phytoremediation

2
Fitoremediasi adalah penggunaan tanaman untuk menghilangkan polutan dari lingkungan atau membuat mereka menjadi tidak berbahaya. Fitoremediasi pada zaman sekarang ini juga merupakan suatu bidang yang sangat dikembangkan karena sangat berguna untuk menghilangkan zat-zat logam beracun yang berbahaya bagi manusia baik yang bersifat radioaktif maupun non-radioaktif. Fitoremediasi juga dibagi menjadi 4 tahap: 1. Phytoextraction : ini adalah tahap dimana tanaman digunakan untuk mengekstraksi zat logam beracun yang ada di tanah. Ini adalah bidang Fitoremediasi yang memiliki kesempatan terbesar karena banyaknya jumlah tanah yang berada dalam keadaan tercemar, terutama di Amerika(pembersihan tempat-tempat bekas pembuatan senjata nuklir pada saat perang dingin). Penemuan bidang ini diinspirasikan oleh penemuan ilmuwan tentang tanaman yang mengandung beberapa jenis logam seperti Ni, Zn, dan Cu tanaman-tanaman ini disebut dengan nama “hyperaccumulators” contohnya adalah jagung dan mustar india. Untuk mempercepat proses ekstraksi digunakan juga EDTA(ethylenediaminetetraacetic acid) untuk membantu pengikatan logam yang ada di tanah. Ekstrasi ini dapat terjadi karena adanya akar yang menjadi agen untuk mengikat logam dan tunas tanaman untuk membawa logam yang ada ke atas permukaan tanah. 2. Phytofiltration : tahap dimana benih(blastofiltration) atau akar(rhizofiltration)digunakan untuk membersihkan zat beracun di air. Tanaman air sering digunakan untuk

Upload: felilice

Post on 11-Aug-2015

71 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

By Adi

TRANSCRIPT

Page 1: Phytoremediation

Fitoremediasi adalah penggunaan tanaman untuk menghilangkan polutan dari

lingkungan atau membuat mereka menjadi tidak berbahaya. Fitoremediasi pada zaman

sekarang ini juga merupakan suatu bidang yang sangat dikembangkan karena sangat

berguna untuk menghilangkan zat-zat logam beracun yang berbahaya bagi manusia baik

yang bersifat radioaktif maupun non-radioaktif. Fitoremediasi juga dibagi menjadi 4 tahap:

1. Phytoextraction : ini adalah tahap dimana tanaman digunakan untuk mengekstraksi

zat logam beracun yang ada di tanah. Ini adalah bidang Fitoremediasi yang

memiliki kesempatan terbesar karena banyaknya jumlah tanah yang berada dalam

keadaan tercemar, terutama di Amerika(pembersihan tempat-tempat bekas

pembuatan senjata nuklir pada saat perang dingin). Penemuan bidang ini

diinspirasikan oleh penemuan ilmuwan tentang tanaman yang mengandung

beberapa jenis logam seperti Ni, Zn, dan Cu tanaman-tanaman ini disebut dengan

nama “hyperaccumulators” contohnya adalah jagung dan mustar india. Untuk

mempercepat proses ekstraksi digunakan juga EDTA(ethylenediaminetetraacetic

acid) untuk membantu pengikatan logam yang ada di tanah. Ekstrasi ini dapat

terjadi karena adanya akar yang menjadi agen untuk mengikat logam dan tunas

tanaman untuk membawa logam yang ada ke atas permukaan tanah.

2. Phytofiltration : tahap dimana benih(blastofiltration) atau

akar(rhizofiltration)digunakan untuk membersihkan zat beracun di air. Tanaman air

sering digunakan untuk filtrasi air tetapi pada kenyataannya penggunaan tanaman

darat yang telah dibudidayakan secara hidroponik lebih baik dari tanaman-tanaman

air. Setelah melakukan improvisasi pada bidang ini ternyata ditemukan bahwa

penggunaan benih lebih baik dari penggunaan akar dalam proses pengekstraksian

beberapa jenis tanaman dan juga lebih ekonomis. Dalam pembuatan benih untuk

blastofiltration juga hanya memerlukan benih itu sendiri, air, dan udara.

3. Phytovolitilization : tahap dimana tanaman mengekstrak logam yang mudah

menguap dan membuat mereka stabil. Contohnya pada Se, dalam pengikatannya

dibantu oleh beberapa mikroorganisme. Astragalus Bislucatus adalah tanaman

dapat menghilangkan Se dari tanah dengan mengumpulkan bentuk derivatif Se

yang bersifat non-volatil dan Arabidopsis thaliana untuk Hg.

4. Phytostabilization : berhubungan dengan reklamasi tanah.

Dibuat oleh: Kevin Adi 2012-080-040