pertologi bbf

Upload: rinaldo-improve-d-andhika

Post on 19-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 pertologi bbf

    1/15

    BAB I

    LEMBAR DESKRIPSI

    1.1 Sayatan PR-02

    Deskripsi Mikroskopis:

    Tekstur umum :Porfiritik

    Perbesaran : 4 X

    Tekstur khusus :Non Welded

    Km!s"s" :

    Nama Mineral Sifat Optik Khas

    Plagioklas Colorless agak keruh, kembaran albit-arlsbad albit, relief sedang

    !elasan Colorless pada PP", ber#arna hitam pada XP", dan ber#arna merah

    muda pada ba$i kuarsa

    %ornblende Warna oklat, prismatik, belahan dua arah

    Mineral afanit &erbentuk bintik keil 'ang tidak dapat dideskripsi lebih an$ut

    Nama Mineral MP ()*+ MP )*+ MP )*+ .ata-rata )*+

    !elasan (/ (/ (/ (/

    Kristal / / / 0/

  • 7/23/2019 pertologi bbf

    2/15

    Sketsa gambar1

    Pengamatan 2 Pengamatan 22 Pengamatan 222

    !enesa batuan1

    Mineral plagioklas dan hornblende menandakan bah#a magma asal batuan ini

    adalah magma basa-intermediet3 ekstur umum porfiritik menandakan bah#a

    terdapat kristal 'ang membeku terlebih dahulu diikuti oleh pembekuan magma

    'ang sangat epat dan menghasilkan mineral afanit serta gelasan3 5era$at

    kristalisasi hipokristalin, keseragaman ine6uigranular porfiroafanitik, ukuran butir

    fanerik-afanitik, dan bentuk butir euhedral menandakan bah#a saat ter$adi letusan

    gunungapi ada magma 'ang membeku seara epat di udara membentuk tuff

    kristalin diikuti hanurn'a kristal-kristal 'ang telah terbentuk oleh letusan

    gunungapi3 Kemudian material ini terendapkan dan terkonsolidasi membentuk

    batuan piroklastik3

    Nama batuan1Essential#Ma$ Dna%&' 1()2*

    Crystal tuff#+"%bert' &kk.' 1(,*

    Crystal tuff#Pett"hn' 1(),*

    OlOpq

    P

    PlPl

    P

    GelasaOpqOl

    PlPlGelasa

    Opq P

    P Gelasa P

  • 7/23/2019 pertologi bbf

    3/15

    1.2 Sayatan PR-01

    Deskripsi Mikroskopis:

    Tekstur umum :7itropirik

    Perbesaran : 4 X

    Tekstur khusus :-

    Komposisi :

    Nama Mineral Sifat Optik Khas

    Mineral afanit idak ber#arna hitam pada XP", dan tidak ber#arna merah mudapada ba$i kuarsa

    !elasan Colorless pada PP", ber#arna hitam pada XP", dan ber#arna merah

    muda pada ba$i kuarsa

    Nama Mineral MP ()*+ MP )*+ MP )*+ .ata-rata )*+

    Mineral afanit (/ (/ (/ (/

    !elasan 0/ 0/ 0/ 0/

    Sketsa gambar1

    Pengamatan 2 Pengamatan 22 Pengamatan 222

    Gelasa

    GelasaGelasa

    KristKrist Krist

  • 7/23/2019 pertologi bbf

    4/15

    +enesa batuan:

    Mineral 'ang terdapat pada batuan ini terlalu keil untuk dideskripsi sehingga magma

    asaln'a tidak dapat diketahui3 proses pembekuan 'ang sangat epat dari magma 'ang

    terlontar ke udara3 &erdasarkan komposisi pen'usun dari sa'atan P. - /( batuan ini

    didominasi oleh gelasan dan sedikit r'stal3 5apat diperkirakan batuan ini bah#a

    proses pembekuann'a epat dan didukung oleh kontak dengan tubuh air, sehingga

    menghasilkan mineral gelasan 'ang afanit dan tidak dapat diidentifikasi3 5era$at

    kristalisasi hipokristalin, keseragaman ine6uigranular afanitik, ukuran butir afanitik,

    menandakan bah#a saat ter$adi letusan gunungapi magma asaln'a membeku seara

    sangat epat di udara membentuk tuff gelasan3 Kemudian material ini terendapkan

    dan terkonsolidasi membentuk batuan piroklastik3

    Nama batuan1Accessor#Ma$ Dna%&' 1()2*

    Vitric tuff#+"%bert' &kk.' 1(,*

    Vitric tuff#Pett"hn' 1(),*

  • 7/23/2019 pertologi bbf

    5/15

    1./ Sayatan PR-0)

    Deskripsi Mikroskopis:

    Tekstur umum :Porfiritik

    Perbesaran : 4 X

    Tekstur khusus :Non-Welded

    Komposisi :

    Nama Mineral Sifat Optik Khas

    Kristal Kenampakan ber#arna-#arni namun sulit diidentifikasi lebih detail

    !elasan Colorless pada PP", ber#arna hitam pada XP", dan ber#arna merah

    muda pada ba$i kuarsa

    Nama Mineral MP ()*+ MP )*+ MP )*+ .ata-rata )*+

    Kristal 89 89 :/ 8/

    !elasan (9 (9 / /

    Sketsa gambar1

    Pengamatan 2 Pengamatan 22 Pengamatan 222

    GelasaGelasaGelasa

    kristkrist

    krista

    Ol

  • 7/23/2019 pertologi bbf

    6/15

    +enesa batuan:

    idak ada mineral 'ang dapat diidentifikasi sehingga sifat magma asaln'a

    tidak dapat diketahui3 Namun dari komposisi Kristal 'ang sangat dominan

    disbanding dengan gelasan menandakan bah#a Kristal tersebut pertama sekali

    sudah terbentuk lalu kemudian terbentuk massa dasar gelasan akibat pembekuan

    'ang sangat epat3

    Nama batuan1Essential#Ma$ Dna%&' 1()2*

    Crystal tuff#+"%bert' &kk.' 1(,*

    Crystal tuff#Pett"hn' 1(),*

  • 7/23/2019 pertologi bbf

    7/15

    1. Sayatan R 11/ 1L

    Deskripsi Mikroskopis:

    Tekstur umum :Porfiritik

    Perbesaran : 4 X

    Tekstur khusus : -

    Komposisi Mineral:

    Nama Mineral Sifat Optik Khas

    Kristal Memiliki ukuran 'ang keil dan tidak dapat dideskripsi sifat optik

    !elasan &er#arna olorless )PP"+, %itam )XP"+, dan merah mudakeunguan )&a$i Kuarsa+

    "ithi Memiliki #arna hitam hitam putih pada PP", dan XP" memiliki

    #arna merah $ambu dan berbentuk lingkaran dan di dalam n'a ada$uga lingkaran

    Nama Mineral MP ()*+ MP )*+ MP )*+ .ata-rata )*+

    Kristal :/ 9/ ;/ ;/

    !elasan / / (9 (,;

    "ithi (/ / 9 (8,

    Sketsa gambar1

  • 7/23/2019 pertologi bbf

    8/15

    Pengamatan 2 Pengamatan 22 Pengamatan 222

    +enesa batuan:

    ekstur umum porfiritik menandakan bah#a terdapat kristal 'ang membeku

    terlebih dahulu diikuti oleh pembekuan magma 'ang sangat epat dan

    menghasilkan mineral afanit serta gelasan3 5era$at kristalisasi hipokristalin,

    keseragaman ine6uigranular porfiroafanitik, ukuran butir fanerik-afanitik, dan

    bentuk butir euhedral menandakan bah#a saat ter$adi letusan gunungapi ada

    magma 'ang membeku seara epat di udara membentuk tuff kristalin diikuti

    hanurn'a kristal-kristal 'ang telah terbentuk oleh letusan gunungapi3 Kemudian

    material ini terendapkan dan terkonsolidasi membentuk batuan piroklastik3

    ama batuan : Cr'stal uff )Petti$ohn, (0:9 +

    Cr'stal uff )W!, (094+

  • 7/23/2019 pertologi bbf

    9/15

    1., Sayatan R.12.2/

    Deskripsi Mikroskopis:

    Tekstur umum :PorfiritikPerbesaran : 4 X

    Tekstur khusus : n-e%&e&

    Komposisi :

    Nama Mineral Sifat Optik Khas

    Kristal Memiliki ukuran 'ang keil dan tidak dapat dideskripsi sifat optik

    !elasan &er#arna olorless )PP"+, %itam )XP"+, dan merah muda

    keunguan )&a$i Kuarsa+

    Mineral Opa6 &er#arna hitam di PP", XP" dan ba$ikuarsa

    Nama Mineral MP ()*+ MP )*+ MP )*+ .ata-rata )*+

    Kristal 49 49 49 49

    !elasan 9/ ;/ 99 99

  • 7/23/2019 pertologi bbf

    10/15

    Sketsa :

    Pengamatan 2 Pengamatan 22 Pengamatan 222

    +enesa batuan :

    ekstur umum porfiritik menandakan bah#a terdapat kristal 'ang membeku

    terlebih dahulu diikuti oleh pembekuan magma 'ang sangat epat dan

    menghasilkan mineral afanit serta gelasan3 5era$at kristalisasi hipokristalin,

    keseragaman ine6uigranular porfiroafanitik, ukuran butir fanerik-afanitik, dan

    bentuk butir euhedral menandakan bah#a saat ter$adi letusan gunungapi ada

    magma 'ang membeku seara epat di udara membentuk tuff kristalin diikuti

    hanurn'a kristal-kristal 'ang telah terbentuk oleh letusan gunungapi3 Kemudian

    material ini terendapkan dan terkonsolidasi membentuk batuan piroklastik3

    ama batuan :7itri Cr'stal uff )Petti$ohn, (0:9 +

    7itri uff )W!, (094+

  • 7/23/2019 pertologi bbf

    11/15

    1. Sayatan P. ((

    Deskripsi Mikroskopis:

    Tekstur umum :Porfiritik

    Perbesaran : 4 X

    Tekstur khusus : n-e%&e&

    Komposisi Mineral:

    Nama Mineral Sifat Optik Khas

    Kristal Memiliki ukuran 'ang keil dan tidak dapat dideskripsi sifat optik

    !elasan &er#arna olorless )PP"+, %itam )XP"+, dan merah mudakeunguan )&a$i Kuarsa+

    "ithi =dan'a peahan dalam mineral ber#arna oklat pada PP"

    Nama Mineral MP ()*+ MP )*+ MP )*+ .ata-rata )*+

    Kristal 4; / 4 0,:

    !elasan 40 ;9 9 99,

    "ithi 9 9 9 9

  • 7/23/2019 pertologi bbf

    12/15

    Sketsa :

    Pengamatan 2 Pengamatan 22 Pengamatan 222

    +enesa batuan:

    &erdasarkan komposisi pen'usun dari sa'atan ini, kita dapat

    menginterpretasikan bah#a gelasan lebih mendominasi dalam komponen pen'usun

    batuan ini3 %al ini men$elaskan bah#a sebelumn'a mineral sudah terbentuk dalam

    tubuh gunung api3 "alu ter$adi letusan batuan, material dalam gunung api 'ang tiba-

    tiba terba#a keluar tubuh gunung mengalami perubahan suhu seara tiba-tiba

    sehingga membentuk komponen gelasan dari batu tersebut3 Selan$utn'a material ini

    berampur dengan material-material lain diluar tubuh gunung api sehingga

    menghasilkan batuan beku fragmental3

    KristalKristal

    Kristal

    Lithic

    Lithic

    Lithic

    Gelasa

    GelasaGelasa

  • 7/23/2019 pertologi bbf

    13/15

    ama batuan : Cr'stal uff )Petti$ohn, (0:9 +

    Cr'stal uff )W!, (094+

  • 7/23/2019 pertologi bbf

    14/15

    tersebut3 Pengamatan dimulai dari tekstur umum 'ang terdapat dalam sa'atan tipis,

    kemudian tekstur khusus 'ang ada pada sa'atan3 Selan$utn'a pengamatan berupa

    komposisi dari sa'atan tersebut 'ang meliputi mineral, lithi, dan gelasan, beserta

    dengan kelimpahan komposisi 'ang dilan$utkan dengan petrogenesan'a dan

    penamaan batuan3 Penamaan menggunakan klasifikasi William, urner and !ilbert

    )(094+, Petti$ohn )(0:9+, dan Ma 5onald )(0:+3 Klasifikasi tersebut dilihat

    berdasarkan kelimpahan mineral, lithi, dan gelasan3 &erikut pembahasan

    berdasarkan hasil deskripsi dari tiap sa'atan tipis seara mikroskopis batuan3 =dapun

    sa'atan 'ang diamati dengan mikroskop polarisasi adalah P.-/, P.-/(, P.-/:, .

    (( (", . (3, dan P. ((3

    2.1. Sayatan PR-02

    Sa'atan P.-/ ini diamati dengan perbesaran 4>3 5eskripsi mikroskopis dari

    sa'atan batuan ini memiliki tekstur terdiri dari mineral-mineral 'ang dikelilingi

    oleh massa gelasan3 Maka teksturn'a adalah ?itro?irik3 Sa'atan ini memiliki

    kenampakan terdiri dari mineral-mineral kristal dan gelasan, maka tekstur dera$at

    kristalisasin'a 'aitu hipokristalin ,karena ukuran butirn'a tidak seragam dan ada

    mineral 'ang lebih besar dikelilingi oleh mineral 'ang berukuran lebih keil dan

    sulit untuk dibedakan satu sama lain, maka keseragaman ine6uigranular

    porfiroafanitik, bentuk butir mineral memiliki batas kristal 'ang $elas, maka

    teksturn'a euhedral3 dan ada mineral 'ang berukuran besar dan ada mineral 'ang

    sampai tidak terlihat $elas pada mikroskop, maka ukuran butirn'a fanerik hingga

    afanitik

    Sa'atan batuan ini tersusun atas mineral seperti plagioklas, dan %ornblende

    serta massa dasar gelasan3 Plagioklas memiliki persentase rata-rata seban'ak 44* ,

    umumn'a 'aitu olorless agak keruh, dan kembarann'a albit @ karlsbad albit3

    %ornblende memiliki persentase rata-rata seban'ak * iri-iri umumn'a 'aitu

    ada belahan arah dengan #arna mineral 'ang oklat3 &entuk prismati3 !elasan

    memiliki persentase rata-rata seban'ak (/*, gelasan memiliki kenampakan

    Colorless pada PP", ber#arna hitam pada XP", dan ber#arna merah muda pada

  • 7/23/2019 pertologi bbf

    15/15

    ba$i kuarsa3 dan sisan'a berupa massa dasar mineral 'ang tidak dapat diidentifikasi

    $enis mineraln'a 'ang presentase rata-ratan'a 4*3 5ari hasil persentase di atas,

    maka dibuat persentase lagi menurut persentase antara kristal dan gelasan men$adi

    0/* kristal, dan (/* gelasan3

    &erdasarkan keterdapatan mineral plagioklas dan hornblende, maka dapat

    diinterpretasikan magma asal batuan ini adalah magma basa-intermediet3 ekstur

    khusus ?itro?irik menandakan bah#a terdapat kristal 'ang membeku terlebih

    dahulu diikuti dengan pembekuan magma 'ang sangat epat dan menghasilkan

    mineral-mineral afanitik serta gelasan3 5era$at kristalisasi hipokristalin,

    keseragaman ine6uigranular porfiroafanitik, ukuran butir fanerik-afanitik, dan

    bentuk butir euhedral menandakan bah#a saat ter$adi letusan gunungapi, ada

    magma 'ang membeku seara epat di udara membentuk tuff gelasan dibarengi

    dengan hanurn'a kristal-kristal mineral 'ang telah terbentuk oleh letusan

    gunungapi3 &atuan ini terbentuk akibat akumulasi material @ material 'ang berupa

    fragmen dan kristal 'ang sudah terbentuk sebelumn'a3 Kristal ini terbentuk $auh

    dari permukaan bumi dengan pembekuan magma 'ang lama3 Aragmen terbentuk

    dari gerusan batuan samping )wall rock+ atau batuan 'ang terdapat pada keruut

    ?ulkanik3 Kemudian ter$adi letusan dengan tekanan 'ang besar hingga memba#a

    kristal dan fragmen tersebut3 "etusan ini $uga memba#a la?a terlontar dari tubuh

    gunung api, dan mengalami kontak dengan udara dan mengalami pembekuan

    dengan epat hingga tidak sempat untuk membentuk kristal, maka disebut gelasan3

    Material @ material tersebut terbentuk dan terendapakan diatas permukaan bumi3

    Material berukuran ukup kasar 'ang memungkinkan terendapkan di daerah

    proksimal3

    &erdasarkan persentase pen'usun batuann'a 'ang (/ * !elasan dan 0/*

    kristal, maka dapat disimpulkan bah#a batuan ini dinamakan Essent"a% #Ma$

    Dna%&' 1()2*' ' 4rysta% tu55 #+"%bert &kk.' 1(,*' 4rysta% 6"tr"$ tu55

    #Pett"hn' 1(),*.