lingkungan belajar dengan konten yang kaya dengan cakupan yang

luas. E-learning merupakan pemanfaatan media pembelajaran

menggunakan internet, untuk mengirimkan serangkaian solusi yang

dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. E-learning

merupakan salah satu bentuk model pembelajaran yang difasilitasi dan

didukung pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. E-

learning mempunyai ciri-ciri, antara lain: 1) memiliki konten yang

relevan dengan tujuan pembelajaran; 2) menggunakan metode

instruksional, misalnya penyajian contoh dan latihan untuk

meningkatkan pembelajaran; 3) menggunakan elemen-elemen media

seperti kata-kata dan gambar-gambar untuk menyampaikan materi

pembelajaran; 4) memungkinkan pembelajaran langsung berpusat

pada pengajar (synchronous e-learning) atau di desain untuk

pembelajaran mandiri (asynchronous e-learning); 5) membangun

pemahaman dan keterampilan yang terkait dengan tujuan

pembelajaran baik secara perseorangan atau meningkatkan kinerja

pembelajaran kelompok (Clark & Mayer, 2008: 10).

Sedangkan menurut Rusman dkk e-learning memiliki

karakteristik, antara lain (a) interativitas (interactivity); (b)

kemandirian (independency) ; (c) aksesibilitas (accessibility); (d)

pengayaan (enrichment) (Rusman dkk, 2011: 264). E-learning dapat

didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang

diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk dunia maya. Istilah e-

learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah

Page 39: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

22

22

transformasi proses pembelajaran yang ada di sekolah atau perguruan

tinggi ke dalam bentuk digital yang dijembatani teknologi internet

(Munir, 2009: 169). Keberhasilan e-learning ditunjang adanya

interaksi maksimal antara guru dan siswa, antara siswa dan berbagai

fasilitas pembelajaran, antara siswa dan siswa lainnya, serta adanya

pola pembelajaran aktif dalam interaksi tersebut.

E-learning merupakan inovasi yang dapat dimanfaatkan dalam

proses pembelajaran, tidak hanya dalam penyampaian materi

pembelajaran tetapi juga perubahan dalam kemampuan berbagai

kompetensi peserta didik. Melalui e-learning, peserta didik tidak

hanya mendengarkan uraian materi dari pendidik saja tetapi juga aktif

mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan sebagainya. Materi

bahan ajar dapat divirtualisasikan dalam berbagai format sehingga

lebih menarik dan lebih dinamis sehingga mampu memotivasi peserta

didik untuk lebih jauh dalam proses pembelajaran. (Hartanto, 2011)

Beberapa manfaat yang bisa dinikmati dari proses pembelajaran

dengan e-learning, diataranya :

1. Fleksibilitas.

Jika pembelajaran konvensional di kelas mengharuskan

siswa untuk hadir di kelas pada jam-jam tertentu (seringkali jam

ini bentrok dengan kegiatan rutin siswa), maka e-learning

memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat

untuk mengakses pelajaran. Siswa tidak perlu mengadakan

perjalanan menuju tempat pelajaran disampaikan, e-learning

bisa diakses dari mana saja yang memiliki akses ke Internet.

Bahkan, dengan berkembangnya mobile technology (dengan

palmtop, bahkan telepon selular jenis tertentu), semakin mudah

mengakses e-learning.

Berbagai tempat juga sudah menyediakan sambungan

internet gratis (di bandara internasional dan cafe-cafe tertentu),

dengan demikian dalam perjalanan pun atau pada waktu istirahat

Page 40: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

23

23

makan siang sambil menunggu hidangan disajikan, Anda bisa

memanfaatkan waktu untuk mengakses elearning.

2. Independent Learning

E-learning memberikan kesempatan bagi pembelajar

untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-

masing, artinya pembelajar diberi kebebasan untuk menentukan

kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana

dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Ia bisa

mulai dari topik-topik ataupun halaman yang menarik minatnya

terlebih dulu, ataupun bisa melewati saja bagian yang ia anggap

sudah ia kuasai.

Jika ia mengalami kesulitan untuk memahami suatu

bagian, ia bisa mengulang-ulang lagi sampai ia merasa mampu

memahami. Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang

belum ia pahami, pembelajar bisa menghubungi instruktur,

narasumber melalui email atau ikut dialog interaktif pada waktu-

waktu tertentu. Jika ia tidak sempat mengikuti dialog interaktif,

ia bisa membaca hasil diskusi di message board yang tersedia di

LMS (di Website pengelola). Banyak orang yang merasa cara

belajar independen seperti ini lebih efektif daripada cara belajar

lainnya yang memaksakannya untuk belajar dengan urutan yang

telah ditetapkan.

3. Biaya

Banyak biaya yang bisa dihemat dari cara pembelajaran

dengan e-learning. Biaya di sini tidak hanya dari segi finansial

tetapi juga dari segi non-finansial. Secara finansial, biaya yang

bisa dihemat, antara lain biaya transportasi ke tempat belajar dan

akomodasi selama belajar (terutama jika tempat belajar berada

di kota lain dan negara lain), biaya administrasi pengelolaan

(misalnya: biaya gaji dan tunjangan selama pelatihan, biaya

instruktur dan tenaga administrasi pengelola pelatihan, makanan

Page 41: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

24

24

selama pelatihan), penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk

belajar (misalnya: penyewaan ataupun penyediaan kelas, kursi,

papan tulis, LCD player, OHP).

Untuk dapat menghasilkan e-learning yang menarik dan

diminati dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, ada tiga

syarat hal yang wajib dipenuhi dalam merancang e-learning,

yaitu :

1. Sederhana, yaitu sistem yang sederhana akan

memudahkan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi

dan menu yang ada, dengan kemudahan pada panel yang

disediakan, waktu belajar peserta akan lebih efisien.

2. Personal, yaitu pengajar/guru dapat berinteraksi dengan

baik dengan siswanya, seperti layaknya berkomunikasi di

depan kelas. Dengan pendekatan dan interaksi yang lebih

personal, peserta didik diperhatikan kemajuanya, serta

dibantu segala persoalan yang dihadapi.

3. Cepat, yaitu layanan yang ditunjang dengan kecepatan,

respon yang cepat terhadap keluhan dan kebutuhan peserta

didik, sehingga perbaikan pembelajaran dapat dilakukan

secepat mungkin oleh pengajar atau pengelola.

B. Penelitian Relevan

a. Penelitian yang dilakukan oleh Sobron A.N dkk (2019) dengan judul

“Persepsi Peserta didik dalam Studi Pengaruh Daring Learning

Terhadap Minat Belajar IPA”. Hasil dari penelitiannya menyampaikan

bahwa Pembelajaran berbasis Daring Learning memberikan dampak

yang positif bagi peserta didik kelas VI di SD Negeri 03 Karanglo

Tawangmangu. Dampak positif yang didapat dari proses pembelajran

IPA dengan Daring Learning yaitu dapat menciptakan komunitas

pembelajaran. Kemudian efisiensi waktu dan biaya dalam

pembelajaran Daring Learning dapat dilakukan dimana saja dan kapan

Page 42: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

25

25

saja. Peserta didik tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam untuk

belajar di kelas.

b. penelitian yang dilakukan oleh Henry Aditia Rigianti (2020) dengan

judul “Kendala Pembelajaran Daring Guru Sekolah Dasar di

Kabupaten Banjarnegara”. Hasil dari penelitian ini menyampaikan

bahwa Sejumlah guru mengalami kendala ketika melaksanakan

pembelajaran daring diantaranya aplikasi pembelajaran, jaringan

internet dan gawai, pengelolaan pembelajaran, penilaian, dan

pengawasan.

c. Penelitian yang dialakukan Gerry Krista Permana dkk (2013) dengan

judul “Persepsi Peserta didik dan Guru Terhadap Pelaksanaan

Pembelajaran Berbasis E-Learning Di SMK Negeri 4 Jakarta”. Hasil

dari penelitian ini menyampaikan bahwa pembelajaran E-learning

yang dilakukan di SMK Negeri 4 Jakarta secara keseluruhan belum

berjalan dengan baik terlihat dengan adanya jaringan internet yang

kadang-kadang lambat dan terputus dan masih ada beberapa orang

guru dan peserta didik yang belum memahami teknologi informasi

komunikasi dan juga belum memahami prosedur dalam pelaksanaan

pembelajaran berbasis E-Learning.

d. Selanjutnya penelitian yang dilakukan Yodha, Zainul, dan Eka (2019)

yang berjudul “Persepsi Mahasiswa terhadap Pelaksanaan E-learning

dalam Mata Kuliah Manajemen Sistem Informasi Mahasiswa Jurusan

Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang”. Metode yang

digunakan deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan mengetahui

persepsi mahasiswa teknologi pendidikan saat menggunakan E-

learning. Hasil analisis menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut

antusias dalam menggunakan E-learning. Ini dikarenakan

pembelajaran dilakukan secara jarak jauh/daring.

e. Penelitian yang dilakukan oleh Maulana dan Muhammad (2020)

dengan judul “Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran Daring

pada Mata Kuliah Praktik di Pendidikan Vokasi”. Metode yang

Page 43: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

26

26

digunakan pada penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

kuesioner dan wawancara. Penelitian ini bertujuan mengetahui

persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran daring pada mata kuliah

praktik di pendidikan vokasi saat pandemi Covid-19. Hasil analisis

menunjukkan bahwa persepsi yang ditunjukkan dengan rincian aspek

belajar mengajar sebesar 66,4%, aspek kapabilitas dengan persentase

74,6%, dan aspek sarana dan prasarana dengan persentase 72,7%.

Page 44: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

27

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif.

Pendekatan kualitatif berarti mengumpulkan data bukan berupa

angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara,

catatan lapangan, dokumen pribadi, maupun dokumen resmi lainnya.

Penelitian kualitatif atau qualitative research merupakan jenis

penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat

dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan

cara kuantitatif lainnya. Mengacu kepada Strauss dan Corbin (1990)

penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang prosedur

penemuannya dilakukan tidak menggunakan prosedur statistik atau

kuantifikasi. Dalam hal ini penelitian kualitatif adalah penelitian

tentang kehidupan seseorang, cerita, perilaku, dan juga tentang fungsi

organisasi, gerakan sosial atau hubungan timbal balik.

Menurut Strauss dan Corbin (2007:1), penelitian kualitatif ini

merupakan penelitian yang dapat digunakan untuk meneliti

kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi

organisasi, gerakan sosial, atau hubungan kekerabatan. Bogdan dan

Taylor menjelaskan “metode kualitatif sebagai sebuah prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis

maupun lisan dari orang-orang maupun perilaku yang dapat diamati

(Lexy J. Moleong, 2010 : 4).

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dapat menjelaskan dan

,menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap

kepercayaan, presepsi seseorang atau kelompok terhadap sesutu.

Page 45: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

28

28

Sesuai dengan nana syaodih (2010) menjelaskan bahwa penelitian

kualitatif adalah penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan

fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, presepsi,

pemikiran seseorang individual maupun kelompok.

Penelitian kualitatif juga dapat didefenisikan sebagai gambaran

kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan

responden, dan melakukan situasi yang alami (greswell,1998). Yang

akan dideskripsikan dalam penelitian ini adalah menggambarkan

tentang persepsi guru dan siswa terhadap efektivitas pembelajaran

fisika secara daring yang diselenggarakan di SMK N 1 Kota Jambi.

Penelitian yang telah dilakukan dengan terlebih dahulu mengadakan

survey kepada guru dan juga siswa mengenai penerapan

pembelajaran yang dilakukan secara daring.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting / Lokasi

Tempat penelitian ini yaitu di SMK N 1 Kota Jambi, Jl. Jend A.

Thalib Telanaipura, Kota Jambi. Penelitian ini bertepatan dengan

semester genap pada tahun 2021.

2. Subjek Penelitian

a. Populasi

Populasi merupakan kumpulan yang lengkap dari

seluruh elemen yang sejenis dan dapat dibedakan menjadi

obyek penelitian. Menurut Sugiyono, “Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”

(Sugiyono, 2008:115).

Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa

kelas X MM 1 terdiri atas 35 orang dan X MM 2 dengan

jumlah 36 orang sehingga total siswa adalah 71 orang.

Page 46: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

29

29

Dikarenakan populasi terhitung sedikit maka seluruh populasi

adalah sampel.

Tabel 3.1 Data Siswa kelas X MM SMK N 1 Kota Jambi

No Kelas Jumlah

1 X MM 1 35 Siswa

2 X MM 2 36 Siswa

Total Siswa 71 Siswa

Sumber : Guru Fisika SMK N 1 Kota Jambi

C. Jenis Data, Sumber, dan Variabel

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kualitatif deskriptif. Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam

bentuk kata-kata yang mengandung makna dimana datanya bukan

berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah

wawancara, pengamatan, catatan lapangan, dokumen pribadi, maupun

dokumen resmi lainnya. Yang mana wawancara yang dimaksud berisi

tentang pertanyaan terbuka dan juga teliti terkait hasil tanggapan

mendalam tentang pengalaman, persepsi, pendapat, perasaan orang

terhadap permasalahan yang diteliti. Deskriptif adalah sesuatu yang

berhubungan dengan gambaran kata-kata tentang latar, orang,

tindakan, dan percakapan sebagaimana yang diamati. Dalam

penelitian ini peneliti akan lebih mengkaji tentang persepsi guru dan

siswa terhadap efektivitas pembelajaran fisika secara daring dengan

cara melakukan pengisian angket (kuesioner), dan wawancara secara

terbuka.

2. Sumber

a. Data primer

Data primer yakni data yang diperoleh seorang peneliti

langsung dari objeknya. Data primer adalah data yang pertama

kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti. Data primer

merupakan data utama dalam penelitian kualitatif baik dalam

Page 47: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

30

30

bentuk kata-kata maupun tindakan perorangan maupun

organisasi. Data primer adalah data yang berasal dari sumber

asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk

terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus

dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya

responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau

orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi

ataupun data ( Umi Narimawati (2008:98). Dalam penelitian ini

data primer diperoleh dari angket (kuesioner), wawancara

terhadap siswa dan guru (informan) secara langsung dan secara

online.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh seorang

peneliti secara tidak langsung dari objeknya, tetapi melalui

sumber lain, baik lisan maupun tulis. data sekunder adalah data

yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain. Data

sekunder adalah data tambahan dalam penelitian kualitatif yang

berasal dari catatan, dokumen yang dibuat orang lain, maupun

berupa artikel. Data sekunder ialah “sumber data yang tidak

langsung memberikan data kepada yang sedang mengumpulkan

data”. Contohnya seperti dari orang lain atau dokumen-

dokumen. Data sekunder bersifat data yang mendukung

keperluan data primer. Data sekunder yang digunakan dalam

penelitian ini berupa dokumen dalam bentuk file hasil belajar

siswa yang diperoleh langsung dari guru.

3. Variabel

Variabel penelitian yaitu menguji kecocokan antara teori dan

fakta empiris di dunia nyata. Variabel adalah suatu sebutan yang

dapat diberi nilai angka (kuantitatif) atau nilai mutu ( kualitatif).

Variabel merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau lebih

atribut dari objek yang diteliti. Variabel penelitian pada dasarnya

Page 48: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

31

31

merupakan sesuatu hal yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya. Dengan kata lain, Variabel penelitian ialah setiap hal

dalam suatu penelitian yang datanya ingin diperoleh. Secara teoritis

variabel di defenisikan sebagai apapun yang dapat membedakan atau

membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu

untuk objek atau orang yang sama, ataupun pada waktu yang sama

untuk objek atau orang yang berbeda.( Sekaran, 2004:17)

Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat, nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang di

tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2007, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung).

Dalam suatu penelitian perumusan variabel adalah salah satu

unsur yang penting karena suatu proses pengumpulan fakta atau

pengukuran dapat dilakukan dengan baik, bila dapat dirumuskan

variabel penelitian dengan tegas. Proses perumusan variabel ini

diawali dari perumusan konsep tentang segala sesuatu yang menjadi

sasaran penelitian. Konsep yang dimaksud adalah istilah dan definisi

yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak tentang

kejadian dan keadaan suatu kelompok atau individu tertentu yang

menjadi sasaran penelitian (Effendi: 1989: 3).

Variabel dalam penelitian antara lain:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas atau independence variable merupakan sebab

yang diperkirakan dari beberapa perubahan dalam variabel

terikat (Robbins, 2009:23), biasanyan diintonasikan dengan

simbol X. Dengan kata lain, variabel bebas adalah variabel

yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel terikat. Pada penelitian ini variabel bebas

adalah Persepsi Guru dan Siswa (X).

Page 49: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

32

32

2. Variabel Terikat

Variabel terikat atau dependent variable merupakan faktor

utama yang ingin dijelaskan atau diprediksi dan dipengaruhi

oleh beberapa faktor lain (Robbins, 2009:23), biasa

diintonasikan dengan huruf Y. Pada penelitian ini variabel

terikatnya adalah efektivitas pembelajaran fisika (Y)

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan

data, yaitu:

a. Angket

Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

diberikan respon sesuai dengan permintaan (Widoyoko,2016:

33). Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui persepi siswa terhadap efektivitas pembelajaran

fisika secara daring yang terdiri dari 34 butir terdiri dari

pernyataan positif dan negatif dengan kesesuaian butir soal

terhadap indikator.

b. Wawancara

Wawancara ialah tanya jawab antara dua orang atau lebih

secara tidak langsung atau percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara seperti

ditegaskan oleh Lincoln dan Guba (1988), antara lain:

mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan,

organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-

lain. Sementara Nazir (1999) memberikan pengertian

wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

Page 50: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

33

33

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

antara penaya atau pewawancara dengan si penjawab atau

responden dengan menggunakan alat yang dinamakan

interview guide (panduan wawancara).

Wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk

suatu penelitian. Menurut Bodgan dan Biklen (1982)

wawancara adalah percakapan yang bertujuan, biasanya antara

dua orang (tetapi kadang-kadang lebih) yang diarahkan oleh

seorang dengan maksud memperoleh keterangan. Dengan kata

lain wawancara dilakukan untuk mengkontruksi mengenai

orang, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain.

Wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu

penelitian. Beberapa petunjuk yang harus diperhatikan dalam

mengadakan wawancara adalah sebagai berikut:

1. Peneliti harus mengenalkan dirinya baik langsung

maupun tidak langsung serta menyampaikan maksud

penelitian untuk kemajuan ilmu dan kepentingan

bersama, serta sekaligus meminta kesediaan kapan waktu

wawancara boleh dimulai.

2. Peneliti harus menciptakan hubungan baik dengan

responden dengan cara saling menghormati, kerja sama,

mempercayai, memberi dan menerima.

3. Ciptakan suasana santai dan tidak tergesa-gesa dalam

mengajukan pertanyaan.

4. Peneliti hendaklah menjadi pendengar yang baik dan

tidak memotong ataupun mengiring responden kepada

jawaban yang diharapkan.

5. Peneliti harus terampil dalam bertanya.

Teknik pengumpulan data melalui wawancara

mempunyai keuntungan-keuntungan atau kebaikan sebagai

berikut: (1) dapat memperoleh informasi yang lebih kompleks;

Page 51: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

34

34

(2) tidak terikat dengan umur dan pendidikan; (3) dapat untuk

menggali data pribadi untuk seseorang; (4) metode ini tidak

akan menemui kesulitan meskipun respondennya buta huruf

sekalipun, atau pada lapisan masyarakat yang manapun, karena

alat utamanya adalah bahasa verbal.

Pada penelitian ini proses wawancara dilakukan secara

online melalui telegram berbentuk tulisan, dan melalui telefon

antara siswa dan peneliti dan antara guru dan peneliti. Adapun

isi dari wawancara peneliti dengan siswa yaitu penjelasan

terkait jawaban kuesioner yang diisi siswa dan wawancara

mengenai rendah tingginya nilai siswa.

Selanjutnya wawancara peneliti dengan guru yaitu

wawancara mengenai persepsi guru terhadap efektivitas

pembelajaran fisika secara daring.

c. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2013 : 240), dokumentasi bisa

berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya dari seseorang.

Menurut Arikunto (2002:206) menyebutkan dokumentasi yaitu

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, transkip, buku, surat kabar,jurnal, majalah, dan

sebagainya.

Menurut Guba & Lincoln (1981:228), yang dimaksud

dengan dokumen dalam penelitian kualitatif adalah setiap

bahan tertulis ataupun film yang dapat digunakan sebagai

pendukung bukti penelitian. Penggunaan dokumen sebagai

sumber data dalam penelitian dimaksudkan untuk mendukung

dan menambah bukti, sebab menurut Yin (2000:104) dokumen

dapat memberikan rincian spesifik yang mendukung informasi

dari sumber-sumber lain. Moleong (1990:161) menjelaskan,

bahwa semua dokumen yang berkaitan dengan topik penelitian,

dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, dan bahkan

Page 52: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

35

35

untuk meramalkan data dalam penelitian.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat ditarik

kesimpulan, bahwa pengumpulan data dengan cara

dokumentasi merupakan suatu hal yang dilakukan oleh peneliti

guna mengumpulkan data dari berbagai hasil sumber yang

membahas mengenai hal -hal yang hendak diteliti. Teknik

pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data

yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.

Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dalam

mencari data dengan tujuan untuk mengetahui deskripsi

persepsi guru dan siswa terhadap efektivitas pembelajaran

fisika secara daring di sekolah SMK N 1 Kota Jambi. Pada

proses ini peneliti hanya menerima berbentuk file hasil belajar

semester genap siswa kelas X MM 1 dan X MM 2 yang

diperoleh langsung dari guru pengampu.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Menyusun instrumen merupakan langkah penting dalam pola

prosedur penelitian. Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam

mengumpulkan data yang diperlukan.

a. Instrumen angket persepsi siswa

No Aspek Indikator

1 Mutu

pengajaran

1. Kondisi ekonomi siswa

2. Fasilitas sekolah

3. Kemampuan guru saat

pembelajaran secara daring

4. Kecukupan sumber bahan ajar

5. Media dan metode pembelajaran

2 Tingkat

pengajaran

yang tepat

1. Kondisi fisik, mental, emosional

2. Kebutuhan, motif, dan tujuan

3. Keterampilan dan pengetahuan

Page 53: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

36

36

3 Insentif 1. Memberikan kepada siswa untuk

belajar

2. Menjelaskan secara konkrit yang

dilakukan diakhir pengajaran

3. Memberikan apreisasi

4. Memberikan kebiasaan belajar

yang baik

4 Waktu 1. Persiapan awal belajar

2. Menerima materi

3. Melatih kemampuan diri sendiri

4. Mengembangkan materi yang

sudah dipelajari

5. Penutup

b. Instrumen wawancara persepsi guru

No Aspek Indikator

1 Pendahuluan

a. Kemampuan mengawali

pembelajaran dengan berdoa dan

mengucap salam terlebih dahulu.

b. Menanyakan kabar dan mengecek

kehadiran siswa.

c. Menyampaikan kompetensi dasar,

indikator dasar, dan indikator

pencapaian.

d. Menghubungkan pembelajaran

sebelumnya/ motivasi siswa.

e. Mengecek kemampuan siswa.

Page 54: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

37

37

2 Kegiatan inti a. Menjelaskan materi pembelajaran

dengan bantuan media e-learning.

b. Mengembangkan dan

mempresentasikan materi.

c. Menanggapi pertanyaan atau

gagasan dari siswa.

d. Menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah.

e. Memberikan penghargaan atau

apresiasi pada siswa.

3 Kegiatan penutup a. Menyimpulkan materi

pembelajaran.

b. Meminta kepada siswa untuk

mempelajari materi yang telah

disampaikan.

c. Menginformasikan materi untuk

pertemuan berikutnya.

d. Menutup pembelajaran dengan

memberikan salam.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan langkah setelah proses pengumpulan data

selesai dilakukan. Analisis data merupakan bagian terpenting dalam metode

ilmiah, karena analisis data digunakan untuk memecahkan masalah

penelitian. Menurut Patton (1986:268), pembahasan atau analisis data

adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola

kategori dan satuan uraian dasar. Dalam analisis data ini dilakukan proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan

satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema, mengingat prinsip

pokok penelitian kualitatif adalah menemukan teori dari data.

Page 55: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

38

38

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, menyusun ke dalam pola, memilih mana

yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat simpulan sehingga

mudah dipahamioleh diri sendiri maupun orang lain.

Proses analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai dengan

menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Data yang

beraneka ragam itu dibaca dengan cermat, dipelajari, dan direduksi dengan

jalan membuat rangkuman inti (abstraksi). Setelah meuliskan abstraksi, data

disusun sesuai tema-temanya, kemudian dilakukan penafsiran untuk

memperoleh temuan sementara, yang secara berulang-ulang perlu direduksi

agar mampu menjadi sebuah teori substantif.

Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil dokumen-dokumen, hasil –hasil

dari wawancara, observasi, dan angket dengan cara mengkorganisasikan

data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan

sinestesa, menyusun kedalam pola. Dalam peneltian kualitatif dilakukan

sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai

di lapangan. Analisis data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata

dan bukan rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-

kategori/struktur klasifikasi. Data yang dimaksud bisa saja dikumpulkan

dalam aneka macam cara (observasi, wawancara, dokumen, rekaman) dan

biasanya diproses terlebih dahulu sebelum siap digunakan (melalui

pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alih-tulis), tetapi analisis

kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks

yang diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau

statistika sebagai alat bantu analisis.

Menurut Mathew B. Miles, psikologi perkembangan dan Michael

Huberman ahli pendidikan dari University of Geneva, Switzerland, (Miles

dan Huberman, 1992) analisis kualitatif, data yang muncul berwujud kata-

Page 56: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

39

39

kata dan bukan rangkaian angka. Data itu mungkin telah dikumpulkan

dalam aneka macam cara yaitu pengamatan terlibat, wawancara, dan

selanjutnya diproses melalui perekaman, pencatatan, pengetikan, tetapi

analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke

dalam teks yang diperluas.

Analisis data penelitian ini menggunakan model analisis Miles &

Huberman yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu antara lain (sugiyono,

2016:246) :

1. Reduksi data

Merupakan tahap mengumpulkan seluruh informasi yang

dibutuhkan dari hasil wawancara, dokumentasi dan angket lalu di

kelompokkan datanya. Reduksi data adalah merangkum, memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari

tema dan polanya. Dengan kata lain, peneliti merangkum kembali

data-data untuk memilih dan mengfokuskan pada bagian yang penting

( Sugiyono, 2016:247).

Reduksi data merupakan bagian dari analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga simpulan-

simpulan akhirnya dapat ditarik dan diveryfikasi. Dengan reduksi

data, data kualitatif dapat di sederhanakan dan di transformasikan

dalam aneka macam cara melalui seleksi ketat.

Menurut Riyanto (2003) menyatakan bahwa reduksi data (data

reduction) artinya, data harus dirampingkan, dipilih mana yang

penting, disederhanakan, dan diabstraksikan. Dengan begitu dalam

reduksi ini ada proses living indan living out. Maksudnya, data yang

terpilih adalah living indan data yang terbuang (tidak terpakai) adalah

living out.

2. Penyajian data

Merupakan pemaparan data yang diperlukan dalam penelitian

dan yang tidak perlu dibuang. Penyajian data bisa dilakukan dalam

Page 57: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

40

40

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan

sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data

dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif

(Sugiyono, 2016:249).

Sajian data adalah sekumpulan informasi yang memberi

kemungkinan kepada peneliti untuk menarik simpulan dan

pengambilan tindakan. Sajian data ini merupakan suatu rakitan

organisasi informasi, dalam bentuk deskripsi dan narasi yang lengkap,

yang disusun berdasarkan pokok-pokok temuan yang terdapat dalam

reduksi data, dan disajikan menggunakan bahasa peneliti yang logis,

dan sistematis, sehingga mudah dipahami.

Sajian data dalam penelitian kualitatif pada umumnya

disampaikan dalam bentuk narasi, yang dilengkapi matriks, gambar,

grafik, jaringan, bagan, tabel, skema, ilustrasi, dan sebagainya, agar

data yang disajikan untuk persiapan analisis tampak lebih jelas, rinci,

dan mantap, dan mudah dipahami. Sajian data ini disusun

dengansistematik, sesuai tema-tema inti agar mudah dipahami

interaksi anatarbagiannya dalam konteks yang utuh, bukan terlepas

antara satu dan lainnya.

Tujuan dalam melakukan display data atau menyajikan data ini

adalah untuk menjawab permasalahan penelitian melalui proses

analisis data. Untuk keperluan itu, sajian data perlu dikemas dalam

bentuk yang sistematik, agar dapat membantu peneliti dalam

melakukan proses analisis. Melalui pemahaman terhadap sajian data

ini, peneliti dapat melakukan analisis data untuk dapat merumuskan

temuan-temuan dalam penelitian dan mengemukakan simpulan akhir

penelitian.

3. Kesimpulan atau verifikasi

Adalah tahap interpretasi data penelitian untuk ditarik

kesimpulan berdasarkan fenomena yang didapatkan. Kesimpulan

adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa

Page 58: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

41

41

jawaban terhadap rumusan masalah (Sugiyono, 2016:17). Simpulan

adalah intisari dari temuan penelitian yang menggambarkan

pendapat-pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraian-uraian

sebelumnya atau, keputusan yang diperoleh berdasarkan metode

berpikir induktif atau deduktif. Simpulan dalam penelitian kualitatif

adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan atas data-data yang

telah diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi dan angket ,

sehingga menjadi penelitian yang datanya menjawab permasalahan

yang ada.

Penarikan simpulan merupakan kegiatan penafsiran terhadap

hasil analisis dan interpretasi data. Penarikan simpulan ini hanyalah

salah satu kegiatan dalam konfigurasi yang utuh. Penarikan simpulan

akhir sebaiknya dibuat secara singkat, jelas dan lugas agar mudah

dipahami. Simpulan dari penelitian harus sesuai dengan hal-hal

berikut. (1)Tema/topik dan judul penelitian; (2) Tujuan penelitian; (3)

Pemecahan permasalahan; (4) Data-data dalam penelitian; (5)

Temuan-temuan dari hasil analisis data dalam penelitian; dan (6)

Teori/ilmu yang relevan.

F. Prosedur Penelitian

Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah

yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan

pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-

pertanyaan tertentu. Langkah dalam penelitian ini, mengacu pada pendapat

Bogdan dalam Barsowi dan Suwa yaitu “tahapan penelitian kualitatif

menyajikan tiga tahapan yaitu tahap pralapangan, tahap kegiatan lapangan,

dan tahapan analisis data” (Barsowi dan Suwandi, 2008:84).

1. Tahap Pralapangan

Tahap pralapangan merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti

sebelum pengumpulan data, yang mana ada enam kegiatan yang harus

dilakukan oleh peneliti dalam tahapan ini ditambah dengan satu

Page 59: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

42

42

pertimbangan yang perlu dipahami yaitu etika penelitian lapangan.

Adapun enam kegiatan yang dimaksud, yaitu:

a. Menyusun rancangan penelitian, rancangan penelitian ini biasa

disebut proposal penelitian. Pada tahapan ini penulis memilih

lapangan penelitian, penentuan jadwal penelitian, pemilihan alat

penelitian, rancangan pengumpulan data, menentukan latar

belakang masalah dan alasan pelaksanaan penelitian, serta kajian

kepustakaan yang dijadikan dasar dalam menentukan fokus

penelitian.

b. Memilih lokasi penelitian.

c. Mengurus perizinan. perizinan dibuat kepada pihak-pihak yang

berwenang memberikan ijin untuk mengadakan penelitian

seperti ketua TU dan Kepala Sekolah.

d. Menilai keadaan lapangan serta menemui Guru fisika pada

tanggal 08 April 2021 serta menetapkan kelas yang akan diteliti.

e. Menyiapkan perlengkapan penelitian. perlengkapan yang

dipersiapkan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini,

diantaranya: perlengkapan fisik, surat izin mengadakan

penelitian dari Universitas, kontak dengan daerah yang menjadi

latar penelitian yaitu SMK N 1 Kota Jambi.

f. Persoalan etika penelitian. Peneliti harus mampu menyesuaikan

diri dengan orang-orang yang berada di lingkungan yang akan

diteliti.

2. Tahap Kegiatan Lapangan

Tahap kegiatan lapangan merupakan kegiatan peneliti yang

dilakukan langsung ditempat penelitian, tahap lapangan pekerjaan

lapangan dibagi atas tiga bagian yaitu:

a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri.

Pada tahap ini penulis mengklasifikasikan subjek penelitian

yang sesuai dengan alat pengumpul data yang digunakan dengan

Page 60: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

43

43

melihat kepada subjek penelitian yang ada pada latar penelitian

serta data yang harus dikumpulkan.

b. Memasuki lapangan.

Pada tahap ini peneliti berusaha untuk menyesuaikan diri dengan

karakteristik lapangan penelitian sehingga dapat terjalin

keakraban dan tidak adanya dinding pemisah antara peneliti dan

subjek penelitian. adapun kegiatan yang dilakukan oleh peneliti,

diatantaranya:

1) Pengisian Angket

2) Mengadakan wawancara terhadap peserta didik sebagai

subjek penelitian utama yang difokuskan untuk

meningkatkan aspek perkembangan anak didik dan

wawancara juga dilakukan kepada para guru.

3) Melakukan observasi terhadap guru dan peserta didik.

c. Tahap Analisis Data

Menganalisis data yang sudah diperoleh atau yang sudah

dikumpulkan dari hasil penelitian.

G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Sugiyono (2015: 92) menyatakan bahwa teknik pemeriksaan

keabsahan data adalah derajat kepercayaan atas data penelitian yang

diperoleh dan bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan teknik uji Kredibilitas. Uji Kredibilitas

(credibility) merupakan uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian

kualitatif (Prastowo, 2012: 266). Moleong (2016: 324) menyatakan bahwa

uji kredibilitas ini memiliki dua fungsi, yaitu fungsi pertama untuk

melaksanakan pemeriksaan sedemikian rupa tingkat kepercayaan penemuan

kita dapat dicapai, dan fungsi yang kedua untuk mempertunjukkan derajat

kepercayaan hasil-hasil penemuan kita dengan jalan pembuktian terhadap

kenyataan ganda yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini untuk uji

kredibilitas (credibility) peneliti menggunakan triangulasi. Moleong (2016:

330) menjelaskan bahwa triangulasi adalah pemeriksaan keabsahan data

Page 61: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

44

44

yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data tersebut untuk keperluan

pengecekan data, atau sering disebut bahwa triangulasi sebagai pembanding

data. Dijelaskan juga oleh Sugiyono (2015: 372) triangulasi merupakan

teknik pemeriksanaan keabsahan data yang menggabungkan dari berbagai

teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada, triangulasi ini

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data penelitian, dengan tujuan untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data penelitian

yang diperoleh.

Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan juga

berbagai waktu . Dengan demikian terdapat tiga macam trianggualsi yang

digunakan dalam penelitian ini diantaranya, yaitu Trianggulasi sumber,

Trianggulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

1. Trianggulasi Sumber

Trianggulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber yaitu sumber angket, wawancara, dan dokumentasi.

Gambar 3.1 Trianggulasi data

2. Trianggulasi teknik

Trianggulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik

yang berbeda.

Pada proses ini terlebih dahulu peneliti melakukan pembagian

angket melalui google form, setelah diperoleh hasil responden

kemudian peneliti melakukan pengecekan data. Selanjutnya peneliti

Sumber data

Angket

Wawancara

Dokumentasi

Page 62: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

45

45

melakukan wawancara mendalam secara terbuka kepada responden

dan diperoleh data dalam bentuk kata terbuka. Kemudian hasil angket,

wawancara, diperkuat dengan hasil dokumentasi. Data yang diperoleh

dari beberapa teknik dan sumber tersebut dicek. Dengan ini lalu

diperoleh data yang sebenarnya.

3. Trianggulasi waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang

dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi hari pada saat

narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan

data yang lebih valid sehingga lebih kredibel (Sugiyno, 2007). Namun

pada penelitian ini waktu yang digunakan yaitu pada malam hari,

tepatnya pada waktu istirahat. Dengan ini maka peneliti dan responden

mampu bekerja sama untuk menghasilkan data yang valid.

Penerapan teknik ini dapat dicapai dengan cara membandingkan

data hasil angket, data hasil wawancara, dan dokumentasi. Maksudnya

membandingkan apa yang dilakukan (responden), baik berupa hasil

angket yang telah diisi, hasil wawancara yang diberikannya, di tunjang

dengan data dokumentasi berupa file hasil nilai siswa dan juga

penelitian terdahulu dan teori-teori yang relevan dan sesuai dengan

tujuan penelitian ini. Setelah mengadakan pengisian angket dan

diperoleh data, lalu peneliti mengadakan penelitian kembali dengan

cara melakukan wawancara kepada siswa yang berkaitan, dan

selanjutnya diperkuat dengan hasil dokumentasi berupa hasil file hasil

belajar siswa. Dari hasil tersebut peneliti mencocokkan data yang

diberikan oleh responden yang satu dengan informan lainnya. Hal ini

dilakukan untuk memperoleh kebenaran data tentang persepsi guru

dan siswa terhadap efektivitas pembelajaran fisika secara daring di

SMK N 1 Kota Jambi.

Page 63: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

46

46

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Gambaran Umum Sekolah

SMK Negeri 1 Kota Jambi didirikan pada tanggal 28 Agustus

1958. Sesuai dengan SK/Akte Pendirian Sekolah No.

2144/B.3/KedDJ/1958 dengan kode NS:341108001004 dengan

Predikat Akreditasi (A). SMK Negeri 1 yang terletak di Jln. Karya

yang sekarang berubah menjadi Jln. Jend.A. Thalib Telanaipura kode

pos : 36654 Telp. (0741) 60681. Sekolah ini awalnya hanya memiliki

tiga jurusan yaitu Akuntansi, Bisnis dan pemasaran, Administrasi

Perkantoran. Pada tahu 2009/2010 menambah satu lagi jurusan yaitu

teknik komputer dan jaringan (TKJ)T. Namun sejak tahun 2019/2020,

sekolah ini menambah satu jurusan lagi yang cukup

banyak peminatnya yaitu jurusan multimedia (MM). Sekolah

Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Jambi pada awalnya

berdiri bernama SMEA, dan terjadi beberapa kali perubahan yang

pertamanya SMEA berubah menjadi SMEA Pembina, kemudian

kembali lagi bernama SMEA. Dan setelah itu ganti lagi menjadi

SMEA Negeri 1 Kota Jambi hingga akhirnya berubah menjadi SMK

Negeri 1 Kota Jambi sampai sekarang. Adapun penetapan SMK ini

menjadi SMK Negeri yaitu dengan SK Penegerian pada tanggal 25

Agustus 1998. Jumlah siswa pada tahun 2020/2021 sebanyak 2000

orang siswa aktif ( ibu hatini, jumat 18 juni 2021). Dari tahun 1958

sampai sekarang telah terjadi 15 kali pergantian kepala sekolah. yaitu

bisa dilihat pada taber 4.1 berikut ini:

Page 64: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

47

47

Tabel 4.1 nama-nama kepala sekolah SMKN 1 Kota jambi

No Nama Periode

1 Ikhwan 1959-1969

2 Sunarso 1969-1979

3 Moenir Usman, BA 1979-1981

No Nama Periode

4 Abdul Kasim, SH 1981-1987

5 Toyib Sareh 1987-1991

6 A. Pasaribu 1991-1996

7 Drs. Toto Sugianto 1996-2000

8 Hj. Sri Rejeki, BA 2000-2002

9 M. Yusuf, S.Pd 2002-2008

10 Joppy Agustinus, SIP 2008-2010

11 Slamet Ngadino, S.Pd 2010-2012

12 Sujono, M.Pd 2012-2014

13 Drs. Rasino 2014-2016

14 Edwar Toni, S.Pd 2016-2020

15 Ir. Sepriadi Erman, M.Si 2020-Sekarang

2. Visi, Misi dan nilai SMKN 1 Kota jambi

a. Visi SMKN 1 Kota Jambi

Menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan yang unggul, serta

menghasilkan lulusan yang mampu berrsaing baik ditingkat

nasional, maupun internasional berwawasan lingkungan dan

ketertiban berdasarkan imtaq dan iptek.

b. Misi SMKN 1 Kota Jambi

Misi yang telah dirumuskan untuk pencapaian visi yang akan

dilakukan oleh SMK Negeri 1 Kota Jambi ialah:

1) Melaksanakan KBM secara optimal

2) Menumbuhkan budi pekerti/akhlak mulia dan

mengamalkan agama dengan baik.

Page 65: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

48

48

3) Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan sekolah

dengan DU/DI dan institusi lain yang telah memiliki

reputasi baik nasional maupun internasional (dalam dan

luar negeri).

4) Menumbuhkan semangat unggulan yang kompetitif.

5) Mengembangkan dan meningkatkan kualitas secara

intensif tenaga pendidikan dan kependidikan.

6) Menerapkan manajemen mutu (SMM ISO 9001: 2015)

7) Memperdayakan seluruh sumber daya yang ada di SMK

Negeri 1 Kota Jambi

8) Melengkapi fasilitas (prasarana dan sarana)

c. Nilai - Nilai

1) Disiplin

2) Tanggung jawab

3) Transparasi

4) Saling percaya dan menghargai

5) Kreatif, Inovatif, Dinamis

6) Pelayanan Prima

3. Prasarana dan sarana SMKN 1 Kota Jambi

Sarana dan prasarana merupakan unsur yang sangat menunjang

efektivitas kegiatan pembelajaran. Sarana prasarana yang memadai

dapat meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan yang baik,

peralatan sekolah yang lengkap akan memudahkan bagi guru untuk

melaksanakan terobosan dan variasi dalam menyajikan materi

pelajaran kepada peserta didik. Selain itu, sarana prasarana yang

memadai dapat menunjang pendidikan, sehingga kualitas pendidikan

dapat meningkat.

Berdasarkan hasil data yang diperoleh peneliti dari Tata Usaha,

sarana dan prasarana diuraikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Page 66: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

49

49

Tabel 4.2 prasarana dan sarana SMKN 1 Kota Jambi

No Nama Ruangan Fasilitas

1 Ruang Kepala

Sekolah

Kursi kepala sekolah

dan kursi tamu

5 buah

Meja kepala sekolah

dan tamu

2 buah

Ac 1 buah

Lemari 2 buah

Jam dinding 1 buah

Tempat sampah 1 buah

TV 1 buah

2 Ruang Kepala TU Meja 1 buah

Kursi 3 buah

Lemari 1 buah

Jam dinding 1 buah

Kipas angin 1 buah

Tempat sampah 1 buah

TV 1 buah

3 Ruang TU Meja 8 buah

Kursi 24 buah

Jam dinding 1 buah

Kipas 5 buah

Tempat sampah 3 buah

Page 67: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

50

50

TV 1 buah

4 Ruang kelas Meja guru 1 buah

Kursi guru 1 buah

Meja murid -

Kursi murid -

Papan tulis 1 buah

Jam dinding 1 buah

Kipas angin 2 buah

Tempat sampah 1 buah

5 Ruang Osis Kursi 10 buah

Meja 3 buah

Tempat sampah 1 buah

Jam dinding 1 buah

Papan tulis 1 buah

6 Perpustakaan Kursi -

Meja -

Lemari -

Tempat sampah 1 buah

Jam dinding 1 buah

Tempat sepatu -

7 Ruang

Laboratorium

Meja 5 buah

Kursi 10 buah

Page 68: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

51

51

Jam dinding 1 buah

Tempat sampah 1 buah

Peralatan -

8 Mushola Lemari 1 buah

Jam dinding 1 buah

Al-quran

12 buah

9 Ruang

perpustakaan

Buku -

Meja -

Kursi -

Jam dinding 1 buah

Tempat sampah 1 buah

Dari penjelasan tabel di atas maka dapat dikatakan bahwa

prasarana dan sarana di SMKN 1 Kota Jambi bisa digunakan untuk

berlangsungnya proses pembelajaran khususnya pembelajaran fisika,

meskipun tidak semua prasarana dan sarana dipaparkan namun hal ini

memungkinkan bahwa aktifitas atau suatu kegiatan proses belajar

akan berjalan sesuai dengan rencana dan tuntutan kurikulum untuk

mencapai tujuan pendidikan khususnya. Namun semua itu tidak bisa

digunakan seperti biasanya dikarenakan proses pembelajaran

dilakukan secara daring.

B. Temuan khusus dan Pembahasan

1. Temuan khusus

a. Metode guru fisika SMK N 1 Kota Jambi dalam

meningkatkan motivasi dan minat siswa dengan

pembelajaran secara daring.

Page 69: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

52

52

Metode yang digunakan dalam pembelajaran daring sangat

beragam. Tergantung dengan pokok pembahasan yang hendak

diajarkan. Metode yang biasa digunakan hanya metode diskusi.

Maksud dari metode diskusi disini adalah guru dan siswa

melakukan interaksi jarak jauh. Dimana pada saat pembelajaran

siswa diberikan suatu permasalah pada pokok materi. Dengan

ini guru membebaskan siswa untuk mengelurakan pendapatnya

dan juga pertanyaan yang mereka pikirkan. Selanjutnya guru

membagikan siswa kedalam beberapa kelompok untuk

mendiskusi materi yang diberikan. Kelompok yang dimaksud

disini adalah para siswa melakukan diskusi melalui group

tertentu untuk berdiskusi. Guru memantau siswa dengan

memasuki setiap group. Setelah jam yang ditentukan siswa

diminta untuk mengutarakan hasil setiap kelompok. Selain itu

proses pemebelajaran juga ditambah dengan memberikan

catatan materi juga link youtube untuk dijadikan pedoman siswa

dalam memahami materi.

b. Pendekatan yang guru gunakan dalam meningkatkan hasil

belajar fisika.

Dari segi pendekatan, guru menggunakan berbagai

pendekatan dengan tujuan agar proses pembelajaran bisa

berjalan dengan baik dan siswa mampu menerima dengan baik.

Pendekatan yang biasa digunakan guru adalah pendekatan

berupa berbasis masalah, dengan pendekatan ini guru mampu

beriteraksi dengan aktif terhapa para siswa. Dengan pendekatan

ini siswa tidak bisa lalai dalam belajar. Dikarenakan setiap

masalah yang gurukan berikan selalu memiliki nilai yang tinggi.

Bagi siswa yang serius dalam belajar akan mampu memecahkan

masalah yang diberikan. Selanjutnya guru juga menekankan

pendekatan berfikir kritis kepada siswa. Guna untuk mendorong

siswa untuk menemukan cara merela sendiri dalam menyikapi

Page 70: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

53

53

materi. Namun guru tidak selalu menekan siswa berpikir sendiri.

Karena guru selalu ada untuk mereka yang aktif bertanya.

c. Faktor pendukung dan penghambat guru dalam

meningkatkan hasil belajar fisika siswa.

Hasil wawancara peneliti dengan guru (Ek) adalah sebagai

berikut:

1) Faktor pendukung guru

a) Dari sekolah disediakan wifi gratis bagi guru yang

melakukan proses pembelajaran disekolah.

b) Disiapkan kuota internet untuk mempermudah siswa

dan guru dalam mengakses materi pembelajaran dan

membantu guru dan siswa dalam melakukan proses

pembelajaran.

c) Dari segi teknologi sekolah juga menyediakan LMS

(learning management system) untuk membantu

guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

d) Dari guru sendiri selalu mempersiapkan sumber

materi yang baik, membantu siswa dalam belajar,

dan bisa menjadi pedoman siswa dalam memahami

materi.

2) Faktor penghambat guru

Faktor penghambat biasanya berasal dari siswa, antara lain

sebagai berikut :

a) Bagi siswa yang tinggal di lokasi yang jaringan

komunikasinya masih kurang baik, siswa kesulitan

untuk mengakses internet.

b) Tidak semua siswa memiliki dan mampu mengakses

peralatan yang dibutuhkan ( Seperti komputer,

laptop, dan hp) untuk pembelajaran online.

c) Tidak semua siswa memiliki dan mampu mengakses

jaringan internet.

Page 71: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

54

54

d) Tidak semua siswa memiliki kondisi ekonomi yang

baik terkadang masih ada beberapa siswa yang

kesulitan dalam masalah ekonomi. Hal ini sangat

menghambat siswa dalam proses pembelajaran.

e) Pada saat proses pembelajaran Sulit untuk

mengontrol mana siswa yang serius mengikuti

pelajaran dan mana yang tidak.

f) Pembelajaran lebih banyak bersifat teori dan kurang

praktik karena tidak dimungkinkan adanya interaksi

langsung dengan siswa.

2. Pembahasan

a. Deskripsi persepsi guru dan siswa terhadap efektivitas

pembelajaran fisika secara daring.

1) Persepsi Guru

Berikut ini adalah pedoman wawancara yang

peneliti gunakan dalam memperoleh data terkait persepsi

guru terhadap efektivitas pembelajaran fisika secara

daring. Pedoman wawancara di isi langsung oleh guru

melalui online. Pertanyaan menggunakan skala likert,

yaitu : Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Kurang Setuju,

dan Setuju.

Untuk mengetahui hasil wawancara yang diperoleh

maka bisa dilihat pada tabel 4.3 :

Tabel 4.3 Hasil wawancara guru

No Pertanyaan Penilaian

S KS TS STS

1 Apakah ibu mengawali

pembelajaran dengan berdoa

dan mengcap salam terlebih

dahulu?

V

Page 72: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

55

55

2 Apakah ibu menanyakan kabar

dan mengecek kehadiran siswa?

V

3 Apakah ibu menyampaikan

kompetensi dasar, indikator

dasar, dan indikator pencapaian

kepada siswa?

V

4 Apakah dalam mengajar ibu

menghubungkan pembelajaran

sebelumnya dan motivasi

siswa?

V

5 Apakah ibu mengecek

kemampuan siswa?

V

6 Apakah ibu menjelaskan materi

pembelajaran dengan bantuan

media e-learning?

V

7 Apakah ibu mengembangkan

dan mempresentasikan materi

kepada siswa?

V

8 Apakah ibu menanggapi

pertanyaan atau gagasan dari

siswa?

V

9 Apakah ibu Menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah?

V

10 Apakah ibu memberikan

semacam penghargaan atau

apresiasi pada siswa?

V

11 Apakah ibu menyimpulkan

materi pembelajaran pada akhir

pembelajaran?

V

Page 73: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

56

56

12 Apakah ibu meminta siswa

untuk mempelajari materi yang

telah disampaikan dirumah

masing-masing?

V

13 Apakah ibu menginformasikan

materi untuk pertemuan

berikutnya?

V

14 Apakah diakhir pembelajaran

ibu menutup pembelajaran

dengan memberikan salam?

V

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka dapat

disimpulkan bahwa dari segi persepsi guru terhadap

efektivitas pembelajaran fisika secara daring berjalan

dengan baik dan bisa dibilang berjalan dengan efektiv.

Baik dilihat dari segi aspek pendahuluan, aspek kegiatan

inti, dan juga dari aspek penutup. Jawaban wawancara

diatas bersifat refleksi yang disi langsung oleh guru.

Dengan ini maka bisa disimpulkan guru menjalankan

tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab selama

proses pembelajaran dilakukan secara daring.

Peneliti juga melakukan wawancara secara terbuka

dengan guru terkait kondisi ekonomi guru, fasilitas

sekolah, dan kesulitan dalam mengajar. Hasil wawancara

sebagai berikut

Page 74: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

57

57

Dari segi kondsi ekonomi diperoleh hasil wawncara

dengan guru (Ek) mengatakan :

“ Dalam segi ekonomi sejauh ini saya sendiri tidak

merasakan kesulitan, baik dari segi kuota internet dan

lain sebagainya. karena bagi saya sudah menjadi

tanggung jawab tersendiri bagi saya untuk selalu ada

kuota internet supaya saya bisa aktif dalam mengajar

disetiap harinya. Biar bagaimanapun dari segi ekonomi

sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai guru untuk

selalu mempersiapkannya”.

Dari segi fasilitas sekolah diperoleh hasil wawancara

peneliti dengan guru (Ek) mengatakan :

“Fasilitas yang disediakan sekolah adalah kuota

gratis, dan media berupa LMS. Sejauh ini sangat

membantu dalam proses pembelajaran. Tapi masih

terdapat beberapa kekurangan, yaitu kuota gratis tidak

bisa digunakan di semua aplikasi. Hanya bisa digunakan

untuk aplikasi LMS, telegram, whattsaap. Tapi hal ini

tidak menjadikan saya kesulitan dalam mengajar,

dikarenakan saya selalu mempersiapkan kuota saya

sendiri. Dengan menggunakan media LMS disana saya

bisa memberikan bahan ajar dengan siswa dalam

berbagai format baik berupa pdf, ppt, doc, jpg, hingga

dalam format video. Dengan LMS disana guru dan siswa

bisa menjalankan kegiatan diskusi dengan siswa. Tapi

dalam proses pembelajaran biasanya selain menggunakan

LMS, saya juga menggunakan telegram untuk berbagi

informasi dan juga berbagi berbagai materi”.

Page 75: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

58

58

Selanjutnya dari segi kesulitan dalam mengajar

diperoleh hasil wawancara dengan guru (Ek) mengatakan :

“ Kesulitan dalam mengajar biasanya tidak ada

kalau dari sisi saya, karena mengajar siswa adalah

tanggung jawab saya sebagai guru. Dari segi apapun

saya sebagai guru harus mempersiapkan apa saja yang

berkaitan dengan pembelajaran. Biasanya kesulitan

berasal dari sisi para siswa. Karena tidak semua siswa

mempunyai kondisi yang sama. Kadang siswa memiliki

kesulitan tersendiri dalam masalah kuota internet, disisi

lain bagi siswa yang tinggal diperkampungan kesusahan

dalam sinyal sehingga kesulitan dalam mengakses materi

pembelajaran dan mengikuti proses pembelajaran.

Karena itu kesulitan siswa menjadi salah satu kesulitan

saya juga, dikarenakan pembelajaran tidak bisa dilakukan

seperti yang diharapkan. Biasanya bagi siswa yang telat

dan tidak mengikuti proses pembelajaran saya hubungi

satu persatu. Menanyakan penyebab siswa tersebut tidak

bisa mengikuti proses pembelajaran. Selanjutnya saya

mengarahkan siswa tersebut untuk mempelajari,

memahami materi yang diajarkan dengan belajar mandiri

dirumah dan berkomunikasi dengan teman. Dan saya

selalu ada untuk menjawab pertanyaan setiap siswa”.

2) Persepsi Siswa

Penelitian ini menggunakan kuesioner (Angket)

dalam rangka memperoleh data. Selain itu juga

menggunakan proses wawancara secara terbuka kepada

siswa dalam memperoleh data. Kuesioner di isi secara

langsung oleh siswa dan siswi SMK N 1 Kota Jambi yang

diantaranya terdiri dari kelas X MM 1 Dan X MM 2

melalui daring dengan menggunakan google form. Dalam

Page 76: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

59

59

hal ini tidak semua siswa ikut berpartisipasi dalam proses

pengisian angket. Dari jumlah total siswa yang ada, hanya

60 siswa yang berpartisipasi dan 11 orang tidak

merespon.

Dengan ini maka diperoleh total responden yaitu

sebanyak 60 orang yang terdiri dari siswa laki-laki dan

siswi perempuan kelas X MM1 dan X MM 2. Untuk lebih

jelasnya bisa lihat pada gambar 4.1 dan gambar 4.2:

Gambar 4.1 jenis kelamin responden

Gambar 4.2 Kelas responden

Laki-laki 65%

Perempuan 35%

Data Hasil responden

X MM 1 57%

X MM 2 43%

Data kelas

Page 77: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

60

60

Sesuai dengan data pada gambar 4.1 dan gambar 4.2, berikut ini tabel

deskripsi responden yang disesuaikan dengan angket yang telah di isi

siswa dan dapat dilihat pada tabel 4.4:

Tabel 4.4 Deskripsi responden siswa

Jumlah responden

Kelas X MM 1

(%)

X MM 2

(%)

Total

(%)

34

(56,7)

26

(43,3)

60

(100)

Jenis kelamin Laki-laki

(%)

Perempuan

(%)

Total

(%)

39

(65)

21

(35)

60

(100)

Sumber : Data olahan 2021

Kuesioner terdiri atas empat aspek indikator yaitu mutu

pengajaran, tingkat pengajaran yang tepat, insentif, dan waktu (Slavin

dalam Triwibowo). Dengan total butir 34 pernyataan yang terdiri atas 17

butir pernyataan positif dan 17 butir pernyataan negatif. Setiap butir

pernyataan menggunakan skala likert, yaitu : Sangat Tidak Setuju, Tidak

Setuju, Biasa Saja, dan Setuju. Tingkat persepsi siswa dalam penelitian ini

mengacu pada standar pengukuran yaitu: Negatif jika hasil nilai

persentase responden yang menjawab sangat setuju dan setuju kurang

dari 50%, dan positif jika hasil nilai persentase responden yang menjawab

sangat setuju dan setuju lebih dari 50%. Hasil kuesioner dapat dilihat pada

tabel 4.5 :

Page 78: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

61

61

Tabel 4.5 Hasil pengisian kuesioner oleh responden

No Pernyataan - S KS TS STS Total

-

F

(%)

F

(%)

F

(%)

F

(%)

A. MUTU PENGAJARAN

1 Kondisi ekonomi siswa

memungkinkan untuk

dilaksanakannya

pembelajaran secara

daring.

35

58

18

30

4

7

3

5

60

100

2 Fasilitas dari sekolah

sangat baik dan sangat

membantu siswa dalam

proses pembelajaran.

40

68

11

19

6

10

3

3

60

100

3 Kemampuan guru pada

saat proses

pembelajaran secara

daring tidak diragukan

lagi.

33

54

20

35

6

10

1

3

60

100

4 Sumber bahan ajar

yang disediakan dan

diberikan oleh guru

sangat membantu

siswa dalam proses

belajar.

38

64

12

20

8

13

1

3

60

100

Page 79: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

62

62

5 Media dan metode

yang digunakan guru

dalam mengajar mudah

diterima siswa dan

membantu siswa

paham dengan materi

yang disampaikan.

35

60

20

35

5

5

0

0

60

100

B. TINGKAT PENGAJARAN YANG TEPAT

6 Sebelum

melakukan proses

pembelajaran siswa

selalu mempersiapkan

dirinya, terutama

kesehatan diri.

55

91

9

6

1

3

0

0

60

100

7 Siswa selalu

mempersiapkan segala

macam kebutuhan

yang bersangkutan

dengan pembelajaran.

56

93

4

7

0

0

0

0

60

100

8 Guru sangat terampil

dalam mengajar

membuat siswa senang

dan mampu menerima

materi yang diajarkan.

36

60

15

25

6

10

3

5

60

100

C. INSENTIF

9 Motivasi belajar siswa

lebih meningkat

semenjak diterapakan

pembelajaran secara

daring.

37

64

13

23

6

10

4

3

60

100

Page 80: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

63

63

10 Guru sangat aktif

dalam menjelaskan

materi mulai dari awal

hingga akhir proses

pembelajaran.

36

59

17

28

5

8

2

5

60

100

11 Guru selalu

memberikan apresiasi

kepada siswa pada saat

proses pembelajaran

berlangsung.

40

68

13

22

4

7

3

3

60

100

12 Dalam proses

pembelajaran

berlangsung guru

selalu menunjukan

kebiasaan belajar yang

baik.

42

70

16

27

2

3

0

0

60

100

D. WAKTU

13 Sebelum mengawali

proses pembelajaran

siswa selalu

mempersiapkan

dirinya.

46

78

11

19

2

3

1

0

60

100

14 Siswa menerima dan

memahami materi yang

disampaikan guru

melalui pembelajaran

secara daring.

31

51

16

43

7

3

1

3

60

100

15 Selama proses

pembelajarn secara

daring siswa selalu

melatih kemampuan

36

60

16

27

7

11

1

2

60

100

Page 81: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

64

64

dirinya secara mandiri

dirumah masing-

masing.

16 Siswa mampu

mengembangkan

materi yang telah

dipelajari atau yeng

telah diajarkan.

33

52

23

37

4

11

0

0

60

100

17 Pada saat penutup guru

tidak melakukan

apapun hanya sekedar

menutup pembelajaran

saja.

45

75

9

15

5

8

1

2

60

100

1) Aspek mutu pengajaran

Mutu pengajaran merupakan serangkaian proses dalam kegiatan

suatu pembelajaran yang harus dipersiapkan dan dikerjakan oleh

pendidik dan juga peserta didik dalam rangka memperbaiki

kualitas dan mutu dari suatu pembelajaran secara menerus dengan

tujuan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan

juga efisien, guna untuk memberikan nilai tambahan pada hasil

belajar siswa dari suatu lembaga pendidikan.

Page 82: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

65

65

Gambar 4.3 Pernyataan kondisi ekonomi siswa memungkinkan untuk

dilaksanakn pembelajaran secara daring.

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah di isi oleh responden,

dapat diperoleh hasil bahwa 58% responden menyatakan setuju

dengan pernyataan terkait dengan “Kondisi ekonomi siswa

memungkinkan untuk dilaksanakannya pembelajaran secara daring”.

Sedangkan 30% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Selanjutnya terdapat 7% reponden tidak setuju

dan 5% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan

siswa terkait penyebab responden kurang setuju, tidak setuju, dan

sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut yang diantaranya : (1).

Kesulitan dalam membeli kuota, (2). Harga kuota yang mahal

dikampung, (3). Harga wifi mahal perbulan, (4). Pendapatan orang

tua pas-pasan, (5). Hp/perangkat yang digunakan tidak memadai

dalam belajar menggunakan aplikasi pembelajaran secara daring.

58% 30%

7%

5%

Hasil responden

SETUJU KURANG SETUJU TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU

Page 83: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

66

66

67%

18%

10%

5%

Hasil responden

SETUJU KURANG SETUJU TIDAK SETUJU SANGSAT TIDAK SETUJU

Pernyataan ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan

siswa (muhammad arya, dkk) yang mengatakan:

“pembelajaran yang dilakukan secara daring membutuhkan

banyak kuota, apalagi disaat mendownload video, catatan materi,

dan berbagai macam file lainnya yang terbilang sangat banyak. Hal

ini tentunya membutuh kuota yang sangat banyak pula. Kuota sangat

boros disaat banyak materi yang harus didownload, dengan kondisi

seperti sekarang kami kewalahan dalam membeli kuota untuk

belajar, dikarenakan harga kuota terbilang mahal bagi kami yang

tinggalnya di perkampungan. Untuk pembayaran wifi juga

perbulannya mahal dan kami kasihan melihat orang tua yang harus

membayar perbulannya demi kami agar bisa mengikuti proses

pembelajaran secara daring”.

Gambar 4.4 Pernyataan fasilitas dari sekolah sangat baik dan sangat

membantu siswa dalam proses pembelajaran.

Page 84: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

67

67

Dari segi fasilitas sekolah, diperoleh data 68% responden setuju

dengan pernyataan “bahwa fasilitas dari sekolah sangat baik dan

sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran”. Sedangakan

responden yang kurang setuju dengan pernyataan tersebut diperoleh

hasil data sebanyak 19% responden. Selanjutnya didapatkan data

hasil responden yang kurang setuju 10% dan sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut sebanyak 3%.

Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan

beberapa responden terkait jawaban mereka yang menyatakan kurang

setuju, dan tidak setuju diantaranya :

Siswa ( Ahmad ilham, dkk) mengatakan :

“Fasilitas dari sekolah hanya kuota gratis dari pemerintah.

Dan kuota tersebut hanya bisa digunakan untuk telegram, google

Classroom, LMS dan juga whatsaapp. Sedangkan kami belajar

kadang-kadang harus nonton video dari youtube. Kuota tersebut

tidak bisa digunakan untuk buka youtube”.

Gambar 4.5 Kemampuan guru pada saat proses pembelajaran secara daring

tidak diragukan lagi.

54% 33%

10%

3%

Hasil responden

SETUJU KURANG SETUJU TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU

Page 85: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

68

68

Dilihat dari segi analisis kemampuan guru saat pembelajaran

secara daring, diperoleh hasil responden yaitu 54% responden setuju

dengan pernyataan “kemampuan guru pada saat proses pembelajaran

secara daring tidak diragukan lagi”. Sedangkan 33 % responden

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Selanjutnya diperoleh hasil

responden 10% tidak setuju dan 3% sangat tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Terkait penyebab responden kurang setuju, tidak

setuju, dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut akan

diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan siswa yang

diantaranya :

Siswa (Dhimas, dkk) mengatakan :

Guru hanya memberikan materi dalam bentuk catatan lalu

ditulis kembali oleh siswa. Kemudian ada video untuk kami tonton

sebagai pedoman dalam belajar. Pada intinya guru hanya

mengandalkan video orang lain dalam menjelaskan materi bukan diri

mereka sendiri. Jadi menurut saya kemampuan guru dalam mengajar

bisa dibilang kurang dilatih”.

Gambar 4.6 Pernyataan Sumber bahan ajar yang disediakan dan

diberikan oleh guru sangat membantu siswa dalam proses belajar.

64% 20%

13%

3%

Hasil responden

SETUJU KURANG SETUJU

TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU

Page 86: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

69

69

Selanjutnya dilihat dari segi sumber bahan pengajaran yang di

sediakan guru saat pembelajaran secara daring, dapat diperoleh hasil

data yaitu 64% responden menyatakan setuju dengan pernyataan

“Sumber bahan ajar yang disediakan dan diberikan oleh guru sangat

membantu siswa dalam proses belajar.”. Disamping itu diperoleh

hasil data 20% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Selanjutnya diperoleh hasil data responden 13%

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju diperoleh 3%. Hasil

wawancara peneliti dengan siswa menyatakan :

Hasil wawancara siswa (Anggie) mengatakan :

“ Sumber bahan ajar yang diberikan guru bisa dibilang baik

dan membantu, hanya saja saya sebagai siswa tidak bisa merima

tugas yang diberikan terkadang waktu pengumpulannya sangat

singkat. Belom lagi memahami materi namun disamping itu saya

harus mengerjakan tugas sehingga saya pribadi sempat kewalahan.

Ini adalah alasan saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut”.

Selanjutnya hasil wawancara peneliti dengan siswa (febi

berliana) yang mengatakan :

“Sumber bahan ajar yang diberikan guru untuk pedoman kami

dalam belajar cukup membantu dikarenakan guru tidak memberi

dalam satu sumber saja, tetapi dari beberapa sumber salah satunya

berupa vidio dan catatan guru sendiri. Saya kurang setuju dengan

pernyataan tersebut dikarenakan penjelasan guru sangat saya

butuhkan dalam belajar materi fisika dikarenakan saya tergolong

siswa yang kurang paham dengan perhitungan”.

Page 87: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

70

70

Gambar 4.7 Media dan metode yang digunakan guru dalam mengajar

mudah diterima siswa dan membantu siswa paham dengan materi yang

disampaikan.

Dari segi media dan metode pengajaran, didapatkan hasil data

60% responden setuju dengan pernyataan “Media dan metode yang

digunakan guru dalam mengajar mudah diterima siswa dan membantu

siswa paham dengan materi yang disampaikan”. Sedangkan data hasil

responden yang kurang setuju dengan pernyataan tersebut adalah

35%. Selanjutnya diperoleh asil data responden tidak setuju dengan

pernyataan tersebut yaitu 5%. Hal ini diperkuat dengan hasil

wawancara peneliti dengan siswa terkait penyebab responden kurang

setuju, dan tidak setuju,dengan pernyataan tersebut yang diantaranya :

Hasil wawancara peneliti dengan siswa (quendi hendrawati)

mengatakan :

“Media yang digunakan guru dalam mengajar seperti LMS,

telegram, whatsaap bisa diterima oleh siswa tapi metode guru dalam

mengajar tidak terlihat karena guru hanya sekedar mengirimkan

materi dan tugas lalu dikumpulkan pada waktunya. Siswa melakukan

absen lewat LMS, kadang kami suka lupa password dan kami pun

terlambat absen”.

60%

35%

5% 0%

Hasil responden

SETUJU KURANG SETUJU TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU

Page 88: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

71

71

Selanjutnya hasil wawancara peneliti dengan siswa (Bintang)

mengatakan :

“Dari segi media sangat membantu kami dalam belajar,

dikarenakan media yang sering digunakan seperti telegram, LMS,

whatsaap, dan Google Classroom. Tapi disegi metode saya merasa

kurang dikarenakan guru jarang menjelaskan jadi kami belajar

sendiri dan mengandalkan kemampuan diri sendiri”.

Sesuai dengan pemaparan diatas terkait dengan aspek mutu

pengajaran, maka diperoleh masing-masing persentase sebagai

berikut:

a) Kondisi ekonomi siswa memungkinkan untuk dilaksanakannya

pembelajaran secara daring dan diperoleh 58% responden

menjawab setuju dengan pernyataan ini.

b) Fasilitas dari sekolah sangat baik dan sangat membantu siswa

dalam proses pembelajaran dan diperoleh 68% responden

menjawab setuju dengan pernyataan ini.

c) Kemampuan guru pada saat proses pembelajaran secara daring

tidak diragukan lagi dan diperoleh 54 % responden menjawab

setuju dengan pernyataan ini.

d) Sumber bahan ajar yang disediakan dan diberikan oleh guru

sangat membantu siswa dalam proses belajar dan diperoleh 64

% responden menjawab setuju dengan pernyataan ini.

e) Media dan metode yang digunakan guru dalam mengajar

mudah diterima siswa dan membantu siswa paham dengan

materi yang disampaikan dan diperoleh 60% responden

menjawab setuju dengan pernyataan ini.

Sehingga dengan ini maka dapat dikategorikan bahwa persepsi

siswa terhadap efektivitas pembelajaran fisika secara daring dilihat

dari aspek mutu pengajaran adalah positif.

Page 89: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

72

72

2) Aspek tingkat pengajaran yang tepat

Tingkat pengajaran yang tepat yaitu sejauh mana guru

memastikan bahwa siswa sudah siap mempelajari suatu pelajaran,

maksudnya kemampuan dan pengetahuan yang diperlukan untuk

mempelajarinya tetapi belum memperoleh pelajaran tersebut. Tingkat

pengajaran yang tepat dilihat dari kesiapan belajar siswa.

Gambar 4.8 Pernyataan sebelum melakukan proses

pembelajaran siswa selalu mempersiapkan dirinya, terutama

kesehatan diri.

Berdasarkan hasil kuesioner yang diisi oleh siswa, dapat

diketahui bahwa dari segi kondisi fisik, mental dan emosional siswa

diperoleh hasil responden 91% menyatakan setuju dengan pernyataan

“Sebelum melakukan proses pembelajaran siswa selalu

mempersiapkan dirinya, terutama kesehatan diri”. Sedangkan 6%

responden menyatakan kurang setuju dan 3% tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Hasil wawancara menyatakan:

Siswa (Anggie) mengatakan :

“ Saya selalu memperhatikan kesehatan saya sendiri ketika

hendak melakukan proses pembelajaran, jawaban yang saya berikan

mengenai pernyataan tersebut kesalahan dari saya sendiri karena

kurang teliti. Pada dasarnya saya sangat setuju dengan pernyataan

tersebut”.

91%

6% 3% 0%

Hasil responden

SETUJU KURANG SETUJU TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU

Page 90: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

73

73

Siswa (Melani) mengatakan :

“ Saya sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

Jawaban yang mengatakan saya kurang setuju dengan

pernyataan adalah murni kesalahan dari saya sendiri

dikarenakan kurang teliti dalam memahami pernyataan”.

Gambar 4.9 Pernyataan siswa selalu mempersiapkan segala macam

kebutuhan yang bersangkutan dengan pembelajaran.

Dari segi kebutuhan dan tujuan, hasil data yang

diperoleh dari angket yaitu 93% respondeN setuju dengan

pernyataan “Siswa selalu mempersiapkan segala macam

kebutuhan yang bersangkutan dengan pembelajaran”.

Selanjutnya diperoleh 7% responden yang kurang setuju, 0%

dan 0% tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Berdasarkan

hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa yang kurang

setuju dan tidak setuju dengan pernyataan tersebut yaitu seperti

berikut ini :

93%

7%

0% 0%

Hasil responden

S KS TS STS

Page 91: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

74

74

Hasil wawancara dengan siswa (Feby berliana, dkk)

mengatakan :

“Saya selalu mempersiapkan segala macam kebutuhan yang

bersangkutan dengan pembelajaran. Baik dari segi hp, kuota

internet, kesehatan diri saya sendiri dan lain sebagainya.

Jawaban yang saya jawab adalah kesalahan dari saya.

Kemungkinan saya salah pencet. Karena tidak mungkin saya

tidak mempersiapkan segala kebutuhan tersebut. Lalu

bagaimana saya hendak mengikuti proses pembelajaran jika

saya tidak mempersiapkan apapun”.

Gambar 4.10 Guru sangat terampil dalam mengajar membuat siswa

senang dan mampu menerima materi yang diajarkan.

Kemudian dilihat dari segi keterampilan dan pengetahuan,

hasil kuesioner respon siswa menyatakan 60% responden setuju

dengan pernyataan “Guru sangat terampil dalam mengajar

membuat siswa senang dan mampu menerima materi yang

diajarkan”. Sedangkan data hasil responden yang kurang setuju

dengan pernyataan tersebut yaitu 25% . selanjutnya juga

diperoleh 10% responden tidak setuju dan 5% sangat tidak

setuju dengan pernyataan tersebut. Hasil wawancara dengan

siswa menyatakan :

60% 25%

10% 5%

Hasil responden

SETUJU KURANG SETUJU

TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU

Page 92: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

75

75

Hasil wawancara siswa (Bintang) mengatakan :

“Saya tidak melihat keterampilan guru dalam mengajar

selama pembelajaran secara daring. Yang saya lihat hanya

guru Cuma membagikan materinya lewat video, kemudian

catatan materi yang harus kami catat dan tugas yang harus

kami kerjakan. Gurunya tergolong baik, tidak pemarah, dan

selalu menjawab pertanyaan saya ketika tidak paham. Namun

tetap saja saya kurang setuju dengan pernyataan tersebut”.

Siswa (Nanda aulia) juga mengatakan :

“ saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Karena

bagi saya guru hanya memberikan materi saja untuk kami

pahami secara mandiri. Sehingga dalam proses ini saya tidak

melihat keterampilan guru pada saat belajar. Sangat berbeda

sekali dengan belajar dikelas. Saya melihat guru aktif dan juga

terampil sekali dalam menyampaikan materi”.

Sesuai dengan pemaparan diatas terkait dengan aspek

tingkat pengajaran yang tepat, maka diperoleh masing-masing

persentase sebagai berikut:

a) Sebelum melakukan proses pembelajaran siswa selalu

mempersiapkan dirinya, terutama kesehatan diri dan

diperoleh 91% menjawab sangat setuju dan setuju dengan

pernyataan ini.

b) Siswa selalu mempersiapkan segala macam kebutuhan

yang bersangkutan dengan pembelajaran dan diperoleh

93% menjawab sangat setuju dan setuju dengan

pernyataan ini.

c) Guru sangat terampil dalam mengajar membuat siswa

senang dan mampu menerima materi yang diajarkan dan

diperoleh 60% menjawab sangat setuju dan setuju dengan

pernyataan ini.

Page 93: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

76

76

Sehingga dengan ini maka dapat dikategorikan bahwa

persepsi siswa terhadap efektivitas pembelajaran fisika secara

daring dilihat dari aspek tingkat pengajaran yang tepat adalah

positif.

3) Aspek insentif

Insentif yaitu sejauh mana guru memastikan bahwa siswa

termotivasi untuk mengerjakan tugas-tugas pengajaran dan untuk

mempelajari bahan yang sedang disajikan. Insentif juga dilihat dari

aktivitas guru dalam memberikan motivasi kepada siswa.

Gambar 4.11 Pernyataan motivasi belajar siswa lebih meningkat

semenjak diterapakan pembelajaran secara daring.

Berdasarkan hasil angket yang telah diisi oleh siswa,

diperoleh hasil 64 % responden menyatakan setuju dengan pernyataan

“Motivasi belajar siswa lebih meningkat semenjak diterapakan

pembelajaran secara daring.”. Sedangkan hasil responden yang

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut yaitu sebanyak

23% dan hasil data responden yang menyatakan tidak setuju 10% dan

sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut sebanyak 3%. Hasil

wawancara menyatakan penyebab siswa menyatakan kurang setuju,

tidak setuju, dan sangat tidak setuju yaitu sebagai berikut :

64%

23%

10% 3%

Hasil responden

SETUJU KURANG SETUJU

TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU

Page 94: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

77

77

Hasil wawancara peneliti dengan siswa (Dhimas) mengatakan :

“Selama pembelajaran secara daring, saya merasa bosan

dan tidak ada rasa semangat untuk belajar. Dikarenakan tidak

ada teman belajar untuk bertukar pikiran. Sehingga dengan ini

membuat saya malas dalam belajar. Sehingga dengan alasan

ini saya merasa tidak setuju dengan pernyataan tersebut”.

Siswa (Anggie) mengatakan :

“Tidak setuju karena pembelajaran secara daring setiap

materinya itu hanya diberikan tanpa dijelasakan hal tersebut

membuat saya tidak mengerti sehingga motivasi belajar saya

menjadi kurang dikarenakan saya tidak paham. Jika

pembelajaran dilakukan secara langsung saya bisa melihat

guru mengajarkan materi secara detail sehingga membantu

saya untuk memahami materi”

Gambar 4.12 Pernyataan Guru sangat aktif dalam menjelaskan

materi mulai dari awal hingga akhir proses pembelajaran.

Dari segi menjelaskan secara konkrit kepada siswa apa

yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran, diperoleh dari

hasil data angket yang telah diisi siswa yaitu 59% responden

menyatakan setuju dengan pernyataan “Guru sangat aktif

59% 28%

8% 5%

Hasil responden

SETUJU KURANG SETUJU

TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU

Page 95: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

78

78

dalam menjelaskan materi mulai dari awal hingga akhir proses

pembelajaran”. Selanjutnya terdapat 28% responden kurang

setuju dan 8% responden tidak setuju dan 5% sangat tidak

setuju dengan pernyataan tersebut. Dari hasil wawancara

peneliti dengan responden diperoleh penjelasan sebagai berikut:

Hasil wawancara dengan siswa (Niza trya rohma putri)

mengatakan :

Siswa (quendi hendrawati) juga mengatakan :

“Seharusnya guru lebih aktif dengan cara membuat

pembelajaran menggunakan video mereka sendiri. Tidak

dengan bermodalkan video orang lain. Jadi selama

pembelajran dilakukan secara daring, guru hanya membagikan

video orang lain untuk dipelajari. Jadi saya kurang setuju

dengan pernyataan tersebut”.

Selanjutnya siswa (Aulia ramadhani) mengatakan :

“Saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut

dikarenakan menurut saya selama pembelajaran dilakukan

secara daring, guru lebih kurang mengandalkan

kemampuannya sendiri, tidak seperti pembelajaran yang

dilakukan secara langsung, biasanya saya melihat dengan

sendirinya kalau guru sangat aktif sekali dalam mengajar.

bebeda halnya dengan cara guru mengajar secara daring tidak

terlihat aktifnya sama sekali. Dan kami terbiasa belajar

sendiri”.

Page 96: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

79

79

Gambar 4.13 Pernyataan guru selalu memberikan apresiasi kepada siswa

pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Dari segi memberikan apresiasi, terdapat hasil responden 68%

menyatakan setuju dengan pernyataan “Guru selalu memberikan apresiasi

kepada siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung”. Selanjutnya

diperoleh hasil angket 22% kurang setuju dan 7% menyatakan tidak setuju

dan 3% sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hasil wawancara

menunjukkan :

Hasil wawancara dengan siswa ( Dhimas) mengatakan :

“Selama pembelajaran dilakukan secara daring saya tidak melihat guru

memberikan apresianya kepada siswa. Berbeda halnya dengan belajar

secara langsung disekolah. Guru selalu mengapresiasi siswanya dalam

segi apapun agar siswa lebih semangat belajar”.

Siswa (Aulia ramadhani) juga mengatakan pemikiran yang sama:

“Guru selalu memberikan apresianya kepada kami agar lebih giat dalam

belajar pada saat belajar secara langsung. Namun beda halnya ketika

pembelajaran dilakukan secara daring siswa dan guru tidak ada

interaksinya sama sekali. Interaksinya hanya disaat saling membutuhkan”.

68%

22%

7%

3%

Hasil responden

SETUJU KURANG SETUJU TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU

Page 97: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

80

80

Gambar 4.14 Pernyataan dalam proses pembelajaran berlangsung guru

selalu menunjukan kebiasaan belajar yang baik.

Dilihat dari segi memberikan kebiasaan belajar yang baik, diperoleh

hasil pengisisan angket 70% responden menyatakan setuju dengan

pernyataan “Dalam proses pembelajaran berlangsung guru selalu

menunjukan kebiasaan belajar yang baik”. didapatkan pula hasil data

pengisisan angket 27% responden kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Selanjutnya juga diperoleh hasil data yang menunjukan responden

yang tidak setuju sebanyak 3% dan sangat tidak setuju sebanyak 0%. Hasil

wawancara menunjukan :

Hasil wawancara dengan siswa ( quendi, dkk) mengatakan :

“Dalam proses pembelajaran guru selalu memperlihatkan rasa

tanggung jawabnya sebagai guru. Menjawab setiap pertanyaan kami, dan

selalu bersikap ramah, peduli, dan sopan ketika mengajar. jawaban yang

kami berikan merupakan kesalahan kami tersendiri karena kurang teliti

dalam membaca”.

Sesuai dengan pemaparan diatas terkait dengan aspek insentif, maka

diperoleh masing-masing persentase sebagai berikut:

a) Motivasi belajar siswa lebih meningkat semenjak diterapakan

pembelajaran secara daring dan diperoleh 64% menjawab setuju dengan

pernyataan ini.

70%

27%

3% 0%

Hasil responden

SETUJU KURANG SETUJU TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU

Page 98: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

81

81

78%

19%

3% 0%

Hasil responden

SETUJU KURANG SETUJU TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU

b) Guru sangat aktif dalam menjelaskan materi mulai dari awal hingga

akhir proses pembelajaran dan diperoleh 59% menjawab setuju dengan

pernyataan ini.

c) Guru selalu memberikan apresiasi kepada siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung dan diperoleh 68% menjawab setuju dengan

pernyataan ini.

d) Dalam proses pembelajaran berlangsung guru selalu menunjukan

kebiasaan belajar yang baik dan diperoleh 70% menjawab setuju

dengan pernyataan ini.

Sehingga dengan ini maka dapat dikategorikan bahwa persepsi siswa

terhadap efektivitas pembelajaran fisika secara daring dilihat dari aspek

insentif adalah positif.

4) Waktu

Waktu yaitu sejauh mana siswa diberi cukup banyak waktu untuk

mempelajari bahan yang sedang diajarkan. Pembelajaran dapat dikatakan

efektif apabila siswa dapat menyelesaikan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang ditentukan.

Gambar 4.15 Pernyataan sebelum mengawali proses pembelajaran siswa

selalu mempersiapkan dirinya.

Berdasarkan hasil angket yang dilihat dari segi persiapan awal belajar

yang telah diisi siswa diperoleh data 78% responden menyatakan setuju

Page 99: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

82

82

dengan pernyataan “Sebelum mengawali proses pembelajaran siswa selalu

mempersiapkan dirinya”. Selanjutnya diperoleh data hasil angket yang

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan sebanyak 19% dan terdapat

3% responden menyatakan tidak setuju dan 0% sangat tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Hasil wawancara peneliti dengan responden

menunjukkan :

Hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa (Niza, dkk) mengatakan :

“Sebelum melakukan proses pembelajaran saya sebagai siswa selalu

mempersiapkan diri saya sendiri. Jawaban yang menyatakan bahwa saya

kurang setuju merupakan kesalahan saya dalam menjawab. Tidak mungkin

saya tidak mempersiapkan diri ketika ingin belajar”.

Gambar 4.16 Pernyataan siswa menerima dan memahami materi yang

disampaikan guru melalui pembelajaran secara daring.

Dari segi menerima materi, hasil angket yang telah diisi oleh siswa

menunjukkan 51% responden menyatakan setuju dengan pernyataan “Siswa

menerima dan memahami materi yang disampaikan guru melalui

pembelajaran secara daring”. Diperoleh 43% responden menyatakan kurang

setuju dengan pernyataan tersebut. Dan selanjutnya diperoleh data hasil

angket 3% responden menyatakan tidak setuju dan 3% sangat tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara

peneliti dengan siswa terkait penyebab responden kurang setuju, tidak

setuju, dan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut yang diantaranya:

51% 43%

3% 3%

Hasil responden

SETUJU KURANG SETUJU TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU

Page 100: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

83

83

Hasil wawancara dengan siswa (Anggie) mengatakan :

“ Bagaimana saya bisa menerima materi yang disampaikan sedangkan

saya tidak paam bila belajar fisika dilakukan secara daring. Jadi saya tidak

setuju dengan pernyataan tersebut”.

Siswa ( quendi hendrawati) mengatakan :

“Niat belajar fisika secara daring tidak ada, bagaimana saya bisa

menerima materi yang disampaikan guru yang disampaikan secara daring.

Motivasi saya belajar fisika secara daring juga tidak ada. Dan ini

mempersulit saya untuk memahami dan materi fisika tersebut. Oleh karena

itu saya sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut”.

Gambar 4.17 Pernyataan selama proses pembelajarn secara daring siswa

selalu melatih kemampuan dirinya secara mandiri dirumah masing-masing.

Dari segi melatih kemampuan diri sendiri, hasil angket yang telah

didisi siswa diperoleh 60% responden menyatakan setuju dengan pernyataan

“Selama proses pembelajarn secara daring siswa selalu melatih kemampuan

dirinya secara mandiri dirumah masing-masing”. Kemudian diperoleh hasil

data kuesioner yang telah diisi siswa 27% responden kurang setuju dan 11%

menyatakan tidak setuju dan 2% sangat tidak setuju dengan pernyataan

tersebut. Hasil wawancara menunjukkan :

Hasil wawancara dengan siswa ( quendi hendrawati) :

60% 27%

11% 2%

Hasil responden

SETUJU KURANG SETUJU TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU

Page 101: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

84

84

“ Benar saya kurang setuju dengan pernyataan tersebut, dikarenakan

saya jarang belajar dirumah, motivasi ingin belajar tidak ada, sehingga

niat belajar pun tidak ada”.

Siswa (Nadia) juga mengatakan :

“ Saya tidak sering belajar dirumah selama pembelajaran dilakukan

secara daring. Dikarenakan saya kurang paham dengan materi dan hal ini

membuat saya menjadi malas untuk belajar”.

Gambar 4.18 Pernyataan siswa mampu mengembangkan materi yang telah

dipelajari atau yeng telah diajarkan.

Dari segi mengembangkan materi yang sudah dipelajari, hasil angket

yang telah di isi siswa menunjukkan 52% responden menyatakan setuju

dengan pernyataan “Siswa mampu mengembangkan materi yang telah

dipelajari atau yeng telah diajarkan”. Sedangkan responden yang kurang

setuju dengan pernyataan tersebut diperoleh data sebanyak 37%.

Selanjutnya data responden yang menyatakan tidak setuju yaitu sebanyak

11% dan 0% sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hasil

wawancara peneliti dengan siswa bernama menjelaskan:

Hasil wawancara siswa (Nadia) mengatakan :

“ saya kesulitan dalam belajar materi fisika, dikarenakan ketidaktahuan

saya terhadap materi membuat saya tidak terlalu bisa dalam pelajaran ini”.

Siswa (Siti aisah) juga mengatakan:

“ Saya sudah berusaha semampu saya dalam memahami materi fisika.

Tetapi tetap saja motivasi dan rasa semangat saya dalam belajar fisika

52% 37%

11% 0%

Hasil responden

SETUJU KURANG SETUJU TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK SETUJU

Page 102: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

85

85

tidak ada. Dikarenakan susah sehingga membuat saya kurang mampu

dalam mengembangkan materinya”.

Gambar 4.19 Pernyataan pada saat penutup guru merangkum materi yang

telah dijelaskan untuk dipelajari kembali oleh siswa.

Selanjutnya dilihat dari segi penutup, didapatkan asil isian angket

75% responden menyatakan setuju dengan pernyataan “Pada saat penutup

guru merangkum materi yang telah dijelaskan untuk dipelajari kembali oleh

siswa”. Kemudian diperoleh hasil data angket sebanyak 15% responden

menyatakan kurang setuju, dan 8% responden menyatakan tidak setuju

dengan pernyataan tersebut. Penjelasan ini diperkuat dengan hasil

wawancara peneliti dengan siswa bernama yang menyatakan :

Hasil wawancara siswa (Quendi hendrawati) mengatakan :

“Materi yang telah disampaikan tidak pernah dirangkum oleh guru.

Kami mencatat dan merangkum sendiri”.

Siswa (feby berliana) juga mengatakan :

“Guru hanya memberikan catatan materi, tidak pernah merangkum

materi pada saat mengakhiri pembelajaran. Saya sebagai siswa terkadang

malas ngerangkum sendiri”.

Sesuai dengan pemaparan diatas terkait dengan aspek waktu, maka

diperoleh masing-masing persentase sebagai berikut:

a) Sebelum mengawali proses pembelajaran siswa selalu mempersiapkan

dirinya dan diperoleh 78% menjawab setuju dengan pernyataan ini.

75%

15%

8%

2%

Hasil responden

S KS TS STS

Page 103: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

86

86

b) Siswa menerima dan memahami materi yang disampaikan guru melalui

pembelajaran secara daring dan diperoleh 51% setuju dengan

pernyataan ini.

c) Selama proses pembelajarn secara daring siswa selalu melatih

kemampuan dirinya secara mandiri dirumah masing-masing dan

diperoleh 60% menjawab setuju dengan pernyataan ini.

d) Siswa mampu mengembangkan materi yang telah dipelajari atau yang

telah diajarkan dan diperoleh 52% menjawab setuju dengan pernyataan

ini.

e) Pada saat penutup guru tidak melakukan apapun hanya sekedar

menutup pembelajaran saja dan diperoleh 75% menjawab setuju dengan

pernyataan ini.

Sehingga dengan penjelasan ini dapat dikategorikan bahwa persepsi

siswa terhadap efektivitas pembelajaran fisika secara daring dilihat dari aspek

waktu adalah positif.

b. Deskripsi hubungan efektivitas pembelajaran fisika secara daring

terhadap hasil belajar siswa.

Tabel 4.6 Hasil nilai semester genap siswa kelas X MM 1 dan X MM 2

NO NAMA NILAI

1 AULIA RAHMADANI 89

2 NAWANG MULAN SYAHNAYA 89

3 ZUAN VIVALDI 89

4 INDAH KUSUMA WATI 88

5 MELANI DEFRI YANTI 88

6 MOHAMAD BINTANG EFRIZA 88

7 WISNU PRASETYO 88

8 KHAILA AURA NURULHADI 87

9 ARJUNA SUPRAGITA 86

10 CERRY NOVIYANTI 86

11 NABIEL FATAHILLAH 85

Page 104: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

87

87

12 AURA LOVIA 84

13

MUHAMMAD FEBRIANTO TRI

TANDY 84

14 ACHMAD RAYYAN HIBRIZI 83

15 M. ARYA PRATAMA 83

16 AHMAD FADLAN AL HARISI 83

17 NANDA AULIA PUTRI 83

18 MARZUKI 81

19 ALFAREDHO MAHAPUTRA 81

20 IQBAL SIREGAR 80

21

QUEEN'DI HENDARWATI

KUMALA AHDA 80

22 RAMADHAN AL JANI 80

23 FEBRIAN SAPUTRA 80

24 DHIMAS RIZKAN SYAH 79

25 GEBBY PATIKA SARI 79

26 M.LUTHFI 79

27 NIZA TRYA ROHMA PUTRI 79

28 MAHESYA CHANDA ALYA 79

29 SITI AISAH 79

30 ANGGIE 78

31 DWI FEBRIAN SYAH 78

32 FEBY BERLIANA BUTAR-BUTAR 78

33 MUHAMMAD REYHAN 78

34 YUKEN 78

35 AJI NUGRAHA RAMADAN 77

36 M.REZA AKBAR 77

37 RD. ABDURRASYID 77

38 BINTANG KURNIAWAN 77

39 MUHAMMAD SYARIF HIDAYAH 77

Page 105: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

88

88

40 NADIA 77

41 RADIT ARDIANSYAH 77

42 RIPAK AFRIYANATA 77

43

AHMAD RAFLY MAUDY

PRATAMA 76

44 ARIF RAHMAN 76

45 CICI WULANDARI 76

46 FACHRURROZI 76

47 FIZRY ANDRA CAESARIO 76

48 GALANG RAMADHAN ALBANJARI 76

49 IZZAH FADHILAH 76

50

MUHAMMAD NAFIZ NOVAISHIAM

DAHENDRA 76

51 NOPEA RAMADAN 76

52 NOVAL MAYLANO 76

53 RAHMAT ARKAN 76

54 AHMAD ILHAM 76

55 ALDI SAPUTRA 76

56

FOUR DIANTI EDDYTIA OXY

DANUARSA 76

57 IRFANNY PUTRA RAMADHAN 76

58 KEVIN WIRA FAHLEVI 76

59 M.HASBI ASSHIDIQI 76

60 NAUFAL IKBAR 76

61 OKTO KARLO SIMANJUNTAK 76

62 VIKRAN SURYA ROMADHAN 76

63 CINTA PUJA KINANTI 75

64 AMANDA AFRILIA 75

65 FERDIO ROMADHON 75

66 GEMMA ALGHANIYYU 75

Page 106: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

89

89

67 M. A. LUTFHI PANGESTU 75

68 MUHAMMAD NUR RIZKY 75

69 MUHAMMAD RIZA RAMADHAN 75

Tabel 4.6 merupakan nilai hasil belajar kelas X MM 1 dan X MM 2

yang dilakukan secara daring. Sumber nilai yaitu dari guru pamong fisika

yang mengajar kelas tersebut (Eka emilia trisna, S.Pd). Selama proses

penelitian, peneliti juga melakukan wawancara secara terbuka dengan

berberapa siswa. Dengan ini didapatkan beberapa data yang peneliti

temukan terkait penyebab nilai siswa rendah dan tinggi selama

pembelajaran dilakukan secara daring. Adapun penyebab tingginya nilai

siswa yaitu antara lain sebagai berikut :

1) Selama pembelajaran dilakukan secara daring, waktu belajar siswa

tidak hanya pada saat jam sekolah saja melainkan pada waktu tertentu

mereka sering belajar secara mandiri.

2) Mengumpulkan tugas tepat waktu.

3) Tidak bolos pada jam pelajaran.

4) Siswa selalu mencatat setiap materi yang diberikan guru dan

menonton video terkait materi yang dibagikan oleh guru.

5) Berlangganan ruang guru..

6) Aktif bertanya kepada teman dan guru apabila kesulitan dalam

memahami materi.

Permaparan diatas juga dibuktikan dengan hasil wawancara peneliti

dengan siswa (Melani Defri Y) yang mengatakan :

“Selama pembelajaran dilakukan secara daring, saya lebih aktif

bertanya dengan guru apabila saya kesulitan dalam memahami materi.

Selain itu saya juga meluangkan waktu untuk belajar mandiri dirumah.

Saya tidak pernah bolos pada jam sekolah, dan saya selalu mengirimkan

tugas tepat pada waktu yang diberikan guru”.

Page 107: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

90

90

Hasil wawancara dengan siswa (Aulia Ramadhani) mengatakan :

“Dari segi belajar dirumah saya terbilang jarang. Pembelajaran yang

dilakukan secara daring membuat semua siswa kesulitan dalam

memahami materi, apalagi materi fisika. Saya biasa kesulitan dalam

memahami rumus dan perhitungan. Jika saya kesulitan dalam memahami

hitungan dan rumus, saya bertanya teman cara mencari jalan rumus.

Selama pembelajaran dilakukan secara daring, saya tidak hanya

mengandalkan sumber dari guru saja, melainkan mencari setiap kesulitan

di google. Selain itu juga saya biasa bertanya dan meminta bantuan

kakak laki-laki saya. Biasanya waktu luang saya gunakan untuk belajar

dan mencatat materi yang ketinggalan. Dari segi sumber materi yang

diberikan guru cukup membantu saya dalam memahami. Saya selalu

hadir pada jam sekolah, dan tidak pernah bolos terkecuali saya sakit.

Selanjutnya saya selalu mengerjakan tugas tepat waktu dan tidak

menunda-nunda”.

Hasil wawancara dengan siswa ( Wisnu Prasetyo) juga mengatakan :

“ pembelajaran fisika yang dilakukan secara daring tergolong sulit

bagi saya. Saya sering kesulitan dalam memahami perhitungan rumus.

Tapi materi yang diberikan guru lengkap menurut saya. Guru

memberikan catatan materi, video sesuai dengan materi, dan juga ada

sumber-sumber tertentu yang guru berikan untuk pedoman belajar kami

dirumah. Disaat saya kesulitan dalam mempelajari rumus, saya selalu

bertanya langsung kepada guru. Tidak hanya pada jam sekolah saja saya

bertanya, tetapi pada jam libur pun jika saya lagi belajar mandiri saya

tidak segan untuk menceritakan kesulitan saya kepada guru.

Alhamdulillah gurunya baik, jadi guru pun menjawab setiap pertanyaan

saya dan memberikan saya arahan. Saya jarang belajar dirumah. Namun

saya juga tidak malas dalam mengulang kembali belajar materi yang

telah dipelajari. Saya memiliki waktu-waktu tertentu untuk belajar. Dan

pada detik mau ujian saya lebih meluangkan waktu saya untuk

memeplajari materi kembali. Dalam pengumpulan tugas saya berusaha

Page 108: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

91

91

tepat waktu. Dan saya selalu hadir dalam proses pembelajaran.

Terkecuali saya berhalangan dikarenakan sakit atau acara keluarga yang

penting dan tidak bisa ditinggalkan”.

Hasil wawancara dengan siswa ( Alfaredo mahaputra) yang mengatakan :

“Dari segi materi yang diberikan guru melalui MLS, itu sangat

membantu saya dalam belajar. Saya jarang belajar dirumah, tapi saya

selalu mencatat materi yang diperintahkan guru. Pada saat jam sekolah

saya fokus dengan pembejalajaran yang sedang berlangsung. Apabila

saya mengalami kesulitan dalam memahami materi saya aktif bertanya

dengan guru, dan juga teman yang menurut saya bisa membantu dalam

memahami materi saya pun tidak malu untuk bertanya. Saya tidak pernah

bolos pada jam sekolah, dan dalam segi pengumpulan tugas saya selalu

tepat waktu. Dari segi belajar dirumah secara mandiri, saya terbilang

sangat jarangd. Namun jika detik-detik ujian saya kembali fokus dalam

belajar”.

Adapun penyebab rendahnya nilai siswa kelas X MM 1 dan X MM 2

yaitu dikarenakan beberapa hal seperti berikut ini:

1) Tidak mendownload catatan materi fisika dari guru.

2) Tidak menonton video dari guru dikarenakan keterbatasan kuota

internet.

3) Sinyal lemah untuk mendownload dan nonton materi.

4) Jarang mencatat materi.

5) Keterlambatan dalam mengumpulkan tugas.

6) Jarang belajar dirumah, hanya belajar pada jam sekolah dan pada saat

mau ujian, .

7) Hanya mengandalkan materi dari guru.

Beberapa poin diatas merupakan hasil wawancara peneliti dengan

siswa. Untuk lebih jelasnya hasil wawancara siswa (Izzah fadhilah)

mengatakan :

“ Saya jarang mendownload materi yang dikirim guru. Belajarpun

saya jarang dirumah. Hanya belajar pada saat mau ujian. Dan itupun

Page 109: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

92

92

saya belajar dengan catatan yang seadanya. Dikarenakan saya jarang

mencatat materi yang diberikan guru. Bukan karena saya pemalas

mencatat dan menonton video yang diberikan guru. Melainkan

dikarenakan keterbatasan kuota internet dan juga sinyal ditempat saya

tergolong lemah. Selain itu juga saya suka kesulitan dalam mengirimkan

file tugas dikarenakan sinyal kurang bagus sehingga saya sering telat

dalam pengumpulan tugas”.

Hasil wawancara dengan siswa ( Amanda afrilia) mengatakan:

“Saya jarang belajar dirumah, dikarenakan saya juga jarang

mencatat materi yang diberikan guru. Kurangnya sinyal dikampung

merupakan salah satu alasan bagi saya untuk tidak bisa mendownload

apalagi menonton materi berbrntuk viedo dari youtube. Karena hal ini

juga menjadi salah satu penghambat saya dalam belajar. Terkadang niat

belajar itu ada. Akan tetapi karena saya jarang mencatat, sehingga

membuat saya lupa dengan setiap materi yang telah guru ajarkan setiap

kali pertemuan. Dari segi sekolah pun terkadang saya suka telat absen di

LMS. Dikarenakan sinyal lemah dan terkadang sinyal hilang disaat jam-

jam tertentu. Dari segi pengumpulan tugas saya terkadang suka tidak

tepat waktu”.

Siswa (Gemma alganiyyu) juga mengatakan :

“Selama pembelajaran dilakukan secara daring saya suka kesulitan

untuk mengikuti proses pembelajaran. Dari segi sinyal hal ini menjadi

salah satu faktor utamanya. Dikarenakan di kampung saya sinyal

tergolong lelet. Saya kesusahan dalam mendownload materi yang

dikirimkan guru lewat telegram, LMS, dan juga berbentuk video dari

youtube. Mau menonton video itu susah sekali, sehingga membuat saya

tidak begitu semangat dalam belajar. Dan mengikuti pembelajaranpun

hanya absen. Saya jarang mecatat materi dari guru, dikarenakan karena

susah mendownload membuat saya lupa untuk mencatat atau

mendownload materi disaat sinyal bagus. Hal ini membuat kami sadar

bahwa nilai kami rendah karena kurangnya sikap kami dalam belajar

Page 110: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

93

93

selama jam sekolah dan dirumah”.

Selanjutnya hasil wawancara dengan siswa ( Cinta Puja K) mengatakan :

“Saya kurang bisa mengihitung apa lagi memahami rumus.

Pembelajaran yang dilakukan secara dari membuat saya malas dalam

belajar. Guru sealalu memberikan materi, namun tetap saja saya tidak

bisa memahami materi tersebut. Dirumah pun saya tergolong jarang

belajar dikarenakan penyebab utama yaitu saya tidak suka pembelajaran

daring. Tapi mau bagaimana lagi semuanya mengharuskan untuk belajar

dari rumah. Dari segi pengumpulan tuga saya selalu tepat waktu. Dan

saya juga tidak pernah bolos, hanya saja saat pembelajaran secara

daring berlangsung saya tidak terlalu fokus dengan pembelajaran

tersebut”.

Page 111: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

94

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan maka di peroleh sebuah kesimpulan yaitu :

Dari segi persepsi guru terhadap efektivitas pembelajaran fisika yang

dilakukan secara daring diperoleh hasil yaitu pembelajaran berjalan baik

dan berjalan dengan efektif. Baik dilihat dari segi aspek pendahuluan, aspek

kegiatan inti, dan juga dari aspek penutup. Jawaban wawancara diatas

bersifat refleksi yang di isi langsung oleh guru. Dengan ini bisa di

simpulkan guru menjalankan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab

selama proses pembelajaran dilakukan secara daring. Hal ini bisa dilihat

pada hasil jawaban wawancara yang di jawab guru pada sub pembahasan.

Dari segi persepsi siswa terhadap efektivitas pembelajaran fisika

secara daring di SMKN 1 Kota Jambi, dari setiap aspek di peroleh hasil

persentase responden yang menjawab setuju yaitu Rata-rata lebih dari 50%.

hal ini menunjukkan bahwa dari sisi persepsi siswa terhadap efektivitas

pembelajaran fisika yang dilakukan secara daring memiliki respon yang

positif dan efektif. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar fisika siswa

semester genap yang menunjukan sebuah nilai hasil belajar yang rata-rata

setiap siswa diatas 75.

B. Saran

1. Guru harus mampu menciptakan suasana yang bisa menjadi faktor

penyebab siswa termotivasi untuk melakukan proses pembelajaran.

2. Guru hendaknya menggunakan berbagai media daring guna supaya

siswa tidak bosan dengan media yang sama.

3. Guru hendaknya tidak hanya memberikan siswa materi lalu disuruh

mencatat, harusnya menjelaskan terlebih dahulu kepada siswa supaya

siswa lebih mudah dalam memahami materi yang dipelajari.

4. Guru seharusnya jangan hanya mengandalkan karya orang lain dalam

Page 112: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

95

95

mengajar, berusahalah menggunakan kemampuan sendiri dalam

mengajar. Karena siswa lebih cepat paham jika karya guru mereka

sendiri yang dijadikan pedoman belajar.

5. Siswa seharusnya lebih aktif bertanya dengan guru atau dengan teman

supaya jika ada kesulitan dalam memahami materi, guru bisa

membantu dengan menjawab setiap pertanyaan dan kesulitan siswa.

6. Siswa harus lebih giat belajar dirumah secara mandiri. Dan tidak

hanya belajar pada saat jam sekolah saja. Supaya siswa bisa merasa

mudah dalam memahami setiap materi yang telah dipelajari.

Page 113: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

96

96

DAFTAR PUSTAKA

Sadikin, Ali, and Afreni Hamidah. 2020. “Pembelajaran Daring Di Tengah Wabah

Covid-19.” Biodik 6(2): 109–19.

Dr.farida Nugrahani MH. dalam Penelitian Pendidikan Bahasa.

2014;1(1):305.http://ejournal.usd.ac.id/index.php/LLT%0Ahttp://jurnal.unta

n.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/11345/10753%0Ahttp://dx.doi.org/

10.1016/j.sbspro.2015.04.758%0Awww.iosrjournals.org

SEJ (School Education Journal) Vol. 8. No 2 Juni 2018,” vol. 8, no. 2, 2018.

Permata, Andira, and Yoga Budi Bhakti. 2020. “Keefektifan Virtual Class Dengan

Google Classroom Dalam Pembelajaran Fisika Dimasa Pandemi Covid-19.”

JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah) 4(1): 27–33.

Mulyadi, Eko. 2020. “Pembelajaran Daring Fisika Melalui Whatsapp , Google

Form , Dan Email Dalam Capaian Presensi Aktif Dan Online Physics

Learning Via Whatsapp , Google Form , and Email in the Achievement of

Active Presence And.” Jurnal Karya Ilmiah Guru 5(1): 34–41.

Nuriansyah, Fazar. 2020. “Efektifitas Penggunaan Media Online Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Saat

Awal Pandemi Covid-19.” Jurnal Pendididikan Ekonomi Indonesia 1(2):

61–65. https://ejournal.upi.edu/index.php/JPEI/article/view/28346.

Kurniawati, Inung Diah, and Sekreningsih - Nita. 2018. “Media Pembelajaran

Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Mahasiswa.” DoubleClick: Journal of Computer and Information

Technology 1(2): 68.

Khusniyah, Nurul Lailatul, and Lukam Hakim. 2019. “Efektifitas Pembelajaran

Berbasis Daring  :” Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan 17(1): 19–

33.

Hanum, Numiek Sulistyo. 2013. “Keefetifan E-Learning Sebagai Media

Pembelajaran (Studi Evaluasi Model Pembelajaran e-Learning SMK

Telkom Sandhy Putra Purwokerto).” Jurnal Pendidikan Vokasi 3(1): 90–

102.

Page 114: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

97

97

Kurniawati, Inung Diah, and Sekreningsih - Nita. 2018. “Media Pembelajaran

Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep

Mahasiswa.” DoubleClick: Journal of Computer and Information

Technology 1(2): 68.

L. V. No, P. Siswa, O. Tua, D. A. N. Guru, and T. P. E-learning, “DALAM

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII-A DI MTSN 2

BANJARMASIN,” vol. 4, no. 1, 2021.

Khusniyah, Nurul Lailatul, and Lukam Hakim. 2019. “Efektifitas Pembelajaran

Berbasis Daring  :” Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan 17(1): 19–

33.

Mustakim. 2020. “Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan Media Online

Selama Pandemi Covid-19 Pada Mata Pelajaran Matematika the

Effectiveness of E-Learning Using Online Media During the Covid-19

Pandemic in Mathematics.” Al asma: Journal of Islamic Education 2(1): 1–

12.

Goto, T., H. Saiki, and H. Onishi. 1982. “Studies on Wood Gluing - XIII:

Gluability and Scanning Electron Microscopic Study of Wood-

Polypropylene Bonding.” Wood Science and Technology 16(4): 293–303.

P. Hasil et al., “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode

Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran

Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor – Maisaroh dan

Rostrieningsih,” pp. 157–172.

Ayu D, Nova O, Lestari NA. ANALISIS PERSEPSI SISWA TERHADAP

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ECOPEDAGOGY DENGAN

METODE DARING SELAMA PANDEMI COVID-19. 2021;7:19-26.

Hardani, Andriani H, Ustiawaty J, et al. Metode Penelitian Kualitatif &

Kuantitatif.; 2020. https://perpustakaan.gunungsitollikota.go.id

Salim dan Sahrum. Metodologi Penelitian Kualitatif.pdf. Published online

2012:1-397.

Page 115: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

98

98

Abdullah, “Hambatan Dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smk Wiraswasta Kota

Cimahi,” Univ. Pendidik. Indones., 2009.

Pembelajaran MK, Ananda O, Elyas H. Penggunaan model pembelajaran e-

learning dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. 2018;(April)

Encyclopedia, “Manajemen Sarana dan Prasaran Penjasorkes di SD Negeri Kota

Bengkulu,” J. Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2019.

Page 116: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

99

99

LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket persepsi siswa terhadap efektivitas pembelajaran fisika secara

daring.

ANGKET RESPON PERSEPSI SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS

PEMBELAJARAN FISIKA SECARA DARING (ONLINE)

I. INDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Jenis Kelamin :

II. PENGANTAR:

1. Angket ini diedarkan kepada anda dengan maksud untuk mendapatkan

informasi sehubungan dengan penelitian tentang persepsi guru dan siswa

terhadap efektivitas pembelajaran fisika secara daring.

2. Partisipasi anda dalam bentuk apapun pada angket ini sangat membantu kami

dalam mendapatkan informasi yang diharapkan.

III. PETUNJUK PENGISISAN ANGKET:

1. Sebelum menjawab pertanyaan, bacalah petunjuk dengan cermat.

2. Bacalah pertanyaan dengan baik dan teliti.

3. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda dianggap paling tepat, sesuai

kenyataan, dan paling benar adanya dengan cara memberi tanda ceklis ()

pada kolom yang tepat dan sesuai dari setiap pertanyaan.

4. Keterangan : Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), Sangat

Tidak Setuju (STS).

5. Setiap jawaban yang anda jawab semuanya benar tidak ada yang salah, oleh

karena itu kami mohon jawablah semua pertanyaan sesuai dengan keadaan

yang benar-benar anda alami dengan jujur. Karena penulis menjamin bahwa

jawaban yang diterima hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

Page 117: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

100

100

IV. PERNYATAAN

NO Pernyataan Penilaian

S KS TS STS

1 Kondisi ekonomi siswa memungkinkan

untuk dilaksanakannya pembelajaran

secara daring.

2 Kondisi ekonomi siswa susah dan

mempersulit siswa dalam proses

pembelajaran secara daring.

3 Fasilitas dari sekolah sangat baik dan

sangat membantu siswa dalam proses

pembelajaran.

4 Fasilitas dari sekolah sangat buruk,

akibatnya menyulitkan siswa dalam

proses pembelajaran.

5 Kemampuan guru pada saat proses

pembelajaran secara daring tidak

diragukan lagi.

6 Kurangnya kemampuan guru pada saat

proses pembelajaran secara daring.

7 Sumber bahan ajar yang disediakan dan

diberikan oleh guru sangat membantu

siswa dalam proses belajar.

8 Kurangnya sumber bahan ajar dari guru

membuat pemahaman siswa kurang

terkait materi yang diajarkan.

9 Media dan metode yang digunakan guru

dalam mengajar mudah diterima siswa

dan membantu siswa paham dengan

materi yang disampaikan.

Page 118: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

101

101

10 Media dan metode yang digunakan guru

kurang baik dan tidak membantu siswa

dalam proses pembelajaran.

11 Sebelum melakukan proses

pembelajaran siswa selalu

mempersiapkan dirinya, terutama

kesehatan diri.

12 Siswa kurang peduli terhadap kesehatan

diri sendiri.

13 Siswa selalu mempersiapkan segala

macam kebutuhan yang bersangkutan

dengan pembelajaran.

14 Siswa hanya mengikuti proses

pembelajaran tanpa mempersiapkan

segala macam kebutuhan dalam

pembelajaran.

15 Guru sangat terampil dalam mengajar

membuat siswa senang dan mampu

menerima materi yang diajarkan.

16 Guru kurang terampil dalam mengajar

membuat siswa jenuh dan bosan dalam

belajar.

17 Motivasi belajar siswa lebih meningkat

semenjak diterapakan pembelajaran

secara daring.

18 Pembelajaran secara daring tidak

memberikan dampak apapun terhadap

siswa dan membuatnya kurang tertarik

untuk belajar.

19 Guru sangat aktif dalam menjelaskan

materi mulai dari awal hingga akhir

Page 119: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

102

102

proses pembelajaran.

20 Guru tidak aktif dalam menjelaskan

materi kepada siswa membuat siswa

kesulitan dalam memahami materi.

21 Guru selalu memberikan apresiasi

kepada siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung.

22 Guru selalu serius dalam proses

pembelajaran dan tidak pernah

memberikan apresiasi kepada siswa.

23 Dalam proses pembelajaran berlangsung

guru selalu menunjukan kebiasaan

belajar yang baik.

24 Dalam proses pembelajaran berlangsung

guru tidak mencontohkan kebiasaan dan

perilaku yang baik.

25 Sebelum mengawali proses

pembelajaran siswa selalu

mempersiapkan dirinya.

26 Siswa tidak peduli terhadap persiapan

sebelum mengawali pembelajaran.

27 Siswa menerima dan memahami materi

yang disampaikan guru melalui

pembelajaran secara daring.

28 Pembelajaran yang dilakukan secara

daring membuat siswa kesusahan dalam

memahami materi yang dijelaskan guru.

29 Selama proses pembelajarn secara

daring siswa selalu melatih kemampuan

dirinya secara mandiri dirumah masing-

masing.

Page 120: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

103

103

30 Selama proses pembelajaran secara

daring siswa tidak melatih kemampuan

dirinya kembali dirumah.

31 Siswa mampu mengembangkan materi

yang telah dipelajari atau yeng telah

diajarkan.

32 Siswa tidak bisa mengembangkan materi

yang telah diajarkan karena kuragnya

pemahaman dalam pembelajaran.

33 Pada saat penutup guru merangkum

materi yang telah dijelaskan untuk

dipelajari kembali oleh siswa.

34 Pada saat penutup guru tidak melakukan

apapun hanya sekedar menutup

pembelajaran saja.

Lampiran 2 Lembar validasi Angket persepsi siswa terhadap efektivitas

pembelajaran fisika secara daring.

Page 121: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

104

104

Page 122: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

105

105

Page 123: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

106

106

Page 124: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

107

107

Page 125: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

108

108

Lampiran 3 Pedoman wawancara persepsi guru terhadap efektivitas pembelajaran

fisika secara daring di SMK N 1 Kota Jambi.

PEDOMAN WAWANCARA PERSEPSI GURU TERHADAP

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA SECARA DARING (ONLINE)

1. INDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Jenis Kelamin :

2. PENGANTAR:

a. Pedoman ini diberikan kepada bapak/ibu dengan maksud untuk

mendapatkan informasi sehubungan dengan penelitian tentang

persepsi guru terhadap efektivitas pembelajaran fisika secara daring.

b. Partisipasi bapak/ibu dalam bentuk apapun pada soal jawaban

wawancara ini sangat membantu kami dalam mendapatkan informasi

yang diharapkan.

3. PETUNJUK PENGISISAN ANGKET:

a. Sebelum menjawab pertanyaan, bacalah petunjuk dengan cermat.

b. Bacalah pertanyaan dengan baik dan teliti.

c. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut bapak/ibu dianggap paling

tepat, sesuai kenyataan, dan paling benar adanya dengan cara memberi

tanda ceklis () pada kolom yang tepat dan sesuai dari setiap

pertanyaan.

d. Keterangan : Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS),

Sangat Tidak Setuju (STS).

e. Setiap jawaban yang bapak/ibu jawab semuanya benar tidak ada yang

salah, oleh karena itu kami mohon jawablah semua pertanyaan sesuai

dengan keadaan yang benar-benar bapak/ibu alami dengan jujur.

Karena penulis menjamin bahwa jawaban yang diterima hanya

digunakan untuk kepentingan penelitian.

Page 126: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

109

109

Pertanyaan:

No Pertanyaan Penilaian

S KS TS STS

1 Apakah ibu mengawali pembelajaran

dengan

berdoa dan mengcap salam terlebih

dahulu?

2 Apakah ibu menanyakan kabar dan

mengecek kehadiran siswa?

3 Apakah ibu menyampaikan

kompetensi dasar, indikator dasar, dan

indikator pencapaian kepada siswa?

4 Apakah dalam mengajar ibu

menghubungkan pembelajaran

sebelumnya dan motivasi siswa?

5 Apakah ibu mengecek kemampuan

siswa?

6 Apakah ibu menjelaskan materi

pembelajaran dengan bantuan media

e-learning?

7 Apakah ibu mengembangkan dan

mempresentasikan materi kepada

siswa?

8 Apakah ibu menanggapi pertanyaan

atau gagasan dari siswa?

9 Apakah ibu Menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan

masalah?

10 Apakah ibu memberikan semacam

penghargaan atau apresiasi pada

Page 127: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

110

110

siswa?

11 Apakah ibu menyimpulkan materi

pembelajaran pada akhir

pembelajaran?

12 Apakah ibu meminta siswa untuk

mempelajari materi yang telah

disampaikan dirumah masing-masing?

13 Apakah ibu menginformasikan materi

untuk pertemuan berikutnya?

14 Apakah diakhir pembelajaran ibu

menutup pembelajaran dengan

memberikan salam?

Lampiran 4 Nilai hasil belajar fisika semester genap kelas X MM 1 SMK N 1

Kota Jambi.

NO Nama

Nilai

Pengetahuan

Nilai

Keterampilan

Nilai

Akhir Predikat

1

ACHMAD

RAYYAN

HIBRIZI 83 83 83 B+

2

AHMAD

RAFLY

MAUDY

PRATAMA 76 75 76 B

3

AJI NUGRAHA

RAMADAN 78 75 77 B

4 ARIF RAHMAN 76 75 76 B

5

ARJUNA

SUPRAGITA 87 82 86 A-

Page 128: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

111

111

6

AULIA

RAHMADANI 89 88 89 A-

7 AURA LOVIA 85 83 84 B+

8

CERRY

NOVIYANTI 87 85 86 A-

9

CICI

WULANDARI 76 75 76 B

10

CINTA PUJA

KINANTI 75 75 75 B

11

DHIMAS

RIZKAN SYAH 79 79 79 B

12 FACHRURROZI 76 75 76 B

13

FIZRY ANDRA

CAESARIO 76 75 76 B

14

GALANG

RAMADHAN

ALBANJARI 76 75 76 B

15

GEBBY

PATIKA SARI 80 78 79 B

16

INDAH

KUSUMA WATI 88 87 88 A-

17

IQBAL

SIREGAR 80 79 80 B+

18

IZZAH

FADHILAH 76 75 76 B

19

KHAILA AURA

NURULHADI 88 85 87 A-

20

M. ARYA

PRATAMA 83 82 83 B+

21 M.LUTHFI 79 80 79 B

Page 129: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

112

112

22

M.REZA

AKBAR 77 76 77 B

23 MARZUKI 80 82 81 B+

24

MELANI DEFRI

YANTI 89 84 88 A-

25

MUHAMMAD

FEBRIANTO

TRI TANDY 84 84 84 B+

26

MUHAMMAD

NAFIZ

NOVAISHIAM

DAHENDRA 76 75 76 B

27

NABIEL

FATAHILLAH 86 83 85 A-

28

NAWANG

MULAN

SYAHNAYA 89 88 89 A-

29

NIZA TRYA

ROHMA PUTRI 79 79 79 B

30

NOPEA

RAMADAN 76 75 76 B

31

NOVAL

MAYLANO 76 75 76 B

32

QUEEN'DI

HENDARWATI

KUMALA

AHDA 81 78 80 B+

33

RAHMAT

ARKAN 77 75 76 B

34

RAMADHAN

AL JANI 79 81 80 B+

Page 130: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

113

113

35

RD.

ABDURRASYID 77 76 77 B

Lampiran 5 Hasil nilai belajar fisika semester genap kelas X MM 2 SMK N 1

Kota Jambi.

No Nama

Nilai

Pengetahuan

Nilai

Keterampilan

Nilai

Akhir Predikat

1

AHMAD FADLAN AL

HARISI 84 82 83 B+

2 AHMAD ILHAM 76 77 76 B

3 ALDI SAPUTRA 77 75 76 B

4

ALFAREDHO

MAHAPUTRA 82 80 81 B+

5 AMANDA AFRILIA 75 75 75 B

6 ANGGIE 77 81 78 B

7

BINTANG

KURNIAWAN 75 80 77 B

8 DWI FEBRIAN SYAH 78 78 78 B

9 FEBRIAN SAPUTRA 81 77 80 B+

10

FEBY BERLIANA

BUTAR-BUTAR 78 78 78 B

11

FERDIO

ROMADHON 75 75 75 B

12

FOUR DIANTI

EDDYTIA OXY

DANUARSA 76 75 76 B

13

GEMMA

ALGHANIYYU 75 75 75 B

14

IRFANNY PUTRA

RAMADHAN 76 77 76 B

Page 131: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

114

114

15

KEVIN WIRA

FAHLEVI 77 75 76 B

16

M. A.LUTFHI

PANGESTU 75 76 75 B

17 M.HASBI ASSHIDIQI 75 77 76 B

18

MAHESYA CHANDA

ALYA 78 80 79 B

19

MOHAMAD

BINTANG EFRIZA 89 85 88 A-

20

MUHAMMAD NUR

RIZKY 75 76 75 B

21

MUHAMMAD

REYHAN 79 77 78 B

22

MUHAMMAD RIZA

RAMADHAN 75 75 75 B

23

MUHAMMAD

SYARIF HIDAYAH 78 75 77 B

24 NADIA 77 77 77 B

25

NANDA AULIA

PUTRI 83 82 83 B+

26 NAUFAL IKBAR 76 75 76 B

27

OKTO KARLO

SIMANJUNTAK 76 77 76 B

28

RADIT

ARDIANSYAH 76 79 77 B

29

RIPAK

AFRIYANATA 77 77 77 B

30 SITI AISAH 79 79 79 B

31

VIKRAN SURYA

ROMADHAN 76 75 76 B

Page 132: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

115

115

32 WISNU PRASETYO 89 85 88 A-

33 YUKEN 77 79 78 B

34 ZUAN VIVALDI 90 88 89 A-

Lampiran 6 Wawancara peneliti dengan siswa.

Page 133: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

116

116

Page 134: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

117

117

Page 135: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

118

118

Page 136: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

119

119

Page 137: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

120

120

Lampiran 7 hasil tugas harian dan hasil ulangan siswa.

Page 138: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

121

121

Page 139: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

122

122

Page 140: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

123

123

Page 141: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

124

124

Page 142: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

125

125

Page 143: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

126

126

Lampiran 8 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Sep Nov Des Feb Maret April Mei jun Jul

4 1 3 1 4 1 3 2 4 3 3 3 4 2 4 2 4

1 Pengajuan

judul

2 Pembuata

n proposal

3 Pengajuan

dosen

pembimbi

ng

4 Bimbinga

n proposal

5 Pengajuan

seminar

6 Seminar

proposal

7 Perbaikan

proposal

8 Observasi

9 Riset

10 Penulisan

BAB 1V

Dan V

11 Bimbinga

n Skripsi

BAB 1V

Page 144: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

127

127

Dan V

12 Batas

akhir

Bimbinga

n dan

Skripsi

13 Ujian

Munaqosa

h

Page 145: PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS …

128

128

CURICULUM VITAE

A. Biodata Pribadi

Nama : Dea Andika

Nim : 206172901

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Desa Muara kibul, 02 juli 1998

Kebangsaan : Indonesia

Agama : Islam

Hobi : Membaca dan berbisnis

Alamat : Desa muara kibul, kec. Tabir barat,

Kab. Merangin.

No Hp : 082179739862

Email : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. SD : SD 127 Desa muara kibul

2. SMP : SMP 2 Kuamang kuning unit IX,

Muara Bungo.

3. MAN : MAN 1 Muara Bungo

4. Perguruan Tinggi : Universitas islam negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

C. Kemampuan

1. Berbisnis dll

D. Organisasi

1. Rohis

2. PMR

3. PMII