plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · membantu peneliti untuk melakukan...
TRANSCRIPT
KAJIAN PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL PADA PASIEN
INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
PERIODE JULI – DESEMBER 2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Paulina Elvira Ringgi Wangge
NIM : 108114063
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
KAJIAN PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL PADA PASIEN
INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT PANTI RAPIH
YOGYAKARTA PERIODE JULI – DESEMBER 2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Paulina Elvira Ringgi Wangge
NIM : 108114063
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persetuiuan Pembimbing,
. KAJIAII PEMBERIAN IIT'TRISI PARENTERAL PAI}A PASIEN
INTENSIVE CARE UNN RUMAH SAKTT PANTI RAPIH
YOGYAKARTA PERIODE JULI - DESEMBER 2OI2
.' Skripsi yang diajukan oleh :
- Paulina Elvira Ringgi Wangge
I
telah disetujui oleh :
Pernbimbing Utama
Pembimbing Pendampingrv@ra. A- M. Wara Kusharwanti,
@ra. Th. B. Titien Siwi Flartayl M.Kes., Ph.D., Apt.) tanggal l.lq!.:.*.q.tf
M. Si., Apt.) n bnssar....llfi.g.:*.q!1.......
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengesahan Skripci Beriudut
KA.IIAN PEMBERIAN NUTRISI PARENIERAL PADA PASIEN
INTENSII.E CARE TTNIT RT]MAH SAKIT PA}TTI RAPIII
YOGYAKARTA PERIOI}E JT]LI - DESEMBER 2012
Oleh:
Paulina Elvira Ringgi Wangge
Famrasi
SanataDhanha
Dekan
M.Si., Apt., Ph.D.)
,1
Panitia Penguji :
l. Dra" Th. B. Titien Siwi Harayu,lWKes. Ph.D, APL
2. Dra, A. M. WaraKusharwanti, M. Si., Apt.
3. Dr. Rita Suhadi, M. Si., Apt.
4. Ivlaria rilisnu Donowatl M. Si., Apt.
tll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Dan ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Dan pengharapan tidak mengecewakan karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam
hati kita oleh Roh kudus yang telah dikaruniakan kepada kita”
(Rm 5:4-5)
“Kamu Harus Bertahan Dalam Keadaan Sekejam Apapun”
(Hunter X Hunter)
Dengan penuh rasa syukur,
kupersembahkan karyaku yang sangat berarti ini untuk: :
Allah Bapa di Surga
Yesus Kristus Sumber kekuatanku
Bunda Maria
Bapakku Sebagai Kado Ulang Tahun Yang Ke-55 tahun
Mamaku Yang Paling Kucintai
Kakak Yolis, Kakak Ivon dan Adik Astin Tercinta
Keluarga Besarku
Sahabat-sahabatku Yang Luar Biasa
Alamamaterku Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERI\YAIAAI\I KEASTIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya batrwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah
ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Yogyakart4 8 Agustus 2014
Penulis
@aulina Elvira Ringg Wangge)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PER}IYATAAII PERSETUJUAI\
PUBLIKASI KARYA ILMIAII T]NTUK KEPENTINGAII AKADE}IIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Paulina Elvira Ringgi Wangge
Nomor Mahasiswa : 1081 14063
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
"Kajian Pemberian Nutrisi Parenteral Pada Pasien ftrtensive Care Unit
Rumah Sakit Panti Rapih Yoryakarta Periode Juli - Desember 2012"
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
dat4 mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencanfumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenamya.
Dibuat di Yogyakarta
Padatznggal : 8 Agustus20l4
Yang menyatakan
(Paul Elvira Ringgi Wangge)
vl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus dan Bunda Mari
karena atas segala berkat, kekuatan, kesabaran, perlindungan, dan penyertaanNya
yang berlimpah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Kajian
Pemberian Nutrisi Parenteral Pada Pasien Intensive Care Unit ( ICU) Rumah
Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli – Desember 2012” dengan baik.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skrispsi ini banyak doa dan dukungan yang penulis
dapatkan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapa, Mama, kakak Yolis, kakak ivon, dan adik Astin atas doa, cinta, kasih
sayang, dan pengorbanan yang selalu mendukung penulis untuk tidak mudah
putus asa dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Ipang Djunarko, M. Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.
3. Ibu Dra. Th. B. Titien Siwi Hartayu, M.Kes., Ph.D., Apt. Dan ibu Dra. A. M.
Wara Kusharwanti, M. Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar membimbing, memberikan masukan, dan waktu yang diluangkan
kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Dr. Rita Suhadi, M. Si., Apt., dan ibu Maria Wisnu Donowati, M. Si.,
Apt. selaku dosen penguji atas kesediaan untuk menguji dan memberikan
masukan serta saran yang membangun kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Ibu Phebe Hendra, M. Si., Apt., Ph.D. selaku dosen pembimbing akademik
yang bersedia dan sabar membimbing penulis dalam meraih gelar sarjana di
Fakultas Farmasi.
6. Karyawan karyawati fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
membantu peneliti untuk melakukan penelitian dan meraih gelar sarjana
Farmasi.
7. Direktur, Kepala bagian personalia, kepala bagian rekam medis, dan
karyawan karyawati rekam medis rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta yang
bersedia memberikan izin penulis dan membantu peneliti untuk melakukan
penelitian pada rumah sakit tersebut.
10. Teman-teman seperjuangan (Agnes, Ndanda, Tyas, Venta, dan Taning),
teman-teman Farmasi 2010, dan untuk sahabat – sahabatku Juli, Jui, Nini,
Magie,Viktor, Yanis, Erfan, Frit, kakak Yudith, kakak Carol, kakak Ria,
kakak Novi, Wiwi, Tere, Irma, Uny, Tesa, Asri, Sandra, Feby, dan Visky.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk kemajuan
ilmu pengetahuan bagi para pembaca.
Yogyakarta, 16 Juni 2014
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI .................................................. vi
PRAKATA.................................................................................................. vii
DAFTAR ISI............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xiv
INTISARI.................................................................................................... xv
ABSTRACT.................................................................................................. xvi
BAB I PENGANTAR................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
1. Permasalahan .............................................................................. 3
2. Keaslian penelitian ..................................................................... 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
3. Manfaat penelitian ...................................................................... 4
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum.............................................................................. 4
2. Tujuan khusus............................................................................. 4
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA.......................................................... 6
A. Intensive Care Unit............................................................................ 6
B. Kebutuhan Nutrisi Parentral di ICU .................................................. 6
1. Nutrisi Parenteral ......................................................................... 7
a. Definisi .................................................................................. 7
b. Pemberian Awal Nutrisi Parenteral ....................................... 7
c. Rute Pemberian...................................................................... 8
d. Formulasi Nutrisi Parenteral.................................................. 10
e. Komponen Nutrisi Parenteral ................................................ 10
2. Perhitungan Kebutuhan Cairan.................................................... 13
3. Komplikasi................................................................................... 14
C. Nutrisi Parenteral Untuk Setiap Penyakit .......................................... 14
1. Gangguan Kardiovaskular ........................................................... 14
2. Gangguan Ginjal .......................................................................... 16
3. Ganggaun Metabolisme ............................................................... 17
4. Gangguan Saluran Pernapasan .................................................... 18
5. Infeksi .......................................................................................... 18
6. Pembedahan ................................................................................. 19
7. Gangguan Liver ........................................................................... 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
D. Keterangan Empiris ........................................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 22
A. Jenis dan Rancangan Penelitian......................................................... 22
B. Variabel dan Definisi Operasional..................................................... 22
1. Variabel Penelitian ..................................................................... 22
2. Definisi operasional .................................................................... 23
C. Instrumen Penelitian .......................................................................... 24
D. Bahan Penelitian ................................................................................ 24
E. Lokasi Penelitian ............................................................................... 24
F. Tata Cara Penelitian........................................................................... 24
1. Tahap perencanaan ..................................................................... 24
2. Tahap pengumpulan data............................................................ 24
3. Tahap pengolahan data ............................................................... 25
G. Tata Cara Analisis Hasil .................................................................... 25
H. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................. 27
A. Profil Pemberian Nutrisi Parenteral di Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta......................................................................................... 27
B. Jenis Nutrisi Parenteral, Cairan, dan Elektrolit ................................. 28
C. Kajian Pemberian Nutrisi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta 31
1. Kajian Pemberian Jenis Nutrisi Parenteral Dengan Diagnosis.... 32
2. Kajian Kebutuhan Kalori Pasien ................................................. 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
A. Kesimpulan ........................................................................................ 38
B. Saran .................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 39
LAMPIRAN................................................................................................ 42
BIOGRAFI PENULIS ................................................................................ 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I. Komponen elektrolit ............................................................ 10
Tabel II. Persamaan untuk memperkirakan BMR.............................. 12
Tabel III. Nutrisi yang disarankan pada pasien gangguan ginjal ........ 15
Tabel IV. Nutrisi yang disarankan oleh pasien obesitas dengan DM tipe II
yang melakukan hypocaloric diet...................................... 17
Tabel V. Karakteristik demografi pasien ICU yang diberikan nutrisi
parenteral ............................................................................. 27
Tabel VI. Jumlah Pasien Yangg Menggunakan Nutrisi Parenteral ..... 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Lembar kerja............................................................................. 41
Lampiran 2. Jumlah volume cairan nutrisi parenteral yang diberikan.......... 43
Lampiran 3. Pengelompokkan Nutrisi Parenteral ......................................... 44
Lampiran 4. Nama dagang dan kompenen nutrisi ...........................................44
Lampiran 5. Penggolongan penyakit ...............................................................46
Lampiran 6. Data pasien ............................................................................... 47
Lampiran 7. Surat perijinan penelitian.......................................................... 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
INTISARI
Nutrisi merupakan zat dalam makanan yang dibutuhkan oleh pasien untukmempertahankan dan memelihara kesehatan. Penurunan status nutrisi dapatmeningkatkan morbiditas dan mortalitas pasien ICU. Nutrisi dibutuhkan oleh pasienICU agar dapat menyokong kebutuhan kalori pasien, sehingga membantumeningkatkan kualitas hidup pasien. Kajian ini dapat dilihat dari jenis nutrisi yangdiberikan dengan penyakit yang diderita pasien, dan jumlah kalori yang dibutuhkansetiap pasien.
Jenis penelitian ini adalah non eksperimental deskriptif evaluatif denganrancangan penelitian cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektifdengan menggunakan lembar rekam medik. Data yang diperoleh akan dibandingkandengan standar yang sesuai.
Kasus yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 24 orang. Hasil kajianpemberian nutirisi adalah penggunaan nutrisi yang paling banyak digunakan adalahelektrolit yaitu 45,68% dan terdapat peerbedaan jumlah kalori pada 24 pasien denganstandar yang digunakan dalam penelitian.
Kata kunci : pasien ICU, jenis nutrisi, jumlah kebutuhan kalori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Nutrient is a substance contained in foods that is needed by the patientfor preserving and mantaining health. A degradation of nutrient status couldincrease morbidity and mortility from an ICU patient. Nutrient is essential by theICU patient to support the needs of calories which will improve the quality of thepatient’s life. The objectives of this study are to identify the kind of nutrients thatis given with the patient's illness, and the amount of calories needed by eachpatient.
This study is a descriptive evaluative by using cross-sectional studydesign. The data is taken retrospectively using patient’s medical record. Theobtained data will be compared with the appropriate standards.
Patients which meet the inclusion criteria are 24 patients. The result ofthis study found that the most used nutrient is electrolite at 45,68% and there is adifferentiation in the amount of calories on 24 patients compared with thestandards which is used in this research.
Keyword : ICU patient, kind of nutrient, amount of calories needed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Nutrisi merupakan asupan makanan yang dibutuhkan tubuh manusia untuk
membentuk energi yang berfungsi dalam mempertahankan kesehatan, pertumbuhan
dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ serta jaringan agar dapat
melakukan aktivitas. Nutrisi parenteral dibutuhkan oleh pasien yang mengalami
peningkatan kebutuhan nutrisi dan status nutrisinya tidak dapat dipertahankan dengan
baik jika diberikan asupan nutrisi melalui oral atau enteral, serta dapat menimbulkan
terjadinya kontraindikasi (ACI, 2010). The European Society for Clinical Nutrition
and Metabolism (ESPEN) menyarankan bahwa semua pasien yang tidak bisa
menerima nutrisi enteral, terjadi kontraindikasi, dan tidak dianjurkan untuk
melakukan diet normal, maka pasien tersebut dalam waktu tiga hari harus diberikan
nutrisi parenteral, serta dimulai dalam waktu 24 - 48 jam (Singer, 2009). Pemberian
nutrisi harus dimulai lebih awal pada pasien yang memiliki risiko komplikasi deplesi
nutrisi yang lebih besar (ACI, 2010).
Pasien dengan perawatan di Intensive Care Unit (ICU) adalah pasien dengan
morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Kondisi pasien kritis selalu mengalami
perubahan dalam jangka waktu yang cepat. Nutrisi parenteral sangat dibutuhkan oleh
pasien ICU yang mengalami penurunan status nutrisi dan tidak memperoleh asupan
nutrisi enteral karena terjadi kontraindikasi. Penurunan status nutrisi pada pasien di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
ICU dapat mempengaruhi peningkatkan risiko kematian. Nutrisi parenteral diberikan
pada pasien kritis agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh dan
mempertahankan status nutrisi dari pasien tersebut sehingga tidak mengalami
penurunan status nutrisi, dan malnutrisi. Pemberian nutrisi parenteral yang sesuai
dengan penyakit dan kebutuhan merupakan salah satu cara untuk membantu dan
mencegah terjadi risiko peningkatan komplikasi dan mengoptimalkan peluang untuk
sembuh (Singer, 2009).
Pentingnya nutrisi terutama untuk pasien-pasien kritis membuat para klinisi
harus mengetahui informasi yang benar tentang pemberian nutrisi parenteral dan
pengaruh pemberian nutrisi parenteral pada pasien yang dirawat di ICU. Farmasis
harus terlibat dalam keseluruhan proses pemberian nutirisi parenteral karena farmasis
yang mengetahui tentang pencampuran, komposisi nutrisi parenteral, penentuan
regimen, pemantuan profil biokimia pasien, status cairan tubuh, dan respon obat
dalam terapi nutrisi parenteral sehingga dapat mencegah intraksi obat yang dapat
menimbulkan gangguan dalam pemberian nutrisi. Farmasis juga mengawasi dan
berkonsultasi dalam pemilihan formulasi nutrisi parenteral dan bahan tambahan
dengan ahli gizi (Evans, 2011).
Penelitian ini merupakan penelitian perorangan yang dilakukan di rumah
sakit Panti Rapih Yogyakarta. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat
diketahui kesesuian dalam pemberian nutrisi parenteral di ICU sehingga hasil dari
penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam pemberian nutrisi parenteral dan dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan pemberian nutrisi parenteral.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
1. Permasalahan
a. Seperti apa profil pasien di ICU Rumah Sakit Panti Rapih yang mendapat
nutrisi ?
b. Apakah pemberian jenis-jenis nutrisi parenteral pada pasien ICU di Rumah
Sakit Panti Rapih sudah sesuai dengan diagnosis pasien ?
c. Berapa Jumlah kebutuhan kalori pasien yang dirawat di ICU Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta ?
2. Keaslian penelitian
Sepanjang pengetahuan peneliti, penelitian dengan judul “Kajian
Pemberian Nutrisi Pada Pasien di ICU Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode
Juli- Desember 2012 ” belum pernah dilakukan. Penelitian terkait yang pernah
dilakukan adalah “ Nutritional Support” yang dilakukan oleh Wiley (1997) .
Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan penulis dalam
hal lokasi, nutrisi yang diberikan, dan subyek penelitian. Pada penelitian Wiley
(1997) nutrisi yang diberikan adalah nutrisi enteral dan subyek dalam penelitiannya
adalah pasien yang mengalami malnutrisi. Dalam hasil penelitiannya diketahui
pemberian glutamin 0,2 sampai 0,5 g per kilogram per hari dapat meningkatkan
kesimbangan nitrogen.
Penelitian lain adalah “Parenteral Nutrition in the Critically Ill Patient,”
yang dilakukan oleh Ziegler ( 2009 ). Persamaan penelitian ini dengan penelitian
penulis adalah sama-sama meneliti tentang nutrisi parenteral di Intensive Care Unit
sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penulis adalah penelitian Ziegler ( 2009 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
membahas tentang pasien diabetes melitus tipe II yang mengalami malnutrisi. Hasil
dari penelitian ini adalah glutamin yang ditambahkan pada nutrisi parenteral memiliki
efek anabolik protein, meningkatkan fungsi tubuh, dan mengurangi infeksi yang
diperoleh di rumah sakit.
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mendukung
perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan terkait dengan
pemberian nutrisi di ICU.
b. Manfaat praktis. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan
sebagai referensi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dalam pemberian
nutrisi di ICU.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pemberian nutrisi pada
pasien di ICU Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli-Desember 2012
berdasarkan pedoman ASPEN 2008, ESPEN 2009, Parenteral Nutrition in the
Critically Ill Patient, , dan Farmasi Klinis.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi profil pasien profil pasien di ICU Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta yang mendapat nutrisi
b. Mengidentifikasi jenis-jenis nutrisi yang diberikan pada pasien ICU Rumah
Sakit Panti Rapih Yogyakarta dengan diagnosis pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
c. Mengidentifikasi jumlah kebutuhan kalori pasien ICU di Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta berdasarkan standar yang digunakan dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Intensive Care Unit (ICU)
Pasien kritis memiliki perbedaan dengan pasien biasa. Pasien kritis
memerlukan perawatan intensif karena mengalami perubahan penyakit dan
peningkatan komplikasi yang sangat cepat (Senaka, 2009).
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit memiliki
staf khusus dan perlengkapan khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan,
terapi pasien yang menderita penyakit akut, cedera, komplikasi yang mengancam
nyawa atau memiliki potensi mengancam nyawa dengan prognosis tidak menentu
yang diharapkan masih dapat kembali (KEMENKES, 2011).
B. Kebutuhan Nutrisi Parenteral di ICU
Asupan gizi yang memadai sangat penting untuk sel, fungsi organ, dan
proses penyembuhan luka. Pasien di ICU memiliki potensi yang besar untuk
mengalami malnutrisi, yang dapat memperburuk kondisi pasien serta
meningkatkan kematian dan komplikasi. Nutrisi parenteral dibutuhkan oleh pasien
di ICU agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya dan membantu mencegah
terjadinya malnutrisi. Nutrisi enteral sering menjadi pilihan pertama dalam
pemberian nutrisi, tetapi nutrisi enteral tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi
pasien yang mengalami intoleransi gastrointestinal yang dapat mengakibatkan
underfeeding dan malnutrisi, sehingga dibutuhkan nutrisi parenteral agar dapat
menyokong nutrisi pasien tersebut ( ACI, 2011 ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Dalam pemberian nutrisi dibutuhkan penilaian terhadap status nutrisi
pasien. Tujuan dari penilaian status nutrisi adalah untuk mengidentifikasi laju
perkembangan status nutrisi. Perkembangan status nutrisi pasien dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya berat badan, lama penurunan berat badan, status
protein, hasil laboratorium yang menunjukkan nilai dari cairan tubuh, elektrolit,
nutrisi potensial, kondisi klinis, dan pemberian makanan yang mungkin dilakukan
secara oral, enteral, dan parenteral ( ACI, 2011).
1. Nutrisi Parenteral
a. Definisi
Nutrisi parenteral merupakan nutrisi yang diberikan melalaui infus
intravena, diperlukan ketika saluran pencernaan tidak berfungsi, terjadi kebocoran
usus, pasien mengalami kontraindikasi untuk menerima nutrisi melalui oral atau
enteral dan diperkirakan selama 7 hari akan menjalani rawat inap dirumah sakit
(ACI, 2011).
b. Pemberian Awal Nutrisi Parenteral
Nutrisi parenteral harus diberikan apabila pasien mengalami penurunan
nutrisi dan tidak dapat mencapai status gizi normal dalam tiga hari. Pasien juga
menerima nutrisi parenteral selama 24-48 jam apabila nutrisi enteral yang
diberikan selama tidak dapat memenuhi kebutuhan nurtisi pasien (Singer, 2009).
Inisiasi pemberian infus nutrisi parenteral :
1) Nutrisi parenteral diberikan sebanyak 25 ml/jam untuk 8 jam, dan juga
diberikan dalam jumlah yang sama yaitu 25 ml/jam setiap 8 jam sampai
pada tujuan pemberian akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2) Kadar gula didalam darah harus ≤ 250 mg/dL sebelum memulai pemberian
nutrisi parenteral.
3) Melakukan pengontrolan kadar gula darah menggunakansetiap 6 jam sampai
kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi. Selanjutnya harus dilakukan monitoring
glukosa darah apabila ≤ 150 mg dan pasien diberikan insulin setiap 6 jam
(Singer, 2009).
c. Rute Pemberian
Nutrisi parenteral diberikan melalui akses intravena, dengan memasukkan
silikon halus atau tabung poliuretan ke dalam pembuluh darah yang menuju ke
lumen. Nutrisi parenteral harus diberikan pada pembuluh darah yang
diindikasikan untuk pemberian nutrisi parenteral sehingga tidak boleh digunakan
untuk memberikan obat atau zat lain. Nutrisi parenteral dapat diberikan melaui
dua rute yaitu, periferal dan sentral.
1) Nutrisi parenteral perifer (PPN)
PPN ditujukan untuk terapi jangka pendek pada pasien dengan toleransi
cairan yang baik dan tidak mengalami stress metabolik yang parah. Pasien
dengan akses vena perifer yang buruk (pasien lanjut usia, sakit kronis, atau
menerima terapi kortikosteroid jangka panjang) tidak dianjurkan untuk menerima
nutrisi parenteral perifer Indikasi parenteral perifer :
a) Suplementasi terhadap nutrisi enteral tidak adekuat
b) Pemenuhan kebutuhan basal pada penderita nin-deplesi dan dapat
mentoleransi 3 liter cairan perhari
c) Penderita dengan akses vena sentral dikontraindikasikan (Hamilton, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Nutrisi parenteral dengan osmolaritas rendah (< 850 bmOsmol/ L)
dirancang untuk diberikan melalui vena perifer, tetapi pada pasien kritis, PPN
tidak dapat memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien pasien kritis
karena osmolaritasnya tinggi, sehingga pemberian nutrisi melalui vena sentral
sering menjadi pilihan yang tepat (Singer, 2009).
2) Nutrisi parenteral sentral
Pemberian nutrisi melalui kateter vena sentral mengurangi timbulnya
komplikasi seperti peristiwa trombotik, apabila dibandingkan dengan kateter yang
dimasukan melalui vena perifer (Singer, 2009).
Indikasi nutrisi parenteral sentral:
a) Nutrisi parenteral dalam jangka waktu lebih dari tujuh hari
b) Jalur verna perifer tidak adekuat
c) Membutuhkan nutrisi spesisifik tertentu
d) Akses vena sentral tersedia, misalnya pada yang dirawat di ICU
dengan monitoring tekanan vena sentral
e) Jalur vena perifer diperkirakan sulit untuk digunakan dan
dipertahankan.
f) Membutuhkan volume nutrisi yang besar, misalnya pada penderita
fistula enterokutaneus denga output tinggi (Hamilton, 2000).
Pasien ICU harus menerima nutrisi parenteral dalam formulasi yang
lengkap agar dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan nutrisi mereka . Jika nutrisi
parenteral perifer tidak dapat memberikan kecukupan nutrisi secara optimal dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kebutuhan pasien maka nutrisi parenteral harus diberikan secara sentral (ESPEN,
2009).
d. Formulasi Nutrisi Parenteral
Formulasi nutrisi parenteral sangat kompleks karena digunakan secara
intravena. Penentuan formulasi membutuhkan pertimbangan yang sangat hati-hati
dan menghindari terjadinya ketidakstabilan dari komponen yang dibutuhkan.
Pencampuran yang tidak sesuai dapat menyembabkan kerugian serius pada pasien
yang menerima nutrisi parenteral (Mirtallo, 2004). Nutrisi parenteral meliputi
semua formulasi nutrisi parenteral, total nutrient admixture (TNA) yang
merupakan formulasi yang meliputi emulsi lemak intravena . Dua dalam satu
formulasi nutrisi parenteral tidak termasuk emulsi lemak intravena (ASPEN,
2013).
e. Komponen Nutrisi Parenteral
1) Mikronutrien Nutrisi parenteral
Pasien ICU berada dalam keadaan hipermetabolik dengan peningkatan
kebutuhan trace elemen dan vitamin. Pada umumnya pasien kritis mengalami
kekurangan tiamin, vitamin C, selenium, dan seng. Kebutuhan mikronutrien pada
pasien yang memiliki kondisi stabil berbeda dengan pasien ICU. Pada pasien ICU
terjadi peningkatan kebutuhan mikronutrien seperti kromium, selenium, seng, zat
besi, yodium, mangan, dan pengurangan tembaga (kecuali pada luka bakar)
apabila dibandingkan dengan mikronutrien yang tersedia untuk pasien dengan
kondisi yang stabil. Multivitamin harus diberikan pada pasien ICU, dan
meningkatkan dosis (dua sampai tiga kali) untuk pasien dengan kondisi tertentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
seperti luka bakar, dan terapi penggantian ginjal karena pasien-pasien tersebut
mengalami kehilangan mikronutrien larut air (Singer, 2009).
Elektrolit dibutuhkan oleh pasien kritis karena natrium dan cairan pada
pada pasien kritis rentan mengalami kenaikan dan adanya disfungsi ginjal,
sehingga dibutuhkan elektrolit untuk menjaga keseimbangan cairan di dalam
tubuh. Elektrolit digunakan sebagai elemen tetap pada nutrisi parenteral.
Kebutuhan elektrolit setiap pasien bervariasi, oleh karena itu untuk menentukan
jumlah elektrolit yang dibutuhkan harus dilakukan pemantauan elektrolit pada
plasma . Dosis pemberian elektrolit dapat dilihat pada tabel 1 (Singer, 2009).
Tabel I. Komponen Elektrolit( Singer, 2009 )
Elektrolit Persyaratan normalsehari -hari
Na, K 1 – 2 mEq / kgCl, asetat Seperti yang dibutuhkan
untuk keseimbanganasam - basa
Fosfor 20 – 40 mmolKalsium 10 – 15 mEq
Magnesium 8 – 20 mEq
2) Makronutrien nutrisi parenteral
a) Protein
Protein diperoleh dari campuran asam amino. Asam amino digunakan
untuk merangsang sintesis protein dan melindungi otot rangka. Dosis yang
diberikan adalah 1,3-1,5 g/Kg IBW/ hari. Protein tubuh yang optimal dapat
mengurangi timbulnya sepsis dan trauma. Dukungan glutamin dalam asam amino
diperlukan untuk aktivitas perbaikan sel dan kekebalan tubuh. Penurunan plasma
berpengaruh terhadap hasil pasien ICU yang buruk. Nutrisi parenteral yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
mengandung glutamine 0,2-0,4 g/ Kg IBW/ hal telah terbukti menurunkan angka
kematian dengan mengurangi infeksi dan memperbaiki kontrol glikemik (Singer,
2009).
b) Karbohidrat
Karbohidrat merupakan bagian penting dalam proses metabolisme, tetapi
dapat diperoleh dari sintesis asam amino yang masih menjadi pilihan utama untuk
memberikan energi pada pasien. Sintesis asam amino ini diperoleh dengan
merusak otot, hal ini dapat menyebabkan hilangnya otot yang secara langsung
berkaitan dengan kematian di ICU (Loh, 2009). Dengan memberikan jumlah
karbohidrat yang cukup (dan insulin) dapat mengurangi katabolisme otot. Jumlah
minimum karbohidrat yang harus diberikan adalah 2 g/ Kg IBW/ hari untuk
mengurangi pemecahan protein bersama-sama dengan insulin (Singer, 2009).
c) Lipid
Lipid menyediakan sumber energi yang berguna untuk tubuh, dan
menghindari pemberian glukosa dengan dosis tinggi yang diperlukan untuk
mencapai sasaran kebutuhan kalori yang diperoleh dari karbohidrat saja.
Dibuktikan bahwa dukungan nutrisi menggunakan campuran glukosa dan lipid
jauh lebih baik dalam menjaga masa tubuh agar tidak megalami penurunan.
Disarankan bahwa penyediaan untuk lipid harus 15-30 % dari kalori non-protein
(Singer, 2009). Dosis aman untuk lipid adalah 0,7-1,5 g/ Kg/ IBW/ hari (Griffiths,
2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Perhitungan Kebutuhan Cairan
1) Cairan pemeliharaan
Volume ml/hari = 1500 ml + 20 ( BB -20 kg )
Perkiraan cairan pemeliharaan berkisar 30 ml/kg BB/hari – 35 ml/kg
BB/hari (Aslam, 2003).
2) Kebutuhan energi
a) Basal Metabolic Rate ( BMR )
Tabel II. Persamaan Untuk Memperkirakan BMR(Aslam, 2003).
Umur ( tahun ) Wanita(Kkal/hari)
Pria(Kkal/hari)
15-18 13,3 BB + 690 17,6 BB + 65618-30 14,8 BB + 485 15 BB + 69030-60 8,1 BB + 842 11,4 BB + 870>60 9 BB + 656 11,7 BB + 585
b) Faktor stres
1. Penurunan berat badan > 10 % dari BMR harus ditambahkan
5 % - 15 % energi
2. Luka bakar ringan, paska operasi fraktur tulang > 4 hari
ditambahkan 10 % energi
3. Infeksi kenaikan suhu > 2° C ditambahkan 25 % energi
4. Sepsis parah ditambahkan 20 %- 50% energi (Aslam, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan dari nutrisi parenteral adalah :
1) Komplikasi dari insersi vena kateter
Kejadian ini paling sering terjadi ketika penggunaan vena kateter. Ada risiko
terjadinya cedera terhadap pembuluh darah subklavia dan juga dapat
menimbulkan pneumotoraks.
2) Dapat menimbulkan sepsis
Sepsis lebih seiring terjadi pada pemberian nutrisi parenteral melalui vena sentral
daripada vena peripheral. Deman merupakan tanda yang menunjukkan line sepsis.
3) Dapat menimbulkan komplikasi metabolik
Pemberian nutrisi parenteral dapat mengakibatkan komplikasi metabolik yang
berkaitan dengan hiperglikemia.
(ACI, 2011).
C. Nutrisi Parenteral Untuk Setiap Penyakit
1. Gangguan Kardiovaskular
Pasien yang mengalami penyakit kardiovaskular membutuhkan nutirisi
parenteral ketika pasien mengalami peningkatan pengeluaran energi dan gangguan
anabolisme. Penurunan fungsi jantung dapat mengakibatkan terjadinya edema
pada dinding usus dan pengurangan perfusi usus yang menimbulkan malabsorpsi.
Nutrisi parenteral tidak dianjurkan untuk diberikan apabila pasien tidak
mengalami malabsorbsi dan nutrisi enteral tidak efektif dalam pemenuhan nutirisi
pasien (Anker, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Pasien kardiovaskular harus melakukan diet untuk menjaga berat badan
agar tidak terjadi obesitas yang dapat meningkatkan kerja jantung dan
menimbulkan komplikasi seperti diabetes melitus tipe II, serta stroke. Energi yang
dibutuhkan oleh pasien kardiovaskuler harus berasal dari 5 % - 10 % protein, 50%
- 55% karbohidrat, lemak tidak jenuh (poly-unsaturated dan mono-unsaturated)
> 20 % dari total energi yang diberikan, terdiri dari omega-6 polyunsaturated
4%-8% dan omega-3 polyunsaturated 2 gram/hari dari linoleic serta 200 mg/hari
dari rantai panjang asam amino. Protein yang diberikan sebaiknya merupakan
protein yang mengandung asam amino esensial. Sedangkan karbohidrat yang
dianjurkan adalah karbohidrat yang mengandung banyak serat didalamnya. Pasien
kardiovaskular harus mengurangi konsumsi garam karena dapat meningkatkan
tekanan darah. Asupan garam harus dibatasi 2,3 g/hari (Higgins, et al., 2007).
Pasien yang menderita gangguan kardiovaskular juga mengalami gangguan
elektrolit yang disebabkan oleh aktivasi neurohumoral (stimulasi sistem renin
angiotensin aldosteron dan stimulasi sympathoadrenergic). Elektrolit dibutuhkan
pada pasien gagal jantung karena memilki peranan penting dalam pengembangan
aritmia jantung . Konsentrasi kalium dan magnesium yang rendah meningkatkan
toksisitas pada glikosida jantung yang dapat menimbulkan kematian (Lorgeril,
2005).
Nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh pasien kardiovaskular adalah Very
Long Chain Omega-3 Fatty Acids (VLC-OM3). Hal ini disebabkan karena VLC-
OM3 berfungsi sebagai kardioprotektif sehingga dapat meningkatkan mortilitas
pasien dan memberikan pengaruh yang baik terhadap ventrikular kiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Mikronutrien yang dibutuhkan oleh pasien kardiovaskular adalah seng,
magnesium, dan vitamin B6. Kekurangan mikronutrien ini dapat mengakibatkan
terjadinya penurunan sintesis asam arakidonat dan VLC-OM3. Apabila terjadi
penurunan VLC-OM3 maka akan menimbulkan komplikasi jantung lainnya dan
kematian jantung secara mendadak ( Lorgeril, 2005).
2. Gangguan Ginjal
Nutrisi parenteral dibutuhkan pada pasien yang mengalami gagal ginjal
akut atau kronis dan penyakit akut tetapi tanpa tambahan terapi penggantian
extracorporeal ginjal, pasien gagal ginjal akut atau kronis dengan tambahan
terapi penggantian extracorporeal ginjal, terapi hemodialisis, dialisis peritoneal,
atau terapi penggantian ginjal secara terus-menerus, dan pasien terapi
hemodialisis dengan nutrisi parenteral intradialytic (Druml, 2009).
Tabel III. Nutrisi Yang Disarankan Pada Pasien gangguan Ginjal(Druml, 2009).
Jenis GangguanGinjal
Nutrisi Yang Disarankan
Kronis Energi : ≥ 30-35 kkal/kg/hariProtein : 0,6-0,7 g/kg BB/hariKarbohidrat : 3-5 g/kg/hariLemak : 0,8-1,2 /kg/hariFosfat : 600-1000 mg/hariPotassium : 1500-2000 mg/hariSodium : 1,8-2,5 g/hari
Akut Energi : 20-30 kkal/kg/hariProtein : 0,6-0,7 g/kg BB/hariKarbohidrat : 3-5 (maks. 7) g/kg/hariLemak : 0,8-1,2 (maks. 1,0)
g/kg/hari
Untuk pasien dengan gangguan ginjal kronis pembatasan protein 0,7 g/kg BB/hari
dapat menghambat penurunan Glomerulus Filtration Rate (GFR) dan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
mempertahankan keseimbangan status gizi pada pasien gagal ginjal kronis yang
tidak menderita diabetes (Druml, 2009).
3. Gangguan Metabolisme
Pasien dengan gangguan metabolisme seperti diabetes melitus tipe II
(DM tipe II) memerlukan pengontrolan glukosa darah. Pemberian nutrisi
parenteral pada pasien yang mengalami gangguan metabolisme memiliki manfaat
yaitu membantu dalam pemeliharaan cairan dan meningkatkan sistem kekebalan
tubuh (Sandra, 2011).
Pengontrolan glukosa dalam darah dapat menurunkan terjadinya
kematian, penyakit kritis, polineuropati, bakteremia, dan peradangan.
Pengontrolan glukosa darah juga dapat meningkatkan keseimbangan cairan karena
membantu mempertahankan beban glukosa yang disaring sehingga mengurangi
risiko diuresis osmotik dan penurunan cairan serta elektrolit didalam tubuh. Kadar
glukosa darah yang disarankan pada pasien sakit kritis adalahn 80 mg/dL - 110
mg/dL (Sandra, 2011).
Energi yang dibutuhkan oleh pasien dengan gangguan metabolisme (DM
tipe II) sebesar 30-35 kkal/kg/hari. Energi ini harus berasal dari karbohidrat 55 %
- 60% yang berasal dari glukosa, lemak 30% - 40% (terdiri dari 10% asam lemak
jenuh, 12% asam lemak tidak jenuh, 6 %, asam lemak polysaturated), dan protein
atau asam amino 0,8-2,0 g/kg/hari (tergantung situasi klinis). Produksi glukosa
oleh lakat dan alanin mengalami peningkatan selama terjadinya kondisi steres
metabolik. Apabila terjadi kenaikan glukosa darah diatas 7 mmol (125 mg/dl)
maka harus diberikan terapi insulin (Ballesteros, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Tabel IV. Nutrisi yang disarankan oleh pasien obesitas dengan DMtipe II yang melakukan hypocaloric diet (ESPEN, 2013)
Substrat Gram/hari Kkal/hariProtein/asam amino 80-160 320-640Karbohidrat 150-220 600-880Lemak 20 200Total - 1120-1720
4. Gangguan Saluran Pernapasan
Pasien yang mengalami gangguan saluran pernapasan membutuhkan
nutrisi yang berfungsi untuk menjaga fungsi dari paru-paru. Malnutrisi dapat
mengurangi efek kekuatan otot pernapasan, mengubah kapasitas ventilasi, dan
merusak kekebalan tubuh. Nutrisi pada pasien gangguan saluran pernapasan yang
harus dikontrol adalah karbohidrat dan lemak. Sedangkan kebutuhan protein pada
pasien gangguan saluraran pernapasan tidak terlalu berbeda singnifikan dengan
kebutuhan protein pada pasien biasa. Kebutuhan protein pada pasien yang
mengalami Acute Respiratory Failure adalah 1-3 gram/kg/hari atau sekitar 20%
dari energi yang diperlukan (Pingleton, 2000).
Rekomendasi nutrisi untuk pasien yang mengalami gangguan saluran
pernapasan adalah 20% protein dari total kalori (1-2 g/kg/hari), 60%-70%, dan
lemak 20%-30%. Kelebihan glukosa dapat menimbulkan hiperkapnia, karena
terjadi peningkatan produksi CO2 dan total kalori juga dapat meningkatkan
produksi CO2 (Pingleton, 2000).
5. Infeksi
Pada pasien dengan infeksi (sepsis) disarankan untuk diberikan asupan
kalori yang rendah yaitu tidak lebih dari 500 kkal/hari pada minggu pertama.
Pemberian nutrsi parenteral tidak disarankan apabila nutrisi masih dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
diberikan secara enteral dan oral. Nutrisi parenteral juga dapat diberikan ketika
nutrisi enteral tidak mencukupi kebutuhan nutrisi pasien. Pemberian nutrisi
sebaiknya tidak diberikan bersama imunomodulasi spesifik pada pasien dengan
severe sepsis. Pemberian nutrisi parenteral menyebabkan waktu tinggal di ICU
lebih lama, karena dapat meningkatkan terjadinya infeksi (Dellinger,2012)
Rekomendasi nutrisi pada pasien sepsis adalah glukosa 50%-60% dari
kebutuhan kalori (4-5 mg/kg/hari) atau 60%-70% dari kalori non-protein, lemak
25%-30% atau 30%-40% dari kalori non-protein, dan protein 1,2 g/kg/hari atau
15%-20% dari kebutuhan kalori total (Zeuner, 2001). Pemberian glukosa dan
lemak perlu dilakukan pengontrolan agar tidak terjadi overfeeding yang dapat
menimbulkan efek yang tidak diinginkan. Kelebihan karbohidrat dapat
mengakibatkan terjadinya hipertrigliseridemia, hiperglikemia, diuresis osmotik,
dehidrasi, peningkatan produksi CO2 yang dapat memperburuk insufiesiensi
pernafasan. Sedangkan pemberian lemak yang berlebihan dapat mengakibatkan
disfungsi netrofil dan limfosit, mengahalangi sistem fagositosik mononuklear,
merangsang hipoksemia, dan meningkatkan sintesis PGE2 (Wiryana, 2007).
6. Pembedahan
Nutrisi yang diberikan pada pasien yang melakukan pembedahan
bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan luka, mempertahankan
kekebalan tubuh, dan mencegah terjadinya malnutrisi (Braga, 2009). Nutrisi
parenteral sebaiknya diberikan pada pasien yang melakukan puasa sebelum
operasi dan yang mengalami gangguan asupan nutrisi setelah operasi. Nutrisi
parenteral memiliki fungsi untuk memberikan asupan nutrisi pada pasien yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
mengalami komplikasi setelah melakukan operasi dan tidak dapat menyerap
makanan mealalui gastrosintestinal dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya (Braga, 2009).
Kombinasi nurtisi parenteral dan enteral harus dipertimbangkan pada
pasien yang membutuhkan nutrisi lebih dari 60% dan tidak dapat dipenuhi dengan
pemberian secara enteral. Pemberian nutrisi berupa karbohidrat melalui rute oral
sangat disarankan pada pasien sebelum melakukan pembedahan. Energi yang
dibutuhkan pada pasien pembedahan sama dengan kebutuhan energi pada
umumnya yaitu 25 kkal/kg, tetapi pada pasien yang mengalami stress berat
kebutuhan kalorinya meningkat menjadi 30 kkal/kg. Pemberian glutamin pasca
operasi dapat meningkatkan keseimbangan nitrogen, mengurangi angka kematian,
mengurangi terjadinya infeksi dan kerusakan organ. Sedangkan pemberian arginin
dapat menstimulasi fungsi sel T dan prekursor nitrit oksida. Pemberian arginin
dengan nutrisi imunomodulator dapat menurunkan terjadinya infeksi setelah
operasi (Braga, 2009).
7. Gangguan Liver
Pada pasien dengan sirosis hati nutrisi parenteral disarankan untuk
diberikan pada pasien apabila pasien tidak dapat memperoleh asupan makanan
selama lebih dari 12 jam dan pasien menjalani puasa selama lebih dari 72 jam.
Nutrisi parenteral juga dapat diberikan ketika pasien mengalami gangguan saluran
pernapasan dan mengalami batuk pada saat menelan. Nutrisi yang disarankan
untuk pasien yang mengalami sirosis hati adalah glukosa 50%-60% dari
kebutuhan energi non-protein, asam amino 1,2-1,5 g/kg/hari, dan vitamin yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
larut dalam air serta elemen tambahan pada pemberian nutrisi parenteral di hari
pertama . Pada pasien yang mengalami hiperglikemia diperlukan penurunan
pemberian infus glukosa sebesar 2-3 g/kg/hari. Pada pasien yang mengalami
gangguan liver karena alkohol disarankan untuk diberikan tambahan vitamin B1
pada saat pemberian infus glukosa untuk mengurangi terjadinya Wernicke’s
encephalopathy. Monitoring yang perlu dilakukan pada pasien yang mengalami
sirosi hati adalah monitoring fosfat, potasium, magnesium dan kadar glukosa
dalam darah pada pasien hiperglikemia (Plauth, 2009).
Sedangkan rekomendasi nutrisi pada pasien yang mengalami gangguan
liver akut adalah glukosa 2-3 g/kg/hari (untuk profilaksis atau terapi pada
hipoglikemia), lemak 0,8-1,2 g/kg/hari, dan asam amino 0,8-1,2 gram/kg/hari.
Monitoring yang perlu dilakukan adalah monitoring glukosa dalam darah, dan
asam amino untuk menyesuaikan kebutuhan asam amino pasien (Plauth, 2009).
D. Keterangan Empiris
Dalam penelitian ini masih ada perbedaan pemberian jenis-jenis
nutrisi dan jumlah kebutuhan kalori pada pasien ICU Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta dengan pedoman ASPEN (2008), ESPEN (2009), Parenteral
Nutrition in the Critically Ill Patient (2009), dan Farmasi Klinis (2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian tentang kajian kesesuaian pemberian nutrisi parenteral pada
pasien Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
periode Juli - Desember 2012 merupakan deskriptif evaluatif karena peneliti tidak
melakukan intervensi terhadap subyek uji dan penelitian ini dilakukan dengan
mengidentifikasi gambaran fenomena kesehatan yang terjadi pada populasi pasien
yang diberikan nutrisi. Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional/potong
lintang karena pengukuran terhadap variabel-variabel penelitian dilakukan satu
kali, pada waktu yang sama.
Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan melakukan
penelusuran dokumen terdahulu berupa lembar catatan medis. Dari data yang
diperoleh dilakukan kajian jenis nutrisi yang diberikan dan total kalori setiap
pasien.
B.Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
Dalam penelitian ini yang termasuk dalam variabel penelitian pada
kesesuaian pemberian nutrisi parenteral di ICU dengan pedoman ASPEN 2008
(American Society for Parenteral and Enteral Nutrition), ESPEN 2009 (The
European Society for Clinical Nutrition and Metabolism), Parenteral Nutrition in
the Critically Ill Patient 2005, dan Farmasi Klinis 2003 adalah umur pasien, jenis
kelamin, lama tinggal di ICU, berat badan, penyakit, elektrolit, volume
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
pemberian, jenis dan total volume cairan nutrisi parenteral, dan nutris enteral yang
diberikan.
2. Definisi operasional
a. Parenteral nutrisi adalah nutrisi yang diberikan berupa makronutrien dan
mikronutrien yang diberikan melalui vena sentral dan perifer pada pasien di
ICU Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
b. Volume pemberian adalah banyaknya nutrisi yang parenteral yang diberikan
(ml/hari).
c. Total volume yang dibutuhkan adalah kecukupan cairan setiap hari yang
diperlukan oleh pasien ICU sesuai dengan penyakit yang diderita (ml/hari).
d. Waktu tinggal adalah keberadaan pasien ICU di rumah sakit minimal 3 hari
tinggal dan maksimal 10 hari tinggal.
e. Kebutuhan kalori adalah jumlah kalori yang dibutuhkan setiap pasien dalam
waktu 24 jam (kkal/hari) berdasarkan Aslam, dkk pada tahun 2003.
f. Pedoman acuan adalah ukuran yang menjadi dasar penilaian dalam
mengkaji kesesuaian pemberian nutrisi parenteral misalnya volume cairan
yang diberikan dalam waktu 24 jam yaitu berupa junal dan buku (ASPEN,
ESPEN, Parenteral Nutrition in the Critically Ill Patient, , Farmasi Klinis).
g. Data catatan medis adalah data pengobatan dan perawatan yang tertulis pada
catatan medis pasien ICU rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta seperti,
umur, jenis kelamin, berat badan, diagnosa di ICU, nutrisi yang diberikan,
dan waktu perawatan di ICU.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
h. MODS (Multiple Organ Dysfunction Syndrome) adalah pasien yang
menderita lebih dari satu penyakit.
C. Instrumen Penelitan
Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman ASPEN (American
Society for Parenteral and Enteral Nutrition), ESPEN (The European Society for
Clinical Nutrition and Metabolism), Parenteral Nutrition in the Critically Ill
Patient (2009) dan, Farmasi Klinis (2003) .
D. Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan adalah data sekunder rumah sakit Panti
Rapih Yogyakarta periode Juni-Desember 2012 yang ditulis oleh dokter dan
perawat mengenai data klinis pasien.
E. Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai kajian kesesuian pemberian nutrisi pada pasien ICU
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Jalan Cik Di Tiro No. 30 Yogyakarta.
F. Tata Cara Penelitian
1. Tahap perencanaan
Penelitian dimulai dengan menentukan masalah yang akan diteliti, subyek
uji peneliti, menganalisis situasi dengan membuat surat izin penelitian, dan
mencari informasi pada bagian catatan medis mengenai pemberian nutrisi pada
pasien ICU Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli-Desember 2012.
2. Tahap pengumpulan data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang termasuk didalam
kriteria inklusi subyek yaitu pasien ICU yang memiliki data pemberian nutrisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dengan lengkap, memiliki waktu tinggal minimal 3 hari, dan lama tinggal
maksimal 10 hari. Sedangkan kriteria eksklusi subyek adalah pasien yang tidak
mempunyai hasil pemeriksaan laboratorium elektrolit, dan pasien yang tidak dapat
diperoleh data rekam mediknya.
3. Tahap pengolahan data
Pengolahan data dalam penelitian ini meliputi data kualitatif yang
disajikan dalam bentuk uraian dan data kuantitatif disajikan dalam bentuk tabel
sedangkan data untuk kajian kesesuaian pemberian nutrisi parenteral berdasarkan
pedoman yang digunakan sebagai standar meliputi penyakit, volume pemberian,
jenis dan total volume nutrisi parenteral yang diberikan, serta jumlah kalori yang
diberikan.
Data yang dikumpulkan kemudian dikaji kesesuaian pemberian
berdasarkan pedoman yang digunakan. Penggolongan jenis nutrisi yang diberikan
oleh pasien berdasarkan formularium Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
G. Tata Cara Analisis Hasil
1. Profil Pasien ICU meliputi umur, jenis kelamin, berat badan, dan diagnosis.
2. Persentase berdasarkan jenis nutrisi parenteral, cairan, dan elektrolit yang
diberikan pada pasien ICU. Persentase dilakukan dengan cara menghitung
jumlah penggunaan setiap jenis nutrisi parenteral dibagi dengan total
penggunaan nutrisi parenteral kemudian dikalikan dengan 100%.
3. Menghitung total volume pemberian cairan dengan menggunakan
perhitungan yang telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
4. Mengkaji jenis nutrisi parenteral dengan cara mengidentifikasi jenis nutrisi
parenteral yang tidak sesuai dengan diagnosis pasien.
5. Mengkaji jumlah kalori pasien dengan cara melakukan perhitungan BMR
6. Hasil evaluasi disajikan dalam bentuk tabel.
Kajian dilakukan dengan membandingkan kententuan pemberian nutrisi
parenteral yang diberikan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dengan
ASPEN 2008, ESPEN 2009, Parenteral Nutrition in the Critically Ill Patient
2009 dan, Farmasi Klinis 2003.
H. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini peniliti tidak dapat mengetahui jalur pemberian
nutrisi parenteral yaitu melalui vena perifer atau vena sentral karena dalam rekam
medik tidak dicantumkan jalur pemberian nutrisi yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian
yaitu profil pemberian nutrisi, jenis nutrisi parenteral yang diberikan, dan jumlah
kalori setiap pasien ICU.
A. Profil Pemberian Nutrisi Parenteral Di Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta
Pasien yang menerima nutrisi parenteral di Intensive Care Unit (ICU)
rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juni-Desember 2012. Dalam
penelitian ditemukan 77 kasus pemberian nutrisi parenteral, tetapi yang sesuai
dengan kriteria inklusi 29 pasien, 6 pasien data rekam medisnya tidak diberikan
oleh rumah sakit. Jadi jumlah pasien yang bisa diambil data rekam medisnya
adalah 24 pasien.
Pasien yang tidak mengalami komplikasi berjumlah 6 orang dan pasien
yang mengalami komplikasi berjumlah 18 orang, sehingga terdapat perbedaan
pemberian nutrisi parenteral. Pemberian nutrisi pada pasien ICU di Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta berdasarkan resep dokter yang dituliskan pada lembaran
rekam medis pasien ICU dan juga bergantung pada ketersediaan nutrisi parenteral
di rumah sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tabel V. Karakteristik Demografi Pasien ICU Yang Diberikan Nutrisi
Parenteral
Jenis Kelamin Pria : 17
Wanita : 7
Berat Badan (kg) 50 kg : 8 orang
60 kg : 10 orang
70 kg : 4 orang
80 kg : 2 orang
Umur (Tahun) ≥ 15 - ≤ 35 tahun : 5 orang
≥ 35 - ≤ 55 tahun : 6 orang
≥ 55 - ≤ 75 tahun : 8 orang
≥ 75 - ≤ 95 tahun : 5 orang
Penyakit Kardiovaskular + saluran pernapasan + infeksi 2 orang
Pembedahan + liver 3 orang
Metabolisme + sepsis 2 orang
Kardiovaskular + pembedahan + ginjal +l iver 1 orang
Kardiovaskular + pembedahan + ginjal +l iver 1 orang
Kardiovaskular + ginjal 1 orang
Kardiovaskular + sepsis 2 orang
Kardiovaskular 1 orang
Liver + sepsis 1 orang
Ginjal + sepsis 2 orang
Ginjal + metabolisme + pernapasan 1 orang
Ginjal 1 orang
Ginjal + metabolisme 1 orang
Metabolisme + pembedahan 1 orang
Metabolisme 1 orang
Sepsis 2 orang
Menjalani pembedahan 2 orang
B. Jenis Nutrisi Parenteral, Cairan, dan Elektrolit
Pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta nutrisi parenteral yang paling
sering direkomendasikan oleh dokter adalah glukosa, asam lemak, asam amino,
dan elektrolit. Nutrisi parenteral berupa glukosa biasanya telah dicampurkan
dengan komponen nutrisi parenteral lain dalam satu kantong tunggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel VI. Penggunaan Nutrisi Parenteral (n = 24 pasien)
Nutrisi Parenteral Jumlah Pasien
Yang
Menggunakan
Persentase (%)
Penggunaan
Emulsi lemak 6 25
Asam amino 15 62,5
Asam amino+glukosa 8 33,33
Asam amino+glukosa+elektrolit 8 33,33
Karbohidrat+elektrolit 1 4,16
Glukosa+fruktosa+elektrolit+vitamin 4 16,66
Elektrolit 20 83,33
Elektrolit+asam amino 2 8,33
Jenis nutrisi parenteral yang banyak diberikan adalah elektrolit dan yang
paling yang paling sedikit adalah campuran karbohidrat dan elektrolit yaitu
83,33%. Elektrolit merupakan salah satu komponen nutrisi parenteral yang
berfungsi untuk menjaga berbagai fungsi seluler termasuk keseimbangan asam
basa didalam tubuh dan pertumbuhan sel. Pasien yang memiliki konsentrasi serum
yang relatif normal sebaiknya tetap diberikan dosis pemeliharaan elektrolit pada
pemberian awal nutrisi parenteral dan setiap hari sesudahnya agar dapat
mempertahankan konsentrasi serum normal dan memperbaiki penurunan
konsentrasi serum normal (Dipiro, 2005). Potasium, magnesium, fosfat, sangat
penting untuk pasien dengan ICU karena berperan untuk memaksimalkan
anabolisme protein. Sehingga kemungkinan hal ini yang menyebabkan pemberian
elektrolit dan cairan memiliki persentase paling tinggi.
Menurut Singer (2009) pasien kritis juga cenderung mengalami
peningkatan cairan dan natrium dan juga sering menimbulkan disfungsi ginjal,
sehingga perlu dipertahankan penggunaan elektrolit yang sesuai dengan berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
badan pasien, kebutuhan elektrolit yang sesuai harus ditentukan berdasarkan
pemeriksaan elektrolit plasma.
Karbohidrat berfungsi sebagai penyedia sumber energi utama untuk
tubuh (Wiryana, 2007). Pada umumnya karbohidrat direkomendasikan dalam
pemberian sebesar 60% dari total kalori/hari. Pasien yang dirawat dirumah sakit
disarankan untuk tidak diberikan glukosa lebih dari 7,2 g/kg/hari (5 mg/kg/menit)
agar dapat mengurangi terjadinya penimbunan lemak di hati dan hiperglikemia
(Eric, 2005). Pemenuhan glukosa pada pasien kritis paling banyak diperoleh dari
pemecahan protein didalam tubuh. Hal ini yang menyebabkan pemberian
karbohidrat paling sedikit (4,16 %) diberikan di rumah sakit Panti Rapih
Yogyakarta.
Asam amino digunakan sebagai prekursor sintesis protein pada jaringan
dengan tingkat pergantian sel yang tinggi dan melindungi massa dan fungsi otot
rangka. Pada pasien kritis hormon stres dan mediator inflamasi mampu
menghambat efisiensi dari insulin dan asam amino sehingga mengakibatkan
kehilangan jaringan pada pasien yang mengalami sepsis dan trauma berat
sehingga pada pasien kritis diperlukan untuk diberikan asam amino
(Singer, 2009). Hal ini dibuktikan dengan pemberian asam amino di rumah sakit
Panti Rapih Yogyakarta yaitu 62,5%
Emulsi lemak berfungsi dalam penyediaan energi dan mengurangi
pemberian karbohidrat sehingga dapat membantu pengontrolan glukosa darah.
Emulsi lemak mengandung asam lemak esensial yang dibutuhkan oleh pasien ICU
yang menjalankan perawatan jangka panjang, tetapi asam lemak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
mempengaruhi inflamasi dan proses imun. Konsentrasi mediator inflamasi yang
tinggi dalam sirkulasi dapat merusak jaringan tubuh pasien dan dapat
memperburuk kondisi pasien. Hal ini disebabkan karena asam lemak
mempengaruhi proses inflamasi dan proses imun melalui efek terhadap fungsi dan
struktur dari membran sel, merubah profil mediator, serta merubah ekspresi gen
(Singer, 2009).
Jenis nutrisi parenteral juga berupa sediaan steril yang mengandung satu
komponen nutrisi dalam kantong tunggal dan juga ada yang mengandung lebih
dari satu komponen nutrisi parenteral dalam kantong tunggal. Regimen nutrisi
parenteral yang mengandung lebih dari 40 komponen termasuk air, elektrolit,
makronutrien (karbohidrat, lipid, dan asam amino), mikronutrien (elemen mineral,
dan vitamin), dan zat aditif lainnya (seperti glutamine, insulin, dan heparin) dapat
diberikan mengggunakan kantong yang berbeda (Singer, 2009). Jenis nutrisi
parenteral yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi klinis pasien
selama menjalani perawatan di ICU.
Pada pasien ICU rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta pemberian nutrisi
yang mengandung lebih dari satu komponen dalam kantong tunggal lebih kecil
yaitu sebesar 27,5 % pemberian, sedangkan pemberian nutrisi yang mengandung
satu komponen dalam satu kantong tunggal lebih banyak yaitu sebesar 72,5%
pemberian. Menurut ESPEN (2009) penggunaan kantong tunggal yang berisi satu
komponen nutrisi membutuhkan jalur intravena yang berbeda-beda sehingga
dapat menimbulkan terjadinya peningkatan risiko sepsis, komplikasi metabolik,
dan kesalahan dalam pemberian. Nutrisi parenteral yang diberikan dalam satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
kantong tunggal juga memberikan hasil yang lebih maksimal daripada pemberian
nutrisi parenteral dengan kantong yang berbeda-beda. Mirtalo (2008)
menyarankan untuk pemberian nutrisi menggunakan satu kantong dengan
beberapa komponen didalamnya agar dapat meningkatkan keamanan dan
keberhasilan dari terapi nutrisi yang diberikan kepada pasien.
C. Kajian Pemberian Nutrisi Di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
Seluruh pasien di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dikelompokkan
berdasarkan penyakit yang dideritanya. Salah satu prinsip pemberian nutrisi
parenteral adalah pemberian nutrisi sesuai dengan kebutuhan dan penyakit pasien.
Berdasarkan hasil kajian pemberian nutrisi parenteral di ICU Rumah
Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Juni-Desember 2012, ditemukan adanya
perbedaan dalam pemberian jenis nutrisi yang diberikan pada pasien dengan
penyakit yang diderita oleh pasien dan jumlah kalori setiap pasien.
1. Kajian Pemberian Jenis Nutrisi Dengan Diagnosis
a) Gangguan Kardiovaskular
Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti ditemukan adanya
ketidaksesuaian pemberian nutrisi parenteral pada pasien gangguan
kardiovaskular. Ketidaksesuaian pemberian ditemukan pada dengan nomor kasus
16, dan 18 yaitu terkait dengan pemberian emulsi lemak, dan elektrolit.
Pada kasus nomor 16 pemberian elektrolit (Ringerfundin®) pada pasien
kardiovaskular tidak tepat dalam pemberian. Hal ini disebabkan karena elektrolit
yang diberikan dapat menimbulkan terjadinya hiperkalsemia yang menyebabkan
cardiac arrhythmia (Mahendra, 2012). Sehingga disarankan untuk menghentikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
penggunaannya dan menggantikan dengan elektrolit yang mengandung kadar
kalsium yang rendah.
Emulsi lemak (Clinoleic® 20%) yang diberikan pada pasien dengan
nomor kasus 18 memiliki efek samping potensial meningkatkan trigliserida. Pada
pasien kardiovaskular peningkatan trigliserida dapat memperburuk kondisi dari
pasien. Hal ini disebabkan karena trigliserida merupakan salah satu faktor pemicu
terbentuknya arterosklerosis, sehingga perlu dilakukan pemantauan dalam
pemberiannya (Michael, 2011).
b) Gangguan Ginjal
Pada penelitian ini ditemukan ketidaksesuaian pemberian nutrisi
parenteral pada pasien yang mengalami gangguan ginjal. Ketidaksesuaian ini
ditemukan pada pasien dengan nomor kasus 5, 10, 14 dan 16 yaitu terkait dengan
pemberian elektrolit. Jenis elektrolit yang diberikan berbeda-beda sehingga
masalah yang ditimbulkan berbeda-beda. Pemberian elektrolit (Ringerfundin®)
dengan nomor kasus 16 tidak disarankan pada pasien gangguan ginjal, karena
dapat menimbulkan terjadinya hiperkalemia. Pada pasien dengan nomor kasus 5,
8, dan 10 (Tutofusin Ops®) elektrolit yang diberikan dapat menimbulkan retensi
cairan dan natrium. Dan elektrolit (Ringer Laktat®) yang diberikan pada pasien
dengan nomor kasus 5, 10, dan 14 dapat menimbulkan kelebihan cairan apabila
tidak dilakukan pemantauan dalam pemberian (Baxter,2011).
Dalam ketidaksesuaian pemberian nutrisi pada pasien dengan gangguan
jantung disarankan untuk dilakukan pemantuan pada pemberian elektrolit pada
kasus nomor 5, 10, 8, dan 14 dan penggantian elektrolit pada kasus nomor 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
c) Gangguan Metabolisme
Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti ditemukan ketidaksesuaian
pemberian pada pasien yang mengalami gangguan metabolisme. Ketidaksesuaian
ini ditemukan pada pasien dengan nomor kasus 6, 10, dan 22 yaitu terkait dengan
pemberian elektrolit (Ringer Laktat®) yang dapat menimbulkan peningkatan
glukosa dalam darah apabila terjadi stres metabolik (Baxter, 2011). Sehingga
disarankan dalam pemberian perlu dilakukan monitoring dan pengecekan kadar
glukosa dalam darah agar dapat mencegah terjadinya peningkatan kadar glukosa
dalam darah.
d) Gangguan Saluran Pernapasan dan Infeksi
Pada penelitian ini ditemukan ketidaksesuaian pemberian pada pasien
yang mengalami gangguan pernapasan dan infeksi. Ketidaksesuaian ini ditemukan
pada pasien dengan nomor kasus 18 yang mengalami gangguan saluran
pernapasan dan infeksi serta pasien dengan nomor kasus 20 yaitu terkait dengan
pemberian emulsi lemak (Clinoleic® 20%) yang dapat menimbulkan reaksi
inflamasi pada pasien dengan gangguan saluran pernapasan, dan peningkatan
kadar trigliserida dalam darah pasien sepsis yang dapat menimbulkan terjadinya
komplikasi sehingga disarankan dalam pemberian perlu dilakukan monitoring
dalam pemberian emulsi lemak (Baxter, 2011).
e) Gangguan Liver
Pada pasien yang mengalami gangguan liver ditemukan ketidaksesuaian
pemberian nutrisi oleh peneliti dalam penelitian yang dilakukan. Ketidaksesuaian
ini ditemukan pada pasien dengan nomor kasus 1, dan 24 yaitu terkait dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pemberian asam amino (Kalbamin®) karena asam amino yang diberikan
mengandung asam amino aromatik yang dapat mengakibatkan peningkatan kadar
amonia didalam darah sehingga memicu terjadinya ensefalopati hepatik. Sehingga
disarankan dalam pemberian perlu dilakukan penggantian pemberian asam amino
aromatik dengan asam amino rantai cabang.
2. Kajian Kebutuhan Kalori Pasien
a. Multiple Organ Dysfunction Syndrome (MODS)
Pada pasien yang mengalami MODS terdapat 15 Pasien yang menerima nutrisi
enteral dan parenteral, serta 4 pasien tidak menerima nutrisi enteral. Total kalori
yang disarankan dalam oleh standar yang digunakan adalah 1274 kkal/hari – 1572
kkal/hari untuk pasien yang mengalami MODS. Jumlah kalori yang diberikan
pada pasien yang mengalami MODS pada pasien ICU rumah sakit Panti Rapih
memiliki kisaran sebesar 410 kkal/hari – 2000 kkal/hari.
Pada pasien yang mengalami MODS terdapat perbedaan pemberian
nutrisi yang disarankan oleh dokter dengan standar yang digunakan. Hal ini dapat
dipengaruhi oleh kondisi tubuh pasien. Pada pasien yang mengalami MODS
kekurangan kalori dapat memperburuk kondisi pasien, sehingga terapi yang
disarankan adalah peningkatan pemberian nutrisi parenteral pada pasien MODS
(ESPEN, 2009).
b. Gangguan Metabolisme
Pada penelitian ini ditemukan 1 pasien dengan nomor kasus 22 yang
mengalami gangguan metabolisme dengan total kalori yang diberikan sebesar
810 kkal/hari. Pemenuhan kalori pasien diperoleh dari pemberian kalbamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
sebesar 400 kkal/hari dan Clinimix® N9G15E sebesar 410 kkal/hari yang
mengalami perbedaan dengan jumlah kalori yang disarankan menurut standar
yaitu sebesar 1554 kkal/hari. Penyebab dari perbedaan pemberian glukosa adalah
pasien mengalami hiperglikemia sehingga perlu dilakukan penurunan kadar
dextrosa ≤ 5 mg/kg/menit atau 1,2 kkal/menit.
c. Infeksi
Pada penelitian ini ditemukan 2 pasien yang mengalami infeksi (sepsis)
dengan nomor kasus 7 dan 19, pasien pertama dengan nomor kasus 7 diberikan
kalori sebesar 410 kkal/hari yang dipenuhi dari pemberian Clinimix® N9G15E
sebesar 410 kkal/hari, sedangkan jumlah kalori yang disarankan oleh standar
sebesar 1554 kkal. Pasien ini juga menerima asupan nutrisi berupa Asering® 500
ml/hari. Pasien kedua dengan nomor kasus 19 total kalori yang diberikan sebesar
1400 kkal/hari yanng diperoleh dari pemberian Kalbamin® 400 kkal/hari dan
Triofusin® E 1000 sebesar 1000 kkal/hari.
Adanya perbedaan jumlah kalori yang diberikan pada 2 orang pasien
yang mengalami infeksi dapat disebabkan oleh pembatasan asupan glukosa pada
pasien infeksi untuk mencegah terjadinya hiperglikemia, diuresis ostomotik, dan
peningkatan produksi CO2 yang mengakibatkan gangguan insufisiensi pernafasan,
serta pembatasan asam amino khususnya L-arginine yang dapat menimbulkan
reaksi inflamasi pada pasien sepsis (Wiryana, 2001).
d. Gangguan Ginjal
Pada penelitian ini terdapat 1 pasien yang mengalami gangguan gagal
dengan nomor kasus 8 yang diberikan kalori sebanyak 410 kkal/hari secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
parenteral dari Clinimix® N9G15 dan 1000 kkal/hari secara enteral. Pada pasien
ini jumlah kalori yang diberikan sebesar 1410 kkal/hari, sedangkan jumlah kalori
yang disarankan sebesar 1554 Kkal/hari. Perbedaan pemberian nutrisi ini dapat
disebabkan oleh pembatasan protein pada pasien yang mengalami penurunan
fungsi ginjal yang berfungsi untuk mengahambat penurunan GFR (ADA, 2002).
e. Pembedahan
Pada penelitian ini terdapat 2 pasien yang mengalami pembedahan pada
pasien 1 dengan nomor kasus 3 jumlah kalori yang disarankan oleh standar
sebesar 1440 kkal/hari dan jumlah kalori dari rekomendasi dokter sebesar
420 kkal/hari yang diperoleh dari aminofluid 1000 ml/hari. Pasien ini juga
diberikan elektrolit berupa Ringerfundin® 500 ml/hari. Pasien kedua dengan
nomor kasus 13 memperoleh kalori sebesar 1420 kkal/hari yang diperoleh dari
nutrien 1000 kkal/hari secara enteral dan 420 kkal/hari dari sediaan Aminofluid®
1000 ml. Jumlah kalori yang disarankan oleh standar yang digunakan adalah
1440 kkal/hari.
Pada pasien yang menjalani pembedahan asam amino sangat diperlukan
karena asam amino berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan
membantu proses penyembuhan luka khususnya asam amino rantai cabang
(Singer, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian mengenai pemberian nutrisi
pada pasien ICU rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli-Desember 2012
adalah sebagai berikut.
1. Diagnosis pasien yang mengalami komplikasi lebih banyak dibandingkan
dengan pasien tanpa komplikasi. Kelompok usia yang paling tinggi adalah
pasien dengan usia ≥ 55 - ≤ 75 tahun yaitu 8 orang. Diagnosis penyakit
pasien yang paling banyak adalah sepsis 55%.
2. Jenis nutrisi parenteral yang banyak diberikan adalah elektrolit 45,68% dan
yang paling yang paling sedikit adalah campuran karbohidrat dan elektrolit
yaitu 1,23%.
3. Ditemukan perbedaan pemberian jenis nutrisi dan jumlah kalori yang
dibutuhkan pada 24 pasien ICU dengan pedoman yang digunakan.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian adalah
adalah sebagai berikut
1. Perlu diperhatikan pemberian elektrolit dengan penyakit yang diderita oleh
pasien agar dapat mengurangi efek samping yang ditimbulkan.
2. Perlu dilakukan penelitian mengenai akibat yang ditimbulkan dalam
pemberian nutrisi secara parenteral dan enteral yang diberikan dalam waktu
bersamaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
DAFTAR PUSTAKA
ACI., 2011, Parenteral Nutrition PocketBook : For Adultswww.health.nsw.gov.au/gmct/, diakses 23 Desember 2014.
Anker S.D., et al., 2009, ESPEN Guidelines On Parenteral Nutrition: OnCardiology and Pneumology, pp. 455-458.
Aslam M, dkk., 2003, Farmasi Klinis, Gramedia, Jakarta, hal.22
Baxter., 2011, Product Monograph, http://www.baxterhealthcare.co.uk/, diaksestanggal 6 April 2011.
Braga M., et al.,2009, ESPEN Guidelines on Parenteral Nutrition: Surgery,http://www.elsevier.com/locate/clnu, diakses tanggal 6 April 2014.
Dellinger P., 2012, Surviving Sepsis Campaign: International Guidelines forManagement of Severe Sepsis and Septic Shock,http://www.ccmjournal.org, diakses tanggal 6 April 2014.
Dipiro, 2005, Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, United States,America, pp. 2592-2597.
Druml W., 2009, Parenteral Nutrition in Patients With Renal Failure, GMS,German, pp. 5.
Eric H. Frankel.,Howard Madsen ., 2006, The Hitchhiker’s Guide To ParenteralNutrition Management For Adult Patients, Lubbock, Texas, pp. 30
Evans S., et al., Adult Enteral and Parenteral Nutrition Handbook, Departement ofNutrition Service, Virginia, pp. 2-6.
Ballesteros M., 2013, ESPEN : Prescription of artificial nutrition in patients withdyslipidemia, http://www.espen.org/presfile/, diakses tanggal 2 April, 2014.
Escallon, J., 2003, In an integrated approach to patient care total nutritionaltherapy, Elsevier, Pennsylvania, pp. 27- 50
Griffiths, RD., 2004, Is parenteral nutrition really that risky in the intensive careunit?, Curr Opin Clin Nutr Metab Care, pp. 175-81.
Griffiths, RD., 2009, The curse of overfeeding and the blight of underfeeding.Yearbook of Intensive Care and Emergency Medicine. pp. 675-82.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Kemenkes RI, 2011, Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan Intensive CareUnit (ICU) di Rumah Sakit, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,Jakarta.
Hamilton., 2000, The Insertion of a Central Venous Catheter for ParenteralNutrition. Churchill Livingstone, London, pp.101 – 36.
Higgins S., et al., 2007., Nutrition Guidelines For Heart Health, Dublin,Irlandia, pp. 24-25.
Irtallo, J., 2004, for the Task Force for the Revision of Safe Practices forParenteral Nutrition Safe practices for parenteral nutririon, JPEN pp. 28,39-70.
Lee J.W., 201, Fluid and Electrolyte Disturbances in Critically Ill Patients,Department of Internal Medicine,Korea, pp. 74-75.
Lorgeril M., et al., 2005, Importance of Chrronic Heart Failure Patients,http://eurheartj.oxfordjournals.org/, diakses tanggal 25 April 2014
Mahendra Agraharkar., 2012, Hypercalcemia, http://emedicine.medscape.com/,diakses tanggal 5 April, 2014.
Michael M., et al., 2011, Triglycerides and Cardiovascular Disease,http://circ.ahajournals.org/content/, diakses tanggal 5 April, 2014.
Mirtallo J.M., 2004, ASPEN : Parenteral Nutrition Therapy, Departement ofPharmacy, Ohio, pp. 7-8, 17.
Pingleton S.K., 2000., Enteral Nutrition in Patients With Respiratory Diseases,USA, pp. 365-367.
Plaut M., et al., ESPEN Guidelines on Parenteral Nutrition: Hepatology,http://www.elsevier.com/locate/clnu, diakses tanggal 6 April 2014.
Sandra A., dan Habib A.M., 2011, Parenteral Feeding in Diabetes Patients,diakses tanggal 2 Juni, 2014, Irlandia. pp.44
Singer, P., 2009, ESPEN : Improving intensive care unit outcome with TPN:Lessons from a case study. Clinical Nutrition Supplements, pp. 4, 9-12.
Senaka R., 2009, Handbook of Critical Care Medicine, Clinical Medicine,Sri Lanka, pp. 11.
Singer P., 2009, ESPEN Guidelines on Parenteral Nutrition: Intensive care,Clinal Nutrition, pp. 387-400.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Wiryana, G., 2007, Nutrisi Pada Penderita Sakit Kritis, Fakultas KedokteranUdayana, Denpasar, hal. 179-181.
Zauner, et.al., 2001, Nutrition Of Septic And Nonspesific Ciritically Ill Patients,Amerika, pp,74.
Ziegler T., 2009, Parenteral Nutrition in the Critically Ill Patient,http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMct, diakses tanggal 12Desember 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Lampiran 1 Lembar Kerja
No. Rekam medis :BB :Umur :Jenis kelamin :Tanggal Masuk :Tanggal keluar :Dignosa Masuk :Kondisi keluar :
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium Tanggal
Hasil Nilai normal SatuanNatriumKaliumClorida
Kalsium totalMagnesium
mmol/Lmmol/Lmmol/Lmg/dLmg/dL
NatriumKaliumClorida
Kalsium totalMagnesium
mmol/Lmmol/Lmmol/Lmg/dLmg/dL
NatriumKaliumClorida
Kalsium totalMagnesium
mmol/Lmmol/Lmmol/Lmg/dLmg/dL
NatriumKaliumClorida
Kalsium totalMagnesium
mmol/Lmmol/Lmmol/Lmg/dLmg/dL
Penatalaksanaan nutrisi parenteral
Rekomendasi Nutrisioleh dokter
Jumlah Satuan Tanggal
cccccc
Total cairan cc/24 jamcccccccc
Total cairan cc/24 jam
Total cairan cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Lanjutan Lampiran 1 Lembar Kerja
Assement :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Lampiran 2. Jumlah Volume Cairan Nutrisi Parenteral dan Total Kalori
No.Kasus
No.RM
Umur(Tahun)
BB(Kg)
KebutuhanCairan
(ml/24 jam)
Kalori(Kkal/hari)
TotalCairanYang
diberikan(ml/24 jam)
KeteranganLow (L) /High(H)
1. 8031xx 82 50 2100 1274 2000 H2. 7699xx 69 70 2500 1404 2800 H3. 8084xx 74 50 2100 1440 2800 H4. 1797xx 76 50 2100 1274 2000 L5. 7446xx 39 60 2300 1554 2500 H6. 6544xx 58 60 2300 1328 2500 H7. 6911xx 58 60 2300 1554 2500 H8. 8115xx 83 60 2300 1554 2000 L
9. 8030xx 57 60 2300 1328 2500 H10. 7954xx 42 80 2700 1592 2500 L11. 4160xx 31 50 2100 1440 1600 L12. 8080xx 32 50 2100 1440 2500 H13. 8114xx 17 50 2100 1440 2100 -14. 8148xx 50 80 2700 1592 2500 L15. 8151xx 64 70 2500 1404 2800 H16. 1606xx 91 60 2300 1554 1800 L17. 8039xx 65 70 2500 1274 2800 H18. 0093xx 85 50 2100 1274 1500 L19. 8217xx 60 60 2300 1554 2500 H20. 6891xx 53 70 2500 1404 2000 L21. 4597xx 67 60 2300 1328 2400 H
22. 8242xx 24 60 2300 1554 2500 H23. 8051xx 60 50 2100 1440 2000 L24. 5724xx 27 60 2300 1328 2500 H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Lampiran 3. Pengelompokkan Nutrisi Parenteral
Nama Generik Nutrisi Parenteral Nama Dagang Nutrisi ParenteralAsam amino 1. Kalbamin
2. ringerfundin3. amino steril
Asam amino + Glukosa 1. Amino fluidAsam amio + Glukosa + Elektrolit 1. Clinimix N9G20
2. Clinimix N9G15Asam amino + Elektrolit Tutofusin HeparElektrolit + glukosa aseringEmulsi lemak 1. Ivelip
2. Clinoleic 20%Glukosa dan + fruktosa + elektrolit + vitamin Triofusin E 1000Elektrolit 1. Tutofusin ops
2. ringer laktat3. ringer asetat
Lampiran 4. Nama Dagang dan Komponen Nutrisi Parenteral
Jenis Nutrisi Komposisi
Acetated Ringer’s Nacl 6 g, Na asetat anhidrat 2,28 g, NaCl 300 mg, CaCl2 dihidrat
200 mg.
Amino Fluid Natrium 35 mEq, kalium 20 mEq, magnesium 5 mEq, florida
35 mEq, sulfat 5 mEq, glukonat 5 mEq, laktat 20 mEq, sitrat 6
mEq, fosfor 10 mmol, ginc 5 µmol, Glukosa 75 g, asam amino
30 g, BCAA 30 % per L.
Asering Na 130 mEq, kalium 4 mEq, Cl 109 mEq, Ca 3 mEq, acetate 28
mEq, anhydrous dextrose 50 g. MIMS
Clinimix Asam amino,glukosa, elektrolit. N9G15E : glukosa 75 g, protein
28 g; N9G20E : glukosa 100 g, protein 28 g.
Clinoleic Campuran olive oil yang dimurnikan dan sonya bean oil yang
dimurnikan 20 g, 2000 Kkal/L, 270 mOsm/L.
Ivelip 20 % Soybean oil yang dimurnikan 200 g, egg phosphatides 12 g,
glycerol 25 g, Na oleate 0,3 g, Energi 2000 Kkal. MIMS
Kalbamin Asam amino esensial dan non esensial, 10 g/100 mL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Lanjutan Lampiran 4. Nama Dagang dan Komponen Nutrisi Parenteral
Nutrisol-S 5 % L-isoleusin 352 mg, L-leusin 490 mg, L-lisin HCl 430 mg, L-
metionin 226 mg, L-fenil alanin 533 mg, L-treonin 250 mg, L-
tritofan 90 mg, L-valin 360 mg, L-arginin HCl 500 mg, L-
histidin HCL 250 mg, L-prolin 100 mg, L-serin 100 mg, L-
tirosin 25 mg, L-sistein 10 mg, D-sorbitol 5 g.
Renxamin L-threonine 10,4 g, L-serine 4,4 g, L-asparagine 5,7 g, L-proline
3,9 g, L-glycine 6,7 g, L-valine 5,3 g, L-methionine 1,5 g, L-
isoleucine 3 g, L-leucine 5,4 g, N-Acetyl- L-Tyrosine 6,9 g,
Basa bebes (5,6 g), L-phenylalanine 2,7 g, L-lysine acetate
25,6 g, Basa bebas (H18,15), L-histidine HCl 6 g, Basa bebas
(4,44 g), L-arginine 10,6 g, L-tryptophan 1,7 g, total free asam
amino 89,49 g, asam amino esensial 48,15 g, asam amino non
esensial 41,34 g, esensial/non esensial ratio 1,2, Cl 28,62
mEq/L, acetate 124, 13 mEq/L, nitrogen total 15,2 g, BCAA
15,3 %.
Ringer Laktat CaCl 0,2 g, KCl 0,3 g, NaCl 6 g, Na asetat 3,8 g/L.
Tutofusin ops Na 100 mEq, Kalium 18 mEq, Ca 4 mEq, Magnesium 6 mEq,
Cl 90 mEq, acetate 38 mEq, sorbitol 5 g.
Triofusin E 1000 Fruktosa 120 g, glukosa 66 g, xylitol 60 g, elektrolit, vitamin per
liter.
Tetrahaes Amilum Hidroksietil (130/0,4) 6 g, natrium klorida 0,9 g.
Dobuject Dobutamine 250 mg, asam askorbat 5 mg, digunakan air untuk
injeksi sampai 5 ml.
Hepatosol Karbohidrat 44 g, protein 9 g (BCAA 3,7 g), lemak MCT 2,5 g,
vitamin dan mineral, 230 Kkal/saji. ISO
Ringerfundin Sodium klorida 6,80 , Potassium klorida 0,30 g, magnesium
klorida hexahydrate 0,20 g, kalsium klorida dihydrate 0,37 g,
sodium asetat trihydrate 3, 27 g, asam L-Malic 0,67 g.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Lampiran 5. Penggolongan Penyakit
NO. NO.RM Kardiovaskular GangguanPencernaan
GangguanGinjal
GangguanMetabolisme
SaluranPernapasan
Infeksi Pembedahan GangguanLiver
1. 8031xx - - - - - -
2. 7699xx - - - - -3. 8084xx - - - - - - -4. 1797xx - - - - -5. 7466xx - - - - - -6. 6544xx - - - - - -7. 6911xx - - - - - - -8. 8115xx - - - - - - -9. 8030xx - - - - - - -10. 7954xx - - - - -11. 4160xx - - - - - -
12. 8080xx - - - - - -
13. 8114xx - - - - - - -14. 8148xx - - - - - -15. 8151xx - - - - - -16. 1606xx - - - - -17. 8039xx - - - - - -18. 0093xx - - - - -19. 8217xx - - - - - - -20. 8148xx - - - - - -21. 4597xx - - - - - -
22. 8242xx - - - - - - -23. 8051xx - - - - - -24. 5724xx - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48Lampiran 6. Data Pasien
No. Kasus : 1No. RM : 8031xxTanggal Masuk : 4-7-2012Tanggal Keluar : 7-7-2012Kondisi keluar : meninggalDiagnosa akhir : perforasi lambung.
Subyektif : Seorang Ibu berusia 82 tahun, memiliki berat badan 50 kg mengalami perawatan di ICUselama 4 hari dengan diagnosis post laparatomy explorasi, dan perforasi lambung.
Obyektif Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium NilaiPemeriksaan
Satuan Tanggal KeteranganHigh (H) /Low (L)Hasil Nilai
normalNatriumKaliumClorida
Kalsium totalMagnesium
136-1453,3-5,198-1068,2-9,6
1,00-2,50
1413,71108,71,42
mmol/Lmmol/Lmmol/Lmg/dLmg/dL
4-7-2012 -----
NatriumKaliumClorida
Kalsium totalMagnesium
136-1453,3-5,198-1068,2-9,6
1,00-2,50
1404,61109,52,39
mmol/Lmmol/Lmmol/Lmg/dLmg/dL
6-7-2012 --H--
NatriumKaliumClorida
Kalsium totalMagnesium
136-1453.3-5.198-1068,2-9,6
1,00-2,50
1385,71128,62,17
mmol/Lmmol/Lmmol/Lmg/dLmg/dL
7-7-2012 -HH--
Penatalaksanaan pemberian nutrisiRekomendasi nutrisi oleh
dokterJumlah Satuan Tanggal
Triofusin E 1000Tutofusin ops
KalbaminRinger laktat
500500500500
cccccc
4-7-2012
Enteral/oral - kaloriTotal cairan 2000 cc/24 jam
Triofusin E 1000Tutofusin ops
KalbaminRinger laktat
500500500500
cccccc
5-7-2012
Enteral/oral - kaloriTotal cairan 2000 cc/24 jam
Triofusin E 1000Clinoleic 20%
KalbaminRinger laktat
500250500500
cccccc
6-7-2012
Enteral/oral - kaloriTotal cairan 2000 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49Lanjuta Lampiran 6
Lanjutan No. RM : 8031xx
Penatalaksanaan nutrisi parenteral
Rekomendasi nutrisioleh dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Triofusin E 1000Clinoleic 20%
KalbaminRinger laktat
500250500500
cccccc
7-7-2012
Enteral/oral - kaloriTotal cairan 2000 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 2
No. RM : 7699 xx
Tanggal Masuk : 12-8-2012
Tanggal Keluar : 14-12-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : sepsis, uretrolitiasis dan peritonitis.
Subyektif : Seorang Bapak berusia 69 tahun, memiliki berat badan 70 kg mengalami perawatan di ICU
selama 4 hari dengan diagnosis sepsis, uretrolitiasis dan peritonitis.
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
130
4,7
104
8,0
1,58
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
12-8-2012 -
-
-
L
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
131
5,7
104
9,0
2,70
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
13-8-2012 L
H
-
-
H
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3.3-5.1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
132
6,8
103
8,9
2,68
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
14-8-2012 -
H
-
-
H
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Rekomendasi nutrisi oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Ringer laktat
Aminofluid
Tutofusin ops
Renxamin
500
1000
1000
300
cc
cc
cc
cc
12-8-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2800 cc/24 jam
Ringer laktat
Tutofusin ops
Renxamin
Clinimix N9G15
500
500
400
1000
cc
cc
cc
cc
13-8-2012
Enteral/oral kalori
Total cairan 2800 cc/24 jam
Ringer laktat
Tutofusin ops
Renxamin
Clinimix N9G15
500
500
400
1000
cc
cc
cc
cc
14-8-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2800 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 3
No. RM : 8084xx
Tanggal Masuk : 17-8-2012
Tanggal Keluar : 20-8-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : post crarniotomy decompasif
Subyektif : Seorang Bapak berusia 74 tahun, memiliki berat badan 50 kg mengalami perawatan di ICU
selama 4 hari dengan diagnosis post crarniotomy decompasif, FTP evakuasi, SDH (tangan kanan).
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
136
4,6
100
7,3
2,4
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
18-8-2012
-
-
-
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
138
4,1
103
8,2
1,11
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
19-8-2012 -
-
-
-
-
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Rekomendasi nutrisi oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Aminofluid
Ringerfundin
1000
500
cc
cc
17-8-2012
Sonde - kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Aminofluid
Ringerfundin
1000
500
cc
cc
18-8-2012
Sonde - kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Aminofluid
Ringerfundin
1000
500
cc
cc
19-8-2012
Sonde - kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Aminofluid
Ringerfundin
1000
500
cc
cc
20-8-2012
Sonde - kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 4
No. RM : 1797xx
Tanggal Masuk : 19-8-2012
Tanggal Keluar : 25-8-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : Non-STEMI, bronkopneumonia, dan sepsis
Subyektif : Seorang Ibu berusia 76 tahun, memiliki berat badan 50 kg mengalami perawatan di ICU
selama 8 hari dengan diagnosis Non-STEMI, bronkopneumonia, sepsis, dan memiliki riwayat penyakit
hipertensi dan Congestive Heart Failure (CHF).
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
139
3,9
105
8,4
2,02
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
19-8-2012 -
-
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
126
4,2
8,3
7,3
2,12
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
23-8-2012 L
-
L
L
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3.3-5.1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
122
4,2
81
7,4
2,17
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
24-8-2012 L
-
L
L
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
131
4,7
90
6,9
2,33
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
25-8-2012 L
-
L
L
-
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Rekomendasi nutrisi oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Clinimix N9G20E
Tutofusin ops
Ringer laktat
100
500
500
cc
cc
cc
19-8-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Clinimix N9G20E
Tutofusin ops
Ringer laktat
100
500
500
cc
cc
cc
20-8-2012
Enteral/oral kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Lanjutan Lampiran 6 Lanjutan No. RM : 1797xx
Penatalaksanaan nutrisi parenteral
Rekomendasi nutrisi
oleh dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Clinimix N9G20E
Tutofusin ops
Ringer laktat
100
500
500
cc
cc
cc
21-8-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Tutofusin ops
Ringer laktat
500
500
cc
cc
22-8-2012
Nutrien 1000 kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Tutofusin ops
Ringer laktat
500
500
cc
cc
23-8-2012
Nutrisol
Bubur Sumsum
1000
500
kalori
kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Tutofusin ops
Ringer laktat
500
500
cc
cc
24-8-2012
Nutrisol
Bubur Sumsum
Extra jus
1000
500
250
kalori
kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Tutofusin ops
Ringer laktat
500
500
cc
cc
25-8-2012
Nutrisol
Bubur Sumsum
Extra jus
1000
500
250
kalori
kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 5
No. RM : 7446xx
Tanggal Masuk : 26-08-2012
Tanggal Keluar : 1-09-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : sepsis,DM tipe II, dan stroke
Subyektif : Seorang Bapak berusia 39 tahun, memiliki berat badan 60 kg mengalami perawatan di ICU
selama 7 hari dengan diagnosis sepsis. Pasien memiliki riwayat penyakit DM tipe II dan stroke.
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
123
4,0
92
8,6
1,60
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
26-8-2012 L
-
L
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
132
3,6
106
8,6
2,33
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
27-8-2012 -
-
-
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3.3-5.1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
134
3,7
104
8,3
2,41
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
28-8-2012 -
-
-
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3.3-5.1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
136
4,0
102
7,8
2,56
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
29-8-2012 -
-
-
L
H
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Rekomendasi nutrisi oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Ringer laktat
Kalbamin
500
500
cc
cc
26-8-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Tutofusin
Kalbamin
Ringer laktat
500
500
500
cc
cc
cc
27-8-2012
Nutrien diabetik 1000 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Lanjutan Lampiran 6
Lanjutan No. RM : 7446xx
Penatalaksanaan terapi nutrisi
Rekomendasi nutrisi oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Tutofusin
Kalbamin
500
500
cc
cc
28-8-2012
Nutrien diabetik 1500 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Tutfusin ops
Kalbamin
500
500
cc
cc
29-8-2012
Enteral/oral 1500 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Tutofusin
Kalbamin
500
500
cc
cc
30-8-2012
Nutrien diabetik 1500 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Tutofusin
Kalbamin
500
500
cc
cc
31-8-2012
Nutrien diabetik 1500 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Tutofusin
Kalbamin
500
500
cc
cc
1-9-2012
Nutrien diabetik 1500 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Lanjutan Lampiran 6 NO. Kasus : 6
No. RM : 6544xx
Tanggal masuk : 28-8-2012
Tanggal keluar : 1-9-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : Servere sepsis, dan DM tipe II
Subyektif : Seorang Ibu berusia 58 tahun, memiliki berat badan 60 kg mengalami perawatan di ICU
selama 5 hari dengan diagnosis hiperglikemia, DM tipe II, dan sepsis.
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
138
3,3
106
8,3
1,99
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
29-8-2012 -
-
-
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
138
3,5
100
9,1
1,82
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
31-8-2012 -
-
-
-
-
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Rekomendasi nutrisi oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Ringer laktat
Tutofusin ops
500
500
cc
cc
28-8-2012
Nutrien diabetik
Bubur sumsum
1000
500
kalori
cc
Total cairan 2500 cc/24 jam
Ringer laktat
Tutofusin ops
500
500
cc
cc
29-8-2012
Nutrien diabetik 1000 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Ringer laktat
Tutofusin ops
500
500
cc
cc
30-8-2012
Nutrien diabetik 1000 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Renxamin
Tutofusin ops
400
500
cc
cc
31-8-2012
Nutrien diabetik 1500 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Renxamin
Tutofusin ops
500
500
cc
cc
1-9-2012
Nutrien diabetik 1500 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Lanjutan Lampiran 6 NO. Kasus : 7
No. RM : 6911xx
Tanggal Masuk : 9-9-2012
Tanggal Keluar : 11-9-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : anemia dengan disitopenia, dan sepsis.
Subyektif : Seorang Bapak berusia 58 tahun, memiliki berat badan 60 kg mengalami perawatan di ICU
selama 3 hari dengan diagnosis anemia dengan disitopenia, dan sepsis.
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
140
3,2
110
8,7
2,43
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
10-9-2012 -
L
H
-
-
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Nutrisi yang disarankan oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Asering
Clinimix
500
500
cc
cc
9-9-2012
Sonde - kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Asering
Clinimix
500
500
cc
cc
10-9-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Asering
Clinimix
500
500
cc
cc
11-9-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 8
No. RM : 8115xx
Tanggal Masuk : 12-9-2012
Tanggal Keluar : 19-9-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : Shock kardiogenik,dan RF
Subyektif : Seorang Bapak berusia 83 tahun, memiliki berat badan 60 kg mengalami perawatan di ICU
selama 8 hari dengan diagnosis shock kardiogenik, dan RF.
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
131
7,0
94
7,9
1,97
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
13-9-2012
L
H
L
L
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
128
5,9
89
7,8
2,03
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
14-9-2012
L
H
L
L
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
129
4,3
91
7,3
1,89
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
15-9-2012
L
-
L
L
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
133
3,3
92
6,9
1,68
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
16-9-2012
L
-
L
L
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
132
4,6
92
7,4
2,09
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
17-9-2012
L
-
L
L
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
138
3,1
93
8,6
1,89
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
18-9-2012
-
L
L
-
-
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Rekomendasi nutrisi oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Clinimix N9G15
Tutofusin
Ringer laktat
1000
500
500
cc
cc
12-9-2012
Nutrien 1000 kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Lanjutan Lampiran 6 Lanjutan No. RM : 8115xx
Penatalaksanaan nutrisi parenteral
Rekomendasi nutrisi
oleh dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Tutofusin ops
Ringer laktar
500
500
cc
cc
13-9-2012
Nutrien 1000 kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Tutofusin ops
Ringer laktar
500
500
cc
cc
14-9-2012
Nutrien 1000 kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Tutofusin ops
Ringer laktat
500
500
cc
cc
15-9-2012
Nutrien 1000 kalori
Total cairan cc/24 jam
Tutofusin ops
Ringer laktat
500
500
cc
cc
16-9-2012
Nutrien 1000 kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Tutofusin ops
Ringer laktat
500
500
cc
cc
17-9-2012
Nutrien 1000 kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Tutofusin ops
Ringer laktat
500
500
cc
cc
18-9-2012
Nutrien 1000 kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Tutofusin ops
Ringer laktat
500
500
cc
cc
19-9-2012
Nutrien 1000 kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Total cairan 2000 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lanjutan Lampiran 6 NO. Kasus : 9
No. RM : 8030xx
Tanggal Masuk : 16-9-2012
Tanggal Keluar : 18-9-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : Dyspnoe pada CHF, dan Renal Failure (RF)
Subyektif : Seorang Ibu berusia 57 tahun, memiliki berat badan 60 kg mengalami perawatan di ICU
selama 3 hari dengan diagnosis dyspnoe pada Congestive Heart Failure (CHF).
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
142
5,0
108
8,9
2,41
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
16-9-2012 -
-
H
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
138
2,6
99
9,3
1,43
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
18-9-2012 -
L
-
-
-
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Rekomendasi nutrisi oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Ringer laktat 500 cc 16-9-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Ringer laktat
Tutofusin ops
500
500
cc
cc
17-9-2012
Nutrien
Bubur sumsum
1000
500
Kalori
cc
Total cairan cc/24 jam
Ringer laktat
Tutofusin ops
500
500
cc
cc
18-9-2012
Nutrien
Bubur sumsum
1000
500
Kalori
cc
Total cairan cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 10
No. RM : 7954xx
Tanggal Masuk : 18-9-2012
Tanggal Keluar : 21-9-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : CRF, DM tipe II, dan gagal nafas.
Subyektif : Seorang Bapak berusia 42 tahun, memiliki berat badan 80 kg mengalami perawatan di ICU
selama 4 hari dengan diagnosis CRF, DM tipe II, dan gagal nafas.
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
138
5,8
106
7,0
2,84
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
18-9-2012 -
H
-
-
H
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
139
5,3
104
7,3
2,57
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
19-9-2012 -
H
-
L
H
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3.3-5.1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
135
4,3
100
8,0
2,41
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
20-9-2012 L
-
-
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3.3-5.1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
131
5,0
98
7,1
2,40
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
21-9-2012 L
-
-
L
-
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Rekomendasi nutrisi oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Renxamin
Ringer laktat
Tutofusin ops
Clinimix N9G15
400
500
500
1000
cc
cc
cc
cc
18-9-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Renxamin
Ringer laktat
Tutofusin ops
Clinimix N9G15
400
500
500
1000
cc
cc
cc
cc
19-9-2012
Nutrien 1000 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lanjutan Lampiran 6 Lanjutan No. RM : 7954xx
Penatalaksanaan nutrisi parenteral
Rekomendasi nutrisi
oleh dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Renxamin
Tutofusin ops
Glutiven
400
500
100
cc
cc
cc
20-9-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Renxamin
Ringer laktat
Tutofusin ops
Glutiven
400
500
500
100
cc
cc
cc
cc
21-9-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 11
No. RM : 4160xx
Tanggal Masuk : 19-9-2012
Tanggal Keluar : 22-9-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : Sepsis dan ileus e.c perforasi lambung
Subyektif : Seorang Bapak berusia 31 tahun, memiliki berat badan 50 kg mengalami perawatan di ICU
selama 4 hari dengan diagnosis post laparatomy atas indikasi ileus e.c perforasi lambung.
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
137
3,5
108
7,4
1,85
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
19-9-2012 -
-
H
L
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
136
3,4
105
7,4
1,85
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
20-9-2012 -
-
-
L
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3.3-5.1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
140
2,9
103
9,4
2,5
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
21-9-2012 -
L
-
-
-
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Rekomendasi nutrisi oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Ringer lakat
Aminofluid
Clinimix N9G15
500
500
1000
cc
cc
cc
19-9-2012
Sonde 500 kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Clinimix N9G15
RD 5%
Normal saline
1000
500
100
cc
cc
cc
20-9-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 1600 cc/24 jam
Clinimix N9G15
RD 5%
Normal saline
1000
500
100
cc
cc
cc
21-9-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 1600 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lanjutan Lampiran 6 Lanjutan No. RM : 4160xx
Penatalaksanaan nutrisi parenteral
Rekomendasi nutrisi
oleh dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Clinimix N9G15
RD 5%
Normal saline
1000
500
100
cc
cc
cc
22-9-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 1600 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 12
No. RM : 8080xx
Tanggal Masuk : 23-9-2012
Tanggal Keluar : 25-9-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : KNS, shock hipovolemik, dan sepsis.
Subyektif : Seorang Bapak berusia 32 tahun, memiliki berat badan 50 kg mengalami perawatan di ICU
selama 3 hari dengan diagnosis KNS, shock hipovolemik, dan sepsis.
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
138
4,5
106
6,9
1,96
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
23-9-2012 -
-
-
L
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
`132
3,5
106
6,9
2,18
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
24-9-2012 -
-
-
L
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
142
3,1
111
7,3
2,39
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
25-9-2012 -
L
H
L
-
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Rekomendasi nutrisi oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Tetrahaes
Triofusin E 1000
1000
1000
cc
cc
23-9-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Aminofusin Hepar
Tutofusin ops
500
500
cc
cc
24-9-2012
Hepatosol 1000 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Aminofusin Hepar
Tutofusin ops
Ringer laktat
500
500
500
cc
cc
cc
25-9-2012
Hepatosol 1000 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 13
No. RM :8114xx
Tanggal Masuk : 30-9-2012
Tanggal Keluar : 6-10-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : CKD, ICH-SH,post eksternal,drainage, clavicula.
Subyektif : Seorang pria berusia 17 tahun, memiliki berat badan 50 kg mengalami perawatan di ICU
selama 7 hari dengan diagnosis CKD, ICH-SH,post eksternal,drainage, clavicula.
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) / Low
(L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
137
3,4
107
9,8
1,98
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
30-9-2012 -
-
H
H
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
144
4,3
113
7,8
2,09
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
1-10-2012 -
-
H
L
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
148
4,4
117
7,9
2,54
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
2-10-2012 H
-
H
L
H
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
145
4,1
115
7,6
1,99
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
3-10-2012 -
-
H
L
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
9,-106
8,2-9,6
1,00-2,50
145
3,8
118
7,9
2,40
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
4-10-2012 -
-
H
L
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
142
4,0
115
8,1
2,06
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
5-10-2012 -
-
H
-
-
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Rekomendasi nutrisi oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Ringerfundin
Aminofluid
500
1000
cc
cc
30-9-2012
Sonde 1000 kalori
Total cairan 2100 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 14
No. RM : 8148xx
Tanggal Masuk : 5-10-2012
Tanggal Keluar : 7-10-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : stroke iskemik, DM tipe II, dan RF
Subyektif : Seorang pria berusia 17 tahun, memiliki berat badan 50 kg mengalami perawatan di ICU
selama 7 hari dengan diagnosis stroke iskemik, DM tipe II, dan RF.
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
146
4,1
117
8,9
1,9
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
6-10-2012 H
-
H
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
149
3,2
118
9,6
1,70
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
7-10-2012 H
-
H
-
-
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Rekomendasi nutrisi oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Ringerfundin
Tutofusin ops
500
500
cc
cc
5-10-2012
Enteral 1500 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Ringerfundin
Tutofusin ops
500
500
cc
cc
6-10-2012
Enteral 1500 kalori
Total cairan 3000 cc/24 jam
Tutofusin
Kalbamin
500
500
cc
cc
7-10-2012
Enteral/oral 1500 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 15
No. RM : 8151xx
Tanggal Masuk : 6-10-2012
Tanggal Keluar : 11-10-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : CKB clavicula, dan DM tipe II.
Subyektif : Seorang Bapak berusia 64 tahun, memiliki berat badan 70 kg mengalami perawatan di ICU
selama 4 hari dengan diagnosis CKB clavicula, dan DM tipe II.
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
139
4,0
101
8,4
1,82
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
6-10-2012
-
-
-
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
140
3,7
107
8,6
1,95
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
10-10-2012
-
-
H
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3.3-5.1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
141
4,1
108
8,4
2,10
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
11-10-2012
-
-
H
-
-
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Nutrisi yang disarankan oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Aminofluid
Tutofusin ops
Ringerfundin
500-1000
500
500
cc
cc
cc
8-10-2012
Nutrien 1500 kalori
Total cairan 2800 cc/24 jam
Aminofluid
Tutofusin ops
Ringerfundin
500-1000
500
500
cc
cc
cc
9-10-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan cc/24 jam
Aminofluid
Tutofusin ops
Ringerfundin
500-1000
500
500
cc
cc
10-10-2012
Nutrien dibatetik 1000 kalori
Total cairan 2800 cc/24 jam
Aminofluid
Tutofusin ops
Ringerfundin
500-1000
500
500
cc
cc
11-10-2012
Nutrien dibatetik 1000 kalori
Total Cairan 2800 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 16
No. RM : 1606xx
Tanggal Masuk : 29-10-2012
Tanggal Keluar : 1-11-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : N-STEMI, oedem paru, dan renal failure.
Subyektif : Subyektif : Seorang Bapak berusia 91 tahun, memiliki berat badan 60 kg mengalami
perawatan di ICU selama 4 hari dengan diagnosis N-STEMI, oedem paru, dan renal failure.
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
141
3,6
106
9,7
2,0
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
29-10-2012 -
-
-
H
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
151
2,8
111
8,3
2,51
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
31-10-2012 H
L
H
-
H
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Rekomendasi nutrisi oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Ringerfundin 500 cc
29-10-2012
Sonde 1000 kalori
Total cairan - cc/24 jam
Ringerfundin 500 cc
30-10-2012
Nutrien optimum 1500 kalori
Total cairan 1800 cc/24 jam
Ringerfundin 500 cc
cc
cc
31-10-2012
Nutrien optimum 1500 kalori
Total cairan 1800 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 17
No. RM : 8039xx
Tanggal Masuk : 15-11-2012
Tanggal Keluar : 21-11-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : sepsis, N-STEMI, CHF, dan efusi pleura
Subyektif : Seorang Bapak berusia 65 tahun, memiliki berat badan 70 kg mengalami perawatan di ICU
selama 7hari dengan sepsis, N-STEMI, CHF, dan efusi pleura.
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
130
3,2
101
9,6
2,68
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
18-8-2012
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
134
3,9
96
9,5
2,7
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
19-8-2012
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Nutrisi yang disarankan oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Aminofusin Hepar
Renxamin
Ringer laktat
1000
400
750
cc
cc
cc
Hepatosol 500 kalori
Total cairan 2800 cc/24 jam
Aminofusin Hepar
Renxamin
Ringer laktat
1000
400
750
cc
cc
cc
Hepatosol 500 kalori
Total cairan 2800 cc/24 jam
Aminofusin Hepar
Renxamin
Ringer laktat
1000
400
750
cc
cc
cc
Hepatosol 500 kalori
Total cairan 2800 cc/24 jam
Aminofusin Hepar
Ringer laktat
Triofusin E 1000
1000
700
1000
cc
cc
cc
Hepatosol 1000 kalori
Total cairan 2800 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lanjutan Lampiran 6 Lanjutan No. RM : 8039xx
Nutrisi yang disarankan
oleh dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Aminofusin Hepar
Ringer laktat
Triofusin E 1000
1000
700
1000
cc
cc
cc
Hepatosol 1000 kalori
Total cairan 2800 cc/24 jam
Aminofusin Hepar
Ringer laktat
Triofusin E 1000
1000
700
1000
cc
cc
cc
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2800 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 18
No. RM : 0093xx
Tanggal Masuk : 20-11-2012
Tanggal Keluar : 25-11-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : Non-STEMI, bronkopneumonia, dan sepsis
Subyektif : Seorang Ibu berusia 85 tahun, memiliki berat badan 50 kg mengalami perawatan di
ICU selama 6 hari dengan diagnosis Non-STEMI, bronkopneumonia, dan sepsis.
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
14,0
3,2
103
9,0
1,87
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
21-11-2012 -
L
-
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
139
3,0
102
8,9
2,54
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
23-11-2012 -
-
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3.3-5.1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
140
3,0
100
80
2,18
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
24-11-2012 -
-
-
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
143
3,6
110
9,3
2,97
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
25-11-2012 -
-
H
-
H
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Rekomendasi nutrisi
oleh dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Clinoleic 20%
Renxamin 100
Tutofusin ops
100
100
300
cc
cc
cc
20-11-2012
Nutrisol 1000 kalori
Total cairan 1500 cc/24 jam
Clinoleic 20%
Renxamin 100
Tutofusin ops
100
100
300
cc
cc
cc
21-11-2012
Nutrisol 1000 kalori
Total cairan 1500 cc/24 jam
Clinoleic 20%
Renxamin
100
200
cc
cc
22-11-2012
Diabetasol 1000 kalori
Total cairan 1500 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lanjutan Lampiran 6 Lanjutan No. RM : 0093xx
Penatalaksanaan nutrisi parenteral
Rekomendasi nutrisi
oleh dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Clinoleic 20%
Renxamin
Tutofusin ops
100
100
200
cc
cc
cc
23-11-2012
Diabetasol 1000 kalori
Total cairan 1500 cc/24 jam
Clinoleic 20%
Renxamin
Tutofusin ops
100
100
300
cc
cc
cc
24-11-2012
Diabetasol 1000 kalori
Total cairan 1500 cc/24 jam
Clinoleic 20%
Renxamin
Tutofusin ops
100
100
300
cc
cc
cc
25-11-2012
Diabetasol 1000 kalori
Total cairan 1500 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 19
No. RM : 8217xx
Tanggal Masuk : 27-11-2012
Tanggal Keluar : 29-11-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : Sepsis
Subyektif : Seorang Bapak berusia 60 tahun, memiliki berat badan 60 kg mengalami perawatan di ICU
selama 3 hari dengan diagnosis sepsis.
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
147
4,5
114
9,0
2,34
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
27-11-2012 H
-
H
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
143
5,3
111
8,6
2,01
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
28-11-2012 -
H
H
-
-
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Nutrisi yang disarankan oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Ringer laktat
Kalbamin
Tutofusin ops
Triofusin E 1000
500
500
500
1000
cc
cc
cc
cc
27-11-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Ringer laktat
Kalbamin
Tutofusin ops
Triofusin E 1000
500
500
500
1000
cc
cc
cc
28-11-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Tutofusin
Ringer laktat
500
500
cc
cc
29-11-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 20
No. RM : 8148xx
Tanggal Masuk : 5-10-2012
Tanggal Keluar : 7-10-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : stroke iskemik, DM tipe II, dan RF
Subyektif : Seorang pria berusia 17 tahun, memiliki berat badan 50 kg mengalami perawatan di ICU
selama 7 hari dengan diagnosis stroke iskemik, DM tipe II, dan RF.
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
146
4,1
117
8,9
1,9
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
6-10-2012 H
-
H
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
149
3,2
118
9,6
1,70
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
7-10-2012 H
-
H
-
-
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Rekomendasi nutrisi oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Ringerfundin
Tutofusin ops
500
500
cc
cc
5-10-2012
Enteral 1500 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Ringerfundin
Tutofusin ops
500
500
cc
cc
6-10-2012
Enteral 1500 kalori
Total cairan 3000 cc/24 jam
Tutofusin
Kalbamin
500
500
cc
cc
7-10-2012
Enteral/oral 1500 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 21
No. RM : 4597xx
Tanggal Masuk : 7-12-2012
Tanggal Keluar : 12-12-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : post craniotomy evakuasi atas indikasi SDH,FTP (Clavicula)
Subyektif : Seorang Ibu berusia 67 tahun, memiliki berat badan 60 kg mengalami perawatan di ICU
selama 6 hari dengan diagnosis post craniotomy evakuasi atas indikasi SDH,FTP (Clavicula).
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
141
4,9
112
8,9
1,74
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
7-12-2012 -
-
H
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
141
4,1
111
7,9
2,69
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
8-12-2012 -
-
H
-
H
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3.3-5.1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
143
4,4
113
8,4
2,35
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
9-12-2012 -
-
H
-
-
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Rekomendasi nutrisi oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Ringerfundin
Tutofusin ops
Aminofluid
500
500
500
cc
cc
cc
7-12-2012
Nutrien optimum 1000 kalori
Total cairan 2400 cc/24 jam
Ringerfundin
Tutofusin ops
Aminofluid
500
500
500
cc
cc
cc
8-12-2012
Nutrien optimum 1000 kalori
Total cairan 2400 cc/24 jam
Ringerfundin
Tutofusin ops
Aminofluid
500
500
500
cc
cc
cc
9-12-2012
Nutrien optimum 1000 kalori
Total cairan 2400 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lanjutan Lampiran 6 Lanjutan No. RM : 4597xx
Penatalaksanaan nutrisi parenteral
Rekomendasi nutrisi
oleh dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Ringerfundin
Tutofusin ops
Aminofluid
500
500
500
cc
cc
cc
10-12-2012
Nutrien optimum 1000 kalori
Total cairan 2400 cc/24 jam
Ringerfundin
Tutofusin ops
Aminofluid
500
500
500
cc
cc
cc
11-12-2012
Nutrien optimum 1000 kalori
Total cairan 2400 cc/24 jam
Ringerfundin
Tutofusin ops
Aminofluid
500
500
500
cc
cc
12-12-2012
Nutrien optimum 1000 kalori
Total cairan 2400 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 22
No. RM :8242xx
Tanggal Masuk : 13-12-2012
Tanggal Keluar : 15-12-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : susp intoxicasi, dan asidosis metabolik berat
Subyektif : Seorang Pria berusia 24 tahun, memiliki berat badan 60 kg mengalami perawatan di ICU
selama 3 hari dengan diagnosis obstruksi penurunan kesadaran, susp intoxicasi, dan asidosis metabolik berat
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
136
7,1
108
9,4
2,05
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
13-12-2012 -
H
H
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
138
4,2
101
8,8
2,66
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
14-12-2012 -
-
-
-
H
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
126
4,2
101
8,8
2,66
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
15-12-2012 -
-
-
-
H
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Nutrisi yang disarankan oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Ringer laktat
Kalbamin
Tutofusin ops
Clinimix N9G15
500
500
500
1000
cc
cc
cc
cc
13-12-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Ringer laktat
Kalbamin
Tutofusin ops
Clinimix N9G15
500
500
500
1000
cc
cc
cc
14-12-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Ringer laktat
Kalbamin
Tutofusin ops
Clinimix N9G15
500
500
500
1000
cc
cc
15-12-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 23
No. RM :8051xx
Tanggal Masuk : 15-12-2012
Tanggal Keluar : 24-12-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : severe sepsis, DIC,MODS, dan ACS.
Subyektif : Seorang Bapak berusia 60 tahun, memiliki berat badan 80 kg mengalami perawatan di ICU
selama 10 hari dengan diagnosis severe sepsis, DIC,MODS, dan ACS.
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
133
6,0
103
9,7
2,40
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
15-12-2012 L
H
-
H
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
135
4,8
102
8,4
2,20
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
16-12-2012 -
-
-
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3.3-5.1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
133
3,9
100
8,8
2,04
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
18-12-2012 -
-
-
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3.3-5.1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
134
4,8
98
9,3
1,60
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
21-12-2012 -
-
-
-
-
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Rekomendasi nutrisi oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Renxamin
Tutofusin ops
Ringer laktat
400
500
500
cc
cc
cc
15-12-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Renxamin
Tutofusin ops
400
500
cc
cc
16-12-2012
Enteral/oral - kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lanjutan Lampiran 6
Lanjutan No. RM :8051xx
Penatalaksanaan nutrisi parenteral
Rekomendasi nutrisi
oleh dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Renxamin
Ringer laktat
400
500
cc
cc
17-12-2012
peptisol 1000 kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Renxamin
Ringer laktat
400
500
cc
cc
18-12-2012
peptisol 1000 kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Renxamin
Ringer laktat
400
500
cc
cc
19-12-2012
peptisol 1000 kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Renxamin
Ringer laktat
400
500
cc
cc
20-12-2012
peptisol 1000 kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Renxamin
Ringer laktat
400
500
cc
cc
21-12-2012
peptisol 1000 kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Renxamin
Ringer laktat
400
500
cc
cc
22-12-2012
peptisol 1000 kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
Ringer laktat 500 cc 23-12-2012
Enteral/ora’ - kalori
Total cairan 2000 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lanjutan Lampiran 6 No. Kasus : 24
No. RM : 5724xx
Tanggal Masuk : 21-12-2012
Tanggal Keluar : 29-12-2012
Kondisi keluar : meninggal
Diagnosa akhir : meningitis, severe sepsis, dan stroke tromboemboli.
Subyektif : Seorang Ibu berusia 27 tahun, memiliki berat badan 60 kg mengalami perawatan di ICU
selama 9 hari dengan diagnosis meningitis, severe sepsis, dan stroke tromboemboli.
Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium
Hasil Laboratorium
Nilai
Pemeriksaan
Satuan Tanggal Keterangan
High (H) /
Low (L)
Hasil Nilai
normal
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
143
3,8
121
9,8
1,98
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
22-12-2012 -
-
H
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3,3-5,1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
141
4,1
111
8,1
1,68
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
26-12-2012 -
-
H
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3.3-5.1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
141
3,9
113
8,6
2,09
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
27-12-2012 -
-
H
-
-
Natrium
Kalium
Clorida
Kalsium total
Magnesium
136-145
3.3-5.1
98-106
8,2-9,6
1,00-2,50
143
4,4
113
8,0
-
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dL
mg/dL
29-12-2012 -
-
H
-
-
Penatalaksanaan pemberian nutrisi
Rekomendasi nutrisi oleh
dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Tutofuisn ops
Kalbamin
Ringer laktat
500
500
500
cc
cc
cc
21-12-2012
Nutrien diabetik 1000 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Tutofuisn ops
Kalbamin
Ringer laktat
500
500
500
cc
cc
cc
22-12-2012
Nutrien diabetik 1000 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Tutofuisn ops
Kalbamin
Ringer laktat
500
500
500
cc
cc
cc
23-12-2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lanjutan Lampiran 6 Lanjutan No. RM : 5724xx
Penatalaksanaan nutrisi parenteral
Rekomendasi nutrisi
oleh dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Nutrien diabetik 1000 kalori 23-12-2012
Total cairan 2500 cc/24 jam
Rekomendasi nutrisi
oleh dokter
Jumlah Satuan Tanggal
Tutofuisn ops
Kalbamin
Ringer laktat
500
500
500
cc
cc
cc
24-12-2012
Nutrien diabetik 1000 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Tutofuisn ops
Kalbamin
Ringer laktat
500
500
500
cc
cc
cc
25-12-2012
Nutrien diabetik 1000 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Tutofuisn ops
Kalbamin
Ringer laktat
500
500
500
cc
cc
cc
26-12-2012
Nutrien diabetik 1000 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Tutofuisn ops
Kalbamin
Ringer laktat
500
500
500
cc
cc
cc
27-12-2012
Nutrien diabetik 1000 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Tutofuisn ops
Kalbamin
Ringer laktat
500
500
500
cc
cc
cc
28-12-2012
Nutrien diabetik 1000 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
Tutofuisn ops
Kalbamin
Ringer laktat
500
500
500
cc
cc
cc
29-12-2012
Nutrien diabetik 1000 kalori
Total cairan 2500 cc/24 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 7. Surat Keterangn Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi berjudul “Kajian Pemberian Nurtrisi
Parenteral Pada Pasien Intensive Care Unit Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta Periode Juli-Desember 2012”
memiliki nama lengkap Paulina Elvira Ringgi Wangge.
Penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari
pasangan Yohanes Tala Ringgi dan Elisabeth Kopa.
Penulis dilahirkan di Kupang pada tanggal 12 Juli 1992.
Penulis telah menyelesaikan pendidikan di TK St. Yoseph
Kupang (1996-1998), SD Katolik St. Yoseph 2 Kupang
(1998-2004), SMP Katolik Sta. Theresia Kupang (2004-
2007), dan SMA Katolik Giovanni Kupang (2007-2010), kemudian melanjutkan
pendidikan sarjana pada tahun 2010 di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Selama di bangku kuliah, penulis pernah menjadi anggota
paduan suara, dan aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi seperti sebagai
panita bidang dana dan usaha seminar nasional “Pemberdayaan Pasien Dalam Self
Management Diabetes Melitus untuk Meningkatkan Kualitas Hidup” (10
Desember 2011) dan panitia dan dan usaha dalam kegiatan titrasi “Pharmacist :
Smart Opinion, Act Priecisely” (Agustus, 2012) dan sebagai peserta seminar
“Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari” yang diadakann oleh fakultas
farmasi Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI