poster kesehatan dan keselamatan kerja

24
POSTER KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BAB I PEMBUKAAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era globalisasi menuntut pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di setiap tempat kerja termasuk di sektor kesehatan. Untuk itu kita perlu mengembangkan dan meningkatkan K3 disektor kesehatan dalam rangka menekan serendah mungkin risiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan efesiensi. Dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari karyawan/pekerja di sektor kesehatan tidak terkecuali di Rumah Sakit maupun perkantoran, akan terpajan dengan resiko bahaya di tempat kerjanya. Resiko ini bervariasi mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat tergantung jenis pekerjaannya. Dari hasil penelitian di sarana kesehatan Rumah Sakit, sekitar 1.505 tenaga kerja wanita di Rumah Sakit Paris mengalami gangguan muskuloskeletal (16%) di mana 47% dari gangguan tersebut berupa nyeri di daerah tulang punggung dan pinggang. Dan dilaporkan juga pada 5.057 perawat wanita di 18 Rumah Sakit didapatkan 566 perawat wanita adanya hubungan kausal antara pemajanan gas anestesi dengan gejala neoropsikologi antara lain berupa mual, kelelahan, kesemutan, keram pada lengan dan tangan. Pelayanan publik dewasa ini telah menjadi isu yang semakin strategis, karena kualitas kinerja birokrasi pelayanan publik memiliki implikasi yang luas dalam kehidupan ekonomi dan politik. Dalam kehidupan ekonomi, perbaikan kinerja birokrasi akan bisa memperbaiki iklim ekonomi yang amat diperlukan oleh bangsa Indonesia untuk bisa keluar dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Kinerja birokrasi pelayanan publik di Indonesia yang sering mendapat sorotan dari masyarakat menjadi faktor penentu yang penting dari penurunan minat investasi. Dalam kehidupan politik, perbaikan kinerja birokrasi pelayanan publik akan mempunyai implikasi luas, terutama dalam tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Kurang baiknya kinerja birokrasi menjadi salah satu faktor penting yang mendorong munculnya krisis kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Dengan adanya perbaikan

Upload: angel-moela

Post on 03-Dec-2015

532 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

postre k3

TRANSCRIPT

Page 1: Poster Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

POSTER KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

BAB I

PEMBUKAAN

1.1 LATAR BELAKANGDi era globalisasi menuntut pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di setiap

tempat kerja termasuk di sektor kesehatan. Untuk itu kita perlu mengembangkan dan meningkatkan K3 disektor kesehatan dalam rangka menekan serendah mungkin risiko kecelakaan dan penyakit yang timbul akibat hubungan kerja, serta meningkatkan produktivitas dan efesiensi. Dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari karyawan/pekerja di sektor kesehatan tidak terkecuali di Rumah Sakit maupun perkantoran, akan terpajan dengan resiko bahaya di tempat kerjanya.

Resiko ini bervariasi mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat tergantung jenis pekerjaannya. Dari hasil penelitian di sarana kesehatan Rumah Sakit, sekitar 1.505 tenaga kerja wanita di Rumah Sakit Paris mengalami gangguan muskuloskeletal (16%) di mana 47% dari gangguan tersebut berupa nyeri di daerah tulang punggung dan pinggang. Dan dilaporkan juga pada 5.057 perawat wanita di 18 Rumah Sakit didapatkan 566 perawat wanita adanya hubungan kausal antara pemajanan gas anestesi dengan gejala neoropsikologi antara lain berupa mual, kelelahan, kesemutan, keram pada lengan dan tangan.

Pelayanan publik dewasa ini telah menjadi isu yang semakin strategis, karena kualitas kinerja birokrasi pelayanan publik memiliki implikasi yang luas dalam kehidupan ekonomi dan politik. Dalam kehidupan ekonomi, perbaikan kinerja birokrasi akan bisa memperbaiki iklim ekonomi yang amat diperlukan oleh bangsa Indonesia untuk bisa keluar dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Kinerja birokrasi pelayanan publik di Indonesia yang sering mendapat sorotan dari masyarakat menjadi faktor penentu yang penting dari penurunan minat investasi. Dalam kehidupan politik, perbaikan kinerja birokrasi pelayanan publik akan mempunyai implikasi luas, terutama dalam tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Kurang baiknya kinerja birokrasi menjadi salah satu faktor penting yang mendorong munculnya krisis kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Dengan adanya perbaikan kinerja pelayanan publik diharapkan mampu memperbaiki kembali citra pemerintah di mata masyarakat, karena dengan kualitas pelayanan yang semakin baik, kepuasan dan kepercayaan masyarakat bisa dibangun kembali sehingga pemerintah bisa meningkatkan legitimasi yang lebih kuat di mata publik.

Kondisi pelayanan yang dilaksanakan pemerintah dalam berbagai jenis pelayanan masih dianggap belum sesuai harapan masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dari adanya berbagai pengaduan maupun keluhan, baik yang disampaikan langsung kepada institusi unit pelayanan maupun melalui media cetak ataupun elektronika. Di sisi lain, masyarakat sendiripun belum memberikan kontrol yang efektif untuk mendorong peningkatan pelayanan publik. Oleh sebab itu, untuk lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, upaya-upaya peningkatan pelayanan publik terus ditingkatkan melalui berbagai pembenahan yang menyeluruh baik dari aspek kelembagaan, kepegawaian, tatalaksana dan akuntabilitas. Diharapkan, hal ini dapat menghasilkan pelayanan yang prima yaitu pelayanan yang cepat, tepat, murah, aman, berkeadilan dan akuntabel.

Page 2: Poster Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

1.2 RUMUSAN MASALAHAdapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:1.2.1 Apa pengertian poster?1.2.2 Seberapa penting simbol-simbol k3 dalam pekerjaan?

1.3 TUJUAN

Tujuan makalah ini antara lain:

1.3.1 Untuk memperdalam pemahaman pentingnya poster k3, rambu-rambu

1.3.2 Untuk mengetahui cara membuat poster K3

1.3.3 Untuk mengetahui fungsi dan manfaat poster k3, rambu-rambu keselamatan kerja dan simbol bahaya

1.3.4 Untuk mewujudkan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan selamat.

1.3.5 Untuk mewujudkan laboratorium yang berkualitas dan terpercaya.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan cara membuat poster

Dalam wikipedia dijelaskan bahwa poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat.

Poster digunakan juga sebagai salah satu media menyampaikan pesan pesan K3. Diharapkan poster dapat menjadi media yang efektif sehingga orang tertarik membaca, terinspirasi, dan melakukan isi pesan dalam poster, kemudian bagaimana cara membuat poster K3 yang efektif sehingga menarik orang untuk membaca dan bertindak?

Berikut ini adalah cara yang J.E.L.A.S. dalam membuat poster K3 yang efektif:

J= Judul harus menarik orang yang membacanya walau sekilas. Kita bisa meniru susunan atau gaya bahasa pada headline dengan kalimat yang menarik atau kontroversial di media masa atau headline pencuri perhatian pada iklan iklan komersil di berbagai media.

E=Efisiensi kalimat dibuat dalam bentuk teks yang lebih singkat tanpa menhilangkan inti pesan, karena poster pada hakikatnya bersifat visual sehingga lebih banyak gambar yang berbicara dan teks

Page 3: Poster Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

berperan memperkuat ilustrasi visual. Apabila ada teks yang ingin ditekankan, dapat dibedakan warnanya dengan warna biru atau merah agar mendapat perhatian khusus dari pembaca.

L=Layout poster harus “eye catching” (enak dipandang mata), desainnya menarik dan warna dasar menggunakan warna yang terang sehingga tidak mengganggu tampilan gambar dan teks.

A=Animasi adalah salah satu bentuk gambar unik atau lucu yang bisa ditampilkan dalam poster dan seakan akan berbicara dalam bentuk visual sehinga orang senang membaca dan menangkap informasi yang disajikan tersebut.

S=Susunan teks pada poster dibuat beraturan, berurutan, mengalir, dan ada instruksi yang mengajak, sehingga pembaca merasa nyaman untuk menikmati pesan pesan yang disampaikan dalam poster dan tergerak untuk melakukan pesan yang disampaikan dalam poster.

2.3 Fungsi Poster

Sebuah poster kesehatan dan keselamatan kerja k3 adalah sebuah poster yang menjelaskan aturan atau memberikan saran yang dirancang untuk membuat orang keluar dari bahaya di tempat kerja seperti kantor, pabrik, sekolah, gedung pemerintah atau akomodasi sewaan. Hal tersebut dirancang untuk memperingatkan orang-orang dari potensi bahaya dan bagaimana melindungi diri dari cedera. Tetapi bukan hanya kariawan saja yang memainkan peran tersebut tetapi juga sangat penting di tujakan bagi pemilik perusahaan dalam artian pemilik harus mematuhi undang-undang kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku dan di terapkan dalam suatu perusahaan tersebut.

menurut Undang Undang Republik Indonesia nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Bab X Pasal 14b adalah :

Memasang gambar dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja

Jika Anda adalah sesoorang yang berkecimpung di dalam suatu tempat kerja atau suatu perusahaan tertentu maka anda perlu untuk menjalankan dan mengingatkan rekan kerja untuk melakukan sesuatu tindakan keselamatan kerja, seperti mengenakan kacamata keselamatan sebelum memasuki daerah tertentu, dan di sini yang anda perlukan pertama adalah poster kesehatan keselamatan kerja.

2.3 Pengertian, manfaat Rambu Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Lab./Workshop

A. Standar Rambu-Rambu K3Rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja adalah merupakan tanda-tanda yang dipasang ditempat kerja/laboratorium, guna mengingatkan atau mengidentifikasi pada semua pelaksana kegiatan disekeliling tempat tersebut terhadap kondisi, resiko, yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja

Manfaat Pemasangan Rambu

1. Menyediakan kejelasan informasi dan memberikan pengarahan umum

2. Memberikan penjelasan tentang kesehatan dan keselamatan kerja

Page 4: Poster Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

3. Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat

4. Mengingatkan para pelaksanan dimana harus menggunakan peralatan perlindungan diri sebelum memulai aktifitas di tempat kerja.

5. Menunjukkan dimana peralatan darurat keselamatan berada.

6. Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan yang atau perilaku yang tidak diperbolehkan.

Tanda digunakan untuk memperingatkan karyawan dan anggota masyarakat tentang zat-zat berbahaya seperti asam, atau untuk menunjukkan fitur-fitur keselama tan seperti keluar api. Mereka juga dapat memberikan informasi umum atau instruksi spesifik tentang peralatan yang harus dipakai di daerah yang ditunjuk. Yang dimaksud kan dengan rambu-rambu dalam laboratorium adalah semua bentuk peraturan yang dituangkan dalam bentuk :

1. Gambar-gambar/poster

2. Tulisan/logo/semboyan/motto

3. Simbol-simbol

Beberapa tanda harus dipasang sebagai bagian yang dipersyaratkan dari aturan kesehatan dan keselamatan kerja untuk membantu mengurangi risiko berbahaya, adapun poster merupakan penjelasan yang menjelaskan suatu aktifitas dalam bentuk sebab dan akibat. Kesemua hal tersebut diatas teraplikasikan rangka untuk mengingatkan kembali pentingnya prosedur, proses pekerjaan dan hasil pekerjaan yang aman dan memenuhi standar kualifikasi yang telah ditentukan berdasarkan undang-undang keselamatan kerja yang berlaku.

Adapun Rambu dalam workshop yang sering dipasang adalah :

1. Rambu Larangan

2. Rambu Peringatan

3. Rambu Pertolongan

4. Rambu Prasyarat

Keempat rambu tersebut diatas sangatlah penting untuk dipahami dan disosialisasikan, disamping itu dalam kesehariannya perlu adanya contoh sebelum peserta memasuki areal tempat kerja. Hal ini akan menjadikan peserta dapat melaksanakan prosedur pengerjaan/pembelajaran didalam bengkel dengan bertanggung jawab.

Pemasangan tanda isyarat yang dikenal dengan rambu-rambu di tempat kerja sangatlah penting karena sebagai fungsi kontrol guna memberikan informasi, tentang kondisi seperti larangan, peringatan, persyaratan bahkan suatu pertolongan. Oleh karena itulah sangatlah perlu adanya penjelasan pengetahuan tentang symbol, kode tentang tanda yang akan dipasang sebagai rambu-rambu dengan standar internasional.

Pemasangan rambu harus mengikuti etika standar rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku, dan dapat dipahami secara internasional, tidaklah asal pasang kerena jika kita salah

Page 5: Poster Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

pasang, bisa saja yang tadinya kita ingin pekerja selamat malah membuat mereka berada dalam suatu resiko atau bahaya. Untuk memilih rambu yang tepat, kita perlu melihat kegiatan yang sedang di lakukan dengan memperhitungkan:

1. Mengidentifikasi bahaya;

2. Menentukan kontrol apa yang dibutuhkan; dan

3. Menentukan jenis rambu dan indicator apa yang perlu digunakan.

Rambu-rambu K3 pada umumnya terdiri dari beberapa symbol atau kode yang menyatakan kondisi yang perlu mendapat atensi bagi siapa saja yang ada dilokasi tersebut. Guna mempertegas suatu tanda atau rambu, dalam pelaksanaannya dimedakan dlam bentuk warna-warna dasar yang sangat menyolok dan mudah dikenali. Warna yang dipasang pada setiap rambu berupa warna:

1. Warna Merah - tanda Larangan (Pemadam Api)

2. Warna kuning – tanda Peringatan atau Waspada atau beresiko bahaya

3. Warna Hijau – tanda zona aman atau pertolongan

4. Warna Biru – tanda wajib ditaati atau prasyarat

5. Warna Putih – tanda informasi umum

6. Warna oranye – tanda beracun

Warna-warna tersebut diatas merupakan warna dasar sebagai latarbelakang (background), sedangkan gambar atau logo/simbol diatas warna dasar tersebut merupakan warna kontras. Menurut standar yang berlaku secara internasional berupa warna putih atau hitam.

Adapun bentuk-bentuk kombinasi warna dasar dan tulisan dasar rambu K3 yang perlu dipahami adalah seperti dalam table sbb:

B. Rambu-Rambu di Laboratorium/Workshop

Page 6: Poster Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Kita ketahui bahwa rambu rambu keselamatan penting untuk ditaati dan dipatuhi agar kita semua terhindar dari kecelakaan. Berikut ini beberapa gambar dan penjelasan rambu-rambu.

1. Rambu Larangan

Rambu ini adalah rambu yang meberikan larangan yang wajib ditaati kepada siapa saja yang ada di lingkungan itu harus mematuhinya, tanpa ada pengecualian. Adapun larangan yang harus ditaati adalah sesuai dengan rambu gambar atau informasi yang terpasang. Ciri-ciri rambu larangan yang sering ditemui yaitu bentuk bulat, latar belakang berwarna putih, dan logo berwarna hitam, dengan lingkaran terpotong berwarna merah sebagai berikut:

2. Rambu Peringatan

Rambu ini adalah rambu yang meberikan peringatan yang perlu diperhatikan kepada siapa saja yang ada di lingkungan itu karena dapat mengakibatkan kejadian yang tidak diinginkan. Adapun Peringatan yang perlu diikuti adalah sesuai dengan rambu gambar atau informasi yang terpasang.

Page 7: Poster Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Ciri-ciri rambu peringatan yang sering ditemui yaitu bentuk segitiga, latar belakang berwarna kuning, dan logo/gambar berwarna hitam, dengan bingkai berwarna hitam.

3. Rambu Prasyarat/ Wajib Dilaksanakan

Rambu ini adalah rambu yang meberikan persyaratan dilaksanakan kepada siapa saja yang ada di lingkungan itu karena prasyarat tersebut merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan. Adapun Prasyarat yang perlu dilaksankan adalah sesuai dengan rambu tergambar atau informasi yang terpasang. Ciri-ciri rambu prasyarat/kewajiban yang sering ditemui yaitu bentuk bulat, latar belakang berwarna biru, dan logo/gambar berwarna putih.

Page 8: Poster Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

4. Rambu Pertolongan

Rambu ini adalah rambu yang meberikan bantuan/pertolongan serta arah yang ada di lingkungan itu karena arah/per/longan tersebut merupak petunjuk arah yang harus diikuti siapa saja terutama bila terjadi kondisi darurat.

Adapun rambu pertolongan atau petunjuk arah tersebut dipasang pada tempat yang strategis dan mudah terlihat. dengan jelas. Ciri-ciri rambu pertolongan atau petunjuk arah tersebut berbentuk segi empat dengan warna dasar hijau dan logo/gambar warna putih.

2.4 Pengertian dan Contoh Simbol Bahaya

Simbol bahaya adalah simbol dikenali dirancang untuk memperingatkan tentang bahan berbahaya, lokasi, atau benda, termasuk arus listrik, racun, dan hal-hal lain. Penggunaan simbol-simbol bahaya sering diatur oleh hukum dan diarahkan oleh organisasi standar. Simbol bahaya mungkin muncul dengan warna yang berbeda, latar belakang, perbatasan dan informasi tambahan dalam rangka untuk menentukan jenis bahaya.

Page 9: Poster Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

A. Standar Eropa

Parlemen Eropa dan Dewan mengadopsi Peraturan tentang Klasifikasi , Pelabelan dan Kemasan Zat dan Campuran ( CLP ) . Ini mulai berlaku pada tanggal 20 Januari 2009. Peraturan CLP akan menggantikan ketentuan-ketentuan tertentu dari arahan berkaitan dengan klasifikasi , kemasan dan pelabelan bahan-bahan berbahaya ( Directive 67/548/EEC ) dan persiapan ( Directive 1999/45/EC ) setelah masa transisi . Direktif ini akan dicabut pada tanggal 1 Juni 2015.

Ketentuan pelabelan mengambil papan Piktogram merah berbingkai bahaya , kata sinyal, bahaya dan laporan pencegahan diatur dalam GHS PBB , misalnya :

Old Hazard Symbols

New Hazard Symbols

Simbol internasional akan menggantikan simbol Eropa pada tahun 2009. Beberapa dari mereka yang mirip dengan simbol Eropa tetapi tidak ada satu kata yang menggambarkan bahaya. Fitur yang paling mencolok adalah perubahan simbol pelabelan:

- Bukan simbol bahaya dengan pencetakan hitam pada persegi panjang oranye-kuning yang telah digunakan sampai saat ini,

- Sekarang sembilan Piktogram bahaya dengan simbol hitam pada latar belakang putih dengan Rhombuses merah berbingkai digunakan untuk memberikan peringatan

Simbol bahaya internasional yang baru dan peringatan dan kalimat pencegahan yang harus digunakan pada label yang pada akhirnya akan menggantikan tanda bahaya, risiko dan frase

Page 10: Poster Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

keselamatan. Akan ada masa transisi seperti ini secara bertahap masuk perubahan harus diselesaikan oleh Desember 2010 untuk zat dan pada Desember 2015 untuk persiapan.

Sistem baru ini sedang dilaksanakan di seluruh dunia oleh negara-negara termasuk Kanada, Uni Eropa, Cina, Australia, dan Jepang.

Standar pelabelan di Eropa

1. Standar Negara Australia

Hampir mirip dengan standar eropa hanya saja ada kategori dikompresi gas, radioaktif dan lain-lain.

Sifatnya: radioaktif

Contoh : karbon-14, uranium, plutonium

Page 11: Poster Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

No Symbol dan Nama Huruf kode Keterangan Contoh e

1. Explosive (bersifat mudah meledak)

Sifatnya dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan.)

E

Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for Explosive Substances.

Asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton,dietil eter, etanol, dll. Contoh yang lain KClO3, NH4NO3,

C6H2(N O 2)3C H 3

Hindari pua

2. Oxidizing

(pengoksidasi)

Bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik, bahan pereduksi, dll.

O

Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya OXIDIZING biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan.

Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik.

Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9

Kalium klorat ( KCLO3), Kalium permanganat (KMnO4), Hidrogen peroksida (H2O2), Asam nitrat (HNO3) pekat, dan K2Cr2O7.

Hindari panas se.

3. Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)

F

Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya. EXTREMELY FLAMMABLE merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +35oC).

Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.

Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar : R12

Contoh bahan dengan sifat tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)

Hindari camp.

4. Highly flammable . Contoh bahan dengan H

Page 12: Poster Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN1. Sebuah poster kesehatan dan keselamatan kerja adalah sebuah poster yang menjelaskan

aturan atau memberikan saran yang dirancang untuk membuat orang keluar dari bahaya di tempat kerja seperti kantor, pabrik, sekolah, gedung pemerintah atau akomodasi sewaan.

2. Poster digunakan sebagai salah satu media menyampaikan pesan-pesan K3. Diharapkan poster dapat menjadi media yang efektif sehingga orang tertarik membaca, terinspirasi, dan melakukan isi pesan dalam poster, kemudian bagaimana cara membuat poster K3 yang efektif sehingga menarik orang untuk membaca dan bertindak

3. Rambu-rambu K3 pada umumnya terdiri dari beberapa symbol atau kode yang menyatakan kondisi yang perlu mendapat atensi bagi siapa saja yang ada dilokasi tersebut. Guna mempertegas suatu tanda atau rambu, dalam pelaksanaannya dimedakan dlam bentuk warna-warna dasar yang sangat menyolok dan mudah dikenali. Warna yang dipasang pada setiap rambu berupa warna:Warna Merah - tanda Larangan (Pemadam Api)Warna kuning – tanda Peringatan atau Waspada atau beresiko bahayaWarna Hijau – tanda zona aman atau pertolonganWarna Biru – tanda wajib ditaati atau prasyaratWarna Putih – tanda informasi umumWarna oranye – tanda beracun

4. Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar belakang oranye, kategori bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan simbol bahaya, yang terbagi dalam1. Resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-kimia)2. Resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau3. Kombinasi dari keduanyaA. Standar Eropa

Parlemen Eropa dan Dewan mengadopsi Peraturan tentang Klasifikasi , Pelabelan dan Kemasan Zat dan Campuran ( CLP ) . Ini mulai berlaku pada tanggal 20 Januari 2009. Peraturan CLP akan menggantikan ketentuan-ketentuan tertentu dari arahan berkaitan dengan klasifikasi , kemasan dan pelabelan bahan-bahan berbahaya ( Directive 67/548/EEC ) dan persiapan ( Directive 1999/45/EC ) setelah masa transisi . Direktif ini akan dicabut pada tanggal 1 Juni 2015.

Simbol internasional akan menggantikan simbol Eropa pada tahun 2009. Beberapa dari mereka yang mirip dengan simbol Eropa tetapi tidak ada satu kata yang menggambarkan bahaya. Fitur yang paling mencolok adalah perubahan simbol pelabelan:

1. Bukan simbol bahaya dengan pencetakan hitam pada persegi panjang oranye-kuning yang telah digunakan sampai saat ini,

2. Sekarang sembilan Piktogram bahaya dengan simbol hitam pada latar belakang putih dengan Rhombuses merah berbingkai digunakan untuk memberikan peringatan

Page 13: Poster Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Simbol bahaya internasional yang baru dan peringatan dan kalimat pencegahan yang harus digunakan pada label yang pada akhirnya akan menggantikan tanda bahaya, risiko dan frase keselamatan. Akan ada masa transisi seperti ini secara bertahap masuk perubahan harus diselesaikan oleh Desember 2010 untuk zat dan pada Desember 2015 untuk persiapan.

Sistem baru ini sedang dilaksanakan di seluruh dunia oleh negara-negara termasuk Kanada, Uni Eropa, Cina, Australia, dan Jepang.B. Standar Negara Australia

Hampir mirip dengan standar eropa hanya saja ada kategori dikompresi gas, radioaktif dan lain-lain.Contoh : karbon-14, uranium, plutonium