pertologi bbf
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 pertologi bbf
1/15
BAB I
LEMBAR DESKRIPSI
1.1 Sayatan PR-02
Deskripsi Mikroskopis:
Tekstur umum :Porfiritik
Perbesaran : 4 X
Tekstur khusus :Non Welded
Km!s"s" :
Nama Mineral Sifat Optik Khas
Plagioklas Colorless agak keruh, kembaran albit-arlsbad albit, relief sedang
!elasan Colorless pada PP", ber#arna hitam pada XP", dan ber#arna merah
muda pada ba$i kuarsa
%ornblende Warna oklat, prismatik, belahan dua arah
Mineral afanit &erbentuk bintik keil 'ang tidak dapat dideskripsi lebih an$ut
Nama Mineral MP ()*+ MP )*+ MP )*+ .ata-rata )*+
!elasan (/ (/ (/ (/
Kristal / / / 0/
-
7/23/2019 pertologi bbf
2/15
Sketsa gambar1
Pengamatan 2 Pengamatan 22 Pengamatan 222
!enesa batuan1
Mineral plagioklas dan hornblende menandakan bah#a magma asal batuan ini
adalah magma basa-intermediet3 ekstur umum porfiritik menandakan bah#a
terdapat kristal 'ang membeku terlebih dahulu diikuti oleh pembekuan magma
'ang sangat epat dan menghasilkan mineral afanit serta gelasan3 5era$at
kristalisasi hipokristalin, keseragaman ine6uigranular porfiroafanitik, ukuran butir
fanerik-afanitik, dan bentuk butir euhedral menandakan bah#a saat ter$adi letusan
gunungapi ada magma 'ang membeku seara epat di udara membentuk tuff
kristalin diikuti hanurn'a kristal-kristal 'ang telah terbentuk oleh letusan
gunungapi3 Kemudian material ini terendapkan dan terkonsolidasi membentuk
batuan piroklastik3
Nama batuan1Essential#Ma$ Dna%&' 1()2*
Crystal tuff#+"%bert' &kk.' 1(,*
Crystal tuff#Pett"hn' 1(),*
OlOpq
P
PlPl
P
GelasaOpqOl
PlPlGelasa
Opq P
P Gelasa P
-
7/23/2019 pertologi bbf
3/15
1.2 Sayatan PR-01
Deskripsi Mikroskopis:
Tekstur umum :7itropirik
Perbesaran : 4 X
Tekstur khusus :-
Komposisi :
Nama Mineral Sifat Optik Khas
Mineral afanit idak ber#arna hitam pada XP", dan tidak ber#arna merah mudapada ba$i kuarsa
!elasan Colorless pada PP", ber#arna hitam pada XP", dan ber#arna merah
muda pada ba$i kuarsa
Nama Mineral MP ()*+ MP )*+ MP )*+ .ata-rata )*+
Mineral afanit (/ (/ (/ (/
!elasan 0/ 0/ 0/ 0/
Sketsa gambar1
Pengamatan 2 Pengamatan 22 Pengamatan 222
Gelasa
GelasaGelasa
KristKrist Krist
-
7/23/2019 pertologi bbf
4/15
+enesa batuan:
Mineral 'ang terdapat pada batuan ini terlalu keil untuk dideskripsi sehingga magma
asaln'a tidak dapat diketahui3 proses pembekuan 'ang sangat epat dari magma 'ang
terlontar ke udara3 &erdasarkan komposisi pen'usun dari sa'atan P. - /( batuan ini
didominasi oleh gelasan dan sedikit r'stal3 5apat diperkirakan batuan ini bah#a
proses pembekuann'a epat dan didukung oleh kontak dengan tubuh air, sehingga
menghasilkan mineral gelasan 'ang afanit dan tidak dapat diidentifikasi3 5era$at
kristalisasi hipokristalin, keseragaman ine6uigranular afanitik, ukuran butir afanitik,
menandakan bah#a saat ter$adi letusan gunungapi magma asaln'a membeku seara
sangat epat di udara membentuk tuff gelasan3 Kemudian material ini terendapkan
dan terkonsolidasi membentuk batuan piroklastik3
Nama batuan1Accessor#Ma$ Dna%&' 1()2*
Vitric tuff#+"%bert' &kk.' 1(,*
Vitric tuff#Pett"hn' 1(),*
-
7/23/2019 pertologi bbf
5/15
1./ Sayatan PR-0)
Deskripsi Mikroskopis:
Tekstur umum :Porfiritik
Perbesaran : 4 X
Tekstur khusus :Non-Welded
Komposisi :
Nama Mineral Sifat Optik Khas
Kristal Kenampakan ber#arna-#arni namun sulit diidentifikasi lebih detail
!elasan Colorless pada PP", ber#arna hitam pada XP", dan ber#arna merah
muda pada ba$i kuarsa
Nama Mineral MP ()*+ MP )*+ MP )*+ .ata-rata )*+
Kristal 89 89 :/ 8/
!elasan (9 (9 / /
Sketsa gambar1
Pengamatan 2 Pengamatan 22 Pengamatan 222
GelasaGelasaGelasa
kristkrist
krista
Ol
-
7/23/2019 pertologi bbf
6/15
+enesa batuan:
idak ada mineral 'ang dapat diidentifikasi sehingga sifat magma asaln'a
tidak dapat diketahui3 Namun dari komposisi Kristal 'ang sangat dominan
disbanding dengan gelasan menandakan bah#a Kristal tersebut pertama sekali
sudah terbentuk lalu kemudian terbentuk massa dasar gelasan akibat pembekuan
'ang sangat epat3
Nama batuan1Essential#Ma$ Dna%&' 1()2*
Crystal tuff#+"%bert' &kk.' 1(,*
Crystal tuff#Pett"hn' 1(),*
-
7/23/2019 pertologi bbf
7/15
1. Sayatan R 11/ 1L
Deskripsi Mikroskopis:
Tekstur umum :Porfiritik
Perbesaran : 4 X
Tekstur khusus : -
Komposisi Mineral:
Nama Mineral Sifat Optik Khas
Kristal Memiliki ukuran 'ang keil dan tidak dapat dideskripsi sifat optik
!elasan &er#arna olorless )PP"+, %itam )XP"+, dan merah mudakeunguan )&a$i Kuarsa+
"ithi Memiliki #arna hitam hitam putih pada PP", dan XP" memiliki
#arna merah $ambu dan berbentuk lingkaran dan di dalam n'a ada$uga lingkaran
Nama Mineral MP ()*+ MP )*+ MP )*+ .ata-rata )*+
Kristal :/ 9/ ;/ ;/
!elasan / / (9 (,;
"ithi (/ / 9 (8,
Sketsa gambar1
-
7/23/2019 pertologi bbf
8/15
Pengamatan 2 Pengamatan 22 Pengamatan 222
+enesa batuan:
ekstur umum porfiritik menandakan bah#a terdapat kristal 'ang membeku
terlebih dahulu diikuti oleh pembekuan magma 'ang sangat epat dan
menghasilkan mineral afanit serta gelasan3 5era$at kristalisasi hipokristalin,
keseragaman ine6uigranular porfiroafanitik, ukuran butir fanerik-afanitik, dan
bentuk butir euhedral menandakan bah#a saat ter$adi letusan gunungapi ada
magma 'ang membeku seara epat di udara membentuk tuff kristalin diikuti
hanurn'a kristal-kristal 'ang telah terbentuk oleh letusan gunungapi3 Kemudian
material ini terendapkan dan terkonsolidasi membentuk batuan piroklastik3
ama batuan : Cr'stal uff )Petti$ohn, (0:9 +
Cr'stal uff )W!, (094+
-
7/23/2019 pertologi bbf
9/15
1., Sayatan R.12.2/
Deskripsi Mikroskopis:
Tekstur umum :PorfiritikPerbesaran : 4 X
Tekstur khusus : n-e%&e&
Komposisi :
Nama Mineral Sifat Optik Khas
Kristal Memiliki ukuran 'ang keil dan tidak dapat dideskripsi sifat optik
!elasan &er#arna olorless )PP"+, %itam )XP"+, dan merah muda
keunguan )&a$i Kuarsa+
Mineral Opa6 &er#arna hitam di PP", XP" dan ba$ikuarsa
Nama Mineral MP ()*+ MP )*+ MP )*+ .ata-rata )*+
Kristal 49 49 49 49
!elasan 9/ ;/ 99 99
-
7/23/2019 pertologi bbf
10/15
Sketsa :
Pengamatan 2 Pengamatan 22 Pengamatan 222
+enesa batuan :
ekstur umum porfiritik menandakan bah#a terdapat kristal 'ang membeku
terlebih dahulu diikuti oleh pembekuan magma 'ang sangat epat dan
menghasilkan mineral afanit serta gelasan3 5era$at kristalisasi hipokristalin,
keseragaman ine6uigranular porfiroafanitik, ukuran butir fanerik-afanitik, dan
bentuk butir euhedral menandakan bah#a saat ter$adi letusan gunungapi ada
magma 'ang membeku seara epat di udara membentuk tuff kristalin diikuti
hanurn'a kristal-kristal 'ang telah terbentuk oleh letusan gunungapi3 Kemudian
material ini terendapkan dan terkonsolidasi membentuk batuan piroklastik3
ama batuan :7itri Cr'stal uff )Petti$ohn, (0:9 +
7itri uff )W!, (094+
-
7/23/2019 pertologi bbf
11/15
1. Sayatan P. ((
Deskripsi Mikroskopis:
Tekstur umum :Porfiritik
Perbesaran : 4 X
Tekstur khusus : n-e%&e&
Komposisi Mineral:
Nama Mineral Sifat Optik Khas
Kristal Memiliki ukuran 'ang keil dan tidak dapat dideskripsi sifat optik
!elasan &er#arna olorless )PP"+, %itam )XP"+, dan merah mudakeunguan )&a$i Kuarsa+
"ithi =dan'a peahan dalam mineral ber#arna oklat pada PP"
Nama Mineral MP ()*+ MP )*+ MP )*+ .ata-rata )*+
Kristal 4; / 4 0,:
!elasan 40 ;9 9 99,
"ithi 9 9 9 9
-
7/23/2019 pertologi bbf
12/15
Sketsa :
Pengamatan 2 Pengamatan 22 Pengamatan 222
+enesa batuan:
&erdasarkan komposisi pen'usun dari sa'atan ini, kita dapat
menginterpretasikan bah#a gelasan lebih mendominasi dalam komponen pen'usun
batuan ini3 %al ini men$elaskan bah#a sebelumn'a mineral sudah terbentuk dalam
tubuh gunung api3 "alu ter$adi letusan batuan, material dalam gunung api 'ang tiba-
tiba terba#a keluar tubuh gunung mengalami perubahan suhu seara tiba-tiba
sehingga membentuk komponen gelasan dari batu tersebut3 Selan$utn'a material ini
berampur dengan material-material lain diluar tubuh gunung api sehingga
menghasilkan batuan beku fragmental3
KristalKristal
Kristal
Lithic
Lithic
Lithic
Gelasa
GelasaGelasa
-
7/23/2019 pertologi bbf
13/15
ama batuan : Cr'stal uff )Petti$ohn, (0:9 +
Cr'stal uff )W!, (094+
-
7/23/2019 pertologi bbf
14/15
tersebut3 Pengamatan dimulai dari tekstur umum 'ang terdapat dalam sa'atan tipis,
kemudian tekstur khusus 'ang ada pada sa'atan3 Selan$utn'a pengamatan berupa
komposisi dari sa'atan tersebut 'ang meliputi mineral, lithi, dan gelasan, beserta
dengan kelimpahan komposisi 'ang dilan$utkan dengan petrogenesan'a dan
penamaan batuan3 Penamaan menggunakan klasifikasi William, urner and !ilbert
)(094+, Petti$ohn )(0:9+, dan Ma 5onald )(0:+3 Klasifikasi tersebut dilihat
berdasarkan kelimpahan mineral, lithi, dan gelasan3 &erikut pembahasan
berdasarkan hasil deskripsi dari tiap sa'atan tipis seara mikroskopis batuan3 =dapun
sa'atan 'ang diamati dengan mikroskop polarisasi adalah P.-/, P.-/(, P.-/:, .
(( (", . (3, dan P. ((3
2.1. Sayatan PR-02
Sa'atan P.-/ ini diamati dengan perbesaran 4>3 5eskripsi mikroskopis dari
sa'atan batuan ini memiliki tekstur terdiri dari mineral-mineral 'ang dikelilingi
oleh massa gelasan3 Maka teksturn'a adalah ?itro?irik3 Sa'atan ini memiliki
kenampakan terdiri dari mineral-mineral kristal dan gelasan, maka tekstur dera$at
kristalisasin'a 'aitu hipokristalin ,karena ukuran butirn'a tidak seragam dan ada
mineral 'ang lebih besar dikelilingi oleh mineral 'ang berukuran lebih keil dan
sulit untuk dibedakan satu sama lain, maka keseragaman ine6uigranular
porfiroafanitik, bentuk butir mineral memiliki batas kristal 'ang $elas, maka
teksturn'a euhedral3 dan ada mineral 'ang berukuran besar dan ada mineral 'ang
sampai tidak terlihat $elas pada mikroskop, maka ukuran butirn'a fanerik hingga
afanitik
Sa'atan batuan ini tersusun atas mineral seperti plagioklas, dan %ornblende
serta massa dasar gelasan3 Plagioklas memiliki persentase rata-rata seban'ak 44* ,
umumn'a 'aitu olorless agak keruh, dan kembarann'a albit @ karlsbad albit3
%ornblende memiliki persentase rata-rata seban'ak * iri-iri umumn'a 'aitu
ada belahan arah dengan #arna mineral 'ang oklat3 &entuk prismati3 !elasan
memiliki persentase rata-rata seban'ak (/*, gelasan memiliki kenampakan
Colorless pada PP", ber#arna hitam pada XP", dan ber#arna merah muda pada
-
7/23/2019 pertologi bbf
15/15
ba$i kuarsa3 dan sisan'a berupa massa dasar mineral 'ang tidak dapat diidentifikasi
$enis mineraln'a 'ang presentase rata-ratan'a 4*3 5ari hasil persentase di atas,
maka dibuat persentase lagi menurut persentase antara kristal dan gelasan men$adi
0/* kristal, dan (/* gelasan3
&erdasarkan keterdapatan mineral plagioklas dan hornblende, maka dapat
diinterpretasikan magma asal batuan ini adalah magma basa-intermediet3 ekstur
khusus ?itro?irik menandakan bah#a terdapat kristal 'ang membeku terlebih
dahulu diikuti dengan pembekuan magma 'ang sangat epat dan menghasilkan
mineral-mineral afanitik serta gelasan3 5era$at kristalisasi hipokristalin,
keseragaman ine6uigranular porfiroafanitik, ukuran butir fanerik-afanitik, dan
bentuk butir euhedral menandakan bah#a saat ter$adi letusan gunungapi, ada
magma 'ang membeku seara epat di udara membentuk tuff gelasan dibarengi
dengan hanurn'a kristal-kristal mineral 'ang telah terbentuk oleh letusan
gunungapi3 &atuan ini terbentuk akibat akumulasi material @ material 'ang berupa
fragmen dan kristal 'ang sudah terbentuk sebelumn'a3 Kristal ini terbentuk $auh
dari permukaan bumi dengan pembekuan magma 'ang lama3 Aragmen terbentuk
dari gerusan batuan samping )wall rock+ atau batuan 'ang terdapat pada keruut
?ulkanik3 Kemudian ter$adi letusan dengan tekanan 'ang besar hingga memba#a
kristal dan fragmen tersebut3 "etusan ini $uga memba#a la?a terlontar dari tubuh
gunung api, dan mengalami kontak dengan udara dan mengalami pembekuan
dengan epat hingga tidak sempat untuk membentuk kristal, maka disebut gelasan3
Material @ material tersebut terbentuk dan terendapakan diatas permukaan bumi3
Material berukuran ukup kasar 'ang memungkinkan terendapkan di daerah
proksimal3
&erdasarkan persentase pen'usun batuann'a 'ang (/ * !elasan dan 0/*
kristal, maka dapat disimpulkan bah#a batuan ini dinamakan Essent"a% #Ma$
Dna%&' 1()2*' ' 4rysta% tu55 #+"%bert &kk.' 1(,*' 4rysta% 6"tr"$ tu55
#Pett"hn' 1(),*.