piezoelektrik

27
LOMBA KARYA TULIS ILMIAH UPT ASRAMA ITB PEMANFAATAN TEKNOLOGI PIEZOELEKTRIK SEBAGAI TRANSDUSER ENERGI LISTRIK TERBARUKAN DAN RAMAH LINGKUNGAN Oleh: Ahmad Muliansyah NIM: 16913050 Angkatan: 2013 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG i

Upload: sangkarmanuk

Post on 20-Nov-2015

85 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

Karya Tulis Ilmiah dengan Tema Piezoelektrik

TRANSCRIPT

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH

LOMBA KARYA TULIS ILMIAHUPT ASRAMA ITBPEMANFAATAN TEKNOLOGI PIEZOELEKTRIK SEBAGAI TRANSDUSER ENERGI LISTRIK TERBARUKAN DAN RAMAH LINGKUNGAN

Oleh:Ahmad Muliansyah NIM: 16913050Angkatan: 2013

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNGBANDUNG2014KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul Pemanfaatan Teknologi Piezoelektrik sebagai Transduser Energi Listrik Terbarukan dan Ramah Lingkungan, sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa (LKTIM) yang diselenggarakan oleh UPT Asrama ITB. Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan, bantuan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak selama penyusunan karya tulis ilmiah ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan menyempurnakan penulisan karya tulis ilmiah ini serta bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Bandung ,1 April 2014 Penulis

Pemanfaatan Teknologi Piezoelektrik sebagai Transduser Energi Listrik Terbarukan dan Ramah Lingkungan

Abstrak: Piezoelektrik adalah tumpukan muatan dalam materi padat (kristal atau keramik) tertentu dalam menanggapi regangan mekanik yang dikenakan. Kata piezoelektrik berasal dari bahasa Latin yaitu piezo dan electric. Piezo yang berarti memeras atau tekan, dan electric yang berarti listrik atau elektron. Secara sederhana, piezoelektrik berarti listrik yang dihasilkan dari tekanan. Sumber muatan listrik piezoelektrik merupakan akibat dari efek piezoelektrisitas.Piezoelektrisitas adalah sebuah fenomena saat sebuah gaya yang diterapkan pada suatu segmen bahan menimbulkan muatan listrik pada permukaan segmen bahan tersebut yang disebabkan oleh adanya distribusi muatan listrik pada sel-sel kristal. Nilai koefisien muatan piezoelektrik berada pada rentang 1100 piko coloumb/newton. Tekanan yang mengenai piezoelektrik kemudian menimbulkan medan listrik. Pada saat medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipol yang terinduksi dengan molekul atau struktur kristal materi. Penyesuaian molekul akan mengakibatkan material berubah dimensi. Fenomena tersebut dikenal dengan electrostriction (efek piezoelektrik).

Kata kunci: piezoelektrik, piezoelektrisitas, sel-sel kristal, polarisasi, dipol, medan listrik.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..iiABSTRAKiiiDAFTAR ISIivBAB IPENDAHULUAN... 11.1 Latar Belakang.. 11.2 Rumusan Masalah. 21.3 Tujuan... 21.4 Manfaat. 2BAB IIMETODE PENULISAN 32.1 Studi Pustaka 3 2.1.1 Deskripsi 3 2.1.2 Tempat... 3 2.1.3 Referensi Utama 3 2.1.4 Referensi Pendukung. 32.2 Metode dan Sistematika Penulisan. 3BAB IIITINJAUAN PUSTAKA 53.1 Pengertian Piezoelektrik. 53.2 Sifat dan Karakteristik Material Piezoelektrik 6BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN... 94.1 Pemilihan Material Piezoelektrik... 94.2 Desain dan Konsep Matematis Piezoelektrik.10BAB VPENUTUP5.1 Simpulan135.2 Saran..13DAFTAR PUSTAKA...14

13

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKemajuan yang ada dalam peradaban manusia membutuhkan adanya sumber energi. Peningkatan besar di dalam produksi energi, terutama dari sumber yang dapat diperbarui, sangat diharapkan mengubah pola ketergantungan manusia terhadap bahan bakar fosil. Indonesia termasuk salah satu negara yang masih memiliki adiksi terhadap bahan bakar fosil dan juga sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Persediaan minyak bumi yang dimiliki Indonesia masih bisa bertahan 11 tahun, gas bumi 30 tahun, dan batu bara 50 tahun lagi. (Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2008).Krisis energi adalah masalah yang sangat fundamental di Indonesia, khususnya masalah energi listrik. Energi listrik merupakan energi yang sangat diperlukan bagi manusia modern. Bahkan sebagian besar aktivitas manusia ditunjang dengan peralatan dan teknologi yang menggunakan listrik sebagai sumber energi. Sejak beberapa tahun terakhir ini, para ahli mulai mengubah pendapatnya tentang pemanfaatan sumber energi yang ada di Indonesia. Telah timbul kesadaran bahwa sumber bahan bakar fosil yang selama ini merupakan sumber energi andalan akan terancam habis dalam beberapa tahun kedepan. Untuk itu, pemanfaatan sumber sumber energi alternatif yang baru dan terbarukan harus senantiasa diupayakan secara intensif untuk menghadapi krisis energi yang semakin terasa dampaknya saat ini.Untuk mengatasi krisis energi fosil dan mendukung pengurangan pemanasan global, maka telah dilakukan penghematan, pemberdayaan energi fosil yang masih banyak cadangannya seperti batu bara, dan mencari berbagai energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang banyak dikembangkan saat ini adalah teknologi piezoelektrik, hal ini dikarenakan piezoelektrik tidak memiliki zat buang sehingga tidak mencemari lingkungan hidup, sumbernya tersedia sangat melimpah, dan mudah untuk diimplementasikan. Dengan demikian, teknologi piezoelektrik dapat dimanfaatkan sebagai pengubah (transduser) energi mekanik menjadi energi listrik yang terbarukan (renewable) dan ramah lingkungan.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, muncul permasalahan-permasalahan yaitu :1. Material apa sajakah yang diperlukan dalam menciptakan teknologi piezoelektrik ?2. Bagaimana konsep dan cara kerja teknologi piezoelektrik dalam mengubah energi mekanik menjadi energi listrik ?3. Berapa jumlah energi listrik yang dapat dihasilkan oleh suatu sistem piezoelektrik ?4. Apakah keunggulan dan kekurangan dari penggunaan teknologi piezoelektrik sebagai transduktor energi listrik serta bagaimana cara mengatasi kekurangan tersebut ?

1.3 TujuanTujuan yang hendak dicapai melalui penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu :1. Untuk mengetahui material yang dibutuhkan dalam menciptakan teknologi piezoelektrik.2. Untuk mengetahui konsep dan cara kerja teknologi piezoelektrik dalam mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.3. Untuk mengetahui jumlah energi listrik yang dapat dihasilkan oleh suatu sistem piezoelektrik.4. Untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan dari penggunaan teknologi piezoelektrik sebagai transduktor energi listrik serta cara mengatasi kekurangan yang dimiliki oleh teknologi tersebut.

1.4 ManfaatManfaat yang hendak dicapai melalui penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu :1. Dengan mengetahui material yang dibutuhkan serta konsep kerjanya, teknologi piezoelektrik dapat diciptakan dan dikembangkan sebagai penghasil energi listrik alternatif.2. Dengan mengetahui jumlah energi listrik yang dihasilkan oleh suatu sistem piezoelektrik, efisiensi dan kapasitas sistem dapat dikalkulasikan.3. Dengan mengetahui keunggulan dan kekurangan teknologi piezoelektrik, sistem dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mereduksi kekurangan yang dimilikinya.

BAB IIMETODE PENULISAN

2.1 Studi Pustaka2.1.1 Deskripsi: Metode ini dilakukan untuk pengumpulan data- data yang berasal dari buku, paper dan artikel ilmiah.2.1.2 Tempat: Perpustakaan Pusat ITB dan internet2.1.3 Referensi Utama: William, D. 2003. Materials Science and Engineering. New York: John Wiley and Sons, Inc. 2.1.4 Referensi Pendukung:1. Triwahyuni. 2011. Sintesis dan Karakterisasi Bahan Piezoelektrik BiO,5NaO,5TiO3 (BNT) dengan Metode Molten Salt. 2. Saputri. 2011. Penggunan Piezoelektrik sebagai Sumber Energi LED Street Light untuk Penerangan Jalan.3. Ali, Sungkar. 2010. Inovasi Pengembangan Desain Alat Pengisi Ulang Baterai Ponsel dalam Usaha Penghematan Energi. 4. Anonim.2011. Figur Industri Migas Indonesia.

2.2 Metode dan Sistematika PenulisanPenulisan karya tulis ilmiah ini bersifat deskriptif, yaitu mendeskripsikan data baik dari literatur maupun dari lapangan kemudian dianalisis. Sehubungan dengan itu metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan empiris dan rasional.Karya tulis ilmiah ini terbagi menjadi lima bab, yaitu pendahuluan, metode penulisan, tinjauan pustaka mengenai teknologi piezoelektrik, analisis dan pembahasan mengenai pengaplikasian teknologi piezoelektrik sebagai transduser energi listrik alternatif, serta penutup. Bab satu membahas latar belakang pengangkatan aspek karya tulis ilmiah ini, rumusan masalah, tujuan, serta manfaat yang hendak dicapai melalui penulisan karya tulis ilmiah ini. Bab dua mendeskripsikan studi pustaka yang dilakukan, menyebutkan sumber-sumber referensi terkait, serta menyajikan metode dan sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini. Pada bab tiga akan disajikan penjelasan umum dan aspek-aspek yang akan dikaji dengan menggunakan berbagai literatur sebagai sumbernya berupa pengertian dan konsep kerja teknologi piezoelektrik serta sifat dan karakteristik material piezoelektrik. Bab empat akan menjabarkan dan menganalisis masalah-masalah yang telah dirumuskan secara lengkap berupa pemilihan material piezoelektrik yang ramah lingkungan dan efisien, kalkulasi daya listrik yang dapat dihasilkan oleh suatu sistem piezoelektrik serta pengaplikasian teknologi piezoelektrik sebagai transduser energi listrik terbarukan dan ramah lingkungan. Bab lima berisi simpulan dan saran dari penulis terkait dengan pemanfaatan teknologi piezoelektrik yang ramah lingkungan dan terbarukan.

BAB IIITINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian Piezoelektrik Piezoelektrik didefenisikan sebagai suatu kemampuan yang dimiliki sebagian kristal maupun bahan-bahan tertentu lainnya yang dapat menghasilkan tegangan listrik jika mendapatkan perlakuan tekanan atau regangan. Piezoelektrik adalah suatu efek yang reversibel, dimana terdapat efek piezoelektrik langsung (direct piezoelectric effect) yaitu produksi potensial listrik akibat adanya tekanan mekanik dan efek piezoelektrik balikan (converse piezoelectric effect) yaitu produksi tekanan akibat pemberian tegangan listrik yang menghasilkan perubahan dimensi (Triwahyuni, 2010). Skema sederhana piezoelektrik dapat dilihat pada gambar berikut :

Skema dan konsep kerja piezoelektrikSumber : Microsoft Encarta Encyclopedia, 2009.

Pemanfaatan bahan piezoelektrik dapat menghasilkan beda potensial yang cukup besar sehingga banyak digunakan sebagai sumber tegangan tinggi. Piezoelektrik sudah mulai digunakan di Jepang, tepatnya di stasiun kereta api listrik East Japan Railway Company (JR East) sebagai alternatif energi sistem ticketing, display keberangkatan, dan lampu penerangan. Pengaplikasian piezoelektrik tersebut dimisalkan jika satu langkah tekanan kaki yang dapat menyalakan lampu dengan daya 60 watt selama satu detik, maka dengan sedikit perhitungan manajemen JR East Station yakin bahwa dengan lantai yang efektif diinjak sebesar 25 meter kuadrat maka akan menghasilkan daya sebesar 1400 kW. Energi ini dapat menjalankan satu buah kereta listrik (Saputri,2011). 3.2 Sifat dan Karakteristik Material PiezoelektrikBahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik ketika dikenai regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya,jika medan listrik diterapkan maka material tersebut akan mengalami regangan atau tekanan mekanis. Barium titanate dan zirconate titanate merupakan material piezoelektrik buatan manusia. Di alam ada banyak material alami yang dapat memberikan efek piezoelektrik, seperti berlinite, kuarsa, turmalin, dan garam rossel. Material jenis ini antara lain yaitu lapisan tipis rhombohedral lead zirconium titanate (PZT) sebagai aktuator untuk MEMS, lapisan tipis aluminium nitride (AIN) sebagai filter atau resonantor (orde GHz) berbasis efek surface acoustic wave (SAW), komposit piezoelektrik seperti serbuk keramik PTCa yang didispersikan dalam epoxy digunakan sebagai aktuator pembalik (listrik menjadi energi mekanik). Sifat dan karakteristik beberapa material piezoelektrik dapat dilihat pada gambar berikut :

Sifat dan karakteristik beberapa material piezoelektrikSumber : Ichwan , 2010 .Kristal piezoelektrik berdasarkan pengelompokan bahan gabungan merupakan sebuah keramik. Keramik merupakan campuran yang terdiri dari unsur-unsur logam dan bukan logam. Setiap bahan dari kermaik ini memiliki ciri kekerasan dan kerapuhan, selain itu keramik ini memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi dan lingkungan yang lebih berat.Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya digunakan untuk berbagai aplikasi diantaranya :1. kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.2. Tahan korosi.3. Sifat listriknya dapat insulator, semikonduktor, konduktor bahkan superkonduktor.4. Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik.5. Keras dan kuat, namun rapuh.Dua jenis ikatan dapat terjadi dalam keramik, yakni ikatan ionik dan kovalen. Sifat keseluruhan material bergantung pada ikatan yang dominan. Klasifikasi bahan keramik dapat dibedakan menjadi dua kelas : kristalin dan amorf (non kristalin). Dalam material kristalin terdapat keteraturan jarak dekat maupun jarak jauh, sedangkan dalam material amorf mungkin keteraturan jarak pendeknya ada, namun pada jarak jauh keteraturannya tidak ada.Sifat termal penting bahan keramik adalah kapasitas panas, koefisien ekspansi termal, dan konduktivitas termal. Kapasitas panas bahan adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi panas dari lingkungan. Panas yang diserap disimpan oleh padatan antara lain dalam bentuk vibrasi (getaran) atom/ion penyusun padatan tersebut. Keramik biasanya memiliki ikatan yang kuat dan atom-atom yang ringan. Jadi getaran-getaran atom-atomnya akan berfrekuensi tinggi dan karena ikatannya kuat maka getaran yang besar tidak akan menimbulkan gangguan yang terlalu banyak pada kisi kristalnya. Hantaran panas dalam padatan melibatkan transfer energi antar atom-atom yang bervibrasi. Vibrasi atom akan mempengaruhi gerakan atom-atom lain di tetangganya dan hasilnya adalah gelombang yang bergerak dengan kecepatan cahaya yakni fonon. Fonon bergerak dalam bahan sampai terhambur baik oleh interaksi fonon-fonon maupun cacat kristal. Keramik amorf yang mengandung banyak cacat kristal menyebabkan fonon selalu terhambur sehingga keramik merupakan konduktor panas yang buruk. Mekanisme penghantaran panas oleh elektron, yang dominan pada logam, tidak dominan di keramik karena elektron di keramik sebagian besar terlokalisasi..Sebagai bentuk kristal, atom-atom dari kristal piezo mengatur diri secara teratur dan berulang dalam pola 3 dimensi. Pola teratur dalam jangkau panjang yang menyangkut puluhan jarak atom dihasilkan kordinasi bahan, yang menentukan bentuk luar dari kristal seperti kuarsa memiliki bentuk permukaan bintang enam bunga salju. Fasa dari kristal piezoelektrik yang dikategorikan sebagai keramik ini merupakan sebuah kristalin. Piezoelektrik adalah salah satu sifat elektron magnetik keramik. Beberapa dari jenis kristal keramik tidak memiliki simetri dan memiliki pengaruh ion. Adanya pusat muatan positif dan negatif yang tidak identik mengakibatkan setiap sel satuannya berperan sebagai dwikutub listrik kecil dengan ujung postif negatif..Pengarahan momen dwikutub dari selsel satuan yang menghasilkan polarisasi, yaitu muatan positif berhimpun pada salah satu sisi kristal dan muatan negatif berhimpun pada ujung lainnya. Piezoelektrik juga memiliki sifat reversibel. Di dalam sebuah kristal piezoelektrik, muatan listrik positif dan muatan listrk negatif terpisah namun terdistribusi simetris sehingga kristal keseluruhan secara elektris bersifat netral. Ketika diterapkan stress (tekanan), maka distribusi muatan yang simetris akan terganggu sehingga muatan menjadi tidak simetris lagi, dan muatan yang tidak simetris inilah yang menimbulkan medan listrik. Sebaliknya, ketika medan listrik diterapkan pada material piezoelektrik akan terjadi deformasi mekanik yang menyebabkan material berubah dimensi (struktur kristalnya dari kubik menjadi tetragonal atau rhombohedral). Peristiwa ini dikarenakan pada saat medan listrik melewati material, molekul yang terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipol yang terinduksi dengan molekul atau struktur kristal materi. Penyesuaian molekul ini mengakibatkan material berubah dimensi.

BAB IVANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Pemilihan Material Piezoelektrik Konsep teknologi yang penulis paparkan ialah terbarukan (renewable) dan ramah lingkungan. Agar konsep tersebut dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan suatu pemilihan material yang memenuhi kualifikasi. Aspek-aspek penilaian yang terkait dengan pemilihan material piezoelektrik yaitu kandungan timbal (Pb), sifat piezoelektrik, dan temperatur Curie.Material piezoelektrik yang saat ini banyak digunakan dan diproduksi adalah PZT karena memiliki sifat piezoelektrik yang sangat baik. PZT memiliki komposisi Pb(ZrTi)O3, PZT yang mengandung unsur Timbal (Pb) dan berbahaya terhadap lingkungan jika diproduksi dalam skala besar. Oleh karena itu, penelitian terhadap material keramik piezoelektrik bebas timbal dengan alternatif material pengganti yang ramah lingkungan perlu dikembangkan. Salah satu alternatif material pengganti yang ramah lingkungan dan telah dikembangkan untuk material piezoelektrik ini adalah Bismut Natrium Titanat (BNT). BNT merupakan bahan keramik yang memiliki sifat piezoelektrik yang cukup kuat, dapat diaplikasikan tanpa penambahan Pb. Kualitas BNT masih di bawah PZT. Hal ini dapat dilihat dari besar temperatur Curie bahan tersebut. Temperatur Curie bahan piezoelektrik PZT adalah 450o C, sedangkan temperatur Curie bahan piezoelektrik BNT adalah 320C. Semakin tinggi temperatur Curie suatu bahan maka bahan semakin baik kualitas bahan tersebut. Karena dapat diaplikasikan sampai batas temperatur Curie bahan tersebut (Takenaka, dkk, 1991).Bahan BNT terus dimodifikasi dengan penambahan bahan-bahan lain seperti BT dan juga BKT. Penambahan bahan BT dan BKT pada material piezoelektrik ini diharapkan akan menghasilkan sifat piezoelektrik yang lebih kuat serta tetap merupakan bahan yang ramah lingkungan. Pada penelitian sebelumnya, telah dilakukan sinstesis dengan metode solid state reaction terhadap bahan piezoelektrik BNT-BT-BKT, didapatkan struktur perovskite yang optimal pada campuran 0.90BNT-0.05BT-0.05BKT (Wang, dkk, 2004) dan pada campuran 0.93BNT-0.05BT-0.02BKT (Fahyuan, 2011). Bahan piezoelektrik BNT-BT-BKT memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan bahan piezoelektrik bebas Pb lainnya. Sebagai perbandingan dengan BNT-BT-KNN besar konstanta piezoelektriknya adalah d33 = 98 pC/ N (Hiruma, dkk, 2009). Sedangkan BNT-BT-BKT besar konstanta piezoelektriknya adalah d33 = 148 pC/N (Wang, dkk, 2004).

4.2 Desain dan Konsep Matematis PiezoelektrikSetelah tahap seleksi material yang memenuhi kualifikasi, maka penulis akan membahas desain dan konsep matematis dari teknologi piezoelektrik ini. Desain atau exploded view satu unit sistem piezoelektrik yang penulis ajukan ditunjukkan oleh gambar berikut : (dimensi 6 mm x 4 mm x 2 mm )

Desain satu unit sistem piezoelektrikSumber : Ichwan , 2010 .Sistem piezoelektrik tersebut dilindungi dengan senyawa polimer karet agar tidak mengalami kerusakan ketika ada tenaga mekanik yang bekerja pada permukaannya. Agar menghasilkan voltase listrik yang cukup tinggi, maka unit-unit mikro ini disatukan dalam suatu sistem yang lebih besar. Teknik penginstalasian piezoelektrik dapat dilihat pada gambar berikut :

Satu unit karpet piezoelektrikSumber : Ichwan , 2010 .Dimensi satu unit karpet piezoelektrik ini adalah 1.500 mm x 500 mm. Maka, jumlah mikropiezoelektrik yang terdapat dalam satu lembar karpet piezoelektrik adalah 31.250 unit. Karpet piezoelektrik ini dapat diinstalasi pada jalan raya, lantai stasiun kereta api, dan tempat-tempat umum lainnya yang memiliki mobilitas tinggi sehingga energi mekaniknya mudah diperoleh. Selanjutnya, untuk mengalkulasikan voltase yang dihasilkan oleh satu unit mikropiezoelektrik dapat digunakan persamaan berikut :

Dari hasil pemilihan material piezoelektrik, diketahui bahwa bahan BNT-BT-BKT memiliki nilai d33 = 98 pC/N dan e33 = 148 pC/N. Satu unit mikropiezoelektrik memiliki luas permukaan sebesar 24 mm2 dan tebal 2 mm, serta satu lembar karpet mikropiezoelektrik mengandung 31.250 unit mikropiezoelektrik. Jika gaya rata-rata yang diterima oleh karpet piezoelektrik dari orang-orang yang berlalu lalang diasumsikan sebesar 500 N . Maka, voltase yang dapat dihasilkan oleh satu lembar karpet piezoelektrik adalah sebesar 826.190 volt. Jika arus listrik yang mengalir pada rangkaian elektriknya diasumsikan sebesar 2 A (arus standar), maka daya yang dihasilkan adalah sebesar 1652 kW. Daya listrik sebesar ini dapat digunakan untuk menyalakan lampu talu lintas, sistem penerangan jalan, display keberangkatan dan sistem ticketing di stasiun kereta.

BAB V PENUTUP

5.1 SimpulanBerdasarkan hasil dari analisis serta pembahasan mengenai pemanfaatan teknologi piezoelektrik sebagai transduser energi listrik terbarukan dan ramah lingkungan, penulis menyimpulkan beberapa hal yaitu :1. Material piezoelektrik yang memenuhi kualifikasi adalah BNT-BT-BKT karena tidak mengandung timbal (Pb) dalam proses produksinya dan memiliki konstanta piezoelektritas sebesar 148 pC/N.2. Teknologi piezoelektrik memanfaatkan efek piezoelektrisitas untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik serta menyimpan energi listrik dalam bentuk muatan.3. Satu lembar karpet piezoelektrik yang terdiri dari 31.250 unit mikropiezoelektrik mampu menghasilkan voltase sebesar 826.190 volt dan daya sebesar 1652 kW jika menerima gaya tekan permukaan sebesar 500 N.4. Dengan besar kapasitas daya yang dihasilkannya, teknologi piezoelektrik sudah patut untuk dikembangkan dan digunakan sebagai sumber energi listrik alternatif.

5.2 SaranAgar teknologi piezoelektrik dapat berkembang dan terasa manfaatnya, penulis menyarankan beberapa hal yaitu :1. Pemerintah dengan badan yang berwenang mendukung produksi material piezoelektrik secara massal agar tersebar di pasaran dan memiliki harga yang kompetitif dengan batu bara.2. Pengembangan kualitas material piezoelektrik diperlukan dalam mengatasi kebocoran dielektrik sehingga efisiensi dapat meningkat. DAFTAR PUSTAKA

William, D. 2003. Materials Science and Engineering. New York: John Wiley and Sons, Inc. Triwahyuni. 2011. Sintesis dan Karakterisasi Bahan Piezoelektrik BiO,5NaO,5TiO3(BNT) dengan Metode Molten Salt.Saputri. 2011. Penggunaan Piezoelektrik sebagai Sumber Energi LED Street Lightuntuk Penerangan Jalan.Ali, Sungkar. 2010. Inovasi Pengembangan Desain Alat Pengisi Ulang Baterai Ponsel dalam Usaha Penghematan Energi.Anonim.2011. Figur Industri Migas Indonesia.