ppt. farmakoterapi.pptx

19
Kelainan kelenjar adrenal dan psoriasis Nama kelompok: 1. Rina Josia (11330045) 2. Nur Anisa Pardisa (13330090) 3. Arini Hidayati (13330117) 4. Fitri Utami Rizki (13330118) 5. Rabitha Rusyita (13330119) 6. Junia Rachmah (13330120) 7. Ikka Wulandari (13330130) 8. Rizki wijaya (13330133) 9. Fajria Karim (13330137)

Upload: fitri-utami-rizky

Post on 27-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

Kelainan kelenjar adrenal dan psoriasis

Nama kelompok:1. Rina Josia (11330045)2. Nur Anisa Pardisa (13330090)3. Arini Hidayati (13330117)4. Fitri Utami Rizki (13330118)5. Rabitha Rusyita (13330119)6. Junia Rachmah (13330120)7. Ikka Wulandari (13330130)8. Rizki wijaya (13330133)9. Fajria Karim (13330137)

Page 2: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

Adnernal Gland Disordes

Kelainan pada korteks adrenal terjadi akibathiposekrsi atau hipersekresi hormon adrenokortikal.Kelainan yang berhubungan dengan hipersekresihormon adrenokortikal yaitu, sindrom adrenogenital,sindrom cushing, dan aldosteronisme primer (SindromConn). Sedangkan kelainan yang berhubungandengan hiposekresi hormon adrenokortikal adalahinsufisiensi adrenal

Page 3: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

Hipersekresi Hormon Adrenkortikal

1. Sindom Cushing Sindrom Cushing adalah suatu gangguan klinik dan metabolik yang disebabkan oleh kelebihan glukokortikoid. Dampak kelenihan ini dapat menimbulkan gambaran klinis seperti hipertensi, diabetes militus

2. Aldosteronisme primer/sindrom ConnAldosteronisme primer adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh produksi aldosteron yang berlebihan, suatu hormon steroid minneralokortikoid korteks adrenal.

3. Sindroma adrenogenital Sebagian besar bayi dengan sindroma adrenogenital menderita defisiensi sebagian atau total enzim 21 hidroksilase yang diperlukan untuk sintesis kortisol.

Page 4: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

Hiposekresi Hormon Adrenokortikal

Hiposekresi hormon adrenokortikal menyebabkaninsufisiensi adrenal/Penyakit Addison. Penyakit addisonmerupakan penyakit kegagalan primer kelenjar adrenal.Penyebabnya adalah peningkatan hormonadrenokortikotropik(ACTH) yang mempunyai efek merangsang melanosit. KalauKegagalan kelenjar adrenal disebabkan oleh kegagalnhipofisis, tentu saja tidak terjadi peningkatan pigmentasi.

Page 5: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

Tanda dan Gejala 1. Sindrom Cushing Rambut kepala menjadi tipis. Berjerawat dan pipi kemerahan Moon face. Bufallo hump. Bulu halus banyak pada wajah dan seluruh tubuh. Striae kemerahan pada abdomen dan pendolus abdomen. Lengan dan kaki kurus dengan atrofi otot. Kulit cepat memar, ekimosis, dan penyembuhan luka sulit. Berat badan bertambah

2. Aldosteronisme primer/sindrom ConnTekanan darah tinggi satu-satunya tanda hiperaldosteronisme.Sementara pasien dengan hiperaldosteronisme mungkin memiliki kadarkalium yang normal, banyak pasien mungkin memiliki kadar kalium yangrendah.

Page 6: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

3. Sindrom adrenogenitalPada pria di bawah umur timbul pubertas perkoks, yaitu timbulnya tanda– tanda kelamin sekunder di bawah umur. Pada pria dewasa gejalagejala diatas tertutup oleh tanda – tanda kelamin sekunder normal yangdisebabkan oleh testosterone.

4. Penyakit addison Berkurangnya volume dan tekanan darah karena turunnya kadar Na+ dan volume airdari cairan tubuh. Lesu mental dan fisik. Terjadi pada kondisi stress akibatpembedahan, trauma, atau infeksi, yang mana memerlukan peningkatan sekresikortikosteroid. Kehilangan lebih lanjut jaringan korteks pada glandula adrenal,Menyebabkan terjadinyadefisit sekresi dari basal glukokortikoid, menimbulkanManifestasi kronisitas adrenal insufisiensi.

Page 7: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

Pengobatan/Terapi

1. Sindrom cushingTerapi penyakit Cushing pada masa kini ditujukan untuk mengontrol hipersekresi ACTHoleh hipofisis; metode-metode melakukan hal tersebut yang dapat dikerjakan padaMasa sekarang adalah pembedahan mikro, berbagai bentuk terapi radiasi dan inhibisisekresi ACTH secara farmakologis.

2. Aldosteronisme primer/sindrom ConnKetidakseimbangan elektrolit dan kelebihan cairan ditangani denganpemberian obat kalium dan spironolakton atau amilorid. Spironolaktondiberikan dalam dosis tinggi 200-400 mg per hari dan amilorid 20-40 mg perhari. penanganan aldosteronisme primer biasanya meliputi operasi untukmengangkat tumor adrenal melalui adrenalektomi. Spironolakton dapatdiresepkan untuk mengendalikan hipertensi.

Page 8: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

Pengobatan/terapi

3. Sindrom Adrenogenital Terapi sindrom adrenogenital melibatkan pemberian kortisol danrekonstruksi genitalia dalam wanita terpilih. Pada bayi dengandefisiensi enzim lengkap dan insufisiensi adrenalis, harus diberikanMineralokortikoid (fludrokortison asetat [Florinef acetate]) danglukokortikoid (kortisol).

a. Glukokortikoid Pada pasien anak diberikan hidrokortison dengan dosis 10-20 mg perhari, jika pada pasien dewasa dapat diberikan prednison dosis rendah5-7 mg per hari atau deksametason dosis rendah 1,25-1,5 mg per hari.Pemberian pengobatan ini bertujuan untuk menekan sekresi CRH darihipotalamus dan ACTH dari hipofisis yang berlebihan dan mengurangikadar steroid seksual.

Page 9: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

Pengobatan/terpib. MineralokortikoidPemberian fludrokortison pada bayi dengan dosis 0,1-0,2 mg per hari denganTambahan suplemen natrium klorida 1-2 mg per hari dan tiap gram natrium klorida.

c. AdrenalektomiJika terapi glukokortikoid dan mineralokotikoid tidak adekuat dapat dilakukuan adrenalektomi dengan laparoskopi.

Page 10: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

Pengobatan/terapi

4. Penyakit Addison a. Glukokortikoid pengganti Berikan kortisol (dalam bentuk hidrokortison fosfat atau homosuksinat), 100

mg intravena setiap 6 jam untuk 24 jam. Bila keadaan pasien stabil, dosis dikurangi menjadi 50 mg setiap 6 jam. Turunkan berangsur-angsur sampai terapi rumatan pada hari ke 4 atau ke 5

dan tambahkan terapi mineralokortikoid sesuai kebutuhan. Pertahankan atau tingkatkan dosis sampai 200-400 mg/hari jika komplikasi

timbul atau menetap. b. Tindakan-tindakan suportif dan umum Koreksi deplesi volume, dehidrasi, dan hipoglikemia, dengan salin dan

glukosa intravena Evaluasi dan koreksi infeksi dan faktor-faktor presipitasi lainnya.

Page 11: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

c. Terapi Rumatan Biasanya dengan glukokortikoid dan mineralokortikoid,kortisol (hidrokortisol) adalah preparat gluko kortikoidyang paling sering digunakan. Dosis total biasanya 25-30mg/hari per oral, diberikan 15-20 mg di pagi hari padawaktu bangun 10 mg pada jam 4-5 sore. Glukokortikoidlain seperti kortison asetat per oral (37,5 mg/hari), yangakan cepat diabsorpsi dan dikonversi menjadi kortisol,atau sintetik-sintetik steroid dalam dosis ekuivalen (misal,prednison atau prednisolon) dapat pula digunakan.

Page 12: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

PSORIASIS

Page 13: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

Psoriasis

Psoriasis merupakan penyakit yang diakibatkanoleh proliferasi sel yang berlebihan dan diferensiasisel yang tidak normal pada epidermal keratinocytes,infiltrasi limfosit terdiri atas limfosit T dan beberapaEndothelial vascular yang dapat menyebabkanPerubahan bentuk lapisan kulit, seperti angiogenesis,dilatasi, peningkatan endothelial venule.

Page 14: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

Jenis-jenis psoriasis

Chronic Plaque Psoriasis

Guttae Psoriasis

Inverse psoriasis

Page 15: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan laboratorium yangdapat membantu menyokong diagnosis psoriasis tidak banyak. Pemeriksaan yang bertujuan mencari penyakit yang menyertai psoriasis perlu dilakukan,

seperti pemeriksaan darah rutin, mencaripenyakit infeksi, pemeriksaan gula darah, kolesterol untuk penyakit diabetes mellitus.

Page 16: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

Pengobatan

1. Terapi topicalPreparat yang dioleskan secara topikaldigunakan untukmelambatkan aktivitas epidermis yang berlebihan tanpa mempengaruhi jaringan lainnya.Obat-obatannya mencakuppreparat ter, anthralin, asam salisilat dan

kortikosteroid.Terapi dengan preparat ini cenderung mensupresi Epidermopoisis.2.  AnthralinPreparat (Anthra-Derm, Dritho-Crème, Lasan) yang berguna untuk mengatasi plak psoriatik yang tebal yang resisten terhadap preparat kortikosteroid atau preparat ter lainnya.

Page 17: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

3.  KortikosteroidTopikal dapat dioleskan untuk memberikan efekantiinflamasi. Setelah obat ini dioleskan, bagian kulityang diobati ditutup dengan kasa lembaran plastik oklusif untuk menggalakkan penetrasi obat danmelunakkan plak yang bersisik.4. Terapi intralesiPenyuntikan triamsinolon asetonida intralesi (Aristocort, Kenalog-10, Trymex) dapat dilakukan langsung kedalam berck-bercak psoriasis yang terlihat nyata atau yang terisolasi dan resisten terhadap bentuk terapilainnya

Page 18: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

5. Terapi sistemika. Hidroksiurea menghambat replikasi sel dengan mempengaruhi sintesis

DNA. b. Siklosporin A, suatu peptida siklik yang dipakai untuk mencegah rejeksi

organ yang dicangkokkan, menunjukkan beberapa keberhasilan dalam pengobatan kasus-kasus psoriasis yang berat dan resisten terhadap terapi.

c.  Retinoid oral (derivat sintetik vitamin A dan metabolitnya, asam vitamin A)

d.  Fotokemoterapi. Terapi psoriasis yang sangat mempengaruhi keadaan umum pasien adalah psoralen dan sinar ultraviolet A (PUVA).

e. Terapi PUVA mensyaratkan agar psoralen diberikan peroral dan setelah 2 jam kemudian diikuti oleh irradiasi sinar ultraviolet gelombang panjang dengan intensitas tinggi

f. Terapi sinar ultraviolet B (UVB) juga digunakan untuk mengatasi plak yang menyeluruh

g. Etretinate (Tergison) adalah obat yang relatif baru (1986). Ia adalah derivat dari Vitamin A.

Page 19: PPT. FARMAKOTERAPI.pptx

TERIMAKASIH