pompa

54
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pompa semakin banyak digunakan dan penggunaannya semakin bermacam-macam. Dahulu pompa hanya digunakan untuk memindahkan air saja tetapi sekarang penggunaannya semakin luas yaitu juga digunakan untuk memindahkan bahan-bahan kimia serta benda cair lainnya. Pompa merupakan suatu alat yang digunakan untuk mempermudah kerja manusia terutama untuk memindahkan benda yang berupa fluida cair. Dan juga mensirkulasikan cairan sekitar sistem (misalnya air pendingin atau pelumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan). Pompa-pompa dapat digolongkan menurut prinsip operasi dasarnya seperti pompa dinamik atau pompa pemindahan positif. Pada prinsipnya, cairan apapun dapat ditangani oleh berbagai rancangan pompa. Jika berbagai rancangan pompa digunakan, pompa sentrifugal biasanya yang paling ekonomis diikuti oleh pompa rotary dan reciprocating. Walaupun, pompa perpindahan positif biasanya lebih efisien daripada pompa sentrifugal, namun keuntungan efisiensi yang lebih tinggi cenderung diimbangi dengan meningkatnya biaya perawatan. 1

Upload: bonita-ef-sigalingging

Post on 18-Jan-2016

74 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pompa

TRANSCRIPT

Page 1: Pompa

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pompa semakin banyak digunakan dan penggunaannya semakin

bermacam-macam. Dahulu pompa hanya digunakan untuk memindahkan air saja

tetapi sekarang penggunaannya semakin luas yaitu juga digunakan untuk

memindahkan bahan-bahan kimia serta benda cair lainnya. Pompa merupakan

suatu alat yang digunakan untuk mempermudah kerja manusia terutama untuk

memindahkan benda yang berupa fluida cair. Dan juga mensirkulasikan cairan

sekitar sistem (misalnya air pendingin atau pelumas yang melewati mesin-mesin

dan peralatan).

Pompa-pompa dapat digolongkan menurut prinsip operasi dasarnya seperti

pompa dinamik atau pompa pemindahan positif. Pada prinsipnya, cairan apapun

dapat ditangani oleh berbagai rancangan pompa. Jika berbagai rancangan pompa

digunakan, pompa sentrifugal biasanya yang paling ekonomis diikuti oleh pompa

rotary dan reciprocating. Walaupun, pompa perpindahan positif biasanya lebih

efisien daripada pompa sentrifugal, namun keuntungan efisiensi yang lebih tinggi

cenderung diimbangi dengan meningkatnya biaya perawatan.

Tiga kelas pompa yang digunakan sekarang ini adalah sentrifugal, rotari

(rotary) dan torak (reciprocating). Istilah ini hanya berlaku pada mekanika fluida,

bukan pada desain pompa itu sendiri. Hal ini penting, sebab banyak pompa dibuat

dan dijual untuk keperluan yang khusus, hanya dengan melihat detail desain

terbaik saja, sehingga masalah yang berdasarkan kepada kelas dan jenis menjadi

terlupakan.

Pompa centrifugal mempunyai sebuah impeler untuk mengangkat zat cair

dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. Daya dari luar

diberikan kepada poros pompa untuk memutar impeler didalam zat cair, maka zat

cair yang ada di dalam impeler oleh dorongan sudu-sudu ikut berputar.

1

Page 2: Pompa

1.2 Tujuan

Memberikan informasi dan pengetahuan kepada para pembaca mengenai

pompa dan perancangan pompa. Sehingga dapat menambah wawasan dan

pengetahuan para pembaca serta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dari

makalah ini dalam pengembangan ilmu engineer nya.

1.3 Sasaran

Makalah ini dimaksudkan sebagai pembelajaran bagi mahasiswa

khususnya mahasiswa teknik kimia dan pihak-pihak lain yang membutuhkan

informasi mengenai pompa dan perancangan pompa.

2

Page 3: Pompa

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pompa

Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan

cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan

dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung

secara terus menerus.Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan

tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan

kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga

(penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk

mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang

pengaliran.Sistim pemompaan bertanggung jawab terhadap hampir 20%

kebutuhan energi listrik duniadan penggunaan energi dalam operasi pabrik

industri tertentu berkisar 25-50% (US DOE,2004).

Komponen utama sistim pemompaan adalah:

1. Pompa

2. Mesin penggerak: motor listrik,mesin diesel atau sistim udara

3. Pemipaan, digunakan untukmembawa fluida

4. Kran, digunakan untukmengendalikan aliran dalam sistim

5. Sambungan, pengendalian daninstrumentasi lainnya

6. Peralatan pengguna akhir, yang memiliki berbagai persyaratan

7. Peralatan energi listrik : pompa dan sistim pemompaan (misalnya tekanan,

aliran) yang menentukan komponen dan susunan sistim pemompaan.

Contohnya adalah alat penukar panas, tangki dan mesin hidrolik.

Pompa dan mesin penggerak biasanya merupakan komponen yang paling

efisien energinya. Pompa hadir dalam berbagai ukuran untuk penggunaan yang

luas. Pompa-pompa dapat digolongkan menurut prinsip operasi dasarnya seperti

pompa dinamik atau pompa pemindahan positif. Berikut akan ditampilkan gambar

pembagian pompa :

3

Page 4: Pompa

Gambar 2.1 Pembagian pompa

Pada prinsipnya, cairan apapun dapat ditangani oleh berbagai rancangan

pompa. Jika berbagai rancangan pompa digunakan, pompa sentrifugal biasanya

yang paling ekonomis diikuti oleh pompa rotary dan reciprocating. Walaupun,

pompa perpindahan positif biasanya lebih efisien daripada pompa sentrifugal,

namun keuntungan efisiensi yang lebih tinggi cenderung diimbangi dengan

meningkatnya biaya perawatan.

2.2 Kegunaan Pompa

Pompa telah banyak digunakan orang sejak lama, mulai dari unit terkecil

di rumah tangga sampai industri-industri besar. Penggunaan pompa yang semakin

luas dari waktu ke waktu menyebabkan perkembangan pompa sangat pesat. Pada

era sekarang ini berbagai macam bentuk pompa dengan berbagai keunggulannya

telah banyak ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan produsen pompa. Sering kali

suatu perusahaan membuat pompa tertentu yang hanya digunakan untuk aplikasi

khusus. Mengingat banyaknya jenis pompa di pasaran, maka kejelian dalam

memilih pompa menjadi syarat utama agar diperoleh kerja pompa yang optimum

sesuai dengan sistem yang dilayani.

Dalam rumah tangga, pompa banyak digunakan untuk memompa air dari

sumur untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang pertanian

4

Page 5: Pompa

pompa banyak digunakan dalam sisten irigasi untuk mengairi sawah-sawah.

Dalam penyediaan air minum untuk masyarakat, pompa digunakan untuk

mendistribusikan air minum dari PDAM ke rumah-rumah penduduk.

Dalam Indusrti kimia, seperti kita ketahui banyak sekali jenis zat cair baik

kental maupun encer (viskositas), sifat korosif  sehingga kita harus tahu pemilihan

pompa secara tepat. Dalam industri minyak, pompa tidak hanya digunakan pada

pengilangan tetapi juga digunakan pada penyaluran minyak ke pusat-pusat

distribusi. Pada pusat pelayanan tenaga khususnya PLTU pompa digunakan

sebagai pengisi air ketel (boiler feed pump). Selain itu juga digunakan untuk

memompa kondensat (air yang diembunkan di dalam kondensor) ke pompa

pengisi ketel (boiler feed pump) dan untuk mengalirkan air dingin ke kondensor.

Pada gedung-gedung, pompa digunakan untuk mengalirkan air pendingin ke

ruangan-ruangan dalam sistem AC sentral.

Pada industri makanan secara umum, kebersihan dalam proses produksi

merupakan kebutuhan utama untuk mempertahankan kualitas produk. Oleh karena

itu pompa-pompa yang dipakai dalam industri makanan harus tahan karat tanpa

ada kebocoran minyak pelumas ke dalam makanan. Proses pembersihannya juga

harus dibuat semudah mungkin. Dalam industri makanan banyak digunakan

pompa saniter yang telah memenuhi syarat-syarat kebersihan dan kesehatan.

Pompa ini digunakan untuk mengalirkan bahan-bahan mentah cair (belum

mengalami proses produksi) dan juga produk-produk makanan cair sebelum

mengalami pengepakan. Selain itu juga digunakan untuk menyuplai kebutuhan air

bersih sebagai campuran bahan-bahan lain dalam proses pabrik. Pompa memiliki

dua kegunaan utama:

1. Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari

aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan air)

2. Mensirkulasikan cairan sekitar sistem (misalnya air pendingin atau

pelumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan)

5

Page 6: Pompa

2.3 Prinsip Kerja Pompa

Prinsip kerja pompa adalah menghisap dan melakukan penekanan terhadap

fluida. Pada sisi hisap (suction) elemen pompa akan menurunkan tekanan dalam

ruang pompa sehingga akan terjadi perbedaan tekanan antara ruang pompa dengan

permukaan fluida yang dihisap. Akibatnya fluida akan mengalir ke ruang pompa.

Oleh elemen pompa fluida ini akan didorong atau diberikan tekanan sehingga

fluida akan mengalir ke dalam saluran tekan (discharge) melalui lubang tekan.

Proses kerja ini akan berlangsung terus selama pompa beroperasi.

Untuk melakukan kerja hisap dan menekan pompa membutuhkan energi

yang berasal dari pengerak pompa. Energi mekanis dari pengerak pompa oleh

elemen pompa akan diubah menjadi energi tekan pada fluida sehingga fluida akan

memiliki daya alir. Energi dari pengerak pompa selain untuk memberi daya alir

pada fluida juga digunakan untuk melawan perbedaan energi potensial, mengatasi

hambatan dalam saluran yang diubah menjadi panas. Energi yang digunakan

untuk mengatasi hambatan dan yang diubah menjadi panas merupakan kerugian

energi bagi pompa. Dari keterangan diatas maka dapat disimpulkan fungsi pompa

adalah untuk mengubah energi mekanis dari pengerak pompa menjadi energi

tekan dalam fluida sehingga akan menjadi aliran fluida atau perpindahan fluida

melalui saluran tertutup.

2.4 Jenis Pompa

Tiga kelas pompa yang digunakan sekarang ini adalah sentrifugal, rotari

(rotary) dan torak (reciprocating). Istilah ini hanya berlaku pada mekanika fluida,

bukan pada desain pompa itu sendiri. Hal ini penting, sebab banyak pompa dibuat

dan dijual untuk keperluan yang khusus, hanya dengan melihat detail desain

terbaik saja, sehingga masalah yang berdasarkan kepada kelas dan jenis menjadi

terlupakan.

Masing-masing kelas selanjutnya dibagi lagi menjadi sejumlah jenis yang

berbeda. Misalnya yang termasuk klasifikasi pompa rotari adalah pompa kam

(cam), sekrup, roda gigi, dan sebagainya. Masing-masing merupakan jenis yang

khusus dari pompa rotari. Untuk maju kelangkah yang berikutnya, dapat

6

Page 7: Pompa

diperhatikan bahwa pompa bahan bakar yang banyak dipakai sekarang ini. Pompa

jenis ini merupakan jenis rotari tiga-sekrup yang tersedia dengan rotor-rotor yang

terbuat dari berbagai bahan yang berbeda dengan empat cara penyeimbangan

dorongan aksial.

The Hydraulic Institute menyarankan bahwa klasifikasi standar hanya

dianggap berlaku untuk satu jenis saja, yang selanjutnya terserah kepada pembuat

untuk membuat detail yang akan dikembangkan dan telah distandardisasi untuk

pompa tersebut. Jadi, dalam memilih sebuah pompa, sering diperlukan ketelitian

membandingkan detail demi detail sejumlah pompa.

Dalam mengklasifikasikan standar pompa sentifugal, misalnya, The

Hydraulic Institute membaginya berdasarkan: tingkatan (satu tingkat atau dua

tingkat), jenis rumah pompa/casing (rumah keong, lingkaran, atau difuser),

kedudukan (poros horizontal atau vertikal), hisapan (tungggal atau ganda).

Bila kita tinjau berdasarkan bahannya, konstruksi The Hydarulic Institute

memakai penandaan-penandaan sebagai berikut:

1. Sebagian brons

2. Serba brons

3. Brons dengan komposisi khusus

4. Serba besi

5. Sebagian baja tahan karat

6. Serba tahan karat

7

Page 8: Pompa

Gambar 2.2 Kelas dan Jenis Pompa

Jenis pompa secara umum terbagi atas 2 yaitu :

1. Pompa Dinamik

Pompa dinamik juga dikarakteristikkan oleh cara pompa tersebut

beroperasi: impeler yang berputar mengubah energi kinetik menjadi tekanan atau

kecepatan yang diperlukan untuk memompa fluida.

Terdapat dua jenis pompa dinamik:

1. Pompa sentrifugal merupakan pompa yang sangat umum digunakan untuk

pemompaan air dalam berbagai penggunaan industri. Biasanya lebih dari 75%

pompa yang dipasang di sebuah industri adalah pompa sentrifugal. Untuk alasan

ini, pompa ini dijelaskan dibawah lebih lanjut.

2. Pompa dengan efek khusus terutama digunakan untuk kondisi khusus di lokasi

industri.

8

Page 9: Pompa

2. Pompa Perpindahan Positif

Pompa perpindahan positif dikenal dengan caranya beroperasi: cairan

diambil dari salah satu ujung dan pada ujung lainnya dialirkan secara positif untuk

setiap putarannya. Pompa perpindahan positif digunakan secara luas untuk

pemompaan fluida selain air, biasanya fluida kental. Pompa perpindahan positif

selanjutnya digolongkan berdasarkan cara perpindahannya:

1. Pompa Reciprocating jika perpindahan dilakukan oleh maju mundurnya

jarum piston.Pompa reciprocating hanya digunakan untuk pemompaan

cairan kental dan sumurminyak.

2. Pompa Rotary jika perpindahan dilakukan oleh gaya putaran sebuah gir,

cam atau balingbalingdalam sebuah ruangan bersekat pada casing yang

tetap. Pompa rotary selanjutnyadigolongkan sebagai gir dalam, gir luar,

lobe, dan baling-baling dorong dll. Pompapompatersebut digunakan untuk

layanan khusus dengan kondisi khusus yang ada dilokasi industri.

Pada seluruh pompa jenis perpindahan positif, sejumlah cairan yang sudah

ditetapkan dipompa setelah setiap putarannya. Sehingga jika pipa pengantarnya

tersumbat, tekanan akan naik ke nilai yang sangat tinggi dimana hal ini dapat

merusak pompa.

1. Pompa Sentrifugal

Pompa Sentrifugal termasuk jenis non-positive displaccement, yang terdiri

dari impeller, shaft, dan casing. Casing berbentuk volute (rumah siput), yang

berfungsi mengarahkan liquida menuju saluran keluar pompa (discharge). proses

ini berkelanjutan terus menerus sehingga liquida mengalir tanpa fluktuasi.

Pompa sentrifugal adalah pompa untuk menambah energi kepada liquida

yang masuk dengan melemparkan liquida melalui impeller pada casing sehingga

tekanannya menjadi lebih tinggi, dan liquida dapat mengalir melalui jaringan pipa

dengan perbedaan tekanan.

Merupakan pompa yang sangat umum digunakan untuk pemompaan air

dalam berbagai penggunaan industri. Biasanya lebih dari 75% pompa yang

dipasang di sebuah industri adalah pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal

9

Page 10: Pompa

merupakan salah satu peralatan yang paling sederhana dalam berbagai proses

pabrik.

Gambar 2.3 Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal terdiri dari beberapa jenis yaitu ;

1. Pompa jenis rumah keong.

Pada jenis ini impeller membuang cairan dalam rumah spiral yang

berangsur–angsur berkembang, ini dibuat sedemikian rupa untuk mengurangi

kecepatan dapat diubah menadi tekanan statis. Rumah keong ini akan

menyeimbangkan beben–beben radial pada poros pompa sehingga beban akan

saling meniadakan, dengan demikian akan mengurangi pembebanan poros dan

resultant lenturan.

2. Pompa jenis diffuser

Pada jenis ini baling–baling pengarah tetap akan mengelilingi runer atau

impeller. Laluan–laluan yang berangsur–angsur mengembang ini akan mengubah

arah cairan dan mengkonversikannya menjadi tinggi tekan tekanan (pressure

head).

3. Pompa jenis turbin

10

Page 11: Pompa

Pompa ini juga dikenal dengan pompa vorteks,peri–peri, dan regeneratif,

cairan pada jenis ini dipusar oleh baling–baling impeller dengan kecepatan yang

tinggi selama hampir dalam satu putaran didalam saluran yang berbentuk cincin

(annular), tempat impeller tadi berputar. Energi ditambahkan kecairan kedalam

bentuk impuls. Jadi pompa trubin menambah energi pada cairan dalam sejumlah

impuls.

4. Jenis aliran campuran dan airan aksial

Pompa aliran campur menghasilkan tinggi tekan (head) sebagian oleh

pengangkatan (lift) baling–baling pada cairan. Diameter sisi buang baling–baling

ini lebih besar dari sisi masuknya. Pompa aliran aksial menghasilkan tinggi tekan

oleh propeler atau oleh aksi pengangkatan (lift) baling–baling pada cairan.

Diameter baling–baling pada sisi hisap sama dengan pada sisi buang.

Pompa propeler merupakan jenis pompa aliran aksial. Pompa jenis ini

beroperasi dengan sebagai berikut :

1. Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau dalam hal

jet pump oleh tekanan buatan.

2. Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga

menyebabkan cairan berputar. Cairan meninggalkan impeler pada kecepatan

tinggi.

3. Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal pompa turbin digunakan

cincin diffuser stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner mengubah energi

kinetik menjadi energi tekanan.

Gambar 2.4 Lintasan Aliran Cairan Pompa Sentrifugal (Sahdev M)

11

Page 12: Pompa

Komponen utama dari pompa sentrifugal adalah sebagai berikut :

1. Komponen berputar: impeller yang disambungkan ke sebuan poros

2. Komponen statis: casing, penutup casing, dan bearings.

Gambar 2.5 Komponen Utama Pompa Sentrifugal

1. Impeler

Impeler merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran

fluida yang sudah terpasang. Impeler biasanya terbuat dari perunggu,

polikarbonat, besi tuang atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga

digunakan. Sebagaimana kinerja pompa tergantung pada jenis impelernya, maka

penting untuk memilih rancangan yang cocok dan mendapatkan impeler dalam

kondisi yang baik.

Jumlah impeler menentukan jumlah tahapan pompa. Pompa satu tahap

memiliki satu impeler dan sangat cocok untuk layanan head (tekanan) rendah.

Pompa dua tahap memiliki dua impeler yang terpasang secara seri untuk layanan

head sedang. Pompa multi-tahap memiliki tiga impeler atau lebih terpasang seri

untuk layanan head yang tinggi. Impeler dapat digolongkan atas dasar:

1. Arah utama aliran dari sumbu putaran: aliran radial, aliran aksial, aliran

campuran

2. Jenis hisapan: hisapan tunggal dan hisapan ganda

12

Page 13: Pompa

3. Bentuk atau konstruksi mekanis: Impeler yang tertutup memiliki baling-baling

yang ditutupi oleh mantel (penutup) pada kedua sisinya. Biasanya digunakan

untuk pompa air, dimana baling-baling seluruhnya mengurung air. Hal ini

mencegah perpindahan air dari sisi pengiriman ke sisi penghisapan, yang akan

mengurangi efisiensi pompa. Dalam rangka untuk memisahkan ruang

pembuangan dari ruang penghisapan, diperlukan sebuah sambungan yang

bergerak diantara impeler dan wadah pompa. Penyambungan ini dilakukan

oleh cincin yang dipasang diatas bagian penutup impeler atau dibagian dalam

permukaan silinder wadah pompa. Kerugian dari impeler tertutup ini adalah

resiko yang tinggi terhadap rintangan.

Impeler terbuka dan semi terbuka (Gambar 2.6) kemungkinan

tersumbatnya kecil. Akan tetapi utnuk menghindari terjadinya penyumbatan

melalui resirkulasi internal, volute atau back-plate pompa harus diatur secara

manual untuk mendapatkan setelan impeler yang benar. Impeler pompa

berpusar/vortex cocok untuk bahan-bahan padat dan “berserabut” akan tetapi

pompa ini 50% kuran efisien dari rancangan yang konvensional.

Gambar 2.6 Impeler Jenis Tertutup dan Terbuka

4. Batang torak

Batang torak memindahkan torque dari motor ke impeler selama startup

dan operasi pompa.

5. Wadah

13

Page 14: Pompa

Fungsi utama wadah adalah menutup impeler pada penghisapan dan

pengiriman pada ujung dan sehingga berbentuk tangki tekanan. Tekanan pada

ujung penghisapan dapat sekecil sepersepuluh tekanan atmosfir dan pada ujung

pengiriman dapat dua puluh kali tekanan atmosfir pada pompa satu tahap. Untuk

pompa multi-tahap perbedaan tekanannya jauh lebih tinggi. Wadah dirancang

untuk tahan paling sedikit dua kali tekanan ini untuk menjamin batas keamanan

yang cukup.

Fungsi wadah yang kedua adalah memberikan media pendukung dan

bantalan poros untuk batang torak dan impeler. Oleh karena itu wadah pompa

harus dirancang untuk:

1. Memberikan kemudahan mengakses ke seluruh bagian pompa untuk

pemeriksaan, perawatan dan perbaikan

2. Membuat wadah anti bocor dengan memberikan kotak penjejal

3. Menghubungkan pipa-pipa hisapan dan pengiriman ke flens secara langsung

4. Mudah dipasang dengan mudah ke mesin penggerak (motor listrik) tanpa

kehilangan daya.

Terdapat dua jenis wadah, yaitu :

1. Wadah volute

Memiliki impeler yang dipasang dibagian dalam wadah. Salah satu tujuan

utamanya adalah membantu kesetimbangan tekanan hidrolik pada batang torak

pompa. Walau begitu, mengoperasikan pompa dengan wadah volute pada

kapasitas yang lebih rendah dari yang direkomendasikan pabrik pembuatnya dapat

mengakibatkan tekanan lateral pada batang torak pompa. Hal ini dapat

meningkatkan pemakaian sil, bantalan poros, dan batang torak itu sendiri. Wadah

volute ganda digunakan bilamana gaya radial menjadi cukup berarti pada

kapasitas yang berkurang.

2. Wadah bulat

14

Page 15: Pompa

Memiliki baling-baling penyebaran stasioner disekeliling impeler yang

mengubah kecepatan menjadi energi tekanan. Wadah tersebut banyak digunakan

untuk pompa multi-tahap. Wadah dapat dirancang sebagai:

1. Wadah padat: Seluruh wadah dan nosel dimuat dalam satu cetakan atau

potongan yang sudah dibuat pabrik pembuatnya.

2. Wadah terbelah: Dua bagian atau lebih disambungkan bersama. Bilamana

bagian wadah dibagi oleh bidang horisontal, wadahnya disebut terbelah

secara horisontal atau wadah yang terbelah secara aksial.

Gambar 2.7 Wadah volute, dan wadah terbuka

Gambar 2.8 Sistim Pemompaan dalam sebuah Industri (US DOE, 2001)

Beberapa keuntungan dari pompa sentrifugal (Lazarkiewics, 1965) adalah

sebagai berikut:

1. Gerakan impeler yang kontinyu menyebabkan aliran tunak (steady-state) dan

tidak berpulsa

15

Page 16: Pompa

2. Keandalan operasi tinggi disebabkan gerakan elemen yang sederhana dan

tidak adanya katup-katup

3. Kemampuan untuk beroperasi pada putaran tinggi, yang dapat dikopel dengan

motor listrik, motor bakar atau turbin uap

4. Ukuran kecil sehingga hanya membutuhkan ruang yang kecil, lebih ringan dan

biaya instalasi ringan

5. Harga murah dan biaya perawatan murah

Sedangkan beberapa kelemahan / kekurangan dari pompa sentrifugal,

adalah sebagai berikut :

1. Pompa single stage tidak dapat menghasilkan tekanan yang tinggi kecuali

dengan putaran > 10.000 rpm. Pompa multistage / tekanan tinggi sangat

mahal terutama dari bahan anti korosi.

2. Efisiensi dapat turun drastis, jika tidak digunakan pada debit sekitar puncak

efisiensi.

Pompa sentrifugal tidak self priming (tidak bisa langsung menghisap pada

saat pompa tidak ada cairan) dan performace akan turun drastis dengan

meningkatnya kekentalan cairan.

1. Pompa Rotary

Pompa rotari adalah pompa perpindahan positif dimana energi mekanis

ditransmisikan dari mesin penggerak ke cairan dengan menggunakan elemen yang

berputar (rotor) di dalam rumah pompa (casing). Pompa rotari terdiri dari rumah

pompa yang diam yang mempunyai roda gigi, baling-baling, piston, kam (cam),

segmen, sekrup, dan lain-lain, yang beroperasi dalam ruang bebas (clearance)

yang sempit. Sebagai ganti "pelewatan" cairan pada pompa sentrifugal, pompa

rotari akan memerangkap cairan, mendorongnya melalui rumah pompa yang

tertutup, hampir sama dengan pompa piston pada pompa torak. Akan tetapi tidak

seperti pompa piston, pompa rotari mengeluarkan cairan dengan aliran yang

lancar (smooth). Sering dianggap sebagai pompa untuk cairan kental, pompa

16

Page 17: Pompa

rotari tidak terbatas hanya pada keperluan ini saja. Pompa ini akan mengalirkan

hampir setiap cairan yang tidak mengandung bahan-bahan padat yang abstraktif

dan keras. Dan bahan-bahan padat dapat saja terdapat di dalam cairan tersebut

asalkan jaket uap yang menyelubungi rumah pompa dapat mempertahankan bahan

padat tersebut dalam kondisi fluida.

Susunan penggerak pompa rotari untuk desain aneka paras (multishaft)

terdiri dari dua jenis. Elemen pemompa pada paras yang digerakkan akan

menggerakan elemen pasangannya pada paras yang bebas, akan tetapi, bila bahan-

bahan abstraktif yang ada didalam cairan itu dapat menyebabkan keausan yang

berlebihan atau bila elemen pemompa itu fleksibel, roda gigi pengatur waktu

(timing gear) akan menggerakan paras yang bebas tadi. Ini akan memungkinkan

elemen-elemen pemompa beroperasi dalam ruang bebas (clearance) yang sempit

tanpa terjadinya persentuhan yang keras. Secara umum pompa rotari dapat

diklasifikasikan atas 6, yaitu :

1. Pompa Kam dan Piston

2. Pompa Roda Gigi

3. Pompa Cuping

4. Pompa Sekrup

5. Pompa Baling

6. Kumparan Blok.

Jenis-jenis ini mempunyai karakteristik masing-masing.

1. Pompa Kam dan Piston

Pompa ini disebut juga pompa plunyer rotari, pompa jenis kam dan piston

ini terdiri dari lengan eksentrik dan lengan bercelah pada bagian atasnya (Gambar

2.9). Perputaran paras menyebabkan eksentrik menjebak cairan di dalam rumah

pompa. Apabila putaran berlanjut, maka cairan akan dipaksakan keluar rumah

pompa melalaui cairan lubang luar pompa.

17

Page 18: Pompa

Gambar 2.9 Pompa Rotari Kam dan Piston

2. Pompa Roda Gigi

Rotornya berupa sepasang roda gigi yang berputar di dalam rumah

pompa. Roda gigi itu dapat berupa gigi heliks-tunggal, heliks-ganda atau gigi

lurus. Pompa roda gigi mampu digunakan untuk memompa cairan yang

mempunyai viskositas rendah hingga tinggi. Pompa ini umumnya dipakai sebagi

pompa minyak pelumas. Pompa roda gigi terdiri dari roda gigi penggerak dan

roda gigi yang digerakkan. Konstruksinya bisa external ataupun juga internal.

Pompa ini terdiri atas :

7. Pompa roda gigi-luar (External-gear Pump)

Pompa ini merupakan jenis pompa rotari yang paling sederhana. Apablia

gerigi roda gigi pada sisi hisap (Gambar 2.10) cairan akan mengisi ruangan yang

ada diantara gerigi tersebut. Kemudian cairan ini akan dibawa berkeliling dan

ditekan keluar apabila geriginya bersatu lagi. Roda gigi itu dapat berupa gigi

heliks-tunggal, heliks-ganda atau gigi lurus. Beberapa desain mempunyai lubang

fluida yang radial pada rada gigi bebas dari bagian atas dan akar gerigi sampai ke

lubang dalam roda gigi. Ini memungkinkan cairan melakukan jalan pintas (by-

pass) dari satu gigi ke gigi lainnya, yaitu menghindarkan terjadinya tekanan

berlebih yang akan membebani bantalan secara berlebihan dan menimbulkan

kebisingan.

18

Page 19: Pompa

Gambar 2.10 Pompa Rotari roda gigi luar

8. Pompa roda gigi-dalam (Internal-gear Pump)

Jenis ini (Gambar 2.11) mempunyai rotor yang mempunyai gerigi dalam

berpasangan dengan roda gigi-luar yang bebas (idler). Sebuah sekat yang

berbentuk bulan sabit (Gambar 2.11) dapat digunakan untuk mencegah cairan

yang kembali ke sisi pompa.

Gambar 2.11 pompa rotary gerigi dalam

Cara Kerja Pompa Rotari Roda Gigi :

Aliran volume boleh dikatakan tidak tergantung dari tekanan yang

dibangkitkan dalam pompa. Pada tekanan yang meningkat aliran volume memang

sedikit berkurang, karena meningkatnya rugi bocor. Ukuran kejadian ini

tergantung dari ruang main antara berbagai alat bagian dan viskositas zat cair.

Pompa roda gigi mempunyai dua buah roda gigi dengan pengigian luar. Salah satu

dari kedua paras yang dipasangi roda gigi digerakkan dan ia menggerakkan paras

19

Page 20: Pompa

dengan roda gigi yang lainnya. Ketika roda gigi sedang berputar, pada zat cair

yang masuk dapat mengalir antara gigi-gigi, oleh karena sebuah gigi dari roda

yang satu selalu membebaskan rongga gigi dari roda yang lainnya. Zat cair

tersebut dibawa dalam rongga gigi dan dikempakan terus ke luar. Kebanyakan

pompa roda gigi menurut prinsip ini mempunyai dua buah roda gigi. Kadang-

kadang terlihat pula pompa itu dengan tiga buah roda gigi atau lebih, sedangkan

paras dari roda yang ditengah-tengahlah yang digerakan.

Sebagai pengganti dua buah roda gigi dengan pengigian luar, kita melihat

pula pompa dengan sebuah roda besar dengan pengigian dalam. Di dalam roda itu

berputar sebuah roda yang lebih kecil dengan pengigian luar. Roda yang besar

atau gigi karang, yang digerakkan, dinamakan rotor, scdangkan roda kecil

dinamakan roda pinion.

Kegunaan Pompa Rotari Roda Gigi

Kebanyakan pompa bersifat mampu memancing sendiri (self-priming) dan

akan, bila perlu, dapat memompakan gas atau air yang terjebak. Contoh

penggunaan termasuk pemindahan, pengedaran, dan pegukuran cairan-cairan yang

bermacam-macam kekenta1annya, proses kimia, makanan, pembongkaran muatan

di bidang kelautan (marine), pengisian dan penge1uaran ke / dari tangki,

pencegahan kebakaran, transmisi daya hidrolik, pe1umas paksa, penyemprotan

cat, pendingin, mesin-mesin perkakas, keperluan pembakaran minyak (oil

burner), pemompaan minyak gemuk, gas-gas dicairkan (propana, butana,

amoniak, Freon, dan lain-lain), dan sejum1ah industri lainnya. Bi1a cairan yang

temperaturnya di atas 180°F hendak dipompakan, penggunaannya juga harus

memenuhi petunjuk yang ada.

Untuk mencegah arus atau kemacetan, zat cair tidak bo1eh mengandung

bagian-bagian yang dapat mengauskan atau bagian yang padat. Pompa dengan

pengigian luar banyak dipergunakan sebagai pompa minyak pelumas. Jika pompa

ini harus memompa zat cair yang lain, maka zat cair itu setidak-tidaknya memiliki

sifat seperti pelumas yang baik. Pompa dengan rotor dan roda pinion digunakan

untuk memindahkan zat cair yang lebih berat, seperti tetes, sirup dan bituma.

20

Page 21: Pompa

Jumlah putarannya 1ebih rendah dari pada pompa roda gigi dengan pengigian luar

dan harus disesuaikan dengan Sifat zat cair tersebut.

Bila kita bandingkan dengan pompa torak (diafragma) maupun dengan

pompa sentrifuga1 maka pompa ini memi1iki batas tekanan buang yang

menengah. Untuk mendapatkan batas tekanan buang yang tinggi kita dapat

memakai jenis pompa torak maupun jenis pompa sentrifuga1.

Gambar 2.12 Pompa torak Gambar 2.13 Pompa Sentrifugal

Pompa rotari roda gigi baik rotari roda gigi-dalam maupun rotari roda gigi-

luar cenderung atau lebih baik digunakan untuk zat cair yang memiliki viskositas

yang cukup tinggi seperti minyak pelumas maupun sirup. Untuk fluida yang

mengandung zat abrasif maupun zat-zat padatan lainnya hendaknya menggunakan

jenis pompa lain ataupun pompa rotari roda gigi yang telah dimodifikasi sesuai

dengan jenis zat yang akan digunakan.

Kapasitas yang dapat dikerjakan oleh jenis pompa rotari secara umum

adalah kapasitas kecil hingga menengah. Untuk kapasitas yang lebih tinggi dapat

digunakan jenis pompa sentrifugal yang mempunyai kapasitas kecil hingga tinggi.

Namun pompa rotari dapat juga dimaksimalkan dengan memperhatikan jenis

bahan yang digunakan serta jenis fluida yang akan dipompapakan. Bila jenis

fluida mengandung zat-zat padatan maka kinerja dan pompa rotari akan menurun

yang kemudian akan mengurangi kapasitas pompa itu nantinya.

Karakteristik Pompa Rotari Roda Gigi

Dengan mengabaikan kebocoran, pompa rotari memompakan kapasitas

yang hampir konstan pada tekanan buang yang bervariasi. Jadi kurva HQ yang

21

Page 22: Pompa

biasa hampir menggunakan garis mendatar (Gambar 2.14) adalah kurva kisaran

yang menunjukkan bagaimana kapasitas dan daya kuda pompa rotari gigi-luar).

Gambar 2.14 Karakteristik Kapasitas dan Daya Kuda Pompa Roda Gigi Luar

Perpindahan (displacement) pompa rotari bervariasi langsung dengan

kepesatannya, kecuali kapasitas dapat dipengaruhi oleh kekentalan dan faktor-

faktor lainnya. Cairan yang kental dapat membatasi kapasitas pompa pada

kepesatan yang lebih tinggi sebab cairan tidak dapat mengalir dengan cepat ke

dalam rumah pompa untuk mengisi ruangan sepenuhnya.

Slip atau kerugian kapasitas pemompaan melalui ruang bebas antara

rumah pompa dan elemen yang berputar, dengan menganggap kekentalan

(viscosity) konstan akan ber-variasi menurut tekanan buangnya. Misalnya, pada

gambar 3-7 pada putaran 600 rpm dan tekanan buang 0 psi, kapasitas 108 gpm.

Tetapi pada tekanan 300 psi dan pada putaran yang sama, kapasitasnya sebesar 92

gpm. Perbedaanya, 16 grin, adalah slip atau kerugian.

Masukan daya ke pompa rotari, kurva karakteristik HQ, akan bertambah

besar dengan bertambahnya kekentalan cairan (Gambar 3-7 adalah kurva kisaran

yang menunjukan bagaimana kapasitas dan daya kuda pompa rotari gigi-dalam).

Efisiensi akan menurun dengan membesarnya kekentalan. Ini juga berlaku, tentu

saja, merupakan hal yang penting untuk mengingat karakteristik ini. Gambar 3-8

menunjukkan contoh kurava HQ dan PQ untuk pompa rotari jenis roda gigi-

dalam.22

Page 23: Pompa

Gambar 2.15 Karakteristik Kapasitas Dan Daya Pompa Roda Gigi Dalam

1. Pompa Cuping

Pompa cuping (lobe pump) ini mirip dengan pompa jenis roda gigi-dalam

hal aksinya dan mempunyai dua rotor (Gambar 3.4 s/d Gambar 3.6). Putaran rotor

tadi diserempakkan oleh roda gigi-luarnya. Oleh karena cairan dialirkan dengan

frekuensi yang lebih sedikit tetapi dalam jumlah yang lebih besar dari yang

dialirkan oleh pompa rada gigi, maka aliran dari pompa jenis cuping ini akan

sekonstan aliran roda gigi. Tersedia juga gabungan pompa-pompa roda gigi dan

cuping.

Prinsip kerja pompa lobe adalah: Kedua rotor berputar serempak dengan

arah saling berlawanan di dalam sebuah casing. Sumbu gigi dari rotor selalu

membentuk sudut 90o terhadap sumbu gigi rotor yang lain. Jika rotor diputar

dalam arah panah, seperti ditunjukkan pada gambar dibawah, maka fluida yang

terkurung antara casing dengan lobe akan dipindahkan dari sisi inlet.

23

Page 24: Pompa

1. Rotary 2 cuping b. rotary 3 cuping c. rotary 4 cuping

Gambar 2.16. a, b, c Pompa Cuping

1. Pompa Sekrup

Pompa sekrup ini mempunyai satu, dua, tiga sekrup yang berputar dalam

rumah pompa yang diam. Tersedia sejumlah besar desain untuk berbagai

penggunaan. Pompa sekrup tunggal mempunyai rotor spiral yang berputar di

dalam sebuah stator atau lapisan (linier) heliks-dalam (internal-helix-stator). Rotor

terbuat dari logam sedangkan heliks terbuat dari karet keras atau lunak, tergantung

pada cairan yang dipompakan.

Pompa dua-sekrup atau tiga sekrup masing-masing mempunyai satu atau

dua sekrup bebas (idler). Aliran melalui ulir-ulir sekrup, sepanjang sumbu sekrup,

sekrup-sekrup yang berlawanan dapat dipakai untuk meniadakan dorongan aksial

pada pompa.

1. Pompa sekrup tunggal b. pompa sekrup ganda c. pompa tiga sekrup

Gambar 2.17 Pompa Sekrup

24

Page 25: Pompa

2. Pompa Baling

Pompa baling berayun (swinging-vane pump) mempunyai sederetan baling

berayun yang akan keluar bila rotor berputar, menjebak cairan dan memaksanya

keluar pipa buangan pompa. Pompa baling geser (slidding-vane pump)

menggunakan baling-baling yang dipertahankan tetap menekan lubang rumah

pompa oleh gaya sentrifugal bila rotor berputar.

Gambar 2.18 Pompa vane

3. Pompa Blok

Pompa blok kumparan mempunyai rotor bulat yang digerakkan dalam

rumah pompa kosentrik. Di dalam roda tadi, balok kumparan dan piston saling

berputar oleh eksentrik yang ditempatkan oleh pena bebas yang menghasilkan

sedotan dari sisi buang. Pompa sambungan universal mempunyai poros tumpul di

ujung bebas rotor yang didukung dalam lubang sekitar 30 derajat secara

horisonta1. Ujung rotor lainnya tidak bergerak untuk menjalankan poros tadi.

Apabila rotor tersebut berputar, maka empat pasang permukaan pelat akan

terbuka dan tertutup untuk pompa empat bagian per satu putaran. Sebuah

eksentrik di dalam ruangan yang fleksibel akan menghasilkan aksi pemompaan

oleh penekanan bagian-bagian yang fleksibel terhadap rumah pompa untuk

memaksa cairan keluar dari sisi buang pompa. Pompa tabung fleksibel (fleksible-

tube pump) mempunyai sebuah tabung karet yang ditekan oleh cincin kompresi

pada eksentrik yang dapat disetel. Corong pompa yang dihubungkan dengan

eksentrik, akan memutarnya.

25

Page 26: Pompa

2.4 Menghitung Kinerja Pompa

Kerja yang ditampilkan oleh sebuah pompa merupakan fungsi dari head

total dan berat cairan yang dipompa dalam jangka waktu yang diberikan. Daya

batang torak pompa (Ps) adalah daya Hp yag dikirimkan ke batang torak pompa,

dan dapat dihitung sebagai berikut: Daya batang torak pompa Ps = Daya hidrolik

hp / Efisiensi pompa atau Efisiensi pompa = daya hidrolik/daya batang torak

pompa. Keluaran pompa, daya Hp air atau daya Hp hidrolik (hp) adalah daya Hp

cairan yang dikirimkan oleh pompa, dan dapat dihitung sebagai berikut:

Dimana: Q = debit aliran

hd = head pembuangan

hs = head penghisapan

ρ = massa jenis fluida

g = percepatan gravitasi

Persamaan dalam perhitungan pompa, yaitu diantaranya :

1. Kapasitas Pompa

Kapasitas pompa adalah banyaknya cairan yang dapat dipindahkan oleh

pompa setiap satuan waktu . Dinyatakan dalam satuan volume per satuan waktu,

seperti :

1. Barel per day (BPD)

2. Galon per menit (GPM)

3. Cubic meter per hour (m3/hr)

2. Head Pompa

Head pompa adalah energi per satuan berat yang harus disediakan untuk

mengalirkan sejumlah zat cair yang direncanakan sesuai dengan kondisi instalasi

pompa, atau tekanan untuk mengalirkan sejumlah zat cair,yang umumnya

dinyatakan dalam satuan panjang.

26

Daya hidrolik hp = Q (m3/detik ) x (hd - hs dalam m) x ρ (kg/m3) x g (m/detik2) / 1000

Page 27: Pompa

Menurut persamaan Bernouli, ada tiga macam head (energi) fluida dari

sistem instalasi aliran, yaitu, energi tekanan, energi kinetik dan energi potensial.

Hal ini dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

Karena energi itu kekal, maka bentuk head (tinggi tekan) dapat bervariasi

pada penampang yang berbeda. Namun pada kenyataannya selalu ada rugi energi

(losses).

3. Head Tekanan

Head tekanan adalah perbedaan head tekanan yang bekerja pada

permukaan zat cair pada sisi tekan dengan head tekanan yang bekerja pada

permukaan zat cair pada sisi isap. Head tekanan dapat dinyatakan dengan rumus :

4. Head Kecepatan

27

Page 28: Pompa

Head kecepatan adalah perbedaan antar head kecepatan zat cair pada

saluran tekan dengan head kecepatan zat cair pada saluran isap.

Head kecepatan dapat dinyatakan dengan rumus :

5. Head Statis Total

Head statis total adalah perbedaan tinggi antara permukaan zat cair pada

sisi tekan dengan permukaan zat cair pada sisi isap.

Head statis total dapat dinyatakan dengan rumus:

Z  = Zd - Zs     ………………… 5)

Dimana  :

Z    :  Head statis total

Zd    :  Head statis pada sisi tekan

Zs    :  Head statis pada sisi isap

Tanda (+) : Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih rendah dari sumbu

pompa (suction lift).

Tanda (–) : Jika permukaan zat cair pada sisi isap lebih tinggi dari sumbu pompa

(suction head).

6. Kerugian Head (Head Loss)

28

Page 29: Pompa

Kerugian energi per satuan berat fluida dalam pengaliran cairan dalam

sistem perpipaan disebut sebagai kerugian head (head loss). Head loss terdiri dari:

7. Mayor Head Loss (Major Losses)

Merupakan kerugian energi sepanjang saluran pipa yang dinyatakan

dengan rumus :

Harga f (faktor gesekan) didapat dari diagram Moody sebagai fungsi dari

Angka Reynold (Reynolds Number) dan Kekasaran relatif (Relative Roughness -

ε/D), yang nilainya dapat dilihat pada grafik sebagai fungsi dari nominal diameter

pipa dan kekasaran permukaan dalam pipa (ε) yang tergantung dari jenis material

pipa.

Sedangkan besarnya Reynolds Number dapat dihitung dengan rumus :

29

Page 30: Pompa

8. Minor Head Loss (Minor Losses)

Merupakan kerugian head pada fitting dan valve yang terdapat sepanjang

sistem perpipaan. Dapat dicari dengan menggunakan Rumus :

30

Page 31: Pompa

Dalam menghitung kerugian pada fitting dan valve dapat menggunakan besaran

yang menyatakan kerugian dalam ukuran panjang ekivalen dari pipa lurus.

9. Total Losses

Total losses merupakan kerugian total sistem perpipaan, yang

diformulasikan dengan persamaan sebagai berikut :

10. Daya Pompa

Daya pompa adalah besarnya energi per satuan waktu atau kecepatan

melakukan kerja. Ada beberapa pengertian daya, yaitu sebagai berikut :

11. Daya Hidrolik (Hydraulic Horse Power)

Daya hidrolik (daya pompa teoritis) adalah daya yang dibutuhkan untuk

mengalirkan sejumlah zat cair. Daya ini dapat dihitung dengan rumus :

31

Page 32: Pompa

12. Daya Poros Pompa (Break Horse Power)

Untuk mengatasi kerugian daya yang dibutuhkan oleh poros yang

sesungguhnya adalah lebih besar dari pada daya hidrolik. Besarnya daya poros

sesungguhnya adalah sama dengan effisiensi pompa atau dapat dirumuskan

sebagai berikut :

13. Daya Penggerak (Driver)

Daya penggerak (driver) adalah daya poros dibagi dengan effisiensi

mekanis (effisiensi transmisi). Dapat dihitung dengan rumus :

14. Effisiensi Pompa

Effisiensi pada dasarnya didefinisikan sebagai perbandingan antara

output dan input atau perbandingan antara HHP Pompa dengan BHP pompa.

Harga effisiensi yang tertinggi sama dengan satu harga effisiensi pompa yang 

32

Page 33: Pompa

didapat dari pabrik pembuatnya. Effisiensi pompa merupakan perkalian dari

beberapa effiaiensi, yang diformulasikan dengan persamaan sebagai berikut:

2.6 Contoh Perhitungan Desain Pompa

Nama alat : Pompa umpan reaktor sulfitasi

Tipe alat : Single Stage Centrifugal

Data perhitungan :

Suhu = 70oC = 343 K = 158oF

Massa jenis = 1070 kg/m3 = 66,7983 lb/ft3

Viskositas, μ = 1,50 cP = 0,001 lb/ft s

Laju alir, G = 56000 kg/jam = 15,556 kg/s

Faktor keamanan 10%

Kapasitas pemompaan, Gactual = 1,1 x G = 61600 kg/jam = 17,11 kg/s

Laju volumetrik cairan melewati pompa,

Q= Fρ

=17,111070

=0,016m3

s=0,56503

ft3

s

Menentukan ukuran pipa:

Asumsi aliran turbulen

33

Page 34: Pompa

Di=293G0,53 ρ−0,37 (Coulson ,2005 )

Di=293 ×17,110,53 ×1070−0,37=99,91 mm=3,93346∈¿

Diambil pipa standar 4 in (schedule 40)

OD = 4,5 in ID = 4,026 in at = 12,7296 in2 = 0,0884 ft2

Kecepatan linier aliran:

v=Qat

=0,56503 ft3/s0,0884 ft2 =6,391742

fts

Bilangan Reynolds cairan melalui pipa:

N ℜ=ID v ρ

μ=0,3355 ft × 6,391742 ft /s ×66,7983 lb / ft3

0,001lb / ft s=143244,2411>2100(Turbulen)

Gambar 2.19 Flow Diagram Proses

Friction loss aliran fluida:

Tabel 2.1 Friksi pada pipa lurus, fitting dan valve.

Tipe fitting & valve JumlahNilai Le/ID per

unitLe/ID

Elbow 90o 3 35 105Gate valve, wide open 1 9 9

114(Geankoplis, 1997)

Panjang pipa lurus, L = 70 ft34

Page 35: Pompa

Perhitungan friction loss

1. Contraction loss at exit tank

Kc=0,55(1−A2

A1)=0,55 (1−0 )=0,55

hc=Kcv2

2 gc

=0,556,3917422

2 ×32,174=0,3492 ft lbf / lbm

2. Friction loss in the 3 elbow 90o

K f =0,75 (Geankoplis ,1997)

h f=3 K fv2

2 gc

=3× 0,75 ×6,39174 22

2 ×32,174=1,4285 ft lbf /lbm

3. Friction loss in the gate valve

K f =0,17

h f=K fv2

2 gc

=0,17 ×6,39174 22

2×32,174=0,1079 ft lbf / lbm

4. Friction loss in the straight pipe

ε=4,6 × 10−5 m=1,51 ×10−4 ft ¿)

εD

=1,51 ×10−4

0,3355=4,498 × 10−4 ft=0,0004498

N ℜ=143244,2411

f =0,0043

∆ L=10+23+8+10+11+8=70 ft

35

Page 36: Pompa

F f =4 f∆ LD

V 2

2 gc=4 ×0,0043 ×

700,3355

×6,3917422

2× 32,174=2,2784 ft lbf / lbm

5. Expansion loss at the tank entrance

K cx=(1−A1

A2)

2

=(1−0 )2=1

hex=kexV 2

2 gc

=1 ×6,3917422

2× 32,174=0,6349

ft . lbflbm

Total friction loss

∑ F=hc+h f elbow+hf gate valve+F f + H ex

∑ F=0,3492+1,4285+0,1079+2,2784+0,6349

∑ F=4,7989ft . lbflbm

V 1=V 2=6,39174fts

,makaV 1

2−V 22

2 gc

=0

P1=P2=1 atm , makaP1−P2

P=0

Asumsi Z1 = 0 ; Z2 = 2 m = 6,5617 ft

Sehingga mechanical energy balance menjadi :

W s=ggc

(Z1−Z2 )+V 1

2−V 22

2 gc

+P1−P2

P−∑ F

W s=32,17432,174

(0−6,5617 )+0+0−4,7989

36

Page 37: Pompa

W s=−11,3606

W p=−W s

η=11,3606

0,70=16,229

ft . lbflbm

ṁ=Q × P=0,56503 ×66,7983=37,743lbm

s

Daya Pompa

BHP=ṁ×W p=37,743 ×16,229=612,532ft .lbf

s=1,114hp

Daya Motor

P= BHPηm

=1,110,8

=1,3925 hp

37

Page 38: Pompa

BAB III

KESIMPULAN

1. Kesimpulan

Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk

memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media

perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan

berlangsung secara terus menerus.

Kegunaan pompa yaitu:

1. Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari

aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan air)

2. Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau

pelumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan)

3.2 Saran

Pada prinsipnya, cairan apapun dapat ditangani oleh berbagai rancangan

pompa. Jika berbagai rancangan pompa digunakan, pompa sentrifugal biasanya

yang paling ekonomis diikuti oleh pompa rotary dan reciprocating. Walaupun,

pompa perpindahan positif biasanya lebih efisien daripada pompa sentrifugal,

namun keuntungan efisiensi yang lebih tinggi cenderung diimbangi dengan

meningkatnya biaya perawatan.

38

Page 39: Pompa

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Chapter II - Pumps and pumping systems (Bahasa Indonesia)

Black Perry 0., 1982. Pumps, Second Edition, D.B. Taraparevala Sons & Co.

Private Ltd., India, 1976.

CHURCH Austin H. 1990. Pompa dan Blower Sentrifugal. Jakarta: Erlangga.

Frank Smith. 1980. Pumps. Newdelhi: 4th Edition, McGrawHill Publishing

Company Ltd.

Gandasulistiyo. 2009. Pompa (sebuah pendahuluan).

http://gandasulistiyo .wordpress.com/ Diakses 8 Mei 2014.

Geankoplis,CJ, 1997. Transport Process and Unit Operation, 3rdedition. Eastern

Economic Edition, Prentice-Hall of India Private Ltd, New Delhi India.

Hicks Tyler G., Edwards TW., 1996. Teknologi Pemakaian Pompa. Jakarta:

Erlangga, Cetakan Pertama.

Hicks Tyler G., Pump Operations & Maintenance. Newdelhi: McGrawHill

Publishing Company Ltd.

Sularso, dkk. 2004. POMPA dan KOMPRESOR (pemilihan, pemakaian, dan

pemeliharaan). PT Pradnya Paramita: Jakarta

39