pertemuan 11 pipeline
DESCRIPTION
pipelineTRANSCRIPT
MODUL PERKULIAHAN
Arsitektur dan Organisasi KomputerModul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Fakultas Ilmu Komputer
Teknik Informatika 11 MK15004 B. Utami.F. Skom.,MM
Abstract Kompetensi
1.Pengertian Pipeline Pipeline adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan sejumlah kerja
secara bersama tetapi dalam tahap yang berbeda yang dialirkan secara kontinu pada unit pemrosesan. Dengan cara ini, maka unit pemrosesan selalu bekerja. Pada microprocessor yang tidak menggunakan pipeline, satu instruksi dilakukan sampai selesai, baru instruksi berikutnya dapat dilaksanakan. Sedangkan dalam microprocessor yang menggunakan teknik pipeline, ketika satu instruksi sedangkan diproses, maka instruksi yang berikutnya juga dapat diproses dalam waktu yang bersamaan. Tetapi, instruksi yang diproses secara bersamaan ini, ada dalam tahap proses yang berbeda. Jadi, ada sejumlah tahapan yang akan dilewati oleh sebuah instruksi.A. Kenapa komputer menggunakan teknik Pipelining ?
• Drive for computing speed never ends.
• Improvements from architecture or organization point of view are limited
• Clock speed enhancement is done, but more improvement should be sought from
instruction execution perspective, instead of hardware design
• Flyn’s Taxonomy : SISD (Single Instruction Single stream of Data), SIMD (Single
Instruction Multiple stream of data) or MIMD - Parallel
• Parallel Processor : may be a solution
• Use two processors (or more, instead of one) in a computer system
• How do it runs the code ? (program)
• Suppose, we have a problem :
C = (A2 + B2)
B. Solusi ParalelDengan menggunakan single processor dari sebuah kasus arithmatika yaitu
C = (A2 + B2) didapatkan statment code dengan bahasa rakitan adalah sebagai
berikut:
Original / single Code (single processor) MUL A,AMUL B,B ADD C,AADD C,B
Dari hasil perbandingan analiasa tersebut di dapatkan bahwa dengan
penambahan prosesor menjadi dua tidak menjamin effektifitas dari kasus yang akan
diproses. Malah untuk penambahan prosesor mengakibatkan cost yang yang keluar
menjadi lebih besar. Untuk mengatasi hal tersebut di gunakan metode pipelining,
yang memfaatkan hanya satu (single) prosesor menjadi lebih effektif. Pipeling sendiri
meniru proses assembly-chain (ban berjalan) di industri : Misalnya Industri Mobil
Press Plat BodyPasang pintu, jendela, kap mesin
Cat dasar, anti karat, cat final
Unit 1 Unit 2 Unit 3
Unit 6 Unit 5 Unit 4
Test engine static, Pasang kabel, Pasang Mesin, Jok,test electric, dll roda, ac, dll kaca,karet , lampu
Gambar 8.1 Bagan Ban befrjalan industri karoseri mobil
• Setiap unit, menjalankan fungsi tertentu yang unik
• Setiap “clock” (satuan waktu tertentu), setiap unit secara serentak
menyelesaikan pekerjaannya
• Pekerjaan “bergeser” dari unit i ke unit (i + 1), sampai akhirnya pekerjaan
selesai
• Pada waktu seluruh unit terisi penuh, pada setiap “clock” akan keluar
(selesai) satu unit mobil
• Bandingkan dengan proses non-assembly, dimana pekerjaan diselesaikan
semua dahulu (seluruh pekerjaannya mobil ke j selesai), baru mobil ke (j+1)
mulai dikerjakan
• Secara instinktif, dapat dideduksi bahwa :
• Tanpa assembly, maka setiap mobil akan selesai dalam waktu ( n x waktu
setiap unit)
• Dengan assembly : pada saat semua unit penuh, maka setiap “clock” (waktu
pengolahan disetiap unit), akan keluar satu mobil
• Tnon-assembly = ( n x Tunit-assembly), dimana n adalah jumlah unit dalam
assembly
• Jadi, dalam kondisi assembly pen uh, percepatan proses produksi mobil
D
dengan assembly (ban berjalan) adalah n kali lebih cepat dibanding tanpa
assembly
Contoh yang lain adalah Laundry
Anti, Bima, Cepy dan Dedi mempunyai beberapa pakaian kotor yang jumlahnya
sama, mereke ingin loundry ke salah satu pusat loundry mandiri. Dimana loundry
tersebut hanya mempunyai mesin cuci, pengering dan setrika hanya satu buah
dimasing-masing pekerjaan membutuhkan waktu sebagai berikut funtuk mencuci
membutuhkan waktu sekitar 30 menit, untuk mengeringkan 40 menit sedangkan
untuk menyetrika membutuhkan waktu 20 menit. Proses kesuluruhan terlihat pada
gambar 8.2 dan 8.3.
A B C D
Gambar 8.2. Perbandingan pekerjaan dengan uang yang di keluarkan
6 7 8 9 1 1 MidnighTime
3 4 2 3 4 2Ta Ask BO Crd e r
3 4 2 3 4 2
Gambar 8.3. waktu yang diperlukan untuk proses keseluruhan loundry
72
C
Secara sekuensial didapatkan waktu selesai untuk semua pekerjaan dalam hal
ini 4 pekerjaan laundry membutuhkan waktu sekitar 6 jam. Dengan metode
pipelining apakah akan mendapatkan nilai yang lebih baik?
Kita dapat melihat proses loundry dengan metode pipeling terlihat pada
gambar 8.4 . dari gambar tesebut terlihat bahwa proses loudry dengan pipeling
membutuhkan waktu hanya 3,5 jam untuk 4 orang yaitu anti, bima, chepy dan
dedy.
6 7 8 9Tim
10 1 Midnigh
30 4 40Ta Ask BOr de Dr
4 4 2
Gambar 8.4 Proses loundry dengan metode pipeling
Analogi lain : pipa berisi bola berjalan• Sebuah pipeline system dianalogikan sebagai sebuah pipa yang berisi bola
yang mengelinding
• Setelah pipa dipenuhi bola, setiap kali masuk satu bola disisi input, pasti akan
keluar bola lain disisi output
• Kondisi “pipa-penuh” tersebut tercapai setelah ada n bola yang masuk (n
adalah seksi/unit dari pipeline)
Gambar 8.5
73
C. Pipelining di Prosesor
• Untuk menerapkan prinsip multi-stage atau mulai saat ini kita namakan
pipelining di prosesor, diperlukan organisasi prosesor khusus
• Pada dasarnya, prosesor dipartisi menjadi sejumlah unit-unit kecil dengan
fungsi spesifik
• Setiap unit berperan menyelesaikan sebagian dari eksekusi instruksi :
• Instruction f et c h , decode, operand address calculatio n , operand fetc h , execute
and store result
Gambar 8.6
Gambar.
74
Contoh : Pipelining program assembler
Contoh : Data Conflict
• Terjadinya pause (Pi), karena adanya data conflict dalam program tersebut
• Pipeline tidak “mulus”, cenderung lebih melebar
• Waktu pelaksanaan program menjadi lebih lama
• Jenis-jenis conflict :
Data, address dan branch
• Dengan terjadinya conflict tadi, speed-up yang diperoleh menjadi lebih kecil
(lambat) dibandingkan dengan tanpa conclict (pipa selalu penuh)
• Menjaga pipa selalu penuh tidak mudah
Contoh Address conflict
Contoh Branch Conflict
Dengan penerapan pipeline ini pada microprocessor akan didapatkan peningkatan dalam unjuk kerja microprocessor. Hal ini terjadi karena beberapa instruksi dapat dilakukan secara parallel dalam waktu yang bersamaan. Secara
11 8 Orkom Pusat Bahan Ajar dan eLearningB.Utami. F. Skom., MM http://www.mercubuana.ac.id
kasarnya diharapkan akan didapatkan peningkatan sebesar X kali dibandingkan dengan microprocessor yang tidak menggunakan pipeline, apabila tahapan yang ada dalam satu kali pemrosesan instruksi adalah X tahap. Karena beberapa instruksi diproses secara bersamaan ada kemungkinan instruksi tersebut sama-sama memerlukan resource yang sama, sehingga diperlukan adanya pengaturan yang tepat agar proses tetap berjalan dengan benar. Sedangkan ketergantungan terhadap data, bisa muncul, misalnya instruksi yang berurutan memerlukan data dari instruksi yang sebelumnya. Kasus Jump, juga perlu perhatian, karena ketika sebuah instruksi meminta untuk melompat ke suatu lokasi memori tertentu, akan terjadi perubahan program counter, sedangkan instruksi yang sedang berada dalam salah satu tahap proses yang berikutnya mungkin tidak mengharapkan terjadinya perubahan program counter.
Teknik pipeline ini dapat diterapkan pada berbagai tingkatan dalam system komputer. Bisa pada level yang tinggi, misalnya program aplikasi, sampai pada tingkat yang rendah, seperti pada instruksi yang dijaankan oleh microprocessor. Teknik pipeline yang diterapkan pada microprocessor, dapat dikatakan sebuah arsitektur khusus. Ada perbedaan khusus antara model microprocessor yang tidak menggunakan arsitektur pipeline dengan microprocessor yang menerapkan teknik ini.
Pada microprocessor yang tidak menggunakan pipeline, satu instruksi dilakukan sampai selesai, baru instruksi berikutnya dapat dilaksanakan. Sedangkan dalam microprocessor yang menggunakan teknik pipeline, ketika satu instruksi sedangkan diproses, maka instruksi yang berikutnya juga dapat diproses dalam waktu yang bersamaan. Tetapi, instruksi yang diproses secara bersamaan ini, ada dalam tahap proses yang berbeda.
2. Tahapan Instruksi Pipeline Jadi, ada sejumlah tahapan yang akan dilewati oleh sebuah instruksi. Misalnya
sebuah microprocessor menyelesaikan sebuah instruksi dalam 4 langkah. Ketika instruksi pertama masuk ke langkah 2, maka instruksi berikutnya diambil untuk diproses pada langkah 1 instruksi tersebut. Begitu seterusnya, ketika instruksi pertama masuk ke langkah 3, instruksi kedua masuk ke langkah 2 dan instruksi ketiga masuk ke langkah 1.Tahapan Pipeline :
Mengambil instruksi dan membuffferkannya Ketika tahapan kedua bebas tahapan pertama mengirimkan instruksi yang dibufferkan
tersebut.
11 9 Orkom Pusat Bahan Ajar dan eLearningB.Utami. F. Skom., MM http://www.mercubuana.ac.id
Pada saat tahapan kedua sedang mengeksekusi instruksi, tahapan pertama memanfaatkan siklus memori yang tidak dipakai untuk mengambil dan membuffferkan instruksi berikutnya .
Instuksi Pipeline:Karena untuk setiap tahap pengerjaan instruksi, komponen yang bekerja berbeda, maka dimungkinkan untuk mengisi kekosongan kerja di komponen tersebut. Sebagai contoh :
Instruksi 1: ADD AX, AXInstruksi 2: ADD EX, CX
Setelah CU menjemput instruksi 1 dari memori (IF), CU akan menerjemahkan instruksi tersebut(ID). Pada menerjemahkan instruksi 1 tersebut, komponen IF tidak bekerja. Dengan adanya teknologi pipeline menyebabkan IF akan menjemput instruksi 2 pada saat ID menerjemahkan instruksi 1. Demikian seterusnya pada saat CU menjalankan instruksi 1 (EX), instruksi 2 diterjemahkan (ID).Contoh pengerjaan instruksi tanpa pipeline
t = 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ADD AX,AX IF DE IF DE EX
ADD BX,CX IF DE IF DE EX
Disini instruksi baru akan dijemput jika instruksi sebelumnya telah selesai dilaksanakan.
Contoh pengerjaan instruksi dengan pipeline
Disini instruksi baru akan dipanggil setelah tahap IF menganggur (t2).
Dengan adanya pipeline dua instruksi selesai dilaksanakan pada detik keenam (sedangkan pada kasus tanpa pipeline baru selesai pada detik kesepuluh). Dengan demikian telah terjadi percepatan sebanyak 1,67x dari 10T menjadi hanya 6T. Sedangkan untuk pengerjaan 3 buah instruksi terjadi percepatan sebanyak 2, 14 dari 15T menjadi hanya 7T.
11 10 Orkom Pusat Bahan Ajar dan eLearningB.Utami. F. Skom., MM http://www.mercubuana.ac.id
t = 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ADD AX,AX IF DE IF DE EX
ADD BX,CX IF DE IF DE EX
ADD DX,DX IF DE IF DE EX
Untuk kasus pipeline sendiri, 2 instruksi dapat dikerjakan dalam 6T(CPI = 3) dan instruksi dapat dikerjakan dalam 7T (CPT = 2,3) dan untuk 4 instruksi dapat dikerjakan dalam 8T (CPI =2). Ini berarti untuk 100 instruksi akan dapat dikerjakan dalam 104T (CPI = 1,04). Pada kondisi ideal CPI akan bernilai 1.
Teknik perancangan pipeline mendekomposisikan sebarisan proses ke dalam sub-sub proses atau segmen. Setiap stadium melakukan fungsi khusus dan menghasilkan suatu output yang dikehendaki dengan segera.Setiap stadium akan memuat suatu input latch, atau disebut juga register atau buffer, yang diikuti oleh satu sirkuit pemrosesan. Sinyal clock dikoneksikan ke masing-masing input latch.
Teknik perancangan pipeline mendekomposisikan sebarisan proses ke dalam sub-
subproses atau segmen. Setiap stadium melakukan fungsi khusus dan menghasilkan
suatuoutput yang dikehendaki dengan segera.
Setiap stadium akan memuat suatu input latch, atau disebut juga register atau buffer,
yang diikuti oleh satu sirkuit pemrosesan. Sinyal clock dikoneksikan ke masing-masing
input latch.
3.Klasifikasi PipelinePipeline dapat kita klasifikasikan menurut fungsi dan konfigurasinya.
Secarafungsional, pipeline dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok pokok :
11 11 Orkom Pusat Bahan Ajar dan eLearningB.Utami. F. Skom., MM http://www.mercubuana.ac.id
pipeliningaritmatika, instruksi, dan prosesor. Ramamoorthy dan Li (1977) mengajukan tiga skemauntuk mengklasifikasikan pipeline menurut konfigurasi dan strategi kendalinya : unifungsiatau multifungsi ; dan skalar atau vector.
Klasifikasi Berdasarkan Fungsi Pipelining Aritmatika
Proses segmentasi fungsi dari ALU dari sistem yang muncul dalam kategori ini. Pipelining Instruksi
Dalam suatu komputer non-pipeline, CPU bekerja melalui suatu siklus yang berkesinambungan dari fetch-decode-eksekusi untuk semua instruksinya. Proses fetchsuatu instruksi tidak akan dimulai sampai eksekusi instruksi sebelumnya selesai.Untuk mem-pipeline fungsi ini, instruksi-instruksi yang berdampingan di-fetch darimemori ketika instruksi yang sebelumnya di-decode dan dijalankan. Proses pipelininginstruksi instruction look ahead, mem-fetch instruksi secara berurutan. Dengandemikian, jika suatu instruksi menyebabkan percabangan keluar dari urutan itu maka pipe akan dikosongkan dari seluruh instruksi yang telah di-fetch sebelumnya daninstruksi percabangan tersebut di-fetch. Proses pipelining instruksi dikerjakan pada hampir semua komputer berkemampuan tinggi.
Pipelining ProsesorSewaktu stage dari suatu pipeline, prosesor aktual dan latch-latch saling berbagi memori di antara prosesor-prosesor tersebut, sehingga pipeline tersebut disebut sebagai pipeline prosesor. Dalam pipeline ini, setiap prosesor mempunyaisuatu tugas tertentu yang akan dijalankan pada aliran data. Pipelining banyak prosesor(multiple prosesor) merupakan konsep yang relatif baru dan belum umum.
Klasifikasi Berdasarkan Konfigurasi Unifungsi atau multifungsi
Kemampuan suatu pipeline menjalankan hanya satu jenis pokok operasi disebut sebagai pipeline unifungsi.Misalnya, perkalian floating-point mensyaratkan pipeline agar juga menjalankan operasi yang sama pada setiap kelompok input. Jika pipeline dapat menjalankan fungsi-fungsi yang berbeda maka disebut sebagai pipeline multifungsi. Fungsi-fungsi yang berbeda itu bisa dijalankan baik pada waktu yang bersamaan ataupun berbeda, dengan menghubungkan subkelompok-subkelompok stage yang berbeda dalam pipeline. Pipeline disusun seperlunya sesuai dengan nilai input kendali tambahan.
Statis atau dinamis
11 12 Orkom Pusat Bahan Ajar dan eLearningB.Utami. F. Skom., MM http://www.mercubuana.ac.id
Ketika instruksi-instruksi yang berjenis sama akan dijalankan secara bersamaan waktunya, maka digunakan pipeline statis. Pipeline ini dapat berupa pipeline fungsional maupun multifungsional tetapi mungkin mengasumsikan hanya satu konfigurasi fungsional pada suatu waktu. Suatu pipeline multifungsi statis dapat bekerja paling baik jika fungsi yang akan dijalankan tidak sering berubah. Antara perubahan, pipeline terlihat sebagai pipeline unifungsi dan mengulangi operasi yang sama berulang-ulang. Sebelum mengganti fungsi tersebut, kelompok input terakhir dari fungsi sebelumnya harus benar-benar telah melewati pipeline. Kemudian pipeline dikonfigurasikan untuk fungsi yang baru dan input yang baru boleh masuk ke dalampipe. Dengan pipeline dinamis, beberapa konfigurasi fungsional dapat muncul sekaligus. Hal ini berarti harus digunakan sebuah pipeline multifungsional. Dalam kasus ini, konfigurasi pipe berubah-ubah secara konstan, tergantung pada data manauntuk fungsi yang mana pada stage yang mana untuk setiap penangguhan clock. Pipeline dinamis memerlukan kendali yang sangat kompleks dan mekanisme perangkat untuk mengkonfigurasikan pipe bagi input-input tertentu. Untuk alasan ini, pipelining aktual tidak berada di bawah kendali programmer melainkan dibangun kedalam arsitektur mesin tersebut.
Skalar atau vektorSuatu pipeline skalar memproses serangkaian operasi skalar pada operand skalar. Salah satu contoh berupa operasi ADD dalam loop FOR. Pipeline vector dirancang untuk memproses instruksi vektor dengan menggunakan operand vektor.Komputer yang mempunyai instruksi-instruksi vektor disebut sebagai prosesor vektor
4.Permasalahan Didalam Instruksi Pipeline
1. Variasi waktu
Tidak semua tahapan memakan waktu yang sama. Artinya, kecepatan instruksi
pipelining ditentukan oleh tahap yang paling lambat.
2. Data Berbahaya ( Data Hazards)
Ketika beberapa instruksi dieksekusi secara parsial, masalah akan timbul jika
instruksi tersebut memiliki referensi data yang sama. Kita harus memastikan
bahwa instruksi selanjutnya tidak berusaha mengakses data lebih cepat dari
seharusnya.
3. Percabangan (Branch)
11 13 Orkom Pusat Bahan Ajar dan eLearningB.Utami. F. Skom., MM http://www.mercubuana.ac.id
Masalah dalam percabangan adalah pipelining diperlambat oleh instruksi karena
kita tidak tahu cabang mana yang harus kita ikuti.
Jeda (Interupsi)
Interupsi harus berperan antar instruksi. Yaitu, ketika satu instruksi telah selesai
daninstruksi berikutnya belum dimulai. Dengan pipelining, instruksi berikutnya
biasanya dimulai sebelum instruksi yang sekarang telah selesai
A. Solusi Permasalahan Pipeline1. Variasi Pemilihan Waktu (Timing Variations)
Metode sinkron = jika tahapan telah dianggap lengkap dari sejumlah siklus waktu
tertentu.Metode asinkron = lebih efisien, karena bit atau garis sinyal harus
dilewatkan maju ketahap berikutnya yang artinya data sudah valid. Ketika data
telah diterima, sinyal jugaharus melewati tahapan berikunya.
2. Data Berbahaya (Data Hazards)
Pipeline biasanya dilengkapi dengan small associative check memory yang dapat
menyimpan alamat dan jenis operasi. Ketika ada konflik, instruksi memasuki pipa
dan alamat operand disimpan dalam memory check. Ketika selesai, alamat ini akan
dihapus.
3. Percabangan (Branching)
Menunda Percabangan
Menyusun kembali program sehingga percabangan menjadi lebih sedikit.
Memprediksi jenis cabang.
B. Keuntungan dan Kerugian Pipelining tidak membantu dalam semua kasus. Ada beberapa kemungkinan
kerugian. Pipa instruksi dikatakan sepenuhnya pipelined jika dapat menerima instruksi
baru setiap clock cycle. Sebuah pipa yang tidak sepenuhnya pipelined telah menunggu
siklus yang menunda kemajuan pipa.
1. Keuntungan dari Pipelining yaitu :
Waktu siklus prosesor berkurang, sehingga meningkatkan tingkat instruksi
dalam kebanyakan kasus ( lebih cepat selesai).
11 14 Orkom Pusat Bahan Ajar dan eLearningB.Utami. F. Skom., MM http://www.mercubuana.ac.id
Beberapa combinational sirkuit seperti penambah atau pengganda dapat
dibuat lebih cepat dengan menambahkan lebih banyak sirkuit. Jika pipelining
digunakan sebagai pengganti, hal itu dapat menghemat sirkuit &
combinational yang lebih kompleks.
Pemrosesan dapat dilakukan lebih cepat, dikarenakan beberapa proses
dilakukan secara bersamaan dalam satu waktu.
2. Kekurangan Pipelining yaitu :
Pipelined prosesor menjalankan beberapa instruksi pada satu waktu. Jika ada
beberapa cabang yang mengalami penundaan cabang (penundaan memproses
data) dan akibatnya proses yang dilakukan cenderung lebih lama.
Instruksi latency di non-pipelined prosesor sedikit lebih rendah daripada dalam
pipelined setara. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa intruksi ekstra harus
ditambahkan ke jalur data dari prosesor pipeline.
Kinerja prosesor di pipeline jauh lebih sulit untuk meramalkan dan dapat
bervariasi lebih luas di antara program yang berbeda.
Karena beberapa instruksi diproses secara bersamaan ada kemungkinan
instruksi tersebut sama-sama memerlukan resource yang sama, sehingga
diperlukan adanya pengaturan yang tepat agar proses tetap berjalan dengan
benar.
Sedangkan ketergantungan terhadap data, bisa muncul, misalnya instruksi
yang berurutan memerlukan data dari instruksi yang sebelumnya.
Kasus Jump, juga perlu perhatian, karena ketika sebuah instruksi meminta
untuk melompat ke suatu lokasi memori tertentu, akan terjadi perubahan
program counter, sedangkan instruksi yang sedang berada dalam salah satu
tahap proses yang berikutnya mungkin tidak mengharapkan terjadinya
perubahan program counter.
C. Kesulitan dalam PipelineUntuk menerapkan prinsip multi-stage atau mulai saat ini kita namakan
pipelining di prosesor, diperlukan organisasi prosesor khusus. Pada dasarnya, prosesor
dipartisi menjadi sejumlah unit-unit kecil dengan fungsi spesifik. Setiap unit berperan
untuk menyelesaikan sebagian dari instruksi-intruksi berikut :
11 15 Orkom Pusat Bahan Ajar dan eLearningB.Utami. F. Skom., MM http://www.mercubuana.ac.id
Instruction fetch, decode, operand address calculation, operand fetch, execute dan
store result.
Dalam proses di atas terkadang sering terjadi kendala/conflict seperti:
Terjadinya pause (Pi), karena adanya data conflict dalam program tersebut
Terjadinya data error dikarenakan banyaknya proses yang dilakukan bersamaan
Terjadinya pengambilan data secara bersamaan, sehingga salah satu proses
tertunda
Terjadinya penumpukan data di salah satu intruksi sehingga ada beberapa proses
yg di tunda
Dengan terjadinya conflict tadi, speed-up yang diperoleh menjadi lebih kecil
(lambat) dibandingkan dengan tanpa conclict.
D. Kesimpulan :Pipeline adalah satu set dari elemen pemrosesan data dihubungkan secara seri,
sehingga hasil keluaran dari satu elemen adalah masukkan bagi elemen berikutnya.
Elemen - elemen dari sebuah pipeline sering dijalankan secara paralel.
Contoh pipeline dalam komputer adalah :
1. Pipeline instruksi.
Biasanya digunakan di unit pemroses sentral agar istruksi - instruksi dapat
dijalankan dalam satu waktu dalam satu sirkuit digital. Biasanya sirkuitnya dibagi
dalam beberapa tahap, termasuk decode instruksi, aritmatika dan tahap - tahap
penjemputan data dari register, dimana setiap tahap melakukan satu instruksi
dalam satu waktu.
2. Pipeline grafis
Sering ditemukan dalam sebagian besar unit pemrosesan grafis, yang terdiri dari
berbagai unit aritmatik atau unit pemroses sentral lengkap, yang menerapkan
berbagai macam tahap dari operasi render yang umum (seperti proyeksi
perspektif, kalkulasi warna dan pencahayaan, primitif gambar, dan sebagainya).
3. Pipeline perangkat lunak.
Dimana keluaran dari suatu program langsung dipakai oleh program lain sebagai
masukkan sehingga dapat langsung diproses.
11 16 Orkom Pusat Bahan Ajar dan eLearningB.Utami. F. Skom., MM http://www.mercubuana.ac.id
Pipeline adalah konsep alami di kehidupan sehari-hari. Umpamakan sebuah
perakitan mobil, asumsikan beberapa langkah di jalur perakitan adalah untuk
memasang mesin, memasang kap, dan memasang roda (dalam urutan tersebut,
dengan berbagai macam kemungkinan langkah - langkah lain diantara :
Sebuah mobil di jalur perakitan hanya satu dari tiga langkah diatas dapat selesai
dalam suatu waktu. Setelah sebuah mobil telah terpasang mesinnya, mobil tersebut
pindah ke pemasangan kap, dan mobil kedua sedang dalam tahap pemasangan
mesin. Setelah mobil pertama selesai memasang kap, mobil kedua dalam tahap
pemasangan kap, mobil pertama dalam tahap pemasangan roda, dan mobil ketiga
yang baru masuk dalam tahap pemasangan mesin. Dan begitu seterusnya.
Jika pemasangan mesin butuh 20 menit, pemasangan kap butuh 5 menit dan
pemasangan roda butuh 10 menit, maka menyelesaikan ketiga mobil tersebut jika
satu mobil dirakit dalam satu waktu akan membutuhkan waktu 105 menit. Sedangkan
jika menggunakan jalur perakitan seperti yang disebutkan diatas, waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan ketiganya hanya 75 menit.
PUSTAKA 1. http: // www.cs.ui.ac.id/~iki20210/ 2. http://blog.ub.ac.id/milan/2010/09/26/pipelining/ 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Pipeline
11 17 Orkom Pusat Bahan Ajar dan eLearningB.Utami. F. Skom., MM http://www.mercubuana.ac.id