plagiat merupakan tindakan tidak terpuji … · atas bimbingan ibu selama saya menjadi mahasiswa di...
TRANSCRIPT
PERBEDAAN KETERAMPILAN COPING
ANTARA WANITA DEWASA DINI YANG SUDAH MENIKAH
DAN BELUM MENIKAH
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
A. MITHA ARSANTI
029114020
JURUSAN PSIKOLOGI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Banyak perkara yang tak dapat ku mengerti, Mengapakah harus terjadi di dalam kehidupan ini? Satu perkara yang kusimpan dalam hati, Tiada sesuatu kan terjadi tanpa Allah peduli.. Allah mengerti, Allah Peduli, Segala persoalan yang kita hadapi.. Tak akan pernah dibiarkanNya ku bergumul sendiri Sebab Allah mengerti..
(Allah Peduli)
Sebab Aku ini Tuhan Allahmu, Memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: “Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau”
(Yesaya 41:13)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karya kecil ini kupersembahkan untuk..
Tuhan Yesus yang selalu menyayangi dan menjagaku, memelukku ketika aku sedih dan takut, dan tersenyum ketika aku bahagia.. Thank You, Jesus!
Bunda Maria yang selalu menuntunku, melindungiku, dan mendampingiku di saat-saat aku lemah dan rapuh..
Bapak & ibu, cinta terbesar dalam hidupku..
Kedua adikku terkasih Mira & Agung..
Mas Hari tersayang..
Semua orang yang datang dan pergi dalam hidupku..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PERBEDAAN KETERAMPILAN COPING
ANTARA WANITA DEWASA DINI YANG SUDAH MENIKAH
DAN YANG BELUM MENIKAH
Mitha Arsanti 029114020
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah. Penelitian ini merupakan penelitian perbandingan atau komparasi. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah, di mana keterampilan coping wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih baik daripada keterampilan coping wanita dewasa dini yang belum menikah.
Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 35 wanita dewasa dini yang sudah menikah dan 35 wanita dewasa dini yang belum menikah. Subjek berusia antara 20 tahun hingga 30 tahun dan berpendidikan SMU hingga S2. Data diperoleh dengan menggunakan skala keterampilan coping. Daya diskriminasi skala menggunakan batas nilai ≥ 0,3 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,931. Data penelitian dianalisis menggunakan uji-t, dan dalam menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis, dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.
Hasil perhitungan menunjukkan mean empiris wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih besar daripada mean empiris wanita dewasa dini yang belum menikah (164,6 > 156,06). Dari hasil uji-t didapatkan t hitung sebesar 3,342 dan t tabel sebesar 1,671, serta p=0,001. Karena t hitung lebih besar (>) daripada t tabel, dan nilai p < 0,05 dengan demikian hipotesis penelitian ini diterima. Artinya, ada perbedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah, di mana keterampilan coping wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih baik daripada wanita dewasa dini yang belum menikah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE DIFFERENCES OF COPING SKILLS
BETWEEN EARLY-ADULT MARRIED WOMEN
AND UNMARRIED WOMEN
Mitha Arsanti 029114020
Faculty of Psychology Sanata Dharma University
Yogyakarta
The purpose of this research was to see the differences of coping skills between early-adult married-women and unmarried women. This research was a comparison research. The hypothesis in this research was there were some differences of coping skills between early-adult married-women and unmarried women which the married women had better coping skills than unmarried women.
The subjects in this research were 35 early-adult married-women and 35 unmarried women. The subjects were between 20-30 years old and having education from senior high school to master. The data were collected using coping skills scale. Discrimination scale power was limited in ≥ 0,3 with the reliability coefficient 0,931. The research data is measured using t-test and to determine whether hypothesis could be accepted or unaccepted, it was done by comparing the value of t count with t table.
The result showed that empirical mean of early-adult married-women was higher than the empirical mean of unmarried women (164,6 > 156,06). The result of t-test showed that t count was 3,342 and t table was 1,671 with p = 0,001. Since t count was higher (>) than t table so the hypothesis in this research was accepted. It means, there was a difference of coping skills between early-adult married-women and unmarried women where the early-adult married-women had better coping skills than unmarried women.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan tuntunan, penyertaan,
dan kasihNYA kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari adanya keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, sehingga dengan
bantuan dari berbagai pihaklah penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang baik dan hebat, terima kasih Tuhan karena Kau
selalu pedulikan aku dan tak pernah biarkan aku sendiri.. Thank You Jesus for
all the wonderful gifts You have bestowed upon me.
2. Bapak Edy Suhartanto, S.Psi., M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi.
3. Ibu Sylvia Carolina MYM., S.Psi selaku Kepala Program Studi Psikologi.
4. Ibu Titik Kristiyani, S.Psi selaku dosen pembimbing akademik. Terima kasih
atas bimbingan ibu selama saya menjadi mahasiswa di fakultas psikologi
Universitas Sanata Dharma.
5. Bapak C. Wijoyo Adinugroho, S.Psi selaku dosen pembimbing akademik
pengganti sekaligus dosen pembimbing skripsi. Terimakasih atas kesabaran,
perhatian, serta arahan yang senantiasa bapak berikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Agnes Indar E, S.Psi, Psi., M.Si selaku dosen penguji yang telah memberi
banyak masukan, bimbingan, dan arahan yang sangat berarti sehingga skripsi ini
dapat tersusun dengan lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Bapak Y. Heri Widodo, S.Psi selaku dosen penguji yang telah memberikan
kritikan, koreksi, dan masukan bagi perbaikan skripsi ini.
8. Mas Gandung, Mas Muji, Mas Doni, dan Mba Nanik yang telah membantu
dalam banyak hal dan memberi kemudahan bagi penulis selama penulis belajar
di fakultas psikologi ini.
9. Pak Gi, terimakasih atas segala senyuman, semangat, dan ketulusan hati bapak
dalam melayani kami selama kami belajar di fakultas ini..
10. Mbak-mbak dan teman-teman yang telah bersedia mengisi angket untuk
penelitian ini, terimakasih banyak..
11. Bapak dan Ibu S. Saptono, bapak dan ibuku yang luar biasa, terima kasih atas
kasih sayang dan cinta yang tak pernah berkesudahan; dukungan, doa, jerih
payah, pelukan, dan segalanya.. Terimakasih sudah menjadikan Mitha seperti
sekarang ini.. I love you so much!
12. Mira dan Agung, adik-adikku yang senantiasa menceriakan hari-hariku dengan
segala canda, tawa, keributan, everything..! Thank you for your support, your
smiles, your tears, your love and cheers that keeps me going. ♪ We are little
monsters..♫!! I love you both..
13. Mas Hari, kekasih dan sahabat yang selalu ada dalam suka dan duka. I’m so
blessed to have a kind, trustworthty, caring person who always loving and
supporting me. All my life, I pray for someone like you.. Thank you so much
dear, I love you!
14. Simbok, Mbah Putri dan seluruh keluarga besar Siswo Subroto dan Mageno..
terimakasih atas doa dan dukungan yang senantiasa mengalir dengan tulus..
15. Bapak dan Ibu Sutarjo, terimakasih atas doa, kasih sayang, dan dukungan yang
selalu Bapak dan Ibu berikan.. Terimakasih juga untuk Mas Totok&Mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hesti, Mas Tanto&Mbak Tatik, Mas Win&Mbak Retno (Makasih doanya ya
mas..), serta Mas Wahyu&Mbak Mamiek untuk supportnya..God bless us!
16. Bapak dan Ibu Zainuri atas kekeluargan dan kehangatan yang senantiasa
diberikan selama saya kos di Zusi Arib.
17. Ntrie, untuk persaudaraan tanpa akhir. Terimakasih untuk persahabatan, air
mata, kehangatan, pelukan, dan kepercayaan yang senantiasa membuahkan
kekuatan.. Aku banyak belajar dari kamu, Ntrie..You great, girl!
18. Anak-anak kost Zusi Arib yang always ceria..Archy Tuk-tuk (I’ll miss you
Tuk..), Evi (Thanks atas share-nya dan kerelaan menyediakan perpus gratis
tanpa denda,hehe), Kasis (Thanks ya Kasis udah merelakan kamar jadi base
camp yang nyaman, serta diskusi-diskusi yang gila namun bermutu), Indah
(Makasih pinjeman A55nya ya.. Sori lama ☺), Maduma (Makasih untuk cerita
yang tak habis2nya..Semangat!), Lina Sicoy (Makasih ya Coy untuk canda yang
genius, sharing, dan kerelaannya direpotin serta selalu siap stand by di saat2
gawat nan genting) dan Thea (Yang rajin ya kuliahnya..). Makasih untuk hari-
hari yang penuh kegembiraan yang kita lewati bersama, I love you all.. Juga
buat Mili, Meme, Mameth, Mba Tutik, Mba Meli n Mba Dewi..Kangen euy!
19. Teman-teman seperjuangan yang telah membuat hidupku menjadi lebih
bersemangat dan penuh arti: Tanti, Fista, Ajeng, Nope, Ucie, Lita, Thea, Trisha,
Lia.. Kalian hebat, kalian baik, kalian lucu, kalian keren, kalian membuat
hidupku penuh warna. Aku ga akan lupakan waktu-waktu berharga yang pernah
kulewatkan bersama kalian. Thank you so much ya teman-teman..I love you all!
20. Teman-teman Psikologi angkatan ’02: Elvin, Nanoet, Ina, Yanti, Lisna, Nining,
Wiwin, Asih, Dewi, Pita, Ipoet, Tita, Mey, Ian, Panji, Bona, Vincent, Wedha,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Andre, Wawan, Suko, dan semuanya yang ga bisa aku sebutin satu per satu.
Terimakasih atas kebersamaan yang indah.
21. Sepupu-sepupuku yang baik dan menyenangkan: Mba Esther, Mas Anggo,
Cinot (Mba Retno ‘Rara’), Cithoel (De’ Cita)..Makasih ya atas bantuan,
kebaikan hati, share, dan keceriaan yang selalu kalian bagikan untukku..
22. Sahabat-sahabatku yang selalu ada untuk menjadi kekuatanku: Era, Esti,
Agnes.. Thank you for always being there and always supporting me. Kalian
selalu membuat aku merasa tak sendirian. Terimakasih juga buat teman-
temanku yang rajin menyemangatiku lewat sms2..Eko ‘Teko’, Mas Dodon,
Didik, dan Pram. Kapan-kapan reuni donk.. I miss you.
23. Sutri dan Lia, juga Siska..Makasih ya privatnya..Sori kalo aku lemot, hehe..
24. Teman-teman KKN Ngambah crew: Dhiyu (kepala suku), Danang ‘ndut
(Advisor), Danang Kurus (Bola Mania), Agnes (Si Bawel), Chyntia (Sharing
Partner), Uud (Our Mommy), Wiedha (Trouble Maker), Ika (yg kalem banget),
dan Ike (Smart girl). Reuni Yuk..Miss you all!
25. Last but not least..”Sahabat Hati”. Terimakasih untuk pelajaran berharga yang
mampu “membuka mataku”. Thank you for changing my life. Two thumbs up
for you! ☺
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan
segenap kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk
menunjang kesempurnaan skripsi ini.
Yogyakarta,
Penulis
A. Mitha Arsanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................ i
Halaman Persetujuan .................................................................................................. ii
Halaman Pengesahan .................................................................................................. iii
Pernyataan Keaslian Karya ......................................................................................... iv
Halaman Motto ........................................................................................................... v
Halaman Persembahan................................................................................................ vii
Abstrak........................................................................................................................ viii
Abstract ....................................................................................................................... ix
Kata Pengantar ............................................................................................................ x
Daftar Isi ..................................................................................................................... xv
Daftar Lampiran.......................................................................................................... xix
Daftar Gambar ............................................................................................................ xx
Daftar Tabel ................................................................................................................ xxi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG............................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................... 6
C. TUJUAN PENELITIAN ........................................................................ 6
D. MANFAAT PENELITIAN.................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 8
A. KETERAMPILAN COPING ................................................................. 8
1. Pengertian Keterampilan Coping ................................................. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Aspek-aspek Keterampilan Coping.............................................. 10
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Coping.................................. 12
B. PERNIKAHAN...................................................................................... 15
1. Pengertian Pernikahan ...................................................................... 15
2. Tujuan Pernikahan ............................................................................ 17
C. WANITA DEWASA DINI .................................................................... 19
1. Pengertian dan Batasan Usia Dewasa Dini .................................. 19
2. Ciri-ciri Dewasa Dini ................................................................... 21
3. Tugas Perkembangan Dewasa Dini ............................................. 25
4. Perkembangan Kepribadian Wanita............................................. 26
5. Dinamika Perbedaan Keterampilan Coping pada Wanita
Dewasa Dini yang Sudah Menikah dan yang Belum Menikah.... 27
D. HIPOTESIS ............................................................................................ 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 32
A. JENIS PENELITIAN ............................................................................. 32
B. IDENTIFIKASI VARIABEL ................................................................ 32
C. DEFINISI OPERASIONAL................................................................... 32
1. Keterampilan Coping ........................................................................ 32
2. Status Pernikahan.............................................................................. 35
D. SUBJEK PENELITIAN ......................................................................... 36
E. PROSEDUR PENELITIAN................................................................... 36
F. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA.............................. 38
1. Penyusunan Butir Pernyataan ........................................................... 38
2. Pemberian Skor................................................................................. 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ..................................................... 41
1. Validitas ............................................................................................ 41
2. Uji Analisis Item............................................................................... 42
3. Reliabilitas ........................................................................................ 46
H. METODE ANALISIS DATA ................................................................ 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................................ 48
A. PELAKSANAAN PENELITIAN .......................................................... 48
B. DESKRIPSI SUBJEK ........................................................................... 49
C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN ....................................................... 50
D. UJI ASUMSI ANALISIS DATA........................................................... 51
1. Uji Normalitas................................................................................... 51
2. Uji Homogenitas ............................................................................... 52
E. UJI HIPOTESIS ..................................................................................... 53
F. PEMBAHASAN .................................................................................... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................... 64
A. KESIMPULAN ...................................................................................... 64
B. SARAN .................................................................................................. 65
C. KETERBATASAN PENELITIAN ........................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 68
LAMPIRAN................................................................................................................ 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SKALA UJI COBA/TRY OUT
Lampiran 2 DATA UJI COBA SKALA
Lampiran 3 RELIABILITAS SKALA
Lampiran 4 SKALA PENELITIAN
Lampiran 5 DATA PENELITIAN
Lampiran 6 UJI NORMALITAS
Lampiran 7 UJI HOMOGENITAS
Lampiran 8 UJI HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar1 Bagan Keterampilan Coping wanita Dewasa Dini yang Sudah
Menikah dan yang Belum Menikah ....................................................... 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Blue Print Skala Keterampilan Coping ..................................................... 40
Tabel 2 Skor Untuk Item Favorable dan Unfavorable ........................................... 41
Tabel 3 Spesifikasi Item Setelah Uji Coba ............................................................ 44
Tabel 4 Spesifikasi Item Penelitian........................................................................ 45
Tabel 5 Deskripsi Subjek Penelitian ...................................................................... 49
Tabel 6 Hasil Analisis ............................................................................................ 50
Tabel 7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov......................... 52
Tabel 8 Hasil Uji Hipotesis .................................................................................... 54
Tabel 9 Uji Perbedaan Tiap-tiap Aspek ................................................................. 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stress merupakan bagian dari hidup. Setiap orang memiliki berbagai
harapan dan tuntutan yang harus dipenuhi. Tuntutan-tuntutan tersebut dapat
datang dari lingkungan maupun dari diri sendiri. Apabila kondisi yang penuh
dengan tuntutan tersebut tidak terpenuhi, maka akan muncul keadaan yang
menjadi sumber stress atau stressor.
Stressor atau sumber stress dapat menimbulkan dampak negatif bagi
perkembangan individu. Individu yang mengalami stress dapat melakukan
apapun tanpa memperhitungkan risiko yang harus ditanggungnya. Menurut
Lazarus dan Folkman (dalam Skinner, 1995) stress adalah hubungan luar biasa
antara seseorang dengan lingkungannya yang dianggap sebagai situasi yang
mengancam dan membahayakan keberadaannya.
Individu dewasa dini merupakan individu yang rawan terhadap stress
karena menurut Hurlock (1990), dewasa dini merupakan periode penyesuaian
diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru.
Individu dewasa dini juga merupakan individu yang mempunyai tingkat
produktivitas yang tinggi. Mereka mulai memiliki tuntutan untuk bekerja dan
memenuhi kebutuhan ekonomi mereka secara mandiri. Di samping itu,
individu dewasa dini juga mempunyai tugas untuk menemukan pasangan hidup
dan kemudian menikah untuk membentuk suatu keluarga.
Demikian pula dengan wanita yang berada pada periode dewasa dini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mereka dihadapkan pada tugas-tugas perkembangan yang harus mereka capai
dan tuntutan-tuntutan sosial yang harus mereka penuhi. Bagi seorang wanita
dewasa dini yang belum menikah, tuntutan berasal dari masyarakat sekitarnya
karena mereka belum mencapai salah satu tugas perkembangan yang penting
dalam periode ini. Tugas perkembangan tersebut adalah mencari dan
menemukan pasangan hidup, kemudian menikah untuk membentuk suatu
keluarga.
Pada umumnya masyarakat memandang negatif orang-orang yang tidak
menikah pada usia ini. Masyarakat menilai, usia dewasa dini adalah masa yang
tepat untuk membentuk keluarga; seperti yang diungkapkan oleh Santrock
(2002) bahwa usia dewasa dini adalah usia yang standar untuk menikah. Hal
ini didukung oleh pendapat Wagner (2002) yang menyatakan bahwa
masyarakat Timur khususnya masih memiliki persepsi yang negatif terhadap
orang yang tidak menikah dan memilih hidup lajang.
Wanita yang sudah menikah pun memiliki berbagai tuntutan. Misalnya,
mereka dituntut untuk senantiasa memiliki waktu dan tenaga untuk melayani
segala kebutuhan rumah tangganya. Seorang wanita diharapkan dapat
mendampingi dan melayani suami, serta mengurus anak-anaknya dengan baik.
Di sisi lain sebagai individu dewasa dini yang sedang dalam masa produktif, ia
ingin mencapai karir yang matang.
Tuntutan-tuntutan masyarakat inilah yang seringkali membuat wanita
baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah mengalami tekanan-
tekanan mental atau emosional. Stress harus diatasi oleh setiap individu agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perkembangan emosional dan sosial individu tersebut tidak terganggu. Masing-
masing individu memiliki cara yang berbeda dalam menghadapi stress. Akan
tetapi, secara umum individu memerlukan keterampilan coping dalam
menghadapi setiap permasalahan yang dihadapinya.
Coping adalah cara seseorang mengatur perilaku, emosi, dan orientasi di
bawah kondisi yang penuh dengan tekanan atau stressor (Skinner & Wellborn
dalam Skinner, 1995). Apabila seseorang memiliki keterampilan coping yang
baik, maka orang tersebut akan mampu mengatasi segala permasalahan yang
dapat menimbulkan stress dalam kehidupannya. Dengan demikian,
perkembangan emosional dan sosial individu tersebut tidak terganggu.
Keterampilan coping yang baik sangat dibutuhkan oleh setiap individu
agar individu tersebut dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang dapat
menimbulkan stress. Salah satu faktor yang dapat menunjang keterampilan
coping pada diri seseorang adalah dukungan sosial. Menurut Bodenmann dkk
(2005), kehadiran seseorang dalam sebuah hubungan merupakan sumber daya
utama untuk memberikan dukungan pada pasangannya dalam menghadapi
tekanan-tekanan atau stresor dalam hidup sehari-hari, baik stress yang ringan
maupun yang berat.
Antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan wanita dewasa dini
yang belum menikah terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut terkait dengan
salah satu sumber daya dalam penyelesaian masalah, yaitu dukungan sosial
yang didapat dari suami.
Seorang wanita dewasa dini yang sudah menikah mempunyai seorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
suami yang mungkin mempengaruhi pola copingnya dengan penyelesaian yang
lebih berfokus pada masalah dan dapat mengatasi stress dengan cara yang
tepat. Wanita dewasa dini yang belum menikah mungkin memiliki teman atau
kerabat yang dapat mendukung mereka ketika mengalami stress, akan tetapi
menurut Walters (2002) hubungan emosional yang terjalin antara suami dan
istri lebih kuat dibandingkan dengan hubungan dengan teman atau kerabat.
Selain itu, menurut Sears (1988) orang yang menikah mempunyai
kemungkinan kesepian lebih kecil daripada yang tidak menikah, dan kesepian
tertinggi biasanya dialami oleh individu di masa remaja dan pemuda. Wanita
dewasa dini yang belum menemukan pasangan hidup seringkali merasakan
kesepian dan kesendirian. Sears menambahkan, orang yang kesepian sering
memiliki keterampilan sosial yang rendah. Hal ini akan mempengaruhi
keterampilan coping wanita dewasa dini yang belum menikah karena salah
satu faktor yang mempengaruhi keterampilan coping adalah keterampilan
sosial.
Hasil penelitian Fauziah, Prihanto, dan Sukamto (1999) menunjukkan
bahwa dukungan sosial suami pada istri sangat berpengaruh pada tingkat stress
yang mereka alami. Ada hubungan negatif antara dukungan sosial yang
diberikan suami dengan tingkat stress. Hal ini berarti semakin tinggi dukungan
sosial yang diberikan oleh suami, maka semakin rendah tingkat stress yang
dialami oleh istri.
Pada wanita dewasa dini yang sudah menikah, dukungan sosial dalam
mengatasi stress dapat mereka terima dari pasangan. Pada wanita dewasa dini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang belum menikah, sumber daya yang sangat berarti tersebut tidak mereka
miliki. Mereka tidak memiliki seorang suami sebagai sosok yang paling dekat
yang dapat memberikan dukungan ketika mereka mengalami stress.
Walters (2002) mengemukakan bahwa perkawinan adalah kesempatan
untuk pertumbuhan dan perkembangan yang semakin jauh dan merupakan
suatu tantangan dan kesempatan untuk membahagiakan orang lain, bukan
untuk mengejar kebahagiaan sendiri secara egois. Sebuah penelitian
longitudinal yang dilakukan oleh Lucas, Clark, Georgellis, dan Diener (2003)
menunjukkan bahwa orang yang menikah memiliki hidup yang lebih puas dan
bahagia daripada orang yang tidak menikah.
Salah satu kemungkinan sumber kebahagiaan dalam pernikahan adalah,
individu yang ada dalam ikatan pernikahan tersebut telah menempatkan diri
sebagai seseorang yang harus menghargai pasangannya dan tidak bersikap
egois, mau berbagi dan saling mendukung ketikan menghadapi suatu tekanan.
Hal tersebut membuat hidup individu dewasa dini yang sudah menikah lebih
efektif dan bahagia.
Perbedaan kondisi yang terdapat antara wanita dewasa dini yang sudah
menikah dan yang belum menikah ini menjadi suatu hal yang menarik bagi
peneliti. Peneliti ingin melihat apakah perbedaan kondisi tersebut
menimbulkan perbedaan keterampilan coping pada wanita dewasa dini yang
sudah menikah dan yang belum menikah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas,
permasalahan yang muncul dan akan diteliti dalam penelitian ini adalah apakah
keterampilan coping wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih tinggi
daripada wanita dewasa dini yang belum menikah?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah keterampilan
coping wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih tinggi daripada dewasa
dini yang belum menikah.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran
mengenai tingkat keterampilan coping pada individu dewasa dini,
baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah.
b. Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi bagi
psikologi perkembangan dalam mempelajari dinamika kehidupan
individu dewasa dini, khususnya keterampilan coping dan faktor-
faktor pendukung yang dimiliki oleh wanita dewasa dini untuk
mengatasi stress yang mereka hadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Manfaat praktis
a. Bagi wanita dewasa dini
Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi
wanita dewasa dini, baik wanita dewasa dini yang sudah menikah
maupun yang belum menikah untuk mengembangkan keterampilan
coping secara mandiri.
b. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat mendukung peneliti
selanjutnya untu mengembangkan penelitian baru yang lebih
relevan dalam bidang psikologi perkembangan dan psikologi
kesehatan, khususnya yang terkait dengan dinamika kehidupan
individu dewasa dini beserta segala permasalahan yang dihadapi.
c. Bagi pembaca
Peneliti berharap hasil penelitian ini memberikan informasi bagi
pembaca mengenai hal-hal yang dapat membantu meningkatkan
keterampilan coping untuk mengatasi stress yang mereka alami
dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KETERAMPILAN COPING
1. Pengertian Keterampilan Coping
Ketika individu mengalami stress, ia memerlukan strategi untuk
menghadapinya. Mengatasi stress merupakan usaha individu untuk
menghilangkan rasa tidak enak karena stress, dan membebaskan diri dari rasa
itu. Mengatasi stress merupakan usaha yang dinamis, berganti secara terus
menerus, dan tak henti-hentinya mengubah orang yang melakukan pengatasan
stress itu. Perubahan itu terjadi karena usaha pengatasan yang ditujukan keluar
untuk mengubah hal, peristiwa, orang, atau keadaan yang mengakibatkan stress
(Hardjana, 1994).
Untuk dapat mengatasi segala permasalahan yang dapat menimbulkan
stress, seseorang harus memilki keterampilan coping. Coping adalah cara
seseorang mengatur perilaku, emosi, dan orientasi di bawah kondisi yang penuh
dengan tekanan atau stressor (Skinner & Wellborn dalam Skinner, 1995).
Sedangkan menurut Lazarus & Launier (dalam Forman, 1993), coping
merupakan suatu set respon berupa kognitif atau perilaku yang digunakan oleh
orang untuk mengatasi situasi yang penuh dengan permasalahan dan untuk
mencegah kehancuran akibat tekanan dalam hidup.
Coping menunjuk pada berbagai upaya, baik mental maupun
perilaku, untuk menguasai, mentoleransi, mengurangi, atau minimalisasikan
suatu situasi atau kejadian yang penuh tekanan. Dengan perkataan lain coping
merupakan suatu proses dimana individu berusaha untuk menangani dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menguasai situasi stress yang menekan akibat dari masalah yang sedang
dihadapinya dengan cara melakukan perubahan kognitif maupun perilaku guna
memperoleh rasa aman dalam dirinya (Mu’tadin dalam www.e-psikologi.com).
Menurut Forman (1993), keterampilan coping dapat diartikan sebagai
suatu set informasi dan perilaku fisiologis, sosial, kognitif, dan/atau afektif yang
dipelajari dan digunakan oleh individu untuk mengatasi penyebab stress secara
efektif dan mengurangi akibat negatif yang ditimbulkan oleh stress.
Keterampilan coping merupakan kemampuan untuk menangani
perubahan dan kemampuan untuk memandang apa yang terjadi di lingkungan
sekitar. Kemampuan ini digunakan untuk memahami hal-hal dan orang-orang di
sekitar individu serta bagaimana individu dapat mengatasi hal-hal tersebut
(www.journal-writing.webdjinni.net).
Jadi, yang dimaksudkan dengan keterampilan coping adalah kemampuan
yang dimiliki oleh individu baik mental maupun perilaku berupa perilaku
fisiologis, sosial, kognitif, dan afektif untuk menghilangkan rasa tidak enak
yang diakibatkan oleh stress. Kemampuan tersebut digunakan untuk menangani,
menguasai, dan mengatasi penyebab stress secara efektif serta mengurangi
akibat negatif yang ditimbulkan oleh stress, guna memperoleh rasa aman.
2. Aspek-aspek Keterampilan Coping
Terdapat beberapa aspek dalam keterampilan coping, yaitu
(www.journal-writing.webdjinni.net) :
a. Reaksi terhadap stress
Yang dimaksudkan dengan reaksi terhadap stress adalah
kemampuan untuk berfungsi secara normal pada saat berada dibawah
tekanan atau stress. Hal ini juga meliputi kemampuan untuk memandang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
suatu kekecewaan atau kesalahan dengan cara yang tepat. Dapat
memahami bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan
dapat pula meraih kesuksesan. Kuncinya adalah belajar dari kesalahan
dan menikmati kesuksesan yang didapat.
b. Bersandar pada diri sendiri
Yang dimaksudkan di sini adalah kemampuan untuk bersandar
atau percaya pada diri sendiri. Ada saat-saat ketika individu
membutuhkan solusi atau pendapat dari orang lain mengenai
permasalahan yang sedang dihadapi. Akan tetapi, pada akhirnya individu
tersebut harus memutuskan sendiri jalan yang harus dipilih dalam
menjalani kehidupan.
c. Kemampuan untuk melakukan pendekatan terhadap situasi
Setiap individu harus memiliki kemampuan untuk memantau dan
melakukan pendekatan terhadap lingkungan dan orang-orang
disekitarnya. Hal ini disebabkan perubahan-perubahan dalam kehidupan
yang terus terjadi. Dengan mempercayai insting dan kemampuan
membuat keputusan, individu akan mampu dengan cepat merespon hal-
hal atau situasi baru yang terjadi.
d. Memiliki sumber daya
Memiliki sumber daya berarti memiliki kemampuan untuk
menemukan sebuah jalan keluar yang baru untuk suatu permasalahan.
Suatu solusi dari sebuah permasalahan tidaklah mudah untuk ditemukan.
Akan tetapi dengan kemampuan yang dimiliki, individu dapat
menemukan jalan keluar yang sepertinya tidak ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Mampu beradaptasi
Adanya perubahan tak dapat terhindarkan dalam kehidupan. Oleh
karena itu, kemampuan untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri
terhadap perubahan sangat diperlukan. Dengan bersikap fleksibel dan
terbuka, individu akan mampu untuk menghadapi perubahan-perubahan
dalam hidup dengan baik.
f. Memiliki sikap proaktif
Yang dimaksudkan di sini adalah kemampuan atau keterampilan
untuk mengantisipasi suatu permasalahan sebelum masalah tersebut
muncul. Ini juga merupakan kemampuan untuk memahami apa yang
dibutuhkan dan mengambil tindakan ketika diperlukan. Memiliki sikap
proaktif juga berarti menyadari bahwa selalu ada risiko dalam kehidupan
dan dapat mengambil pelajaran dari risiko tersebut, dan bukan
menghindar atau takut menghadapinya.
g. Kemampuan untuk menikmati saat rileks
Kemampuan untuk menikmati saat rileks berarti kemampuan
untuk menyisihkan waktu untuk diri sendiri dan menikmati saat-saat
santai. Hal ini juga berarti kemampuan untuk dapat menghargai hidup
dengan menikmati hidup dan lingkungan sekitar di tengah-tengah
kesibukan dunia.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Coping
Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan coping
menurut Lazarus & Folkman (dalam Forman,1993) dan Mu’tadin (dalam
www.e-psikologi.com) adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Kesehatan dan energi (Health and energy)
Kesehatan merupakan sumber yang penting, karena selama
dalam usaha mengatasi stres individu dituntut untuk mengerahkan tenaga
yang cukup besar. Apabila sedang sakit atau lelah, maka individu tidak
memiliki cukup energi untuk melakukan coping sebaik individu yang
berada dalam kondisi sehat.
b. Keyakinan atau Pandangan Positif (Positive beliefs)
Keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting.
Memandang diri sendiri secara positif dan percaya/yakin bahwa
keberhasilan dalam hidup dapat dikendalikan dan akan menjadi hal yang
positif.
c. Keterampilan Memecahkan Masalah (Problem-solving skills)
Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi,
menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk
menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan
alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada
akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang
tepat.
d. Keterampilan Sosial (Social skills)
Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan
bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial
yang berlaku dimasyarakat, serta kemampuan berhubungan dengan orang
lain secara efektif, dan memiliki kemampuan untuk mengekpresikan diri
pada situasi-situasi sosial secara efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Dukungan Sosial (Social support)
Dukungan ini meliputi pemenuhan kebutuhan akan dukungan
emosional dan informasi, serta bantuan nyata bagi individu yang
diberikan oleh orang tua, anggota keluarga lain, saudara, teman, dan
lingkungan masyarakat sekitarnya.
f. Sumber Materi (Material resources)
Dukungan ini meliputi sumber daya daya berupa uang, barang
barang atau layanan yang biasanya dapat dibeli
Sichel dan Driscoll (dalam Lisa, Februari 2005) mengemukakan faktor
yang berpengaruh dalam penanggulangan stress ialah dengan program NURSE,
yaitu:
a. Nourishment and Needs
Nourishment adalah kebutuhan akan gizi yang baik. Untuk
menghilangkan dan menghindarkan diri dari stress, dibutuhkan tubuh
yang sehat. Bila gizi seimbang, maka badan akan sehat dan lebih mudah
menghindari stress. Sedangkan needs adalah kebutuhan-kebutuhan
pribadi dengan melakukan hal-hal yang disukai, misalnya membaca,
mendengarkan musik, atau tidur.
b. Understanding
Mempelajari bagaimana otak dan tubuh berinteraksi, misalnya
dengan menyadari tanda-tanda ketika otak atau tubuh sedang lelah
kemudian mencari cara yang paling tepat untuk mengatasi kelelahan
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Rest and Relaxation
Setelah melakukan berbagai aktivitas dan menghadapi berbagai
masalah, tubuh memerlukan istirahat. Hal ini dapat dilakukan dengan
tidur dan berbagai metode relaksasi seperti meditasi, yoga, visualisasi,
atau biofeedback.
d. Spirituality
Saat-saat beribadah dapat digunakan untuk menemukan kembali
sebuah kekuatan. Aspek ini penting karena beberapa penelitian
menyimpulkan bahwa di samping kebutuhan yang bersifat fisik dan
psikis, manusia juga mempunyai kebutuhan spiritual. Pemenuhan
kebutuhan spiritual membuat manusia bisa menerima kegagalan dengan
lebih baik.
e. Exercise
Cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan tubuh sehat salah
satunya dengan melakukan olahraga. Dengan olah raga yang teratur,
energi akan meningkat dan meningkatkan daya tahan otak dan tubuh
terhadap stress.
Dengan demikian, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keterampilan
coping seseorang adalah kesehatan jiwa dan raga, keyakinan diri, keterampilan
atau kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri dan orang lain,
keadaan lingkungan, materi, serta dukungan sosial dari orang-orang terdekat.
Kesehatan yang baik dapat diperoleh individu dengan cara menjaga
keseimbangan asupan gizi, rajin melakukan latihan, istirahat yang cukup, serta
keseimbangan pemenuhan kebutuhan spiritual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. PERNIKAHAN
1. Pengertian Pernikahan
Undang-undang Republik Indonesia tahun 1974 pasal I tentang
perkawinan menyebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara
pria dengan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
(dalam Gilarso, 2003).
Menurut Kartono (1992) pernikahan adalah suatu peristiwa di mana
sepasang mempelai atau sepasang calon suami istri dipertemukan secara formal
di hadapan penghulu/kepala agama tertentu, para saksi dan sejumlah hadirin,
untuk kemudian disahkan secara resmi sebagai suami istri, dengan upacara dan
ritus-ritus tertentu. Hukum dan undang-undang perkawinan diperlukan untuk
mencegah timbulnya perceraian sewenang-wenang, perlakuan yang tidak adil
oleh salah satu pihak, dan tingkah laku yang tidak bertanggungjawab lainnya.
Sedangkan Walters (2002) mengungkapkan bahwa pernikahan adalah
suatu sarana untuk menghasilkan yang terbaik dalam tiap-tiap pasangan.
Pernikahan merupakan satu langkah ke arah penghancuran keterikatan kepada
dominasi ego yang membuat sempit wawasan. Perkawinan merupakan sebuah
langkah menuju perkembangan jiwa. Walters juga menambahkan bahwa
perkawinan merupakan sarana di mana orang memperoleh rangsangan untuk
mempelajari perkembangan diri, dan memiliki tujuan yang lebih dari sekedar
pemenuhan kepentingan sendiri.
Jadi pernikahan adalah suatu ikatan lahir batin antara pria dan wanita
yang disahkan secara resmi sebagai suami istri dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Maha Esa. Pernikahan tersebut selanjutnya akan menjadi sarana untuk menuju
perkembangan jiwa, mempelajari perkembangan diri, dan untuk menghasilkan
yang terbaik dalam tiap-tiap pasangan.
2. Tujuan Pernikahan
Dalam UU perkawinan, tujuan pernikahan adalah membentuk keluarga
yang bahagia dam kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. Untuk itu
suami istri perlu saling membantu dan melengkapi, agar masing-masing dapat
mengembangkan kepribadiannya untuk mencapai kesejahteraan spiritual dan
material.
Tujuan pernikahan menurut Walters (2002) adalah pengetahuan diri dan
pemahaman diri. Hidup berdampingan secara dekat dengan orang lain
memberikan sebuah wahana objektif bagi perkembangan pribadi seseorang.
Kartono (1992) mengemukakan bahwa tujuan pernikahan adalah untuk
memperoleh pengalaman hidup baru, bersama-sama dengan seseorang yang
secara eksklusif menjadi miliknya, yaitu dengan seseorang yang dikasihinya.
Selain itu, dengan menikah seseorang bisa mendapatkan pengakuan sosial serta
memperoleh jaminan hidup sepanjang hayatnya.
Sedangkan Hurlock (1990) menyatakan bahwa dengan hidup sebagai
suami istri dalam ikatan pernikahan orang dapat belajar untuk memberi dan
menerima afeksi, berkomunikasi, dan belajar melakukan penyesuaian dalam
banyak hal. Dengan demikian, mereka juga belajar bagaimana mengatasi
berbagai masalah.
Gilarso (2003) menyatakan bahwa penikahan dapat dilaksanakan dengan
tujuan yang berbeda-beda. Ia mengemukakan beberapa tujuan pernikahan,
yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Pengembangan dan pemurnian cinta kasih suami istri
Dalam perkawinan, cinta kasih suami istri dikembangkan dan
dimurnikan sehingga mendatangkan kebahagiaan bagi kedua belah pihak.
b. Kelahiran dan pendidikan anak
Pernikahan adalah lembaga yang sah untuk pemenuhan keinginan
untuk memiliki anak. Dalam lembaga pernikahan, sepasang suami istri
dapat membentuk generasi baru dalam keturunan. Akan tetapi meskipun
sebuah pernikahan tidak menghasilkan keturunan, pernikahan tidak
kehilangan arti.
c. Pemenuhan kebutuhan seksual
Dalam lembaga pernikahan, kebutuhan seksual antara pria dan
wanita dewasa dapat terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan seksual tersebut
dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab disertai dengan
kerelaan dalam suasana cinta.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tujuan dari sebuah pernikahan
adalah selain untuk mendapatkan status sosial, memenuhi kebutuhan seksual
dan memperoleh keturunan, juga untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman diri sehingga menunjang perkembangan pribadi seseorang. Di
samping itu, tujuan pernikahan adalah sebagai wahana untuk belajar dan
menambah pengalaman hidup dalam mengatasi dan memecahkan permasalahan
secara bersama-sama, sehingga tercapai kesejahteraan spiritual dan material.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. WANITA DEWASA DINI
1. Pengertian dan Batasan Usia Dewasa Dini
Istilah adult berasal dari kata kerja Latin yang berarti “telah tumbuh
menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna”. Ini berarti orang dewasa adalah
individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima
kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya (Hurlock,
1990). Hal ini didukung oleh pendapat Monk (1989) yang menyatakan bahwa
kedewasaan adalah masa yang dianggap sebagai masa yang sudah mencapai
perkembangan penuh, sudah selesai perkembangannya.
Santrock (2002) menyatakan tanda seseorang telah memasuki masa
dewasa adalah ketika seseorang mendapatkan pekerjaan penuh waktu yang
kurang lebih tetap. Masa dewasa dini juga merupakan masa untuk bekerja dan
bercinta, serta merupakan masa yang menunjukkan kemandirian ekonomi dan
kemandirian dalam membuat keputusan.
Kedewasaan juga dapat diartikan sebagai suatu pertanggung- jawaban
terhadap diri sendiri, bertanggung jawab atas nasib sendiri, dan atas
pembentukan diri sendiri. Dalam usia dewasa, seseorang mulai memahami
konstitusi diri sendiri, keadaan diri, serta batas-batas kemampuannya. Individu
dewasa berada dalam proses pemawasan diri dan usaha memperbaiki diri.
(Kartono, 1992).
Seorang individu dapat dikatakan dewasa apabila ia memiliki
kemampuan untuk berpikir positif dan bersikap optimis. Usia dewasa
mengharuskan seseorang belajar dari pengalaman. Pengalaman yang baik untuk
disyukuri, dan pengalaman yang buruk untuk dijadikan pelajaran. Orang dewasa
hendaknya mampu melihat sisi positif dari kondisi apapun (Cita Cinta, Maret
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2006).
Hurlock (1990) memberi batasan individu memasuki usia dewasa dini
apabila ia berumur 18 sampai 40 tahun. Sedangkan Monk (1989) menyatakan
bahwa di Indonesia seorang individu dapat dikatakan dewasa dini apabila ia
telah berumur 21 tahun. Sedangkan pada UU perkawinan disebutkan bahwa
seseorang sudah boleh melangsungkan pernikahan, dalam arti sudah dianggap
dewasa apabila sudah mencapai umur 19 untuk laki-laki dan 16 untuk
perempuan.
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa batasan usia dewasa
dini adalah ketika seorang individu yang berusia 18-40 tahun dan telah
menyelesaikan pertumbuhannya, siap menerima kedudukan di masyarakat dan
mampu berpikir optimis serta mampu belajar dari pengalaman. Usia dewasa
dini juga berarti telah mampu bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri serta
segala perbuatannya, dan mampu membuat keputusan secara mandiri.
2. Ciri-ciri Dewasa Dini
Mappiare (1983) mengemukakan ciri-ciri yang menonjol dalam masa
dewasa dini yang membedakannya dengan masa kehidupan yang lain. Dalam
masa dewasa dini nampak adanya peletakan dasar dalam banyak aspek
kehidupannya, melonjaknya persoalan hidup yang dihadapi, dan terdapatnya
ketegangan emosi. Masa dewasa dini memiliki ciri-ciri:
a. Usia reproduktif atau reproductive age
b. Usia memantapkan letak kedudukan atau setting-down age
c. Usia banyak masalah atau problem age
d. Usia tegang dalam hal emosi atau emotional tension
Sedangkan Hurlock (1990) menyatakan bahwa masa dewasa dini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola baru dan harapan-
harapan sosial yang baru pula. Ia memaparkan ciri-ciri dewasa dini sebagai
berikut:
a. Masa dewasa dini sebagai masa pengaturan
Pada masa ini mereka diharapkan mampu menemukan pola hidup
yang memenuhi kebutuhan hidup yang memenuhi kebutuhan mereka kini
dan masa depan. Jika seseorang mencapai usia dewasa, maka saatnya
mereka menerima tanggungjawab sebagai orang dewasa. Ini berarti pria
muda mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan ditanganinya
sebagai kariernya, sedangkan wanita muda diharapkan mulai menerima
tanggungjawab sebagai ibu dan pengurus rumah tangga.
b. Masa dewasa dini sebagai usia reproduktif
Pada masa ini, bagi orang yang cepat mempunyai anak dan
berkeluarga pada awal masa dewasa maka kemungkinan seluruh masa
dewasa dini merupakan masa reproduksi.
c. Masa dewasa dini sebagai masa bermasalah
Di awal masa dewasa, rata-rata orang disibukkan dengan masalah-
masalah yang berhubungan dengan penyesuaian diri dalam berbagai
aspek utama kehidupan orang dewasa. Mereka berupaya menyesuaikan
diri dalam kehidupan perkawinan, peran sebagai orang tua, dan karier.
Masalah ini menjadi sulit karena tidak adanya bantuan karena sudah
dianggap dewasa.
d. Masa dewasa dini sebagai masa ketegangan emosional
Di masa ini, ketegangan emosi itu umumnya tampak dalam bentuk
keresahan, namun apabila seseorang merasa tidak mampu mengatasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah-masalah utama dalam kehidupan mereka, mereka sering
sedemikian terganggu secara emosional.
e. Masa dewasa dini sebagai masa keterasingan sosial
Individu yang berada pada masa dewasa dini harus mencurahkan
sebagian besar tenaga mereka untuk pekerjaan dan rumah tangga mereka
sehingga mereka hanya mempunyai waktu sedikit untuk bersosialisasi.
Akibatnya, mereka menjadi egosentris dan menambah kesepian mereka.
f. Masa dewasa dini sebagai masa komitmen
Ketika menjadi individu dewasa, mereka memiliki perubahan
tanggungjawab. Mereka menentukan pola hidup baru, memikul
tanggungjawab baru, dan membuat komitmen-komitmen baru.
g. Masa dewasa dini sering merupakan masa ketergantungan
Apabila seseorang begitu terbiasa pada sikap ketergantungan, maka
mereka akan meragukan kemampuan mereka sendiri untuk lebih mandiri.
h. Masa dewasa dini sebagai masa perubahan nilai
Perubahan nilai di masa dewasa dini disebabkann oleh alasan
bahwa untuk diterima dalam masyarakat dan kelompok sosial, mereka
harus menerima nilai-nilai yang dianut oleh kelompok tersebut. Selain
itu, individu dewasa dini menyadari bahwa kebanyakan kelompok sosial
berpedoman pada nilai-nilai konvensional.
i. Masa dewasa dini sebagai masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru
Masa dewasa dini merupakan periode yang paling banyak
menghadapi perubahan. Dalam masa ini gaya hidup baru yang paling
menonjol adalah di bidang perkawinan dan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
j. Masa dewasa dini sebagai masa kreatif
Bentuk kreativitas yang terlihat di masa dewasa tergantung pada
minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk mewujudkan
keinginan, dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan yang besar.
Allport (dalam Monks, 1989) juga mengungkapkan beberapa ciri-ciri
individu dewasa dini, yaitu:
a. Adanya usaha pribadi pada salah satu lapangan yang penting dalam
kebudayaan yaitu pekerjaan, politik, agama, kesenian, dan ilmu
pengetahuan.
b. Mempunyai kemampuan untuk mengadakan kontak yang hangat dalam
hubungan-hubungan yang fungsional maupun yang tidak fungsional.
c. Pengamatan, pikiran, dan tingkah laku menunjukkan sifat realistis yang
jelas.
d. Menemukan suatu bentuk kehidupan yang sesuai dengan gambaran
dunia, atau filsafat hidup yang dapat mernagkum kehidupan menjadi satu
kesatuan.
e. Adanya suatu stabilitas batin yang fundamental dalam dunia perasaan dan
dalam hubungan dengan penerimaan diri sendiri.
f. Dapat melihat diri sendiri seperti adanya dan juga dapat melihat segi-segi
kehidupan yang menyenangkan.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri masa dewasa
dini adalah masa di mana individu harus menyesuaikan diri dengan pola hidup
baru dan peran-peran baru. Masa dewasa dini adalah masa produktif , masa di
mana individu mulai terjun ke masyarakat dan dunia pekerjaan. Ciri lain dari
masa dewasa dini adalah masa ketegangan emosional yang timbul akibat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbagai penyesuaian yang harus dijalani.
3. Tugas Perkembangan Dewasa Dini
Tugas perkembangan bagi individu dewasa dini pada pokoknya
mengandung isi-isi harapan atau tuntutan dari lingkungan sekitar sesuai dengan
tingkat perkembangan yang telah dicapainya. Sejak seseorang telah
menyandang status dewasa, dirinya diharapkan siap menerima kewajiban dan
tanggung jawab kedewasaannya, yang ditunjukkan dengan pola-pola tingkah
laku wajar seperti yang berlaku pada kebudayaan sekitarnya (Mappiare, 1983)
Havighurst (dalam Mappiare, 1983) menyatakan bahwa tugas-tugas
perkembangan pada masa dewasa dini adalah:
1. Memilih teman bergaul (sebagai calon suami atau istri)
2. Belajar hidup bersama dengan suami atau istri
3. Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga
4. Belajar mengasuh anak-anak
5. Mengelola rumah tangga
6. Mulai bekerja dalam suatu jabatan
7. Mulai bertanggung jawab sebagai warga negara secara layak
8. Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai
pahamnya
Dengan demikian, tugas perkembangan dewasa dini adalah bergaul dan
mencari pasangan hidup, membentuk suatu keluarga dan mengelola rumah
tangga yang dibangunnya. Selain itu, dewasa dini juga memiliki tugas untuk
mulai bekerja dan bertanggung jawab atas dirinya dan perbuatan-perbuatannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Perkembangan Kepribadian Wanita
Kartono (1977) mengungkapkan bahwa eksistensi seorang wanita
mencakup keberadaan jasmani dan rohani wanita, termasuk cara wanita
menghayati dan menyadari hakikat dirinya dan makna pribadinya, memahami
relasi dirinya dengan dunia sekitar dengan segala isinya dan dengan sesama
manusia. Singkatnya, cara wanita menghayati keadaan dirinya dengan segala
aspeknya.
Selaku manusia, wanita juga merupakan makhluk yang memiliki
kemandirian, dalam arti ia harus memperjuangkan hidupnya untuk dapat
mengembangkan pribadinya. Selain itu, wanita juga mempunyai kemampuan
untuk berkembang dan membangun dirinya berlandaskan pada pola pilihannnya
sendiri menuju taraf kehidupan yang lebih baik.
Ada dua ciri khas kewanitaan, yaitu intuisi yang halus dan tajam dan
subyektivitas yang lebih besar dalam menilai semua proses hidup. Intuisi dapat
disebutkan sebagai suatu kemampuan untuk ikut merasakan segala sesuatu yang
tengah dialami oleh orang lain atau merasakan suatu peristiwa di luar dirinya
sebagai hasil dari satu proses yang tidak disadari.
Menurut Gilarso (2003) wanita memiliki sifat memelihara dan merawat,
memiliki perhatian lebih kepada sesama manusia, serta memiliki emosi dan
perasaan yang lebih menonjol dan mempengaruhi pikirannya. Hal ini didukung
oleh riset yang dilakukan oleh Gilligan (dalam Barnhouse, 1991) yang
menunjukkan bahwa wanita lebih memperhatikan tanggung jawab terhadap
hubungan antarmanusia, sedangkan laki-laki lebih memperhatikan hak individu.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa wanita adalah makhluk yang
mempunyai perasaan halus, memiliki intuisi yang tajam serta mementingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan baik dengan antarsesama. Di sisi lain, pikiran wanita lebih
dipengaruhi oleh emosi dan perasaan yang sedang dialaminya. Akan tetapi,
wanita juga memiliki kemandirian untuk mengembangkan pribadinya dan
memperjuangkan hidupnya.
D. DINAMIKA PERBEDAAN KETERAMPILAN COPING PADA WANITA
DEWASA DINI YANG SUDAH MENIKAH DAN YANG BELUM MENIKAH
Tuntutan bagi wanita semakin bertambah seiring perkembangan dan kemajuan
jaman. Dengan keinginan bagi persamaan hak, yang berarti juga persamaan
kewajiban, wanita memiliki semakin banyak tuntutan yang harus diselesaikan.
Tuntutan ini dapat datang dari keluarga, seperti kebutuhan ekonomi yang
menyebabkan wanita harus bekerja. Tuntutan juga dapat datang dari diri sendiri,
seperti keinginan untuk mendapatkan dan mempunyai karir dan penghasilan yang
baik. Selain itu, wanita yang berada pada usia dewasa dini harus melakukan
penyesuaian pada pola kehidupan yang baru dan dihadapkan pada tugas-tugas
perkembangan yang harus mereka penuhi.
Bagi wanita yang belum menikah, tugas perkembangan yang penting di masa
dewasa dini yaitu membangun keluarga, belum mereka capai. Bagi wanita yang sudah
menikah, mereka ingin memiliki karir yang baik sekaligus keluarga yang bahagia.
Mereka juga menghadapi tuntutan akan anak-anak yang membutuhkan perhatian.
Karena banyaknya tuntutan-tuntutan tersebut, maka semakin banyak pula kaum wanita
yang mengalami stress (Lisa, Februari 2005).
Di samping itu, disadari atau tidak, banyak wanita yang mempunyai keinginan
kuat menjalankan peran-perannya dengan sempurna, meskipun itu mengakibatkan
adanya ketegangan-ketegangan dalam dirinya (Shaevitz, dalam Hartati, 2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ketegangan-ketegangan menyebabkan wanita mengalami tekanan atau stress tersebut
harus diatasi agar tidak mengganggu kehidupan individu tersebut selanjutnya.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Taylor (dalam Lisa, Oktober
2004) para wanita akan mencari teman bicara apabila sedang merasa tertekan atau
stress. Menurut Taylor, wanita cenderung mencari dukungan orang lain dan
membicarakan masalahnya sehingga menjadi lebih tenang.
Pada wanita yang sudah menikah, kebutuhan akan teman bicara untuk bercerita
dan mencari dukungan bisa didapatkan dengan kehadiran seorang suami. Dengan
adanya seorang suami, wanita yang sudah menikah dapat membagikan beban yang
dirasakannya sehingga ia dapat menghadapi permasalahannya dengan lebih tenang.
Hubungan emosional yang kuat dengan suami juga sangat mempengaruhi
kenyamanan yang didapat seorang wanita ketika ia menceritakan permasalahannya.
Di samping itu menurut Bodenmann dkk (2005), dalam suatu penelitian
ditemukan bahwa dalam sebuah pernikahan atau pada pasangan suami istri pola
coping dapat mempengaruhi satu sama lain. Kecenderungan suami menggunakan
problem focused dapat berpengaruh pada diri seorang wanita yang sudah menikah,
sehingga ia tidak hanya mengedepankan emosi, dan lebih berfokus pada masalah
dalam mengatasi stress. Dengan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan
lebih berfokus pada persoalan, maka keterampilan penyelesaian masalah atau
keterampilan coping yang dimiliki individu pun semakin tinggi.
Sears (1988) mengemukakan bahwa orang yang menikah memiliki
kemungkinan kesepian lebih kecil daripada orang yang tidak menikah. Kesepian
berkaitan dengan kecemasan dan depresi, dan orang yang kesepian sering memiliki
keterampilan sosial yang buruk. Wanita dewasa dini yang belum menikah memiliki
kemungkinan yang besar untuk merasa kesepian. Hal ini akan berpengaruh pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keterampilan coping yang mereka miliki karena salah satu faktor yang menentukan
keterampilan coping adalah keterampilan sosial.
Pada wanita yang belum menikah, dukungan dari orang lain bisa ia dapatkan
dari teman atau saudaranya. Akan tetapi menurut Walters (2002) ikatan emosional
suami-istri lebih kuat bila dibandingkan dengan ikatan emosional yang terjalin antar
teman atau kerabat, sehingga kenyamanan yang mereka peroleh akan berbeda.
E. HIPOTESIS
Hipotesis dari penelitian ini adalah ada perbedaan keterampilan coping stress
antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan wanita dewasa dini yang belum
menikah. Wanita dewasa dini yang sudah menikah memiliki keterampilan coping yang
lebih baik daripada wanita dewasa dini yang belum menikah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian
perbandingan atau komparasi. Penelitian perbandingan adalah penelitian yang
membandingkan dua variabel yang sama dalam populasi yang berbeda (Amirin,
1986). Dalam hal ini peneliti ingin membandingkan keterampilan coping pada wanita
dewasa dini yang sudah menikah dan wanita dewasa dini yang belum menikah.
B. IDENTIFIKASI VARIABEL
Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel
tergantung.
Variabel bebas : status pernikahan
Variabel tergantung : keterampilan coping
C. DEFINISI OPERASIONAL
1. Keterampilan Coping
Keterampilan coping adalah kemampuan seseorang dalam berupaya
untuk mengatasi kondisi penuh tekanan yang dialaminya. Menurut Forman
(1993), keterampilan coping dapat diartikan sebagai suatu set informasi dan
perilaku fisiologis, sosial, kognitif, dan/atau afektif yang dipelajari dan
digunakan oleh individu untuk mengatasi penyebab stress secara efektif dan
mengurangi akibat negatif yang ditimbulkan oleh stress.
Keterampilan coping akan diukur dengan menggunakan skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keterampilan coping. Ada 7 (tujuh) aspek dalam keterampilan coping, yaitu:
a. Reaksi terhadap stress
Indikator-indikator aspek reaksi terhadap stress adalah:
a.1. Tetap berfungsi normal pada saat mengalami stress.
a.2. Memandang suatu kesalahan sebagai suatu pengalaman yang wajar
dan dapat belajar dari kesalahan tersebut.
b. Bersandar pada diri sendiri
Indikator-indikator aspek bersandar pada diri sendiri:
b.1. Percaya pada keputusan yang diambil.
b.2. Tahu langkah-langkah yang harus diambil ketika menghadapi
stress.
c. Kemampuan untuk melakukan pendekatan pada situasi
Indikator-indikator dalam aspek kemampuan untuk melakukan
pendekatan pada situasi adalah:
c.1. Mempunyai insting atau perkiraan atas apa yang akan terjadi dan
bagaimana cara menghadapinya.
c.2. Menganalisa secara tepat situasi yang sedang terjadi.
d. Memiliki sumber daya
Indikator-indikator dalam aspek memiliki sumber daya adalah:
d.1. Tahu di mana tempat untuk meminta bantuan pada saat
menghadapi masalah.
d.2. Mampu menemukan solusi untuk memecahkan masalah.
d.3. Tidak malu bertanya untuk mendapatkan informasi pada orang
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Mampu beradaptasi
Indikator-indikator dalam aspek mampu beradaptasi adalah:
e.1. Mampu melakukan penyesuaian dengan baik terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi.
e.2. Suka mempelajari hal-hal baru.
e.3 Mampu berkompromi dengan baik.
f. Memiliki sikap proaktif
Indikator-indikator dalam aspek memiliki sikap proaktif adalah:
f.1. Mampu membuat strategi untuk mengatasi masalah.
f.2. Tidak ragu-ragu mengambil tindakan.
f.3. Berani menyampaikan kebutuhan dan berani mengambil risiko.
g. Kemampuan untuk menikmati saat rileks
Indikator-indikator dalam aspek kemampuan untuk menikmati saat rileks
adalah:
g.1. Mampu untuk menikmati dan mensyukuri hidup.
g.2. Selalu mempunyai waktu untuk bersantai.
g.3. Menyadari pentingnya istirahat.
Dalam penelitian ini, pengukuran keterampilan coping dibatasi pada self
report atau pandangan subjek terhadap diri sendiri dalam menangani stressor.
Skor skala yang didapat dari pengukuran menunjukkan keterampilan coping
wanita dewasa baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah.
Semakin tinggi skor yang didapatkan, maka semakin tinggi keterampilan coping
menurut pandangan subjek demikian juga sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Status Pernikahan
Dalam penelitian ini akan dilihat apakah suatu pernikahan akan membuat
keterampilan coping seseorang lebih tinggi, khususnya wanita dewasa dini. Hal
ini didasarkan pandangan pada pernikahan yang dilihat sebagai wahana untuk
belajar dalam mengembangkan pribadi seseorang, sehingga individu lebih
matang dalam menyelesaikan suatu masalah dan menghadapi suatu tekanan atau
stress.
Dalam penelitian ini, status pernikahan subjek yaitu status sudah
menikah atau belum menikah diketahui dari tiap-tiap skala yang disebarkan.
Subjek mencantumkan status mereka dengan mengisi kolom identitas yang telah
disediakan pada skala yang dibagikan.
D. SUBJEK PENELITIAN
1. Populasi
Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang
merupakan perhatian peneliti (Kountur, 2003). Populasi dari penelitian ini
adalah wanita yang berada pada usia dewasa dini, yaitu wanita yang berusia
antara 18 tahun sampai 40 tahun.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi, atau representatif dari populasi
(Kountur, 2003). Sampel dari penelitian ini ada dua kelompok yaitu wanita usia
dewasa dini pada usia 20 tahun sampai dengan 30 tahun yang sudah menikah
dan wanita usia dewasa dini pada usia 20 tahun sampai dengan 30 tahun yang
belum menikah. Pemilihan subjek didasarkan pada pertimbangan akan adanya
perkembangan usia subjek. Wanita dewasa dini adalah wanita yang berusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antara 18 sampai 40 tahun. Akan tetapi, jarak usia yang cukup jauh akan
membedakan seseorang dalam merespon tekanan. Oleh karena itu, peneliti
memilih subjek yang berusia antara 20 sampai dengan 30 tahun.
E. PROSEDUR PENELITIAN
1. Menyusun item dan mempersiapkan skala keterampilan coping yang terdiri dari
7 (tujuh) aspek yaitu reaksi terhadap stress, bersandar pada diri sendiri,
kemampuan untuk melakukan pendekatan pada situasi, memiliki sumber daya,
mampu beradaptasi, memiliki sikap proaktif, dan kemampuan menikmati saat
rileks. Setiap item dalam skala tersebut mempunyai 4 alternatif jawaban yaitu
”Sangat Setuju” (SS), ”Setuju” (S), ”Tidak Setuju” (TS), dan Sangat Tidak
Setuju (STS).
2. Mengujicobakan skala atau melakukan try out pada individu yang memiliki
karakteristik sama dengan subjek penelitian yaitu wanita dewasa dini yang
berusia antara 20 sampai 30 tahun. Uji coba dilaksanakan dari tanggal 25 April
sampai dengan tanggal 10 Mei 2007. Alat ukur yang disebarkan sebanyak 110
eksemplar, akan tetapi tidak semua alat ukur yang disebar tidak dapat dianalisis
karena ada beberapa eksemplar yang gugur. Gugurnya alat ukur tersebut
dikarenakan ada 5 eksemplar yang tidak memenuhi syarat kelengkapan
jawaban, dan 3 eksemplar yang lainnya tidak kembali. Dengan demikian, ada
102 data uji coba yang dapat dianalisis.
3. Melakukan pengujian validitas serta reliabilitas terhadap skala keterampilan
coping yang telah diujicobakan. Pengujian dilakukan menggunakan program
komputasi SPSS for windows versi 13.0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Mengumpulkan data dengan menyebarkan skala keterampilan coping yang
berisi item-item yang telah lolos seleksi.
5. Melakukan analisis data menggunakan uji-t untuk melihat perbedaan antara 2
kelompok subjek.
6. Membuat pembahasan dan kesimpulan dari data yang didapatkan sebagai hasil
penelitian.
F. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan skala. Skala merupakan kumpulan pernyataan yang disusun
dengan cara tertentu mengenai suatu objek yang hendak diungkap dari subjek. Skala
dalam penelitian ini merupakan skala yang disusun oleh peneliti berdasarkan referensi
yang didapat dari jurnal yang diambil dari website www.queendom.com dan
www.webdjinni.net yang kemudian disesuaikan dengan budaya, bahasa dan
adat/tradisi responden.
Keterampilan coping yang akan diungkap dalam penelitian ini dilihat dari tinggi
rendahnya skor total yang diperoleh melalui skor skala. Skor yang tinggi menunjukkan
tingkat keterampilan coping yang tinggi menurut self report atau pandangan subjek
dan sebaliknya, skor yang rendah menunjukkan tingkat keterampilan coping yang
rendah menurut self report atau pandangan subjek terhadap dirinya sendiri.
1. Penyusunan Butir Pernyataan
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala keterampilan
coping. Skala ini terdiri dari item-item yang dikembangkan dari 7 aspek
keterampilan coping. Ketujuh aspek tersebut adalah:
a. Reaksi terhadap stress
b. Bersandar pada diri sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Kemampuan untuk melakukan pendekatan pada situasi
d. Memiliki sumber daya
e. Mampu beradaptasi
f. Memiliki sikap proaktif
g. Kemampuan untuk menikmati saat rileks
Skala ini disusun berdasarkan skala Likert’s, dengan empat pilihan
jawaban yaitu “Sangat Setuju” (SS), “Setuju” (S), “Tidak Setuju” (TS), dan
“Sangat Tidak Setuju” (STS). Peneliti sengaja tidak memberikan pilihan
jawaban “Netral” atau “Ragu-ragu”. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi bias.
Hadi (2000) menjelaskan bahwa subyek biasanya memiliki kecenderungan
untuk lebih memilih jawaban yang ditengah (netral) atau disebut juga dengan
central tendency effect. Kecenderungan tersebut dapat dihilangi dengan
meniadakan pilihan jawaban netral atau ragu-ragu.
Blue print dari penyebaran item yang berjumlah 98 soal dari ketujuh
aspek dalam skala Keterampilan coping dapat dilihat pada tabel 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 1 Blue Print Skala Keterampilan Coping
(sebelum uji coba)
Item Aspek
Favorable Unfavorable
Jumlah
Item
Reaksi terhadap stress 1,18, 30, 37, 58, 72,
86
(7)
11,17, 41, 51, 65,
81, 97
(7)
14
Bersandar pada diri sendiri 2, 19, 32, 47, 60,
74, 87
(7)
7, 21, 25, 53, 64, 76,
92
(7)
14
Kemampuan untuk melakukan
pendekatan pada situasi
4, 20, 34, 49, 62,
75, 90,
(7)
13, 24, 33, 57, 71,
77, 95
(7)
14
Memiliki sumber daya 6, 22, 42, 50, 63,
78, 94
(7)
10, 27, 43, 59, 67,
79, 88
(7)
14
Mampu beradaptasi 9, 39, 52, 54, 66,
80, 96
(7)
5, 8, 28, 29, 70, 73,
93
(7)
14
Memiliki sikap proaktif 12, 15, 23, 38, 68,
82, 99
(7)
35, 36, 44, 46, 56,
61, 89
(7)
14
Kemampuan untuk menikmati
saat rileks
14, 26, 45, 55, 69,
83, 91, 100
(8)
3, 16, 31, 40, 48, 84,
85, 98
(8)
16
Total 50 50 100
2. Pemberian Skor
Pemberian skor dalam skala ini adalah skor untuk pernyataan atau item
yang favorable bergerak dari 4 sampai dengan 1 sesuai dengan pilihan jawaban
yang sesuai dengan jawaban subjek, yaitu dari “Sangat Setuju” sampai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Sangat Tidak Setuju”. Demikian pula sebaliknya, untuk pernyataan atau item
unfavorable skor bergerak dari 1 sampai dengan 4 sesuai dengan jawaban
subjek yaitu dari “Sangat Setuju” sampai dengan “Sangat Tidak Setuju”.
Tabel 2 Skor untuk Item Favorable dan Unfavorable
Skor Alternatif jawaban
Favorable Unfavorable
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
G. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
1. Validitas
Validitas adalah ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan
fungsi ukurnya. Hal ini memliki arti sejauhmana sebuah skala mampu
mengukur atribut yang memang hendak diukur. Suatu alat ukur yang memiliki
validitas yang tinggi akan menghasilkan eror pengukuran yang kecil (Azwar,
2004).
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, yaitu
validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis
rasional atau lewat professional judgement. Pada penelitian ini prfessional
judgement dilakukan oleh orang yang sudah ahli, yaitu dosen pembimbing.
2. Uji Analisis Item
Uji analisis item bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sebuah skala
atau alat ukur melakukan fungsi ukurnya. Item-item yang akan disusun menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebuah skala harus sesuai dengan blue-print dan indikator perilaku yang akan
diungkap. Selain itu, item-item tersebut harus disusun sesuai dengan kaidah
penulisan yang benar serta tidak mengandung social desirability yang tinggi.
Apabila sudah didapatkan item dalam jumlah yang cukup, maka
dilakukan prosedur seleksi item. Prosedur seleksi item didasarkan pada data
empiris, yaitu data hasil uji coba item pada kelompok subjek yang
karakteristiknya setara dengan subjek yang hendak dikenai skala tersebut.
Kualitas item diukur dengan analisis butir dengan menggunakan
parameter daya beda atau daya diskriminasi item. Daya dikriminasi adalah
sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu
yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Untuk skala sikap,
item yang berdaya beda tinggi adalah item yang mampu membedakan mana
subjek yang bersikap positif dan mana subjek yang bersikap negatif (Azwar,
2004).
Pengujian daya diskriminasi item dilakukan dengan komputasi koefisien
korelasi antara distribusi skor item dengan kriteria yang relevan, yaitu distribusi
skor itu sendiri dan akan menghasilkan koefisien korelasi item total (r ).
Semakin baik daya diskriminasi sebuah item, maka koefisien korelasinya
semakin mendekati angka 1,00. Pemilihan item terbaik dalam penelitian ini
menggunakan koefisien korelasi sebesar 0,3. Dengan demikian, item-item yang
memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,3 dapat disisihkan, sedangkan item-
item yang memiliki koefisien korelasi lebih atau sama dengan 0,3 dinyatakan
sebagai item yang lolos seleksi dan dapat digunakan sebagai alat penelitian.
ix
Berdasarkan hasil uji coba dengan prosedur analisis item yang dilakukan
dengan menggunakan program komputer SPSS for windows versi 13.0,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diketahui ada 64 item yang lolos dari 100 item yang diujicobakan. Item yang
lolos seleksi mempunya korelasi item total yang berkisar antara 0,301 – 0,649.
Sedangkan 36 item yang gugur memiliki nilai korelasi item total yang berkisar
antara -0,41 – 0,297. Sebaran item setelah proses seleksi dapat dilihat pada tabel
3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3
Spesifikasi Item Setelah Uji Coba
Item Aspek
Favorable Unfavorable
Jumlah
Item
Reaksi terhadap stress 30, 37, 86
(3)
11,17, 51, 65, 81, 97
(6)
9
Bersandar pada diri sendiri 47, 60, 74, 87
(4)
25, 53, 92
(3)
7
Kemampuan untuk melakukan
pendekatan pada situasi
34, 75, 90,
(3)
13, 24, 33, 57, 95
(5)
8
Memiliki sumber daya 22, 50, 63
(3)
27, 43, 59, 79, 88
(5)
8
Mampu beradaptasi 9, 39, 52, 54, 66,
80, 96
(7)
5, 8, 28, 29, 70, 93
(6)
13
Memiliki sikap proaktif 15, 38, 68, 82, 99
(5)
35, 44, 56, 61, 89
(5)
10
Kemampuan untuk menikmati
saat rileks
14, 45, 69, 83
(4)
16, 31, 48, 85, 98
(5)
9
Total 29 35 64
Dari 64 item yang lolos seleksi harus disesuaikan dengan memperhatikan
komposisi tiap aspek yang akan diukur serta pernyataan yang favorable dan
unfavorable sehingga diperoleh 55 item sebagai skala penelitian. Sebaran item
yang telah disesuaikan dapat dilihat pada tabel 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4
Spesifikasi Item Penelitian
Item Aspek
Favorable Unfavorable
Jumlah
Item
Reaksi terhadap stress 30(54), 37(1),
86(41)
11(5),17(11),51(30),
65(32), 97(49)
8
Bersandar pada diri
sendiri
47(24), 60(29),
74(35), 87(42)
25(14), 53(27), 92(45) 7
Kemampuan untuk
melakukan pendekatan
pada situasi
34(4), 75(36),
90(44)
13(6), 24(13), 33(20),
57(26), 95(48)
8
Memiliki sumber daya 22(12), 50(8),
63(28)
27(16),43(22),59(47),
79(37), 88(53)
8
Mampu beradaptasi 9(3),39(17),54(25),
66(33), 80(38)
8(2), 29(18), 93(46) 8
Memiliki sikap proaktif 38(7),15(9),68(31),
82(39), 99(50)
35(21), 44(23), 89(43) 8
Kemampuan untuk
menikmati saat rileks
14(15), 45(55),
69(51), 83(52)
16(10), 31(19), 48(34),
85(40)
8
Total 27 28 55
Keterangan: nomor yang di dalam kurung dan bercetak tebal
merupakan nomor-nomor baru yang digunakan dalam penelitian
3. Reliabilitas
Reliabilitas dapat diartikan sebagai konsistensi atau keterpercayaan hasil
ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas dinyatakan
oleh koefisien reliabilitas dengan rentang antara 0 sampai dengan 1,00. Semakin
tinggi koefisien reliabilitas (atau semakin mendekati angka 1,00), maka semakin
tinggi pula reliabilitasnya. Sebaliknya, apabila koefisien korelasi mendekati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
angka 0, maka reliabilitasnya semakin rendah (Azwar, 2004).
Pengukuran yang mempunyai reliabilitas tinggi adalah pengukuran yang
reliable, yaitu alat ukur yang apabila diujikan pada sejumlah subjek ataupun
kesempatan yang berbeda tetap menunjukkan skor yang sama. Dengan
demikian, alat tes cukup mampu menjaga konsistensinya. Pada penelitian ini,
peneliti menguji reliabilitas dengan menggunakan koefisien reliabilitas Alpha
Cronbach.
Pengujian reliabilitas skala keterampilan coping dalam penelitian ini
dilakukan dengan program SPSS for windows versi 13.0 (Reliability Analysis
Scale-Alpha). Koefisien reliabilitas Alpha yang diperoleh dalam penelitian ini
sebesar 0,925. Hal ini berarti bahwa skala keterampilan coping memiliki
keajegan yang tinggi sehingga dapat dipercaya untuk mengungkapkan
perbedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini yang sudah menikah
dan yang belum menikah.
H. METODE ANALISIS DATA
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah independent t-
test. Teknik ini digunakan untuk menguji perbedaan antara dua kelompok subjek
dengan mencari perbedaan mean. Hasil t-test atau uji-t mengindikasikan ada atau
tidaknya perbedaan keterampilan coping pada wanita dewasa dini yang sudah menikah
dan wanita dewasa dini yang belum menikah. Uji hipotesis penelitian dilakukan
dengan bantuan program komputer SPSS for windows versi 13.0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
Pengambilan data penelitian dilakukan mulai dari tanggal 19 sampai dengan 25
Juni 2007. Skala yang disebarkan berjumlah 70 eksemplar. 35 eksemplar untuk subjek
wanita dewasa dini yang sudah menikah, dan 35 eksemplar untuk subjek wanita
dewasa dini yang belum menikah. Dari 70 eksemplar yang disebarkan, semuanya
dapat dianalisis karena memenuhi persyaratan kelengkapan jawaban.
Skala penelitian ini diberikan satu per satu pada wanita berusia antara 20-30
tahun yang berdomisili di Yogyakarta. Sebagian besar subjek tinggal di daerah Sleman
dan sebagian subjek didapatkan dari Kota Madya Yogyakarta. Selain itu, ada beberapa
subjek berdomisili di daerah Yogyakarta Selatan tepatnya di daerah Wonosari namun
terletak di wilayah yang maju.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala keterampilan
coping. Skala ini dianggap relevan untuk mengukur perbedaan keterampilan coping
antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan wanita dewasa dini yang belum
menikah karena sudah melewati tahap seleksi item dan memiliki reliabilitas yang baik.
B. DESKRIPSI SUBJEK
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah wanita dewasa dini yang sudah
menikah dan yang belum menikah. Masing-masing kelompok subjek berjumlah 35
orang sehingga keseluruhan subjek dalam penelitian ini berjumlah 70 orang. Dalam
penelitian ini peneliti memilih subjek yang berumur 20 sampai dengan 30 tahun
dengan pertimbangan jarak usia tersebut tidak terlalu jauh untuk mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seseorang dalam merespon suatu tekanan.
Kriteria lain dalam pemilihan subjek adalah tingkat pendidikan. Subjek dalam
penelitian ini adalah wanita dewasa dini yang memiliki tingkat pendidikan minimal
SMU. Hal itu dilakukan dengan pertimbangan akan tingkat pendidikan yang dapat
mempengaruhi seseorang dalam memandang suatu permasalahan dan mengatasi
tekanan yang mereka alami. Deskripsi subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5 Deskripsi Subjek Penelitian
Wanita yang sudah
menikah
Wanita yang
belum menikah
20-24 tahun 9 14
25-28 tahun 12 11
28-30 tahun 14 10 Usia
Jumlah 35 35
SMU 12 16
D3 6 7
S1 14 12
S2 3 -
Pendidikan
Jumlah 35 35
C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN
Dari hasil analisis didapatkan mean teoritis dan mean empirik. Mean teoritis
adalah rata-rata skor skala penelitian yang didapatkan dari angka yang menjadi titik
tengah skala tersebut, sedangkan mean empiris adalah rata-rata skor data yang
diperoleh dari skor penelitian.
Skala keterampilan coping yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 55
item yang setiap itemnya diberi skor 1 untuk nilai terendah dan skor 4 untuk nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tertinggi. Maka rentang minimum-maksimumnya adalah 55x1 = 55 sampai dengan
55x4 = 220, dan luas jarak sebarannya adalah 220-55 = 165. Dengan demikian setiap
satuan deviasi standarnya bernilai σ = 165/6 = 27,5. Untuk data yang lebih lengkap
tercantum pada tabel 6.
Tabel 6 Hasil Analisis
Empiris Statistik Teoritis
Menikah Belum menikah
N 35 35
Skor Maksimum 220 209 168
Skor Minimum 55 146 135
Mean 137,5 164,6 156,06
SD 27,5 12,66 8,45
Keterangan:
Skor maksimum = (skor terbesar dalam skala) x (jumlah item)
Skor minimun = (skor terkecil dalam skala) x (jumlah item)
Mean = skor maksimum + skor minimum 2
Standar Deviasi = range 6
Berdasarkan data pada tabel 5 dapat dilihat bahwa mean teoritis dari skala ini
adalah 137,5. Dari 70 subjek penelitian, wanita dewasa dini yang sudah menikah
memiliki mean empiris sebesar 164,6 dan mean empiris yang dimiliki oleh wanita
dewasa dini yang belum menikah adalah 156,06. Dengan kata lain mean empiris yang
dihasilkan lebih besar daripada mean teoritis. Hal ini berarti bahwa skor rata-rata
subjek lebih tinggi daripada skor teori, dan dapat dikatakan bahwa subjek penelitian
memiliki keterampilan coping yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. UJI ASUMSI ANALISIS DATA
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam suatu penelitian dilakukan untuk menguji apakah
data keterampilan coping yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak.
Penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov dari SPSS for
windows versi 13.0. Pengambilan keputusan didasarkan pada besaran
probabilitas (p). Apabila p > 0,05 maka distribusi dinyatakan normal.
Sebaliknya, apabila p < 0,05 maka distribusi dinyatakan tidak normal. Hasil uji
normalitas tercantum dalam tabel 7.
Tabel 7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov
Menikah Belum Menikah
Kolmogorov Smirnov 0,812 1,023
Asymp. Sig (p) 0,525 0,246
Dari hasil pengujian terhadap wanita dewasa dini yang sudah menikah
diperoleh nilai Kolmogorov Smirnov 0,812 dengan probabilitas 0,525 (p >
0,05). Sedangkan wanita dewasa dini yang belum menikah memiliki nilai
Kolmogorov Smirnov 1,023 dengan probabilitas 0,246 (p> 0,05). Oleh karena
nilai p wanita yang sudah menikah dan yang belum menikah lebih besar dari
0,05 maka diketahui bahwa distribusi data pada kedua sampel adalah normal
atau memenuhi persyaratan uji normalitas.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk memeriksa apakah data
sampel memiliki varian yang sama. Uji homogenitas dalam penelitian ini
menggunakan program SPSS for windows versi 13.0. Pengambilan keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
didasarkan pada nilai probabilitas (p). Jika p > 0,05 maka data berasal dari
populasi yang memiliki varian yang sama. Sebaliknya, jika nilai p < 0,05 maka
data berasal dari populasi yang mempunyai varian yang tidak sama.
Dari perhitungan yang dilakukan, diperoleh nilai p sebesar 0,143. Oleh
karena p > 0,05 maka dapat diketahui bahwa data berasal dari populasi yang
mempunyai varian yang sama.
E. UJI HIPOTESIS
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Independent Sample t-test dari
program SPSS for windows versi 13.0. Independent Sample t-test adalah pengujian
menggunakan distribusi t terhadap signifikansi perbedaan nilai rata-rata tertentu dari
dua kelompok sampel.
Hipotesis dalam penelitian ini berbunyi “Ada pebedaan keterampilan coping
antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah, di mana
wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih terampil melakukan coping daripada
wanita dewasa dini yang belum menikah.” Dalam menentukan diterima atau
ditolaknya hipotesis, dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t .
T-tabel dicari dengan tabel distribusi t pada taraf kepercayaan 95% (α = 5%) dengan
ketentuan:
tabel
- Jika ± t hitung < ± t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
- Jika ± t hitung > ± t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Ringkasan hasil hipotesis dapat dilihat pada tabel 8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 8
Hasil Uji Hipotesis
Keterampilan
coping
Mean
Empiris
Mean
Teoretis
t db t tabel Signifikansi
(2-tailed)
Menikah 35 164,6
Blm menikah 35 156,06
137,5 3,342 68
1,671
0,001
Dari tabel dapat dilihat bahwa dua kelompok subjek sama-sama memiliki mean
empiris yang lebih besar daripada mean teoretis, dan mean empiris subjek yang sudah
menikah lebih besar daripada mean empiris subjek yang belum menikah. Dari
perhitungan pada 70 subjek diperoleh nilai t sebesar 3,342. Dan dengan df sebesar 68
diperoleh nilai t 5% (one tailed) sebesar 1,671. Dengan demikian nilai t-hitung lebih
besar daripada t-tabel. Pemilihan tes signifikan one tailed didasarkan pada
keterpihakan peneliti pada salah satu dari dua kelompok penelitian.
Oleh karena nilai t-hitung lebih besar daripada t-tabel, maka t hitung dinyatakan
signifikan dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa ada perbedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini
yang sudah menikah dan yang belum menikah. Dari mean empiris dapat diketahui
bahwa wanita dewasa dini yang sudah menikah memiliki keterampilan coping yang
lebih tinggi daripada wanita dewasa dini yang belum menikah.
Sebagai hasil tambahan, peneliti juga ingin melihat sejauh mana tiap-tiap aspek
kawasan ukur memberikan kontribusi terhadap skala keterampilan coping. Oleh
karena itu, peneliti melakukan uji tambahan terhadap masing-masing aspek. Hasil dari
pengujian dapat dilihat pada tabel 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 9 Uji perbedaan tiap-tiap aspek
subjek N Mean
teoritis Mean
Std.
Deviation
t
hitung db t tabel
RtS Menikah 35 24.80 2.411 3.407 68
Blm menikah 35 20
22.94 2.141 3.407 68
BpD Menikah 35 19.97 1.992 1.115 68
Blm menikah 35 17.5
19.49 1.634 1.115 68
MPS Menikah 35 24.14 2.144 3.083 68
Blm menikah 35 20
22.71 1.708 3.083 68
MSD Menikah 35 23.34 2.028 2.717 68
Blm menikah 35 20
22.14 1.648 2.717 68
MAdpt Menikah 35 24.57 2.173 1.954 68
Blm menikah 35 20
23.66 1.714 1.954 68
MSPro Menikah 35 24.03 1.963 4.086 68
Blm menikah 35 20
22.26 1.651 4.086 68
MSRlks Menikah 35 23.80 2.553 1.836 68
Blm menikah 35 20
22.86 1.648 1.836 68
1.671
Keterangan:
RtS = Reaksi terhadap Stress
BpD = Bersandar pada Diri sendiri
MPS = Mampu melakukan Pendekatan pada Situasi
MSD = Memiliki Sumber Daya
MAdpt = Mampu melakukan Adaptasi dengan baik
MSPro = Memiliki Sikap Proaktif
MSRlks = Mampu menikmati Saat Rileks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari hasil pada tabel 9 terlihat bahwa ada 6 aspek memiliki nilai t hitung lebih
besar daripada t tabel. Dengan demikian, hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar
aspek memberikan sumbangan yang signifikan terhadap munculnya perbedaan
keterampilan coping antara subjek yang sudah menikah dan yang belum menikah.
Satu-satunya aspek yang tidak menunjukkan adanya perbedaan adalah aspek yang
kedua, yaitu aspek bersandar pada diri sendiri.
Mean empiris subjek yang sudah menikah pada masing-masing aspek selalu
lebih besar daripada mean empiris subjek yang belum menikah. Ini berarti bahwa pada
tiap-tiap aspek, wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih berkompeten daripada
wanita dewasa dini yang belum menikah. Hal ini menimbulkan perbedaan
keterampilan coping secara umum antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan
yang belum menikah.
F. PEMBAHASAN
Pengambilan keputusan dalam penelitian ini menggunakan ketentuan apabila t
hitung > daripada t tabel maka hipotesis diterima, demikian sebaliknya. Dari hasil uji
hipotesis yang dilakukan, nilai t hitung yang didapatkan lebih besar daripada t tabel,
yaitu 3,342 > 1,671. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
diterima. Artinya, ada perbedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini yang
sudah menikah dan yang belum menikah.
Dari mean empiris yang diperoleh, terlihat bahwa mean empiris yang
didapatkan oleh wanita dewasa dini yang sudah menikah (164,6) lebih tinggi daripada
mean empiris yang didapatkan wanita dewasa dini yang belum menikah (156,06). Hal
tersebut menunjukkan bahwa wanita dewasa dini yang sudah menikah memiliki
keterampilan coping yang lebih tinggi daripada wanita dewasa dini yang belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menikah.
Keterampilan coping adalah kemampuan individu untuk menangani, menguasai,
dan mengatasi penyebab stress secara efektif serta mengurangi akibat negatif yang
ditimbulkan oleh stress, guna memperoleh rasa aman. Artinya, wanita dewasa dini
yang sudah menikah lebih mampu untuk mengatasi sumber stress yang mereka alami
secara efektif, dan mengurangi dampak negatif yang timbul akibat stress.
Ada banyak faktor yang mendukung tercapainya keterampilan coping yang
tinggi pada wanita dewasa dini yang sudah menikah. Salah satu faktor tersebut adalah
adanya dukungan sosial. Pada wanita dewasa dini yang sudah menikah, dukungan
sosial diperoleh dengan keberadaan seorang suami. Hal tersebut dapat menjadi
kemungkinan penyebab seorang wanita yang sudah menikah memiliki keterampilan
coping yang lebih baik.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Fauziah, dkk (1999) menunjukkan
bahwa dukungan sosial suami merupakan faktor yang signifikan untuk seorang wanita
pada saat menghadapi stress. Dengan adanya dukungan dari seorang suami, wanita
yang sudah menikah akan lebih mudah dalam mengatasi tekanan dalam hidup mereka.
Seorang wanita yang belum menikah mungkin saja mendapatkan dukungan dari
teman atau saudara ketika menghadapi suatu tekanan. Akan tetapi, menurut Walters
(2002) hubungan emosional yang terjalin antara suami istri dimungkinkan lebih kuat
daripada hubungan yang terjalin antar teman atau saudara.
Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh Billings&Moos (dalam
Pramadi & Lasmono 2003), dalam menghadapi suatu masalah yang dapat
menimbulkan tekanan/stress lelaki mempunyai kecenderungan menggunakan
problem-focused coping dan wanita memiliki kecenderungan menggunakan emotion-
focused coping. Menurut Hurlock (1990), pernikahan adalah sarana bagi individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk saling belajar dalam mengatasi masalah yang dapat menimbulkan stress.
Bodenmann dkk. (2005) menambahkan bahwa dalam sebuah hubungan pernikahan,
pola coping yang digunakan dapat berpengaruh satu sama lain. Hal ini berarti seorang
istri memiliki kemungkinan untuk terpengaruh suami dalam menghadapi masalah,
demikian juga sebaliknya. Artinya, wanita yang sudah menikah lebih mampu untuk
berfokus pada sumber permasalahan yang dapat mengakibatkan stress sehingga dapat
mengatasinya dengan tepat.
Masa dewasa dini merupakan masa keterasingan sosial. Dengan terjunnya
seseorang ke dalam pola kehidupan orang dewasa, hubungan dengan teman sebaya
jadi merenggang. Oleh sebab itu individu dewasa dini mengalami keterpencilan sosial.
Masa dewasa dini juga merupakan masa ketergantungan. Ketergantungan ini
disebabkan oleh keterbatasan mereka untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka
(Hurlock, 1990).
Wanita dewasa dini yang belum menikah sangat merasakan apa yang disebut
sebagai masa keterasingan sosial, di mana mereka harus kehilangan hubungan yang
dekat dengan teman-teman sebayanya dan mulai memfokuskan diri pada karir mereka.
Keterasingan sosial ini akan menimbulkan kesepian pada wanita dewasa dini yang
belum menikah. Menurut Sears dkk. (1988) kesepian berkaitan dengan kecemasan dan
depresi, dan orang yang kesepian sering memiliki keterampilan sosial yang buruk. Hal
ini akan mempengaruhi keterampilan coping wanita dewasa dini yang belum menikah
karena salah satu faktor yang mempengaruhi keterampilan coping adalah keterampilan
sosial.
Selain itu, wanita dewasa dini yang belum menikah tidak dapat
menggantungkan diri pada orang tua mereka. Sebagai orang dewasa, mereka dituntut
untuk mampu memenuhi kebutuhan mereka secara mandiri. Keadaan ini akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mempengaruhi perkembangan emosi wanita dewasa dini yang belum menikah dan
berdampak kurang baik pada keterampilan mereka dalam melakukan coping.
Wanita dewasa dini yang sudah menikah mungkin tidak terlalu merasakan
dampak dari merenggangnya hubungan dengan teman-temannya karena ia telah
memiliki suami dan keluarga. Wanita yang sudah menikah justru memiliki komunitas
baru yakni keluarga dari pasangannya sehingga tidak merasa kesepian. Selain itu,
wanita yang sudah menikah dapat bergantung pada suami mereka untuk mencukupi
kebutuhan. Oleh karena tidak mengalami hal-hal yang mengganggu
perkembangannya, maka hal ini dapat mempengaruhi keterampilan coping yang
dimiliki oleh wanita dewasa dini yang sudah menikah sehingga mereka memiliki
keterampilan coping yang lebih baik daripada wanita yang belum menikah.
Walters (2002) mengemukakan bahwa pernikahan adalah kesempatan bagi
pertumbuhan dan pengembangan jiwa serta kesempatan baru untuk menemukan
solusi-solusi bagi persoalan hidup. Hal ini menunjukkan bahwa dengan sebuah
pernikahan, seorang wanita dewasa dini mengalami perkembangan jiwa dan pribadi.
Dengan jiwa dan pribadi yang lebih matang, maka dimungkinkan keterampilan coping
yang mereka miliki juga semakin tinggi.
Meskipun terdapat perbedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini
yang sudah menikah dan yang belum menikah, namun secara umum mean empiris
yang didapatkan oleh dua kelompok subjek lebih tinggi daripada mean teoritis. Mean
yang didapatkan oleh subjek yang sudah menikah adalah 164,6 dan mean empiris
subjek yang belum menikah adalah 156,06. Sedangkan mean teoritis dalam penelitian
ini adalah 135,7. Hal ini menunjukkan bahwa baik wanita dewasa dini yang sudah
menikah maupun yang belum menikah mempunyai kecenderungan terampil dalam
melakukan coping terhadap stress.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal ini disebabkan oleh keberhasilan subjek dalam memenuhi aspek-aspek yang
terdapat dalam skala keterampilan coping. Artinya, kedua kelompok subjek mampu
bereaksi dengan baik terhadap stress, mampu bersandar pada diri sendiri saat
menghadapi tekanan, serta mampu melakukan pendekatan terhadap situasi yang penuh
tekanan sehingga dapat mengatasinya dengan cara yang tepat.
Mereka juga memiliki sumber daya yang mendukung mereka ketika
menghadapi masalah, mampu beradaptasi dengan baik, memiliki sikap proaktif, dan
mampu menikmati saat rileks. Hal ini diketahui dari hasil tambahan yang
menunjukkan perolehan mean empiris kedua kelompok subjek yang lebih besar
daripada mean teoritis pada tiap-tiap aspek.
Kemungkinan yang lain adalah terpenuhinya beberapa faktor yang mendukung
mereka dalam melakukan coping. Faktor-faktor tersebut seperti keyakinan atau
pandangan positif yang mereka punyai, keterampilan memecahkan masalah, adanya
dukungan sosial, dan sumber materi yang mereka punyai. Selain itu, menurut Kartono
(1977) selaku manusia, wanita mempunyai kemampuan untuk mengembangkan
pribadinya dan membangun dirinya menuju taraf kehidupan yang lebih baik. Dengan
kepribadian yang baik dan kemampuan tersebut, seorang wanita akan mampu untuk
melakukan coping dengan baik ketika menghadapi stress.
Dari hasil uji beda yang dilakukan per aspek, hanya aspek Bersandar pada Diri
Sendiri yang tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Pada aspek ini diperoleh
nilai t hitung 1.115 dan dengan db sebesar 68, diperoleh nilai t tabel 1,671. Baik
wanita dewasa dini yang sudah menikah maupun yang belum menikah memiliki
kemampuan yang baik untuk bersandar pada diri sendiri. Artinya, kedua kelompok
subjek percaya pada kemampuan diri sendiri dan dapat memutuskan sendiri jalan yang
harus mereka ambil dalam menghadapi suatu permasalahan yang menimbulkan stress.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal ini sesuai dengan pendapat Kartono (1977) yang mengatakan bahwa wanita adalah
makhluk yang memiliki kemandirian dan mampu memperjuangkan hidupnya untuk
mengembangkan pribadinya.
Pada 6 aspek yang lainnya, terlihat adanya perbedaan yang signifikan antara
wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah. Pada masing-
masing aspek wanita dewasa dini yang sudah menikah cenderung lebih mampu dan
berkompeten daripada wanita dewasa dini yang belum menikah. Ini terlihat dari
perolehan mean empiris pada kedua kelompok subjek. Pada tiap-tiap aspek, mean
empiris yang didapatkan oleh wanita dewasa dini yang sudah menikah selalu lebih
tinggi daripada mean empiris yang diperoleh wanita dewasa dini yang belum menikah.
Secara umum, keterampilan coping wanita di usia dewasa dini baik yang sudah
menikah maupun yang belum menikah relatif tinggi. Namun dengan adanya
kemampuan-kemampuan dan sumber daya yang terungkap dalam aspek-aspek di atas,
maka dapat diperkirakan seorang wanita dewasa dini yang sudah menikah memiliki
keterampilan coping yang lebih tinggi daripada wanita dewasa dini yang belum
menikah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pernikahan dapat meningkatkan
keterampilan coping seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Secara umum, hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita dewasa dini baik
yang sudah menikah maupun yang belum menikah memiliki keterampilan coping
yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari perolehan mean empiris kedua kelompok subjek
yang lebih tinggi daripada mean teoritis. Meskipun demikian, hasil uji hipotesis
menunjukkan adanya perbedaan keterampilan coping yang signifikan antara wanita
dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah. Keterampilan coping
wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih tinggi daripada keterampilan coping
wanita dewasa dini yang belum menikah. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan
bahwa sebuah pernikahan dapat meningkatkan keterampilan coping seseorang.
Sebagian besar aspek berpengaruh pada munculnya perbedaan tersebut. Dari
hasil uji beda pada tiap-tiap aspek, hampir semua aspek menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan antara subjek yang sudah menikah dan yang belum
menikah. Pada aspek Bersandar pada Diri Sendiri, meskipun tidak terdapat perbedaan
yang signifikan, tetapi terlihat perbedaan mean empiris antara dua kelompok subjek, di
mana mean empiris wanita yang sudah menikah lebih tinggi daripada mean empiris
wanita yang belum menikah. Dengan demikian hasil ini juga mempengaruhi
munculnya perbedaan secara umum.
Di samping itu, ada faktor-faktor lain yang memungkinkan keterampilan coping
wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih tinggi dibandingkan wanita dewasa dini
yang belum menikah. Faktor-faktor tersebut antara lain kehadiran seorang suami
sebagai sumber daya yang memberikan dukungan sosial dan tercapainya pemenuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebutuhan dalam sebuah pernikahan.
B. SARAN
1. Bagi wanita dewasa dini yang sudah menikah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita dewasa dini yang sudah
menikah memiliki keterampilan coping yang lebih tinggi daripada wanita
dewasa dini yang belum menikah. Dengan demikian hendaknya wanita dewasa
yang sudah menikah dapat mempertahankan situasi-situasi yang mendukung
mereka dalam melakukan coping. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah
dengan terbuka pada pasangan, karena dukungan dari seorang suami sangat
berpengaruh pada pola coping seorang wanita. Selain itu, wanita dewasa dini
yang sudah menikah hendaknya benar-benar melihat pernikahan yang mereka
jalani sebagai kesempatan untuk mengembangkan jiwa dan pribadi mereka.
2. Bagi wanita dewasa dini yang belum menikah
Menurut Hardjana (1994), stress merupakan respon terhadap hal-hal yang
menimbulkan stress. Dengan demikian, wanita dewasa dini yang belum
menikah hendaknya berusaha untuk mencari informasi bagaimana merespon
stressor dengan cara yang tepat. Selain itu, wanita dewasa dini yang belum
menikah hendaknya lebih bersosialisasi sehingga mendapatkan banyak
pembelajaran dari orang lain dan memiliki banyak kesempatan untuk
mengembangkan pribadi.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian mengenai
keterampilan coping, disarankan untuk mencari data-data tambahan yang dapat
memberikan dukungan dan sumbangan yang berarti seperti status perekonomian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan sumber-sumber individual (kondisi kesehatan, kepribadian, pengalaman)
pada diri subjek dan juga melihat sistem sosial dan nilai-nilai dalam masyarakat
sehingga dapat dihasilkan data yang lebih lengkap dan terinci.
C. KETERBATASAN PENELITIAN
Keterbatasan dalam penelitian ini terletak pada kurang ketatnya kontrol usia dan
pendidikan dalam kriteria pemilihan subjek. Dari data yang terkumpul, subjek yang
sudah menikah memiliki usia relatif lebih tua dan tingkat pendidikan yang relatif lebih
tinggi daripada subjek yang belum menikah. Hal ini dapat menjadikan bias pada
perolehan hasil penelitian. Selain itu, keterampilan coping yang dilihat dalam
penelitian ini hanya terbatas pada self report atau pandangan subjek akan keterampilan
coping yang dimilikinya sehingga penelitian ini tidak dapat melihat keterampilan
coping yang dimiliki subjek secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Amirin, Tatang M., 1986. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali. Azwar, S. 2004. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Barnhouse, Ruth T. 1991. Identitas Wanita: Bagaimana Mengenal dan Membentuk Citra
Diri. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Bodenmann, dkk. 2005. Couples Coping With Stress: Emerging Perspectives on Dyadic
Coping. Washington, DC: APA Service Center. Cita Cinta (Dwimingguan Wanita). 2006. Dewasa Itu.. . Jakarta: PT. Grafika Multi Warna. Covey, Stephen R. (Alih Bahasa: Budijanto).1997. The 7 Habits of Highly Effective People.
Jakarta: Binarupa Aksara. Fauziah, dkk. 1999. Hubungan Antara Kemampuan Manajemen Waktu dan Dukungan Sosial
Suami Dengan Tingkat Stres Pada Ibu Berperan Ganda. (Anima, Indonesian Psychological Journal) Vol.15, No.1, hal.33-51.
Forman, Susan G. 1993. Coping Skills Intervention for Children and Adolescents. San
Fransisco: Jossey-Bass Publishers. Gilarso, T. 2003. Moral Keluarga (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma. Handoyo, S. 2001. Stress Pada Masyarakat Surabaya. (INSAN Media Psikologi) Vol.3,
No.2, hal.61-74. Hardjana, Agus M. 1994. Stres Tanpa Distress: Seni Mengolah Stres. Yogyakarta: Kanisius. Hastuti, MM. Sri. 2001. Bunga Rampai Psikologi 2: Wanita Super dan Depresi. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma. Hurlock, Elizabeth. 1990. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Kartono, K. 1992. Psikologi Wanita Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa (Jilid II). Bandung: Mandar Maju.
Kountur, Ronny. 2003. Metode Penelitian (Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis). Jakarta:
Penerbit PPM. Lisa (Majalah Wanita Mingguan). 2004. Saat Stress Wanita Jadi Ingin Ngobrol. Jakarta: PT.
Dian Rakyat. Lisa (Majalah Wanita Mingguan). 2005. Perangi Stress dengan NURSE. Jakarta: PT. Dian
Rakyat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lucas, Clark, Georgellis, dan Diener. 2003. Reexamining Adaptation and the Set Point Model of Happiness: Reaction to Changes in Marital Status. (Journal of Personality and Social Psychology). Vol. 84, No.3, hal. 527-539.
Mappiare, Andi. 1983. Psikologi Orang Dewasa. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional. Monks, F.J. 1989. Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Pramadi & Lasmono. 2003. Coping Behavior: Bagaimana Seseorang Mengatasi Tuntutan
yang Menekan. (Anima, Indonesian Psychological Journal). Vol. 18, No.4, hal.326-340.
Santrock, John W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta:
Erlangga. Sarafino, E. P. 1990. Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. New York: John
Wiley and Sons. Sears, dkk (Alih Bahasa: Ardyanto & Soekrisno). 1988. Psikologi Sosial Jilid I. Jakarta:
Erlangga. Siahaan, S. M. 2000. Komunikasi, Pemahaman dan Penerapannya. Jakarta: Penerbit BPK
Gunung Mulia. Skinner, Ellen. 1995. Perceived, Control, Motivation, & Coping. London: Sage Publications Smith, T & Davidson, S. 2005. Dokter di Rumah Anda. Jakarta: Dian Rakyat. Taufik. 2004. Desensitisasi Terhadap Kekerasan dan Toleransi Stres Pada Guru di
Nanggroe Aceh Darussalam. (Phronesis, Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara). Vol. 6, No.12. Jakarta.
Tyrer, Peter. 1984. Bagaimana Mengatasi Stress. Jakarta: Penerbit Arcan. Wagner, Peter C. 2002. Manfaat Karunia Roh dalam Pertumbuhan Gereja: Karunia Hidup
Lajang. Jakarta: Gandum Mas.
Walters, J. Donald. 2002. Expansive Marriage: 13 Kiat Menuju Pemenuhan Diri. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
. 1985. Modul Keluarga Bahagia Sejahtera. Departemen Agama RI. World Wide Web: (http://www.apa.org). Diakses pada tanggal 18 Oktober 2006.
World Wide Web: (http://www.e-psikologi.com/remaja). Diakses pada tanggal 18 Oktober 2006.
World Wide Web: (http://www.webdjinni.net). Diakses pada tanggal 16 Februari 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
World Wide Web: (http://www.queendom.com). Diakses pada tanggal 24 Februari 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA TRY OUT
Umur : ………………..
Pendidikan : ………………..
Status Perkawinan : Menikah/Belum Menikah *
*coret yang tidak perlu
Pada lembar yang anda hadapi ini terdapat 100 pernyataan. Baca dan pahami setiap
pernyataan dengan baik kemudian berilah tanda silang (X) pada kolom yang telah tersedia.
Pilihan jawaban atas pernyataan-pernyataan tersebut adalah sebagai berikut :
STS : jika pilihan SANGAT TIDAK SETUJU
TS : jika pilihan TIDAK SETUJU
S : jika pilihan SETUJU
SS : jika pilihan SANGAT SETUJU
Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan sikap dan pendapat anda. Jawaban yang
anda berikan tidak ada yang benar ataupun salah. Pilihan jawaban pada pernyataan-
pernyataan ini menuntut kesesuaian dengan sikap dan pendapat yang paling mewakili
keadaan anda. Jawablah pernyataan-pernyataan tersebut dengan jujur.
Contoh :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya merasa pasti ada jalan untuk keluar dari setiap masalah.
X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Pernyataan SS S TS STS 1 Saya dapat menerima kesalahan saya dan dapat
menerima kenyataan bahwa seseorang mungkin saja berbuat kesalahan.
2 Saya mempercayai keyakinan/pendapat saya sendiri. 3 Saya merasa tidak membutuhkan waktu untuk
beristirahat. 4 Pada saat mengalami stress, saya mampu melihat
sebab dan akibat dari stress tersebut. 5 Saya kurang mampu untuk melakukan kompromi. 6 Saya meminta bantuan pada orang lain dari suatu hal
yang tidak saya yakini. 7 Saya menyalahkan diri saya sendiri atas
permasalahan yang membuat saya tertekan. 8 Saya kurang memiliki minat untuk melakukan hal-
hal yang baru dan lebih suka dengan kebiasaan-kebiasaan yang lama.
9 Saya mampu beradaptasi dengan baik. 10 Saya merasa sulit untuk menemukan orang yang
dapat dipercaya. 11 Saya hanya bermalas-malasan karena saya tidak
dapat menyelesaikan permasalahan yang membuat saya stress.
12 Saya merasa pasti ada jalan untuk keluar dari setiap masalah.
13 Saya merasa bingung dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup saya.
14 Saya mempunyai waktu untuk bersantai. 15 Saya mampu membuat strategi dan perencanaan yang
akan saya terapkan di kehidupan saya. 16 Hidup saya membosankan. 17 Saya merasa hidup saya dipenuhi dengan hal-
hal/kejadian-kejadian yang buruk. 18 Saya mudah mengatasi tekanan. 19 Saya yakin pada pilihan pertama saya. 20 Ketika sedang tertekan, saya mempunyai insting
bagaimana cara mengatasi tekanan tersebut dengan cara yang tepat.
21 Saya merasa tidak tenang jika menghadapi suatu masalah.
22 Saya tahu di mana mendapatkan informasi untuk menyelesaikan masalah.
23 Jika ada kesempatan untuk merubah diri, saya akan merubah diri saya.
24 Saya kesulitan menemukan sumber stress sehingga seringkali membuat kesalahan dalam mengatasi stress.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 Ketika sedang stress, saya merasa menjadi orang yang paling malang.
26 Saya dapat melupakan stress di penghujung hari dan beristirahat.
27 Tidak ada orang dapat saya temui untuk menolong saya keluar dari permasalahan.
28 Saya memiliki kelemahan untuk melakukan komunikasi dengan orang lain.
29 Saya merasa terancam dan canggung ketika harus masuk ke dalam situasi baru.
30 Ketika saya stress, saya masih dapat menemukan solusi untuk masalah saya.
31 Saya tidak punya waktu untuk pergi bersenang-senang dengan teman-teman.
32 Biasanya saya membuat keputusan sendiri dan tidak tergantung pada orang lain untuk memutuskan sesuatu dalam menyelesaikan masalah.
33 Ketika mendapat sebuah masalah, saya kurang dapat melihat secara jelas permasalahan apa yang sesungguhnya terjadi.
34 Ketika membuat keputusan, saya dapat melihat kemungkinan yang akan datang.
35 Saya merasa kesulitan untuk menyampaikan kebutuhan-kebutuhan saya.
36 Saya tidak pernah menetapkan suatu perencanaan strategi dalam menghadapi masalah.
37 Saya belajar dari kesalahan yang pernah saya lakukan dan saya yakin bahwa semuanya akan menjadi lebih baik.
38 Saya suka/berani mengambil risiko dalam hidup. 39 Saya suka mempelajari hal-hal baru. 40 Menurut saya, istirahat bukanlah suatu hal yang
penting karena hasil yang maksimal dari suatu pekerjaan lebih penting.
41 Pikiran saya tersita oleh situasi yang penuh tekanan. 42 Ketika saya berada dalam masalah, saya segera
berpikir dan bertindak untuk menemukan solusi/jalan keluar dari permasalahan saya.
43 Saya menyimpan masalah saya dalam-dalam dan tidak pernah mencari dukungan dari siapapun.
44 Ketika situasi sudah memburuk, saya baru memikirkan tindakan yang harus saya ambil.
45 Saya merasa bersyukur akan setiap peristiwa yang saya alami dalam hidup saya.
46 Saya tidak mau berubah walaupun ada kesempatan untuk itu.
47 Saya tahu bagaimana caranya mengatasi tekanan-tekanan yang saya alami dalam hidup saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48 Menurut saya, bermain-main atau sekadar jalan-jalan sama saja dengan membuang waktu dengan percuma.
49 Saya mampu melihat dan memperkirakan apa yang akan dilakukan oleh orang lain terhadap saya.
50 Saya mampu menemukan solusi baru untuk masalah saya apabila solusi yang lalu gagal.
51 Setiap kali melakukan kesalahan, saya merasa situasi semakin memburuk dan tidak kunjung membaik.
52 Saya mampu/berkompeten dalam berkompromi. 53 Saya merasa tidak ada penyelesaian untuk masalah-
masalah yang membuat saya tertekan. 54 Ketika mendapat kesulitan dalam situasi yang baru,
saya mampu melakukan penyesuaian diri untuk mendapatkan solusi terbaik.
55 Saya senang melakukan kegiatan-kegiatan ringan (membaca, jalan-jalan, main kartu, berolah raga).
56 Saya sulit untuk menetapkan strategi untuk menghadapi masalah dalam hidup saya.
57 Saya kurang dapat memahami orang lain. 58 Saya masih dapat melakukan tugas dan pekerjaan
saya meskipun sedang dalam keadaan tertekan. 59 Saya tidak tahu di mana mendapatkan informasi
untuk menyelesaikan masalah. 60 Saya merasa beruntung jika dibandingkan dengan
orang-orang yang mempunyai permasalahan yang lebih berat.
61 Saya tidak berani mengambil risiko dalam hidup dan memilih situasi yang aman saja.
62 Ketika sedang tertekan, saya mencoba memahami apa yang sesungguhnya terjadi.
63 Saya mencari dukungan emosional dari orang lain. 64 Dalam membuat suatu keputusan untuk
menyelesaikan masalah, saya tergantung pada orang lain.
65 Saya tidak bisa menemukan jalan keluar apabila sedang stress.
66 Saya mampu melakukan kontak dan komunikasi dengan orang lain.
67 Saya merasa bingung dalam menemukan jalan keluar jika sedang tertekan.
68 Saya mampu mengkomunikasikan kebutuhan-kebutuhan saya.
69 Saya menghabiskan banyak waktu luang bersama teman-teman dan/atau orang yang saya sayangi.
70 Saya kurang suka mempelajari hal-hal baru. 71 Saya membuat keputusan secara untung-untungan
saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72 Saya selalu mencoba untuk berfokus pada hal-hal baik dalam hidup saya, dan bukan pada hal-hal buruk.
73 Dalam situasi yang baru, biasanya saya tetap menggunakan cara yang lama untuk mengatasi tekanan.
74 Saya tahu bagaimana caranya untuk menenangkan diri.
75 Dalam menghadapi stress, saya melihat sumber stress yang saya hadapi sehingga dapat menyikapinya dengan tepat.
76 Saya merasa tidak yakin pada pilihan atau keputusan yang saya buat
77 Saya kurang mempunyai insting yang baik untuk menghadapi masalah yang menimbulkan stress.
78 Saya mencoba mencari/menemui orang yang dapat memberi informasi atau kebijakan lain untuk menolong saya mengatasi masalah yang saya hadapi.
79 Saya senantiasa berpikir bahwa tidak adalagi yang bisa saya lakukan untuk menolong diri saya sendiri.
80 Ketika masuk dalam situasi yang baru, saya merasa nyaman dan tidak merasa canggung.
81 Saya merasa tertekan sehingga saya mudah terpuruk. 82 Untuk memecahkan suatu masalah yang penting,
saya merencanakan beberapa strategi dan memilih salah satu yang terlihat paling baik.
83 Saya menikmati hidup yang saya jalani saat ini. 84 Pada saat merasa stress, saya memikirkan
permasalahan saya sehingga saya tidak dapat beristirahat dengan tenang.
85 Saya tidak terbiasa untuk mengekspresikan kegembiraan saya dengan tertawa lepas.
86 Saat sedang stress, saya mencoba untuk tetap bersemangat menjalani hidup.
87 Saya menguatkan diri saya sendiri untuk mengatasi tekanan-tekanan yang saya hadapi.
88 Meskipun tidak yakin mengenai suatu hal, saya tidak akan meminta bantuan pada siapapun.
89 Menurut saya, ada beberapa masalah yang tidak mempunyai jalan keluar/penyelesaian
90 Saya bisa mengatur/menghandle perubahan-perubahan dengan baik.
91 Saya merasa lebih rileks setelah sejenak beristirahat 92 Saya tidak yakin dan tidak percaya akan kemampuan
saya sendiri 93 Saya sulit melakukan penyesuaian diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94 Saya berbagi dengan orang lain yang pernah melewati situasi yang sedang saya alami untuk melihat bagaimana orang tersebut mengatasi masalah.
95 Dalam menghadapi suatu tekanan, saya kurang mampu melihat sebab dan akibat dari tekanan tersebut.
96 Segala sesuatu yang baru membuat saya tertarik karena membuat pengalaman saya bertambah.
97 Saya selalu dibayang-bayangi oleh kesalahan yang pernah saya lakukan dan merasa terganggu.
98 Saya tidak punya waktu untuk sekedar bersantai-santai.
99 Sebelum situasi makin memburuk, saya segera mengambil tindakan penyelesaian.
100 Saya menyadari bahwa setiap orang memerlukan waktu yang cukup untuk beristirahat.
Periksa kembali pekerjaan anda, jangan sampai ada nomor yang terlewatkan.
..Terimakasih atas kerjasamanya..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA PENELITIAN
Umur : ………………..
Tingkat pendidikan : ………………..
Status Perkawinan : Menikah/Belum Menikah *
*coret yang tidak perlu
Pada lembar yang anda hadapi ini terdapat 55 pernyataan. Baca dan pahami setiap
pernyataan dengan baik kemudian berilah tanda silang (X) pada kolom yang telah tersedia.
Pilihan jawaban atas pernyataan-pernyataan tersebut adalah sebagai berikut :
STS : jika pilihan SANGAT TIDAK SETUJU
TS : jika pilihan TIDAK SETUJU
S jika pilihan SETUJU
SS : jika pilihan SANGAT SETUJU
Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan sikap dan pendapat anda. Jawaban yang
anda berikan tidak ada yang benar ataupun salah. Pilihan jawaban pada pernyataan-
pernyataan ini menuntut kesesuaian dengan sikap dan pendapat yang paling mewakili
keadaan anda. Jawablah pernyataan-pernyataan tersebut dengan jujur.
Contoh :
No Pernyataan SS S TS STS 1 Saya merasa pasti ada jalan untuk
keluar dari setiap masalah. X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Pernyataan SS S TS STS 1 Saya belajar dari kesalahan yang pernah saya lakukan
dan saya yakin bahwa semuanya akan menjadi lebih baik.
2 Saya kurang memiliki minat untuk melakukan hal-hal yang baru dan lebih suka dengan kebiasaan-kebiasaan yang lama.
3 Saya mampu beradaptasi dengan baik. 4 Ketika membuat keputusan, saya dapat melihat
kemungkinan yang akan datang. 5 Saya hanya bermalas-malasan karena saya tidak
dapat menyelesaikan permasalahan yang membuat saya stress.
6 Saya merasa bingung dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup saya.
7 Saya suka/berani mengambil risiko dalam hidup. 8 Saya mampu menemukan solusi baru untuk masalah
saya apabila solusi yang lalu gagal. 9 Saya mampu membuat strategi dan perencanaan yang
akan saya terapkan di kehidupan saya. 10 Hidup saya membosankan. 11 Saya merasa hidup saya dipenuhi dengan hal-
hal/kejadian-kejadian yang buruk. 12 Saya tahu di mana mendapatkan informasi untuk
menyelesaikan masalah. 13 Saya kesulitan menemukan sumber stress sehingga
seringkali membuat kesalahan dalam mengatasi stress.
14 Ketika sedang stress, saya merasa menjadi orang yang paling malang.
15 Saya mempunyai waktu untuk bersantai. 16 Tidak ada orang dapat saya temui untuk menolong
saya keluar dari permasalahan. 17 Saya suka mempelajari hal-hal baru. 18 Saya merasa terancam dan canggung ketika harus
masuk ke dalam situasi baru. 19 Saya tidak punya waktu untuk pergi bersenang-
senang dengan teman-teman. 20 Ketika mendapat sebuah masalah, saya kurang dapat
melihat secara jelas permasalahan apa yang sesungguhnya terjadi.
21 Saya merasa kesulitan untuk menyampaikan kebutuhan-kebutuhan saya.
22 Saya menyimpan masalah saya dalam-dalam dan tidak pernah mencari dukungan dari siapapun.
23 Ketika situasi sudah memburuk, saya baru memikirkan tindakan yang harus saya ambil.
24 Saya tahu bagaimana caranya mengatasi tekanan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tekanan yang saya alami dalam hidup saya. 25 Ketika mendapat kesulitan dalam situasi yang baru,
saya mampu melakukan penyesuaian diri untuk mendapatkan solusi terbaik.
26 Saya kurang dapat memahami orang lain. 27 Saya merasa tidak ada penyelesaian untuk masalah-
masalah yang membuat saya tertekan. 28 Saya mencari dukungan emosional dari orang lain. 29 Saya merasa beruntung jika dibandingkan dengan
orang-orang yang mempunyai permasalahan yang lebih berat.
30 Setiap kali melakukan kesalahan, saya merasa situasi semakin memburuk dan tidak kunjung membaik.
31 Saya mampu mengkomunikasikan kebutuhan-kebutuhan saya.
32 Saya tidak bisa menemukan jalan keluar apabila sedang stress.
33 Saya mampu melakukan kontak dan komunikasi dengan orang lain.
34 Menurut saya, bermain-main atau sekadar jalan-jalan sama saja dengan membuang waktu dengan percuma.
35 Saya tahu bagaimana caranya untuk menenangkan diri.
36 Dalam menghadapi stress, saya melihat sumber stress yang saya hadapi sehingga dapat menyikapinya dengan tepat.
37 Saya senantiasa berpikir bahwa tidak adalagi yang bisa saya lakukan untuk menolong diri saya sendiri.
38 Ketika masuk dalam situasi yang baru, saya merasa nyaman dan tidak merasa canggung.
39 Untuk memecahkan suatu masalah yang penting, saya merencanakan beberapa strategi dan memilih salah satu yang terlihat paling baik.
40 Saya tidak terbiasa untuk mengekspresikan kegembiraan saya dengan tertawa lepas.
41 Saat sedang stress, saya mencoba untuk tetap bersemangat menjalani hidup.
42 Saya menguatkan diri saya sendiri untuk mengatasi tekanan-tekanan yang saya hadapi.
43 Menurut saya, ada beberapa masalah yang tidak mempunyai jalan keluar/penyelesaian
44 Saya bisa mengatur/menghandle perubahan-perubahan dengan baik.
45 Saya tidak yakin dan tidak percaya akan kemampuan saya sendiri
46 Saya sulit melakukan penyesuaian diri. 47 Saya tidak tahu di mana mendapatkan informasi
untuk menyelesaikan masalah. 48 Dalam menghadapi suatu tekanan, saya kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mampu melihat sebab dan akibat dari tekanan tersebut.
49 Saya selalu dibayang-bayangi oleh kesalahan yang pernah saya lakukan dan merasa terganggu.
50 Sebelum situasi makin memburuk, saya segera mengambil tindakan penyelesaian.
51 Saya menghabiskan banyak waktu luang bersama teman-teman dan/atau orang yang saya sayangi.
52 Saya menikmati hidup yang saya jalani saat ini. 53 Meskipun tidak yakin mengenai suatu hal, saya tidak
akan meminta bantuan pada siapapun. 54 Ketika saya stress, saya masih dapat menemukan
solusi untuk masalah saya. 55 Saya merasa bersyukur akan setiap peristiwa yang
saya alami dalam hidup saya. Periksa kembali pekerjaan anda,
jangan sampai ada nomor yang terlewatkan.
..Terimakasih atas kerjasamanya..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA TRY OUT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI BEDA ASPEK
T-Test
Group Statistics
subjek N Mean Std. Deviation Std. Error Mean menikah 35 24.80 2.411 .407 RtS blm menikah 35 22.94 2.141 .362 menikah 35 19.97 1.992 .337 BpD
blm menikah 35 19.49 1.634 .276 menikah 35 24.14 2.144 .362 KPS
blm menikah 35 22.71 1.708 .289 menikah 35 23.34 2.028 .343 MSD
blm menikah 35 22.14 1.648 .278 menikah 35 24.57 2.173 .367 MAdpt
blm menikah 35 23.66 1.714 .290 menikah 35 24.03 1.963 .332 MSPro
blm menikah 35 22.26 1.651 .279 menikah 35 23.80 2.553 .432 MSRlks blm menikah 35 22.86 1.648 .278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper Equal variances assumed .169 .682 3.407 68 .001 1.857 .545 .770 2.945
RtS Equal variances not assumed 3.407 67.066 .001 1.857 .545 .769 2.945
Equal variances assumed .024 .877 1.115 68 .269 .486 .436 -.383 1.355 BpD Equal variances not
assumed 1.115 65.486 .269 .486 .436 -.384 1.355
Equal variances assumed 1.070 .305 3.083 68 .003 1.429 .463 .504 2.353 KPS Equal variances not
assumed 3.083 64.759 .003 1.429 .463 .503 2.354
Equal variances assumed .640 .427 2.717 68 .008 1.200 .442 .319 2.081 MSD Equal variances not
assumed 2.717 65.257 .008 1.200 .442 .318 2.082
Equal variances assumed .603 .440 1.954 68 .055 .914 .468 -.019 1.848 MAdpt Equal variances not
assumed 1.954 64.499 .055 .914 .468 -.020 1.849
Equal variances assumed .030 .864 4.086 68 .000 1.771 .434 .906 2.637 MSPro Equal variances not
assumed 4.086 66.064 .000 1.771 .434 .906 2.637
Equal variances assumed 1.898 .173 1.836 68 .071 .943 .514 -.082 1.968 MSRlks Equal variances not
assumed 1.836 58.133 .071 .943 .514 -.085 1.971
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI RELIABILITAS ITEM TRY OUT
Case Processing Summary
%
Valid 102 100.0
Excluded(a) .0
Cases
Total 102 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items N of Items
.931 .932 100
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
item1 3.27 .548 102
item2 2.94 .577 102
item3 3.64 .483 102
item4 2.90 .517 102
item5 2.79 .569 102
item6 3.11 .561 102
item7 2.60 .601 102
item8 2.91 .565 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item9 3.04 .612 102
item10 2.25 .724 102
item11 3.09 .662 102
item12 3.57 .517 102
item13 2.63 .628 102
item14 3.21 .533 102
item15 3.01 .572 102
item16 3.25 .750 102
item17 3.19 .714 102
item18 2.68 .511 102
item19 2.58 .636 102
item20 2.75 .557 102
item21 1.90 .572 102
item22 2.87 .557 102
item23 3.18 .552 102
item24 2.65 .591 102
item25 2.61 .798 102
item26 2.76 .632 102
item27 3.14 .598 102
item28 2.70 .781 102
item29 2.46 .655 102
item30 3.02 .372 102
item31 3.13 .655 102
item32 2.46 .713 102
item33 2.70 .577 102
item34 3.00 .507 102
item35 2.63 .561 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item36 2.81 .593 102
item37 3.38 .508 102
item38 2.82 .570 102
item39 3.13 .575 102
item40 2.92 .898 102
item41 2.63 .688 102
item42 3.26 .525 102
item43 3.09 .676 102
item44 2.93 .618 102
item45 3.32 .600 102
item46 3.21 .551 102
item47 2.86 .446 102
item48 3.25 .608 102
item49 2.56 .573 102
item50 2.82 .496 102
item51 2.69 .629 102
item52 2.87 .539 102
item53 3.15 .636 102
item54 2.96 .465 102
item55 3.26 .579 102
item56 2.74 .628 102
item57 2.68 .632 102
item58 2.94 .368 102
item59 2.91 .509 102
item60 3.24 .470 102
item61 2.55 .669 102
item62 3.10 .434 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item63 2.83 .691 102
item64 2.89 .612 102
item65 2.73 .491 102
item66 3.06 .504 102
item67 2.44 .537 102
item68 2.96 .506 102
item69 2.92 .685 102
item70 2.91 .565 102
item71 3.12 .493 102
item72 3.18 .515 102
item73 2.48 .641 102
item74 3.06 .441 102
item75 3.00 .422 102
item76 2.75 .496 102
item77 2.65 .557 102
item78 3.19 .482 102
item79 3.14 .614 102
item80 2.56 .590 102
item81 2.91 .676 102
item82 3.18 .454 102
item83 3.33 .533 102
item84 2.37 .674 102
item85 2.92 .829 102
item86 3.20 .564 102
item87 3.17 .509 102
item88 3.09 .490 102
item89 2.95 .709 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item90 2.86 .546 102
item91 3.34 .497 102
item92 2.87 .608 102
item93 2.88 .618 102
item94 3.16 .461 102
item95 2.74 .525 102
item96 3.27 .510 102
item97 2.42 .681 102
item98 2.99 .637 102
item99 3.15 .383 102
item100 3.54 .539 102
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance
N of
Items
Item
Means 2.929 1.902 3.637 1.735 1.912 .087 100
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item Deleted
item1 289.60 431.074 .229 . .931
item2 289.93 431.906 .181 . .931
item3 289.24 432.241 .205 . .931
item4 289.97 433.890 .113 . .931
item5 290.08 428.786 .317 . .930
item6 289.76 433.885 .102 . .931
item7 290.27 429.765 .259 . .931
item8 289.96 426.632 .413 . .930
item9 289.83 422.536 .543 . .929
item10 290.63 430.672 .180 . .931
item11 289.78 424.844 .415 . .930
item12 289.30 432.253 .189 . .931
item13 290.25 427.395 .339 . .930
item14 289.67 429.650 .301 . .930
item15 289.86 424.357 .506 . .930
item16 289.63 425.503 .340 . .930
item17 289.69 423.069 .443 . .930
item18 290.20 436.753 -.020 . .932
item19 290.29 434.665 .057 . .932
item20 290.13 432.192 .176 . .931
item21 290.97 432.583 .155 . .931
item22 290.00 428.495 .337 . .930
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item23 289.70 437.224 -.041 . .932
item24 290.23 426.018 .419 . .930
item25 290.26 422.335 .415 . .930
item26 290.11 428.671 .287 . .931
item27 289.74 427.543 .351 . .930
item28 290.18 415.513 .643 . .929
item29 290.41 424.601 .428 . .930
item30 289.85 430.642 .376 . .930
item31 289.75 427.736 .311 . .930
item32 290.41 435.690 .013 . .932
item33 290.18 427.533 .366 . .930
item34 289.87 428.706 .363 . .930
item35 290.25 425.890 .448 . .930
item36 290.06 428.947 .297 . .930
item37 289.49 429.460 .326 . .930
item38 290.05 426.602 .410 . .930
item39 289.75 426.410 .415 . .930
item40 289.95 428.443 .198 . .931
item41 290.25 427.692 .296 . .931
item42 289.61 431.409 .225 . .931
item43 289.78 426.270 .353 . .930
item44 289.94 427.264 .350 . .930
item45 289.55 426.507 .392 . .930
item46 289.67 429.710 .288 . .930
item47 290.01 427.713 .470 . .930
item48 289.62 427.328 .353 . .930
item49 290.31 431.128 .216 . .931
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item50 290.05 429.215 .347 . .930
item51 290.19 426.569 .370 . .930
item52 290.00 425.604 .481 . .930
item53 289.73 422.676 .517 . .929
item54 289.91 426.259 .527 . .930
item55 289.61 432.063 .174 . .931
item56 290.14 425.387 .417 . .930
item57 290.20 425.446 .412 . .930
item58 289.93 434.619 .120 . .931
item59 289.96 424.652 .556 . .929
item60 289.64 430.332 .309 . .930
item61 290.32 427.469 .313 . .930
item62 289.77 432.572 .212 . .931
item63 290.04 425.127 .386 . .930
item64 289.98 429.584 .261 . .931
item65 290.15 428.424 .390 . .930
item66 289.81 427.104 .443 . .930
item67 290.43 430.367 .266 . .931
item68 289.91 425.230 .532 . .930
item69 289.95 425.334 .382 . .930
item70 289.96 423.682 .541 . .929
item71 289.75 431.613 .231 . .931
item72 289.70 433.857 .115 . .931
item73 290.39 431.845 .163 . .931
item74 289.81 429.163 .396 . .930
item75 289.87 428.805 .435 . .930
item76 290.12 430.857 .266 . .931
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item77 290.23 432.869 .147 . .931
item78 289.69 431.564 .239 . .931
item79 289.74 422.315 .551 . .929
item80 290.31 424.435 .486 . .930
item81 289.96 423.820 .442 . .930
item82 289.70 427.699 .462 . .930
item83 289.54 426.390 .451 . .930
item84 290.50 429.500 .238 . .931
item85 289.95 423.512 .363 . .930
item86 289.68 428.696 .325 . .930
item87 289.71 429.952 .302 . .930
item88 289.78 429.597 .333 . .930
item89 289.92 425.023 .378 . .930
item90 290.01 424.228 .537 . .929
item91 289.53 431.143 .252 . .931
it
em92
290.0
0
420.
040 .649 . .929
item93 289.99 422.010 .559 . .929
item94 289.72 432.423 .206 . .931
item95 290.14 424.753 .534 . .929
item96 289.60 428.322 .379 . .930
item97 290.45 423.121 .464 . .930
item98 289.88 427.966 .312 . .930
item99 289.73 429.409 .443 . .930
item100 289.33 431.017 .236 . .931
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
292.87 436.588 20.895 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RELIABILITAS ITEM SETELAH UJI COBA
(Sebelum Penyetaraan)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 102 100.0
Excluded(a) 102 .0
Total 102 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of
Items
.935 .937 64
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
item5 2.79 .569 102
item8 2.91 .565 102
item9 3.04 .612 102
item11 3.09 .662 102
item13 2.63 .628 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item14 3.21 .533 102
item15 3.01 .572 102
item16 3.25 .750 102
item17 3.19 .714 102
item22 2.87 .557 102
item24 2.65 .591 102
item25 2.61 .798 102
item27 3.14 .598 102
item28 2.70 .781 102
item29 2.46 .655 102
item30 3.02 .372 102
item31 3.13 .655 102
item33 2.70 .577 102
item34 3.00 .507 102
item35 2.63 .561 102
item37 3.38 .508 102
item38 2.82 .570 102
item39 3.13 .575 102
item43 3.09 .676 102
item44 2.93 .618 102
item45 3.32 .600 102
item47 2.86 .446 102
item48 3.25 .608 102
item50 2.82 .496 102
item51 2.69 .629 102
item52 2.87 .539 102
item53 3.15 .636 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item54 2.96 .465 102
item56 2.74 .628 102
item57 2.68 .632 102
item59 2.91 .509 102
item60 3.24 .470 102
item61 2.55 .669 102
item63 2.83 .691 102
item65 2.73 .491 102
item66 3.06 .504 102
item68 2.96 .506 102
item69 2.92 .685 102
item70 2.91 .565 102
item74 3.06 .441 102
item75 3.00 .422 102
item79 3.14 .614 102
item80 2.56 .590 102
item81 2.91 .676 102
item82 3.18 .454 102
item83 3.33 .533 102
item85 2.92 .829 102
item86 3.20 .564 102
item87 3.17 .509 102
item88 3.09 .490 102
item89 2.95 .709 102
item90 2.86 .546 102
item92 2.87 .608 102
item93 2.88 .618 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item95 2.74 .525 102
item96 3.27 .510 102
item97 2.42 .681 102
item98 2.99 .637 102
item99 3.15 .383 102
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance
N of
Items
Item Means 2.945 2.422 3.382 .961 1.397 .051 64
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item Deleted
item5 185.70 276.016 .303 . .935
item8 185.58 273.771 .417 . .934
item9 185.45 270.666 .538 . .934
item11 185.40 272.362 .416 . .934
item13 185.86 274.516 .335 . .935
item14 185.28 276.067 .312 . .935
item15 185.48 272.945 .456 . .934
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item16 185.25 272.900 .339 . .935
item17 185.30 270.293 .472 . .934
item22 185.62 275.961 .303 . .935
item24 185.84 273.282 .422 . .934
item25 185.88 270.026 .428 . .935
item27 185.35 274.013 .379 . .935
item28 185.79 264.244 .671 . .933
item29 186.03 271.910 .441 . .934
item30 185.47 276.865 .394 . .935
item31 185.36 274.174 .335 . .935
item33 185.79 274.145 .387 . .935
item34 185.49 275.658 .354 . .935
item35 185.86 272.753 .475 . .934
item37 185.11 276.612 .306 . .935
item38 185.67 273.908 .405 . .935
item39 185.36 274.313 .380 . .935
item43 185.40 273.134 .371 . .935
item44 185.56 274.308 .351 . .935
item45 185.17 273.507 .404 . .935
item47 185.63 274.493 .486 . .934
item48 185.24 274.439 .351 . .935
item50 185.67 276.581 .306 . .935
item51 185.80 273.941 .362 . .935
item52 185.62 273.427 .458 . .934
item53 185.34 270.148 .542 . .934
item54 185.53 273.638 .521 . .934
item56 185.75 272.623 .427 . .934
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item57 185.81 272.628 .424 . .934
item59 185.58 271.949 .575 . .934
item60 185.25 272.321 .377 . .935
item61 185.94 274.492 .313 . .935
item63 185.66 272.426 .394 . .935
item65 185.76 275.073 .403 . .935
item66 185.43 274.703 .414 . .935
item68 185.53 272.331 .556 . .934
item69 185.57 271.852 .423 . .934
item70 185.58 272.108 .507 . .934
item74 185.43 276.307 .367 . .935
item75 185.49 275.876 .415 . .935
item79 185.35 269.934 .573 . .934
item80 185.93 272.104 .484 . .934
item81 185.58 272.127 .416 . .934
item82 185.31 274.871 .452 . .934
item83 185.16 273.262 .473 . .934
item85 185.57 270.505 .392 . .935
item86 185.29 275.893 .303 . .935
item87 185.32 274.053 .369 . .935
item88 185.40 275.708 .365 . .935
item89 185.54 272.033 .399 . .935
item90 185.63 272.137 .524 . .934
item92 185.62 268.635 .646 . .933
item93 185.61 270.122 .560 . .934
item95 185.75 272.108 .548 . .934
item96 185.22 275.399 .367 . .935
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item97 186.07 271.173 .456 . .934
item98 185.50 274.649 .323 . .935
item99 185.34 276.228 .432 . .935
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation
N of
Items
188.49 281.876 16.789 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI RELIABILITAS ITEM PENELITIAN
(Setelah Penyetaraan)
Reliability
Case Processing Summary
N %
Valid 102 100.0
Excluded(a) 0 .0
Case
s
Total 102 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.925 .927 55
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
item8 2.91 .565 102
item9 3.04 .612 102
item11 3.09 .662 102
item13 2.63 .628 102
item14 3.21 .533 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item15 3.01 .572 102
item16 3.25 .750 102
item17 3.19 .714 102
item22 2.87 .557 102
item24 2.65 .591 102
item25 2.61 .798 102
item27 3.14 .598 102
item29 2.46 .655 102
item30 3.02 .372 102
item31 3.13 .655 102
item33 2.70 .577 102
item34 3.00 .507 102
item35 2.63 .561 102
item37 3.38 .508 102
item38 2.82 .570 102
item39 3.13 .575 102
item43 3.09 .676 102
item44 2.93 .618 102
item45 3.32 .600 102
item47 2.86 .446 102
item48 3.25 .608 102
item50 2.82 .496 102
item51 2.69 .629 102
item53 3.15 .636 102
item54 2.96 .465 102
item57 2.68 .632 102
item59 2.91 .509 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item60 3.24 .470 102
item63 2.83 .691 102
item65 2.73 .491 102
item66 3.06 .504 102
item68 2.96 .506 102
item69 2.92 .685 102
item74 3.06 .441 102
item75 3.00 .422 102
item79 3.14 .614 102
item80 2.56 .590 102
item82 3.18 .454 102
item83 3.33 .533 102
item85 2.92 .829 102
item86 3.20 .564 102
item87 3.17 .509 102
item88 3.09 .490 102
item89 2.95 .709 102
item90 2.86 .546 102
item92 2.87 .608 102
item93 2.88 .618 102
item95 2.74 .525 102
item97 2.42 .681 102
item99 3.15 .383 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance
N of
Items
Item
Means 2.959 2.422 3.382 .961 1.397 .052 55
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item8 159.84 198.272 .410 . .924
item9 159.72 195.849 .519 . .923
item11 159.67 196.482 .442 . .924
item13 160.13 198.904 .328 . .925
item14 159.55 200.092 .315 . .925
item15 159.75 197.697 .441 . .924
item16 159.51 196.906 .363 . .924
item17 159.57 194.565 .504 . .923
item22 159.88 196.164 .302 . .924
item24 160.11 198.137 .398 . .924
item25 160.15 194.978 .426 . .924
item27 159.62 198.397 .378 . .924
item29 160.29 197.140 .410 . .924
item30 159.74 200.513 .424 . .924
item31 159.63 198.256 .349 . .924
item33 160.06 198.452 .390 . .924
item34 159.75 199.731 .358 . .924
item35 160.13 197.380 .470 . .923
item37 159.37 200.513 .302 . .925
item38 159.93 198.203 .411 . .924
item39 159.63 198.731 .374 . .924
item43 159.67 197.710 .365 . .924
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item44 159.82 198.563 .355 . .924
item45 159.43 197.911 .406 . .924
item47 159.89 198.711 .494 . .923
item48 159.50 198.688 .353 . .924
item50 159.93 200.639 .301 . .925
item51 160.07 198.579 .346 . .924
item53 159.61 195.251 .533 . .923
item54 159.79 198.165 .514 . .923
item57 160.08 197.796 .390 . .924
item59 159.84 196.787 .565 . .923
item60 159.52 198.321 .328 . .924
item63 159.92 197.103 .389 . .924
item65 160.03 199.316 .401 . .924
item66 159.70 199.441 .381 . .924
item68 159.79 197.076 .548 . .923
item69 159.83 196.417 .429 . .924
item74 159.70 200.610 .345 . .924
item75 159.75 200.009 .413 . .924
item79 159.62 194.912 .573 . .922
item80 160.20 197.149 .460 . .923
item82 159.58 198.979 .463 . .924
item83 159.42 197.593 .483 . .923
item85 159.83 195.309 .394 . .924
item86 159.56 199.912 .307 . .925
item87 159.59 198.957 .351 . .924
item88 159.67 199.769 .369 . .924
item89 159.80 196.337 .417 . .924
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
item90 159.89 196.632 .535 . .923
item92 159.88 194.125 .627 . .922
item93 159.87 195.716 .522 . .923
item95 160.02 196.990 .533 . .923
item97 160.33 196.106 .448 . .924
Item99 159.61 200.102 .450 . .924
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
162.75 205.118 14.322 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI NORMALITAS
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
total 70 160.36 11.532 135 209
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
total
N 70
Mean 160.36 Normal
Parameters(a,b) Std. Deviation 11.532
Absolute .113
Positive .113
Most Extreme
Differences
Negative -.076
Kolmogorov-Smirnov Z .941
Asymp. Sig. (2-tailed) .338
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Normalitas Subjek Menikah
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation Minimum Maximum
total 35 164.66 12.665 146 209
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
total
N 35
Mean 164.66 Normal
Parameters(a,b) Std. Deviation 12.665
Absolute .137
Positive .137
Most Extreme
Differences
Negative -.070
Kolmogorov-Smirnov Z .812
Asymp. Sig. (2-tailed) .525
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Normalitas Subjek Belum Menikah
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
total 35 156.06 8.450 135 168
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
total
N 35
Mean 156.06 Normal
Parameters(a,b) Std. Deviation 8.450
Absolute .173
Positive .088
Most Extreme
Differences
Negative -.173
Kolmogorov-Smirnov Z 1.023
Asymp. Sig. (2-tailed) .246
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI