perubahan kebudayaan

22
perubahan kebudayaan Pengertian perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Contoh : Masuknya mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller” di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan pekerjaan. Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan- aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya. Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu: a. Mendorong perubahan kebudayaan Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material). Adanya individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda. Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah. b. Menghambat perubahan kebudayaan Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material) Adanya individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot. Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan : 1. Faktor intern • Perubahan Demografis Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o: bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan pangan, sandang, dan papan. • Konflik social Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. c/o: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran. • Bencana alam Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o; bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi. • Perubahan lingkungan alam

Upload: usman-idris

Post on 24-Nov-2015

69 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

perubahan kebudayaanPengertian perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.Contoh :Masuknya mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik Huller di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan pekerjaan.Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu:a. Mendorong perubahan kebudayaanAdanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).Adanya individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.b. Menghambat perubahan kebudayaanAdanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubahseperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)Adanya individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot.Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :1. Faktor intern Perubahan DemografisPerubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o: bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Konflik socialKonflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. c/o: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran. Bencana alamBencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o; bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi. Perubahan lingkungan alamPerubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.2. Faktor ekstern PerdaganganIndonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada. Penyebaran agamaMasuknya unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan proses penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen dan kolonialisme. PeperanganKedatangan bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsure-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.

Masyarakat dan kebudayaan di mana pun selalu dalam keadaan berubah, ada dua sebab perubahan1.Sebab yang berasal dari masyarakat dan lingkungannya sendiri,misalnya perubahan jumlah dan komposisi2.sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah secara lebih cepat.3.adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.Dalam masyarakat maju, perubahan kebudayaan biasanya terjadi melalui penemuan (discovery) dalam bentuk ciptaan baru (inovatiori) dan melalui proses difusi. Discovery merupakan jenis penemuan baru yang mengubah persepsi mengenai hakikat suatu gejala mengenai hubungan dua gejala atau lebih. Invention adalah suatu penciptaan bentuk baru yang berupa benda (pengetahuan) yang dilakukan melalui penciptaan dan didasarkan atas pengkom-binasian pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada mengenai benda dan gejala yang dimaksud.Ada empat bentuk peristiwa perubahan kebudayaan. Pertama, cultural lag, yaitu perbedaan antara taraf kemajuan berbagai bagian dalam kebudayaan suatu masyarakat. Dengan kata lain, cultural lag dapat diartikan sebagai bentuk ketinggalan kebudayaan, yaitu selang waktu antara saat benda itu diperkenalkan pertama kali dan saat benda itu diterima secara umum sampai masyarakat menyesuaikan diri terhadap benda tersebut.Kedua, cultural survival, yaitu suatu konsep untuk meng-gambarkan suatu praktik yang telah kehilangan fungsi pentingnya seratus persen, yang tetap hidup, dan berlaku semata-mata hanya di atas landasan adat-istiadat semata-mata. Jadi, cultural survival adalah pengertian adanya suatu cara tradisional yang tak mengalami perubahan sejak dahulu hingga sekarang.Ketiga, pertentangan kebudayaan (cultural conflict), yaitu proses pertentangan antara budaya yang satu dengan budaya yang lain.Konflik budaya terjadi akibat terjadinya perbedaan kepercayaan atau keyakinan antara anggota kebudayaan yang satu dengan yang lainnya.Keempat, guncangan kebudayaan (cultural shock), yaitu proses guncangan kebudayaan sebagai akibat terjadinya perpindahan secara tiba-tiba dari satu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Ada empat tahap yang membentuk siklus cultural shock, yaitu: (1) tahap inkubasi, yaitu tahap pengenalan terhadap budaya baru, (2) tahap kritis, ditandai dengan suatu perasaan dendam; pada saat ini terjadi korban cultural shock, (3) tahap kesembuhan, yaitu proses melampaui tahap kedua, hidup dengan damai, dan (4) tahap penyesuaian diri; pada saat ini orang sudah membanggakan sesuatu yang dilihat dan dirasakan dalam kondisi yang baru itu; sementara itu rasa cemas dalam dirinya sudah berlalu.

Perubahan di berbagai bidang sering disebut sebagai perubahan sosial dan perubahan budaya karena proses berlangsungnya dapat terjadi secara bersamaan. Meskipun demikian perubahan sosial dan budaya sebenarnya terdapat perbedaan. Ada yang berpendapat bahwa perubahan sosial dapat diartikan sebagai sebuah transformasi budaya dan institusi sosial yang merupakan hasil dari proses yang berlangsung terus-menerus dan memberikan kesan positif atau negatif. Perubahan sosial juga diartikan sebagai perubahan fungsi kebudayaan dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan lain.Berangkat dari ungkapan filosofis yaitu tak ada kebudayaan tanpa masyarakat, atau tak ada masyarakat tanpa kebudayaan, maka pembahasan mengenai kebudayaan harus pula diikuti dengan pembahasan tentang masyarakat. Konsep masyarakat dapat ditinjau dari disiplin sosiologi. Banyak sekali teori yang dikemukakan para sosiolog tentang konsep masyarakat. Salah satu pengertian umum tentang masyarakat adalah sebagai suatu kelompok manusia yang membentuk suatu tatanan dengan pola-pola interaksi yang ajek. Tom Campbell, menyatakan bahwa suatu masyarakat bukan hanya dalam pengertian jumlah atau kumpulan, melainkan sebuah pengelompokkan yang teratur dengan pola interaksi yang jelas. Dalam buku Seven Theories of Human Society, Tom Campbell mengemukakan tujuh teori sosial yaitu teori Aristoteles, Thomas Hobbes, Adam Smith, Karl Marx, Emile Durkheim, Max Weber, dan Alfred Schutz. Dalam tulisan Campbell, tujuh teori tersebut juga menganalisis tentang konsep masyarakat. Misalnya, Aristoteles memandang masyarakat manusia sebagai sebuah usaha etis, yang berakar dalam kemampuan sosial manusia yang bersifat kodrati. Tampaknya pendekatan Aristoteles bersifat naturalistis dan teologis. Pendekatan naturalistis Aristoteles adalah suatu pandekatan yang memandang bahwa alam semesta terdiri dari hierarki pengada-pengada dengan sebuah kodrat atau hakikat. Alam semesta secara kodrati dan teologis merupakan tempat interaksi masyarakat manusia. Sedangkan Hobbes memandang masyarakat sebagai sejenis perkumpulan dalam perbedaannya dengan model yang lebih holistis. Tokoh lain Max Weber seperti dikutip Campbell, menekankan konsep masya-rakat pada berbagai macam tindakan manusianya. Tindakan tersebut dalam rangka mem-bina hubungan antar manusia. Hubungan tersebut akan bermakna bagi yang mengambil bagian di dalamnya. Unsur tindakan individu dalam masyarakat menjadi lebih penting dalam kajian sosiologis. Menurut Soerjono Soekanto, yang terpenting dalam masyarakat adalah proses sosial yaitu suatu interaksi sosial, sebab hal tersebut yang me-nyebabkan terjadinya kegiatan (aktivitas) sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar individu, serta antar kelompok manusia.Manusia sebagai anggota masyarakat dengan lingkungan tempat tinggal adalah satu kesatuan kehidupan yang tak terpisahkan. Lingkungan hidup manusia pada dasarnya terdiri atas: (1) lingkungan bio-fisik, (2) lingkungan sosial, dan (3) lingkungan budaya. Yang dimaksud lingkungan biofisik adalah alam, dan kelangsungan-nya sangat ditentukan oleh air. Lingkungan sosial atau masyarakat sangat ditentukan kelangsungan ketertiban hidupnya oleh kelangsungan keteraturan interaksi (hubungan). Lingkungan budaya adalah hasil-hasil pemikiran, pengetahuan, teknologi, hukum, dan lain-lain yang ditentukan kelangsungannya oleh berkelanjutan adanya kreativitas (daya cipta) dari pendukungnya. Hal ini menjelaskan bahwa konsep dasar ekologi melibatkan pertalian connect organisme (organisme yang bersangkut-paut) tetumbuhan dengan tempat tinggalnya (habitatnya). Pertalian ini memungkinkan jenis-jenis hidup itu bertahan hidup dari generasi ke generasi pada tempat (habitat) yang sama atau berbeda. Asumsi ekologi yang utama adalah bahwa cara hidup organisme itu merupakan responsi terhadap kondisi hidup yang melanda mereka. Cara hidup ini berlangsung sepanjang waktu pada beberapa tempat di planet bumi. Itu semua adalah subyek untuk berubah, bila kondisi hidup berubah, dan organisme-organisme menerima (beradaptasi) kepada kondisi yang muncul bertahan dengan tempat tinggalnya atau pada waktu mereka lenyap dari permukaan bumi. Antara segenap anasir lingkungan hidup itu saling berhubungan (interaksi) dan saling ketergantungan, maka hal lingkungan hidup dapat dikatakan sebagai ekosistem (atau sistem lingkungan). Sistem lingkungan itu ber-laku pada lingkungan sosial dan lingkungan budaya, sebagai lingkungan hidup manusia. Ketiga lingkungan hidup (alam fisik, sosial, dan budaya) itu pun saling berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain. Memahami ungkapan perasaan manusia diperlukan suatu interpretasi dari penikmat atau pengamat. Interpretasi terhadap bentuk, warna, garis, dan unsur visual lainnya itu dilandasi oleh ketajaman analisis semiotik, dengan mempertimbangkan pendekatan sistem budaya, sosiologi, dan ekologi.

Indonesia merupakan sebuah negara yang terletak di bagian timur dunia, negara yang bagian pulau-pulaunya termasuk dalam garis khatulistiwa berbatasan dengan dua benua danjuga dua samudra dikatakan oleh dunia sebagai tempat yang strategis untuk melakukankegiatan agraris dan maritim sehingga tumbuhan-tumbuhan yang dapat memakmurkan dapattumbuh subur disana. Karena terletak di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki beragam corak kebudayaan yang dimiliki oleh para penduduknya mulai dari bagia timur sampaidengan bagian barat. Beragam kebudayaan tersebut semakin bercorak lagi dengan kedatangan para pedagang-pedagang asing yang datang dari Asia dan Eropa, adanyakemungkinan perubahan sosial dapat terjadi di Indonesia, baik secara paksa ataupun kebudayaan tersebut dapat diterima oleh masyarakat.Untuk menganalisa secara ilmiah tentang gejala-gejala dan kejadian sosial budaya di masyarakat sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser kita memerlukan beberapa konsep. konsep-konsep tersebut sangat perlu untuk menganalisa proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan serta dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yang disebt dinamika social.

Setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan-perubahan. Berdasarkan sifatnya, perubahan yang terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan, namun dapat juga menuju ke arah kemunduran. Perubahan sosial yang terjadi memang telah ada sejak zaman dahulu. Ada kalanya perubahan-perubahan yang terjadi berlangsung demikian cepatnya, sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya. Berikut ini beberapa ilmuwan yang mengungkapkan tentang batasan-batasan perubahan sosial. Gillin dan Gillin menyatakan bahwa perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan, dinamika dan komposisi penduduk, ideologi, ataupun karena adanya penemuan-penemuan baru di dalam masyarak.Samuel Koenigmenjelaskan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern atau sebab-sebab ekstern.Selo Soemardjanmenjelaskan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi istem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain.Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya. Karena luasnya bidang dimana mungkin terjadi perubahan-perubahan tersebut maka bilamana seseorang hendak membuat penelitian perlulah terlebih dahulu ditentukan secara tegas, perubahan apa yang dimaksudnya dasar penelitiannya mungkin tak akan jelas, apabila hal tersebut tidak dikemukakan terlebih dahulu.Dengan diakuinya dinamika sebagai inti jiwa masyarakat banyak sosiolog modern yang mencurahkan perhatiannya pada masalah-masalah perubahan sosial dan kebudayaan dalam masyarakat. Masalah tersebut menjadi lebih penting lagi dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi yang di usahakan oleh banyak masyarakat Negara-negara yang memperoleh kemerdekaan politiknya setelah perang dunia II. Sebagian besar ahli ekonomi mula-mula mengira bahwa suatu masyarakat akan dapat membangun ekonominya dengan cepat, apabila telah dicukupi dan dipenuhi syarat-syarat yang khusus diperlukan dalam bidang ekonomi. Akan tetapi pengalaman mereka yang berniat untuk mengadakan pembangunan ekonomi dalam masyarakat-masyarakat yang baru mulai dengan pembangunan terbukti bahwa syarat-syarat ekonomis saja tak cukup untuk melancarkan pembangunan.Di samping itu diperlukan pula perubahan-perubahan masyarakat yang dapat menetralisasi faktor-faktor kemasyarakatan yang mengalami perkembangan. Hal ini dapat memperkuat atau menciptakan factor-faktor yang dapat mendukung pembangunan tersebut. Sebaliknya, perlu diketahui terlebih dahulu perubahan-perubahan di bidangmanakah yang akan terjadi nanti sabagai akibat dari pembangunan ekonomi dalam masyarakat. Perubahan-perubahan di luar bidang ekonomitidak dapat dihindarkan karena setiap perubahan dalam suatu lembaga kemasyarakatan akan mengakibatkan pula perubahan-perubahan di dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan yang lainnya. Pada lembaga-lembaga kemasyarakatan tersebut selalu terkait proses saling mempengaruhi secara timbal balik.Para sosiologi pernah mengadakan klasifikasi antara masyarakat-masyarakat statis dan dinamis.Masyarakat yang statis adalahmasyarakat yang sedikit sekali mengalami perubahan dan berjalan lambat.Masyarakat yang dinamis adalahmasyarakat yang mengalami berbagai perubahan dengan cepat.Jadi setiap masyarakat, pada suatu masa dapat dianggap sebagai masyarakat yang statis. Sedangkan pada masyarakat yang lainya, dianggap sebagai masyarakat yang dinamis. Perubahan-perubahan bukanlah semata-mata berarti suatu kemajuan (progress) namun dapat pula berarti kemunduran dari bidang-bidang kehidupan tertentu.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat dunia dewasa ini merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain berkat adanya komunikasi modern. Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi yang terjadi di suatu tempat, dengan cepat dapat diketahui oleh masyarakat lain yang berada jauh dari tempat tersebut.Perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak zaman dahulu. Namun dewasa ini perubahan-perubahan tersebut berjalan dengan sangat cepatnya, sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya.Perubahan-perubahan sering berjalan secara konstan.Ia tersebut memang terikat oleh waktu dan tempat. Akan tetapi karena sifatnya yang berantai, maka perubahan terlihat berlangsung terus, walau diselingi keadaan di mana masyarakat mengadakan reorganisasi unsur-unsur struktur masyarakat yang terkena perubahan.Masyarakat dan kebudayaan manusia di manapun selalu berada dalam keadaan berubah. Pada masyarakat-masyarakat dengan kebudayaan primitif, yang hidup terisolasi jauh dari berbagai jalur hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain di luar dunianya sendiri, perubahan yang terjadi dalam keadaan lambat. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat berkebudayaan primitif tersebut, biasanya telah terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan itu sendiri, yaitu karena perubahan dalam hal jumlah dan komposisi penduduknya dan karena perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.Sedangkan dalam masyarakat-masyarakat yang hidupnya tidak terisolasi dari atau yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat-masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah secara cepat dibandingkan dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat berkebudayaan primitif seperti tersebut di atas. Perubahan yang terjadi secara lebih cepat tersebut, disamping karena faktor-faktor perubahan jumlah dan komposisi penduduk serta perubahan lingkungan hidup juga telah disebabkan oleh adanya difusi atau adanya penyebaran kebudayaan lain ke dalam masyarakat yang bersangkutan, penemuan-penemuan baru khususnya penemuan-penemuan teknologi dan inovasi.Uraian berikut ini berusaha untuk menjelaskan hakekat perubahan yang terjadi dalam kehidupan sosial manusia, implikasinya terhadap ketertiban sosial dan bagaimana warga masyarakat yang bersangkutan berpartisipasi di dalamnya. Uraian dalam tulisan ini akan mencakup pembahasan mengenai perubahan sosial dan perubahan kebudayaan, faktor-faktor pendorong terwujudnya perubahan sosial manusia, proses penerimaan dan penolakan terhadap pembaruan yang terjadi dalam masyarakat oleh warga yang bersangkutan, dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang berisikan antara lain sebuah kerangka dasar berkenaan dengan syarat-syarat suatu unsur baru dapat diterima dalam suatu masyarakat.SOSIAL

PengertianPerubahan Sosial

Selo Soemardjan:Perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Kingsley Davis:Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

Teori Perubahan Sosiala.Teori Siklus - Perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang.

b.Teori Perkembangan (Linier) - Perubahan dapat diarahkan ke suatu titik tujuan tertentu.

Jenis atau Bentuk Perubahan Sosial

a.Perubahan cepatdanperubahan lambat

1)Perubahan cepat (revolusi)Contoh:RevolusiMesir.*Revolusi: perubahan yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.Revolusi mencoba untuk menempatkanpemerintahan baru.

Syarat-syarat terjadinya revolusi:a. Harus ada keinginan dari masyarakat untuk mengadakan suatu perubahan.b. Adanya pemimpin yang mampu memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan.c. Adanya pemimpin yang dapat menampung keinginan atau aspirasi dari masyarakat dan merumuskannya menjadi program kerja.d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai.e. Harus ada momentum yang tepat untuk memulai gerakan.

2)Perubahan lambat(evolusi)Contoh :perkembangan sistem berburu dan meramu ke sistem pertanian modern

b.Perubahan kecildanperubahan besar1) Perubahan kecil: pengaruh yang ditimbulkan tidak luas.Contoh : perubahan mode pakaian.

2) Perubahan besar: pengaruh yang ditimbulkan luas.Contoh : proses industrialisasi.

c.Perubahan yang direncanakan (planned change) / perubahan yang dikehendaki (intended change) dan perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change) / perubahan yang tidak dikehendaki (unintended change)

1) Perubahan direncanakan/perubahan yang dikehendaki: perubahan yang diproses melalui suatu program atau rencana tertentu agar menghasilkan suatu perubahan tertentu.Contoh : program Keluarga Berencana (KB) untuk menghasilkan keluarga sejahtera.

Pelaku perubahan (agent of change) : pihak-pihak yang menghendaki perubahan.

2) Perubahan tidak direncanakan/perubahan yang tidak dikehendaki: perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat.Contoh:a. PHK mednyebabkan pengangguran meningkat dengan pesatb. Penggunaan mesin pertanian memicu berkembangnya sikap individualis

d. Perubahan Struktural dan Perubahan Proses

1)Perubahan struktural: perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat.Contoh:Perubahan sistem pemerintahan dari kerajaan menjadi republik.

2)Perubahan proses: perubahan yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya.Contoh:Perubahan dalam kurikulum pendidikan yang menyempurnakan kurikulum sebelumnya.

Penyebab Perubahan Sosial

Faktor-faktor penyebabperubahan sosial:

a.faktor intern:-penemuan baru- bertambah atau berkurangnya penduduk- terjadinya pemberontakan atau revolusi- pertentangan dalam masyarakat

b.faktor ekstern:- bencana alam- masuknya kebudayaan dari masyarakat lain- peperangan dengan negara lain

Faktor pendorong perubahan sosial:1. Sistem pendidikan formal yang maju.2. Sikap menghargai karya orang lain dan keinginan untuk maju.3. Sistem terbuka dalam lapisan masyarakat.4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang.5. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.6. Penduduk yang heterogen.7. Orientasi ke masa depan yang lebih baik.8. Adanya kontak dengan kebudayaan lain.

Difusi budaya: proses penyebaran budaya dari suatu masyarakat ke masyarakat lain.

Faktor penghambat perubahan sosial:1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.2. Adanya adat atau kebiasaan yang sulit diubah3. Adanya kepentingan yang tertanam kuat (vested interests)4. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.6. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.7. Sikap masyarakat yang sangat tradisional.8. Prasangka terhadap hal-hal baru dan asing.

Dampak Perubahan Sosial

ModernisasiPengertian modernisasi: transformasi sikap masyarakat dari tradisional menjadi modern sesuai dengan tuntutan zaman dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dampak positif modernisasi: adanya penemuan peralatan modern yang dapat membantu manusia.- Dampak positif perubahan di bidang ekonomi :Kecenderungan masyarakat untuk menabung guna menyejahterakan dirinya di masa mendatang.

Dampak positif demokratisasi bagi masyarakat : meningkatnya partisipasi rakyat.

Dampak positif modernisasi di bidang teknologi infiormasi: tersebarnya berita dengan cepat ke seluruh dunia.

Dampak negatif modernisasi: adanya peralatan canggih menimbulkan pengangguran.-Dampak negatif pembangunanyang tidak memperhatikan lingkungan mengakibatkan : pencemaran lingkungan.

-Dampak negatif kemajuan teknologi:Berkembangnya telepon selular (HP) yang didalamnya terdapat kamera, menyebabkan beredar gambar porno di kalangan pelajar SMA.

Syarat modernisasi:1. Cara berpikir ilmiah2. Sistem administrasi negara yang baik3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur4. Penciptaan iklim yang menyenangkan bagi masyarakat5. Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin tinggi6. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial

GlobalisasiPengertian globalisasi: proses penyebaran unsur-unsur baru atau hal-hal baru khususnya yang menyangkut informasi secara duniawi melalui media cetak dan elektronik.

Dampak positif globalisasi:- mempercepat keberhasilan pembangunan di bidang sumber daya manusia- pertumbuhan ekonomi antarnegara tanpa batas

Dampak negatif globalisasi:- goncangan budaya (culture shock),- pergeseran nilai-nilai budaya, dan- ketertinggalan budaya (cultural lag).

Westernisasi: pemujaan terhadap Barat yang berlebihan, pembaratan.Contoh akibat negatif dari westernisasi:Kesenangan mengunjungi tempat hiburan malam, pergaulan bebas, dan mengenakan pakaian seronok/minim, merupakan kebiasaan kelompok masyarakat tertentu.

_______________Hedonisme: sikap yang cenderung mementingkan kesenangan lahiriah/dunia.Sekularisme: paham atau pandangan yang berpendirian bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada ajaran agama.Globalisasi: proses masuknya ke ruang lingkup dunia - See more at: http://sosiologipendidikan.blogspot.com/2009/03/perubahan-sosial.html#sthash.KVCdIlsI.dpuf

PEMBAHASAN

A. Konsep Perubahan SosialSemua orang menyangkadan sepakat bahwa kehidupan sosial tidak statis dan slalu dinamis. Tapi tidak semua orang yang mengartikan sama dalam mengartikan perubahan sosial. Perubahan sosial di anggap aebagai sebuah penomena dan menjadiproble matika sampai sekarang ini.Di antara banyak penomena-penomena sosial , perubahan sosial adalah hal yang paling penting dan mendasar di pahami dalam pembahasan sosial. Wajarlah jika baanyak kritikan dan saran yang jadi pemikiran dan persoalan formal yang pokok adalah logika terjadinya perubahan sosial dan apakah perubahan sosial berkaitan dengan dimensi ruang da waktu tertentu.Dengan adanya perbedaan yang orientalformal itu, muncul berbagai pendapat dari berbagai kalangan ahli sosiologi dalam melihat orientasi analisis dan tema perubahan sosial. Karena itu kajian utama perubahan sosial adalah simestinya menyangkut semua asfek kehidupan masyarakat atau harus meliputi semua penomena sosial yang menjadi kajian sosologi. Cara pandang demikian menunjukan bahwa perubahan sosial mengandung tiga dimensi yaitu: Struktursl, Kultural dan intraksi sosial. Jadi orang baru bias menyaebut telah terjadi perubahan sosial manakala telah ada dan sedang terjadi perbahan pada ketiga dimensi yang di maksut, atau dengan kata lain perubahan sosial tak lain merupakan perubahan dalam system sosial.[1]B. Depenisi Perubahan SosialSetiap kehidupan masyaraakat pasti mengalami perubahan yang dari waktu ke waktu terus berkembang dan mengalami perubahan , itu adalah suatu hal dan penomenayang wajar . suatu kehidupan masyarakat antar sebelum dan sesudah mengenal surat kabar

Dan benda-benda yang berbentuk moderen. Perubahan yang terjadi bisa kemajuandan bahkan bisa sebaliknya yang di sebut kemunduran. Unsure-unsur masyarakaat yang mengenai perubahan biasanya mengenali nilai sosial, norma sosial, pola sosial, organisasi sosial, lembaga-lembaga kemasyarakatan, stratifikasi sosial, kekuasaan sosial, tanggung jawab, kepemimpinan dan sebagainya.[2]Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarrakat . para ahli filsafat, sarjana ekonomi bahkan sosiologi mereka mengatakan perubahan sosial adalah bentuk yang wajar, yang timbul dari pergaulan hidup manusia. Beberapa pendapat ahli sosilogi mengatakan bahwa perubahan sosial karna adanya perubahan dalam unsure-unsur yang mempertahankan masyaraakat dan kondisi sosial primer masyarakat.[3]Pendapat para ahli Gillin dan Gillin menyatakan perubahan sosial adalah suatu pariasi dari cara-cara hidup yang telah di terima, yang di sebabkan karna perubahan geografis, kebudayaan, komposisi penduduk dan lain sebagainya.[4]

C. Faktor Penyebab Perubahan SosialPada dasarnya prubahan sosial terjadioleh karna anggota masyarakat merasa tidak puas lagi terhadap keadaan kehidupan lama. Norma-norma dan atau lembanga sosial dan penghidupan yang lama tidak di anggapa lagi memenuhi kehidupan yang baru[5]. Ada tiga penyebab utama dalam perubahan sosial:

a. Timbulnya kebudayaan dan penemuan barutimbulnya kebudayaan, merupakan factor penyebab perubahan sosial yang penting. Kebudayaan dalam masyarakat sering terjadi penimbunan yaitu semakin lama semaki banyak coraknya.tentu hal ini melalui proses yang cukup lama.proses tersebut meliputi suatu penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan, menurut Koentjaraningrat, faktor yang mendorong individu mencari penemuan baru:a.menyadari atas kekurangan kebudayaannya.b.Perngsang dri aktipitas masyarakat.c.Kulitas ahli-ahli dalam suatu keadaan[6]Penemuan baru dalam kebudayaan menyebabkan tejadinya perubahan,bisa penemuan baru di bidang budaya jasmaniah, di samping itu juga terdapat perubahan kebudayaan rohaniah yang berupa idiologi baru, aliran kepercayaan yangnbaru. Kebudayaan lama yang ada pada masyarakat fanatic tidak mudah di hilangkan dan itu akan mangakibatkan terjadinya pertentangan atau benturan kebudayaan. Jika kebudayaan baru lebih di rasakan besar fungsinya maka ada kecenderrungan untuk meninggalkan kebudayaan lama atau melebur dengan kebudayaan baru.[7]b. Perubahan Jumlah Pendudukperubahan jumlah penduduk bisa di sebabkan oleh pertambahan dan pengurangan jumlah penduduk. Perubahan tersebut lebih berpengaru kepada lembaga masyarakat, bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk bisa di sebabkan oleh urbanisasi dan transmigrasi. Di lehat dari berkurangnya jumlah penduduk, masyarakat yang dulunya menghuni suatu tempat yang dulunya padat sekali maka dengan adanya urbanisasi maka akan ada perrubahan yang derastis, mingkin lingkungan itu kelihatan sepi dan diam. Dan di tinjau dari pertambahan penduduk maka dari daerah yang tadinya mungkin sepi atau ramai dengan di datangi penduduk baru maka akan menyebabkan pergeseran situasi sosial.c.Pertentangan (Konplik)pertentangan yang terjadi yang terjadi dalam masyarakt akan menyebabkan juga terjadinya perubahan sosial yang pesat. Masyarakat yang heterogen di tandai dengan kurang dekatnyaantara orang yang satu dengan yanglain. Individu lebih cenderung mencari jalan sendiri, sementara itu kondisi sumberpemenuhan kebutuhan semakin terbatas, sehingga persaingan tidak dapat di hindari.jika proses memuncak maka maka pertentangan akan terus terjadi. Pertentangan itu bisa terjadi antara golonfan tua dan muda, palagi pada masyarakat yang sedang dari perubahan tradisional ke modern. Dan bisa juga pertentangan itu terjadi antara individu, induvidu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Yang semua itu jika menerima sesuatu yang baru akan terjadi perubahan sosial.D. Bentuk-BentukPerubahan SosialPerubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat di bedakan atas beberapa bentuk yaitu sebagai berikut:a.Perubahan Evolusi Dan Perubahan revolusiyang di maksut dengan perubahan evolusi adalah perubahan yang membutuhkan waktu yang cukup lambat dan tampa ada kehendaktertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan ini berlangsung mengikuti perkembangan masyarakat , yaitu sejalan dengan usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan kata lain perubahan itu terjadi oleh karna dorongan dari usaha-usaha masyarakat dalam rangka menyesuaikan diri terhadap kebutuhan hudupnya dengan perkembangan masyarakat pada waktu tertentu.Berbeda dengan perubahan yang bersifat revolusiadalah perubahan yang berlangsung dengan dan tidak ada kehendak ayau perencanaan sebelumnya. Secara sosiologi perubahan revolusi adalah perubahan yang terjadi mengenai unsure-unsurmasyarakat atu lembaga-lembaga masyarakat yang belangsung cukup cepat.[8]b. perubahan yang di rencanakan dan perubahan yang tidak di rencanakanperubahan yang di rencanakan adalah perubahan-perubahan terbadap lembaga-lembaga masyarakat yang di dasarkan pada perencanaan yang matangoleh pihak-pihak yang menghendaki perubahan tesebut. Perubahan yang di rencanakan selalu di bawah pengendalian atau pengawasan. Perubahan tidak hanya terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu, tetapi juga di arahkan pada perubahan-perubahan lembaga kemasyaraktan yang lain. Perubahan yang di rencanaka paling bagu pada masyakat yang sebelumnya belum pernah mengadakan peruban dan ingin berubah.[9]Sedang kan perubahan tidak di rencanakan adalah perubahan yang berlangsung di luar perencanaan atau pengawasan masyarakat. Perubahan yang tidak di kehendaki ini lebih banyak menimbulkan pertentangan-pertentangan yang merugikan kehidupan masyarakatyang bersangkutan. Dalam kondisi yang demikian angota masyarakat pada umumnya lebih sulit di arahkan untuk melakukan perubahan perubahan, lantaran kekecewaan mereka yang mendalam.Ini mungkin di akibatkan oleh pengalaman-pengalaman yang mereka alami sebelumnya. Ada juga konsef perubahan yangdikehendaki tapi tidak di kehendaki, apakah perubahan tadi di harabkan oleh masyarakat. Mungkin perubahan yang tidak di kehendaki sangat di harabkan dan di terima oleh masyarakat.E. Modernisasia. KosepModernisasikonsep modernisasi dalam arti khusus yang di sepakati teoritis modernisasi di tahun 1950, di depenisikan tiga cara:HistoryRelativeAnalisisSecara history moderisasi adalah proses perubahan menuju tipe system sosoal , ekonomi dan plitik yang telah maju di eropa barat dan amerika utara dari abad ke 17 sampai abadke 19 dengan kemudian menyebar kenegara lain pada abad ke 19 sampai abad ke 20 kenegara amerika selatan , asia dan afrika.Gambaran serupa juga di ungkapkan Wilbert moore dia menyatakan modernisasi adalah transpormasi total masyarakat tradisional atau pra-modren ke tipe masyarakat teknologi dan organisasi sosial yang merupai kemajuan dunia barat barat yang ekonominya makmur situasi politik stabil.Menurut pengertian relative, modernisasi berupaya untuk mencapai standar yang di anggap moderen baik oleh rakyat maupun oleh elit penguasa.Depenisi menurut analisi yaitu: melukiskan dimensi masyakat moderen dengan maksut untuk di tanamkan dalam masyakat tradisional atau pra-modren. Dimana modernisasi mencangkup bidangekonomi , pendidikan, agama , politik, kehidupan keluarga dan stratifikasi.[10]b. Mekanisme Modernisasimekanisme modernisasi yang secara khusus di kemukakan oleh teori konvergensi. Di nyatakan bahwa teknologi dominant memaksa bentukbaru organisasi sosial, politik prilaku sehari-hari dan meyakinkan serta sikap. Dengan mempunyaitenologi perkembangannya ssendiri yang di gerakan oleh rentetan penemuan dan ino pasi , maka cepat atau lambat teknologi modern akan menimbulkan sindiran modernitas yang menyeluruh dan perbedaan local.d.Kritikan Terhadap Konsep ModernisasiGagasan modernisasi mendapat kritikan gencar di ujung tahun 1960 an dan 1970. gagasan ini di serang dari sudut landasan empiris karena bertentangan dengan fakta histories dan dari sudut landasan teoriyis karena berdasarkan asumsi yang tak dapat di pertahankan di lihat dari teoritis asumsi yang melandasi evolusionisme tak dapat di terima yang mengajukan kemungkinan terjualnya perkembangan multilinier. Mengikuti berbagai jalan modernisasi ketimbang menempuh jalan tunggal . pentingnya fakta external dalam arti kondisi global dan penyebab dari luar perlu di perhatikan.Terakhir konsep perubahan modernisasi yang bebau etno sentrisme dalam arti berorientasi barat di pertanyakan keabsahannya karena banyak masyarakat modern dan yang sedang memodeernisasikan diri tidak di perkembang persis menurut arah perkembangannya.[11]

e. teory Modernisasi Dan Kovegensikonsep modernisasi ada tiga1)Agen perubahan , taklagi terlihat sebaai pengamat upaya pemerintah dari atas mobilisasi masa dari bawah seringkali menjadi sasaran perhatian ketimbang pemerintah.2)Modernisasi tidak terlihat sebagai strategi pemecahan masalah yang di rencanakan dan yang di temukan oleh elit dan sebagai perlawanan seperti puling sering di anggap dalam masyarakat.3)Sebagai penganti modernitas unik yang hendak di capai oleh masyarakat terbelakang ataudi terapkan di mana saja.[12]Teory Moderisasi dan konvegensi memanjatkan bagai mana peristiwa histories memberikan rangsangan kuat untuk memikir ulang , bekerja ulangdan menulis dasar teory sosiologi tentang perubahan.f. Pengertian Modernisasipada dasarnya semua bangsayang berada di dunia in mengalami proses modernisasi, meskipun kecepatan dan arahnya berbeda antara masyakat yang satu dengan yang lain. Proses modernisasi sangat luas dan sampai-sampai tidak dapat di batasi ruang lingkupnya dan masalahnya. Secara histories modernisasi adalah perubahan dari keadaantradisional menuju masyarakat yang modern. Proses tersebut di dorong oleh keinginan, usaha, dan cita-citanya.Bila di lihat dari pengeriannya. Modernisasi adalah suatu proses transpormasi dari suatu perubahan kea rah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secara sederhana dapat di katakana bahwa moderni sasi ada;ah proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara baru yang lebih maju, dimana di maksut untuk kesejahteraan masyarakat.[13]

PENUTUP

A. KesimpulanPerubahan yang ada dalam masyarakat akan terus bekembang dari waktu ke waktu baik secara cepat atau lambat, jika perubahan itu bisa di pilterisasi dengan baik, maka modernisasi itu kan membawa dampak dan arti yang fositif.

B. SaranMungkin masyarakat menghedaki peruba