ppt hordeolum
DESCRIPTION
kasus ilmu kesehatan masyarakatTRANSCRIPT
Laporan Kasus
HORDEOLUM
Oleh :Anggia Rohdila Sari, S.Ked
G1A214027
Perseptor :dr. Armaidi Darmawan, M. Epid
Identitas Pasien Nama : An. D Umur : 9 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : RT. 6 Pakuan
Baru Status Perkawinan : Belum menikah Jumlah Anak : - Status Ekonomi Keluarga : cukup
Kondisi Rumah
Rumah pasien merupakan rumah permanen dengan luas 8x10m2. Pasien tinggal dirumah bersama dengan Kedua orangtuanya, nenek dan adik laki-laki pasien.
Kondisi Lingkungan Keluarga
Pasien dirumah tinggal bersama kedua orangtuanya, nenek dan adik laki-laki pasien. Pasien merupakan seorang pelajar sekolah dasar. Keluarga pasien ini cukup harmonis.
Aspek Psikologis di Keluarga :
Tidak ada masalah psikologis dalam keluarga
Riwayat Penyakit Dahulu/penyakit keluarga :Riwayat demam tidak adaRiwayat penyakit yang sama sebelumnya di sangkal Tidak ada keluarga dengan keluhan yang sama
Riwayat Perjalanan Penyakit
Keluhan Utama : Benjolan dikelopak mata bagian bawah sebelah kiri sejak ± 1 hari yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang : (autoanamnesa) Pasien datang ke puskesmas dibawa oleh ibunya
dengan keluhan timbul benjolan di kelopak mata kiri bagian bawah sejak 1 hari yang lalu.
Ibu pasien mengaku benjolan timbul awalnya kecil berwarna kemerahan dan lama-kelamaan keesokannya saat bangun tidur kelopak mata kiri bagian bawah semakin membesar.
Menurut ibu pasien, anaknya mengeluh benjolan tersebut terasa panas, gatal dan nyeri terutama bila tersentuh. Pasien merasa seperti ada yang mengganjal matanya tetapi tidak mengganggu penglihatan.
Ibu pasien menyangkal keluar belekan. Tidak ada keluhan mata merah, rasa berpasir (-). Demam tidak ada, sakit kepala (-), mual dan muntah tidak ada.
Keadaan Umum Keadaan sakit : tampak sakit ringan Kesadaran : compos mentis Suhu : 36,6°C Nadi : 86x/menit TD : Tidak di ukur Pernafasan - Frekuensi : 20x/menit
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Organ
Kepala : normocephal, simetris
Hidung: t.a.k Telinga : t.a.k Mulut : dbn Lidah : putih kotor, ulkus
(-)
LeherKGB : tak ada pembengkakanKel.tiroid : tak ada pembesaran
Thorax : dbn Abdomen : dbn Ekstremitas :
Edema (-), akral hangat
Status Lokalis.
Benjolan pada kelopak mata bagian bawah sebelah kiri, Kemerahan (+), nyeri (+).
Status Lokalis. STATUS OPHTHALMOLOGIS
OD OSVisus 6/6 6/6Kedudukan bola mata Ortoforia
Pergerakan bola mata
Versi : baikDuksi : baik
Versi : baikDuksi : baik
Status Lokalis.PEMERIKSAAN EXTERNAL
Palpebra supp Masa (-), Edem (-), hiperemis (-), nyeri tekan (-)
Masa (-), Edem (-), hiperemis (-), nyeri tekan (-)
Palpebra inf Edem (-), hiperemis (-), nyeri tekan (-)
Masa (+), Edem (+), hiperemis (+), nyeri tekan (+)
Cilia Trichiasis (-) Trichiasis (-)Conj. Tars Supp Papil (-), folikel (-) hiperemis (-) Papil (-), folikel (-) hiperemis (-)
Conj. Tars Inf Papil (-), folikel (-) hiperemis (-) Papil (-), folikel (-) hiperemis (-)
Status Lokalis.Conj. Bulbi Inj. Konjungtiva (-), Inj. Silier
(-), Sekret (-)Inj. Konjungtiva (-), Inj. Silier (-), Sekret (-)
Kornea Jernih, edem (-), ulkus (-) desmetokel (-), infiltrat (-)
jernih, edem (-), ulkus (-) desmetokel (-), infiltrat (-)
COA Fibrin (-), hipopion (-), flare (-)
Fibrin (-), hipopion (-), flare (-)
Iris Sinekia ant & post (-) Sinekia ant & post (-)Pupil Isokor ,D = 3 mm
Reflek cahaya langsung (+)Reflek cahaya tdk langsung (+)
Isokor , D = 3 mmReflek cahaya langsung (+)Reflek cahaya tdk langsung (+)
Lensa Jernih Jernih
Pemeriksaan PenunjangTidak dilakukan
Diagnosis Kerja :
Hordeolum Eksterna Okuli Sinistra (H00.019)
Diagnosis BandingSelulitis Preseptal (H05.012)Kalazion (H00.19)Granuloma Piogenik (L98.0)
Promotif : Meningkatkan pengetahuan orang tua tentang
pentingnya menjaga kebesihan dan menjaga kesehatan mata anak
Memberikan informasi mengenai penyakit apa saja yang dapat menyerang mata pada anak-anak.
Memberikan pengetahuan mengenai pentingnya mencuci tangan untuk kesehatan.
Manajemen
Preventif : Jangan menekan atau menusuk benjolan
(hordeolum), hal ini dapat menimbulkan infeksi yang lebih serius.
Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan infeksi ke kornea.
Jangan mengusap-usap mata dalam keadaan tangan kotor atau belum mencuci tangan.
Hindari bermain panas dan keluar rumah agar mata tidak terkena debu
Kuratif :Non Farmakologi
Istirahat yang cukup Makan-makanan bergizi. Kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15
menit tiap kalinya untuk membantu drainase. Lakukan dengan mata tertutup.
Minum obat teratur
Farmakologi Amoxicillin syr 3 x 250 mg Kloramfenikol salep mata 3 kali sehari
Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional
sebutir bawang putih yang sudah dicuci bersih dan dikupas. Kemudian, potong bagian ujungnya agar dapat memoles bagian mata yang timbilan dengan mudah
Dinas Kesehatan Kota JambiPuskesmas III Pakuan Baru
Dokter : Anggia Rohdila SariSIP : GIA 214027
STR : 19922608201602
Dinas Kesehatan Kota JambiPuskesmas III Pakuan Baru
Dokter : Anggia Rohdila SariSIP : GIA 214027
STR : 19922608201602 Tanggal : Februari 2016
R/ Amoksisilin syr 125mg/5ml
fls Np. I S 3 d d cth 2
R/ Kloramfenikol zalf mata tube No. I S 3 d d u e okuli sinistra
Pro : Nn. E
Umur : 19 tahun
Tanggal: Februari 2016
R/ Cefadroksil syr 125mg/5ml fls No. I S 2 d d cth 2
R/ Bacitracin zalf mata tub e Nol. I S 3 d d u e okuli sinistra
Pro :Nn. EUmur : 19 tahun
Dinas Kesehatan Kota JambiPuskesmas III Pakuan Baru
Dokter : Anggia Rohdila SariSIP : GIA 214027
STR : 19922608201602
Dinas Kesehatan Kota JambiPuskesmas III Pakuan Baru
Dokter : Anggia Rohdila SariSIP : GIA 214027
STR : 19922608201602 Tanggal : Februari 2016
R/ Erytromicin syr 200mg/5ml
fls No. I S 3 d d cth 1 R/ Gentamicyn zalf mata tube No. I S 3 d d u e okuli sinistra
Pro : Nn. E
Umur : 19 tahun
Tanggal: Februari 2016
R/ Doksisiklin kaps No. VIII S 1 d d kaps 1
R/ Neomycin zalf mata tube No. I S 3 d d u e okulii sinistra
Pro :Nn. EUmur : 19 tahun
d. Rehabilitatif Meningkatkan daya tahan tubuh dengan
mengatur pola makan yang bergizi untuk pemulihan kesehatan tubuh pasien dan istirahat.
Segera berobat ke pusat pelayanan bila mengalami keluhan yang sama.
ANALISA KASUS
3.1 Hubungan diagnosis dengan keadaan rumah dan lingkungan sekitar
Hubungan diagnosis dengan lingkungan sekitar pada kasus ini, diagnosis penyakit pada Os ini tidak ada kaitannya terhadap lingkungan disekitarnya, karena penyakit Os ini bukan penyakit berbasis lingkungan.
3.2 Hubungan diagnosis dengan keadaan lingkungan keluarga dan hubungan keluarga
Diagnosis penyakit Os saat ini tidak berhubungan langsung dengan keadaan keluarga.
3.3 Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga dan lingkungan sekitar
Perilaku kesehatan os yang jarang mencuci tangan bila sehabis bermain, dan orang tua os juga jarang memberitahu anaknya untuk membiasakan diri mencuci tangan setelah bermain. Hal ini dapat menjadi timbulnya penyakit pada pasien. Terdapat hubungan timbulnya peyakit yang diderita os dengan perilaku kesehatan pasien.
3.4 Analisis kemungkinan berbagai factor risiko atau etiologi penyakit pada pasien ini
Beberapa etiologi dan factor predisposisi timbulnya hordeolum adalah adanya infeksi oleh bakteri pada kelenjar dimata. Hal ini dapat disebabkan karna faktor kebersihan tangan yang kurang terjada. Sehingga bisa menjadi transmisi masuknya kuman ke bagian mata melalui tangan yang kotor tersebut. Karna anak-anak memiliki kebiasaan mengusap-usap mata menggunakan tangan bila mata terasa gatal.
3.5 Analisis untuk mengurangi paparan/memutuskan rantai penularan dengan faktor risiko atau etiologi pada pasien ini
Untuk mengurangi resiko penyakit, pasien harus membiasakan hidup sehat. Pasien harus menjaga kebersihan diri tertama dengan cara mencuci tangan. Anak harus di ajarkan dan diberi tahu mengenai pentingnya mencuci tangan setelah bermain. Orang tua harus memberikan contoh agar anaknya dapat meniru kebiasaan cuci tangan yang sering dilakukan oleh orangtuanya.
Terima Kasih