pleno modul

10
HUMANIORA, ETIKA, DAN PROFESIONALISME KEDOKTERAN “KORBAN MASSAL”

Upload: etongtc25

Post on 29-Dec-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pleno

TRANSCRIPT

Page 1: Pleno Modul

HUMANIORA, ETIKA, DAN PROFESIONALISME KEDOKTERAN

“KORBAN MASSAL”

Page 2: Pleno Modul

KELOMPOK VI

FATHINA SUCIATI 12 777 056 MUH. ASWANDY 12 777 057 YULI SAFITRI 12 777 058 FARAIHUN BACHMID 12 777 059 RISKA SORAYA 12 777 060 SITTI RAHMADITA 12 777 061 NADILA ALKATIRI 12 777 062 GITA REGINA AGUSSALIM 12 777 063 MUH. ABD RIFAI 12 777 064 MUSDALIFAH HI. PALANRO 12 777 065 TRY AHMILZA DAMAITA 12 777 066

TUTOR : dr. Andi Rifai dr. Disman S. Kasim

Page 3: Pleno Modul

Pada saat jaga UGD sebuah RS swasta (RSS) dr A harus melakukan fungsi triase secara cepat karena di kota tersebut terjadi bencana alam gempa bumi yang menimbulkan banyak korban. Tidak sampai hitungan menit, ruangan UGD bahkan seluruh halaman parkir RSS sudah penuh antrian pasien dengan berbagai kondisi yang sangat bervariasi. Hal serupa dialami seluruh rumah sakit di propinsi tersebut. Sesuai dengan SOP penanganan bencana massal, tugas pertama dr A sebagai dokter triase adalah mengklasifikasikan korban dan memberi label merah, kuning, hijau, atau hitam pada pasien berdasarkan tingkat kegawatannya.

Saat melakukan tugas triase tersebut, pada awalnya dr. A bersama timnya dapat menjalankannya dengan lancar dan berhasil mengklasifikasikan banyak pasien berdasarkan indikasi medis sesuai SOP yang ada. Tetapi makin lama, jumlah pasien yang datang makin banyak dan banyak diantara mereka makin tidak sabar karena merasa tidak segera mendapat pelayanan yang memadai. Bahkan ada beberapa diantara pasien atau keluarga pasien yang secara sengaja mengganti warna label triase karena setahu mereka apabila pasien diberi label warna kuning atau bahkan warna hijau maka perawatan atau pelayanannya akan diakhirkan. Kondisi ini membuat suasana menjadi kacau sehingga memperlambat kerja dr A dan timnya.

SKENARIO

Page 4: Pleno Modul

Untuk mengatasi masalah tersebut dr. A menyampaikan pengumuman melalui pengeras suara yang tersedia kepada seluruh pasien dan keluarganya bahwa pemberian label tersebut ditujukan untuk menggolongkan pasien berdasarkan kegawatannya, sehingga pasien yang gawat dan terancam jiwanya akan diutamakan pertolongannya terlebih dahulu, tanpa maksud mengesampingkan kondisi pasien yang lain dan disampaikan bahwa semua pasien akan diberi perwatan sesuai keadaan medis mereka serta menyesuaikan fasilitas yang ada saat itu. Selain menyampaikan pengumuman tersebut, dr A. Beserta timnya pada saat memberi label juga memberi penjelasan kepada setiap pasien yang bertanya mengenai kapan dan bagaimana mereka mendapat perawatan atau pengobatan. Pada prinsipnya semua akan mendapatkan perawatan namun yang gawat akan didahulukan.

Page 5: Pleno Modul

TriaseMengelompokkan pasien sesuai kegawatannya

SOPStandar Operasional Profesional

Indikasi MedisPerlakuan yang harus dilakukan dokter kepada pasien dengan tujuan untuk mengurangi penderitaan pasien.

Warna labelMerah (berat), kuning (sedang), hijau (ringan), hitam (meninggal)

KATA SULIT

Page 6: Pleno Modul

Analisa berdasarkan aspek humaniora kedokteran

Page 7: Pleno Modul

Analisa berdasarkan aspek etika kedokteran

Page 8: Pleno Modul

Dari skenario diatas, dokter telah menunjukkan sikap profesionalisme yaitu dimana dokter melakukan penanganan terhadap korban massal dengan mengklasifikasikan pasien berdasarkan indikasi medis sesuai SOP yang ada. Dokter juga terbuka kepada pasien dengan memberi penjelasan kepada setiap pasien.

Analisa berdasarkan profesionalisme kedokteran

Page 9: Pleno Modul

Perspektif agama

Page 10: Pleno Modul

kesimpulan