ppt blok 12-debora 2

19
Spina Bifida Nurul Siti Khodijah 102014117

Upload: nurul-siti-khodijah

Post on 08-Jul-2016

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

blok 12

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt Blok 12-Debora 2

Spina BifidaNurul Siti Khodijah102014117

Page 2: Ppt Blok 12-Debora 2

Skenario 10

Seorang anak laki-laki berusia 5 bulan dibawa oleh ibunya dengan keluhan timbul benjolan dipunggungnya. Keluhan ini muncul sejak lahir, namun saat itu ibu menolak untuk dilakukan operasi pd anaknya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis.

Page 3: Ppt Blok 12-Debora 2

Istilah yang tidak diketahui : Tidak Ada

Rumusan MasalahSeorang anak laki-laki 5 bulan timbul benjolan di punggungnya

Page 4: Ppt Blok 12-Debora 2

RM

Anamnesis

Etiologi, Epidemiolog

i

Pemeriksaan

Fisik

PenunjangWD

Prognosis

Preventif

Page 5: Ppt Blok 12-Debora 2

Hipotesis

Page 6: Ppt Blok 12-Debora 2

Anamnesis- Alloanamnesis Identitas Pasien Nama: A Usia : 5 bln Jenis kelamin : laki-laki Keluhan utama : Timbul benjolan di punggung Riwayat kehamilan ibu : - Ibu mengalami epilepsi , dan sering konsumsi obat sejak remaja - ANC jarang dilakukan

Page 7: Ppt Blok 12-Debora 2

Anamnesis- Pemeriksaan ANC pada bulan ke-5 didapatkan kadar alafeto

tinggi- Pada USG didapatkan Spina bifida- Bayi lahir cukup bulan, menangis kuat- BB 2400 gr- Kelainan lumbal 4 cm- Refleks fisiologis menurun

Page 8: Ppt Blok 12-Debora 2

Pemeriksaan Fisik

• Kesadaran compos mentis• Tidak bisa tengkurep• Ditemukan tumor di lumbal 4cm• BB 2400 gr• Gangguan motorik• Sensibilitas pd tungkai• flexid

Page 9: Ppt Blok 12-Debora 2

Pemeriksaan Penunjang• Skrining serum alfa feto protein maternal (MSAFP) pada

trimester kedua.• USG tulang belakang bisa menunjukkan adanya kelainan pda

korda spinalis maupun vertebra• CT scan atau MRI tulang belakang kadang dilakukan untuk

menentukan lokasi dan luasnya kelainan.

Page 10: Ppt Blok 12-Debora 2

Working Diagnosis

• Myelomeningocele

Page 11: Ppt Blok 12-Debora 2

Epidemiologi

• Spina bifida kira-kira muncul pada 1-2 dari 1000 kelahiran hidup.

Seorang ibu yang memiliki bayi menderita spina bifida, maka resiko hal

ini terulang lagi pada kehamilan berikutnya akan meningkat.

• Spina bifida ditemukan terutama pada ras Hispanik dan beberapa kulit

putih di Eropa, dan dalam jumlah yang kecil pada ras Asia dan Afrika-

Amerika. Spina bifida tipe okulta terjadi pada 10 – 15 % dari populasi.

Sedangkan spina bifida tipe cystica terjadi pada 0,1 % kehamilan.

Page 12: Ppt Blok 12-Debora 2

Etiologi

Spina Bifida Aperta (cystica)

Page 13: Ppt Blok 12-Debora 2

Klasifikasi

• Spina Bifida Okulta : Bentuk ini merupakan spina bifida yang paling ringan. Kelainan seperti ini biasanya terdapat didaerah sacrolumbal, sebagian besar ditutupi oleh kulit dan tidak tampak dari luar kecuali adanya segumpal kecil rambut diatas daerah yang dihinggapi.

Kelainan-kelainan:

Lipoma spinalLipomielomeningokel

Page 14: Ppt Blok 12-Debora 2

Lanjutan… • Spina Bifida Aperta (cystica) :

Tipe ini merupakan salah satu bentuk dari spina bifida yang kehilangan lamina vertebranya dan seluruh isi dari kanalis vertebralis mengalami prolaps membentuk sebuah defek dan defek tersebut membentuk kantung pada menings yang berisi CSF, defek yang terbentuk inilah yang disebut dengan meningocele.

Page 15: Ppt Blok 12-Debora 2

Penanganan Penanganan pasien dengan spina bifida dengan operasi penutupan pada defek yang

terbentuk. Penanganan berikutnya, adalah dengan kerja tim. Tim yang idel merupakan kombinasi dari neurosurgery, ortopedi, urologi, pediatrik, fisioterapi. Seiring pertumbuhan anak, ia membutuhkan pemasangan splint dan fisioterapis.

Page 16: Ppt Blok 12-Debora 2

Pencegahan Resiko terjadinya spina bifida bisa dikurangi dengan mengkonsumsi asam folat.

Kekurangan asam folat pada seorang wanita harus dikoreksi sebelum wanita tersebut

hamil. Kebutuhan asam folat pada wanita hamil adalah 1 mg/hari.

Page 17: Ppt Blok 12-Debora 2

Prognosis Prognosis tergantung dari tipe spina bifida, jumlah dan beratnya abnormalitas, dan

semakin jelek apabila disertai dengan paralisis, hidrosefalus, malformasi Chiari II dan

defek kongenital lain. Mielomeningokel merupakan spina bifida dengan prognosis

yang jelek. Setelah dioperasi mielomeningokel memiliki harapan hidup 92 % ( 86 %

dapat bertahan hidup selama 5 tahun).

Page 18: Ppt Blok 12-Debora 2

Kelainan kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan bayi yang

timbul sejak kehidupan hasil konsepsi. Defek tuba neuralis menyebabkan

kebanyakan kongenital anomali Sistem Saraf Sentral (SSS) akibat dari

kegagalan tuba neuralis menutup secara spontan antara minggu ke-3 dan ke-4

dalam perkembangan di uterus.

Kesimpulan

Page 19: Ppt Blok 12-Debora 2